hubungan manusia dan lingkungan sekitar
DESCRIPTION
Hubungan Manusia Dan Lingkungan SekitarTRANSCRIPT
-
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
1/6
HUBUNGAN MANUSIA DAN
LINGKUNGAN SEKITAR
ABSTRAK
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya, karena
itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat tinggi dan
cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang terjadinya
pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala aspek
dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakan bagian yang tidak dapat
dihindarkan dari kegiatan pembangunan. Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia
maupun proses alam akan berdampak negative pada kesehatan, kenikmatan hidup,
kemudahan, efisiensi, keindahan, serta keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam.Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan
penaggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutulingkungan. Adapun juga Teknik Penilaian Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia hidup pasti mempunyai hubungan dengan lingkungan hidupnya, lebih dari itu,
manusia telah berusaha pula mengubah lingkungan hidupnya demi kebutuhan dan
kesejahteraan. Dari sinilah lahir peradapanistilah Toynbee- sebagai akibat dari kemampuan
manusia mengatasi lingkungan. Lingkungan hidup tidak bisa di pisahkan dari ekosistem atau
system ekologi. Ekosistem adalah satuan kehidupan yang terdiri atas suatu komunitas
makhluk hidup ( dari berbagai jenis ) dengan berbagai benda mati membentuk suatu system.
Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu system kehidupan dimana terdapat campur
tangan manusia terhadap tatanan ekosistem. Manusia adalah bagian dari ekosistem.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan alam dan
buatan adalah Lingkungan fisik. Sedangkan lingkungan nonfisik adalah lingkungan social
budaya dimana manusia itu berada. Lingkungan amat penting bagi kehidupan manusia.
Segala yang ada pada lingkungan dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi
kebutuhan hidup manusia, karma lingkungan memiliki daya dukung, yaitu kemampuanlingkungan untuk mendukung perkehidupan manusia dan makhuk hidup lainya arti penting
lingkungan bagi manusia karena lingungan merupakan tempat hidup manusia, Lingkungan
memberi sumber-sumber penghidupan manusia, Lingkungan memengaruhi sifat, karakter,
dan perilaku manusia yang mendiaminya.
PEMBAHASANLINGKUNGAN
http://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/hubungan-manusia-dan-lingkungan-sekitar.htmlhttp://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/hubungan-manusia-dan-lingkungan-sekitar.htmlhttp://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/hubungan-manusia-dan-lingkungan-sekitar.htmlhttp://pustaka-makalah.blogspot.com/2011/03/hubungan-manusia-dan-lingkungan-sekitar.html -
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
2/6
Gambaran Umum
Lingkungan, yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya,
bagaimanapun juga akan tercemar, dengan masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat, energi, dan atau komponen lain kedalam lingkungan dan atau berubahnya tatananlingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Oleh karena itu fakta yang menunjukkan bahwa tingkat kerusakan lingkungan sudah sangat
tinggi dan cenderung makin meninggi, relatif mudah untuk ditemukan. Berita tentang
terjadinya pencemaran lingkungan, baik pencemaran udara, air maupun tanah dengan segala
aspek yang terdapat didalamnya sering kita temukan baik di dalam media massa cetak
maupun media elektronik. Fenomena mengindikasikan bahwa kerusakan lingkunagn sudah
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mengingat bahwa
pembangunan merupakan aktifitas utama dari setiap Negara dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan warganya, dapat dikatakan bahwa kerusakan lingkungan sudah merupakanbagian yang tidak dapat dihindarkan dari kegiatan pembangunan.
Pengelolaan Lingkungan
Lingkungan yang tercemar akibat kegiatan manusia maupun proses alam akan berdampak
negative pada kesehatan, kenikmatan hidup, kemudahan, efisiensi, keindahan, serta
keseimbangan ekosistem dan sumber daya alam. Oleh karena itu perlindungan lingkungan
merupakan suatu keharusan apabila meninginkan lingkungan yang lestari sehingga kegiatan
ekonomi dan kegiatan lain dapat berkesinambungan. Apabila demikian halnya maka
pengelolaan lingkungan hidup merupakan suatu keharusan. Pengelolaan lingkungan hidup
adalah upaya terpadu dalam pemanfaatan, penataan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan pengembangan lingkungan hidup.
Pengelolaan lingkungan hidup bertujuan :
1. Memperoleh keselamatan hubungan antara manusia dan lingkungan.
2. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya secara bijaksana.
3. Mewujudkan manusia Indonesia sebagai pembina lingkungan hidup.
4. Melaksanakan pembangunan berwawasan lingkungan hidup untuk generasi sekarang
maupun yang akan datang.
5. Melindungi negara terhadap dampak kegiatan di luar wilayah negara yang menyebabkan
kerusakan dan pencemaran lingkungan.
Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa pengelolaan lingkungan hidup merupakan
penaggulangan dampak negatif kegiatan manusia yang bertujuan untuk meningkatkan mutulingkungan. Dengan telah ditentukannya tujuan pengelolaan lingkungan hidup maka tugas
selanjutnya ialah menetukan strategi, kebijaksanaan dan langkah/ taktik pengelolaan
lingkungan hidup. Strategi dalam hal ini adalah haluan dalam garis besar sedang
kebijaksanaan adalah upaya atau tindakan umum untuk mencapai tujuan, langkah atau taktik
adalah upaya terinci untuk mencapai tujuan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi
setempat.
Perlindungan lingkungan yang bertujuan memperoleh kualitas lingkungan yang baik, baik
sekarang maupun yang akan datang, memerlukan usaha yang sungguh-sungguh terutama
dalam hal :
1. Inventarisasi situasi lingkungan sekarang
2. Lembaga serta organisasi yang khusus menangani masalah lingkungan baik di pusatmaupun di daerah terutama menentukan penyimpangan, denda, kepada siapa denda harus
-
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
3/6
dibayar, serta yang membuat laporan tahunan situasi kualitas lingkungan per tahun.
3. Cara penyelesaian soal secara ilmiah, terencana dan politis
4. Evaluasi terus-menerus terhadap program-program lingkungan serta persyaratan-
persyaratan pembangunan proyek-proyek yang harus memenuhi atau mengajukan laporan,
selain dampak sosial ekonomis proyek, juga dampak proyek pada lingkungan hidup.
Berbagai kebijaksanaan yang baik untuk mengelola lingkungan hidup dapat ditempuh dan
ditujukan pada keadaan udara, air, tanah serta segala racun di dalam lingkungan.
Kebijaksanaan Lingkungan
Sementara ini telah diundangkan Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup untuk menggantikan Undang-undang No. 4 tahun 1982. Undang-undang
inilah yang akan menjadi pokok dasar tolak undang-undang lain, peraturan pelaksanannya
serta kebijaksanaan pemerintah.
Untuk dapat menilai apakah kebijaksanaan itu cukup baik atau tidak tergantung pada apakah
kebijaksanaan tersebut memenuhi kriteria tertentu. Kriteria menilai kebijaksanaan terhadap
lingkungan tersebut adalah :
1. Kebijaksanaan harusa dapat diandalkan (dependable) artinya kebijaksanaan itu harusadapat dipercaya dalam hal mencapai tujuan yang telah digariskan dan kebijaksanaan tersebut
dapat dilaksanakan secara pasti dan otomatis.
2. Kebijaksanaan yang baik itu sedapat mungkin dapat diperlakukan secara permanen dan
dapat disesuaikan dengan pertumbuhan ekonomi.
3. Kebijaksanaan harus mengarah kepada pemerataan.
4. Kebijaksanaan harus dapat mendorong orang untuk berusaha secara maksimum.
5. Kebijaksanaan harus mengarah ke efisiensi.
6. Kebijaksanaan itu baik bila terdapat penerimaan suka rela dari pihak-pihak yang
bersangkutan.
Teknik Penilaian Dampak Pembangunan Terhadap Lingkungan
Ada empat segi pendekatan / teknik penilaian dampak pembangunan terhadap lingkungan
yaitu :
A. Segi Manfaat
B. Segi Biaya
C. Teknik Input-Output
D. Programasi Linier
A. Segi Manfaat
Dari segi manfaat ada empat pendekatan :
1. Teknik Nilai Pasar / ProduktivitasTeknik ini biasanya dipakai untuk meneliti pengaruh pembangunan sistem alami seperti pada
perikanan, kehutanan, pertanian; pengaruh pada sistem yang dibangun manusia yaitu gedung,
jembatan, bahan; juga pengaruh pada produk di sektor produsen dan rumah tangga.
Kualitas lingkungan disini adalah faktor produksi. Perubahan dalam kualitas lingkungan
menjurus pada perubahan dalam produktivitas dan biaya produksi, sehingga harga-harga serta
tingkat hasil juga berubah dan ini dapat diukur.
2. Pendekatan Pasar Pengganti (Surrogate Market)
Pendekatan ini dibagi dalam :
1) Barang-barang dan jasa-jasa lingkungan yang dapat dipasarkan.
Jasa lingkungan merupakan subtitut barang privat yang dapat dipasarkan. Misalnya kolamrenang swasta merupakan subtitut danau atau sungai, sehingga manfaat tambahan penawaran
-
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
4/6
jasa lingkungan mengakibatkan berkurangnya pembelian barang privat.
2) Pendekatan Nilai Tanah
a) Pendekatan Nilai Milik
Nilai tanah atau milik dipakai untuk menentukan kesediaan orang untuk membayar barang
lingkungan, yaitu pemanfaatan nilai pasar untuk mengestimasi secara tidak langsung suatu
kurva permintaan barang lingkungan sehingga dapat dihitung manfaat atau kerugian dariperubahan dalam kualitas atau suplai di lingkungan tertentu.
b) Pendekatan Nilai Tanah Lainnya
Misalnya diadakan pemeliharaan barang-barang lingkungan untuk maksud sejarah,
pendidikan, kebudayaan, ilmiah dan lain-lain; terutama untuk generasi mendatang.
3) Pendekatan Selisih Upah
Seperti diketahui upah tergantung pada permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja.
Secara teoritis permintaan terhadap tenaga kerja tergantung pada produk fisik marjinal
(marginal physical product) tenaga kerja, sedang penawaran tenaga kerja tergantung pada
kondisi kerja dan kondisi hidup. Oleh karena itu pengendalian polusi udara, perbaikan
keindahan atau amenities kota dan pengurangan resiko kesehatan akan mempertinggi tingkatupah di kota-kota. Dengan demikian jelas perbaikan lingkungan akan berpengaruh besar pada
tingginya upah.
4) Pendekatan Berdasarkan Biaya Perjalanan / Bepergian
Pendekatan ini dipakai untuk menilai barang-barang yang underpriced atau dinilai terlalu
rendah, misalnya untuk mencari nilai kurva permintaan barang-barang rekreasi. Biasanya
makin tinggi penghasilan seseorang makin besar permintaan terhadap barang rekreasi.
3. Pendekatan Pemanfaatan Data Litigasi (Acara, Proses) atau Kompensasi
Dengan acara pengendalian atau proses perhitungan ganti rugi atau kompensasi/pampasan
dibayarkanlah kepada mereka yang menderita rugi atau kerusakan, sejumlah uang agar
mereka menyerahkan hak terhadap barang lingkungan. Misalnya saja untuk penangkapan
ikan di Cilacap diberikan ganti rugi sebesar rata-rata keuntungan tahunan mereka dibagi
dengan tingkat bunga yang berlaku agar mereka menyerahkan hak menangkap ikan mereka di
daerah yang tercemar oleh pabrik-pabrik di industrial estate Cilacap.
4. Pendekatan dengan Menggunakan Teknik Survey
Teknik ini ada 2 macam yang semuanya berdasarkan wawancara di lapangan:
a) Wawancara kemauan membayar atau menerima kompensasi atau pampasan yang terdiri
atas :
1) Pendekatan Tawar Menawar
Asumsi pada pendekatan tawar-menawar ini ialah bahwa harga barang-barang atau jasaberbeda tergantung pada perubahan dalam jumlah kualitas yang disuplai.
Orang ditanya untuk menilai kelompok-kelompok yang terdiri dari berbagai barang dan jasa.
Pernilaian didasarkan pada kesediaan orang untuk membayar sekelompok barang yang lebih
baik atau kesediaan menerima pembayaran bila diperoleh barang dan jasa yang lebih inferior.
2) Konsep Alokasi Anggaran
Konsep alokasi anggaran pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari konsep tawar-menawar.
Hanya saja disini digunakan gambar- gambar menarik dan responden diminta untuk memilih
tempat-tempat mana yang ia lebih senangi dari tempat-tempat lain dan seberapa besar
anggaran yang ia bersedia untuk menyediakan demi kepergian ke tempat yang ia senangi itu.
B. Segi Biaya
Dari segi biaya teknik / penilaian dibagi ke dalam :1. Teknik Analisis Biaya, terdiri dari :
-
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
5/6
1.1 Teknik Pengeluaran Preventif
Teknik Pengeluaran Preventif mengestimasi nilai minimum kualitas lingkungan berdasarkan
kesediaan orang mengeluarkan biaya untuk menghilangkan atau paling tidak mengurangi
akibat buruk lingkungan.
1.2 Pendekatan Biaya Ganti
Pendekatan Biaya Ganti misalnya diterapkan pada kasus konservasi tanah pegunungan. Nilaibarang lingkungan yang dikonversi adalah sebesar usaha melindungi tanah tersebut dari erosi
dengan cara menutup tanah dengan alat pelindung tertentu. Nilai tanah kemudian terdiri dari
nilai atau harga pelindung dan kebaikan atau manfaat yang diperoleh dari ditiadakannya
banjir di bagian-bagian bawah.
1.3 Pendekatan Proyek Bayangan
Pendekatan dengan berdasarkan pada Proyek Bayangan dilaksanakan dengan mengemukakan
secara hipotesis suatu proyek yang dapat ditanggulangi persoalannya dengan berbagai
alternative bayangan.
2. Teknik Analisis Keefektifan Biaya
Analisis keaktifan biaya juga hamper sama. Misalnya mengurangi SO dapat dengan berbagaicara, yaitu dengan meninggikan cerobong asap, menggunakan batubarayang baik, beralih
memanfaatkan BBM dengan sulfur rendah, dan lain-lain. Berapa masing-masing biayanya.
Mana yang paling dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka mengurangi SO sampai
mendekati angka nol lb/kwh dengan biaya yang dapat ditenggang.
C. Teknik Input-Output
Teknik Input-Output yang dikembangkan oleh Wassily Leontief itu dapat diterapkan pada
masalah yang berhubungan dengan kualitas lingkungan. Data yang perlu ada misalnya
berhubungan dengan variabel kualitas lingkungan seperti tata guna tanah, emisi SOx dan
emisi debu pada misalnya sector-sektor pertanian, usaha pengolahan dan jasa.
Jadi dengan teknik input-output dapat dicari dampak pembangunan terhadap lingkungan.
Tetapi penggunaan teknik ini mengandung berbagai batasan.
D. Teknik Programasi Linier
Teknik Programasi Linier juga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan kualitas lingkungan.
Misalkan saja, di suatu daerah dihasilkan tenaga listrik sebesar 2.000 MW dan terdapat
wisatawan sebanyak 1.500 orang dari suatu keadaan dimana diperlukan dana investasi
sebesar Rp 900 juta dan tenaga kerja sebanyak 500 orang untuk suatu proyek; serta diketahui
bahwa setiap MW tenaga listrik (x1) memerlukan Rp 300.000,00 investasi dan tenaga kerja
sebanyak 1 orang dan lagi setiap wisatawan (x2) memerlukan investasi sebesar Rp
200.000,00 dan pelayanan sebanyak 2 orang.Hubungan Penduduk dengan Lingkungan dan Kesejahteraan.
Sejak awal, manusia merupakan subjek sekaligus objek dalam perjalanan hidupnya guna
mendapatkan kesejahteraan. Manusia membuat, menciptakan, mengerjakan, dan
memperbaiki berbagai hal yang di tunjuk untuk kepentingan hidupnya. Di Negara penduduk
merupakan salah satu modal dasar pembangunan. Sebagai modal dasar atau asset
pembangunan, penduduk tidak hanya sebagai sasaran pembangunan, tetapi juga merupakan
pelaku pembangunan.
Hal yang berkaitan dengan penduduk Negara meliputi;
A. Aspek kualitas penduduk, mencangkup tingkat pendidikan,keterampilan, etos kerja, dan
kepribadian.B. Aspek kuantitas penduduk yang mencangkup jumlah penduduk, pertumbuhan, persebaran,
-
5/28/2018 Hubungan Manusia Dan Lingkungan Sekitar
6/6
perataan, dan perimbangan penduduk di tiap wilayah Negara ( Winarno, 2007)
Lingkungan alam seperti tanah, dirombak untuk menampung berbagai fasilitas kebutuhan
manusia. Misalnya, perumahan dan fasilitas lain seperti pelayanan kesehatan, pendidikan,
hiburan, pasar, jalan, saluran, dan lain-lain. Air tidak hanya di manfaatkan untuk kebutuhan
makan dan minum, tetapi juga sebagai sarana rekreasi seperti taman, kolam, dan air mancur
air jaga untuk pembangkit listrik.Tidak jarang, perombakan lingkungan berakibatkan pada kerusakan lingkungan itu sendiri.
Lingkungan telah kehilangan daya dukung lingkungan sebagai akibat tindakan manusia yang
berlebihan. Contohnya, pembangunan perumahan dan vila-vila di lereng pegunungan telah
mengakibatkan banjir besar pada daerah di bawahnya. Jadi, jumlah penduduk semakin besar
menyebabkan pemukiman yang terus berkembang dan akhirnya berpengaru besar pula
terhadap lingkungan
Perubahan lingkungan sebagai akibat tindakan manusia tidak jarang memberikan dampak
negative, yaitu kerusakan lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup merupakan
problema besar yang di alami umat manusia sekarang ini. Bahkan, isu tentang HAM,
demokrasi, dan lingkungan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwasanya kita sebagai mahluk hidup harus dapat menjaga dan
merawat lingkungan karna sudah kita ketahui banyak bahaya yang dapat terjadi apabila kita
tidak merawat lingungan seperti:
1. pencemaran lingkungan yang mencangkup pencemaran udara, pencemaran air,
pencemaran tanah, dan pencemaran suara.
2. Masalah kehutanan, seperti penggundulan hutan, pembalaan hutan, dan kebakaran hutan.
Erosi dan banjir.
3. Erosi dan banjir.
4. Tanah longsor, kekeringan, dan abrasi pantai
5. Menipisnya lapisan ozon dan efek rumah kaca.
6. Penyakit yang di sebabkan oleh lingkungan yang buruk, seperti gatal-gatal, batuk, infeksi
saluran pernafpasan, diare, dan tipes.
Oleh karena itu kita sebagai mahluk hidup harus menjaga dan melestarikan lingkungan
supaya bahaya itu tidak terjadi. Berkaitan dengan itu, maka lingkungan perlu di kelola secara
baik dan benar demi kemajuan dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengelolaan Lingkungan
hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi
kebijaksanaan penataan, pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan dan
pengendalian Lingkungan hidup.
Daftar Pustaka
1. Reksohadiprodjo, S., 1988, Modul UT. Ek. Lingkungan, Penerbit Karunika Jakarta.
2. Suparmoko, M., 1995, Ek. Sumber Daya Alam & Lingkungan, Pusat Antar Universitas
Studi Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
3. Reksohadiprodjo, S., 1998, Ekonomi Lingkungan (Suatu Pengantar), BPFE, Yogyakarta.
4. Sugiharto, T., Ed. April 1999 nomor 1 th VII, Majalah Ilmiah Ekonomi & Komputer,
Universitas Gunadarma.
26Mar 2011