hubungan persepsi siswa terhadap guru - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap...

111
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI (Studi Kasus Siswa-Siswi Kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan SKRIPSI Disusun Oleh : Ary Pramana 991334037 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

Upload: trinhthuy

Post on 24-Aug-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP PROFESI GURU MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI

(Studi Kasus Siswa-Siswi Kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan

SKRIPSI

Disusun Oleh :

Ary Pramana

991334037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2007

Page 2: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 3: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 4: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 5: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 6: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 7: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 8: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran
Page 9: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

ABSTRAK

Ary Pramana. 2007. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru, Minat Belajar dan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi (Studi Kasus Siswa-Siswi Kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan). Skripsi, Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) besarnya derajat hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, (2) besarnya derajat hubungan antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, (3) besarnya derajat hubungan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi, dan (4) besarnya derajat hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi.

Penelitian dilakukan di SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan dari bulan September sampai Oktober 2005. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan, Angkatan X, yang jumlahnya sebanyak 62 siswa dan seluruhnya diambil sebagai sampel. Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi, dan variabel tergantung yaitu prestasi belajar akuntansi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,274 dan t-hitung sebesar 5,025 lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,0017. Terdapat pula hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,213 dan t-hitung sebesar 5,217 lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,0017. Hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi juga terbukti yang ditunjukkan dengan nilai r sebesar 0,272 dan nilai t-hitung sebesar 4,272 lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,0017. Secara bersama-sama, terdapat hubungan positif kuat (R2= 0,678) antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan yang ditunjukkan dengan nilai F-hitung sebesar 40,717 lebih besar daripada F-tabel sebesar 2,773.

Page 10: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

ABSTRACT

Ary Pramana. 2007. The Relationship Between Student’s Perception on Teacher Profession, Intention To Learn and Motivation of Learning with the Study

Achievement in Accounting Subject (Case Study of Students in Second Year of Bentara Wacana Cristian Senior High School, Muntilan). Thesis,

Study Programme of Accountancy Education, Sanata Dharma University.

This research was aimed to find out : (1) the extend of relationship

between student’s perception on teacher profession with accounting learning achievement, (2) the extend of relationship between intention to learn accounting subject with accounting learning achievement, (3) the extend of relationship between learning motivation with accounting learning achievement, and (4) the extend of relationship between student’s perception on teacher profession, intention to learn accounting subject and learning motivation with accounting learning achievement.

The research was done at Christian Bentara Wacana Senior High School, Muntilan from September until October 2005. in The population in this research is all students in grade II of Kristen Bentara Wacana Senior High School, Muntilan, Level X including 62 students and all of them were taken as sample. The variables of research consisted of independent variables as student’s perception on teacher profession, intention to learn accounting subject and learning motivation, and the dependent variable was accounting learning achievement. Data analysis technique used was multiple regression analysis.

The result of this research showed that there was a positive relationship between student’s perception on teacher profession with accounting learning achievement that could be showed by the value of r of 0.274 and the value of t-count of 5.025 is greater than the value of t-tabel of 2.0017. There was also a positive relationship between accounting intention to learn with accounting learning achievement that could be showed by the value of r of 0.213 and the value of t-count of 5.217 was greater than the value of t-tabel of 2.0017. The positive relationship between accounting learning motivation with accounting learning achievement wass also proved by the value of r of 0.272 and the value of t-count of 4.272 was greater than the value of t-tabel of 2.0017. Simultaneously, there was a strong positive relationship (R2= 0,678) between student’s perception on teacher profession, accounting learning intention, and accounting learning motivation with accounting learning achievement of the students in grade II of Christian Bentara Wacana Senior High School, Muntilan that could be showed by the value of F-count of 40.717 was greater than the value of F-tabel of 2.773.

Page 11: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................. 5

C. Batasan Masalah ....................................................................... 6

D. Rumusan Masalah .................................................................... 7

E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

F. Manfaat Penelitian .................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori/Kajian Teori ................................................... 10

1. Prestasi belajar akuntansi ................................................... 10

2. Persepsi siswa terhadap profesi guru akuntansi ................. 15

3. Minat belajar akuntansi ...................................................... 20

4. Motivasi belajar akuntansi ................................................. 22

B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 23

C. Kerangka Berpikir .................................................................... 24

D. Hipotesis Penelitian .................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 29

Page 12: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian ............................................... 30

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya .................................. 31

E. Tekhnik Pengumpulan Data ..................................................... 36

F. Uji Instrumen Penelitian ........................................................... 38

G. Uji Coba Penelitian .................................................................. 37

H. Teknik Analisis Data ................................................................ 50

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. Sejarah Berdirinya Sekolah ...................................................... 55

B. Visi dan Misi Sekolah .............................................................. 56

C. Struktur Organisasi SMUK Bentara Wacana ........................... 56

D. Kondisi Fisik dan Lingkungan ................................................. 58

E. Fasilitas ..................................................................................... 59

F. Sistem Pendidikan .................................................................... 60

G. Hubungan Komite Sekolah dengan Dunia Usaha Lain ............. 60

H. Jumlah Siswa dan Guru Periode 2005-2006 ............................. 61

BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Prasyarat Analisis ............................................................... 62

1. Uji Normalitas ...................................................................... 62

2. Uji Linieritas ........................................................................ 65

B. Deskripsi Data .......................................................................... 66

1. Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran

Akuntansi ............................................................................. 67

Page 13: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

2. Minat Belajar Akuntansi ....................................................... 69

3. Motivasi Belajar Akuntansi .................................................. 72

4. Prestasi Belajar Akuntansi ................................................... 74

C. Pengujian Hipotesis ................................................................... 77

D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................... 87

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................... 93

B. Saran ......................................................................................... 94

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan

mengakibatkan perubahan-perubahan diseluruh bidang kehidupan

masyarakat. Perubahan tersebut terjadi juga dibidang pendidikan. Pendidikan

sangat penting bagi kehidupan manusia di dunia supaya cara berpikir dan

bertingkah laku individu lebih mempunyai tujuan yang dikehendaki.

Pendidikan juga mempunyai tujuan untuk menolong anak mengembangkan

potensi semaksimal mungkin dan pendidikan sangat menguntungkan bagi

masyarakat, bagi perkembangan peradaban manusia, berkembang pula isi

dan bentuk perkembangan penyelenggaraan pendidikan sejalan dengan

kemajuan manusia dalam pemikiran dan ide-ide tentang pendidikan.

Perhatian tentang pendidikan terutama pendidikan nasional tidak lepas dari

tujuan Pendidikan Nasional di Indonesia.

Menurut Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993: 3), tujuan

Pendidikan Nasional pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional yaitu :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

1

Page 15: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

2

Sedangkan menurut Pranarka yang dikutip oleh Dwi Siswoyo (1995:

4) mengemukakan bahwa, “pendidikan merupakan suatu fungsi internal

dalam proses kebudayaan itu melalui manusia dibentuk dan membentuk

dirinya sendiri. Pendidikan merupakan bagian dari proses kebudayaan”.

Teknologi di zaman memasuki era globalisasi abad XXI ini semakin

berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dilakukan melalui

suatu tindakan yang disebut belajar. Belajar dilakukan masyarakat untuk

menunaikan tugas dan eksistensi sebagai potensi kultural pada pendidikan.

Wasty Soemanto (1984 : 99) mengemukakan bahwa

Belajar merupakan proses dasar daripada perkembangan hidup manusia. Dengan belajar, manusia melakukan perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup manusia tidak lain adalah hasil dari belajar. Belajar itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu ; (1) faktor dari luar individu (bahan pelajaran, tugas, dan lingkungan eksternal); (2) faktor metode belajar, dan (3) faktor-faktor individu (kematangan, usia, jenis kelamin, pengalaman, mental, jasmani, rohani, motivasi). Dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi belajar, seseorang

dalam melakukan kegiatan belajar harus memperhatikan kemampuan

pribadinya sehingga untuk melakukan tahap proses belajar itu sendiri

seseorang dapat menerima, memahami bahkan mengukur kemampuan yang

dimiliki. Hasil proses belajar yang diterima oleh siswa dari guru tersebut

dapat diwujudkan sebagai prestasi belajar siswa.

Untuk meraih suatu prestasi belajar yang diinginkan seseorang

sebaiknya mengetahui beberapa hal yang mempengaruhi prestasi belajar itu

sendiri. Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

Page 16: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

3

siswa secara internal atau dari dalam individu siswa meliputi : (1) Aspek

psikologis, misalnya : persepsi siswa terhadap pelajaran, motivasi, minat,

bakat, pandangan hidup, dan sebagainya. (2) Aspek fisiologis yang meliputi

kematangan fisik, kesehatan jasmani, keadaan indera. Sedangkan faktor

eksternal atau faktor dari luar individu siswa misalnya kesempatan,

lingkungan sekolah, fasilitas, lingkungan masyarakat, kondisi ekonomi, dan

fasilitas belajar.

Menurut Rumini dkk (1995 : 60) mengemukakan tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar :

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor dari dalam individu yaitu faktor psikis (kognitif, afektif psikomotorik, dan campuran), dan faktor fisik. Faktor dari luar individu siswa yaitu faktor lingkungan alam, faktor sosial, ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program, mata pelajaran, sarana dan prasarana.

Pendidikan melalui proses belajar merupakan tanggung jawab

bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah, termasuk tentang

penyelenggaraan pendidikan. Penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar

dapat dilaksanakan dilembaga pendidikan yang salah satunya adalah sekolah.

Pendidikan sekolah merupakan pendidikan yang diselenggarakan disekolah

melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan berkesinambungan.

Jenjang pendidikan yang termasuk pendidikan disekolah terdiri atas

Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah, dan Pendidikan Tinggi.

Menurut pasal 20 ayat (1) sampai (4) Undang-Undang No. 20 tahun

2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang dikutip oleh Kurikulum SMU

(1993 : 2) mengemukakan bahwa :

Page 17: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

4

(1) Pendidikan menengah merupakan lanjutan pendidikan dasar. (2) Pendidikan menengah terdiri atas pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. (3) Pendidikan menengah berbentuk sekolah menengah atas (SMA), madrasah aliyah (MA), sekolah menengah kejuruan (SMK), dan madrasah aliyah kejuruan (MAK), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Ketentuan mengenai pendidikan menengah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah. Wujud dari pendidikan menengah salah satunya yaitu pendidikan

menengah umum atau lebih dikenal dengan Sekolah Menengah Umum.

Sekolah Menengah Umum memiliki kurikulum untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional yang disusun dengan memperhatikan tahap

perkembangan siswa menyesuaikan dengan lingkungan, kebutuhan

masyarakat nasional, untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi yang ada dimasyarakat yang nantinya akan diwujudkan oleh

prestasi belajar siswa Sekolah Menengah Umum. Sebagai salah satu wujud

dari pelaksanaan tujuan pendidikan nasional selain memperhatikan prestasi

juga memperhatikan kualitas guru tersebut. Kepedulian itu juga dilakukan

oleh pemerintah terhadap pendidikan menengah terutama Sekolah Menengah

Umum dengan mengadakan penataran guru, MGMP, dan sebagainya yang

sifatnya untuk menjaga dan meningkatkan mutu guru dan meningkatkan

prestasi siswa dan permasalahan-permasalahan proses belajar mengajar

sesuai materi pelajaran.

Sekolah Menengah Umum mempunyai berbagai mata pelajaran baik

di kelas I, II, maupun kelas III IPA dan IPS. Sejalan dengan kurikulum tahun

1994 dengan GBPP tahun 1999, mata pelajaran yang cenderung mempunyai

Page 18: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

5

muatan lokal lebih diperhatikan. Salah satu mata pelajaran tersebut adalah

mata pelajaran akuntansi yang diberikan kepada siswa sejak kelas I sampai

kelas III IPS. Pelajaran akuntansi pada dasarnya memerlukan ketekunan dan

ketelitian tersendiri dengan tidak meninggalkan logika siswa dalam

mempelajarinya. Untuk mempelajari mata pelajaran akuntansi memerlukan

pemahaman yang berbeda dengan pelajaran berhitung lainnya. Mempelajari

akuntansi memerlukan minat dan motivasi tersendiri untuk mempelajarinya.

Karena dalam mempelajari akuntansi dengan baik diliputi oleh perasaan

senang dan bakat untuk dapat menerima pelajaran akuntansi dari masing-

masing siswa berbeda-beda menurut kemampuan dan tingkah laku siswa.

Tingkah laku siswa mencerminkan kemampuan siswa dalam memahami

pelajaran akuntansi yang diberikan oleh guru, dengan timbulnya rasa senang

terhadap pelajaran akuntansi yang tidak ditakuti oleh siswa, dan tingkah laku

siswa menimbulkan persepsi siswa itu sendiri terhadap guru mata pelajaran

akuntansi mengenai sampai dimana tingkat pemahaman siswa pada mata

pelajaran akuntansi sebagai mata pelajaran lokal.

B. Identifikasi Masalah

Prestasi belajar yang baik merupakan harapan bagi siswa dan bagi

pihak sekolah. Dalam mencapai hasil belajar yang tinggi berbagai pihak telah

mengupayakan usaha-usaha meningkatkan prestasi belajar yang dicapai

siswa.

Page 19: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

6

Untuk mencapai tingkat keberhasilan siswa atau prestasi belajar

akuntansi, terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar baik

dari dalam diri siswa (intern) yaitu faktor fisiologis (penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya), faktor psikologis (kecerdasan,

kecakapan, sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian

diri). Sedangkan faktor dari luar diri siswa (ekstern) yaitu lingkungan alam,

lingkungan sosial ekonomi, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah,

lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok.

Faktor-faktor tersebut yang menjadi titik berat dalam penelitian ini

pada dasarnya faktor intern yaitu faktor psikologis yang terdiri dari faktor

minat belajar yaitu minat belajar mata pelajaran akuntansi; faktor motivasi

belajar yaitu motivasi belajar mata pelajaran akuntansi dengan mengingat

kondisi siswa; dan faktor persepsi siswa terhadap profesi guru yang

berhubungan langsung dengan siswa mengenai kemampuan guru dalam

bidang akademis maupun dalam memberikan bahan ajar yang diharapkan

meningkatkan prestasi belajar. Kemampuan guru itu sendiri merupakan

faktor ekstern lingkungan sekolah dalam prestasi belajar siswa.

C. Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan tentang faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar yaitu prestasi belajar akuntansi baik faktor

intern maupun ekstern siswa dan untuk memperjelas masalah dalam

penelitian ini, maka penelitian ini dibatasi pada faktor intern siswa mengenai

persepsi siswa terhadap guru yang berhubungan langsung dengan siswa

Page 20: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

7

mengenai kemampuan guru dalam bidang akademis maupun dalam

memberikan bahan dan pengelolaan kelas dapat diharapkan meningkatkan

prestasi belajar, minat dan motivasi belajar akuntansi yang dimiliki siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah tersebut, maka permasalahan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

Sekolah Menengah Umum SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

2. Bagaimana hubungan antara minat belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

3. Bagaimana hubungan antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

4. Bagaimana hubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan.

E. Tujuan penelitian

1. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi

siswa kelas II di SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Page 21: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

8

2. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara minat belajar akuntansi

dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan.

3. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara motivasi belajar akuntansi

dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan.

4. Untuk mengetahui besarnya hubungan antara persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, motivasi

belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU

Kristen Bentara Wacana Muntilan.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini akan memberikan manfaat antara lain :

1. Manfaat bagi sekolah

Dengan diketahui besarnya hubungan antara persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, motivasi

belajar akuntansi siswa dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi

sekolah, khususnya bagi guru mata pelajaran akuntansi untuk

meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa.

2. Manfaat bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan masukan tersendiri bagi peneliti dalam

bidang pendidikan, sebagai penerapan ilmu yang diperoleh dibangku

kuliah, dan sebagai syarat untuk memperoleh gelar kesarjanaan.

Page 22: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

9

3. Manfaat bagi ilmu pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat menyumbang untuk menambah khasanah

ilmiah sebagai ilmu pengetahuan, sebagai acuan bagi peneliti

selanjutnya, dan dapat diharapkan sebagai sumbangan ilmu pengetahuan

dibidang pendidikan terutama yang berhubungan dengan prestasi belajar

akuntansi di Sekolah Menengah Umum.

Page 23: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori/Kajian Teori

1. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi

Memperoleh pendidikan disekolah bagi siswa dilakukan

dengan belajar berbagai bidang ilmu pengetahuan. Belajar tersebut

nantinya menimbulkan suatu perubahan dari diri siswa baik yang

disengaja maupun tidak disengaja dengan adanya perubahan tingkah

laku siswa.

Muhibbin Syah (1995 : 88) mengemukakan bahwa

Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyeleng garaan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan amat tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Sedangkan menurut Moh. Surya yang dikutip oleh Sri

Rumini dkk (1995 : 59) mengemukakan bahwa “belajar ialah suatu

proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan

lingkungan”.

Page 24: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

11

Dari kedua pendapat yang mengemukakan tentang

pengertian belajar dapat diambil kesimpulan mengenai pengertian

belajar bahwa belajar merupakan suatu proses kegiatan yang

dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

laku. Perubahan tingkah laku tersebut untuk memperoleh tujuan

pendidikan baik dilingkungan sekolah maupun dilingkungan keluarga

dan interaksinya.

Pada hakikatnya belajar untuk mencapai sesuatu yang

akhirnya mencapai suatu hasil yang dikatakan sebagai hasil belajar.

Hasil belajar tersebut merupakan prestasi belajar. Prestasi belajar

dapat dinilai dengan matematis (angka) yang mencerminkan tingkat

pemahaman siswa terhadap mata pelajaran tersebut digunakan untuk

mendorong belajar siswa yang lebih baik dalam proses belajar

mengajar selanjutnya.

Abd. Rahman Abror (1993 : 63), mengemukakan bahwa

Pencapaian atau prestasi akademik para siswa sedikit banyak merupakan pencerminan atau pantulan dari belajar yang direncanakan, diarahkan, dan diharapkan, ini berarti bahwa belajar yang berupa itu mengandung ruang lingkup yang luas bagi kebudayaan dan pribadi.

Sedangkan Muhibbin Syah (1995 : 150) mengemukakan

bahwa “pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi

ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses

belajar siswa”.

Page 25: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

12

Sedangkan Andaruningsih (1999 : 7) mengemukakan bahwa

Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan tingkah laku setelah seseorang atau siswa melaksanakan kegiatan belajar. Dengan demikian siswa yang telah melaksanakan proses belajar akan mempunyai kemampuan baru yang secara kualitatif lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan sebelum belajar. Kemampuan baru tersebut diperoleh karena ada usaha, latihan dan pengalaman dalam interaksinya dengan lingkungan.

Dari teori-teori tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai

prestasi belajar. Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan

kemampuan belajar individu melalui berbagai perubahan tingkah laku

yang diperoleh dari usaha-usaha, latihan dan pengalaman dalam

kegiatan belajar mengajar. Prestasi belajar akuntansi merupakan hasil

belajar atau kompetensi akuntansi yang dicapai oleh siswa dengan

kegiatan belajar secara efektif disekolah, dikelas khususnya setelah

siswa atau individu mempelajari mata pelajaran akuntansi yang

diberikan oleh guru akuntansi untuk mencapai tujuan pengajaran

akuntansi. Prestasi belajar merupakan hasil kegiatan belajar, yaitu

sejauh mana peserta didik dapat menguasai bahan pelajaran yang

telah diajarkan.

b. Faktor-faktor Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi

Prestasi belajar sebagai akibat dari proses belajar

mempunyai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara garis besar

prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal (faktor dari dalam

diri siswa) dan faktor eksternal (faktor dari luar diri siswa).

Page 26: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

13

Abu Ahmadi dkk (1991 : 130) mengemukakan bahwa

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah Faktor internal adalah 1). Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan

maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya : penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya.

2). Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang terdiri atas faktor intelektual yaitu faktor potensial berupa kecerdasan dan bakat, dan faktor kecakapan nyata berupa prestasi yang telah dimiliki. Sedangkan faktor non intelektual yaitu unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.

3). Faktor kematangan fisik maupun psikis. Faktor eksternal adalah 1). Faktor sosial yang terdiri atas lingkungan keluarga,

lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, lingkungan kelompok.

2). Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian.

3). Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim.

4). Faktor lingkungan spiritual/keamanan.

Ngalim Purwanto (1996 : 107) mengemukakan faktor-faktor

yang mempengaruhi prestasi belajar.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah faktor dalam meliputi faktor fisiologis ialah kondisi fisik dan panca indera. Faktor psikologis adalah minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kemampuan kognitif, dan sebagainya. Sedangkan faktor luar meliputi faktor lingkungan ialah faktor alam dan faktor sosial. Faktor instrumental adalah kurikulum atau bahan pelajaran, guru/pengajar, sarana dan fasilitas, dan administrasi/ manajemen sekolah.

Page 27: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

14

Sedangkan Sri Rumini dkk (1995 : 60) mengemukakan

bahwa

Proses belajar dan hasil belajar dipengaruhi oleh dua kelompok faktor, yaitu faktor yang berasal dari diri individu yang sedang belajar, dan faktor dari luar diri individu. Faktor yang dari dalam individu dikelompokkan menjadi dua faktor, yaitu faktor psikis dan faktor fisik. Yang termasuk faktor psikis antara lain : kognitif, afektif, psikomotorik, campuran, kepribadian, sedangkan yang termasuk faktor fisik antara lain kondisi indera, anggota badan, tubuh, kelenjar, syaraf, dan organ-organ dalam tubuh. Faktor yang berasal dari luar diri individu dikelompokkan menjadi faktor lingkungan alam, faktor sosial ekonomi, guru, metode mengajar, kurikulum, program, materi pelajaran, sarana dan prasarana.

Uraian dari teori-teori tersebut yang mengemukakan tentang

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, dengan

kompleksnya faktor-faktor tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

1). Faktor internal (dalam diri siswa) yaitu faktor fisiologis

(penglihatan, pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya),

faktor psikologis (kecerdasan, kecakapan, sikap, kebiasaan,

minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri).

2). Faktor eksternal (luar diri siswa) yaitu lingkungan alam,

lingkungan sosial ekonomi, lingkungan keluarga, lingkungan

sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok, guru,

metode mengajar, kurikulum, program, mata pelajaran, dan

sarana dan prasarana.

Page 28: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

15

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut

baik faktor internal maupun faktor eksternal dilakukan melalui

pengalaman belajar mata pelajaran akuntansi.

2. Persepsi Terhadap Profesi Guru Akuntansi

a. Pengertian Persepsi

Sebelum menjelaskan mengenai profesi guru maka akan

dijelaskan tentang persepsi terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia persepsi diartikan sebagai tanggapan atau penerimaan langsung

dari suatu serapan. (KBBI, 1998 : 675). Sedangkan menurut Eny Zuhni

yang dikutip oleh Rahmad Hadiyanto mengatakan :

Persepsi dapat diartikan sebagai proses mengumpulkan, menyeleksi, mengawinkan, mengorganisasi dan menginterpretasikan informasi. (Rahmad Hardiyanto, 1991 : 47). Menurut Mujiyah yang dikutip oleh Subandiyah bahwa persepsi

merupakan proses yang dipelajari melalui interaksi dengan sekitar.

Persepsi timbul secara perlahan-lahan sejak kecil dan seterusnya melalui

interaksi dengan manusia lain. Pada hakekatnya persepsi merupakan

proses pengenalan seseorang di dalam memahami informasi melalui

proses belajar dengan jalan membanding-bandingkan pengalaman masa

lalu dengan kenyataan sekarang. Hal ini akan dijadikan pertimbangan

untuk memilih alternatif yang dipandang tepat dalam menentukan

keputusan dan sekaligus menentukan prilaku. Dengan kata lain, persepsi

Page 29: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

16

merupakan proses mendasar untuk mengenal, memahami serta

menginterprestasi lingkungan yang seterusnya dapat mempengaruhi

prilaku seseorang tentang apa yang dipersepsikannya (Subandiyah, 1990 :

16).

Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa persepsi seseorang

akan tumbuh dan berkembang karena pengaruh interaksi belajar. Melalui

belajar seseorang akan membandingkan pengalaman masa lalu dengan

kenyataan yang dihadapi. Hal ini dapat dipakai sebagai pertimbangan

dalam memilih alternatif yang dipandang tepat dalam menentukan

keputusan dan sekaligus menentukan tindakan serta prilaku yang

memungkinkan untuk bertindak. Persepsi dapat digambarkan sebagai

aktivitas psikologis dalam bentuk interprestasi terhadap stimulus yang

berbentuk sebagai pengindraan sensorik, mengetahui, memikirkan seleksi

terhadap alternatif dan membuat pertimbangan. (Moh Amien dkk. 1985 :

9 – 10).

Dalam persepsi terdapat 3 komponen utama, yaitu :

a. Seleksi, yaitu proses penyaringan oleh indra terhadap ransangan dari luar intensitas dan jenisnya dapat banyak dan sedikit.

b. Interpretasi, yaitu proses mengorganisasikan informasi sehingga mempunyai arti penting bagi seseorang. Interprestasi dipengaruhi oleh banyak faktor seperti pengalaman masa lalu, sistem nilai yang dianut, motivasi, kepribadian, kecerdasan dan sebagainya. Dan interprestasi juga bergantung pada kemampuan seseorang untuk mengadakan pengkatagorian informasi yang diterimanya yaitu proses mereduksi informasi yang kompleks menjadi sederhana.

c. Interpretasi dan reaksi kemudian diterjemahkan dalam bentuk tingkah laku sebagai reaksi. (M. Muhandar Solaeman, 1992 : 16).

Page 30: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

17

Dari pendapat diatas dapat dikatakan, persepsi seseorang akan

dipengaruhi oleh kerjasama antara faktor luar (stimulus) dan faktor dalam

(personal). Kedua faktor itu secara bersama-sama akan menentukan

persepsi seseorang terhadap obyek yang diamati. Adapun yang disebut

faktor dalam adalah hal-hal yang berasal dari dalam diri seseorang antara

lain cipta, rasa, karsa dan jenis kelamin. Sedang faktor luar meliputi

pengalaman, lingkungan dan kepercayaan. (Depdikbud, 1981 : 26).

Dengan demikian dapat disimpulkan yang dimaksud persepsi

adalah pendapat atau tanggapan terhadap stimulus yang didapat dengan

melalui proses belajar dan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam

yang ada dalam diri seseorang.

b. Profesi Guru

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 1983 pasal 27

ayat 1 menyebutkan bahwa yang dimaksud guru ialah tenaga pengajar

yang merupakan tenaga pendidik yang khusus diangkat dengan tujuan

utama mengajar pada jenjang pendidikan dasar dan jenjang pendidikan

menengah. Guru merupakan faktor penting dalam terselenggaranya proses

belajar mengajar di sekolah. Tanggung jawab guru tidak hanya di sekolah

saja, tetapi tanggung jawab guru meliputi tiga pihak yaitu orang tua,

masyarakat dan negara.

Menurut Zanti Arbi, peran guru dalam pelajaran belum dapat

digantikan oleh mesin pengajar, alat perekam, komputer dan lain-lain

Page 31: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

18

yang diciptakan manusia karena alat-alat tersebut tidak dapat

menggantikan peran guru berkenaan dengan unsur-unsur manusiawi

seperti siap, sistem nilai, perasaan, kebiasaan dan unsur-unsur lain yang

ingin dicapai. (Zanti Arbi, 1991 : 129).

Tugas-tugas pokok guru : 1. Tugas profesional, yaitu sehubungan dengan profesinya yang

meliputi tugas mendidik, mengajar dan melatih. 2. Tugas manusiawi, tugasnya sebagai manusia dalam hal ini

guru bertugas mewujudkan dirinya ialah merealisasikan seluruh potensi yang dimilikinya. Melakukannya auto identifikasi dan auto pengertian untuk dapat menempatkan dirinya dalam keseluruhan kemanusiaan. Guru berfungsi sebagai orang tua kedua dari siswanya.

3. Tugas kemasyarakatan, yaitu tugas sebagai anggota masyarakat dan tugas warga negara. Dalam hal ini guru membimbing siswa agar menjadi warga negara yang baik, sesuai dengan Pancasila dan UUD 45 dan GBHN. Disini guru berfungsi sebagai pencipta masa depan dan pengarah kemajuan (Rochman Natawidjaja, 1984 : 105).

Sedang 10 kompetensi yang harus dimiliki guru : 1. Menguasai bahan. 2. Mengelola proses belajar mengajar. 3. Penggunaan media atau sumber belajar. 4. Pengelolaan kelas 5. Menguasai landasan-landasan kependidikan. 6. Mengelola interaksi belajar mengajar. 7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran. 8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan

konseling disekolah. 9. Mengenal penyelenggaraan administrasi sekolah 10. Memahami prinsip dan menafsirkan hasil penelitian untuk

kepentingan pengajaran (Mansur Pateda, 1990 : 120). Profesi atau jabatan guru sebagai tenaga pengajar merupakan

tanggung jawab moral yang berat. Guru dituntut dapat memberikan bekal

kemampuan dasar kepada muridnya, sehingga mereka mampu

Page 32: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

19

mengembangkan sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan

umat manusia sehingga memiliki bekal baik pengetahuan maupun

keterampilan (PP No. 28 1992).

Guru sebagai pendidik pada lembaga pendidikan formal memiliki

peranan yang besar, yaitu sebagai :

1. Alat dalam melestarikan nilai-nilai yang terpuji dalam masyarakat, nilai-nilai yang dikehendaki untuk dipertahankan.

2. Pengembangan nilai-nilai baru yang dianggap serasi oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan perkembangan ilmu, teknologi dan modernisasi.

3. Pembentukan tenaga pembangunan yang ahli dan trampil serta dapat meningkatkan produktivitas kualitas dan efisiensi kerja, merupakan jembatan masa kini dan masa akan datang karena pendidikan adalah kegiatan yang bersifat futuristik.

4. Pembentukan pribadi-pribadi yang memiliki kepercayaan diri, disiplin dan tanggung jawab, serta mampu mengungkapkan dirinya melalui media yang ada mampu melaksanakan hubungan manusiawi dan menjadi warga negara yang baik (Sudiyono, 1988 : 6).

Sehubungan dengan empat fungsi diatas, guru sebagai orang yang

bertanggung jawab terhadap pendidikan dan pengajaran disekolah, perlu

merasa bahwa dirinya selalu dituntut rasa tanggung jawab akademis

maupun tanggung jawab moral (Chomaidi dkk, 1982 : 6).

Willi Toisota dalam prasarannya pada lokakarya Dasa Warsa IKIP

Yogyakarta seperti yang dikutip oleh Chomaidi mengemukakan bahwa

guru-guru di Indonesia dalam menjalankan tugas mengajarnya akan

berperan dalam tiga lingkungan, yaitu :

1. Lingkungan sekolah, peran yang diharapkan padanya adalah mengajar, karena ia berhubungan dengan muridnya. Dan sebagai administrator atau organisator pendidikan, karena ia berhubungan dengan rekan sejawat.

Page 33: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

20

2. Lingkungan masyarakat, peran yang diharapkannya adalah sebagai inovator pendidikan tempat guru berhubungan dengan orang tua murid, dan peran sebagai pimpinan pembangunan masyarakat disekitarnya, tempat ia berhubungan dengan masyarakat pada umumnya.

3. Lingkungan masyarakat dunia, peran yang diharapkan padanya adalah menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, ketertiban dan perdamaian, karena guru merupakan bagian penduduk dunia (Willi Toisota dalam Chomaidi dkk, 1982 : 7).

Selanjutnya Willi menjelaskan supaya guru dalam menjalankan

peran yang diharapkan dalam tiga lingkungan tersebut, kepadanya perlu

diberi kompetensi yang sesuai dengan tugasnya yang meliputi (Chomaidi

dkk, 1982:9):

1. Kompetensi mata pelajaran (subject matter competency). 2. Kompetensi kepemimpinan (leadership competency). 3. Kompetensi hubungan antar manusia (human relations

competency).

Jadi profesi guru merupakan profesi yang menuntut tanggung

jawab yang kompleks, baik terhadap tanggung jawab pendidikan, moral

maupun tanggung jawab sosial. Mengingat betapa berat peranan guru,

tugas guru dan persyaratannya untuk menjadi guru yang profesional maka

seorang guru dituntut mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai

tuntutan profesi.

3. Minat Belajar Akuntansi

Proses belajar yang dilakukan oleh siswa terhadap suatu mata

pelajaran bukan hanya sekedar belajar membaca dan menulis mata

pelajaran tersebut. Belajar suatu mata pelajaran diikuti dengan minat

Page 34: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

21

ingin mempelajari mata pelajaran tersebut untuk keberhasilan belajar

siswa itu sendiri.

Abdul Rahman Abror (1993 : 113) sendiri mengemukakan tentang

pengertian minat belajar terhadap bidang pelajaran.

Minat siswa terhadap bidang pelajaran apapun tidak dapat dipisahkan dari bakat nyata dalam bidang tersebut. Kalau pelajaran itu dipelajari dan dikaji secara terus menerus, niscaya bisa menghasilkan kecakapan yang lebih besar disertai dengan bertambahnya minat, bukan hanya terhadap bidang itu sendiri tetapi juga terhadap bidang-bidang lain yang berhubungan.

Sedangkan Slameto (1995 : 57) mengemukakan pengertian

tentang minat belajar, bahwa :

Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ diperoleh kepuasan.

Dari kedua pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan mengenai

minat belajar siswa. Minat belajar siswa merupakan kecenderungan untuk

memperhatikan suatu kegiatan belajar yang merupakan modal untuk

memperoleh tujuan yang diminati sesuai bakat individu yang disertai

dengan rasa senang. Seseorang menaruh minat terhadap suatu hal,

haruslah didukung oleh adanya dorongan-dorongan, partisipasi, dan

tanggapan terhadap hal tersebut. Minat belajar dalam penelitian ini

menunjukkan pada gejala psikologis yang ditunjukkan oleh adanya

dorongan-dorongan, partisipasi, perhatian, dan tanggapan terhadap mata

pelajaran akuntansi yang dipelajari siswa di sekolah.

Page 35: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

22

4. Motivasi Belajar Akuntansi

Mempelajari suatu mata pelajaran di sekolah memerlukan

dorongan-dorongan dari dalam diri individu. Dorongan tersebut berbeda-

beda sesuai kemampuan individu siswa. Dorongan yang harus timbul

tersebut merupakan suatu motivasi belajar.

Motivasi dapat dikatakan timbul dari kata motif. Abdul Rahman

Abror (1993 : 114) mengemukakan tentang motif.

Motif (motive) berasal dari akar kata bahasa latin “movere” yang kemudian menjadi “motion” yang artinya gerak atau dorongan untuk bergerak. Jadi motif merupakan daya dorongan, daya gerak, atau penyebab seseorang untuk melaksanakan berbagai kegiatan dengan tujuan tertentu.

Abdul Rahman Abror (1993 : 114) juga mengemukakan bahwa

“motivasi belajar dapat diarahkan sebagai keseluruhan daya penggerak

psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin

kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan

belajar itu dan mencapai suatu tujuan”.

Sedangkan Slameto (1995 : 58) mengemukakan bahwa “motif erat

sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di dalam

menentukan tujuan itu perlu berbuat sedangkan yang menjadi penyebab

berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorongnya.

Dwi Harmana (1999 : 16) mengemukakan bahwa :

Siswa yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi akan melakukan tugas lebih lama daripada siswa yang kurang tinggi motivasinya untuk berprestasi bahkan sesudah mereka mengalami kegagalan dan menghubungkan kegagalannya dengan tidak atau kurangnya dalam berusaha. Siswa yang motivasi berprestasinya

Page 36: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

23

tinggi ingin dan mengharapkan untuk sukses dan jika mereka gagal akan berusaha lebih keras lagi sampai mereka sukses.

Motivasi belajar seorang siswa untuk mempelajari sesuatu

kegiatan mata pelajaran mempunyai fungsi terhadap belajar siswa itu

sendiri.

Ahmadi (1995 : 11) mengemukakan tentang fungsi motivasi

belajar.

Fungsi motivasi belajar adalah : a). Memberi semangat dan mengefektifkan peserta didik pada

tugas tertentu yang berhubungan dengan pencapaian tujuan belajar.

b). Membantu memenuhi kebutuhan akan hasil jangka pendek dan hasil jangka panjang.

Dari pengertian-pengertian mengenai motivasi belajar tersebut

dapat diambil kesimpulan tentang motivasi belajar. Motivasi belajar

merupakan dorongan-dorongan yang timbul dari dalam individu secara

psikis yang efektif dengan sengaja maupun tidak, yang timbul oleh

keinginan-keinginan untuk mengetahui sesuatu dalam belajar. Dorongan

tersebut untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan belajar untuk mencapai

tujuan tertentu sehingga dapat menjamin kegiatan belajar dan

memberikan arah pada kegiatan itu sendiri untuk mencapai tujuannya.

Motivasi dapat dibagi menjadi dua yaitu :

a) Motivasi ekstrinsik yaitu motif-motif yang berfungsinya karena

adanya perangsang dari luar.

b) Motivasi intrinsik yaitu motif yang fungsinya tidak usah

dirangsang dari luar.

Page 37: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

24

Jadi pada dasarnya motif yang dimiliki oleh seseorang/individu itu

timbulnya dari dua jalan, yaitu dari motif ekstrinsik dan motif instrinsik.

Motif ekstrinsik yakni motif atau dorongan yang muncul dari luar diri

individu (misal : lingkungan pergaulan, perhatian orang tua, saran /

nasehat dari orang lain), sedangkan motif instrinsik yaitu dorongan atau

rangsangan yang datangnya dari dalam diri individu yang bersangkutan

(seperti : bakat. Minat, kemampuan dan sikap).

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Christina

Retnaningsih Ohoiwutun dalam studi kasus siswa kelas II dan III jurusan

akuntansi SMA 1 Depok Sleman “Hubungan antara persepsi siswa terhadap

profesionalisme guru dan motivasi belajar siswa dengan prestasi belajar

siswa”, maka dapat disimpulkan disini bahwa ada hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa dengan profesionalisme guru terhadap

prestasi belajar, serta motivasi dengan prestasi belajar.

Hal ini membuktikan bahwa profesionalisme guru, dan motivasi siswa

sangatlah mempengaruhi prestasi belajar. Dan tidak menutup kemungkinan

diperlukan penelitian dengan variabel lain untuk mendukung dan

meningkatkan prestasi belajar.

Oleh karena itu peneliti dalam hal ini akan mencoba menambah

variabel lain yaitu minat belajar akutansi. Dengan demikian, penelitian ini

meneliti hubungan persepsi siswa terhadap profesi guru, minat belajar, dan

motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Page 38: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

25

C. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru Dengan Prestasi

Belajar .

Seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, persepsi adalah

pendapat atau tanggapan seseorang terhadap stimulus yang di dapat

melalui proses belajar dan dipengaruhi oleh faktor dalam yang ada dalam

diri seseorang.

Persepsi yang berbeda-beda itu bergantung pada faktor

pengalaman, sikap siswa serta kondisi psikologis siswa sendiri sehingga

perbedaan persepsi itu akan memberi pengaruh yang berbeda-beda pula.

Persepsi yang positif terhadap profesi ataupun kemampuan guru

mengajar akan mendorong siswa untuk menghargai tugas-tugas guru.

Penghargaan yang diberikan oleh siswa dapat berupa tingkah laku yang

menunjukkan keinginan untuk belajar, siswa terpacu untuk mengikuti

proses pembelajaran dengan baik sehingga dapat mencapai taraf prestasi

belajar yang maksimal.

Untuk mencapai prestasi belajar yang maksimal tersebut, guru

dituntut mempunyai beberapa kompetensi yaitu (a) penguasaan materi

pelajaran yang diajarkan pada siswa (b) kemampuan memilih metode,

teknik dan strategi yang cocok untuk anak didiknya, (c) kemampuan

membawakan diri di dalam kelas, (d) memiliki kemampuan mem

bangkitkan motivasi belajar siswa, (e) memiliki kemampuan mengelola

kelas, (f) mampu tampil dan berperilaku baik dihadapan siswa, (g)

Page 39: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

26

memiliki kemampuan merangsang daya kreasi motivasi siswa (Dr.

Pranowo MPd., Dosen FKIP Sanata Dharma, KR Opini 12 April 2005).

2. Hubungan Antara Minat Belajar Akuntansi Dengan Prestasi Belajar

Akuntansi.

Setiap individu pada umumnya memiliki minat untuk mempelajari

sesuatu yang dilakukan dengan tindakan belajar. Demikian juga setiap

siswa memiliki minat atau kemauan untuk belajar yang diikuti melalui

proses belajar. Sesuatu yang menarik minat seseorang akan dilakukan

dengan menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika siswa

mempunyai minat belajar suatu mata pelajaran melalui mata pelajaran

akuntansi. Dengan besarnya minat belajar siswa untuk mempelajari

akuntansi dapat dijadikan sebagai ukuran keberhasilan belajar siswa

dalam mencapai prestasi belajar siswa tersebut pada mata pelajaran

akuntansi. Sehingga minat belajar dapat menentukan prestasi belajar yang

akan dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran akuntansi.

3. Hubungan Antara Motivasi Belajar Akuntansi Dengan Prestasi Belajar

Akuntansi.

Seseorang memiliki berbagai dorongan atau motivasi untuk

mengerjakan sesuatu kegiatan. Jika seseorang tersebut merasa mampu

mengerjakan kegiatan tersebut, maka motivasi yang timbul dari dalam

dirinya akan besar dengan berbagai cara yang dapat dilakukan.

Siswa yang memiliki kemampuan dan dorongan-dorongan atau

motivasi yang menyenangkan untuk mempelajari suatu mata pelajaran,

Page 40: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

27

dalam hal ini mata pelajaran akuntansi, maka motivasi belajar yang kuat

tersebut akan menimbulkan prestasi belajar akuntansi sesuai dengan

kemampuan siswa tersebut.

4. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran

Akuntansi, Minat Belajar, dan Motivasi Belajar Akuntansi Dengan

Prestasi Belajar Akuntansi Siswa.

Persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi oleh

siswa dapat berupa persepsi tentang bagaimana cara dan kemampuan

guru akuntansi dalam penyampaian materi maupun mengelola kelas

sehingga siswa tidak beranggapan bahwa pelajaran akuntansi yang

menakutkan tidak berbeda dengan pelajaran matematika yang

memerlukan pemikiran yang luas dengan menggunakan rumus-rumus.

Atau pelajaran akuntansi hanya merupakan pelajaran muatan lokal non-

eksak yang cenderung banyak siswa yang kurang memperhatikan. Untuk

menimbulkan persepsi siswa yang baik terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi, guru dituntut mampu mengendalikan proses belajar

akuntansi, mampu menimbulkan perasaan senang terhadap dirinya

maupun terhadap mata pelajaran itu sendiri, dan dari siswa itu sendiri

terdapat minat siswa untuk belajar akuntansi.

Sesuatu yang menarik minat siswa akan dilakukan dengan

menyenangkan dan mendatangkan kepuasan jika siswa mempunyai minat

belajar mata pelajaran akuntansi yang besar. Selain siswa memiliki minat

belajar, sebaiknya siswa juga memiliki motivasi belajar akuntansi. Siswa

Page 41: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

28

yang memiliki kemampuan, dengan dorongan-dorongan yang

menyenangkan untuk mempelajari mata pelajaran akuntansi dapat

dijadikan sebagai kelanjutan menyalurkan minat belajar akuntansi.

Siswa yang memiliki persepsi yang baik terhadap profesi guru

akuntansi dengan disertai minat dan motivasi untuk belajar akuntansi,

siswa tersebut akan dapat mengikuti jalannya proses belajar akuntansi

dan akhirnya dapat mengendalikan keberhasilan siswa itu sendiri untuk

mencapai prestasi belajar yang tinggi.

D. Hipotesis Penelitian

Dari kerangka berpikir tersebut terdapat hipotesis penelitian sebagai

berikut :

1. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

2. Terdapat hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

3. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan.

4. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan.

Page 42: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

29

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian

yang terbatas pada usaha mengungkapkan maksud dan keadaan sebagaimana

adanya, sehingga hanya bersifat sekedar mengungkapkan fakta (Herman

Warsito 1986 : 8).

Pendekatan penelitian ini adalah dengan menggunakan study kasus.

Dalam penelitian studi kasus ini, subyeknya terbatas dan kesimpulan yang

diperoleh hanya berlaku pada subyek yang diteliti. Adapun subyek yang

digunakan adalah seluruh siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan, Angkatan X, yang jumlahnya sebanyak 62 siswa.

Penelitian inipun termasuk dalam study Ex Post Facto, dimana

pengumpulan data setelah semua kejadian yang dipersoalkan berlangsung,

dan data yang diperoleh tidak dapat dimanipulasi.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan Jawa Tengah. Penelitian dilakukan pada tanggal 1 September 2005

sampai dengan 20 Oktober 2005.

Page 43: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

30

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 115) “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

elemen yang ada dalam wilayah penelitian maka penelitiannya merupakan

penelitian populasi”. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan, Angkatan X, yang jumlahnya

sebanyak 62 siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel penelitian menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 117)

adalah “sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Dinamakan

penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan

hasil penelitian sampel”. Sedangkan menurut Sugiyono (1999 : 56) bahwa

“sampel merupakan sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi”.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 62

sampel, sehingga seluruh populasi diambil sebagai sampel. Hal ini sejalan

dengan pendapat Suharsimi Arikunto (1998 : 121) yang mengemukakan

bahwa Pengambilan sampel random untuk sekedar ancar-ancar maka

apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah

subjeknya besar dapat diambil antara 10 – 15%, atau 20 – 25%.

Page 44: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

31

D. Variabel Penelitian dan Pengukurannya

1. Variabel Penelitian

Variabel menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 101) adalah “objek

penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.

Variabel yang mempengaruhi variabel akibat disebut variabel bebas atau

independent variabel (X), sedangkan variabel akibat disebut variabel tak

bebas, variabel tergantung, variabel terikat (Y)”.

Variabel penelitian ini meliputi variabel bebas yang terdiri dari

persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi (X1),

minat belajar akuntansi (X2), dan motivasi belajar akuntansi (X3).

Sedangkan yang merupakan variabel terikat adalah prestasi belajar

akuntansi (Y).

Gambar 3.1. Paradigma Variabel Penelitian

Keterangan :

X1 : Persepsi siswa terhadap profesi guru akuntansi

X2 : Minat belajar akuntansi

X3 : Motivasi belajar akuntansi

Y : Prestasi belajar akuntansi

X1

X2

X3

Y

Page 45: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

32

2. Pengukuran Variabel Penelitian

a. Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan cara memberikan skor

pada masing-masing alternatif jawaban item soal dengan ketentuan

bahwa untuk pertanyaan positif yang mengarah pada alternatif

jawaban positif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke negatif.

Jawaban merupakan data berskala Likert yang dimodifikasi

(Suharsimi, 2000:142) menjadi empat alternatif pernyataan positif,

yaitu:

1) Sangat Setuju maka skor 4

2) Setuju maka skor 3

3) Tidak Setuju maka skor 2

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 1

Sedangkan untuk pertanyaan negatif yang mengarah pada alternatif

jawaban negatif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke positif.

Ketentuan tersebut adalah :

1) Sangat Setuju maka skor 1

2) Setuju maka skor 2

3) Tidak Setuju maka skor 3

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 4

Page 46: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

33

Skor total diperoleh dengan cara menjumlah seluruh sekor yang

diperoleh dari masing-masing butir pernyataan.

b. Minat Belajar Akuntansi

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan cara memberikan skor

pada masing-masing alternatif jawaban item soal dengan ketentuan

bahwa untuk pertanyaan positif yang mengarah pada alternatif

jawaban positif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke negatif.

Jawaban merupakan data berskala Likert yang dimodifikasi

(Suharsimi, 2000:142) menjadi empat alternatif pernyataan positif,

yaitu:

1) Sangat Setuju maka skor 4

2) Setuju maka skor 3

3) Tidak Setuju maka skor 2

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 1

Sedangkan untuk pertanyaan negatif yang mengarah pada alternatif

jawaban negatif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke positif.

Ketentuan tersebut adalah :

1) Sangat Setuju maka skor 1

2) Setuju maka skor 2

3) Tidak Setuju maka skor 3

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 4

Page 47: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

34

Skor total diperoleh dengan cara menjumlah seluruh sekor yang

diperoleh dari masing-masing butir pernyataan.

c. Motivasi Belajar Akuntansi

Pengukuran variabel ini dilakukan dengan cara memberikan skor

pada masing-masing alternatif jawaban item soal dengan ketentuan

bahwa untuk pertanyaan positif yang mengarah pada alternatif

jawaban positif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke negatif.

Jawaban merupakan data berskala Likert yang dimodifikasi

(Suharsimi, 2000:142) menjadi empat alternatif pernyataan positif,

yaitu:

1) Sangat Setuju maka skor 4

2) Setuju maka skor 3

3) Tidak Setuju maka skor 2

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 1

Sedangkan untuk pertanyaan negatif yang mengarah pada alternatif

jawaban negatif, maka skor yang akan diberikan lebih tinggi

dibanding dengan jawaban yang mengarah ke positif.

Ketentuan tersebut adalah :

1) Sangat Setuju maka skor 1

2) Setuju maka skor 2

3) Tidak Setuju maka skor 3

4) Sangat Tidak Setuju maka skor 4

Page 48: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

35

Skor total diperoleh dengan cara menjumlah seluruh sekor yang

diperoleh dari masing-masing butir pernyataan.

d. Prestasi Belajar Akuntansi

Variabel ini diukur berdasarkan nilai raport siswa pada kelas II

semester I.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Persepsi Siswa Terhadap Guru

No Indikator-indikator No Item Jumlah Item

1.

2.

3.

4.

Penguasaan materi pelajaran akuntansi.

Pengelolaan kelas pada mata pelajaran

akuntansi.

Komunikasi guru mata pelajaran

akuntansi dengan siswa.

Evaluasi yang dilaksanakan guru mata

pelajaran akuntansi.

1,2,3,9,13,14,26

5,6,7,8,12,17,19,21

4,10,11,15,16,18,22

20,23,24,25,27

7

8

7

5

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Minat Belajar Akuntansi Siswa

No Indikator-indikator No Item Jumlah Item

1.

2.

3.

Anggapan terhadap mata pelajaran

akuntansi.

Semangat untuk menerima sesuatu atau

materi pelajaran akuntansi.

Keinginan belajar akuntansi dengan baik

1,2,3,16,18

6,8,10,13,17,19,20

4,5,7,9,11,12,14,15

5

7

8

Page 49: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

36

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Tentang Motivasi Belajar Akuntansi Siswa

No Indikator-indikator No Item Jumlah

Item

1.

2.

3.

4.

Keinginan untuk maju

Keinginan untuk menjadi yang terbaik

Pengharapan akan sukses

Sikap dalam mengambil resiko

5,6,7,10,11,12

2,8,13,15,16

1,3,4,9,18,19

14,17,20

6

5

6

3

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Angket (kuesioner)

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa

angket atau kuesioner. Kuesioner dipakai untuk menyebut metode

maupun instrumen. Menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 140) bahwa

“angket (kuesioner) adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan

untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang

pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.

Masih menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 140 – 141)

mengemukakan

Kuesioner dapat dibeda-bedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya : a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada :

1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.

2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada : 1. Kuesioner langsung yaitu responden menjawab tentang

dirinya.

Page 50: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

37

2. Kuesioner tidak langsung yaitu jika responden menjawab tentang orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya, maka ada : 1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama

dengan kuesioner tertutup. 2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka. 3. Check list, sebuah daftar kolom-kolom isian yang

menunjukkan tingkatan-tingkatan, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.

4. Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pertanyaan diikuti misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.

Data yang diperoleh lewat angket ini adalah data mengenai

variabel persepsi siswa terhadap guru mata pelajaran akuntansi, minat

belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi.

Jenis kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner langsung tertutup yaitu responden menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang berhubungan dengan dirinya sendiri (langsung) dan yang

sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

(tertutup). Kuesioner ini berbentuk skala bertingkat dan checklist,

sehingga responden tinggal memilih pada kolom jawaban yang telah

tersedia dan membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.

2. Dokumentasi

Suharsimi Arikunto (1998 : 149) mengemukakan bahwa

“dokumentasi dari asal kata dokumen, yang artinya barang-barang

tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen

nilai, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya”.

Page 51: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

38

Data dokumentasi penelitian ini berupa data nilai hasil belajar akuntansi

siswa kelas II SMU pada semester pertama yang diperoleh dari nilai

rapot.

3. Wawancara (interview)

Wawancara (interview) menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 145)

adalah “sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer)

untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.

Masih menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 233) bahwa

“wawancara harus dilakukan secara efektif, artinya dalam kurun waktu

sesingkat-singkatnya dapat diperoleh dari sebanyak-banyaknya. Bahasa

harus jelas, terarah. Suasana harus tetap rileks agar data yang diperoleh

objektif dan dapat dipercaya”.

Teknik pengumpulan data wawancara penelitian ini adalah

pengumpulan data tambahan yang artinya menambah data dalam

penelitian yang bukan utama selain dari angket dan dokumentasi.

F. Uji Instrumen Penelitian

Uji coba instrumen penelitian dilakukan sebelum angket diberikan

kepada responden. Tujuan dari uji coba instrumen adalah untuk menghindari

pertanyaan-pertanyaan/pernyataan-pernyataan yang kurang jelas maksudnya,

menghilangkan kata-kata yang sulit dipahami, dan mempertimbangkan

penambahan atau mengurangi item.

Page 52: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

39

Instrumen ditentukan oleh tingkat kesahihan dan keterandalan. Uji

coba instrumen penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas instrumen penelitian, sehingga dapat diketahui layak atau

tidaknya instrumen penelitian tersebut dipergunakan dalam pengambilan data

penelitian. Instrumen penelitian yang akan diujicobakan adalah instrumen

persepsi siswa terhadap mata pelajaran akuntansi, minat belajar dan motivasi

belajar akuntansi.

1. Uji Validitas

Suharsimi Arikunto (1998 : 160) mengemukakan “validitas adalah

suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas

rendah”.

Masih menurut Suharsimi Arikunto (1999 : 56 – 66) bahwa,

Validitas sebuah tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan dari hasil pengalaman. Validitas mempunyai dua jenis yaitu validitas logis (logical validity) dan validitas empiris (empirical validity). validitas logis dapat dicapai apabila instrumen disusun mengikuti ketentuan yang ada. Validitas logis tidak perlu diuji kondisinya tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen tersebut selesai disusun. Variabel empiris tidak dapat diperoleh hanya dengan menyusun instrumen berdasarkan ketentuan seperti halnya validitas logis, tetapi harus dibuktikan melalui pengalaman.

Uji validitas dilakukan dengan prosedur sebagai berikut.

- Membagi daftar pertanyaan menjadi sejumlah butir

pertanyaan.

Page 53: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

40

- Data skor tiap-tiap responden dimasukkan ke dalam tiap-tiap

butir dan dihitung pula skor total.

- Masing-masing pertanyaan dengan skor totalnya dikorelasikan

dengan menggunakan teknik korelasi moment tangkar (product

moment) dengan rumus sebagai berikut.

)²}Y(²YN)²}{X(X²{NY)X)((XYNrxy Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Dimana :

rxy : Korelasi moment tangkar

N : Cacah subyek uji

ΣX : Sigma/jumlah X (skor butir)

ΣX² : Sigma/jumlah X kuadrat

ΣY : Sigma/jumlah Y (skor total)

ΣY² : Sigma/jumlah Y dikuadratkan

ΣXY : Sigma tangkar

- Selanjutnya melakukan koreksi korelasi product moment gan

rumus sebagai berikut:

)})(SB)(SB2(r-²)(SB²){(SB

SB-))(SB(rr

yxxyyx

xyxypq +=

Dimana :

rpq : Koefisien korelasi bagian total

rxy : Koefisien korelasi moment tangkar

SBx : Simpangan baku skor total

Page 54: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

41

SBy : Simpangan baku skor butir

Kemudian harga rpq dikonsultasikan dengan harga r tabel, jika

harga rpq dari hasil perhitungan > r tabel pada taraf signifikansi 5 % maka

butir item tersebut valid. Namun sebaliknya jika rpq hasil perhitungan < r

tabel maka item dimaksud tidak valid. Item yang tidak valid dinyatakan

gugur dan tidak dipergunakan dalam pengumpulan data.

2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (1998 : 170) mengemukakan bahwa

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dipergunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Meskipun realibilitas diartikan berbeda-beda, namun dasar

pemikirannya sama jika mengukur suatu objek berkali-kali dengan

instrumen yang sama diperoleh hasil yang sama.

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha,

karena variasi skor jawaban berkisar antara 1 sampai 4 berjenis interval

dan skor tidak bersifat dikotomi. Sesuai dengan pendapat Suharsimi

Arikunto yang mengatakan rumus yang digunakan untuk menghitung

reliabilitas tes bentuk angket adalah bentuk Alpha dalam analisis ini

adalah

Page 55: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

42

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ Σ⎥⎦⎤

⎢⎣⎡=

tb - 1

1 -k k r

2

2

11 σσ

Keterangan :

r1 : Reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

Σσ2b : Jumlah varians butir

σ2t : varians total (Suharsimi, 1998 : 193)

Untuk mengetahui signifikan tidaknya koefisien reliabilitas

tersebut, dikonsultasikan dengan cara tradisional yaitu mengartikan pada

indeks korelasi dengan berpedoman :

0,801 – 1,00 : sangat tinggi

0,601 – 0,800 : tinggi

0,401 – 0,600 : cukup

0,201 – 0,400 : rendah

0,000 - 0,200 : sangat rendah (Suharsimi, 1999 : 75)

Ada tiga variabel dalam penelitian ini yang diuji validitas dan

reliabilitasnya, yaitu pada instrumen untuk variabel persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran Akuntansi, minat belajar Akuntansi siswa, dan

motivasi belajar Akuntansi siswa.

Hasil uji validitas dan reliabilitas kuesioner penelitian diuraikan

sebagai berikut.

Page 56: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

43

1. Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Ada sebanyak 27 pertanyaan untuk variabel persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran Akuntansi. Adapun rangkuman hasil uji

validitas kuesioner persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.4 Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas

Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Butir Rpq Keterangan

Q1_1 0,806 Valid

Q1_2 0,843 Valid

Q1_3 0,020 Tidak Valid

Q1_4 0,794 Valid

Q1_5 0,685 Valid

Q1_6 0,634 Valid

Q1_7 0,579 Valid

Q1_8 0,584 Valid

Q1_9 0,452 Valid

Q1_10 0,510 Valid

Q1_11 0,583 Valid

Q1_12 0,539 Valid

Q1_13 0,544 Valid

Q1_14 0,574 Valid

Q1_15 0,458 Valid

Q1_16 0,392 Valid

Q1_17 0,399 Valid

Q1_18 0,478 Valid

Q1_19 0,454 Valid

Q1_20 0,459 Valid

Page 57: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

44

Q1_21 0,296 Valid

Q1_22 0,394 Valid

Q1_23 0,401 Valid

Q1_24 0,518 Valid

Q1_25 0,482 Valid

Q1_26 0,397 Valid

Q1_27 0,381 Valid

Pengambilan kesimpulan apakah suatu pertanyaan atau item dikatakan

valid atau tidak adalah dengan melihat pada nilai Rpq. Apabila nilai Rpq

ini lebih besar daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan atau item tersebut sahih atau valid dan sebaliknya, apabila

nilai Rpq ini lebih kecil daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan atau item tersebut tidak sahih atau tidak valid.

Adapun nilai R-tabel dengan jumlah responden sebanyak 62 responden

pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 0,221.

Dari tabel diatas terlihat bahwa ada 26 item pertanyaan dalam variabel

persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajara Akuntansi ini adalah

valid. Hal ini dikarenakan nilai korelasi yang dikoreksi (Rpq) lebih

besar daripada nilai R-tabel. Ini berarti 26 item pertanyaan tersebut

dapat digunakan untuk analisis berikutnya. Sebanyak satu pertanyaan

gugur dan tidak digunakan atau dikeluarkan dari analisis berikutnya.

Hasil pengujian reliabilitas pada skala persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi bisa dilihat dalam lampiran. Dari hasil

pengujian tersebut terlihat bahwa nilai koefisien Alpha Cronbach adalah

Page 58: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

45

sebesar 0,913. Pengambilan kesimpulan apakah suatu kuesioner tersebut

dikatakan reliabel atau tidak adalah dengan melihat pada nilai koefisien

Alpha Cronbach. Apabila nilai koefisien Alpha Cronbach ini lebih besar

daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut

reliabel atau handal dan sebaliknya, apabila nilai koefisien Alpha

Cronbach ini lebih kecil daripada R-tabel maka dapat disimpulkan

bahwa kuesioner tersebut tidak reliabel atau tidak handal. Adapun nilai

R-tabel dengan jumlah responden sebanyak 62 responden pada tingkat

signifikansi 5% adalah sebesar 0,221. Dari kriteria ini, terlihat bahwa

nilai koefisien alpha yang diperoleh lebih besar daripada R-tabel (0,913

> 0,221) sehingga butir-butir yang ada pada skala persepsi siswa

terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi ini dapat dikatakan

handal (reliable).

Berdasarkan hasil-hasil uji validitas dan reliabilitas di atas diketahui

butir-butir pernyataan valid dan kuesioner tersebut reliable1.

2. Minat Belajar Akuntansi Siswa

Ada sebanyak 20 pertanyaan untuk variabel minat belajar Akuntansi

siswa. Adapun rangkuman hasil uji validitas kuesioner minat belajar

Akuntansi siswa ini adalah sebagai berikut :

Page 59: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

46

Tabel 3.5 Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas

Minat Belajar Akuntansi Siswa

Butir Rpq Keterangan

Q2_1 0,417 Valid

Q2_2 0,329 Valid

Q2_3 0,372 Valid

Q2_4 0,321 Valid

Q2_5 -0,004 Tidak Valid

Q2_6 0,292 Valid

Q2_7 0,325 Valid

Q2_8 0,342 Valid

Q2_9 0,320 Valid

Q2_10 0,372 Valid

Q2_11 0,395 Valid

Q2_12 -0,001 Tidak Valid

Q2_13 0,342 Valid

Q2_14 0,389 Valid

Q2_15 0,336 Valid

Q2_16 0,362 Valid

Q2_17 0,361 Valid

Q2_18 0,312 Valid

Q2_19 0,333 Valid

Q2_20 0,339 Valid

Page 60: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

47

Pengambilan kesimpulan apakah suatu pertanyaan atau item dikatakan

valid atau tidak adalah dengan melihat pada nilai Rpq. Apabila nilai Rpq

ini lebih besar daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan atau item tersebut sahih atau valid dan sebaliknya, apabila

nilai Rpq ini lebih kecil daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan atau item tersebut tidak sahih atau tidak valid.

Adapun nilai R-tabel dengan jumlah responden sebanyak 62 responden

pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 0.221.

Dari tabel diatas terlihat bahwa ada 18 item pertanyaan variabel minat

belajar Akuntansi siswa adalah valid. Hal ini dikarenakan nilai korelasi

yang dikoreksi (Rpq) lebih besar daripada nilai R-tabel. Ini berarti 18

item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk analisis berikutnya.

Sebanyak dua pertanyaan gugur dan tidak digunakan atau dikeluarkan

dari analisis berikutnya.

Hasil pengujian reliabilitas kuesioner minat belajar Akuntansi siswa bisa

dilihat dalam lampiran. Dari hasil pengujian tersebut terlihat bahwa nilai

koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,746. Pengambilan

kesimpulan apakah kuesioner tersebut dikatakan reliabel atau tidak

adalah dengan melihat pada nilai koefisien Alpha Cronbach. Apabila

nilai koefisien Alpha Cronbach ini lebih besar daripada nilai R-tabel

maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel atau handal

dan sebaliknya, apabila nilai koefisien Alpha Cronbach ini lebih kecil

daripada R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut

Page 61: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

48

tidak reliabel atau tidak handal. Adapun nilai R-tabel dengan jumlah

responden sebanyak 62 responden pada tingkat signifikansi 5% adalah

sebesar 0,221. Dari kriteria ini, terlihat bahwa nilai koefisien alpha yang

diperoleh lebih besar daripada R-tabel (0,746 > 0,221) sehingga butir-

butir yang ada pada skala minat belajar Akuntansi siswa ini dapat

dikatakan handal (reliable).

Berdasarkan hasil-hasil uji validitas dan reliabilitas di atas diketahui

butir-butir pernyataan valid dan kuesioner tersebut reliable.

3. Motivasi Belajar Akuntansi Siswa

Ada sebanyak 20 pertanyaan untuk variabel motivasi belajar Akuntansi

siswa. Adapun rangkuman hasil uji validitas kuesioner motivasi belajar

Akuntansi siswa ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.6 Tabel Rangkuman Hasil Uji Validitas

Motivasi Belajar Akuntansi Siswa

Butir Rpq Keterangan

Q3_1 0,423 Valid

Q3_2 0,581 Valid

Q3_3 0,304 Valid

Q3_4 0,579 Valid

Q3_5 0,303 Valid

Q3_6 0,535 Valid

Q3_7 0,369 Valid

Q3_8 0,383 Valid

Q3_9 0,321 Valid

Page 62: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

49

Q3_10 0,374 Valid

Q3_11 0,433 Valid

Q3_12 0,330 Valid

Q3_13 0,349 Valid

Q3_14 0,300 Valid

Q3_15 0,335 Valid

Q3_16 0,383 Valid

Q3_17 0,354 Valid

Q3_18 0,310 Valid

Q3_19 0,374 Valid

Q3_20 0,396 Valid

Pengambilan kesimpulan apakah suatu pertanyaan atau item dikatakan

valid atau tidak adalah dengan melihat pada nilai Rpq. Apabila nilai Rpq

ini lebih besar daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa

pertanyaan atau item tersebut sahih atau valid dan sebaliknya, apabila

nilai Rpq ini lebih kecil daripada nilai R-tabel maka dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan atau item tersebut tidak sahih atau tidak valid.

Adapun nilai R-tabel dengan jumlah responden sebanyak 62 responden

pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 0,221.

Dari tabel diatas terlihat bahwa ada 20 item pertanyaan variabel

motivasi belajar Akuntansi siswa adalah valid. Hal ini dikarenakan nilai

korelasi yang dikoreksi (Rpq) lebih besar daripada nilai R-tabel. Ini

berarti 20 item pertanyaan tersebut dapat digunakan untuk analisis

Page 63: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

50

berikutnya. Tidak ada pertanyaan atau item yang gugur dalam skala

motivasi belajar Akuntansi siswa ini.

Hasil pengujian reliabilitas kuesioner motivasi belajar Akuntansi siswa

bisa dilihat dalam lampiran. Dari hasil pengujian tersebut terlihat bahwa

nilai koefisien Alpha Cronbach adalah sebesar 0,796. Pengambilan

kesimpulan apakah kuesioner tersebut dikatakan reliabel atau tidak

adalah dengan melihat pada nilai koefisien Alpha Cronbach. Apabila

nilai koefisien Alpha Cronbach ini lebih besar daripada nilai R-tabel

maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut reliabel atau handal

dan sebaliknya, apabila nilai koefisien Alpha Cronbach ini lebih kecil

daripada R-tabel maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner tersebut

tidak reliabel atau tidak handal. Adapun nilai R-tabel dengan jumlah

responden sebanyak 62 responden pada tingkat signifikansi 5% adalah

sebesar 0,221. Dari kriteria ini, terlihat bahwa nilai koefisien alpha yang

diperoleh lebih besar daripada R-tabel (0,746 > 0,221) sehingga butir-

butir yang ada pada skala motivasi belajar Akuntansi siswa ini dapat

dikatakan handal (reliable).

Berdasarkan hasil-hasil uji validitas dan reliabilitas di atas diketahui

butir-butir pernyataan valid dan kuesioner tersebut reliable.

G. Teknik Analisis Data

1. Uji Prasyarat Analisis

Suharsimi Arikunto (1998 : 309) mengemukakan

Page 64: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

51

Pemilihan teknik analisis data interval yang ditentukan beberapa faktor, antara lain penyebaran datanya. Yang dimaksud dengan penyebaran data adalah bagaimana data tersebut tersebar antara nilai paling tinggi dengan nilai paling rendah, serta variabilitas di dalamnya. Apabila data yang dianalisis berbentuk sebaran normal maka peneliti boleh menggunakan teknik statistik parametrik, sedangkan apabila data yang diolah tidak merupakan sebaran normal, maka peneliti harus menggunakan statistik non parametrik. Suharsimi Arikunto juga mengemukakan (1998 : 309) bahwa

Untuk teknik-teknik tertentu, persyaratan analisis data harus normal dan homogen. Sampel-sampel yang berasal dari suatu populasi dan diperkirakan sama, belum tentu demikian keadaannya. Apabila dua atau lebih sampel diperiksa dengan teknik tertentu dan ternyata homogen, maka dapat dikatakan bahwa sampel-sampel itu berasal dari populasi yang sama. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, karena penelitian ini

menggunakan sampel random dari populasi dalam mengambil

kesimpulan, maka diadakan uji linearitas, uji normalitas, dan uji

multilinearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk

mengetahtahui apakah data yang dikumpulkkan berdistribusi normal

atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka

analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji

normalitas ini, digunakan rumus Chi Kuadra sebagai berikut.

∑ ⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡ −=

fhfhfo 2

2 )(χ

Page 65: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

52

Keterangan :

χ2 = Chi Kuadrat

fo = frekuensi yang diperoleh dari sampel

fh = frekuensi yang diharapkan dari sampel sehingga

pencerminan dari populasi

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-

masing variabel bebas mempunyai hubungan linear atau tidak dengan

variabel terikatnya.

e TC F 2S2

S= yang akan dipakai untuk menguji tuna cocok

regresi linear. Dalam hal ini kita tolak hipotesis model linear jika F

lebih besar atau sama dengan F (1 – x) (k -2, n – k).

Untuk distribusi F yang digunakan diambil dk pembilang = (k – 2)

dan dk penyebut = (n – k).

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan

linear apabila F hitung < F tabel pada taraf signifikan 5 %. Demikian

juga sebaliknya apabila F hitung > F tabel pada taraf signifikansi 5 %

maka antara variabel bebas dan variabel terikat tidak mempunyai

hubungan yang linear.

2. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi

berganda. Analisis regresi ganda untuk menguji hipotesis keempat yaitu

Page 66: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

53

mencari hubungan antara ketiga variabel bebas dengan variabel terikat

dengan menggunakan teknik analisis regresi ganda tiga prediktor adalah

a). Mencari persamaan garis regresi

Y = a1X1 + a2X2 + a3X3 + K

Keterangan :

Y : Kriterium

X1 : Prediktor 1

X2 : Prediktor 2

X3 : Prediktor 3

a1 : Koefisien prediktor 1

a2 : Koefisien prediktor 2

a3 : Koefisien prediktor 3

K : Bilangan konstan (Sutrisno Hadi, 1995 : 33)

b). Mencari koefisien korelasi antara kriterium y dengan x1, x2, dan

x3 dengan rumus

2332211

(1,2,3)y yya y a y a

Σ+Σ+Σ=

xxx

Keterangan :

Ry (1,2,3) : Koefisien korelasi antara y dengan x1, x2, dan x3

a1 : Koefisien prediktor x1

a2 : Koefisien prediktor x2

a3 : Koefisien prediktor x3

Σx1y : Jumlah produk antara x1 dan y

Page 67: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

54

Σx2y : Jumlah produk antara x2 dan y

Σx3y : Jumlah produk antara x3 dan y

Σy2 : Jumlah kuadrat kriterium (Sutrisno Hadi, 1995 :

25)

Seluruh proses pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

alat bantu komputer yaitu dengan perangkat lunak SPSS for Windows.

Page 68: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

55

BAB IV

GAMBARAN UMUM SEKOLAH

A. SEJARAH BERDIRINYA SEKOLAH

Pada tahun 1960 – 1965 Gereja Kristen Indonesia Muntilan tergerak

untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pendidikan formal.

Oleh sebab itu GKI Muntilan membentuk sebuah panitia untuk ditugaskan

memikirkan/menangani dan membentuk wadah pendidikan bagi anak-anak

pada saat itu.

Pembentukan panitia untuk mengelola pendidikan ini masih

bekerjasama dengan Yayasan Perguruan Kristen Indonesia di Magelang. Dari

kerja keras panitia tersebut maka pada tahun 1967 didirikan Taman Kanak-

kanak (TK) Bentara Wacana dan Sekolah Dasar (SD) Bentara Wacana.

Setelah Sekolah Dasar berdiri, dukungan masyarakatpun semakin jelas

terlebih dengan latar belakang berdirinya sangatlah mulia, sehingga semakin

berkembanglah sistem pendidikan tersebut.

Hasil-hasil pendidikan juga sangat memuaskan. Oleh karena itu pada

tahun 1974 didirikan tempat pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi yakni

SMP Bentara Wacana kemudian pada tahun 1977 didirikan Sekolah

Menengah Atas Bentara Wacana.

Untuk lebih meningkatkan pelayanan dibidang pendidikan maka

beberapa saudara antara lain :

1. Sdr. Paulus Herry Hartanto

Page 69: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

56

2. Ibu Bagjobinoto Lestario

3. Sdr. Daniel Heryanto

4. Sdr. Ds. Adi Christianto

5. Sdr. Lok Mantoro

Telah menghadap Notaris Daliso Rudianto, SH untuk membuat Akte

Notaris pendirian TK – SMU Bentara Wacana sebagai wadah pendidikan

dibawah Yayasan PendidikanKristen Indonesia (YPKI) Cabang Muntilan.

B. VISI DAN MISI SEKOLAH

1. Visi SMUK Bentara Wacana

Menciptakan dan melakukan sarana dan prasarana pendidikan bagi

generasi yang akan datang demi terwujudnya pendidikan nasional.

2. Misi SMUK Bentara Wacana

a. Mengembangkan akhlak yang berlandaskan iman gereja dan takwa.

b. Menumbuhkembangkan pelayanan kepada masyarakat dan kelestarian

lingkungan tanpa menghanyutkan identitas dan ciri khas sekolah

Kristen.

c. Meningkatkan dan membina sumber daya manusia khususnya dalam

bidang edukatif.

C. STRUKTUR ORGANISASI SMUK BENTARA WACANA

1. Dinas P dan K = Dinas P dan K Kab. Magelang

2. YPKI = Yayasan Pendidikan Kristen Indonesia

Page 70: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

57

3. BP-3 = Pdt. Paulus Herry Hartanto

4. Kepala Sekolah = Ani Hartati

5. Wakil Kepsek = JB. Soepoyo

6. Kepala TU = Suharjiman

7. BP/BK = Naomi Sri Haryani

8. Perpustakaan = Ruthri warianti

9. Laboratorium = Biologi = Elisabeth Juni

Komputer = Kurniawan Dwi Handoko

10. Pembinaan OSIS = Kurniawan DH

11. UKS = C. Srisulistiowati

12. Pramuka = Elisabeth Juni, C. Srisulistiowati

13. Extrakulikuler = Pramuka = E. Juni

Akuntansi = Sahat Sitanggang

Komputer = Kurniawan DH

Karate = Eko P.

14. Wali Kelas = Kelas I = a. C. Srisulistiowati

b. E. Juni

Kelas II = a. D. Darmantio

b. Kurniawan DH

Kelas III = IPA = Ani Hartati

IPS = 1. Sahat Sitanggan

2. Ester Reni Sawitri

Page 71: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

58

Adapun struktur organisasi SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan

adalah sebagai berikut.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan

D. KONDISI FISIK DAN LINGKUNGAN

SMUK Bentara Wacana berada di Jalan Lettu Sugiarno 40A Pucung

Rejo Muntilan Magelang Jawa Tengah kurang lebih 500 meter ke Selatan dari

jalan raya dengan luas 1100 m2.

Bentuk SMUK Bentara Wacana beraturan, dengan bangunan

permanen sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela sehingga

Yayasan Pendidikan Kristen Indonesia (YPKI)

B P 3 Pdt. Paulus Heny Hartanto

Taman Kanak-Kanak Kepala Sekolah

Sekolah Dasar Kepala Sekolah

SMP Kepala Sekolah

SMU Ani Hartati, SPd.

Wakil Kepala SekolahJ.B. Soepoyo, B.A.

Tata Usaha Suharjiman

Bidang Kurikulum Aster Reni Sawitri

BP/BK Naomi Sri Haryani

OSIS Kuniawan DH.

Page 72: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

59

cahaya sangat mendukung proses belajar-mengajar. Ruang belajar di SMUK

Bentara Wacana terdiri atas 7 ruangan yang berukuran 7 x 8 meter.

Selain ruangan kelas masih ada :

1. Ruang Kepala Sekolah

2. Ruang TU, Ruang Guru

3. Ruang BP

4. Ruang UKS

5. Ruang Perpustakaan

6. Ruang Gedung Alat Olahraga

7. Ruang OSIS

8. Ruang Gudang

9. Ruang Lab. Komputer

10. Ruang Kamar Mandi & WC

11. Ruang Kantin

12. Aula

E. FASILITAS

Inventarisasi peralatan yang ada dalam ruang kelas untuk masing-masing

antara lain :

a. Kalender pendidikan

b. Jadwal pendidikan

c. Papan pengumuman

d. Papan tulis

Page 73: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

60

e. Meja belajar

f. Media penunjang

F. SISTEM PENDIDIKAN

Sistem pendidikan pada SMUK Bentara Wacana Muntilan mengacu

pada sistem pendidikan nasional. Dan pada hakekatnya meletakkan dasar iman

Kristen. Terlepas dari itu, SMUK Bentara Wacana juga mengedepankan

extrakulikuler untuk mempersiapkan ketrampilan siswa.

G. HUBUNGAN KOMITE SEKOLAH DENGAN DUNIA USAHA LAIN

Sekolah Bentara Wacana diselenggarakan sebagai wujud partisipasi

umat Kristen untuk mencerdaskan bangsa. Dengan demikian pula berarti

sekolah Bentara Wacana mempunyai hubungan erat dengan masyarakat,

pemerintah, maupun lembaga-lembaga Kristen itu sendiri.

1. Masyarakat

Sekolah Bentara Wacana berusaha menciptakan dan menjaga kelestarian

serta pelayanan masyarakat tanpa menghanyutkan identitas dan ciri khas

sekolah Kristen dengan meletakkan dasar-dasar kebijaksanaan dan

menjalin hubungan dengan tokoh-tokoh masyarakat.

2. Pemerintah

Sekolah Bentara Wacana berhubungan dengan pemerintah ini jelas karena

Sekolah Bentara Wacana menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran

menurut sistem pendidikan nasional (atas dasar iman Kristen). Dalam hal

Page 74: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

61

ini pemerintah turut membina sekolah swasta khususnya dalam bidang

edukatif.

3. Lembaga-lembaga Kristen

Dalam hal ini terjalin koordinasi dan kerjasama lembaga Kristen dalam

membina dan membimbing untuk berkembangnya mutu pendidikan

diantaranya Yayasan Sekolah Kristen dari GKJ dan GKI Jawa Tengah.

H. JUMLAH SISWA DAN GURU PERIODE 2005 – 2006

1. Siswa

a. Kelas 1

Kelas Pria Wanita Jumlah

1A 12 22 34

1B 13 23 36

Jumlah 25 45 70

b. Kelas 2

Kelas Pria Wanita Jumlah

2A 10 21 31

2B 8 23 31

Jumlah 18 44 62

c. Kelas 3

Kelas Pria Wanita Jumlah

IPA 15 6 21

IPS1 11 27 38

IPS2 10 26 36

Jumlah 36 59 95

Page 75: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

62

2. Guru

Guru yang mengajar di SMUK Bentara Wacana adalah sebagai berikut:

a. Elisabeth Juni

b. Kurniawan Dwi Handoko

c. Kurniawan DH

d. C. Srisulistiowati

e. E. Juni

f. Sahat Sitanggang

g. Kurniawan DH

h. Eko P.

i. D. Darmantio

j. Ani Hartati

k. Ester Reni Sawitri

Page 76: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

63

BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Prasyarat Analisis

Pengujian prasyarat analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat agar kesimpulan yang

ditarik tidak menyimpang dari yang seharusnya. Dalam penelitian ini

dilakukan uji normalitas dan uji linieritas.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui kondisi masing-masing

variabel, apakah berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam

penelitian ini menggunakan nilai chi kuadrat (χ2) dengan taraf signifikansi

5%. Kriteria pengujian normalitas jika Chi kuadrat hitung (χ2hitung) lebih

kecil daripada harga chi kuadrat tabel (χ2tabel) dengan derajat kebebasan

yang sama dengan k-1 pada taraf signifikansi 5% berarti distribusi data

tidak menyimpang dari distribusi normal. Demikian pula sebaliknya, jika

Chi kuadrat hitung (χ2hitung) lebih besar daripada harga chi kuadrat tabel

(χ2tabel) dengan derajat kebebasan yang sama dengan k-1 pada taraf

signifikansi 5% berarti distribusi data menyimpang dari distribusi normal.

Adapun hasil pengujian normalitas pada masing-masing variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 77: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

64

Tabel 5.1 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No Variabel db χ2

hitung χ2tabel

1 Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru

Mata Pelajaran Akuntansi

34 20,419 48,60

2 Minat Belajar Akuntansi Siswa 23 24,710 35,17

3 Motivasi Belajar Akuntansi Siswa 25 30,258 37,65

4 Prestasi Belajar Akuntansi Siswa 33 19,161 47,40

a. Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Berdasarkan pada hasil pengujian, diperoleh nilai chi kuadrat hitung

(χ2hitung) sebesar 20,419 dengan derajat kebebasan 34. Adapun nilai chi

kuadrat tabel (χ2tabel) dengan derajat kebebasan yang sama pada taraf

signifikansi 5% adalah sebesar 48,60. Ini menunjukkan nilai Chi

kuadrat hitung (χ2hitung) lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel

(χ2tabel) dan berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi

normal. Dengan demikian, data-data yang ada pada variabel persepsi

siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi ini dapat

dikatakan berdistribusi normal.

b. Minat Belajar Akuntansi Siswa

Berdasarkan pada hasil pengujian, diperoleh nilai chi kuadrat hitung

(χ2hitung) sebesar 24,710 dengan derajat kebebasan 23. Adapun nilai chi

kuadrat tabel (χ2tabel) dengan derajat kebebasan yang sama pada taraf

Page 78: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

65

signifikansi 5% adalah sebesar 35,17. Ini menunjukkan nilai Chi

kuadrat hitung (χ2hitung) lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel

(χ2tabel) dan berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi

normal. Dengan demikian, data-data yang ada pada variabel minat

belajar Akuntansi siswa ini dapat dikatakan berdistribusi normal.

c. Motivasi Belajar Akuntansi Siswa

Berdasarkan pada hasil pengujian, diperoleh nilai chi kuadrat hitung

(χ2hitung) sebesar 30,258 dengan derajat kebebasan 25. Adapun nilai chi

kuadrat tabel (χ2tabel) dengan derajat kebebasan yang sama pada taraf

signifikansi 5% adalah sebesar 37,65. Ini menunjukkan nilai Chi

kuadrat hitung (χ2hitung) lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel

(χ2tabel) dan berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi

normal. Dengan demikian, data-data yang ada pada variabel motivasi

belajar Akuntansi siswa ini dapat dikatakan berdistribusi normal.

d. Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

Berdasarkan pada hasil pengujian, diperoleh nilai chi kuadrat hitung

(χ2hitung) sebesar 19,161 dengan derajat kebebasan 33. Adapun nilai chi

kuadrat tabel (χ2tabel) dengan derajat kebebasan yang sama pada taraf

signifikansi 5% adalah sebesar 47,40. Ini menunjukkan nilai Chi

kuadrat hitung (χ2hitung) lebih kecil daripada harga chi kuadrat tabel

(χ2tabel) dan berarti distribusi data tidak menyimpang dari distribusi

normal. Dengan demikian, data-data yang ada pada variabel prestasi

belajar Akuntansi siswa ini dapat dikatakan berdistribusi normal.

Page 79: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

66

2. Uji Linieritas

Uji linieritas antara masing-masing variabel bebas dan variabel terikat

menggunakan program SPSS (lihat Lampiran 5). Berikut ini adalah

rangkuman hasil uji linieritas.

Tabel 5.2 Rangkuman Hasil Uji Linieritas

No Variabel db Fhitung Ftabel

1 Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru

Mata Pelajaran Akuntansi

61 1,269 4,001

2 Minat Belajar Akuntansi Siswa 61 0,665 4,001

3 Motivasi Belajar Akuntansi Siswa 61 0,265 4,001

Uji linieritas variabel persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi dan prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan adanya

hubungan linier antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi dan prestasi belajar akuntasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari

kurva yang menunjukkan hubungan linier pada garis lurus antara persepsi

siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi dengan prestasi

belajar. Selain itu, nilai F-hitung yang diperoleh sebesar 1,269 lebih kecil

daripada F-tabel (1,269 < 4,001). Dengan dasar inilah, maka dapat

disimpulkan bahwa hubungan linier terjadai pada variabel persepsi siswa

terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi dengan variabel prestasi

belajar.

Page 80: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

67

Hasil uji linieritas untuk variabel minat belajar Akuntansi siswa terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan adanya hubungan linier

antara minat belajar Akuntansi siswa dan prestasi belajar akuntasi siswa.

Hal ini dapat dilihat dari kurva yang menunjukkan hubungan linier pada

garis lurus antara minat belajar Akuntansi siswa dengan prestasi belajar.

Selain itu, nilai F-hitung yang diperoleh sebesar 0,665 lebih kecil daripada

F-tabel (0,665 < 4,001). Dengan dasar inilah, maka dapat disimpulkan

bahwa hubungan linier terjadai pada variabel minat belajar Akuntansi

siswa dengan variabel prestasi belajar

Hasil uji linieritas untuk variabel motivasi belajar Akuntansi siswa

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa menunjukkan adanya hubungan

linier antara motivasi belajar Akuntansi siswa dan prestasi belajar akuntasi

siswa. Hal ini dapat dilihat dari kurva yang menunjukkan hubungan linier

pada garis lurus antara motivasi belajar Akuntansi siswa dengan prestasi

belajar. Selain itu, nilai F-hitung yang diperoleh sebesar 0,265 lebih kecil

daripada F-tabel (0,265 < 4,001). Dengan dasar inilah, maka dapat

disimpulkan bahwa terjadi hubungan linier pada variabel motivasi belajar

Akuntansi siswa dengan variabel prestasi belajar.

B. Deskripsi Data

Sebelum dilakukan analisis data, maka langkah pertama adalah disajikan

deskripsi data mengenai persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi, minat belajar akuntansi, motivasi belajar akuntansi, dan prestasi

Page 81: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

68

belajar akuntansi. Data tersebut diperoleh dari kuesioner y agn dibagikan

kepada para siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan, Angkatan

X, yang jumlahnya sebanyak 62 siswa. Berikut ini adalah deskripsi data pada

masing-masing variabel dalam penelitian ini.

1. Persepsi Siswa terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Pengkategorisasian persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi dibagi menjadi lima kriteria, yaitu :

a) Sangat Tinggi

b) Tinggi

c) Sedang

d) Kurang

e) Sangat Kurang

Langkah-langkah kategorisasinya dilakukan dengan menghitung nilai

tertinggi dan nilai terendah persepsi siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi dalam skala pengukuran. Nilai tertinggi dalam skala

pengukuran dan nilai terendah dalam skala pengukuran ini akan dijadikan

dasar untuk penentuan interval kelas dengan jumlah kelas yang telah

ditentukan yaitu 5 kategori (sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan

sangat rendah). Dalam persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi ini, nilai terendah dalam skala pengukuran didapatkan sebesar

26 dan nilai tertingginya adalah 104. Pendistribusian skor mengacu pada

Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut.

Skor = nilai terendah + persentase (nilai tertinggi – nilai terendah)

Page 82: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

69

= 26 + 81% (104-26) = 89,18 dibulatkan menjadi 89

= 26 + 66% (104-26) = 77,48 dibulatkan menjadi 77

= 26 + 56% (104-26) = 69,68 dibulatkan menjadi 70

= 26 + 46% (104-26) = 61,88 dibulatkan menjadi 62

Maka penentuan kriterianya dapat disusun sebagai berikut :

1) Persepsi < 62 : Sangat Rendah

2) 62 ≤ Persepsi < 70 : Rendah

3) 70 ≤ Persepsi < 77 : Sedang

4) 77 ≤Persepsi < 89 : Tinggi

5) Persepsi ≥ 89 : Sangat Tinggi

Untuk melengkapi hasil-hasil penelitian, berikut ini adalah rincian

persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi pada

masing-masing kategori.

Tabel 5.3 Persepsi Siswa Terhadap Profesi Guru Mata Pelajaran Akuntansi

Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif

Sangat Tinggi 9 14,5%

Tinggi 6 9,7%

Sedang 10 16,1%

Rendah 16 25,8%

Sangat Rendah 21 33,9%

Jumlah 62 100%

Page 83: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

70

Berdasarkan kategori tersebut diatas terlihat bahwa ada 21 responden

yang berada dalam kategori sangat rendah dalam persepsi siswa

terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili

33,9 persen siswa. Sebanyak 16 responden yang berada dalam kategori

rendah dalam persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi. Jumlah ini mewakili 25,8 persen siswa. Sebanyak 10

responden yang berada dalam kategori sedang dalam persepsi siswa

terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili

16,1 persen siswa.

Sebanyak 6 responden yang berada dalam kategori tinggi dalam

persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi. Jumlah

ini mewakili 9,7 persen siswa. Sebanyak 9 responden yang berada

dalam kategori sangat tinggi dalam persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili 14,5 persen siswa.

Berdasarkan pada deskripsi data dalam variabel persepsi siswa

terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi ini maka dapat

disimpulkan bahwa sebagian besar siswa persepsinya terhadap profesi

guru mata pelajaran akuntansi dalam kategori sedang sampai dengan

sangat rendah.

2. Minat Belajar Akuntansi

Pengkategorisasian minat belajar akuntansi dibagi menjadi lima kriteria,

yaitu :

Page 84: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

71

a) Sangat Tinggi

b) Tinggi

c) Sedang

d) Kurang

e) Sangat Kurang

Langkah-langkah kategorisasinya dilakukan dengan menghitung nilai

tertinggi dan nilai terendah minat belajar akuntansi dalam skala

pengukuran. Nilai tertinggi dalam skala pengukuran dan nilai terendah

dalam skala pengukuran ini akan dijadikan dasar untuk penentuan interval

kelas dengan jumlah kelas yang telah ditentukan yaitu 5 kategori (sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah). Dalam minat belajar

akuntansi ini, nilai terendah dalam skala pengukuran didapatkan sebesar

18 dan nilai tertingginya adalah 72. Pendistribusian skor mengacu pada

Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut.

Skor = nilai terendah + persentase (nilai tertinggi – nilai terendah)

= 72 + 81% (72-18) = 61,74 dibulatkan menjadi 62

= 72 + 66% (72-18) = 53,64 dibulatkan menjadi 54

= 72 + 56% (72-18) = 48,24 dibulatkan menjadi 48

= 72 + 46% (72-18) = 42,84 dibulatkan menjadi 43

Maka penentuan kriterianya dapat disusun sebagai berikut :

1) Minat < 43 : Sangat Rendah

2) 43 ≤ Minat < 48 : Rendah

3) 48 ≤ Minat < 54 : Sedang

Page 85: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

72

4) 54 ≤ Minat < 62 : Tinggi

5) Minat ≥ 62 : Sangat Tinggi

Untuk melengkapi hasil-hasil penelitian, berikut ini adalah rincian minat

belajar akuntansi pada masing-masing kategori.

Tabel 5.4 Minat Belajar Akuntansi

Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif

Sangat Tinggi 4 6,5%

Tinggi 9 14,5%

Sedang 23 37,1%

Rendah 17 27,4%

Sangat Rendah 9 14,5%

Jumlah 62 100%

Berdasarkan kategori tersebut diatas terlihat bahwa ada 9 responden

yang berada dalam kategori sangat rendah dalam minat belajar

akuntansi. Jumlah ini mewakili 14,5 persen siswa. Sebanyak 17

responden yang berada dalam kategori rendah dalam minat belajar

akuntansi. Jumlah ini mewakili 27,4 persen siswa. Sebanyak 23

responden yang berada dalam kategori sedang dalam minat belajar

akuntansi. Jumlah ini mewakili 37,1 persen siswa.

Sebanyak 9 responden yang berada dalam kategori tinggi dalam minat

belajar akuntansi. Jumlah ini mewakili 14,5 persen siswa. Sebanyak 4

Page 86: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

73

responden yang berada dalam kategori sangat tinggi dalam minat

belajar akuntansi. Jumlah ini mewakili 6,5 persen siswa.

Deskripsi data pada variabel minat belajar akuntansi ini secara umum

menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai minat belajar

akuntansi relatif rendah, karena sebagian besar dari siswa tersebut

berada dalam kategori minat belajar yang sedang sampai dengan

sangat rendah dalam belajar akuntansi.

3. Motivasi Belajar Akuntansi

Pengkategorisasian motivasi belajar akuntansi dibagi menjadi lima

kriteria, yaitu :

a) Sangat Tinggi

b) Tinggi

c) Sedang

d) Kurang

e) Sangat Kurang

Langkah-langkah kategorisasinya dilakukan dengan menghitung nilai

tertinggi dan nilai terendah motivasi belajar akuntansi dalam skala

pengukuran. Nilai tertinggi dalam skala pengukuran dan nilai terendah

dalam skala pengukuran ini akan dijadikan dasar untuk penentuan interval

kelas dengan jumlah kelas yang telah ditentukan yaitu 5 kategori (sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah). Dalam motivasi belajar

akuntansi ini, nilai terendah dalam skala pengukuran didapatkan sebesar

Page 87: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

74

20 dan nilai tertingginya adalah 80. Pendistribusian skor mengacu pada

Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut.

Skor = nilai terendah + persentase (nilai tertinggi – nilai terendah)

= 20 + 81% (80-20) = 68,6 dibulatkan menjadi 69

= 20 + 66% (80-20) = 59,6 dibulatkan menjadi 60

= 20 + 56% (80-20) = 53,6 dibulatkan menjadi 54

= 20 + 46% (80-20) = 47,6 dibulatkan menjadi 48

Maka penentuan kriterianya dapat disusun sebagai berikut :

1) motivasi < 48 : Sangat Rendah

2) 48 ≤ motivasi < 54 : Rendah

3) 54 ≤ motivasi < 60 : Sedang

4) 60 ≤ motivasi < 69 : Tinggi

5) motivasi ≥ 69 : Sangat Tinggi

Untuk melengkapi hasil-hasil penelitian, berikut ini adalah rincian minat

belajar akuntansi pada masing-masing kategori.

Tabel 5.5 Motivasi Belajar Akuntansi

Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif

Sangat Tinggi 3 4,8%

Tinggi 15 24,2%

Sedang 15 24,2%

Rendah 19 30,6%

Sangat Rendah 10 16,1%

Jumlah 62 100%

Page 88: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

75

Berdasarkan kategori tersebut terlihat bahwa ada 10 responden yang

berada dalam kategori sangat rendah dalam motivasi belajar akuntansi.

Jumlah ini mewakili 16,1 persen siswa. Sebanyak 15 responden yang

berada dalam kategori rendah dalam motivasi belajar akuntansi.

Jumlah ini mewakili 24,2 persen siswa. Sebanyak 15 responden yang

berada dalam kategori sedang dalam motivasi belajar akuntansi.

Jumlah ini mewakili 24,2 persen siswa..

Sebanyak 19 responden yang berada dalam kategori tinggi dalam

motivasi belajar akuntansi. Jumlah ini mewakili 30,6 persen siswa.

Sebanyak 10 responden yang berada dalam kategori sangat tinggi

dalam motivasi belajar akuntansi. Jumlah ini mewakili 16,1 persen

siswa.

Hasil deskripsi data pada variabel motivasi belajar akuntansi ini secara

umum menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai motivasi

belajar akuntansi relatif rendah, karena sebagian besar dari siswa

tersebut berada dalam kategori motivasi yang sedang sampai dengan

sangat rendah dalam belajar akuntansi.

4. Prestasi Belajar Akuntansi

Pengkategorisasian prestasi belajar akuntansi dibagi menjadi lima kriteria,

yaitu :

a) Sangat Tinggi

b) Tinggi

c) Sedang

Page 89: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

76

d) Kurang

e) Sangat Kurang

Langkah-langkah kategorisasinya dilakukan dengan menghitung nilai

tertinggi dan nilai terendah prestasi belajar akuntansi dalam skala

pengukuran. Nilai tertinggi dalam skala pengukuran dan nilai terendah

dalam skala pengukuran ini akan dijadikan dasar untuk penentuan interval

kelas dengan jumlah kelas yang telah ditentukan yaitu 5 kategori (sangat

tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah). Dalam prestasi belajar

akuntansi ini, nilai terendah dalam skala pengukuran didapatkan sebesar 0

dan nilai tertingginya adalah 100. Pendistribusian skor mengacu pada

Penilaian Acuan Patokan II sebagai berikut.

Skor = nilai terendah + persentase (nilai tertinggi – nilai terendah)

= 0 + 81% (100-0) = 81

= 0 + 66% (100-0) = 66

= 0 + 56% (100-0) = 56

= 0 + 46% (100-0) = 46

Maka penentuan kriterianya dapat disusun sebagai berikut :

1) prestasi 0 - 45 : Sangat Rendah

2) prestasi 46 - 55 : Rendah

3) prestasi 56 - 65 : Sedang

4) prestasi 66 - 80 : Tinggi

5) prestasi 81 - 100 : Sangat Tinggi

Page 90: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

77

Untuk melengkapi hasil-hasil penelitian, berikut ini adalah rincian minat

belajar akuntansi pada masing-masing kategori.

Tabel 5.6 Prestasi Belajar Akuntansi Pada Masing-Masing Kategori

Kategori Frekuensi Frekuensi Relatif

Sangat Tinggi 9 14,5%

Tinggi 14 22,6%

Sedang 14 22,6%

Rendah 13 21,0%

Sangat Rendah 12 19,4%

Jumlah 62 100%

Berdasarkan kategori tersebut diatas terlihat bahwa ada 9 responden

yang berada dalam kategori sangat rendah dalam prestasi belajar mata

pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili 14,5 persen siswa. Sebanyak

14 responden yang berada dalam kategori rendah dalam prestasi

belajar mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili 22,6 persen

siswa. Sebanyak 14 responden yang berada dalam kategori sedang

dalam prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili

22,6 persen siswa..

Sebanyak 13 responden yang berada dalam kategori tinggi dalam

prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Jumlah ini mewakili 21

persen siswa. Sebanyak 12 responden yang berada dalam kategori

Page 91: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

78

sangat tinggi dalam prestasi belajar mata pelajaran akuntansi. Jumlah

ini mewakili 19,4 persen siswa.

Hasil-hasil ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai

prestasi belajar akuntansi yang relatif rendah, karena sebagian besar

dari siswa tersebut berada dalam kategori sedang sampai dengan

sangat rendah dalam prestasi belajar akuntansi.

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini, terdapat empat hipotesis yang diuji, yaitu.

1. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

2. Terdapat hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

3. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan.

4. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi.

Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel

Page 92: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

79

persepsi persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi, minat

belajar akuntansi siswa, dan motivasi belajar akuntansi siswa terhadap prestasi

belajar akuntansi siswa. Uji regresi dilakukan dengan menggunakan satu

variabel terikat (dependent variable) yaitu prestasi belajar akuntansi siswa (Y)

dan tiga variabel bebasnya (independent variable) adalah variabel persepsi

siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi (X1), minat belajar

akuntansi (X2), dan motivasi belajar akuntansi (X3). Uji regresi ini juga untuk

membuktikan hipotesis yang ada dalam penelitian ini.

Selanjutnya dilakukan uji t untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

bebas/independen (X1, X2, dan X3) secara sendiri-sendiri terhadap variabel

tidak bebas/dependen (Y). Pengujian koefisien regresi parsial dengan t-

statistik dilakukan dua sisi dengan tingkat kepercayaan 95%.Variabel

independen dinyatakan signifikan mempengaruhi variabel dependen jika nilai

t-hitung > t tabel atau nilai tingkat signifikansi kurang dari 5% (Sig. < 0.05).

Adapun tabulasi hasil uji-t untuk persamaan regresi dapat ditunjukkan pada

tabel berikut ini :

Tabel 5.7 Hasil Uji t

Variabel Independen t-Statistik Sig. Kesimpulan

Konstanta 2,803 0,007 Signifikan

Persepsi Siswa (X1) 5,025 0,000 Signifikan

Minat (X2) 5,217 0,000 Signifikan

Motivasi (X3) 4,272 0,000 Signifikan

Page 93: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

80

Dari hasil tersebut diatas ternyata seluruh variabel bebas yang dimasukkan

dalam analisis regresi mempunyai nilai t-statistik yang tingkat signifikansinya

lebih kecil daripada 0,05. Dengan demikian, pada α = 5% seluruh variabel

bebas yang dimasukkan dalam persamaan tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap prestasi belajar akuntansi siswa.

Setelah dilakukan uji t, maka dilakukan pula uji F, yaitu untuk menguji

pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel tergantung.

Pengujian koefisien regresi secara simultan atau secara bersama-sama dengan

F-statistik dilakukan dua sisi dengan tingkat kepercayaan 95%. Seluruh

variabel bebas dinyatakan signifikan mempengaruhi variabel tergantung jika

nilai F-hitung > F tabel atau nilai tingkat signifikansi kurang dari 5% (Sig. <

0.05).

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F-hitung sebesar 40,717 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi ini jauh lebih rendah daripada α

= 0,05 (5%), maka variabel-variabel bebas secara bersamaan berpengaruh

secara signifikan terhadap variabel tergantung. Atau dengan kata lain, variabel

persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi, minat belajar

akuntansi siswa, dan motivasi belajar akuntansi siswa secara bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar Akuntansi siswa.

Dari hasil pengujian diperoleh nilai R2 sebesar 0,678. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel-variabel bebas yang ada dalam persamaan tersebut dapat

menjelaskan sebanyak 67,8% terhadap variabilitas variabel tergantung. Atau

dengan kata lain, variabel persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Page 94: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

81

Akuntansi, minat belajar akuntansi siswa, dan motivasi belajar akuntansi

siswa dapat menjelaskan sebanyak 67,8% variasi dalam prestasi belajar

Akuntansi siswa. Sedangkan sisanya sebesar 22,2% variasi dalam variabel

prestasi belajar Akuntansi siswa dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak

dimasukkan dalam persamaan ini.

Selanjutnya, berikut ini dijelaskan hasil pengujian hipotesis pertama sampai

dengan ketiga.

1. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Ho = Tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi

siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Ha = Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa

kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah Ho diterima jika thitung lebih kecil

daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil

perhitungan lebih besar daripada 0,05. Demikian pula sebaliknya, apabila

thitung lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai

signifikansi hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 2,0017.

Page 95: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

82

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,025 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi ini jauh lebih rendah

daripada α = 0,05 (5%) atau nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel

(5,025>2,0017), maka berarti variabel persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel prestasi belajar Akuntansi siswa. Dengan demikian,

hipotesis pertama dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat

hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU

Kristen Bentara Wacana Muntilan diterima.

Gambar 5.1 Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho hubungan antara persepsi

siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa

2. Terdapat hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Ho = Tidak ada hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan

2,0017

5,025

Daerah Penerimaan 0H Daerah Penolakan 0H

Page 96: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

83

Ha = Ada hubungan positif antara minat belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah Ho diterima jika thitung lebih kecil

daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil

perhitungan lebih besar daripada 0,05. Demikian pula sebaliknya, apabila

thitung lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai

signifikansi hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 2,0017.

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t-hitung sebesar 5,217 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi ini jauh lebih rendah

daripada α = 0,05 (5%) atau nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel

(5,217>2,0017), maka berarti variabel minat belajar akuntansi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi belajar

Akuntansi siswa. Dengan demikian, hipotesis kedua dalam penelitian ini

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara minat belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan diterima.

Page 97: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

84

Gambar 5.2

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho hubungan antara Minat Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

3. Terdapat hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan.

Ho = Tidak ada hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan

Ha = Ada hubungan positif antara motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah Ho diterima jika thitung lebih kecil

daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil

perhitungan lebih besar daripada 0,05. Demikian pula sebaliknya, apabila

thitung lebih besar daripada ttabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai

2,0017

5,217

Daerah Penerimaan 0H Daerah Penolakan 0H

Page 98: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

85

signifikansi hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun nilai t-tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 2,0017.

Dari hasil pengujian diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,272 dengan tingkat

signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi ini jauh lebih rendah

daripada α = 0,05 (5%) atau nilai thitung lebih besar daripada nilai ttabel

(4,272>2,0017), maka berarti variabel motivasi belajar akuntansi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel prestasi belajar

Akuntansi siswa. Dengan demikian, hipotesis ketiga dalam penelitian ini

yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif antara motivasi belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan diterima.

Gambar 5.3

Daerah Penerimaan dan Penolakan Ho hubungan antara Motivasi Belajar Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa

2,0017

4,272

Daerah Penerimaan 0H Daerah Penolakan 0H

Page 99: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

86

4. Terdapat hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar

akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen

Bentara Wacana Muntilan.

Ho = Tidak ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi

belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan

Ha = Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru

mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi

belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II

SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah Ho diterima jika Fhitung lebih kecil

daripada Ftabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil

perhitungan lebih besar daripada 0,05. Demikian pula sebaliknya, apabila

Fhitung lebih besar daripada Ftabel pada taraf signifikansi 5% atau nilai

signifikansi hasil perhitungan lebih kecil daripada 0,05, maka Ho ditolak.

Adapun nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% adalah sebesar 2,773.

Berdasarkan analisis regresi ganda, diperoleh rangkuman hasilnya seperti

pada tabel berikut.

Page 100: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

87

Tabel 5.8 Rangkuman Hasil Analisis Regresi

Variabel Bebas Koefisien t-Hitung F R2 P

Konstanta 23,023 2,803

Persepsi Siswa (X1) 0,518 5,025

Minat (X2) 0,865 5,217

Motivasi (X3) 0,665 4,272

40,717

0,678

0,000

Dari rangkuman hasil analisis regresi tersebut diatas, maka persamaan

regresinya dapat dirumuskan sebagai berikut :

Y = 23,023 + 0,518 X1 + 0,865 X2 + 0,665 X3

Dimana :

Y = Prestasi belajar akuntansi

X1 = Persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi

X2 = Minat belajar akuntansi siswa

X3 = Motivasi belajar akuntansi siswa

Dari hasil pengujian diperoleh nilai F-hitung sebesar 40,717 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Karena tingkat signifikansi ini jauh lebih

rendah daripada α = 0,05 (5%) atau nilai Fhitung lebih besar daripada nilai

Ftabel (40,717 > 2,773), maka berarti variabel persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar akuntansi, dan

motivasi belajar akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

variabel prestasi belajar Akuntansi siswa. Dengan demikian, hipotesis

keempat dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

positif antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Page 101: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

88

akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi dengan

prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana

Muntilan diterima.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan antara Persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi dengan Prestasi Belajar Akuntansi

Koefisien regresi variabel persepsi siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran Akuntansi adalah positif. Ini berarti bahwa arah pengaruh

variabel Persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran Akuntansi

terhadap variabel prestasi belajar akuntansi siswa adalah positif. Ini berarti

bahwa apabila ada peningkatan dalam persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi, maka akan diikuti pula dengan

peningkatan pada prestasi belajar akuntansi siswa. Demikian pula

sebaliknya, apabila ada penurunan dalam persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi, maka akan diikuti pula dengan penurunan

pada prestasi belajar akuntansi siswa.

Koefisien regresi sebesar 0,518 menunjukkan bahwa apabila ada

peningkatan dalam persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi sebesar 1%, maka akan diikuti pula dengan peningkatan pada

prestasi belajar akuntansi siswa sebesar 0,518%. Demikian pula

sebaliknya, apabila ada penurunan dalam persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi sebesar 1%, maka akan diikuti pula dengan

penurunan pada prestasi belajar akuntansi siswa sebesar 0,518%.

Page 102: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

89

Pendapat atau tanggapan terhadap stimulus yang didapat dengan melalui

proses belajar dan dipengaruhi oleh faktor luar dan faktor dalam yang ada

dalam diri seseorang yang dapat membentuk persepsi terhadap profesi

guru mata pelajaran akuntansi menjadi pendorong penting dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa.

Siswa yang mempunyai persepsi yang positif terhadap guru akan

memberikan kepercayaan yang lebih besar kepada guru untuk mengajar

dan akan menimbulkan semangat bagi siswa untuk belajar. Guru yang

dipersepsikan secara positif oleh siswa juga akan menjadi pendorong yang

kuat bagi dirinya untuk memberikan tanggungjawabnya dalam mendidik

siswa agar dapat mencapai tujuan guna peningkatan prestasi belajar.

2. Hubungan antara Minat belajar Akuntansi siswa dengan Prestasi Belajar

Akuntansi

Koefisien regresi variabel minat belajar Akuntansi siswa adalah positif.

Ini berarti bahwa arah pengaruh variabel minat belajar Akuntansi siswa

terhadap variabel prestasi belajar akuntansi siswa adalah positif. Ini berarti

bahwa apabila ada peningkatan dalam minat belajar Akuntansi siswa,

maka akan diikuti pula dengan peningkatan pada prestasi belajar

akuntansi siswa. Demikian pula sebaliknya, apabila ada penurunan dalam

minat belajar Akuntansi siswa, maka akan diikuti pula dengan penurunan

pada prestasi belajar akuntansi siswa.

Koefisien regresi sebesar 0,865 menunjukkan bahwa apabila ada

peningkatan dalam minat belajar Akuntansi siswa sebesar 1%, maka akan

Page 103: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

90

diikuti pula dengan peningkatan pada prestasi belajar akuntansi siswa

sebesar 0,865%. Demikian pula sebaliknya, apabila ada penurunan dalam

minat belajar Akuntansi siswa sebesar 1%, maka akan diikuti pula dengan

penurunan pada prestasi belajar akuntansi siswa sebesar 0,865%.

Minat merupakan salah satu unsur kepribadian individu yang memegang

peranan penting dalam pembuatan suatu keputusan siswa dalam

memahami sebuah mata pelajaran. Minat akan dapat mengarahkan

tindakan individu terhadap suatu pelajaran atas dasar rasa senang. Siswa

yang memiliki minat terhadap mata pelajaran akuntansi akan terus

berusaha untuk memperdalam pelajaran akuntansi sehingga prestasi

belajarnya akan meningkat. Perasaan senang yang merupakan dasar dari

suatu minat membuat siswa untuk terus berusaha agar dapat

menyelesaikan soal ataupun tugas yang ia temukan dan yang diberikan

oleh guru. Siswa terus berusaha mencoba mencari jawaban baik dari

panduan buku atau bertanya pada orang lain.

Seorang siswa yang mempunyai minat dalam pelajaran akuntansi akan

terus berusaha untuk belajar akuntansi seoptimal mungkin, karena siswa

merasa senang dengan pelajaran akuntansi dan dengan adanya minat

belajar akuntansi yang tinggi akan dapat meningkatkan atau

mempertahankan prestasi belajar siswa itu sendiri.

Page 104: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

91

3. Hubungan antara Motivasi belajar Akuntansi siswa dengan Prestasi

Belajar Akuntansi

Koefisien regresi variabel motivasi belajar Akuntansi siswa adalah positif.

Ini berarti bahwa arah pengaruh variabel motivasi belajar Akuntansi siswa

terhadap variabel prestasi belajar akuntansi siswa adalah positif. Ini berarti

bahwa apabila ada peningkatan dalam motivasi belajar Akuntansi siswa,

maka akan diikuti pula dengan peningkatan pada prestasi belajar

akuntansi siswa. Demikian pula sebaliknya, apabila ada penurunan dalam

motivasi belajar Akuntansi siswa, maka akan diikuti pula dengan

penurunan pada prestasi belajar akuntansi siswa.

Koefisien regresi sebesar 0,665 menunjukkan bahwa apabila ada

peningkatan dalam motivasi belajar Akuntansi siswa sebesar 1%, maka

akan diikuti pula dengan peningkatan pada prestasi belajar akuntansi

siswa sebesar 0,665%. Demikian pula sebaliknya, apabila ada penurunan

dalam motivasi belajar Akuntansi siswa sebesar 1%, maka akan diikuti

pula dengan penurunan pada prestasi belajar akuntansi siswa sebesar

0,665%.

Motivasi yang merupakan dorongan dari dalam individu siswa sangat

diperlukan dalam upaya meningkatkan motivasi belajar. Adanya motivasi

yang tinggi dari siswa pada mata pelajaran akuntansi akan menjadi daya

penggerak psikis dalam diri siswa yang adapat menimbulkan keinginan

untuk belajar. Motivasi ini juga dapat menjamin adanya kelangsungan

kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar akuntansi

Page 105: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

92

guna mencapai tujuan. Salah satu tujuan yang diharapkan adalah prestasi

belajar pada mata pelajaran akuntansi itu sendiri.

Dengan motivasi yang tinggi pada pelajaran akuntansi, maka siswa akan

melakukan tugas lebih lama daripada siswa yang kurang tinggi

motivasinya bahkan sesudah mereka mengalami kegagalan dan

menghubungkan kegagalannya dengan tidak atau kurangnya dalam

berusaha. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi ingin dan

mengharapkan untuk sukses dan jika mereka gagal akan berusaha lebih

keras lagi sampai mereka sukses.

Oleh karena itulah, maka motivasi yang tinggi dapat mendorong

peningkatan prestasi belajar. Demikian pula sebaliknya, siswa yang

mempunyai motivasi belajar mata pelajaran akuntansi yang rendah

mendorong pada penurunan prestasi belajar mata pelajaran akuntansi.

4. Hubungan antara Persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

Akuntansi, minat belajar dan motivasi belajar dengan Prestasi Belajar

Akuntansi

Hipotesis keempat menyatakan bahwa terdapat hubungan positif dan

signifikan antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi, minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar

akuntansi. Berdasarkan pengujian hipotesis, hipotesis keempat ini

diterima. Hal ini berarti bahwa hubungan antara persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi, minat belajar dan motivasi belajar

Page 106: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

93

dengan prestasi belajar akuntansi merupakan hubungan yang

berkesinambungan.

Dengan adanya persepsi yang baik dari siswa terhadap profesi guru mata

pelajaran akuntansi, maka dapat mendorong siswa untuk mempercayai

guru yang mengajarnya mempunyai kompetensi yang tinggi sehingga

dapat menimbulkan semangat belajar siswa. Persepsi yang positif dari

siswa juga mendorong guru menjadi meningkatkan kinerjanya yang

mendorong pada peningkatan prestasi akademik siswa terutama pada

pelajaran akuntansi.

Siswa yang mempunyai minat yang tinggi tidak akan mempunyai sikap

yang menolak dan sadar akan pentingnya pelajaran akuntansi serta

berusaha menghilangkan rasa jenuh, malas, takut dan bosan terhadap

pelajaran akuntansi. Ini pada akhirnya menyebabkan siswa akan terus

berusaha untuk memperdalam pelajaran akuntansi sehingga prestasi

belajarnya meningkat.

Motivasi yang tinggi dari siswa untuk belajar akuntansi menyebabkan

siswa akan lebih banyak mencurahkan usahanya agar berhasil dalam

pelajaran akuntansi. Motivasi yang tinggi ini mendorong siswa untuk mau

selalu belajar dan memperbaharui pengetahuannya dalam mata pelajaran

akuntansi. Ini dapat mendorong pada peningkatan prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi.

Page 107: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Analisis deskriptif menunjukkan sebagian besar siswa persepsinya

terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi dalam kategori sedang

sampai dengan sangat rendah. Minat belajar akuntansi dan motivasi

belajar akuntansi serta sebagian besar siswa juga relatif rendah, karena

sebagian besar dari siswa berada dalam kategori minat dan motivasi

belajar yang sedang sampai dengan sangat rendah dalam belajar

akuntansi. Sebagian besar siswa juga mempunyai prestasi belajar

akuntansi yang relatif rendah, karena sebagian besar siswa berada dalam

kategori sedang sampai dengan sangat rendah dalam prestasi belajar

akuntansi.

2. Hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi

dengan prestasi belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara

Wacana Muntilan terbukti. Peningkatan dalam persepsi siswa terhadap

profesi guru mata pelajaran akuntansi akan meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa pada kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

94

Page 108: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

95

3. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara minat belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa

kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan terbukti. Peningkatan

dalam minat belajar akuntansi akan meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa pada kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

4. Hipotesis ketiga yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara motivasi belajar akuntansi dengan prestasi belajar akuntansi siswa

kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan terbukti. Peningkatan

dalam motivasi belajar akuntansi akan meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa pada kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

5. Hipotesis keempat yang menyatakan bahwa terdapat hubungan positif

antara persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran akuntansi,

minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi dengan prestasi

belajar akuntansi siswa kelas II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan

terbukti. Peningkatan persepsi siswa terhadap profesi guru mata pelajaran

akuntansi, minat belajar akuntansi, dan motivasi belajar akuntansi secara

bersama-sama akan meningkatkan prestasi belajar akuntansi siswa kelas

II SMU Kristen Bentara Wacana Muntilan.

B. Saran

Berdasarkan pada kesimpulan yang telah diperoleh, maka dapat disampaikan

saran-saran sebagai berikut.

Page 109: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

96

1. Bagi Peneliti Selanjutnya : Penelitian dapat melanjutkan hasil-hasil

penelitian ini dengan menggunakan lebih banyak variabel yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Variabel yang dapat dimasukkan antara

lain adalah variabel dari pihak guru. Penelitian dapat pula dilanjutkan pada

mata pelajaran lainnya sehingga dapat dibuat perbandingan hasil-hasilnya

antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

2. Bagi Remaja atau Siswa : Remaja dan siswa diharapkan dapat

menumbuhkembangkan minat dan motivasi belajarnya agar dapat

mencapai prestasi belajar yang tinggi. Hal ini sejalan dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa minat dan motivasi belajar

mempengaruhi prestasi belajar.

3. Bagi Guru : Diharapkan guru dapat menumbuhkan citra positif profesi

guru dalam mata pelajara Akuntansi agar persepsi siswa terhadap profesi

guru mata pelajaran Akuntansi khususnya bisa meningkat. Sebagaimana

ditunjukkan dalam hasil penelitian bahwa persepsi ini turut memberikan

pengaruh yang penting dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

Page 110: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Andaruningsih. (1999). “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Siswa SMK Negeri I Pengasih Kulon Progo Tahun Ajaran 1998/1999”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Cece Wijaya, Djaja Djajuri dan Tabrani Rusyan. (1992). Upaya Pembaharuan

Dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Dalyono, M. (1997). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kurikulum SMU. (1993). Jakarta :

Rineka Cipta. Dwi Harmana. (1999). “Hubungan antara Kemandirian Belajar dan Motivasi

Berprestasi dengan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas I Program Studi Akuntansi SMK Negeri I Yogyakarta Tahun Ajaran 1998/1999”. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta.

Muhibbin Syah. (1995). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. ___________ (1987). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar

Baru Algensindo. Ngalim Purwanto, M. (1996). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja

Rosdakarya. Salamah Wahyuni. (1994). Metodologi Penelitian. Surakarta : Universitas Sebelas

Maret. Sri Rumini, dkk. (1995). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Tim Penyusun FIP

IKIP Yogyakarta. Sugiyono. (2000). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rineka Cipta. _________________ (1999). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi

Aksara. Sutrisno Hadi. (1995). Analisis Regresi. Yogyakarta : Andi Offset.

Page 111: HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP GURU - core.ac.uk filehubungan antara persepsi siswa terhadap profesi guru minat belajar dan motivasi belajar dengan prestasi belajar mata pelajaran

_________________ (1997). Seri Program Statistik Paket Manual Midi. Yogyakarta : Universitas Gajah Mada.

Wasty Soemanto. (1984). Psikologi Pendidikan. Malang : Bumi Aksara. Chomaidi. (1982). Peranan Guru Dalam Hubungannya Dengan Prestasi

Mengajar Pada Bidang Studi di Sekolah Menengah Atas Yogyakarta : Laporan Penelitian FIP IKIP Yogyakarta.

Depdikbud Indonesia. (1991). Kamus Besar Bahasa Indonesia Jakarta : Balai

Pustaka. Munandar Soeleman. (1992). Ilmu Sosial Dasar Teori dan Konsep Ilmu Sosial.

Bandung : PT. Eresco. Rahmad Hardiyanto. (1991). Hubungan Antara Motivasi Berprestasi, Motivasi

Belajar dan Persepsi Mahasiswa Terhadap Dosen Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Dunia Usaha FPIPS IKIP Yogyakarta (hasil penelitian) Yogyakarta : FPIPS IKIP Yogyakarta.

Subandiyah. (1990). Persepsi Guru Tentang CBSA dan Pendekatan Keterampilan

Proses Dalam Hubungannya Dengan Pemanfaatan Fasilitas Yang Tersedia Yogyakarta : Laporan Penelitian FIP IKIP Yogyakarta.

UU No. 2 tahun 1989. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta :

Penerbit Kreasi Jaya. Zanti Arbi. (1991). Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta : Departemen P & K

Dirjend Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Jakarta : Aksara Baru.

Christina Ratnaningsih Ohoiwutun. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap

Profesionalisme Guru dan Motivasi Belajar Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa, Skripsi, JPIPS-FKIP, USD, 1996