hukum islam tentang narkoba
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 Hukum Islam Tentang Narkoba
1/4
Narkoba sudah kita ketahui bersama bagaimana dampak bahayanya. Narkoba dapat
merusak jiwa dan akal seseorang. Berbagai efek berbahaya sudah banyak dijelaskan oleh
pakar kesehatan. Begitu pula mengenai hukum penggunaan narkoba telah dijelaskan oleh
para ulama madzhab sejak masa silam.
Pengertian Narkoba
Narkoba adalah singkatan dari narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya. Istilah
lainnya adalah Napza [narkotika, psikotropika dan zat adiktif]. Istilah ini banyak dipakai
oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis
maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan
ketergantungan.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang
menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. Lebih sering digunakanoleh dokter untuk mengobati gangguan jiwa.
Bahan adiktif lainnya adalah zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang
berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan. [UU No.22 Tahun
1997 tentang Narkotika] bahan ini bisa mengarahkan atau sebagai jalan adiksi terhadap
narkotika.
Dalam istilah para ulama, narkoba ini masuk dalam pembahasan mufattirot(pembuat
lemah) atau mukhoddirot(pembuat mati rasa).
Bahaya Narkoba
Pengaruh narkoba secara umum ada tiga:
1. Depresan
Menekan atau memperlambat fungsi sistem saraf pusat sehingga dapat mengurangiaktivitas fungsional tubuh.
Dapat membuat pemakai merasa tenang, memberikan rasa melambung tinggi, memberrasa bahagia dan bahkanmembuatnya tertidur atau tidak sadarkan diri
2. Stimulan
Merangsang sistem saraf pusat danmeningkatkan kegairahan (segar dan bersemangat) dankesadaran.
Obat ini dapat bekerja mengurangi rasa kantuk karena lelah, mengurangi nafsu makan,mempercepat detak jantung, tekanan darah dan pernafasan.
3. Halusinogen
Dapat mengubah rangsangan indera yang jelas serta merubah perasaan dan pikiransehingga menimbulkan kesan palsu atau halusinasi.
Seorang pakar kesehatan pernah mengatakan, Yang namanya narkoba pasti akan
mengantarkan pada hilangnya fungsi kelima hal yang islam benar-benar menjaganya, yaitu
merusak agama, jiwa, akal, kehormatan dan harta.
Dalil Pengharaman Narkoba
-
7/28/2019 Hukum Islam Tentang Narkoba
2/4
Para ulama sepakat haramnya mengkonsumsi narkoba ketika bukan dalam keadaan
darurat. Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, Narkoba sama halnya dengan zat yang
memabukkan diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama. Bahkan setiap zat yang
dapat menghilangkan akal, haram untuk dikonsumsi walau tidak memabukkan (Majmu Al
Fatawa, 34: 204).
Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba:
Pertama: Allah Taala berfirman,
Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala
yang buruk (QS. Al Arof: 157). Setiap yangkhobits terlarang dengan ayat ini. Di antara
makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.
Kedua: Allah Taala berfirman,
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan (QS. Al Baqarah:
195).
Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang
kepadamu (QS. An Nisa: 29).
Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau membinasakan diri
sendiri. Yang namanya narkoba sudah pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga
dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa narkoba itu haram.
Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata,
- - Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan
mufattir (yang membuat lemah) (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini dhoif). Jika khomritu haram, maka demikian pula
dengan mufattiratau narkoba.
Keempat: Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu alaihi wa sallambersabda,
, ,
Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di
neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal
selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu
tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal
selama lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan
ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal
selama lamanya (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).
Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang menyebabkan
dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang bisa
-
7/28/2019 Hukum Islam Tentang Narkoba
3/4
mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun.
Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil haramnya narkoba.
Kelima: Dari Ibnu Abbas, Rasulshallallahu alaihi wa sallambersabda,
Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak bahaya(HR.
Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al
Albanihaditsini shahih). Dalamhaditsini dengan jelas terlarang memberi mudhorotpada
orang lain dan narkoba termasuk dalam larangan ini.
Seputar Hukum bagi Pecandu Narkoba
Jika jelas narkoba itu diharamkan, para ulama kemudian berselisih dalam tiga masalah: (1)
bolehkah mengkonsumsi narkoba dalam keadaan sedikit, (2) apakah narkoba itu najis, dan
(3) apa hukuman bagi orang yang mengkonsumsi narkoba.
Menurut jumhur- mayoritas ulama, narkoba itu suci (bukan termasuk najis), boleh
dikonsumsi dalam jumlah sedikit karena dampak muskir(memabukkan) yang ditimbulkan
oleh narkoba berbeda dengan yang ditimbulkan oleh narkoba. Bagi yang mengkonsumsinarkoba dalam jumlah banyak, maka dikenai hukuman tazir (tidak ditentukan
hukumannya), bukan dikenai had (sudah ada ketentuannya seperti hukuman pada pezina).
Kita dapat melihat hal tersebut dalam penjelasan para ulama madzhab berikut:
Dari ulama Hanafiyah, Ibnu Abidin berkata, Al banj(obat bius) dan semacamnya dari
benda padat diharamkan jika dimaksudkan untuk mabuk-mabukkan dan itu ketika
dikonsumsi banyak. Dan beda halnya jika dikonsumsi sedikit seperti untuk pengobatan.
Dari ulama Malikiyah, Ibnu Farhun berkata, Adapun narkoba (ganja), maka hendaklah
yang mengkonsumsinya dikenai hukuman sesuai dengan keputusan hakim karena narkoba
jelas menutupi akal. Alisy salah seorang ulama Malikiyah- berkata, Had itu hanya
berlaku pada orang yang mengkonsumsi minuman yang memabukkan. Adapun untuk benda
padat (seperti narkoba) yang merusak akal namun jika masih sedikit tidak sampai
merusak akal-, maka orang yang mengkonsumsinya pantas diberi hukuman. Namun
narkoba itu sendiri suci, beda halnya dengan minuman yang memabukkan.
Dari ulama Syafiiyah, Ar Romli berkata, Selain dari minuman yang memabukkan yang
juga diharamkan yaitu benda padat seperti obat bius (al banj), opium, dan beberapa jenis
zafaron dan jawroh, juga ganja (hasyisy), maka tidak ada hukuman had (yang memiliki
ketentuan dalam syariat) walau benda tersebut dicairkan. Karena benda ini tidak membuat
mabuk (seperti pada minuman keras, pen). Begitu pula Abu Robi Sulaiman bin Muhammad
bin Umar yang terkenal dengan Al Bajiromi- berkata, Orang yang mengkonsumsi obat
bius dan ganja tidak dikenai hukuman had berbeda halnya dengan peminum miras. Karena
dampak mabuk pada narkoba tidak seperti miras. Dan tidak mengapa jika dikonsumsi
sedikit. Pecandu narkoba akan dikenai tazir (hukuman yang tidak ada ketentuan pastinya
dalam syariat).
Sedangkan ulama Hambali yang berbeda dengan jumhur dalam masalah ini. Mereka
berpendapat bahwa narkoba itu najis, tidak boleh dikonsumsi walau sedikit, dan
pecandunya dikenai hukuman haddseperti ketentuan pada peminum miras-. Namun
http://muslim.or.id/tag/haditshttp://muslim.or.id/tag/haditshttp://muslim.or.id/tag/haditshttp://muslim.or.id/haditshttp://muslim.or.id/haditshttp://muslim.or.id/haditshttp://muslim.or.id/haditshttp://muslim.or.id/tag/hadits -
7/28/2019 Hukum Islam Tentang Narkoba
4/4
pendapat jumhur yang kami anggap lebih kuat sebagaimana alasan yang telah
dikemukakan di atas.
Mengkonsumsi Narkoba dalam Keadaan Darurat
Kadang beberapa jenis obat-obatan yang termasuk dalam napza atau narkoba dibutuhkan
bagi orang sakit untuk mengobati luka atau untuk meredam rasa sakit. Ini adalah keadaan
darurat. Dan dalam keadaan tersebut masih dibolehkan mengingat kaedah yang sering
dikemukakan oleh para ulama,
Keadaan darurat membolehkan sesuatu yang terlarang
Imam Nawawi rahimahullahberkata, Seandainya dibutuhkan untuk mengkonsumsi
sebagian narkoba untuk meredam rasa sakit ketika mengamputasi tangan, maka ada dua
pendapat di kalangan Syafiiyah. Yang tepat adalah dibolehkan.
Al Khotib Asy Syarbini dari kalangan Syafiiyah berkata, Boleh menggunakan sejenis napza
dalam pengobatan ketika tidak didapati obat lainnya walau nantinya menimbulkan efek
memabukkan karena kondisi ini adalah kondisi darurat.Penutup
Demikian bahasan singkat kami mengenai hukum seputar narkoba. Intinya, Islam sangat
memperhatikan sekali keselamatan akal dan jiwa seorang muslim sehingga sampai dilarang
keras berbagai konsumsi yang haram seperti narkoba. Namun demikian karena pengaruh
lingkungan yang jelek, anak-anak muda saat ini mudah terpengaruh dengan gelamornya
dunia. Sehingga mereka pun terpengaruh dengan teman-temannya yang jelek yang
mengajak untuk jauh dari Allah. Nasehat Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sungguh
bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua.
Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah
bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak
dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat
baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau
pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak (HR. Bukhari
no. 2101, dari Abu Musa).
Moga Allah terus memberi hidayah demi hidayah.
Referensi:An Nawazil fil Asyribah, Zainal Abidin bin Asy Syaikh bin Azwin Al Idrisi Asy
Syinqithiy, terbitan Dar Kunuz Isybiliya, cetakan pertama, tahun 1432 H, hal. 205-229.
Dari artikel 'Narkoba dalam Pandangan Islam Muslim.Or.Id'
http://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.htmlhttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.htmlhttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.htmlhttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.htmlhttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.htmlhttp://muslim.or.id/fiqh-dan-muamalah/narkoba-dalam-pandangan-islam.html