hubungan trait kepribadian dengan kecenderungan …€¦ · tabel 4.1 gambaran umum responden...

82
HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF PADA KARYAWAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi) Disusun oleh : DARA AMALIA NIM: 106070002224 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1431H/2010

Upload: others

Post on 04-Jun-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN GANGGUAN KEPRIBADIAN

OBSESIF KOMPULSIF PADA KARYAWAN

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi (S.Psi)

Disusun oleh :

DARA AMALIA

NIM: 106070002224

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1431H/2010

Page 2: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

ii 

 

HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN

GANGGUAN KEPRIBADIAN OBSESIF KOMPULSIF PADA

KARYAWAN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk memenuhi syarat-syarat

memperoleh gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

DARA AMALIA

NIM: 106070002224

Di bawah bimbingan:

Pembimbing I

Netty Hartati, M.Si NIP: 19531002 198303 2 001

Pembimbing II

M. Avicenna, M.HSc.Psy

NIP: 19770906 200112 2 004

FAKULTAS PSIKOLOGI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2010

Page 3: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

iii 

 

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul “Hubungan Trait Kepribadian dengan Kecenderungan

Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif pada Karyawan” telah diujikan

dalam sidang munaqosyah Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada tanggal 16 November 2010. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1)

pada Fakultas Psikologi. Jakarta, 16 November 2010

Sidang Munaqosyah

Dekan Sekretaris

Jahja Umar, Ph.d Dra.Fadhilah Suralaga,M.Si NIP. 130 885 522 NIP. 150 215 283

Anggota:

S.Evangeline I. Suaidy, M.Si.,Psi Netty Hartanti, M.Si NIP:150411217 NIP: 19531002 198303 2 001

M. Avicenna, M.HSc.Psy NIP: 19770906 200112 2 004

Page 4: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

iv 

 

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Dara Amalia

NIM : 106070002224

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Trait Kepribadian dengan Kecenderungan Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif pada Karyawan” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi tersebut. Adapun kutipan-kutipan yang ada dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.

Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan Undang-undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebaik-baiknya.

Jakarta, 16 November 2010

Dara Amalia_ NIM: 106070002224

 

Page 5: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

ABSTRAK

(A) Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (B) Oktober 2010 (C) Dara Amalia (D) 60 halaman + Lampiran (E) Hubungan Trait Kepribadian dengan Kecenderungan Gangguan Kepribadian Obsesif

Kompulsif Pada Karyawan. (F) Dewasa ini banyak orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian tidak

merasa cemas dengan perilaku maladaptifnya. Kemunculan gangguan kepribadian tersebut berawal dari distress. Salah satu gangguan kepribadian yang dapat muncul karena distress tersebut adalah obsesif kompulsif, kepribadian obsesif kompulsif adalah adanya preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan serta kontrol mental dan interpersonal. Karyawan lebih rentan untuk terkena gangguan kepribadian obsesif kompulsif mungkin dikarenakan distress atau tekanan yang dialaminya dalam pekerjaan. Salah satu teori untuk mengukur trait kepribadian adalah model lima faktor, Faktor-faktor ini diistilahkan dengan Big five: neuroticsm, extraversion, openness to experience, agreebleness dan conscientiousness. penelitian ini bertujuan ingin mengetahui trait-trait mana kah dari pendekatan big five yang berhubungan dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.      Penelitian kuantitatif dengan studi korelasional ini melibatkan 80 responden dari 400 karyawan PT Indopoly Swakarsa Industry. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan menggunakan purpossive sampling. Alat ukur dalam penelitian ini yaitu International Personality Item Pool NEO (IPIP-NEO) dibuat oleh Lewis Goldberg dengan nilai alpha cronbach tiap dimensi yaitu: Neuroticisms sebesar 0.894, Extraversion sebesar 0.822, Agreebleness sebesar 0.795, Openess sebesar 0.817 dan Conscientiousness sebesar 0.854. Kemudian alat ukur gangguan kepribadian obsesif kompulsif yang dibuat oleh peneliti berdasarkan kriteria gangguan kepribadian obsesif kompulsif dalam DSM IV-TR dengan nilai alpha cronbach sebesar 0.846. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait neuroticism dan trait extraversion dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan. Kemudian ada hubungan yang signifikan positif antara trait agreebleness, trait openess dan trait conscientiousness dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan. Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya untuk melakukan penelitian pada populasi yang lebih luas dan mengambil sampel dengan jumlah yang lebih besar. Selain itu disarankan untuk menggunakan alat ukur Big Five, NEO PI-R yang dibuat oleh Costa dan McCrae (1992) untuk mendapatkan hasil yang lebih mendetail bagaimana hubungan setiap facet-facet dalam dimensi big five.

(G) Daftar Bacaan: 24; buku: 17 + internet: 7

v  

Page 6: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhi rabbil 'alamin, puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. atas segala rahmat dan karunia yang diberikan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi dengan judul ” Hubungan Ttrait Kepribadian dengan Kecenderungan Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif pada Karyawan”. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, pemimpin dan tauladan kaum yang beriman, kepada keluarga, sahabat, dan seluruh umat yang senantiasa mencintainya. Penulisan laporan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Selama pengerjaan skripsi ini peneliti dihadapkan dengan beragam cobaan, kesulitan, rintangan dan penuh perjuangan serta kesabaran yang telah memberikan banyak pelajaran hidup yang berarti bagi peneliti. Saya menyadari tidak lah mudah bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini tanpa bantuan, bimbingan, masukan, dorongan dan do’a dari berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi. Untuk itu dengan segala ketulusan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Jahja Umar, Ph.D selaku Dekan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta jajarannya yang telah memberikan kesempatan pada saya agar dapat menuntut ilmu dan mengembangkan diri dengan baik.

2. Ibu Netty Hartati, M.Si selaku pembimbing pertama saya. Terima Kasih atas bimbingan, nasihat, arahan, masukan, waktu dan semangat yang diberikan Ibu agar saya dapat menulis skripsi ini dengan baik.

3. Bapak Avicenna, M.HSc.Psy. selaku pembimbing dua skripsi saya. terima kasih atas segala bimbingan, arahan, dan waktu yang diberikan kepada peneliti, serta Motivasi yang tak henti diberikan Bapak agar saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, terutama Ibu S.Evangeline I. Suaidy, M.Si.,Psi dan Ibu Yunita Faela Nisa yang telah memberikan saya kesempatan untuk belajar serta mengembangkan diri dalam program Mentor Akademis 2010.

5. Seluruh karyawan Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah banyak membantu saya dalam menjalani perkuliahan dan menyelesaikan skripsi.

6. Orang tua saya H. Endon Syahbuddin dan Hj.Agung T atas cinta, kasih, perhatian, motivasi dan dukungan materiil serta tak hentinya memberikan do’a dalam setiap sujud dan ibadahnya agar saya dapat menyelesaikan skripsi

vi  

Page 7: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

ini. Kemudian kakak saya Taruna Ikhwanuddin yang selalu meluangkan waktunya untuk berdiskusi dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bpk. Yunan Fauzi beserta karyawan PT.Indopoly Swakarsa Industry yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian saya.

8. Sahabat-sahabat saya dari SMA Keke, Cipoy, Damai, Aldo yang selalu menjadi tangan maupun telinga kapanpun penulis membutuhkan mereka selalu ada. Sahabat Semenjak awal masuk kuliah Amalia, Hanny, Danny yang telah menghabiskan waktu selama empat tahun bersama-sama dalam tawa maupun duka. Adiyo, Pras, Rudi, Rika, Siti, Aji, Adit, Suci, Isni yang selalu memberikan warna-warni ceria kegembiraan, kebahagian dan kobodohan bersama. Nuran yang bisa menjadi adik, sahabat, kakak bagi penulis yang mengajarkan penulis untuk memandang hidup dari sisi yang berbeda. kemudian ben, jali, chris, ogy, sobok, ayu dan tari yang menamakan dirinya “geng buavita” terimakasih atas segala perhatian yang selalu kalian berikan kepada penulis. Adik-adik kelas anya, farah, effiy, laras, yemmy, uty, rara terimakasih atas dukungan semangat yang selalu dikumandangkan kepada penulis. Geng Unyu: denyu Amirra dan Shinta mari kita unyu-unyuan bersama.

9. Teman-teman kelas B angkatan 2006 yang sangat kompak serta unik. Terimakasi kebersamaan kita selama kurang lebih empat tahun telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi penulis.

10. Teman-teman mentor akademis sebagai tempat bertukar pikiran dan telah memberikan saya banyak wawasan untuk mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi.

11. Teman- teman dalam LSO TC (Trainers Community) dan rekan-rekan BEMF Psikologi 2009-2010 yang telah memberikan saya kesempatan dan pengalaman untuk berorganisasi.

12. Seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu per satu, terima kasih untuk segala dukungan dan bantuan yang telah diberikan untuk membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

Jakarta, 12 November 2010

Penulis

vii  

Page 8: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

DAFTAR ISI

Halaman Judul

Lembar Pengesahan Pembimbing ............................................................................ ii

Lembar Pengesahan Panitia Ujian ........................................................................... iii

Lembar Orisinalitas .................................................................................................. iv

Abstrak ..................................................................................................................... v

Kata Pengantar ......................................................................................................... vi

Daftar Isi .................................................................................................................. viii

Daftar Tabel ............................................................................................................. xi

Daftar Bagan ............................................................................................................ xii

Daftar Lampiran ....................................................................................................... xiii

BAB 1 Pendahuluan................................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah .............................................. 7

1.2.1 Perumusan Masalah ............................................................ 7

1.2.2 Pembatasan Masalah .......................................................... 8

I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian......................................................... 9

1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 9

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 9

1.4 Sistematika Penulisan ...................................................................... 10

BAB 2 Kajian Pustaka ........................................................................................... 11

2.1 Definisi Kepribadian ........................................................................ 11

2.1.1 Trait (sifat) ............................................................................ 12

2.1.2 Perkembangan Kepribadian ................................................. 14

2.1.3 Gangguan Kepribadian………………………..................... 16

viii  

Page 9: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

2.1.4 Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif ………………. 19

2.1.5 Perbedaan Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif dengan

Gangguan Kecemasan Obsesif Kompulsif ……………….. 20

2.1.6 Etiologi Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif ……… 22

2.1.7 Kriteria Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif ……… 23

2.2 Kepribadian Big Five ……………………………………………… 24

2.3 Kerangka Berpikir ………………………………………………… 31

2.4 Hipotesis Penelitian ………………………………………………...33

BAB 3 Metode penelitian ....................................................................................... 35

3.1 Pendekatan Penelitian ....................................................................... 35

3.2 Populasi dan Sampel ......................................................................... 35

3.2.1 Populasi ................................................................................. 35

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel .............................. 35

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................... 36

3.3.1 Definisi Konseptual ............................................................. 36

3.3.2 Definisi Operasional ............................................................ 37

3.4 Pengumpulan Data ........................................................................... 37

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 37

3.4.2 Instrumen Penelitian ............................................................ 38

3.4.2.1 Skala Big Five ......................................................... 38

3.4.2.2 Skala Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif… 39

3.5 Uji Instrumen ………………………………………………........... 41

3.5.1 Uji Validitas Skala …………………………………........... 41

3.5.2 Uji Reliabilitas Skala………………………………............. 42

3.6 Prosedur Penelitian ...................................................................... 43

3.7 Teknik Analisis Data ....................................................................... 44

ix  

Page 10: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

BAB 4 Hasil Penelitian .....................……………………….……………............ 45

4.1 Gambaran Umum Responden ……...………………………........... 45

4.1.1 Gambaran Umum Respnden Berdasarkan Jenis Kelamin … 45

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia ………… 45

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ............................................................... 46

4.2.1 Kategorisasi Skor Gangguan Kepribadian Obsesif

Kompulsif ………………………………………………… 47

4.2.2 Kategorisasi Skor Trait Big Five …………………………. 48

4.3 Hasil Uji Hipotesis ........................................................................... 49

BAB 5 Kesimpulan, Diskusi dan Saran ................................................................ 53

5.1 Kesimpulan …………………………………………..................... 53

5.2 Diskusi ……………………………………………………............ 54

5.3 Saran …………………………………………………................... 57

5.3.1 Saran Teoritis ......................................................................... 57

5.3.2 Saran Praktis .......................................................................... 58

Daftar Pustaka ...................................................................................................... 59

Lampiran

x  

Page 11: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Faktor-faktor Trait Big Five dalam Pervin (2005)

Tabel 3.1 Blueprint item valid skala big five

Tabel 3.2 Blueprint item valid skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif

Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia

Tabel 4.3 Statistik deskriptif variabel penelitian

Tabel 4.4 Penyebaran skor gangguan kepribadian obsesif komplusif

Tabel 4.5 Kategorisasi skor trait big five

Tabel 4.6 Uji Korelasi trait neuroticism dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

Tabel 4.7 Uji Korelasi trait extraversion dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

Tabel 4.8 Uji Korelasi trait agreebleness dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

Tabel 4.9 Uji Korelasi trait openess dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

Tabel 4.10 Uji Korelasi trait conscientiousness dengan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif

xi  

Page 12: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Bagan Kerangka Berpikir ........................................................... 33

xii  

Page 13: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

xiii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Instrumen Penelitian Uji Coba, Instrumen Penelitian Fieldtest.

Lampiran 2 : Uji Reliabilitas dan Validitas Skala Big Five 43 Responden, Uji

Reliabilitas dan Validitas skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif

56 Responden.

Page 14: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

1

BAB 1

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Setiap manusia lahir dengan kepribadian yang berbeda-beda. Tidak ada

satu pun manusia yang memiliki kepribadian yang sama persis walau mereka anak

kembar sekalipun. Eysenck ( dalam Suryabrata, 2007) mendefinisikan kepribadian

adalah jumlah total pola tingkah laku aktual dan potensial yang ditentukan oleh

hereditas dan lingkungan; hal tersebut asli dan berkembang selama interaksi

fungsional dengan tiga sektor utama dimana pola tingkah laku tersebut adalah

sektor konatif (karakter), sektor afektif (temperamen), dan sektor somatik

(konstitusi). Jika kita mengacu pada pengertian kepribadian menurut Eysenck

diatas dikatakan bahwa keturunan dan lingkungan yang mempengaruhi

kepribadian tersebut. Kepribadian sudah ada semenjak lahir yang kemudian

berkembang sampai ia dewasa karena faktor lingkungan yang mempengaruhinya.

Pada masa dewasa kepribadian tersebut akan relatif stabil menetap tidak berubah-

ubah seperti pada masa kanak-kanak dan remaja.

Kepribadian setiap orang terdiri atas trait-trait. Allport membedakan

antara tipe dan trait, setiap orang dapat memiliki suatu sifat, tetapi tidak dapat

memiliki suatu tipe. Tipe merupakan konstruksi ideal seorang pengamat, dan

seseorang dapat disesuaikan dengan tipe itu tetapi konsekuensinya trait-trait khas

individunya diabaikan (Suryabrata, 2007). Jadi tipe cenderung menyembunyikan

Page 15: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

2

trait asli dari individu tersebut, ia tidak dapat menjadi dirinya sendiri. Trait

ditekan dalam dirinya sehingga yang tampak keluar adalah tipe ideal yang

diinginkan oleh orang-orang sekelilingnya. Trait merupakan sifat sebenarnya

individu tersebut. Jika trait individu tersebut diabaikan dan lebih mementingkan

tipe ideal secara belebihan maka hal tersebut dapat membuat seseorang

mengalami gangguan kepribadian.

Dewasa ini banyak orang-orang yang mengalami gangguan kepribadian

tidak merasa cemas dengan perilaku maladaptifnya. Karena orang tersebut tidak

secara rutin merasakan sakit dari apa yang dirasakan oleh masyarakat sebagai

gejalanya, mereka sering kali dianggap sebagai tidak termotivasi untuk

pengobatan dan tidak mempan terhadap pemulihan (Kaplan & Saddock,1997).

Menurut WHO (dalam O’Connor & Dyce, 2001) Gangguan kepribadian secara

mendalam sudah melekat dan menjadi pola tingkah laku yang terus berlanjut,

sebagai manifestasi mereka akan respon secara luas terhadap situasi sosial dan

personal. Mereka menampilkan penyimpangan yang ekstrim atau signifikan dari

individu pada umumnya dalam memberikan dan merasakan kebudayaan, fikiran,

perasaan, dan khususnya, hubungan dengan orang lain. Pola tingkah laku

cenderung stabil dan mencakup banyak bidang dari fungsi psikologis.

Individu dengan gangguan kepribadian secara konsisten menampilkan pola

tidak biasa dan terbatas dari pikiran, perasaan dan tingkah laku yang maladaptif.

Gangguan kepribadian merupakan ”ego syntonic” karena individu merasa normal

Page 16: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

3

terhadap kondisi gangguan yang dialaminya. Kekakuan dan penyimpangan yang

dimilikinya tampak pada orang lain tetapi sering tidak tampak pada dirinya sendiri

(O’Connor & Dyce, 2001). Umumnya kemunculan gangguan kepribadian tersebut

berawal dari kemunculan distress, yang dilanjutkan pada penekanan perasaan-

perasaan tersebut dan berperilaku tertentu seperti orang mengalami distress pada

umumnya. Rendahnya fungsi interaksi sosial di lingkungan tempat tinggal dan

lingkungan kerja ikut memperburuk kondisi dan suasana emosi dengan cara

mendramatisir, menyimpan erat, mengulang atau mengingat kembali suasana hati

(obsesif), dan antisosial.

Salah satu gangguan kepribadian yang dapat muncul karena distress

tersebut adalah obsesif kompulsif, Bagian terpenting dari gangguan kepribadian

obsessif kompulsif adalah adanya preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan,

kesempurnaan serta kontrol mental dan interpersonal. Pola ini mulai ada pada

masa dewasa awal dan terlihat dalam berbagai konteks (DSM IV-TR). Yovel,

Revelle dan Minneka ( dalam Halgin & Whitbourne, 2007) mengemukakan

bahwa perasaan mereka tentang self-worth tergantung kepada tingkah laku mereka

untuk memenuhi hal abstrak yang ideal dari perfeksionis; jika mereka gagal untuk

meraih hal ideal tersebut mereka merasa tidak berharga. Dalam pola kerja ini,

gangguan kepribadian obsesif kompulsif tergantung kepada cara yang problematik

bagaimana mereka memandang diri mereka sendiri.

Page 17: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

4

Abidin (2008) mengatakan bahwa kebanyakan penderita gangguan ini

berasal dari orang kulit putih, terpelajar, menikah, dan karyawan. Karyawan lebih

rentan untuk terkena gangguan kepribadian obsesif kompulsif mungkin

dikarenakan distress atau tekanan yang dialaminya dalam pekerjaannya. Mereka

memiliki beban pekerjaan yang berat kemudian dituntut untuk melakukan hal-hal

sesempurna dan seideal mungkin serta terlalu mementingkan detail yang

berlebihan, sehingga tidak jarang akhirnya pekerjaan yang mereka lakukan tidak

dapat selesai karena terbentur dengan ide ideal yang mereka inginkan untuk

memenuhi harapan atasannya, sementara mereka tidak mampu mencapai ide

tersebut. Kemudian karena perfeksionis yang berlebihan mereka terkadang sulit

membedakan mana hal-hal yang penting untuk dikerjakan atau tidak sehingga

umumnya orang dengan gangguan ini bekerja terlalu keras karena mereka merasa

tidak puas dengan hasil pekerjaannya yang belum sempurna menurut mereka.

Orang- orang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif memiliki

waktu senggang yang sedikit dan banyak menghabiskan waktu dikantor atau

dirumah untuk menyelesaikan pekerjaannya dan mengakibatkan mereka

umumnya memiliki hubungan sosial yang kurang intim dengan lingkungannya,

disamping itu karena mereka juga kaku jadi tidak mudah untuk menjalin

hubungan dengan orang lain. Gangguan kepribadian ini dapat menghambat

produktivitas karyawan tersebut, misalnya karena ingin terlalu sempurna dalam

menyelesaikan pekerjaannya sehingga ia terus mengulang-ulang mengecek

pekerjaannya dan akhirnya melewati batas waktu yang ditentukan untuk

Page 18: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

5

menyelesaikan pekerjaan tersebut dan akhirnya justru menghambatnya untuk

melakukan pekerjaannya yang selanjutnya.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Mudrack (2004) menemukan

bahwa perilaku gila kerja atau lebih dikenal dengan workaholic merupakan hasil

kombinasi dari keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi dan kepribadian obsesif

kompulsif. Hasil ini menambah pemahaman tentang sikap keterlibatan kerja yang

diberikan kaitannya dengan beberapa sifat obsesif-kompulsif, menyarankan

relevansi kepribadian obsesif-kompulsif dalam setting non-klinis, dan menambah

pemahaman fenomena workaholism sebagai kecenderungan perilaku.

Salah satu teori untuk mengukur trait kepribadian adalah model lima

faktor, yang mengelompokkan kepribadian individu diatur dalam lima dimensi

yang luas atau faktor atau kepribadian. Widiger dan Costa mengemukakan (dalam

O’Conner &Dyce, 2001) lima dimensi ini mendasari kepribadian normal maupun

abnormal. Kepribadian abnormal dilihat sebagai varians maladaptif yang ekstrim

dari lima faktor kepribadian dan gangguan kepribadian dapat dipahami dalam arti

posisi mereka yang relatif terhadap lima dimensi utama. Faktor-faktor ini

diistilahkan dengan Big five: neuroticsm, extraversion, openness to experience,

agreebleness dan conscientiousness (McCrae & Costa, 1999). penelitian ini

mengatakan bahwa lima dimensi tersebut dapat menangkap berbagai variasi

kepribadian individu dan menemukan bahwa trait kepribadian individu secara

kuat dipengaruhi oleh genetik (Jang, McCrae, et al.,1998).

Page 19: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

6

Sejumlah meta-analisis telah mengkonfirmasi nilai prediksi big five di

berbagai perilaku. Page dan Saulsman (2004) memeriksa hubungan antara

dimensi kepribadian big five dan masing-masing dari 10 gangguan kepribadian

yang ada dalam DSM-IV. Sepuluh gangguan tersebut antara lain adalah gangguan

kepribadian paranoid, skizoid, skizotipal, antisosial, ambang, histrionik, narsistik,

menghindar, dependen dan obsesif kompulsif. Peneliti menemukan bahwa setiap

gangguan menunjukkan gambaran yang unik dan tak terduga dari model lima

faktor ini. Kepribadian yang paling menonjol dan konsisten yang mendasari

gangguan adalah hubungan positif dengan neuroticism dan hubungan yang

negative dengan agreebleness.

Peneliti yang menggunakan pendekatan dimensional model big-five untuk

mengerti gangguan kepribadian obsesif kompulsif mencatat bahwa individu-

individu yang mengalami gangguan kepribadian tersebut memiliki level yang

tinggi pada conscientiousness (Widiger et al., 2002), yang menunjukkan pada

kesukaannya untuk bekerja secara ekstrim, perfeksionis, dan kontrol terhadap

tingkah laku yang berlebihan (McCann, 1999). Mereka juga memiliki skor yang

tinggi pada assertif (salah satu facet dalam dimensi extraversion) dan rendah pada

compliance (salah satu facet pada dimensi agreebleness).

.

Dari fenomena dan penelitian-penelitian yang telah di paparkan

sebelumnya, maka peneliti ingin mengetahui trait-trait mana kah dari pendekatan

Page 20: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

7

big five yang berhubungan dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif pada sampel karyawan.

Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul ”Hubungan trait kepribadian dengan Kecenderungan

Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif pada Karyawan”.

1.2 Perumusan dan Pembatasan Masalah

1.2.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya,

maka masalah yang akan diteliti dirumuskan sebagai berikut:

1) Apakah ada hubungan yang signifikan antara skor trait neuroticism

dalam kepribadian Big Five dengan kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan?

2) Apakah ada hubungan yang signifikan antara trait extraversion

dalam kepribadian Big Five dengan kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan?

3) Apakah ada hubungan yang signifikan antara trait agreebleness

dalam kepribadian Big Five dengan kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan?

4) Apakah ada hubungan yang signifikan antara trait openess dalam

kepribadian Big Five dengan kecenderungan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif pada karyawan ?

Page 21: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

8

5) Apakah ada hubungan yang signifikan antara trait

conscientiousness dalam kepribadian Big Five dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada

karyawan?

1.2.2 Pembatasan Masalah

Untuk menghindari kesalahan persepsi dan lebih terarahnya

pembahasan, maka penulis membatasi masalah yang akan diteliti

yaitu sebagai berikut :

a. Trait kepribadian adalah dimensi dari perbedaan individu yang

cenderung menunjukkan pola yang konsisten pada pikiran,

perasaan dan tindakan. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan Kepribadian big five untuk mengukur trait

kepribadian . kepribadian big five adalah suatu pendekatan

yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian

manusia melalui trait yang tersusun dalam lima buah domain

kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis

faktor. Lima traits kepribadian tersebut adalah extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, openness to

experiences.

b. Gangguan kepribadian obsessif kompulsif adalah adanya

preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan serta

kontrol mental dan interpersonal (DSM IV-TR).

Page 22: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

9

c. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT . Indopoly

Swakarsa Industry.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan yang signifikan antara trait neuroticism, extraversion, openness

to experience, agreeableness, conscientiousness dengan kecenderungan

gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

1) Manfaat teoritisnya adalah untuk memperkaya khazanah kajian

psikologi, terutama yang berkaitan dengan psikologi kepribadian dan

psikologi klinis.

2) Manfaat praktisnya adalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

pembaca terutama karyawan yang tidak menyadari bahwa mereka

sebenarnya memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif karena orang dengan gangguan kepribadian ini tidak selalu

menyadari bahwa dirinya terganggu maka setelah mereka tahu mereka

dapat cepat bertindak agar kecenderungan tersebut tidak sampai pada

gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

Page 23: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

10

I.5 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan

Berisi latar belakang mengapa perlu dilakukan penelitian tentang

hubungan trait kepribadian dengan kecencerungaan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Di dalam bab ini akan dibahas sejumlah teori yang berkaitan

dengan masalah yang akan diteliti secara sistematis, kerangka

berpikir dan hipotesis penelitian.

BAB III : Metodelogi Penelitian

Bab ini meliputi pendekatan penelitian, populasi dan sampel,

variable penelitian, pengumpulan data, uji instrumen, prosedur

penelitian, dan teknik analisis data.

BAB IV : Analisis Hasil Penelitian

Dalam bab ini peneliti akan membahas mengenai gambaran

subjek penelitian, deskripsi data dan hasil uji hipotesis.

BAB V : Kesimpulan, Diskusi, dan Saran

Pada bab ini, peneliti akan merangkum keseluruhan isi penelitian

dan meyimpulkan hasil penelitian. Dalam bab ini juga akan

dimuat diskusi dan saran.

Page 24: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

11

BAGIAN 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kepribadian

Definisi kepribadian menurut Allport (dalam Engler, 2009) adalah

organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan

caranya yang khas dalam tingkah laku dan fikirannya. Allport juga mengatakan

bahwa kepribadian terletak dibelakang perbuatan-perbuatan khusus dan di dalam

individu (Suryabrata, 2007). Dari apa yang telah dikemukakan oleh Allport, maka

dapat dikatakan bahwa kepribadian adalah sesuatu yang unik dan khas jadi setiap

orang pasti memiliki kepribadian yang berbeda, tidak ada seorangpun yang

memiliki kepribadian yang sama walau anak kembar sekalipun.

Sedangkan menurut Pervin dan John (2005) kepribadian mewakili

karakteristik individu yang terdiri dari pola-pola pikiran, perasaan dan perilaku

yang konsisten. Definisi tersebut memiliki arti yang cukup luas yang

membolehkan kita untuk fokus pada banyak aspek yang berbeda pada setiap

orang. Pada waktu yang bersamaan, hal tersebut menganjurkan kita untuk

konsisten pada pola tingkah laku dan kualitas dalam diri orang tersebut yang

diukur secara teratur.

Cattel (dalam Engler, 2009) memberi definisi mengenai kepribadian

sangat umum, yaitu: kepribadian adalah suatu prediksi mengenai apa yang akan

Page 25: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

12

dilakukan oleh seseorang dalam berbagai situasi yang terjadi padanya. Jadi

persoalan mengenai kepribadian adalah persoalan mengenai segala aktivitas

individu, baik yang nampak maupun yang tidak nampak (Suryabrata, 2007). Maka

dapat disimpulkan bahwa kepribadian adalah ciri atau karakter yang ada pada

individu secara konsisten baik itu tampak ataupun tidak tampak yang

membedakan antara satu orang dengan orang lainnya.

Definisi kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah definisi

kepribadian yang dikemukakan oleh Allport, yaitu organisasi dinamis dalam

individu sebagai sistem psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam

tingkah laku dan fikirannya (Engler, 2009).

2.1.1 Trait (Sifat)

Allport mengatakan trait adalah struktur yang jujur dan dapat dipercaya

dalam diri individu yang mempengaruhi tingkah laku; trait bukanlah label

sederhana yang kita gunakan untuk menjelaskan atau mengklasifikasikan tingkah

laku (Engler, 2009). Allport mendefinisikan trait sebagai kecenderungan

menentukan atau predisposisi untuk merespon situasi yang terjadi dalam berbagai

cara. Trait bersifat konsisten dan abadi; trait dihitung untuk konsistensinya dalam

tingkah laku manusia. Trait, sama seperti kepribadian pada dasarnya tidak dapat

di observasi. Pada saat ini, peneliti kepribadian hanya dapat mengukur trait secara

empiris. (Engler, 2009). Kemudian menurut Cattel, trait adalah suatu “struktur

mental”, suatu kesimpulan yang diambil dari tingkah laku yang dapat diamati,

Page 26: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

13

untuk menunjukkan keajegan dan ketetapaan dalam tingkah laku itu (Suryabrata,

2007). Tingkat trait kepribadian dasar berubah dari masa remaja akhir hingga

masa dewasa. McCrae dan Costa yakin bahwa selama periode dari usia 18 sampai

30 tahun, orang sedang berada dalam proses mengadopsi konfigurasi trait yang

stabil, konfigurasi yang tetap stabil setelah usia 30 tahun (Feist, 2006).

Cattel (dalam Pervin & John, 2005) membagi trait menjadi dua bagian

penting:

a) ability traits, temperament traits dan dynamic traits

ability traits berhubungan dengan kemampuan individu untuk berfungsi

secara efektif. Contoh dari ability traits adalah intelegensi. Temperament

trait berhubungan dengan kehidupan emosional individu, aspek

konstitusional individu tersebut. apakah cenderung untuk bekerja dengan

cepat atau lambat; secara umum, tenang atau emosional; atau bertingkah

laku dipikirkan sebelumnya atau impulsif. Dynamic traits berhubungan

dengan perjuangan, kehidupan motivasional dari individu, segala jenis

tujuan yang ingin dicapai oleh individu tersebut. ability, temperament, dan

dynamic traits terlihat sebagai elemen utama dari kepribadian.

b) Surface trait dan source trait

Surface trait (sifat nampak) adalah kelompok variabel-variabel yang

nampak, sedangkan source trait (sifat asal) adalah variabel-variabel yang

mendasari berbagai manifestasi yang nampak. Jadi, kalau kita saksikan

sejumlah tingkah laku yang nampaknya saling berhubungan kita dapat

mengatakan itu adalah suatu variabel saja, maka itu kita sebut sifat yang

Page 27: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

14

nampak atau sifat permukaan. Tentang sifat asal, hanya dapat diketahui

dengan macam sifat itu. Cattel menganggap, bahwa sifat asal lebih penting

daripada sifat permukaan. Sifat permukaan merupakan hasil interaksi

daripada sifat asal dan pada umumnya dapat diharapkan kurang tetap jika

dibanding dengan faktor. Menurut Cattel, bagi orang lain nampaknya sifat

permukaan itu lebih berarti dan lebih diakui daripada sifat asal, karena

sifat permukaan tersebut dapat langsung disaksikan dari observasi yang

sederhana. Namun, dalam rangka yang lebih mendalam, sifat asal lah yang

lebih mendasari tingkah laku (Suryabrata, 2007).

2.1.2 Perkembangan Kepribadian

Menurut Allport (dalam Suryabrata, 2007) individu itu dari lahir

mengalami perubahan-perubahan yang penting. Perkembangan kepribadian yang

terjadi menurutnya adalah:

a. Kanak-kanak

Allport memandang neonatus itu semata-mata sebagai makhluk yang

dilengkapi dengan keturunan-keturunan, dorongan-dorongan/nafsu-nafsu dan

refleks-refleks. Jadi belum memiliki bermacam-macam sifat yang kemudian

dimilikinya. Dengan kata lain belum memiliki kepribadian. Pada waktu lahir

ini anak telah mempunyai potensi-potensi baik fisik maupun tempramen, yang

aktualisasinya tergantung kepada perkembangan dan kematangan. Dalam

masa ini anak itu merupakan makhluk yang punya tegangan-tegangan dan

perasaan nyaman tak nyaman. Jadi pada masa ini keterangan yang biologistis

Page 28: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

15

yang bersandar pada pentingnya hadiah atau hukum efek atau prinsip

kesenangan adalah sangat cocok. Jadi dengan didorong oleh kebutuhan

mengurangi ketidaknyamanan sampai minimal dan mencari kenyamanan

sampai maksimal anak itu berkembang. Pertumbuhan itu bagi Allport

merupakan proses diferensiasi dan integrasi yang berlangsung terus menerus.

Allport menyimpulkan, bahwa setidak-tidaknya pada bagian kedua tahun

pertama anak telah menunjukkan dengan pasti sifat-sifat yang khas

(Suryabrata, 2007).

b. Orang dewasa

Pada orang dewasa faktor-faktor yang menentukan tingkah laku adalah

sifat-sifat (traits) yang terorganisasikan dengan selaras. Sifat-sifat ini timbul

dalam berbagai cara dari perlengkapan-perlengkapan yang dimiliki neonatus.

Bagaimana jalan perkembangan ini yang sebenarnya bagi Allport tidaklah

penting; yang penting ialah yang ada kini. Sampai batas-batas tertentu

berfungsinya sifat-sifat itu disadari dan rasional. Biasanya individu yang

normal mengerti/menyadari apa yang dikerjakannya dan mengapa itu

dikerjakannya, untuk memahami manusia dewasa tidak dapat dilakukan tanpa

mengerti tujuan-tujuan serta aspirasi-aspirasinya. Motif-motif itu terutama

tidak berasal dari masa lampau tetapi terutama bersandar pada masa depan.

Pada umumnya orang dapat lebih tahu apa yang akan hendak dikerjakan

seseorang, kalau dia tahu rencana-rencana yang disadarinya daripada ingatan-

ingatan yang tertentu (Suryabrata, 2007).

Page 29: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

16

2.1.3 Gangguan Kepribadian

Kaplan dan Saddock (1997) mendefinisikan gangguan kepribadian sebagai

suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang yang ditemukan pada

sebagian besar orang. Jika sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan

dapat menyebabkan gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan

subyektif maka dimasukkan sebagai kelas gangguan kepribadian.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian biasanya memiliki tingkah

laku yang kompleks dan berbeda-beda berupa :

a. Ketergantungan yang berlebihan

b. Ketakutan yang berlebihan dan intimitas

c. Kesedihan yang mendalam

d. Tingkah laku yang eksploitatif

e. Kemarahan yang tidak dapat dikontrol

f. Kalau masalah mereka tidak ditangani, kehidupan mereka akan

dipenuhi ketidakpuasan

Penyebab munculnya gangguan kepribadian (Kaplan & Saddock, 1997) :

a. Faktor Genetika

Salah satu buktinya berasal dari penelitian gangguan psikiatrik pada

15.000 pasangan kembar di Amerika Serikat. Diantara kembar

monozigotik, angka kesesuaian untuk gangguan kepribadian adalah

beberapa kali lebih tinggi dibandingkan kembar dizigotik. Selain itu

menurut suatu penelitian, tentang penilaian multiple kepribadian dan

Page 30: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

17

temperamen, minat okupasional dan waktu luang, dan sikap sosial, kembar

monozigotik yang dibesarkan terpisah adalah kira-kira sama dengan

kembar monozigotik yang dibesarkan bersama-sama.

b. Faktor Temperamental

Faktor temperamental yang diidentifikasi pada masa anak-anak mungkin

berhubungan dengan gangguan kepribadian pada masa dewasa.

Contohnya, anak-anak yang secara temperamental ketakutan mungkin

mengalami kepribadian menghindar.

c. Faktor Biologis

a) Hormon

Orang yang menunjukkan sifat impulsif seringkali juga menunjukkan

peningkatan kadar testosterone, 17-estradiol dan estrone.

b) Neurotransmitter.

Penilaian sifat kepribadian dan sistem dopaminergik dan serotonergik,

menyatakaan suatu fungsi mengaktivasi kesadaran dari neurotransmitter

tersebut. Meningkatkan kadar serotonin dengan obat seretonergik

tertentu seperti fluoxetine dapat menghasilkan perubahan dramatik pada

beberapa karakteristik kepribadian. Serotonin menurunkan depresi,

impulsivitas.

d. Elektrofisiologi

Perubahan konduktansi elektrik pada elektroensefalogram ditemukan pada

beberapa pasien dengan gangguan kepribadian dan paling sering pada tipe

antisosial dan ambang, dimana ditemukan aktivitas gelombang lambat.

Page 31: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

18

e. Faktor Psikoanalitik

Sigmund Freud menyatakan bahwa sifat kepribadian berhubungan dengan

fiksasi pada salah satu stadium perkembangan psikoseksual. Fiksasi pada

stadium anal, yaitu anak yang berlebihan atau kurang pada pemuasan anal

dapat menimbulkan sifat keras kepala, kikir dan sangat teliti.

Dalam Diagnostik and Statistical Manual of Mental Disorders edisi

keempat (DSM-IV), gangguan kepribadian dikelompokkan ke dalam tiga

kelompok, yaitu:

A. Kelompok A, terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid dan

skizotipal. Orang dengan gangguan seperti ini seringkali tampak aneh dan

eksentrik.

B. Kelompok B, terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang,

histrionik dan narsistik. Orang dengan gangguan ini sering tampak

dramatik, emosional, dan tidak menentu.

C. Kelompok C, terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen dan

obsesif-kompulsif, dan satu kategori yang dinamakan gangguan

kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan

kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif). Orang

dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan.

Page 32: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

19

2.1.4 Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Bagian terpenting dari gangguan kepribadian obsesif kompulsif adalah

adanya preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan serta kontrol

mental dan interpersonal. Pola ini mulai ada pada masa dewasa awal dan terlihat

dalam berbagai konteks (DSM IV-TR). Kepribadian obsesif-kompulsif adalah

seorang perfeksionis, terfokus berlebihan pada detail, aturan, jadwal, dan

sejenisnya. Orang-orang tersebut seringkali terlalu memerhatikan detail sehingga

mereka tidak pernah menyelesaikan proyek. Mereka berorientasi pada pekerjaan

dan bukan pada kesenangan dan teramat sulit mengambil keputusan (karena takut

salah). Hubungan interpersonal mereka seringkali buruk karena mereka keras

kepala dan menuntut agar segala sesuatu dilakukan dengan cara mereka. Gila

kendali adalah istilah populer bagi orang-orang tersebut. Secara umum mereka

serius, rigid, formal dan tidak fleksibel terutama mengenai isu-isu moral. Mereka

tidak mampu membuang objek-objek yang sudah rusak dan tidak terpakai, bahkan

yang tidak memiliki nilai sentimental dan kemudian rakus serta kikir (Davidson,

Kring & Neale 2006).

Orang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sangat

memperhatikan kerapihan dan detail-detail kecil setiap hari dalam kehidupannya.

Mereka memperlihatkan perfeksionis dan tidak fleksibel dengan cara yang

maladaptif. Hal yang membuat orang-orang disekelilingnya merasa terganggu

dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif adalah bagaimana mereka

bertingkah laku (Halgin & Whitbourne, 2007). Mereka sering merasa cemas yang

Page 33: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

20

berlebihan ketika berada dalam situasi yang tidak jelas peraturannya seakan-akan

situasi tersebut meningkatkan ketakutannya untuk membuat kesalahan dan merasa

bersalah dan pantas untuk mendapat hukuman. Seperti yang telah dipaparkan

sebelumnya, gangguan ini masuk kedalam kelompok yang memiliki kecemasan

dan ketakutan sebagai karakteristik utamanya (Fitzgerald, 2009).

1,7 sampai 7,7 persen dari populasi dapat didiagnosa menderita gangguan

kepribadian obsesif kompulsif dan itu lebih sering terjadi pada pria daripada

wanita (Ekselius et al., 2001; Fabrega et al., 1991; Weissman, 1993 dalam Susan

Nolen-Hoeksema, 2007). Menurut Lauren B Alloy,at al (2005) hal ini dikarenakan

wanita secara umum lebih emosional dan lebih empati daripada pria. Pria secara

umum, lebih asertif, percaya diri, dan lebih mementingkan logika dibandingkan

wanita. Itulah sebabnya tidak mengherankan jika gangguan kepribadian yang

meliputi emosional (histrionik, ambang) lebih sering terjadi pada wanita dan

gangguan kepribadian yang mementingkan diri sendiri (narsistik, antisosial) lebih

sering terjadi pada laki-laki.

2.1.5 Perbedaan Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif dengan

Gangguan Kecemasan Obsesif Kompulsif

Gangguan kepribadian obsesif kompulsif cukup berbeda dari gangguan

obsesif kompulsif. Gangguan obsesif kompulsif adalah suatu gangguan

kecemasan dimana pikiran dipenuhi dengan pemikiran yang menetap dan tidak

dapat dikendalikan dan individu dipaksa untuk terus menerus mengulang tindakan

Page 34: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

21

tertentu, menyebabkan distress yang signifikan dan menganggu keberfungsian

sehari-hari (Davidson, Kring & Neale 2006). Dalam hal ini gangguan ini tidak

mencakup obsesi dan kompulsi yang menandai gangguan obsesif kompulsif. Bila

penggunaan istilah yang sama menunjukkan bahwa dua gangguan tersebut

memiliki hubungan, hubungan tersebut nampaknya tidak sangat kuat. Orang-

orang yang mengalami gangguan kepribadian obsesif kompulsif tidak secara

umum merasa perlu untuk mengulang-ulang aksi ritual yang merupakan gejala

umum dari gangguan obsesif kompulsif (Kiff, 2007).

Pikiran dan tingkah laku yang ditemukan pada orang gangguan obsesif

kompulsif jarang yang relevan dengan permasalahan hidupnya yang nyata.

Sedangkan orang dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif mengatur

dengan sangat detail kegiatan-kegiatan apa saja yang harus mereka lakukan setiap

harinya (Fitzgerald, 2009). Gangguan kepribadian obsesif kompulsif

memperlihatkan cara interaksi yang lebih umum dengan sekelilingnya

dibandingkan dengan gangguan obsesif kompulsif, yang meliputi hanya pikiran

obsesif yang spesifik dan memaksa dan tingkah laku yang kompulsif (Nolen-

Hoeksema, 2007).

Orang dengan gangguan obsesif kompulsif melakukan ritual secara

berulang-ulang untuk menghindari atau menghilangkan kecemasannya. Misalnya

mencuci tangan berulang kali karena merasa tangannya masih kotor. Sementara

gangguan kepribadian obsesif kompulsif merupakan kondisi pervasif meliputi

Page 35: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

22

filosofi kepribadian seseorang yang memiliki karakteristik perfeksionis dan rumit,

mereka akan merasa cemas jika hal-hal yang mereka lakukan tidak berjalan secara

sempurna (Phillipson, 2008).

2.1.6 Etiologi Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Teori psikodinamik awal mengatribusikan gangguan kepribadian ini pada

fiksasi perkembangan saat masa anal karena orangtua pasien terlalu keras dan

menghukum selama masa toilet training (Freud, 1923). Harry Stack Sullivan

(1953) menyatakan bahwa gangguan kepribadian obsesif kompulsif muncul ketika

anak-anak tumbuh dirumah dimana disana banyak kemarahan dan kebencian yang

tersembunyi dibalik tampak luarnya yang penuh cinta dan kebaikan. Anak-anak

tidak mengembangkan kemampuan interpersonal dan selain itu menghindari

keintiman dan mengikuti peraturan yang kaku untuk meraih self-esteem dan self-

control. Akan tetapi teori ini belum teruji secara empiris.

Teori kognitif mengatakan bahwa orang-orang dengan gangguan ini

mempunyai kepercayaan selalu merasa ada yang kurang, kecacatan atau kesalahan

dan hal-hal tersebut tidak dapat ditoleransi. Salah satu penelitian menemukan

bahwa orang-orang yang didiagnosa dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif mengalami kepercayaan tersebut secara signifikan lebih sering

dibandingkan dengan orang-orang yang didiagnosa dengan gangguan kepribadian

yang lainnya (Beck et al., 2001). Perasaan mereka tentang self-worth tergantung

kepada tingkah laku mereka untuk memenuhi hal abstrak yang ideal dari

Page 36: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

23

perfeksonis; jika mereka gagal untuk meraih hal ideal tersebut mereka merasa

tidak berharga. Dalam pola kerja ini, gangguan kepribadian obsesif kompulsif

tergantung kepada cara yang problematik bagaimana mereka memandang diri

mereka sendiri. Mendukung pentingnya faktor kognitif, peneliti telah

mengidentifikasi diantara orang-orang dengan gangguan ini memiliki

kecenderungan untuk diganggu oleh hal-hal detail yang tidak penting dalam

proses rangsang visual mereka (Yovel, Revelle, & Mineka, 2005). Para terapis

akan menganjurkan orang-orang dengan gangguan ini untuk melakukan

perawatan dengan terapi tingkah laku agar dapat mengurangi tingkah laku

kompulsif mereka (Beck & Freeman, 1990; Millon et al.,2000).

2.1.6 Kriteria gangguan kepribadian obsesif kompulsif dalam DSM

IV-TR

Tedapat minimal empat dari ciri berikut ini (Davidson et.al., 2006) :

1. Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utam

suatu aktifitas terabaikan

a

2. Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai

proyek jarang terselesaikan

3. Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan

kesenangan dan persahabatan

4. Tidak fleksibel tentang moral

5. Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti

Page 37: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

24

6. Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi

standardnya

7. Kikir

8. Ridig (kaku) dan keras kepala

Dalam penelitian ini yang ingin dilihat adalah kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif bukan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

secara keseluruhan. Karena untuk mendiagnosa gangguan kepribadian obsesif

kompulsif secara keseluruhan diperlukan tes psikiatrik lebih lanjut kemudian perlu

dilakukan observasi secara mendalam. Sementara dalam penelitian ini hanya

menggunakan skala pengukuran yang disusun berdasarkan kriteria gangguan

kepribadian obsesif kompulsif yang telah di paparkan sebelumnya untuk melihat

kecenderungan gangguan kepribadian tersebut.

2.2 Kepribadian Big Five

Kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan yang digunakan dalam

psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui trait yang tersusun dalam

lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk dengan menggunakan analisis

faktor. Lima trait kepribadian tersebut adalah extraversion, agreeableness,

conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences. Dimulai pada tahun

1960 dan semakin meningkat pada tahun 1980, 1990, dan 2000. Tokoh

pelopornya adalah Allport dan Cattell (Friedman & Schustack, 2008). Banyak

studi longitudinal data, yang berkorelasi dengan hasil nilai tes individu dari waktu

Page 38: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

25

ke waktu, dan data cross-sectional, yang membandingkan tingkat kepribadian

kelompok usia yang berbeda, menunjukkan tingkat stabilitas yang tinggi dalam

sifat kepribadian saat dewasa (McCrae & Costa 1990).

Penelitian yang lebih baru dan meta-analisis penelitian sebelumnya,

menunjukkan bahwa perubahan terjadi di semua lima karakter pada berbagai titik

dalam rentang kehidupan. Penelitian menunjukkan bukti untuk efek pendewasaan,

rata-rata tingkat agreebleness dan conscientiousness biasanya meningkat dengan

waktu, sedangkan extraversion, neuroticism dan openess cenderung menurun.

Disamping efek kelompok ini, terdapat perbedaan-perbedaan individual:

demostrate unik orang yang berbeda pola-pola perubahan pada semua tahap

kehidupan (Roberts & Mroczek, 2008).

Ada beberapa instrumen untuk mengukur big five (Briggs, 1992; Widiger

& Trull, 1997). Diantaranya: Goldberg (1982, 1992) telah mengembangkan

beberapa bagian untuk mengukur big five, terdiri dari 50 transparent bipolar

adjective dan 100 unipolar adjective markers. Wiggins dan Trapnell (1997)

mengembangkan Interpersonal Adjective Scaled Revised. tersedia pula Q-Sort

yang dikembangkan oleh McCre Costa, dan Busch (1986) dan Robbins, John, dan

Caspi (1994). Kemudian ada NEO-PI-R yang di kembangkan oleh Paul T.Costa

dan Robert R.McCrae (1992).

Page 39: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

26

Trait-trait dalam domain-domain dari kepribadian Big Five Costa & McCrae

(1997) adalah sebagai berikut.

A. Extraversion (E)

Faktor pertama adalah extraversion, atau bisa juga disebut faktor dominan-

patuh (dominance-submissiveness). Faktor ini merupakan dimensi yang penting

dalam kepribadian, dimana extraversion ini dapat memprediksi banyak

tingkah laku sosial. Menurut penelitian, seseorang yang memiliki faktor

extraversion yang tinggi, akan mengingat semua interaksi sosial, berinteraksi

dengan lebih banyak orang dibandingkan dengan seseorang dengan tingkat

extraversion yang rendah. Dalam berinteraksi, mereka juga akan lebih banyak

memegang kontrol dan keintiman. Peergroup mereka juga dianggap sebagai

orang-orang yang ramah, menyenangkan, penyayang dan cerewet.

Extraversion dicirikan dengan afek positif seperti memiliki antusiasme

yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik dengan

banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain. Extraversion

memiliki tingkat motivasi yang tinggi dalam bergaul, menjalin hubungan dengan

sesama dan juga dominan dalam lingkungannya. Extraversion dapat memprediksi

perkembangan dari hubungan sosial. Seseorang yang memiliki tingkat

extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman daripada seseorang yang

memiliki tingkat extraversion yang rendah. Extraversion mudah termotivasi oleh

perubahan, variasi dalam hidup, tantangan dan mudah bosan. Sedangkan orang-

Page 40: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

27

orang dengan tingkat ekstraversion rendah cenderung bersikap tenang, menarik

diri dari lingkungannya, pemalu, tidak percaya diri, submisif dan pendiam.

B. Agreeableness (A)

Agreebleness dapat disebut juga mudah beradaptasi dengan lingkungan

sosial yang mengindikasikan seseorang yang ramah, memiliki kepribadian yang

selalu mengalah, menghindari konflik dan memiliki kecenderungan untuk

mengikuti orang lain. Berdasarkan value survey, seseorang yang memiliki skor

agreeableness yang tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki value

suka membantu, pemaaf, dan penyayang.

Namun, ditemukan pula sedikit konflik pada hubungan interpersonal orang

yang memiliki tingkat agreeableness yang tinggi, dimana ketika berhadapan

dengan konflik, self-esteem mereka akan cenderung menurun. Selain itu,

menghindar dari usaha langsung dalam menyatakan kekuatan sebagai usaha untuk

memutuskan konflik dengan orang lain merupakan salah satu ciri dari seseorang

yang memiliki tingkat aggreeableness yang tinggi. Pria yang memiliki tingkat

agreeableness yang tinggi dengan penggunaan kekuatan yang rendah, akan lebih

menunjukan kekuatan jika dibandingkan dengan wanita. Sedangkan orang-orang

dengan tingkat agreeableness yang rendah cenderung untuk lebih agresif dan

kurang kooperatif.

Page 41: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

28

C. Neuroticism (N)

Neuroticism menggambarkan seseorang yang memiliki masalah dengan

emosi yang negatif seperti rasa khawatir dan rasa tidak aman. Secara emosional

mereka labil, seperti juga teman-temannya yang lain, mereka juga mengubah

perhatian menjadi sesuatu yang berlawanan. Seseorang yang memiliki tingkat

neuroticism yang rendah cenderung akan lebih gembira dan puas terhadap hidup

dibandingkan dengan seseorang yang memiliki tingkat neuroticism yang tinggi.

Selain memiliki kesulitan dalam menjalin hubungan dan berkomitmen, mereka

juga memiliki tingkat self- esteem yang rendah. Individu yang memiliki nilai atau

skor yang tinggi di neuroticism adalah kepribadian yang mudah mengalami

kecemasan, rasa marah, depresi, dan memiliki kecenderungan emotionally

reactive.

D. Openness (O)

Faktor openness terhadap pengalaman merupakan faktor yang paling sulit

untuk dideskripsikan, karena faktor ini tidak sejalan dengan bahasa yang

digunakan tidak seperti halnya faktor-faktor yang lain. Openness mengacu pada

bagaimana seseorang bersedia melakukan penyesuaian pada suatu ide atau situasi

yang baru.

Openness mempunyai ciri mudah bertoleransi, kapasitas untuk menyerap

informasi, menjadi sangat fokus dan mampu untuk waspada pada berbagai

perasaan, pemikiran dan impulsivitas. Seseorang dengan tingkat openness yang

Page 42: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

29

tinggi digambarkan sebagai seseorang yang memiliki nilai imajinasi dan

pemikiran yang luas. Sedangkan seseorang yang memiliki tingkat openness yang

rendah memiliki nilai kebersihan, kepatuhan, dan keamanan bersama, kemudian

skor openess yang rendah juga menggambarkan pribadi yang mempunyai

pemikiran yang sempit, konservatif dan tidak menyukai adanya perubahan.

Openness dapat membangun pertumbuhan pribadi. Pencapaian kreatifitas

lebih banyak pada orang yang memiliki tingkat openness yang tinggi dan tingkat

agreeableness yang rendah. Seseorang yang kreatif, memiliki rasa ingin tahu, atau

terbuka terhadap pengalaman lebih mudah untuk mendapatkan solusi untuk suatu

masalah.

E. Conscientiousness (C)

Conscientiousness dapat disebut juga dependability, impulse control, dan

kemauan untuk mencapai prestasi, yang menggambarkan perbedaan keteraturan

dan disiplin diri seseorang. Seseorang yang conscientious memiliki nilai

kebersihan dan ambisi. Orang-orang tersebut biasanya digambarkan oleh teman-

teman mereka sebagai seseorang yang terorganisir, tepat waktu, dan ambisius.

Conscientiousness mendeskripsikan kontrol terhadap lingkungan sosial,

berpikir sebelum bertindak, menunda kepuasan, mengikuti peraturan dan norma,

terencana, terorganisir, dan memprioritaskan tugas. Di sisi negatifnya trait

kepribadian ini menjadi sangat perfeksionis, kompulsif, workaholic,

Page 43: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

30

membosankan. Tingkat conscientiousness yang rendah menunjukan sikap

ceroboh, tidak terarah serta mudah teralih perhatiannya.

Tabel 2.1

Faktor-faktor Trait Big Five dalam Pervin (2005)

Karakteristik Skor Tinggi Skala Trait Karakteristik Skor Rendah

Worrying, nervous,

emotional, insecure,

inadequate, hypochodriacal

Neuroticism Calm, relaxed,

unemotional, hardly,

secure, self-satisfied

Sociable, active, talkaktive,

peson-oriented, optimistic,

fun-loving, affectionate

Extraversion Reserved, sober,

unexuberant, aloof, task-

oriented, retireng, quiet

Curious, broad interests,

creative, original,

imaginative, untraditional

Openness Conventional, down-to-

earth, narrow interests,

unartistic, unanalytical

Soft-hearted, good, natured,

trusting, helpful, forgiving,

gullble, straightforward

Agreebleness Cynical, rude, suspicious,

uncooperative, vengeful,

ruthless, irritable,

manipulative

Organized, reliable, hard-

working, self-disciplined,

punctual, scrupulous, neat,

ambitious, persevering

Conscientiousness Aimless, unreliable, lazy,

careless, laz,negligent,

weak-willed, hedonistic

Page 44: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

31

2.3 Kerangka Berpikir

Gangguan kepribadian obsesif kompulsif adalah salah satu jenis gangguan

kepribadian yang ditandai dengan perfeksionis, terfokus berlebihan pada detail,

aturan, jadwal dan memiliki hubungan interpersonal yang yang tertutup.

Gangguan kepribadian ini termasuk dalam kelompok pencemas atau ketakutan.

Mereka takut semua hal tidak berjalan seperti yang sudah mereka rencanakan.

Bahkan mereka mengatur hal-hal sedetail mungkin, jika mereka tidak melakukan

ini setiap harinya mereka akan merasa cemas dan tidak tenang.

Peneliti ingin meneliti apakah dalam populasi normal yaitu pada

karyawan, trait kepribadian memiliki hubungan dengan kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif karena sebelumnya ada artikel yang mengatakan

bahwa orang-orang yang rentan terkena gangguan kepribadian ini salah satunya

adalah karyawan (Abidin: 2008). Kemudian Penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Mudrack (2004) menemukan bahwa perilaku gila kerja atau lebih

dikenal dengan workaholic merupakan hasil kombinasi dari keterlibatan pada

pekerjaan yang tinggi dan kepribadian obsesif kompulsif. Maka dapat dikatakan

bahwa keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi berhubungan dengan kepribadian

obsesif kompulsif. Keterlibatan pada pekerjaan yang tinggi tentunya disebabkan

karena beban pekerjaan yang berat sehingga mengharuskan mereka untuk terlibat

pada pekerjaan yang tinggi. Karyawan lebih rentan untuk terkena gangguan

kepribadian obsesif kompulsif mungkin dikarenakan distress atau tekanan yang

dialaminya dalam beban pekerjaan tersebut. Mereka dituntut untuk melakukan

Page 45: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

32

hal-hal sesempurna dan seideal mungkin serta terlalu mementingkan detail yang

berlebihan, sehingga tidak jarang akhirnya pekerjaan yang mereka lakukan tidak

dapat selesai karena terbentur dengan ide ideal yang mereka inginkan untuk

memenuhi harapan atasannya, sementara mereka tidak mampu mencapai ide

tersebut.

Big five personality merupakan suatu pendekatan trait untuk melihat

kepribadian individu dalam lima dimensi, yaitu: extraversion, agreebleness,

conscientiousness, neuroticism, dan openess. Masing-masing dimensi tersebut

terdiri dari trait-trait yang sudah dipaparkan sebelumnya diatas. Pendekatan

model ini digunakan untuk melihat trait kepribadian individu normal. Bagaimana

dengan individu dengan gangguan kepribadian seperti gangguan kepribadian

obsesif kompulsif salah satunya. Sebelumnya telah diadakan penelitian oleh

McCrae &Costa (1999) individu-individu yang mengalami gangguan kepribadian

tersebut memiliki level yang tinggi pada conscientiousness (Widiger et al., 2002),

yang menunjukkan pada kesukaannya untuk bekerja secara ekstrim, perfeksionis,

dan kontrol terhadap tingkah laku yang berlebihan (McCann, 1999). Mereka juga

memiliki skor yang tinggi pada assertif (salah satu facet dalam dimensi

extraversion) dan rendah pada compliance (salah satu facet pada dimensi

agreebleness).

Peneliti ingin meneliti apakah dalam populasi normal yaitu pada

karyawan, trait kepribadian memiliki hubungan dengan kecenderungan gangguan

Page 46: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

33

kepribadian obsesif kompulsif karena sebelumnya ada artikel yang mengatakan

bahwa orang-orang yang rentan terkena gangguan kepribadian ini salah satunya

adalah karyawan. Selain itu peneliti ingin membuktikan penelitian yang telah

ditemukan sebelumnya. Jika di gambarkan maka akan menjadi seperti ini:

Bagan 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Keterangan :

Ada hubungan =

Tidak ada hubungan =

agreebleness

Openess

Kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif

conscientiousness

extraversion

Big five

distress kepribadian

neuroticism

karyawan Beban kerja

2.4 Hipotesis penelitian

Ho1 : tidak ada hubungan yang signifikan antara trait neuroticism dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Page 47: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

34

Ho2 : tidak ada hubungan yang signifikan antara trait extraversion dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Ho3 : tidak ada hubungan yang signifikan antara trait agreebleness dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif karyawan.

Ho4 : tidak ada hubungan yang signifikan antara trait openess dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Ha1 : Ada hubungan yang signifikan antara trait conscientiousness dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Page 48: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

35

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Desain

penelitian yang digunakan adalah non-eksperimen.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Gay (dalam Sevilla, 1993) mendefinisikan populasi sebagai kelompok

dimana peneliti akan menggeneralisasikan hasil penelitiannya. Populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan PT . Indopoly Swakarsa Industry yang berjumlah

400 orang.

3.2.2 Sampel dan teknik pengambilan sampel

Proses yang meliputi pengambilan sebagian dari populasi, melakukan

pengamatan pada populasi secara keseluruhan disebut sampling atau

pengambilan sampel (Ary, Jacob dan Razavieh dalam Sevilla 1993). Sampling

yang diambil dalam penelitian ini berjumlah 80 orang.

Sampel diambil dengan menggunakan teknik non-probability sampling yaitu

pengambilan sampel dimana setiap objek penelitian yang diambil tidak

memiliki peluang yang sama untuk dijadikan sampel penelitian. Dengan jenis

purposive sampling yaitu sampel yang diambil adalah sampel yang memenuhi

kriteria atau tujuan yang telah ditentukan peneliti. Langkah-langkahnya sampel

Page 49: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

36

diambil dengan cara mencari sampel yang representatif dengan meliputi

kelompok-kelompok yang diduga sebagai anggota sampel.

Karakteristik sampel dalam penelitian ini adalah:

a. Berusia 21 tahun ke atas

b. Sudah bekerja di perusahaan tersebut minimal satu tahun.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Definisi Konseptual

Dependen variabel : Gangguan kepribadian obsesif kompulsif adalah

adanya preokupasi (keterpakuan) pada keteraturan, kesempurnaan serta kontrol

mental dan interpersonal.

Independen variabel : Kepribadian Big Five adalah suatu pendekatan

yang digunakan dalam psikologi untuk melihat kepribadian manusia melalui

trait yang tersusun dalam lima buah domain kepribadian yang telah dibentuk

dengan menggunakan analisis faktor.

3.3.2 Definisi Operasional

Dependen variabel : Gangguan kepribadian obsesif kompulsif diukur

melalui 8 indikator, yaitu:

a. Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama

suatu aktifitas terabaikan

b. Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek

jarang terselesaikan

Page 50: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

37

c. Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan kesenangan

dan persahabatan

d. Tidak fleksibel tentang moral

e. Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti

f. Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi

standardnya

g. Kikir

h. Ridig (kaku) dan keras kepala

yang ingin dilihat disini adalah kecenderungan  terjadinya gangguan

kepribadian obsesif kompulsif pada populasi normal yaitu karyawan.

Independen variabel : skor pada skala kepribadian Big five. Dalam skala

ini terdapat lima subskala yang masing-masing mengukur extraversion,

agreeableness, conscientiousness, neuoriticism, openness to experiences.

Individu akan digolongkan ke dalam trait dominan berdasarkan skor trait yang

paling menonjol pada dirinya dibandingkan skor pada trait lainnya.

3.4 Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

dengan menyebarkan kuesioner yang terdiri dari dua skala yaitu skala untuk

mengukur trait big five dan mengukur kecenderungan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif.

Page 51: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

38

3.4.2 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini akan digunakan dua alat ukur untuk mengukur

variabel yang diteliti. Untuk mengukur trait big five individu alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini adalah International Personality Item Pool

NEO (IPIP-NEO) yang dibuat oleh Lewis Goldberg pada tahun 1992.

Kemudian untuk mengukur kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif peneliti menyusun skala yang berdasarkan pada indikator-indikator

yang merupakan ciri-ciri gangguan kepribadian obsesif kompulsif yang telah

dijelaskan sebelumnya pada bab dua di kerangka teori.

3.4.2.1 Skala untuk Mengukur Kepribadian Big Five

Untuk mengukur trait big five individu alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini adalah International Personality Item Pool NEO (IPIP-NEO)

yang dibuat oleh Lewis Goldberg pada tahun 1992. Skala ini dibuat

berdasarkan teori Big Five yang digunakan oleh Costa dan McCrae dalam

membuat NEO PI-R pada tahun 1992, alat ukur ini berjumlah 240 item. Skala

IPIP-NEO berjumlah 100 item, setiap trait berjumlah 20 item. Skala ini

diadaptasi dan diterjemahkan oleh Adriaan H.Boon Van Ostade bernama 100

Big Five factor markies. peneliti menggunakan skala likert yang mengacu

pada IPIP-NEO tersebut. Adapun skala big five untuk uji coba adalah sebagai

berikut:

Page 52: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

39

Tabel 3.1

Blueprint item valid (*)

Skala Big Five

No

Aspek

Butir soal jumlah reliabilitas Favorable Unfavorable

1. 2. 3. 4. 5.

Neuroticism Extraversion Agreebleness Openess Conscientiousness

4*,14*,24,34*,44*,54*,59*,64*,69*,74*,79*,84*,89*,94*,99* 1,11*,21*,31*,41*,46, 51*,61,71*,81*,96* 7,17,27*,37,47*,57,62*,67*,72*,77,82*,87*,92*,97* 5,15,25*,35*,45,55, 65*,75,80*,85*,90,95*,100* 3,13*,23*,33*,43*,53*,63*, 73,83*,93*,98*

9,19, 29, 39, 49 6*,16,26*,36,56*,66,76, 86, 91 2*,12,22*,32,42,52* 10*,20,30,40,50, 60*,70* 8*,18,28*,38*,48*,58*,68*, 78*,88*

14 11 12 10 17

0.8940 0.8220 0.7956 0.8173 0.8548

Jumlah 54 46 64

Beberapa contoh item dalam skala ini seperti saya mudah memulai

percakapan, saya mudah tertarik pada orang, saya mampu melakukan banyak

hal, Saya suka menolong orang lain, dst.

3.4.2.2 Skala Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif disusun dalam 55 item

yang terbagi atas 8 kriteria utama dari gangguan kepribadian obsesif

kompulsif. Dalam penelitian ini digunakan skala Likert. Adapun skala

gangguan kepribadian untuk uji coba adalah sebagai berikut:

Page 53: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

40

Tabel 3.2

Blueprint item valid (*)

Skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif

No

Aspek

Butir soal jumlah reliabilitasFavorable Unfavorable

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Terfokus secara berlebihan pada aturan dan detail sehingga poin utama suatu aktifitas terabaikan. Perfeksionisme ekstrem hingga ke tingkat yang membuat berbagai proyek jarang terselesaikan Pengabdian berlebihan pada pekerjaan hingga mengabaikan kesenangan dan persahabatan Tidak fleksibel tentang moral Sulit membuang benda-benda yang tidak berarti Enggan mendelegasikan kecuali jika orang lain dapat memenuhi standardnya Kikir Ridig (kaku) dan keras kepala

1*, 9, 17*, 21*, 25*, 27, 29, 31*, 35, 51 2*, 10*, 18*, 28*, 30*, 32, 36, 48* 3*, 11*,19 12* 5, 13* 6, 22, 23, 26*, 43, 54* 15, 53, 56* 4, 7, 8, 44*, 46,55*

47, 52 34 33, 38* 20, 40, 49 39, 42 41*, 45*, 50 16, 24, 37

5 6 3 1 1 4 1 2

Jumlah 39 16 23 0.8469

Beberapa contoh item dalam skala ini diantaranya adalah bagi saya setiap

pekerjaan harus dikerjakan sesempurna mungkin, saya merasa cemas jika ada

satu rutinitas dalam jadwal yang tidak terlaksana, Saya mampu menyesuaikan

diri dimana pun saya berada dst.

Page 54: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

41

3.5 Uji instrumen

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan pengujian

validitas dan reliabilitas alat ukur tersebut dengan menggunakan sampel yang

tidak sesungguhnya dengan karakteristik yang sama berjumlah 43 orang untuk

skala big five dan 56 orang pada skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

3.5.1 Uji validitas skala

Validitas adalah derajat ketepatan suatu alat ukur tentang pokok isi atau arti

sebenarnya yang diukur (Sevilla, 2006). Secara singkat validitas dapat diartikan

sebagai sejauhmana suatu alat ukur mengukur variabel yang hendak diukur.

Teknik uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan

rumus perhitungan statistik pearson correlation. Untuk menentukan item yang

dibuang dan dipertahankan, peneliti menggunakan hasil penghitungan pada

internal konsistensi, yaitu dengan melihat corrected item-total correlations.

Batas bobot indeks konsistensi internal yang digunakan untuk menentukan item

tersebut dibuang atau dipertahankan adalah 0.3. Berdasarkan uji validitas yang

dilakukan, didapatkan dari 100 item pada skala big five yang diujicoba hanya

64 item yang valid, dengan begitu terdapat 36 item yang belum mengukur dari

trait big five. Sedangkan untuk skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif

berdasarkan uji validitas yang dilakukan dari 55 item yang diujicoba ditemukan

23 item yang valid.

Page 55: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

42

3.5.2 Uji reliabilitas skala

Reliabilitas menunjukkan pada konsistensi pengukuran, dan secara frekuensi

mengukur metode reliabilitas test-retest. Untuk menguji reliabilitas dalam

penelitian ini menggunakan teknik alpha cronbach.

a. Skala kepribadian Bigfive

Pengukuran reliabilitas dilakukan pada setiap domain yang terdapat pada

skala ini karena skala ini merupakan skala multidimensional sehingga tidak

didapatkan skor total. Menurut Anastasi &Urbina (1997) bobot alpha yang

dapat diterima dan digunakan lebih lanjut adalah berkisar antara 0,6-0,8. uji

reliabilitas untuk skala bigfive melalui SPSS 11.5 didapatkan nilai koefisien

cronbach alpha sebesar 0,8940 untuk dimensi neuroticism; 0,8220 untuk

dimensi extraversion; kemudian 0,7956 untuk dimensi agreebleness

selanjutnya 0,8173 untuk dimensi openess dan 0,8548 untuk dimensi

conscientiousness. Dengan begitu alat ukur ini reliabel untuk mengukur semua

variabel yang terdapat dalam big five.

b. Skala kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

uji reliabilitas untuk skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif

melalui SPSS 11.5 didapatkan nilai koefisien cronbach alpha sebesar 0,8469

setelah dilakukan uji coba kedua. Sehingga alat ukur ini reliabel untuk

mengukur variabel gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

Page 56: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

43

3.6 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu:

1. Persiapan

Sebelum turun ke lapangan, peneliti merumuskan masalah yang akan

diteliti kemudian mengadakan studi pustaka untuk melihat masalah tersebut dari

sudut pandang teoritis. Setelah mendapatkan teori-teori secara lengkap kemudian

menyiapkan, membuat dan menyusun alat ukur yang akan di gunakan dalam

penelitian ini yaitu adaptasi alat ukur IPIP (International Personality Item Pool)

dari Goldberg (1999) yang diterjemahkan oleh Adriaan H.Boon Van Ostade

bernama 100 Big Five factor markies dan alat ukur kecenderungan kepribadian

obsesif kompulsif yang dibuat berdasarkan indikator yang diturunkan dari DSM-

TR IV. Kemudian peneliti melakukan try out (uji coba) alat ukur penelitian yang

dilakukan di beberapa perusahaan melalui teknik accidental sampling. Setelah

mendapatkan data yang diinginkan peneliti kemudian melakukan pengolahan data

dan membuang item-item yang tidak valid dalam alat ukur tersebut. Sebelumnya

peneliti menentukan sampel penelitian yaitu karyawan PT . Indopoly Swakarsa

Industry yang diambil melalui teknik purposive sampling, kemudian melakukan

proses permintaan izin penelitian kepada pihak perusahaan tersebut .

2. Pelaksanaan

Melakukan pengambilan data dengan memberikan alat ukur yang telah

diujikan sebelumnya kepada subjek penelitian yang dilakukan di PT . Indopoly

Swakarsa Industry. Kemudian melakukan pengolahan terhadap data yang sudah di

dapatkan.

Page 57: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

44

3.7 Teknik Analisis Data

Perhitungan statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik

analisis statistik korelasi Pearson Product-Moment. Untuk analisis ini, peneliti

menggunakan software SPSS versi 11.5.

Page 58: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

45

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Bab berikut ini akan membahas mengenai presentasi dan analisis data

meliputi gambaran umum responden, analisis deskriptif, kategorisasi, dan hasil uji

hipotesis.

4.1 Gambaran Umum Responden

Penelitian ini dilakukan di PT. Indopoly Swakarsa Industry, Cikampek.

Subjek penelitian dalam penelitian ini sebanyak 80 karyawan

4.1.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin Jumlah Presentase

Laki-laki 34 42,5% Perempuan 46 57,5%

Total 80 100%

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa responden perempuan jumlahnya

lebih banyak daripada laki-laki yaitu 46 orang atau 57,5 % sedangkan responden

laki-laki berjumlah 34 orang atau 42,5%.

4.1.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2 Gambaran Umum Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Presentase

21-40 tahun 61 76,25 %

41-60 tahun 19 23,75 %

Jumlah 80 100 %

Page 59: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

46

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa usia paling banyak yang di jadikan

responden penelitian berada pada rentangan dewasa awal 21-40 tahun yaitu

sebanyak 61 responden atau dengan presentasi 76,25 %, dan jumlah responden

paling sedikit berada pada rentangan dewasa madya, 41-50 tahun sebanyak 19

orang atau 23,75 %.

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian

Selanjutnya akan dijelaskan statististik deskriptif dari variabel dalam

penelitian ini yang berisi nilai mean, median, standar deviasi (SD), nilai maksimal

dan minimal dari masing-masing variabel. Nilai tersebut disajikan dalam tabel

berikut ini

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Variabel penelitian

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation neuroticism 80 23.00 50.00 37.1625 6.23271extraversion 80 23.00 37.00 29.8500 3.01935agreebleness 80 30.00 48.00 37.5875 3.42623openess 80 22.00 38.00 28.1375 2.88928conscientiousness 80 38.00 65.00 52.1000 6.25937gang kepribadian obsesif kompulsif 80 53.00 76.00 62.5875 5.01818

Valid N (listwise) 80

Berdasarkan tabel 4.3 skor trait neuroticism terendah 23 dan tertinggi 50

dengan nilai rata-rata 37,16 dan standar deviasi 6,23. Kemudian skor terendah

trait extraversion yaitu 23 dan skor tertinggi 37 dengan nilai rata-rata 29,85 dan

standar deviasi 3,019. Selanjutnya skor terendah yang diperoleh trait agreebleness

sebesar 30 dan skor tertingginya 37 dengan nilai rata-rata 37,58 dan standar

deviasi 3,42. Setelah itu skor terendah trait openess adalah 22 dan skor

tertingginya 38 dengan nilai rata-rata 28,13 dan standar deviasi 2,88. Sedangkan

trait conscientiousness skor terendahnya yaitu 38 dan skor tertinggi sebesar 65

dengan nilai rata-rata 52,10 dan standar deviasi 6,25. Serta gangguan kepribadian

obsesif kompulsif nilai terendahnya adalah 53 dan nilai tertinggi 76 dengan nilai

rata-rata 62,58 dan standar deviasi 5,018. Nilai rentangan terbesar (nilai maximal-

Page 60: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

47

minimal) terdapat pada trait neuroticism dan trait conscientiousness sebesar 27.

Hal ini berarti variabel yang paling heterogen hasilnya adalah trait neuroticism

dan trait conscientiousness.

4.2.1 Kategorisasi Skor Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif

Skala gangguan kepribadian obsesif kompulsif terdiri dari 23 item dengan

empat pilihan jawaban yang diberi skor 1 sampai dengan 4. Dengan demikian,

skor yang mungkin diperoleh tiap subjek berkisar dari 23 sampai 92.

Peneliti membagi klasifikasi skor gangguan kepribadian obsesif kompulsif

menjadi tiga kategori, yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Rumus untuk

mengkategorisasikannya adalah: = X ; 23

Dengan begitu, kategorisasi yang diperoleh untuk skala gangguan Kepribadian

obsesif kompulsif adalah:

Tabel 4.4

Penyebaran Skor Gangguan Kepribadian Obsesif Komplusif

Kategori Rumus nilai Jumlah

Subjek Persen

Tinggi 3X + nilai minimum 70 - 92 9 11,25 %

Sedang 2X + nilai minimum 47 - 69 71 88,75 %

Rendah X+ nilai minimum 23- 46 0 0 %

∑ 80 100%

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa tidak ada responden yang

memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif, sebagian besar

responden memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

sedang dengan jumlah 71 orang (88,75%) atau dapat dikatakan hampir seluruh

responden dari total responden yang berjumlah 80, dan ada 9 responden dengan

presentase 11,25% memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif tinggi.

Page 61: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

48

4.2.2 Kategorisasi Skor Trait Big Five

Skala trait big five terdiri dari 5 trait yaitu neuroticism, extraversion,

agreebleness, openess dan conscientiousness. Masing-masing trait memiliki

jumlah item yang berbeda-beda. Neuroticism terdiri dari 14 item, extraversion 11

item, kemudian agreebleness dengan 12 item, openess memiliki 10 item dan

conscientiousness 17 item. Skala tersebut menyediakan empat pilihan jawaban

yang diberi skor 1 sampai dengan 4. Dari tabel 4.3 telah diketahui mean dan

standar deviasi masing-masing trait tersebut. Karena tiap trait memiliki jumlah

item yang berbeda sehingga untuk mengkategorikannya perlu dilakukan

perhitungan standar baku (z-score).

Rumus untuk mencari z-score adalah

jadi total skor pada tiap trait dikurangi dengan nilai meannya dan dibagi dengan

standar deviasinya. setelah semua item telah distandar baku-kan kemudian item-

item tiap trait itu dibandingkan skornya satu sama lain, skor (z-skor) yang paling

tinggi dari kelima item tersebut lah yang termasuk dalam pengkategorian. Berikut

ini adalah hasil kategorisasi yang diperoleh oleh masing-masing trait.

Tabel 4.5

Kategorisasi Skor Trait Big Five

Trait big five

Jumlah

subjek

Persentase (%)

Kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif

Tinggi Sedang Rendah

neuroticism 23 28,75 % 2 21 0

extraversion 23 28,75 % 4 19 0

agreebleness 10 12,5 % 1 9 0

openess 11 13,75 % 1 10 0

onscientiousness 13 16,25 % 1 9 0

Page 62: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

49

Total 80 100 % 9 71 0

Berdasarkan tabel diatas maka dapat dilihat ada 23 responden atau 28,75

% yang termasuk dalam trait neuroticism dengan dua orang memiliki

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif tinggi dan 21 orang

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sedang. Kemudian ada

23 responden yang memiliki trait extraversion dominan dalam dirinya atau

sebesar 28,75 % responden dengan 4 orang yang kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif tinggi dan 21 orang pada taraf sedang. Selanjutnya

trait agreebleness ada 10 responden yang tergolong dalam trait ini atau 12,5 %,

ada 9 orang yang memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif dalam taraf sedang dan satu orang dengan taraf kecenderungan tinggi.

Selain itu trait openess ada 10 responden yang masuk kategori trait tersebut

dengan 1 orang yang memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif tinggi dan 10 orang pada taraf sedang. Terakhir trait conscientiousness

ada 13 responden atau 16,25 % masuk dalam kategori ini dengan 1 orang yang

memiliki kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif tinggi dan 9

orang pada tingkat sedang. Maka dapat dikatakan bahwa responden dalam

penelitian ini dominan termasuk dalam trait neuroticism dan extraversion,

masing-masing sebanyak 23 responden kemudian responden yang paling banyak

memiliki kecenderungan gangguan kepribadian tinggi ada pada trait extraversion

sebanyak 4 orang.

4.3 Uji Hipotesis

Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian

ini dengan rumus korelasi Person. Dalam penghitungannya, peneliti menggunakan

program SPSS versi 11.50. berikut ini adalah hasil penelitiannya.

Page 63: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

50

Tabel 4.6

Uji Korelasi trait neuroticism dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

neuroticism

gang kepribadian

obsesif kompulsif

neuroticism Pearson Correlation 1 -.104 Sig. (2-tailed) . .359 N 80 80

gang kepribadian obsesif kompulsif

Pearson Correlation -.104 1 Sig. (2-tailed) .359 . N 80 80

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai korelasi antara trait neuroticism

dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebesar -1,104 dengan nilai

signifikansi 0.359 berarti hubungan tersebut tidak signifikan sehingga Ho1

diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait neuroticism

dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Tabel 4.7

Uji Korelasi trait extraversion dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

extraversion

gang kepribadian

obsesif kompulsif

extraversion Pearson Correlation 1 .114 Sig. (2-tailed) . .315

N 80 80 gang kepribadian obsesif kompulsif

Pearson Correlation .114 1 Sig. (2-tailed) .315 .

N 80 80

Dari tabel diatas terlihat bahwa nilai korelasi antara trait extraversion

dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif sebesar 0,104 dengan nilai

signifikansi 0.315 berarti hubungan tersebut tidak signifikan sehingga Ho2

Page 64: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

51

diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait extraversion

dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

Tabel 4.8

Uji Korelasi trait agreebleness dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

agreebleness

gang kepribadian

obsesif kompulsif

agreebleness Pearson Correlation 1 .299(**) Sig. (2-tailed) . .007 N 80 80

gang kepribadian obsesif kompulsif

Pearson Correlation .299(**) 1 Sig. (2-tailed) .007 . N 80 80

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan yang positif antara trait

agreebleness dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif dengan nilai 0,299

dengan taraf signifikansi 0,007 berarti hubungan tersebut signifikan pada

probabilitas 1% sehingga Ho3 ditolak. Tanda positif menyatakan bahwa semakin

tinggi skor trait agreebleness maka semakin tinggi kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif.

Tabel 4.9

Uji Korelasi trait openess dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

openess

gang kepribadian

obsesif kompulsif

Openess Pearson Correlation 1 .329(**) Sig. (2-tailed) . .003 N 80 80

gang kepribadian obsesif kompulsif

Pearson Correlation .329(**) 1 Sig. (2-tailed) .003 . N 80 80

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan yang positif antara trait

openess dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif dengan nilai 0,329

Page 65: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

52

dengan taraf signifikansi 0,03 berarti hubungan tersebut signifikan pada

probabilitas 1% sehingga Ho4 ditolak. Tanda positif menyatakan bahwa semakin

tinggi skor trait openess maka semakin tinggi kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif.

Tabel 4.10

Uji Korelasi trait conscientiousness dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif

conscientio

usness

gang kepribadian

obsesif kompulsif

conscientiousness Pearson Correlation 1 .379(**) Sig. (2-tailed) . .001 N 80 80

gang kepribadian obsesif kompulsif

Pearson Correlation .379(**) 1 Sig. (2-tailed) .001 . N 80 80

Dari tabel diatas terlihat bahwa terdapat hubungan yang positif antara trait

conscientiousness dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif dengan nilai

0,379 dengan taraf signifikansi 0,001 berarti hubungan tersebut signifikan pada

probabilitas 1% sehingga Ho5 ditolak. Tanda positif menyatakan bahwa semakin

tinggi skor trait conscientiousness maka semakin tinggi kecenderungan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif.

Page 66: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

53

BAB 5

KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN

Pada bab ini akan dijelaskan mengenai diskusi, kesimpulan, dan saran dari

hasil penelitian

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data serta pengujian hipotesis menggunakan

perhitungan Pearson Correlation yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya,

maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah :

1. Ho1 diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait

neuroticism dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif pada karyawan. Dengan nilai signifikansi 0.359 > 0.05.

2. Ho2 diterima yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trait

extraversion dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif pada karyawan. Nilai signifikansi 0.315 > 0.05.

3. Ho3 ditolak yaitu tidak ada hubungan antara trait agreebleness dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan

karena dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara trait

agreebleness dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif pada karyawan . Taraf signifikansi 0,007 < 0.01. Tanda positif

menyatakan bahwa semakin tinggi skor trait agreebleness maka semakin

tinggi kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada

karyawan.

4. Ho4 ditolak yaitu tidak terdapat hubungan yang positif antara trait openess

dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada

karyawan karena dalam penelitian ini ditemukan ada hubungan antara trait

openess dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

pada karyawan. Dengan nilai signifikansi 0,003 < 0.01. Tanda positif

Page 67: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

54

menyatakan bahwa semakin tinggi skor trait openess maka semakin tinggi

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan.

5. Menerima Ha5 yaitu terdapat hubungan yang positif antara trait

conscientiousness dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif pada karyawan dengan nilai 0.001 < 0.01. Tanda positif

menyatakan bahwa semakin tinggi skor trait conscientiousness maka

semakin tinggi kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

pada karyawan.

5.2 Diskusi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan

antara trait neuroticism dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif, kedua hal tersebut sesuai dengan apa yang di temukan oleh penelitian

sebelumnya oleh Widiger (2001) dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa trait

neuroticism tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan gangguan

kepribadian obsesif kompulsif kemudian penelitian berikutnya oleh Jonathan

Shedler dan Drew Westen juga tidak menemukan hubungan tersebut. Sementara

jika kita lihat pada teori yang ada ciri-ciri yang ada pada trait neuroticism,

individu yang memiliki nilai atau skor yang tinggi di neuroticism adalah

kepribadian yang mudah mengalami kecemasan, rasa marah, depresi, dan

memiliki kecenderungan emotionally reactive. Salah satu ciri kepribadian tersebut

yaitu kecemasan berhubungan dengan beberapa gejala yang ada pada gangguan

kepribadian obsesif kompulsif, yaitu terfokus pada aturan dan detail kemudian

perfeksionis. Jika aturan yang telah ia buat tidak sesuai dengan rencana yang

berjalan maka akan membuatnya merasa cemas, begitupun dengan pekerjaan yang

dilakukannya jika tidak sesuai dengan kriteria yang ia inginkan maka ia akan

merasa cemas. hasil dari penelitian ini tidak ditemukan adanya hubungan yang

signifikan seperti yang telah dikatakan sebelumnya. Hal ini mungkin karena hanya

ada satu ciri dari trait neuroticism yang berhubungan dengan kencenderungan

gangguan kepribadian obsesif kompulsif, keseluruhan ciri trait yang lainnya tidak

Page 68: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

55

berhubungan dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

Sehingga tidak mewakili trait neuroticism secara keseluruhan.

Sama halnya dengan trait neuroticism, dalam penelitian ini pun tidak

ditemukan adanya hubungan yang signifikan antara trait extraversion dengan

kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Pada penelitian

sebelumnya oleh Thomas Widiger (2001) Ia menemukan salah satu facet dalam

trait extraversion yaitu assertif memiliki hubungan dengan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif akan tetapi hanya karena satu facet saja yang berhubungan

dengan gangguan kepribadian tersebut sehingga tidak dapat disimpulkan bahwa

trait extraversion berhubungan secara signifikan dengan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif, hal ini disebabkan satu facet tersebut tidak dapat mewakili

facet-facet lain yang terdapat dalam trait extraversion. Hal ini sesuai dengan

penelitian sebelumnya oleh Jonathan Shedler dan Drew Westen (2004) yang

mengukur dimensi patologis kepribadian dengan menggunakan five factor model,

dalam penelitian tersebut tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara trait

extraversion dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

Selanjutnya hasil dari penelitian ini menemukan bahwa trait agreebleness

memiliki hubungan yang signifikan dengan kecenderungan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif, sedangkan dalam hipotesis yang dirumuskan peneliti

berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Thomas Widiger (2004) mengenai Five

Factor model untuk mengukur gangguan kepribadian, bertolak belakang dengan

hasil penelitian ini, penelitian sebelumnya tidak ditemukan hubungan yang

signifikan antara trait agreebleness dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif. Akan tetapi penelitian yang dilakukakan oleh Brian P.O’connor dan

Jamie A.Dice (2001) menemukan adanya hubungan yang positif kuat antara trait

agreebleness dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif dan hal tersebut

mendukung hasil yang ditemukan dalam penelitian ini. Keduanya memiliki hasil

yang sama mungkin dikarenakan penelitian oleh Brian P.O’connor dan Jamie

A.Dice tersebut menggunakan alat ukur yang sama dengan yang peneliti gunakan

dalam penelitian ini yaitu IPIP NEO oleh Goldberg (1992) selain itu sampel

Page 69: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

56

populasi yang di gunakan pun sama-sama pada orang normal bukan pada orang

yang memiliki gangguan psikiatrik.

Kemudian hasil penelitian trait openess ditemukan bahwa ada hubungan yang

signifikan positif dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

dimana hasil ini bertolak belakang dengan penelitian sebelumnya oleh Thomas

Widiger (2001) yang tidak menemukan adanya hubungan antara trait openess

dengan gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Hal ini terjadi mungkin

dikarenakan dalam pengukuran yang dilakukan oleh peneliti dan Thomas Widiger

menggunakan skala Big-Five yang berbeda. Perbedaan hasil penelitian ini dapat

disebabkan karena Penelitian sebelumnya menggunakan skala NEO PI-R yang

dapat mengukur facet-facet dalam setiap dimensi dengan lebih mendetail

sedangkan skala IPIP NEO yang digunakan oleh peneliti hanya mampu mengukur

satu dimensi kepribadian secara keseluruhan tanpa diketahui hubungan tiap facet.

Kemudian item-item pada skala IPIP NEO yang digunakan merupakan hasil

terjemahan mungkin ada item-item kalimat yang tidak sesuai dengan kebudayaan

di indonesia sehingga menghasilkan interpretasi yang berbeda dan hasil yang

berbeda. Alasan peneliti menggunakan skala IPIP NEO dibandingkan dengan

NEO PI-R adalah karena peneliti ingin melihat bagaimana hubungan antara tiap

dimensi trait big five secara global dengan kecenderungan gangguan kepribadian

obsesif kompulsif. Kemudian peneliti juga ingin melihat apakah antara alat ukur

IPIP NEO dengan NEO PI-R memiliki hasil yang sama/ berbeda untuk melihat

hubungan kecenderungan obsesif kompulsif tersebut sedangkan kedua alat ukur

tersebut mengukur hal yang sama yaitu trait big five. Kemudian perbedaan hasil

tersebut bisa dikarenakan pada penelitian ini sampel yang digunakan berbeda

dengan penelitian sebelumnya, pada penelitian sebelumnya oleh Widiger (2001)

dilakukan pada sampel pasien psikiatrik gangguan kepribadian sementara pada

penelitian ini dilakukan pada populasi normal dengan sampel yaitu karyawan.

Selain itu social desirability juga bisa menyebabkan terjadinya perbedaan hasil

tersebut, reponden tidak menampilkan dirinya yang sebenarnya dengan mengisi

skala yang diberikan peneliti sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat

bukan yang sesuai dengan pribadinya. Jika pada pasien psikiatrik mungkin mereka

Page 70: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

57

lebih jujur untuk mengisi skala yang diberikan padanya sementara pada responden

yang normal sulit untuk jujur terhadap diri mereka karena mereka masih berusaha

menutup-nutupinya dengan mencoba menjawab mengikuti norma yang baik di

masyarakat sehingga tidak menampilkan diri mereka sebenarnya.

Trait conscientiousness dalam penelitian ini didapatkan hubungan yang

positif signifikan dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif

hal ini sesuai dengan apa yang dirumuskan peneliti sebelumnya berdasarkan hasil

penelitian sebelumnya oleh Thomas Widiger (2001) yang menemukan bahwa skor

conscientiousness yang tinggi berhubungan dengan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif. Ciri ciri yang terdapat dalam trait conscientiousness seperti

menunjukkan pada kesukaannya untuk bekerja secara ekstrim, perfeksionis, dan

kontrol terhadap tingkah laku yang berlebihan sangat sesuai dengan gejala yang

terdapat pada gangguan kepribadian obsesif kompulsif.

Saran

Berdasarkan penulisan penelitian ini, peneliti menyadari bahwa masih

terdapat banyak kekurangan di dalamnya. Untuk itu, peneliti memberikan

beberapa saran untuk bahan pertimbangan sebagai penyempurnaan penelitian

selanjutnya, baik berupa saran teoritis dan saran praktis.

5.2.1 Saran Teoritis

1. Untuk penelitian selanjutnya peneliti lebih memperhatikan dan

memeriksa kalimat-kalimat item dari skala bigfive IPIP NEO oleh

Goldberg yang merupakan hasil terjemahan sehingga lebih disesuaikan

dengan budaya yang ada di indonesia. Untuk hasil yang lebih

mendetail untuk mengetahui bagaimana hubungan setiap facet-facet

dalam dimensi big five peneliti disarankan untuk menggunakan alat

Page 71: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

58

ukur Big Five, NEO PI-R yang dibuat oleh Costa dan McCrae (1992).

Dengan alat ukur tersebut akan lebih jelas mengukur hubungan tiap

facet yang merupakan ciri-ciri/karakteristik dalam dimensi tersebut.

2. Untuk perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya psikologi

kepribadian, psikologi industri dan organisasi serta psikologi klinis

dapat memperbanyak dan mengembangkan penelitian mengenai tipe-

tipe kepribadian dan gangguan kepribadian karena penelitian tersebut

belum cukup banyak di indonesia kemudian untuk lebih mengetahui

tipikal kepribadian masyarakat indonesia khususnya karyawan dan

untuk mengetahui seberapa besar prevelensi kecenderungan terjadinya

gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada populasi normal

terutama karyawan karena berdasarkan artikel kesehatan yang ditulis

oleh Abidin (2008) dikatakan bahwa kebanyakan penderita gangguan

obsesif kompulsif salah satunya berasal dari karyawan.

5.2.2 Saran Praktis

1. Untuk para karyawan yang memiliki skor tinggi pada trait

agreebleness, openess dan conscientiousness lebih berhati-hati agar

tidak mengalami kecenderungan gangguan kepribadian obsesif

kompulsif dengan cara memperhatikan, mengarahkan atau mengontrol

trait yang ia miliki kearah yang positif bukan ke arah penyimpangan

yang ekstrim bahkan maladaptif seperti misalnya perfeksionis,

ambisius dan workaholic pada conscientiousness kemudian mudah

Page 72: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

59

mengikuti orang lain pada trait agreebleness dan fokus yang

berlebihan pada trait openess.

2. Penelitian selanjutnya agar dapat melakukan penelitian pada populasi

yang lebih luas tidak hanya di PT.Indopoly Swakarsa Industry, tapi

dilakukan di perusahaan-perusahaan lainnya yang lebih besar dan

mengambil sampel dengan jumlah yang lebih banyak agar hasilnya

lebih beragam serta untuk melihat apakah ada kecenderungan

gangguan kepribadian obsesif kompulsif pada karyawan diperusahaan-

perusahaan besar lain.

Page 73: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

60

DAFTAR PUSTAKA

Alloy, Lauren B; John H Riskind & Margaret J Manos. (2005). Abnormal

psychology current perspective: 9th edition. New York: McGraw Hill

American Psychiatric Association. (2002). DSM-IV-TR. Washington :APA

Barlow & Durand. (2002). Abnormal psychology: 3rd edition. Canada:

Wadsworth Group

Butcher, James N ; Susan Mineka & Jill M Hooley. (2008). Abnormal

psychology: core concepts. USA: Pearson Education, Inc

Cozby,Paul C. (2009). methods is behavioral research 10th edition. Americas

new york: . Mc graw hill higher education

Costa Jr, Paul T & Thomas A Widiger. (2002). Personality disorders and the five

factor model of personality: second edition. Washington: APA

Davidson, Gerald C; John M Neale & Ann M Kring. (2006). Psikologi abnormal

edisi ke-9. Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada

Engler, Barbara. (2009). Personality theories. USA: Houghton Mifflin Harcourt

Publishing Company

Friedman, Howard S & Miriam W Schustack. (2008). Kepribadian: Teori klasik

dan riset modern edisi ketiga jilid 1. Jakarta: Erlangga

Page 74: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

61

Halgin, Richard P & Susan K Whitbourne. (2007). Abnormal psychology 5th

edition: Clinical perspective on psychological disorders. New York:

McGraw Hill

Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan

Sepanjang Rentang Kehidupan Edisi Kelima. Jakarta : Erlangga

Kaplan, HI ; BJ. Sadock, JA Grebb. (1997). Sinopsis psikiatri: jilid 2. Jakarta:

Binarupa Aksara

Nolen-Hoeksema, Susan. (2007). Abnormal psychology: 4th edition. New York:

Mc.Graw Hill

Pervin, Lawrance A; Daniel Cervone & Oliver P John. (2005). Personality:

Theory and research. USA: John Wiley & Sons, Inc

Suryabrata, Sumadi. (2007). Psikologi kepribadian. Jakarta: PT.RajaGrafindo

Persada

Jurnal :

O’Connor, Brian P., & Dyce, Jamie A. (2001). Rigid and Extreme: A Geometric

Representation of Personality Disorders in Five-Factor Model Space. Journal of

Personality and Social Psychology, 81 (6), 1119-1130.

Lynam. Donald R & Widiger, Thomas A. (2001). Using the Five-Factor Model to

Represent the DSM-IV Personality Disorders: An Expert Consensus Approach.

Journal of Abnormal Psychology, 110 (3),401-412.

Shedler, Jonathan Ph.D & Westen,Drew Ph.D. (2004). Dimensions of Personality Pathology: An Alternative to the Five-Factor Model. American Journal Psychiatry, 161:1743–1754.

Page 75: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

62

Internet :

Abidin. (2008). gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Diambil pada 14

OKtober 2009, dari http://abidinblog.blogspot.com/kesehatan

Dr Joe Kiff. (2007). Obsessive-compulsive personality disorder. Diambil pada 10

oktober 2009, dari http://en.wikipedia.org/wiki/obsessif-compulsif_disorder

Emerald Group Publishing Limited. (2004). Job involvement, obsessive-

compulsive personality traits, and workaholic behavioral tendencies. Diambil

pada 27 Desember 2009, dari

(http://www.emeraldinsight.com/10.1108/09534810410554506 )

Jane A. Fitzgerald, Ph.D. (2009). Obsessive-compulsive personality disorder.

Diambil pada 10 oktober 2009 darihttp://www.minddisorders.com

Philipson Ph.D, Steven. (2008). Obsessive compulsive personality disorder: A

defent of philosophy, not anxiety. Diambil pada 10 oktober 2009, dari

e-dukasi. (2009). Sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Diambil pada 14

oktober 2009 dari http://www.e-dukasi.net

Rumah belajar psikologi. (2009). Kepribadian. diambil pada 14 oktober 2009,

dari http://www.rumahbelajarpsikologi.com

Wikipedia. (2009). Personality traits. Diambil pada 14 Oktober 2009, dari

http://en.wikipedia.org/wiki/big_five_personality_traits

Page 76: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

63

dengan kecenderungan gangguan kepribadian obsesif kompulsif. Seseorang

yang memiliki tingkat extraversion yang tinggi dapat lebih cepat berteman

daripada seseorang yang memiliki tingkat extraversion yang rendah, dan hal

tersebut tidak sesuai dengan gejala terjadinya gangguan kepribadian obsesif

kompulsif. Dimana salah satu ciri gangguanya adalah kaku sehingga tidak mudah

untuknya berkenalan dengan orang lain.

Kemudian selanjutnya trait

Penelitian sebelumnya menggunakan skala NEO PI-R yang dapat mengukur facet-facet dalam setiap dimensi dengan lebih mendetail sedangkan skala IPIP NEO yang digunakan oleh peneliti hanya mampu mengukur satu dimensi kepribadian secara keseluruhan tanpa diketahui hubungan tiap facet.

O’connor dan Dyce (2001) melakukan penelitian hubungan gangguan kepribadian dengan five factor model menggunakan pendekatan geometrik. pada penelitian ini terdapat dua sample utama, sample pertamanya adalah gabungan antara pasien yang sudah sembuh dan pasien psikiatrik yang masih dirawat kemudian samplenya yang kedua adalah pasien yang sudah sembuh. Dari penelitian ini ditemukan pada sample pertama, gangguan kepribadian obsesif kompulsif memiliki skor yang tinggi pada neuroticism dan skor yang rendah pada extraversion, agreebleness dan conscientiousness. Sedangkan pada sample yang kedua ditemukan hasil yang berbeda yaitu skor tinggi pada agreebleness dan skor rendah pada neuroticism, extraversion, dan conscientiousness

Page 77: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

63  

LAMPIRAN

Uji Reliabilitas dan Validitas

1. Skala Big Five (43 responden)

a. Skala Neuroticism

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 50

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

49.8140 49.9767 49.8605 49.9767 50.0930 49.9767 49.8140 49.7442 49.7674 49.9767 49.6744 49.6047 49.7442 49.7674 49.6512 50.6977 49.9767 49.8605 49.5349 49.7674

49.2027 50.3090 51.7420 49.3566 49.8007 50.5947 50.2503 49.3378 47.1827 47.3566 46.4153 48.1495 49.0997 50.7542 46.5659 54.9779 52.9280 52.6467 52.8738 53.3732

.5757

.4129

.2959

.7107

.5289

.3844

.4611

.5831

.6710

.6253

.7185

.5117

.5744

.4173

.7803 -.0304 .1472 .2597 .2587 .1512

.8504

.8565

.8607

.8476

.8523

.8577

.8547

.8503

.8454

.8473

.8430

.8527

.8503

.8563

.8412 .8727 .8673 .8612 .8610 .8651

Page 78: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

64  

b. Skala Extraversion

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 50

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

52.6047 52.6047 52.9070 52.8837 52.7442 53.1163 52.4884 52.5581 52.6977 52.6744 52.7674 52.7907 52.7907 53.2791 52.6047 52.8605 52.9535 53.5349 52.8605 52.7674

29.5305 29.3876 27.2769 27.7719 29.2425 31.0576 28.7320 30.5858 29.6445 29.9867 29.5161 28.5028 28.9790 27.0631 31.7209 28.7896 30.3311 33.4928 32.6944 31.7542

.2683

.3398

.5553

.5838

.4234

.1194

.5155

.2370

.4206

.3165

.4377

.4807

.2846

.6062

.0685

.5533

.1893 -.1844 -.0840 .0904

.7343

.7276

.7069

.7073

.7218

.7458

.7152

.7354

.7233

.7298

.7221

.7161

.7338

.7026

.7470

.7140

.7409

.7624

.7655

.7440

c. Skala Agreebleness

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 50

Page 79: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

65  

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

56.5116 55.9070 56.0000 56.0000 56.0930 56.0465 56.1860 56.2791 55.7442 55.9070 55.9070 56.1628 56.3953 55.6977 55.7907 56.5116 56.1628 56.3721 56.3256 56.3256

33.1606 32.8007 32.0476 33.1905 30.8959 34.1406 31.2979 30.1107 31.4806 32.8483 31.8959 30.4729 31.4352 31.7398 30.8837 33.5891 32.2824 33.4297 32.3677 31.6058

.1873

.2227

.3288

.2935

.5104

.1795

.4964

.5528

.4870

.2748

.4524

.4296

.4582

.5195

.4115

.1464

.3105

.1640

.2740

.4221

.7922

.7902

.7832

.7850

.7715

.7897

.7731

.7676

.7740

.7860

.7764

.7764

.7752

.7736

.7777

.7940

.7842

.7931

.7869

.7773

d. Skala Openess

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 50

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005

52.9767 53.1163 52.9070 52.8605 53.7674

27.6423 28.7243 25.3721 26.6467 27.2303

.1869

.0117

.6023

.4214

.2298

.7551

.7705

.7254

.7391

.7524

Page 80: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

66  

VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

53.5814 53.0233 52.9767 53.0465 52.9535 52.9535 53.0465 52.8372 53.3953 53.3023 52.9070 53.3256 53.0000 53.4651 53.2326

29.1539 26.4518 27.3566 26.4264 26.2359 28.9978 25.7121 25.3300 25.5781 27.4064 27.4197 27.6534 27.2857 24.3499 25.6589

-.0453 .4029 .2765 .4705 .4930 .0282 .5548 .5945 .5294 .1733 .2520 .2002 .2317 .5549 .3956

.7758 .7395 .7483 .7361 .7343 .7614 .7292 .7255 .7297 .7582 .7500 .7538 .7520 .7236 .7389

e. Skala Conscientiousness

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.817 50

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013

57.3256 57.3023 57.2558 57.1860 57.3488 57.3023 57.2326 56.9535 57.0465 57.1860 57.3256 57.1860 57.1395

42.4629 40.9779 40.3854 40.4408 41.9468 39.3112 40.0399 44.3311 40.6168 39.1074 41.3677 40.7741 42.5039

.2368

.4758

.5160

.4089

.3800

.6640

.5845

.0321

.4657

.5074

.4053

.3335

.1865

.8417

.8321

.8302

.8347

.8359

.8239

.8276

.8474

.8321

.8297

.8348

.8390

.8452

Page 81: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

67  

2. Skala Gangguan Kepribadian Obsesif Kompulsif (56 responden)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.8548 17

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if

Item Deleted

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006 VAR00007 VAR00008 VAR00009 VAR00010 VAR00011 VAR00012 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020 VAR00021 VAR00022

141.3889 140.8333 142.0370 142.2222 142.0185 142.1111 141.4074 142.1296 141.4074 142.0556 141.8704 140.9259 140.9444 142.0926 142.2407 142.3148 141.2037 140.9630 141.6296 141.8704 141.7593 141.1111

104.8459 105.3868 104.7911 111.7610 108.3581 105.5346 109.6422 106.3036 107.0384 103.9403 103.7376 104.9001 105.7516 107.7082 109.6957 106.9745 103.0332 104.6778 106.6150 108.4546 103.8466 109.3836

.3397

.3491

.3038 -.1361 .0750 .2602 .0153 .2147 .2045 .3492 .4025 .3620 .3016 .1587 .0077 .1785 .4573 .4317 .2163 .0973 .4430 .0417

.7634

.7636

.7643

.7785

.7731

.7660

.7739

.7677

.7680

.7625

.7610

.7629

.7649

.7694

.7745

.7690

.7591

.7615

.7676

.7715

.7603

.7728

VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00017 VAR00018 VAR00019 VAR00020

57.5116 57.1628 57.0000 57.3256 57.2326 57.5814 57.2558

40.1606 38.9491 40.5714 42.7962 39.9446 39.4873 39.4806

.4027

.5664

.5274

.3021

.5556

.4210

.4768

.8353

.8268

.8301

.8386

.8283

.8349

.8314

Page 82: HUBUNGAN TRAIT KEPRIBADIAN DENGAN KECENDERUNGAN …€¦ · Tabel 4.1 Gambaran umum responden berdasarkan jenis kelamin . Tabel 4.2 Gambaran umum responden berdasarkan usia . Tabel

68  

VAR00023 VAR00024 VAR00025 VAR00026 VAR00027 VAR00028 VAR00029 VAR00030 VAR00031 VAR00032 VAR00033 VAR00034 VAR00035 VAR00036 VAR00037 VAR00038 VAR00039 VAR00040 VAR00041 VAR00042 VAR00043 VAR00044 VAR00045 VAR00046 VAR00047 VAR00048 VAR00049 VAR00050 VAR00051 VAR00052 VAR00053 VAR00054 VAR00055 VAR00056

141.3889 142.3704 141.1296 141.7963 141.2778 141.4259 141.0926 141.1852 141.5185 141.1481 142.1852 141.7778 141.3333 141.3333 142.3148 142.1852 141.5370 142.2778 141.7593 141.8333 141.3148 141.8889 141.4074 141.9815 141.6852 141.3889 141.8333 141.6111 141.9074 141.5185 142.0370 141.2593 141.9259 142.0741

106.3176 112.8791 104.6055 104.0143 105.7516 101.3057 109.1422 105.3990 105.1600 107.0342 110.7198 107.9497 105.3208 106.4151 107.6160 104.8707 109.9137 109.8270 104.2240 113.0094 109.5028 104.2893 106.3592 108.3581 110.7103 103.2610 113.9151 109.6384 110.3498 106.1412 106.6024 102.8372 103.2774 103.8435

.2625 -.2261 .4077 .3939 .2693 .5549 .0361 .3713 .3691 .2760 -.0628 .1381 .2517 .2571 .1440 .3538 -.0146 .0075 .4900 -.2070 .0506 .3831 .3046 .1301 -.0627 .4519 -.2878 .0107 -.0305 .2756 .2415 .4275 .4251 .4226

.7662

.7804

.7618

.7614

.7657

.7551

.7741

.7632

.7630

.7664

.7779

.7701

.7663

.7664

.7701

.7631

.7763

.7737

.7601

.7822

.7719

.7619

.7653

.7701

.7784

.7594

.7830

.7745

.7742

.7658

.7668

.7595

.7600

.7607