humas pt pln: 'institusi pemerintah juga … public relation (pr) sering dikaitkan masyarakat...

1
Humas PT PLN: 'Institusi Pemerintah juga Membutuhkan PR' Dikirim oleh prasetyafisip pada 17 Mei 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 596 Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Irma Rifqayani, S.I.Kom Istilah Public Relation (PR) sering dikaitkan masyarakat dengan sebuah perusahaan. Tugas utama PR adalah menciptakan citra yang baik di mata publiknya. Berbeda dengan marketing yang hasilnya nyata berupa keuntungan materiil, PR memiliki hasil produk yang tidak terlihat, yaitu citra. Hal tersebut membuat mayoritas menganggap PR tidak penting, apa lagi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang produk atau jasanya selalu dibutuhkan oleh masyarakat. Irma Rifqayani, S.I.Kom, selaku Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan juga sebagai alumni dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) angkatan 2005, mematahkan anggapan tersebut pada Talkshow yang diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB dengan tema “Public Relations Practices in Two Countries: Indonesia-Malaysia”, Rabu, (16/5/2018). Dia mengatakan bahwa tidak hanya perusahaan swasta, BUMN juga membutuhkan praktisi PR di dalamnya. "Perusahaan yang dimiliki oleh negara sebenarnya juga membutuhkan seorang praktisi PR di dalamnya. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kita tidak tahu inovasi-inovasi apa saja yang akan tercipta, sehingga dapat menggeser perusahaan milik negara,"kata Irma menjelaskan. Saat ini berkembang isu di masyarakat yang meragukan ketersediaan listrik di Indonesia pada saat Asian Games. Menanggapi hal ini, Irma pun meluruskan isu tersebut kepada semua yang hadir. "Mungkin masyarakat belum banyak yang tahu, namun PLN sudah menginvestasikan 1,5 triliun untuk mengatasi ketersediaan listrik untuk Asian Games,"kata Irma Pada talkshow yang diselenggarakan di Auditorium Nuswantara FISIP UB tersebut, Irma menambahkan sudah menjadi tugas PR untuk menjadi penghubung antara perusahaan dengan masyarakat sehingga meminimalisir isu negatif yang bisa muncul di masyarakat, sehingga hal yang dilakukan Irma merupakan salah satu contoh langsung pelurusan isu yang ada di masyarakat. (Lita/Humas FISIP/Humas UB)

Upload: hoangdang

Post on 06-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Humas PT PLN: 'Institusi Pemerintah juga … Public Relation (PR) sering dikaitkan masyarakat dengan sebuah perusahaan. Tugas utama PR adalah menciptakan citra yang baik di mata publiknya

Humas PT PLN: 'Institusi Pemerintah juga Membutuhkan PR'

Dikirim oleh prasetyafisip pada 17 Mei 2018 | Komentar : 0 | Dilihat : 596

Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Irma

Rifqayani, S.I.Kom

Istilah Public Relation (PR) sering dikaitkan masyarakat dengan sebuah perusahaan. Tugas utama PR adalah menciptakan citra yang baik di mata publiknya. Berbeda dengan marketing yang hasilnya nyata berupa keuntungan materiil, PR memiliki hasil produk yang tidak terlihat, yaitu citra. Hal tersebut membuat mayoritas menganggap PR tidak penting, apa lagi untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang produk atau jasanya selalu dibutuhkan oleh masyarakat.

Irma Rifqayani, S.I.Kom, selaku Humas PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan juga sebagai alumni dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB) angkatan 2005, mematahkan anggapan tersebut pada Talkshow yang diselenggarakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP UB dengan tema “Public Relations Practices in Two Countries: Indonesia-Malaysia”, Rabu, (16/5/2018). Dia mengatakan bahwa tidak hanya perusahaan swasta, BUMN juga membutuhkan praktisi PR di dalamnya.

"Perusahaan yang dimiliki oleh negara sebenarnya juga membutuhkan seorang praktisi PR di dalamnya. Karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Kita tidak tahu inovasi-inovasi apa saja yang akan tercipta, sehingga dapat menggeser perusahaan milik negara,"kata Irma menjelaskan.

Saat ini berkembang isu di masyarakat yang meragukan ketersediaan listrik di Indonesia pada saat Asian Games. Menanggapi hal ini, Irma pun meluruskan isu tersebut kepada semua yang hadir. "Mungkin masyarakat belum banyak yang tahu, namun PLN sudah menginvestasikan 1,5 triliun untuk mengatasi ketersediaan listrik untuk Asian Games,"kata Irma

Pada talkshow yang diselenggarakan di Auditorium Nuswantara  FISIP UB tersebut, Irma menambahkan sudah menjadi tugas PR untuk menjadi penghubung antara perusahaan dengan masyarakat sehingga meminimalisir isu negatif yang bisa muncul di masyarakat, sehingga hal yang dilakukan Irma merupakan salah satu contoh langsung pelurusan isu yang ada di masyarakat. (Lita/Humas FISIP/Humas UB)