hukum agrariamateri ppm mkn 2012

34
HUKUM AGRARIA PENGANTAR & PENDALAMAN MATERI KULIAH PROGRAM PENGAYAAN MATERI DAN MATRIKULASI (PPM) MAHASISWA MAGISTER KENOTARIATAN FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2012/2013 Oleh: Dr.Suhariningsih,S.H.SU Imam Koeswahyono,S.H.MHum @ Hak Cipta Pada Penulis Dilarang Keras Mengcopy & Diedarkan Untuk Tujuan Komersial

Upload: andrian1991pie

Post on 20-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Hukum Agrariamateri Ppm Mkn 2012

TRANSCRIPT

  • HUKUM AGRARIAPENGANTAR & PENDALAMANMATERI KULIAH PROGRAM PENGAYAAN MATERI DAN MATRIKULASI (PPM)MAHASISWA MAGISTER KENOTARIATANFAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS BRAWIJAYATAHUN 2012/2013Oleh:Dr.Suhariningsih,S.H.SUImam Koeswahyono,S.H.MHum

    @ Hak Cipta Pada Penulis Dilarang Keras Mengcopy & Diedarkan Untuk Tujuan Komersial

  • KONTRAK BELAJAR (Student Based Learning ):1. Serius2. Tertib & Cermat3. Tepat waktu4. Partisipasi (totalitas)5. Kekompakan/ Kebersamaan dgn tugas kelompok6. Kejujuran7. Keberanian (dlm kebenaran)8. Transparansi (Sistem Penilaian Hasil Belajar)9. Keterbukaan Fikiran (Positif)10.Mencapai Terbaik

  • BAHAN PUSTAKA:Oloan Sitorus & HM Zaki Sierrad.,2006., Hukum Agraria Indonesia, Konsep Dasar & Implementasi, Cetakan Pertama, Mitra Kebijakan Tanah Indonesia, Yogyakarta Maria SW Sumardjono.,2005., Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi & Implementasi, Edisi Revisi, Buku Kompas, JakartaBoedi Harsono.,2009., UUPA Sejarah Penyusunan dan Pelaksanaannya, Djambatan, JakartaMuchsin & Imam Koeswahyono.,2007.,Hukum Agraria Indonesia Dalam Perspektif Sejarah, Refika Aditama, Bandung

    Basic Agrarian Law (UUPA) & Buku Boedi Harsono keharusan memiliki tiap peserta pembelajaran

  • PENGADAAN TANAH DEMI (ALASAN) KEPENTINGAN UMUM & PEMBANGUNAN

  • SATUAN ACARA PEMBELAJARANTujuan: memberikan penyegaran kembali pemahaman calon mahasiswa MKn yg komprehensif mengenai hk agr/ pertanahan positif dgn urutan sebagai berikut: pengertian, politik hukum agraria nasional, sejarah terbentuknya UUPA, pengaruh hk Adat, asas, hak atas tanah, Ketentuan konversi, serta perkembangan mutakhir hukum agraria positifUrutan Pembahasan Per Pokok Bahasan Garis Besarnya:Pengertian agraria, politik, administrasi & hukumSejarah terbentuknya UUPA, asas & tujuanPengertian & pengaruh Hk Adat, Ulayat,Fungsi SosiaPrinsip-prinsip Hukum Tanah Nasional Pendaftaran TanahKeterkaitan Aspek Pertanahan dgn SDA terkaitPeran BPN, PPAT & Notaris Dlm Pengembangan hk agraria & Masalah Terkait

  • PRE TEST1. Apa yang anda fahami dengan istilah agraria? 2. Apa perbedaan antara agraria dan tanah? 3. Dimana letak hukum agraria dlm sistem hukum Ind ?4. Apa landasan philosofi hukum agraria Indonesia ?5. Apa karakteristik hukum agraria Indonesia berda- sarkan pengalaman dan pemahaman anda ?

  • Apa Agraria itu ?Ager (Latin): lapangan, pedusunan, wilayah, tanah negaraAgger : tanggul penahan, pelindung, pematang, reruntuhan tanah, bukit (SMP Tjondronegoro, G Wiradi, 2002: 1-4)KUBI 1994 urusan pertanian/ tnh pertanian, urusan pemilikan tnhBlacks Law Dictionary: agrarian laws menunjuk seprangkat perat hukum yg bertujuan mengadakan pembagian tnh yg luas dlm memeratakan penguasaan & pemilikannya (Arie Sukanti dkk, 2005: 1)Kajian Historik: UU Solon 594 BC Seisachtheia (menyerasikan hub yg tdk serasi antar pengguna tnh)Dalam Uu No.5 Th 1960 mengacu pd Psl 33 Ay (3) UUD - Bumi Psl 1 Ay (4) - Air Psl 1 Ay (5) yo 47 - Kekayaan alam Psl 1 Ay (2) - Unsur Ruang Angk Psl 48Simpulan: Hk Agraria di bagi 2: a. Luas (B A RA + Ka) b.Sempit ( Hk Tanah )

  • Dua Bagian Hukum Tanah (E Utrecht)Hukum Tanah Adm: mengatur hak penguasaan atas unsur SDA, Agraria, kept masy/umumHukum Tanah Perdata:mengatur hub hk suby & obyGaris besar Perkemb Hk Tanah Indonesia:Hukum Tanah Adat (Indigenous/ Folk Law)Hukum Tanah Barat ( Burgerlijk Wetboek 1848): Bk II HAT & Hak Jaminan, Bk III: jual-beli, BK IV DaluwarsaSIMPULAN: Dualistik

    PluralistikKetent PokokKetent PelengkapHK Tnh AdatHK Tnh BaratDualistikHk Tnh Antar GolHk Tnh AdministrasiHk Tnh Swapraja

  • Kesimpulan Pluralitas Hk TanahHukum Tanah Barat ( Liberal-Individualistik): sumber: a.Tertulis BK II: Eigendom (Ps 571), Opstal (Ps 711) Erfpacht (Ps 720), Gebruik (Ps 818),III: jual-beli (Ps 1457-1458), sewa-menyewa Ps 1588-1600), IV Acquisitive Verjaring,BW (Psl 610-1955, 1963), b.Tdk Tertulis (Hk Kebiasaan Blnd Kuno sblm BW 1848), Agrarisch Wet 1870, Agrarisch Besluit 1870 /118(Tnh Adm)Hukum Tanah Adat: a. Tertulis diciptakan Pem Hind Bld/ Pem Swapraja b. Tdk Tertulis: berlaku sebag gol Inlanders/ Bm PutraTanah Hak Indonesia (Tdk diatur Hk Tnh Barat):Dibuat Pem Swapraja: berlaku di Kasultanan DIY, Solo, Sumt TmrDibuat Pem Hind Belanda: Hak Agrarisch Eigendom S 1872/117 & S 1873-38 Grond Vervreemdings verbod S 1875-179Pengaturan dlm Psl 62 RR 1854 Psl 51 ISHak Ulayat, Huta (Tapanuli), Negari (Minangkabau)Hak Anggaduh Kagungan Dalem (DIY + Solo)Apanage Stelsel: pemberian HAT dari raja kpd kelg/ kaulaTanah Gogolan/ Pekulen/ Kelakeran (Minahasa)/ Pusako (Minangkabau) (Communal Bezitrecht) : membuka tnh hutan, tdk boleh dialihkan

  • Pembagian Tanah Mnrt Psl 1 Agrarisch BesluitTanah Daerah Swapraja berdasar S 1915-474 pem swapraja berwenang memberikan tnh Swapraja dg Hak BaratTanah Domein Ngr: a.Vrijlandsdomein b.OnvrijlandsdomeinTanah Hak EigendomTanah Hak Erfpacht, Opstal, GebruikTanah hak AdatFungsi Domein Verklaring: a.sbg land hk untuk memberikan tnh kpd gol Eropa, Tmr Asing dgn hak Erfpacht, b. keperluan pembuktian (terbalik)Inggris (Sir Thomas Stamford Raffles) Land rente Lord Tenant TEORI DOMEIN TS RAFFLES1816 Hindia Belanda koloni kerajaan Belanda1830 Van den Bosch Cultuur Stelsel (Tanam Paksa)Esensi Kolonialisme Eksploitasi

  • PEMBENTUKAN & PEMBANGUNAN HUKUM TANAH NASIONALGaris Besar Hukum Tanah Sblm lahirnya UUPAHukum Tanah Adat 7 tiang Hk Adat van Vollenhoven:1. Rechtsgemeenschappen (teritorial, genealogis, campuran)2. Hak Ulayat3. Adat Rechtskringen4. Perjanjian adalah perb hukum in concrito5. Tdk mengenal konstruksi hukum yg abstracto6. Makes sensory perception the basis of legal catagories & distinction/ tdk mengenal right in rem & right in per-sonam7.Sifat susunan keluarga: patrileneal, matrilineal,parentalKarakter hukum: tertulis & tdk tertulis folk lawJenis: hak milik individual, komunal, Agrarisch Eigendom (Ps 15 Ay (7) IS),Grant Sultan, Grant Deli, Hak Konsesi, Vorstenlanden, Andarbe, Anggaduh dsb.KONSEPSI HUKUM TANAH BARATKonsepsi: liberal individualistikPersepsi: semua tanah Res Nullius Occupatie

  • HUKUM TANAH BARAT (Lanjutan..)Dasar: Burgerlijk Wetboek (KUH Perdata) Buku II (Benda), Buku III (Perjanjian) & S 1834 No.27 ( Overschrijvings Ordonnantie) Over-schrijvings Ambtenaar (Pejabat Baliknama)

    Hukum Tanah Antar Golongan (Intergentiel recht) naar personele en zakelijke verschillende rechtsstelsels en rechtsnormen asas tnh memiliki status sendiri, tdk dipengaruhi hk subyek hakGrond vervreemdingsverbod S 1875 No.179/ larangan pengasingan tanah pri ke non pribuminowayHukum Tanah Swapraja pem otonom krn kontrak politis dg kolonial/ daerah tdk langsung rakyat punya Hak Anggaduh

    Ketentuan Penting !!!Pasal 62 RR 1854 (3 ayat) Pasal 51 IS 1925 1870 No.55 (Agrarisch Wet)AW dilaks Koninklijk Besluit Agrarisch Besluit (1870 No.118) Psl 1 Asas Domein Verklaring/ Domein StatementJenis Hak: Eigendom (570 BW), Erfpacht (720 BW), Opstal (711 BW), Suyling Opstal = Erfpacht

  • USAHA PENYESUAIAN HUKUM AGRARIA KOLONIALArgumentasi: dasar filosofi berbeda Barat = AdatArgumentasi Yuridik: Dualisme HukumKetidakpastianArgumentasi Sosial & ek: ketimpangan strukturArgumentasi Pragmatik: membuat hk baru/ memodifyPilihan kebijakan: memodifikasi peraturan lama (7):a.Penghapusan Desa Perdikanb.Penghapusan Hak Konversi di wil Vorstenlandenc.Penghapusan Tanah Partikelird.Penataan Pengaturan Tanah Perkebunane.Menaikkan Canon & Cijnsf.Larangan Okupasi Illegalg.Merubah Perjanjian Bagi Hasil Tanah PertanianUNIFIKASI HUKUM TANAH NASIONALBerdasarkan: Hukum Adat: ,konsepsi, asas, lembaga, sistem pengaturan Hk Prismatik (Pluralisme Hukum)

  • UNDANG-UNDANG TENTANG KETENTUAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIADasar Filosofi : Pancasila ; Dasar Konstitusional: Psl 33 (3) UUD Komunalistik ReligiusDasar Pengaturan : Hukum Adat ( Hukum Prismatik): kepentingan nasional & ngr, sosialisme Ind, perat dlm UUPA, perat lain, unsur yg berdasar hk agamaTujuan : 2 a. menciptakan unifikasi hk agrariaDasar : b. Menciptakan unifikasi hak penguasaan (HAT & hak jaminan) melalui KonversiFungsi UUPA: a. menghapus Dualisme hk tnh b. unifikasi HAT & hak jaminan dg Konversi c. Meletakkan landasan hk bg pemb hk agrAzas Hukum Tanah Nasional: , nasionalitas, fungsi sosi-al, pemerataan & keadilan, penatagunaan tnh & peme-liharaan lingk hidup, kekeluargaan & kegotongroyongan, pemisahan horisontal, berkarakter hukum publikSumber Hk Tanah Nasional: a. tertulis; b. tdk tertulis

  • ASAS- ASAS DASAR HUKUM TANAH NASIONALA.Asas Religiositas memperhatikan unsur hk agama Ps 1 & 49B.Asas Kebangsaanmendahulukan kept nasional Ps 9, 20, 55C.Asas Demokrasitdk membedakan gender, suku, agama, wil Ps 4 ,9D.Asas pemerataan, pembatasan & keadilan- gol ek lemah khususnya petani Ps 11, 12E.Asas kepastian hk & keterbukaan gol petani Ps 11,13,19F.Asas tnh SDA strategikoptimal, sustainable,terenc Ps 13, 14G.Asas kemanusiaan yg adil & beradabpeny sengketa

  • HAK PENGUASAAN ATAS TANAH MENURUT HK TANAH NASIONALA.Pengertian: hub hk yg memberikan kewng suby hk thd oby hkB. Pembidangan: bersifat hk publik dan hk perdataC. Ruang lingkup: hk tnh, hk air, hk pertambangan, hk perik,hk penguasaan tenaga & unsur ruang angkasaD. Tata jenjang/ hirarkhi:1. hak bangsa (Psl 1)2. hak menguasai negara (Psl 2)Merujuk pada putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-VIII/2010 tanggal 16 Juni 2010 memperluas makna penguasaan negara atas sumber daya agraria termasuk di dalamnya tanah dikonstruksi bahwa rakyat secara kolektif memberikan mandat kepada negara untuk:Mengadakan kebijakan (beleid)Mengadakan pengaturan (regelendaad)Melakukan pengurusan (bestuursdaad)Melakukan pengelolaan (beheersdaad)Melakukan pengawasan (toezichthoudensdaad)3. hak Ulayat (Psl 3)4. hak perorangan terbagi: a. hak atas tanah orisinal/ primer: HM, HGB,HGU,HPk, HPL b. hak atas tnh derivatif/ skunder:HGB,Hpk,HSw,HUBHs,HGd

  • KETENTUAN UMUM HAT (RAMBU PEMBATAS) Sitorus 2005, 78-79)1.Tidak boleh menimbulkan kerugian bagi pihak lain (misbruik van recht/ abus de droit, vergunning, Psl 6 UUPA)2.Sesuai dgn isi & sifat HAT itu sendiri (Psl 20, 28, 35 UUPA)3. Sesuai dgn Renc Tata Ruang (RTRW) & Renc Tata Guna Tnh (Land-use planning) (Psl 14 UUPA jo UU 26/ 2007)4. Tdk boleh digunakan untuk praktik pemerasan (Psl 10 (1), 11 (1) UUPA)5. Tdk boleh menggunakan Ruang Atas Tnh & Ruang bwh tnh yg tdk berkaitan lsg dgn penggunaan tnh (Psl 8 UUPA)

    FUNGSI SOSIAL HAT Psl 6 18 UUPA

  • HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT UUPA

    UrutanJenis HATDiatur Dlm PasalJangka waktu (Durasi)1.Right of Ownership (HM)20 - 27Unlimited2.Right of Cultivation (HGU)28 - 34Maks 25 Thn, wkt > 35 thn diperpanjang 25 thn3.Right of Use of Structure (HGB)35 40 jo Gov Regulation No.40 Thn 1996Maks 30 thn diperpanjang 20 thn4.Right of Use menggunakan dan/ memungut hsl dr tnh org lain/ TN41 44 jo Gov.Regulation No.40 Thn 1996Maks 25 Thn, perpanj 20 thn5.Right of Management (HPL) pecahan TN Quasi HATArt 6 PMA No.9 Th 1965 jis PMDN No.1 Th 1977, 1 PP No.40 Thn 1996, Psl 7 (1) UU No.16 Th 1985According To Secondary Right

  • HAK ATAS TANAH DI INDONESIA MENURUT UUPA

    UrutanJenis HATDiatur Dlm Pasal Jangka Waktu6.Right of Lease ( Buildings)Art 44 45 of BALBased on the Contract7.

    Right to Clear Land & Right to Collect Forest ProduceArt 4 (2), 46 BAL, Law No.41 Th 1999Quasi of Land Right8.

    Security of Loan Right (HT)Art 53 BAL, Law No.4 Th 1996Based on the contract9.Right of Ownership A Unit of Apartment (HMSRS)Law No.16 Th 1985, Gov Regulation No.4 Th 1988Unlimited10.

    11.

    12.Right of Use of Water

    Right of Use of Airspace (Spatial)

    Right for Worship & Other Sacred Purposes in line with The Principle of Belief in Only One GodArticle 47 (1) (2) BAL

    Article 48 BAL

    Article 49 BALCommon Property

    Common Property

  • Pokok Bahasan II: Politik hukum: makna, policy (kebijakan), implementasiMakna Politik Hukum: tujuan sistem hk, cara yg dipakai, kapan hk hrs diubah, serta pola mapan apa untuk pemilihan dan cara mencapai tujuan hukum (S Rahardjo-,1986: 334-335)/ Legal Policy: pembangunan hk thd materi hk agar sesuai kebth, pelaks hk termasuk penegasan fungsi lembaga & pembinaan penegak hukum ( AH Garuda Nusantara,1985 dlm Mahfud MD, 1998: 9)Policy (kebijakan), Suhendar,1997:98-99, Kolonial: eks-ploitasi sektor perkeb, OrLa: kemakmuran:LR, penataan struktur, OrBa: pengadaan tanah: pemb ekonomi & investasi; Rusmadi M,-1997: 1.peningkatan kualitas SDM: BPN, PPAT, user; 2 penataan regulasi; 3.Koordinasi & sinkronisasi kelembagaan kini: PerPres No.11 Th 2005, PP 36/1998 & UU No.30 Th 2004 fikirkan alur: Planning, Organizing, Actuating, Controlling Evaluating (P O A C E) Tupoksi BPN

  • Pokok Bahasan II: Administrasi pertanahan: pengertian, pengaturan, mekanisme, implikasi, konteks pemetaan kasusPengertian: administrare (to serve), KUBI : usaha & kegiatan yg berkaitan dg penyelenggaraan kebijks untukmencapai tujuan/ kegiatan yg berhub dg penyelenggaaan pem: kegiatan kantor & tata usaha, (D Suganda dlm Murad 1997: 1 )org & manajemen dr semua sumbernya scr berdaya & berhasil guna dpt mencapai tujuan yg ditentukan. Pertanahan kebij ngr/ pem dlm mengatur hub manu-sia dg SD tanah(Psl 2 & 4 UUPA).Pengaturan: UUPA, Kep Pres No.7/ 1979, UU 4/ 1996, UU No-.30/ 2004, PP 40/1996, PP 41/1996, PP 24/1997, PP 36/1998, PP 37/1998,PP 46/2002, PMA 3/ 1997, Per Pres No.11 / 2005, Per Pres No.36 /2005, PMA 2/ 1999, PMA No.1/ 1999, Instrk MenAgr No.1/ 1999 dsb.

  • URUSAN AGRARIA DARI SENTRALISASI KE DESENTRALISASI ?Latar Belakang: Pergantian Rezim Orde Baru Transisi Maraknya kasus agraria (pertanahan) Lihat Tabel KPA Konflik kelembagaan & normaKebijakan Yang Ada: Desentralisasi UU No.32 Th 2004Bentuk Kebijakan: TAP IX/ MPR/ 2001Keputusan Presiden No.34 Tahun 2003 Penyerahan Urusan Pusat ke Daerah 9 UrusanKebijakan lanjutan: PP No.38 Thn 2007Urusan pemerintahan sebagaimana dimaksud pada ayat(3) terdiri atas 31 (tiga puluh satu) bidang urusanpemerintahan meliputi:a. pendidikan;b. kesehatan;c. pekerjaan umum . . .c. pekerjaan umum;d. perumahan;e. penataan ruang;f. perencanaan pembangunan;g. perhubungan;h. lingkungan hidup;i. pertanahan;

  • Pokok Bahasan II: mekanisme, implikasi, konteks pelayanan pertanahanMekanisme:Instruksi Ka BPN No.3 Th.1998 peningkatan efisiensi & kualitas pelayanan masy di bid petanahanImplikasi:efisiensi, produktivitas & kualitas layanan:kejelasan prosedur, kelengkapan persyaratan, kepastian biaya, kejelasan & kepastian waktu, informasi & tertib administrasi ( Catur tertib Pertanahan) ada & ketaatan SOP yg standarPelayanan Pertanahan Catur Tertib Pertanahan kepastian peruntukan, penggunaan, persediaan, pemeliharaanPelibatan Aktif Notaris, Pejabat Pembuat Akta Tanah, PemDaPengawasan peruntukan, pemilikan, penggunaan dsbPelayanan dgn prinsip: cepat, mudah, murah, sederhana PP No.24 Thn 1997 jo Permenag No.3/1997Penekanan pada Masyarakat Miskin & Terpinggirkan (?)

  • KETERKAITAN PENGATURAN AGRARIA DAN SDA LAINNYA

  • TOTAL LAND CASES BASED ON AGRARIAN REFORM CONSORTIUM 2011

  • Sengketa tanah & upaya solusinyaBoedi Harsono (2002) : sengketa yg diakibatkan oleh dilakukannya perb hk/ terjadinya peristiwa hk mengenai satu bid tnh tertentu1. Data bidang tanahnya2.Letak bidang tanahnya3.Batas bidang tanahnya4.Luas bidang tanahnya5.Status dan/atau subyek hak6.Hak yg membebaninya7.Pemindahan haknya8.Batalnya hak menjadi Tn Ngr9.Pelepasan/ penyerahan hak10. Pengosongan tanah11.Sengketa ganti rugi/ pesa-ngon12.Sengketa pembatalan hak13.Sengketa pencabutan hak14.Sengketa pemberian hak15.Sengketa penerbitan sertf16.Sengketa alat bukti hak/ perbuatan hukum

  • Sengketa tanah & upaya solusinyaMaria SW Sumardjono (1982, 1996) peta permasalahan pertanahan:Masalah penggarapan rakyat atas tnh areal kehut, perkeb, proyek perumhMasalah pelanggaran keten-tuan Land ReformEkses-ekses dalam pengadaan tanah untuk kepentingan pembSengketa keperdataan bero-byek tanahMasalah yg berkaitan dg Hak Ulayat Masyarakat (hk) Adat

    Data 1994, 1995 E. Suhendar Jenis & Fihak yg bersengketaGanti rugi peng tnh 34,7%Status penguasaan 31,5 %Status pemiikan tnh 22,6%Status penggunaan 11,3 %

    Fihak Yg Bersengketa:1, Masyarakat Vs Pemerintah 57%2.Masyarakat vs pengusaha 30%3.Sesama masyarakat 11%

    Data KPA 1970 2000:1.Masy vs pemerintah 7192.Masy vs perush swasta 8333.Masy vs Perush pemerintah 219

  • KONSEP, DEFINISI, UNSUR HMSRSKonsep menurut Sofian Effendi adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak: kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Konsep berfungsi menyederhanakan pemikiran dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang berkaitan satu dengan lainnya. Konsep rumah susun dapat diketahui dari Pasal 1 angka 1 UU No.20 Thn 2011:Rumah susun adalah bangunan gedung bertingkat yang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagi dalam bagian-bagian yang distrukturkan secara fungsional, baik dalam arah horizontal maupun vertikal dan merupakan satuan-satuan yang masing-masing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah, terutama untuk tempat hunian yang dilengkapi dengan bagian bersama, benda bersama, dan tanah bersama.

  • TIGA KONSEP DASAR RUSUN MENURUT UU No.20 th 2011

    4.Tanah bersama adalah sebidang tanah hak atau tanah sewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hak bersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiri rumah susun dan ditetapkan batasnya dalam persyaratan izin mendirikan bangunan.

    5. Bagian bersama adalah bagian rumah susun yang dimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan rumah susun.

    6. Benda bersama adalah benda yang bukan merupakan bagian rumah susun melainkan bagian yang dimiliki bersama secara tidak terpisah untuk pemakaian bersama.

  • TUJUAN PEMBANGUNAN RUSUNPasal 3a. menjamin terwujudnya rumah susun yang layak huni dan terjangkau dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan serta menciptakan permukiman yang terpadu guna membangun ketahanan ekonomi, sosial, dan budaya;b. meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan ruang dan tanah, serta menyediakan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan dalam menciptakan kawasan permukiman yang lengkap serta serasi dan seimbang dengan memperhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan; c. mengurangi luasan dan mencegah timbulnya perumahan dan permukiman kumuh; d. mengarahkan pengembangan kawasan perkotaan yang serasi, seimbang, efisien, dan produktif; e. memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi yang menunjang kehidupan penghuni dan masyarakat dengan tetap mengutamakan tujuan pemenuhan kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak, terutama bagi MBR; f. memberdayakan para pemangku kepentingan di bidang pembangunan rumah susun; g. menjamin terpenuhinya kebutuhan rumah susun yang layak dan terjangkau, terutama bagi MBR dalam lingkungan yang sehat, aman, harmonis, dan berkelanjutan dalam suatu sistem tata kelola perumahan dan permukiman yang terpadu; dan h. memberikan kepastian hukum dalam penyediaan, kepenghunian, pengelolaan, dan kepemilikan rumah susun.

  • PERSYARATAN PEMBANGUNAN RUSUN ?Persyaratan Pembangunan Pasal 23 (1) Pembangunan rumah susun dilakukan melalui perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis. (2) Perencanaan teknis, pelaksanaan, dan pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

    Pasal 24 Persyaratan pembangunan rumah susun meliputi: a. persyaratan administratif; b. persyaratan teknis; dan c. persyaratan ekologis.

  • 4.JENIS RUSUN MENURUT TUJUAN PENGGUNAANNYA

    1.Rumah susun umum adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah. 2.Rumah susun khusus adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus.3.Rumah susun negara adalah rumah susun yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian, sarana pembinaan keluarga, serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri. 4.Rumah susun komersial adalah rumah susun yang diselenggarakan untuk mendapatkan keuntungan.

  • PERTANYAAN POST TEST 1. What is your opinion regarding land policies in the Dutch colonial era? 2.What is the basic philosophy of land policy of the colonial period? 3.What is your opinion about land rights in the colonial period and the period of the BAL?4. What similarities and differences in land rights which are fixed and temporary?5.What similarities and differences between lease (for building) & use of land rights ? 6. What similarities and differences between state land use rights with the right management ? 7.Whether the management rights can be considered as land rights ?

  • DO THE BEST THANK YOU VERY MUCH

    **