hubungan pengetahuan bantuan hidup dasar (bhd) …elib.stikesmuhgombong.ac.id/168/1/desy syarifatul...
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
DENGAN KESIAPAN MENOLONG SISWA ANGGOTA PMR DI
MADRASAH ALIYAH NEGERI PURWOREJO
Skripsi
Sebagian Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana S1
Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan
Disusun Oleh:
Desy Syarifatul Annas
NIM: A11200770
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2016
ii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah digunakan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi
dan sepanjang sepengetahuan saya. Dalam skripsi ini tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara
tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Gombong, 5 April2016
Desy Syarifatul Annas
iii
iv
v
PROGAM STUDI S1 KEPERAWATAN
STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG
Skripsi, Maret 2016
Desy Syarifatul Annas1)
Hendri Tamara Yudha 2)
Sawiji3)
HUBUNGAN PENGETAHUAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
DENGAN KESIAPAN MENOLONG SISWA ANGGOTA PMR MADRSAH
ALIYAH NEGERI PURWOREJO
xvi + 53 halaman + 6 tabel + 4 gambar+14 lampiran
ABSTRAK
Latar Belakang: Pengetahuan Bantuan hidup dasar (BHD) merupakan
pengetahuan tentang memberikan pertolongan darurat pengelolaan jalan napas,
fraktur, dislokasi, perdarahan,sebelum pertolongan yang lebih mantap dapa
tdiberikan oleh dokter atau petugas kesehatanlainnya.Kesiapan menolong
merupakan setiap tindakan yang lebih memberikan keuntungan bagi orang lain
daripada terhadap diri sendiri
Tujuan: Untukmengungkaptingkat pengetahuan BHD dan kesiapan menolong
anggota PMR Madrasah Aliyah Negeri Purworejo.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode korelasi dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 40 responden menggunakan teknik total sampling. Analisa data
menggunakan uji Chi Square dengan pvalue<0,05 untuk mengetahui pengetahuan
BHD dan kesiapan menolong.
Hasil: 75% responden memiliki pengetahuan kategori baik, 20% pengetahuan
kategori cukup, 5% pengetahuan kategori kurang. 50% responden memiliki
kesiapan menolong baik, 35% kategori cukup, 15% kategori kurang. Hasil uji Chi
Square menunjukkan bahwa pvalue = 0,001(<0,05) maka Ho ditolak dan Ha
diterima yang artinya ada hubungan pengetahuan bantuan hidup dasar dengan
kesiapan menolong
Kesimpulan:Ada hubunganPengetahuan BHD dan kesiapan menolong anggota
PMR Madrasah Aliyah Negeri Purworejo
Kata Kunci: Pengetahuan BHD, Kesiapan Menolong
1) Mahasiswa S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong
2) Pembimbing I Dosen STIKES Muhammadiyah Gombong
3) Pembimbing II DosenSTIKES Muhammadiyah Gombong
vi
BACHELOR OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Mini Thesis, March 2016
Desy Syarifatul Annas1)
, Hendri Tamara Yudha2)
, Sawiji3)
CORRELATIONBETWEEN BASIC LIFE SUPPORTKNOWLEDGE AND
THE READINESS TO HELP OF STUDENTS RED CROSS TEENAT
STATE MADRASAH ALIYAH OF PURWOREJO
xvi + 53 pages + 6 tables + 4 figures+ 14 attachments
ABSTRACT
Background: Knowledge of basic life support is the knowledge of giving
emergency airway management, fracture, dislocation, bleeding, prior
totreatmentgivenbydoctor or other medical professional. Readiness to help is
every action having more profitable for othersrather than self .
Objective: To reveal correlation between basic life supportknowledge and the
readiness to help of students red cross teenat State Madrasah Aliyahof Purworejo
Methods: This study wascorrelational study.There were 40 respondents taken by
total sampling technique. Data was analyzed by Chi Square test with pvalue<0,05
to determine the correlations between two variables
Results: There were75% of respondents who had good knowledge category,
20%mediocre category, and 5% less category. There were 50% of respondents
who had good readiness to help, 35% mediocre, and 15% less category. The result
of Chi Squaretestindicatedthat p value =0,001(<0,05)meaning that Ho was
rejected and Ha was received.There was correlation between basic life
supportknowledge and the readiness to help of students red cross teenat State
Madrasah Aliyah of Purworejo.
Conclusion:There was correlation between basic life supportknowledge and the
readiness to help of students red cross teenat State Madrasah Aliyah of
Purworejo.
Keywords: Knowledge of basic life support , Readiness to Help.
1) Bachelor of Nursing Student Muhammadiyah Health Science Institute of
Gombong
2) First research consultant of Muhammadiyah Health Science Institute of
Gombong
3) Second research consultant of Muhammadiyah Health Science Institute of
Gombong.
vii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk :
1. Kedua orangtuaku bapak Yusro, S.Pd. I dan Ibu Rochmah terimakasih
untuk semua doa, dukungan moril dan materiil yang selama ini kalian
berikan. Kasih sayang, pengorbanan dan doa yang tak berujung adalah
sumber kebahagiaan dalam memaknai sebuah hidup.
2. Untuk kakakku yang saya cintai Nur Hidayati, S.Pd. dan adikku
M.Anung Danang Syarifuddin dan Fijriyati Fauziah terima kasih
untuk semangat, inspirasi dan dukungannya.
3. Terimakasih untuk kekasihku Hidayat Imam Subkhan yang tersayang
yang selalu memberikan semangat kepada penulis,untuk lebih semangat
dalam menyelesaikan Studi Sarjana 1.
4. Bapak Hendri Tamara Yudha,S.Kep.Ns.M.Kep.selaku pembimbing satu
dan Bapak Sawiji, S.Kep.Ns.M.Sc selaku pembimbing dua terimakasih
atas semua bimbingan dan masukannya.
5. Teman-teman sepembimbingku (Didit Trianto dan Dyah Nurfitriyani )
thanks for semangat yang telah kalian berikan, jangan lupakan
perjuangan dan kekompakan kita, semoga kita semua menjadi orang
yang sukses dikemudian hari.
6. Terimakasih untuk teman-teman angkatan 2012 yang selalu bersama-
sama dalam berjuang mendapatkan ilmu dikampus tercinta STIKES
Muhammadiyah Gombong.
Gombong, 5 April 2016
Penulis
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD) dengan Kesiapan
Menolong Siswa Anggota PMR di Madrsah Aliyah Negeri Purworejo”
Pada kesempatan ini penulis mengucapakant erimakasih kepada :
1. Makhdan Anis, S.Kep, Ns.. selaku ketua Stikes Muhammadiyah Gombong.
2. Isma Yuniar, M.Kep,selaku ketua Program Studi S1 Keperawatan Stikes
Muhammadiyah Gombong.
3. Hendri Tamara Yuda,S.Kep.Ns.M.Kep selaku pembimbing I, atas bimbingan
dan waktu yang disediakan.
4. Sawiji,S.Kep.Ns.M.Sc selaku pembimbing II atas bimbingan dan waktu yang
disediakan.
5. Drs. H.Wahid Adib, M. SI selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri
Purworejo beserta staffnya yang bersedia mengijinkan peneliti melakukan
penelitian.
6. Aminudin,S.Pd. selaku pembimbing ekstrakulikuler PMR di Madrasah Aliyah
Negeri Purworejo terimakasih atas waktu yang diberikan.
7. Ayah dan ibuku tercinta Yusro,S.Pd.I dan Rochmah yang senantiasa
mengaharapkan keberhasilanku lewat harapan,motivasi,materi maupun non
materi dan doa.
8. Kakakku Nur Hidayati,S.Pd. adekku M.Anung Danang, Fijriyati Fauziah serta
kekasihku, Hidayat Imam Subkhan yang tersayang yang selalu memberikan
semangat kepada penulis,untuk lebih semangat dalam menyelesaikan Studi
Sarjana 1.
9. Teman-teman sepembimbingku (Didit Trianto dan Dyah Nurfitriyani )
terimakasih atas semangat yang telah kalian berikan
ix
Penulis menyadari bahwa skripsi penelitian ini masih banyak kekurangannya.
Oleh karena itu, segala saran dan masukkan diharapkan untuk perbaikan skripsi
penelitian ini.Akhirnya penulis berharap semoga skripsi penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya, dan
di bidang kesehatan pada khususnya. Amin.
Gombong,…..April 2016
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. ............i
PERNYATAAN ......................................................................................... ...........ii
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ..........iii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... .........iv
ABSTRAK ................................................................................................. ...........v
ABSTRACT ............................................................................................... ..........vi
PERSEMBAHAN ...................................................................................... .........vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... ........viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. ...........x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ........xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. .........xv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. ....... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 6
1. Tujuan Umum .................................................................................. 6
2. Tujuan Khusus ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
E. Keaslian Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 9
1. Pengetahuan .................................................................................... 9
xi
a. Definisi Pengetahuan ................................................................ 9
b. Sumber Pengetahuan ................................................................ 9
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan ..................... 9
d. Cara Mengukur Pengetahuan .................................................. 10
2. Bantuan Hidup Dasar .................................................................. 10
a. Definisi .................................................................................... 10
b. Tujuan pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD) .................... 11
c. Penilaian dan pengelolaan awal penderita gawat darurat ........ 11
d. Pengelolaan jalan napas dan pernapasan ................................. 13
e. Resusitasi Jantung Paru (RJP) ................................................. 15
f. Syok perdarahan ...................................................................... 16
g. Trauma muskuloskeletal .......................................................... 17
3. Kesiapan ........................................................................................ 21
a. Definisi ................................................................................... 21
b. Pembentukan kesiapan ........................................................... 22
4. Kesiapan menolong ...................................................................... 23
a. Bentuk-bentuk menolong ....................................................... 24
1) Favour .......................................................................... 24
2) Donation ...................................................................... 24
3) Intervention emergency ............................................... 24
5. Modul PMR Wira ......................................................................... 25
a. Pengertian pertolongan pertama ............................................ 25
b. Medis dasar ........................................................................... 25
c. Penolong pertama .................................................................. 25
d. Tujuan pertolongan pertama ................................................. 25
e. Dasar hukum memberikan pertolongan pertama .................. 25
f. Kewajiban penolong pertama................................................ 26
g. Peralatandasar pelaku pertolongan pertama .......................... 26
h. Penilaian penderita ................................................................ 27
i. Cedera jaringan lunak ........................................................... 28
j. Cedera sistem otot rangka ..................................................... 29
xii
B. Kerangka Teori ................................................................................. 33
C. Kerangka Konsep .............................................................................. 34
D. Hipotesa Penelitian ............................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian ...................................................... 35
B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
1. Populasi ......................................................................................... 35
2. Sampel ........................................................................................... 35
a. Teknik Pengambilan Sampel ................................................... 35
b. Besar Sampel ........................................................................... 36
C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 36
D. Variabel Penelitian ............................................................................ 36
1. Variabel Independent...................................................................... 36
2. Variabel Dependent ........................................................................ 36
E. Definisi Operasional .......................................................................... 37
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 37
1. Jenis Data........................................................................................ 37
2. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 38
G. Teknik Analisa Data ......................................................................... 38
1. Entry ............................................................................................... 39
2. Editting ........................................................................................... 39
3. Coding ............................................................................................ 39
4. Tabulating....................................................................................... 39
5. Analisa Data ................................................................................... 39
a. Analisa Univariat ..................................................................... 39
b. Analisa Bivariat ....................................................................... 39
H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................... 40
1. Uji Validitas ................................................................................... 40
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 41
I. Instrumen Penelitian ......................................................................... 42
xiii
J. Etika Penelitian ................................................................................. 44
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian....................................................................................46
B. Pembahasan.........................................................................................48
BAB V HASIL KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan…………………………………………………………..53
B. Saran………………………………………………………………....53
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 37
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan BHD anggota PMR ...... 43
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Kesiapan Menolong anggota PMR .................. 44
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar
anggota PMR Madrasah Aliyah Negeri Purworejo ....................... 47
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kesiapan Menolong anggota PMR di
Madrasah Aliyah Negeri Purworejo.............................................................. 48
Tabel 4.3. Tabel Statistik Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Dengan Kesiapan Menolong Anggota PMR Madrasah Aliyah
Negeri Purworejo ........................................................................... 48
xv
DAFTAR GAMBAR
Ganbar 2.1 Klasifikasi fraktur .......................................................................... 18
Gambar 2.2 Jenis fraktrur ................................................................................. 18
Gambar 2.3 Kerangka teori .............................................................................. 33
Gambar 2.4 Kerangka Konsep ......................................................................... 34
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil Uji Validitas
Lampiran 2. Hasil Uji Realibility
Lampiran 3. Frekuensi Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar dan
KesiapanMenolong
Lampiran 4. Uji Chi Square
Lampiran 5. Lembar Permohonan Responden
Lampiran 6. LembarKonsulpenelitian
Lampiran 7. Kuesionare Penelitian
Lampiran 8. Surat Rekomendasi Penelitian Uji Validitas di SMA 5 Purworejo.
Lampiran 9.Ijin Penelitian KPMPT
Lampiran 10. Ijin Penelitian KESBANGPOL
Lampiran 11.Ijin Penelitian BAPPEDA
Lampiran 12.Ijin Penelitian DINDIKBUDPORA
Lampiran 13.Surat ijin Penelitian di MAN Purworejo
Lampiran 14.Surat pernyataan telah melakukan penelitian di MAN Purworejo
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bantuan Hidup Dasar (BHD) adalah tindakan darurat untuk
membebaskan jalan napas, membantu pernapasan dan mempertahankan
sirkulasi darah tanpa menggunakan alat bantu. Bantuan hidup dasar
biasanya diberikan oleh orang-orang disekitar korban yang diantaranya
akan menghubungi petugas kesehatan terdekat. Pertolongan ini harus
diberikan secara cepat dan tepat, sebab penanganan yang salah dapat
berakibat buruk, cacat bahkan kematian pada korban kecelakaan
(PUSBANKES 188 DIY, 2014). Bantuan Hidup Dasar (BHD) ditujukan
untuk memberikan perawatan darurat bagi para korban, sebelum
pertolongan yang lebih mantap dapat diberikan oleh dokter atau petugas
kesehatan lainnya (Sudiatmoko, A, 2011).
Kecelakaan-kecelakaan terjadi setiap waktu dan bagi beberapa
kelompok-kelompok usia merupakan penyebab kematian tunggal besar. Di
Eropa, misalnya, di daerah perindustrian dan di distrik-distrik atau
wilayah-wilayah dengan mekanisme pertanian banyak kematian anak-anak
disebabkan oleh kecelakaan dari pada disebabkan penyakit lain.
Kecelakaan lalu lintas untuk golongan usia muda, yang mengemudikan
kendaraan dengan cepat, sedangkan usia tua disebabkan karena aktivitas
motorik yang menurun. Kecelakaan di dalam rumah umumnya dapat juga
menyebabkan luka-luka atau bahkan mengakibatkan seperti dikarenakan:
gas, listrik dan korek api (Sudiatmoko. A, 2011).
Kecelakaan lalu lintas adalah kejadian dimana sebuah kendaraan
bermotor bertabrakan dengan benda lain dan menyebabkan kerusakan,
mengakibatkan luka-luka atau kematian. Kecelakaan lalu lintas di
Indonesia oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO) dinilai menjadi pembunuh
terbesar ketiga setelah penyakit jantung dan tuberculosis/TBC. Data WHO
1
2
menyebutkan tahun 2011 menyebutkan, sebanyak 67% korban kecelakaan
lalu lintas berada pada usia produktif yakni 22-25 tahun yang meninggal di
jalan raya. Menurut data kepolisisan RI menyebutkan pada tahun 2013
terdapat 25.157 jiwa meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas (Badan
Intelejen Negara, 2013).
Di United Kingdom satu survey kematian dalam 24 jam
menemukan bahwa 83% kematian terjadi langsung dan 3% yang terjadi
setelah itu. Cedera thoraks menyebabkan kerusakan yang penderitanya
tidak mungkin bertahan hidup. Hanya 7% yang meninggal dalam 4 jam
dan 17% yang meninggal setelah 4 jam. Disisi lain kejadian pingsan pun
dapat berakibat buruk jika tidak mendapat pertolongan pertama dengan
cepat dan tepat. Seperti halnya bantuan hidup dasar pada korban pingsan
harus ditanganani dengan cepat dan tepat.
Kondisi kegawardaruratan dapat terjadi dimana saja dan kapan
saja. Sudah menjadi tugas petugas kesehatan untuk menangani masalah
tersebut. Walaupun begitu, tidak menutup kemungkinan kondisi
kegawatdaruratan dapat terjadi pada daerah yang sulit dijangkau petugas
kesehatan, maka kondisi tersebut peran serta masyarakat untuk membantu
korban sebelum ditemukan oleh petugas kesehatan menjadi sangat penting
(Sudiharto & Sartono, 2011). Pengetahuan dan sikap dari manusianya
sendiri yang akan mempengaruhi kecepatan dan ketepatan dalam
melakukan pertolongan.
Pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD) merupakan sebuah
pengetahuan dan keterampilan karena jika hanya mengetahui teorinya saja
tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental tidak terlatih ketika
benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Pengetahuan P3K setiap
siswa mendapat pembelajaran dan pelatihan di setiap sekolahnya.
Terutama siswa yang aktif dalam ekstrakurikuler PMR. Untuk itu siswa
semestinya mempunyai pengetahuan tentang BHD, namun pentingnya
BHD tidak disertai dalam penerapannya, karena selama ini pengetahuan
BHD hanya didapat dari buku-buku dan penyuluhan kesehatan.
3
Sementara itu pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD) siswa
sekolah pada tingkat SMA di Indonesia menurut Christie (2013) di SMA
Negeri 1 Toili sebanyak 41,70% berpengetahuan kurang terkait bantuan
hidup dasar. Di SMA Rembang sebanyak 49% kurang mengetahui
tindakan P3K (Aisyah, 2007). Di SMA Yayasan Perkumpulan Haji Bogor
(YPHB) sebelumnya menunjukan bahwa pengetahuan bantuan hidup dasar
siswa menunjukan 62,7% tingkat pengetahuan BHD kategori kurang,
4,5% tingkat pengetahuan BHD kategori buruk (Zulfa, 2014). Hal ini
menunjukan masih kurangnya pengetahuan BHD dan tindakannya di
kalangan siswa SMA.
Selain itu penelitian ditingkat SMA di Jawa Tengah menurut Imam
(2015) menunjukan bahwa pengetahuan pertolongan pertama siswa SMA
Muhammadiyah Gombong mayoritas baik sebanyak 55%. Di SMA
Sunggal sebanyak 81,6% berpengetahuan BHD sedang (Ramadan, 2014).
Pengetahuan bantuan hidup dasar dapat membentuk sikap ataupun
perilaku menolong siswa. Masih rendahnya tingkat pengetahuan siswa
terkait BHD berdampak pada munculnya bentuk-bentuk sikap dan perilaku
prososial terhadap orang disekitarnya, seperti perilaku prososial berbagi,
persahabatan, kerjasama, bertindak jujur, berderma, dan menolong.
Manusia sebagai makhluk sosial hendaknya senantiasa memberikan
bantuan kepada orang lain yang membutuhkan, diantaranya adalah
memberikan pertolongan (Kerlinger, 2009). Penilaian yang diharapkan
adalah mampu meningkatkan menjadi lebih baik pengetahuan, kesiapan,
serta perilaku siswa sekolah terkait BHD.
Kesiapan menolong ini diharapkan akan menghasilkan keuntungan
terhadap pihak lain. Sementara itu perilaku prososial siswa sekolah di
Indonesia menurut (Yani, 2009) di SMA 1 Cibarusah sebanyak 37,82
kepedulian sosial rendah. Di SMA Setu 1 Bekasi sebanyak 50,4%
berperilaku prososial sedang (Agustin, 2007).
Perilaku prososial siswa sekolah di Jawa Tengah menurut
Dzurriyatun (2014) di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta dengan
4
sebanyak 52,9% mempunyai perilaku prososial sedang. Kusumaningrum
(2013) menyatakan bahwa perilaku prososial (menolong) di kalangan
siswa SMP negeri 21 Semarang perilaku menolong rendah 52,94%..
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa perilaku menolong pada
siswa cenderung rendah. Dampak yang mungkin muncul adalah dampak
positif maupun negatif seperti individualis dikalangan siswa. Masih
rendahnya perilaku menolong yang dilakukan siswa menjadikan masalah
yang cukup berpengaruh karena siswa kedepannya adalah salah satu dari
sekian banyaknya yang berprofesi sebagai penolong. Harapan dari
kesiapan menolong tersebut akan memuculkan perilaku yang positif dan
prososial yang tinggi terhadap lingkungan khususnya dalam memberikan
pertolongan.
Setiap orang harus mampu melakukan pertolongan pertama karena
sebagian besar orang pada akhirnya akan berada dalam situasi yang
memerlukan pertolongan pertama untuk orang lain atau diri mereka sendiri
(Thygerson, 2009). Diantaranya adalah pelajar Madrasah Aliyah Negeri
Purworejo.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan 25 September 2015
di Madrasah Aliyah Negeri Purworejo didapati bahwa 40 siswa anggota
PMR sudah pernah mendapatkan pengetahuan P3K saat penyuluhan dari
PMI Kabupaten Purworejo pada Januari 2015 tentang pertolongan
pertama. Dari wawancara 12 siswa anggota Siswa anggota PMR “apakah
kalian tahu apa itu bantuan hidup dasar?”, 5 siswa (41,6%) diantaranya
mengatakan “ saya pernah mendengar tentang bantuan hidup dasar dari
penyuluhan saat mengikuti ekstrakurikuler PMR di sekolah”. Sebanyak 3
siswa (25%) dari 5 siswa tersebut mengatakan “bantuan hidup dasar itu
hampir sama dengan pemberian pertolongan pertama kak yaitu membantu
korban tanpa menggunakan alat” .
Pengetahuan siswa tentang pembebasan jalan napas kurang karena
dari 12 siswa hanya 2 (16%) siswa yang mengetahui bagaimana cara
membebaskan jalan napas korban, “apakah kalian tahu bagaimana cara
5
membebaskan jalan napas pada korban?” 2 (16%) siswa tersebut
mengatakan “pembebasan jalan napas itu dengan menengadahkan kepala
korban keatas diistilahkan jaw thrust dan kalau ada sumbatan cairan di
miringkan atau di finger sweep”.
Pengetahuan siswa tentang RJP pada korban henti jantung dari 12
siswa hanya 2 (16%) siswa, “apakah kalian dapat menjelaskan
bagaimana cara melakukan RJP atau kompresi dada?”, “posisikan badan
kita tepat di dada korban dan kompresi dengan kedua tangan ke dada
korban sebanyak 30 kali” kedua siswa tersebut benar dalam menjelaskan
RJP karena pernah mengikuti pelatihan gabungan saat ekstrakurikuler
PMR dan 10 (83,3%) siswa salah dalam menjelaskan RJP. Hal ini
menunjukan pengetahuan siswa anggota PMR tentang bantuan hidup dasar
kurang.
Pengetahuan pembidaian pada korban patah tulang dari 12 siswa
ada 8 (66,6%) siswa yang paham menjelaskan tentang pembidaian,
“apakah kalian tahu bagaimana cara meberikan bantuan pertolongan
pada korban patah tulang?”,“ pertolongannya dengan alat papan ataupun
mitela.”
Kesiapan menolong siswa PMR dari 12 siswa yang diwawancara
didapati 6 (50%) siswa mengatakan ragu menolong karena berlawanan
jenis, takut, “apakah yang akan kalian akan memberikan pertolongan
pada korban yang mengalami cedera dijalan atau dimanapun walaupun
mereka berbeda suku, jenis kelamin?”, “saya terkadang ragu kak buat
nolong karena takut dan kadang bukan muhrim jadi ragu buat ngasih
bantuan.” Hal ini menunjukan bahwa kesiapan menolong siswa PMR
rendah. Peneliti menjadikan fenomena yang menarik dan penting untuk
diteliti, Yaitu Hubungan Pengetahuan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
dengan kesiapan menolong siswa anggota PMR di Madrasah Aliyah
Negeri Purworejo.
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya
adalah “Adakah hubungan antara pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD)
dengan kesiapan menolong siswa anggota PMR Madrasah Aliyah Negeri
Purworejo?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui adakah hubungan pengetahuan bantuan hidup dasar
(BHD) dengan kesiapan menolong siswa anggota PMR Di Madrasah
Aliyah Negeri Purworejo.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui tentang pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD) pada
siswa anggota PMR di Madrasah Aliyah Negeri Purworejo.
b. Mengetahui kesiapan menolong siswa anggota PMR di Madrasah
Aliyah Negeri Purworejo saat akan melakukan pertolongan.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat bagi institusi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
dijadikan dasar untuk memberikan edukasi dan motivasi terkait
pengetahuan bantuan hidup dasar dalam meningkatkan kesiapan
memberikan pertolongan pertama pada korban kecelakaan.
2. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan
kesiapan menolong siswa anggota PMR dalam memberikan
pertolongan pertama pada kecelakaan dan meningkatkan kegiatan
ekstrakulikuler PMR di sekolah.
3. Manfaat bagi peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
kegawatdaruratan terkait pengetahuam pertolongan pertama pada
kecelakaan .
7
E. Keaslian Penelitian
1. Widodo (2015) dengan judul, “Hubungan Pengetahuan Pertolongan
Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan Perilaku Menolong dewan
Kerja Hizbul Wathan di SMA Muhammadiyah Gombong.” Penelitian
ini menggunakan metode penelitian Deskriptif Korelasi untuk mencari
hubungan antara variabel pengetahuan P3K dengan perilaku
menolong. Subjek penelitian ini adalah siswa yang aktif dalam
kegiatan HW (dewan kerja) dengan total sampel 40. Analisa data yang
digunakan menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Chi
Square.
Hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara
pengetahuan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) dengan
perilaku menolong dewan kerja Hizbul Wathan SMA Muhammadiyah
Gombong dengan p=0.000, kategori pengetahuan baik 55%, kurang
27,5%, cukup 17,5%. Sedang perilaku menolong kategori tinggi 47,5%,
sedang 35%, rendah 17,5%. Persamaan penelitian ini adalah dengan
menggunakan 2 variabel yang digunakan. Dimana penelitian ini
menggunakan variabel pengetahuan P3K dengan perilaku menolong
dan pengetahuan BHD dengan sikap menolong. Perbedaan penelitian
ini adalah pada tempat. Penelitian ini dilakuan di SMA Muhammadiyah
Gombong sedang peneliti melakukan penelitian di Madrasah Aliyah
Negeri Purworejo.
2. Lontoh (2013) dengan judul “Pengaruh Pelatihan Bantuan Hidup
Dasar Terhadap Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru Siswa-Siswi
SMA Negeri 1 Toili.” Penelitian ini menggunakan metode penelitian
desain One-Group Pre test-post test Design untuk membandingkan
perbandingan pengetahuan RJP sebelum dan sesudah pelatihan. Subjek
penelitiannya adalah siswa yang aktif dalam kegiatan PMR dan
Pramuka dengan total sampel 72 siswa yang terdiri dari 35 anggota
PMR dan 37 anggota Pramuka. Analisa data dilakukan dengan
8
menggunakan SPSS dan uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed
Rank Test.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan siswa-
siswi SMA Negeri 1 Toili sebelum diberikan pelatihan Bantuan Hidup
Dasar dengan kategori kurang 41,70%, cukup 50,30%, dan baik
8.30%. Setelah diberikan pelatihan selama satu hari, hasil menunjukan
terjadi peningkatan pengetahuan resusitasi jantung paru responden
yaitu dapat dilihat dengan adanya peningkatan yang baik dari 8,30%
menjadi 94,4% dan penurunan pengetahuan yang kurang dari 41,70%
menjadi 0,00%.
Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh pelatihan teori BHD
terhadap pengetahuan resusitasi jantung paru siswa-siswi SMA Negeri
1 Toili. Pengaruh yang signifikan ditandai dengan jumlah p-value =
0,000 (α< 0.05). Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan dua variabel. Variabel
penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu pengaruh pelatihan teori
bantuan hidup dasar dan pengetahuan resusitasi jantung paru,
sedangkan variabel peneliti yaitu pengetahuan bantuan hidup dasar
(BHD) dan sikap menolong. Perbedaanya adalah pada design
penelitian. Design penelitian ini menggunakan One Group Pre Test-
Post Test Design, sedangkan penelitian ini dilakukan dengan design
penelitian Descriptif correlation.
DAFTAR PUSTAKA
Aehlert, Barbara RN (2013). Emergency Medical Responder. New York.
McGraw-Hill Higher Education.
Aehlert, Barbara RN (2013). Emergency Medical Technichian. New York.
McGraw-Hill Higher Education.
Anwar, Khoirul (2013). Kampanye Pentingnya Mengetahui Pengetahuan Dasar
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Lalulintas. Jurnal Tingkat Sarjana
Senirupa dan Desain No. 1. http://jurnal-s1.fsrd.itb.ac.id. Diakses tanggal
28 April 2013 jam 9.45 WIB.
Arikunto. S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Edisi
Revisi). Jakarta: Rienika Cipta.
Ariyani, (2008). Hubungan pengetahuan dan motivasi perawat yang mendukung
penerapan program patient safety di ICU Rumah Sakit Moewardi
surakarta tahun 2008. Thesis. http://eprints.undip.ac.id. diakses pada
tanggal 20 Mei 2015 pukul 14.35 WIB
Aziz, A (2011). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Badan Intelejen Negara. (2013). Kecelakaan Lalulintas Menjadi Pembunuh
Terbesar Ketiga. Edisi 23 maret 2013. Dibuka pada website
http://www.bin.go.id/. Di akses 25 Maret 2015 jam 09.30 WIB.
Cahyaningrum.(2011). Pengaruh pemberian pendidikan kesehatan terhadap
Tingkat Pengetahuan Pertolongan Pertama Siswa Dan Siswi SMA Negeri
1 Kartasura. Diakses pada tanggal 21 Mei 2011 jam 10.00 WIB.
Cintya Bawelle, Seleya, Sinolungan, J.S.V. Hamel, Rivelino.S. (2013). Hubungan
Pengetahuan Danh Sikap Perawat Dengan Pelaksanaan Keselamatan
Pasien Di Ruang Rawat Inap RSUD Liun Kendage Tahuna: jurnal
kesehatan 1-7
Dinkes. (2014). Tips Pertolongan Pertama Pada Orang Pingsan. Edisi Senin 20
Januari 2014 pukul 17.00 WIB. Di Buka Pada Website:
http://dinkes.bone.go.id. Diakses pada (31 Maret 2015 Jam 07.45 WIB).
Dinkes. bone blango. (2012). Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan.Dibuka
pada website http://dinkesbonebolango.org. Diakses pada tanggal 27 Maret
2015 jam 08.45 WIB.
Eliastam, Michael; George L. Sternbach; Michael Jay Bresler (1998). Penuntun
Kedaruratan Medis. Edisi 5. Jakarta: EGC.
Kerlinger, F.N. (2006). Asas-Asas Penelitian Berhavioral. Terjemahan oleh
Simatupang Yogyakarta: UGM Press.
Kharisma, Dede Yanti Bala. (2014). Gambaran Pengetahuan dan Pelaksanaan
bantuan Hidup Dasar Perawat Gawat Darurat di Instalasi Gawat Darurat
(IGD) RRSUD Labuang Baji Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis Volume 4. STIKES Nani Hasanuddin Makassar. Makassar.
Lontoh, Christie. (2013). Pengaruh Pelatihan Teori Hidup Dasar Terhadap
Pengetahuan Resusitasi Jantung Paru Siswa-Siswi SMA Negeri 1 Toili.
Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume: 1. Manado. Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Reineka
Cipta.
Pusbankes 118. (2013). Penanggulangan Penderita Gawat Darurat (PPGD).
Edisi X. Yogyakarta: Tim Pusbankes 118 – PERSI DIY
Setyo Banu, Adi. (2006). Pemahaman Guru Tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan. Yogyakarta. PPSD FIP UNY.
Saryono. (2008). Metodologi Penelitian Kesehatan. Mitra Cendika: Jakarta.
Sucipto, Tito (2009). Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan. Karya Tulis.
http://repository.usu.ac.id. Diakses pada 28 April 2015 jam 20.42 WIB.
Sudiatmoko, A. (2011). Tindakan Awal Sebelum Medis. Cetakan I. Yogyakarta:
Rona Pancaran Ilmu.
Sugiyono. (2006). Statistik untuk Penelitian. Bandung: CV. Alpha Betha.
Sujiant, A; Lubis, H; Hadi, T. (2008). Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV
Sagung Seto.
Wawan, A; Dewi M. (2010). Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.
Widodo, (2015). Hubungan pengetahuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
(P3K) dengan Perilaku Menolong Anggota Dewan Hiizbul Wathan(HW)di
SMA Muhammadiyah Gombong. Gombong: Stikes Muhammadiyah
Gombong.
Lintang.(2008). Materi Kepalangmerahan PMR Wira.PMI cabang Kota Surakarta
Angkatan IX. Diakses pada 28 Februari 2016 jam 19.48 WIB.
Palang Merah Indonesia(2014).Materi Pertolongan Pertama. PMI Cabang
Purworejo: Purworejo
Reliability Kesiapan Menolong
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.820 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 .80 .405 40
soal2 .78 .423 40
soal3 .70 .464 40
soal4 .75 .439 40
soal5 .70 .464 40
soal6 .72 .452 40
soal7 .80 .405 40
soal8 .72 .452 40
soal9 .70 .464 40
soal10 .68 .474 40
soal11 .70 .464 40
soal12 .85 .362 40
soal13 .82 .385 40
soal14 .88 .335 40
Lampiran 2
soal15 .82 .385 40
soal16 .82 .385 40
soal17 .82 .385 40
soal18 .75 .439 40
soal19 .85 .362 40
soal20 .80 .405 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 14.67 14.840 .302 .817
soal2 14.70 14.318 .453 .809
soal3 14.77 13.922 .523 .805
soal4 14.72 13.794 .602 .801
soal5 14.77 13.563 .635 .799
soal6 14.75 14.962 .324 .822
soal7 14.67 14.533 .405 .812
soal8 14.75 14.346 .408 .812
soal9 14.77 14.179 .445 .810
soal10 14.80 14.010 .482 .808
soal11 14.77 14.948 .320 .822
soal12 14.62 15.112 .351 .819
soal13 14.65 15.105 .332 .820
soal14 14.60 15.067 .396 .817
soal15 14.65 14.849 .321 .816
soal16 14.65 14.695 .375 .814
soal17 14.65 14.387 .484 .808
soal18 14.72 14.204 .469 .808
soal19 14.62 14.958 .407 .817
soal20 14.67 14.789 .320 .816
Lampiran 2
Reliability Bantuan Hidup Dasar
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 40 100.0
Excludeda 0 .0
Total 40 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.939 20
Item Statistics
Mean Std. Deviation N
soal1 .62 .490 40
soal2 .62 .490 40
soal3 .92 .267 40
soal4 .92 .267 40
soal5 .50 .506 40
soal6 .62 .490 40
soal7 .62 .490 40
soal8 .50 .506 40
soal9 .92 .267 40
soal10 .62 .490 40
soal11 .50 .506 40
soal12 .62 .490 40
soal13 .92 .267 40
Lampiran 2
soal14 .38 .490 40
soal15 .32 .474 40
soal16 .62 .490 40
soal17 .95 .221 40
soal18 .62 .490 40
soal19 .62 .490 40
soal20 .92 .267 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
soal1 12.77 30.179 .920 .931
soal2 12.77 30.179 .920 .931
soal3 12.47 33.794 .487 .939
soal4 12.47 33.794 .487 .939
soal5 12.90 33.374 .398 .943
soal6 12.77 30.179 .920 .931
soal7 12.77 30.179 .920 .931
soal8 12.90 33.374 .398 .943
soal9 12.47 33.794 .487 .939
soal10 12.77 30.179 .920 .931
soal11 12.90 33.374 .398 .943
soal12 12.77 30.179 .920 .931
soal13 12.47 33.794 .487 .939
soal14 13.02 33.204 .341 .942
soal15 13.08 32.276 .533 .939
soal16 12.77 30.179 .920 .931
soal17 12.45 34.356 .375 .940
soal18 12.77 30.179 .920 .931
soal19 12.77 30.179 .920 .931
soal20 12.47 33.794 .487 .939
Lampiran 2
Correlations Bantuan Hidup Dasar
Total
soal1 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal2 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal3 Pearson Correlation ,520**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal4 Pearson Correlation ,520**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal5 Pearson Correlation ,375*
Sig. (2-tailed) ,017
N 40
soal6 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal7 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal8 Pearson Correlation ,375*
Sig. (2-tailed) ,017
N 40
soal9 Pearson Correlation ,520**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal10 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal11 Pearson Correlation ,375*
Sig. (2-tailed) ,017
N 40
soal12 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
Lampiran 1
soal13 Pearson Correlation ,520**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal14 Pearson Correlation ,413**
Sig. (2-tailed) ,008
N 40
soal15 Pearson Correlation ,589**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal16 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal17 Pearson Correlation ,406**
Sig. (2-tailed) ,009
N 40
soal18 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal19 Pearson Correlation ,932**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal20 Pearson Correlation ,520**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 1
correlations Kesiapan Menolong
Total
soal1 Pearson Correlation ,393*
Sig. (2-tailed) ,012
N 40
soal2 Pearson Correlation ,536**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal3 Pearson Correlation ,605**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal4 Pearson Correlation ,670**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal5 Pearson Correlation ,701**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal6 Pearson Correlation ,330*
Sig. (2-tailed) ,038
N 40
soal7 Pearson Correlation ,488**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal8 Pearson Correlation ,500**
Sig. (2-tailed) ,001
N 40
soal9 Pearson Correlation ,535**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal10 Pearson Correlation ,571**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal11 Pearson Correlation ,328*
Sig. (2-tailed) ,039
N 40
soal12 Pearson Correlation ,335*
Sig. (2-tailed) ,035
N 40
Lampiran 1
soal13 Pearson Correlation ,322*
Sig. (2-tailed) ,042
N 40
soal14 Pearson Correlation ,371*
Sig. (2-tailed) ,018
N 40
soal15 Pearson Correlation ,406**
Sig. (2-tailed) ,009
N 40
soal16 Pearson Correlation ,456**
Sig. (2-tailed) ,003
N 40
soal17 Pearson Correlation ,556**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal18 Pearson Correlation ,553**
Sig. (2-tailed) ,000
N 40
soal19 Pearson Correlation ,388*
Sig. (2-tailed) ,013
N 40
soal20 Pearson Correlation ,409**
Sig. (2-tailed) ,009
N 40
Total Pearson Correlation 1
Sig. (2-tailed)
N 40
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Lampiran 1
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Bantuan Hidup Dasar *
Kesiapan Menolong
40 100,0% 0 ,0% 40 100,0%
Bantuan Hidup Dasar * Kesiapan Menolong Crosstabulation
Kesiapan Menolong
Total kurang cukup baik
Bantuan Hidup Dasar kurang Count 0 2 0 2
Expected Count ,3 ,7 1,0 2,0
cukup Count 0 7 1 8
Expected Count 1,2 2,8 4,0 8,0
baik Count 6 5 19 30
Expected Count 4,5 10,5 15,0 30,0
Total Count 6 14 20 40
Expected Count 6,0 14,0 20,0 40,0
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Pearson Chi-Square 17,912a 4 ,001
Likelihood Ratio 19,270 4 ,001
Linear-by-Linear
Association
1,526 1 ,217
N of Valid Cases 40
a. 7 cells (77,8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is ,30.
Lampiran 4
KUISIONER PENELITIAN
PETUNJUK
1. Jawablah pertanyaan yang diajukan kepada Saudara dengan sebenar-
benarnya, sesuai dengan apa yang diketahui dan apa yang saudara lakukan.
2. Apapun jawaban Saudara tidak mempengaruhi nilai belajara sekolah Saudara
akan tetapi jawaban yang benar sangat diperlukan dalam penelitian ini.
3. Partisipasi saudara sangat diperlukan untuk mndukung kelancaran penelitian
ini yang kedepanya diharapkan bermanfaat bagi instansi terkait
IDENTITAS RESPONDEN
Nomor responden:...............................(diisi oleh peneliti)
1. Umur :................tahun
2. Jenis Kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
3. Pendidikan :
4. Kelas : ( ) X ( ) XI ( ) XII
5. Status :
6. Jabatan Organisasi :
7. Tanggal Pengisian :.......................
Lammpiran 7
FORMULIR KUISIONER A
PENGETAHUAN BHD
PETUNJUK : dibawah ini terdapat pertanyaan tentang pengetahuan BHD,
berilah tanda silang (x) pada lembar pilihan yang tersedia.
1. Bantuan hidup dasar (BHD) atau pertolongan pertama adalah :
a. tindakan yang dilakukan oleh dokter
b. tindakan yang dilakukan oleh perawat
c. tindakan membebaskan jalan napas, membantu napas, jalannya
sirkulasi darah
2. Tujuan dari BHD atau pertolongsn pertama antara lain :
a. memberikan rasa aman nyaman dan mencegah kecacatan
b. menyelamatkan jiwa korban dan mencegah kecacatan
c. menyelamatkan jiwa korban, mencegah kecacatan, dan
memberikan rasa aman nyaman
3. Penilaian awal dan pengelolaan awal gawat darurat adalah:
a. Airway, Breathing, Circulation
b. Airway, Circulation, Breathing
c. Circulation, Airway, Breathing
4. Pertolongan kedua pada korban gawat darurat adalah:
a. ABC
b. ABCD
c. Head to toe / pemeriksaan fisik
5. Pengelolaan jalan napas tanpa menggunakan alat antara lain:
a. chin lift, head tilt
b. head tilt, back blow
c. chin lift, back blow
6. Membebaskan jalan napas pada korban yang mulutnya penuh cairan
dengan :
a. jaw thrust
b. finger sweep
Lammpiran 7
c. back blow
7. Tindakan menolong yang dilakukan pada korban yang henti jantung
adalah :
a. RJP / resusitasi jantung paru / kompresi dada
b. Rescue breathing
c. finger sweep
8. Pada korban sadar dan mengalami patah tulang terbuka pada tulang
keringdanmengalamiperdarahan, yang Anda lakukan :
a. berusaha menghentikan perdarahan yang keluar
b. membidai tulang yang patah
c. balut tekan
9. Macam-macam bidai antara lain :
a. bidai keras, bidai traksi, bidai, improvisasi
b. bidai keras, bidai traksi, bidai tekan
c. bidai traksi, bidai belat/bebat, bidai improvisasi
10. Tindakan pembidaian pada patah tulang leher menggunakan :
a. Sandal
b. neckcolar
c. Spine board
11. Alternatif pembidaian pada patah tulang leher menggunakan sandal jepit :
a. tidak
b. ya
12. Pada patah tulang selangka tindakan PP dengan :
a. Pembidaian 2 sendi
b. Pembalutan angka 8
c. angkat ke tandu pasang ganjal di punggung
13. Dislokasi sendi adalah :
a. perubahan bentuk sendi
b. keluarnya kepala sendi dari mangkok sendi
c. patahnya sendi karena benturan
14. Pada kasus dislokasi sendi, dilakukan pembalutan dengan verban elastik :
Lammpiran 7
a. ya
b. tidak
15. Patah tulang leher tindakan awal yang dilakukan untuk korban supaya
aman dari lokasi kecelakaan dengan .. .
a. Tarikan baju
b. Langsung pindahkan ke tandu
c. Pasang bidai
16. Syok perdarah pada korban, penanganan yang tepat pertama dilakukan
adalah :
a. Tekan langsung, balut tekan
b. Tinggikan , tekan langsung
c. Tekan langsung, tinggikan dari jantung, balut tekan
17. Tindakan yang Anda lakukan pada korban tidak sadar dan mulut korban
dipenuhi cairan/benda asing :
a. finger swept lalu menelungkupkan tubuh korban
b. memiringkan tubuh korban lalu lakukan finger swept
c. finger swept lalu memiringkan tubuh korban
18. Peralatan evakuasi saat melakukan pertolongan antara lain :
a. KED, tandu skop, tandu basket
b. Tandu lipat, KED, kursi roda
c. kain evakuasi, papan spinal
19. Fraktur terbagi menjadi 2 yaitu :
a. fraktur terbuka dan tertutup
b. fraktur terbuka dan oblique
c. fraktur tertutup dan oblique
20. Pemindahan darurat pada korban saat kondisi sedang terjadi?:
a. kebakaran atau bahaya kebakaran, cuaca ekstrim
b. cuaca ekstrim, mobil terbalik,kerumunan massa yang resah
c. benar semua
Lammpiran 7
KUNCI JAWABAN
KUESIONER BHD
Nomor Pertanyaan:
1. C
2. C
3. A
4. C
5. A
6. B
7. A
8. A
9. C
10. B
11. B
12. B
13. B
14. A
15. A
16. C
17. C
18. A
19. A
20. C
Lammpiran 7
FORMULIR KUISIONER B
KESIAPAN MENOLONG
PETUNJUK : baca dan pahami baik-baik setiap pertanyaan. Anda diminta
mengemukakan apakah pertanyaan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara
memberi tanda (✓) dalam kotak didepan salah satu pilihan jawaban “Ya dan
Tidak” pada jawaban yang tersedia.
Tidak ada jawaban benar atau salah untuk setiap pertanyaan, seluruh jawaban
adalah benar, selama itu sesuai dengan diri Anda. Jawaban dirahasiakan.
Lampiran 7
Kuesioner Kesiapan Menolong
No Pertanyaan Ya Tidak
1. Saya hanya akan melihat saja tanpa menolong saat ada
kejadian kecelakaan dijalan
2. Saya akan merespon cepat saat dibutuhkan menghadapi
korban pingsan dan henti jantung yang butuh
pertolongan
3. Saya akan minta bantuan kepada orang sekitar saat
memberikan pertolongan
4. Saya segera berikan petolongan napas buatan / rescue
breathing pada korban yang tak sadarkan diri tanpa
melihat status
5. Saya tetap melakukan kompresi dada (RJP) pada korban
henti jantung walaupun korban dicurigai mengalami
patah tulang dada
6. Saya akan lakukan tindakan finger sweep pada korban
yang mulutnya penuh dengan cairan
7. Saya melakukan pertolongan kepada korban sesuai
dengan pengetahuan BHD yang miliki
8. Saya hanya akan lewat saja tanpa meberikan
pertolongan pada korban walaupun mampu menolong
9. Saya akan segera lakukan pembidaian pada korban
patah tulang paha dengan menggunakan papan panjang
10. Saya akan gunakan sandal jepit sebagai pengganti
Lampiran 7
Lampiran 7
neckolar pada korban cedera tulang leher
11. Saya tetap akan lakukan balut tekan saat luka
perdarahan terjadi pada korban menggunakan kain
seadanya
12. Saya hanya diam saja saat melihat korban berlumuran
darah tanpa melakukan balut tekan karena takut untuk
menolong
13. Saya akan bersedia menjadi saksi dalam kejadian
kecelakaan yang dilihat
14. Saya merasa dirugikan dengan menolong korban
15. Saya tetap akan lakukan Jaw thrust pada korban yang
dicurigai patah tulang leher sebagai langkah awal
melakukan pertolongan pada jalan napas korban
16. Saya memberikan pertolongan kepada korban yang akan
ditolong itu merupakan keinginan sendiri
17. Saya akan menawarkan diri terlebih dahulu sebelum
memberikan pertolongan
18. Saya akan lakukan kompres dingin pada korban terkilir
untuk mengurangi bengkak
19. Saya akan gunakan verban elastik untuk meminimalkan
bengkak korban terkilir
20. Saya mengharapkan pamrih setelah memberikan
menolong
KUNCI JAWABAN
KESIAPAN MENOLONG
1. TIDAK
2. YA
3. YA
4. YA
5. YA
6. YA
7. YA
8. TIDAK
9. YA
10. YA
11. YA
12. TIDAK
13. YA
14. TIDAK
15. YA
16. YA
17. YA
18. YA
19. YA
20. TIDAK
Lampiran 7
Lampiran 9
NIP. 19640724 198611 1 001
Lampiran 9
Lampiran 10
NIP. 19640724 198611 1 001
Lampiran 11
NIP. 19640724 198611 1 001
Lampiran 12
NIP. 19640724 198611 1 001
NIP. 19640724 198611 1 001
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 14
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6
Lampiran 6