KOMPILASIKOMPILASIHUKUMHUKUMISLAMISLAM

INSTRUKSI PRESIDEN INSTRUKSI PRESIDEN (INPRES) (INPRES)

NOMOR 1 TAHUN 1991 NOMOR 1 TAHUN 1991 TENTANG PENYEBARLUASAN TENTANG PENYEBARLUASAN

KOMPILASI HUKUM ISLAMKOMPILASI HUKUM ISLAM

KOMPILASIKOMPILASI(BLACK’S LAW DICTIONARY)(BLACK’S LAW DICTIONARY)

PENGERTIAN : PENGERTIAN : SUATU PRODUK BERBENTUK TULISAN SUATU PRODUK BERBENTUK TULISAN

HASIL KARYA ORANG LAIN YANG HASIL KARYA ORANG LAIN YANG DISUSUN SECARA TERATURDISUSUN SECARA TERATUR

LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

KELAHIRAN PERADILAN AGAMA DAN UU KELAHIRAN PERADILAN AGAMA DAN UU 7/1989 YANG MEMBAWA KEPASTIAN 7/1989 YANG MEMBAWA KEPASTIAN TENTANG: TENTANG: YURIDIKSI/ KEWENANGAN YURIDIKSI/ KEWENANGAN HUKUM ACARAHUKUM ACARA

MASALAH: TENTANG HUKUM MATERIAL YANG MASALAH: TENTANG HUKUM MATERIAL YANG AKAN DIPERGUNAKAN DALAM MEMUTUS AKAN DIPERGUNAKAN DALAM MEMUTUS PERKARAPERKARA TERDAPAT BEBERAPA MAZHAB DAN KITAB TERDAPAT BEBERAPA MAZHAB DAN KITAB

HUKUM YANG MENJADI RUJUKAN HAKIMHUKUM YANG MENJADI RUJUKAN HAKIM DIBUTUHKAN PEDOMAN UNTUK PERADILAN DIBUTUHKAN PEDOMAN UNTUK PERADILAN

AGAMA DALAM MEMUTUS PERKARAAGAMA DALAM MEMUTUS PERKARA PEDOMAN BERUPA: KANUN/ KOMPILASI/ PEDOMAN BERUPA: KANUN/ KOMPILASI/

KODIFIKASIKODIFIKASI

HUKUM MATERIIL BAGI HUKUM MATERIIL BAGI PERADILAN AGAMA SEBELUM PERADILAN AGAMA SEBELUM

KHIKHI SURAT EDARAN BIRO PERADILAN AGAMA NO. SURAT EDARAN BIRO PERADILAN AGAMA NO.

B/1/735 TANGGAL 18 FEB. 1958 JT PP NO. 45/1957 B/1/735 TANGGAL 18 FEB. 1958 JT PP NO. 45/1957 TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN AGAMA/ TENTANG PEMBENTUKAN PENGADILAN AGAMA/ MAHKAMAH SYAR’IYAH DI LUAR JAWA DAN MAHKAMAH SYAR’IYAH DI LUAR JAWA DAN MADURA, YAITU BAHWA HAKIM DIANJURKAN MADURA, YAITU BAHWA HAKIM DIANJURKAN MENGGUNAKAN 13 KITAB-KITAB YANG TELAH MENGGUNAKAN 13 KITAB-KITAB YANG TELAH DITENTUKAN, YAITU:DITENTUKAN, YAITU: AL-BAJURIAL-BAJURI FATHUL MU’INFATHUL MU’IN SYARQAWI ‘ALA AT TAHRIRSYARQAWI ‘ALA AT TAHRIR QALYUBI / MUHALLIQALYUBI / MUHALLI FATHUL WABAHFATHUL WABAH TUHFAHTUHFAH TARHGIBUL MUSYTAQTARHGIBUL MUSYTAQ QAWANINUSY SYAR’IYAH LI SAYYID USMAN BIN YAHYAQAWANINUSY SYAR’IYAH LI SAYYID USMAN BIN YAHYA DLLDLL

4 JALUR PENGUMPULAN DATA4 JALUR PENGUMPULAN DATA1.1. JALUR KITAB-KITAB FIQHJALUR KITAB-KITAB FIQH

KERJASAMA DENGAN 7 IAIN DI INDONESIAKERJASAMA DENGAN 7 IAIN DI INDONESIA MENELUSURI KITAB-KITAB FIQH YANG PALING MENELUSURI KITAB-KITAB FIQH YANG PALING

BERPENGARUHBERPENGARUH MENELUSUR DAFTAR PERMASALAHANMENELUSUR DAFTAR PERMASALAHAN

2.2. JALUR WAWANCARA DENGAN ULAMA YANG JALUR WAWANCARA DENGAN ULAMA YANG MENGUASAI FIQHMENGUASAI FIQH

3.3. JALUR YURISDIKSI PERADILAN AGAMAJALUR YURISDIKSI PERADILAN AGAMA SEJAK 1882 SEJAK 1882 MENGANALISIS PUTUSAN PERADILAN AGAMAMENGANALISIS PUTUSAN PERADILAN AGAMA

4.4. JALUR STUDI PERBANDINGAN DENGAN JALUR STUDI PERBANDINGAN DENGAN NEGARA LAIN YANG MEMILIKI KESAMAAN NEGARA LAIN YANG MEMILIKI KESAMAAN DENGAN INDONESIADENGAN INDONESIA

ASIA TENGGARA (MISALNYA: MALAYSIA, ASIA TENGGARA (MISALNYA: MALAYSIA, PAKISTAN)PAKISTAN)

KOMPILASI HUKUM KOMPILASI HUKUM ISLAM SEBAGAIISLAM SEBAGAI

FIQH INDONESIAFIQH INDONESIA

HIKMAH KOMPILASI HUKUM ISLAMHIKMAH KOMPILASI HUKUM ISLAM MEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM, KHUSUSNYA DI MEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM, KHUSUSNYA DI

BIDANG HUKUM KELUARGA (LEGISLASI)BIDANG HUKUM KELUARGA (LEGISLASI) MEMPERCEPAT ARUS KESATUAN DAN KESAMAAN MEMPERCEPAT ARUS KESATUAN DAN KESAMAAN

PAHAM DI BIDANG HUKUM PERKAWINAN, WARIS, PAHAM DI BIDANG HUKUM PERKAWINAN, WARIS, HIBAH, WASIAT DAN WAKAFHIBAH, WASIAT DAN WAKAF

MENJAMIN KESATUAN DAN KEPASTIAN HUKUMMENJAMIN KESATUAN DAN KEPASTIAN HUKUM LANGKAH AWAL SASARAN DALAM MEWUJUDKAN LANGKAH AWAL SASARAN DALAM MEWUJUDKAN

KODIFIKASI DAN UNIFIKASI HUKUM NASIONALKODIFIKASI DAN UNIFIKASI HUKUM NASIONAL WUJUD KONKRIT HASIL IJTIHAD JAMA’I WUJUD KONKRIT HASIL IJTIHAD JAMA’I

(BERSAMA) DI INDONESIA(BERSAMA) DI INDONESIA MEMPERTEGAS BENTUK MEMPERTEGAS BENTUK UNITYUNITY (DALAM AQIDAH) (DALAM AQIDAH)

DAN DAN VARIETY VARIETY (MUAMALAH) DARI HUKUM ISLAM(MUAMALAH) DARI HUKUM ISLAM

KHI DIHARAPKAN DAPAT:KHI DIHARAPKAN DAPAT:(WASIT AULAWI)(WASIT AULAWI)

1.1. MEMENUHI ASAS MANFAAT DAN MEMENUHI ASAS MANFAAT DAN KEADILAN BERIMBANG YANG KEADILAN BERIMBANG YANG TERDAPAT DALAM HUKUM ISLAMTERDAPAT DALAM HUKUM ISLAM

2.2. MENGATASI BERBAGAI MASALAH MENGATASI BERBAGAI MASALAH KHILAFIAHKHILAFIAH

3.3. MAMPU MENJADI BAHAN BAKU DAN MAMPU MENJADI BAHAN BAKU DAN BERPERAN AKTIF DALAM BERPERAN AKTIF DALAM PEMBINAAN HUKUM NASIONALPEMBINAAN HUKUM NASIONAL

YAHYA HARAHAPYAHYA HARAHAP::

MEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM MEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM INDONESIA, SEHINGGA MENCAPAI INDONESIA, SEHINGGA MENCAPAI SASARANSASARAN

1.1. MELENGKAPI PILAR PERADILAN AGAMAMELENGKAPI PILAR PERADILAN AGAMA

2.2. MENYAMAKAN PERSEPSI PENERAPAN MENYAMAKAN PERSEPSI PENERAPAN HUKUMHUKUM

INSTRUKSI PRESIDEN NO 1/1991 INSTRUKSI PRESIDEN NO 1/1991 TENTANG PENYEBARLUASAN TENTANG PENYEBARLUASAN

KOMPILASI HUKUM ISLAMKOMPILASI HUKUM ISLAM TUJUAN:TUJUAN:

SEDAPAT MUNGKIN DISEBAR LUASKAN KEPADA SEDAPAT MUNGKIN DISEBAR LUASKAN KEPADA MASYARAKATMASYARAKAT

MEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM DI INDONESIAMEMPOSITIFKAN HUKUM ISLAM DI INDONESIA MELENGKAPI PILAR MATERI UNTUK PERADILAN MELENGKAPI PILAR MATERI UNTUK PERADILAN

AGAMA AGAMA BERISI 3 BUKU:BERISI 3 BUKU:

1.1. PERKAWINANPERKAWINAN

2.2. KEWARISANKEWARISAN

3.3. PERWAKAFANPERWAKAFAN

KOMPILASI HUKUM ISLAM KOMPILASI HUKUM ISLAM (KHI) MERUPAKAN (KHI) MERUPAKAN

JALAN PINTASJALAN PINTAS

INSTRUKSI PRESIDEN ADALAH INSTRUKSI PRESIDEN ADALAH WADAH UNTUK MENGHINDARI WADAH UNTUK MENGHINDARI

SIKAP EMOSIONAL MASYARAKAT SIKAP EMOSIONAL MASYARAKAT APABILA KOMPILASI HUKUM APABILA KOMPILASI HUKUM ISLAM DITERBITKAN DALAM ISLAM DITERBITKAN DALAM

WADAH UUWADAH UU

KEDUDUKAN KHI DAN DAYA KEDUDUKAN KHI DAN DAYA IKAT DALAM TATA HUKUM IKAT DALAM TATA HUKUM

INDONESIAINDONESIA INPRES TIDAK MASUK DALAM SUSUNAN PERATURAN INPRES TIDAK MASUK DALAM SUSUNAN PERATURAN

PER-UU-ANPER-UU-AN DIKTUM (ISI) KHI: UNTUK DIGUNAKAN INSTANSI DIKTUM (ISI) KHI: UNTUK DIGUNAKAN INSTANSI

PEMERINTAH DAN MASYARAKAT YANG MEMERLUKANPEMERINTAH DAN MASYARAKAT YANG MEMERLUKAN KONSIDERANS KHI: “…DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI KONSIDERANS KHI: “…DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI

PEDOMAN”PEDOMAN” DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN, DALAM PRAKTIK PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN,

PRESIDEN SERING MENGELUARKAN INPRES YANG PRESIDEN SERING MENGELUARKAN INPRES YANG BEKERJANYA LEBIH EFEKTIF, SEHINGGA DIANGGAP BEKERJANYA LEBIH EFEKTIF, SEHINGGA DIANGGAP MEMILIKI KEDUDUKAN DAN DAYA IKAT YANG SAMA MEMILIKI KEDUDUKAN DAN DAYA IKAT YANG SAMA (ISMAIL SUNNY)(ISMAIL SUNNY)

BAGI HAKIM PENGADILAN AGAMA MENGIKAT SECARA BAGI HAKIM PENGADILAN AGAMA MENGIKAT SECARA FORMAL YURIDISFORMAL YURIDIS (DENGAN TIDAK MENUTUP (DENGAN TIDAK MENUTUP KEMUNGKINAN DILAKUKAN IJTIHAD), DAN BAGI KEMUNGKINAN DILAKUKAN IJTIHAD), DAN BAGI MASYARAKAT MUSLIM, MENGIKAT SECARA MASYARAKAT MUSLIM, MENGIKAT SECARA TIDAK TIDAK TETAP (NORMATIF)TETAP (NORMATIF) (WARKUM SUMITRO) (WARKUM SUMITRO)