hubungan pengetahuan, pengaruh orang tua dan teman dengan

12
1 JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA Program Studi SKM Volume: Nomor: Bulan-Tahun Halaman:…..-….. HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMP NEGRI 1 LOKSADO KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2020 RECAD MEIL ELKANA * Program Studi SKM, Universitas Islam kalimantan (UNISKA) ABSTRAK11 Berdasarkan survei yang dilakukan kepada Guru BK di sekolah SMP Negeri 1 Loksado setiap bulan terdapat 2 sampai 3 laporan bahwa siswa terdapati merokok di lingkungan sekolah dengan berbagai alasan atau masalah dan Dari survei awal yang dilakukan peneliti terhadap 5 orang Siswa SMP Negeri 1 Loksado didapat 3 orang siswa yang ternyata mengakui bahwanya merokok di sekolah. Dari seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1 Loksado dengan jumlah 86 responden. Adapun cara pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan angket. Data dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil yang didapatkan yaitu tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengetahuan responden dengan perilaku merokok, tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengaruh orangtua dengan perilaku merokok, ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengaruh teman dengan perilaku merokok. Diharapkan agar Sekolah SMP Negeri 1 loksado kabupaten hulu sungai selatan untuk bisa menerapkan perda larangan merokok (KTR) secara efektif. ABSTRACT Based on a survey conducted with a bk teacher in Public junior high school 1 loksado every month is 2 to 3 report that students found smoking in the school environmentA tempo For various reasons or problems and from the initial survey conducted on five public junior high school students 1 loksado came across three students who admitted that it was smoking at school. From the contents of class ix Public school 1 loksado by the number of 86 respondents. As for How data collection is done by sharing The data angket was analyzed using a chi-square test The result it gets is no relation Meaningful (significant) between the knowledge of respondents and Smoking behavior has no immediate affinity) between parental influence and that of smoking There is a meaningful relationship (sigmichael) between devotees A friend with a smoking attitude. Expected to be a junior high school Country 1 loksado upstream south river to be able Effectively implement a no smoking ordinance. Kata kunci: perilaku merokok, pengetahuan, pengaruh orang tua, pengaruh teman Alamat Korespondensi: Nama Penulis, Recad Meil Elkana Program Studi SKM Universitas islam kalimantan muhammad arsyad Al banjary E-mail : [email protected].

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

1

JURNAL TUGAS AKHIR MAHASISWA Program Studi SKM Volume: Nomor: Bulan-Tahun Halaman:…..-…..

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

PERILAKU MEROKOK PADA SISWA SMP NEGRI 1 LOKSADO KABUPATEN HULU

SUNGAI SELATAN TAHUN 2020

RECAD MEIL ELKANA * Program Studi SKM, Universitas Islam kalimantan (UNISKA)

ABSTRAK11

Berdasarkan survei yang dilakukan kepada Guru BK di sekolah SMP Negeri 1

Loksado setiap bulan terdapat 2 sampai 3 laporan bahwa siswa terdapati merokok di

lingkungan sekolah dengan berbagai alasan atau masalah dan Dari survei awal yang

dilakukan peneliti terhadap 5 orang Siswa SMP Negeri 1 Loksado didapat 3 orang siswa yang

ternyata mengakui bahwanya merokok di sekolah. Dari seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 1

Loksado dengan jumlah 86 responden. Adapun cara pengumpulan data dilakukan dengan cara

membagikan angket. Data dianalisa menggunakan uji Chi-Square. Hasil yang didapatkan

yaitu tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengetahuan responden dengan

perilaku merokok, tidak ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengaruh orangtua

dengan perilaku merokok, ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pengaruh teman

dengan perilaku merokok. Diharapkan agar Sekolah SMP Negeri 1 loksado kabupaten hulu

sungai selatan untuk bisa menerapkan perda larangan merokok (KTR) secara efektif.

ABSTRACT

Based on a survey conducted with a bk teacher in Public junior high school 1 loksado

every month is 2 to 3 report that students found smoking in the school environmentA tempo

For various reasons or problems and from the initial survey conducted on five public junior

high school students 1 loksado came across three students who admitted that it was smoking

at school. From the contents of class ix Public school 1 loksado by the number of 86

respondents. As for How data collection is done by sharing The data angket was analyzed

using a chi-square test The result it gets is no relation Meaningful (significant) between the

knowledge of respondents and Smoking behavior has no immediate affinity) between parental

influence and that of smoking There is a meaningful relationship (sigmichael) between

devotees A friend with a smoking attitude. Expected to be a junior high school Country 1

loksado upstream south river to be able Effectively implement a no smoking ordinance.

Kata kunci: perilaku merokok, pengetahuan, pengaruh orang tua, pengaruh teman

Alamat Korespondensi:

Nama Penulis, Recad Meil Elkana

Program Studi SKM

Universitas islam kalimantan muhammad arsyad Al banjary

E-mail : [email protected].

Page 2: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

2

PENDAHULUAN

Merokok merupakan perilaku yang merugikan

kesehatan, namun jumlah perokok justru semakin

bertambah. Di Indonesia, perilaku merokok

dianggap sebagai kebiasaan yang sangat wajar.

Perilaku merokok tidak pernah surut karena

merupakan perilaku yang masih dapat ditolerir oleh

masyarakat. Hal ini dapat dilihat dalam kehidupan

sehari-hari di lingkungan rumah, kantor, angkutan

umum maupun di jalan-jalan. Hampir setiap saat

dapat disaksikan dan dijumpai orang yang sedang

merokok, bahkan di lingkungan pendidikan

(Amanda, dkk, 2016).

Rokok merupakan barang berbahaya yang

bersifat adiktif. Terdapat berbagai bahan kimia

yang terkandung di dalam rokok, antara lain, tar,

nikotin, arsen, karbonmonoksida, dan nitrosamin.

Merokok membawa ancaman bagi kesehatan dan

lingkungan. Tidak hanya bagi perokok aktif, tetapi

juga bagi perokok pasif. Perilaku merokok di

tempat umum juga akan membuat orang lain

terpapar asap rokok. Asap rokok yang terhirup

orang lain tidak kalah berbahaya dengan asap rokok

yang dihisap perokok pasif itu sendiri. Sebagai

dampaknya, perokok aktif maupun pasif menjadi

rentan terkena penyakit. Merokok dapat

menyebabkan berbagai penyakit seperti gangguan

kehamilan dan janin, infeksi saluran pernapasan,

asma, kanker mulut dan tenggorokan, hipertensi dan

bronkitis.Kebiasaan merokok juga membawa

pengaruh buruk terhadap kebiasaan (habits) para

individu, akan tetapi tidak berpengaruh erat

terhadap pembentukan kepribadian seseorang. Sifat

rokok yang menyebabkan kecanduan (adiktif)

secara permanen menyebabkan kebiasaan merokok

menjadi sesuatu yang sulit untuk dihilangkan.

Kebiasaan merokok juga menyebabkan seseorang

menjadi lebih egois, hal tersebut dapat ditunjukkan

dengan kebiasaan merokok di depan umum atau di

ruang publik. Perokok mengabaikan aturan (norma)

dilarang merokok di tempat umum, dimana

kebiasaan ini sangat merugikan kesehatan orang

lain sebagai perokok pasif yang jauh lebih

berbahaya dibandingkan dengan perokok aktif.

Kebiasaaan merokok dapat disebabkan karena

beberapa pengaruh, diantaranya seperti pengaruh

Orang tua, dimana salah satu temuan tentang remaja

perokok adalah bahwa anak muda yang berasal dari

rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua

tidak begitu memperhatikan anak - anaknya dan

memberikan hukuman fisik yang keras. Pengaruh

teman, dimana lingkungan pergaulan remaja akan

memberi pengaruh yang sangat besar terhadap sikap

dan perilaku remaja. Faktor kepribadian, dimana

orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin

tahu, ingin melepaskan diri dari rasa sakit, ingin

membebaskan diri dari kebosanan, atau ingin

dianggap sebagai pria dewasa. Pengaruh iklan,

dimana iklan-iklan di media massa dan elektronik

menampilkan gambar dengan sangat jelas bahwa

perokok adalah lambang kejantanan dan glamour,

membuat remaja seringkali terpicu untuk mengikuti

perilaku dalam iklan tersebut (Adyanada,

Atkinson,2017).

Prevalensi merokok pada remaja usia sekolah

atau usia 10-18 tahun mengalami kenaikan menurut

riset kesehatan dasar (Riskisdas) terbaru. Persentasi

Prilaku merokok pada Remaja pada Riskisdas 2018

tercatat sebesar 9,1 %, meningkat dari Riskisdas

2013 yakni 7,2 %. Terkait dengan perilaku merokok

pada remaja cendrung naik. Itulah pentingnya

edukasi pada remaja.(Riskisdas 2018).

Pengkonsumsian produk tembakau pada satu

sisi adalah hak pribadi masing-masing warga

negara. Namun di sisi lain, ada ruang publik yang

mesti dihormati. Hak masyarakat untuk menghirup

udara segar bebas dari asap rokok, harus mendapat

perhatian. Ketika penggunaan produk tembakau

telah mengganggu ketertiban dan meresahkan orang

lain, maka saat itu hak seseorang akan udara bersih

yang sehat mulai terabaikan. Walaupun sudah jelas

dalam pasal 2 ayat 1 dan 2 PP No. 109 tahun 2012

di atur tentang penyelenggaraan pengamanan

penggunaan produk tembakau agar tidak

membahayakan kesehatan perseorangan, keluarga,

masyarakat, dan lingkungan.

Prevalensi merokok di Indonesia sangat tinggi

di berbagai lapisan masyarakat, terutama pada laki-

laki mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa.

Kecenderungan merokok terus meningkat dari

tahun ke tahun baik pada laki-laki dan perempuan,

Page 3: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

3

hal ini mengkhawatirkan kita semua. Data Survei

Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) dan Riskesdas

menunjukkan bahwa prevalensi merokok untuk

semua kelompok umur mengalami lonjakan.

Berdasarkan data Susenas tahun 1995, 2001, 2004,

dan data Riskesdas tahun 2007, 2010, dan 2013

menunjukkan prevalensi perokok 16 kali lebih

tinggi pada laki-laki (65,8%) dibandingkan

perempuan (4,2%).

Hampir 80% perokok mulai merokok ketika

usianya belum mencapai 18 tahun. Umumnya orang

mulai merokok sejak Remaja dan tidak tahu risiko

mengenai bahaya adiktif rokok. Keputusan

konsumen untuk membeli rokok tidak didasarkan

pada informasi yang cukup tentang risiko produk

yang dibeli, efek ketagihan dan dampak pembelian

yang dibebankan pada orang lain. Proporsi

penduduk usia ≥10 tahun yang tiap hari merokok

ditempati Provinsi Kep. Riau (27,2%) dan terendah

di Provinsi Papua (16,2%). Lima provinsi tertinggi

proporsinya adalah Kep. Riau (27,2%), Jawa Barat

(27,1%), Bengkulu (27,1%), Gorontalo (26,8%),

dan Nusa Tenggara Barat (26,8).

Sedangkan Kalimantan Selatan (22,1%) ada di

peringkat ke-27 (Riskesdas 2018, Badan Penelitian

dan Pengembangan Kesehatan). Berdasarkan survei

yang dilakukan kepada Guru BK di sekolah SMP

Negeri 1 Loksado setiap bulan terdapat 2 sampai 3

laporan bahwa siswa terdapati merokok di

lingkungan sekolah dengan berbagai alasan atau

masalah dan Dari survei awal yang dilakukan

peneliti terhadap 5 orang Siswa SMP Negeri 1

Loksado didapat 3 orang siswa yang ternyata

mengakui bahwa merokok di sekolah. Maka

Peneliti tertarik mengambil judul “Hubungan

Pengetahuan, pengaruh orang tua, teman sebaya

dengan Perilaku Merokok Siswa SMP Negeri

Loksado kabupaten Hulu Sungai Selatan tahun

2020.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain survei

analitik karena bermaksud menganalisis dengan

pendekatan cross sectional untuk mengetahui

hubungan antara variabel bebas yaitu pengetahuan,

pengaruh orang tua, dan teman terhadap variabel

terikat yaitu perilaku merokok Siswa SMP Negeri 1

Loksado Kabupaten hulu sungai selatan. Menurut

Notoatmodjo (2017), pendekatan Cross Sectional

adalah dimana data yang menyangkut variabel

bebas atau resiko dan variabel terikat atau variabel

akibat, akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan.

VariabelPenelitian

Variabel Independent Variabel independent adalah

variabel penyebab yang mempengaruhi variabel

Dependent (Notoatmodjo, 2017). Dalam penelitian

variabel Independent (bebas) ada 3 variabel yaitu :

Pengetahuan, Pengaruh Orang tua, dan Teman.

Variabel Dependent Variabel (Variabel Terikat)

Variabel Dependen adalah variabel terikat, variabel

tergantung, terpengaruh atau akibat (Notoatmodjo,

2016). Variabel terikat Dalam penelitian ini adalah

perilaku merokok pada Siswa SMP Negeri 1

Loksado.

Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pengumpulan data:

Data Primer,Data yang diperoleh langsung dari

jawaban responden terhadap kuesioner yang telah

dibagikan dan disusun sebelumnya oleh peneliti.

Data primer dalam penelitian ini adalah

pengetahuan, pengaruh orang tua dan teman

terhadap perilaku merokok. Data Sekunder, Data

sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain

atau badan instansi yang secara rutin

mengumpulkan data. Data skunder dalam penelitian

ini adalah data yang didapat dari pelayanan SMP

Negeri 1 Loksado Kabupaten Hulu Sungai selatan

laporan jumlah Siswa aktif.

1.Teknik Pengolahan Data Pengolahan data

dilakukan untuk mendapatkan hasil dalam sebuah

penelitian. Data yang masih mentah (raw data)

harus diolah sehingga menjadi informasi yang

akhirnya dapat digunakan untuk menjawab tujuan

penelitian. Data yang terkumpul akan diolah dan

dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak

komputer agar analisis menghasilkan informasi

yang benar, dalam melakukan analisis data terlebih

dahulu harus diolah dengan tujuan mengubah data

menjadi informasi, adapun langkah-langkah dalam

proses pengolahan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 4: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

4

Editing, dilakukan untuk mengecek kembali setiap

daftar pertanyaan yang sudah diisi. Proses ini

meliputi pemeriksaan kelengkapan, maupun

kesalahan dalam pengisian kuesioner.

Scoring, Merupakan penentuan jumlah skor pada

kuesioner yang sudah terisi.

(1) Perilaku merokok

Pertanyaan untuk mengetahui perilaku merokok

pada Siswa SMP Negeri 1 Loksado Kabupaten

Hulu sungai Selatan, dengan skor :

Ya 1

Tidak 2

Batasan nilai kebiasaan menurut B. Syarifudin

(2016) dapat dikategorikan sebagai berikut :

(a )Merokok, jika responden merokok,(b) Tidak

merokok. Jika responden tidak merokok

(2) Pengetahuan

Pertanyaan untuk menggali pengetahuan

dalam tentang perilaku merokok, berjumlah 12

soal, tiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan

jawaban yang salah diberi nilai 0 sehingga nilai

tertinggi yang dapat diperoleh 12 dan nilai

terendah 0, dapat diukur dengan rumus sebagai

berikut:

Keterangan :

P = Persentase

pengetahuan N =

Jumlah soal f =

Jumlah jawaban

bear

Maka kategori pengetahuan tentang

perikalumerokok

sebagai berikut :

Baik : Jika tingkat pengetahuan 76-100%

Cukup : Jika tingkat pengetahuan 56-75 %

Kurang : Jika tingkat pengetahuan <56%

2)Pengaruh orang tua

Pertanyaan untuk mengetahui pengaruh orang tua

diajukan 7 pertanyaan dengan 2 pilihan jawaban

menggunakan guttman dengan memberikan skor:

Ya 1

Tidak 2

Menurut Harda Wijaya,

pengaruh orang tua dapat dikategorikan sebagai

berikut:

Ya, apabila skor responden ≥ 3

Tidak, apabila skor responden < 3

3)Pengaruh Teman sebaya

Penyekoran ordinal untuk teman sebaya :

a) Pernyataan positif

Sangat Setuju ( SS ) : 4

Setuju ( S ) : 3

Tidak Setuju ( TS ) : 2

Sangat Tidak Setuju ( STS ) : 1

b) Pernyataan negatif

Sangat Setuju ( SS ) : 1

Setuju ( S ) : 2

Tidak Setuju ( TS ) : 3

Sangat Tidak Setuju ( STS ) : 4

a. Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk

huruf menjadi data berbentuk

angka/bilangan, kegunaannya mempermudah

kita pada saat analisis data dan pada saat

memasukkan data. Dengan kata lain

memberikan kode numerik (angka) pada

variabel penelitian.

1) Variabel Perilaku merokok

dikategorikan (1) Ya , (2) Tidak.

2) Variabel Pengetahuan dik ategorikan (1)

Ya, (2) Tidak

3) Variabel Pengaruh orang tua ( 1 ) Ya, (

2) Tidak

4) Variabel Pengaruh teman sebaya

Mendukung = Me1

Cukup mendukung = Me2

Page 5: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

5

Kurang mendukung = Me3

Tidak mendukung = Me4

b. Processing data atau entry

Proses ini adalah dimana jawaban dari

masing-masing responden yang berupa kode

(angka dan huruf) kemudian dimasukkan

kedalam program software komputer.

c. Cleaning

Proses ini disebut pembersihan data (data

cleaning), apabila semua data dari setiap

sumber data maupun responden selesai

dimasukkan, maka perlu di cek kembali

untuk melihat kemungkinan adanya

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan

sebagainya. Kemudian dilakukan

koreksi/pembetulan.

Menganalisis Data

1. Analisis Univariat

Analisa univariat adalah suatu analisa

terhadap setiap variabel dari peneliti yang

bertujuan untuk memperoleh gambaran

distribusi frekuensi dan proporsi dari

berbagai variabel yang diteliti. Analisis

univariat dilakukan terhadap variabel

penelitian dengan menggunakan distribusi

frekuensi dan presentase dari tiap variabel

(Notoatmodjo, 2016). Dalam penelitian ini

adapun untuk analisis digunakan Rumus

sebagai berikut :

Keterangan :

P = Besar persentase

F = Jumlah jawaban benar

N = Jumlah soal

(1) Analisis Bivariat

Analisis bivariat yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan dan

berkorelasi (Notoatmodjo, 2016). Untuk

mengetahui hubungan antara dua variabel,

analisa yang dipakai adalah Chi Square dan

jenis data yang dipakai adalah data ordinal.Uji

Chi-square digunakan untuk melihat

kemaknaan hubungan secara statistik antara

dua variabel. Oleh karena itu digunakan batas

kemaknaan (α) = 0,05 sebagai berikut: a. Jika p

value ≤ α 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada

hubungan antara variabel bebas dengan

variabel terikat,b. Jika p value > α 0,05 maka

Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara

variabel bebas dengan variabel terikat.Rumus

dasar Chi Square seperti dibawah ini (Hastono,

20017).

Mencari Chi Square dengan rumus:

Keterangan :

X² = Statistik chi square

Ʃ = jumlah

O = Nilai yang diamati

E = Nilai yang diharapkan Syarat Uji Chi

Square :

1) Jumlah sampel ≥ 40 responden

2) Datanya kategori-kategori

3) Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x

2, 3 x 3, dan seterusnya, maka digunakan uji

pearson Chi Square, apabila ada nilai harapan

<5 atau lebih 20% maka dilakukan

penggabungan cell

4) Bila pada tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E <

5, maka uji yang dipakai sebaliknya Continuity

Correction (bila dijumpai 0 cell)

5) Bila pada tabel 2 x 2 dijumpai nilai E < 5

dan lebih dari 20%, maka uji yang dipakai

adalah Fisher’s Exact Test

HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti

lakukan didapat hasil sebagai berikut:

Tabel1berdasarkan fekuensi perilaku responden siswa SMP Negri 1 Loksado

No Perilaku N %

1 Merokok 67 77,9

Page 6: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

6

Tabel 2 berdasarkan frekuensi pengetahuan reponden siswa SMP Negri 1 loksado

Berdasarkan tabel 2 diatas berdasarkan frekuensi pengetahuan dari total 86 responden yang terbesar

berpengetahuan cukup sebanyak 58 orang 67,4%.

Tabel 3 berdasarkan frekuensi pengaruh orang tua responden siswa SMP Negri 1 Loksado

No Pengaruh orangtua N %

1 Berpengaruh 15 17,4

2 Tidak Berpengaruh 71 82,6

Total 86 100

Berdasarkan tabel 3 diatas berdasarkan frekuensi pengaruh orang tua dari total 86 responden yang terbesar

tidak berpengaruh sebanyak 71 orang 82,6%.

Tabel 4 berdasarkan frekuensi pengaruh teman responden siswa SMP Negri 1 Loksado

No Pengaruh teman N %

1 Berpengaruh 59 68,6

2 Tidak Merokok 19 22,1

Total 86 100

No Pengetahuan N %

1 Baik 17 19,8

2 Cukup 58 67,4

3 Kurang 11 12,8

Total 86 100

Page 7: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

7

2 Tidak Berpengaruh 27 31,4

Total 86 100

Berdasarkan tabel 4 frekuensi pengaruh teman dari total 86 responden yang terbesar berpengaruh sebanyak

59 orang 68,6%.

Tabel 5 Hubungan pengetahuan dengan perilaku merokok pada Siswa SMP Negeri 1 Loksado

tahun 2020

Pengetahuan Perilaku Merokok

Total

P Value

Ya

Merokok

Tidak

Merokok

N % N % n % 0,138

Baik 9 64,3 5 35,7 14 100

Cukup 51 83,6 10 16,4 61 100

Kurang 7 63,6 4 36,4 11 100

Total 67 77,9 19 22,1 86 100

Dari hasil uji statistik pada tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa dari total 86 responden, 14 orang (100%)

diantaranya berpengetahuan baik dengan rincian yang merokok sebanyak 9 orang (64,3%) dan yang tidak

merokok sebanyak 5 orang (35,7%), untuk responden yang berpengetahuan cukup sebanyak 61 orang

(100%) dengan rincian yang merokok sebanyak 51 orang (83,6%),dan yang tidak merokok sebanyak 10

orang (16,4%), untuk responden berpengetahuan kurang sebanyak 11 orang(100%) dan yang merokok

sebanyak 7 orang(63,6%) dan yg tidak merokok sebanyak 4 orang(36,4%). Dari hasil uji statistik

menggunakan Chi-Square, hubungan pengetahuan dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1

Loksado diperoleh nilai p Value (0,138). Nilai p = 0,138 > α = 0,05 maka dari hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku merokok pada siswa SMP

Negeri 1 Loksado tahun 2020.

Tabel 6 Hubungan Pengaruh Orangtua dengan perilaku merokok pada Siswa SMP Negeri 1

Loksado tahun 2020

Pengaruh

Orang tua

Perilaku Merokok

Total

P Value

Ya Merokok Tidak

Merokok

N % N % n % 0,368

Page 8: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

8

Berpengaruh 13 86,7 2 13,3 15 100

Tidak

Berpengaruh 54 76,1 17 23,9 71 100

Total 67 77,9 19 22,1 86 100

Dari hasil uji statistik pada tabel 4.7 di atas menunjukkan bahwa dari total 86 responden, 15 orang (100%)

diantaranya terpengaruh oleh orangtua dengan rincian yang merokok sebanyak 13 orang (86,7%), untuk

yang tidak merokok sebanyak 2 orang (13,3%), sedangkan responden yang tidak terpengaruh oleh

orangtua sebanyak 71 orang (100%) dengan rincian yang merokok sebanyak 54 orang (76,1%), untuk yang

tidak merokok sebanyak 17 orang (23,9%).Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square, hubungan

pengaruh orangtua dengan perilaku merokok pada siswa diperoleh nilai p Value (0,368). Nilai p = 0,368 >

α = 0,05 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara pengaruh orangtua

dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1 Loksad tahun 2020.

Tabel 7 Hubungan Pengaruh Teman dengan perilaku merokok pada Siswa SMP Negeri 1

Loksadotahun 2020

Pengaruh

Teman

Perilaku Merokok

Total

P Value

Ya Merokok Tidak

Merokok

N % N % n % 0,000

Berpengaruh 58 98,3 1 1,7 59 100

Tidak

Berpengaruh 9 33,3 18 66,7 27 100

Total 67 77,9 19 22,1 86 100

Dari hasil uji statistik pada tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa dari total 86 responden, 59 orang

(100%) diantaranya terpengaruh oleh teman dengan rincian yang merokok sebanyak 58 Orang (98,3%),

untuk yang tidak merokok sebanyak 1 orang (1,7%), sedangkan responden yang tidak terpengaruh oleh

teman sebanyak 27 orang (100%) dengan rincian yang merokok sebanyak 9 orang (33,3%), untuk yang

tidak merokok sebanyak 18 orang (66,7%). Dari hasil uji statistik menggunakan Chi-Square, hubungan

pengaruh teman dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1 Loksado diperoleh nilai p Value

(0,000). Nilai p = 0,000 < α = 0,05 maka dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan

antara pengaruh teman dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1 Loksado tahun 2020.

PEMBAHASAN

Analisis Univariat.

Perilaku Merokok

Dari hasil penelitian mengenai perilaku

merokok menunjukkan bahwa dari total 86 siswa

yang menjadi responden didapati siswa yang

merokok sebanyak 67 orang (77,9%) sedangkan

yang tidak merokok sebanyak 19 orang (22,1%).

Pengetahuan

Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari

total 86 siswa yang menjadi responden yang

Page 9: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

9

memiliki pengetahuan baik sebanyak 17 orang

(19,8%), dan siswa yang memiliki pengetahuan

cukup sebanyak 58 orang (67,4%), serta siswa yang

memiliki pengetahuan kurang sebanyak 11 orang

(12,8%). Menurut Small dan Hunter (2016)

pengetahuan tentang merokok adalah informasi

yang dimiliki oleh seseorang terkait dengan bahaya

yang disebabkan dalam mengkonsumsi rokok.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa pengetahuan tentang merokok

adalah pemahaman seseorang akan bahaya-bahaya

atau risiko yang menyebabkan penyakit dan

gangguan kesehatan akibat mengisap dan

menghirup rokok.

Pengaruh Orangtua

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh

orangtua menunjukkan bahwa dari total 86 siswa

yang menjadi responden yang terpengaruh oleh

orangtua sebanyak 15 orang (17,4%), sedangkan

responden yang tidak terpengaruh orangtua

sebanyak 71 orang (82,6%).Menurut King (2018),

Keluarga merupakan lingkungan yang sangat

berpengaruh bagi perkembangan anak. Selain

sebagai tempat tinggal, lingkungan ini juga

bertanggung jawab pada penanaman nilai dan

norma serta pembentukan perilaku pada anak.

Orang tua sebagai pemimpin dalam lingkungan

keluarga memiliki andil yang cukup besar dalam

proses tersebut. Orang tua harus memberikan

informasi serta pengarahan yang baik agar remaja

mampu membuat pilihan dan keputusan yang baik

serta terhindar dari perilaku yang negatif seperti

perilaku merokok.

Pengaruh Teman

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh teman

menunjukkan bahwa dari total 86 siswa yang

menjadi responden yang terpengaruh oleh teman

sebanyak 59 orang (68,6%), sedangkan responden

yang tidak terpengaruh oleh teman sebanyak 27

orang (31,4%). Responden yang mendapat

pengaruh teman sebaya akan mempunyai perilaku

merokok, dibandingkan dengan responden yang

tidak mendapatkan pengaruh teman sebaya. Hal ini

dikarenakan di dalam kelompok teman sebaya

seorang remaja memperoleh dukungan untuk

memperjuangkan apa yang diinginkan dan disitu

pulalah ia menemukan lingkungan yang

memungkinkan bertindak sebagai pemimpin apabila

mampu melakukannya. Hal ini sesuai dengan teori

(Eryan Readinata,2018) bahwa remaja merasa

dirinya harus lebih banyak menyesuaikan diri

dengan norma-norma orang dewasa atau penguasa

lembaga-lembaga bila ia ingin diidentifikasi dengan

kelompok sebaya dan tidak ingin lagi dianggap

anak-anak melainkan hampir dewasa.

Analisis Bivariat;

Hubungan pengetahuan dengan perilaku

merokok pada Siswa SMP Negeri 1 Loksado

tahun 2020

Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa dari total 86 siswa yang

menjadi responden memilik pengetahuan yang baik

sebanyak 14 responden, terdapat 9 orang 64,3%

yang merokok dan yang tidak merokok sebanyak 5

orang 35,7%, dari pengetahuan cukup ada 61

responden terdapat 51 (83,6) yang merokok

sedangkan yang tidak merokok sebanyak 10 orang

(16,4). Dari pengetahuan kurang sebanyak 11

responden, terdapat 7 orang (63,6) yang merokok

dan yang tidak merokok terdapat 4 orang (36,4).

Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square antara

hubungan pengetahuan dengan perilaku merokok

pada siswa SMP Negeri 1 Loksado diperoleh nila p

Value (0,138), Nilai p Value =0,138 > α = 0,05,

maka Ho diterima, berarti tidak ada hubungan

antara variabel bebas dengan variabel

terikat.Hipotesis tidak terbukti karena ada variabel

perancu yang tidak dikendalikan, diantaranya sikap

(Azwar, 2017), keadaan keluarga dan faktor

lingkungan sekitar secara langsung maupun tidak

langsung. Faktor lingkungan meliputi faktor fisik,

biologis dan sosial budaya (Liana, 2015).

Lingkungan keluarga dan teman berhubungan

dengan perilaku merokok. Teman merupakan faktor

yang lebih dominan dalam mempengaruhi perilaku

merokok (Maharani, 2016). Guru sebagai bagian

dari lingkungan sekolah diharapkan dapat terlibat

secara aktif pada upaya pencegahan perilaku

merokok pada remaja. Akan tetapi keterlibatan guru

dalam belum maksimal. Keterlibatan guru masih

tergantung pada karakteristik kepribadian guru dan

Page 10: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

10

jenis sistem yang diterapkan sekolah (Susanto,

2018). Bukti yang jelas tentang bahaya rokok telah

diketahui banyak perokok, tetapi banyak perokok

meremehkan resiko yang dapat mengenai dirinya

dan orang disekitarnya (WHO, 2011). Tindakan

seseorang dapat secara langsung dipengaruhi

pengetahuan. Sebelum seseorang yang memiliki

pengetahuan melakukan suatu tindakan, dapat

dipengaruhi oleh sikap (Jane Septian Kodar, 2017).

Sikap memiliki tiga komponen yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotorik. Jadi dalam tindakan

seseorang tidak hanya aspek kognitif yang perlu

diperhatikan. Perlu diperhatikan pula aspek afektif

dan psikomotorik (Azwar, 2015). Shaluhiyah

(2016) menyebutkan bahwa sikap merupakan faktor

yang paling berpengaruh pada praktik atau tindakan

merokok seseorang. Dan Azwar (2017) juga

menyatakan sikap berhubungan dengan tindakan

merokok. Akan tetapi, informasi tentang rokok dan

bahayanya tetap penting untuk mengubah sikap

seseorang.

Hubungan pengaruh orangtua dengan perilaku

merokok pada Siwa SMP Negeri 1 Loksado

tahun 2020

Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa dari total 86 siswa yang

menjadi responden sebanyak 15 responden yang

terpengaruh oleh orangtua, terdapat 13 orang

(86,7%) yang merokok dan yang tidak merokok

sebanyak 2 oramg (13,3)%. Kemudian pada

responden yang tidak terpengaruh oleh orangtua

sebanyak 71 orang, terdapat 54 orang (76,1%) yang

merokok, dan yang tidak merokok sebanyak 17

orang (23,9%). Hasil uji statistik menggunakan Chi-

Square antara hubungan pengaruh orangtua dengan

perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1

Loksado diperoleh nila p Value (0,368), Nilai p

Value = 368 > α = 0,05, maka Ho diterima, berarti

tidak ada hubungan antara variabel pengaruh

orangtua dengan perilaku merokok. Hipotesis tidak

terbukti karna ada variabel yang lebih dominan

yaitu pengaruh teman. Lingkungan keluarga dan

teman berhubungan dengan perilaku merokok.

Teman merupakan faktor yang lebih dominan

dalam mempengaruhi perilaku merokok (Maharani,

2015). Pengaruh teman sebaya memiliki peranan

penting dalam keputusan remaja untuk merokok.

Hal itu disebabkan karena remaja menginginkan

simbol status yang dapat menunjukkan bahwa orang

yang memilikinya lebih tinggi atau mempunyai

status yang lebih dalam kelompok (Hurlock, 2018).

Sehingga remaja mencari rasa nyaman dan

kelekatan pada teman sebaya dan membuat remaja

memiliki self socialization yaitu memberikan

tekanan kepada diri sendiri untuk mengadopsi

perilaku yang mereka anggap disukai orang lain

(Brown, dkk., dalam Omrod, 2016). Selain itu,

Robinsonn, dkk (dalam Davidson, dkk., 2015)

mengatakan menjadi perokok berkaitan erat dengan

kebiasaan merokok teman sebaya dan kemudahan

untuk memperoleh rokok.

Hubungan pengaruh teman dengan perilaku

merokok pada Siswa smp Negeri 1 Loksado

tahun 2020

Dari hasil uji statistik yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa dari total 86 mahasiswa yang

menjadi responden sebanyak 59 responden

terpengaruh oleh teman, terdapat 5 orang (98,3%)

yang merokok dan yang tidak merokok sebanyak 1

orang (1,7%). Kemudian pada responden yang

tidak terpengaruh oleh teman sebanyak 27 orang,

terdapat 9 orang (33,3%) yang merokok, dan yang

tidak merokok sebanyak 18 orang (66,7%). Hasil

uji statistik menggunakan Chi-Square antara

hubungan pengaruh teman dengan perilaku

merokok pada siswa SMP Negeri 1 Loksado

diperoleh nila p Value (0,000), Nilai p Value =0,000

< α = 0,05, maka Ho ditolak, berarti ada hubungan

antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Pengaruh teman yang merokok sangat besar

terhadap responden yaitu sebanyak 45 (93.8%) dan

memiliki hubungan bermakna dengan perilaku

berisiko merokok (P = 0.000). Pengaruh teman

sebaya yang merokok berpeluang 31 kali

mempengaruhi perilaku merokok responden

dibandingkan dengan pengaruh teman sebaya yang

kurang. Dan hasil penelitian ini searah dengan

penelitian Edy Nurkamal, dkk (2017), bahwa

pengaruh teman sebesar 29 (50%) dan memiliki

hubungan bermakna dengan perilaku merokok

(P=0.001). Pengaruh teman sebaya yang merokok

sebesar 21 kali berpeluang mempengaruhi perilaku

merokok dibandingkan dengan tidak adanya

pengaruh teman. Sandi Gandara, dkk (2016), yang

Page 11: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

11

menemukan bahwa terdapat hubungan yang

bermakna antara dukungan teman dengan perilaku

remaja merokok (P=0.00). Dan diperkuat dengan

penelitian Pairul (2017) menyimpulkan seseorang

memiliki keinginan/sikap pertama kali untuk

merokok disebabkan oleh teman sebaya. Menurut

Saifuddin dan Hidayana (2015), dengan teman

sebaya seseorang dapat melakukan kegiatan secara

terbuka dan juga tertutup. Kelompok teman sebaya

yang bersifat terbuka biasanya tidak akan

menimbulkan persoalan, sedangkan kelompok

teman sebaya yang tertutup lebih banyak

menimbulkan persoalan. Tertutup tidaknya suatu

kelompok teman sebaya tergantung akan

kepentingan kelompok akan sesuatu yang sering

kali bersifat tabu di masyarakat. Demikian halnya

dengan kebiasaan merokok, banyak remaja menjadi

perokok pemula supaya dapat diterima oleh suatu

komunitas tertentu, mereka berusaha untuk

menyesuaikan diri dengan cara merokok (Monks,

2017). Hal ini juga terjadi pada penelitian ini

dimana pengaruh teman sebaya sangat besar

mempengaruhi perilaku merokok responden,

kebutuhan untuk diterima dan diakui sebagai bagian

dari kelompok tersebut menjadi alasan daripada

responden.

SIMPULAN DAN SARAN

BERDASARKAN PENELITIAN YANG SUDAH

DILAKUKAN TENTANG;

“HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH

ORANGTUA DAN TEMAN DENGAN PERILAKU

MEROKOK PADA SISWA DI SMP NEGERI 1 LOKSADO

KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2020”

DAPAT DISIMPULKAN SEBAGAI BERIKUT :

(1)Dari penelitian hasil penelitian mengenai

perilaku merokok menunjukkan bahwa dari 86

siswa SMP Negeri 1 Loksado yang menjadi

responden, sebanyak 67 orang (77,9) diantaranya

merokok. Tidak ada hubungan antara pengetahuan

dengan perilaku merokok siswa SMP Negeri 1

loksado Hulu Sungai Selatan tahun 2020 dengan

nilai (P =0,368) (2) Dari hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa dari total 86 siswa SMP

Negeri 1 Loksado memiliki pengetahuan cukup

terhadap rokok sebanyak 58 orang (67,4%), (3)

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh orangtua

menunjukkan bahwa dari 86 siswa SMP Negeri 1

Loksado yang menjadi responden, sebanyak 71

orang (82,6%) tidak terpengaruh oleh orangtua. (4)

Dari hasil penelitian mengenai pengaruh teman

menunjukkan bahwa dari 86 siswa SMP Negeri 1

Loksado yang menjadi responden, sebanyak 59

orang (68,6%) diantaranya terpengaruh oleh teman.

(5) Tidak ada hubungan antara pengaruh orangtua

dengan perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1

Loksado tahun 2020 dengan nilai (p = 0,505). (6)

Ada hubungan antara pengaruh teman dengan

perilaku merokok pada siswa SMP Negeri 1

Loksado tahun 2020 dengan nilai (p = 0,000)

Dari beberapa pembahasan dan kesimpulan yang

diuraikan sebelumnya dapat dikemukakan beberapa

saran sebagai berikut :

(1) Bagi lembaga Pendidikan atau SMP Negeri 1

Loksado, Disarankan untuk dapat menjalankan

Perda Kabupaten hulu Sungai Selatan (HSS) No.8

TAHUN 2015 tentang kawasan tanpa rokok (KTR)

secara efektif dan disarankan kepada pihak sekolah

untuk bisa menjalankan Perda tersebut juga

menindak tegas, bahkan mengeluarkan siswa dari

sekolah bagi siswa yang melanggar dan tidak

menaati aturan yang berhubungan dengan perda

KTR agar terciptanya lingkungan yang bersih,

nyaman, dan sehat di wilayah sekolah SMP Negeri

1 Loksado.

(2) Bagi siswa, siswa yang Merokok diharapkan

agar siswa yang merokok bisa mengurangi

frekuensi atau bahkan berhenti dari perilaku

merokok di lingkungan sekolah SMP Negeri 1

Loksado, agar tercipta lingkungan sekolah yang

sehat bebas dari 76 polusi asap rokok, karna

sesungguhnya perilaku merokok adalah suatu

perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang

lain, dan juga tidak selayaknya dilakukan di

lingkungan pendidikan.

siswa yang tidak Merokok,

Diharapkan kepada siswa yang tidak merokok agar

tetap pada pendiriannya menjaga dan menjalankan

pola hidup sehat jauh dari asap rokok, serta tidak

mudah terpengaruh oleh lingkungan dan ajakan

teman sebaya.

Page 12: HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENGARUH ORANG TUA DAN TEMAN DENGAN

12

(2) Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan agar

dapat dijadikan sebagai rujukan/acuan

penelitian selanjutnya mengenai variabel-

variabel lain yang berpengaruh terhadap

perilaku merokok dengan desain penelitian

yang berbeda untuk dapat mengembangkan

lebih jauh penelitian mengenai

perilakumerokok.

UCAPANNTERIMASKASIH

Penulis mengucapkan terima kasih0kepada0Ibu

Arisnawaty,S,Kom,M.Kes selaku dosen

pembimbing peratam dan terimakasih juga kepada

Bapak Ahmad Zacky Anwary, SE, Mph

selaku0dosen0pembimbing kedua. Selain0itu

saya0juga0mengucapkan0terima0kasih0kepada0ba

pak Artani, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP

Negri 1 Loksado dan kepada Bapak Adurahman

Ahim, A.Ma selaku wali kelas IX sekaligus sebagai

observer dalam penelitian saya.