hubungan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan...

99
i HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM SATYAWACANA (KMIS) DENGAN RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM DI UKSW SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.) Oleh: Nur Rokhim NIM: 111 11 139 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2016

Upload: others

Post on 12-Nov-2020

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

i

HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA

DALAM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM

SATYAWACANA (KMIS)

DENGAN RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM

DI UKSW SALATIGA TAHUN 2015

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Oleh:

Nur Rokhim

NIM: 111 11 139

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2016

Page 2: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

ii

Lamp : 4 (empat) eksemplar

Hal : Pengajuan Naskah Skripsi

KepadaYth.

Dekan FTIK IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Di sampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan

koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa :

Nama : Nur Rokhim

NIM : 111 11 139

Judul : HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM

KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM

SATYAWACANA (KMIS) DENGAN RELIGIUSITAS

MAHASISWA MUSLIM DI UKSW TAHUN 2015

dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga untuk

diujikan dalam sidang munaqasyah.

Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan

sebagaimana mestinya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Salatiga, 18 Februari 2016

Pembimbing,

Dr. Mukti Ali, M.Hum

NIP. 19750905 200112 1 001

Page 3: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

SKRIPSI HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN

KELUARGA MAHASISWA ISLAM SATYAWACANA (KMIS) DENGAN

RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM DI UKSW TAHUN 2015

DISUSUN OLEH

NUR ROKHIM

NIM: 111 11 139

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan

Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) Salatiga, pada tanggal 17 Maret 2016 dan telah dinyatakan memenuhi

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji : Siti Rukhayati, M.Ag

Sekretaris Penguji : Dr. Mukti Ali, M.Hum

Penguji I : Dra. Siti Farikhah, M.Pd

Penguji II : Drs. Abdul Syukur, M.Si

Salatiga, 17 Maret 2016

Dekan FTIK

Suwardi, M.Pd.

NIP. 19670121 199903 10002

Page 4: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nur Rokhim

NIM : 111 11 139

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari hasil karya tulis orang lain. Pendapat

dan temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk

berdasarkan kode etik ilmiyah.

Salatiga, 27 Januari 2016

Penulis

Nur Rokhim

Page 5: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

MOTTO

“ Jadikanlah setiap langkah hidup kita sebagai ladang

ibadah”

Page 6: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil alamin dengan rahmat Allah SWT skripsi ini

telah selesai. Skripsi ini saya persembahkan untuk orang-orang yang telah hadir di

hidupku dan selalu menemaniku dalam menggapai mimpi-mimpiku :

1. Bapakku tercinta Slamet Saryono dan Ibuku tercinta Surami, serta bu lek

Timbul yang senantiasa mencurahkan kasih sayangnya padaku dan tidak henti-

hentinya menasehati dan mendo’akanku.

2. Bapak Ibu Guruku, Abah yai dan ibu nyai, lebih-lebih neng ika PONPES Darul

Falah yang senantiasa memberikan nasehat padaku, yang tak lelah

membimbingku dan telah banyak mengajarkan hal-hal baru padaku

3. Adikku tersayang Islamiyah dan kakakku Sudiyono yang selalu memberikanku

semangat untuk terus maju.

4. Segenap keluarga besarku yang selalu memberikan kasih sayangnya dari aku

kecil hingga saat ini.

5. IAIN Salatiga yang telah memberiku kesempatan melanjutkan kuliah dengan

memberikan program beasiswa Bidik Misi.

6. Seluruh keluarga besar Al Khidmah Kampus Salatiga, Ya Bismillah, AL

ISHLAH, Darul Falah, FK Wama, Lembaga Dakwah Kampus, dan PMII

Salatiga yang telah mendidikku, mengajariku dan memberikan banyak

pengalaman padaku, yang sangat berjasa dalam menjadikanku.

Page 7: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

7. Seluruh sahabat-sahabatku tercinta terutama Tyas Andaru dan Aida Nur

Azizah yang telah memberi warna dihidupku, menemani dan memberi

semangat selama perjalanan perkuliahanku.

8. Terakhir untuk wanita spesial yang menjadi anugrah terindah dalam hidupku,

Adinda Nur Faizah yang selalu ku sayangi dan kurindukan.

Page 8: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan terhadap kehadirat Allah SWT

yang telah memberikan banyak rahmat dan inayah-Nya. Sholawat serta salam

selalu tercurahkan pada junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah

membimbing manusia dari zaman kegelapan hingga zaman yang terang benderang

dan yang selalu dinantikan syafaatnya di hari kiamat kelak. Segala syukur penulis

panjatkan sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul

“HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN

KELUARGA MAHASISWA ISLAM SATYAWACANA DENGAN

RELIGIUSITAS MAHASISWA MUSLIM DI UKSW TAHUN 2015” Skripsi

ini disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar S1 Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan, Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri

Salatiga.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari bahwa masih banyak

sekali kekurangan di dalamnya. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari

berbagai pihak penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih

kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Haryadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

3. Ibu Eva Palupi, S. Psi. M. Psi selaku dosen pembimbing akademik yang

selalu memberikan bimbingan dan pengarahan untuk menjadi yang terbaik

Page 9: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

4. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

banyak memberikan arahan dan bimbingan hingga skripsi ini dapat selesai

5. Seluruh dosen dan karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

selama kuliah hingga menyelesaikan skripsi ini

6. Bapak, ibu dan seluruh keluargaku yang selalu mendorong dan memberikan

motivasi dalam menyelesaikan kuliah di IAIN Salatiga

7. Organisasi KMIS Salatiga yang telah banyak memberikan informasi,

pengetahuan dan telah bersedia membantu dalam memberikan informasi yang

berguna dalam pembuatan karya ini dengan baik

8. Nur Salim, Fikri Sabiq, Dyan Apriyani, Khoirul Anam, Erni, Sunarnoto,

Syukron Rofiq dan Eko Mulyono yang secara tidak langsung telah membantu

dalam selesainya skripsi ini

9. Semua pihak yang telah membantu baik doa, motivasi maupun dukungannya

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis kususnya

dan bagi semua orang pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat

diperlukan dalam kesempurnaan skripsi ini.

Salatiga, 27 Januari 2016

Penulis

Page 10: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

ABSTRAK

Rokhim, Nur. 2015. Hubungan Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Keluarga

Mahasiswa Islam Satyawacana Dengan Religiusitas Mahasiswa

Muslim di UKSW Salatiga Tahun 2015. Pembimbing: Dr. Mukti Ali,

M.Hum.

Kata kunci : Partisipasi Mengikuti Kegiatan dan Religiusitas Mahasiswa

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui partisipasi mahasiswa

dalam kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana dengan religiusitas

mahasiswa muslim di UKSW. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui

penelitian ini adalah: 1. Bagaimana partisipasi mahasiswa dalam kegiatan

Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana Salatiga tahun 2015 2. Bagaimana

religiusitas mahasiswa muslim di UKSW tahun 2015 3. Adakah hubungan

antara partisipasi mengikuti kegiatan Keluarga mahasiswa Islam Satyawacana

dengan religiusitas mahasiswa Muslim di UKSW tahun 2015. Tujuan penelitian

ini adalah: 1. Mengetahui tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KMIS 2.

Mengetahui tingkat religiusitas mahasiswa KMIS 3. Mengetahui hubungan

partisipasi mahasiswa KMIS dengan religiusitas.

Penelitian ini meggunakan pendekatan kuantitatif, subyek penelitian ini

adalah seluruh anggota KMIS dengan 35 sampel anggota yang aktif mengikuti

kegiatan, dan dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode kuesioner.

Langkah-langkah penelitianya dengan menyebar kuesioner tentang partisipasi dan

religiusitas, mengolah data dengan mengidentifikasikan nilai tertinggi dan

terendah, memprosentasikan besarnya frekuensi, dan menganalisis korelasi, dan

hasil perhitunganya dibandingkan dengan r tabel.

Temuan peneliti menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan KMIS pada tahun 2015 tergolong baik yaitu berada pada

kategori tinggi ada 15 responden dengan tingkat prosentase 42,86 %, kategori

sedang ada 13 responden dengan tingkat prosentase 37, 14 % dan kategori rendah

ada 7 responden dengan tingkat prosentase 20 % sedangkan sikap religiusitas para

mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan KMIS yang berkaitan dengan ibadah

sholat, puasa dan tilawah berbeda-beda. Religiusitas mahasiswa yang termasuk

kategori tinggi ada 12 responden dengan tingkat prosentase 34,29 %, kategori

sedang ada 14 responden dengan tingkat prosentase 40 %, dan kategori rendah

ada 9 responden dengan tingkat prosentase 25,71 %. Setelah dianalisis

menggunakan product moment terbukti bahwa r hitung lebih besar dari r tabel

pada taraf signifikan 1% yaitu r hitung = 0,560 dan r tabel (1%) = 0,430 yang

berarti ada hubunganya dan signifikan antara partisipasi mahasiswa dalam

kegiatan KMIS dengan religiusitas mahasiswa. Dengan demikian, hipotesis yang

diajukan penulis dapat diterima atau terbukti kebenarannya untuk tingkat

signifikan 1 %.

Page 11: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

DAFTAR ISI

JUDUL ................................................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ........................................................................................ ii

PENGESAHAN KELULUSAN .......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................................................ iv

MOTTO ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 4

C. Tujuan Penelitian................................................................................ 4

D. Manfaat Hasil Penelitian .................................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 5

F. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 13

G. Metode Penelitian ............................................................................... 13

H. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 15

I. Analisis Data ...................................................................................... 16

J. Sistematika Penulisan Skripsi ............................................................ 18

BAB II LANDASAN TEORI

A. Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ........................................21

B. Religiusitas .......................................................................................28

C. Hubungan Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan KMIS Dengan

sikap Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW .................................38

Page 12: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB III LAPORAN PENELITIAN

A. Sejarah Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ...........................40

B. Visi dan Misi Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ..................43

C. Struktur Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ..........................43

D. Tugas-tugas Struktur Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ......

..........................................................................................................44

E. Kegiatan-kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ..........45

F. Tingkat Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Keluarga Mahasiswa

Islam Satyawacana Tahun 2015 .......................................................47

G. Tingkat Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW Salatiga Tahun 2015

..........................................................................................................50

BAB IV ANALISIS DATA

A. . Analisis Data Tingkat Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan

Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana ......................................... 53

B. . Analisis Data Tingkat Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW ........ 59

C. . Analisa Hubungan Pengaruh Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan

KMIS Salatiga Terhadap Religiusitas Mahasiswa ............................ 65

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 70

B. Saran-Saran ........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada sebuah adagium yang mengungkapkan bahwa jika lingkungan

tempat seseorang tinggal itu baik, maka orang di dalamnya berpotensi akan

memiliki nafas kebaikan itu. Sebaliknya, jika kondisi lingkungan itu buruk,

maka orang di dalamnya juga akan berpotensi menjadi buruk pula. Oleh

karenanya, bias dikatakan bahwa lingkungan merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku seseorang.

Lingkungan yang bisa mempengaruhi ini mencakup hal besar yang

termasuknya yaitu lingkungan keluarga, masyarakat, sekolah, dan lainnya.

Salah satu hal yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan adalah cara kehidupan

beragama seseorang atau sikap religiusitas. Orang yang hidup dikalangan

pesantren yang notabenenya adalah memiliki lingkungan yang sangat religius,

tentunya berbeda dengan orang yang hidup di kalangan masyarakat umum

yang jauh dari aktivitas keagamaan. Begitu juga dengan seseorang yang lahir

dari kalangan keluarga yang kental akan aktivitas keagamaan tentunya juga

berbeda dengan orang yang lahir dari kalangan abangan. Selain latar belakang

lingkungan, dukungan lingkungan seseorang berada juga memberikan

pengaruh terhadap sikap seseorang. Jika lingkungan tidak mendukung maka

dalam melakukan aktivitas keagamaan akan tersendat dengan berbagai

masalah, cobaan, dan ujian.

Page 14: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Penulis melihat kampus UKSW Salatiga adalah kampus yang berbasis

kristen yang dalam benak peneliti muncul pertanyaan bagaimana dengan

aktivitas keagamaan mahasiswa-mahasiswa muslim di kampus tersebut?

Peneliti melakukan observasi awal dengan mewawancarai saudari Aninditya

Swasti seorang aktivis organisasi ekstra Islam kampus dalam hal ini KMIS.

Dia menjawab “ setiap memulai perkuliahan diwajibkan bagi dosen untuk

memimpin berdoa dengan cara ibadah Kristen, lalu lembaga akademik UKSW

menyediakan beasiswa Yayasan Satyawacana dengan nominal yang paling

besar dibanding beasiswa yang lain dengan persyaratan yang sangat mudah,

namun jika sudah mendapatkan beasiswa tersebut wajib bagi mahasiswa untuk

mengikuti ibadah Kristen setiap sabtu pagi, perkuliahan yang diselenggarakan

dihari jumat tidak memberikan kesempatan beribadah bagi mahasiswa muslim

ketika tiba saatnya sholat jumat dan lain sebagainya.” Hal ini menimbulkan

pertanyaan bagi penulis bagaimana respon mahasiswa muslim atas problem-

problem yang menyangkut aktivitas keagamaan tersebut.

Kondisi di atas membuat beberapa mahasiswa mempunyai iktikad untuk

mengatasi permasalahan tersebut dan membuat wadah untuk mempersatukan

para mahasiswa muslim dengan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan

ajaran Islam. Hal tersebut dilakukan agar para mahasiswa UKSW tidak kering

dari nuansa dan semangat keislaman. Wujud nyata dari rencana tersebut adalah

munculnya wadah yang menyatukan para mahasiswa muslim di kampus

UKSW Salatiga yaitu bernama Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana

(KMIS).

Page 15: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Aninditya Swasti mengatakan “Setelah berdiri, KMIS melakukan

audiensi dengan rektor UKSW terkait permasalahan-permasalahan yang

menyangkut keagamaan. Dari audiensi tersebut menghasilkan beberapa

masukan dan kebijakan dari rektor, yaitu bahwa lembaga akan menyediakan

tempat ibadah khusus bagi mahasiswa muslim yang tempatnya di belakang

gedung fakultas ilmu kesehatan, mahasiswa muslim boleh ijin meninggalkan

perkuliahan jika waktu ibadah tiba, dan memperbolehkan melakukan kegiatan-

kegiatan yang berbasis Islam dengan catatan di luar kampus UKSW”. Dari

hasil audiensi tersebut KMIS semakin semangat dalam melakukan pergerakan

di UKSW, salah satu pergerakan KMIS yaitu dengan menyelenggarakan

kegiatan kajian islami yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antar

individu, menambah keyakinan dalam beragama dan mengajarkan ketaatan

beribadah.

Dari kegiatan yang diselenggarakan dari KMIS ini, harapannya bisa

menjadi tetesan embun penyemangat sikap religiusitas dari para mahasiswa

UKSW Salatiga. Untuk mengetahui hubungan atau tidaknya kegiatan dari

KMIS tersebut terhadap sikap religiusitas para mahasiswa, penulis kemudian

melakukan penelitian dengan mengangkat judul “HUBUNGAN PARTISIPASI

MAHASISWA DALAM KEGIATAN KELUARGA MAHASISWA ISLAM

SATYAWACANA (KMIS) DENGAN RELIGIUSITAS MAHASISWA

MUSLIM DI UKSW SALATIGA TAHUN 2015”.

Page 16: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis mengajukan rumusan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan Keluarga

mahasiswa Islam Satyawacana?

2. Bagaimana religiusitas mahasiswa muslim UKSW yang mengikuti kegiatan-

kegiatan yang diadakan KMIS?

3. Adakah hubungan positif antara kegiatan-kegiatan KMIS dalam membentuk

sikap religiusitas mahasiswa muslim UKSW?

C. Tujuan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat partisipasi mahasiswa dalam mengikuti kegiatan

Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana.

2. Mengetahui tingkat religiusitas mahasiswa muslim di UKSW.

3. Untuk mengetahui adakah hubungan yang positif antara kegiatan-kegiatan

KMIS dalam membentuk sikap religiusitas mahasiswa muslim UKSW.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

teoritis maupun praktis.

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini dapat memperkaya kepustakaan dan menambah

khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang pengaruh organisasi islam

terhadap pembentukan sikap religiusitas.

Page 17: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan

menambah wawasan kepada para pembaca agar syiar islam di kampus

maupun di masyarakat makin meluas dan juga lebih istiqomah mengikuti

kegiatan-kegiatan yang Islami.

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian adalah asumsi atau dugaan logis yang memberikan

jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian berdasarkan penyelidikan

awal. Hipotesis mengarahkan kita kesumber-sumber informasi yang membantu

kita untuk menyelesaikan dan menjawab permasalahan riset yang sudah

ditetapkan. Hipotesis bias lebih dari satu. Hipotesis mempuyai kemungkinan

didukung atau tidak didukung oleh data (Darmawan, 2014: 33).

Berdasarkan penelitian diatas maka hipotesis pada penelitian ini yaitu

“terdapat hubungan yang positif dan segnifikan pada mahasiswa yang

mengikuti kegiatan KMIS terhadap religiusitas mahasiswa muslim UKSW

Salatiga tahun 2015”. Dengan kata lain semakin sering aktif mengikuti

kegiatan KMIS maka semakin tinggi pula tingkat relegiusitasnya dalam

mengamalkan ibadah sholat, puasa, dan tilawah (melantunkan al-Qur’an

dengan mengkaji maknanya).

F. Metode Penelitian

Setiap penelitian memerlukan pendekatan dan jenis penelitian yang

sesuai dengan masalah yang dihadapi. Jenis penelitian yang dipergunakan

dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif.

Page 18: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Metode kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena menurut

perspektif peneliti (Purwanti, 2010: 8) dalam penelitian kuantitatif sering

digunakan rumus-rumus statistik. Adapun langkah-langkah yang dilakukan

adalah sebagai berikut:

Populasi dan sampel Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek

yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan

dengan masalah penelitan, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang

lingkup yang akan diteliti (Martono, 2011: 74). Sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diselidiki. Pada dasarnya populasi penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa muslim UKSW yang mengikuti kegiatan KMIS sedangkan

mahasiswa yang aktif mengikuti adalah 113 mahasiswa. Penulis mengambil

sampel sebanyak 35 mahasiswa dengan menggunakan purposive sampling.

System purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Kita memilih orang yang benar-benar mengetahui atau

memiliki kompetensi dengan topik penelitian kita (Martono, 2011: 79). Dalam

hal ini sampel yang akan diambil yaitu mahasiswa muslim UKSW Salatiga

yang telah aktif dalam kegiatan KMIS Salatiga.

1. Variabel dan Indikator Penelitian

Variabel merupakan pusat perhatian di dalam penelitian kuantitatif.

Secara singkat, variable dapat didefinisikan sebagai konsep yang memiliki

variasi atau memiliki lebih dari satu nilai (Martono, 2011: 55). Dalam

penelitian ini

Page 19: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Terdapat dua variabel yang akan diteliti yaitu variable X dan variable

Y. Variable X sebagai variable independen. Indikator dari tiap-tiap variable

sebagai berikut :

a. Variable independent yaitu partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KMIS

Salatiga, indikatornya terdiri dari :

1) Keaktifan

a) Intensitas kehadiran

b) Ketepatan waktu

2) Memperhatikan materi

3) Respon dalam menerima materi

b. Variable dependent yaitusikap religiusitas dari aspek ritual antara lain:

sholat,puasa, dan tilawah indikatornya terdiri dari:

1) Kedisiplinan dalam melaksanakan sholat

a) Ibadah sholat lima waktu

b) Ketepatan waktu sholat

c) Pengamalan sholat sunah

2) Ibadah puasa

a) Puasa wajib (Romadhon)

b) Pengamalan puasa sunah

3) Amalan Tilawah

a) Ketekunan dalam membaca Al Qur’an

b) Pemahaman tajwid

c) Pemahaman terjemah

Page 20: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

G. Metode Pengumpulan Data

Adapun untuk mengolah data, penulis menggunakan metode-metode

pengumpulan data sebagai berikut:

a. Kuesioner

Pengembangan instrument untuk teknik kuesioner ini dilakukan dalam

rangka menjaring data yang akan dikuantifikasikan (Darmawan, 2014: 263).

Metode ini digunakan untuk mengetahui tingkat partisipasi mahasiswa

muslim dalam mengikuti kegiatan KMIS Salatiga dan religiusitas

mahasiswa dalam aspek ritual.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan

sistematika fenomena yang diselidiki (Purwanti, 2010: 11). Metode ini

digunakan untuk mencari data tentang Keluarga Mahasiswa Islam

Satyawacana melakukan pengamatan secara langsung pada mahasiswa

muslim mengenai tingkat partisipasi peserta dalam kegiatan , aktivitas di

dalam kegiatan tersebut, aktivitas ibadah peserta, melihat perilaku

mahasiswa yang mengikuti kegiatan, serta data-data mengenai gambaran

umum tentang KMIS Salatiga.

c. Dokumetasi

Dokumentasi adalah suatu metode untuk mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupacatatan, transkip buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan sebagainya (Suharsimi, 2002:

Page 21: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

206). Metode ini digunakan untuk mendapatkan data tentang sejarah KMIS,

kegiatan KMIS, dan sebagainya.

H. Analisis Data

Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif. Data yang

terkumpul akan diolah dan dihitung dengan menggunakan statistik. Langkah-

langkah analisis data sebagai berikut:

1. Analisis data tingkat partisipasi mahasiswa muslim dalam mengikuti

kegiatan KMIS dan tingkat religiusitas mahasiswa muslim UKSW.

Dalam menentukan tingkat partisipasi mahasiswa muslim dalam

mengikuti kegiatan KMIS dan tingkat religiusitas mahasiswa muslim

UKSW dilakukan dengan membuat distribusi frekuensi, yaitu dengan:

a. Mengidentifikasi nilai tertinggi; dan terendah untuk menentukan lebar

kelas interval. R.

Rumus :

Keterangan:

i = Lebar interval

Xt = Nilai tertinggi

Xr = Nilai terendah

Ki = Kelas interval

Page 22: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

b. Memprosentasikan besarnya frekuensi.

Rumus :

Keterangan :

P = Proporsi individu dalam kelompok

F = Frekuensi

N = Jumlah subyek keseluruhan

2. Analisis korelasi tingkat partisipasi mahasiswa muslim dalam mengikuti

kegiatan KMIS dan tingkat sikap religiusitas mahasiswa muslim UKSW.

Untuk mengetahui adakah hubungan partisipasi mahasiswa dalam

kegiatan KMIS terhadap tingkat religiusitas mahasiswa muslim UKSW

tahun 2015 dilakukan penghitungan dengan rumus product moment.

Rumus Product Moment:

rxy

Keterangan

rxy : koefisien Validitas

N : Banyaknya Subjek

X : Nilai Pembanding

Y : Nilai dari instrument

Hasil perhitungan dari rumus product moment dibandingkan dengan

r table untuk menentukan diterima atau tidaknya hipotesis yang diajukan.

Page 23: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

I. Sistematika Penulisan Skripsi

Skripsi ini disusun dalam lima bab yang secara sistematis penjabaranya

sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, pada bab ini akan dikemukakan tentang latar

belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

tinjauan pustaka, hipotesis penelitian, metode penelitian, metode pengumpulan

data, analisis data, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab II, Landasan Teori. Pada bab ini membahas tentang Landasan teori

penjabaran tentang Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana (KMIS),

religiusitas, dan Hubungan partisipasi dalam kegiatan Keluarga Mahasiswa

Islam Satyawacana (KMIS) Salatiga terhadap sikap religiusitas mahasiswa.

Bab III, memuat laporan penelitian. Pada bab ini akan dilaporkan hasil

pengumpulan data yang meliputi; Sejarah Keluarga Mahasiswa Islam

Satyawacana UKSW Salatiga, visi dan misi KMIS UKSW Salatiga, Struktur

Organisasi KMIS UKSW Salatiga, tugas-tugas struktur organisasi KMIS

UKSW Salatiga, kegiatan-kegiatan KMIS UKSW Salatiga dan penyajian data

penelitian.

Bab IV berisi analisa data penelitian. Pada bab ini dilaporkan hasil data

yang terkumpul dengan petahapan klasifikasi data, tabulasi data, perhitungan

frekuensi dan prosentase untuk menjawab pokok masalah, sedangkan untuk

menjawab sejauh mana hubungan antar dua variable yang di teliti

menggunakan analisis statistic dengan rumus product moment.

Page 24: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Bab V Penutup, kesimpulan dan saran. Bab penutup memuat kesimpulan

penulis dari pembahasan skripsi ini dan saran-saran.

Page 25: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana

Setelah penulis melaksanakan penelusuran literatur yang membahas mengenai

partisipasi mahasiswa dan religiusitas, penulis telah menemukan beberapa

referensi khususnya dari skripsi. Diantaranya yang dapat dijadikan sumber telaah

pustaka adalah sebagai berikut:

Pertama dalam skripsi yang ditulis oleh Hidayatun Nasichah tahun 2013 yang

berjudul Hubungan antara Keaktifan Mengikuti Kegiatan Organisasi Osis Sie

Kerohanian Islam (SKI) dengan tingkat kedisiplinan beribadah (Studi Pada Siswa

Pengurus dan Anggota SKI SMP Negeri 6 Salatiga Tahun 2013). Kata

kunci dalam sekripsi ini adalah Keaktifan Organisasi Osis Sie Kerohanian Islam

(SKI) dan Tingkat Kedisiplinan Beribadah. Di sini peneliti ingin mengetahui

apakah ada hubungan antara keaktifan mengikuti kegiatan organisasi OSIS Sie

Kerohanian Islam (SKI) dengan tingkat kedisiplinan beribadah siswa karena

dianggap sebagai siswa yang mau dilatih untuk mengamalkan ibadah baik di

rumah maupun di luar rumah khususnya di lingkungan sekolah. Berdasarkan

latar belakang tersebut peneliti menggunakan rumus masalah: (1) bagaimana

keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan organisasi Osis Sie Kerohanian

Islam (SKI) di SMP N 6 Salatiga?, (2) bagaimana kedisiplinan siswa dalam

beribadah di SMP N 6 Salatiga?, (3) hubungan antara keaktifan mengikuti

kegiatan organisasi Osis Sie Kerohanian Islam (SKI) dengan tingkat kedisiplinan

beribadah siswa di SMP Negeri 6 Salatiga Tahun 2013?.

Page 26: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Jumlah

populasi sama dengan jumlah sampel yaitu 48 responden. Teknik

pengumpulan data dengan angket dan dokumentasi. Teknik analisa data

deskriptif, prosentase dan uji hipotesis dengan menggunakan rumus korelasi

product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Keaktifan siswa

dalam mengikuti kegiatan organisasi Osis Sie Kerohanian Islam (SKI) pada

kategori baik sebesar 56,25%, kategori cukup baik 27,08 %, dan kategori kurang

baik 16,67 %. (2) Tingkat kedisiplinan siswa dalam beribadah kategori baik

35,42 %, kategori cukup baik yaitu 58,33 %, dan kategori kurang baik 6,25 %.

(3) Ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan

organisasi Osis Sie Kerohanian Islam (SKI) dengan tingkat kedisiplinan

beribadah siswa dengan menggunakan taraf signifikan 5% sebesar 0,284, dengan r

Hitung l > r tabel. Maka dapat berarti nilai rxy lebih besar dari nilai table (0,389

> 0,284). Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan seringnya

aktif mengikuti kegiatan organisasi Sie Kerohanian Islam (SKI) maka tingkat

kedisiplinan beribadah siswa naik pula.

Kemudian dalam skripsi yang ditulis oleh Fuji Sugeharti tahun 2013 dengan

judul Pengaruh Keaktifan Mengikuti Kegiatan Jam’iyatul Qurra’ Wal Huffadh

Terhadap Perilaku Keberagamaan Mahasiswa PAI STAIN Salatiga Angkatan

Tahun 2010 dan 2011. Kata kunci pada sekripsi ini adalah Keaktifan Mengikuti

Kegiatan, Perilaku Keberagamaan. Keaktifan mengikuti kegiatan merupakan

intensitas mengikuti kegiatan yang diadakan sebuah organisasi. Organisasi

JQH adalah salah satu unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang baca

Page 27: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

tulis dan hafalan Al-Qur’an. Banyak kegiatan yang dilakukan JQH dapat

meningkatkan religiusitas mahasiswa, selain itu JQH merupakan salah satu

organisasi ekstrakulikuler yang sejalan dengan visi dan misi lembaga dalam

menciptakan generasi penerus yang qur’ani, terutama bagi mahasiswa jurusan

PAI yang dituntut untuk menggalakkan pendidikan akhlak peserta didiknya

kelak. Skripsi ini mencoba mengkaji seberapa besar intensitas mengikuti

kegiatan-kegiatan yang diadakan organisasi dalam hal ini keaktifan mahasiswa

mengikuti organisasi JQH dengan perilakukeberagamaan mahasiswa.

Dalam skripsi ini peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan

menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Setelah dilakukan penelitian

secara sistematik di lokasi penelitian dapat diketahui bahwa ada hubungan

yang signifikan antara keaktifan mengikuti kegiatan JQH dengan perilaku

keberagamaan mahasiswa PAI STAIN Salatiga angkatan tahun 2010 dan

2011 terlihat dari hasil analisis statistik bahwa rxy hitung (0,398) > rxy table

(0,361) pada taraf signifikansi 5% dengan N= 30. Dari hasil penelitian tersebut

dapat disimpulkan bahwa dengan aktif mengikuti kegiatan JQH akan meningkat

pula tingkat perilaku keberagamaan mahasiswa PAI STAIN Salatiga.

Selanjutnya dalam skripsi yang ditulis oleh Ahmad Fauzi yang berjudul

Pengaruh Partisipasi Kegiatan Keagamaan Islam terhadap Kedisiplinan Siswa

yang Beragama Islam Kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2

Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Kata kunci dalam sekripsi ini adalah

partisipasi kegiatan keagamaan Islam dan kedisiplinan siswa yang beragama

Islam. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui pengaruh partisipasi

Page 28: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

kegiatan keagamaan Islam terhadap kedisiplinan siswa yang beragama Islam

kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Salatiga. Pertanyaan

utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: 1. Bagaimana

partisipasi kegiatan keagamaan Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. 2. Bagaimana kedisiplinan siswa

yang beragama Islam kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2

Salatiga tahun pelajaran 2011/2012. 3. Adakah pengaruh antara partisipasi

kegiatan keagamaan Islam terhadap kedisiplinan siswa yang beragama Islam

kelas XI di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Salatiga tahun

2011/2012.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tekhnik angket,

metode dokumentasi, dan metode observasi. Subyek penelitian ini adalah siswa

kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Salatiga tahun pelajaran 2011/2012,

sebanyak 30 remaja. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan

kegiatan keagamaan Islam kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2

Salatiga tergolong tinggi sebanyak 90% (Sebanyak 27 remaja). Sedangkan

kedisiplinan siswa sebagian besar tergolong dalam kategori tinggi yaitu 40%

(Sebanyak 12 remaja). Setelah dianalisis menggunakan product moment

diperoleh nilai rxy sebesar 0,663, pada taraf signifikan antara penerapan kegiatan

Islam dan kedisiplinan siswa kelas XI Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2

Salatiga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa partisipasi kegiatan keagamaan Islam

sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan siswa yang beragama Islam kelas XI

di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Salatiga.

Page 29: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Kemudian dalam skripsi yang ditulis oleh Marta Aji Wicaksono dengan judul

Aktivitas Keagamaan Mahasiswa Muslim di Unversitas Kristen Satya Wacana

Salatiga (Studi Mahasiswa yang Tergabung dalam Organisasi Keluarga

Mahasiswa Islam Satya Wacana Tahun 2012). Kata kunci dalam sekripsi ini

adalah Aktivitas keagamaan Penelitian ini berupaya untuk memberikan

informasi kepada segenap masyarakat bahwasanya penulis melakukan penelitian

untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada di dalam fikiran mereka.

Pertanyaan itu meliputi tentang bagaimana bentuk aktivitas keagamaan

mahasiswa muslim di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), apa saja

hambatan yang mahasiswa hadapi dan bagaimana solusi mereka tetap bisa

melaksankan aktivitas keagamaan dengan baik. Diharapkan setelah diadakan

penelitian ini, masyarakat lebih mengetahui dengan jelas atas dasar fakta-

fakta yang diungkapkan oleh para mahasiswa di UKSW. Tidak hanya

berkomentar yang tidak jelas tanpa dasar atas apa yang mahasiswa muslim

kerjakan selama di kampus. Untuk itu penelitian ini dilaksanakan untuk

mengetahui bagaimana sebetulnya aktivitas keagamaan mahasiswa muslim

yang menempuh kuliah di UKSW Salatiga. Kemudian untuk mengetahui apa saja

hambatan yang mereka alami dalam melaksanakan aktivitas keagamaan selama

di UKSW. Dan yang terakhir untuk mengetahui bagaimana solusi mahasiswa

muslim di UKSW agar tetap dapat melaksanakan aktivitas keagamaan dengan

baik.

Penulis mengambil 5 informan untuk menjadi objek penelitian ini. Teknik

pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian

Page 30: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

menggunakan teknik purposive sampling dan snow ball sampling apabila ada

informan yang lebih mengetahui tentang informasi yang penulis butuhkan atas

dasar rekomendasi dari informan utama atau pertama. Penelitian dimulai

bulan November 2012. Metode yang digunakan peneliti untuk memperoleh

data adalah dengan wawancara, pengamatan dan dokumentasi. Kemudian

data ditranskrip menjadi data yang lengkap. Hasil penelitian menunjukan

bahwasanya banyak sekali variasi ataubentuk aktivitas keagamaan yang

dilakukan mahasiswa muslim di UKSW diantarannya adalah sholat, berdo’a,

puasa wajib dan sunah, berqurban. Ini yangaktivitas keagamaan yang

berhubungan dengan Allah swt (hablumminallah). Untuk yang berhubungan

sesama manusia diantaranya adalah berdakwah, tolong menolong dalam

kebaikan, silaturahim antar teman, dan toleransi. Kemudian dalam penelitian

ini penulis menemukan beberapa hambatan ketika mahasiswa muslim

melaksanakan aktivitas keagamaan. Hambatan itu adalah kebijakan kampus

yang mempersulit perijinan akan adanya kegiatan agama Islam, jam kuliah

yang bersamaan dengan waktu sholat, fasislitas ruang ibadah yang kurang layak

dan bahkan di kmpus jl. Kartini belum ada, pengaruh lingkungan, lalu rasa malas

dari diri sendiri. Akan tetapi penulis juga menemukan jika para mahasiwa

memiliki solusi tersendiri untuk tetap dapat melaksanakan aktivitas

keagamaan dengan baik yaitu dengan memperbanyak teman terutama teman

sesama muslim, memperkuat atau meneguhkan iman, percaya diri dan yang

terakhir menurut mereka adalah dengan pandai memanfaatkan waktu.

Page 31: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Terakhir dalam skripsi yang ditulis oleh Siska Farida Zurtha dengan judul

Pengaruh Religiusitas Siswa terhadap Motivasi Berjilbab (Studi pada Siswa

Putri Kelas X SMAN 1 Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2011-2012). Kata

kunci dalam skrpsi ini adalah religiusitas siswa dan motivasi berjilbab siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat religiusitas siswa dan

tingkat motivasi berjilbab siswa putri kelas X SMAN 1 Suruh Kabupaten

Semarang. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1)

bagaimana tingkat religiusitas siswa putri?, (2) bagaimana motivasi berjilbab

siswa putri?, dan (3) Adakah pengaruh religiusitas siswa terhadap motivasi

berjilbab siswa putri. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian

menggunakan pendekatan kuantitatif. Adapun subyek dalam penelitian ini adalah

siswa putri kelas X SMAN 1 Suruh Kabupaten Semarang.

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi dan

metode angket.Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat religiusitas

siswa kelas X SMAN 1 Suruh Kabupaten Semarang tergolong sedang

sebanyak 45, 45 %atau 15 orang. Sedangkan motivasi berjilbab siswa

kelas X SMAN 1 Suruh Kabupaten Semarang juga tergolong sedang sebanyak

71, 71 % atau 24 orang. Setelah dianalisis menggunakan product moment

diperoleh nilai rxy sebesar 0, 599 lebih besar dari r tabel 0, 344. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara

religiusitas siswa dan motivasi berjilbab siswa kelas X SMAN 1 Suruh

Kabupaten Semarang. Dengan kata lain semakin tinggi religiusitas siswa

semakin tinggi pula motivasi berjilbabnya.

Page 32: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Di UKSW organisasi Islam satu-satunya adalah Keluarga Mahasiswa Islam

Satyawacana (KMIS). Organisasi ini bukan saja menjadi salah satu sarana

menyatukan minat dan bakat, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana

menjalin sebanyak-banyaknya relasi sehingga dapat saling bertukar

pengalaman dan juga sebagai sarana menambah wawasan yang islami. Kadang

kala, solidaritas yang tinggi antar anggota organisasi masih akan terjalin meskipun

tidak lagi menjadi anggota organisasi. Hal ini sangat bermanfaat ketika seseorang

telah terjun dalam dunia kerja. Bahkan dari KMIS UKSW Salatiga seorang

mahasiswa dapat merubah dari sekedar hobi menjadi sesuatu yang

menghasilkan manfaat. Banyak manfaat yang diperoleh dengan menjadi

mahasiswa yang aktif mengikuti KMIS UKSW Salatiga. Berorganisasi di KMIS

UKSW Salatiga juga dapat merubah pola pikir seorang mahasiswa yang

nanti akan membedakan ia dengan mahasiswa yang apatis terhadap

organisasi kemahasiswaan. Cara berfikir mahasiswa yang pernah berorganisasi

biasanya lebih luwes dan logis karena apa yang ia hadapi saat itu pernah ia

aplikasikan dalam organisasi, dibanding mahasiswa yang menghabiskan

waktu untuk belajar cenderung cara berfikirnya lebih teoritis.

B. Visi dan Misi KMIS

1. Visi KMIS

Menciptakan suatu ikatan kekeluargaan/tali silaturahmi dalam rangka

menjaga dan meningkatkan iman, tauhid, serta ukhuwah Islamiyah mahasiswa

muslim di UKSW.

2. Misi KMIS yaitu,

Page 33: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

a. Mempererat ikatan persaudaraan dan kekeluargaan mahasiswa muslim

khususnya memberikan kegiatan positif demi menjaga serta meningkatkan

iman dan tauhid mahasiswa muslim di UKSW.

b. Sebagai sarana komunikasi sesama mahasiswa di lingkingan UKSW.

c. Menyelenggarakan kegiatan guna mempereratkan kekeluargaan.

d. Menambah wawasan dan pengetahuan sesuai ajaran Islam.

C. Kegiatan-Kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana

Kegiatan-kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana di bagi

menjadi tiga kategori, yaitu kegiatan tahunan, bulanan dan mingguan. Kegiatan

tersebut yaitu:

1. Kegiatan Tahunan

Dalam kegiatan tahunan KMIS ada tiga kegiatan yaitu:

a. MPA (Masa Penerimaan Anggota)

Kegiatan ini dilaksanakan setiap tahun ajaran baru, tujuanya untuk

merekrut anggota dan dikader untuk generasi penerus organisasi. Serangkaian

acara dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Acara Pembukaan

2) Pengenalan Organisasi

3) Kajian Keislaman

4) Diskusi Keislaman

5) Out Bond

b. MAKRAB (Malam Keakraban)

Page 34: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Kegiatan ini dilaksanakan dua bulan setelah MPA, tujuan dari kegiatan

ini untuk lebih mengakrabkan semua anggota dan pengurus. Serangkaian dari

acara ini adalah sebagai berikut:

1) Acara Pembukaan

2) Api Unggun

3) Kunjungan Wisata

c. MUBES (Musyawarah Besar)

Kegiatan ini dilaksanakan di tahun terakhir kepengurusan, tujuan acara

ini untuk mengevaluasi kepengurusan, rencana ke depan, dan pergantian

pengurus. Serangkaian acara dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:

1) Acara Pembukaan

2) Laporan Pertanggung jawaban

3) Rapat Komisi

4) Pemilihan Ketua

5) Penutup

2. Kegiatan Bulanan

Kegiatan bulanan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana yang rutin

dilaksanakan adalah diskusi keislaman. Dalam diskusi ini biasanya

mengangkat isu-isu kontemporer yang sedang hangat.

3. Kegiatan Mingguan

Dalam kegiatan ini dilaksanakan kajian rutin mingguan setiap hari senin,

setiap kajian biasanya mengundang pembicara-pembicara dari luar. Pembicara-

pembicara yang pernah mengisi dalam kajian rutinan adalah sebagai berikut:

Page 35: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

a. Dr. KH Saifudin Zuhri., MA : Ketua Majlis Ulama’ Indonesia (MUI)

Salatiga.

b. Drs. Sakur Mukhtar., M. Pd.I :Kalipengging Kalioso

c. Ustadz Miftachul Mahmud :Gendongan

d. R. Surahman., S. Ag M.Pd.I :Takmir Masjid Kauman

e. Hammam Sanadi., M.Pd. :Pengasuh Panti Asuhan

Muhamadiyah

Materi kajian tersebut tentang ilmu-ilmu agama seperti tauhid, aqidah,

akhlaq, fiqh, BTQ, dan lain sebagainya. Kajian tersebut dikemas dengan urutan

sebagai berikut:

1. Pembukaan

2. Tilawah

3. Materi

4. Sharing

5. Evaluasi pekanan

Mahasiswa yang dapat dikatakan aktif dalam kegiatan KMIS, yaitu

mahasiswa yang secara aktif baik keaktifan fisik maupun non fisik ketika

proses kegiatan kajian dilaksanakan. Keaktifan ditandai oleh adanya

keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisikdengan rasa

ingin tahu. Daya keaktifan yang dimiliki seseorang secara kodrati itu akan

dapat berkembang ke arah yang positif saat lingkungannya memberikan ruang

yang baik untuk perkembangan keaktifan tersebut.

Page 36: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Setelah mengetahui deskripsi dari kedua kata di atas maka, yang

dimaksud kegiatan KMIS adalah kajian agama Islam, yaitu kegiatan

pembelajaran atau pendidikan agama islam dalam bentuk pengajian yang

diselenggarakan rutin setiap senin sore berkelanjutan. Dalam kegiatan belajar

mengajar salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah keaktifan. Untuk

melihat seberapa besar partisipasi mahasiswa dalam sebuah kegiatan itu dilihat

dari keaktifanya karena banyak sekali hal yang membuat mahasiswa kurang

aktif dalam kegiatan dan hal itu bisa disebabkan oleh pemateri sendiri.

Sebelum memberikan penilaian tentang keaktifan belajar mahasiswa perlu

diketahui dulu bagaimana ciri-ciri mahasiswa yang aktif. Keaktifan mahasiswa

bisa dilihat dari intensitas kehadiranya, dari cara memperhatikan materi, dan

dari cara merespon terhadap materi yang disampaikan. Untuk lebih jelasnya

penulis menjelaskan lebih rinci tentang keaktifan mahasiswa dalam kegiatan

sebagai berikut.

1. Intensitasnya dalam mengikuti kegiatan

Dalam hal pembelajaran aktif, intensitas ini menempati bagian paling

utama karena belajar itu bukan hanya sekali atau dua kali selesai melainkan

berkelanjutan (Mahfudhoh, 2012: 8). Jadi intensitas dalam mengikuti

pembelajaran akan menghasilkan peserta didik yang semakin faham dan

bertambah pengetahuannya. Mahasiswa dikatakan aktif kuliah apabila

intensitas kehadiran dalam perkuliahan itu maksimal.

Selain itu, tepat waktu atau disiplin juga penting dalam pembelajaran.

Masuk kelas tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak mendatangkan

Page 37: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

keuntungan (Djamarah, 2002: 97). Dari segi kepribadian, guru memuji dengan

kata-kata pujian. Kawan-kawan sekelas tidak terganggu ketika sedang

menerima pelajaran dari guru. Konsentrasi mereka terpelihara. Penjelasan guru

dapat didengar dengan jelas. Kita sendiri dapat belajar dengan tenang sambil

mencatat hal-hal penting dari penjelasan guru dan meminta penjelasan tentang

hal-hal yang belum jelas. Kondisi tubuh kita tenang, jauh dari keringat, dan

alam pikiran kita telah siap menerima pelajaran dari guru.

Dalam perkuliahan biasanya dosen memberikan ijin kepada

mahasiswanya tiga kali, selebihnya mahasiswa dituntut untuk mengikuti

perkuliahan. Hal tersebut memunculkan persepsi mahasiswa yang positif dan

negatif. Bagi mahasiswa yang menanggapinya secara positif pasti akan

mematuhi dan mentaati peraturan tersebut, namun bagi mahasiswa yang

menanggapinya secara negatif akan menganggap mudah peraturan tersebut

dengan tidak jujur dan titip presensi kepada temanya. Nitip presensi adalah

suatu bentuk kebohongan dan kebohongan itu adalah salah satu bentuk bibit

pencurian. Ada ucapan dari seorang budayawan Emha Ainun Najib yang patut

kita renungkan: “Setiap benih kebaikan, digandakan oleh Allah 700 kali lipat,

Setiap benih pencurian membuat kamu kehilangan sampai anak cucu dunia

akhirat (Irkham, 2012: 25).” Jadi kita sebagai mahasiswa kita harus jujur dalam

mengikuti perkuliahan, jika memang tidak masuk ijinlah kepada dosen.

Page 38: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

2. Memperhatikan penjelasan

Ketika sedang menerima penjelasan dari pemateri tentang materi tertentu

semua perhatian harus tertuju pada pemateri. Dibutuhkan konsentrasi dalam

memperhatikan penjelasan dari pemateri, karena konsentrasi adalah pemusatan

fungsi jiwa terhadap sesuatu masalah atau objek (Djamarah, 2002: 15).

Pemusatan perhatian tertuju pada suatu objek tertentu dengan mengabaikan

masalah-masalah lain yang tidak diperlukan seperti menanggapi gurauan

teman, membaca sms, dan lain sebagainya. Orang yang tidak dapat

berkonsentrasi jelas tidak akan berhasil menyimpan atau menguasai bahan

pelajaran. Oleh karena itu, setiap pelajar berusaha dengan keras agar

mempunyai konsentrasi yang tinggi dalam belajar. Namun demikian,

konsentrasi pula yang menjadi keluhan bagi mereka. Cukup banyak pelajar

yang kurang mampu berkonsentrasi ketika belajar dalam waktu yang relatif

cukup lama.

Selain konsentrasi mendengarkan juga diperlukan dalam memperhatikan

materi. Pendengaran harus betul-betul dipusatkan pada penjelasan pemateri.

Dalam mendengarkan kuliah seseorang mahasiswa juga harus memiliki

kemampuan merenungkan ide-ide yang dikemukakan dosen dan

menyatupadukanya atau menghubung-hubungkanya dengan pengetahuan yang

telah dimiliki sebelum itu. Hal ini harus diuraikan secara cepat karena uraian

kuliah berjalan terus. Jadi, sambil mendengarkan bahan pelajaran dosen, setiap

mahasiswa harus secara cepat seketika itu mencernakan ide-ide baru dan

Page 39: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

mempertautkanya sehingga merupakan kebulatan yang utuh dengan

pengetahuanya sendiri.

Mendengar dan mendengarkan merupakan dua hal yang berbeda.

Mendengar merupakan proses proses pasif yang terjadi bahkan bagaikan selagi

kita tidur. Mendengarkan merupakan proses dimana selain mendengar juga

harus fokus pada sesuatu yang di dengarkan atau tergantung pada perhatian.

Mendengarkan harus dapat menangkap makna yang dikatakan dengan segera.

Tiada kesempatan untuk mengulang seperti dalam membaca. Konsentrasi dalam

mendengarkan lebih banyak daripada membaca. Kita tahu bahwa selama

mengikuti kuliah, kita lebih banyak aktivitas mendengar daripada membaca

meskipun kadang-kadang diselingi bacaan tertentu. Dengan demikian

kemampuan mendengarkan tetaplah perlu ditingkatkan.

3. Respon dalam menerima materi

Respon dalam menerima materi bisa dilihat atau lebih diperinci lagi

sebagai berikut:

a. Mencatat yang dianggap penting

Sudah sewajarnya mahasiswa mempunyai catatan sendiri. Tetapi belum

tentu setiap mahasiswa mempunyai rencana bagaimana menggunakan

waktu. Mengapa harus mencatat? Jawabanya adalah di samping daya ingat

manusia terbatas, juga amat sukar menguasai seluruh gagagsan dan detail-

detail yang relevan dengan sekali/dua kali membaca. Dapat saja terjadi,

ketika membaca sebuah buku, dapat dengan mudah mengerti tetapi bila

Page 40: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

diminta mengulangi isinya maka sejumlah gagasan atau detail akan

terlupakan. Untuk itu dibutuhkan catatan untuk mengingat/mempelajari

kembali.

Dalam mencatat pelajaran, seorang pelajar harus bisa meringkas

pelajaran yang sudah didapatkan. Ringkasan atau sering juga disebut precis

adalah bentuk singkat atau ringkas dari sebuah karangan yang masih

memperlihatkan sosok dasar dari aslinya. Kata precis mempunyai makna

“memangkas” yang artinya penyusun ringkasan hanya memangkas hal-hal

yang lebih kecil yang menyelimuti gagasan utama bacaan. Dengan demikian

kerangka dasarnya masih tampak jelas (Djamarah, 2002: 82). Inti bacaan

dalam ringkasan yang dibuat tidak meninggalkan urutan-urutan gagasan

yang melandasinya.

Ada istilah lain selain meringkas, yaitu ikhtisar. Ikhtisar pada dasarnya

sama dengan ringkasan. Dilihat dari tujuanya, keduanya bertujuan

mengambil bentuk kecil dari sebuah karangan panjang. Hanya perbedaanya,

ikhtisar tidak mempertahankan urutan-urutan gagasan yang membangun

karangan itu. Terserah kepada pembuat gagasan yang membangun karangan

itu. Terserah kepada pembuat ikhtisar sendiri untuk mengungkapkan ide

dasar karangan itu. Ia bebas menyusun kalimat atau bahasa ikhtisar,

sepanjang hal itu dimaksudkan untuk menunjukan inti bacaan yang baru

dibacanya (Djamarah, 2002: 82).

Selain meringkas dan ikhtisar ada salah satu cara lagi untuk

meningkatkan efisiensi mencatat pelajaran, yaitu dengan cara merangkum.

Page 41: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Merangkum adalah menyatakan suatu maksimal pendapat dalam suatu

minimal kata-kata. Untuk merangkum sesuatu bahan pelajaran dibutuhkan

penangkapan dan pengertian dari apa yang dirangkum itu. Dengan itu kita

tidak menyisihkan sesuatu sama sekali, tetapi kita hanya memadatkan atau

mengkompresikan pendapat-pendapat dalam minimal kata-kata (Salam,

2004: 25). Kemahiran dalam merangkum ini sangat terasa dibutuhkan dan

merupakan suatu yang penting dalam proses belajar. Membuat rangkuman

menolong pekerjaan, pikiran menjadi lebih tangkas dan cepat dalam

menampung materi lebih banyak dalam waktu yang relatif singkat.

Tekhnik membuat catatan yang baik ialah menuliskan kalimat topik

yang utuh dengan tulisan tangan yang sejelas mungkin. Definisi suatu

pengertian harus dicatat selengkapnya. Demikian pula istilah tehnis, rumus

teoritis, dan gambar bagan yang ditulis dosen pada papan tulis harus disalin

seutuhnya. Selain mencatat hal-hal yang dianggap penting, mencatat hal

yang belum jelas juga bermanfaat karena dengan mencatat yang belum jelas

dapat ditanyakan kembali kepada teman di luar jam kuliah atau membaca

buku maupun bertanya langsung kepada dosen.

b. Bertanya bila ada yang belum jelas

Apa yang guru jelaskan sudah barang tentu tidak semuanya dapat

dimengerti karena pasti ada yang belum jelas. Akibatnya sebagai pelajar

mengalami permasalahan yang harus dipertanyakan kepada guru. Bertanya

mengenai hal-hal yang belum jelas adalah salah satu cara untuk dapat

mengerti bahan pelajaran yang belum dimengerti.

Page 42: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Banyak mahasiswa yang takut bertanya tentang hal-hal yang kurang

jelas, sehingga menjadi beban berkepanjangan.Permasalahan materi yang

lama belum terpecahkan, muncul lagi permasalahan materi yang

baru.Akhirnya semua masalah itu menjadi teka-teki yang memecahkan

konsentrasi. Rasa takut seorang pelajar atau mahasiswa harus dihilangkan

sejak dini dengan salah satu cara berdialog dengan dosen tentang pelajaran

yang belum jelas. Saling keterbukaan yang bertolak dari saling pengertian

akan melahirkan dialog. Mahasiswa tidak merasa takut berkonsultasi dengan

dosen, karena dosen tidak menutup diri dengan dalih banyak pekerjaan atau

karena tidak ingin selalu diburu-buru oleh mahasiswa (Djamarah, 2002:

122). Konsultasi atau bertanya yang dimaksud disini itu bisa dilakukan di

mana saja tanpa tempat yang pasti. Di mana saja mahasiswa dapat

berkonsultasi dengan dosen. Entah ketika di jalan, di kantor, di bawah

pohon, dan sebagainya, selama ada kesempatan.

Hal di atas adalah suatu konsep dialog kreatif mahasiswa dengan dosen

yang dikehendaki. Sebab dengan cara inilah salah satu alternatif untuk

membuka pintu keharmonisan. Bila tidak, maka mahasiswa tetap

mempunyai setumpuk persoalan dalam tanda tanya. Oleh karena itu,

mahasiswa harus mendatangi dosen di mana dia berada. Tetapi harus

diingat, jangan waktu dosen sedang sibuk dengan tugas-tugasnya. Carilah

waktu-waktu senggang atau lowong, sehingga dapat dengan leluasa

berdialog. Berdialog ilmu sesuai dengan keahlian dosen. Jangan asal

Page 43: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

berdialog tanpa tujuan yang jelas. Tentukan apa yang ingin dicari, baru

berdialog dengan dosen.

c. Mengerjakan tugas

Sebagai seorang pelajar, tentu saja tidak lepas dari yang namanya tugas.

Untuk menyelesaikan sebuah tugas itu tidak mudah. Kita harus bisa

memilah-milah dan mengatur waktu. Agar semua tugas dapat diselesaikan

tepat waktu, diperlukan penjadwalan dalam penyelesaianya. Cara yang

mudah adalah, misalnya apabila dosen memerintahkan membuat paper,

maka usahakanlah untuk menyelesaikanya dalam waktu 10 hari. Mencari

bahan sebagai rujukanya selama tiga hari. Papernya sebanyak 10 halaman.

Waktu yang tersisa sebanyak seminggu dipergunakan untuk mengonsep

lima hari dan untuk pengetikan dua hari. Paper diketik rangkap dua, ketikan

aslinya untuk dosen dan ketikan duplikatnya untuk pribadi sebagai arsip

(Djamarah, 2002: 90). Dengan cara-cara tersebutlah seorang pelajar dapat

mengerjakan tugasnya dengan baik dan tepat waktu.

Keterlambatan dalam menyelesaikan tugas boleh jadi disebabkan karena

alasan lupa, malas dan sebagainya. Namun dengan mencatat penugasan

yang diberikan akan lebih mudah mengingatnya. Sekiranya ada waktu yang

tersisa dalam menyelesaikan tugas, sebaiknya waktu itu digunakan untuk

menyelesaikan tugas jangan menunda-nunda karena menunda akan

mengakibatkan gelisah dan tergesa-gesa. Satu hal yang perlu diperhatikan

bahwa penyelesaian tugas jauh-jauh hari memudahkan mengadakan

perbaikan jika ada kesalahan yang terjadi pada kata-kata atau kalimat.

Page 44: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

d. Mengulang kembali materi

Setelah kuliah atau sekolah jangan lupa untuk mengulang bahan

pelajaran di rumah atau di asrama. Apa yang guru telah jelaskan tidak

semuanya terkesan dengan baik, tentu ada kesan yang masih samar-samar

dalam ingatan. Pengulangan sangat membantu untuk memperbaiki semua

kesan yang masih dirasa samar agar menjadi jelas dalam ingatan.

Mengulangi bahan pelajaran bisa dilakukan pada waktu malam, pagi hari

atau sore hari. Pada malam hari waktu yang baik adalah selesai shalat

maghrib atau sekitar pukul 19.10 hingga pukul 22.00. Pada pagi hari waktu

yang disarankan adalah pukul 04.30 hingga 06.00. Sedangkan pada waktu

sore sekitar pukul 16.10 hingga 18.00 tetapi jangan lupa sepulang dari

sekolah atau kuliah, istirahat sebentar lalu ulangi bahan pelajaran dengan

membacanya (Djamarah, 2002: 42).

Mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan KMIS ini diharapkan

bisa aktif mengikuti kegiatan dan mampu mengamalkan atau

mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dalam kehidupan sehari-hari. Juga

harapanya kelak akan menjadi agen of change dan merupakan harapan bagi

masyarakat muslim secara luas.

D. Religiusitas

Agama merupakan kebutuhan asasi setiap manusia. Di dalam

kehidupannya, manusia tak lepas dari masalah keagamaan. Untuk itu,

Page 45: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

masalah keagamaan dipandang sejajar dengan masalah-masalah kehidupan

lainnya, seperti masalah sosial, ekonomi maupun politik. Masalah agama

sekarang tidak lagi terbatas kepada masalah keimanan, tauhid ataupun

keyakinan melainkan berkembang menjadi menjadi berbagai macam

dimensi, seperti ritus, pranata sosial, maupun perilaku sosial masyarakatnya

(Sugeharti, 2013: 36).

Agama merupakan kumpulan cara-cara mengabdi kepada Tuhan yang

terkumpul dalam kitab suci yang harus dibaca, dipelajari dan diamalkan.

Kemudian kata religare berarti mengikat. Agama bersifat mengikat antara

manusia dengan Tuhan.Ikatan yang dimaksud berasal dari salah suatu kekuatan

yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan ghaib yang tidak dapat

ditangkap dengan pancaindera, namun mempunyai pengaruh yang besar sekali

terhadap kehidupan manusia sehari-hari (Jalaluddin, 2000: 12).

Agama dalam kehidupan individu berfungsi sebagai suatu system nilai

yang memuat norma-norma tertentu. Secara umum norma-norma tersebut

menjadi kerangka acuan dalam bersikap dan bertingkah laku agar sejalan

dengan keyakinan agama yang dianutnya (Jalaludin, 2000: 226). Agama

bukanlah sesuatu yang logis ataupun tidak logis sehingga perlu dicari

sebuah alasan untuk mempercayainya. Namun, agama merupakan suatu

keyakinan yang hakiki dan setiap individu bebas untuk memilih agama apa

yang hendak diyakininya. Seperti firman Allah SWT (Q.S Yunus:108)

sebagai berikut:

Page 46: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Artinya: Katakanlah: "Hai manusia, Sesungguhnya teIah datang

kepadamu kebenaran (Al Quran) dari Tuhanmu, sebab itu

Barangsiapa yang mendapat petunjuk Maka Sesungguhnya

(petunjuk itu) untuk kebaikan dirinya sendiri. dan Barangsiapa

yang sesat, Maka Sesungguhnya kesesatannya itu

mencelakakan dirinya sendiri. dan aku bukanlah seorang

penjaga terhadap dirimu"(Yayasan Bina Muwahiddin, 2014:

222).

Ayat diatas menjelaskan bahwa kebenaran yang sesungguhnya telah

datang, tinggal bagaimana manusia saja menyikapi keadaan yang ada, sehingga

manusia tersebut mendapatkan petunjuk dari Allah atau tidak. Dari beberapa

konsep tentang pengertian agama tersebut maka muncul istilah religiusitas.

Religiusitas adalah penghayatan nilai-nilai agama seseorang yang diyakini

dalam bentuk ketaatan dan pemahaman agama secara benar serta

diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Widiana, 2013: 32).

Agama menyangkut kehidupan bathin manusia. Kesadaran agama dan

pengalaman agama seseorang akan memunculkan sikap religious yang

ditampilkan. Sikap keberagamaan merupakan suatu keadaan yang ada dalam

diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan

kadar ketaatanya kepada agama.

Sikap keberagamaan terbentuk oleh dua faktor, yaitu faktor intern dan

faktor ekstern. Faktor intern meliputi potensi beragama, maka manusia

Page 47: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

disebut homo religius. Potensi beragama ini termuat dalam aspek kejiwaan

manusia seperti naluri, akal, perasaan, maupun kehendak dan sebagainya.

Faktor ektern yaitu lingkungan. Manusia terdorong untuk beragama karena

pengaruh luar dari dirinya, seperti rasa takut, rasa ketergantungan ataupun

rasa bersalah (Jalaludin, 2000: 186). Menurut Glock dan R.Stark dalam

bukunya America Piety: The Nature of Religious Comitment, yang dikutip

oleh Dadang Kahmad dalam buku yang ditulis Muhammad Fauzi (2007: 65-

68), mengatakan bahwa perilaku keberagamaan seseorang paling tidak dapat

dilihat dari lima dimensi, yaitu: ideologikal, ritual, mistikal, intelektual, dan

sosial.

Dimensi ideologis (ideological dimension) atau lebih dikenal sebagai

keyakinan beragama (religious belief). Dimensi ini berkaitan dengan

pengakuan dan penerimaan terhadap suatu Zat yang sakral, yang Maha Besar,

sebagai suatu kebenaran. Keyakinan beragama meliputi dua aspek, yaitu

religious dan kosmologi. Nilai religious berkaitan dengan konsepsi tentang

apa yang dipersepsikan sebagai suatu yang baik atau buruk. Sesuatu yang

dianggap pantas atau tidak pantas, yang benar atau tidak benar, yang tepat

atau tidak tepat dalam sebuah agama. Sedangkan kosmologi berkaitan dengan

penerimaan atau pengakuan tentang penjelasan mengenai divinitas, alam

ghaib, termasuk kehidupan, kematian, surga, neraka dan lain-lain yang

sifatnya dogmatik.

Dimensi ritual (ritual involvement) yang mengharuskan setiap pemeluk

agama untuk menjalankan ritual agama yang dianjurkan sebagai bentuk

Page 48: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

ketaatan kepada agama yang diyakini. Perilaku ini bersifat aktif dan dapat

diamati, misalnya sejauhmana orang mengerjakan kewajiban ritual dalam

agama mereka. Misalnya, seorang Muslim harus melaksanakan ritual shalat,

melakukan ibadah puasa, membayar zakat, berdo’a, mengucapkan ucapan-

ucapan formal tertentu, membaca kitab suci, pergi ke masjid, atau umat

Kristiani diharuskan pergi ke gereja, dan lain sebagainya. Fenomena ini dapat

menjelaskan atau sebagi indikasi bahwa orang tersebut hidup sebagai oran

yang beragama.

Dimensi mistikal atau keterlibatan pengalaman (experimental

involvement) meliputi perasaan dan persepsi tenttang proses kontaknya

dengan apa yang diyakininya sebagai “The Ultimate Reality”, serta

penghayatan terhadap hal-hal yang religious. Misalnya, ketika mendengar

ayat-ayat Al-Qur’an suara azan maka terjadi proses internalisasi sehingga

membentuk struktyr psikis tertentu. Pengalaman keagamaan meliputi tiga

aspek yaitu, kesadaran akan kehadiran Yang Maha Kuasa (cognition),

keinginan untuk mencari makna hidup (concern), serta tawakal dan taqwa

(trust and fear).

Dimensi pengalaman berisikan juga tentang pengalaman seseorang

yang unik dan spektakuler yang datang dari Tuhan. Misalnya, ketika

seseorang pernah merasakan bahwa doanya dikabulkan Tuhan, ketika dia

pernah mendapat rezeki yang tak terduga sebagai anugrah Tuhan untuknya,

atau ketika dia pernah merasakan bahwa jiwanya selamat dari bahaya kerena

pertolongan Tuhan, dan lain sebagainya.

Page 49: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Dimensi intelektual atau disebut juga keterlibatan intelektual

(intelektual involvement) menunjukkan tingkat pemahaman seseorang

terhadap doktrin dan dogma agama yang dipeluknya. Artinya, orang

beragama memiliki pengetahuan tentang keyakkinan ritus, kitab suci, dan

tradisi yang berkaitan dengan agamanya. Apakah dia mengikuti pengajian,

membaca buku untuk menambah wawasan dan pengetahuan agamanya.

Dimensi pengalaman atau akhlak menunjuk pada sseberapa tingkat

muslim berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana

individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. Sebagai

contohnya perilaku suka menolong, bekerjasama, berderma, jujur, dan

sebagainya. Oleh karena dalam penelitian ini terfokus pada penelitian sikap

religiusitas pada dimensi ritual saja, maka penulis mengambil contoh dalam

lingkup kegiatan shalat, puasa, dan tilawah.

1. Shalat

Shalat menurut etimologi adalah do’a dan pujian, maka ungkapan shalat

Allah kepada Nabi Nya, berarti pujian atau kasih saying Allah SWT

kepada Nabi Nya (Syafi’i, 2006: 5). Shalat adalah sarana menuju maqam,

di mana individu berada dalam pertalian yang sempurna, dan dalam

persekutuan yang menyeluruh dengan Tuhanya (Thaha, 2007, 108). Sesuai

dengan pembahasan tentang sikap religiusitas atau perilaku keberagamaan

Page 50: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

disini, shalat merupakan suatu kebiasaan dan juga salah satu ibadah yang

bisa dijadikan sebagai sarana pembentukan kepribadian.

Kita telah mengetahui bahwa di antara keutamaan dari kebiasaan yang

utama adalah pengaturan waktu. Shalat merupakan kebiasaan mengakar

yang berubah menjadi tabiat kedua bagi seorang Muslim yang

menekuninya, ia bisa dikaitkan dengan kebiasaan positif baru yang

disenangi agar kebiasaan baru itu bisa diperoleh (Bahnasi, 2008: 224-225).

Jadi, seorang muslim yang menjalankan shalat dengan tekun, maka

kebiasaan itu akan menjadi tabiat dan terkondisikan dalam kebiasaan

positif.

Shalat juga bisa dikatakan sebagai sarana pembentukan kepribadian.

Kepribadian seseorang senantiasa perlu dibentuk sepanjang hayatnya, dan

pembentukanya bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Shalat

merupakan kegiatan harian, kegiatan mingguan, kegiatan bulanan, dan

kegiatan amalan tahunan (shalat idul fitri dan idul adha) yang dapat

menjadi pembentukan kepribadian, yaitu manusia bercirikan: disiplin, taat

waktu, bekerja keras, mencintai kebersihan, senantiasa berkata baik, dan

membentuk pribadi Allahu akbar (Haryanto, 2003: 91).

Dalam Al Qura’an disebutkan bahwa shalat itu sudah di tentukan

waktunya, sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisa ayat 103:

Page 51: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Artinya : Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat (mu), ingatlah

Allah di waktu berdiri, di waktu duduk, dan di waktu berbaring.

Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah

shalat itu sebagaimana biasa. Sesungguhnya shalat itu adalah

fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang

beriman (Yayasan Bina Muwahiddin, 2014: 96).

Ayat di atas bisa di kaitkan dengan masalah waktu di era global ini. Di

era global ini, waktu merupakan hal yang sangat penting dan diperhatikan,

apalagi kalau sudah menyangkut bisnis, sehingga sering kita menterjemahkan

waktu sebagai: “time is money”. Bahkan menurut Toffler hal ini sudah kuno,

yang betul adalah “waktu adalah lebih banyak uang (time is much money)”

(Haryanto, 2003: 91-92). Oleh karena itu shalat diperintahkan untuk umat

Islam lewat nabi Muhammad SAW telah diatur sedemikian rupa oleh Allah

SWT, mulai dari Shubuh, Dhuhur, Asyar, Maghrib, dan Isya’ sebagaimana

ayat di atas.Dengan demikian shalat adalah ibadah yang senantiasa

mengajarkan kepada umat Islam untuk disiplin, taat waktu, dan kerja keras

(Haryanto, 2003: 93).

Selain di tentukan waktunya, Shalat yang baik itu dilakukan dengan

berjama’ah. Rasulullah saw. senantiasa melaksanakan shalat fardhu dengan

berjama’ah. Shalat jama'ah memliki arti yang sangat besar dalam kehidupan

sosial. Karena, dengan shalat jama'ah dapat melatih taat kepada pimpinan,

Page 52: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

sebaliknya pemimpin supaya bertindak bijaksana.Shalat berjama'ah dapat

memupuk rasa persaudaraan (Purwanti, 2010: 37).

Shalat berjamaah merupakan titik tolak bagi perubahan jamaah Islam

ke arah yang lebih baik (Bahnasi, 2008: 259). Dengan berjamaah umat akan

saling mengenal (ta’aruf). Ta’aruf dalam ajaran Islam meupakan jendela

yang dapat mengakses persaudaraan dengan sesama. Bahkan dengan seluruh

manusia. Modal dasar dalam memandang fakta sosial yang plural. Dengan

mengenali orang lain, diharapkan kita bisa mengenali dan mampu menjadi

diri sendiri (Muhyidin, 2006: 276). Dengan demikian, shalat berjamaah akan

berpengaruh terhadap komunitas orang yang shalat selama mereka berjamaah.

Pengaruh inilah yang akan mengantarkan kepada perubahan ke arah yang

lebih baik dengan ruh amar ma’ruf nahi munkar yang merupakan ruh shalat.

Sebagaimana pendidikan yang ada di kegiatan KMIS itu juga mengajarkan

pentingnya shalat berjamaah, karena dengan berjamaah akan terbentuk

sebuah komunitas atau organisasi yang solid dan mempererat kebersamaan

dalam ukhuwah islamiyah.

2. Puasa

Dalam bahasa Arab, Puasa disebut shaum dan shiyam yang berarti Al-

imsak (menahan), maksudnya menahan diri dari melakukan sesuatu. Menurut

syara’ puasa ialah menahan diri dari beberapa perbuatan yang membatalkan

puasa, seperti makan, minum, bersenggama, sejak terbit fajar hingga

terbenam matahari, dengan niat karena Allah (El Hamdy, 2010: 2-3). Jadi

Page 53: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

puasa adalah suatu ibadah yang mengajarkan manusia untuk selalu bersabar

dan konsisten dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Tujuan ibadah puasa adalah untuk menahan hawa nafsu dari berbagai

syahwat sehingga ia siap mencari sesuatu yang menjadi puncak

kebahagiaanya. Puasa juga meningkatkan manusia ke puncak kehidupan

rohaniyah yang paling tinggi dalam pandangan Allah, yang disebut Muttaqin

(orang-orang yang taqwa) (Musbikin, 2004: 206). Jadi, karena puasa

bertujuan menjadikan manusia yang bertaqwa, maka tentu saja puasa

memiliki hikmah, baik ditinjau dari segi kejiwaan (psikologi), Jasmani

(pisiologi), dan kemasyarakatan (sosiologi).

Puasa ditinjau dari segi kejiwaan (psikologi), hikmah yang terpenting

ialah membentuk watak untuk patuh dan disiplin terhadap suatu peraturan.

Ditinjau dari segi jasmani (pisiologi), hikmah puasa dapat memlihara dan

menjaga kesehatan badan. Ditinjau dari dari segi kemasyarakatan (sosiologi),

hikmah puasa bisa mengurangi bibit deskriminasi dalam pergaulan,

mempertebal semangat persaudaraan, memperkuat roh kesetiakawanan dan

lain-lain (Musbikin, 2004: 208-209). Dari tiga tinjauan terhadap hikmah

puasa tersebut dapat disimpulkan bahwa puasa memang banyak manfaatnya

daripada madharatnya.

Puasa di bulan ramadhan itu dilakukan sebulan penuh. Tentu hal ini

pasti ada hikmah yang bisa kita lihat dan ada hubunganya dengan sikap

religiusitas seseorang. Salah satu dari hikmah puasa ramadhan menghidupkan

hati seseorang. Kalangan ahli hikmah melihat beberapa faktor dominan yang

Page 54: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

mematikan atau setidak-tidaknya menumpulkan hati. Faktor-faktor itu antara

lain, banyak bicara, banyak hura-hura, dan banyak makan. Gambaran seputar

hati yang mati ataupun tumpul itu dalam sehari-hari terungkap sewaktu

mengomongkan orang-orang yang tidak memperhatikan penderitaan orang

lain atau tidak memiliki kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan

sosialnya (Madjid, 2000: 35-36). Dengan matinya hati menjadikan seseorang

lupa akan penderitaan orang lain, sehingga kadang bisa tertawa terbahak-

bahak di saat orang lain sedang mengalami kesusahan.

Lalu, bagaimana caranya untuk menghidupkan hati? Caranya adalah

dengan menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa itu menghidupka,

mempertajam, dan mencerahkan hati. Sebab, roh dan jiwa puasa adalah

mengendalikan diri dari rongrongan hawa nafsu. Kalau akhir-akhir ini terasa

kehidupan dibayangi oleh mental masyarakat yang rapuh, maka faktor

kegagalan mengendalikan diri dari tekanan hawa nafsulah yang paling

dominan (Madjid, 2000: 36). Maka dari itu, jangan heran pula jika banyak

muncul pribadi-pribadi yang pecah dan tidak jelas nilai-nilai yang dijadikan

pegangan hidupnya.

Selain sikap religiusitas terhadap puasa Ramadhan, penulis juga

melihat sikap seseorang dalam menjalani puasa sunah. Puasa sunah dilakukan

pada hari-hari tertentu selain bulan Ramadan, misalnya puasa di hari senin

dan kamis, puasa di hari tarwiyah dan ‘arofah, dan sebagainya. Hikmah

puasa bagi seseorang yang menjalankanya adalah untuk menanam rasa

sayang dan rahmah kepada para fakir miskin, kepada anak yatim, dan kepada

Page 55: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

orang yang melarat hidupnya, membiasakan diri dan jiwa memelihara

amanah, dan untuk menyuburkan dalam jiwa kita kekuatan menderita bila

kita terpaksa menderita dan untuk menguatkan iradat, atau kehendak kita dan

untuk meneguhkan azimah atau keinginan dan kemauan. Jadi, seseorang yang

melakukan puasa sunah, kepribadianya akan lebih terlatih ke hal-hal yang

positif daripada yang tidak melakukanya.

3. Tilawah

Al Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandinganya (mukjizat),

diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, penutup para nabi dan rosul

dengan perantaran Malaikat Jibril alaihis salam, dimulai dengan surat Al

Fatihah dan diakhiri dengan surat An Nas, dan ditulis dalam mushaf-mushaf

yang disampaikan kepada kita secara mutawatir (oleh orang banyak), serta

mempelajarinya merupakan suatu ibadah (Purwanti, 2010: 15). Dari

pengertian tersebut yang dimaksud dengan diturunkanya Al Qur’an secara

mutawatir ialah diturunkan secara berangsur-angsur dan siapapun yang

membacanya bernilai ibadah, membaca Al Qur’an yang baik adalah dengan

tartil, selain membaca dengan tartil juga sambil memahami makna yang

terkandung didalamnya. Membaca tartil dan menghayati isi Al Qur’an disebut

Tilawah.

Tilawah adalah membaca dan mengkaji ayat-ayat Allah agar memiliki

pemahaman Islam yang benar. Tilawah berarti membaca dengan mengikuti

hukum bacaanya. Tilawah adalah kegiatan membaca dengan

mengikutsertakan semua jiwa, hati, dan pikiran, lidah dan anggota badan

Page 56: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

(Purwanti, 2010: 39). Mata menyimak dengan cermat, lidah membaca dengan

tepat, pikiran merenungkan maknanya dan hati meresapi. Tilawah mampu

menguatkan motivasi dan potensi. Sehingga tilawah yang sungguh-sungguh

akan mampu mengkonsentrasikan jiwa, merasakan nimatnya bacaan, khusuk

dan tawadhu’. Dalam hal ini penulis fokus pada sikap seseorang terhadap

pengamalan tilawah, pengamalan tilawah seseorang dapat dilihat dari cara

membaca Al Qur’an dan mengkajinya.

Dilihat dari membaca Al Qur’an yang dimaksud adalah dilihat dari

penarapan tajwid dan tartilnya ketika membaca. Tajwid adalah melafalkan

huruf-huruf Al Qur’an sesuai dengan makhraj dan sifatnya serta memenuhi

hukum bacaanya (Lajnah Pentashilan Mushaf Al Qur’an, 2007: 3). Membaca

Al Qur’an dengan menerapkan tajwid akan menjadikan bacaan yang fasih.

Kefasihan itulah yang dilatih kepada seseorang agar membacanya benar

sesuai hukum bacaan dan yang pasti tidak ngawur. Seseorang yang membaca

Al Qur’an dengan menerapkan tajwid dan tartil bisa dikatakan sikap

religiusitasnya meningkat.

Kemudian dilihat dari mengkajinya, seseorang dilatih untuk khusyuk

setelah membaca Al Qur’an dan merenungi maknanya. Karena dalil-dalil

yang ada dalam Al Qur’an sangat banyak. Itulah hikmah atau faedah yang

paling dicari oleh pembaca Al Qur’an. Dengan demikian seseorang yang

merenungi ayat-ayat Al Qur’an akan memperoleh pemahaman tentang ayat-

ayat yang telah dibacanya.

E. Hubungan Kegiatan KMIS Dengan sikap Religiusitas

Page 57: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Maslow mempunyai pandangan yang positif tentang manusia, bahwa

manusia mempunyai potensi untuk maju dan berkembang. Manusia pada

dasarnya baik, setidaknya tidak jahat. Manusia akan mengalami pematangan

melalui lingkungan yang menunjang dan usaha aktif dari diri sendiri untuk

merealisasikan potensinya (Sriyanti, 2011: 82). Dapat diambil kesimpulan

dari teori Maslow di atas bahwa manusia akan mengalami perkembangan

melalui lingkungan dan juga usaha dari diri individu manusia tersebut.

Dalam teori behaviorisme dijelaskankan bahwa perilaku manusia lahir

karena adanya stimulan atau rangsangan. Orang yang berperilaku buruk atau

kurang baik ada kemungkinan karena dia melihat, mengamati, atau berada di

lingkungan yang kurang baik. Begitu juga dengan orang baik, bisa jadi karena

dia berada di lingkungan yang baik atau karena tidak dipengaruhi oleh yang

buruk.

Dua hal, yaitu sikap atau perilaku dan rangsangan atau stimulan dari

luar, ini berlaku pada banyak hal, diantaranya yaitu antara partisipasi

mengikuti kegiatan keagamaan dengan sikap religiusitas. Sikap religiusitas

tidak serta merta terbentuk dengan sendirinya. Namun lebih dikarenakan

adanya faktor dari luar.

Seseorang yang aktif dalam kegiatan KMIS akan terbiasa hidu di

lingkungan yang terkondisi, lingkungan yang senantisa untuk selalu

berlomba-lomba dalam kebaikan. Partsipasi dalam hal ini bisa dilihat dari

keaktifaanya mengikuti kegiatan, termasuk didalamnya bisa dilihat dari

intensitas kehadiranya. Seseorang yang aktif mengikuti kegiatan KMIS

Page 58: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

pastilah selalu rajin menghadiri kegiatan. Kalaupun ijin tidak mengikuti

kegiatan dia akan menanyakan materi apa yang disampaikan oleh pemateri.

Selain dilihat dari intensitas kehadiranya, seseorang yang

berpartisipasi aktif dalam kegiatan KMIS bisa dilihat dari caranya

memperhatikan materi yang disampaikan. Karena memperhatikan materi

adalah salah satu hal yang penting. Materi yang disampaikan akan mudah

diterima jika seseorang tersebut memperhatikan dengan benar. Kebenaran

memperhatikan materi itu dengan mendengarkan secara seksama dan

konsentrasi penuh. Karena kadang seseorag tidak semua bisa memperhatikan

materi dengan benar, mungkin karena bosan dan materi serta pematerinya

kurang menarik.

Kemudian untuk melihat tingkat partisipasi dalam kegiatan KMIS

selain melihat dari intensitas kehadiran dan memperhatikan materi, bisa juga

melihat dari respon dalam menerima materi. Mahasiswa yang kritis akan

memilah-milah materi yang sudah disampaikan dengan cara mencatat bagian-

bagian yang penting dan dipadukan dengan pengetahuan yang dimilikinya

sehingga ketika dia belum paham akan menanyakan materi-materi tersebut

kepada pemateri. Selain itu mahasiswa yang aktif akan mempelajari ulang

materi yang telah disampaikan agar semakin paham.

Dari tiga penjelasan di atas, seseorang yang berpartisipasi aktif dalam

kegiatan KMIS berada pada lingkungan terkondisi, termasuk didalamnya

pelaksanaan ibadah, baik itu ibadah mahdzoh contohnya shalat, puasa,

Page 59: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

tilawah maupun ibadah ghoirumahdzoh yang tercermin dalam hubungannya

dengan sesama.

Sudah barang tentu mahasiswa yang mengikuti kegiatan KMIS ini

harus bisa lebih terkontrol shalatnya. Jika sebelum mengikuti kegiatan KMIS,

seseorang seringkali meninggalkan shalat fardhu dengan berbagai alasan,

kurang menepati waktu shalat, dan tidak pernah jamaah.Namun, dengan

adanya kegiatan KMIS ini seseorang dilatih untuk memperhatikan dan

mengaplikasikan shalat fardhu dengan berjamaah dan mendirikan shalat

sunah.

Begitu juga sikap mahasiswa dalam menjalankan puasa, mahasiswa

KMIS harus lebih terkondisi puasanya. Selain rajin mengamalkan ibadah

puasa di bulan ramadhan, mahasiswa KMIS bisa diharapkan meningkatkan

dan menambah dengan puasa-puasa sunah.

Selain meningkatkan ibadah shalat dan puasa, mahasiswa KMIS di

harapkan bisa membaca Al Qur’an dengan baik serta memahami makna yang

terkandung dalam Al Qur’an. Cara membaca yang baik adalah dengan

menerapkan tajwid agar dalam membaca Al Qur’an lafadz dan makhrajnya

dibaca dengan benar juga dengan menerapkan tartil agar bacaanya enak

didengar.

Dengan demikian kegiatan keislaman yang dilakukan KMIS ini

memberikan pengaruh bagi sikap religiusitas mahasiswa muslim UKSW

sehingga para mahasiswa akan memiliki aqidah yang kuat dan lurus dan juga

akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah dan tidak akan menyimpang

Page 60: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

dari ajaran-Nya. Selain dari segi aqidah, mahasiswa juga akan menjalankan

ibadah yang benar.

Page 61: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB III

LAPORAN PENELITIAN

A. Sejarah Keluarga Mahasiswa Islam Satya Wacana (KMIS)

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga memiliki ribuan

mahasiswa yang berasal dari berbagai ras, suku dan agama sehingga

menciptakan suatu kondisi kampus yang majemuk, salah satu kemajemukan

itu adalah banyaknya mahasiswa yang beragama Islam yang menuntut ilmu di

UKSW dan tersebar di berbagai fakultas dan program professional atau

diploma. Adanya kesamaan latar belakang agama yaitu sama-sama beragama

Islam, namun kondisi yang terjadi pada saat itu adalah belum adanya wadah

yang mempersatukan mahasiswa muslim di UKSW sehingga tidak ada

kepedulian terhadap ajaran agama Islam dan antara mahasiswa muslim satu

dengan yang lain tidak saling kenal dan peduli.

Kondisi di atas membuat beberapa mahasiswa mempunyai iktikaduntuk

mengatasi dan membuat wadah untuk mempersatukan aktivitas yang

berkaitan dengan ajaran agama Islam, mereka berasal dari berbagai latar

belakang fakultas antara lain: Joko Prasetyo dan Anas Bahtiar (Fakultas

Ekonomi), Banu dan Heru (Fakultas Teknik Elektronika), dan teman-teman

lain dari Fakultas Pertanian, Hukum, dan Program D3. Awal mulanya baru

pada tahap penyamaan aspirasi melalui orang per orang.

Kemudian dari aspirasi yang terkumpul menghasilkan kesepakatan

untuk mengadakan pertemuan formal di Masjid Al Atiiq Kauman Salatiga,

Page 62: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

dengan mengundang perwakilan dari fakultas-fakultas dan program D3 di

UKSW.

Pertemuan tersebut resmi diadakan pada tanggal 20 Maret 1998

bertempat di Masjid Al Atiiq Kauman Salatiga yang dihadiri kurang lebih 14

orang dari berbagai fakultas. Pertemuan tersebut dipimpin oleh Sdr.Anas

Bahtiar sebagai pemandu acara dan Joko Prasetyo sebagai penyama aspirasi.

Singkatnya dalam pertemuan itu diuraikan pentingnya didirikan suatu wadah

untuk menampung dan menyediakan berbagai aspirasi dan kegiatan untuk

rekan-rekan mahasiswa yang seiman. Wadah yang akan dibentuk harus bisa

mempersatukan dan mengadakan kegiatan-kegiatan positif dalam rangka

memelihara dan meningkatkan keimanan.

Apa yang disampaikan Joko kemudian disetujui oleh seluruh peserta

pertemuan, selanjutnya oleh Joko dibahas sifat dan nama organisasi yang

didirikan, kemudian dilanjutkan tahap pembentukan kepengurusan. Dari

berbagai usulan yang masuk kemudian dipilih dua alternative nama

organisasi yaitu Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana (KMIS) dan

Keluarga Mahasiswa Islam Salatiga (KMIS). Atas pertimbangan-

pertimbangan khusus kemudian disepakati bersama menggunakan nama

Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana (KMIS). Sifat organisasi adalah

khusus mahasiswa muslim di UKSW, bersamaan dengan itu diadakan

pemilihan ketua umum.

Calon-calon yang pada waktu itu diajukan antara lain adalah:

1. Anas Bahtiar (Fakultas Ekonomi 1996)

Page 63: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

2. Bakti Triswadi (Fakultas Ekonomi 1996)

3. Arsanto M.S (Fakultas Ekonomi 1995)

4. Banu (Fakultas Teknik Elektronika 1995)

Dalam pemilihan tersebut terpilih Sdr. Arsanto sebagai ketua umum

KMIS dengan tugas awal membuat visi dan misi serta menyusun

kepengurusan untuk periode pertama tahun 1998-1999. Jadi dengan demikian

secara resmi KMIS didirikan pada tanggal 20 Maret 1998. Mempunyai tujuan

yang sangat mulia demi terciptanya suatu ikatan kekeluargaan atau tali

silaturahmi dalam rangka menjaga dan meningkatkan iman, tuahid serta

ukuwah islamiyah mahasiswa muslim di UKSW.

Pada tanggal 20 Maret 1998 KMIS (Keluarga Mahasiswa Islam

Satyawacana) resmi dibentuk oleh perwakilan mahasiswa-mahasiswa

muslim dari berbagai Fakultas Universitas Kristen Satyawacana. Keluarga

Mahasiswa Islam satywacana merupakan organisasi Islam mahasiswa muslim

di Universitas Kristen Satyawacana. KMIS dibentuk sebagai wadah

mahasiswa-mahasiswa muslim untuk tetap menjaga, memelihara, dan

meningkatkan keimanan.

Sampai saat ini KMIS telah mampu membentuk dan membangun

kerjasama dan jaringan dengan organisasi islam kampus lainya dari tingkat

daerah sampai Nasional yang tergabung dan berperan aktif dalam Forum

Shilaturahmi Lembaga Dakwah Kampus Daerah (FSLDKDa) Semarang

Raya, Jaringan Muslimah Daerah (Jarmusda) Semarang dan juga acara dalam

tingkat nasional yakni dalam Forum Shilaturahmi lembaga Dakwah Kampus

Page 64: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Nasional (FSLDKN) XIV di Lampung tahun 2007 dan Musyawarah Nasional

Mentoring Islam dan Puskomdais.

B. Struktur Organisasi Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana

Ketua Umum : Mifta Mahardika

Wakil Ketua : Swasti Anindita

Sekretaris : Kotik Aptyas

Bendahara : Riski Puspita Dwi

Seksi Kegiatan : Bastyan Nur Pratama

Seksi Kesekretariatan dan iventaris : Ulya Nafilah

Seksi Dana Usaha : Riyanto

Seksi Perpustakaan : Sri Harum Sari

Tim Kreatif : Aprila ardilles

Seksi Humas : Galih Yoga P.

C. Tugas-tugas Struktur Organisasi Keluarga Mahasiswa Islam

Satyawacana

1. Penasehat Organisasi :

Bertugas mengawasi dan member masukan berupa saran-saran keadaan

ketua dan segenap pengurus baik diminta atau tidak diminta.

2. Ketua Umum :

Bertugas melakukan koordinasi terhadap fungsi organisasi

3. Sekretaris :

Melakukan fungsi kesekretariatan organisasi

4. Bendahara :

Page 65: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Melakukan fungsi keuangan organisasi

5. Pembinaan Kerohanian :

Melakukan fungsi pembinaan kerohanian Islam dan menyelenggarakan

kegiatan-kegiatan rohani.

6. Kajian Islam :

Menyelenggarakan studi keislaman, kajian jurnal, bedah buku, bulletin,

dll.

7. Internal Organisasi :

Melakukan koordinasi antar fakultas, dan sel-sel organisasi, dan organissi

karyawan Muslim UKSW (IKKI)

8. Eksternal Organisasi :

Menjalin hubungan dengan organisasi lain di luar KMIS seperti HMI,

PMKRI, IMM, remas, Ulama (Ustad), FS LDK dan pengurus ta’mir

masjid dalam memenuhi undangan acara dan juga menjalin kerja sama

dalam kegiatan lainnya.

D. Tingkat Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Keluarga Mahasiswa

Islam Satyawacana Salatiga Tahun 2015

Partisipasi adalah suatu keterlibatan mental dan emosi seseorang

kepada pencapaian tujuan dan ikut bertanggung jawab di dalamnya. Dalam

defenisi tersebut kunci pemikirannya adalah keterlibatan mental dan emosi.

Sebenarnya partisipasi adalah suatu gejala demokrasi di mana orang

diikutsertakan dalam suatu perencanaan serta dalam pelaksanaan dan juga ikut

memikul tanggung jawab sesuai dengan tingkat kematangan dan tingkat

Page 66: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

kewajibannya. Partisipasi itu menjadi baik dalam bidang-bidang fisik

maupun bidang mental serta penentuan kebijaksanaan

(https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi: diakses 23 desember 2015 pukul

09.51). Dari beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

partisipasi adalah suatu proses keterlibatan mental dan emosi serta fisik

peserta dalam memberikan respon terhadap suatu kegiatan serta mendukung

pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatanya. Keterlibatan

dalam sebuah kegiatan bisa dilakukan dengan berbagai bentuk, seperti uang,

tenaga, pikiran dan lain sebagainya. Bentuk partisipasi yang berupa pikiran

bisa diterapkan dengan memberikan sumbangsih ide dan usulan agar sebuah

kegiatan dapat berjalan secara dinamis dan semakin berkembang.

Tingkat partisipasi mahasiswa dalam kegiatan Keluarga Mahasiswa

Islam Satyawacana Salatiga Tahun 2015 diketahui melalui penyebaran

kuesioner yang berisikan 15 pernyataan-pernyataan sesuai dengan variabel

penelitian. Tiap pernyataan berisikan 3 alternatif jawaban. Responden

dalam penelitian ini adalah para mahasiswa yang mengikuti kegiatan KMIS

Salatiga tahun 2015 sebanyak 35 responden. Data responden lihat di lampiran.

Hasil penyebaran angket tentang tingkat partisipasi mahasiswa

dalam kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana adalah sebagai

berikut :

Page 67: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Tabel 3.1. Hasil Angket Partisipasi Mahasiswa Dalam Mengikuti Kegiatan Keluarga

Mahasiswa Islam Satyawacana Salatiga ( X )

No Jawaban Soal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A A A A A A A A A A A B B A A

2 A A A C B A B A A B B A B B A

3 A A B A B A A A A A B A B B B

4 A A A A A A A A A A A B B A A

5 A A A A A A B A A B A B B A A

6 B A B A A A B A A A B A B A B

7 A A A B B A B B B B B A B A A

8 B A B B B A B C B A C A A A B

9 A A A A A A B A A B B A A B B

10 B A B A A A A A A B A B B A A

11 A A A A A A A A A B A A A B B

12 A A B B A C B B A C A A B B A

13 A A A B B A B A A A B A A A B

14 B B B B C B B B A A B A B A A

15 A B A B B A B B B B B A B B B

16 B B A B B B B B B B B B A A B

17 C B A B B B B C B B C B B B A

18 B A A B B A A B A A B A B B B

19 B B B B B A B B A B C A A A A

Bersambung...

Page 68: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

20 A A A A A A B A A A B A A B B

21 B B A B B A B B A A B A A B A

22 B B B B A A A A A A B A B A B

23 C B B B B B B C B C C A B A A

24 B B B C B A B B B B C A B A B

25 B A A B A B B B A B C A B A A

26 C B B B B A B B B B B A B A B

27 C B C B B A B B B B C B A A B

28 A A B B B A A B A B B A A A A

29 C B C C B B B B B B C A A B A

30 B B C B C B B B B B B A B B B

31 B B A B A A B A A B B A A A A

32 A A A A A A A A A A A B A A B

33 B A B B B A B A A A A A A A A

34 A A A B B A B A A A A A A B B

35 B B A B B A B A B A B A A A A

E. Tingkat Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW Salatiga Tahun 2015

Tingkat religiusitas mahasiswa muslim UKSW Salatiga Tahun

2015 diketahui melalui penyebaran kuesiner yang berisikan 15

pernyataan-pernyataan sesuai dengan variabel penelitian. Tiap pernyataan

berisikan 3 alternatif jawaban. Hasil penyebaran angket tentang tingkat

religiusitas mahasiswa adalah sebagai berikut :

Sambungan….

Page 69: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Tabel 3.2. Hasil Angket Religiusitas Mahasiswa ( Y )

NO

JAWABAN SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 A A B A B B A B A A A A A B A

2 A A B A B C A A A A A A A B B

3 A B B A B B A B A A A A A B B

4 A A A A B A A A A A A A A A A

5 A A A A A B A B A A A A B B A

6 A B B A B A A A A A A B B B B

7 A B B A B B A B A A A A A B B

8 A B C A B B B B A A A A A A A

9 A A A A B B A C B A A A A B B

10 A A C A B A A B A A A A A B A

11 A A A A A A A A A A A A B A A

12 A A A A B A A B A B B A A B A

13 A A A A B A B A A A A A A A B

14 A B B B B C A B B A A A B A A

15 A A A B B C A B A A A A A A A

16 A A A B B C A C A B B A B B B

17 A B C B B C A C A A B A B B A

18 A A A A B A A B B A A A A B B

19 A A A A B A A B B A A A A A A

20 A B B A B B A B A A A A A A B

Bersambung.

..

Page 70: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

21 A A B A B A A B A A A A A A A

22 A B B B B C A B B A A A B A B

23 A A A A B C A - B A B B A A B

24 A A A A B C A B B A A A A A B

25 A A A A A C A B A A A A A A B

26 A A A A B B A B A A A A A A B

27 A B B A A B A C B B B B B B A

28 A A B A B B A C B B B B B A B

29 A B B C B C A B A B C A B A A

30 A C C A B C A B A A A B B A A

31 A B B A B C A B A A A B A A B

32 A A A A A C A B A A A A A A B

33 A A A A B B B C A B A A A A A

34 A A A A B B A B A A A A A B A

35 A A A A B C A B B B A B B B B

Sambungan...

.

Page 71: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB IV

ANALISIS DATA

Setelah data terkumpul dilakukan analisis data untuk menjawab rumusan

masalah penelitian. Untuk mengetahui pengaruh partisipasi mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan KMIS Salatiga terhadap sikap religiusitas mahasiswa pada

tahun 2015 dengan menganalisa variabel X (partisipasi mahasiswa dalam

mengikuti kegiatan KMIS) dan variabel Y (religiusitas mahasiswa) yaitu melalui

rumus product moment. Langkah yang ditempuh dalam menganalisis adalah

sebagai berikut :

A. Analisis Data Tingkat Partisipasi Mahasiswa Dalam Mengikuti Kegiatan

KMIS Salatiga

Data tentang partisipasi dalam kegiatan KMIS Salatiga telah diperoleh

dari penyebaran angket yang berisi 15 soal pertanyaan dengan diberikan 3

(tiga) kriteria jawaban sebagai berikut :

a. Kriteria jawaban A memiliki nilai 3 (tinggi)

b. Kriteria jawaban B memiliki nilai 2 (sedang)

c. Kriteria jawaban C memiliki nilai 1 (kurang)

Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka

maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 72: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Tabel 4.1 : Nilai Angket Partisipasi Kegiatan KMIS

No

.

Nilai Item Jum

lah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 43

2 3 3 3 1 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 37

3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 39

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 43

5 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 42

6 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 39

7 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 37

8 2 3 2 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3 3 2 34

9 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 40

10 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 41

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 42

12 3 3 2 2 3 1 2 2 3 1 3 3 2 2 3 35

13 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 40

14 2 2 2 2 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 34

15 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 34

16 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 2 34

17 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 29

18 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 2 37

19 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 1 3 3 3 3 35

20 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 41

Bersambung.

..

Page 73: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

21 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 37

22 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 38

23 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 3 2 3 3 29

24 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 2 31

25 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 3 2 36

26 1 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 32

27 1 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 2 3 3 2 30

28 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 39

29 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 3 29

30 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 29

31 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 39

32 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 43

33 2 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 40

34 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 40

35 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 38

Setelah penskoran terhadap jawaban kuesioner tentang tingkat

partipasi mahasiswa dalam kegiatan KMIS langkah yang ditempuh

berikutnya adalah mengidentifikasi nilai tertinggi dan terendah dari

partisipasi kegiatan KMIS Salatiga. Dari tabel di atas diketahui nilai tertinggi

43 dan nilai terendah 29. Selanjutnya dari jumlah nilai tiap responden

dintervalkan dengan rumus sebagai berikut :

Sambungan….

Page 74: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Keterangan:

i = Lebar interval

Xt = Nilai tertinggi

Xr = Nilai terendah

Ki = Kelas interval

Ki

i= 5

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui mahasiswa yang ikut

berpartisipasi aktif dalam kegiatan KMIS Salatiga dengan nominasi A

(tinggi), B (sedang) dan C (kurang).

Tabel 4.2 : Interval Partisipasi Kegiatan KMIS

Nilai Interval Jumlah Mahasiswa Nilai Nominasi Artinya

43-39

38 -34

33 -29

15

13

7

A

B

C

Tinggi

Sedang

Kurang

Page 75: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Dengan demikian dapat diketahui:

a. Untuk mahasiswa KMIS yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan

KMIS dalam kategori tinggi dengan nilai 43 – 39 sebanyak 15

mahasiswa.

b. Untuk mahasiswa KMIS yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan

KMIS dalam kategori sedang dengan nilai 38 – 34 sebanyak 13

mahasiswa.

c. Untuk mahasiswa KMIS yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan

KMIS dalam kategori kurang dengan nilai 33 – 29 sebanyak 7 mahasiswa.

Setelah diketahui banyaknya mahasiswa kader KMIS yang aktif

berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan KMIS dalam ketegori tinggi, sedang

dan kurang kemudian untuk mengetahui prosentase dari frekuensi skor,

peneliti mencarinya dengan menggunakan rumus prosentase. Adapun

rumusnya sebagai berikut :

Keterangan:

P = Proporsi individu dalam kelompok

F = Frekuensi

N = Jumlah subyek keseluruhan

a. Kelompok Tinggi

Page 76: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

P = 42,86%

b. Kelompok Sedang

37,14%

c. Kelompok Kurang

P = 20%

Keterangan:

1. Untuk mahasiswa yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan KMIS

dalam kategori A sebanyak 42,86 %

2. Untuk mahasiswa yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan KMIS

dalam kategori B sebanyak 37,14 %

3. Untuk mahasiswa yang aktif berpartisipasi mengikuti kegiatan KMIS

dalam kategori A sebanyak 20 %.

Page 77: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Tabel 4.3 : Tabel Distribusi Frekwensi Variabel X

NO

Nilai Partisipasi

Dalam Kegiatan KMIS

Interval

Frekuensi Prosentase

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

35 – 31

30 – 26

25 - 21

15

13

7

42,86 %

37,14 %

20 %

Jumlah 35 100%

Dari tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa partisipasi

mahasiswa yang mengikuti kegiatan KMIS Salatiga yang berada pada

kategori tinggi ada 15 mahasiswa dengan tingkat prosentase 42,86 %,

kategori sedang ada 13 mahasiswa dengan tingkat prosentase 37, 14 % dan

kategori rendah ada 7 dengan tingkat prosentase 20 %.

B. Analisis Data Tingkat Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW

Data tentang tingkat religiusitas mahasiswa kader KMIS telah diperoleh

dari penyebaran angket yang berisi15 soal pertanyaan dengan diberikan 3

(tiga) kriteria jawaban sebagai berikut:

1. Kriteria jawaban A memiliki nilai 3 (tinggi)

2. Kriteria jawaban B memiliki nilai 2 (sedang)

3. Kriteria jawaban C memiliki nilai 1 (kurang)

Dengan demikian setelah masing-masing jawaban diberi skor angka

maka akan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 78: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Tabel 4.4: Nilai Tingkat Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW Salatiga

No. Nilai Item Jumlah

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 41

2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 39

3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 38

4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 44

5 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 41

6 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 38

7 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 38

8 3 2 1 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 39

9 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 2 2 38

10 3 3 1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 40

11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 44

12 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 40

13 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 42

14 3 2 2 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 3 3 38

15 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 41

16 3 3 3 2 2 1 3 1 3 2 2 3 2 2 2 34

17 3 2 1 2 2 1 3 1 3 3 2 3 2 2 3 33

18 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 40

19 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 42

20 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 39

Bersambung…

Page 79: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

21 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 42

22 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 3 3 2 3 2 34

23 3 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 3 3 2 39

24 3 3 2 2 2 1 3 0 2 3 2 2 3 3 2 33

25 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41

26 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 41

27 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 3 33

28 3 3 2 3 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 2 34

29 3 2 2 1 2 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 33

30 3 1 1 3 2 1 3 2 3 3 3 2 2 3 3 35

31 3 2 2 3 2 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 37

32 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 3 3 3 2 41

33 3 3 3 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 39

34 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 41

35 3 3 3 3 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 2 35

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai tertinggi dari tingkat religiusitas

mahasiswa adalah 44 dan nilai terendah 33. Selanjutnya dari jumlah nilai tiap

responden dintervalkan dengan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

i = Lebar interval

Sambungan….

Page 80: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Xt = Nilai tertinggi

Xr = Nilai terendah

Ki = Kelas interval

Kemudian dimasukkan tabel untuk mengetahui mahasiswa yang ikut

berpartisipasi aktif dalam kegiatan KMIS Salatiga dengan nominasi A

(tinggi), B (sedang) dan C (kurang).

Tabel 4.5 : Interval Tingkat Religiusitas Mahasiswa

Nilai Interval Jumlah Mahasiswa Nilai Nominasi Artinya

44 – 41

40 – 37

36 - 33

12

14

9

A

B

C

Tinggi

Sedang

Kurang

Dengan demikian dapat diketahui:

1. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori A sebanyak 12

mahasiswa

2. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori B sebanyak 14

mahasiswa

Page 81: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

3. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori C sebanyak 9

mahasiswa

Setelah diketahui banyaknya tingkat religiusitas mahasiswa kader

KMIS dalam kategori tinggi, sedang dan kurang kemudian diprosentasikan

masing-masing dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

P = Proporsi individu dalam kelompok

F = Frekuensi

N = Jumlah subyek keseluruhan

a. Kelompok Tinggi

P = 34,29 %

b. Kelompok Sedang

40 %

c. Kelompok Kurang

P = 25,71 %

Page 82: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Keterangan:

1. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori A sebanyak 34,29

%.

2. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori A sebanyak 40 %.

3. Untuk tingkat religiusitas mahasiswa dalam kategori A sebanyak 25,71

%.

Tabel 4.6 : Tabel Distribusi Frekwensi Variabel Y

NO Nilai Partisipasi

Dalam Kegiatan KMIS

Interval Frekuensi Prosentase

1

2

3

Tinggi

Sedang

Rendah

36 – 33

32 – 29

28 - 25

12

14

9

34,29 %

40 %

25,71 %

Jumlah 35 100%

Dari tabel distribusi frekuensi di atas diketahui bahwa tingkat

religiusitas mahasiswa yang mengikuti kegiatan KMIS yang berada pada

kategori tinggi ada 12 mahasiswa dengan tingkat prosentase 34,29 %,

kategori sedang ada 14 mahasiswa dengan tingkat prosentase 40%, dan

kategori rendah ada 9 dengan tingkat prosentase 25,71 %.

C. Analisis Hubungan Partisipasi Mahasiswa Dalam Kegiatan KMIS

Salatiga terhadap Religiusitas Mahasiswa

Setelah menganalisis data variabel variabel X (partisipasi mahasiswa

dalam kegiatan KMIS Salatiga) dan variabel Y (tingkat religiusitas

Page 83: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

mahasiswa muslim UKSW) maka langkah berikutnya menganalisis hubungan

antar dua variabel tersebut dengan memasukkan data tiap variabel ke dalam

tabel kerja.

Tabel 4.7 : Tabel Kerja Hubungan Variabel X DAN Variabel Y

NO X Y X2 Y

2 XY

1 43 41 1849 1681 1763

2 37 39 1369 1521 1443

3 39 38 1521 1444 1482

4 43 44 1849 1936 1892

5 42 41 1764 1681 1722

6 39 38 1521 1444 1482

7 37 38 1369 1444 1406

8 34 39 1156 1521 1326

9 40 38 1600 1444 1520

10 41 40 1681 1600 1640

11 42 44 1764 1936 1848

12 35 40 1225 1600 1400

13 40 42 1600 1764 1680

14 34 38 1156 1444 1292

15 34 41 1156 1681 1394

16 34 34 1156 1156 1156

17 29 33 841 1089 957

18 37 40 1369 1600 1480

Bersambung...

Page 84: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

19 35 42 1225 1764 1470

20 41 39 1681 1521 1599

21 37 42 1369 1764 1554

22 38 34 1444 1156 1292

23 29 39 841 1521 1131

24 31 33 961 1089 1023

25 36 41 1296 1681 1476

26 32 41 1024 1681 1312

27 30 33 900 1089 990

28 39 34 1521 1156 1326

29 29 33 841 1089 957

30 29 35 841 1225 870

31 39 37 1521 1369 1442

32 43 41 1849 1681 1763

33 40 39 1600 1521 1560

34 40 41 1600 1681 1640

35 38 35 1444 1225 1330

JML 1286 1347 47904 52199 49764

Dari tabel di atas dapat diketahui:

∑X : 1286

∑Y : 1347

∑X2 : 47904

Sambungan….

Page 85: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

∑Y2 : 52199

∑XY : 49764

N : 35

Untuk mengetahui hubungan antara variabel X (keaktifan partisipasi

kegiatan KMIS UKSW Salatiga) dan variabel Y (tingkat religiusitas

mahasiswa muslim UKSW), maka data variabel X dan data variabel Y

dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut:

rxy

rxy = 0,560

Page 86: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Dengan diperolehnya nilai product moment (rxy) di atas, maka untuk

menentukan taraf signifikansi disajikan nilai-nilai product moment dalam

tabel taraf signifikansi 1% sebagai berikut :

Tabel 4.8 : Nilai Product Moment

N Taraf Signifikasi

1%

34

35

36

0.436

0.430

0.424

Interpretasi dari tabel di atas adalah bahwa nilai yang diambil dengan N

(jumlah responden) 35 pada taraf signifikansi 1% adalah 0,430. Hasil hitung

koefisien korelasi antara variabel X (keaktifan partisipasi kegiatan KMIS

Salatiga) dan variabel Y (tingkat religiusitas mahasiswa) adalah 0,560.

Setelah mengetahui besar nilai r hitung dan nilai r pada tabel, maka

langkah selanjutnya adalah menghubungkan r hasil penelitian dengan r table

pada taraf signifikansi 1%. Apabila r hitung lebih besar dari r tabel, maka

hasil yang diperoleh adalah signifikan. Artinya, hipotesis yang diajukan oleh

penulis diterima, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel hipotesis

yang diajukan penulis di tolak.

Dari hasil perhitungan diketahui bahwa koefisien korelasi antara

variabel X (keaktifan partisipasi kegiatan KMIS Salatiga) dan variabel Y

(tingkat religiusitas mahasiswa) adalah 0,560 sedangkan pada tabel taraf

Page 87: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

signifikansi 1% adalah 0.430. Oleh karena rxy hitung = 0,560 dan rxy tabel

atau rxy hitung > rxy tabel maka hipotesis yang diajukan bahwa "Terdapat

hubungan yang positif dan signifikan pada mahasiswa yang mengikuti

kegiatan Keluarga Mahasiswa Islam Satyawacana (KMIS) Salatiga dengan

religiusitas mahasiswa muslim UKSW Tahun 2015” dapat diterima.

Page 88: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari rangkaian kegiatan penelitian yang penulis lakukan kaitannya

dengan judul "Hubungan Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan Keluarga

Mahasiswa Islam Satyawacana (KMIS) Dengan Religiusitas Mahasiswa

Muslim di UKSW Salatiga tahun 2015” dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tingkat partisipasi mahasiswa yang mengikuti kegiatan KMIS yang

berada pada kategori tinggi ada 15 mahasiswa dengan tingkat prosentase

42,86 %, kategori sedang ada 13 mahasiswa dengan tingkat prosentase 37,

14 % dan kategori rendah ada 7 dengan tingkat prosentase 20 %.

2. Tingkat religiusitas para mahasiswa yang aktif mengikuti kegiatan KMIS

yang berkaitan dengan ibadah sholat, puasa dan tilawah berbeda-beda.

Religiusitas mahasiswa yang termasuk kategori tinggi ada 12 mahasiswa

dengan tingkat prosentase 34,29 %, kategori sedang ada 14 mahasiswa

dengan tingkat prosentase 40 %, dan kategori rendah ada 9 dengan tingkat

prosentase 25,71 %.

3. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis penelitian secara kuantitatif terbukti

bahwa r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf signifikan 1% yaitu r

hitung = 0,560 dan r tabel (1%) = 0,430, r hitung > r tabel yang berarti ada

hubungannya dan signifikan antara partisipasi mahasiswa dalam kegiatan

KMIS terhadap religiusitas mahasiswa. Dengan demikian, hipotesis yang

Page 89: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

diajukan penulis dapat diterima atau terbukti kebenarannya untuk taraf

signifikasi 1%.

B. Saran

1. KMIS UKSW Salatiga

Dakwah di kampus memiliki kesempatan yang besar dalam

mencetak mahasiswa muslim yang memiliki kecerdasan baik segi

spiritual, emosional maupun intelektualitas. Salah satu tujuan Dakwah di

kampus adalah melindungi mahasiswa dari kegiatan-kegiatan yang bersifat

negatif. Untuk itu KMIS diharapkan selalu meningkatkan gerak

langkahnya dalam mensyi'arkan agama, memunculkan ide-ide kreatif

sehingga banyak mahasiswa yang tertarik dan bergabung bersama untuk

mencapai tujuan dakwah kampus.

2. Mahasiswa Muslim UKSW

Bagi mahasiswa muslim UKSW baik yang sudah ataupun yang

belum berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan KMIS tetap menjaga dan

meningkatkan amal ibadahnya, serta berdakwah, entah melalui

ketauladanan, nasehat, dan metode yang lainnya. Namun dengan

mengingat pentingnya gerak dakwah secara bersama-sama melalui suatu

organisasi. Karena, dengan demikian tujuan dakwah akan lebih maksimal.

Page 90: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

DAFTAR PUSTAKA

Bahnasi, Muhammad. 2008. Shalat Sebagai Terapi Psikologi. Bandung: PT

Mizan Pustaka.

Darmawan, Deni. 2014. Metodepenelitiankuantitatif, Bandung: PT

RemajaRosdakarya.

Djamaroh, Syaiful Bahri. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

El-Hamdy, Ubaidurrahim. 2010. RahasiaKedahsyatanPuasaSeninkamis. Jakarta:

Wahyumedia.

Fauzi, Muhammad. 2007. Agama dan Realitas Sosial Renungan dan Jalan

Menuju Kebahagiaan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Haryanto, Sentot. 2003. Psikologi Shalat. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

https://id.wikipedia.org/wiki/Partisipasi

Irkham, Agus. M. 2012. 24 Cara Mendongkrak IPK. Yogyakarta: Pro You

(Kelompok Pro-U Media).

Jalaludin. 2000.Psikologi Agama.Jakarta: Raja Grafindo.

Madjid, Nurcholish. 2000. Puasa Titian Menuju royyan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Mahfudhoh. 2012. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Pengkajian Kitab. STAIN

Salatiga.

Martono, Nanang, 2011.Metode penelitiankuantitatif. Jakarta: PT Raja

GrafindoPersada.

MasriSingarimbundan Sofian Effendi. 1983. MetodePenelitianSurvai. Jakarta.

LP3ES

Muhyidin, Asep, Asep Salahuddin. 2006. Shalat Bukan Sekadar Ritual. Bandung:

PT Remaja Rosdakarya.

Musbikin, Imam. 2004. Rahasia Puasa Bagi Kesehatan dan Psikis. Yogyakarta:

Mitra Pustaka.

Panitia Opak. 2013. Buku Panduan Orientasi Program Akademik dan

Kemahasiswaan. Salatiga: Panitia OPAK STAIN Salatiga 2013.

Purwanti, Elisa Dwi. 2010. Pengaruh Partisipasi Mahasiswa dalam Kegiatan

Dakwah Kampus terhadap Religiusitas Mahasiswa STAIN Salatiga Tahun

2010. STAIN Salatiga.

Salam, H. Burhanudin. 2004. Cara Belajar yang Sukses di perguruan Tinggi.

Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sriyanti, Lilik. 2011. Psikologi Belajar. Salatiga: STAIN Salatiga Press.

Sugeharti, Puji. 2013. Pengaruh Keaktifan Mengikuti Kegiatan Jam’iyyatul

Qurra’ wal Huffadhz (JQH) Terhadap Perilaku Keberagamaan

Mahasiswa PAI Angkatan Tahun 2010 dan 2011. STAIN Salatiga.

Syafi’I, Abdullah danJuhdiRifai. 2006. MeraihNikmatShalatKhusyu’. Jakarta:

ALIFBATA.

Page 91: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

Thaha, Mahmoud Muhammad. 2007. Maknai Terus Shalatmu. Yogyakarta: PT

LKiS Pelangi Aksara.

Tim Lajnah Pentashilan Mushaf Al Qur’an. 2007. Pedoman Tajwid Transliterasi

Al Qur,an. Jakarta: Departemen Agama RI.

Widiana, Nina. 2013. Hubungan Antara Kadar Religiusitas Dengan Kesehatan

Mental (Studi pada Mahasiswa Program Studi PAI semester 6 STAIN

Salatiga Tahun 2013 ).

Page 92: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

KUESIONER

Petunjuk Pengisian :

1. Isilah data diri Anda pada kolom yang telah tersedia

2. Coret jika tidak diperlukan

3. Dalam menjawab pertanyaan, pilih salah satu jawaban yang sesuai dengan

keadaan yang sebenarnya.

4. Berilah tanda silang (X) pada salah satu pilihan a, b atau c yang dianggap

sesuai

Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Tempat :

Tanggal Lahir :

FAKULTAS/ Angkatan :

Daftar Pertanyaan

A. Partisipasi mahasiswa dalam kegiatan KMIS Salatiga.

a. Apakah anda selalu hadir dalam kegiatan KMIS Salatiga?

a. Selalu hadir

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah hadir

b. Apakah anda selalu tepat waktu dalam mengikuti kegiatan KMIS

Salatiga?

a. Selalu tepat waktu

b. Kadang

c. Tidak pernah tepat waktu

c. Berapa kali anda mengikuti kegiatan setiap bulannya?

a. 3-4 kali

b. 2-3 kali

c. 0-1 kali

d. Ketika tidak ada jam kuliah, anda dapat undangan untuk hadir di

kegiatan yang diselenggarakan KMIS Salatiga di Kampus. Apa

yang Anda lakukan?

a. Tetap menghadiri kegiatan tersebut

Page 93: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

b. Ijin tidak hadir dan selanjutnya menanyakan kegiatan tersebut

di hari berikutnya

c. Tidak hadir dan bersikap biasa saja

e. Apabila Anda tidak hadir dalam kajian karena ada kepentingan lain

yang harus dilakukan. Apakah Anda memiliki inisiatif bertanya

materi kajian tersebut kepada teman yang hadir?

a. Selalu bertanya

b. Kadang-kadang bertanya

c. Tidak pernah bertanya

f. Apakah anda memperhatikan materi dalam kegiatan KMIS

Salatiga?

a. Ya, saya memperhatikan materi

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

g. Jika ada pertanyaan dari pembina apakah anda selalu

menjawabnya?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Diam saja

h. Apakah anda mencatat hal-hal yang dijelaskan oleh pembina

ketika

Kegiatan berlangsung?

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

i. Ketika proses kegiatan berlangsung apakah anda bergurau dengan

yang lain?

a. Tidak pernah

b. Kadang-kadang

c. Ya, Sering

j. ketika proses kegiatan apakah anda bermain handphone?

Page 94: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

a. tidak pernah

b. kadang-kadang

c. ya, selalu

k. Jika anda belum faham apakah anda selalu bertanya agar bisa

menjadi

faham?

a. Ya selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah.

l. Apakah setelah selesai kegiatan anda mempelajari materi yang

telah

diberikan?

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

m. Apakah anda sering memberikan masukan atau ide dalam kegiatan

KMIS Salatiga?

a. Ya sering

b. Tidak sering

c. Tidak pernah.

n. Apakah dengan adanya kegiatan KMIS Salatiga ada perbedaan

dari sebelumnya?

a. Ya, setelah mengikuti kegiatan saya mengalami perubahan

semakin baik dari sebelumnya

b. Sedikit mengalami perubahan

c. Tidak. Dari sebelum ikut kegiatan dengan setelah mengikutinya

tidak ada perubahan.

o. Apakah setelah anda aktif mengikuti kegiatan berpengaruh

kepada pribadi anda dalam beribadah (shalat, puasa, dan tilawah

?

a. Ya, sangat berpengaruh. Saya semakin rajin / disiplin beribadah

Page 95: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

b. Kurang berpengaruh. Karena ibadah saya masih biasa saja

c. Tidak ada pengaruhnya sama sekali

A. Pengaruh Terhadap Religiusitas Mahasiswa Muslim UKSW Salatiga

i. Berapa kali Anda melakukan shalat wajib dalam sehari?

a. 5 kali

b. 2-4 kali

c. Kurang dari 2 kali

ii. Berapa kali Anda melakukan shalat jamaah dalam sehari?

a. 4-5 kali

b. 2-3 kali

c. Kurang dari 2 kali

iii. Berapa kali Anda sholat jamaah tepat waktu dalam sehari?

a. 4-5 kali

b. 2-3 kali

c. Kurang dari 2 kali

iv. Jika Anda dalam sehari tidak melaksanakan shalat sunnah, apa

yang Anda rasakan?

a. Ada sesuatu yang kurang

b. Biasa-biasa saja

c. Tidak merasakan apapun

v. Apakah anda melaksanakan shalat sunnah (Qobliyah atau

Ba’diyah) dalam setiap shalat wajib?

a. Ya

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

vi. Apakah anda rajin menjalani puasa di bulan ramadhan?

a. Ya, saya rajin puasa

b. Kadang-kadang ada yang bolong

c. Tidak puasa sama sekali

Page 96: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

vii. Apabila Anda berhutang dalam menjalankan puasa di bulan

ramadhan, apa yang anda lakukan?

a. Segera mengganti hutang puasa

b. Menunda untuk mengganti hutang puasa

c. Tidak mengganti hutang puasa

viii. Jika anda lupa sahur apakah tetap menjalani puasa?

a. Ya, saya tetap puasa

b. Kadang iya kadang tidak

c. Tidak puasa

ix. Dalam satu bulan biasanya anda mengamalkan puasa sunnah

sebanyak?

a. Lebih dari 6 kali

b. 2-5 kali

c. Kurang dari 2 kali

x. Apakah anda mengamalkan puasa sunah senin kamis?

a. Ya, saya mengamalkan

b. Kadang kadang

c. Tidak sama sekali

xi. Apakah Anda membaca Al Qur’an setiap hari?

a. Selalu membaca

b. Kadang-kadang

c. Tidak pernah

xii. Berapa kali dalam anda sehari membaca Al Qur’an?

a. 5 kali

b. 3 kali

c. Kurang dari 3 kali

xiii. Apakah anda membaca Al Qur’an dengan tartil?

a. Ya, saya membaca dengan tartil

b. Kadang kadang

c. Tidak, bacanya biasa biasa saja

Page 97: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

xiv. Apakah Anda menerapkan bacaan tajwid dalam membaca Al

Qur’an?

a. Selalu menerapkan

b. Kadang ya, kadang tidak

c. Tidak menerapkan

xv. Apakah Anda suka memahami terjemahan ayat Al Qur’an?

a. Sangat suka

b. Kurang suka

c. Tidak suka

Page 98: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

DATA MAHASISWA/I ISLAM DI UKSW

No Nama Angkatan Fakultas

1. Bastyan Nur Pratama 2015 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

2. Ayik Widiarti 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

3. Ulya Nafilah 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

4. Aisya Ayu A. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

5. Swasti Anindita 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

6. Muhammad Indra R.W 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

7. Diana Wuri Pramesti 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

8. Tita Cahya A. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

9. Etika N.S 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

10. Rini Y. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

11. Dwi H. A 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

12. Sulastri 2015 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

13. Riyanto 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

14. Kristin Natalia 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

15. Heri Susanto 2015 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

16. Pipit W. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

17. Mahardika H.S 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

18. Arifudin 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

19. Umi F.I. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

20. Novi K. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

21. Kurnia Aji S. 2014 FTI (Fakultas Tekhnologi

Informatika)

22. Happy Jane Abdul S. 2014 FTI (Fakultas Tekhnologi

Informatika)

Page 99: HUBUNGAN PARTISIPASI MAHASISWA DALAM KEGIATAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1104/1/SKRIPSI.pdf · memberikan program beasiswa Bidik Misi. 6. Seluruh keluarga besar Al

23. Calvin A. 2014 FTI (Fakultas Tekhnologi

Informatika)

24. Widya P. 2013 FTI (Fakultas Tekhnologi

Informatika)

25. Aprila Ardilles 2014 FTI (Fakultas Tekhnologi

Informatika)

26. Kotik Aptiyas 2014 FEB (Fakultas Ekonomika dan

Bisnis)

27. Hana H. 2014 Fakultas Psikologi

28. Andini P. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

29. Retno 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

30. Sri Harum Sari 2014 FEB (Fakultas Ekonomika dan

Bisnis)

31. Galih Yoga P. 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

32. Nia Prita 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

33. Annisa Putri 2014 FKIP (Fakultas Ilmu Keguruan)

34. Fitria Setyaningrum 2014 FIK (Fakultas Ilmu Kesehatan)

35. Imam Malik S. 2014 FSM (Fakultas Sains dan

Matematika)