hutan kota penghasil oksigen

96
HUTAN KOTA PENGHASIL OKSIGEN Program pembangunan dan pengembangan hutan kota dapat membantu mengurangi sifat yang negatif tersebut. Kesejukan dan kesegaran yang diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Cemaran timbal, CO, SOx, NOx dan lainnya dapat dikurangi oleh tajuk dan lantai hutan kota. Kicauan dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan. Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.

Upload: vevina

Post on 23-Feb-2016

77 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

HUTAN KOTA PENGHASIL OKSIGEN. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAPENGHASILOKSIGEN

Program pembangunan dan pengembangan hutan kota dapat membantu mengurangi sifat yang negatif tersebut. Kesejukan dan kesegaran yang

diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Cemaran timbal, CO, SOx, NOx dan lainnya dapat dikurangi oleh tajuk dan lantai hutan kota.

Kicauan dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan. Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.

Page 2: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota

Hutan kota seringkali terlupakan keberadaannya, di tengah-tengah hiruk-pikuknya pengembangan wilayah perkotaan.

Kehadiran hutan kota dan ruang-ruang terbuka hijau (RTH) senantiasa dirindukan di tengah himpitan pembangunan

sarana-prasarana fisik kota yang semakin pesat. Salah satu ruang terbuka hijau itu tampak hanya sekadar pajangan, pelengkap dalam sebuah kebutuhan penataan

ruang. Warga kota pun banyak yang memandang sebelah mata. Padahal, ada beragam potensi wisata yang bisa digali dari

keberadaaan ekosistem hutan kota.

Page 3: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

RUANG TERBUKA HIJAU

Susutnya lahan bervegetasi mendorong penghuni kota berbondong-bondong pergi ke luar kota,

mencari daerah hijau yang masih tersisa. Di tengah persaingan hidup yang kian meninggi,

kebutuhan rekreasi menjadi mutlak adanya. Akhirnya sebuah pemandangan yang lazim kita

saksikan, setiap akhir pekan atau masa libur, warga kota beramai-ramai ”mengungsi” ke daerah hijau nan

sejuk. Umumnya, ruang hijau itu berada di luar kota,

kawasan paling dekat adalah kawasan pegunungan sekitarnya.

Page 4: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

RUANG TERBUKA HIJAU

Pada waktu tertentu, liburan sekolah atau hari raya, ruang terbuka hijau perkotaan ini selalu dipadati

pengunjung. Kejadian seperti itu sebetulnya bisa dihindari. Kalau

warga jeli, ada ruang terbuka hijau di dalam kota lainnya yang bisa dimanfaatkan sebagai ajang

pelesiran. Sebagai contoh hutan kota, kawasan seperti dapat

bertipe hutan kota konservasi resapan air, seluas 15 ha.

Page 5: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHutan kota mempunyai bentang alam yang cukup beragam, dari lahan datar,

bergelombang sampai danau serta pulau yang ada di tengah kawasan. ”Luas hutan kota juga bermacam-macam, dengan vegetasi yang beragam

pula.

Page 6: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTASelain aktivitas memancing, jalan-jalan keliling hutan juga menarik.

Beragam jenis pohon yang ditanam di hutan kota, misalnya

Rambutan Irian, Kayu Manis, Tanjung, Pilang, Buah Nona, Buni,

Saga, Bambu Kuning, Bintaro, Mahoni, Asam Ranji, Jati

Lampung, Dadap Merah dan masih banyak lagi.

Tak jarang, di balik tajuk tanaman pelindung itu terdengar kicauan burung. Kalau rajin mengintip

dengan teropong sosok cerucuk, burung gereja, kutilang, tekukur dan cabe-cabean dapat terlihat

jelas.

Foto: smno-pampus.ub-juli2011

Page 7: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

KAWASAN HIJAU KOTA

Lingkungan kota berkembang secara ekonomis, namun menurun secara ekologis.

Perkembangan kota di Indonesia dewasa ini cenderung ke arah perkembangan fisik yang lebih banyak ditentukan oleh banyaknya sarana dan prasarana yang

ada. Akibatnya, ruang terbuka hijau terabaikan, bahkan menghilangkan wajah alam

yang asri.

Kawasan hijau sering kali dikalahkan atau dialihfungsikan menjadi kawasan perdagangan, permukiman, perindustrian, serta untuk sarana dan prasarana

kota lainnya.

TamanTaman berisi tanaman yang ditanam dan ditata sedemikian rupa,

sebagian atau seluruhnya merupakan hasil rekayasa manusia, untuk mendapatkan komposisi tertentu yang indah. Keindahan dapat berasal dari bentuk/warna/tekstur tajuk, tekstur daun, bentuk

percabangan, bunga dan buahnya.

Page 8: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

ECOCITY

"Keseimbangan lingkungan perkotaan secara ekologi sama pentingnya dengan

perkembangan nilai ekonomi.

Kondisi menurunnya ekologi ini akan menyebabkan

terganggunya ekosistem perkotaan.

Hal ini antara lain ditandai dengan meningkatnya

suhu udara, meningkatkan pencemaran udara, serta

menurunnya permukaan air tanah, dan permukaan

tanah."

Foto: smno-malang-sept2009

Page 9: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

KAWASAN RESAPAN AIR

Daerah resapan juga air semakin kurang, maka apabila curah hujan tinggi, menjadi sangat mudah

terjadi banjir atau genangan.Hal ini juga akan meningkatkan kandungan logam

berat dalam air tanah, serta intrusi air laut. Oleh karena itu, sudah saatnya sekarang kota-kota di Indonesia menggalakkan pembangunan hutan kota.

Page 10: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

FUNGSI HUTAN KOTAPembangunan hutan kota lebih ditekankan pada fungsinya,

yaitu untuk memperbaiki dan menjaga iklim mikro, meningkatkan nilai estetika, meningkatkan kemampuan resapan air, menciptakan keseimbangan ekologis dan

keserasian lingkungan fisik kota, serta mendukung pelestarian keanekaragaman hayati.

Di sisi lain, hutan kota juga banyak memberikan manfaat lain. Sepanjang tidak mengganggu fungsinya, masyarakat dapat memanfaatkan hutan kota untuk berbagai keperluan, seperti wisata alam, rekreasi, olahraga, penelitian, dan pendidikan serta untuk pelestarian plasma nutfah atau budi daya hasil

hutan bukan kayu.

Page 11: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

LOKASI HUTAN KOTA

Pembangunan hutan kota tidak boleh sembarangan, Melainkan harus menjadi bagian dari rencana tata ruang wilayah perkotaan, dalam pelaksanaannya

disusun berdasarkan kajian dari aspek teknis, ekologis, ekonomis, sosial, dan budaya setempat. Hal ini penting agar hutan yang dibangun benar-

benar dapat berfungsi secara ekologi dan mempunyai nilai estetika

Page 12: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

MANFAAT RTH

Penghijauan perkotaan yaitu menanam tumbuh-tumbuhan sebanyak-banyaknya di halaman rumah atau di lingkungan sekitar rumah maupun dipinggir jalan, apakah itu berbentuk pohon, semak, perdu, rumput atau penutup tanah lainnya, di setiap jengkal tanah yang kosong yang ada dalam kota dan

sekitarnya, sering disebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

RTH sangat penting, mengingat tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan sangat penting dalam alam, yaitu dapat

dikategorikan menjadi fungsi lansekap (sosial dan fisik), fungsi lingkungan (ekologi) dan fungsi estetika (keindahan).

Page 13: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTABerdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:

1. Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya untuk konsumsi yang disebut dengan hasil pertanian kota seperti hasil

hortikultura.

2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan interaksi sosial

3. Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan kualitas lingkungan.

Suhu udara pada daerah berhutan lebih nyaman daripada daerah yang tidak ditumbuhi oleh tanaman. Suhu udara yang dianggap nyaman untuk manusia di

Indonesia adalah sekitar 25oC.

Page 14: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah (estetis). Kita sangat membutuhkan hutan kota, untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan.

Hutan kota mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan manfaat).

Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-tumbuhan di alam.

Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan

metabulisme untuk ia hidup, tumbuh dan berkembang. Kegiatan metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah

memberikan keuntungan dalam kehidupan kita.

Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa tumbuh-tumbuhan.

Page 15: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Dalam pembangunan itu kita akan tahu tentang sejauh mana kerugian kita, jika kita menebang pohon atau membabat tumbuh-

tumbuhan tanpa pertimbangan dengan alasan nanti toh tumbuh-tumbuhan itu

akan tumbuh kembali.

Page 16: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAMengurangi Stress

Kehidupan masyarakat di kota besar menuntut aktivitas, mobilitas dan persaingan yang tinggi. Namun di lain pihak lingkungan hidup kota

mempunyai kemungkinan yang sangat tinggi untuk tercemar, baik oleh kendaraan bermotor maupun industri.

Petugas lalu lintas sering bertindak galak serta pengemudi dan pemakai jalan lainnya sering mempunyai temperamen yang tinggi diakibatkan oleh cemaran

timbal dan karbon-monoksida. Oleh sebab itu gejala stress (tekanan psikologis) dan tindakan ugal-ugalan

sangat mudah ditemukan pada anggota masyarakat yang tinggal dan berusaha di kota atau mereka yang hanya bekerja untuk memenuhi

keperluannya saja di kota.

Program pembangunan dan pengembangan hutan kota dapat membantu mengurangi sifat yang negatif tersebut. Kesejukan dan kesegaran yang

diberikannya akan menghilangkan kejenuhan dan kepenatan.

Cemaran timbal, CO, SOx, NOx dan lainnya dapat dikurangi oleh tajuk dan lantai hutan kota. Kicauan dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan.

Hutan kota juga dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.

Page 17: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHutan kota merupakan suatu ekosistem dan tidak sama dengan pengertian

hutan selama ini.

Hutan kota adalah komunitas tumbuh-tumbuhan berupa pohon dan asosiasinya yang tumbuh di lahan kota atau sekitar kota, berbentuk jalur,

menyebar atau bergerombol (menumpuk) dengan struktur meniru (menyerupai) hutan alam, membentuk habitat yang memungkinkan kehidupan

bagi satwa dan menimbulkan lingkungan sehat, nyaman, dan estetis.

PERDU BERBUNGA

Kesumba (Bixa orellana); Bunga kupu-kupu (Bauhinia purpurea); Dadap hibrida (Erythrina crista galli);

Kembang merak (Caesalpinia pulcherima); Daun putri (Musaenda frontdosa);

Ketepeng cina (Cassia alata); Bunga kuning (Cassia multijuga); Asem londo (Pithecelobium dulce)

Page 18: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan membangun dan

mengembangkan bentuk hutan kota serta membangun dan mengembangkan struktur hutan kota, maka kendala lahan dapat di modifikasi sehingga kita akan

tetap dapat membangun dan mengembangkan hutan kota. Disamping itu secara bertahap kita selalu berusaha membangun dan

mengembangkan persepsi tentang hutan kota. Bentuk tergantung kepada bentuk lahan yang tersedia untuk hutan kota.

HUTAN KOTATipe Rekreasi dan Keindahan

Hutan kota yg berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi dan keindahan, dg jenis pepohonan yang indah dan unik

Karakteristik pepohonannya:Pohon-pohon yang indah dan atau penghasil bunga/buah yg digemari

oleh satwa, seperti burung, kupu-kupu dan lainnya

Page 19: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTABentuk hutan kota ada bermacam-macam:

Berbentuk bergerombol atau menumpuk adalah hutan kota dengan komunitas tumbuh-tumbuhannya terkonsentrasi pada suatu areal dengan jumlah

tumbuh-tumbuhannya minimal 100 pohon dengan jarak tanam rapat tidak beraturan.

Tipe PerlindunganHutan kota yg berfungsi untuk:1. Mencegah atau mengurangi bahaya erosi dan longsor pd daerah dengan

kemiringan cukup tinggi dan sesuai dg karakter tanah2. Melindungi daerah pantai dari gempuran ombak (abrasi)3. Melindungi daerah resapan air untuk mengatasi masalah menipisnya

volume air tanah dan atau masalah intrusi air laut

Karakteristik pepohonannya:4. Pohon-pohon yg memiliki daya evapotranspirasi yg rendah.5. Pohon yg dapat berfungsi mengurangi bahaya abrasi pantai seperti

mangrove atau pohon yg berakar kuat.

Termasuk dalam tipe ini adalah jalur hijau di sepanjang tepi jalan bebas hambatan. Dengan menanam jenis perdu yang liat dan dilengkapi dengan

jalur pohon dan tanaman jenis legume merambat secara berlapis-lapis, diharapkan dapat menahan kendaraan yang ke luar dari jalur jalan.

Page 20: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Pelestarian Plasma NutfahPlasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan industri. Penguasaannya

merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu dilestarikan dan dikembangkan bersama untuk mempertahankan

keanekaragaman hayati. Hutan kota dapat dijadikan sebagai tempat koleksi keanekaragaman hayati yang tersebar di

seluruh wilayah tanah air kita. Kawasan hutan kota dapat dipandang sebagai areal pelestarian di luar kawasan konservasi, karena pada areal ini dapat dilestarikan flora dan

fauna secara exsitu. Salah satu tanaman yang langka adalah nam-nam (Cynometra cauliflora).

Page 21: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan kota, partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh

tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Partikel yang melayang-layang di permukaan bumi sebagian akan terjerap

(menempel) pada permukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke dalam

ruang stomata daun.

Berbentuk jalur yaitu komunitas tumbuh-tumbuhannya tumbuh pada lahan yang berbentuk jalur lurus atau melengkung, mengikuti bentukan sungai, jalan, pantai,

saluran dan lainnya.

Foto: smno-malang-mei2010

Page 22: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Fungsi lansekap.

Fungsi lansekap meliputi fungsi fisik dan fungsi sosial.

Fungsi fisik, yaitu berfungsi antara lain untuk perlindungan terhadap angin, sinar

matahari, pemandangan yang kurang bagus dan terhadap bau, sebagai pemersatu,

penegas, pengenal, pelembut, dan pembingkai.

Page 23: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

VEGETASI HUTAN KOTAStruktur hutan kota adalah komposisi dari tumbuh-tumbuhan, jumlah dan

keanekaragaman dari komunitas tumbuh-tumbuhan yang menyusun hutan kota, dapat dibagi menjadi:

Berstrata dua yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota hanya terdiri dari pepohonan dan rumput atau penutup tanah lainnya.

Berstrata banyak yaitu komunitas tumbuh-tumbuhan hutan kota selain terdiri dari pepohonan dan rumput juga terdapat semak, terna, liana, epifit, ditumbuhi banyak anakan dan penutup tanah, jarak tanam rapat tidak beraturan, dengan strata dan

komposisi mengarah meniru komunitas tumbuh-tumbuhan hutan alam.

POHON PENEDUH

Angsana (Pterocarpus indicus); Ki Hujan / Trembesi (Samanea saman);

Mahoni (Swietenia microphylla); Asam (Tamarindus indica);

Kere Payung (Filicium decipiens); Glodokan Tiang, G. Pecut (Polyalthia longifolia);

Ketapang (Terminalia catapa); Mimbo; Sawo Kecik (Manilkara kauki);

Kepel (Stelechocarpus burahol); Ficus elastica (Burgundi) dan Decora;

F. benyamina; F. elastica (daun kuning); F. lyrata; Johar (Cassia siamea);

Jambu Batu; Pala

Page 24: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAFungsi sosial.

Penataan tumbuh-tumbuhan dalam hutan kota dengan baik akan memberikan tempat interaksi sosial yang sangat menyenangkan.

Hutan kota dengan aneka ragam tumbuh-tumbuhan mengandung nilai-nilai ilmiah sehingga hutan kota dapat sebagai laboratorium hidup untuk sarana

pendidikan dan penelitian.

REKRESI

Rekreasi dapat berarti kegiatan manusia untuk memanfaatkan waktu luangnya, terjadi di dalam ruangan (indoor) atau di alam terbuka

(outdoor).

Rekreasi di alam terbuka dapat mendatangkan pengalaman baru, lebih menyehatkan jasmani dan rohani, serta meningkatkan ketrampilan.

Rekreasi di hutan kota bertujuan untuk menyegarkan kembali kondisi badan yang sudah penat dan jenuh dengan kegiatan rutin, hingga

siap mengahadpi tugas baru.

Page 25: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

MANFAAT HUTAN KOTA

Fungsi kesehatan misalnya untuk terapi mata dan mental serta fungsi rekreasi, olah raga, dan tempat interaksi sosial lainnya.

Fungsi sosial politik ekonomi misalnya untuk persahabatan antar negara. Hutan kota dapat memberikan hasil tambahan secara ekonomi untuk

kesejahteraan penduduk seperti buah-buahan, kayu, obat-obatan sebagai warung hidup dan apotik hidup.

Hutan kota (urban forest) adalah suatu lahan yang bertumbuhan pohon-pohonan di wilayah perkotaan, berfungsi sebagai penyangga lingkungan dalam hal

pengaturan tata air, udara, habitat flora dan fauna, yang memiliki nilai estetika dan dengan luasan yang solid

merupakan ruang terbuka hijau pohon-pohonan

Page 26: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAFungsi Pelestarian Lingkungan (ekologi).

Dalam pengembangan dan pengendalian kualitas lingkungan fungsi lingkungan diutamakan tanpa

mengesampingkan fungsi-fungsi lainnya. Fungsi lingkungan ini antara lain adalah:

a. Menyegarkan udara atau sebagai "paru-paru kota". Fungsi menyegarkan udara dengan mengambil CO2

dalam proses fotosintesis dan menghasilkan O2 yang sangat diperlukan bagi makhluk hidup untuk

pernafasan. CO2 diambil dari udara, sedangkan air diambil dari

dalam tanah melalui akar tanaman

Page 27: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA

Menurunkan Suhu Kota dan meningkatkan kelembaban. Suhu disekitar tanaman menjadi

lebih sejuk. Uap air di atmosfir bertindak sebagai pengatur

panas (suhu udara) karena sifatnya dapat menyerap energi radiasi matahari gelombang

pendek maupun gelombang panjang. Hutan kota mempunyai pengaruh besar pada

daerah-daerah yang suhunya tinggi, dan sangat bermanfaat khususnya untuk daerah tropis.

Page 28: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA

Sebagai Ruang Hidup Satwa. Tumbuh-tumbuhan selain sebagai produsen pertama dalam ekosistem juga

dapat menciptakan ruang hidup (habitat) bagi makhluk hidup lainnya, sebagai burung, kupu-kupu, serangga.

Burung sebagai komponen ekosistem mempunyai peranan penting, diantaranya untuk mengontrol

populasi serangga, membantu penyerbukan bunga dan pemencaran biji. Hampir pada setiap bentuk kehidupan

terkait erat dengan burung, sehingga burung mudah dijumpai.

Dengan kondisi tersebut diduga burung dapat dijadikan sebagai indikator lingkungan, karena apabila

terjadi pencemaran lingkungan, burung merupakan komponen alam terdekat yang terkena pencemaran

Page 29: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

.

HUTAN KOTA Burung berperanan dalam rekreasi alam, adanya taman burung selalu

dikunjungi orang, untuk menikmati bunyi, kecantikan ataupun kecakapan burung. Malahan sekarang hampir di setiap rumah orang memelihara burung.

Burung mempunyai nilai pendidikan dan penelitian. Keindahan burung dari segala yang dimilikinya akan memberikan suatu

kenikmatan tersendiri. Kebiasaan burung-burung beranekaragam, ada burung yang mempunyai kebiasaan berada mulai dari tajuk sampai kebawah tajuk. Ini

menunjukkan bahwa bila hutan kota mempunyai komposisi banyak jenis, berlapis-lapis dan berstrata akan memikat banyak burung

Jenis tanaman untuk penghijauan kota adalah

(1) mempunyai perakaran yang dalam (2) pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap pemangkasan dan gangguan fisik, (3) Tahan

terhadap kekurangan air, (4) selalu hijau dan berbunga, (5) dapat tumbuh pada berbagai kondisi tanah, (6) tajuknya melebar, (7) cabangnya tidak mudah rontok, (8) berpengaruh baik terhadap

tanah, (9) dapat tumbuh pada lahan terbuka, (10) disenangi oleh warga kota.

Page 30: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHasil penelitian menunjukkan bahwa burung lebih banyak dijumpai baik jenis maupun jumlahnya pada hutan kota yang ditanami dengan tanaman produktif

(berbunga, berbuah dan berbiji) pada struktur hutan kota yang berstrata banyak.

Kehadiran burung pada hutan kota yang berstara banyak selain karena jumlah tumbuh-tumbuhan yang beranekaragam, juga pohonnya adalah jenis buah-

buahan (tanaman produktif). Tanaman produktif dalam hal ini adalah tanaman yang menghasilkan bunga, buah, biji aroma, sehingga memberikan

kesempatan lebih besar kepada burung (herbivor) yang menyukainya untuk datang, mencari makan, bercengkrama atau bersarang.

Page 31: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA PELINDUNG TANAH

Hutan kota sebagai Penyanggah dan Perlindungan Permukaan Tanah dari Erosi, sebagai penyanggah dan melindungi

permukaan tanah dari air hujan dan angin. Sehubungan dengan itu hutan kota dapat membantu

penyediaan air tanah dan pencegahan erosi.Keberadaan tajuk pepohonan berarti air hujan tidak langsung

jatuh di permukaan tanah. Daya pukulan tetesan air hujan tidak menghancurkan partikel tanah, sehingga efek erosinya menjadi

tidak ada. Keberadaan pepohonan dengan sistem perakarannya yang

menghunjam jauh ke dalam tanah, sangat membantu perkolasi air hujan menembus jauh ke dalam tanah. Hal seperti ini sangat

menguntungkan bagi sistem hidrologi mata air.

Page 32: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAPengendalian dan Mengurangi Polusi

Udara dan Limbah, sebagai pengendalian dan atau mengurangi polusi udara dan limbah, serta menyaring debu.

Debu atau partikulat terdiri dari beberapa komponen zat pencemar. Dalam sebutir debu terdapat unsur-unsur seperti

garam sulfat, sulfuroksida, timah hitam, asbestos, oksida besi,silika, jelaga dan unsur kimia lainnya. Berbagai hasil

penelitian lainnya menunjukkan bahwa tumbuh-tumbuhan dapat mengakumulasi berbagai jenis polutan (pencemar).

Seperti pohon johar, asam landi, angsana dan mahoni dapat mengakumulasi Pb (timah hitam) yaitu hasil pencemaran oleh

kendaraan bermotor, pada daun dan kulit batang.

Page 33: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTATempat Pelesterian Plasma nutfah dan bioindikator, yaitu sebagai tempat pelestarian plasma nutfah dan

bioindikator dari timbulnya masalah lingkungan seperti.

Karena tumbuhan tertentu akan memberikan reaksi tertentu akan perubahan lingkungan yang terjadi

disekitarnya.

Plasma nutfah sangat diperlukan dan mempunyai nilai yang sangat tinggi dan diperlukan untuk

kehidupan.

Page 34: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Peredaman Kebisingan.

Kebisingan adalah suara yang berlebihan, tidak diinginkan dan sering disebut "polusi tak terlihat" yang menyebabkan efek fisik dan

psikologis.

Efek fisik berhubungan dengan transmisi gelombang suara melalui udara, efek psikologis berhubungan dengan respon manusia terhadap

suara.

Page 35: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Menyuburkan Tanah. Sisa-sisa tumbuhan akan dibusukkan oleh

mikroorganisma dan akhirnya terurai menjadi humus atau materi yang merupakan sumber hara mineral bagi

tumbuhan itu kembali.

Energy ConservationTrees and shrubs can help reduce overall energy use in buildings. The amount of energy saved depends on the building type, choice of tree species, positioning around the building and the prevailing climate.

For example, by planting deciduous trees on the west side of an exposed building:

● wind penetration can be significantly reduced● shading provided in summer● solar gain achieved in winter.

Savings on energy costs by the careful planting of trees can, for a conventional house over a one year period, be as much 25%

Page 36: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTARuang terbuka hijau di wilayah perkotaan yang berperan penting dalam

menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta membuat lingkungan menjadi sejuk dan segar telah banyak digantikan oleh bangunan beton, aspal

dan lainnya.

Kenyataan tersebut telah merubah suasana lingkungan alami yang sehat menjadi suasana lingkungan yang formal dan serba keras.

Tipe kawasan industri

Hutan kota yg dibangun di kawasan industri yg berfungsi untuk mengurangi polusi udara dan kebisingan, yg ditimbulkan dari kegiatan

industriKarakteristik pepohonannya:

Pohon berdaun lebar dan rindang, berbulu dan mempunyai permukaan daun kasar/berlekuk, bertajuk tebal, tanaman yg menghasilkan bau harum

Beberapa jenis tanaman mampu menyerap polutan di udara bebas, serta ada jenis-jenis yang tahan terhadap polutan udara.

Page 37: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTABerkurangnya ruang terbuka hijau di perkotaan menyebabkan menurunnya

kualitas lingkungan yang ditandai dengan meningkatnya suhu udara, penurunan air tanah, banjir atau penggenangan, penurunan permukaan tanah,

instrusi air laut, abrasi pantai dan sebagainya.

Suasana kota yang tidak menyenangkan tersebut membuat masyarakat perkotaan menjadi tidak nyaman tinggal di dalam kota serta menghambat

produktivitas masyarakat.

Page 38: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Kegiatan ekonomis masyarakat perkotaan memang dapat menghasilkan peningkatan kesejahteraan, namun di sisi lain kegiatan ekonomis tersebut

masih banyak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Damar (Agathis alba), mahoni (Swietenia macrophylla), jamuju (Podocarpus imbricatus) dan pala (Mirystica fragrans), asam landi

(Pithecelobiumdulce), johar (Cassia siamea), mempunyai kemampuan yang sedang tinggi dalam menurunkan kandungan timbal dari udara.

Tanaman ini : glodogan (Polyalthea longifolia) keben (Barringtonia asiatica) dan tanjung (Mimusops elengi), walaupun kemampuan

serapannya terhadap timbal rendah, tanaman tidak peka terhadap pencemar udara.

Tanaman daun kupu-kupu (Bauhinia purpurea) dan kesumba (Bixa orellana) mempunyai kemampuan yang sangat rendah dan sangat tidak tahan terhadap pencemar yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor.

Page 39: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Terutama dilihat dari aspek tata ruang kota, kegiatan ekonomis masyarakat perkotaan

cenderung mengurangi ruang terbuka hijau yang berfungsi menjaga keseimbangan

ekosistem kota.

Page 40: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Fungsi Estetika. Tumbuh-tumbuhan dapat memberikan

keindahan dari garis, bentuk, warna, dan tekstur yang ada dari tajuk, daun, batang, cabang, kulit batang, akar, bunga, buah

maupun aroma. Hutan kota yang berstrata banyak mempunyai nilai estetika lebih tinggi, daripada hutan kota

berstrata dua.

Page 41: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTAHutan kota memiliki peran sangat penting, terutama dalam meningkatkan

kualitas lingkungan hidup perkotaan sehingga menjadi lebih nyaman, segar, indah dan bersih.

Selain itu, hutan kota juga dapat menciptakan keserasian lingkungan alam dan lingkungan binaan yang berguna bagi kepentingan kesejahteraan

masyarakat perkotaan.

Daun yang berbulu dan berlekuk seperti halnya daun Bunga Matahari dan Kersen mempunyai kemampuan yang tinggi dalam menjerap partikel dari pada daun yang mempunyai permukaan yang halus (Wedding dkk. dalam Smith, 1981).

Manfaat dari adanya tajuk hutan kota ini adalah menjadikan udara yang lebih bersih dan sehat, jika dibandingkan dengan

kondisi udara pada kondisi tanpa tajuk dari hutan kota.

Page 42: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota sebagai identitas kota.

Jenis tanaman dan hewan yang merupakan simbol atau lambang suatu kota dapat dikoleksi pada areal hutan

kota.

Page 43: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam pelestarian keanekaragaman hayati plasma nutfah.

Plasma nutfah merupakan bahan baku keanekaragaman hayati yang penting untuk

pembangunan di masa depan terutama di bidang pangan,

sandang, pangan dan obat-obatan.

Page 44: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penahan dan penyaring partikel padat dari udara.

Dengan adanya hutan kota partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses

jerapan dan serapan.

Pohon dapat meredam suara dengan cara mengabsorpsi gelombang suara oleh daun, cabang dan ranting.

Jenis tumbuhan yang paling efektif untuk meredam suara ialah yang mempunyai tajuk yang rindang.

Dengan menanam berbagai jenis tanaman dengan berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi akan dapat mengurangi kebisingan, khususnya dari kebisingan yang sumbernya berasal dari

bawah. Menurut Grey dan Deneke (1978), dedaunan tanaman dapat menyerap kebisingan sampai 95%.

Page 45: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penjerap partikel timbal.

Sebagaimana diketahui pencemaran udara di perkotaan antara lain disebabkan oleh pembakaran bensin yang mengandung

timbal. Sejumlah tanaman seperti damar, mahoni, pala, asam lindi dan johar diketahui mampu

menurunkan kandungan timbal di udara.

Page 46: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penjerap debu

semen.

Sebagaimana diketahui, laju pembangunan di perkotaan sangat tinggi yang antara lain menimbulkan dampak

negatif berupa polusi debu semen. Hasil penelitian menunjukkan sejumlah tanaman seperti mahoni, tanjung,

kenari, meranti merah dan kayu hitam mampu menjerap (adsorpsi) dan menyerap (absorpsi) debu semen.

SPESIALISASI POHON

Pohon Penyerap Polutan Timbal:Mahoni (Swietenia microphyla);

Jamuju (Podocarpus imbricatus); Pala (Mirystica fragrans);

Asam Londo (Pithecelobium dulce); Jambu Batu (Psidium guajava); Angsana (Pterocarpus indicus);

Cemara Gunung ( Casuarina junghuhniana); Kayu manis (Cinamomun burmani);

Tanjung (Mimosup elegi)

Page 47: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota sebagai peredam kebisingan.

Kepadatan kendaraan bermotor di perkotaan dapat menimbulkan kebisingan yang sangat mengganggu, terutama bagi masyarakat yang

tinggal di sekitar jalan raya.

Dengan menanam berbagai jenis tanaman dalam berbagai strata yang cukup rapat dan tinggi di pinggir jalan raya atau di tengah sebagai pembatas jalan raya akan dapat merangi kebisingan, khususnya

kebisingan yang bersumber dari bawah seperti kendaraan bermotor.

Tipe Kawasan Pemukiman: Hutn kota yang dibangun pada areal permukiman, berfungsi sbg

penghasil oksigen, penyerap CO2, peresap air, penahan angin, dan peredam kebisingan; berupa jenis komposisi tanaman pepohonan yg

tinggi dikombinasi dg perdu dan rerumputan

Karakteristik pepohonannya:1. Pohon dengan perakaran yg kuat, ranting tidak mudah patah, daun tidak mudah gugur.2. Pohon penghasil bunga/buah/biji yg bernilai ekonomis

Page 48: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam mengurangi bahaya hujan asam.Polusi udara di perkotaan dapat menghasilkan hujan asam yang

berbahaya bagi kehidupan. Hujan asam yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun pepohonan akan mengalami reaksi

yang menetralkan air hujan yang asam tersebut.

Page 49: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA Hutan kota berperan sebagai penyerap karbon monoksida.

Polusi udara berupa karbon monoksida yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakan minyak dapat berbahaya bagi manusia.

Mikroorganisme serta tanah pada lantai hutan kota mempunyai peranan yang sangat baik dalam menyerap gas karbon monoksida dari udara yang semula

konsentrasinya sebesar 120 ppm manjadi mendekati nol hanya dalam waktu 3 jam saja.

Jenis tanaman untuk penghijauan kota adalah

(1) mempunyai perakaran yang dalam (2) pertumbuhannya cepat dan tahan terhadap pemangkasan dan gangguan fisik, (3) Tahan terhadap kekurangan air, (4) selalu hijau dan berbunga, (5) dapat

tumbuh pada berbagai kondisi tanah, (6) tajuknya melebar, (7) cabangnya tidak mudah rontok, (8) berpengaruh baik terhadap

tanah, (9) dapat tumbuh pada lahan terbuka, (10) disenangi oleh warga kota.

Page 50: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penyerap karbon dioksida dan penghasil oksigen. Cahaya matahari akan dimanfaatkan tumbuhan

hutan kota dalam proses fotosintesis yang berfungsi mengubah gas CO2 dan air menjadi karbohidrat dan oksigen.

Page 51: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penahan angin.

Untuk tujuan ini perlu dipilih jenis tanaman yang memiliki dahan kuat, daun tidak mudah rontok, akarnya menghunjam ke dalam tanah serta

tinggi dan lebar daun cukup besar.

Pohon peneduh jalan raya, jalur hijau di bawah kawat listrik tegangan tinggi, jalur hijau di tepi jalan kereta api, jalur hijau di tepi sungai di dalam kota atau di luar kota dapat dibangun dan dikembangkan sebagai hutan kota guna diperoleh manfaat kualitas

lingkungan perkotaan yang baik.

Tanaman yang ditanam pada daerah di bawah jalur kawat listrik dan telepon diusahakan yang rendah saja, atau boleh saja dengan tanaman yang dapat menjulang tinggi, namun

pada batas ketinggian tertentu harus diberikan pemangkasan.

Foto: smno-malang-juli2009

Page 52: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penyerap dan penapis bau.Tanaman dapat menyerap bau secara langsung juga dapat menahan

gerakan angin dari sumber bau.

Page 53: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam mengatasi penggenangan. Daerah rendah yang sering digenangi air perlu

ditanami dengan jenis tanaman yang mempunyai kemampuan evapotranspirasi tinggi.

Dalam hal ini diperlukan jenis tanaman dengan jumlah daun banyak sehingga mempunyai luas permukaan

daun untuk penguapan yang tinggi.

Page 54: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan mengatasi intrusi air laut.

Kota di daerah pantai perlu membangun hutan kota di daerah resapan air dengan jenis tanaman yang mempunyai daya evapotranspirasi rendah

sehingga kandungan air tanah dapat dipertahankan.

Page 55: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai hutan produksi terbatas.

Untuk tujuan ini perlu dipilih jenis tanaman yang memiliki nilai ekonomis tinggi sehingga pada saatnya

nanti dapat dipanen kemudian dijual untuk menghasilkan pemasukan bagi pemerintah daerah.

Page 56: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

IKLIM MIKRO KOTAHutan kota berperan dalam menjaga kestabilan iklim mikro perkotaan.

Hutan kota diperlukan untuk mengelola lingkungan perkotaan agar pada siang hari tidak terlalu panas sebagai akibat banyaknya jalan aspal, gedung

bertingkat, jembatan dan sebagainya. Sebaliknya pada malam hari iklim mikro perkotaan dapat lebih hangat karena

tajuk pohon dapat menahan radiasi balik dari bumi.

Jalur hijau meredam kebisingan dan panasnya kota

Foto: smno-malang-juni2010

Page 57: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam pengelolaan sampah.

Hutan kota dapat sebagai penyekat bau, pelindung tanah hasil bentukan dekomposisi

dari sampah dan penyerap zat berbahaya yang mungkin terkandung dalam sampah.

Page 58: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam pelestarian air tanah.

Sistem perakaran tanaman dan serasah yang berubah menjadi humus akan memperbesar jumlah pori tanah dengan

kemampuan menyerap air yang besar sehingga kadar air tanah akan meningkat.

BENEFITS OF TREES IN THE BUILT ENVIRONMENTAmenity Benefits

Trees:● introduce an element of natural scale to buildings and streets

● reflect the changing seasons and provide a psychological link with the countryside

● bring visual beauty to the built environment.

Page 59: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HUTAN KOTA

Hutan kota berperan dalam meningkatkan keindahan. Lingkungan buatan di perkotaan walaupun bentuk, tekstur dan warnanya

telah dibentuk sedemikian rupa tetap tidak alami. Dengan menghadirkan pohon di perkotaan maka akan tercipta keindahan yang

telah ada menjadi makin sempurna.

Beberapa jenis burung sangat membutuhkan pohon sebagai tempat mencari makan maupun sebagai

tempat bersarang dan bertelur. Pohon kaliandra di antaranya disenangi burung pengisap madu. Pohon jenis lain disenangi oleh burung, karena berulat yang dapat dimakan oleh

jenis burung lainnya.

Page 60: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

VEGETASI DAN BURUNGMenurut Ballen (1989), beberapa jenis tumbuhan yang banyak didatangi burung  antara

 lain :

Kiara, caringin dan loa (Ficus spp.) F. benjamina, F. variegata, dan F. glaberrima buahnya banyak dimakan oleh burung seperti punai (Treron sp.).

Dadap (Erythrina variegata). Bunganya menghasilkan nektar. Beberapa jenis burung yang banyak dijumpai pada tanaman dadap yangtengah berbunga

antara lain : betet (Psittacula alexandri), serindit (Loriculus pusillus), jalak (Sturnidae) dan beberapa jenis burung madu.

Dangdeur (Gossampinus heptaphylla). Bunganya yang berwarna merah menarik burung ungkut-ungkut dan srigunting.

Aren (Arenga pinnata). Ijuk dari batangnya sering dimanfaatkan oleh burung sebagai bahan untuk pembuatan sarangnya.

Bambu (Bambusa spp.). Burung blekok (Ardeola speciosa) dan manyar (Ploceus sp.) bersarang di pucuk bambu.

Sedangkan jenis burung lainnya seperti : burung cacing (Cyornis banyumas), celepuk (Otus bakkamoena), sikatan (Rhipidura javanica), kepala tebal bakau ( Pachycephala

cinerea) dan perenjak kuning (Abroscopus superciliaris) bertelur pada pangkal cabangnya, di antara dedaunan dan di dalam batangnya.

Page 61: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai penapis cahaya silau. Pohon dapat dipilih berdasarkan ketinggian dan kerimbunan tajuknya

untuk meredam cahaya silau.

Page 62: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota bermanfaat sebagai habitat burung dan satwa lain.

Beberapa jenis burung membutuhkan pohon sebagai tempat mencari makan,

bersarang dan bertelur. Dengan adanya hutan kota akan

membuat sebuah kota menjadi hijau dan penuh dengan kicau burung.

Foto: smno-malang-juli2009

Page 63: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan penting bagi masyarakat perkotaan sebagai tempat untuk mengurangi stress.

Hutan kota dapat memberikan kesejukan dan kesegaran sehingga menghilangkan kejenuhan dan kepenatan. Kicauan burung dan tarian burung akan menghilangkan kejemuan serta hutan

kota dapat mengurangi kekakuan dan monotonitas.

Penyerap dan Penapis Bau Daerah yang merupakan tempat penimbunan sampah sementara atau permanen

mempunyai bau yang tidak sedap. Tanaman dapat digunakan untuk mengurangi bau. Tanaman dapat mengeluarkan bau harum yang dapat menetralisir bau busuk dan menggantinya dengan bau harum. Tanaman yang dapat menghasilkan bau harum

antara lain : Cempaka (Michelia champaka) dan tanjung (Mimusops elengi).

Page 64: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan mengamankan pantai dari bencana abrasi.

Hutan kota berupa formasi hutan mangrove di pesisir pantai dapat meredam de-buran

ombak dan membantu proses pengendapan lumpur di pantai untuk pembentukan daratan

baru.

Page 65: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan dalam meningkatkan industri pariwisata.

Aneka jenis tanaman dan satwa langka yang ditangkar di hutan kota dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan

domestik maupun mancanegara.

Foto: smno-malang-juli2009

Page 66: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota berperan sebagai tempat penyaluran hobi dan pengisi waktu luang.

Monotonitas, rutinitas dan kejenuhan masyarakat kota perlu diimbangi dengan kegiatan lain bersifat rekreatif

yang dapat disalurkan di hutan kota.

Tanaman dalam bentuk, warna dan tekstur tertentu dapat dipadu dengan benda-benda buatan seperti gedung, jalan dan

sebagainya untuk mendapatkan komposisi yang baik. Peletakan dan pemilihan jenis tanaman harus dipilih

sedemikian rupa, sehingga pada saat pohon tersebut telah dewasa akan sesuai dengan kondisi yang ada. Warna daun,

bunga atau buah dapat dipilih sebagai komponen yang kontras atau untuk memenuhi rancangan yang nuansa

(bergradasi lembut).

Page 67: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

PENGHIJAUAN KOTA

Penghijauan perkotaan yaitu menanam tumbuh-tumbuhan sebanyak-banyaknya di halaman rumah atau

Di lingkungan sekitar rumah maupun dipinggir jalan, apakah itu berbentuk pohon, semak, perdu, rumput atau

penutup tanah lainnya, di setiap jengkal tanah yang kosong yang ada dalam kota dan sekitarnya, seringdisebut sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

RTH sangat penting, mengingat tumbuh-tumbuhan mempunyai peranan sangat penting dalam alam, yaitu dapat

dikategorikan menjadi fungsi lansekap (sosial dan fisik), fungsi lingkungan (ekologi) dan fungsi estetika (keindahan)

Page 68: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

.

BENTUK-BENTUK RTH

Berdasarkan kepada fungsi utama RTH dapat dibagi menjadi:

1. Pertanian perkotaan, fungsi utamanya adalah untuk mendapatkan hasilnya untuk konsumsi yang disebut

dengan hasil pertanian kota seperti hasil hortikultura. 2. Taman kota, mempunyai fungsi utama untuk keindahan dan

interaksi sosial 3. Hutan kota, mempunyai fungsi utama untuk peningkatan

kualitas lingkungan

Page 69: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

.

VEGETASI HUTAN KOTA

Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah (estetis).

Kita sangat membutuhkan hutan kota, untuk perlindungan dari berbagai masalah lingkungan perkotaan.

Hutan kota mempunyai banyak fungsi (kegunaan dan manfaat). Hal ini tidak terlepas dari peranan tumbuh-

tumbuhan di alam. Tumbuh-tumbuhan sebagai produsen pertama dalam

ekosistem, mempunyai berbagai macam kegiatan metabulisme untuk ia hidup, tumbuh dan berkembang.

Kegiatan metabulisme tumbuh-tumbuhan dimaksud telah memberikan keuntungan dalam kehidupan kita.

Tidak ada satu makhlukpun yang dapat hidup tanpa tumbuh-tumbuhan

Page 70: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

.

PENTINGNYA POHON

Untuk menghadapi kemajuan, kita perlu melakukan perubahan dan untuk itu kita perlu melakukan pembangunan.

Dalam pembangunan itu kita akan tahu tentang sejauh mana kerugian kita, jika kita menebang pohon atau membabat tumbuh-tumbuhan tanpa pertimbangan

dengan alasan nanti toh tumbuh-tumbuhan itu akan tumbuh kembali. Mudah-mudahan pelaku pembangunan dapat menyadari,

bahwa tumbuh-tumbuhan itu adalah makhluk hidup dan butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang

Menanggulangi Hujan AsamPohon dapat membantu mengatasi dampak hujan asam melalui

proses fisiologis yang disebut GUTASI. Proses ini akan menghasilkan unsur alkalis seperti Ca, Na, K, dan

Mg, serta senyawa organik seperti glutamin dan gula (Smith, 1981).

Unsur alkalis ini akan menhgikat sulfat atau nitrat yang terdapat dalam air hujan.

Page 71: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

KENYAMANAN HUTAN KOTA

Hutan kota dapat memberikan kenyamanan dan kenikmatan kepada konsumen pengunjung.

Apalagi bila kita dapat mengembangkan dan membangun hutan kota yang berstruktur, dengan keanekaragam jenis tumbuh-

tumbuhan dan jumlah yang banyak serta ditata dengan baik.

Diharapkan hutan kota dapat memenuhi tingkat kenyamanan yang dikehendaki, karena hutan kota dapat memodifikasi iklim

mikro.

Page 72: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan kota yang berstrata banyak memberikan lingkungan sekitarnya relatif

lebih nyaman daripada yang berstrata dua, dan di dalam hutan akan kita rasakan

lingkungannya lebih nyaman dibandingkan dengan di luar hutan kota .

Page 73: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Diharapkan hutan kota dapat memenuhi tingkat kenyamanan yang dikehendaki, karena hutan kota dapat memodifikasi iklim

mikro.

Trees reduce airborne particulate matter by as much as 75%. The high surface-to-volume ratio of trees and fine hair

on the surface of their bark, twigs and leaves are all important factors in filtering out such pollutants.

Another benefit to air quality is the amount of oxygen a tree produces during photosynthesis. A 24m tall beech tree with

a crown diameter of 15m produces enough oxygen for 10 people to breath.

Trees counteract visual pollution. Glare from highly reflective building materials or street lighting is reduced by

the presence of trees.

Page 74: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

Hutan Kota dapat memberikan kota yang nyaman sehat dan indah (estetis).

Trees increase humidity in the atmosphere and absorb airborne particulates.

Leaves are then cleansed by the rain.

Page 75: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

HASIL-HAISL PENELITIAN PRODUKSI OKSIGEN TUMBUHAN

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 76: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Urban forests in the coterminous United States are estimated to produce ≈61 million metric tons (67 million tons)

of oxygen annually, enough oxygen to offset the annual oxygen consumption of approximately two-thirds of the U.S.

population. Although oxygen production is often cited as a significant benefit of trees, this benefit is relatively insignificant

and of negligible value as a result of the large oxygen content of the atmosphere. Other benefits of the urban forest are more

critical to environmental quality and human health than oxygen production by urban trees.Urban forests produce large amounts of oxygen. However,with the large and relatively stable amount of oxygen in the

atmosphere and extensive production by aquatic systems, thistree benefit is relatively insignificant. Tree impacts on important

atmospheric trace chemicals such as carbon dioxideand U.S. Environmental Protection Agency criteria air pollutants

(ozone, particulate matter, sulfur dioxide, nitrogen dioxide,carbon monoxide, and lead) will have greater significant

impacts on human health and environmental quality.Urban forest carbon sequestration and air pollution removal

along with other environmental impacts of urban forests (e.g.,water quality improvement, lower air temperatures, reduced

ultraviolet radiation loads) need to be better incorporatedwithin local and regional planning efforts to improve environmental

quality and enhance the quality of urban life.Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 77: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Urban vegetation, particularly trees, provides numerous benefits that can improve environmental quality and human health in and around urban areas. These benefits include improvements in air and water quality, building energy conservation, cooler air temperatures, reductions in ultraviolet radiation, and

many other environmental and social benefits (Nowak and Dwyer 2007).

Although many ecology textbooks reveal that the vast majority of oxygen-producing organisms in the world are aquatic, oxygen production is one of

the most commonly cited benefits of urban trees.

Common questions related to the benefits of urban forests are directed toward understanding the amount of oxygen produced by urban forests, often in relation to the amount of oxygen consumed by humans. It is well

known that trees produce oxygen, but how significant is the oxygen production benefit provided by urban forests?

1. Nowak, D.J., and J.F. Dwyer. 2007. Understanding the benefits and costs of urban forest ecosystems, pp. 25–46. In Urban and Community Forestry in the Northeast. Kuser, J., Ed.

Springer Science and Business Media, New York, NY.

Page 78: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Oxygen Production by Trees

Net oxygen production by trees is based on the amount of oxygen produced during photosynthesis minus the amount of oxygen consumed during plant

respiration (Salisbury and Ross 1978):

Photosynthesis: n(CO2) + n(H2O) + light → (CH2O)n + nO2Respiration: (CH2O)n + nO2 → n(CO2) + n(H2O) + energy

If carbon dioxide uptake during photosynthesis exceeds carbon dioxide release by respiration during the year, the tree will accumulate carbon

(carbon sequestration). Thus, a tree that has a net accumulation of carbon during a year (tree growth) also has a net production of oxygen. The amount of oxygen produced is estimated from carbon sequestration based on atomic

weights:

net O2 release (kgyr) = net C sequestration (kgyr) × 3212

1. Salisbury, F.B., and C.W. Ross. 1978. Plant Physiology. Wadsworth Publishing Company, Belmont, CA. 422 pp.

Page 79: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Tree BiomassThe net amount of oxygen produced by a tree during a year is directly related

to the amount of carbon sequestered by the tree, which is tied to the accumulation of tree biomass. Biomass for each measured tree was

calculated using equations from the literature with inputs of dbh and tree height (Nowak 1994; Nowak et al. 2002a).

Equations that predict aboveground biomass were converted to whole tree biomass based on a belowground to aboveground ratio of 0.26 (Cairns et al.

1997). Equations that compute fresh weight biomass were multiplied by species- or genus-specific conversion fac tors to yield dry weight biomass.

These conversion factors, derived from average moisture contents of species given in the literature, averaged 0.48 for conifers and 0.56 for hardwoods

(Nowak 1994).

1. Nowak,D.J. 1994. Atmospheric carbon dioxide reduction by Chicago’s urban forest, pp. 83–94. In Chicago’s Urban Forest Ecosystem: Results of the Chicago Urban Forest Climate Project. McPherson, E.G., Nowak, D.J., and Rowntree, R.A., Eds. USDA Forest Service General Technical Report NE-186, Radnor, PA.

2. Nowak, D.J., D.E. Crane, J.C. Stevens, and M. Ibarra. 2002a. Brooklyn’s Urban Forest. General Technical Report NE- 290, U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Northeastern Research Station, Newtown Square, PA. 107 pp.

3. Cairns, M.A., S. Brown, E.H. Helmer, and G.A. Baumgardner. 1997. Root biomass allocation in the world’s upland forests. Oecologia 111:1–11.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 80: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Tree BiomassOpen-grown, maintained trees tend to have less aboveground biomass than

predicted by forest-derived biomass equations for trees of the same diameter at breast height (Nowak 1994). To adjust for this difference, biomass resultsfor open-grown urban trees were multiplied by a factor of 0.8 (Nowak 1994). No adjustment was made for trees found in more natural stand conditions (e.g., vacant lands, forest preserves). Because deciduous trees drop their leaves annually, only carbon stored in woody biomass was calculated for these trees. Total tree dry weight biomass (above- and belowground) was

converted to total stored carbon by multiplyingby 0.5.

1. Nowak,D.J. 1994. Atmospheric carbon dioxide reduction by Chicago’s urban forest, pp. 83–94. In Chicago’s Urban Forest Ecosystem: Results of the Chicago Urban Forest Climate Project. McPherson, E.G., Nowak, D.J., and Rowntree, R.A., Eds. USDA Forest Service General Technical Report NE-186, Radnor, PA.

2. Nowak, D.J., D.E. Crane, J.C. Stevens, and M. Ibarra. 2002a. Brooklyn’s Urban Forest. General Technical Report NE- 290, U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Northeastern Research Station, Newtown Square, PA. 107 pp.

3. Cairns, M.A., S. Brown, E.H. Helmer, and G.A. Baumgardner. 1997. Root biomass allocation in the world’s upland forests. Oecologia 111:1–11.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 81: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Urban Tree Growth and Carbon Sequestration

Average diameter growth from the appropriate land use and diameter class was added to the existing tree diameter (year x) to estimate tree diameter in year x + 1. For urban

trees in forest stands, average dbh growth was estimated as 0.38 cm/ year (0.15 in/year) (Smith and Shifley 1984); for trees on land uses with a park-like structure (e.g., parks, cemeteries, golf courses), average dbh growth was 0.61 cm/year (0.24 in/year)

(deVries 1987); for more open-grown trees, dbh classspecific growth rates were based on Nowak (1994).

Average height growth was calculated based on formulas from Fleming (1988) and the specific dbh growth factor used for the tree.

1. deVries, R.E. 1987. A preliminary investigation of the growth and longevity of trees in Central Park. New Brunswick, NJ, Rutgers University, MS thesis.

2. Fleming, L.E. 1988. Growth estimation of street trees in central New Jersey. New Brunswick, NJ, Rutgers University. MS thesis.3. Nowak,D.J. 1994. Atmospheric carbon dioxide reduction by Chicago’s urban forest, pp. 83–94. In Chicago’s Urban Forest Ecosystem:

Results of the Chicago Urban Forest Climate Project. McPherson, E.G., Nowak, D.J., and Rowntree, R.A., Eds. USDA Forest Service General Technical Report NE-186, Radnor, PA.

4. Smith, W.B., and S.R. Shifley. 1984. Diameter Growth, Survival, and Volume Estimates for Trees in Indiana and Illinois. Res. Pap. NC-257. U.S. Department of Agriculture, Forest Service, North Central Forest Experiment Station, St. Paul, MN.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 82: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Urban Tree Growth and Carbon Sequestration

Growth rates were adjusted based on tree canopy condition.Adjustment factors were proportional to percent crown dieback (i.e., the

greater the crown dieback, the slower the growth rate) and the assumption that less than 25% crown dieback had a limited effect on dbh growth rates.

For trees with fair to excellent condition (less than 25% dieback), noadjustment was made to the growth rate; for poor condition trees (26% to

50% dieback), growth rates were multiplied by 0.76; critical trees (51% to 75% dieback) by 0.42; dying trees (76% to 99% dieback) by 0.15; and dead trees by

0.

The difference in estimates of carbon storage between year x and year x + 1 is the net amount of carbon sequestered annually.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 83: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Tree death leads to the eventual release of stored carbon.

To estimate the net amount of carbon sequestered by the urban trees after decomposition, carbon emissions resulting from decomposition

after tree death must be considered.

To calculate the potential release of carbon resulting from tree death and decomposition, estimates of annual mortality rates by condition class

were derived from a study of street-tree mortality (Nowak 1986).

Annual mortality was estimated as 1.9% for trees 0 to 3 in dbh in the good–excellent condition class (less than 10% dieback); 1.5% for trees

greater than 3 in dbh in the good–excellent condition class; 3.3% for trees in fair condition (11% to 25% dieback); 8.9% for poor condition; 13.1% for

critical condition; 50% for dying; and 100% for dead.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 84: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Two types of decomposition rates were used: (1) rapid release for aboveground biomass of trees that are projected to

be removed and (2) delayed release for standing dead trees and tree roots of removed trees.

Trees that are removed from urban sites are not normally developed into wood products that provide for long-term carbon storage (i.e., removed trees

are often burned or mulched); therefore, they will most likely release their carbon relatively soon after removal.

Individual tree estimates of mortality probability and decomposition rates were aggregated upward to yield total estimates of decomposition for the tree population. The amount of carbon sequestered as a result of tree growth was

reduced by the amount lost resulting from tree mortality to estimate a net carbon sequestration rate that accounts for carbon loss resulting from

decomposition.

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 85: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

If dead trees are not removed annually, they have an increasedprobability of being measured in the tree sample, anddecomposition rates must reflect this difference. All trees onvacant, transportation, and agriculture land uses, and 50% oftrees in parks, were assumed to be left standing (i.e., notremoved) because these trees are likely within forest standsand/or away from intensively maintained sites. These treeswere assumed to decompose over a period of 20 years. Dataon tree decomposition rates are limited. However, using decompositionrates from 10 to 50 years had little effect onoverall net decomposition within a single year. Trees on allother land uses were assumed to be removed within 1 year oftree death. For removed trees, aboveground biomass was assumedto be mulched with a decomposition rate of 3 years;below-ground biomass was assumed to decompose in 20years. Although no mulch decomposition studies could befound, studies on decomposition reveal that 37% to 56% ofcarbon in tree roots and 48% to 67% of carbon in twigs isreleased within the first 3 years (Scheu and Schauermann1994).

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 86: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Estimates of carbon emissions resulting from decompositionwere based on the probability of the tree dying within thenext year and the probability of the tree being removed usingthe formula:Emission = C × Mc × Σpi((Dremove) + (Dstand))Dremove = (pabyi)(1dm) + ((1−pab)yi)(1dr)Dstand = ((yi−1)yi)(1dr)where emission individual tree contribution to carbonemissions; C carbon storage in the next year; Mc probabilityof mortality based on condition class; i decompositionclass (based on number of years left standing beforeremoval); pi proportion of the land use tree population indecomposition class i; pab proportion of tree biomassaboveground; yi number of years left standing before removal(yi → for dead trees that will never be cut down(natural decomposition)); dm decomposition rates formulched aboveground biomass (3 years); and dr decompositionrate for standing trees and tree roots (20 years).

Diunduh dari: ……. 6/1/2013

Page 87: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Human Oxygen Consumption

An average adult human oxygen consumption rate of 0.84kg/day (1.85 lb/day) (Perry and LeVan c. 2003) was used toestimate how much human oxygen consumption would be

offset by urban forest oxygen production annually.

To estimate how much human oxygen consumption would be offset, oxygen production was divided by average

annual oxygen consumption per person.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2 ……. 6/1/2013

Page 88: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

RESULTSNet annual oxygen production by urban forests (after accountingfor decomposition) in selected cities ranged from1,000 metric tons (1,100 tons) in Freehold, New Jersey, U.S.to 86,000 metric tons (94,800 tons) in Atlanta, Georgia(Table 2). This net oxygen production offsets oxygen consumptionfrom between 2% of the human population in JerseyCity, New Jersey, and New York, New York, to greaterthan 100% in Moorestown, New Jersey. Mean net annualoxygen production (after accounting for decomposition) perhectare of trees (100% tree canopy) offsets oxygen consumptionof 19 people per year (eight people per acre of treecover), but ranges from nine people per hectare of canopycover (four people/ac cover) in Minneapolis, Minnesota, to28 people/ha cover (12 people/ac cover) in Calgary, Alberta.The average number of trees needed to offset the annualoxygen consumption of one adult was 30 trees (net oxygenproduction after accounting for decomposition) but rangedfrom 17 trees in Freehold, New Jersey, to 81 trees in Calgary,Alberta. This difference is a reflection of different tree sizes,conditions, and growth rates among these cities.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 89: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Tree oxygen production varies by tree size. Based on data from Minneapolis, Minnesota (Nowak et al.

2006b), trees 1–3 dbh produced ≈2.9 kg O2/year (6.4 lb O2/year); trees 9–12 dbh: 22.6 kg O2/year (49.9 lb O2/year); 18–21 dbh:

45.6 kg O2/year (100.5 lb O2/year); 27–30 dbh: 91.1 kg O2/year (200.8 lb O2/year); and greater than 30 dbh: 110.3 kg O2/year

(243.2 lb O2/year).

Based on the national estimate of net carbon sequestration in the coterminous United States of 22.8 million metric tonsC/year (25.1 million tonsC/year) (Nowak and Crane 2002), urban forests in the United States produce ≈61 million metric tons (67 million tons) of

oxygen annually, which is enough oxygen to offset human oxygen consumption for approximately two-thirds of the U.S. population.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 90: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

DISCUSSIONOxygen production by trees varies among cities based ondifferences in number of healthy trees, growth rates, and diameterdistributions. Cities with mostly small trees wouldrequire more trees on average to offset the oxygen consumptionof one person. Percent of the population’s oxygen consumptionoffset by urban forests varies depending on populationdensity and total oxygen production. Cities with highhuman population density (e.g., Jersey City and New York)tend to have the lowest proportion of their oxygen consumptionoffset by their urban forest. A commonly cited statement is an acre of trees (100% tree canopy) can provide enoughoxygen for 18 people (e.g., American Forests 2006; Tree-People 2006), but based on this study, this estimate appears tobe high by at least a factor of two. The number is more on theorder of eight people per acre of tree cover (100% treecanopy). Oxygen production per acre of tree cover will varybased on tree density, diameter distribution, and tree healthand growth.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 91: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Oxygen production is one of many environmental benefitsthat trees produce, and urban trees can produce a significantamount of oxygen. However, is this oxygen production actuallycreating a significant environmental benefit in comparisonwith other environmental benefits of trees such ascarbon sequestration and air pollution removal? In the coterminousUnited States, annual carbon sequestration by urbanforests is estimated at 22.8 million metric tons (25.1 milliontons) with a societal value of ≈$460 million per year (Nowakand Crane 2002). Air pollution removal in the coterminousUnited States is estimated at 711,000 metric tons (784,000tons) with a $3.8 billion annual value (Nowak et al. 2006a).Oxygen production by U.S. urban forests is estimated at 61million metric tons (67 million tons), but the value to societyis negligible.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 92: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

The reason the oxygen production value of urban trees isinsignificant has to do with the large amount of oxygenwithin the atmosphere (approximately 21% of the atmosphere’svolume is oxygen). As stated by Miller (1979): “Wehave a large number of serious ecological problems, but suffocationfrom lack of oxygen is not one of them (Broecker1970; SCEP 1970). The oxygen content of the atmosphereremains essentially constant with the oxygen consumed byall animals, bacteria, and respiration processes roughly balancedby the oxygen released by land and sea plants duringphotosynthesis. The present atmospheric oxygen contentseems not to have changed since 1910 (SCEP 1970). Furthermore,because air is about 20 percent oxygen, the total supplyis immense (Broecker 1970).” Our atmosphere has such anenormous reserve of oxygen that even if all fossil fuel reserves,all trees, and all organic matter in soils were burned,atmospheric oxygen would only drop a few percent (Broecker1996). Also, waters of the world are the main oxygen generatorsof the biosphere; their algae are estimated to replace≈90% of all oxygen used (Encyclopaedia Britannica 1994).Thus, although urban trees do produce significant amounts ofoxygen, it is not a significant ecologic benefit given the globalnature of oxygen and the sheer volume of oxygen in theatmosphere.Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 93: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

A growing forest will remove carbon dioxide and produceoxygen. Conversely, a decaying or declining forest will

release carbon dioxide and consume oxygen through decomposition processes. If forest canopy cover is increased

(more trees are added) and sustained through time, net carbondioxide will be removed and oxygen produced. Given the

carbon dioxide level in the atmosphere (≈0.03%) is much lessthan the oxygen level (21%), the relative impact of urban

forests and their management are much more significant forcarbon dioxide than for oxygen.

Fossil fuel combustion also consumes oxygen and as aresult of fossil fuel use, the oxygen content of the atmosphere

is slowly declining. Between 1989 and 1994, the oxygencontent of the atmosphere dropped at an annual rate of 2 ppm

out of 210,000 ppm (Broecker 1996). Thus, reducing fossilfuel use in the management of urban forests not only reduces

emission of carbon dioxide, but also the consumption of oxygen.If fossil fuels are consistently used to maintain an urban

forest, the net effect of the forest and its management will becarbon dioxide production and oxygen consumption. The

point in the future when carbon emissions from maintenanceexceed carbon sequestration by the forest varies by tree species

and intensity of fossil fuel-based management (Nowak etal. 2002b).

1. Nowak, D.J., R. Hoehn, D.E. Crane, J.C. Stevens, and J.T. Walton. 2006b. Assessing Urban Forest Effects and Values: Minneapolis’ Urban Forest. Resource Bulletin NE-166. U.S. Department of Agriculture, Forest Service, Northeastern Research Station, Newtown Square, PA. 20 pp.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 94: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Urban trees can improve air quality (Cardelino and Chameides 1990; Taha 1996; Nowak et al. 2000, 2006a). Because small changes in air pollution

concentrations can have relatively considerable impacts on air quality and human health, the effects of urban forests on air pollution can be significant.

Recently, the U.S. Environmental Protection Agency has introduced urban tree cover as a potential emerging measure to help meet air quality standards

(U.S. Environmental Protection Agency 2004; Nowak 2005).

1. Cardelino, C.A., and W.L. Chameides. 1990. Natural hydrocarbons, urbanization, and urban ozone. Journal of Geophysical Research 95:13971–13979.

2. Nowak, D.J., K.L. Civerolo, S.T. Rao, G. Sistla, C.J. Luley, and D.E. Crane. 2000. A modeling study of the impact of urban trees on ozone. Atmospheric Environment 34: 1610–1613.

3. Nowak,D.J. 2005. Strategic tree planting as an EPA encouraged pollutant reduction strategy: How urban trees can obtain credit in State Implementation Plans. Sylvan Communities. Summer/Fall:23–27.

4. Nowak, D.J., D.E. Crane, and J.C. Stevens. 2006a. Air pollution removal by urban trees and shrubs in the United States. Urban Forestry and Urban Greening 4:115–123.

5. Taha, H. 1996. Modeling impacts of increased urban vegetation on ozone air quality in the South Coast Air Basin. Atmospheric Environment 30:3423–3430.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 95: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

In general, tree effects on trace chemicals in the atmosphere (chemicals that are minor components of the total atmosphere) will have a much greater

relative impact on environmental quality and human health than chemicals such as oxygen that comprise a large proportion of the atmosphere.

Relatively minor changes in trace chemicals can have significant effects on environmental and human health (e.g., impacts of ozone, particulate matter,

nitrogen, and sulfur oxides) and climate change (e.g., impact of carbon dioxide).

1. Cardelino, C.A., and W.L. Chameides. 1990. Natural hydrocarbons, urbanization, and urban ozone. Journal of Geophysical Research 95:13971–13979.

2. Nowak, D.J., K.L. Civerolo, S.T. Rao, G. Sistla, C.J. Luley, and D.E. Crane. 2000. A modeling study of the impact of urban trees on ozone. Atmospheric Environment 34: 1610–1613.

3. Nowak,D.J. 2005. Strategic tree planting as an EPA encouraged pollutant reduction strategy: How urban trees can obtain credit in State Implementation Plans. Sylvan Communities. Summer/Fall:23–27.

4. Nowak, D.J., D.E. Crane, and J.C. Stevens. 2006a. Air pollution removal by urban trees and shrubs in the United States. Urban Forestry and Urban Greening 4:115–123.

5. Taha, H. 1996. Modeling impacts of increased urban vegetation on ozone air quality in the South Coast Air Basin. Atmospheric Environment 30:3423–3430.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013

Page 96: HUTAN  KOTA PENGHASIL OKSIGEN

OXYGEN PRODUCTION BY URBAN TREES IN THE UNITED STATESDavid J. Nowak, Robert Hoehn, and Daniel E. CraneArboriculture & Urban Forestry 2007. 33(3):220–226.

Although the absolute magnitude of oxygen production by urban forests is over 2.5 times greater than for carbon

sequestration and 85 times greater than for air pollution removal nationally, the relative impacts of carbon

sequestration and air pollution removal are much more significant than oxygen production.

Urban forest effects on trace chemicals can lead to significant improvements in environmental quality and

human health and well-being.

Diunduh dari: http://joa.isa-arbor.com/request.asp?JournalID=1&ArticleID=2998&Type=2……. 6/1/2013