hukum konstitusi ina bag 1

43
Oleh : Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, SH, M.Hum 1 K U L I A H HUKUM KONSTITUSI

Upload: fanny-muftiawan

Post on 20-Oct-2015

55 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

penjelasan konstitusi

TRANSCRIPT

Page 1: hukum konstitusi ina bag 1

Oleh :Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah,

SH, M.Hum

1

K U L I A H

HUKUM KONSTITUSI

Page 2: hukum konstitusi ina bag 1

KONSTITUSI DAN LEMBAGA NEGARA

2

NEGARA “Organisasi Kekuasaan“

PENGERTIAN KONSTITUSIPENGERTIAN KONSTITUSI1.1. Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama Kesepakatan tentang tujuan atau cita-cita bersama

(the general goals of society or general acceptance of (the general goals of society or general acceptance of the same philosophy of government)the same philosophy of government)

2.2. Kesepakatan tentang Kesepakatan tentang the rule of law the rule of law sebagai landasan sebagai landasan pemerintahan atau penyelenggaraan negara pemerintahan atau penyelenggaraan negara (the (the basis of government)basis of government)

3.3. Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi Kesepakatan tentang bentuk institusi-institusi ketetanegaraan ketetanegaraan (the form of institutions and (the form of institutions and procedures)procedures)

4.4. Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau Hasil perjuangan politik bangsa di waktu yang lampau 5.5. Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan Tingkat-tingkat tertinggi perkembangan

ketatanegaraan bangsaketatanegaraan bangsa6.6. Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak Pandangan tokoh-tokoh bangsa yang hendak

diwujudkan, baik untuk waktu sekarang maupun untuk diwujudkan, baik untuk waktu sekarang maupun untuk waktu yang akan datangwaktu yang akan datang

7.7. Suatu keinginan, dengan mana perkembangan Suatu keinginan, dengan mana perkembangan kahidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.kahidupan ketatanegaraan bangsa hendak dipimpin.

PowerPower

Tends to corruptTends to corrupt

Page 3: hukum konstitusi ina bag 1

3

Check and Check and BalanceBalance

SUPRA STRUKTURSUPRA STRUKTURThe Government Political The Government Political

SphereSphere

UUD 1945 Ketetapan MPR No. UUD 1945 Ketetapan MPR No. II/MPR 1978II/MPR 1978

KOnstitusi RIS 1949KOnstitusi RIS 1949 UUDS 1950UUDS 1950

Parpol/Partai Politik Infra StrukturParpol/Partai Politik Infra StrukturThe Socio Political SphereThe Socio Political Sphere

Political EducationPolitical EducationPolitical ArticulationPolitical ArticulationPolitical AgregationPolitical AgregationPolitical SelectionPolitical SelectionPolitical CommunicationPolitical Communication

Page 4: hukum konstitusi ina bag 1

FUNGSI KONSTITUSI

4

1. Fungsi penentu dan pembatas kekuasaan organ negara2. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara3. Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antar organ negara

dengan warga negara4. Fungsi pemberi atau sumber legitimasi terhadap kekuasaan

negara ataupun kegiatan penyelenggaraan negara5. Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber

kekuasaan yang asli (yang dalam sistem demokrasi adalah rakyat) kepada organ negara

6. Fungsi simbolik sebagai pemersatu (symbol of unity) 7. Fungsi sebagai rujukan identitas dan keagungan kebangsaan

(identity of nation)8. Fungsi simbolik sebagai pusat upacara (center of ceremony)9. Fungsi simbolik sebagai sarana pengendalian masyarakat

(social control), baik dalam arti sempit hanya dibidang politik, maupun dalam arti luas menyangkut bidang sosial dan ekonomi

10. Fungsi sebagai sarana perekayasa dan pembaruan masyarakat (social engineering atau social reform) baik dalam arti sempit maupun dalam arti luas

Page 5: hukum konstitusi ina bag 1

5

Jaminan Terhadap Hak Asasi Manusia

Ditetapkannya Susunan Ketatanegaraan yang Bersifat Fundamental

Adanya Pembagian dan Pembatasan Tugas Ketatanegaraan yang Juga Bersifat Fundamental

MATERI MUATAN KONSTITUSI

• How the various agencies are organized

• What power is entrusted to those agencies

• in what manner such power is to be exercised

Secara Umum Terbagi Menjadi Tiga

Hal-hal yang Menyangkut Identitas Negara, seperti Bendera dan Bahasa Nasional

Muatan lain

Page 6: hukum konstitusi ina bag 1

PRINSIP-PRINSIP KONSTITUSI

6

Anatomi kekuasaan tunduk pada hukum

Jaminan dan perlindungan hak asasi manusia

Peradilan yang bebas dan mandiri

Akuntabilitas public

Page 7: hukum konstitusi ina bag 1

NILAI-NILAI KONSTITUSI

7

NILAI NORMATIF; bahwa konstitusi berlaku bukan hanya dalam arti hukum (legal), melakinkan juga dalam kenyataan (realitas).

NILAI NOMINAL; menurut hukum masih berlaku, namun dalam kenyataanya tidak sempurna karena ada pasal-pasal yang tidak dilakssanakan.

NILAI SEMANTIK; bahwa konstitusi secara hukum memang berlaku tetapi hanya sekedar untuk memberi bentuk atau melaksanakan kekuasaan politik, konstitusi hanya dilaksanakan untuk kepentingan pemegang kekuasaan.

Page 8: hukum konstitusi ina bag 1

SCOPE DARI HUKUM KONSTITUSI

8

1. Cara memilih Kepala Negara2. Kekuasaannya dan preoregatif3. Status menteri-menteri4. Hubungan pusat dan daerah5. Treaty making proses6. Kewarganegaraan 7. Civil liberties8. Hal-hal menyangkut parlemen 9. Cara-cara amandemen konstitusi

Page 9: hukum konstitusi ina bag 1

KLASIFIKASI KONSTITUSI

9

1. Writen Constitution dan Unwritten Constitution (konstitusi tertulis dan tidak tertulis)

2. Flexible Constitution dan Rigd Constitution (Konstitusi Fleksibel dan Konstitusi Kaku)

3. Supreme Constitution dan not Supreme Constitution (Konstitusi derajat tinggi dan konstitusi bukan derajat tinggi)

4. Unitary Constitution dan federal Constitution (Konstitusi Kesatuan dan Konstitusi Serikat)

5. Presidential Executive Constitution dan Parliamentary Executive Constitution (Konstitusi sistem Presidensil dan Konstitusi sistem Parlementer)

Page 10: hukum konstitusi ina bag 1

PERUBAHAN KONSTITUSI

10

1. By the legislature under special restrictions (perubahan konstitusi melalui legislatif dengan persyaratan khusus)

2. By the people through a referendum (perubahan konstitusi oleh rakyat melalui referendum)

3. That methods peculiar to federal state where all, or a proportion of the federating units must agree too the change (perubahan konstitusi di negara serikat dan perubahan itu harus disetujui secara proporsional oleh negara bagian)

4. By a special convention for the pupose (perubahan konstitusi melalui konvensi khusus atau dilakukan oleh suatu lembaga negara khusus yang dibentuk untuk keperluan perubahan)

Page 11: hukum konstitusi ina bag 1

11

Terjadi 4 kali Dari UUD 1945 (ditetapkan dan disahkan oleh PPKI)

Konstitusi RIS 1949

UUDS 1950

Kembali ke UUD 1945 (melalui Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

Amandemen UUD 1945 (1999, 2000, 2001, 2002)

PERUBAHAN KONSTITUSI INDONESIA

Page 12: hukum konstitusi ina bag 1

AMENDEMEN UUD 1945

12

1.Amandemen Pertama (1999), arahnya membatasi kekuasaan Presiden dan memperkuat Kedudukan DPR.

2.Amandemen kedua (2000), meliputi masalah wilayah negara dan Pemerintah Daerah

3.Amandemen ketiga (2001), meliputi asas-asas Landasan Bernegara, Kelembagaan negara dan hubungan antar lembaga negara, serta tentang Pemilihan Umum

4.Amandemen keempat (2002), Ketentuan tentang Lembaga Negara, penghapusan DPA, Pendidikan dan Kebudayaan, Perekonomian dan Kesejahteraan Sosial.

Page 13: hukum konstitusi ina bag 1

- Perkembangan ilmu dan teknologi dan akseleratif- Proses-proses globalisasi- Perkembangan cepat ekonomi dan pasar bebas- Interaksi kultural dan pergeseran nilai- Perubahan sikap dan perilaku

13

Social Issues Hak Asasi Manusia. Kemiskinan, Kesenjangan,

sosial dan keadilan sosial. Kejahatan,narkotika, minuman

keras, terorisme, premanisme. Protes masyarakat dan “urban

riots” (hooliganism / bonek). Mutu SDM,

Pendidikan,perlindungan anak dan wanita.

Transformasi demografik. Penyalahgunaan

kewenangan/kekuasaan. Kerusakan ekologis.

Krisis Identitas (Krisis Harga

diri)

KRISIS MORAL (Carfe Diem)

1.Dekadensi Moral 2.Kerakusan,Materialis,Hedonis 3.Kemiskinan Spiritual

PREDIKAMENTA INDONESIANAPREDIKAMENTA INDONESIANA

Krisis Hukum

Krisis Kepercayaan

Krisis Legitimasi

Krisis Ekonomi

KRISIS NILAI:

- Pengutamaan Rasionalitas

- Otonomi Subjek berlebihan

- Otoritas tradisi dan agama memudar

- Kebaikan dan kebenaran hanya

sededar option saja, keputusan

dilandaskan pertimbangan cost of

benefit

- hati nurani menumpul

Tantangan Survival

Tawaran Comfort

KEMUNGKINAN RESPONS:

- Puritan/Konservatif/isolasi

- Permisif/Indifferent

- Komitmen

Page 14: hukum konstitusi ina bag 1

KONSTITUSIONALISME

14

Page 15: hukum konstitusi ina bag 1

2. Konstitusionalisme dalam Konstitusi RIS 1949

Aspek Prosedural / Formala. Merupakan konstirusi tertulisb. Pembentukan konstitusi oleh konstituante (Badan Pembuat

Konstitusi)c. Perubahan konstitusi dengan UU Federal

Aspek Materil / Substansiala. Bentuk Negara adalh serikatb. Bentuk pemerintahan adalah republikc. Sistem pemerintahan adalh parlementerd. Sistem Negara hukum yang demokratise. Pengaturan HAM yang lengkapf. Kedaulatan rakyat yang dilaksanakn oleh pemerintah

bersama-sama dengan DPR dan senatg. Independensi kekuasaan kehakiman

Page 16: hukum konstitusi ina bag 1

3. Konstitusionalisme dalam UUDS 1950

Aspek Prosedural / Formala. Merupakan konstitusi tertulis (UUD)b. Merupakan rigd constitutionc. Merupakan supreme / superior cinstitution

Aspek Materil / Substansiala. Negara berdasarkan Pancasila (bukan negara agama atau sekuler)b. Bentuk negara kesatuanc. Bentuk pemerintahan republikd. Sistem pemerintahan presidensil, kuasi presidensil atau

parlementer (beberapa opsi)e. Tipe negara hukumf. Kedaulatan rakyatg. Independensikekuasaan kehakimanh. H A Mi. Otonomi daerah yang seluas-luasnyaj. Pembagian kekuasaan negara dengan sistem Check & Balancek. Pemilihan umum yang berkala

Page 17: hukum konstitusi ina bag 1

Ruang Perdebatan dalam Membangun Konstitusionalisme

1. Masalah hubungan antara negara dan agama dalam negara pancasila

2. Model negara hukum yang akan kita kembangkan3. Model demokrasi yang akan kita kembangkan4. Sistem pemerintahan negara5. Sistem perwakilan (unikameral atau bikameral)6. Sistem perekonomian yang menjamin demokrasi

ekonomi7. Sistem kekuasaan kehakiman (relevan tidaknya

keberadaan MKRI)8. Sistem pembagian kekuasaan negara9. Model otonomi daerah (sisitem pemerintahan lokal)10.Sistem pemilihan umum

Page 18: hukum konstitusi ina bag 1

LATAR BELAKANG PERUBAHAN UUD 1945

1. Sistem ketatanegaraan yang terlalu bertumpu pada MPR, berakibat pada tidak adanya check and balance pada institusi ketatanegaraan

2. Kekuasaan presiden yang terlalu dominan (executive heavy)

3. Terdapat pasal-pasal dalam UUD 1945 yang menimbulkan multi tefsir

4. Benyaknya kewenangan presiden untuk mengatur hal penting dengan UU (kewenangan legislasi), sehingga inisiatif pengajuan RUU selalu berasal dari presiden

Page 19: hukum konstitusi ina bag 1

TUJUAN PERUBAHAN UUD 1945

1. Menyempurnaan aturan dasar tatanan negara agar mempu mencapai tujuan nasional

2. Menyempurnakan aturan dasar mengenai pelaksanaan kedaulatan rakyat

3. Menyempurnakan aturan dasar mengenai perlindungan HAM

4. Menyempurnakan aturan dasar mengenai penyelenggaraan negara yang demokratis dan modern

5. Menyempurnakan aturan dasar mengenai mewujudkan kesejahteraan

Page 20: hukum konstitusi ina bag 1

PRINSIP DASAR KESEPAKATAN MPR DALAM PERUBAHAN UUD

1945

1.Tidak mengubah pembukaan UUD 19452.Tetap mempertahankan bentuk negara

kesatuan RI3.Tetap mempertegas sistem pemerintahan

presidensil4.Meniaddakan penjelasan UUD 1945 dan

memasukan hal-hal normatif dalam pembukaan kedalam pasal-pasal UUD 1945

5.Perubahan UUD 1945 dilakukan dengan cara adendum

Page 21: hukum konstitusi ina bag 1

MAHKAMAH KONSTITUSIREPUBLIK INDONESIA

Page 22: hukum konstitusi ina bag 1

PEMBENTUKANMAHKAMAH KONSTITUSI

Rechtsidee pembentukan Mahkamah Konstitusi :

1. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan negara

2. Ruang lingkup dari kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka

3. Ruang lingkup dari kehakiman adalah menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan

4. Mahkamah Konstitusi merupakan salah satu pelaku kekuasaan kehakiman

Page 23: hukum konstitusi ina bag 1

LANDASAN PEMBENTUKAN MK

1. Pasal 24 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 “Kekuasaan Kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan Militer, lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara, dan oleh sebuah MAHKAMAH KONSTITUSI”.

2. Undang-undang Nomor 24 tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi, yang disyahkan pada tanggal 13 Agustus 2003

Page 24: hukum konstitusi ina bag 1

KEWENANGAN MK Berdasarkan Pasal 24C ayat (1) dan (2) UUD

1945, wewenang Mahkamah Konstitusi adalah sebagai berikut:

1. Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final untuk menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, memutus sengketa kewenangan lembaga Negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilu

2. Mahkamah Konstitusi wajib memberi putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.

Page 25: hukum konstitusi ina bag 1

1.Pasal 10 Undang-Undang No. 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi dengan merinci wewenang Mahkamah Konstitusi :

1.Menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

2.Memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;

3.Memutus pembubaran partai politik4.Memutus perselisihan tentang hasil pemilihan

umum5.Wajib memberi putusan atas pendapat DPR bahwa

Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela, dan/atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.

Page 26: hukum konstitusi ina bag 1

FUNGSIMAHKAMAH KONSTITUSI

1. Untuk melaksanakan kekuasaan peradilan dalam sistem konstitusi. Mahkamah Konstitusi merupakan peradilan yang khusus dalam sistem konstitusi.

2. Sebagai penjaga konstitusi (the guardian of constitution). Untuk melakukan kontrol yudisial maka lembaga peradilan adalah pilihan yang tepat.

3. Sebagai penafsir konstitusi. Dalam hal ini jika hakim akan memutuskan apakah hukum itu, mereka mesti menentukan bukan hanya arti hukum biasa, melainkan juga aturan hukum konstitusi.

Page 27: hukum konstitusi ina bag 1

PERAN MAHKAMAH KONSTITUSI

1. Salah satu pelaku kekuasaan kehakiman dalam mendorong mekanisme check and balances dalam penyelenggaraan negara, tidak dapat dijalankan secara maksimal.

2. Menjaga konstitusionalitas pelaksanaan kekuasaan negara tidak dapat dijalankan secara maksimal

3. Mewujudkan negara hukum kesejahteraan Indonesia juga tidak dapat maksimal

Page 28: hukum konstitusi ina bag 1

ASAS-ASAS HUKUM ACARA MK

1. ASAS PUTUSAN FINAL; Mahkamah Konstitusi berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang putusannya bersifat final (Pasal 10).

2. ASAS PRADUGA RECHTMATING. Sebelum ada putusan Mahkamah Konstitusi, objek yang menjadi perkara harus sesuai dengan keputusan hakim.

3. ASAS PEMBUKTIAN BEBAS (VRIJ BEWIJ). Hakim Konstitusi bebas menentukan apa yang harus dibuktikan.

4. ASAS DOMINUS LITIS (keaktifan hakim konstitusi)

Page 29: hukum konstitusi ina bag 1

5. ASAS PUTUSAN MEMILIKI KEKUATAN HUKUM YANG MENGIKAT

6. ASAS NONINTERFENTIF. Bahwa kekuasaan hakim merdeka dan bebas dari segala campur tangan kekuasaan yang lain.

7. ASAS PERADILAN DILAKUKAN DENGAN SEDERHANA, CEPAT, DAN BIAYA RINGAN

8. ASAS SIDANG TERBUKA UNTUK UMUM9. ASAS OBJEKTIVITAS. Dilakukan untuk

mencari keputusan yang adil atau tidak terikat

10.ASAS SOSIALISASI. Hasil keputusan wajib diumumkan dan dilaporkan secara berkala kepada masyarakat secara terbuka

Page 30: hukum konstitusi ina bag 1

GAGASAN PEMERINTAHAN MODERN DALAM KONSTITUSI MADINAH

Page 31: hukum konstitusi ina bag 1

GAGASAN PEMERINTAHAN DALAM KONSTITUSI MADINAHDITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP NEGARA HUKUM

KONSTITUSI MADINAHMenyatukan

Eksistensi perbedaan1. Agama 2. Suku 3. Kultur 4. Stratifikasi Sosial

MAMPU MANGAKOMODASIKAN

1. Rule of Law

1.1. Supremasi Of Law

1.2. Equality before the law

1.3. Konstitusi didasarkan

atas hak perseorangan

2. Rechtsstaat

2.1. Kepastian Hukum

2.2. Persamaan

2.3. Demokrasi

2.4. Pemerintahan yang melayani

kepentingan umum

Perbedaan pada konsep Rule of Law dan rechsstaat dengan konstitusi madinah, manusia kedudukannya dalam kedua konsep ini diletakkan dalam titik sentral pada konstitusi madinah manusia diletakkan dalam sebuah tujuan membangun sebuah masyarakat berdasarkan ridho Allah.

Relevansi/implementasi hakikat konstitusi madinah dengan konstitusi pemerintahan Indonesia

1. Pada saat pembentukan kedua konstitusi ada suasana kebatinan yang sama yaitu dibangun oleh berbagai kelompok agama dan suku yang berbeda.

2. Ada kemiripan yang bersifat prinsip pada UUD 1945 dan konstitusi madinah :

- Pada pembukaan UUD 1945 kata “Allah” disebut 2 kali

- Pada Konstitusi Madinah kata “Allah” disebut 14 kali, kata

“Muhammad ” 5 kali, kata “Nabi” 1 kali.

3. Adanya kalimat tauhid pada kedua konstitusi itu. Pada Muqoddimah UUD1945 kalimat “atas berkat rahmat Allah yang maha kuasa pada konstitusi madinah kalimat dengan nama Allah yang maha rahman dan rahim

4. Prinsip Monoteisme

5. Prinsip Persatuan dan Kesatuan

6. Prinsip Persamaan dan Keadilan

7. Prinsip Kebebasan Beragama

8. Prinsip Bela Negara

9. Prinsip Pelestarian Adat yang Baik

10. Prinsip Supremasi Syari’at

Page 32: hukum konstitusi ina bag 1

Nilai-nilai Filosofis Konstitusi

Sarana pengendali(tool of social and political control)

Sarana pembaharuan masyarakat(tool of social and political reform)

Sarana perekayasaan(tool of social and political engeenering)

Page 33: hukum konstitusi ina bag 1

Social Issues Hak Asasi Manusia. Kemiskinan, Kesenjangan,

sosial dan keadilan sosial. Kejahatan,narkotika, minuman

keras, terorisme, premanisme. Protes masyarakat dan “urban

riots” (hooliganism / bonek). Mutu SDM,

Pendidikan,perlindungan anak dan wanita.

Transformasi demografik. Penyalahgunaan

kewenangan/kekuasaan. Kerusakan ekologis.

Krisis Identitas (Krisis Harga

diri)

KRISIS MORAL (Carfe Diem)

1.Dekadensi Moral 2.Kerakusan,Materialis,Hedonis 3.Kemiskinan Spiritual

PREDIKAMENTA INDONESIANAPREDIKAMENTA INDONESIANA

Krisis Hukum

Krisis Kepercayaan

Krisis Legitimasi

Krisis Ekonomi

KRISIS NILAI:

- Pengutamaan Rasionalitas

- Otonomi Subjek berlebihan

- Otoritas tradisi dan agama memudar

- Kebaikan dan kebenaran hanya

sededar option saja, keputusan

dilandaskan pertimbangan cost of

benefit

- hati nurani menumpul

Tantangan Survival

Tawaran Comfort

- Perkembangan ilmu dan teknologi dan akseleratif- Proses-proses globalisasi- Perkembangan cepat ekonomi dan pasar bebas- Interaksi kultural dan pergeseran nilai- Perubahan sikap dan perilaku

KEMUNGKINAN RESPONS:

- Puritan/Konservatif/isolasi

- Permisif/Indifferent

- Komitmen

Page 34: hukum konstitusi ina bag 1

KARAKTERISTIKKONSTITUSI MADINAH

SUMBER DARI IJTIHAD NABI DIMENSI DUNIA & UKHRAWI BERISI NILAI-NILAI ILAHIYAH-

INSANIYAH BERSIFAT UNIVERSAL

Page 35: hukum konstitusi ina bag 1

Prinsip-prinsip Pemerintahan Madinah Dalam Perspektif Negara Hukum1. Prinsip Umat2. Prinsip Persatuan dan Persaudaraan3. Prinsip Persamaan4. Prinsip Kebebasan5. Prinsip Hubungan Antar Pemeluk Agama6. Prinsip Pertahanan7. Prinsip Hidup Bertetangga8. Prinsip Tolong-menolong, Membela yang Lemah

dan Teraniaya9. Prinsip Perdamaian10. Prinsip Musyawarah11. Prinsip Keadilan12. Prinsip Pelaksanaan Hukum13. Prinsip Kepemimpinan14. Prinsip Ketakwaan, Amar Amakruf Dan Nahi

Munkar.

Page 36: hukum konstitusi ina bag 1

SALINAN (terjemah)BUTIR-BUTIR KONSTITUSI MADINAH

1. Tulisan ini dari muhammad, Nabi dan Rasul Allah, yang diperutukkan bagi orang Mukmin-Muslim Quraisy dan penduduk Madinah.masyarakat yang berada disekitarnya mengikuti kelompok masyarakat yang disebutkan dan ikut berjihad bersama yang lain.

2. Seluruh orang yang ada di Madinah adalah umat yang satu, tanpa kecuali.

3. Orang-orang Muhajirin Quraisy tetap berada dalam hukum semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mengambil bayaran diat. Mereka berkewajiban menebus tawanannya dengan baik-baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

4. Bani Auf tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

5. Bani Harits bin Al-Khazraj tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mengambil bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik-baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

Dengan Menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah

Page 37: hukum konstitusi ina bag 1

6. Bani Sa’idah tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Mereka berkewajiban menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

7. Bani Hatsm tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak menagmbil bayaran diat. Setiap kelompok berkewajiban menebus tawanannya secara baik-baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

8. Bani Najar tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

9. Bani Amar bin Auf tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

10. Bani Nabit tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

Page 38: hukum konstitusi ina bag 1

11. Bani Aos tetap berada dalam hukum mereka yang semula. Mereka berkewajiban membayar diat dan berhak mendapat bayaran diat. Setiap kelompok harus menebus tawanannya secara baik dan adil di antara orang-orang Mukmin.

12. a) Sesungguhnya orang-orang Mukmin tidak boleh meninggalkan hutang sedikitpun diantara mereka, mereka berkewajiban membayarkannya secara baik-baik dalam melunasi tebusan dan diat; b) dan orang Mukmin tidak boleh membuat perjanjian dengan seorang budak belian tanpa persetuuan tuannya;

13. Orang-orang Mukmin yang bertakwa memiliki kekuasaan untuk menumpas orang-orang yang memberontak di antara mereka, menganiaya orang lain tanpa hak, menyatakan permusuhan dan membuat kekacauan di antara orang0orang Mukmin. Semua orang Mukmin berhak menumpasnya, sekalipun pelakunya adalah anak mereka sendiri.

14. Seorang Mukmin tidak boleh di qisas gara-gara membunuh orang kafir dan tidak boleh membela orang kafir yang menganiaya orang Mukmin.

15. Jaminan Allah adalah berlaku secara umum. Orang yang paling hina sekalipun wajib dilindungidan orang-orang Mukmin saling melindungi di antara mereka, tanpa kecuali.

16. Siapa saja di antara orang Yahudi yang mengikuti kita, dia berhak ditolong tidak boleh didzalimi dan dianiaya.

Page 39: hukum konstitusi ina bag 1

17. Perdamaian kaum Mukmin adalah satu. Seorang Mukminin tidak boleh melakukan perdamaian dalam peperangan dijalan Allah tanpa melibatkan Mukmin yang lainnya secara adil.

18. Setiap pasukan yang bergabung bersama pasukan perang kami hendaklah mengikuti sebagian yang lainnya.

19. Orang-orang Mukmin harus berbagi adil dengan sesamanya untuk saling menjaga darah mereka dijalan Allah.

20. a) Sesungguhnya hanya orang-orang Mukmin bertakwa yang berada dalam petunjuk yang paling baik dan peling lurus; b) tidak boleh ada seseorang yang melindungi harta kafir Quraisy dan jiwanya yang menghalang-halanginya dari orang Mukmin.

21. Barangsiapa yang jelas-jelas membunuh orang Mukmin tanpa alasan, dia harus dibunuh lagi kecuali pihak keluarga terbunuh rela menerima uang tebus. Ketentuan ini berlaku untuk seluruh kaum Mukmin. Tidak boleh salah seorang diantara mereka menyalahi ketentuan ini.

22. Tidak halal bagi orang Mukmin yang telah menerima isi ketentuan lembaran ini untuk menolong atau melindungi pelaku bid’ah (yang menolak isi perjanjian dan lembaran konstitusi ini). Barangsiapa yang menolong orang yang bersangkutan, laknat dan murka Allah di hari kiamat akan menimpanya dan tidak diterima darinya tebusan dan taubat.

Page 40: hukum konstitusi ina bag 1

23. Jika kalian berselisih terhadap isi lembaran ini, hendaklah (keputusannya) dikembalikan kepada Allah dan Muhammad.

24. Orang-orang Yahudi dan orang Mukmin harus sama-sama berinfak selam mereka berperang (melawan musuh).

25. Yahudi Bani Auf adalah umat yang bergabung dengan orang Mukmin. Orang Yahudi berhak memegang agama mereka dan orang Mukmin berhak penuh pada budak-budak dan jiwa mereka, kecuali yang berlaku dzalim dan membangkang, dia menghancurkan jiwa dan keluarganya.

26. Hak bagi Yahudi Bani Najar sama dengan hak Yahudi Bani Auf.27. Hak bagi Bani Harits sama dengan hak Yahudi Bani Auf.28. Hak bagi Bani Sa’idah sama dengan hak Bani Auf.29. Hak bagi Yahudi Bani Jusyam sama dengan hak Yahudi Bani Auf.30. Hak bagi Yahudi Tsa’labah sama dengan hak Bani Auf. Kecuali yang

berbuat lalim dan membangkang, maka senyatanya dia menghancurkan diri dan keluarganya.

31. Hak bagi Yahudi Bani Aos sama dengan hak Bani Auf.32. Sumur di lembah Tsa’labah adalah milik mereka, seperti jiwa mereka.33. Hak untuk Bani Syathibiyah sama dengan hak Bani Auf dan orang

baik berbeda dengan pembangkang.34. Budak-budak Tsa’labah (memiliki hak sama) untuk dilindungi jiwanya.35. Keluarga Yahudi mempunyai hak untuk dilindungi jiwanya.

Page 41: hukum konstitusi ina bag 1

36. a) Tidak boleh seorangpun keluar dari mereka, kecuali atas izin Muhammad; b) Tidak boleh seorangpun dilarang untuk menuntut balas luka fisik. Dan barangsiapa yang dianiaya, ia berhak menuntut dengan dirinya sendiri dan keluarganya, kecuali orang yang berbuat dzalim. Dan Allah sangat ridho kepada orang yang berbuat baik.

37. a) Orang Yahudi wajib berinfak dan orang Muslim wajib berinfak. Kedua belah pihak ini harus sama-sama memerangi orang yang menyerang orang-orang yang telah sepakat dengan isi lembaran; b) Seorang tidak boleh membangkang pemimpinnya dan orang yang didzalimi harus ditolong.

38. Orang-orang Yahudi harus mengeluarkan infak bersama dengan orang-orang Mukmin selama melakukan peperangan.

39. Kota Yatsrib (Madinah) adalah tanah suci bagi orang yang menyetujui isi lembaran ini.

40. Seorang tetangga satu jiwa (dengan tetangga lainnya), kecuali yang berbuat mudarat dan berlaku jahat.

41. Seorang tetangga tidak boleh melindungi orang yang meminta perlindungan, kecuali atas izin pihak yang sedang melindunginya (tidak boleh mengambil alih hak proteksi tanpa seizin dari protector yang lebih awal).

Page 42: hukum konstitusi ina bag 1

42. Jika terjadi perselisihan diantara orang-orang yang menyepakati isi lembaran ini hingga dikhawatirkan bisa menimbulkan kerusakan dan konflik. Harus dikembalikan kepada Allah dan Muhammad sebagai utusan-Nya. Allah berpihak kepada orang yang paling takwa dan paling baik.

43. Orang kafir Quraisy tidak ada perlindungan hak baginya dan juga bagi orang yang mendukungnya.

44. Semua orang yang telah sepakat dengan isi lembaran ini berkewajiban melawan orang yang menyerang yatsrib (Madinah).

45. a) Jika diajak untuk berdamai, semua orang yang sudah menyepakati isi lembaran ini harus menerimanya dan melaksanakan isi perjanjian damai tersebut. Orang-orang Mukmin harus menerima ajakan damai. Kecuali dengan orang-orang yang memerangi islam; b) Setiap orang tetap berhak atas bagian (kekayaannya) yang telah didapat sejak dulu.

46. Yahudi bani Aos, baik budak-budaknya atau dori mereka, punya hak sama dengan orang-orang yang telah menyepakati isi lembaran ini dan mendapat perlakuan baik secara murni dari orang-orang yang telah menyepakati isi lembaran ini. Kebaikan berbada dengan kedurhakaan. Tidaklah seseorang berbuat sesuatu, melainkan kembali kepada dirinya. Allah berpihak kepada orang-orang yang paling jujur.dan baik dalam menepati isi lembaran ini.

47. Tidak ada seorang pun yang mengubah isi lembaran ini, melainkan orang dzalim dan durhaka. Barangsiapa yang keluar dari Madinah, dia aman. Barangsiapa yang tetap diam di Madinah, dia aman, kecuali orang dzalim dan durhaka. Allah melindungi orang yang berbuat berbuat baik dan bertakwa. Dan Muhammad utusan Allah.

Page 43: hukum konstitusi ina bag 1

S E K I A N

TERIMA KASIH

SEMOGA BERMANFAAT