hukum waris islam 1 abdul ghofur anshori

185
HUKUM WARIS ISLAM 1 Hukum Waris Islam Hukum Waris Islam Oleh: Oleh: Abdul Ghofur Anshori Abdul Ghofur Anshori

Upload: jonatanwardian

Post on 21-Nov-2014

554 views

Category:

Law


16 download

DESCRIPTION

kuliah notaris

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 1

Hukum Waris IslamHukum Waris Islam

Oleh:Oleh:

Abdul Ghofur AnshoriAbdul Ghofur Anshori

Page 2: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 2

ReferenceReference

1.1. Abdul Ghofur Anshori, Abdul Ghofur Anshori, Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia: Eksistensi dan Islam di Indonesia: Eksistensi dan AdabtabilitasAdabtabilitas, Ekonisia, Yogyakarta., Ekonisia, Yogyakarta.

2.2. ---------------------------, ---------------------------, Filsafat Hukum Filsafat Hukum Kewarisan Islam: Konsep Kewarisan Kewarisan Islam: Konsep Kewarisan Bilateral HazairinBilateral Hazairin, UII Press, Yogyakarta., UII Press, Yogyakarta.

3.3. Ahmad Azhar Basyir, Ahmad Azhar Basyir, Hukum Kewarisan Hukum Kewarisan IslamIslam, UII Press, Yogyakarta., UII Press, Yogyakarta.

4.4. Hazairin, Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Hukum Kewarisan Bilateral Menurut Qur’an dan HaditsMenurut Qur’an dan Hadits, Tintamas, , Tintamas, JakartaJakarta..

Page 3: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 3

5.5. Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam.Kompilasi Hukum Islam.

6.6. UU No. 38 Tahun 1999 tentang UU No. 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat.Pengelolaan Zakat.

7.7. UU No. 41 Tahun 2004 tentang UU No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.Wakaf.

8.8. UU No. 7 Tahun 1989 Jo UU No. 3 UU No. 7 Tahun 1989 Jo UU No. 3 Tahun 2006 Jo UU No. 50 Tahun 2009 Tahun 2006 Jo UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama.tentang Peradilan Agama.

Page 4: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 4

Pengertian DasarPengertian Dasar

Hukum waris dalam Islam adalah bagian Hukum waris dalam Islam adalah bagian dari Syariat Islam yang sumbernya diambil dari Syariat Islam yang sumbernya diambil dari al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW.dari al-Quran dan Hadis Rasulullah SAW.

Kemudian mujtahid dan fuqoha Kemudian mujtahid dan fuqoha mentransformasi melalui berbagai mentransformasi melalui berbagai formulasi kewarisan sesuai dengan formulasi kewarisan sesuai dengan pendapatnya masing-masing.pendapatnya masing-masing.

Hukum waris Islam juga dikenal dengan Hukum waris Islam juga dikenal dengan istilah faraid, yang secara bahasa berarti istilah faraid, yang secara bahasa berarti kadar atau bagian.kadar atau bagian.

Page 5: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 5

Pengertian dalam KHIPengertian dalam KHI

Pasal 171 huruf (a) KHIPasal 171 huruf (a) KHI ““Hukum kewarisan adalah hukum Hukum kewarisan adalah hukum

yang mengatur tentang pemindahan yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta peninggalan hak pemilikan harta peninggalan ((tirkahtirkah) pewaris.) pewaris.

Page 6: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 6

Dengan demikianDengan demikian

Hukum Kewarisan Islam adalah Hukum Kewarisan Islam adalah seperangkat ketentuan yang mengatur seperangkat ketentuan yang mengatur cara-cara peralihan hak dari seseorang cara-cara peralihan hak dari seseorang yang telah meninggal dunia kepada yang telah meninggal dunia kepada orang yang masih hidup yang orang yang masih hidup yang ketentuan-ketentuan tersebut ketentuan-ketentuan tersebut mendasarkan pada wahyu Ilahi yang mendasarkan pada wahyu Ilahi yang terdapat dalam al-Quran dan terdapat dalam al-Quran dan penjelasannya yang diberikan oleh Nabi penjelasannya yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW, serta hasil Ijtihad Ahli Muhammad SAW, serta hasil Ijtihad Ahli Hukum Islam (Fuqoha).Hukum Islam (Fuqoha).

Page 7: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 7

Substansi HKISubstansi HKI

HKI merupakan hukum yang mengatur HKI merupakan hukum yang mengatur tentang peralihan kepemilikan harta tentang peralihan kepemilikan harta dari orang yang telah meninggal dunia dari orang yang telah meninggal dunia kepada orang yang masih hidup (yang kepada orang yang masih hidup (yang berhak menerimanya), yang mencakup berhak menerimanya), yang mencakup apa saja yang menjadi harta warisan, apa saja yang menjadi harta warisan, siapa-siapa saja yang berhak siapa-siapa saja yang berhak menerima, berapa besar porsi atau menerima, berapa besar porsi atau bagian masing-masing ahli waris, bagian masing-masing ahli waris, kapan dan bagaimana tata cara kapan dan bagaimana tata cara pengalihannya.pengalihannya.

Page 8: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 8

Istilah-istilah dalam Hukum Istilah-istilah dalam Hukum Kewarisan IslamKewarisan Islam

Pewaris adl org yg pada saat Pewaris adl org yg pada saat meninggalnya atau dinyatakan meninggal meninggalnya atau dinyatakan meninggal berdasarkan putusan pengadilan berdasarkan putusan pengadilan beragama Islam, meninggalkan ahli waris beragama Islam, meninggalkan ahli waris dan harta peninggalandan harta peninggalan

Ahli waris adl org yg pada saat Ahli waris adl org yg pada saat meninggalnya pewaris mempunyai hub meninggalnya pewaris mempunyai hub darah/hub perkawinan dg pewaris, darah/hub perkawinan dg pewaris, beragama Islam dan tdk terhalang oleh beragama Islam dan tdk terhalang oleh hk utk menjadi ahli warishk utk menjadi ahli waris

Page 9: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 9

Harta peninggalan adl harta yg ditinggalkan Harta peninggalan adl harta yg ditinggalkan oleh pewaris baik yg berupa harta benda yg oleh pewaris baik yg berupa harta benda yg menjadi miliknya maupun hak-haknyamenjadi miliknya maupun hak-haknya

Harta warisan adl harta bawaan ditambah Harta warisan adl harta bawaan ditambah bagian dari harta bersama setelah bagian dari harta bersama setelah digunakan utk keperluan pewaris selama digunakan utk keperluan pewaris selama sakit sampai meninggalnya, biaya sakit sampai meninggalnya, biaya pengurusan jenazah, dan pembayaran pengurusan jenazah, dan pembayaran hutang dan pemberian kerabathutang dan pemberian kerabat

Wasiat adl pemberian suatu benda dari Wasiat adl pemberian suatu benda dari pewaris kpd org lain atau lembaga yg akan pewaris kpd org lain atau lembaga yg akan berlaku setelah pewaris meninggal duniaberlaku setelah pewaris meninggal dunia

Page 10: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 10

Hibah adl pemberian suatu benda scr Hibah adl pemberian suatu benda scr sukarela dan tanpa imbalan dari sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kpd org lain yg masih hidup utk seseorang kpd org lain yg masih hidup utk dimilikidimiliki

Anak angkat adAnak angkat adll anak yg dlm anak yg dlm pemeliharaan utk hidupnya sehari-hari, pemeliharaan utk hidupnya sehari-hari, biaya pendidikan dan sebagainya beralih biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari org tua asal tanggung jawabnya dari org tua asal kepada org tua angkatnya berdasarkan kepada org tua angkatnya berdasarkan putusan Pengadilanputusan Pengadilan

Page 11: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 11

PERAN NOTARIS DALAM PERAN NOTARIS DALAM MASALAH KEWARISANMASALAH KEWARISAN

Notaris sebagai pejabat umum Notaris sebagai pejabat umum pembuat akta, memiliki peran yang pembuat akta, memiliki peran yang penting dalam bidang kewarisan.penting dalam bidang kewarisan.

Peran nyata notaris yang tertuang Peran nyata notaris yang tertuang dalam Inpres No. 1 Tahun 1991 dalam Inpres No. 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam tentang Kompilasi Hukum Islam adalah di bidang wasiat, antara lain adalah di bidang wasiat, antara lain yakni tertuangyakni tertuang pada Pasal 195, 199, pada Pasal 195, 199, 203, dan 204.203, dan 204.

Page 12: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 12

Pasal 195 KHIPasal 195 KHI

(1)(1) Wasiat dilakukan secara lisan di hadapan Wasiat dilakukan secara lisan di hadapan dua orang saksi, atau tertulis di hadapan dua orang saksi, atau tertulis di hadapan dua orang saksi, atau dihadapan Notaris.dua orang saksi, atau dihadapan Notaris.

(2)(2) Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya sepertiga dari harta warisan banyaknya sepertiga dari harta warisan kecuali apabila semua ahli waris kecuali apabila semua ahli waris menyetujui.menyetujui.

(3)(3) Wasiat kepada ahli waris hanya berlaku bila Wasiat kepada ahli waris hanya berlaku bila disetujui oleh semua ahli waris.disetujui oleh semua ahli waris.

(4)(4) Pernyataan persetujuan pada ayat (2) dan Pernyataan persetujuan pada ayat (2) dan ((3) pasal ini dibuat secara lisan di hadapan 3) pasal ini dibuat secara lisan di hadapan dua orang saksi atau tertulis di hadapan dua orang saksi atau tertulis di hadapan dua orang saksi atau dihadapan Notaris.dua orang saksi atau dihadapan Notaris.

Page 13: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 13

Pasal 199 Pasal 199 KHIKHI

1)1) Pewasiat dapat mencabut wasiatnya Pewasiat dapat mencabut wasiatnya selama calon penerima wasiat belum selama calon penerima wasiat belum menyatakan persetujuannya atau sudah menyatakan persetujuannya atau sudah menyatakan persetujuannya tetapi menyatakan persetujuannya tetapi kemudian menarik kembali.kemudian menarik kembali.

2)2) Pencabutan wasiat dapat dilakukan secara Pencabutan wasiat dapat dilakukan secara lisan dengan disaksikan oleh dua orang lisan dengan disaksikan oleh dua orang saksi atau tertulis dengan disaksikan oleh saksi atau tertulis dengan disaksikan oleh dua orang saksi atau berdasarkan akta dua orang saksi atau berdasarkan akta Notaris bila wasiat terdahulu dibuat secara Notaris bila wasiat terdahulu dibuat secara lisan.lisan.

Page 14: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 14

3)3) Bila wasiat dibuat secara tertulis, Bila wasiat dibuat secara tertulis, maka hanya dapat dicabut dengan maka hanya dapat dicabut dengan tertulis dengan disaksikan oleh dua tertulis dengan disaksikan oleh dua orang saksi atau berdasarkan akta orang saksi atau berdasarkan akta Notaris.Notaris.

4)4) Bila wasiat dibuat berdasarkan akta Bila wasiat dibuat berdasarkan akta Notaris, maka hanya dapat dicabut Notaris, maka hanya dapat dicabut berdasarkan akta Notaris.berdasarkan akta Notaris.

Page 15: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 15

Pasal 203 Pasal 203 KHIKHI

1)1) Apabila surat wasiat dalam keadaan Apabila surat wasiat dalam keadaan tertutup, maka penyimpanannya di tertutup, maka penyimpanannya di tempat Notaris yang membuatnya tempat Notaris yang membuatnya atau di tempat lain, termasuk surat-atau di tempat lain, termasuk surat-surat yang ada hubungannya.surat yang ada hubungannya.

2)2) Bilamana suatu surat wasiat Bilamana suatu surat wasiat dicabut sesuai pasal 199, maka dicabut sesuai pasal 199, maka surat wasiat yang telah dicabut itu surat wasiat yang telah dicabut itu diserahkan kembali kepada diserahkan kembali kepada pewasiat.pewasiat.

Page 16: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 16

Pasal 204 KHIPasal 204 KHI

1)1) Jika pewasiat meninggal dunia, maka Jika pewasiat meninggal dunia, maka surat wasiat yang tertutup dan disimpan surat wasiat yang tertutup dan disimpan pada Notaris, dibuka olehnya di hadapan pada Notaris, dibuka olehnya di hadapan ahli waris, disaksikan dua orang saksi ahli waris, disaksikan dua orang saksi dan dengan membuat berita acara dan dengan membuat berita acara pembukaan surat wasiat itu.pembukaan surat wasiat itu.

2)2) Jika surat wasiat yang tertutup di simpan Jika surat wasiat yang tertutup di simpan bukan pada Notaris penyimpan harus bukan pada Notaris penyimpan harus menyerahkan kepada Notaris setempat menyerahkan kepada Notaris setempat atau KUA setempat dan selanjutnya atau KUA setempat dan selanjutnya Notaris atau KUA tersebut membuka Notaris atau KUA tersebut membuka sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) sebagaimana ditentukan dalam ayat (1) pasal inipasal ini

Page 17: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 17

3)3) Setelah semua isi serta maksud surat Setelah semua isi serta maksud surat wasiat itu diketahui maka oleh Notaris wasiat itu diketahui maka oleh Notaris atau KUA diserahkan kepada penerima atau KUA diserahkan kepada penerima wasiat guna penyelesaian selanjutnya.wasiat guna penyelesaian selanjutnya.

Catatan: Lebih lanjut tentang wasiat Catatan: Lebih lanjut tentang wasiat hubungannya dengan kewarisan akan hubungannya dengan kewarisan akan di bahas lebih dalam slide di bawah.di bahas lebih dalam slide di bawah.

Page 18: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 18

SUMBER DAN ASAS-ASAS SUMBER DAN ASAS-ASAS HUKUM KEWARISAN ISLAMHUKUM KEWARISAN ISLAM

Page 19: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 19

Pasal 49 huruf b UU No. 3 Tahun Pasal 49 huruf b UU No. 3 Tahun 2006 Jo UU No. 50 Tahun 20092006 Jo UU No. 50 Tahun 2009

Waris adalah penentuan siapa-siapa yang Waris adalah penentuan siapa-siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris dan pelaksanaan masing ahli waris dan pelaksanaan pembagian harta peninggalan tersebut serta pembagian harta peninggalan tersebut serta penetapan pengadilan atas permohonan penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris.masing ahli waris.

Adanya perlu memperhatikanAdanya perlu memperhatikan sumber dansumber dan asaasass-asas hukum waris Islam.-asas hukum waris Islam.

Page 20: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 20

Sumber Hukum Kewarisan IslamSumber Hukum Kewarisan Islam

Hukum Kewarisan bersumber pada: al-Hukum Kewarisan bersumber pada: al-Quran,Sunnah Rasul, dan Ijtihad.Quran,Sunnah Rasul, dan Ijtihad.

Hal ini dapat didasarkan pada Q.S. an-Nisa’ Hal ini dapat didasarkan pada Q.S. an-Nisa’ ayat (59)ayat (59) dan Hadis Muadz bin Jabal, yang dan Hadis Muadz bin Jabal, yang artinya:artinya:

““Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri di antara dan taatilah Rasul(Nya) dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan kembalikanlah ia kepada Allah (al-Quran) dan Rasul (Sunnahnya)…”Rasul (Sunnahnya)…”

Page 21: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 21

Hadis Nabi (Mu’adz bin Jabbal)Hadis Nabi (Mu’adz bin Jabbal) ““Nabi bertanya: Apa yang kNabi bertanya: Apa yang kaau perbuat jika u perbuat jika

kepadamu dihadapkan perkara yang harus kepadamu dihadapkan perkara yang harus diputuskan? Jawab Mu’addiputuskan? Jawab Mu’adzz: Saya akan : Saya akan memutuskan atas dasar Kitab Allah (al-memutuskan atas dasar Kitab Allah (al-Quran). Nabi bertanya lagi: Jika dalam Quran). Nabi bertanya lagi: Jika dalam Kitab Allah tidak kamu jumpai? Jawab Kitab Allah tidak kamu jumpai? Jawab Mu’adz: saya akan memutus atas dasar Mu’adz: saya akan memutus atas dasar Sunnah Rasulullah. Nabi bertanya lagi: Jika Sunnah Rasulullah. Nabi bertanya lagi: Jika tidak kamu jumpai dalam Sunnah Rasul? tidak kamu jumpai dalam Sunnah Rasul? Jawab Mu’adz: Saya akan berijtihad Jawab Mu’adz: Saya akan berijtihad dengan menggunakan akalku dan tidak dengan menggunakan akalku dan tidak akan membiarkan perkara itu tanpa akan membiarkan perkara itu tanpa putusan….”.putusan….”.

Page 22: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 22

Al-QuranAl-Quran

a.a. Q.S. an-Nisa’ (4): 7Q.S. an-Nisa’ (4): 7

b.b. Q.S. an-Nisa’(4) : 11Q.S. an-Nisa’(4) : 11

c.c. Q.S. an-Nisa’(4) : 12Q.S. an-Nisa’(4) : 12

d.d. Q.S. an-Nisa’(4) : 33Q.S. an-Nisa’(4) : 33

e.e. Q.S. an-Nisa’(4) : 176Q.S. an-Nisa’(4) : 176

Page 23: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 23

Q.S. an-Nisa’ (4): 7Q.S. an-Nisa’ (4): 7

Bagi orang laki-laki ada hak bagian Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu bapaknya dari harta peninggalan ibu bapaknya dan kerabatnya, dan bagi orang dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah menurut bagian yang telah ditetapkan.ditetapkan.

Page 24: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 24

Q.S. an-Nisa’(4) : 11Q.S. an-Nisa’(4) : 11 Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian

pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bagian seorang anak lelaki sama dengan bagian dua anak anak lelaki sama dengan bagian dua anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka 2/3 dari harta yang lebih dari dua, maka bagi mereka 2/3 dari harta yang ditinggalkan jika anak perempuan itu seorang saja, ditinggalkan jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta. Dan untuk dua maka ia memperoleh separuh harta. Dan untuk dua orang ibu bapa, bagi masing-masingnya seperenam orang ibu bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan; jika yang meninggalkan dari harta yang ditinggalkan; jika yang meninggalkan itu mempunyai anak; jika yang meninggalkan itu itu mempunyai anak; jika yang meninggalkan itu tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam.saudara, maka ibunya mendapat seperenam.

Page 25: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 25

Q.S. an-Nisa’(4) : 11(Lanjt)Q.S. an-Nisa’(4) : 11(Lanjt)

(Pembagian tersebut di atas) sesudah (Pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya, (tentang) sesudah dibayar hutangnya, (tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.Bijaksana.

Page 26: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 26

Q.S. an-Nisa’(4) : 12Q.S. an-Nisa’(4) : 12

Dan bagimu (suami-suami) seperdua Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh istri-dari harta yang ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai istrimu, jika mereka tidak mempunyai anak. Jika istri-istri itu mempunyai anak. Jika istri-istri itu mempunyai anak maka kamu mendapat anak maka kamu mendapat seperempat dari harta yang seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) wasiat yang mereka buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.sesudah dibayar hutangnya.

Page 27: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 27

Q.S. an-Nisa’(4) : 1Q.S. an-Nisa’(4) : 12 2 (Lanjt)(Lanjt) Para istri memperoleh seperempat harga yang Para istri memperoleh seperempat harga yang

ditinggalkan kamu jika kamu tidak mempunyai ditinggalkan kamu jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri memperoleh 1/8 dari harta yang kamu istri memperoleh 1/8 dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu.hutangmu.

Jika seorang mati, baik laki-laki maupun Jika seorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai tidak mempunyai anak, tetapi mempunyai saudara laki-laki (seibu saja), maka bagi saudara laki-laki (seibu saja), maka bagi masing-masing dari kedua jenis saudara itu 1/6 masing-masing dari kedua jenis saudara itu 1/6 harta.harta.

Page 28: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 28

Q.S. an-Nisa’(4) : 1Q.S. an-Nisa’(4) : 12 2 (Lanjt)(Lanjt)

Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih Tetapi jika saudara-saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau dipenuhi wasiat yang dibuat olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi madharat (kepada ahli waris).memberi madharat (kepada ahli waris).

(Allah) menetapkan yang demikian itu (Allah) menetapkan yang demikian itu sebagai syariat yang benar-benar dari sebagai syariat yang benar-benar dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.Maha Penyantun.

Page 29: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 29

Q.S. an-Nisa’(4) : 33Q.S. an-Nisa’(4) : 33

Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang ditinggalkan ibu bapak harta yang ditinggalkan ibu bapak dan karib-kerabatnya, kami jadikan dan karib-kerabatnya, kami jadikan pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) pewaris-pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, bersumpah setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka maka berilah kepada mereka bagiannya.bagiannya.

Sesungguhnya Allah menyaksikan Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu.segala sesuatu.

Page 30: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 30

Q.S. an-Nisa’(4) : 176Q.S. an-Nisa’(4) : 176 Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang

kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kalalah). Katakanlah: “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seseorang meninggal dunia, dan ia tidak seseorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak dan mempunyai saudara mempunyai anak dan mempunyai saudara perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan itu ½ dari harta yang perempuan itu ½ dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara mempusakai (seluruh harta saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak: perempuan), jika ia tidak mempunyai anak: tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya 2/3 dari harta yang maka bagi keduanya 2/3 dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal.ditinggalkan oleh yang meninggal.

Page 31: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 31

Q.S. an-Nisa’(4) : 176Q.S. an-Nisa’(4) : 176 ( (LanjtLanjt))

Dan jika mereka (ahli waris itu Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri) saudara laki-laki dan terdiri) saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sebanyak bagian saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan.dua orang saudara perempuan.

Allah menerapkan (hukum ini) Allah menerapkan (hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.sesuatu.

Page 32: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 32

Sunnah RasulSunnah Rasul

Sunnah memiliki fungsi sebagai Sunnah memiliki fungsi sebagai penafsir atau pemberi bentuk konkrit penafsir atau pemberi bentuk konkrit terhadap al-Quran, sebagai penguat terhadap al-Quran, sebagai penguat hukum dalam al-Quran, dan terakhir hukum dalam al-Quran, dan terakhir membentuk hukum yang tidak membentuk hukum yang tidak disebutkan dalam al-Quran.disebutkan dalam al-Quran.

Page 33: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 33

Sunnah sebagai pemberi Sunnah sebagai pemberi bentuk konkritbentuk konkrit

H.R. Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas yang H.R. Bukhari Muslim dari Ibnu Abbas yang menyatakan bahwa, alangkah baiknya kalau menyatakan bahwa, alangkah baiknya kalau manusia mengurangkan wasiatnya dari manusia mengurangkan wasiatnya dari sepertiga kepada seperempat, karena Nabi sepertiga kepada seperempat, karena Nabi bersabda, (boleh) sepertiga tetapi sepertiga bersabda, (boleh) sepertiga tetapi sepertiga itupun cukup banyak.itupun cukup banyak.

Hadis tersebut juga sebagai penjelas terhadap Hadis tersebut juga sebagai penjelas terhadap Q.S. al-Baqarah (2): 180 dan 240 tentang Q.S. al-Baqarah (2): 180 dan 240 tentang kewajiban berwasiat orang yang akan kewajiban berwasiat orang yang akan memenninggal kepada ahli waris, dimana di dalam inggal kepada ahli waris, dimana di dalam ayat ini belum ada ketentuan batas harta ayat ini belum ada ketentuan batas harta peninggalan yang harus dikeluarkan untuk peninggalan yang harus dikeluarkan untuk wasiat.wasiat.

Page 34: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 34

Sunnah sebagai Sumber Sunnah sebagai Sumber Pembentuk HukumPembentuk Hukum

WalaWala’ atau kewarisan bekas budak yang tidak ’ atau kewarisan bekas budak yang tidak meninggalkan ahli waris menjadi hak orang yang meninggalkan ahli waris menjadi hak orang yang memerdekakannya (HR. Bukhari-Muslim).memerdekakannya (HR. Bukhari-Muslim).

Harta warisan orang yang tidak meninggalkan Harta warisan orang yang tidak meninggalkan keturunan atau keturunan atau kalalahkalalah menjadi milik menjadi milik baitul-mal baitul-mal (HR. Ahmad dan Abu Daud)(HR. Ahmad dan Abu Daud)

Pembunuh yang tidak berhak untuk mewarisi Pembunuh yang tidak berhak untuk mewarisi harta orang yang dibunuhnya (HR. Ahmad dan harta orang yang dibunuhnya (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). Ibnu Majah).

Orang Kafir yang tidak berhak mewarisi harta Orang Kafir yang tidak berhak mewarisi harta seroang muslim dan sebaliknya (HR. Jamaah, seroang muslim dan sebaliknya (HR. Jamaah, kecuali Muslim dan Nasa’i).kecuali Muslim dan Nasa’i).

Anak masih dalam kandungan diberi hak untuk Anak masih dalam kandungan diberi hak untuk mewarisi setelah ia lahir hidup (HR. Ahmad).mewarisi setelah ia lahir hidup (HR. Ahmad).

Page 35: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 35

Sunnah Sebagai Penguat Hukum Sunnah Sebagai Penguat Hukum dalam Al-Qurandalam Al-Quran

Hadis tentang bagian anak Hadis tentang bagian anak perempuan sebanyak separuh dalam perempuan sebanyak separuh dalam kasus ia hanya seorang diri tanpa ada kasus ia hanya seorang diri tanpa ada saudara laki-laki (HR. Lima saudara laki-laki (HR. Lima Muhaddisin selain Muslim).Muhaddisin selain Muslim).

Hadis ini sebagai penguat Q.S an-Nisa Hadis ini sebagai penguat Q.S an-Nisa ayat 11 yang berbunyi:”....jika anak ayat 11 yang berbunyi:”....jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta…”.memperoleh separuh harta…”.

Page 36: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 36

IjtihadIjtihad

Yakni usaha dengan mencurahkan segala Yakni usaha dengan mencurahkan segala kemampuan berfikir guna mengeluarkan kemampuan berfikir guna mengeluarkan hukum syariat dari dalil-dalil al-Quran dan hukum syariat dari dalil-dalil al-Quran dan Sunnah.Sunnah.

Pelaksanaan ijtihad dapat dilakukan Pelaksanaan ijtihad dapat dilakukan dengan pelbagai cara, misalnya melalui dengan pelbagai cara, misalnya melalui ijmak, analogi (ijmak, analogi (qiyasqiyas), ), istihsanistihsan, dsb., dsb.

Misalnya mengenai bagian warisan banci, Misalnya mengenai bagian warisan banci, harta warisan yang tidak hapus kepada harta warisan yang tidak hapus kepada siapa sisanya diberikan.siapa sisanya diberikan.

Page 37: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 37

Urgensi KewarisanUrgensi Kewarisan

Kewarisan berkaitan langsung dengan Kewarisan berkaitan langsung dengan harta benda yang apabila tidak harta benda yang apabila tidak diberikan ketentuan-ketentuan (rincian diberikan ketentuan-ketentuan (rincian bagian) sangat mudah menimbulkan bagian) sangat mudah menimbulkan sengketa di antara ahli waris.sengketa di antara ahli waris.

Hal ini dapat dilihat pada pesan nabi Hal ini dapat dilihat pada pesan nabi yang menekankan untuk mempelajari yang menekankan untuk mempelajari hukum kewarisan (hukum kewarisan (faraidlfaraidl).).

Page 38: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 38

Fungsi KewarisanFungsi Kewarisan

1.1. Sarana prevensi untuk menghindari Sarana prevensi untuk menghindari kemiskinan ahli waris, yakni bahwa kemiskinan ahli waris, yakni bahwa sistem kewarisan Islam memberi bagian sistem kewarisan Islam memberi bagian sebanyak mungkin ahli waris dan kerabat.sebanyak mungkin ahli waris dan kerabat.

2.2. Sebagai prevensi dari kemungkinan Sebagai prevensi dari kemungkinan penimbunan harta kekayaan yang penimbunan harta kekayaan yang dilarang oleh agama, misalnya adanya dilarang oleh agama, misalnya adanya ketentuan setiap muslim untuk berwasiat.ketentuan setiap muslim untuk berwasiat.

3.3. Sebagai motivator bagi setiap muslim Sebagai motivator bagi setiap muslim untuk berusaha dengan giat mencari untuk berusaha dengan giat mencari rezeki yang halal dan berkecukupan.rezeki yang halal dan berkecukupan.

Page 39: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 39

Asas-Asas Hukum Waris IslamAsas-Asas Hukum Waris Islam

Asas-asas di bawah ini bersumber Asas-asas di bawah ini bersumber dari:dari:

1.1. Pendapat para ulama dan pakar Pendapat para ulama dan pakar hukum Islam.hukum Islam.

2.2. Peraturan Perundang-Undangan Peraturan Perundang-Undangan bidang kewarisan yang berlaku di bidang kewarisan yang berlaku di Indonesia.Indonesia.

Page 40: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 40

Asas Ketulusan (Asas Ketulusan (IntegrityIntegrity))

IntegrityIntegrity artinya: ketulusan hati, kejujuran, artinya: ketulusan hati, kejujuran, keutuhan.keutuhan.

Intinya adalah bahwa dalam melaksanakan Intinya adalah bahwa dalam melaksanakan Hukum Kewarisan dalam Islam diperlukan Hukum Kewarisan dalam Islam diperlukan ketulusan hati untuk mentaatinya karena ketulusan hati untuk mentaatinya karena terikat dengan aturan yang diyakini terikat dengan aturan yang diyakini kebenarannya.kebenarannya.

Secara hukum asas ini didukung oleh UU No. Secara hukum asas ini didukung oleh UU No. 3 Tahun 2006 jo UU No. 50 Tahun 2009 3 Tahun 2006 jo UU No. 50 Tahun 2009 tentang Peradilan Agama yang menghapus tentang Peradilan Agama yang menghapus keberadaan hak opsi sebagaimana dikenal keberadaan hak opsi sebagaimana dikenal dalam UU No. 7 Tahun 1989.dalam UU No. 7 Tahun 1989.

Page 41: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 41

Ada penghapusan ini bermakna UU No. 3 Ada penghapusan ini bermakna UU No. 3 Tahun 2006 membuka pintu bagi orang Tahun 2006 membuka pintu bagi orang Islam untuk melaksanakan hukum waris Islam untuk melaksanakan hukum waris Islam dengan Islam dengan kaffahkaffah yang pada akhirnya yang pada akhirnya ketulusan hati untuk mentaati hukum waris ketulusan hati untuk mentaati hukum waris secara Islam adalah pilihan yang terbaik.secara Islam adalah pilihan yang terbaik.

Dasar Hukum: Q.S Ali Imran ayat 85.Dasar Hukum: Q.S Ali Imran ayat 85. ““Barang siapa menuntut agama selain Barang siapa menuntut agama selain

Islam, maka tiadalah diterima dari Islam, maka tiadalah diterima dari padanya, sedang ia di akhirat termasuk padanya, sedang ia di akhirat termasuk orang-orang merugi”.orang-orang merugi”.

Page 42: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 42

Asas Asas Ta’abbudiTa’abbudi: Penghambaan Diri: Penghambaan Diri

Intinya bahwa melaksanakan Intinya bahwa melaksanakan pembagian waris secara hukum pembagian waris secara hukum Islam adalah ibadah kepada Allah Islam adalah ibadah kepada Allah SWT, yang akan berpahala bila SWT, yang akan berpahala bila ditaati seperti layaknya mentaati ditaati seperti layaknya mentaati pelaksanaan hukum Islam lainnya. pelaksanaan hukum Islam lainnya.

Landasan dari asas ini adalah Q.S. Landasan dari asas ini adalah Q.S. an-Nisa’ ayat 1an-Nisa’ ayat 133 s.d 14. s.d 14.

Page 43: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 43

Q.S. an-Q.S. an-NNisa’ ayat 13isa’ ayat 13

““Demikianlah Batas-BDemikianlah Batas-Baatas tas (peraturan) Allah. Barangsiapa (peraturan) Allah. Barangsiapa mengikuti (perintah) Allah dan mengikuti (perintah) Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkan dia ke dalam surga memasukkan dia ke dalam surga yang mengalir air sungai di yang mengalir air sungai di bawahnya, sedang mereka kekal di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamya. Dan itulah kemenangan dalamya. Dan itulah kemenangan yang besar.” yang besar.”

Page 44: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 44

Q.S. an-Q.S. an-NNisa’ ayat 1isa’ ayat 144

““Barangsiapa mendurhakai Allah Barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasudan Rasull-Nya dan melampaui -Nya dan melampaui Batas-Batas (larangan)-Nya, Batas-Batas (larangan)-Nya, niscaya Allah memasukkan dia niscaya Allah memasukkan dia ke dalam neraka, serta kekal di ke dalam neraka, serta kekal di dalamnya, dan untuknya siksaan dalamnya, dan untuknya siksaan yang menghinakan.”yang menghinakan.”

Page 45: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 45

Asas Asas Hukukul MaliyahHukukul Maliyah : Hak-hak : Hak-hak KebendaanKebendaan

Artinya yakni bahwa hanya hak dan Artinya yakni bahwa hanya hak dan kewajiban terhadap kebendaan saja kewajiban terhadap kebendaan saja yang dapat diwariskan kepada ahli yang dapat diwariskan kepada ahli waris.waris.

Sedangkan hak dan kewajiban dalam Sedangkan hak dan kewajiban dalam lapangan kekeluargaan atau hak-hak lapangan kekeluargaan atau hak-hak dan kewajiban yang bersifat pribadi dan kewajiban yang bersifat pribadi seperti suami atau istri, jabatan, seperti suami atau istri, jabatan, keahlian dalam suatu ilmu dan yang keahlian dalam suatu ilmu dan yang semacamnya tidak dapat diwariskan.semacamnya tidak dapat diwariskan.

Page 46: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 46

Kewajiban Ahli Waris terhadap Kewajiban Ahli Waris terhadap Pewaris (Ps. 175 KHI)Pewaris (Ps. 175 KHI)

1.1. Mengurus dan menyelesaikan Mengurus dan menyelesaikan sampai pemakaman jenazah selesai;sampai pemakaman jenazah selesai;

2.2. Menyelesaikan baik hutang-hutang Menyelesaikan baik hutang-hutang berupa pengobatan, perawatan berupa pengobatan, perawatan termasuk kewajiban pewaris maupun termasuk kewajiban pewaris maupun menagih piutang;menagih piutang;

3.3. Menyelesaikan wasiat pewaris;Menyelesaikan wasiat pewaris;4.4. Membagi harta warisan di antara ahli Membagi harta warisan di antara ahli

waris yang berhak.waris yang berhak.

Page 47: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 47

Azas Azas Hukukun Thabi’iyahHukukun Thabi’iyah : Hak- : Hak-Hak DasarHak Dasar

Hukukun thabi’iyahHukukun thabi’iyah adalah hak-hak dasar adalah hak-hak dasar dari ahli waris sebagai manusia.dari ahli waris sebagai manusia.

Artinya meskipun ahli waris itu seorang Artinya meskipun ahli waris itu seorang bayi yang baru lahir atau seseorang yang bayi yang baru lahir atau seseorang yang sudah sakit menghadapi kematian sudah sakit menghadapi kematian sedangkan ia masih hidup ketika pewaris sedangkan ia masih hidup ketika pewaris meninggal dunia, begitu juga suami istri meninggal dunia, begitu juga suami istri yang belum bercerai walaupun sudah yang belum bercerai walaupun sudah pisah tempat tinggalnya, maka pisah tempat tinggalnya, maka dipandang cakap untuk mewarisi,dipandang cakap untuk mewarisi,

Page 48: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 48

…….Hak Mewaris ada karena:.Hak Mewaris ada karena:

1.1. Hubungan keluarga, yakni hubungan Hubungan keluarga, yakni hubungan antar orang yang mempunyai antar orang yang mempunyai hubungan darah (genetik) baik hubungan darah (genetik) baik dalam garis keturunan lurus ke dalam garis keturunan lurus ke bawah (anak cucu, dst) maupun ke bawah (anak cucu, dst) maupun ke samping.samping.

2.2. PerkawinanPerkawinan

3.3. Wala Wala

4.4. SeSe--agama.agama.

Page 49: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 49

…….Penghalang Kewarisan.Penghalang Kewarisan Hukum Islam: murtad, membunuh dan hamba Hukum Islam: murtad, membunuh dan hamba

sahaya.sahaya. KHI Pasal 173: “Seseorang terhalang menjadi KHI Pasal 173: “Seseorang terhalang menjadi

ahli waris apabila dengan putusan hakim yang ahli waris apabila dengan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dihukum karena:dihukum karena:

1.1. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat pada membunuh atau menganiaya berat pada pewaris;pewaris;

2.2. Dipersalahkan secara memfitnah telah Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah melakukan suatu kejahatan yang diancam melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukum 5 tahun penjara atau hukuman dengan hukum 5 tahun penjara atau hukuman yang lebih berat.yang lebih berat.

Page 50: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 50

Asas Asas IjbariIjbari: Keharusan, kewajiban: Keharusan, kewajiban

Bahwa dalam hukum kewarisan Bahwa dalam hukum kewarisan Islam secara otomatis peralihan Islam secara otomatis peralihan harta dari seseorang yang telah harta dari seseorang yang telah meninggal dunia (pewaris) kepada meninggal dunia (pewaris) kepada ahli warisnya sesuai dengan ahli warisnya sesuai dengan kehendak Allah SWT tanpa kehendak Allah SWT tanpa digantungkan kepada kehendak digantungkan kepada kehendak seseorang baik pewaris maupun ahli seseorang baik pewaris maupun ahli waris.waris.

Page 51: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 51

Unsur keharusan (Unsur keharusan (ijbari/compulsoryijbari/compulsory) terlihat ) terlihat dari segi di mana ahli waris (tidak boleh dari segi di mana ahli waris (tidak boleh tidak) menerima berpindahnya harta tidak) menerima berpindahnya harta pewaris kepadanya sesuai dengan jumlah pewaris kepadanya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan oleh Allah.yang telah ditentukan oleh Allah.

OKI orang yang akan meninggal dunia pada OKI orang yang akan meninggal dunia pada suatu ketika, tidak perlu merencanakan suatu ketika, tidak perlu merencanakan penggunaan hartanya setelah ia meninggal penggunaan hartanya setelah ia meninggal dunia kelak, karena dengan kematiannya dunia kelak, karena dengan kematiannya otomatis hartanya akan beralih kepada ahli otomatis hartanya akan beralih kepada ahli warisnya dengan bagian yang sudah warisnya dengan bagian yang sudah dipastikan.dipastikan.

Page 52: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 52

Asas Asas IjbariIjbari juga dapat dilihat juga dapat dilihat dari segi:dari segi:

a.a. Peralihan harta yang pasti terjadi Peralihan harta yang pasti terjadi setelah orang meninggal dunia.setelah orang meninggal dunia.

b.b. JumlahJumlah bagian harta sudah ditentukan bagian harta sudah ditentukan untuk masing-masing ahli waris.untuk masing-masing ahli waris.

c.c. Orang-orang yang akan menerima Orang-orang yang akan menerima harta warisan itu sudah ditentukan harta warisan itu sudah ditentukan dengan pasti, yakni mereka dengan pasti, yakni mereka mempunyai hubungan darah dan mempunyai hubungan darah dan perkawinan.perkawinan.

Page 53: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 53

Azas BilateralAzas Bilateral

Bahwa seseorang menerima hak Bahwa seseorang menerima hak kewarisan dari kedua belah kewarisan dari kedua belah pihak yaitu dari kerabat pihak yaitu dari kerabat keturunan laki-laki dan dari keturunan laki-laki dan dari kerabat keturunan perempuan.kerabat keturunan perempuan.

Lihat: Q.S. an-Nisa’ ayat (7), (11), Lihat: Q.S. an-Nisa’ ayat (7), (11), (12),(12), dan (176).dan (176).

Page 54: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 54

Asas Individual : PeroranganAsas Individual : Perorangan

Bahwa harta warisan dapat dibagi-bagi Bahwa harta warisan dapat dibagi-bagi pada masing-masing ahli waris untuk pada masing-masing ahli waris untuk dimiliki secara perorangan.dimiliki secara perorangan.

Dalam pelaksanaannya seluruh harta Dalam pelaksanaannya seluruh harta warisan dinyatakan dalam nilai tertentu warisan dinyatakan dalam nilai tertentu yang kemudian dibagi-bagikan kepada yang kemudian dibagi-bagikan kepada ahli waris yang berhak menerimanya ahli waris yang berhak menerimanya menurut kadar bagian masing-masing.menurut kadar bagian masing-masing.

Lihat: Q.S. an-Nisa’ ayat (7), (8) (11), Lihat: Q.S. an-Nisa’ ayat (7), (8) (11), (12), (33), dan (176).(12), (33), dan (176).

Page 55: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 55

Azas Keadilan BerimbangAzas Keadilan Berimbang

Azas ini mengandung pengertian bahwa Azas ini mengandung pengertian bahwa harus ada keseimbangan antara hak yang harus ada keseimbangan antara hak yang diperoleh seseorang dari harta warisan diperoleh seseorang dari harta warisan dengan kewajiban atau beban biaya dengan kewajiban atau beban biaya kehidupan yang harus ditunaikannya.kehidupan yang harus ditunaikannya.

Antara laki-laki dan perempuan, bagiannya Antara laki-laki dan perempuan, bagiannya sebanding dengan kewajiban yang sebanding dengan kewajiban yang dipikulnya masing-masing (kelak) dalam dipikulnya masing-masing (kelak) dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.kehidupan keluarga dan masyarakat.

Page 56: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 56

Azas KematianAzas Kematian

Makna azas ini adalah bahwa Makna azas ini adalah bahwa kewarisan baru muncul bila ada yang kewarisan baru muncul bila ada yang meninggal dunia.meninggal dunia.

DKL kewarisan semata-mata sebagai DKL kewarisan semata-mata sebagai akibat dari kematian seseorang.akibat dari kematian seseorang.

Kewarisan Kewarisan IIslam dalam konteks slam dalam konteks KUHPerdata disebut kewarisan KUHPerdata disebut kewarisan ab ab intestatointestato. Islam tidak mengenal . Islam tidak mengenal kewarisan atas dasar wasiat kewarisan atas dasar wasiat ((testamentestamen).).

Page 57: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 57

Azas Membagi Habis Harta Azas Membagi Habis Harta WarisanWarisan

Adalah azas dari penyelesaian Adalah azas dari penyelesaian pembagian harta warisan.pembagian harta warisan.

Caranya: Caranya: 1.1. Mentukan siapa yang menjadi ahli waris Mentukan siapa yang menjadi ahli waris

dengan bagiannya masing-masing.dengan bagiannya masing-masing.2.2. Membersihkan/memurnikan harta Membersihkan/memurnikan harta

warisan, seperti: mengurangi harta warisan, seperti: mengurangi harta peninggalan dengan hutang dan wasiat.peninggalan dengan hutang dan wasiat.

3.3. Melaksanakan pembagian hingga tuntas.Melaksanakan pembagian hingga tuntas.

Page 58: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 58

AsasAsas Perdamaian dalam Perdamaian dalam pembagian warisan (pembagian warisan (tashaluhtashaluh))

Azas perdamaian dikenal dalam hukum Azas perdamaian dikenal dalam hukum kewarisan Islam, karena pada dasarnya kewarisan Islam, karena pada dasarnya HKI HKI bersifat mengatur (bersifat mengatur (regelenregelen) dan tidak ) dan tidak bersifat mutlak (bersifat mutlak (dwingenddwingend).).

Artinya bahwa para pihak dimungkinkan Artinya bahwa para pihak dimungkinkan untuk membagi warisan di luar itu, untuk membagi warisan di luar itu, sepanjang ada kesepakatan.sepanjang ada kesepakatan.

Namun demikian, penyimpangan terhadap Namun demikian, penyimpangan terhadap ketentuan waris secara Islam semestinya ketentuan waris secara Islam semestinya tidak terjadi, sebab bila terjadi, maka tidak terjadi, sebab bila terjadi, maka termasuk orang yang merugi.termasuk orang yang merugi.

Page 59: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 59

Jalan Keluarnya???Jalan Keluarnya???

Selesaikan dahulu pembagian waris Selesaikan dahulu pembagian waris secara Islam, kemudian setelah kita secara Islam, kemudian setelah kita terima bagiannya atau sekurang-terima bagiannya atau sekurang-kurangnya sudah tau bagian kita, kurangnya sudah tau bagian kita, barulah kita serahkan kepada pihak barulah kita serahkan kepada pihak lain bagian itu.lain bagian itu.

Penyerahan ditujukan kepada orang Penyerahan ditujukan kepada orang tua, saudara atau lainnya dalam tua, saudara atau lainnya dalam bentuk shodaqoh, hibah atau hadiah.bentuk shodaqoh, hibah atau hadiah.

Page 60: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 60

Dengan demikian kita sudah Dengan demikian kita sudah melakukan dua macam ibadah melakukan dua macam ibadah kepada Allah SWT dalam objek yang kepada Allah SWT dalam objek yang sama.sama.

Yaitu dengan cara membagi waris Yaitu dengan cara membagi waris secara Islam dan memberi shadaqoh secara Islam dan memberi shadaqoh kepada orang lain.kepada orang lain.

Keduanya merupakan bagian dari Keduanya merupakan bagian dari ibadah kepada Allah SWT.ibadah kepada Allah SWT.

Page 61: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 61

Tindakan Pemurnian sebelum Tindakan Pemurnian sebelum Harta Peninggalan di bagiHarta Peninggalan di bagi

1.1. Pembiayaan jenazah, hal ini merupakan Pembiayaan jenazah, hal ini merupakan hasil ijtihad, dengan alasan bahwa hasil ijtihad, dengan alasan bahwa pewaris masih mempunyai hak terhadap pewaris masih mempunyai hak terhadap hartanya.hartanya.

2.2. Pelunasan hutang dan penunaian wasiat Pelunasan hutang dan penunaian wasiat (keduanya disebut dalam QS. An-Nisa’ (keduanya disebut dalam QS. An-Nisa’ (4): 11 dan 12. Intinya adalah bahwa (4): 11 dan 12. Intinya adalah bahwa hutang pewaris dan penunaian wasiat hutang pewaris dan penunaian wasiat menjadi tanggung jawab pewaris bukan menjadi tanggung jawab pewaris bukan tanggung jawab ahli waris.tanggung jawab ahli waris.

Page 62: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 62

Prinsip dalam Pemurnian Harta Prinsip dalam Pemurnian Harta PeninggalanPeninggalan1.1. Hutang kepada Allah harus Hutang kepada Allah harus

didahulukan daripada hutang didahulukan daripada hutang kepada sesama manusia (kepada sesama manusia (syafi’isyafi’i). ). Kalangan Malikiyah berpendapat Kalangan Malikiyah berpendapat sebaliknya bahwa hutang kepada sebaliknya bahwa hutang kepada sesama manusia harus sesama manusia harus didahulukan.didahulukan.

2.2. Batas maksimal pemberian wasiat Batas maksimal pemberian wasiat adalah 1/3 dari harta peninggalan.adalah 1/3 dari harta peninggalan.

Page 63: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 63

Sistem KewarisanSistem Kewarisan

1.1. Sistem kewarisan individual, yakni bahwa Sistem kewarisan individual, yakni bahwa harta peninggalan dibagi-bagikan kepada harta peninggalan dibagi-bagikan kepada para ahli waris secara individual.para ahli waris secara individual.

2.2. Sistem kewarisan kolektif, yakni bahwa Sistem kewarisan kolektif, yakni bahwa harta peninggalan diwarisi oleh harta peninggalan diwarisi oleh sekumpulan ahli waris dalam bentuk sekumpulan ahli waris dalam bentuk harta pusaka sebagai satu kesatuan.harta pusaka sebagai satu kesatuan.

3.3. Sistem kewarisan mayorat, yakni bahwa Sistem kewarisan mayorat, yakni bahwa anak tertua berhak tunggal untuk anak tertua berhak tunggal untuk mewarisi seluruh harta peninggalan.mewarisi seluruh harta peninggalan.

Page 64: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 64

Berdasarkan hal dimaksudBerdasarkan hal dimaksud,, maka: maka:

1.1. Hukum kekeluargaan mana Hukum kekeluargaan mana yang sesuai dengan hukum yang sesuai dengan hukum kewarisan menurut al-Quran?kewarisan menurut al-Quran?

2.2. Kewarisan yang ada dalam al-Kewarisan yang ada dalam al-Quran termasuk jenis kewarisan Quran termasuk jenis kewarisan yang mana?yang mana?

Page 65: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 65

Menurut Hazairin secara keseluruhan al-Menurut Hazairin secara keseluruhan al-Quran menghendaki masyarakat yang Quran menghendaki masyarakat yang bilateral.bilateral.

Adanya keberagaman hukum kekeluargaan Adanya keberagaman hukum kekeluargaan yang ada dalam masyarakat menurutnya yang ada dalam masyarakat menurutnya adalah ikhtilaf manusia dalam mengartikan adalah ikhtilaf manusia dalam mengartikan al-Quran.al-Quran.

Lebih lanjut Beliau tegaskan bahwa baik Lebih lanjut Beliau tegaskan bahwa baik masyarakat patrilineal maupun masyarakat masyarakat patrilineal maupun masyarakat matrilineal adalah proses menuju masyarakat matrilineal adalah proses menuju masyarakat bilateral.bilateral.

Page 66: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 66

Kondisi riil di masyarakatKondisi riil di masyarakat Indonesia Indonesia

Bahwa yang banyak dianut di Bahwa yang banyak dianut di Indonesia adalah hukum Indonesia adalah hukum kewarisan Ahlu al-Sunnah wa al-kewarisan Ahlu al-Sunnah wa al-Jama’ah hasil ijtihad Imam Syafi’i Jama’ah hasil ijtihad Imam Syafi’i yang terbentuk dari masyarakat yang terbentuk dari masyarakat Arab yang patrilineal.Arab yang patrilineal.

Page 67: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 67

Perbedaan hukum kewarisan Perbedaan hukum kewarisan Syafi’i dengan kewarisan HazairinSyafi’i dengan kewarisan Hazairin

Perbedaan yang paling menonjol adalah Perbedaan yang paling menonjol adalah perbedaan dalam menyandarkan garis perbedaan dalam menyandarkan garis keturunan.keturunan.

Syafi’i menyandarkan garis keturunan Syafi’i menyandarkan garis keturunan kepada laki-laki tanpa melihat peran kepada laki-laki tanpa melihat peran masing-masing dalam keluarga tersebut, masing-masing dalam keluarga tersebut, sedangkan Hazairin memposisikan sejajar sedangkan Hazairin memposisikan sejajar antara laki-laki dan perempuan, antara laki-laki dan perempuan, tergantung pada besar kecilnya peranan tergantung pada besar kecilnya peranan mereka dalam keluarga.mereka dalam keluarga.

Page 68: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 68

Perbedaan lain:Perbedaan lain:

Dapat dilihat dari penggolongan ahli Dapat dilihat dari penggolongan ahli waris dalam mendapatkan bagian waris dalam mendapatkan bagian harta warisan.harta warisan.

Kewarisan Syafi’i (patrilineal), Kewarisan Syafi’i (patrilineal), mengenal adanya Dzu al-faraidl, mengenal adanya Dzu al-faraidl, Ashabah, Dzu al-arham.Ashabah, Dzu al-arham.

Sedangkan kewarisan Hazairin Sedangkan kewarisan Hazairin (bilateral), mengenal Dzu al-faraidl, (bilateral), mengenal Dzu al-faraidl, Dzu al-qarabat, dan Mawali.Dzu al-qarabat, dan Mawali.

Page 69: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 69

Penjelasan Kewarisan Syafi’iPenjelasan Kewarisan Syafi’i

1.1. Dzu al-faraidlDzu al-faraidl, adalah ahli waris yang , adalah ahli waris yang mendapat bagian warisan tertentu dalam mendapat bagian warisan tertentu dalam keadaan tertentu.keadaan tertentu.

2.2. ‘‘AshabahAshabah, adalah sebutan untuk ahli waris , adalah sebutan untuk ahli waris yang dekat pertalian kekerabatannya yang dekat pertalian kekerabatannya dengan pewaris. dengan pewaris. AshabahAshabah mewarisi harta mewarisi harta warisan secara ‘warisan secara ‘ushbahushbah (menghabiskan (menghabiskan sisa bagian) tanpa ditentukan secara pasti sisa bagian) tanpa ditentukan secara pasti bagiannya, tergantung pada sisa setelah bagiannya, tergantung pada sisa setelah dibagikan kepada dibagikan kepada dzu al-faraidldzu al-faraidl..

Page 70: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 70

Ashabah dibedakan menjadi 3:Ashabah dibedakan menjadi 3:

1)1) ‘‘ashabah bi al-nafsiashabah bi al-nafsi, yaitu semua , yaitu semua orang laki-laki yang pertalian orang laki-laki yang pertalian nasabnya kepada pewaris tidak nasabnya kepada pewaris tidak terselingi oleh perempuan. Bagian terselingi oleh perempuan. Bagian mereka ditentukan oleh mereka ditentukan oleh kedekatannya kepada pewaris.kedekatannya kepada pewaris.

2)2) ‘‘ashabah bi al-ghairiashabah bi al-ghairi, yaitu ahli , yaitu ahli waris waris dzu al-furudldzu al-furudl perempuan yang perempuan yang tergandeng dengan laki-laki yang tergandeng dengan laki-laki yang menjadi menjadi mu’ashibnyamu’ashibnya..

Page 71: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 71

3)3) ‘‘ashabah ma’a al-ghairiashabah ma’a al-ghairi, mereka adalah , mereka adalah seorang saudara perempuan seorang saudara perempuan shahihahshahihah atau lebih dan saudara perempuan atau lebih dan saudara perempuan sebapak, mereka mewarisi bersama sebab sebapak, mereka mewarisi bersama sebab adanya anak perempuan atau cucu adanya anak perempuan atau cucu perempuan dari garis laki-laki. Kedua perempuan dari garis laki-laki. Kedua saudara perempuan tersebut mengambil saudara perempuan tersebut mengambil sisa bagian setelah anak perempuan atau sisa bagian setelah anak perempuan atau cucu perempuan garis laki-laki mengambil cucu perempuan garis laki-laki mengambil bagiannya berdasarkan bagiannya berdasarkan dzu al-faraidldzu al-faraidl..

Page 72: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 72

3.3. Dzu al-arhamDzu al-arham, adalah mereka yang , adalah mereka yang bukan termasuk bukan termasuk dzu al-faraidldzu al-faraidl dan dan bukan ‘bukan ‘ashabahashabah. Dalam pandangan . Dalam pandangan Syafi’Syafi’ii bahwa kerabat yang bukan bahwa kerabat yang bukan dzu al-faraidldzu al-faraidl dan bukan ‘ dan bukan ‘ashabahashabah tidak dapat mewarisi, harta warisan tidak dapat mewarisi, harta warisan selanjutnya diserahkan kepada selanjutnya diserahkan kepada bait bait al-malal-mal apabila tidak ada apabila tidak ada dzu al-dzu al-faraidlfaraidl dan ‘ dan ‘ashabahashabah tersebut. tersebut.

Page 73: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 73

Penjelasan Kewarisan Bilateral Penjelasan Kewarisan Bilateral Hazairin Hazairin

1.1. Dzu al-faraidlDzu al-faraidl terdiri dari: (a) anak terdiri dari: (a) anak perempuan yang tidak beserta dengan perempuan yang tidak beserta dengan anak laki-laki atau menjadi anak laki-laki atau menjadi mawalimawali bagi anak laki-laki yang telah bagi anak laki-laki yang telah meninggal lebih dulu; (b) ayah jika ada meninggal lebih dulu; (b) ayah jika ada anak laki-laki dan atau perempuan; (c) anak laki-laki dan atau perempuan; (c) ibu; (d) seorang atau lebih saudara ibu; (d) seorang atau lebih saudara laki-laki dan perempuan; (e) suami; (f) laki-laki dan perempuan; (e) suami; (f) istri, dan (g) istri, dan (g) mawalimawali sebagai sebagai pengganti.pengganti.

Page 74: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 74

2.2. Dzu al-qarabatDzu al-qarabat: adalah orang yang : adalah orang yang menerima sisa harta dalam keadaan menerima sisa harta dalam keadaan tertentu, mereka adalah: (a) anak laki-laki tertentu, mereka adalah: (a) anak laki-laki dari ahli waris laki-laki atau perempuan; (b) dari ahli waris laki-laki atau perempuan; (b) saudara laki-laki atau perempuan baik dari saudara laki-laki atau perempuan baik dari pihak laki-laki maupun perempuan; (c) pihak laki-laki maupun perempuan; (c) mawalimawali (pengganti) bagi mendiang saudara (pengganti) bagi mendiang saudara laki-laki atau perempuan dalam situasi laki-laki atau perempuan dalam situasi kalalahkalalah (mati punah); (d) ayah dalah (mati punah); (d) ayah dalah keadaan keadaan kalalahkalalah setelah ia mengambil setelah ia mengambil baginnya sebagai baginnya sebagai dzu al-faraidldzu al-faraidl..

Page 75: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 75

e)e) Apabila terjadi bertemunya dua Apabila terjadi bertemunya dua dzul dzul al-qarabatal-qarabat, maka dapat dipil, maka dapat dipilaah dua h dua alternatif. Pertama: setelah harta alternatif. Pertama: setelah harta dibagi kepada dibagi kepada dzu-al-qarabat,dzu-al-qarabat, maka maka sisanya dibagikan kepada kedua atau sisanya dibagikan kepada kedua atau lebih lebih dzu al-qarabatdzu al-qarabat secara merata, secara merata, atau Kedua; sisa dari pembagian atau Kedua; sisa dari pembagian dzu dzu al-faraidlal-faraidl kemudian dibagikan kemudian dibagikan menurut kedekatannya hubungan menurut kedekatannya hubungan kekeluargaannya dengan pewaris.kekeluargaannya dengan pewaris.

Page 76: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 76

3.3. MawaliMawali adalah mereka yang mewarisi adalah mereka yang mewarisi harta sebab menggantikan kedudukan harta sebab menggantikan kedudukan orang tua mereka yang telah lebih dahulu orang tua mereka yang telah lebih dahulu meninggal. Mereka adalah: (a) meninggal. Mereka adalah: (a) MawaliMawali bagi bagi mendiang anak laki-laki atau perempuan mendiang anak laki-laki atau perempuan dari garis laki-laki atau perempuan, (b) dari garis laki-laki atau perempuan, (b) MawaliMawali untuk ibu dan untuk ibu dan mawalimawali untuk ayah untuk ayah dalam keadaan para ahli waris yang tidak dalam keadaan para ahli waris yang tidak lebih tinggi dari mereka. Ketentuan ini lebih tinggi dari mereka. Ketentuan ini terjadi dalam keadaan terjadi dalam keadaan kalalahkalalah. Mereka . Mereka adalah saudara seibu pewaris untuk adalah saudara seibu pewaris untuk mawali ibu, dan saudara seayah pewaris mawali ibu, dan saudara seayah pewaris untuk mawali ayah.untuk mawali ayah.

Page 77: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 77

Prinsip Penetapan BagianPrinsip Penetapan Bagian

1.1. KeutamaanKeutamaan

2.2. HijabHijab

3.3. Prinsip Hukum Keutamaan dan HijabPrinsip Hukum Keutamaan dan Hijab

4.4. Penetapan BagianPenetapan Bagian

5.5. Penyelesaian Sekitar Perhitungan Penyelesaian Sekitar Perhitungan BagianBagian

Penjelasannya adalah sebagai Penjelasannya adalah sebagai berikut:berikut:

Page 78: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 78

KeutamaanKeutamaan

Adalah suatu prinsip untuk mendahulukan Adalah suatu prinsip untuk mendahulukan ahli waris yang satu dibandingkan yang ahli waris yang satu dibandingkan yang lain.lain.

Intinya didasarkan pada jauh dekatnya Intinya didasarkan pada jauh dekatnya hubungan ahli waris dengan pewaris, dan hubungan ahli waris dengan pewaris, dan kuat lemahnya hubungan kekerabatan kuat lemahnya hubungan kekerabatan antara ahli waris itu dengan pewaris.antara ahli waris itu dengan pewaris.

Bahwa semakin kuat dan dekat hubungan Bahwa semakin kuat dan dekat hubungan kekerabatan ahli waris dengan pewaris, kekerabatan ahli waris dengan pewaris, semakin besar bagi ahli waris memperoleh semakin besar bagi ahli waris memperoleh keutamaan dalam mendapatkan bagian. keutamaan dalam mendapatkan bagian.

Page 79: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 79

HijabHijab

Hijab erat kaitannya dengan adanya ahli Hijab erat kaitannya dengan adanya ahli waris lain yang mendapatkan waris lain yang mendapatkan keutamaan karena jarak hubungan keutamaan karena jarak hubungan kekerabatan lebih dekat dengan kekerabatan lebih dekat dengan pewaris.pewaris.

Prinsip yang berlaku: “Semakin jauh dan Prinsip yang berlaku: “Semakin jauh dan lemah hubungan kekerabatan antara lemah hubungan kekerabatan antara ahli waris dengan pewaris, semakin ahli waris dengan pewaris, semakin besar bagi ahli waris mendapat besar bagi ahli waris mendapat halangan dalam memperoleh bagian.”halangan dalam memperoleh bagian.”

Page 80: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 80

Prinsip Hukum Prinsip Hukum Keutamaan dan HijabKeutamaan dan Hijab

Prinsip keutamaan dan hijab Prinsip keutamaan dan hijab merupakan dua sisi dari sekeping merupakan dua sisi dari sekeping uang logam.uang logam.

Sebab di satu sisi ada ahli waris yang Sebab di satu sisi ada ahli waris yang mendapat keutamaan, di sisi lain mendapat keutamaan, di sisi lain akan ada ahli waris yang terhijab. akan ada ahli waris yang terhijab. Begitu pula sebaliknya.Begitu pula sebaliknya.

Kedua prinsip ini dipakai dalam Kedua prinsip ini dipakai dalam Patrilinialisme dan Bilateralisme.Patrilinialisme dan Bilateralisme.

Page 81: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 81

Penetapan BagianPenetapan Bagian

1.1. Mengidentifikasi siapa saja yang berhak Mengidentifikasi siapa saja yang berhak menerima warisan. Hal yang perlu menerima warisan. Hal yang perlu diperhatikan adalah prinsip keutamaan diperhatikan adalah prinsip keutamaan dan hijab, serta faktor penghalang dan hijab, serta faktor penghalang kewarisan.kewarisan.

2.2. Penerapan bagian setiap orang yang Penerapan bagian setiap orang yang berhak mendapatkan harta warisan.berhak mendapatkan harta warisan.

3.3. Perhitungan bagian dengan Perhitungan bagian dengan memperhatikan persoalan-persoalan yang memperhatikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan soal penyelesaian, berkaitan dengan soal penyelesaian, seperti asal masalah, seperti asal masalah, aul, radaul, raddd, dsb., dsb.

Page 82: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 82

Penyelesaian Sekitar Penyelesaian Sekitar Perhitungan BagianPerhitungan Bagian

1.1. Asal masalah, yakni angka pokok Asal masalah, yakni angka pokok perhitungan bagian harta warisan atau perhitungan bagian harta warisan atau kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dari bilangan yang akan dijadikan standar bilangan yang akan dijadikan standar dalam pembagian.dalam pembagian.

2.2. AulAul, yakni menambah saham-saham , yakni menambah saham-saham ashabul furudlashabul furudl. Maksudnya adalah . Maksudnya adalah menambah angka penyebut sehingga menambah angka penyebut sehingga sama dengan angka pembilang yang sama dengan angka pembilang yang menyebabkan pengurangan secara menyebabkan pengurangan secara berimbang dari bagian masing-masing.berimbang dari bagian masing-masing.

Page 83: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 83

AulAul dalam KHI dalam KHI

Pasal 192: “Apabila dalam pembagian Pasal 192: “Apabila dalam pembagian harta warisan di antara para ahli waris harta warisan di antara para ahli waris Dzawil Furud menunjukkan bahwa Dzawil Furud menunjukkan bahwa angka pembilang lebih besar dari pada angka pembilang lebih besar dari pada angka penyebut dinaikkan sesuai angka penyebut dinaikkan sesuai dengan angka pembilang, dan baru dengan angka pembilang, dan baru sesudah itu harta warisan di bagi sesudah itu harta warisan di bagi secara aul menurut angka pembilang.secara aul menurut angka pembilang.

Page 84: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 84

Contoh terjadinya AulContoh terjadinya Aul

Ahli waris yang ada: Janda, Ayah, Ibu dan 2 Anak Ahli waris yang ada: Janda, Ayah, Ibu dan 2 Anak Perempuan, maka bagian dan asal masalahnya, Perempuan, maka bagian dan asal masalahnya, yakni:yakni:

JandaJanda 1/81/8 3-----3/273-----3/27AyahAyah 1/61/6 4---- 4/27 4---- 4/27 IbuIbu 1/6 1/6 4---- 4/27 4---- 4/27 2 AP2 AP 2/3 2/3 1616----16/27----16/27

27(aul)27(aul)

Asal Masalah dengan mendasarkan KPK adl 24, Asal Masalah dengan mendasarkan KPK adl 24, namun karena jumlah pembilanamun karena jumlah pembilaggnya lebih besar, yakni nya lebih besar, yakni 27, maka angka tersebut menjadi asal masalah baru 27, maka angka tersebut menjadi asal masalah baru yang dipakai sebagai dasar perhitungan.yang dipakai sebagai dasar perhitungan.

Page 85: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 85

3.3. RaddRadd, yakni bahwa dalam suatu kasus , yakni bahwa dalam suatu kasus ahli waris hanya terdiri dari ahli waris hanya terdiri dari dzawil furudldzawil furudl sebagaimana terjadi pada langkah awal, sebagaimana terjadi pada langkah awal, dapat terjadi 2 kemungkinan dalam akhir dapat terjadi 2 kemungkinan dalam akhir pembagian.pembagian.

a.a. Pembagian dapat menghabiskan semua Pembagian dapat menghabiskan semua harta warisan.harta warisan.

b.b. Dari hasil pembagian masih terdapat sisa Dari hasil pembagian masih terdapat sisa bagi atau dinamakan dengan sisa kecil.bagi atau dinamakan dengan sisa kecil.(Untuk lebih jelasnya lihat contoh soal di (Untuk lebih jelasnya lihat contoh soal di bawah).bawah).

Page 86: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 86

RaddRadd dalam KHI dalam KHI

Pasal 193: “Apabila dalam pembagian Pasal 193: “Apabila dalam pembagian harta warisan di antara para ahli waris harta warisan di antara para ahli waris Dzawil furud menunjukkan bahwa angka Dzawil furud menunjukkan bahwa angka pembilang lebih kecil dari pada angka pembilang lebih kecil dari pada angka penyebut, sedangkan tidak ada ahli penyebut, sedangkan tidak ada ahli waris asabah, maka angka pembagian waris asabah, maka angka pembagian harta warisan tersebut dilakukan secara harta warisan tersebut dilakukan secara rad, yaitu sesuai dengan hak masing-rad, yaitu sesuai dengan hak masing-masing ahli waris sedangkan sisanya masing ahli waris sedangkan sisanya dibagi secara berimbang di antara dibagi secara berimbang di antara mereka.mereka.

Page 87: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 87

Contoh terjadinya RaddContoh terjadinya RaddAhli Waris yang ada yakni Ayah, Ibu, 1 Anak Ahli Waris yang ada yakni Ayah, Ibu, 1 Anak Perempuan, dan 1 Saudara Perempuan Seibu.Perempuan, dan 1 Saudara Perempuan Seibu.

AWAW am=6 Raam=6 Raddd=5d=5

AyahAyah 1/61/6 1---- 1 /51---- 1 /5

IbuIbu 1/6 1/6 1---- 1/51---- 1/5

1AP1AP 1/2 1/2 3-3---- 3/5 --- 3/5 1 SPI1 SPI x x

5 [ra5 [raddd]d]

Dengan mendasarkan pada KPK maka asal Dengan mendasarkan pada KPK maka asal masalahnya adalah 6, namun karena jumlah masalahnya adalah 6, namun karena jumlah pembilangnya lebih kecil (terjadi radd), maka pembilangnya lebih kecil (terjadi radd), maka angka tersebut menjadi asal masalah baru yang angka tersebut menjadi asal masalah baru yang digunakan.digunakan.

Page 88: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 88

Inti proses pembagian warisan, Inti proses pembagian warisan, yakni sbb:yakni sbb:1.1. Mengumpulkan dan menjumlahkan Mengumpulkan dan menjumlahkan

harta kekayaannya.harta kekayaannya.

2.2. Mengadakan tindakan pemurnian Mengadakan tindakan pemurnian pertama:pertama:

a.a. Untuk hutang biasa, pengobatan Untuk hutang biasa, pengobatan dan kebutuhan keluarga yang lain.dan kebutuhan keluarga yang lain.

b.b. Mengeluarkan harta Istri/SuamiMengeluarkan harta Istri/Suami

Page 89: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 89

3.3. Tindakan pemurnian kedua:Tindakan pemurnian kedua:a.a. Membayar hutangMembayar hutangb.b. PenguburanPenguburanc.c. Penyaluran wasiatPenyaluran wasiat4.4. Tinggal harta warisan/sisa besarTinggal harta warisan/sisa besar5.5. Dibagikan kepada Dibagikan kepada dzawil furudldzawil furudl

(termasuk istri/suami).(termasuk istri/suami).6.6. Tinggal sisa kecilTinggal sisa kecil

Page 90: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 90

7.7. Mengenai sisa kecil dapat dibedakan Mengenai sisa kecil dapat dibedakan sebagai berikut:sebagai berikut:

a.a. Sisa kecil diberikan kepada Sisa kecil diberikan kepada dzul qarabatdzul qarabat ((bilateralismebilateralisme), sisa kecil diberikan ), sisa kecil diberikan kepada ashabah (kepada ashabah (patrilinialismepatrilinialisme).).

b.b. Kalau tidak ada Kalau tidak ada dzul qarabatdzul qarabat, sisa kecil , sisa kecil itu itu di-radd-kandi-radd-kan pada pada dzawil furudldzawil furudl yang yang telah menerima bagian harta warisan telah menerima bagian harta warisan ((bilateralismebilateralisme); kalau tidak ada ashabah, ); kalau tidak ada ashabah, semua sisa kecil diberikan kepada baitul semua sisa kecil diberikan kepada baitul mal (patrilinialisme)mal (patrilinialisme)

Page 91: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 91

8.8. Kalau tidak ada Kalau tidak ada dzawil furudldzawil furudl dan dan dzul qarabatdzul qarabat, harta warisan dibagi , harta warisan dibagi kepada handai tolan seperjanjian kepada handai tolan seperjanjian atas dasar wasiat (bilateralisme); atas dasar wasiat (bilateralisme); kalau baitul mal tidak ada, maka kalau baitul mal tidak ada, maka semua sisa kecil semua sisa kecil di-radd-kandi-radd-kan kepada kepada dzawil furudldzawil furudl tadi secara tadi secara berimbang (patrilinialisme).berimbang (patrilinialisme).

Page 92: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 92

PERHITUNGAN PEMBAGIAN PERHITUNGAN PEMBAGIAN HARTA WARISANHARTA WARISAN

Page 93: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 93

Besarnya Bagian Masing-masing Ahli WarisBesarnya Bagian Masing-masing Ahli Waris

Apabila semua ahli waris ada, maka yang Apabila semua ahli waris ada, maka yang berhak mendapat warisan hanya : Anak, berhak mendapat warisan hanya : Anak, Ayah, Ibu, Janda atau Duda.Ayah, Ibu, Janda atau Duda.

Ahli Waris Dzawil FurudlAhli Waris Dzawil Furudl1.1. Anak PerempuanAnak Perempuan

½½ bagian bila hanya seorangbagian bila hanya seorang2/32/3 bagian bila dua orang atau lebihbagian bila dua orang atau lebih2:12:1 (ashabah) bila bersama dengan (ashabah) bila bersama dengan

anak laki-lakianak laki-laki

Page 94: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 94

2. Ayah2. Ayah

1/31/3 bagian bila tidak ada anakbagian bila tidak ada anak

1/61/6 bagian bila ada anakbagian bila ada anak

ashabah ashabah bila seorang diribila seorang diri

3. Ibu3. Ibu

1/31/3 bagian bila tidak ada anak atau 2 org bagian bila tidak ada anak atau 2 org saudara atau lebihsaudara atau lebih

1/61/6 bagian bila ada anak atau 2 orang bagian bila ada anak atau 2 orang saudara atau lebihsaudara atau lebih

1/31/3 bagian dari sisa sesudah diambil bagian dari sisa sesudah diambil bagian janda atau duda bila bagian janda atau duda bila bersama dengan ayah (tidak bersama dengan ayah (tidak

ada ada anak atau 2anak atau 2 saudara atau lebih)saudara atau lebih)

Page 95: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 95

4. Duda4. Duda

½ ½ bagian bila tidak ada anakbagian bila tidak ada anak

¼ ¼ bagian bila ada anakbagian bila ada anak

5. Janda5. Janda

¼¼ bagian bila tidak ada anakbagian bila tidak ada anak

1/81/8 bagian bila ada anakbagian bila ada anak

Page 96: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 96

Ahli Waris AshabahAhli Waris Ashabah

1.1. Anak Laki-laki beserta keturunannya Anak Laki-laki beserta keturunannya (cucu- sebagai ahli waris pengganti)(cucu- sebagai ahli waris pengganti)

2.2. Ayah apabila seorang diriAyah apabila seorang diri3.3. Saudara Laki-laki kandung dan seayah Saudara Laki-laki kandung dan seayah

beserta keturunannya (kemenakan – beserta keturunannya (kemenakan – sebagai ahli waris pengganti)sebagai ahli waris pengganti)

4.4. Kakek dari AyahKakek dari Ayah5.5. Paman dari ayah sekandung dan seayahPaman dari ayah sekandung dan seayah

#Ashabah yang lebih kuat menutup #Ashabah yang lebih kuat menutup ashabah yang lebih lemah.#ashabah yang lebih lemah.#

Page 97: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 97

SOALSOAL

1.1. Seorang suami meninggal dunia Seorang suami meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris: dengan meninggalkan ahli waris: janda, 1 orang anak laki-laki, ayah, janda, 1 orang anak laki-laki, ayah, dan ibu. Pewaris mempunyai harta dan ibu. Pewaris mempunyai harta peninggalan sebesar Rp.75.000.000,-. peninggalan sebesar Rp.75.000.000,-. Biaya pengurusan jenazah Biaya pengurusan jenazah Rp.1.000.000,-. Biaya perawatan Rp.1.000.000,-. Biaya perawatan selama pewaris sakit sebesar selama pewaris sakit sebesar Rp.14.000.000,-. Hitunglah bagian Rp.14.000.000,-. Hitunglah bagian masing-masing ahli waris !masing-masing ahli waris !

Page 98: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 98

Diket. AW = Janda, 1 AL, Diket. AW = Janda, 1 AL, Ayah, Ayah,

dan Ibudan Ibu

HP = Rp.75.000.000,- HP = Rp.75.000.000,-

Biaya jenazah = Biaya jenazah = Rp.1.000.000,-Rp.1.000.000,-

Biaya RS = Rp.14.000.000,- Biaya RS = Rp.14.000.000,-

Ditanyakan. Bagian masing-Ditanyakan. Bagian masing-

masing AW!masing AW!

Jawab.Jawab.

HW = HP – (Biaya jenazah + RS)HW = HP – (Biaya jenazah + RS)

= Rp.75.000.000,- – = Rp.75.000.000,- – (Rp.1.000.000,- +(Rp.1.000.000,- +

Rp.14.000.000,-)Rp.14.000.000,-)

= Rp.75.000.000,- – = Rp.75.000.000,- – Rp.15.000.000,- Rp.15.000.000,-

= Rp.60.000.000,- = Rp.60.000.000,-

AWAW am=24am=24

JandaJanda 1/8 3-----3/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. 1/8 3-----3/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. 7.500.000,-7.500.000,-

AyahAyah 1/6 4---- 4/24 x Rp.60.000.000,- = 1/6 4---- 4/24 x Rp.60.000.000,- = Rp.10.000.000,-Rp.10.000.000,-

IbuIbu 1/6 4---- 4/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. 1/6 4---- 4/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. 10.000.000,-10.000.000,-

1 AL1 AL ash ash 1313----13/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. ----13/24 x Rp.60.000.000,- = Rp. 32.500.000,-32.500.000,-

2424

Page 99: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 99

2. Diketahui ahli waris yang ada adalah janda, 2 anak perempuan, ayah, dan ibu. Pewaris mempunyai hutang berjumlah Rp.1.000.000,-. Biaya pengurusan jenazah Rp.1.000.000,- dan biaya perawatan selama sakit Rp.4.000.000,-. Hitunglah bagian masing-masing ahli waris apabila pewaris meninggalkan harta bawaan berupa tabungan sebesar Rp. 10.000.000,- dan jumlah harta bersama adalah Rp. 100.000.000,- !

Page 100: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 100

Diket. AW = Janda, 2 AP, Diket. AW = Janda, 2 AP, Ayah,Ayah,

dan Ibudan Ibu

HBw = Rp.10.000.000,- HBw = Rp.10.000.000,-

HBr = Rp.100.000.000,- HBr = Rp.100.000.000,-

Biaya jenazah = Biaya jenazah = Rp.1.000.000,-Rp.1.000.000,-

Biaya RS = Rp.4.000.000,- Biaya RS = Rp.4.000.000,-

Hutang = Rp.1.000.000,- Hutang = Rp.1.000.000,-

Ditanyakan. Bagian Ditanyakan. Bagian masing-masing-

masing AW!masing AW!

Jawab.Jawab.

HW = HBw + ½ HBr –HW = HBw + ½ HBr –

(jenazah +RS + Hutang)(jenazah +RS + Hutang)

= Rp.10.000.000,- + = Rp.10.000.000,- + Rp.50.000.000,- –Rp.50.000.000,- –

(Rp.1.000.000 + Rp.4.000.000 (Rp.1.000.000 + Rp.4.000.000 + +

Rp.1.000.000)Rp.1.000.000)

= Rp.60.000.000 – Rp.6.000.000 = Rp.60.000.000 – Rp.6.000.000

= Rp.54.000.000,- = Rp.54.000.000,-

AWAW am=24 aul= 27am=24 aul= 27

JandaJanda 1/81/8 3-----3/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 3-----3/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 6.000.000,-6.000.000,-

Rp. Rp. 50.000.000,-50.000.000,-

Rp. 56.000.000Rp. 56.000.000

AyahAyah 1/61/6 4---- 4/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 4---- 4/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 8.000.000,-8.000.000,-

IbuIbu 1/61/6 4---- 4/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 4---- 4/27 x Rp.54.000.000,- = Rp. 8.000.000,-8.000.000,-

2 AP2 AP 2/3 2/3 1616----16/27 x Rp.54. 000.000,- ----16/27 x Rp.54. 000.000,- =Rp.32.000.000,-=Rp.32.000.000,-

27(aul)27(aul)1 AP = 1/2XrP. 32.000.000,-= Rp. 16.000.000,-1 AP = 1/2XrP. 32.000.000,-= Rp. 16.000.000,-

Page 101: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 101

3. Diketahui Ahli Waris adalah Duda, 3. Diketahui Ahli Waris adalah Duda, Ayah, Ibu, 1 Anak Perempuan Ayah, Ibu, 1 Anak Perempuan dan 2 Anak Laki-Laki. Harta dan 2 Anak Laki-Laki. Harta peninggalan berjumlah peninggalan berjumlah Rp.100.000.000,-. Hutang Rp.100.000.000,-. Hutang Rp.28.000.000,- dan wasiat untuk Rp.28.000.000,- dan wasiat untuk anak angkat sebesar anak angkat sebesar Rp.24.000.000,-. Hitunglah Rp.24.000.000,-. Hitunglah berapa bagian masing-masing berapa bagian masing-masing Ahli Waris !Ahli Waris !

Page 102: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 102

Diket. AW = Duda, Ayah, Ibu, 1AP +2 Diket. AW = Duda, Ayah, Ibu, 1AP +2 ALAL

HP = Rp.100.000,-HP = Rp.100.000,-

Hutang = Rp.28.000.000,-Hutang = Rp.28.000.000,-

Wasiat = Rp.24.000.000,- Wasiat = Rp.24.000.000,-

Ditanyakan. Bagian masing-masing Ditanyakan. Bagian masing-masing AW! AW!

Jawab.Jawab.

HW = HP HW = HP –– Hutang Hutang –– (wasiat) (wasiat)

= Rp.100.000.000,- - = Rp.100.000.000,- - Rp.28.000.000,- Rp.28.000.000,- –– Rp.24.000.000,- Rp.24.000.000,-

= Rp.72.000.000,- = Rp.72.000.000,- –– Rp.24.000.000,- (max 1/3)Rp.24.000.000,- (max 1/3)

= Rp.48.000.000,-= Rp.48.000.000,-

AWAW AM =12AM =12

DudaDuda ¼¼ 3------ 3/12 x Rp.48.000.000,- = Rp. 12.000.000,- 3------ 3/12 x Rp.48.000.000,- = Rp. 12.000.000,-

AyahAyah 1/6 2---- - 2/12 x Rp.48.000.000,- = Rp 8.000.000,-1/6 2---- - 2/12 x Rp.48.000.000,- = Rp 8.000.000,-

IbuIbu 1/6 2--- - 2/12 x Rp.48.000.000,- = Rp 8.000.000,-1/6 2--- - 2/12 x Rp.48.000.000,- = Rp 8.000.000,-

1AP 1AP >>Ash 5----- 5/12 x Rp.48.000.000,- = Rp. 20.000.000,-Ash 5----- 5/12 x Rp.48.000.000,- = Rp. 20.000.000,-2 AL2 AL

2AL + 1AP= Rp. 20.000.000,-2AL + 1AP= Rp. 20.000.000,-4AP + 1AP= Rp. 20.000.000,-4AP + 1AP= Rp. 20.000.000,-

Jadi, bagian 1 anak perempuan [AP] =Rp. 4.000.000,-, Jadi, bagian 1 anak perempuan [AP] =Rp. 4.000.000,-, Bag 1 AL = 2 AP= 2x Rp. 4.000.000,-= Rp. 8.000.000, -Bag 1 AL = 2 AP= 2x Rp. 4.000.000,-= Rp. 8.000.000, -

Page 103: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 103

4.Diketahui Ahli Waris yang ada adalah 4.Diketahui Ahli Waris yang ada adalah Duda, Ayah, dan Ibu. Harta Duda, Ayah, dan Ibu. Harta Peninggalan Pewaris berjumlah Peninggalan Pewaris berjumlah Rp.40.000.000,-. Hutang Rp.40.000.000,-. Hutang Rp.3.500.000,- dan biaya Rp.3.500.000,- dan biaya pengurusan jenazah Rp.500.000,-. pengurusan jenazah Rp.500.000,-. Pewaris juga meninggalkan wasiat Pewaris juga meninggalkan wasiat untuk anak angkatnya sebesar untuk anak angkatnya sebesar Rp.15.000.000,-. Hitunglah bagian Rp.15.000.000,-. Hitunglah bagian masing-masing Ahli Waris !masing-masing Ahli Waris !

Page 104: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 104

Diket. AW = Duda, Diket. AW = Duda, Ayah, IbuAyah, Ibu

HP = Rp.40.000.000,- HP = Rp.40.000.000,-

Hutang = Hutang = Rp.3.500.000,- Rp.3.500.000,-

Biaya jenazah Biaya jenazah =Rp.500.000,-=Rp.500.000,-

Wasiat = Wasiat = Rp.15.000.000,-Rp.15.000.000,-

Ditanyakan. Bagian Ditanyakan. Bagian masing-masing AW!masing-masing AW!

Jawab.Jawab.

HW = HP HW = HP –– (Hutang +Jenazah) (Hutang +Jenazah) –– wasiat wasiat

= Rp.40.000.000,- = Rp.40.000.000,- –– (Rp.3.500.000,- + (Rp.3.500.000,- +

Rp.500.000,-) - wasiatRp.500.000,-) - wasiat

= Rp.36.000.000,- = Rp.36.000.000,- –– wasiat max. wasiat max. 1/3x361/3x36

= Rp.36.000.000,- = Rp.36.000.000,- –– Rp.12.000.000,- Rp.12.000.000,-

(Rp.15.000.000,- tdk boleh krn > dr (Rp.15.000.000,- tdk boleh krn > dr 1/3 )1/3 )

= Rp.24.000.000,-= Rp.24.000.000,-

AWAW am=6am=6

DudaDuda 1/21/2 3-----3/6 x Rp.24.000.000,- 3-----3/6 x Rp.24.000.000,-=Rp.12.000.000,- =Rp.12.000.000,-

AyahAyah 1/31/3 2---- 2/6 x Rp.24.000.000,- = 2---- 2/6 x Rp.24.000.000,- = Rp.8.000.000,- Rp.8.000.000,-

IbuIbu 1/3(6-3) 1/3(6-3) 1 1---- 1/6 x Rp.24.000.000,- = ---- 1/6 x Rp.24.000.000,- = Rp.4.000.000,- Rp.4.000.000,-

6 6

Page 105: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 105

Bagian Ahli Waris (2) Bagian Ahli Waris (2) 6. Saudara Laki-laki dan Perempuan Seibu6. Saudara Laki-laki dan Perempuan Seibu 1/61/6 untuk masing-masing, (1 ORANG) bila tidak untuk masing-masing, (1 ORANG) bila tidak

ada ada anak atau ayahanak atau ayah 1/31/3 bersama-sama, bila dua orang atau lebih, bersama-sama, bila dua orang atau lebih,

tidak tidak adaada anak atau ayahanak atau ayah..7. Saudara Perempuan Kandung atau Seayah7. Saudara Perempuan Kandung atau Seayah ½½ bila seorang, tidak ada anak atau ayahbila seorang, tidak ada anak atau ayah 2/32/3 bersama-sama, bila 2 orang atau lebihbersama-sama, bila 2 orang atau lebih 2:12:1 (ashabah) bila bersama saudara laki-laki (ashabah) bila bersama saudara laki-laki

kandung kandung atau seayahatau seayah..

Page 106: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 106

Catatan :Catatan :

Saudara Sekandung dan Seayah Saudara Sekandung dan Seayah mempunyai kedudukan yang sejajar. Oleh mempunyai kedudukan yang sejajar. Oleh karenanya, Saudara Laki-laki Seayah (SLA) karenanya, Saudara Laki-laki Seayah (SLA) dapat menarik Saudara Perempuan dapat menarik Saudara Perempuan Kandung (SPK) menjadi ashabah dan Kandung (SPK) menjadi ashabah dan demikian pula sebaliknya.demikian pula sebaliknya.

Apabila dalam suatu kasus, Saudara Laki-Apabila dalam suatu kasus, Saudara Laki-laki Kandung (SLK) mewaris bersama-sama laki Kandung (SLK) mewaris bersama-sama dengan Saudara Laki-laki Seibu (SLI), dan dengan Saudara Laki-laki Seibu (SLI), dan hasilnya diketahui bahwa bagian SLI > SLK, hasilnya diketahui bahwa bagian SLI > SLK, maka penyelesaiannya, bagian keduanya maka penyelesaiannya, bagian keduanya digabungkan dan kemudian dibagi rata.digabungkan dan kemudian dibagi rata.

Page 107: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 107

Soal Soal 5. 5. Diketahui Ahli Waris yang ada adalah Diketahui Ahli Waris yang ada adalah

Ayah, Ibu, 1 Anak Perempuan dan 1 Ayah, Ibu, 1 Anak Perempuan dan 1 Saudara Perempuan Seibu. Harta Saudara Perempuan Seibu. Harta peninggalan berjumlah peninggalan berjumlah Rp.60.000.000,-. Hutang Rp.60.000.000,-. Hutang Rp.20.000.000,- Biaya Rumah Sakit Rp.20.000.000,- Biaya Rumah Sakit Rp.3.500.000,- dan biaya pengurusan Rp.3.500.000,- dan biaya pengurusan jenazah sebesar Rp.500.000,- Pewaris jenazah sebesar Rp.500.000,- Pewaris meninggalkan wasiat untuk anak meninggalkan wasiat untuk anak angkatnya sebesar Rp.15.000.000,- angkatnya sebesar Rp.15.000.000,- Hitunglah bagian para Ahli Waris !Hitunglah bagian para Ahli Waris !

Page 108: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 108

Diket. AW = Ayah, Ibu, 1AP + Diket. AW = Ayah, Ibu, 1AP +

1 SPI1 SPI

HP =Rp.60.000.000,- HP =Rp.60.000.000,-

Hutang = Rp.20.000.000,-Hutang = Rp.20.000.000,-

Biaya Jenazah = Rp.500.000,- Biaya Jenazah = Rp.500.000,-

Biaya RS = Rp.3.500.000,- Biaya RS = Rp.3.500.000,-

Wasiat Rp.15.000.000,- Wasiat Rp.15.000.000,-

Ditanyakan. Bagian masing-Ditanyakan. Bagian masing-

masing AW!masing AW!

Jawab.Jawab.

HW = HPHW = HP–– (Hutang+jenz.+RS) - wasiat (Hutang+jenz.+RS) - wasiat

=Rp.60.000.000,- =Rp.60.000.000,- –– (Rp.20.000.000+ (Rp.20.000.000+

Rp.500.000 + Rp.3.500.000) - wasiatRp.500.000 + Rp.3.500.000) - wasiat

= Rp.36.000.000 = Rp.36.000.000 –– Rp.12.000.000 (max. Rp.12.000.000 (max.

1/3x36)1/3x36)

= Rp.24.000.000,- = Rp.24.000.000,-

AWAW am=6 Rad=5am=6 Rad=5

AyahAyah 1/61/6 1---- 1 /5 x Rp.24.000.000,- = Rp. 4.800.000,-1---- 1 /5 x Rp.24.000.000,- = Rp. 4.800.000,-

IbuIbu 1/61/6 1---- 1/5 x Rp.24.000.000,- = Rp 4.800.000,-1---- 1/5 x Rp.24.000.000,- = Rp 4.800.000,-

1AP1AP 1/2 3---- 3/5 x Rp.24.000.000,- = Rp 14.400.000,-1/2 3---- 3/5 x Rp.24.000.000,- = Rp 14.400.000,-1 SPI1 SPI x x ----- ---

5 [rad]5 [rad]

Page 109: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 109

6. Seorang Istri meninggal dunia dengan 6. Seorang Istri meninggal dunia dengan meninggalkan Ahli Waris : Duda, Ibu, 1 meninggalkan Ahli Waris : Duda, Ibu, 1 Saudara Perempuan Seayah (SPA), dan Saudara Perempuan Seayah (SPA), dan 1 Saudara Laki-laki Kandung (SLK). 1 Saudara Laki-laki Kandung (SLK). Harta Peninggalan berjumlah Harta Peninggalan berjumlah Rp.100.000.000,- Hutang yang harus Rp.100.000.000,- Hutang yang harus dibayar Rp.20.000.000,- Biaya Rumah dibayar Rp.20.000.000,- Biaya Rumah Sakit Rp.7.000.000,- dan biaya Sakit Rp.7.000.000,- dan biaya pengurusan jenazah Rp.1.000.000,- pengurusan jenazah Rp.1.000.000,- Hitunglah bagian para Ahli Waris!Hitunglah bagian para Ahli Waris!

Page 110: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 110

Diket. AW = Duda, Ibu, 1 SPA + 1 Diket. AW = Duda, Ibu, 1 SPA + 1 SLKSLK

HP =Rp.100.000.000,- HP =Rp.100.000.000,-

Hutang = Rp.20.000.000,- Hutang = Rp.20.000.000,-

Biaya Jenazah = Rp.500.000,-Biaya Jenazah = Rp.500.000,-

Biaya RS =Rp.7.000.000,-Biaya RS =Rp.7.000.000,-

Ditanyakan. Bagian masing-masing Ditanyakan. Bagian masing-masing AW! AW!

Jawab.Jawab.

HW = HPHW = HP–– (Hutang + jenz.+ RS) (Hutang + jenz.+ RS)

= Rp.100.000.000 = Rp.100.000.000 –– (Rp.20.000.000(Rp.20.000.000

+ Rp.1.000.000 + + Rp.1.000.000 + Rp.7.000.000)Rp.7.000.000)

= Rp.100.000.000 = Rp.100.000.000 –– Rp.28.000.000 Rp.28.000.000

= Rp.72.000.000,- = Rp.72.000.000,- AWAW am=6am=6

DudaDuda 1/21/2 3---- 3 = 3---- 3 = 33//66 x Rp.72.000.000,- = Rp.36.000.000,- x Rp.72.000.000,- = Rp.36.000.000,-

IbuIbu 1/61/6 1---- 1 1---- 1 = = 11//66 x Rp.72.000.000,- = Rp.12.000.000,- x Rp.72.000.000,- = Rp.12.000.000,-

1SPA 1SPA >> ASH ASH 22---- 2 = ---- 2 = 22//66 x Rp.72.000.000,- = Rp.24.000.000,- x Rp.72.000.000,- = Rp.24.000.000,- 1 SLK1 SLK 66 1 SPA + 1 SLK = Rp.24.000.000,- 1 SPA + 1 SLK = Rp.24.000.000,- 1 SPA + 2 SPA = Rp.24.000.000,- , 3 SPA = Rp.24.000.000,- maka1 SPA + 2 SPA = Rp.24.000.000,- , 3 SPA = Rp.24.000.000,- maka 1 SPA mendapat Rp.8.000.000,-, 1 SLK mendapat Rp.16.000.000,- 1 SPA mendapat Rp.8.000.000,-, 1 SLK mendapat Rp.16.000.000,-

Page 111: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 111

7. Seorang Istri meninggal dunia 7. Seorang Istri meninggal dunia dengan meninggalkan Ahli dengan meninggalkan Ahli Waris : Duda, Ibu, 2 Saudara Waris : Duda, Ibu, 2 Saudara Laki-laki Seibu (SLI), 1 Saudara Laki-laki Seibu (SLI), 1 Saudara Laki-laki Kandung. Harta Laki-laki Kandung. Harta warisan berjumlah warisan berjumlah Rp.72.000.000,- Hitunglah Rp.72.000.000,- Hitunglah bagian para Ahli Waris !bagian para Ahli Waris !

Page 112: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 112

Diket. AW = Duda, Ibu, 2 SLI + 1 Diket. AW = Duda, Ibu, 2 SLI + 1 SLKSLK

HW = Rp.72.000.000,-HW = Rp.72.000.000,-

Ditanyakan. Bagian masing-masing Ditanyakan. Bagian masing-masing AW! AW!

Jawab :Jawab :

AWAW am=6am=6

DudaDuda 1/2 3-----3 /6 x Rp.72.000.000,- = 1/2 3-----3 /6 x Rp.72.000.000,- = Rp.36.000.000,- Rp.36.000.000,-

IbuIbu 1/61/6 1---- 1/6 x Rp.72.000.000,- = 1---- 1/6 x Rp.72.000.000,- = Rp.12.000.000,- Rp.12.000.000,-

2 SLI2 SLI 1/3 2---- 2/6 x Rp.72.000.000,- = 1/3 2---- 2/6 x Rp.72.000.000,- = Rp.24.000.000,- Rp.24.000.000,- 1 SLK1 SLK ashash - -

66 Tampak bagian 2 SLI > 1 SLK, maka Rp.24.000.000,- Tampak bagian 2 SLI > 1 SLK, maka Rp.24.000.000,- kemudian dibagi 3, sehingga masing-masing saudara laki-laki kemudian dibagi 3, sehingga masing-masing saudara laki-laki mendapat Rp.8.000.000,- (1 SLI = 1 SLK = Rp.8.000.000,-)mendapat Rp.8.000.000,- (1 SLI = 1 SLK = Rp.8.000.000,-)

Page 113: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 113

8. Seorang Istri meninggal dunia 8. Seorang Istri meninggal dunia dengan meninggalkan AW : Duda, 1 dengan meninggalkan AW : Duda, 1 Anak Perempuan, 1Anak Laki-Laki, Anak Perempuan, 1Anak Laki-Laki, Ibu, 1 Saudara Perempuan Kandung, Ibu, 1 Saudara Perempuan Kandung, dan 1 Saudara Laki-laki Kandung. dan 1 Saudara Laki-laki Kandung. Harta Bawaan berjumlah Harta Bawaan berjumlah Rp.20.000.000,- Harta bersama Rp.20.000.000,- Harta bersama berjumlah Rp.100.000.000,- Hutang berjumlah Rp.100.000.000,- Hutang sebesar Rp.9.000.000,- dan biaya sebesar Rp.9.000.000,- dan biaya pengurusan jenazah Rp.1.000.000,- pengurusan jenazah Rp.1.000.000,- Hitunglah bagian para Ahli Waris !Hitunglah bagian para Ahli Waris !

Page 114: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 114

Diket. AW = Duda, 1 AP, 1 AL, Diket. AW = Duda, 1 AP, 1 AL, Ibu, Ibu, 1 SLK, 1 SPK1 SLK, 1 SPKHB HB = = Rp.20.000.000,- Rp.20.000.000,- HBers HBers = = Rp.100.000.000,- Rp.100.000.000,- Biaya Jenazah = Biaya Jenazah = Rp.1.000.000,- Rp.1.000.000,- Hutang Hutang = = Rp.9.000.000,- Rp.9.000.000,- Ditanyakan. Bagian masing-Ditanyakan. Bagian masing-masing masing AW! AW!

Jawab.Jawab.HW = HB + HW = HB + ½½ HBers HBers –– (jenz. (jenz.+Hutang)+Hutang) = Rp.20.000.000 + = Rp.20.000.000 + Rp.50.000.000 Rp.50.000.000 –– (Rp.1.000.000 + (Rp.1.000.000 + Rp.9.000.000)Rp.9.000.000) = Rp.70.000.000 = Rp.70.000.000 –– Rp.10.000.000 Rp.10.000.000 = Rp.60.000.000,- = Rp.60.000.000,-

AWAW am=12 am=12

Duda Duda 1/4 3---- 1/4 3---- 3/123/12 x Rp.60.000.000,- = x Rp.60.000.000,- = Rp.15.000.000,- Rp.15.000.000,-

IbuIbu 1/6 2---- 1/6 2---- 2/122/12 x Rp.60.000.000,- = x Rp.60.000.000,- = Rp.10.000.000,- Rp.10.000.000,-

1AL1AL Ash 7----Ash 7----7/127/12 x Rp.60.000.000,-= x Rp.60.000.000,-= Rp.35.000.000,-Rp.35.000.000,-1AP1AP1 SLK1 SLK X X 1 SPK 1 SPK X __ X __ 1212 1 AP = Rp.11.670.000,- 1 AL = Rp.23.330.000,-1 AP = Rp.11.670.000,- 1 AL = Rp.23.330.000,-

Page 115: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 115

Bagian Ahli Waris (3)Bagian Ahli Waris (3)

Kakek dari ayahKakek dari ayah

1/6 bagian, bila tidak ada ayah1/6 bagian, bila tidak ada ayah Nenek dari ayahNenek dari ayah

1/6 bagian, bila tidak ada ayah1/6 bagian, bila tidak ada ayah

ditarik sebagai ashabah apabila ditarik sebagai ashabah apabila bersama kakek dari ayahbersama kakek dari ayah

Page 116: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 116

Kakek dari IbuKakek dari Ibu

1/6 bagian, bila tidak ada ayah 1/6 bagian, bila tidak ada ayah dan Ibudan Ibu

Nenek dari IbuNenek dari Ibu

1/6 bagian, bila tidak ada Ibu1/6 bagian, bila tidak ada Ibu

Page 117: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 117

Paman dari ayah seibuPaman dari ayah seibu

1/6 bagian, apabila tidak ada janda 1/6 bagian, apabila tidak ada janda atau duda, anak, ayah, ibu, saudara, atau duda, anak, ayah, ibu, saudara, kakek, nenekkakek, nenek

Bibi dari ayahBibi dari ayah

1/6 bagian, bila tidak ada AW yang lain1/6 bagian, bila tidak ada AW yang lain

menjadi ashabah bila bersama paman menjadi ashabah bila bersama paman dari ayah sekandung dan seayahdari ayah sekandung dan seayah

Page 118: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 118

Paman dari ayah sekandung dan Paman dari ayah sekandung dan seayah menjadi seayah menjadi asabahasabah, tertutup , tertutup oleh anak laki-laki, ayah, kakek dari oleh anak laki-laki, ayah, kakek dari ayah, saudara laki-laki kandung dan ayah, saudara laki-laki kandung dan seayah.seayah.

Page 119: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 119

AHLI WARIS PENGGANTIAHLI WARIS PENGGANTI

Page 120: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 120

PengertianPengertian

Ahli waris pengganti pada umumnya Ahli waris pengganti pada umumnya diberi makna, orang yang tampil diberi makna, orang yang tampil sebagai ahli waris karena sebagai ahli waris karena menggantikan kedudukan orang menggantikan kedudukan orang tuanya yang meninggal dunia lebih tuanya yang meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris, tanpa dahulu dari pewaris, tanpa membedakan apakah orang yang membedakan apakah orang yang meninggal itu laki-laki atau meninggal itu laki-laki atau perempuan.perempuan.

Page 121: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 121

Ahli Waris Pengganti (Hazairin)Ahli Waris Pengganti (Hazairin)

Dasar Hukum Q.S. an-Nisa’ ayat 33.Dasar Hukum Q.S. an-Nisa’ ayat 33. ““Dan untuk setiap orang itu Aku Allah Dan untuk setiap orang itu Aku Allah

telah mengadakan mawali bagi harta telah mengadakan mawali bagi harta peninggalan ayah dan mak dan bagi peninggalan ayah dan mak dan bagi harta peninggalan keluarga dekat, harta peninggalan keluarga dekat, demikian juga harta peninggalan bagi demikian juga harta peninggalan bagi tolan seperjanjianmu, karena itu tolan seperjanjianmu, karena itu berikanlah bagian-bagian berikanlah bagian-bagian kewarisannya.kewarisannya.

Page 122: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 122

Syarat yang harus dipenuhi mawaliSyarat yang harus dipenuhi mawali

1)1) Orang yang menghubungkan Orang yang menghubungkan mawali dengan pewaris harus telah mawali dengan pewaris harus telah meninggal lebih dahulu, danmeninggal lebih dahulu, dan

2)2) Antara mawali dengan pewaris Antara mawali dengan pewaris terdapat hubungan darah.terdapat hubungan darah.

Dengan adanya syarat hubungan Dengan adanya syarat hubungan darah ini, maka bagi janda dan darah ini, maka bagi janda dan duda tidak mempunyai mawali.duda tidak mempunyai mawali.

Page 123: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 123

Hukum di MesirHukum di Mesir

Cucu mendapatkan harta warisan Cucu mendapatkan harta warisan melalui mekanisme wasiat wajibah.melalui mekanisme wasiat wajibah.

Dalam UU Hukum Wasiat Mesir, wasiat Dalam UU Hukum Wasiat Mesir, wasiat wajibah diberikan terbatas kepada wajibah diberikan terbatas kepada cucu pewaris yang orang tuanya telah cucu pewaris yang orang tuanya telah meninggal dunia lebih dahulu dan meninggal dunia lebih dahulu dan mereka tidak mendapatkan harta mereka tidak mendapatkan harta warisan disebabkan kedudukannya warisan disebabkan kedudukannya sebagai zawil arham atau terhijab oleh sebagai zawil arham atau terhijab oleh ahli waris lain.ahli waris lain.

Page 124: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 124

Besarnya wasiat wajibah menurut Besarnya wasiat wajibah menurut Pasal 71 UU tersebut ditetapkan Pasal 71 UU tersebut ditetapkan sebesar bagian yang semestinya sebesar bagian yang semestinya diterima oleh orang tuanya apabila diterima oleh orang tuanya apabila masih hidup dengan ketentuan tidak masih hidup dengan ketentuan tidak boleh melebihi sepertiga harta boleh melebihi sepertiga harta peninggalan dan harus dipenuhi peninggalan dan harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:syarat-syarat sebagai berikut:

(Lihat Slide berikutnya)(Lihat Slide berikutnya)

Page 125: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 125

Syarat…(Lanjt)Syarat…(Lanjt)

a.a. Hanya terbatas kepada cucu yang orang Hanya terbatas kepada cucu yang orang tuanya telah meninggal lebih dahulu dari tuanya telah meninggal lebih dahulu dari pewaris.pewaris.

b.b. Cucu tersebut bukan termasuk orang Cucu tersebut bukan termasuk orang yang berhak menerima harta warisan.yang berhak menerima harta warisan.

c.c. Pewaris tidak memberikan kepadanya Pewaris tidak memberikan kepadanya dengan jalan lain sebesar yang telah dengan jalan lain sebesar yang telah ditentukan baginya.ditentukan baginya.

d.d. Besarnya wasiat wajibah tidak boleh Besarnya wasiat wajibah tidak boleh melebihi sepertiga harta peninggalan.melebihi sepertiga harta peninggalan.

Page 126: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 126

Dengan demikianDengan demikian

Ahli Waris yang meninggal lebih Ahli Waris yang meninggal lebih dahulu dari si pewaris maka dahulu dari si pewaris maka kedudukannya dapat diganti oleh kedudukannya dapat diganti oleh anaknya. (cucu laki-laki dan anaknya. (cucu laki-laki dan perempuan dari Anak Laki-laki dan perempuan dari Anak Laki-laki dan Perempuan serta kemenakan laki-Perempuan serta kemenakan laki-laki dan perempuan dari saudara)laki dan perempuan dari saudara)

Bagian ahli waris pengganti tidak Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang digantiyang sederajat dengan yang diganti

Page 127: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 127

Ahli Waris Pengganti dalam KHIAhli Waris Pengganti dalam KHI(Pasal 185)(Pasal 185)

1)1) Ahli waris yang meninggal lebih Ahli waris yang meninggal lebih dahulu daripada si pewaris maka dahulu daripada si pewaris maka kedudukannya dapat digantikan kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang oleh anaknya, kecuali mereka yang tersebut dalam Pasal 173. (Pasal tersebut dalam Pasal 173. (Pasal 173 adalah tentang Penghalang 173 adalah tentang Penghalang dalam kewarisan Islam).dalam kewarisan Islam).

2)2) Bagian ahli waris pengganti tidak Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris boleh melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti.yang sederajat dengan yang diganti.

Page 128: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 128

Permasalahan berkaitan dengan Permasalahan berkaitan dengan Pasal 185 KHI (Bahan Diskusi)Pasal 185 KHI (Bahan Diskusi)

1.1. Apakah penggantian ahli waris bersifat Apakah penggantian ahli waris bersifat tentatif atau imperatif?tentatif atau imperatif?

2.2. Apakah jangkauan garis hukum Apakah jangkauan garis hukum penggantian ahli waris hanya berlaku penggantian ahli waris hanya berlaku untuk ahli waris garis lurus ke bawah untuk ahli waris garis lurus ke bawah atau juga berlaku untuk ahli waris garis atau juga berlaku untuk ahli waris garis menyamping?menyamping?

3.3. Apakah ahli waris pengganti menduduki Apakah ahli waris pengganti menduduki kedudukan orang tuanya secara mutlak kedudukan orang tuanya secara mutlak atau secara relatif?atau secara relatif?

Page 129: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 129

Contoh Soal (Ada AW Pengganti) Contoh Soal (Ada AW Pengganti) 9. Seorang Istri meninggal duia dengan 9. Seorang Istri meninggal duia dengan

meninggalkan ahli waris Duda, Kakek meninggalkan ahli waris Duda, Kakek dari ayah, Ayah, satu cucu perempuan dari ayah, Ayah, satu cucu perempuan dari Anak Laki-Laki yang telah dari Anak Laki-Laki yang telah meninggal dunia sebelum Pewaris, satu meninggal dunia sebelum Pewaris, satu cucu laki-laki dari AP yang meninggal cucu laki-laki dari AP yang meninggal dunia sblm pewaris, dan seorang Anak dunia sblm pewaris, dan seorang Anak Perempuan. Harta peninggalan Perempuan. Harta peninggalan berjumlah Rp.30.000.000,-dan hutang berjumlah Rp.30.000.000,-dan hutang sebesar Rp.6.000.000,- Hitunglah sebesar Rp.6.000.000,- Hitunglah berapa bagian masing-masing ahli waris berapa bagian masing-masing ahli waris yang berhak!yang berhak!

Page 130: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 130

Diket. AW = Duda, Kakek dari Diket. AW = Duda, Kakek dari ayah, ayah, Ayah, 1 CP dr Ayah, 1 CP dr AL, 1 CL AL, 1 CL dr AP, 1 API dr AP, 1 API HP = Rp.30.000.000,- HP = Rp.30.000.000,- Hutang = Rp.6.000.000,- Hutang = Rp.6.000.000,- Ditanyakan. Bagian masing-Ditanyakan. Bagian masing-masing masing AW! AW!

Jawab.Jawab.HW = HP HW = HP –– Hutang Hutang = Rp.30.000.000 = Rp.30.000.000 –– Rp.6.000.000 Rp.6.000.000 = Rp.24.000.000,- = Rp.24.000.000,-

AWAW am=12am=12

DudaDuda 1/4 1/4 3---- 3/12 x Rp.24.000.000 = Rp.6.000.000,- 3---- 3/12 x Rp.24.000.000 = Rp.6.000.000,-

AyahAyah 1/6 1/6 2---- 2/12 x Rp.24.000.000 = Rp.4.000.000,- 2---- 2/12 x Rp.24.000.000 = Rp.4.000.000,-

1CP dr AL1CP dr AL

1CL dr AP Ash 7---- 7/12 x Rp.24.000.000 = Rp.14.000.000,- 1CL dr AP Ash 7---- 7/12 x Rp.24.000.000 = Rp.14.000.000,- 1 AP1 APKakek dr ayah XKakek dr ayah X

1212 1 CP (AL)+ 1CL(AP) + 1AP = Rp. 14.000.000,- maka1 CP (AL)+ 1CL(AP) + 1AP = Rp. 14.000.000,- maka 1 CP mendapat Rp. 7.000.000,-, 1 CL mendapat Rp. 3.500.000,- dan 1 AP 1 CP mendapat Rp. 7.000.000,-, 1 CL mendapat Rp. 3.500.000,- dan 1 AP

mendapat Rp. 3.500.000,-mendapat Rp. 3.500.000,- 1 CP > 1 AP, maka bagiannya dibg rata; Rp. 10.500.000,- : 2 = Rp. 5.250.000,-. 1 CP > 1 AP, maka bagiannya dibg rata; Rp. 10.500.000,- : 2 = Rp. 5.250.000,-.

Jadi masing-masing, CP dan AP mendapat Rp.5.250.000,-Jadi masing-masing, CP dan AP mendapat Rp.5.250.000,-

Page 131: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 131

10. Seorang Suami meninggal dunia dengan 10. Seorang Suami meninggal dunia dengan meninggalkan para AW : Ayah, Janda, 1 meninggalkan para AW : Ayah, Janda, 1 Cucu Perempuan dan 1 Cucu Laki-laki dari Cucu Perempuan dan 1 Cucu Laki-laki dari Anak Laki-laki yang telah meninggal dunia Anak Laki-laki yang telah meninggal dunia sebelum Pewaris, 1 Anak Perempuan, dan sebelum Pewaris, 1 Anak Perempuan, dan 1 Saudara Perempuan Seibu. Harta 1 Saudara Perempuan Seibu. Harta peninggalan berjumlah Rp.100.000.000,- peninggalan berjumlah Rp.100.000.000,- Biaya RS dan pengurusan jenazah sebesar Biaya RS dan pengurusan jenazah sebesar Rp.4.000.000,- Hitunglah bagian masing-Rp.4.000.000,- Hitunglah bagian masing-masing AW !masing AW !

Page 132: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 132

Diket. AW = Janda, Ayah, 1 AP, Diket. AW = Janda, Ayah, 1 AP, 1 CL 1 CL + 1 CP dr AL, + 1 CP dr AL, 1 SPI1 SPIHP HP = Rp.100.000.000,- = Rp.100.000.000,- Biaya RS + jenz. = Biaya RS + jenz. = Rp.4.000.000,-Rp.4.000.000,-Ditanyakan. Bagian masing-Ditanyakan. Bagian masing-masing masing AW! AW!

Jawab.Jawab.HW = HP HW = HP –– (RS + biaya jenz.) (RS + biaya jenz.) = Rp.100.000.000 = Rp.100.000.000 –– Rp.4.000.000 Rp.4.000.000 = Rp.96.000.000,- = Rp.96.000.000,-

AWAW am=24 am=24

JandaJanda 1/81/8 3---- 3---- 3/243/24 x Rp.96.000.000,- = Rp.12.000.000,- x Rp.96.000.000,- = Rp.12.000.000,-

AyahAyah 1/61/6 4---- 4----44//2424 x Rp.96.000.000,- = Rp.16.000.000,- x Rp.96.000.000,- = Rp.16.000.000,-

2 AP2 AP

1CL+1CP (AL) 1CL+1CP (AL) 17---- 17----17/2417/24 x Rp.96.000.000,- = Rp.68.000.000,- x Rp.96.000.000,- = Rp.68.000.000,-1 SPI1 SPI XX

2424 2 AP + 1 CL + 1 CP(AL) =2 AP + 1 CL + 1 CP(AL) =RpRp 68 juta, 1AL + 1 CL +1 CP(AL) = Rp. 68.000.000,-, 68 juta, 1AL + 1 CL +1 CP(AL) = Rp. 68.000.000,-,

maka 2 AP mendpt Rp. 34.000.000,-, masing-masing Rp. 17.000.000,-maka 2 AP mendpt Rp. 34.000.000,-, masing-masing Rp. 17.000.000,- 1 CL + 1 CP = Rp. 34.000.000,-, 1 CL = 2/3 x Ro. 34 juta = Rp. 22,67 juta, 1 1 CL + 1 CP = Rp. 34.000.000,-, 1 CL = 2/3 x Ro. 34 juta = Rp. 22,67 juta, 1

CP=1/3xRp. 34jt=Rp. 11,33 juta krn 1 CL > AP, maka 1CL + 2 AP = (CP=1/3xRp. 34jt=Rp. 11,33 juta krn 1 CL > AP, maka 1CL + 2 AP = (RpRp22,67 + 22,67 + RpRp34) juta :3 = 34) juta :3 = RpRp18,888 juta18,888 juta

Page 133: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 133

11. Seorang Istri meninggal dunia dengan 11. Seorang Istri meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris Duda, Ibu, satu meninggalkan ahli waris Duda, Ibu, satu Kemenakan Laki-laki dan satu kemenakan Kemenakan Laki-laki dan satu kemenakan perempuan dari saudara laki-laki seayah yang perempuan dari saudara laki-laki seayah yang meninggal sebelum pewaris, satu kemenakan meninggal sebelum pewaris, satu kemenakan perempuan dari saudara perempuan kandung perempuan dari saudara perempuan kandung yang meninggal dunia sebelum pewaris, dan 1 yang meninggal dunia sebelum pewaris, dan 1 saudara perempuan seayah. Hitunglah berapa saudara perempuan seayah. Hitunglah berapa bagian masing-masing ahli waris apabila harta bagian masing-masing ahli waris apabila harta peninggalan berjumlah Rp.50.000.000,- dan peninggalan berjumlah Rp.50.000.000,- dan hutang serta biaya pengurusan jenazah hutang serta biaya pengurusan jenazah berjumlah Rp.2.000.000,-!berjumlah Rp.2.000.000,-!

Page 134: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 134

Diket. AW = Duda, Ibu, 1 Diket. AW = Duda, Ibu, 1 KL+1Kp KL+1Kp dr SLA, 1KP dr SPK dan 1 SPA dr SLA, 1KP dr SPK dan 1 SPA HP HP = = Rp.50.000.000,- Rp.50.000.000,- Hutang + jenz. = Hutang + jenz. = Rp.2.000.000,- Rp.2.000.000,- DitanyakanDitanyakan: : Bagian masing-Bagian masing-masing masing AW AW

Jawab.Jawab.HW = HP HW = HP –– (Hutang + biaya jenz.) (Hutang + biaya jenz.) = Rp.50.000.000 = Rp.50.000.000 –– Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 = Rp.48.000.000,- = Rp.48.000.000,-

AWAW am=6 am=6

DudaDuda 1/2 1/2 3---- 3---- 33//66 x Rp.48.000.000 = Rp.24.000.000,- x Rp.48.000.000 = Rp.24.000.000,-

IbuIbu 1/6 1/6 1---- 1----11//66 x Rp.48.000.000 = Rp.8.000.000,- x Rp.48.000.000 = Rp.8.000.000,-

1KL+1Kp (SLA)1KL+1Kp (SLA)

1KP (SPK) Ash 2---- 1KP (SPK) Ash 2---- 2/62/6 x Rp.48.000.000 = Rp.16.000.000,- x Rp.48.000.000 = Rp.16.000.000,- 1 SPA1 SPA ___ ___ 66 1KL+1Kp (SLA) + 1Kp (SPK) + 1 SPA = Rp. 16.000.000,- 1KL+1Kp (SLA) + 1Kp (SPK) + 1 SPA = Rp. 16.000.000,- maka 1KL + 1 Kp mendpt : ½ x Rp. 16.000.000,- = Rp. 8.000.000,-maka 1KL + 1 Kp mendpt : ½ x Rp. 16.000.000,- = Rp. 8.000.000,- 1 KL : 2/3 x 8 jt = 5,33 jt sedangkan 1 Kp : 1/3 x Rp. 8.000.000,- = Rp. 2,67 1 KL : 2/3 x 8 jt = 5,33 jt sedangkan 1 Kp : 1/3 x Rp. 8.000.000,- = Rp. 2,67

jutajuta 1 Kp (SPK) dan 1 SPA, masing-masing Rp. 4.000.000,-1 Kp (SPK) dan 1 SPA, masing-masing Rp. 4.000.000,- karena KL > SPA, maka dikoreksi : karena KL > SPA, maka dikoreksi : Rp. 5,33 juta + Rp. 4 jutaRp. 5,33 juta + Rp. 4 juta = Rp. 4,63 = Rp. 4,63

juta 2 juta 2

Page 135: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 135

12. Diketahui ahli waris yang ada adalah janda, 12. Diketahui ahli waris yang ada adalah janda, ayah, ibu, 1 cucu perempuan dari anak laki-ayah, ibu, 1 cucu perempuan dari anak laki-laki yang telah meninggal sebelum pewaris, 1 laki yang telah meninggal sebelum pewaris, 1 cucu laki-laki dari anak perempuan yang cucu laki-laki dari anak perempuan yang meninggal dunia sebelum pewaris, 1 anak meninggal dunia sebelum pewaris, 1 anak perempuan, kakek dari ayah, dan satu perempuan, kakek dari ayah, dan satu saudara laki-laki kandung. Harta bawaan saudara laki-laki kandung. Harta bawaan berjumlah Rp.10.000.000,- harta bersama berjumlah Rp.10.000.000,- harta bersama berjumlah Rp.80.000.000,- biaya rumah sakit berjumlah Rp.80.000.000,- biaya rumah sakit dan perawatan jenazah Rp.2.000.000,- Hitung dan perawatan jenazah Rp.2.000.000,- Hitung bagian masing-masing ahli waris yang berhak!bagian masing-masing ahli waris yang berhak!

Page 136: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 136

Diket. AW = Janda, Ayah, Ibu, 1 CP Diket. AW = Janda, Ayah, Ibu, 1 CP dr AL, 1 CL dr AP, 1AP, Kakek dr dr AL, 1 CL dr AP, 1AP, Kakek dr ayah, 1 SLKayah, 1 SLK HB HB = Rp.10.000.000,- = Rp.10.000.000,- Hbers Hbers = = Rp.80.000.000,- Rp.80.000.000,- Biaya RS + jenz. = Biaya RS + jenz. = Rp.2.000.000,- Rp.2.000.000,- Ditanyakan. Bagian masing-masing Ditanyakan. Bagian masing-masing AW! AW!

Jawab.Jawab.HW = HB +1/2HBers HW = HB +1/2HBers –– (RS + biaya (RS + biaya jenz )jenz ) = Rp.10.000.000 + Rp.40.000.000= Rp.10.000.000 + Rp.40.000.000 –– Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 = Rp.48.000.000,-= Rp.48.000.000,-

AWAW am=24 am=24

JandaJanda 1/8 1/8 3----- 3-----3/24x3/24xRp.48.000.000 =Rp. 6.000.000,-Rp.48.000.000 =Rp. 6.000.000,-

AyahAyah 1/6 1/6 4---- - 4---- -4/244/24 x Rp.48.000.000 = Rp. x Rp.48.000.000 = Rp. 8.000.000,- 8.000.000,-

Ibu Ibu 1/6 4---- 1/6 4---- 4/24 4/24 x Rp.48.000.000 = Rp.8.000.000,- x Rp.48.000.000 = Rp.8.000.000,-

1 CP (AL)1 CP (AL)

1 CL(AP) Ash 13---1 CL(AP) Ash 13-----13--13//2424 x Rp.48.000.000 = Rp.26.000.000,- x Rp.48.000.000 = Rp.26.000.000,-

1 AP1 AP

Kakek dr ayah XKakek dr ayah X1 SLK1 SLK X X ___ ___

2424 1CP (AL) + 1 CL (AP) +1 AP = Rp. 26.000.000,-, maka 1 CP (AL) mendapat ½ x Rp. 1CP (AL) + 1 CL (AP) +1 AP = Rp. 26.000.000,-, maka 1 CP (AL) mendapat ½ x Rp.

26.000.000,-= Rp. 13.000.000,-26.000.000,-= Rp. 13.000.000,- 1 CL (AP) + 1 AP = Rp. 13.000.000,- maka masing-masing mendapat Rp. 6.500.000,-1 CL (AP) + 1 AP = Rp. 13.000.000,- maka masing-masing mendapat Rp. 6.500.000,- 1 CP > 1 AP maka bagiannya dikoreksi 1 CP > 1 AP maka bagiannya dikoreksi CP + APCP + AP = = Rp. 13 juta + Rp. 6,5 jutaRp. 13 juta + Rp. 6,5 juta = Rp. 9,75 Juta = Rp. 9,75 Juta 2 22 2

Page 137: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 137

HIBAH DAN WASIATHIBAH DAN WASIAT

Page 138: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 138

WASIATWASIAT1. PENGERTIAN

Adalah pemberian suatu benda dari pewaris kepada orang lain atau lembaga yang akan berlaku setelah pewaris meninggal dunia.

2. DASAR HUKUM

a. Al Quran Surat 2 : 180

“Bagian Ahli Waris terhadap harta warisan setelah dikurangi hutang mayit dan melaksanakan wasiatnya”

b. Sunnah

* HR Ad Daraquthni dari Muadz bin Jabal

* HR Al Jama’ah dari Sa’ad ibn Abi Waqqash

Page 139: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 139

Hadits Nabi dari Sa’ad ibn Waqas, riwayat Hadits Nabi dari Sa’ad ibn Waqas, riwayat

Bukhari dan Muslim tentang batas maksimal Bukhari dan Muslim tentang batas maksimal

pelaksanaan wasiat. Jawab Rosul “sepertiga, pelaksanaan wasiat. Jawab Rosul “sepertiga,

sepertiga adalah banyak atau besar, sungguh sepertiga adalah banyak atau besar, sungguh

kamu jika meninggalkan ahli warismu dalam kamu jika meninggalkan ahli warismu dalam

keadaan yang cukup adalah lebih baik daripada keadaan yang cukup adalah lebih baik daripada

meninggalkan mereka dalam keadaan miskin meninggalkan mereka dalam keadaan miskin

yang meminta-minta kepada orang banyak”yang meminta-minta kepada orang banyak”

Page 140: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 140

3. UNSUR-UNSUR WASIAT DAN SYARAT MASING-MASING

a. Orang yang Berwasiat ( Mushi)

(1) Baligh, 21 tahun

(2) Berakal sehat

(3) Atas kehendak sendiri secara bebas/tidak ada paksaan

Mushi tidak harus beragama Islam

b. Orang atau lembaga yang dituju dalam wasiat (Mushalahu)

(1) Harus dapat diketahui dengan jelas

(2) Telah wujud ketika wasiat dinyatakan

(3) Bukan tujuan kemaksiatan

c. Mushabihi

(1) Hak dari pewasiat

(2) Dapat berlaku sebagai harta warisan atau dapat menjadi obyek perjanjian

Page 141: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 141

4. Sighat Wasiat4. Sighat Wasiat

Bisa lesan atau tulisan, dihadapan 2 Bisa lesan atau tulisan, dihadapan 2 orang saksi atau dihadapan notarisorang saksi atau dihadapan notaris

Bisa pula dengan isyaratBisa pula dengan isyarat Sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta Sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta

warisan kecuali semua ahli waris warisan kecuali semua ahli waris setuju.setuju.

Page 142: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 142

Wasiat untuk Ahli WarisWasiat untuk Ahli Waris

Wasiat kepada ahli waris berlaku apabila disetujui Wasiat kepada ahli waris berlaku apabila disetujui oleh semua ahli warisoleh semua ahli waris..

Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-Wasiat hanya diperbolehkan sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan kecuali apabila banyaknya 1/3 dari harta warisan kecuali apabila semua ahli waris menyetujui.semua ahli waris menyetujui.

Pernyataan persetujuan ahli waris dibuat secara Pernyataan persetujuan ahli waris dibuat secara lisan atau tertulis dengan 2 orang saksi atau lisan atau tertulis dengan 2 orang saksi atau dihadapan notarisdihadapan notaris

Apabila wasiat melebihi 1/3 dari harta warisan Apabila wasiat melebihi 1/3 dari harta warisan sedangkan ada ahli waris yang tidak setuju maka sedangkan ada ahli waris yang tidak setuju maka wasiat hanya dilaksanakan sampai 1/3 harta wasiat hanya dilaksanakan sampai 1/3 harta warisanwarisan

Page 143: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 143

Wasiat Tidak Berlaku Bagi :Wasiat Tidak Berlaku Bagi :

Orang yang melakukan pelayanan Orang yang melakukan pelayanan perawatan bagi seseorangperawatan bagi seseorang

Orang yang memberi tuntunan Orang yang memberi tuntunan kerohanian sewaktu sakit sampai kerohanian sewaktu sakit sampai meninggalnya kecuali ditentukan meninggalnya kecuali ditentukan dengan jelas dan tegas untuk dengan jelas dan tegas untuk membalas jasamembalas jasa

Notaris dan saksi-saksi pembuat aktaNotaris dan saksi-saksi pembuat akta

Page 144: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 144

WASIAT WAJIBAHWASIAT WAJIBAH

Wasiat wajibah merupakan kebijakan Wasiat wajibah merupakan kebijakan penguasa yang bersifat memaksa penguasa yang bersifat memaksa untuk memberikan wasiat kepada untuk memberikan wasiat kepada orang tertentu dalam keadaan tertentu.orang tertentu dalam keadaan tertentu.

Terhadap Orang tua angkat dan anak Terhadap Orang tua angkat dan anak angkat yang tidak menerima wasiat angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat wajibah sebanyak-diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan anak banyaknya 1/3 dari harta warisan anak angkat atau orang tua angkatnya.angkat atau orang tua angkatnya.

Page 145: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 145

Pasal 209 KHIPasal 209 KHI

1)1) Harta peninggalan anak angkat dibagi Harta peninggalan anak angkat dibagi berdasarkan pasal-pasal 176 sampai berdasarkan pasal-pasal 176 sampai dengan 193 tersebut di atas, sedangkan dengan 193 tersebut di atas, sedangkan terhadap orang tua angkat yang tidak terhadap orang tua angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat wajibah menerima wasiat diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan anak angkatnya.warisan anak angkatnya.

2)2) Terhadap anak angkat yang tidak Terhadap anak angkat yang tidak menerima wasiat diberi wasiat wajibah menerima wasiat diberi wasiat wajibah sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta sebanyak-banyaknya 1/3 dari harta warisan orang tua angkatnya.warisan orang tua angkatnya.

Page 146: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 146

HIBAHHIBAH

PengertianPengertian

““Pemberian suatu benda secara Pemberian suatu benda secara sukarela dan tanpa imbalan dari sukarela dan tanpa imbalan dari seseorang kepada orang lain yang seseorang kepada orang lain yang masih hidup untuk dimiliki”masih hidup untuk dimiliki”

Unsur-unsurUnsur-unsur

1. Penghibah : baligh, 21 tahun1. Penghibah : baligh, 21 tahun

berakal sehatberakal sehat

tidak ada paksaantidak ada paksaan

Page 147: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 147

2. Penerima Hibah2. Penerima Hibah

““Orang atau lembaga dihadapan 2 Orang atau lembaga dihadapan 2 orang saksi”orang saksi”

3. Benda yang dihibahkan3. Benda yang dihibahkan

a. maximal 1/3 dari harta warisana. maximal 1/3 dari harta warisan

b. harus merupakan hak dari b. harus merupakan hak dari penghibahpenghibah

Hibah Orang Tua kepada anaknya Hibah Orang Tua kepada anaknya dapat diperhitungkan sebagai dapat diperhitungkan sebagai warisanwarisan

Page 148: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 148

•Hibah tidak dapat ditarik kembali kecuali hibah orang tua kepada anaknya

•Hibah yang diberikan pada saat pemberi hibah dalam keadaan sakit yang dekat dengan kematian, maka harus mendapat persetujuan dari ahli waris.

Page 149: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 149

ADAPTABILITAS HUKUM ADAPTABILITAS HUKUM KEWARISAN ISLAM TERHADAP KEWARISAN ISLAM TERHADAP

PERUBAHAN SOSIALPERUBAHAN SOSIAL

Page 150: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 150

Ijtihad sebagai Instrumen Ijtihad sebagai Instrumen Adaptabilitas HKIAdaptabilitas HKI

HKI bersumber pada al-Quran, HKI bersumber pada al-Quran, memberikan makna bahwa HKI memberikan makna bahwa HKI bukan hasil kebudayaan suatu bukan hasil kebudayaan suatu masyarakat, tetapi bersumber dari masyarakat, tetapi bersumber dari Dzat Sang Pencipta Allah SWT.Dzat Sang Pencipta Allah SWT.

Dengan demikian HKI merupakan Dengan demikian HKI merupakan ketetapan yang tidak dapat diubah ketetapan yang tidak dapat diubah oleh manusia, khususnya pada nash oleh manusia, khususnya pada nash kewarisan yang qath’i.kewarisan yang qath’i.

Page 151: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 151

Bagaimana eksistensi Ijtihad Bagaimana eksistensi Ijtihad dalam HKIdalam HKI

Di muka telah disebutkan bahwa HKI Di muka telah disebutkan bahwa HKI bersumber pada al-Quran, Sunnah Rasul, bersumber pada al-Quran, Sunnah Rasul, dan Ijtihad.dan Ijtihad.

Dengan ijtihad memungkinkan umat Islam Dengan ijtihad memungkinkan umat Islam mampu memformulasi hukum yang mampu memformulasi hukum yang relevan dengan kebutuhan masyarakat relevan dengan kebutuhan masyarakat yang mengalami perubahan sosial.yang mengalami perubahan sosial.

Sehingga HKI yang bersifat universal akan Sehingga HKI yang bersifat universal akan dapat diimplementasikan tanpa mengenal dapat diimplementasikan tanpa mengenal batas teritorial dan lingkungan sosial.batas teritorial dan lingkungan sosial.

Page 152: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 152

Dengan ijtihad pula, HKI akan Dengan ijtihad pula, HKI akan memiliki fleksibilitas dan daya memiliki fleksibilitas dan daya adaptasi dengan baik terhadap adaptasi dengan baik terhadap perubahan sosial yang sedang terjadi perubahan sosial yang sedang terjadi dalam masyarakat.dalam masyarakat.

Ijtihad dapat dilakukan terhadap Ijtihad dapat dilakukan terhadap Nash Zhany, Nash Qath’I, dan Nash Zhany, Nash Qath’I, dan persoalan-persoalan yang tidak ada persoalan-persoalan yang tidak ada dalam Nash.dalam Nash.

Page 153: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 153

Ijtihad terhadap Nash ZhanyIjtihad terhadap Nash Zhany

Akal diberi kebebasan yang terbatas dalam Akal diberi kebebasan yang terbatas dalam menetapkan hukum di bidang kewarisan menetapkan hukum di bidang kewarisan yang hakiki dan dikehendaki syariat.yang hakiki dan dikehendaki syariat.

Penafsiran terbatas pada usaha memilih Penafsiran terbatas pada usaha memilih hukum yang paling relevan dengan hukum yang paling relevan dengan kandungan nash.kandungan nash.

Misalnya: terkait dengan frase “fawqa Misalnya: terkait dengan frase “fawqa isnatayni” (Q.S an-Nisa’ (4) : 11, yakni isnatayni” (Q.S an-Nisa’ (4) : 11, yakni batas minimal bagian perempuan 2/3 atau batas minimal bagian perempuan 2/3 atau ½ jika tidak bersama dengan anak laki-laki.½ jika tidak bersama dengan anak laki-laki.

Page 154: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 154

Ibnu Abbas, frase “fawqa isnatayni” Ibnu Abbas, frase “fawqa isnatayni” berarti dua orang lebih anak berarti dua orang lebih anak perempuan, sehingga kalau ada 2 perempuan, sehingga kalau ada 2 orang anak perempuan masih orang anak perempuan masih mendapat proporsi ½.mendapat proporsi ½.

Jumhur Ahlus Sunnah mengartikan 2 Jumhur Ahlus Sunnah mengartikan 2 anak perempuan, sehingga 1 anak anak perempuan, sehingga 1 anak perempuan mendapat proporsi ½ dan perempuan mendapat proporsi ½ dan 2 orang sudah berhak mendapat 2/3.2 orang sudah berhak mendapat 2/3.

Page 155: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 155

Ijtihad terhadap Nash Qath’iIjtihad terhadap Nash Qath’i

Terhadap nash qath’i, tidak ada Terhadap nash qath’i, tidak ada keterbukaan bagi manusia untuk keterbukaan bagi manusia untuk berijtihad. Termasuk dalam hal ini di berijtihad. Termasuk dalam hal ini di bidang kewarisan, menyangkut bidang kewarisan, menyangkut bagian harta warisan yang akan bagian harta warisan yang akan diterima ahli waris.diterima ahli waris.

Page 156: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 156

Ijtihad dalam Persoalan yang tidak Ijtihad dalam Persoalan yang tidak ada dalam Nash.ada dalam Nash.

Pada ijtihad jenis ini, umat Islam diberi Pada ijtihad jenis ini, umat Islam diberi keleluasaan dengan harus tetap dibimbing keleluasaan dengan harus tetap dibimbing oleh ruh syar’iat.oleh ruh syar’iat.

Yakni mengembalikan kepada dasar dan Yakni mengembalikan kepada dasar dan petunjuk yang terdapat dalam al-Quran dan petunjuk yang terdapat dalam al-Quran dan Sunnah Rasul.Sunnah Rasul.

Contoh: Ijtihad mengenai bagian warisan Contoh: Ijtihad mengenai bagian warisan banci, warisan zina, warisan anak angkat, banci, warisan zina, warisan anak angkat, warisan orang mati bersama, warisan orang warisan orang mati bersama, warisan orang yang hilang, biaya penyelenggaraan yang hilang, biaya penyelenggaraan jenazah dan hal-hal yang sekiranya akan jenazah dan hal-hal yang sekiranya akan timbul dalam masyarakat.timbul dalam masyarakat.

Page 157: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 157

Metode Ijtihad dalam HKIMetode Ijtihad dalam HKI

1.1. Ijma’Ijma’

2.2. Deduksi analogis (qiyas)Deduksi analogis (qiyas)

3.3. MaslahahMaslahah

4.4. DaruratDarurat

5.5. Adat Istiadat (Urf)Adat Istiadat (Urf)

Page 158: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 158

Ijma’Ijma’

Adalah interaksi pendapat secara Adalah interaksi pendapat secara terus-menerus sehingga dicapai terus-menerus sehingga dicapai suatu kesepakatan di kalangan suatu kesepakatan di kalangan mujtahid.mujtahid.

Misalnya terhadap pelaksanaan Misalnya terhadap pelaksanaan wasiat sebelum orang meninggal wasiat sebelum orang meninggal dunia yang sudah dimulai sejak dunia yang sudah dimulai sejak zaman Rasulullah SAW hingga saat zaman Rasulullah SAW hingga saat ini.ini.

Page 159: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 159

QiyasQiyas

Adalah suatu usaha yang ditempuh oleh Adalah suatu usaha yang ditempuh oleh mujtahid untuk menemukan kepastian mujtahid untuk menemukan kepastian hukumnya dengan menganalogikan hukumnya dengan menganalogikan dengan sesuatu yang lain atas dasar dengan sesuatu yang lain atas dasar persamaan ‘illat.persamaan ‘illat.

Contoh dalam HKI adalah orang yang Contoh dalam HKI adalah orang yang membunuh pemberi wasiat menyebabkan membunuh pemberi wasiat menyebabkan tidak mendapatkan harta yang tidak mendapatkan harta yang diwasiatkan. Hal ini diqiyaskan kepada diwasiatkan. Hal ini diqiyaskan kepada orang yang membunuh pewaris.orang yang membunuh pewaris.

Page 160: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 160

MaslahahMaslahah Adalah usaha menetapkan hukum dalam Adalah usaha menetapkan hukum dalam

suatu persoalan yang berdasarkan pada suatu persoalan yang berdasarkan pada kemaslahatan umum.kemaslahatan umum.

Mazhab Hanbali menyatakan bahwa, Mazhab Hanbali menyatakan bahwa, maslahah valid dijadikan sebagai bentuk maslahah valid dijadikan sebagai bentuk metodologis ijtihad hukum dengan metodologis ijtihad hukum dengan mendasarkan Sabda Rasulullah yang mendasarkan Sabda Rasulullah yang artinya, “tidak boleh membahayakan diri artinya, “tidak boleh membahayakan diri sendiri dan orang lain”. (HR. Ibnu Majah sendiri dan orang lain”. (HR. Ibnu Majah dan Daruquthni).dan Daruquthni).

Mazhab ini berkesimpulan bahwa, dalam Mazhab ini berkesimpulan bahwa, dalam bidang muamalah pertimbangan maslahah bidang muamalah pertimbangan maslahah didahulukan daripada ketentuan nash.didahulukan daripada ketentuan nash.

Page 161: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 161

Kualifikasi yang harus dipenuhi:Kualifikasi yang harus dipenuhi:

1.1. Penetapannya dilakukan setelah diadakan Penetapannya dilakukan setelah diadakan penelitian tentang suatu persoalan penelitian tentang suatu persoalan sehingga dapat diketahui benar tidaknya sehingga dapat diketahui benar tidaknya sesuatu dan mengandung manfaat atau sesuatu dan mengandung manfaat atau mudharat dengan cara membandingkan di mudharat dengan cara membandingkan di antara keduanya.antara keduanya.

2.2. Bersifat umum bukan individual, yaitu jika Bersifat umum bukan individual, yaitu jika diterapkan hukum dalam suatu persoalan diterapkan hukum dalam suatu persoalan itu akan bermanfaat bagi seluruh atau itu akan bermanfaat bagi seluruh atau sebagian besar umat manusia atau sebagian besar umat manusia atau masyarakat.masyarakat.

3.3. Tidak bertentangan dengan nash.Tidak bertentangan dengan nash.

Page 162: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 162

DaruratDarurat

Merupakan bentuk metode yang Merupakan bentuk metode yang digunakan untuk menetapkan hukum digunakan untuk menetapkan hukum berdasarkan pertimbangan kemanfaatan berdasarkan pertimbangan kemanfaatan dan kemaslahatan.dan kemaslahatan.

Perbedaannya dengan maslahah, yakni Perbedaannya dengan maslahah, yakni terletak pada adanya unsur keterpaksaan terletak pada adanya unsur keterpaksaan yang lebih menonjol pada metode darurat, yang lebih menonjol pada metode darurat, sehingga jika dalam keadaan darurat sehingga jika dalam keadaan darurat seseorang dapat menerapkan hukum yang seseorang dapat menerapkan hukum yang berbeda dengan nash.berbeda dengan nash.

Page 163: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 163

Adat-istiadatAdat-istiadat

1.1. Hukum Islam melegalisir hukum adat Hukum Islam melegalisir hukum adat untuk berlaku seterusnya, dengan untuk berlaku seterusnya, dengan ketentuan adat itu tidak bertentangan ketentuan adat itu tidak bertentangan dengan hukum Islam. Misalnya: diakuinya dengan hukum Islam. Misalnya: diakuinya ketentuan harta Gono-Gini.ketentuan harta Gono-Gini.

2.2. Hukum Islam menerima hukum adat pada Hukum Islam menerima hukum adat pada hal yang prinsip, kendatipun dalam hal yang prinsip, kendatipun dalam pelaksanaannya berbeda dan karenanya pelaksanaannya berbeda dan karenanya harus disesuaikan. Misalnya: asas bilateral harus disesuaikan. Misalnya: asas bilateral dalam kewarisan adat Jawa dengan yang dalam kewarisan adat Jawa dengan yang terdapat dalam asas kewarian Islam.terdapat dalam asas kewarian Islam.

Page 164: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 164

3.3. Hukum Islam lebih diutamakan dibandingkan Hukum Islam lebih diutamakan dibandingkan dengan hukum adat jika terjadi perbedaan prinsip dengan hukum adat jika terjadi perbedaan prinsip antara hukum Islam dengan hukum adat itu. antara hukum Islam dengan hukum adat itu. Misalnya asas kolektif masyarakat Minangkabau Misalnya asas kolektif masyarakat Minangkabau dan asas kolektif pewarisan semasa calon dan asas kolektif pewarisan semasa calon pewaris masih hidup di masyarakat jawa yang pewaris masih hidup di masyarakat jawa yang berbeda dengan asas pewarisan karena berbeda dengan asas pewarisan karena kematian.kematian.

4.4. Islam menolak terhadap hukum adat lama karena Islam menolak terhadap hukum adat lama karena tidak sesuai dengan hukum Islam. Misalnya, tidak sesuai dengan hukum Islam. Misalnya, perombakan hukum Islam terhadap adat yang perombakan hukum Islam terhadap adat yang tidak memberikan hak mewarisi kepada tidak memberikan hak mewarisi kepada perempuan, sebagaimana terjadi pada adat perempuan, sebagaimana terjadi pada adat bangsa Arab pra Islam.bangsa Arab pra Islam.

Page 165: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 165

Dengan demikian,Dengan demikian, Sistem HKI di samping memiliki bagian-Sistem HKI di samping memiliki bagian-

bagian yang tidak dapat diubah, juga bagian yang tidak dapat diubah, juga banyak hal yang dapat disesuaikan banyak hal yang dapat disesuaikan dengan perkembangan masyarakat yang dengan perkembangan masyarakat yang sedang mengalami perkembangan sosial.sedang mengalami perkembangan sosial.

Bagian yang tidak dapat diubah karena Bagian yang tidak dapat diubah karena bersifat qathi, yakni: asas bilateral, bersifat qathi, yakni: asas bilateral, individual, pewarisan karena kematian, individual, pewarisan karena kematian, keadilan berimbang dan asas ijbari, serta keadilan berimbang dan asas ijbari, serta berkenaan dengan bagian-bagian yang berkenaan dengan bagian-bagian yang harus diperoleh ahli waris sebagaimana harus diperoleh ahli waris sebagaimana tertuang dalam QS. An-Nisa’ (4): 11, 12, tertuang dalam QS. An-Nisa’ (4): 11, 12, 33, dan 176.33, dan 176.

Page 166: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 166

Bagian yang dapat disesuaikan, Bagian yang dapat disesuaikan, karena dua alasan:karena dua alasan:

1.1. Adanya ajaran berijtihad melalui Adanya ajaran berijtihad melalui metode Ijma’, Qiyas, Maslahah, dan metode Ijma’, Qiyas, Maslahah, dan adat kebiasaan yang berkembang adat kebiasaan yang berkembang dalam masyarakat.dalam masyarakat.

2.2. Ijtihad berkaitan dengan HKI telah Ijtihad berkaitan dengan HKI telah dilakukan sejak zaman Nabi dan dilakukan sejak zaman Nabi dan sahabat.sahabat.

Page 167: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 167

TRANSEDENSI KEADILAN TRANSEDENSI KEADILAN DALAM KEWARISAN ISLAMDALAM KEWARISAN ISLAM

Page 168: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 168

Tujuan Umum SyariatTujuan Umum Syariat

Mewujudkan kemaslahatan manusia dengan Mewujudkan kemaslahatan manusia dengan menjamin hal-hal yang dharuri (primer), menjamin hal-hal yang dharuri (primer), hajiyyat (sekunder), dan tahsiniyat (tersier).hajiyyat (sekunder), dan tahsiniyat (tersier).

Hal yang dharury bagi manusia meliputi Hal yang dharury bagi manusia meliputi agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta agama, jiwa, akal, kehormatan, dan harta kekayaan.kekayaan.

Hal yang hajiy adalah sesuatu yang diperlukan Hal yang hajiy adalah sesuatu yang diperlukan manusia untuk kelapangan dan keleluasaan manusia untuk kelapangan dan keleluasaan terhadap beban taklif yang ditanggungnya. Ini terhadap beban taklif yang ditanggungnya. Ini mengacu pada penghilangan kesulitan mengacu pada penghilangan kesulitan manusia dan memberikan keringanan, manusia dan memberikan keringanan, khususnya dalam bidang muamalah.khususnya dalam bidang muamalah.

Page 169: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 169

TahsinyTahsiny adalah sesuatu yang adalah sesuatu yang dikehendaki oleh moral dan etika dikehendaki oleh moral dan etika terhadap perbuatan manusia. Hal ini terhadap perbuatan manusia. Hal ini mengacu pada akhlak yang mulia, mengacu pada akhlak yang mulia, adat-istiadat yang baik dan segala adat-istiadat yang baik dan segala sesuatu yang dianggap baik terhadap sesuatu yang dianggap baik terhadap perilaku dan perbuatan manusia.perilaku dan perbuatan manusia.

Perihal kewarisan, para ulama Perihal kewarisan, para ulama memasukkannya pada hukum yang memasukkannya pada hukum yang bersifat bersifat dharuridharuri (primer). (primer).

Page 170: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 170

Pada PokoknyaPada Pokoknya

Syariah bertujuan untuk Syariah bertujuan untuk menegakkan perdamaian di muka menegakkan perdamaian di muka bumi dengan mengatur masyarakat bumi dengan mengatur masyarakat dan memberikan keadilan kepada dan memberikan keadilan kepada semua orang.semua orang.

Keadilan merupakan kata sifat yang Keadilan merupakan kata sifat yang menunjukkan perbuatan, perlakuan menunjukkan perbuatan, perlakuan adil, tidak berat sebelah, tidak adil, tidak berat sebelah, tidak berpihak, berpegang kepada berpihak, berpegang kepada kebenaran, proporsional, dll.kebenaran, proporsional, dll.

Page 171: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 171

Dimensi Keadilan dalam Dimensi Keadilan dalam Konsep UmumKonsep Umum

John Rawls: “keadilan tidak selalu berarti John Rawls: “keadilan tidak selalu berarti semua orang harus selalu mendapatkan semua orang harus selalu mendapatkan sesuatu dalam jumlah yang sama; keadilan sesuatu dalam jumlah yang sama; keadilan tidak selalu berarti semua orang harus tidak selalu berarti semua orang harus diperlakukan secara sama tanpa diperlakukan secara sama tanpa memperhatikan perbedaan-perbedaan memperhatikan perbedaan-perbedaan penting yang secara obyektif ada pada penting yang secara obyektif ada pada setiap individu.”setiap individu.”

““Keadilan dalam distribusi nilai-nilai sosial Keadilan dalam distribusi nilai-nilai sosial selalu dapat dibenarkan asalkan kebijakan selalu dapat dibenarkan asalkan kebijakan itu ditempuh demi menjamin dan itu ditempuh demi menjamin dan membawa manfaat bagi semua orang.”membawa manfaat bagi semua orang.”

Page 172: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 172

Azas Keadilan BerimbangAzas Keadilan Berimbang

Menentukan bahwa laki-laki dan Menentukan bahwa laki-laki dan perempuan sama-sama berhak perempuan sama-sama berhak tampil sebagai ahli waris, dengan tampil sebagai ahli waris, dengan porsi yang berbeda.porsi yang berbeda.

Berdasarkan nash yang qath’i, maka Berdasarkan nash yang qath’i, maka adil dan berimbang yang adil dan berimbang yang dimaksudkan dalam HKI adalah dimaksudkan dalam HKI adalah bagian laki-laki sama dengan bagian bagian laki-laki sama dengan bagian dua orang perempuan (2:1 antara dua orang perempuan (2:1 antara laki-laki dan perempuan).laki-laki dan perempuan).

Page 173: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 173

Perbedaan porsi tersebut tidak disebabkan Perbedaan porsi tersebut tidak disebabkan persoalan gender, melainkan atas persoalan gender, melainkan atas perbedaan tugas dan tanggung jawab yang perbedaan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada laki-laki lebih besar dibebankan kepada laki-laki lebih besar dibandingkan dengan yang dibebankan dibandingkan dengan yang dibebankan kepada perempuan dalam konteks kepada perempuan dalam konteks masyarakat Islam.masyarakat Islam.

Standar yang dipakai: “Semakin besar dan Standar yang dipakai: “Semakin besar dan berat beban yang dipikul seorang laki-laki, berat beban yang dipikul seorang laki-laki, maka semakin besar pula hak yang akan maka semakin besar pula hak yang akan diperolehnya”.diperolehnya”.

Page 174: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 174

Dimensi Transedensi dalam Dimensi Transedensi dalam Kewarisan IslamKewarisan Islam

Bahwa HKI berasal dari wahyu yang termuat Bahwa HKI berasal dari wahyu yang termuat dalam teks-tels suci al-Quran maupun dari dalam teks-tels suci al-Quran maupun dari Hadis Nabi-Nya.Hadis Nabi-Nya.

Hal inilah yang membedakan dengan hukum Hal inilah yang membedakan dengan hukum kewarisan adat dan hukum kewarisan kewarisan adat dan hukum kewarisan perdata barat yang merupakan hasil budaya perdata barat yang merupakan hasil budaya manusia.manusia.

OKI dalam Islam, perbedaan agama menjadi OKI dalam Islam, perbedaan agama menjadi penghalang kewarisan, meskipun ahli waris penghalang kewarisan, meskipun ahli waris tersebut adalah anak kandung atau orang tersebut adalah anak kandung atau orang tua kandung pewaris.tua kandung pewaris.

Dengan demikian masalah agama jauh lebih Dengan demikian masalah agama jauh lebih penting daripada hubungan kekeluargaan.penting daripada hubungan kekeluargaan.

Page 175: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 175

Seluruh aspek kehidupan manusia Seluruh aspek kehidupan manusia muslim harus mencerminkan muslim harus mencerminkan pengabdian kepada Allah.pengabdian kepada Allah.

OKI harta kekayaan manusia muslim OKI harta kekayaan manusia muslim hendaklan menjadi sarana hendaklan menjadi sarana pengabdian kepada Allah, sehingga pengabdian kepada Allah, sehingga memberikan harta kepada non-memberikan harta kepada non-muslim tidak dapat dikatakan muslim tidak dapat dikatakan melakukan pengabdian kepada Allah.melakukan pengabdian kepada Allah.

Page 176: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 176

Islam sangat mengkonfiIslam sangat mengkonfirrmasikan masikan pentingnya harta seseorang yang pentingnya harta seseorang yang nantinya sepeninggal pewaris nantinya sepeninggal pewaris selayaknya dapat dimanfaatkan bagi selayaknya dapat dimanfaatkan bagi anak-anaknya sebagai ahli waris.anak-anaknya sebagai ahli waris.

Hal ini tertuang dalam QS. An-Nisa’ Hal ini tertuang dalam QS. An-Nisa’ (4): 9.(4): 9.

Page 177: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 177

Transedensi Keadilan dalam HKITransedensi Keadilan dalam HKI

Keadilan Tuhan adalah nilai keadilan Keadilan Tuhan adalah nilai keadilan yang mendasarkan diri pada yang mendasarkan diri pada pengertian bahwa keadilan berasal pengertian bahwa keadilan berasal dari Yang Transeden.dari Yang Transeden.

Keadilan dapat tercapai melalui Keadilan dapat tercapai melalui penempatan Tuhan secara penempatan Tuhan secara proporsional.proporsional.

Tuhan adalah titik sentral setiap Tuhan adalah titik sentral setiap gerak dan laku makhluk.gerak dan laku makhluk.

Page 178: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 178

HKI Patrilineal (Syafi’i)HKI Patrilineal (Syafi’i) Sebagian besar umat Islam menjadikannya Sebagian besar umat Islam menjadikannya

hukum normatif dan menerima sebagai hukum normatif dan menerima sebagai hukum yang mengikat dan terpancar dari hukum yang mengikat dan terpancar dari perintah Allah.perintah Allah.

OKI tidak layak bagi setiap muslim “merasa” OKI tidak layak bagi setiap muslim “merasa” tidak adil dengan hukum kewarisan tersebut tidak adil dengan hukum kewarisan tersebut (penilaian obyektif) berpijak pada iman.(penilaian obyektif) berpijak pada iman.

Dari sisi matrilineal dan parental “dianggap” Dari sisi matrilineal dan parental “dianggap” kurang adil (penilaian subyektif).kurang adil (penilaian subyektif).

Dalam perjalanan waktu penilaian keadilan Dalam perjalanan waktu penilaian keadilan subyektif beradaptasi dengan penilaian subyektif beradaptasi dengan penilaian keadilan obyektif dengan dasar pijakan keadilan obyektif dengan dasar pijakan iman.iman.

Page 179: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 179

Keadilan dalam Konsep Kewarisan Keadilan dalam Konsep Kewarisan Bilateral (Hazairin)Bilateral (Hazairin)

1.1. Keadilan MetafisisKeadilan Metafisis

2.2. Keadilan AntropologisKeadilan Antropologis

3.3. Keadilan GenderKeadilan Gender

4.4. Keadilan HukumKeadilan Hukum

Penjelasannya adalah sebagai Penjelasannya adalah sebagai berikut:berikut:

Page 180: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 180

Keadilan Metafisis HazairinKeadilan Metafisis Hazairin Hazairin melihat kenyataan beragamnya Hazairin melihat kenyataan beragamnya

sistem kekeluargaan yang mengitari kaum sistem kekeluargaan yang mengitari kaum muslimin.muslimin.

Hazairin merasa perlu untuk mengungkapkan Hazairin merasa perlu untuk mengungkapkan keyakinannya terhadap satkeyakinannya terhadap satuu sistem sistem kekeluargaan yang dikehendaki al-Quran.kekeluargaan yang dikehendaki al-Quran.

HazairinHazairin melihat bahwa sistem kekeluargaan melihat bahwa sistem kekeluargaan patrilineal dan matrilineal adalah dua sistem patrilineal dan matrilineal adalah dua sistem kekeluargaan “berat sebelah” yang secara kekeluargaan “berat sebelah” yang secara antropologis tidak dapat mewakili antropologis tidak dapat mewakili universalitas ajaran Islam.universalitas ajaran Islam.

OKI yang sesuai dan dikehendaki al-Quran OKI yang sesuai dan dikehendaki al-Quran menurutnymenurutnyaa adalah sistem bilateral. adalah sistem bilateral.

Page 181: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 181

Keadilan AntropologisKeadilan Antropologis Adalah nilai keadilan yang berangkat dari Adalah nilai keadilan yang berangkat dari

pengertian pluralitas budaya manusia atau pengertian pluralitas budaya manusia atau keadilan yang mendasarkan diri pada pengertian keadilan yang mendasarkan diri pada pengertian keadilan dari sudut manusia secara alamiah.keadilan dari sudut manusia secara alamiah.

Nilai keadilan manusiawi Nilai keadilan manusiawi HazairinHazairin jadikan jadikan landasan membumikan HKI.landasan membumikan HKI.

Logikanya, manusia hidup sebagai makhluk Logikanya, manusia hidup sebagai makhluk sosial yang memiliki cipta, rasa, dan karsa sosial yang memiliki cipta, rasa, dan karsa sebagai unsur pembentuk budaya.sebagai unsur pembentuk budaya.

Budaya adalah kenyataan empiris, sementara Budaya adalah kenyataan empiris, sementara kewarisan sebelum diaplikasikan adalah konsep kewarisan sebelum diaplikasikan adalah konsep teoritis.teoritis.

Page 182: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 182

Keadilan GenderKeadilan Gender Ciri khas yang ditawarkan Hazairin dalam Ciri khas yang ditawarkan Hazairin dalam

konsep kewarisan bilateral adalah mawali.konsep kewarisan bilateral adalah mawali. Konsep ini dipandang memenuhi standar Konsep ini dipandang memenuhi standar

keadilan gender.keadilan gender. MawaMawalli disebut sebagai pengurangan i disebut sebagai pengurangan

dominasi laki-laki dalam HKI sebelumnya.dominasi laki-laki dalam HKI sebelumnya. Dalam kewarisan Syafi’iah, anak Dalam kewarisan Syafi’iah, anak

perempuan menjadi ashabah bukan atas perempuan menjadi ashabah bukan atas kedudukannya sendiri sebagai ashabah, kedudukannya sendiri sebagai ashabah, tetapi disebabkan adanya anak laki-laki tetapi disebabkan adanya anak laki-laki yang menariknya sebagai ashabah yang menariknya sebagai ashabah ((ashabah bi al-ghairiashabah bi al-ghairi))

Page 183: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 183

Sedangkan dalam konsep Hazairin anak laki-Sedangkan dalam konsep Hazairin anak laki-laki dan perempuan mempunyai hak dan laki dan perempuan mempunyai hak dan kedudukan yang sama sebagai ahli waris.kedudukan yang sama sebagai ahli waris.

Keberadaan keduanya mandiri tanpa Keberadaan keduanya mandiri tanpa ketergantungan satu dengan lainnya.ketergantungan satu dengan lainnya.

Konsep kewarisan Hazairin lainnya, bahwa Konsep kewarisan Hazairin lainnya, bahwa baik laki-laki maupun perempuan baik laki-laki maupun perempuan mempunyai kemampuan menghijab para mempunyai kemampuan menghijab para saudara dari segala jurusan, baik lakik-laki saudara dari segala jurusan, baik lakik-laki maupun perempuan, kakek, dan nenek. Hal maupun perempuan, kakek, dan nenek. Hal ini tidak terjadi pada konsep kewarisan ini tidak terjadi pada konsep kewarisan Syafii.Syafii.

Page 184: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 184

Keadilan HukumKeadilan Hukum

Hukum sebagai sarana menuju keadilan, Hukum sebagai sarana menuju keadilan, baru dikatakan efektif apabila ada baru dikatakan efektif apabila ada perpaduan nilai-nilai keadilan yang perpaduan nilai-nilai keadilan yang substantif antara pesan hukum (al-Quran substantif antara pesan hukum (al-Quran dan Hadis) dengan masyarakat sebagai dan Hadis) dengan masyarakat sebagai orang yang secara langsung dibebani orang yang secara langsung dibebani hukum (mukallaf).hukum (mukallaf).

Bidang utama keadilan hukum menurut Bidang utama keadilan hukum menurut Hazairin adalah keterikatan muslim dengan Hazairin adalah keterikatan muslim dengan pedoman dasar pengambilan keputusan pedoman dasar pengambilan keputusan hukum dalam Islam.hukum dalam Islam.

Page 185: Hukum waris islam 1   abdul ghofur anshori

HUKUM WARIS ISLAM 185

Dalam ketidaksamaan antara nilai keadilan Dalam ketidaksamaan antara nilai keadilan dalam sistem kewarisan patrilineal dan dalam sistem kewarisan patrilineal dan bilateral, terdapat persamaan mendasar yaitu bilateral, terdapat persamaan mendasar yaitu persamaan akidah dan persamaan pegangan persamaan akidah dan persamaan pegangan pokok penentuan hukum yaitu al-Quran dan pokok penentuan hukum yaitu al-Quran dan Hadis.Hadis.

Persoalannya adalah bagaimana Persoalannya adalah bagaimana memformulasikan al-Quran dan Hadis ke memformulasikan al-Quran dan Hadis ke tengah-tengan perbedaan yang ada.tengah-tengan perbedaan yang ada.

Perbedaan prinsip keadilan bukan sesuatu Perbedaan prinsip keadilan bukan sesuatu yang dikehendaki al-Quran dan Hadis yang dikehendaki al-Quran dan Hadis berhubungan dengan kewarisan Islam.berhubungan dengan kewarisan Islam.