hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi ... · presentasi belajar pendidikan agama...
TRANSCRIPT
Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
dI SMP Negeri 20 Makassar
skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Untuk Mencapai
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi
Pendidikan Agam Islam Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
ST FAUZYIAH
105 192 366 15
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
1441 H / 2019 M
ii
MOTTO
Terjemahnya:
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada
kemudahan.
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
kerjaknlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.”
(QS. )
Teriring Do‟a, air mata, cinta, dan kerendahan hati.
Kupersembahkan kepada
Ayahanda dan Ibunda Tercinta, serta orang-oarang yang selalu
memberikan perhatian dan mengingatkan padaku akan masa depan.
ABSTRAK
ST. FAUZYIAH.105 19 2366 15. 2015. Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Makassar. (Di bimbing oleh ibu Sumiati dan Bapak Abd. Rahman Bkhtiar).Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Makassar. Penilitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMP Negeri 20 Makassar. Dalam metode ini penulis menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan korelasi yang dilaksanakan di SMPN 20 Makassar dengan melibatkan kelas VII. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis korelasional dengan teknik korelasi rumus Product Moment. Hasil penelitian ini menunjukkan pemanfaatan media pembelajaran di SMPN 20 Makassar dari hasil angket yang diperoleh diketahui bahwa skor berkisar di angka 50-65 yang menunjukkan bahwa skop tersebut baik. Presentasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20 Makassar yang diambil penulis adalah nilai rapor siswa pada semester ganjil dengan nilai rata-rata 75,04 menjelaskan bahwa nilai mata pelajaran PAI dalam kondisi baik dengan nilai 70 ke atas. Hasil penelitian hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20 makassar dari perhitungan dinyatakan angka korelasi antara variabel X dan variabel Y sebesar 0,487 itu berarti korelasi tersebut bertanda positif. dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menunjukan terdapatnya hubungan positif yang signifikan antara hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama islam sebesar 67%.
Kata Kunci: Pemanfaatan Media Pembelajaran, Prestasi Belajar PAI.
KATA PENGANTAR
لم على رسول للاه ل ة والسه رب العلمين والصه ا بعدألحمد لله وعلى أصحا به أجمعين. امه
Assalamu alaikum warhamatullahi wabarakatuh
Alhamdulilahi Rabbil‟alamin Segala puji dan syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWt karena atas limpahan rahmat dan karunia-
Nya sehingga peneliti bisa dapat menyelesaikan penelitian ini dengan
judul hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar
pendidikan agama islam di Smp Negeri 20 Makassar hingga selesai.
Salam dan Salawat hingga tercurah kepada baginda Rasulullah SAW
yang telah menunjukkan jalan kebenaran dalam menjalankan kehidupan
di muka bumi .
Peneliti sangat menyadari bahwa penyusuan Skripsi ini, masih jauh
dari kesempurnaan, Oleh karena itu saran dan kritikan yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Peneliti
menyadari bahwa skripsi ini, terwujud berkat uluran tangan dari insan-
insan yang telah digerakkan hatinya oleh Sang Khalik untuk memberikan
dukungan, bantuan dan bimbingan bagi peneliti selama menyelesaikan
kegiatan Akademik ini, maka peneliti tidak lupa menghaturkan ucapan
terimakasih teristimewa kepada:
vi
1. Kedua orang tua, ayahanda Saenal Abidin dan Ibunda tercinta
Rahmawati yang telah melahirkan, mengasuh, memelihara,
mendidik, dan membimbing penulis dengan penuh ketabahan
membiayai serta pengorbanan yang tak terhitung, sejak dalam
kandungan hingga dapat menyelesaikan di perguruan tinggi ini.
2. Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, MM Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar
3. Drs.H.Mawardi Pewangi ,M.Pd,I Dekan Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
4. Dr. Amirah Mawardi,S.Ag,. M.Si, Ketua Prodi Pendidikan Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Makassar dan Nurhidaya
,M.S.Pd.I.,M.Pd.I Sekretaris Prodi Pendidikan Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Makassar
5. Dr. Hj Sumiati, M.A pembimbing I dan Abd Rahman Bakhtiar,
S.Ag.,M.A pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk
membimbing peneliti mulai dari penelitian proposal hingga Skripsi
6. Bapak dan Ibu dosen serta para staf dalam lingkungan Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas
Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat peneliti sebutkan satu
persatu atas kebaikan dan ilmu yang di berikan kepada peneliti
selama di bangku kuliah, semoga amal jariahya mengalir.
7. Hj. Asriah, S.Pd., M.Pd Kepalah Sekolah SMPN 20 Makassar,
peneliti mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya Karena
vii
telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian pada Sekolah
SMPN 20 Makassar
8. Abd Salam S.Pd.I yang banyak memberikan motivasi dan bantuan
yang tak terhitung nilainya hingga penulis mampu menyelesaikan
penelitian tepat pada waktunya.
9. Demikian pula, peneliti mengucapkan terimakasih kepada Rekan-
rekan mahasiswa Pendidikan Agama Islam, terkhusus angkatan
2015 kelas B terkhusus sahabat seperjuangan peneliti (Mirna,
Rini, Sukma dan Ade) dan seluruh pihak yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu atas bantuan dan motivasi semoga Allah
SWT membalas dan memberi rezeki melebihi amal yang telah
berikan kepada peneliti.
Akhirnya, peneliti memohon semoga Allah SWT selalu memberkahi
kerjasama berbagai pihak dalam penulisan dan penyusunan skripsi ini,
untuk memuliahkan nama-Nya dengan harapan dan doa semoga karya ini
bermamfaat adanya. Aamiin.
Makassar, 9 september 2019
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... ii
MOTTO DAN PERUNTUKAN ................................................................ iii
PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv
BERITA ACARA MUNAQASAH ............................................................ v
ABSTRAK .............................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .............................................................................. vii
DAFTAR ISI ........................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang… .................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 4
C. Tujuan Penelitian. ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 7
A. Media Pembelajaran ............................................................... 7
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam ............................... 17
C. Kerangka Pikir ........................................................................ 30
D. Hipotesis ................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 34
A. Jenis Penelitian ....................................................................... 34
B. Lokasi dan Objek Penelitian.................................................... 34
C. Variabel Penelitian .................................................................. 35
D. Devenisi Operasional Variabel ................................................ 35
E. Populasi dan Sampel .............................................................. 36
F. Instrument penelitian............................................................... 36
G. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 38
H. Teknik Analisi Data ................................................................. 39
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................. 40
A. Gambaran Umum Lokasi Penilitian ........................................ 40
1. Gambaran singkat SMPN 20 Makassar ............................ 40
2. Daftar Pendidik dan Tenaga kependidikan SMPN
20 Makassar ..................................................................... 41
3. Fasilitas Sekolah............................................................... 43
4. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 20 Makassar ........................ 44
B. Hasil Penilitian ....................................................................... 46
1. Pemanfaatan Media Pembelajaran di SMPN 20 Makassar.46
2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN
20 Makassar ..................................................................... 48
3. Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20
Makassar .......................................................................... 49
BAB V PENUTUP .................................................................................. 54
A. Kesimpulan........................................................................... 54
B. Saran ..................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA
x
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting oleh
manusia untuk memajukan serta mengembangkan
kehidupannya. Pendidikan di Indonesia baik didalam
sistem maupun diluar sistem persekolahan telah
berkembang dengan pesat. ini sebagai realisasi program
pembangunan sejak era kemerdekaan, terutama sejak
repelita pertama sampai sekarang. Menurut teori
pendidikan bahwa contoh pendidikan yang oleh pendidikan
disebut suri teladan, termasuk salah satu media pendidikan
yang besar pengaruhnya kepada jiwa peserta didik.
Apabila ditela’ah dari kehidupan Rasulullah saw,
beliau adalah ikutan seluruh umat manusia. Oleh sebab itu
Allah berfirman dalam surat al-Ahzab (33): Ayat 21
Terjemahan :
„Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah‟.1 Pada awal dekade ini, sistem pendidikan nasional telah menjadi
tumpuan harapan masyarakat dan pemerintah didalam meningkatkan
kualitas hidup bangsa Indonesia. Dalam undan udang sisdiknas tahun
2003 yakni: pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan,pengendalian diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak
mulia serta keterampilan yang di perlukan dirinya masyarakat,bangsa dan
negara.2
Dengan membedakan hal di atas, maka jelaslah bahwa
pendidikan mempunyai peran yang amat menentukan dalam
pembangunan nasional. Peran pendidikan yang utama dalam
pembangunan adalah terletak menyiapkan manusia sebagai subyek
dalam pembangunan nasional. Kualiatas manusia yang dihasilkan oleh
pendidikan merupakan modal utama bagi tercapainya tujuan
pembangunan nasional. Kualitas manusia yang dimaksud adalah pribadi
yang paripurna dalam arti terwujudnya pribadi yang serasi, selaras dan
1 Kementerian Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahan,Semarang: CV. Toha Putra,
2015.
2 Undang-undang SISDIKNAS Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1
1
seimbang dalam aspek-aspek yaitu spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik
dan sebagainya.
Berdasarkan hal di atas, jelas bahwa yang menjadi tujuan inti dari
pembangunan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia indonesia seutuhnya . Dengan demikian setiap
kegiatan proses pendidikan diarahkan kepada tercapainya pribadi-pribadi
yang berkembang secara optimal sesuai dengan potensi masing-masing
siswa, maka kegiatan pendidikan hendaknya bersifat mendidik.
Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran, maka
dengan sendirinya dijabarkan terlebih dahulu menjadi tujuan instruksional
dan selanjutnya menjadi tujuan-tujuan kurikuler, serta tujuan instruksional,
maka peran dan fungsi sistem dan proses pembelajaran atau pengajaran
sangat penting, bahkan sangat menentukan berhasilnya proses belajar
mengajar. Begitu juga interaksi guru dan siswa dalam proses tersebut
perlu mendapat dukungan dari media instruksional atau media pendidikan
secara luas, tepat dan efektif.
Dengan demikian sistem yang baru menuntut atau memerlukan
faktor yang kondisional yang baru pula, baik secara fisik maupun secara
psikis. Disamping dibutuhkannya guru-guru yang memiliki kemampuan
dan kecakapan yang lebih memadai, juga diperlukan cara-cara bekerja
dan sikap yang baru, peralatan yang lebih lengkap dan sistem
administrasi yang lebih teratur.
Kemajuan teknologi modern adalah salah satu faktor yang turut
menunjang usaha pembaharuan dengan mempergunakan peralatan atau
media yang dapat lebih mempermudah proses belajar mengajar. Di
sekolah-sekolah yang sudah maju telah dipergunakan berbagai jenis
media pendidikan yang sesuai dengan tujuan zaman, untuk semua mata
pelajaran dan segi-segi pendidikan.
Tujuan pemanfaatan media pendidikan tentunya tidak terlepas
dari program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di setiap
sekolah khususnya peningkatan kemampuan Peserta didik dalam
mengikuti proses Pembelajaran.
Dengan berdasar pada telaah di atas, maka penulis merasa
tertarik untuk mengkaji secara empiris tentang pengaruh pemanfaatan
media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap prestasi belajar
SMP Negeri 20 Makassar
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
Bagaimana Pemanfaatan Media Pembelajaran di SMPN 20 Makassar?
Bagaimana Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20
Makassar?
Apakah ada Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20 Makassa?
A. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
Untuk mengetahui pemanfaatan media pembelajaran di SMPN 20
Makassar.
Untuk mengetahui prestasi belajar pendidikan agama islam di SMPN
20 Makassar.
Untuk mengetahui hubungan pemanfaatan media pembelajaran
dengan prestasi belajar pendidikan agama islam di SMPN 20
Makassar.
B. Manfaat Penelitian
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat antara lain
Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dalam disiplin ilmu Agama Islam, karena
merupakan salah satu bentuk kewajiban bagi setiap muslim untuk
menggali dan selalu berusaha memecahkan berbagai problema yang
terjadi dalam masyarakat.
Secara Praktis
Manfaat praktis berkaitan dengan pengembangan pendidikan
dalam upaya membantu pemerintah melaksanakan pembangunan
khususnya pembangunan pendidikan agama. Manfaat praktisnya yakni:
a. Sebagai bahan informasi bagi tenaga pendidik, sekolah, Departemen
Pendidikan Nasional dan Departemen Agama tentang pentingnya
pemanfaatan media pendidikan dalam rangka memperlancar proses
belajar mengajar dan peningkatan kualitas pendidikan.
b. Untuk memnberi masukan kepada guru tentang prestasi belajar
pendidikan agama islam sehingga dapat di lakukan usaha
meningkatkan prestasi belajar.
c. Untuk memberikan masukan kepada guru tentang adanya hubungan
positif antara pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi
belajar pendidikan agama islam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pemanfaatan Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”.3 Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,
media adalah alat (sarana) komunikasi.4 Menurut Asosiasi Teknologi
dan Komunikasi Pendidikan (Association of Education and
Communication Technology/AECT) di Amerika membatasi media
sebagai segala bentuk dan saluran yan digunakan orang untuk
menyalurkan pesan atau informasi.5 Dan agak berbeda batasan yang
diberikan oleh NEA (National Education Association) berpendapat
bahwa media adalah segala benda yang dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang digunakan
untuk kegiatan belajar mengajar.6
a. Menurut Raharjo dalam buku terbitan Fakultas Tarbiyah IAIN
Walisongo Semarang, definisi “media adalah: a). Media merupakan
3 Syaiful Bahri Djamarah dan Asman Zein, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 120.
4 Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), hlm. 640.
5 Arief Sardiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: CV. Raja Wali, 1986), Cet. 1,
hlm. 6. 6 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers,
2002), Cet. 2, hlm. 11.
7
wadah atau tempat dari pesan yang oleh sumbernya akan
diteruskan kepada sasarannya pesan tersebut,
b. Materi yang ingin disampaikan adalah pesan pembelajaran, dan
tujuan yang ingin disampaikan adalah terjadinya proses belajar”.7
Sementara itu Purnamawati dan Eldarni mengemukakan
“Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian
rupa sehingga terjadi proses belajar”.8
Pada artikel yang sama Heinich, Molenda, Russel menyatakan
bahwa media adalah: “A medium (plural media) is a channel of
communication, example include film, television, diagram, printed
materials, computers, and instructors. (Media adalah saluran
komunikasi termasuk film, televisi, diagram, materi tercetak, komputer,
dan instruktur”.9
Sedangkan menurut Oemar Hamalik dalam bukunya Fatah
Syukur, mendefinisakan “Media sebagai teknik yang digunakan dalam
7 Chabib Thoha, (ed.), PBM-PAI Di Sekolah Eksistensi dan Proses
Belajar Mengajar
Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1998), Cet. 1, hlm. 269.
8 Wijaya Kusumah, Media Pembelajaran,http://wijayalabs. blogspot.com /2007/11/ media- pembelajaran. html, Selasa 11/11/2008, hlm. 1.
9Akhmad Sudrajat, Kurikulum dan Pembelajaran, http://akhmadsudrajat.
wordpress.com /2008 /01/12/ media -pembelajaran/ , Selasa 11/11/2008, hlm. 1
rangka lebih mengefektifkan komunikasi antara guru dan murid dalam
proses pendidikan dan pengajaran di sekolah”.10
Berdasarkan uraian yang panjang dari beberapa ahli tentang
batasan media pembelajaran dalam pendidikan, dapat penulis
simpulkan ciri-ciri umum yang terkandung dalam pengertian media
yaitu :
1) Media pembelajaran (intruction)11 memiliki pengertian alat bantu
pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
2) Media pembelajaran digunakan dalam rangka komunikasi dan
interaksi guru serta siswa dalam proses pembelajaran.
3) Media pembelajaran memiliki pengertian fisik yang dikenal sebagai
hardware (perangkat keras), yaitu suatu benda yang dapat dilihat,
di dengar atau di raba dengan panca indera.
4) Media pembelajaran memiliki pengertian non fisik yang dikenal
sebagai software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang
terdapat di dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin
10 Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), Cet.
1, hlm. 125.
11 Kata pembelajaran sengaja dipakai sebagai padanan (sinonim) kata
dari kata bahasaInggris instruction mempunyai pengertian yang lebih luas dari
pada pengajaran. Jika kata pengajaran ada dalam konteks guru-murid di kelas
(ruang) formal, pembelajaran atau instruction mencakup pula kegiatan belajar
mengajar yang tidak dihadiri guru secara fisik. Oleh karena itu dalam instruction
yang ditekankan adalah proses belajar, maka usaha-usaha yang terencana
dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam
diri siswa kita sebut pembelajaran.
disampaikan kepada siswa.
5) Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk
meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat
membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa
sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada
diri siswa.
2. Fungsi media pembelajaran
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat
penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek
ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu
akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai, meskipun
masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang
diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa.
Guru hendaknya dapat menggunakan peralatan yang lebih
ekonomis, efisien dan mampu dimiliki oleh sekolah serta tidak menolak
digunakannya peralatan teknologi modern yang relevan dengan
tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman.12 Sedangkan
12 Asnawir dan M. Basyirudin Usman, op. cit., hlm. 17.
menurut Yusuf Hadimiarso, dalam “Teknologi Komunikasi Pendidikan”,
hambatan-hambatan komunikasi yang sering timbul disebabkan oleh:
a. Verbalisme ketergantungan pada penggunaan kata-kata lisan untuk
memberikan penjelasan.
b. Kekacauan penafsiran, misalkan istilah yang sama dapat ditafsirkan
berbeda.
c. Perhatian yang bercabang, tidak dapat memusatkan perhatian.
d. Tidak ada tanggapan, proses berfikir tidak berlangsung.
e. Kurang perhatian, dikarenakan:
1) Kurang variasi metode dalam prosedur pengajaran
2) Sumber informasi tunggal yang membosankan
3) Kurangnya supervisi dan bimbingan karena guru sibuk
dalam prestasi
4) Keadaan fisik lingkungan belajar yang mengganggu, karena:
5) Pengaturan tempat duduk yang kaku
6) Keterbatasan fisik dalam kelas.13
Dengan adanya hambatan tersebut guru harus memandang
media pembelajaran sebagai alat bantu utama untuk menunjang
keberhasilan mengajar dan mengembangkan metode-metode yang
13 Yusufhadi Miarso, dkk., Teknologi Komunikasi Pendidikan, (Jakarta:
CV. Rajawali, 2006), Cet. 2, hlm. 109-110.
dipakainya dengan memanfaatkan daya guna media pembelajaran. Di
tangan gurulah alat-alat itu (benda atau alam) menjadi bermakna bagi
pertumbuhan pengetahuan ketrampilan dan pembentukan sikap
keagamaan siswa.
Oleh sebab itu, media pembelajaran dalam pendidikan
mempunyai fungsi yang cukup berarti di dalam proses belajar
mengajar, seperti yang diungkapkan oleh beberapa ahli berikut:
Menurut Akhmad Sudrajat dalam artikelnya menjelaskan fungsi
media pembelajaran sebagai berikut:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman
yang dimiliki oleh para peserta didik. Pengalaman tiap peserta
didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor yang menentukan
kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku,
kesempatan melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran
dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika peserta didik tidak
mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka
obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa
dalam bentuk nyata, miniatur, model, maupun bentuk gambar-
gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.
Banyak hal yang tidak mungkin dialami secara langsung di dalam
kelas oleh para peserta didik tentang suatu obyek, yang
disebabkan:
1) obyek terlalu besar
2) obyek terlalu kecil
3) obyek yang bergerak terlalu lambat
4) obyek yang bergerak terlalu cepat
5) obyek yang terlalu kompleks
6) obyek yang bunyinya terlalu halus
7) obyek mengandung berbahaya dan resiko tinggi
Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu
dapat disajikan kepada peserta didik.
b. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung
antara peserta didik dengan lingkungannya.
c. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
d. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan
realistis.
e. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
f. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk
belajar.
g. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari
yang konkrit sampai dengan abstrak.14
14Akhmad Sudrajat, op.cit., hlm. 1 - 2.
Ibrahim dalam Azhar Arsyad menjelaskan betapa pentingnya
media pengajaran karena. Media pengajaran membawa dan
membangkitkan rasa senang dan gembira bagi peserta didik dan
memperbaharui semangat mereka, membantu memantapkan
pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan
pelajaran.13Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman menjelaskan
bahwa fungsi media pada awalnya yaitu sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada peserta didik dalam rangka mendorong
motivasi belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang
kompleks dan abstak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah
dipahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk
mempertinggi daya serap dan retensi anak terhadap materi
pembelajaran.15
Menurut Asnawir dan M. Basyiruddin Usman menjelaskan
bahwa fungsi media pada awalnya yaitu sebagai alat bantu dalam
kegiatan belajar yakni berupa sarana yang dapat memberikan
pengalaman visual kepada siswa dalam rangka mendorong motivasi
belajar, memperjelas, dan mempermudah konsep yang kompleks dan
abstak menjadi lebihsederhana, konkrit, serta mudah dipahami.
Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya
15Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2005), hlm.
serap dan retensi anak terhadap materi pembelajaran.16
Menurut Schramm they are:
a. An ordered sequence of stimulus items
b. Specific student response
c. Immediate knowledge of results
d. Small steps
e. Minimum errors
f. Gradual shaping of terminal behavior Self pacing.17 Artinya:
1) Rangkaian pesan sebagai perangsang berita
2) Siswa lebih spesifik dalam menanggapi
3) Hasil dari pengetahuan dapat segera diketahui
4) Langkah-langkah kecil
5) Dapat meminimumkan kesalahan
6) Tingkah laku dapat dibentuk berangsur-angsur
7) Dengan sendirinya dapat mengikuti zaman.
Menurut Fatah Syukur, kegunaan media pembelajan secara
umum adalah sebagai berikut:
a. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat
16 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, op. cit., hlm. 21.
17 Stones E., Readings in Educational Psychology Learning and Teaching, (London: Methuen & Co LTD, 2000),Cet.3 hlm. 331-332.
verbalitas (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lesan).
b. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
c. Dapat mengatasi sifat pasif anak didik.
d. Dapat memberikan perangsang, pengalaman, dan persepsi yang
sama.18
Berkenaan dengan manfaat media pembelajaran yang telah
diuraikan di atas media sebagai salah satu alat bantu untuk
memperlancar dan mempertinggi proses belajar mengajar dan alat
tersebut memberikan pengalaman yang mendorong motivasi belajar
siswa serta memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan
mempertinggi daya serap belajar siswa sesuai dengan taraf berpikir
siswa. Oleh sebab itu, perencanaan program media yang dilaksanakan
secara sistematik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa yang
diarahkan pada tujuan yang akan dicapai dapat mengatasi hambatan-
hambatan berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, serta sikap
pasif anak didik serta mempersatukan pengamatan anak.
3. Klasifikasi media pembelajaran
Berbagai cara dapat dipergunakan untuk mengidentifikasi dan
mengklasifikasikan media. Menurut Nana Sudjana dan Ahmad Riva‟i
dalam Raharjo terbitan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, media
pembelajaran dibedakan menjadi:
a. Media grafis (dua dimensi), seperti gambar, foto, grafik, dan
18
Fatah Syukur, op. cit., hlm. 28-29.
sebagainya.
b. Media tiga dimensi, seperti model padat, model susun, model
kerja, dan sebagainya.
c. Media proyeksi, seperti slide, film strips, OHP, dan sebagainya.
d. Media lingkungan.19
Dalam buku yang sama Sadiman, dkk., membagi media
pembelajaran dalam tiga kelompok besar, yaitu:
1) Media grafis, seperti: gambar atau foto, sketsa, diagram, bagan,
grafik, kartun, poster, peta dan globe, papan flanel, papan buletin.
2) Media audio, seperti: radio, tape recorder, laboratorium bagasa.
3) Media proyeksi diam, seperti film bingkai, film rangkai, media
transparan, proyektor apeque (tak tembus pandang), mikrofis,
film, film gelang, televisi, vidio, permainan, dan stimulsi.20
Dari penjeasan diatas dapat dilihat bahwa guru dapat
memanfaatkan banyak media.Sehingga guru dapat memanfaatkan
banyak media yang mendukung proses pembelajaran yang lebih
baik. Tidak hanya menggunakan metode konfensional yang
membosankan.
B. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian prestasi belajar Pendidikan Agama Islam
19 Chabib Thoha, (ed.), op.cit., hlm. 274.
20 Ibid.
Prestasi berarti “penguasaan pengetahuan atau ketrampilan
yang dilambangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan
nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru”.21 Sedangkan belajar
berarti “berusaha supaya mendapat suatu kepandaian”.22 Menurut M.
Bukhari, prestasi dapat kita artikan sebagai hasil yang telah dicapai
atau hasil yang sebenarnya dicapai.23 Menurut Lester D Crow, dan Alice
Crow “learning is modification of behavior accompanying growth
processes that are brought about through adjustment to tensions initiated
sensory stimulation”.24 Artinya,Belajar yaitu perubahan tingkah laku yang
diiringi dengan proses pertumbuhan yang ditimbulkan melalui
penyesuaian diri terhadap keadaan lewat rangsangan.
Menurut Clifford T. Morgan, “learning is any relatively
permanent change in behavior that is a result of past experience
baygone”.25 Artinya, Belajar yaitu perubahan tingkah laku yang relatif
tetap yang merupakan hasil dari pengalaman lampau.
Sedangkan menurut WS. Winkel, prestasi belajar merupakan
hasil belajar yang ditampakkan oleh siswa berdasarkan kemampuan
21
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2015), hlm. 700. 22
Poerwadarminta WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), hlm. 108.
23 M. Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung:
Jemmars, 2011),hlm. 178.
24 Lester D Crow, dan Alice Crow, Human Development and
Learning, (Inew York: American Book Company, 2011), hlm. 251
25 35 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc. Hill Book
Company, 2011), hlm. 187
internal yang diperoleh sesuai dengan tujuan instruksional.26 Adapun
menurut Ahmadi, “prestasi adalah usaha yang lebih khusus di
tekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik
agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-
ajaran Islam”.27
Sebutan yang diberikan pada salah satu subyek pelajaran
yang harus dipelajari oleh siswa muslim dalam menyelesaikan
pendidikanya pada tingkat tertentu, ia merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kurikulum sekolah sehingga merupakan alat untuk
mencapai salah satu aspek tujuan sekolah yang bersangkutan. Dari
berbagai pendapat di atas bahwa yang dimaksud dengan prestasi
belajar pendidikan agama Islam yaitu hasil yang telah dicapai olehsiswa
berdasarkan pengalaman dan latihan dalam bidang studi agama Islam
yang diwujudkan dalam nilai raport atau mid semester.
2. Dasar, fungsi, ruang lingkup dan tujuan pendidikan agama
Islam
Adapun yang menjadi dasar dalam pendidikan agama Islam
adalah:
1) Dasar yuridis atau hukum dasar yang mengatur pelaksanaan
pendidikan agama Islam di sekolah adalah Undang-undang
26
Winkel WS, Psikologi Pengajaran, (Jakarta: Gramedia, 1989), hlm. 319. 27 Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya
Media denganIAIN Walisongo Press), hlm. 20.
Republik Indonesia No 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan
Nasional Bab X pasal 37 ayat 1 yang berbunyi: kurikulum
pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a) Pendidikan Agama
b) Pendidikan Kewarganegaraan
c) Bahasa
d) Matematika
e) Ilmu Pengetahuan Alam
f) Ilmu Pengetahuan Sosial
g) Seni dan Budaya
h) Pendidikan Jasmani dan Olah Raga
i) Ketrampilan atau kejuruan, dan
j) Muatan Lokal28
Dasar religius, yang dimaksud dasar religius yaitu dasar-dasar
yang bersumber dalam agama Islam yang tertera dalam al Qur‟an dan
Hadis Nabi. Adapun ayat al Qur‟an yang menjadi dasar pelaksanaan
pendidikan agama Islam tercantum dalam surat At- Taubat ayat 122:
28 Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, (Jakarta: Depdiknas,
2003), Cet. 1, hlm.34.
Terjemahan:
Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan
perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara
mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan
mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya
mereka itu dapat menjaga dirinya.29
Sedangkan dalam hadits Nabi yang menjadi dasar
pelaksanaan pendidikan agama Islam adalah
Dari Anas ibn Malik berkata: Rasulullah SAW bersabda:
“Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap orang Islam”. (HR.Ibnu
Majah).30
Pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah berfungsi:
1) Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
peserta didik kepada Allah SWT yang telah ditanamkan dalam
lingkungan keluarga. Sekolah berfungsi untuk menumbuh
kembangkan lebih lanjut dalam diri anak melalui bimbingan,
pengajaran, dan pelatihan agar keimanan dan ketaqwaan tersebut
dapat berkembang secara optimal sesuai dengan tingkat
29 Mujamma‟ Khadima al Huraiman asy Syarifain al Malik Fadh, al-Qur’an
dan Terjemahannya, (2000), hlm. 302.
30 Muhammad Fuad Abdul Baqi, Sunan Ibnu Majah, Juz I, (Mesir: Darul Fikri, tth), hlm. 81.
perkembangannya.
2) Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan anak-anak yang memiliki
bakat khusus dibidang agama agar bakat tersebut dapat
berkembang secara optimal sehingga dapat dimanfaatkan untuk
dirinya sendiri dan dapat pula bermanfaat bagi orang lain.
Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan peserta didik
dalam keyakinan, pemehaman dan pengalaman ajaran Islam
dalamkehidupan sehari-hari. Pencegahan, yaitu untuk menangkal
hal-hal negatif dari lingkungannya atau dari budaya lain yang dapat
membahayakan dirinya dan menghambat perkembangannya
menuju manusia Indonesia seutuhnya.
3) Penyesuaian, yaitu menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial dan dapat merubah lingkungannya
sesuai dengan ajaran Islam.
4) Sumber nilai, yaitu memberikan pedoman hidup untuk mencapai
kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.31 Ruang lingkup
pendidikan agama Islam
Ruang lingkup pendidikan agama Islam meliputi keserasian,
keselarasan, dan keseimbangan antara:
1. Hubungan manusia dengan Allah SWT.
31 Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,
2001), hlm.143
2. Hubungan manusia dengan sesama manusia.
3. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri.
4. Hubungan manusia dengan makhluk lain dan lingkungan.
Adapun ruang lingkup bahan pelajaran pendidikan agama
Islam meliputi tujuh unsur pokok, yaitu:
1. Keimanan
2. Ibadah
3. Al-Qur‟an
4. Akhlak
5. Muamalah
6. Syari‟ah, dan
7. Tarikh.32
Tujuan pendidikan agama Islam Pendidikan agama Islam
bertujuan meningkatkan keimanan, pemehaman, penghayatan, dan
pengalaman peserta didik tentangagama Islam sehingga menjadi
manusia muslim yang beriman danbertaqwa kepada Allah SWT serta
berakhlak mulia dalam pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
Menurut Hasan Langgulung tujuan-tujuan pendidikan agama Islam
dapat dinyatakan sebagai berikut:
a. Persiapan untuk kehidupan dunia akherat.
32 Ibid., hlm. 105.
b. Perwujudan sendiri sesuai dengan pandangan Islam.
c. Persiapan untuk menjadi warga negara yang baik.
d. Perkembangan yang menyeluruh dan terpadu bagi pribadi
pelajar.33
Pendidikan agama di sekolah bertujuan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.34 Hal ini senada
dengan tujuan pendidikan nasional, yakni:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi yang
demokratis serta bertanggung jawab.35
45Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Alma‟arif, 2009), hlm. 179.
34 Ramayulis, op cit., hlm. 104.
35 Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SIKDIKNAS), (Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2005), Cet. 1, hlm. 15.
Indikator keberhasilan belajar pendidikan agama Islam Hasil
belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan meliputi
tiga aspek, yaitu: Pertama, aspek kognitif, meliputi perubahan-
perubahan dalam segi penguasaan pengetahuan dan perkembangan
ketrampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk
menggunakanpengetahuan tersebut. Kedua, aspek afektif, meliputi
perubahan-perubahandalam segi aspek mental, perasaan dan
kesadaran. Ketiga, aspek psikomotorik, meliputi perubahan-perubahan
dalam segi bentuk-bentuk tindakan motorik.36
Berikut ini pemaparan dari ketiga aspek dalam hasil belajar secara
rinci.37
Hasil belajar ini meliputi enam tingkatan disusun dari yang
terendah hingga yang tertinggi dan dapat dibagi dua bagian:
1. Bagian pertama, merupakan penguasaan dengan mengingat kembali
bahan yang telah diajarkan dan dipandang sebagai balasan untuk
membangun pengetahuan yang lebih komplek. Bagian ini menduduki
tempat yang pertama dalam urutan tingkat kemampuan kognitif dan
merupakan tngkat abstraksi yang paling sederhana.
2. Bagian kedua, merupakan kemampuan-kemampuan intelektual yang
menekankan pada proses mental untuk mengorganisasikan dan
36 Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Cet. 3, hlm. 197.
37 Ibid., hlm. 153-161
mereorganisasikan bahan yang ada. Bagian ini menduduki tempat
kedua sampai tempat keenam dalam urutan tingkat kemampuan
kognitif.
Adapun tingkatan-tingkatan belajar aspek kognitif secara rinci
sebagai berikut:
a) Pengetahuan
(1) Pengetahuan tentang hal-hal yang khusus seperti lambang-
lambang dengan keterangan-keterangan kongkrit sebagai alat
menguasai pengetahuan selanjutnya.
(2) Pengetahuan tentang peristilahan seperti istilah keagamaan
dengan memberikan ciri-ciri, sifat-sifat dan hubungannya yang
khas.
(3) Pengetahuan tentang fakta-fakta khusus seperti mengingat
kembali berbagai peristiwa dan waktu kejadiannya,
tempattempat penting dan hal-hal lainnya (sejarah Islam) dan
sebagainya.
(4) Komprehensif yaitu kemampuan untuk menyimpulkan bahan yang
telah diajarkan.
Hasil belajarnya meliputi:
a) Kemampuan untuk menterjemahkan dan memahami ayat-ayat
yang berbentuk metafora, simbolisme dan sebagainya.
b) Kemampuan untuk menafsirkan yaitu menyusun kembali suatu
kesimpulan sehingga merupakan pandangan baru.
c) Aplikasi yaitu kemampuan menggunakan abstraksi-abstraksi
dan ketentuan-ketentuan yang terdapat dalam situasi yang
khusus dan kongkrit dalam kehidupan sehari-hari, meliputi:
a) Menggunakan istilah-istilah agama dalam percakapan sehari-
hari.
b) Kemampuan meramalkan akibat-akibat dari suatu perubahan
atau pelanggaran norma-norma Islam.
c) Analisa yaitu kemampuan menguraikan suatu bahan ke dalam
unsur-unsurnya sehingga susunan ide-ide dan pikiran yang
kabur menjadi jelas karena dinyatakan secara eksplisit,
meliputi:
d) Analaisa mengenai apa yang tersirat, membedakan yang
benar dan yang salah.
e) Analisa mengenai hubungan.
f) Analisa mengenai prinsip organisasi penyusunan secara
sistematis.
g) Sintesa yaitu kemampuan untuk menyusun kembali unsur-
unsur sedemikian rupa sehingga membentuk suatu
keseluruhan yang baru
h) Merumuskan hukum dan memecahkan masalah berdasarkan
ajaran Islam. Evaluasi yaitu kemampuan untuk menilai,
menimbang dan melakukan pilihan yang tepat
Kemampuan yang berkenaan dengan non decursive
kemunikasi seperti gerakan ekspresif, interpretatif.38 Demikianlah
ketiga aspek hasil belajar pendidikan agama, yaitu aspek kognitif,
afektif dan psikomotorik. Ketiga aspek ini harus ditanamkan kepada
siswa secara maksimal dan hendaknya diberikan secara seimbang.
A. Aspek afektif
Aspek afektif adalah aspek yang bersangkutan dengan sikap
mental, perasaan dan kesadaran siswa. Hasil belajar aspek ini diperoleh
melalui proses internalisasi, yaitu suatu proses ke arah pertumbuhan
batiniah atau rohaniah siswa, petumbuhan itu terjadi ketika suatu nilai
yang terkandung dalam ajaran agama dan kemudian nilai-nilai itu
dijadikan suatu sistem nilai diri, sehingga menuntun segenap
pernyataan sikap, tingkah laku dan perbuatan moralnya dalam
menjalani kehidupan ini.39
B. Aspek psikomotorik
Hasil belajar bidang psikomotor tampak dalam bentuk
ketrampilan-ketrampilan (skill), kemampuan bertindak individu
(seseorang). Ada enam tingkatan ketrampilan yakni:
1. Gerakan refleks (ketrampilan pada gerakan yang tidak sadar)
38 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2004), Cet. 7, hlm. 54.
39 Ibid., hlm. 201
2. Ketrampilan pada gerakan-gerakan dasar
3. Kemampuan perseptual termasuk di dalamnya membedakan
visual, membedakan auditif motorik dan lain-lain
4. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan,
ketepatan.
5. Gerakan-gerakan skill, mulai dari ketrampilan sederhana sampai
pada ketrampilan yang kompleks
Karena eksistensi ketiganya merupakan satu kesatuan yang utuh, jika
salah satu aspek diberikan dan mengabaikan kedua aspek lain nya
maka tujuan pendidikan agama Islam tidak akan tercapai, dimana
tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan eksistensi ketiganya,
sehingga siswa dapat meyakini, memahami, menghayati dan
mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari dengan
menjadi seorang muslim yang bertaqwa kepada Allah dan berakhlak
mulia dalam kehidupan pribadi masyarakat dan bangsa.
3. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam
Prestasi belajar pendidikan agama Islam yang dicapai oleh
siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor internal (dari diri siswa)
dan faktor eksternal (faktor dari luar). Faktor yang datang dari diri
siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan
siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
Seperti dikemukakan oleh Chark bahwa hasil belajar siswa di sekolah
70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh
lingkungan.52 Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut Slameto dalam
buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, menerangkan
sebagai berikut:
a. Faktor yang berasal dari peserta didik (Internal)
Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi
tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan.40 Berkaitan dengan faktor-faktor tersebut Slameto dalam
buku Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, menerangkan
sebagai berikut:
1) Faktor yang berasal dari peserta didik (Internal)
2) Di dalam membicarakan faktor intern ini, akan dibahas menjadi
tiga faktor, yaitu: faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor
kelelahan.41
b. Faktor eksternal berasal dari luar diri individu,
40 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung:PT.
Sinar Baru Offset, 2009), Cet. 6, hlm. 39.
41 Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005), Cet. 3, hlm.54.
Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapat
dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, faktor sekolah,
dan faktor masyarakat. Bentuk kehidupan masyarakat.42
C. Kerangka Fikir
Manfaat media pembelajaran adalah salah satu alat bantu
untuk memperlancar dan mempertinggi proses belajar mengajar dan
alat tersebut memberikan pengalaman yang mendorong motivasi
belajar siswa serta memperjelas dan mempermudah konsep yang
abstrak dan mempertinggi daya serap belajar siswa sesuai dengan
taraf berpikir siswa. Oleh sebab itu, perencanaan program media yang
dilaksanakan secara sistematik berdasarkan kebutuhan dan
karakteristik siswa yang diarahkan pada tujuan yang akan dicapai dapat
mengatasi hambatan-hambatan berkomunikasi, keterbatasan fisik
dalam kelas, serta sikap pasif anak didik serta mempersatukan
pengamatan anak.
Pendidikan agama di sekolah bertujuan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan siswa tentang
agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
42 Slameto, op.cit., hlm. 71
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan
pribadi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi. Dengan
penggunaan media yang baik dan benar diharapkan siswa dapat lebih
mudah memahami pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dapat di
terapkan di kehidupan sehari hari.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar, atau mungkin
salah.43 Menurut Cunsuela G. Sevila (et.al.), dalam buku Pengantar
Metode Penelitian terjemahan Alimuddin Tuwu hipotesis adalh prediksi
hasil yang akan dicapai dari suatu penelitian.44
43 Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Jilid 1, (Yogyakarta: Andi Offset,
2004), hlm. 63.
44 Alimuddin Tuwu, Pengatar Metode Penelitian, (Jakarta: UI-Press, 1993), Cet. 1, hlm.
13.
Pendidkan Agama Islam Media Pembelajaran
𝑟𝑥𝑦 =𝑁𝛴𝑥𝑦− ∑𝑥 ∑𝑦
𝑁𝛴𝑥2 − ∑𝑥 2 𝑁𝛴𝑦2 − 𝛴𝑦 2
Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam
Sedangkan hipotesis yang diajukan oleh penulis adalah: “Ada
hunungan positif dan signifikan dari penggunaan media pembelajaran
terhadap prestasi belajar pendidikan agama Islam siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, yaitu penelitian
yang bertujuan melakukan studi yang mendalam mengenai suatu unit
sosial dengan sedemikian rupa, sehingga menghasilkan gambaran yang
terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai unit sosial tersebut.45
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana jenis
penelitian kuantitatif di lakukan untuk membuktikan atau menguji teori
yang telah di Rumuskan melalui hepotesa. Alasan pemilihan jenis
penelitian kuantitatif yaitu dalam penelitian ini hendak menguji suatu teori
yang telah di rumuskan. Adapun hepotesa yang telah di rumuskan adalah
teori hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar
siswa.
B. Lokasi dan objek penelitian
Lokasi pelaksanaan penelitian ini berada di SMPN 20 Makassar
adapun alasan penelitian memilih lokasi penelitian karena sekolah ini
terdapat jumlah siswa yang cukup banyak, penelitian ini untuk mengetahui
apakah ada hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi
belajar pendidikan agama islam di SMPN 20 Makassar.Adapun objek
penelitian ini adalah siswa kelas VII.
45
Saifudin Azwar, Metode Penelitian, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hal. 8
32
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa
saja yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut,kemudian di tarik kesimpulanya.46 Dalam
penelitian kuantitatif variabel penelitian di bedakan menjadi dua jenis,
yaitu variabel bebas(independent) dan variabel terikat (dependent)47.
Sedangkan variabel dalam penelitian ini adalah
1. Variabel bebas (independent)
“Media pembelajaran” menjadi variabel bebas, karena menjadi
sebab timbulnya variabel terikat.
2. Variabel terikat (denpendent)
“Prestasi belajar PAI” menjadi variabel terikat, karena variabel
ini di pengaruhi oleh variabel bebas.
D. Devinisi operasional variabel
1. Pengertian media pembelajaran
Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat di
pergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan
kemampuan atau keterampilan pembelajaran sehingga dapat mendorong
terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang
dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/pelatihan.
46
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Bandung: Alfabeta, 2010), hal. 60.
47
Ibid, hal.61
2. Prestasi belajar PAI
Prestasi belajar pai adalah hasil kegiatan belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat
mencerminkan hasil pembelajaran pai yang sudah di capai oleh setiap
anak dalam periode tertentu. Hal tersebut di tunjukkan dengan perolehan
hasil penilaian ujian akhir semester pertama yang dilakukan oleh guru
mata pelajaran PAI.
E. Populasi dan sampel
1. Populasi
Populasi adalah sumber data dalam penelitian tertentu yang
memiliki jumlah banyak dan luas.48 Populasi dalam penelitian ini adalah
siswa kelas VII di SMPN 20 Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi.49 Sampel berarti bahwa
sebagian dari populasi yang di ambil guna melakukan penelitian agar
mempermudah proses penelitian.
F. Instrument penelitian
Instrument pengumpulan data adalah alat bantu yang di gunakan
untuk mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian (suharsimi
arikunto
48
Dedi Darmawan.Metode penelitian kuantitaif.(Bandung:PT Remaja Rosakaya.2013 hal. 137 49
Ibid hal 138
1. Pedoman observasi
Observasi (pengamatan) merupakan sebuah tekhnik
pengumpulan data yang mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, pelaku kegiatan,
benda-benda, wakti, peristiwa, tujuan, dan perasaan.50
2. Pedoman wawancara
Wawancara (interview) adalah pertemuan dua orang untuk
bertukarinformasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna suatu topik tertentu.51
3. Angket
Angket adalah sejumlah pertanyaan yang di berikan kepada orang
lain dengan maksud agar orang yang di beri tersebut tersedia memberikan
respon sesuai dengan permintaan pengguna (suharsimi arikunto).52
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan upaya mengumpulkan data dengan
menghimpun menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen gambar,
tulis. Maupun elektronik.53 Metode dokumentasi merupakan metode utama
yang di gunakan untuk memperoleh data, metode dokumentasi di
50
Suharsimi Arikuto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Jakarta :Rineka
Cipta,2006)hal.134 51
Ibid hal 136 52
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif..., hal. 319. 53
Ibid., hal. 138.
gunakan untuk memperoleh hasil pembelajaran dan prestasi belajar pai
siswa SMPN 20 Makassar selain itu peneliti mengharapkan mendapatkan
data-data gambaran umum SMPN 20 Makassar.
G. Teknik pengumpulan data
Adapun tekhnik pengumpulan data adalah sebagai berikut
1. Angket
Angket bertujuan untuk memperoleh latar belakang peserta didik
sebagai bahan untuk mrnganalisis proses belajar mereka.
2. Observasi
Observasi disini mengharuskan peneliti turun ke lapangan
mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang , tempat , pelaku,
kegiatan, bendsa-benda, waktu, peristiwa, tujuan, dan perasaan. Metode
ini di gunakan peneliti untuk mengetahui gambaran umum sekolah.
3. Wawancara
Wawancara ini di gunakan saat pra penelitian untuk memperoleh
informasi terkait dengan gambaran umum kemampuan pemanfaatan
media pembelajaran dan gambaran umum tentang prestasi belajar PAI.
Selain itu wawancara di gunakan untuk mengetahui hasil pembelajaran
media pembelajaran.
4. Dokumentasi
Di gunakan untuk memperoleh hasil pembelajaran media
pembelajaran dan prestasi belajar PAI siswa SMPN 20 Makassar selain
itu peneliti mengharapkan mendapatkan data-data gambaran umum
SMPN 20 Makasssar.
H. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis antara Hubungan pemanfaatan media
pembelajaran dengan prestasi belajar pendidikan agama islam di SMP
Negeri 20 Makassar. penulis menggunakan analisis korelasi product
moment. Penulis menggunakan rumus ini karena rumus ini digunakan
untuk melukiskan hubungan antara dua variabel yang berjenis interval.
Rumusnya adalah sebagai berikut:
I. = ∑ ∑
√ − ∑ −
J. Keterangan:
K. =Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
L. y =Jumlah perkalian antara variabel x dan Y
M. ∑ 2 =
N. ∑ 2 =
O. ∑ 2 =
P. ∑ 2 =
Q.
R.
Korelasi product moment dilambangkan (r) dengan ketentuan r
tdak lebih besar dari harga (-1 r +1) apabila nilai r=-1 maka korelasi
dianggap negatif sempurna, jika r=0 maka artinya tidak ada korelasi, dan
r=1 maka korelasinya sangat kuat . sedangkan arti harga rakan
dikonsuktasikan dengan harga tabel intrepertasi nilai r berikut:
Interval Koefisien ( Besarnya “r”
Product Moment)
Tingkat Hubungan
0,00-0.20 Sangat Rendah
0,30-0,40 Rendah
0,40-0,70 Cukup Kuat/Sedang
0,70-0,90 Kuat
0,90-1,00 Sangat Kuat
S. Tabel I.IV Interval Koefisien
BAB IV
HASIL PENELITIAN
C. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Gambaran singkat SMP Negeri 20 Makassar
SMP Negeri 20 Makassar yang berada di Jl. Inspeksi PAM No. 20
Antang Makassar,Merupakan salah satu sekolah menengah pertama
negeri yang ada di provinsi sulawesi selatan, indonesia. sama dengan
SMP pada umumnya di indonesia masa pendidikan sekolah di SMPN 20
Makassar di tempuh dalam waktu tiga tahun pelajaran, mulai dari kelas VII
samapai kelas IX. pada tahun 2007, sekolah ini menggunakan kurikulum
tingkat satuan pendidikan dan sekolah ini memiliki peserta didik sebanyak
994 orang dengan dua program yang dibina, yaitu IPA dan IPS.
a. Identitas Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 20Makassar
No. Statistik Sekolah / NPSN : 201106010020 / 40307326
Tipe Sekolah : A
b. lokasi Sekolah
Alamat Sekolah : Jl. Inspeksi PAM No. 20 Antang
Makassar
Kecamatan : Manggala
Kota : Makassar
Propinsi : Sulawesi Selatan
Telepon/HP/Fax : (0411) 495 715 / 082346574422
Email :
Status Sekolah : Negeri
c. Data Perlengkapan Sekolah
Nilai Akreditasi Sekolah : A Skor = 87
Luas Lahan : 19.604 m2
Jumlah ruang pada lantai 1 : 30 ruang
Jumlah Rombel : 30
Tahun didirikan : 1985
Nama Kepala Sekolah : Hj. ASRIAH, S. Pd., M.Pd.
No. SK. Kepala Sekolah : 821.29.221-2016
2. Daftar Pendidik dan Tenaga kependidikan SMPN 20 Makassar
Tenaga pendidik di SMPN 20 Makassar berjumlah 51 orang, guru
honorer sebanyak 7 orang. Tenaga kependidikan di SMPN 20 Makassar
sebanyak 5 orang dengan status PNS.
39
Tabel: 4.1
Nama-nama Guru di SMPN 20 Makassar
No
Nama Guru
Gelar
Jabatan\Mata Pelajaran
1 Nihaya Dra Guru Pend. Agama Islam
2 Cherawati S.Pd.I Guru Pend. Agama Islam
3 Margaretha Menang S.Pd.K Guru Pend. Agama Kristen
4 Ermin S.Pd.I Guru Pend. Agama Islam
5 Hj Rosnaini S.Pd PKN
6 Hakimah Nur S.Pd PKN
7 Hj Salmiyah S.pd,M.pd Bahasa Indonesia
8 Minati Dra Bahasa Indonesia
9 Baho Datu S.Pd Bahasa Daerah
10 Darwati Majid S.Pd Bahasa Indonesia
11 Endang Supriyanti S.Pd Bahasa Indonesia
12 Tenri Dasrawati S.Pd,.M.Pd Bahasa Indonesia
13 Faisal Drs Bhs. Inggris
14 Hijrawati S.Pd,.M.Pd Bhs. Inggris
15 H. Hamzah M.Pd Bhs. Inggris
16 Kurnia S.Pd Matematika
17 Hj. Sitti Nuraeni B, S. Pd Matematika
18 Najamuddin S.Pd,.M.Pd Matematika
19 Mutmainnah S.Pd,.M.Pd Matematika
20 Ratna Dewi Arifuddin S.Pd Matematika
21 Hj Hani S.Pd IPA
22 Muh. Said S.Pd,. M.SI IPA
23 Susilawati Renreng S.Pd IPA
24 Paulus Rente S.Pd,M. Pd IPA
25 Syamsuniza S.Pd IPA
26 Harnon S.Pd IPA
27 Haidir S.Pd IPS
28 Ratna S.Pd IPS
29 Hj Sukma S.Pd IPS Prakarya
30 Khaerul Anam S.Pd IPS
31 Ludowikus S.Pd,K Pend. Agama Kristen
32 Husna S.Pd IPS
33 H. Abd Aziz Drs PJOK
34 Manno Jolla - PJOK
35 Kalsum S.Pd Seni Budaya
36 Acmad Fauzi S.Pd Seni Budaya
37 Hj Rukmini S.Pd Seni Budaya
38 Hj Satriani Arif - Prakarya
39 Rahmatia Dra Bahasa Daerah
40 Nuraida S.Pd Prakarya Ipa
41 Nurlela - Bahasa Inggris
42 Relawati S.Pd PPKN
43 Abdul Kadir S.Pd Bahasa Indonesia
44 Nur Alamsyah - Prakarya
45 Siti Muhajirat S.Pd Prakarya
46 Nursaini - PPKN
47 Rahmaniya S.Pd Matematika
48 A. Syarif Hidayatullah S.Pd PJOK
49 Dewisriani S.Pd IPS
50 St. Nurjannah Dewi S.Pd Bhs. Inggris
51 Rinita Dwi Sani S. SI. Gr Matematika
Sumber Data: Diambil dari Tata Usaha SMPN 20 Makassar tahun
pelajaran 2019-2020
3. Fasilitas Sekolah
Pada dasarnya fasilitas sarana dan prasarana adalah berfungsi
sebagai faktor pendukung proses belajar mengajar. Maju mundurnya
fasilitas yang ada pada sekolah ditentukan oleh baik dan buruknya
fasilitas yang dimiliki sekolah tersebut. maka fasilitas yang ada pada
SMPN 20 Makassar sebagai berikut:
Tabel: 4.2
Gambaran Fasilitas SMPN 20 Makassar
No
Jenis Ruangan
Dibutuh
Kan
Ada
Kondisi Ket
Rusak
Sedang
Rusak
Berat
Kura
ng
Leb
ih
1 Teori Belajar 30 30 5 4 - -
2 Kepala Sekolah 1 1 - - - -
3 Wkl. Kepala
Sekolah
1 1 - - - -
4 Tata Usaha 1 1 - - - -
5 Praktik Komputer 1 1 - - - -
6 Perpustakaan 1 1 - - - -
7 Lab. IPA Biologi 1 1 - - - -
8 Lab. IPA Fisika 1 1 - - - -
9 Lab. Komputer 1 - - - 1 -
10 Lab. Bahasa 1 - - - 1 -
11 Sanggar Seni 1 1 - - - -
12 Kurikulum
13 Kesiswaan
14 BP/BK
15 Mushollah 1 √
16 UKS/PMR - √
17 Pramuka 1 √
18 OSIS 1 √
19 K. Mandi/WC
Kasek
1 √
20 K.Mandi/WC Guru 2 √
21 K.Mandi/WC TU 1 √
22 K.Mandi/WC Siswa 12 √
23 Koperasi 1 √
Sumber data: diambil dari tata usaha SMPN 20 Makassar tahun pelajaran
2018-2019
4. Visi, Misi dan Tujuan SMPN 20 Makassar
Visi Sekolah:
Adapun visi dari SMPN 20 Makassar adalah “Mewujudkan inmsan
yang Beriman dan terampil Mandiri Berbudaya Berkarakter Berakhlak
Mulia dan Berwawasan Lingkungan
Misi Sekolah:
1) Mengamalkan ajaran islam dengan menanamkan nilai keimanan dan
ketaqwaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa pencapaian 8 standar
nasional pendidikan dalam mewujudkan sekolah inovatif dan kreatif.
2) Memotifasi peserta didik dalam menggali. Mengembangkan potensi
peserta didik melalui budaya seni dan olaraga.
3) Membina kemandirian peserta didik melalui pembiasaan
kewirausahaan dan pengem,bangan diri yang terencana dan
berkesinambungan.
4) Mengembangkan budaya baca dalam memperluas perkembangan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
5) Pengintegrasian silabus dan RPP tentang lingkungan hidup.
6) Menanamkan cinta kebersihan dan keindahan lingkungan melalui
prinsip-prinsip adiwiyata dan MTR (makassar tidak rantasa).
7) Melestarikan lingkungan dengan budaya hidup sehat.
Tujuan Sekolah:
1) Mengembangkan budaya sekolah yang religius melalui kegiatan
keagamaan dalam menghadapi era globalisasi bebas nafsa.
2) Menerapkan pendekatan saintifik pembelajaran aktif kreatif dan
innovatif yang berlangsung sesuai perkembangan untuk semua mata
pelajaran.
3) Mengembangkan berbagai kegiatan dalam proses belajar baik `di
dalam maupun di luar kelas berbasis teknologi dan membentuk insan
yang berkarakter dan berakhlak mulia.
4) Menumbuhkan rasa percaya diri dan kemampuan peserta didik
dalam mewujudkan potensi yang ada, baik pada bidang olaraga
maupun seni budaya dalam mewujudkan kearifan lokal.
5) Menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial dan pengembangan diri
yang menjadi bagian dari pembinaan kemandirian peserta didik.
Gambar 4.1
Struktur Organisasi SMPN 20 Makassar
1.
2.
B. Hasil Penelitian
1. Pemanfaatan Media Pembelajaran di SMPN 20 Makassar
Manfaat media pembelajaran adalah media sebagai salah satu alat
bantu untuk memperlancar dan mempertinggi proses belajar mengajar
dan alat tersebut memberikan pengalaman yang mendorong motivasi
belajar siswa serta memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
dan mempertinggi daya serap belajar siswa sesuai dengan taraf berpikir
siswa. Oleh sebab itu, perencanaan program media yang dilaksanakan
secara sistematik berdasarkan kebutuhan dan karakteristik siswa yang
diarahkan pada tujuan yang akan dicapai dapat mengatasi hambatan-
Hj. Asriah, S.Pd, M.Pd.
Wakil Kepala Sekolah
KURIKULUM
Mutmainnah, S.Pd., M.Pd.
Haidir, S.Pd
KESISWAAN
SARANA/ PRASARANA
HUMAS/ DUDI
Drs.H. Abd Asiz
Drs. Muh. Ahyar. M.Pd
WALI-WALI KELAS
Siswa
hambatan berkomunikasi, keterbatasan fisik dalam kelas, serta sikap pasif
anak didik serta mempersatukan pengamatan anak.untuk menetahui
pemanfaatan angket di SMPN 20 Makassar peneliti membagikan angket
kepada para siswa. Dari hasil angket diketahui bahwa jumlah skor
jawaban siswa dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Tabel 4.3
Skor Angket Siswa Kelas VII SMPN 20 Makassar
NO NAMA SISWA SKOR ANGKET
1 Fuad Haidir 58
2 Fahri Ramadhan Mustari 63
3 Muammar Ibnu Aqil 62
4 Nur Resky Apriani 53
5 Nur Awlia Rahma 57
6 Megawati 60
7 Andi Maharani 60
8 Muh Alif Pranata 64
9 M Yusran 56
10 Fadil Riski 62
11 Nabil Labib Tasakib 57
12 Nurfadilla 61
13 Andika 58
14 Muh At tahir 61
15 Satrio Pamungkas 61
16 Muh Rial 61
17 Muh Firdaus Aziz Lira 55
18 Raditya 61
19 Muh Rifai 63
20 Nazwa Navalya 62
21 Arfandi Ahman 62
22 Ekawati Ramadani 62
23 Febriani 62
24 Muh Fajri Syamsuddin 56
25 Siti Khodima 62
26 Kaylila Utari Nur 61
27 Muh Rafli Ramadhan 56
28 Aisyiah Nur 66
29 Syahrul Gunawan 58
30 Syahratul Maharani 58
31 Reski Kasim 57
Jumlah 1,855
Dari hasil angket diketahui bahwa skor berkisar di angka 50-65.
Yang menunjukkan bahwa skor tersebut baik karena merujuk dari
penskoran di bawah ini:
TABEL IV.4
Penggunaan Media Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
11 12 8 0
35% 39% 26% 0%
31 100%
Sember data dari angket 1
Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan media
pembelajaran diketahui bahwa terdapat 11 siswa yang mengatakan
selalu dengan presentase 35 %, 12 siswa yang mengatakan sering
dengan presentase 39%, 8 siswa mengatakan kadang-kadang
dengan presentase 26 %. dan tidak terdapat siswa yang
mengatakan tidak perna. Berdasarkan dari data di atas maka dapat
disimpulkan bahwa pemanfaatan media pembelajaran di SMPN 20
Makassar dalam kategori baik.
Tabel: Iv.3
Pemanfaatan Media Pembelajaran Sesuai Dengan Materi
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
13 12 6 0
41% 39% 20% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 2
Berdasarkan hasil penelitian pemanfaatan media
pembelajaran sesuai dengan materi diketahui bahwa terdapat 13
siswa yang mengatakan selalu dengan presentase 41 %, 12 siswa
yang mengatakan sering dengan presentase 39%, 8 siswa
mengatakan kadang-kadang dengan presentase 20 %. dan tidak
terdapat siswa yang mengatakan tidak perna. Berdasarkan dari data
di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan media
pembelajaran sesuai dengan materi di SMPN 20 Makassar dalam
kategori baik.
Tabel: IV.4
Penggunaan Media Secara Lengkap
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
8 15 8 0
26% 48% 26% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 3
Pada angket nomor 3 menanyakan tentang penggunaan
media secara lengkap dan ternyata terdapat 8 siswa yang
mengatakan selalu atau sebesar 26% dari jumlah responden,
terdapat 15 orang atau 48% yang menyatakan sering , terdapat 8
siswa yang menyatakan kadang-kadang dengan presentase 26%
dan yang menyatakan tidak pernah sebanyak 0%.
Tabel:IV.5
Pemanfaatan Media Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
16 15 0 0
52% 48% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 5
Pemanfaatan media pemnbelajaran oleh guru PAI diketahui
dengan angket nomor 5 dengan jumlah responden yang menjawab
selalu sebesar 16 siswa atau 52% dari jumlah responden
keseluruhan, 15 siswa atau 48% menyatakan sering, 0% yang
menyatakan kadang-kadang, dan yang menyatakan tidak pernah
sebanyak 0%.
Tabel: IV.6
Pemanfaatan Media Dengan Baik
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
25 6 0 0
81% 19% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 6
Berdasarkan angket pemanfaatan media dengan baik nomor
6 dapat diketahui bahwa 25 siswa yang mengatakan selalu 81%
responden atau 6 siswa yang menyatakan sering dengan
presentase 19%. 0% yang menyatakan kadang-kadang, dan yang
menyatakan tidak pernah sebanyak 0%.
Tabel: IV. 7
Penggunaan Media Pembelajaran dengan Alat Yang
Berbeda-Beda
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang Kadang-KADANG
Tidak Pernah
10 11 10 0 0
32% 36% 32% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 7
Berdasarkan angket keterampilan guru nomor 7 dapat
diketahui bahwa 32% responden atau 10 siswa yang menyatakan
bawa guru menggunakan media pembelajaran yang berbeda-beda,
yang menjawab sedang sebanyak 36% responden atau 11 orang,
demikian pula yang menjawab kurang sebesar 32% responden atau
10 siswa, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0
siswa.
Tabel: IV.8
Pemahaman Siswa dengan Penerapan Media
Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sering
Kadang-kadang Tidak Pernah
19 12 0 0
61% 39% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 8
Pada angket nomor 8 pemahaman siswa terhadap materi
dengan penerapan media pembelajaran dan ternyata terdapat 19
siswa atau sebesar 61% yang mengatakan selalu terdapat 39%
atau 12 siswa yang menyatakan sering, dan yang menyatakan
kadang-kadang dan tidak perna sebanyak 0%.
Tabel: IV.9
Penguasaan Media pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
21 10 0 0
68% 32% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 8
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 21 siswa yang
mengatakan bahwa guru menguasai media pembelajaran atau
sebesar 68% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat
10 siswa atau 32% yang menyatakan sedang dan yang menyatakan
kadang-kadang dan tidak perna sebanyak 0%.
Tabel: IV.10
Penguasaan Materi Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
26 7 0 0
84% 16% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 10
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 26 siswa yang
mengatakan bahwa guru menguasai materi pembelajaran atau
sebesar 84% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 7
siswa atau 16% yang menyatakan sedang dan yang menyatakan
kadang-kadang dan tidak pernah sebanyak 0%.
TABEL IV.11
Keterkaitan Penggunaan Media
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
20 11 0 0
65% 35% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 11
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 20 siswa yang
mengatakan bahwa ada keterkaitan penggunaan media
pembelajaran atau sebesar 65% dari jumlah siswa yang
menyatakan selalu, terdapat 11 siswa atau 35% yang menyatakan
sedang dan yang menyatakan kadang-kadang dan tidak pernah
sebanyak 0%.
TABEL IV.12
Pemberian Umpan Balik
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
15 10 6 0
49% 32% 19% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 12
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 15 siswa yang
mengatakan bahwa ada pemberian umpan balik atau sebesar 49%
dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 10 siswa atau
32% yang menyatakan sedang dan demikian pula yang menjawab
kadang-kadang sebesar 19% responden atau 6 siswa, dan yang
menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.13
Penggunaan Media Pembelajaran Yang Menyenangkan
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
21 10 0 0
68% 32% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 13
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 21 siswa yang
mengatakan bahwa ada penggunaan media yang menyenangkan
68% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 10 siswa
atau 32% yang menyatakan sedang dan yang menyatakan kadang-
kadang dan tidak pernah sebanyak 0%.
TABEL IV.14
Siswa Termotivasi Untuk Belajar Agama Islam
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
23 5 3 0
74% 16% 10% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 14
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 23 siswa yang
mengatakan bahwa ada siswa termotivasi untuk belajar PAI atau
sebesar 74% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 5
siswa atau 16% yang menyatakan sedang dan demikian pula yang
menjawab kadang-kadang sebesar 10% responden atau 3 siswa,
dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.15
Guru menggunakan berbagai macam media pembelajara
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
18 7 6 0
58% 22% 20% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 15
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 18 siswa yang
mengatakan bahwa ada guru menggunakan berbagai macam media
pembelajaran atau sebesar 58% dari jumlah siswa yang
menyatakan selalu, terdapat 7 siswa atau 22% yang menyatakan
sedang dan demikian pula yang menjawab kadang-kadang sebesar
20% responden atau 6 siswa, dan yang menjawab tidak pernah
sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.16
Guru Mengamati Saat Penanyangan Media Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
8 7
16 0
26% 22% 52% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 16
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 8 siswa yang
mengatakan bahwa ada penayangan media pembelajaran atau
sebesar 26% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 7
siswa atau 22% yang menyatakan sedang dan demikian pula yang
menjawab kadang-kadang sebesar 16% responden atau 56 siswa,
dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.17
Siswa Menanyakan Pelajaran Kepada Guru
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
15 10 6 0
48% 32% 20% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 17
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 15 siswa yang
mengatakan bahwa ada siswa menanyakan pelajaran kepada guru
sebesar 48% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat
10 siswa atau 32% yang menyatakan sedang dan demikian pula
yang menjawab kadang-kadang sebesar 20% responden atau 6
siswa, dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.18
Guru Terampil Memberikan Variasi Dalam Proses Pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
31 0 0 0
100% 0% 0% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 18
Berdasarkan hasil penelitian di ketahui bahwa terdapat
100% siswa yang menyatakan bahwa guru terampil dalam
memberikan variasi dalam proses pembelajaran agama islam, siswa
yang menyatakan 0%, siswa yang menyatakan guru kurang terampil
dalam memberikan variasi dalam proses pembelajaran agama islam
sebanyak 0%, dan siswa yang menyatakan bahwa guru tidak
pernah terampil memberikan variasi dalam proses pembelajaran
agama islam sebanyak 0%
TABEL IV.19
Siswa ramai ketika guru pai menjelaskan menggunakan media
pembelajaran
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
21 5 5 0
68% 16% 16% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 19
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 21 siswa yang
mengatakan bahwa ada siswa ramai ketika guru menjelaskan
sebesar 68% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 5
siswa atau 16% yang menyatakan sedang dan demikian pula yang
menjawab kadang-kadang sebesar 16% responden atau 5 siswa,
dan yang menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
TABEL IV.20
Siswa kesulitan menjawab pertanyaan guru
NO JAWABAN FREKUENSI PERSENTASE
1 2 3 4
Selalu Sedang
Kadang-Kadang Tidak Pernah
5 5
21 0
16% 16% 68% 0%
Jumlah 31 100%
Sumber data angket nomor 20
Pada tabel diatas di lihat bahwa terdapat 5 siswa yang
mengatakan bahwa ada siswa kesulitan menjawab pertanyaan guru
sebesar 16% dari jumlah siswa yang menyatakan selalu, terdapat 5
siswa atau 16% yang menyatakan sedang dan demikian pula yang
menjawab kadang-kadang sebesar 68% atau 21 siswa, dan yang
menjawab tidak pernah sebanyak 0% atau 0 siswa.
2. Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20
Makassar
Prestasi belajar siswa diambil dari nilai siswa pada buku daftar
nilai(legger). Prestasi belajar yang diambil penulis adalah nilai rapor siswa
pada semester ganjil sebagai berikut :
Tabel 4.21
Daftar Nilai Rapor PAI Siswa Kelas VII
NO NAMA SISWA NILAI
1 Fuad Haidir 80
2 Fahri Ramadhan Mustari 78
3 Muammar Ibnu Aqil 75
4 Nur Resky Apriani 75
5 Nur Awlia Rahma 85
6 Megawati 80
7 Andi Maharani 83
8 Muh Alif Pranata 76
9 M Yusran 80
10 Fadil Riski 83
11 Nabil Labib Tasakib 75
12 Nurfadilla 79
13 Andika 85
14 Muh At tahir 80
15 Satrio Pamungkas 80
16 Muh Rial 84
17 Muh Firdaus Aziz Lira 76
18 Raditya 78
19 Muh Rifai 83
20 Nazwa Navalya 81
21 Arfandi Ahman 78
22 Ekawati Ramadani 84
23 Febriani 80
24 Muh Fajri Syamsuddin 84
25 Siti Khodima 75
26 Kaylila Utari Nur 83
27 Muh Rafli Ramadhan 85
28 Aisyiah Nur 77
29 Syahrul Gunawan 75
30 Syahratul Maharani 85
31 Reski Kasim 80
Jumlah 2,482
berikut uraian analisis statistik nilai keseluruhan siswa pada
matapelajaran pendidikan agama islam di SMPN 20 Makassar sebagai
berikut:
Berdasarkan tabel di atas Jumlah nilai keseluruhan pendidikan
agama islam di SMPN 20 Makassar yang diteliti sejumlah 2,482. Setelah
nilai dibagi dengan jumlah responden yang berjumlah 31 orang, maka nilai
rata-rata Siswa/Siswi SMPN 20 Makassar adalah 75,04. Dengan
demikian nilai rata-rata bidang studi pendidikan agama islam adalah baik.
Hasil tersebut bila ditafsirkan sesuai dengan hasil belajar siswa (raport),
nilai 70 ke atas berarti lulus. Berikut analisis frekuensi
3. Hubungan Pemanfaatan Media Pembelajaran Dengan Prestasi
Belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN 20 Makassar
Berikut adalah pengujian dari hubungan pemanfaatan media
pembelajaran dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam di SMPN
20 Makasssar. Dimana X adalah Pemanfaatan Media Pembelajaran Dan
Y dalah Prestasi Belajar Pendidkan Agama Islam.
Tabel 4.22
Variabel X Dan Y
X X2 Y Y2 XY
58 3,364 80 6,400 4,640
63 3,969 78 6,084 4,914
62 3,844 75 5,625 4,650
53 2,809 75 5,625 3,975
57 3,249 85 7,225 4,845
60 3,600 80 6,400 4,800
60 3,600 83 6,889 4,980
64 4,096 76 5,776 4,864
56 3,136 80 6,400 4,480
62 3,844 83 6,889 5,146
57 3,249 75 5,625 4,275
61 3,721 79 6,241 4,819
58 3,364 85 7,225 4,930
61 3,721 80 6,400 4,880
61 3,721 80 6,400 4,880
61 3,721 84 7,056 5,124
55 3,025 76 5,776 4,180
61 3,721 78 6,084 4,758
63 3,969 83 6,889 5,229
62 3,844 81 6,561 5,022
62 3,844 78 6,084 4,836
62 3,844 84 7,056 5,208
62 3,844 80 6,400 4,960
56 3,136 84 7,056 4,704
62 3,844 75 5,625 4,650
61 3,721 83 6,889 5,063
56 3,136 85 7,225 4,760
66 4,356 77 5,929 5,082
58 3,364 75 5,625 4,350
58 3,364 85 7,225 4,930
57 3,249 80 6,400 4,560
X=1,855 =111,309 Y=2,482 = 199,084 =144,494
= − ∑ ∑
2 − ∑ 2 2 − 2
− 2 2
− − 2 2
= −
− −
=
=
√
=
=
Dari perhitungan di atas ternyata angka korelasi antara variabel X
dan variabel Y sebesar 0,487 itu berarti korelasi tersebut bertanda positif.
Untuk melihat interpretasi terhadap angka indeks korelasi product moment
secara kasar atau sederhana terletak pada angka 0,40-0,500 yang berarti
korelasi antara variabel X dan variabel Y itu adalah terdapat korelasi yang
cukup.
Berdasarkan uraian statistik di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
penelitian menunjukan terdapatnya hubungan positif yang signifikan
antara hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan agama islam sebesar 67%.
Pemanfaatan media pembelajaran memiliki peran untuk membantu
siswa dalam kegiatan belajar terutama pada bidang studi Pendidkan
Agama Islam, karena disamping materi pelajaran bidang studi tersebut
diambil dari potongan ayat Al-Qur`an yang terdapat pada juz`amma, juga
dapat meningkatkan daya ingat dan memberi ketenangan.
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diimplikasikan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis, seperti yang dikemukakan
sebelumnya yaitu bahwa pemanfaatan media pembelajaran dapat
mempengaruhi prestasi belajar pendidikan agama islam. Hal ini
memberikan implikasi bahwa hubungan keduanya terbentuk seperti garis
lurus yang saling berhubungan dan bekerja sama, dalam arti jika
pemanfaatan media pembelajaran prestasi belajar pendidikan agama
islam juga meningkat. Implikasi praktis yang dapat dilakukan adalah
upaya peningkatan pemanfaatan media pembelajaran terhadap prestasi
belajar pendidikan agama islam.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manfaat media pembelajaran adalah media sebagai salah satu alat
bantu untuk memperlancar dan mempertinggi proses belajar mengajar
dan alat tersebut memberikan pengalaman yang mendorong motivasi
belajar siswa serta memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak
dan mempertinggi daya serap belajar siswa sesuai dengan taraf berpikir
siswa. Dari hasil angket diketahui bahwa skor berkisar di angka 50-65.
Yang menunjukkan bahwa skor tersebut baik. Sedangkan nilai rata-rata
Siswa/Siswi SMPN 20 Makassar adalah 75,04. Dengan demikian nilai
rata-rata bidang studi Pendidikan Agama Islam adalah baik. Berdasarkan
data statistik yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian
menunjukan terdapatnya hubungan positif yang signifikan antara
hubungan pemanfaatan media pembelajaran dengan prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam.
B. Saran
Berdasarkan hasil penilitian, penulis memberikan bebrapa saran
agar dapat menjadi masukan yang baik bagi seluruh pihak guna
memperbaiki yang masih di anggap kurang, adapun saran penulis sebagai
berikut:
a. Bagi pihak guru penulis menghimbau agar pemanfaatan
media pembelajaran lebih dikuasai lagi serta metode
pembelajarannya.
b. Kepada orang tua penulis menghimbau agar lebih
memberikan motivasi atau dorongan kepada anak agar lebih
semnagat dalam belajar.
c. Perlu adanya kerja sama di semua pihak, baik itu sekolah,
orang tua siswa masyarakat, serta siswa itu sendiri.
64
63
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur‟an dan Terjemahan
35 Clifford T. Morgan, Introduction to Psychology, (New York: Mc. Hill
Book Company, 2011)
Ahmadi, Islam Sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, (Semarang: Aditya
Media denganIAIN Walisongo Press)
Akhmad Sudrajat, Kurikulum dan Pembelajaran, http://akhmadsudrajat.
wordpress.com /2008 /01/12/ media -pembelajaran/ , Selasa
11/11/2008, hlm. 1
Arief Sardiman, dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: CV. Raja Wali, 2000),
Cet. 5, hlm. 6.
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta:
Ciputat Pers, 2002), Cet. 2, hlm. 11.
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2005),
Chabib Thoha, (ed.), PBM-PAI Di Sekolah Eksistensi dan Proses Belajar
Mengajar
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka,
2015)
Fatah Syukur, Teknologi Pendidikan, (Semarang: RaSAIL, 2005), Cet. 1,
hlm. 125.
Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran tentang Pendidikan Islam,
(Bandung: PT. Alma‟arif, 2009),
Kementrian Agama RI., Al Qur’an dan Terjemahannya,Semarang: CV.
Toha Putra, 2005.
Lester D Crow, dan Alice Crow, Human Development and Learning, (Inew
York: American Book Company, 2011)
M. Buchori, Teknik-teknik Evaluasi dalam Pendidikan, (Bandung:
Jemmars, 2011),
Mujamma‟ Khadima al Huraiman asy Syarifain al Malik Fadh, al-Qur’an
dan Terjemahannya, (Medinah Munawarah: li thiba‟at al Mush-
haf asy-Syarif, 2000)
Mustafa Fahmi, Psychologiat at Ta’allum, (Mesir: Darmishrli Al-Thabah,
t.th),
Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar
Baru Algensindo, 2004),
65
Pendidikan Agama Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), Cet. 6,
hlm. 269.
Poerwadarminta WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 2005),
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2005),
Stones E., Readings in Educational Psychology Learning and Teaching,
(London: Methuen & Co LTD, 2000),Cet.3
Syaiful Bahri Djamarah dan Asman Zein, Strategi Belajar Mengajar,
(Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2006), Cet. 3, hlm. 120.
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Sistem Pendidikan Nasional (SIKDIKNAS),
(Bandung: CV. Nuansa Aulia, 2005), Cet. 1, hlm. 15.
Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003, (Jakarta: Depdiknas, 2003),
Cet. 1,.
Wijaya Kusumah, Media Pembelajaran,http://wijayalabs. blogspot.com
/2007/11/ media- pembelajaran. html, Selasa 11/11/2008, hlm.
1.
Zakiah Daradjat, dkk., Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam,
(Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
L
A
M
P
I
R
A
N
ANGKET
Petunjuk Pengisian
a. Tulis nama dan alamat dengan jelas
b. Berilah tanda (x) pada huruf a,b,c dan d sesuai dengan keadaan
yang ada pada diri anda
c. selanjutnya atas bantuan dan partisipasi anda dalam pengisian
angket ini disampaikan terimakasih
Nama :
Kelas :
Pertanyaan Angket: Pemanfaatan Media Pembelajaran dengan Prestasi
Belajar PAI
NO PERTANYAAN
SL S KD TP
1
Apakah guru pai sering menggunakan
media pembelajaran setiap kali
pembelajaran di mulai?
2
Apakah guru pai menggunakan media
pembelajaran sesuai dengan materi
yang diberikan ?
3
Apakah guru pai menggunakan media
pembelajaran secara lengkap saat
proses pembelajaean berlangsung?
4
Apakah guru pai menggunakan media
pembelajaran tidak sesuai dari materi
yang diajarkan?
5
Apakah anda merasa belum pernah
menemukan media pembelajaran yang
digunakan guru pai saat ini?
6
Apakah guru pai menggunakan media
pembelajaran dengan baik?
7
Apakah guru pai menggunakan media
pembelajaran dengan alat yang
berbeda-beda
8
Apakah anda paham dengan
penjelasan guru yang disampaikan
dengan media pembelajaran?
9
Apakah anda meminta bantuan teman
yang sudah mengerti ketika bingung
dengan penjelasan guru pai
10
Apakah guru pai menggunakan media
yang itu-itu saja ataukah menggunakan
media yang lain?
11
Apakah ada keterkaitan waktu ketika
guru menggunakan media
pembelajaran?
12
Apakah guru memberikan umpan balik
sesuai menyampaikan materi
menggunakan media pembelajaran?
13
Apakah penggunaan media
pembelajaran oleh guru pai membuat
anda senang dalam belajar?
14
Apakah guru pai termotivasi dalam
menguasai media pembelajaran?
15
Apakah guru pai menggunakan
berbagai macam media pembelajaran?
16
Apakah guru pai ikut serta dalam
mengamati media pembelajaran yang
ditayangkan
17
Apakah guru pai memberi anda
kesempatan untuk bertanya pada saat
menggunakan media pembelajaran
18 Apakah guru pai menjelaskan materi
pembelajaran dengan baik dan lancar?
19
Apakah suasana ramai ketika guru pai
menjelaskan menggunakan media
pembelajaran?
20 Apakah anda kesulitan menjawab
pertanyaan guru pai saat menggunakan
media pembelajara?
Jumlah
DOKUMENTASI
Pembangian angket kepada siswa
Siswa bertanya kepada guru