i. gambaran umumbappeda.sintang.go.id/admin/dokumen/buku_profil/profil... · 2017-08-20 · jumlah...
TRANSCRIPT
1
2
I. GAMBARAN UMUM
KondisiGeografis 2
KondisiDemografi 3
Topografidan Sungai 3
II. SOSIAL BUDAYA
Pendidikan 5
Kesehatan 7
KeluargaBerencana 9
Kriminalitas 10
Agama 11
KesejahteraanSosial 12
III. SUMBER DAYA ALAM
Pertanian 14
Perkebunan 15
Peternakan 16
Kehutanan 16
IV. INDUSTRI, PERDAGANGAN, KONSTRUKSI
DAN AIR BERSIH
Industri, PerdagangandanKonstruksi 18
Air Bersih 21
V. TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
Transportasi 23
Komunikasi 23
Pariwisata 25
VI. JASA KEUANGAN DAN INVESTASI
Investasi 30
Pendapatan Regional 31
StrukturPerekonomian 32
Indeks Pembangunan Manusia 32
3
Puji dan syukur Kehadirat Tuhan Yang MahaEsa, berkat Rahmat dan karunia-
Nya sehingga Buku Profil Daerah Kabupaten Sintang dapat diselesaikan. Buku Profil
Daerah Kabupaten Sintang adalah wujud dari pengembangan Sistem Informasi Profil
Daerah yang secara umum menggambarkan seluruh kondisi, Potensi dan berbagai permasalahan yang mencakup aspek fisik, sumber daya manusia, sosial dan ekonomi,
pemerintahan kelembagaan, infrastruktur, sebagai bahan penunjang perencanaan
pembangunan di Kabupaten Sintang di masa yang akan datang. Kepala Badan/Dinas/Lembaga Pemerintah maupun Swasta agar selalu membantu
memberikan informasi data yang akurat, tepat waktu serta dapat
dipertanggungjawabkan demi peningkatan kualitas penerbitan di masa yang akan
datang.
Kepada semua pihak yang telah membantu dalam pengumpulan dan kompilasi data dan informasi serta saran dan pendapat yang diberikan, kami ucapkan terimakasih. Semoga Buku Profil Daerah Kabupaten Sintang
Tahun 2016 dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang menggunakannya.
Sintang, Januari 2017
Plt. Kepala BAPPEDA Kabupaten Sintang
Ir. WAWAN ALIYUNAN NIP. 19630706 199003 1 017
4
Sumber : RTRW Kabupaten Sintang
A. GAMBARAN UMUM
Gambar 1. Peta Wilayah
Kabupaten Sintang
1
5
1. Kondisi Geografis
Kabupaten Sintang terletak di bagian timur
Provinsi Kalimantan Barat tepatnya di posisi 1˚05’
Lintang Utara - 0˚46’ Lintang Selatan dan 110˚50’
Bujur Timur - 113˚20’ Bujur Barat. Batas wilayah
administratif Kabupaten Sintang yaitu:
Utara : Kab. Kapuas Hulu dan Malaysia Timur
(Serawak).
Selatan : Prov. Kalimantan Tengah, Kab. Melawi
danKab. Ketapang.
Timur : Prov. Kalimantan Tengah, Kab.
Melawi danKab. Kapuas Hulu.
Barat : Kab. Sanggau, Kab. Melawi danKab.
Sekadau Kabupaten Sintang merupakan kabupaten yang
memiliki luas wilayah ketiga terbesar di Provinsi Kalimantan Barat dengan luas wilayah 21.635 km22. Jumlah kecamatan dalam wilayah Kabupaten Sintang berjumlah 14 kecamatan, 16 kelurahan dan 391 desa.
2
Tabel 1. Luas Wilayah Kabupaten Sintang
No Kecamatan Ibu Kota Luas
(Km2) 1 Serawai Nanga Serawai 2.127,50 2 Ambalau Nanga Kemangai 6.386,40 3 Kayan Hulu Nanga Tebidah 937,50 4 Sepauk Nanga Sepauk 1.825,70 5 Tempunak Nanga Tempunak 1.027,00 6 Sungai Tebelian Sungai Ukoi 526,50 7 Sintang Sintang 277,05 8 Dedai Nanga Dedai 694,10 9 Kayan Hilir Nanga Mau 1.136,70
10 Kelam Permai Kebong 523,80 11 Binjai Hulu Binjai 307,65 12 Ketungau Hilir Nanga Ketungau 1.544,50 13 Ketungau Tengah Nanga Merakai 2.182,40 14 Ketungau Hulu Senaning 2.138,20
Kabupaten Sintang 21.635,00
Sumber : Badan Pertanahan Nasional Kabupaten SIntang
6
2. Kondisi Demografi
Perkembangan penduduk Kabupaten Sintang selama periode 2012 – 2015 cenderung meningkat, yakni dari 393.755 jiwa pada tahun 2012 menjadi 400.688 jiwa di tahun 2015. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk maka jumlah penduduk usia kerja (PUK) di Kabupaten Sintang pada tahun 2014 tercatat 307.471 jiwa dengan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 79,04%. Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Kabupaten Sintang pada tahun 2014 adalah 3,06%, yang artinya setiap 100 orang penduduk usia kerja yang termasuk angkatan kerja, rata-rata 3 orang tidak bekerja.
3. Topografi dan Sungai
Kabupaten Sintang dilalui oleh dua sungai besar yaitu Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, serta
dua sungai kecil yaitu Sungai Ketungau yang merupakan anak dari Sungai Kapuas dan Sungai Kayan
yang merupakan anak dari Sungai Melawi. Sungai Kapuas melalui Kecamatan Ketungau Hilir, Kelam
Permai, Binjai Hulu, Sintang, Tempunak sampai ke Sepauk. Sedangkan Sungai Melawi melalui
Kecamatan Ambalau, Serawai, Dedai sampai ke Sintang. Sungai Kayan melalui Kecamatan Kayan Hulu
sampai ke Kayan Hilir, sedangkan Sungai Ketungau melalui Kecamatan Ketungau Hulu, Ketungau
Tengah sampai ke Ketungau Hilir.
3
7
Beberapa sungai yang mengalir di seluruh wilayah Kabupaten Sintang memberikan jaminan
ketersediaan air yang menunjang kehidupan masyarakat Kabupaten Sintang. Selain ketersediaan air
permukaan yang cukup, kualitas air sungainya juga menunjukkan tidak adanya zat berbahaya,
meskipun bukan merupakan kualitas yang layak dikonsumsi.
Dilihat dari tekstur tanahnya, sebagian besar daerah Kabupaten Sintang terdiri dari tanah
latasol meliputi areal seluas 1,02 juta hektar atau sekitar 46,99 persen dari luas daerah yaitu 2,16 juta,
selanjutnya tanah podsolit sekitar 0,93 juta hektar atau 42,89 persen yang terhampar hampir di
seluruh kecamatan sedangkan jenis tanah yang paling sedikit ditemui di Kabupaten Sintang yaitu jenis
tanah organosol hanya sekitar 0,05 juta hektar atau sebesar 2,08 persen.
Tabel 2. Profil Sungai Kabupaten Sintang
No Nama Sungai Anak Sungai Lokasi
1 Sungai Kapuas Sungai Ketungau KetungauHilir, KelamPermai, Binjai Hulu, Sintang, TempunakSepauk.
2 Sungai Melawi Sungai Kayan Ambalau, Serawai, DedaiSintang
3 Sungai Kayan Kayan Hulu, KayanHilir
4 Sungai Ketungau Ketungau Hulu, Ketungau Tengah, KetungauHilir
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang
4
8
B. SOSIAL BUDAYA
5
1. Pendidikan
Pendidikan di suatu daerah atau suatu Negara merupakan salah satu faktor yang mempunyai
kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan dan kemajuan daerah atau Negara tersebut.
Keberhasilan proses pendidikan sangat tergantung oleh tersedianya sarana dan prasarana serta tenaga
pengajar yang memadai, baik kualitas maupun kuantitas. Tabel berikut menyajikan perkembangan
prasarna sekolah di Kabupaten Sintang menurut jenjang pendidikan.
Tabel3. JumlahPrasaranaSekolahMenurutJenjangPendidikan
No Jenjang Pendidikan 2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
Swt Ngr Swt Ngr Swt Ngr Swt Ngr
1 Taman Kanak-Kanak (TK) 82 2 84 2 84 2 84 2
2 Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) - 1 - 1 - 1 - 1
3 Sekolah Dasar (SD/MI) 13 376 13 376 9 413 18 414
4 Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs)
17 76 17 89 16 89 28 95
5 Sekolah Menengah Atas (SMA/MA) 10 17 10 18 10 20 18 28
6 Perguruan Tinggi 6 - 6 - 6 - 7 -
Sumber : Disdikbud Kabupaten Sintang
9
Angka kelulusan pada tahun dari tahun 2012 hingga 2015 pada jenjang SD/ MI, SMP/ MTS, SMA/ SMK/
MA terus mengalami peningkatan seperti dapat dilihat pada Grafik 1, sedangkan persentase angka
putus sekolah (APS) berdasarkan jenjang pendidikan pada Tahun Ajaran 2015/2016 seperti pada
Grafik 2.
Grafik 1. Angka Kelulusan Grafik 2. Persentase Angka Putus Sekolah
2012/2013 2013/2014 2014/2015 2015/2016
77968184 7975
8588
51175404 5650
6049
29992426
3956
3218
SD SMP SMA
26%
19%
55%
SD SMP SMA
TA. 2015/2016
6
10
2. Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kewajiban Negara terhadap rakyatnya. Dengan
adanya prasarana kesehatan yang memadai maka diharapkan tingkat pelayanan kesehatan dapat lebih
baik. Pembangunan di bidang kesehatan saat ini diarahkan pada penyediaan berbagai sarana dan
prasarana kesehatan yang meliputi bangunan fisik (Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan dan
Poliklinik) serta pengadaan tenaga kesehatan yang terampil. Jumlah fasilitas kesehatan yang ada di
Kabupaten Sintang pada tahun 2014 – 2016 dapat dilihat pada Tabe l4. Selain itu, jumlah apotek yang
terdata pada tahun 2016 sebanyak 17 buah dan 34 buah toko obat.
Kebutuhan akan tenaga kesehatan di Kabupaten Sintang juga mengalami peningkatan jika
dilihat dari data jumlah tenaga kesehatan dari dua tahun terakhir yaitu 2015 dan 2016, seperti yang
terdapat pada Tabel 4. Adapun jumlah tenaga kefarmasian pada tahun 2016 sebanyak 34 orang.
Dengan adanya sarana prasarana kesehatan maka diharapkan kebutuhan masyarakat di bidang
kesehatan dapat terlayani secara optimal.
Selama kurun waktu 2015-2016 di Kabupaten Sintang terdata beberapa kasus penyakit pada
manusia. Hal ini menunjukkan kondisi kesehatan manusia dan lingkungan yang dapat disebabkan
faktor internal maupun eksternal. Jumlah kasus penyakit yang mendominasi terjadi di Kabupaten
Sintang adalah Kasus Penyakit Tuberkulosis dan DBD.
7
11
Tabel 4. Statistik Kesehatan Kabupaten Sintang
Uraian Satuan Tahun
2015 2016
Fasilitas Kesehatan
Rumah Sakit Unit 3 3
Puskesmas Unit 20 20
Puskesmas Pembantu Unit 64 64
Posyandu Unit 414 420
Tenaga Kesehatan
Dokter Orang 73 74
Bidan Orang 271 246
Perawat Orang 449 449
Ahli Gizi Orang 25 25
Angka Harapan Hidup Tahun 70,95 71,05
Penyakit
Tuberkulosis Jiwa 354 391
DBD Jiwa 100 161 Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang
8
12
3. Keluarga Berencana
Program Keluarga Berencana (KB) merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah
dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas penduduk atau masyarakat, mutu sumber daya manusia,
kesehatan dan kesejahteraan sosial yang dilaksanakan melalui pengaturan jarak dan jumlah kelahiran
anak ideal.
KabupatenSintangpadatahun 2016peserta KB barutercatatsebanyak7.110jiwa dengan peserta
KB aktif 55.868 jiwa. Adapun jumlah pasangan usia subur (PUS) tercatat sebanyak 73.867 jiwa. Selama
tahun 2016, terdapat kasus kematian ibu dan anak dengan jumlah kematian ibu sebanyak 3 jiwa,
jumlah kematian bayi sebanyak 88 jiwa dan jumlah kematian balita sebanyak 3 jiwa.
9
Akseptor KB
Peserta KB Aktif
Pasangan Usia Subur (PUS)
2014
16.320
54.700
81.559
2015
13.825
57.619
85.240
2016
55.868
55.686
73.867
13
4. Kriminalitas
Sebaga iindikator keamanan, maka statistic criminal perlu diamati dari waktu ke waktu, karena
semakin tinggi frekuensi tindak criminal merupakan ancaman yang serius terhadap keamanan dan
ketertiban masyarakat. Tindak kriminal yang paling banyak terjadi di Kabupaten Sintang dari tahun
2014-2016 adalah kasus pencurian, dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Statistik Kriminalitas
Kasus Kriminalitas Tahun
2014 2015 2016
Pencurian 134 55 48
Penipuan 21 13 2
Penganiayaan 36 22 20
Pelecehan Seksual 34 24 15
Narkoba 19 12 30
Pembunuhan 4 0 0
10
14
Secara umum tindak kriminal yang terjadi dalam masyarakat Kabupaten Sintang, berdasarkan
pada laporan Polres Sintang pada tahun 2016 yang terbanyak adalah kasus pencurian yang berjumlah
48 kasus, diikuti oleh kasus penyalahgunaan Narkoba sebanyak 30 kasus, kasus penganiayaan
sebanyak 20 kasus, kasus Pelecehan Seksual sebanyak 15 kasus, kasus penipuan sebanyak 2 kasus.
Berdasarkan data tersebut tindak kriminal di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan kondisi ke
arah yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari penurunan jumlah kasus yang terjadi dalam kurun waktu
tiga tahun terakhir, yaitu dari 2014-2016.
5. Agama
Negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 menjamin kehidupan umat
beragama dan senantiasa mengembangkan kerukunan hidup antar pemeluk agama dan kepercayaan
guna membina kehidupan masyarakat dan sekaligus mengatasi berbagai masalah sosial budaya yang
mungkin dapat menghambat kemajuan bangsa.
Untuk menunjang kegiatan umat beragama di masyarakat perlu adanya sarana dan prasarana
yang memadai bagi semua umat guna untuk meningkatkan pelayanan bagi kepentingan pelaksanaan
ibadah keagamaan, yaitu yang mencakup prasarana ibadah serta pelayanan kepada masyarakat.
11
15
Tabel 6. Jumlah Pemeluk Agama di Kabupaten Sintang
Tabel 7. Jumlah Sarana Ibadah di Kabupaten Sintang
Agama Tahun
Sarana Ibadah Tahun
2014 2015 2016 2014 2015 2016
Islam 156.042 152.892 168.182 Masjid 217 219 221
Kristen 104.742 104.742 115.217 Langgar/ Mushola 346 155 155
Katolik 132.704 134.802 140.289 Gereja Kristen 404 404 404
Hindu 145 140 218 Gereja Katolik 586 586 586
Budha 1.228 2.554 2.779 Pura/Kuil/Sanggah 3 3 3
Konghucu 342 361 414 Vihara/Klenteng 4 4 4
Lainnya 0 6 10
6. Kesejahteraan sosial
Berdasarkan data dari Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sintang, garis
kemiskinan pedesaan menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015. Pada tahun 2016, garis
kemiskinan pedesaan sebesar 4.968 Rp/ kap/bln. Hal ini mengalami penurunan dari tahun 2015 yaitu
4.997 Rp/kap/bln. Sedangkan keluarga penerima bantuan raskin di tahun 2016 yaitu 25.149 Kepala
Keluarga.
12
16
13
17
C. SUMBER DAYA ALAM
1. Pertanian
Sektor pertanian mempunyai peranan yang
penting dalam pembangunan ekonomi. Hal ini
dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan pangan
masayarakat dan sebagai penyedia bahan baku
keperluan industri.
Produksi sector pertanian terutama sub sector
tanaman bahan makanan perlu terus dipacu dengan
tujuan untuk memantapkan swasembada pangan dan
penganekaragaman jenis bahan makanan. Sub sector
tanaman pangan terdiri dari padi, palawija, sayur-
sayuran dan buah-buahan. Produktivitas pertanian di
Kabupaten Sintang pada tahun 2015 dapat dilihat pada
Grafik3, berdasarkan data yang terdapat pada diagram,
ubi kayu merupakan komoditi hasil pertanian terbesar
dengan produktivitas sebesar 49% atau 211,11Kw/Ha.
14
Grafik 3. Produktivitas Tanaman Pertanian Kabupaten Sintang Tahun 2015
18
2. Perkebunan
Hasil perkebunan di Kabupaten
Sintang yang menunjang keperluan
industry diantaranya adalah tanaman
karet dan kelapa sawit. Peningkatan
produksi tanaman karet diusahakan
melalui pola tanaman pengembangan
Perkebunan Inti Rakyat dan Swadaya.
Pada tahun 2015 produksi tanaman karet
di Kabupaten Sintang mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun
2014yaitusebanyakdari 46.245,32 ton
menjadi 38.879,85 ton. Sementara itu
produksi kelapa sawit di Kabupaten
Sintang pada tahun 2015 mengalami
peningkatan dari tahun 2014 yaitu dari
193.226,22 ton meningkat menjadi
213.491,24 ton.
Luas Area (Ha); 93113,0
Produksi (Ton); 38879,85
Luas Area (Ha); 151587,0Produksi (Ton);
213491,34
Karet
Sawit
125,0
350,0
708,0
844,0924,0
8,3
1093
143,9210,85
365
0,0
200,0
400,0
600,0
800,0
1000,0
1200,0
kakao kopi kelapa dalam kelapa lada
Luas Area (Ha)
Produksi (Ton)
Grafik 4 Luas Area dan Produksi
Tanaman Perkebunan Tahun 2015
15
19
3. Peternakan
Populasi ternak dibedakan menurut jenis ternaknya yaitu ternak besar, ternak kecil dan unggas.
Populasi ternak terbesar pada tahun 2015 yaitu sapi potong berjumlah 7.714ekor. Untuk ternak kecil
populasi terbesar adalah babi berjumlah 88.376ekor, selanjutnya kambing yang berjumlah 2.765 ekor
dan kerbau berjumlah 194 ekor. Sedangkan unggas terdiri dari ayam dan itik. Ternak ayam terdiri dari
ayam buras, ayam petelur dan ayam pedaging dengan populasi masing-masing sebesar 482.727 ekor,
8.200 ekor dan 298.153 ekor, sedangkan itik populasinya sebesar 16.532 ekor.
4. Kehutanan
KabupatenSintangmerupakansalahsatukabupaten yang memilikikawasanhutan yang
cukupluasyaitusekitar59,29persendariluas wilayah Kabupaten Sintang atau sama dengan 1.282.835,94
Ha.Adapun penggunaan luaskawasanhutanKabupatenSintangberdasarkan SK Menhut No: 733/ KPTS-
11/ 2014 dapat dilihat pada Grafik 5.
16
20
Grafik 5. Penggunaan Lahan Kawasan Hutan Kabupaten Sintang
HL HPK HP HPT HW TN APL
HECTARES 465.817,57 17.587,46 135.435,34 597.047,10 1.339,35 65.609,12 880.664,06
PERSENTASE 21,53 0,81 6,26 27,60 0,06 3,03 40,71
0,00
5,00
10,00
15,00
20,00
25,00
30,00
35,00
40,00
45,00
-
100.000,00
200.000,00
300.000,00
400.000,00
500.000,00
600.000,00
700.000,00
800.000,00
900.000,00
1.000.000,00
17
21
D. INDUSTRI, PERDAGANGAN, KONSTRUKSI
DAN AIR BERSIH
1. Industri, Perdagangan dan Konstruksi
Sektorindustridibedakanatasindustribesar, industrisedang,
industrikecildanindustrirumahtangga. Penggolonganiniberdasarkanjumlahtenagakerja yang terdapat
di perusahaan yang bersangkutan. Selamakurunwaktu 2015,
kategoriindustripengolahanmerupakanpenyumbangterbesarkeempat PDRB
KabupatenSintangsetelahkategoripertanian, kategoriperdagangandankategorikonstruksi. Hal ini
meningkat cukup besar yaitu 4,27% dibandingkan tahun 2014. Laju pertumbuhan ini memberi dampak
yang baik terhadap PDRB Kabupaten Sintang. Pada kategori Industri Pengolahan,subkategori yang
menyumbang peranan terbesar adalah Industri Makanan dan Minuman yaitu sebesar 51,96 persen
pada tahun 2015, kemudian diikuti oleh Industri konstruksidan Industri Kayu, Barang dari Kayu dan
Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnyayaitu sebesar 10,30 persen dan9,19
persen. Pada tahun 2016, terdata sebanyak 324 unit industri kecl, 43 unit industri makro dan 4 unit
industri besar.
Jumlahkoperasi di KabupatenSintangmengalamipeningkatandarisetiaptahunnya. Padatahun
2016telahtercatatsebanyak 245koperasiaktif, 58 Koperasi Unit Desa (KUD) dan 192.720 UMKM. Jika
dilihat dari segi kuantitas tenaga kerja, maka tenaga kerja UMKM tercatat sebanyak 384.340 orang
pada tahun 2016. Selain itu, pada tahun 2016 jumlah karyawan koperasi sebanyak 499 orang.
18
22
Grafik 6. Perkembangan Jumlah Tenaga Kerja
Perindustrian Di Kabupaten Sintang
688
558
692
275
184
692
287
155
692
INDUSTRI KECIL INDUSTRI MIKRO INDUSTRI BESAR
2014 2015 2016
4.165.110
29.607.319
106.045
25.274.005
7.236.305
106.045
28.521.342
4.384.000
106.045
INDUSTRI KECIL INDUSTRI MIKRO INDUSTRI BESAR
2014 2015 2016
Grafik 7. Perkembangan Nilai Produksi
Perindustrian (Juta Rupiah) Di Kabupaten
Sintang
19
23
Makanan Tekstil Kayu/Rotan Kertas Karet Galian BukanLogam
Logam Dasar OlahanLogam
AlatAngkutan
Furnitur Lainnya
2013 49,74 0,87 10,20 2,04 0,59 1,08 8,88 9,32 0,36 11,14 5,86
2014 50,72 0,92 9,73 1,99 0,60 1,06 8,96 9,31 0,36 10,57 5,77
2015 51,96 0,95 9,19 1,92 0,57 1,02 8,85 9,13 0,35 10,30 5,76
Grafik 8. Peranan Lapangan Usaha terhadap PDRB Kategori Industri Pengolahan
(Persen)
Tahun 2013-2015
20
24
2. Air Bersih
Penggunaan air bersih di
KabupatenSintangpadadaerahpedalamansecaratradisonalmasihbersumberdarisungai/ danaudan air
hujan, akantetapidi sebagiankecamatan, air bersihdikelolasebagaikomoditasindustrioleh PDAM.
Jumlahpenduduk yang mendapatkanakses air minumterusmeningkatsetiaptahunnya. Berdasarkan data
yang diperolehdari PDAM, jumlahkonsumenpadatahun 2014 adalah 27.360
konsumendenganpersentasependudukberakses air bersihsebesar 6,47 persen.
24.432
22.848
24.03624.852
27.360
6,7
6,15
6,376,31
6,47
5,8
5,9
6
6,1
6,2
6,3
6,4
6,5
6,6
6,7
6,8
20.000
21.000
22.000
23.000
24.000
25.000
26.000
27.000
28.000
2010 2011 2012 2013 2014
Jumlah penduduk yang mendapatkanakses air minum
Persentase penduduk berakses airbersih
Grafik 9. Perkembangan
Penduduk Yang Mendapat Akses
Air Bersih di Kabupaten Sintang
21
25
22
26
E. TRANSPORTASI, KOMUNIKASI DAN PARIWISATA
1. Transportasi
Kategori transportasi dan komunikasi di Kabupaten Sintang selama lima tahun terakhir
menunjukkan pertumbuhan yang terus meningkat walaupun mengalami perlambatan. Pada tahun
2011 pertumbuhan sebesar 9,51 sedangkan di tahun 2015 pertumbuhan sector ini mencapai 4,34
persen. Meningkatnya pertumbuhan kategori ini diantaranya karena semakin banyaknya jumlah dan
jenis saran transportasi di Kabupaten Sintang. Pada tahun 2016, sedang dalam proses pembangunan
Bandara Sungai Tebelian. Dengan adanya pembangunan di bidang transportasi, diharapkan dapat
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan terhadap akomodasi
transportasi.
2. Komunikasi
Laju pertumbuhan komunikasi dan informasi selalu meningkat dibanding tahun sebelumnya. Pada
tahun 2015, laju pertumbuhan kategori ini mencapai 13,82 persen. Hal
inididukungolehsemakinpesatnyapenggunaanteknologiteleponseluler. Pada tahun 2015, kategori
transportasi dan komunikasi memberikan peran terbesar dalam laju pertumbuhan perekonomian di
Kabupaten Sintang. Adapun besar kontribusi kategori transportasi dan komunikasi dalam PDRB per
kapita mencapai 1,18 juta Rupiah.
23
27
24
28
3. Pariwisata
Keberadaan sub sector pariwisata dewasa ini mempunyai peranan yang cukup penting dalam
pembangunan perekonomian daerah, terutama dalam perluasan kesempatan kerja dan
peningkatan pendapatan daerah. Untuk itu, tersedianya hotel/ akomodasi yang cukup memadai
akan dapat menunjang kegiatan sub sektorini. Perkembangan pariwisata di Kabupaten Sintang
menunjukkan iklim yang baik. Dilihat dari kunjungan wisata pada tahun 2016 sebanyak 1050
meningkat dari tahun 2015 yang hanya sebesar 813 kunjungan.
No Nama Objek Wisata Lokasi
1. Kebudayaan Desa Ensaid Pendek Kec. Kelam Permai
a. Rumah Adat (Rumah Betang Panjang)
b. Industri
- Kain tenun Ikat, Lagu-lagu Daerah Desa Ensaid Pendek/Umin Kec. Kelam Permai
- Souvenir, Kuliner Sintang
Tabel 8. Potensi Pariwisata Kabupaten Sintang
25
29
No Nama Objek Wisata Lokasi
c. Benda Cagar Alam
- Batu Kundur (Keraton Raja Sintang, Masjid Jami' Sultan Nata)
Dara Juanti Kec. Sintang
- Makam Djubair, Ade Irawa II, Panembahan Ade Mohammad Djoen
Dara Juanti Kec. Sintang
- Makam Sultan Nata Muhammad Sjamsudin, Makam Raja-Raja
Dara Juanti Kec. Sintang
- Makam AjI Melayu, BatuLingga Yoni danBatu Nandi Kec. Sepauk
- BatuLingga Yoni Dara Muning, Rumah Betang Ensaid Panjang
Kec. Serawai, Ensaid Kec.Kelam Permai
- Makam Apang Semangai, Prasasti Batu Harimau Kec. Tebidah
- Makam Pangeran Kuning, Batu Lingga Yoni Desa Bernayau
Kec. Sepauk
- Arca Gusar Putung Kempat kec. Sepauk
- Keraton Sintang dan Masjid Jami' Dara Juanti Kec. Sintang
30
26
31
No Nama Objek Wisata Lokasi
e. Museum
- Museum Kapuas Raya Jerora Kec. Kelam Permai
- Museum Keraton/Kesultanan Dara Juanti Kec. Sintang
- Makam Apang Semangai, Prasasti Batu Harimau
- Makam Pangeran Kuning, Batu Lingga Yoni Desa Bernayau
- Arca Gusar Putung Kempat
2 Pariwisata
a. Wisata Alam
- Bukit Kelam, Hutan Wisata Baning Desa Kebong Kec.Kelam Permai
- Danau Jemelak Jerora Kec. Kelam Permai
32
27
33
No Nama Objek Wisata Lokasi
b. Air Terjun
- Air Terjun Nokan Nayan, Air Terjun Wong Tungku, Wong Tapa dll
Kec. Ambalau
- Air Terjun Sentarum, Air Terjun Tuja Tamak Desa Nanga Pari Kec. Sepauk
- Air Terjun Nokan Cecak Ds Deme Jengonoi Kec. Ambalau
- Air Terjun Wong Tapah Ds Deme Jengonoi Kec. Ambalau
- Air Terjun Nokan Undak Desa Deme Jengonoi Kec. Ambalau
3. Pariwisata
a. SAKE (Saung Kapuas) Kec. Sintang
b. Serantung Water park Kec. Sintang
c. Balliomoro Kec. Sintang
34
28 29
35
F. JASA KEUANGAN DAN INVESTASI
1. Investasi
Kegiatan penanaman modal (investasi)
adalah kegiatan sentral dalam perekonomian,
karena dapat mempengaruhi produksi nasional
maupun regional dan diharapkan juga terjadi
penambahan lapangan pekerjaan guna mengatasi
masalah pengangguran. Pada grafik 5, dapat dilihat
bahwa realisasi investasi untuk PMDN (Penanaman
Modal Dalam Negeri) pada tahun 2015 sebesar
Rp4.172.333,92 Juta. Nilai investasi tersebut
mengalami peningkatan pada semester kedua tahun
2016 menjadi Rp5.970.989,21 Juta.
Pada tahun 2015, tercatat bahwa nilai
investasi tertinggi penanaman modal disumbangkan
pada sektor primer yaitu sebesar Rp3.357.791,29
juta dengan 7.110 tenaga kerja dan nilai investasi
tersebut meningkat hingga semester kedua tahun
2016 menjadi Rp4.852.979,3 juta.
Grafik 10. Perkembangan PMDN Kab. Sintang
8.466.673,88
10.362.673,88
4.172.333,92
5.970.989,21
2015 2016 (Semester II)
Target (Juta Rupiah) Realisasi (Juta Rupiah)
30
36
Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kabupaten Sintang dibangun berdasarkan
kontribusi dari sektor premier, sekunder dan tersier. Hingga semester kedua tahun 2016, sektor
primer menyumbangkan nilai investasi terbesar yaitu pada bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan.
Selanjutnya disusul dengan sektor sekunder sebesar Rp782.513,08 Juta dari bidang Industri Karet,
Plastik dan Lainnya. Pada sektor tersier, nilai investasinya adalah Rp335.497,00 Juta dengan kontribusi
terbesar dari bidang Hotel, Restoran dan Lainnya.
2. Pendapatan Regional
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sintang pada tahun 2015 berdasarkan
harga berlaku mencapai 10.198.093,3 juta rupiah, sementara itu PDRB atas dasar harga konstan 2010
pada tahun 2015 mencapai 7.835.601,3 juta. Kondisi PDRB Kabupaten Sintang pada tahun 2015
meningkat secara perlahan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Laju pertumbuhan ekonomi
Kabupaten Sintang mencapai 4,65 persen pada tahun 2015, laju pertumbuhan di tahun ini
menunjukkan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Hla ini sebagaimana jika dibandingkan dengan laju
pertumbuhan ekonomi Provinsi Kalimantan Barat yang berada pada persentase 5,06%.
Jika PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk pada daerah tersebut, maka akan
diperoleh PDRB perkapita suatu daerah. Adapun PDRB per kapita Kabupaten Sintang pada tahun 2015
adalah Rp25.727.293 atau naik sebesar 8,16% dari tahun sebelumnya.
31
37
3. Struktur Perekonomian
Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Sintangmasih didominasi lapangan
usahaPertanian, Kehutanan, dan Perikanan. Meskipun peranannya cukup besar, namun selama lima
tahun terakhir terus mengalami penurunan. Selain Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, sumbangan
terbesar pada tahun 2015 dihasilkan oleh lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi
Mobil dan Motor, kemudianlapangan usaha Konstruksi, danlapangan usaha Industri Pengolahan , dan
lapangan usaha Pertambangan dan Penggalian. Perekonomian Sintang pada tahun 2015 mengalami
perlambatan dibandingkan pertumbuhan tahun-tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Sintang
tahun 2015 mencapai 4,65 persen, sedangkan tahun 2014 sebesar 5,36 persen.Pertumbuhan ekonomi
tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 13,82 persen. Sedangkan
seluruh lapangan usaha ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2015 mencatat pertumbuhan yang positif.
4. Indeks Pembangunan Manusia
Berdasarkan perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) metode baru, dalam 5 tahun
terkahir IPM Kabupaten Sintang berada pada kondisi baik. Angka IPM Kabupaten Sintang pada tahun
2015 yaitu 64,18. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Sintang berada pada posisi ke-5
besar IPM Kalimantan Barat.
32
38
Grafik 11. IPM Kabupaten Sintang Tahun 2015
Angka Harapan Hidup
Harapan Lama Sekolah
Rata-Rata Lama Sekolah
Pengeluaran per Kapita
71,05
6,93
6,70
12,25
10,84
69,87
8.224
8.279
64,18
65,59
IPM
Kab. Sintang
IPM
Kalimantan Barat
33
39
34
40
Halaman Sampul
Foto : Stadion Baning Sintang
Photografer : Ali Munthaha
COPYRIGHT
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
Kabupaten SintangTahun 2016
Jalan M. Saad Sintang 78611
Kabupaten Sintang
35
41
42