hukum ii termodinamika

5
Hukum II Termodinamika Hukum II termodinamika dirumuskan oleh beberapa ilmuan diantaranya sebagai berikut. a. Rudolf Clausius : Perumusan Clausius tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat diungkapkan sebagai berikut : Tidak mungkin membuat mesin pendingin yang bekerjanya hanya menyerap dari reservoir bersuhu rendah dan memindahkan kalor itu ke reservoir yang bersuhu tinggi, tanpa disertai perubahan lain. Dengan kata lain bahwa, kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak secara spontan kalau kembali ke keadaan semula. Atau singkatnya W 0, bagi mesin pendingin. Sebagai contoh marilah kita lihat proses pada lemari pendingin (lemari es) yang bagannya pada gambar di bawah ini.

Upload: rossanty

Post on 14-Jul-2015

9.905 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum II termodinamika

Hukum II Termodinamika

Hukum II termodinamika dirumuskan oleh beberapa ilmuan diantaranya sebagai

berikut.

a. Rudolf Clausius :

Perumusan Clausius tentang hukum II Termodinamika secara sederhana dapat

diungkapkan sebagai berikut : Tidak mungkin membuat mesin

pendingin yang bekerjanya hanya menyerap dari reservoir bersuhu

rendah dan memindahkan kalor

itu ke reservoir yang bersuhu

tinggi, tanpa disertai perubahan

lain. Dengan kata lain bahwa, kalor

mengalir secara spontan dari benda

bersuhu tinggi ke benda bersuhu

rendah dan tidak secara spontan kalau

kembali ke keadaan semula. Atau

singkatnya W ≠ 0, bagi mesin

pendingin.

Sebagai contoh marilah kita lihat proses pada lemari pendingin (lemari es) yang

bagannya pada gambar di bawah ini.

Page 2: Hukum II termodinamika

− Zat cair di dalam wadahnya pada tekanan tinggi harus melalui saluran yang

sempit, menuju ke ruang yang lapang (Evaporator). Proses ini disebut :

Proses Joule-Kelvin.

− Tiba di ruang yang lapang, temperatur dan tekanan zat cair tadi berkurang,

dan zat cair juga menguap. Untuk menguap maka zat cair ini memerlukan

kalor yang diserap dari reservoir T2 (suhu reservoir dingin = suhu benda

yang akan didinginkan).

− Kemudian uap pada tekanan rendah ini masuk ke dalam kompresor,

dimampatkan, sehingga tekanannya dan temperaturnya naik. Temperatur

uap ini lebih tingi dari temperatur reservoir T1 (temperatur suhu tingi) dan T1

> T2

− Di dalam kondensor uap ini memberikan kalor pada reservoir T1. Sebagai

reservoir T1 dapat digunakan udara dalam kamar atau air. Zat yang sering

dipakai pada pesawat pendingin adalah amoniak. Pada proses ini selain

pemindahan kalor dari reservoir dingin T2 ke reservoir T1, terjadi pula

perubahan usaha menjadi kalor yang ikut dibuang di T1.

b. Kelvin − Planck (Perpetom Mobiles II)

Page 3: Hukum II termodinamika

Pada dasarnya perumusan antara Kelvin dan Plank mengenai suatu hal yang

sama, sehingga perumusan keduanya dapat digabungkan dan sering disebut :

Perumusan Kelvin-Plank Tentang Hukum II Termodinamika.

Perumusan Kelvin-Plank secara sederhana dapat

dinyatakan sebagai berikut : tidak mungkin membuat mesin yang

bekerjanya semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan

mengubahnya menjadi usaha. Atau dengan kata lain bahwa, t idak

mungkin suatu mesin itu mengisap panas dari reservoir dan mengubah

seluruhnya menjadi usaha. Atau singkatnya Q1 ≠ 0, yaitu η < 1 bagi setiap

mesin kalor.

Sebagai contoh perhatikan proses yang sebenarnya terjadi pada motor bakar

dan motor bensin.

- Mula-mula campuran uap bensin dan udara dimasukkan ke dalam silinder

dengan cara menarik penghisap.

- Kemudian penghisap ditekan, dengan demikian campuran tadi

dimampatkan sehingga temperatur dan tekanannya naik.

- Campuran tadi kemudian dibakar dengan loncatan bunga api listrik. Proses

pembakaran ini menghasilkan campuran dengan temperatur dan tekanan

yang sangat tingi, sehinga volume campuran tetap (proses isokhorik)

- Hasil pembakaran tadi mengembang, mendorong penghisap, sedangkan

tekanan dan temperaturnya turun, tetapi masih lebih tinggi dari tekanan

dan temperatur di luar.

- Katub terbuka, sehingga sebagian campuran itu ada yang keluar

sedangkan penghisap masih tetap ditempatnya.

- Akhirnya penghisap mendorong hampir seluruhnya campuran hasil

pembakaran itu keluar.

Page 4: Hukum II termodinamika

c. Carnot

Dari semua mesin yang bekerja dengan menyerap kalor dari reservoir panas dan

membuang kalor pada reservoir dingin efisiensinya tidak ada yang melebihi

efisien mesin Carnot. Mesin Carnot secara ideal memang tidak ada, tetapi mesin

yang mendekati mesin Carnot akan memiliki efisiensi yang tinggi, maksudnya

dapat mengubah panas sebanyak- banyaknya menjadi energi gerak mekanik. Ciri

khas mesin Carnot ialah pemanasan dan pendinginannya, yaitu pengisapan dan

pelepasan panasnya berlangsung secara isotermis, sedangkan pengembangan dan

penekanannya berlangsung secara adiabatis. Dengan demikian mesin Carnot

dapat dibalik (reversible), karena proses isotermis maupun adiabatis selalu dapat

dibalik, maksudnya dengan mengenakan usaha mekanik W padanya mesin akan

melepas panas Q1 dari bagian yang didinginkan serta melepas panas sebanyak Q2

keluar. Jenis-jenis mesin selain mesin Carnot tidak dapat dibalik, dan dengan

menerapkan hukum termodinamika ke II dapat ditunjukkan bahwa karena dapat

dibalik, mesin Carnot memiliki efisiensi yang sama.

Hukum II termodinamika diringkaskan berbunyi sebagai berikut.

Adalah tidak mungkin mendapatkan suatu mesin yang bekerja dalam

lingkaran yang tidak menimbulkan efek lain selain mengambil panas dari

suatu sumber dan mengubah panas ini seluruhnya menjadi usaha. Hukum II

termodinamika juga menyatakan bahwa panas tidak akan mengalir atau

Page 5: Hukum II termodinamika

menghantar dari suhu rendah ke suhu tinggi, yang pasti adalah dari suhu tinggi ke

suhu rendah.