hubungan sanitasi rumah dengan angka kejadian diare

Upload: ummidillah

Post on 10-Oct-2015

82 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mengetahui hubungan sanitasi rumah dengan angka kejadian diare

TRANSCRIPT

  • Oleh :ARUM SARI WURYANTI NIM: 0751700018HUBUNGAN SANITASI RUMAH DENGAN ANGKA KEJADIAN DIARE DI DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARASURAKARTA

  • Latar Belakang Masalah Kesehatan sebagai salah satu unsur kesehatan umum harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagai maksud dalam pembukaan Undang-undang Dasar 1945 melalui pembangunan yang berkesinambungan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (Depkes. RI, 1992). Diare adalah salah satu panyakit yang ditimbulkan dari kurang baiknya cara pengelolaan lingkungan. Hal ini dapat ditimbulkan melalui vektor yang membawa mikroorganisme penyebab penyakit diare. Faktor lain adalah hygiene perorangan, keadaan gizi, sosial ekonomi, dan edukasi ikut menentukan jumlah serangan diare. (Suharsono, 1986).Hasil survey pendahuluan yang dilaksanakan di bulan Oktober 2010 angka kejadian diare di Desa Telukan Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, memperlihatkan data tercatat 123 kasus, kemudian sampai bulan Desember 2010 sebanyak 130 kasus. Hal ini mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan kasus diare di masyarakat.

  • Pembatasan Masalah Pada penelitian akan membahas tentang sanitasi lingkungan yang dibatasi pada penyediaan air bersih dan kepemilikan jamban dihubungkan dengan kejadian diare. Pembatasan masalah ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pembahasan pada penelitian karena banyaknya faktor-faktor sanitasi lingkungan secara luas seperti penyediaan air bersih, pengelolaan air buangan dan pengawasan pencemaran air, pengelolaan sampah padat, pengawasan vektor, pengawasan pencemaran tanah dan tinja, higiene makanan, pengawasan pencemaran udara, pengawasan radiasi, kesehatan kerja, pengawasan kebisingan, penyehatan perumahan, dan lain-lain

  • Rumusan Masalah Adakah hubungan antara sanitasi rumah dengan angka kejadian diare di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo ?

  • Tujuan Penelitian Tujuan Umum dari penelitian adalah : Mengetahui hubungan sanitasi rumah dengan angka kejadian diare di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo

    Tujuan Khusus dari penelitian adalah : Mendiskripsikan sanitasi rumah ditinjau dari segi penyediaan air bersih dan kepemilikan jambanMenganalisa hubungan sanitasi rumah ditinjau dari segi penyediaan air bersih dengan angka kejadian diareMenganalisa hubungan sanitasi rumah ditinjau dari segi kepemilikan jamban dengan angka kejadian diareMenganalisa hubungan sanitasi rumah ditinjau dari segi penyediaan air bersih dan kepemilikan jamban dengan angka kejadian diare

  • Manfaat Penelitian Bagi Institusi yang terkait Sebagai masukan untuk perencanaan dan pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan sanitasi rumah untuk mengurangi angka kejadian diare. Bagi Masyarakat Sebagian referensi dan acuan untuk upaya peningkatan sanitasi rumah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.Bagi Penulis Sebagai bahan pengembangan wawasan dan pengalaman dalam bidang penelitian ilmiah khususnya mengenai hubungan sanitasi rumah dengan angka kejadian diare.

  • TINJAUAN PUSTAKA SanitasiRumah Jamban DiareSanitasi dann Diare

  • Kerangka Berfikir

  • Kerangka KonsepDari skema diatas, dapat diterangkan bahwa variabel independen yang terdiri dari faktor Sanitasi rumah diantaranya penyediaan air bersih, dan kepemilikan jamban memberikan pengaruh terhadap kejadian penyakit diare.

  • Hipotesis Ada hubungan sanitasi rumah ditinjau dari segi penyediaan air bersih dengan angka kejadian diare di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.Ada hubungan sanitasi rumah ditinjau dari segi kepemilikan jamban dengan kejadian diare di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

  • Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian survai observasional dengan pendekatan yang digunakan metode belah lintang (cross sectional), dimana pengumpulan data variabel bebas dan variabel terikat dilakukan secara bersamaan pada titik yang sama (point at time). Data yang dikumpulkan pada penelitian deskriptif ini dipakai untuk melakukan penelitian analitik, dimana peneliti mencoba mencari hubungan antar variabel (Notoatmodjo, 2002). METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Variabel bebas pada penelitian ini adalah sanitasi rumah ditinjau dari segi penyediaan air bersih, dan kepemilikan jamban.Variabel terikat pada penelitian ini adalah angka kejadian diare di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

  • Populasi dan Sampel Populasi adalah seluruh rumah di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo sebanyak 705 rumah. Sampel adalah 99 orang dari besarnya populasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

    dimana : N : Besar populasin : besar sampeld : proporsi penyimpangan (10%).Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak atau random sampling dengan teknik undian (lottery technique).

  • Pengumpulan Data

    Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil kuisener oleh peneliti dari wawancara dengan responden, yaitu kepala keluarga atau yang mewakili yang rumahnya menjadi sampel dalam penelitian ini. Sedangkan data sekunder adalah data kejadian diare di desa Telukan yang didapatkan di Puskesmas Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Intrumen PenelitianHasil interprestasi uji dengan validitas dan reliabelitas intrumen sebagai berikut : Uji validitas dari setiap pertanyaan kuisener disebut, jika jika dibuktikan dengan uji statistik dengan program SPSS 10 didapatkan nilai r hitung > r tabel.Uji reliabilitas kuisener adalah reliabel jika didapatkan nilai r Alpha > r tabel.

  • Pengolahan Data / Analisis Data Analisis Univariat dilakukan untuk mendeskripsikan semua variabel baik variabel bebas maupun variabel terikat dengan membuat tabel distribusi frekuensi. Analisis Bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan antara data variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Analisis bivariat adalah analisis yang melibatkan sebuah variable dependen dan sebuah variabel independen. Untuk menguji hubungan antara variabel variabel bebas dengan variabel terikat digunakan analisis statistik dengan uji statistic Chi-Square, kegunaan penelitian korelasi adalah untuk mencari hubungan antara varaibel bebas (dependen) dengan variable terikat (Independen).Uji statistik yang digunakan adalah uji chi square, program uji statistik dalam penelitian ini adalah dengan SPSS Release 10.

  • A. Gambaran Umum Penelitian Penelitian ini dilakukan di Telukan Grogol Sukoharjo Propinsi Jawa Tengah B. Hasil Penelitian 1. Karakteristik Responden Tabel 4.1. Distribusi responden berdasarkan Pendidikan

    BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Tingkat pendidikanFrekuensi%Tidak sekolah SDSMPSLTAPerguruan Tinggi102025301410 %20 %25 %30 %14 %Jumlah 99100 %

  • Tabel 4.2. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan

    Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Keluarga

    Pekerjaan Frekuensi%PNSTNI/PurnawirawanProfesionalWirasastaKaryawanBuruh/tani 149520262514 %9 %5 %20 %26 %25 %Jumlah 99100 %

    Jumlah Keluarga Frekuensi%2 orang 3 orang 4 orang 5 orang > 5 orang 7202730157 %20 %27 %30 %15 %Jumlah 99100 %

  • Tabel 4.4. Distribusi responden berdasarkan Sarana Sanitasi yang dimiliki

    Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Penyediaan Air Bersih

    Sarana sanitasi yang dimilikiFrekuensi%Tidak ada Ada 1 atau 2 sarana sanitasiAda semua sarana sanitasi 25403425 %40 %34 %Jumlah 99100 %

    Penyediaan air bersihFrekuensi%TidakAda267326 %74 %Jumlah 99100 %

  • Tabel 4.6. Distribusi responden berdasarkan Kepemilikan Jamban

    Tabel 4.7. Distribusi Responden Berdasarkan Kejadian Diare

    Kepemilikan JambanFrekuensi%Mempunyai Tidak772277 %22 %Jumlah 99100 %

    Kepemilikan JambanFrekuensi%Tidak ada kasus Ada kasus 772277 %22 %Jumlah 99100 %

  • 2. Analisis Bivariata. Hubungan Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Diare

    Tabel 4.8 Cross Tabulation Penyediaan Air Bersih degan Kejadian Diare

    Hasil uji : Ada hubungan yang signifikan Penyediaan Air Bersih degan Kejadian Diare.

    Penyediaan air bersihAngka kejadian diareTotalP ValueX2Tidak Ya Ada 69 (70%)4 (4%)73 (74%)0,00045,081Tidak 8 (8%)18 (18%)26 (26%)Total77 (77%)22 (22%)99 (100%)

  • b. Hubungan Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare

    Tabel 4.9 Cross Tabulation Penyediaan Air Bersih degan Kejadian Diare

    Hasil uji : Ada hubungan yang signifikan Kepemilikan Jamban degan Kejadian Diare.

    Kepemilikan JambanAngka kejadian diareTotalP ValueX2Tidak Ya Mempunyai 73 (74%)4 (4%)77 (78%)0,00058,124Tidak 4 (4%)18 (18%)22 (22%)Total77 (77%)22 (22%)99 (100%)

  • BAB V PENUTUPKesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 74% ada persediaan air bersih dan terjadi kejadian diare sebanyak 4 responden (4%), sedangkan dari 26 (26%) responden tidak memiliki persediaan air bersih terjadi angka kejadian diare 18 (18%) responden.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 77 responden (78%) mempunyai kepemilikan jamban terjadi kejadian diare sebanyak 4 responden (4%), sedangkan dari 22 responden (22%) yang tidak mempunyai kepemilikan jamban terjadi kejadian diare 18 responden (18%).Ada hubungan penyediaan air bersih memiliki hubungan yang signifikan atau bermakna terhadap angka kejadian diare, hal ini ditunjukkan dari hasil ini dapat di dengan nilai probabilitas (p value = 0,000 < 0,05), dengan nilai c = 0,608.Ada hubungan kepemilikan jamban memiliki hubungan yang signifikan atau bermakna terhadap angka kejadian diare, hal ini ditunjukkan dari hasil ini dapat di dengan nilai probabilitas (p value = 0,000 < 0,05), dengan nilai c = 0,559.

  • TERIMA KASIH