hukum bernoulli
TRANSCRIPT
![Page 1: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/1.jpg)
HUKUM BERNOULLI
Persamaan dasar dalam hidrodinamika telah dapat dirintis dan
dirumuskan oleh Bernoulli secara baik, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menjelaskan gejala fisis yang berhubungan dengan dengan aliran air. Persamaan
dasar tersebut disebut sebagai persamaan Bernoulli atau teorema Bernoulli,
yakni suatu persamaan yang menjelaskan berbagai hal yang berkaitan dengan
kecepatan, tinggi permukaan zat cair dan tekanannya.Persamaan yang telah
dihasilkan oleh Bernoulli tersebut juga dapat disebut sebagai Hukum Bernoulli,
yakni suatu hukum yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang
berhubungan dengan gerakan zat alir melalui suatu penampang pipa. Hukum
tersebut diturunkan dari Hukum Newton dengan berpangkal tolak pada teorema
kerja-tenaga aliran zat cair dengan beberapa persyaratan antara lain aliran yang
terjadi merupakan aliran steady(mantap, tunak), tak berolak (laminier, garis
alir streamline), tidak kental dan tidak termampatkan. Persamaan dinyatakan
dalam Hukum Bernoulli tersebut melibatkan hubungan berbagai besaran fisis
dalam fluida, yakni kecepatan aliran yang memiliki satu garis arus, tinggi
permukaan air yang mengalir, dan tekanannya. Bentuk hubungan yang dapat
dijelaskan melalui besaran tersebut adalah besaran usaha tenaga pada zat cair.
Selanjutnya apabila pengkajian hukum ini berpangkal tolak pada hukum
kekekalan massa seperti yang telah disajikan pada bab terdahulu, dengan
menggunakan persyaratan seperti yang telah disajikan di bagian depan maka
dalam aliran ini hukum kekekalan massa tersebut lebih mengacu pada hukum
![Page 2: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/2.jpg)
kekekalan flux massa. Oleh sebab itu dalam tabung aliran semua partikel zat cair
yang lewat melalui pipa/tabung yang memiliki luas penampang tertentu
diandaikan memiliki kecepatan pengaliran di satu titik adalah sama pada garis
aliran yang sama. Namun demikian pada titik-titik lainnya dapat memiliki
kecepatan yang berbeda.
Selanjutnya untuk menurunkan persamaan yang menyatakan Hukum
Bernoulli tersebut dapat dikemukakan dengan gambar sebagai berikut.
Gambar 13. Gerak sebagian fluida dalam penurunan persamaan Bernoulli
Keterangan gambar:
1. h1 dan h2 masing-masing adalah tinggi titik tertentu zat cair dalam
tabung/pipa bagian kiri dan bagian kanan.
2. v1 dan v2 adalah kecepatan aliran pada titik tertentu sari suatu zat cair kiri
dan kanan.
3. A1 dan A2 adalah luas penampang pipa bagian dalam yang dialiri zat cair
sebelah kiri dan sebelah kanan.
4. P1 dan P2 adalah tekanan pada zat cair tersebuut dari berturut-turut dari
bagian kiri dan bagian kanan.
![Page 3: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/3.jpg)
Gambar di bagian depan merupakan aliran zat cair melalui pipa yang
berbeda luas penampangnya dengan tekanan yang berbeda dan terletak pada
ketinggian yang berbeda hingga kecepatan pengalirannya juga berbeda. Dalam
aliran tersebut diandaikan zat cair tidak termampatkan, alirannya mantap
sehingga garis alir merupakan garis yang streamline, demikian pula banyaknya
volume yang dapat mengalir tiap satuan waktu dari pipa sebelah kiri dan kanan
adalah sama.
Dari gambar, dapat dikemukakan bahwa zat cair pada semua
titik akan mendapatkan tekanan. Hal ini berarti pada kedua permukaan yang kita
tinjau (lihat gambar yang diarsir) akan bekerja gaya yang arahnya ke dalam. Jika
bagian ini bergerak dari posisi pertama menuju bagian kedua, gayayang bekerja
pada permukaan pertama akan melakukan usaha terhadap unsur yang ditinjau
tadi sedangkan bagan tersebut akan melakukan usaha terhadap gaya yang
bekerja pada permukaan sebelah kanan. Selisih antara kedua besaran usaha
tersebut sama dengan perubahan energi gerak ditambah energi potensial dari
bagian tersebut. Selisih kedua besaran energi tersebut disebut sebagai energi
netto. Secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut:
p1 ∆1 ∆11 – p2 ∆2 ∆12 = (½ mv21 – ½ mv2
2) + (mgh2 – mgh1)
A ∆ 1 = v
p1 v1 – p2 v2 = ½ m (v21 – v2
2) + mg (h2 – h1)
Pada hal v = m/ρ, maka persamaan dapat diubah menjadi:
p1 (m/ρ) – p2 (m/ρ) = ½ m (v21 – v2
2) + mg (h2 – h1)
![Page 4: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/4.jpg)
atau dapat diubah menjadi:
p1 (m/ρ) + ½ m v21 + mgh1 = p2 (m/ρ) + ½ m v2
2 + mgh2
Persamaan tersebut dapat disederhanakan menjadi:
p1 + ½ ρ v21 + ρ gh1 = p2 + ½ ρ v2
2 + ρ gh2
atau ditulis secara umum menjadi:
p + ½ ρ v2 + ρ gh = konstan
Persamaan di atas merupakan persamaan yang menyatakan Hukum Bernoulli
yang menyatakan hubungan antara kecepatan aliran dengan tinggi permukaan
air dan tekanannya.
Dalam kehidupan sehari-hari Hukum Bernoulli memiliki penerapan yang
beragam yang ada hubungannya dengan aliran fluida, baik aliran zat cair
maupun gas. Penerapan tersebut sebagian besar dimanfaatkan dalam bidang
teknik dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan aliran fluida.Misalnya
dalam teknologi pesawat terbang Hukum Bernoulli tersebut dimanfaatkan untuk
merancang desain sayap pesawat terbang. Dalam bidang yang lain misalnya
desain bentuk mobil yang hemat bahan baker, kapal laut dan sebagian alat ukur
yang dapat digunakan dalam suatu peralatan pengendali kecepatan dan
sebagainya.
Dengan mengusahakan bentuk sayap pesawat terbang seperti yang
tergambar di bawah ini, maka bagian depan dari sayap tersebut memiliki
![Page 5: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/5.jpg)
permukaan yang tidak kaku sehingga dapat memberikan kemudahan dalam
aliran udara. Lihat gambar!
Gambar 14. Penampang sayap pesawat terbang.
Bentuk sayap yang demikian sengaja dirancang agar aliran yang
mengenai bagian depan dari sayap akan membentuk aliran laminier. Dari
gambar di samping ini dapat dijelaskan bahwa apabila pesawat terbang
digerakkan dengan ke depan kecepatan udara di bagian atas pesawat dan
kecepatan udara yang lewat bagian bawah pesawat terbang akan menjadi tidak
sama. Kecepatan aliran udara pada bagian atas akan cenderung lebih besar
daripada kecepatan aliran udara bagian bawah pesawat terbang. Hal ini
mengakibatkan munculnya gaya pengangkatan yang bekerja pada pesawat
terbang sehingga pesawat terbang dapat naik ke udara.
Persamaan hidrostatika merupakan kejadian khusus dari penerapan
Hukum Bernoulli bila fluida dalam keadaan diam, yakni bahwa fluida
tersebut. Fluida dalam keadaan statis maka kecepatan alirannya di mana-
mana akan sama dengan nol. Selanjutnya perubahan tekanan akibat letaknya
![Page 6: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/6.jpg)
titik dalam fluida yang tidak termampatkan dapat diterangkan dengan gambar
sebagai berikut:
Gambar 15. Manometer.
Dari gambar dalam keadaan statis: v1 = v2 = 0
p1= po dan h1 = h2 dan h2 = 0
Berdasarkan Hukum Bernoulli p + ½ v2 = gh = konstan, dapat dituliskan
menjadi
po + 0 + ρ gh = p2 + 0 + 0
p2 = po + ρ gh
Pipa venturi merupakan sebuah pipa yang memiliki penampang bagian
tengahnya lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan dilengkapi dengan pipa
pengendali untuk mengetahui permukaan air yang ada sehingga besarnya
tekanan dapat diperhitungkan. Dalam pipa venturi ini luas penampang pipa
bagian tepi memiliki penampang yang lebih luas daripada bagian tengahnya
atau diameter pipa bagian tepi lebih besar daripada bagian tengahnya. Zat cair
dialirkan melalui pipa yang penampangnya lebih besar lalu akan mengalir
melalui pipa yang memiliki penampang yang lebih sempit, dengan demikian
maka akan terjadi perubahan kecepatan. Apabila kecepatan aliran yang melalui
![Page 7: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/7.jpg)
penampang lebih besar adalah v1 dan kecepatan aliran yang melalui pipa sempit
adalah v2, maka kecepatan yang lewat pipa sempit akan memiliki laju yang lebih
besar (v1 < v2). Dengan cara demikian tekanan yang ada pada bagian pipa lebih
sempit akan menjadi lebih kecil daripada tekanan pada bagian pipa yang
berpenampang lebih besar. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar 16. Venturimeter
Dalam aliran seperti yang digambarkan di atas akan berlaku Hukum
Bernoulli sebagai berikut:
p1 + ρ gh1 + ½ ρ v21 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2
2
pipa dalam keadaan mendatar h1 = h2
ρ gh1 + ρ gh2
sehingga: p1 + ½ ρ v21 = p2 + ½ ρ v2
2
di sini v1 > v2 maka p2 < p1
akibatnya p1 – p2 = ½ ρ (v22 - v2
1)
padahal : p1 = pB + ρ gha
![Page 8: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/8.jpg)
p2 = pB = ρ ghb
selanjutnya didapat:
p1 – p2 = ρ g (ha - hb)
Apabila ha - hb = h yakni selisih tinggi antara permukaan zat cair bagian kiri dan
kanan, maka akan didapat:
p1 – p2 = ρ gh
Dengan mengetahui selisih tinggi permukaan zat cair pada pipa
pengendalli akan dapat diketahui perubahan tekanannya yang selanjutnya
perubahan kecepatan dapat juga diketahui. Oleh sebab itu pipa venturi
ini akan sangat berguna untuk pengaturan aliran bensin dalam sistem pengapian
pada kendaraan bermotor.
Tabung Pitot atau sering disebut pipa Pitot ini merupakan suatu peralatan
yang dapat dikembangkan sebagai pengukur kecepatan gerak pesawat
terbang. Melalui tabung ini umumnya dapat diketahui adalah kecepatan gerak
pesawat terbang terhadap udara. Hal ini berarti apa yang terukur bukanlah
kecepatan gerak terhadap kedudukan bumi. Oleh sebab itu untuk dapat
mengukur kecepatan gerak pesawat terbang terhadap bumi, maka kecepatan
udara harus dapat diketahui. Prinsip kerjanya tabung Pitot ini perhatikan gambar
di bawah ini:
![Page 9: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/9.jpg)
Gambar 17. Tabung/pipa Pitot
Adapun cara kerjanya dapat dikemukakan sebagai berikut: apabila alat ini
digerakkan dengan cepat sekali (diletakkan dalam badan pesawat terbang) ke
arah kiri sehingga udara akan bergerak dalam arah yang sebaliknya yakni
menuju arah kanan. Mula-mula udara akan masuk melalui lubang pertama,
selanjutnya mengisi ruang tersebut sampai penuh. Setelah udara dapat mengisi
ruang tersebut melalui lubang pertama dengan penuh maka udara
tersebut akan dalam keadaan diam. Udara yang lewat lubang kedua akan selalu
mengalir dan kecepatan udara yang mengalir melalui lubang pertama jauh lebih
kecil daripada kecepatan pengaliran udaran yang melalui lubang kedua. Oleh
sebab itu dapat dianggap v1 = 0 dan perbedaan tekanan diketahui dari
perbedaan tinggi permukaan air raksa dalam pipa U. Untuk memudahkan
perhitungan dalam keadaan mendatar maka tidak terdapat selisih tinggi hingga
akan berlaku h1 = h2 dan Hukum Bernoulli dapat ditulis menjadi:
p1 + ½ ρ v21 = p2 + ½ ρ v2
2
v1 = 0, maka
p1 = p2 + ½ ρ v22 untuk v2 = v
![Page 10: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/10.jpg)
maka p1 - p2 = ½ ρ v2
2 (p1 - p2)atau v =
ρ
Selisih tekanan dapat diketahui dengan mengukur perbedaan tinggi air raksa
dalam pipa U tersebut maka kecepatan gerak pesawat terbang terhadap udara
dapat diketahui dan dihitung dengan persamaan tersbeut.
Untuk menurunkan tekanan dalam suatu ruangan tertentu dapat
dipergunakan pompa penghisap udara yang bekerja berdasarkan Hukum
Bernoulli. Prinsip kerjanya dapat dilukiskan dalam gambar sebagai berikut:
Gambar 18. Prinsip kerja pipa penghisap udara.
Andaikan udara dalam ruangan R akan dikurangi atau dihisap melalui
pompa penghisap yang bekerja berdasarkan Hukum Bernoulli maka dapat
dilakukan dengan mengalirkan udara melalui pipa sempit A udara disemprotkan
dengan kecepatan sangat besar (v) selanjutnya akibat aliran udara yang keluar
dari pipa A tersebut maka tekanan udara yang berada pada tabung B akan
menjadi semakin kecil. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
tekanan. Udara tersebut pada akhirnya akan keluar melalui lubang C secara
terus-menerus. Selanjutnya dengan menyemprotkan yang berulang dan
diperbesar kecepatan alirannya maka udara pada tabung R akan dapat
![Page 11: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/11.jpg)
berkurang terus-menerus sesuai dengan yang dikehendaki. Prinsip inilah yang
merupakan prinsip kerja dari pompa penghisap.
Untuk dapat memahami kegiatan belajar 3 ini, jawablah pertanyaan
berikut ini dengan sebaik-baiknya.
1. Dua buah bola pingpong yang digantungkan dengan seutas benang dan
diletakkan berdekatan satu sama lain, selanjutnya hembuskan udara yang
berada di antara dua bola pingpong tersebut. Apa yang terjadi? Jelaskan
mengapa hal tersebut dapat terjadi!
2. Dengan penalaran yang sama seperti soal nomor 1, tetapi gejalanya terjadi
pada zat cair, yakni bahwa kapal yang sedang berlayar akan dapat
berbenturan apabila kecepatan aliran air di antara kedua kapal tersebut
sangat besar. Mengapa terjadi gejala yang demikian ini?
3. Rancanglah suatu percobaan untuk memperagakan terjadinya gejala yang
menunjukkan Hukum Bernoulli. Jelaskan cara kerja yang dapat dilakukan!
4. Buktikan bahwa pada aliran dari lubang melalui sebuah lubang yang
digambarkan di bawah ini besarnya debit air dapat dinyatakan dengan
persamaan.
Gambar 19.
![Page 12: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/12.jpg)
5. Jelaskan prinsip kerja penyemprot hama tanaman yang digambarkan seperti
gambar berikut ini dengan Hukum Bernoulli!
Gambar 20.
Kunci Jawaban latihan 3
1. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar 21.
Dengan ditiupnya udara di antara dua bola pingpong tersebut kedua bola
pingpong akan bergerak saling mendekati dan pada akhirnya keduanya dapat
berbenturan satu sama lain. Terjadinya benturan antara kedua bola ini
disebabkan oleh hembusan terhadap udara di antara kedua bola tersebut.
Dengan hembusan yang diberikan maka akan terdapat aliran udara di antara
dua bola tersebut, akibatnya tekanan untuk daerah tersebut menjadi
![Page 13: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/13.jpg)
berkurang dan menjadi lebih kecil daripada tekanan di sekelilingnya sehingga
bola pingpong terdorong untuk bergerak pada daerah yang memiliki tekanan
yang lebih rendah. Selanjutnya kedua bola tersebut bergerak dalam arah
yang berlawanan dan akhirnya dapat berbenturan satu sama lain.
2. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 22.
Gambar berikut merupakan dua kapal yang sedang bergerak. Terjadinya
benturan antara kedua kapal tersbeut akibat aliran air yang berada di antara
keuda kapal tersebut memiliki kecepatan aliran yang jauh lebih besar
daripada aliran air di sekitarnya. Akibatnya tekanan air di antara dua kapal
tersebut mengalami penurunan yang cukup besar yang mengakibatkan kapal
bergeser dalam arah ayang berlawanan yang akibatnya dapat
berbenturannya dua kapal tersebut.
3. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar 23.
Keterangan gambar:
![Page 14: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/14.jpg)
1) Pipa dengan diameter bagian tengah lebih sempit daripada bagian
tepinya
2) Pipa pengontrol permukaan air berwarna/tinta
3) Tabung gelas yang berisi air berwarna/tinta
Dari gambar yang telah disajikan di bagian depan apabila pipa kaca yang
memiliki penampang berbeda dan pipa pengendali tersbeut dicelupkan dalam
air berwarna maka setting percobaan dapat disajikan dalam gambar tersebut.
Adapun langkah percobaan yang dapat dilakukan adalah:
a. Pipa pengendali dicelupkan dalam air berwarna dan tabung belum
dihembuskan udara, maka permukaan air berwarna di bagian dalam dan
bagian luar akan sama tinggi karena tekanan di sekelilingnya akan sama.
b. Selanjutnya pipa bagian kanan dihembus kuat-kuat, sehingga pada
pipa akan terjadi aliran udara. Akibatnya berdasarkan Hukum Bernoulli
tekanan pada bagian dalam tabung akan berkurang sehingga ada
sebagian air berwarna dapat naik dalam pipa pengendali tersebut, yang
menyebabkan perbedaan tekanan di dalam pipa dan di luar pipa. Dengan
mengukur perbedaan tinggi air berwarna dan mengetahui massa jenis air
berwarna maka perbedaam tekanan dapat diketahui.
4. Lihat gambar di bawah ini.
![Page 15: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/15.jpg)
Gambar 24.
Gambar berikut memperlihatkan suatu bejana yang pada bagian bawah
diberikan lubang yang sempit untuk pengeluaran air (peluahan air). Jarak
lubang tersebut pada awal percobaan adalah h cm dari permukaan air yang
diisikan ke dalam bejana tersebut. Apabila tekanan mula-mula dari udara di
sekeliling pipa adalah PB dan lubang peluahan air disebut lubang R, serta
tinggi permukaan air mula-mula adalah p, maka setelah lubang sempit
tersebut dibiarkan terbuka maka air yang meluah melalui lubang R
tersebut akan memancar keluar. Oleh karena lubang R tersebut relatif kecil
bila dibandingkan dengan diameter bejana, maka gerak permukaan air dalam
bejana (P) tersebut amat lambat, berarti vp sangat kecil atau dapat
disamakan dengan nol. Selanjutnya berdasarkan Hukum Bernoulli, akan
dapat dituliskan sebagai berikut:
p1 + ρ gh1 + ½ ρ v21 = p2 + ρ gh2 + ½ ρ v2
2
Apabila lubang R sebagai lubang referensi maka dapat dikemukakan bahwa
v1 = 0, h2 = 0 dan p1 = p2 dan v2 = v
maka Hukum Bernoulli dapat dituliskan menjadi
pB + ρ gh + pB + ½ ρ v2
atau
½ ρ v2 = ρ gh
V = √2 gh
Apabila luas penampang lubang diberikan notasi A maka besarnya debit
(Q) = A √2 gh
![Page 16: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/16.jpg)
5. Perhatikan gambar di bawah ini.
Gambar 25.
Keterangan gambar:
1) Lubang kecil berada di ujung penyemprot
2) Penghisap yang dapat bergerak bebas tanpa gesekan
3) Tabung penyemprot yang diisi dengan cairan obat hama
Prinsip bekerjanya alat tersebut dapat didasarkan pada Hukum Bernoulli yang
dapat dinyatakan sebagai berikut:
p + ρ gh + ½ ρ v2 = konstan
Penghisap ditekan dalam keadaan mendatar berartiakan berlaku
ρ gh1 = ρ gh2, sehingga persamaan tersebut dapat dituliskan menjadi
p1 + ½ ρ v21 = p2 + ½ ρ v2
2
p1 - p2 = ½ ρ (v22 - v2
1)
Jika p1 < p2 maka v1 > v2, jadi pada tempat yang tekanannya kecil maka
kecepatan pengalirannya akan besar.
Rangkuman
Hukum Bernoulli merupakan salah satu dasar yang perlu dipahami dalam
menjelaskan aliran fluida terutama fluida tanpa kekentalan. Hal ini memberikan
![Page 17: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/17.jpg)
gambaran bahwa Hukum Bernoulli dapat menerangkan gejala lairan fluida yang
laminier atau bahkan fluida ideal. Banyak penerapan yang berkaitan dengan
Hukum Bernoulli tersebut terutama berkaitan dengan desain peralatan yang
hemat energi seperti diungkapkan di bagian depan.
Bagaimana Pesawat mengukur
Kecepatan nya? Posted on July 16, 2009 by alonberhia
JIKA kendaraan yang bergerak di darat mengukur kecepatan
dengan menggunakan speedometer, lalu bagaimanakah dengan
pesawat terbang? Seperti kamu ketahui, speedometer bergerak
berdasarkan perputaran roda yang menyentuh daratan. Nah
bagaimana dengan pesawat yang melayang di udara?
Dalam dunia penerbangan ada dua kecepatan yang diukur, yaitu
kecepatan darat (ground speed) dan kecepatan angin (air speed).
Kecepatan darat diukur dengan menghitung jarak dua buah titik
(berangkat dan tujuan) dan kemudian dibagi dengan waktu
tempuhnya.
Alat ukur itu mendapat masukan dari PITOT, yaitu semacam lubang
kecil berbentuk pipa yang terhubung langsung dengan udara
bebas, yang diletakkan biasanya di muka pesawat. Selanjutnya dari
pitot tersebut dapat diukur tiga parameter, yaitu kecepatan udara
(airspeed), altimeter, dan Variometer (alat ukur kecepatan vertikal)
Pitot sendiri adalah alat yang memang digunakan untuk
mengetahui perbedaan tekanan yang disebabkan oleh aliran fluida
(cairan, maupun udara)
![Page 18: Hukum bernoulli](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020110/55b95ed8bb61eb56138b45b5/html5/thumbnails/18.jpg)
Nah jadi kalo sepeda kamu menggunakan putaran roda untuk
menggerakkan alat speedomernya, maka pesawat terbang
menggunakan pitot untuk mengukur sekaligus tiga parameter.
Nah, ada yang tahu bagaimana kapal laut mengukur
kecepatannya? ***