hubungan kesiapan anak dengan keberhasilan toilet …repository.unjaya.ac.id/2738/1/prihatin...

37
HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI FULL DAY PLAYGROUP Di KECAMATAN KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan STIKES A.Yani Yogyakarta. Disusun Oleh : Prihatin Handayani NPM : 3207049 SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN YOGYAKARTA 2011

Upload: others

Post on 25-Sep-2019

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAINING PADA ANAK USIA 3-4 TAHUN DI FULL DAY PLAYGROUP Di KECAMATAN

KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

STIKES A.Yani Yogyakarta.

Disusun Oleh : Prihatin Handayani

NPM : 3207049

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

YOGYAKARTA 2011

Page 2: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

HALAMAN PENGESAHAN

HT]BUNGAI\{ KESIAPAI\I AI\TAK I}ENGAN IGBERHASILAN TOILET TNAININCPAI}A ANAK USIA 3-4 TAHUN T'I FULL DAY PI./IYGROUPDiKECAMATAIT

KALASAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

SKRIPSI

Disusun Oleh :Prihatin llandayani

NPM: 3207049

Telah Dipertahankan di Depan Dewan Penguji dan Diterima Sebagai Salah Satu Syarat untukMendapatklr Gelar !*j* Keperawatan di Sekolah Tintgi Ilmu Kesehatan

Jenderal Achmad yani yograkarta

Penguji,

Tanggal: Agustus 20ll

Menyetujui:

Pembimbing I,

Yustiana Olfi'tL APP., M.Kes. Sri Arin! S.KM., M.Kep%

NIP: 19720902199r2W1

Mengesahkan,

NIP : 196710A199063200t

Pembimbing U,

dR4Re&ro Stmriyarini, S.Kep.,Ns.

NIDN : 05.1708.8302

Page 3: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

iv

ABSTRACT

Relationship between Children’s Readiness and Toilet Training Success among Children 3-4 years of age in Full Day Playgroups of Kalasan sub District, Sleman, Yogyakarta

Prihatin Handayani1, Sri Arini2, Retno Sumiyarini3

Background: Toilet training is one of the growth and developmental task which is must be able to achieve at toddler. The achievement of toilet training at the end of the toddler age (3-4 years) is very important because if a child is failed in toilet training, their next social development will get disturb. According to growth and development task, a child must be able to achieve toilet training achievement ata the same age but in reality every child achieve it at different age. Based on theory, the achievement of toilet training depend;s on child’s and parent’s readiness. Objective: This study aimed to identify the relationship of children's readiness to toilet training success in children aged 3-4 years. Methods: This study used a cross-sectional designand incidental sampling technique. Data was collected with questionnaire. Kendal tau was used as analyze data and hypothesis test based on5% significance. Results: The results shows that 67.4% of the respondents has enough toilet training readiness, and 67.4% of the respondents has enough achievement of toilet training. From analyze is gotten p value 0.874 and r value 0.018, this indicated that there was no relationship between children's readiness and toilet training achievement. Conclusion: There was no relationship between children's readiness and the successful toilet training in children aged 3-4 years in full day playgroups of Kalasan sub District, Sleman, Yogyakarta. Keywords: children’s readiness, successful of toilet training

1. Student of Nursing Department, Ahmad Yani Health School, Yogyakarta 2. Lecturer of Health Polytechnic of Yogyakarta 3. Lecturer of Ahmad Yani Health School, Yogyakarta

Page 4: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

v

INTISARI

Hubungan Kesiapan Anak dengan Keberhasilan Toilet Training pada Anak Usia 3-4 Tahun di Full Day Playgroup Se-Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta.

Prihatin Handayani1, Sri Arini2, Retno Sumiyarini3

Latar belakang : Toilet training merupakan salah satu tugas tumbuh kembang yang harus dicapai diusia toddler. Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir (3-4 tahun) sangat penting karena bila seorang anak mengalami kegagalan dalam toilet training maka perkembangan sosial anak tersebut pada tahap selanjutnya akan terganggu, sesuai tugas tumbuh kembang seharusnya seorang anak mencapai keberhasilan toilet training pada usia yang relatif sama namun ternyata setiap anak mencapai keberhasilan toilet training pada waktu yang berbeda-beda. Keberhasilan toilet training ini pada dasarnya tergantung pada kesiapan anak dan kesiapan orang tua. Tujuan : Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan kesiapan anak terhadap keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun. Metode : Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dan data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Analisa data menggunakan Kendal tau dengan pengujian hipotesis berdasarkan pada derajat kemaknaan 0,05. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan 67,4% responden memiliki kesiapan toilet training cukup, dan 67,4% responden memiliki keberhasilan toilet training pada tingkat cukup juga. Hasil analisis diperoleh nilai p sebesar 0,874 dan nilai r sebesar 0,018, hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training. Simpulan : Tidak ada hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun di full day playgroup se-Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Kata kunci : kesiapan anak, keberhasilan toilet training.

1. Mahasiswi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES A.Yani Yogyakarta 2. Dosen POLTEKES Yogyakarta 3. Dosen STIKES A.Yani Yogyakarta

Page 5: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

vi

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :

Hubungan Kesiapan Anak Dengan Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia 3-4

Tahun Di Full Day Playgroup Di Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta

Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada Program Studi

Ilmu Keperwatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta, sejauh

yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari skripsi yang sudah

dipublikasikan dan atau pernah diipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di lingkungan

sekolah tinggi ilmu kesehatan jenderal ahmad yani Yogyakarta maupun di perguruan tinggi

atauuu instansi manapun, kecuali bagian yang sumber informasinya dicantumkan

sebagaimana mestinya.

Yogyakarta, Agustus 2011

Prihatin Handayani

NPM : 33207049

Page 6: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-NYA, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Kesiapan Anak dengan

Keberhasilan Toilet Training Pada Anak Usia 3-4 Tahun Di Full Day Playgroup di

Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta ”. Penelitian ini dimaksudkan untuk memenuhi

sebagian syarat guna mencapai gelar Sarjana Keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

Skripsi ini terwujud atas bimbingan, pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak yang

tidak dapat disebutkan satu persatu. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat,

1. dr. I. Edy Purwoko, SP.B sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal

Ahmad Yani Yogyakarta.

2. Wenny Savitri, S.Kep., Ns., MNS. Sebagai Pembantu Ketua I (bagian akademik)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.

3. Yanita Tri Setyaningsih, S.Kep., Ns. Sebagai Ketua Prodi Ilmu Keperawatan Sekolah

Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Yogyakarta.

4. Sri Arini, S.KM., M.Kep. Sebagai dosen pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan pendapat yang sangat berguna.

5. Retno Sumiyarini, S.Kep., Ns. Sebagai dosen pembimbing II yang telah memberikan

bimbingan, saran, dan pendapat yang sangat berguna.

6. Yustiana Olfah, APP., M.Kes. sebagai dosen penguji proposal skripsi yang telah

banyak memberikan kritik dan saran pada penelitian ini.

Page 7: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

x

7. Seluruh dosen Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani

Yogyakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan pengalaman serta mendidik

kami.

8. Seluruh karyawan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jendral Ahmad Yani Yogyakarta

yang telah memberikan pelayanan secara maksimal sehingga memperlancar proposal

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari kesempurnaan mengingat

keterbatasan penulis. Saran dan kritik yang bersifat membangun agar peneliti dapat mencapai

kesempurnaan skripsi ini dan dapat bermanfaat bagi semua orang, akan peneliti terima dengan

baik. Semoga amal baik yang telah diberikan mendapatkan pahala dari Allah SWT, amin.

Yogyakarta, Agustus 2011

Penulis

Prihatin Handayani

Page 8: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL DEPAN ................................................................ i HALAMAN JUDUL. .................................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii ABSTRACT .................................................................................................. iv INTISARI ................................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN. ................................................................... vi HALAMAN MOTTO. ................................................................................ vii HALAMAN PERSEMBAHAN. ................................................................. viii KATA PENGANTAR ............................................................................... ix DAFTAR ISI .............................................................................................. xi DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 5 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5 E. Keaslian Penelitian ............................................................................... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoretis ............................................................................... 10

1. Usia toddler ..................................................................................... 10 a. Konsep toodler ............................................................................. 10 b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Anak ............................................................................................ 19

2. Toilet Training ................................................................................ 20 a. Definisi ........................................................................................ 20 b. Kesiapan ..................................................................................... 20 c. Keberhasilan ................................................................................ 24

B. Kerangka Teori ................................................................................... 27 C. Kerangka Konsep ................................................................................ 28 D. Hipotesis .............................................................................................. 29

BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian .................................................................................. 30 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 30 C. Variabel Penelitian ............................................................................... 30 D. Definisi Operasional ............................................................................ 30 E. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel ................................................ 31 F. Alat dan Metode Pengumpulan Data ................................................... 33

Page 9: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

xii

G. Validitas dan Reliabilitas ..................................................................... 37 H. Metode Pengolahan dan Analisa Data ................................................. 38 I. Etika Penelitian .................................................................................... 42 J. Jalan penelitian ..................................................................................... 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian .................................................................................... 46 B. Pembahasan Penelitian ......................................................................... 51 C. Keterbatasan penelitian ........................................................................ 57

BAB V PENUTUP A. Simpulan .............................................................................................. 59 B. Saran .................................................................................................... 59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

Page 10: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Distribusi kisi-kisi kuesioner keberhasilan toilet training ................... 34 Tabel 3.2 Distribusi kisi-kisi kuesioner kesiapan anak ......................................... 35 Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan, pekerjaan,

dan jumlah anak ................................................................................... 46 Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin anak ....... 46 Tabel 4.3 Distribusi kesiapan toilet training anak di KBIT Ukhuwah islamiyah,

KBIT Fairuz Aqila, dan KBITFatimah az-zahrah ................................ 47 Tabel 4.4 Kesiapan toilet training anak berdasarkan jenis kelamin

dan usia anak ......................................................................................... 47 Tabel 4.5 Distribusi keberhasilan toilet training anak di KBIT Ukhuwah

Islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBITFatimah Az-zahrah .............. 48 Tabel 4.6 Keberhasilan toilet training anak berdasarkan jenis kelamin dan usia anak, pendidikan dan pekerjaan orang tua ............................... 49

Page 11: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka teori ....................................................................... 27 Gambar 2.2 Kerangka penelitian ............................................................... 28

Page 12: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Lembar permohonan menjadi responden

Lampiran 2. Lembar persetujuan menjadi responden

Lampiran 3. Lembar identitas responden

Lampiran 4. Kuesioner keberhasilan toilet training

Lampiran 5. Kuesioner kesiapan anak

Lampiran 6. Surat ijin uji validitas dari STIKES A.Yani Yogyakarta

Lampiran 7. Surat ijin uji validitas dari BAPPEDA Kabupaten Sleman

Lampiran 8. Surat ijin penelitian dari STIKES A.Yani Yogyakarta

Lampiran 9. Surat ijin penelitian dari Gubernur Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Lampiran 10. Surat ijin penelitian dari BAPPEDA Kabupaten Sleman

Lampiran 11. Surat ijin penelitian dari Kecamatan Kalasan

Lampiran 12. Data uji Validitas keberhasilan toilet training

Lampiran 13. Korelasi validitas kuesioner keberhasilan toilet training

Lampiran 14. Reliabilitas kuesioner keberhasilan toilet training

Lampiran 15. Data uji validitas kesiapan toilet training

Lampiran 16. Korelasi validitas kuesioner kesiapan toilet training

Lampiran 17. Reliabilitas kuesioner kesiapan toilet training

Lampiran 18. Data responden penelitian

Lampiran 19. Analisis Univariat

Lampiran 20. Analisis Bivariat

Lampiran 21. Lembar jadwal penyusunan skripsi

Page 13: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Toilet training diartikan sebagai suatu usaha untuk melatih anak

agar mampu mengontrol Buang Air Kecil (BAK)/urinasi dan Buang Air

Besar (BAB)/defekasi (Hidayat, 2005). Kessler, 2001 cit Azizah 2007

mengartikan toilet training sebagai proses membantu anak belajar

menggunakan toilet untuk urinasi maupun defekasi. Toilet training

merupakan salah satu tugas tumbuh kembang usia toddler, karena pada

usia ini anak-anak menunjukkan karakteristik kesiapan untuk melakukan

toilet training yang ditunjukkan pada rentang usia 18-24 bulan (Wong’s,

2005). Karakteristik tersebut diantaranya adalah anak-anak belajar dengan

cara bereksperimen, mengeksplore, dan meniru, perkembangan bahasa

yang signifikan yaitu dari 3-4 kata pada usia 12 bulan menjadi 900 kata

pada usia 36 bulan, memperlihatkan perilaku yang mandiri, belajar berdiri,

duduk, dan jongkok juga dipelajari pada tahap usia ini (James, 2007).

Kesiapan anak dan orang tua/ pengasuh dapat mempengaruhi

keberhasilan toilet training, kesiapan anak meliputi kesiapan fisik yang

ditandai dengan anak sudah mampu berjalan, jongkok dan melepas

bajunya sendiri, dan kesiapan psikologi anak ditunjukkan dengan

keberanian anak berada di kamar mandi/ toilet sendirian selama 5-10

menit, berani mengatakan kalau celana/ popoknya basah dan minta diganti,

berani mengatakan ingin ke kamar mandi/ toilet atau berani pergi ke kamar

Page 14: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

2

mandi/ toilet sendiri. Kesiapan orang tua/ pengasuh ditunjukkan dengan

mengenal tingkat kesiapan anak, memiliki keinginan untuk menyediakan

waktu yang dibutuhkan dalam toilet training, ketiadaan stress atau

perubahan dalam keluarga, seperti perceraian, perpindahan, saudara baru,

atau liburan yang dekat.

Seorang anak siap untuk memulai toilet training pada usia antara

18-24 bulan (Mota, 2008) dan selesai atau berhasil pada usia 2-3 tahun

(Brazelton, T, B., 1999). Beberapa penelitian menyatakan bahwa semakin

cepat toilet training diajarkan pada seorang anak maka waktu yang

diperlukan untuk toilet training tersebut akan semakin lama. Umur paling

optimal untuk memulai toilet training yaitu pada usia 27 bulan (Blum,

Taubman, & Nemeth, 2003 cit James, 2007). Namun faktanya, latihan

mengontrol urinasi dimalam hari mungkin tidak tercapai sampai usia 4-5

tahun, meskipun terlambat dalam toilet training adalah normal (Luxem et

al cit Wong’s, 2003). Bila keberhasilan toilet training belum dapat dicapai

pada usia tersebut, maka perlu dilakukan pemeriksaan fisik atau psikologi

lebih lanjut pada anak (Berkowitz, 2001; Schum et al, 2002 cit Potts et al,

2007).

Seorang anak dikatakan berhasil toilet training apabila dia tidak

lagi membutuhkan bantuan atau pengawasan untuk menggunakan toilet

dan anak tersebut dapat bertanggung jawab dalam menggunakan toilet

secara mandiri serta memiliki kemampuan untuk menjaga dirinya tetap

bersih dan kering yaitu dengan tidak mengompol atau mengotori

celananya (Mota, 2008). Namun kejadian mengompol disiang hari

Page 15: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

3

merupakan hal yang biasa, terutama saat beraktivitas, anak kecil sangat

asyik dengan aktivitas mereka sehingga jika mereka tidak diingatkan,

mereka akan menunggu sampai mereka benar-benar ingin buang air kecil

dan mereka sudah tidak punya cukup waktu untuk pergi ke toilet, sehingga

seorang anak perlu sering diingatkan untuk ke kamar mandi (Wong’s,

2005).

Proses untuk mencapai keberhasilan toilet training ini merupakan

salah satu tugas yang paling menghabiskan waktu dan membuat orang tua

frustasi dalam mendidik anak. Orang tua yang tidak mengerti tentang pola

tumbuh kembang anak sering memiliki pengharapan yang berlebihan.

Oleh karena itu di dalam komunitas perawat dapat bertindak secara

promotif dan preventif untuk mencegah terjadinya kegagalan toilet

training dengan mengkaji para orang tua dan menjelaskan tugas-tugas

perkembangan serta menyarankan orang tua untuk tidak memulai toilet

training sampai anak memperlihatkan tanda-tanda kesiapan (James, 2007).

Keberhasilan toilet training pada anak usia toddler sangat penting

karena bila seorang anak mengalami kegagalan dalam toilet training maka

perkembangan sosial anak tersebut pada tahap usia selanjutnya akan

terganggu (Zaviera, 2008), dampak yang paling umum dalam kegagalan

toilet training adalah adanya aturan yang ketat dari orang tua kepada

anaknya sehingga kepribadian anak tersebut cenderung bersifat retentive

atau bersikap keras kepala bahkan kikir ( Hidayat, A.A.A., 2005), namun

sepanjang pengetahuan peneliti penelitian tentang kegagalan toilet training

tersebut belum ada. Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan

Page 16: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

4

toilet training adalah hukuman dan kekerasan yang dapat menyebabkan

perasaan malu dan inferiority atau rendah diri pada anak. Mengontrol anak

selama proses toilet training dapat menjadi strategi yang lebih membantu

daripada memarahinya, dan pendekatan yang santai atau dengan member

hadiah serta pujian yang positif akan membantu dalam keberhasilan toilet

training (James, 2007).

Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan peneliti pada

bulan Desember 2010 – Maret 2011 terdapat tiga full day playgroup di

Kecamatan Kalasan, yaitu Kelompok Bermain Islam Terpadu (KBIT)

Ukhuwah Islamiyah, Kelompok Bermain Fairuz Aqila dan KBIT Fatima

Az-zahrah. Program toilet training merupakan salah satu program wajib

dari ketiga playgroup tersebut. Dalam bidang kesehatan, ketiga playgroup

tersebut menjalin kerjasama dengan dokter praktek swasta dengan agenda

pemeriksaan rutin setiap satu bulan satu kali, termasuk bila ada peserta

didik yang mengalami keterlambatan dalam toilet training juga akan

dikonsultasikan kepada dokter tersebut.

Studi pendahuluan dilakukan terhadap 12 orang dari 57 wali murid

yang memiliki anak usia 3-4 tahun dan bersekolah di full day playgroup di

Kecamatan Kalasan, sembilan orang menyatakan bahwa anaknya telah

mandiri dalam menggunakan toilet dan mampu mengontrol BAK/

BABnya kecuali saat anak tersebut sedang sakit dan tiga orang

menyatakan bahwa anaknya belum mandiri dalam menggunakan toilet dan

belum mampu mengontrol BAK/ BABnya. Melihat adanya perbedaan

pencapaian kemandirian tersebut, menarik minat peneliti untuk melihat

Page 17: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

5

kebenaran adanya hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan

toilet training pada anak usia 3-4 tahun di full day playgroup di

Kecamatan Kalasan. Perbedaan beberapa orang tua dalam mengasuh anak

yaitu ada yang menggunakan jasa pengasuh dan ada yang dibantu oleh

anggota keluarga lainya menjadi dasar dalam penelitian ini untuk tidak

mengetahui lebih lanjut tentang faktor kesiapan orang tua.

B. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “ adakah hubungan antara kesiapan anak terhadap

keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun ?”.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengidentifikasi

hubungan kesiapan anak terhadap keberhasilan toilet training pada

anak usia 3-4 tahun.

2. Tujuan khusus

Penelitian ini memiliki beberapa tujuan khusus, yaitu :

a. Mengidentifikasi kesiapan anak dalam toilet training.

b. Mengidentifikasi keberhasilan anak dalam toilet training.

D. Manfaat penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah :

1. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan sumbangan

pengetahuan bagi perkembangan dunia pendidikan ilmu keperawatan

Page 18: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

6

khususnya keperawatan anak dan sebagai bahan kajian para peneliti

selanjutnya hubungan kesiapan anak terhadap keberhasilan toilet

training pada usia 3-4 tahun.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagi Kelompok Bermain Islam Terpadu (KBIT) Ukhuwah

Islamiyah, Fairuz Aqila,dan Fatimah Az-Zahrah

Memberikan masukan atau informasi kepada para guru mengenai

hubungan kesiapan anak terhadap keberhasilan toilet training pada

anak usia 3-4 tahun.

b. Bagi orang tua atau keluarga dengan anak usia toddler dan usia 3-4

tahun.

Memberikan masukan atau informasi kepada orang tua atau

keluarga mengenai hubungan kesiapan anak terhadap keberhasilan

toilet training pada anak usia 3-4 tahun.

c. Bagi profesi keperawatan

Memperkaya pengetahuan perawat dan meningkatkan mutu

pelayanan keperawatan dari segi penyampaian informasi tentang

hubungan kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training pada

anak usia 3-4 tahun.

E. Keaslian penelitian

Sepanjang pengetahuan peneliti, belum terdapat penelitian tentang

keberhasilan toilet training. Namun ada beberapa penelitian yang

berhubungan tetapi berbeda dengan penelitian ini, perbedaan tersebut

Page 19: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

7

adalah pada penelitian ini terdiri dari variabel independen: kesiapan toilet

training anak, variabel dependen: keberhasilan toilet training, tujuan

penelitian: mengetahui hubungan antara kesiapan anak dengan

keberhasilan toilet training pada anak usia 3-4 tahun, waktu penelitian: 20-

29 juni 2011, tempat penelitian: Kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta,

populasi dan sampel: ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun di full day

playgroup Kecamatan Kalasan, teknik sampling: Incidental sampling, uji

hipotesis: Kendall tau. Beberapa penelitian yang berhubungan tersebut

anatara lain :

1. Azizah (2007) melakukan penelitian tentang perbedaan kesiapan toilet

training pada anak yang menggunakan popok sekali pakai dan tidak

menggunakan popok sekali pakai di Kelurahan Pakuncen Yogyakarta.

Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan kesiapan toilet

training pada toddler yang menggunakan popok sekali pakai dan tidak

menggunakan popok sekali pakai (p = 0,048). Perbedaan penelitian

Azizah (2007) dengan penelitian ini adalah pada variabel dependen:

menggunakan popok sekali pakai dan tidak menggunakan popok sekali

pakai , waktu penelitian: tahun 2007, tempat penelitian: Kelurahan

Pakuncen Yogyakarta, populasi dan sampel: ibu dengan anak usia

toddler , tujuan penelitian: mengetahui adanya perbedaan kesiapan

toilet training antara anak yang menggunakan popok sekali pakai dan

tidak menggunakan popok sekali pakai pada anak usia toddler , teknik

sampling : Quota Sampling dan uji hipotesis: Chi Square.

Page 20: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

8

2. Dhofar,M. (2005). Melakukan penelitian tentang hubungan antara pola

asuh ibu dengan kesiapan toilet training anak usia toddler di desa

Tirtoadi Mlati Sleman. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan

antara pola asuh ibu dengan kesiapan toilet training anak usia toddler

dengan nilai koefisien realasi (r) sebesar 0,529 dan p sebesar 0,000.

Dan kesimpulan dari penelitian ini adalah semakin baik pola asuh ibu

maka semakin baik kesiapan toilet training anak. Perbedaan penelitian

Dhofar (2005) dengan penelitian ini adalah pada variabel independen:

pola asuh ibu, variabel dependen: kesiapan toilet training, waktu

penelitian: 2005, tempat penelitian: Desa Tirtoadi, Mlati, Sleman,

populasi dan sampel: ibu yang memiliki anak usia toddler di desa

Tirtoadi, Mlati, Sleman, tujuan penelitian: mengetahui hubungan

antara pola asuh ibu dengan kesiapan toilet training pada anak usia

toddler, uji hipotesis: Spearman Rho.

3. Damayanti, (2009). Melakukan penelitian tentang hubungan antara

tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku ibu dalam melatih

toileting anak usia toddler di wilayah puskesmas Banyudono I

Boyolali. Hasil dari penelitian ini adalah adanya hubungan antara

tingkat pengetahuan ibu dengan perilaku ibu (p = 0,007), ada

hubungna antara sikapa ibu dengan perilaku ibu (p = 0,018). Dan

kesimpulan yang diperoleh adalah semakin baik tingkat pengetahuan

dan sikap ibu tentang latihan toileting maka semakin baik perilaku ibu

dalam melatih toileting anak usia toddler. Perbedaan penelitian

Damayanti (2009) dengan penelitian ini adalah pada variabel

Page 21: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

9

independen: tingkat pengetahuan dan sikap ibu dalam melatih toileting

anak usia toddler, variabel dependen: perilaku ibu dalam melatih

toileting anak usia toddler, waktu penelitian: 2009, tempat penelitian:

wilayah Puskesmas Banyudono I Boyolali, populasi dan sampel: ibu

dengan anak usia toddler, tujuan penelitian: mengetahui adanaya

hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku

ibu dalam melatih toileting anak usia toddler, teknik sampling: Cluster

sampling, uji hipotesis: Spearman Rho.

Page 22: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

46

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian

1. Gambaran wilayah penelitian

Penelitian dilaksanakan di Full Day Playgroup di Kecamatan

Kalasan, terdapat 4 Kelurahan di Kecamatan Kalasan yaitu Kelurahan

Purwomartani, Selomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani, dari

seluruh kelurahan tersebut terdapat tiga Full Day Playgroup yaitu

KBIT Ukhuwah Islamiyah dan KBIT Ukhuwah Fairuz Aqila di

Kelurahan Purwomartani dan KBIT Fatimah Az-zahrah di Kelurahan

Tirtomartani. Jumlah populasi ibu yang memiliki anak usia 3-4 tahun

yang mengikuti Full Day Playgroup di 3 Full Day Playgroup tersebut

ada 57 orang tua, yaitu 16 orang di KBIT Ukhuwah Islamiyah, 16

orang di KBIT Fairuz Aqila dan 25 orang di KBIT Fatimah Azahrah.

Peneliti membagikan 43 kuesioner kepada responden yang memenuhi

kriteria inklusi dan eksklusi.

2. Karakteristik responden

Responden dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 3-

4 tahun yang terdaftar di KBIT Ukhuwah Islamiyah Purwomartani,

KBIT Fairuz Aqila Purwomartani dan KBIT Fatimah Az-zahrah

Tirtomartani, Sleman, Yogyakarta.

Page 23: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

47

a. Karakteristik ibu

Berikut ini adalah distribusi frekuensi responden yang

dikumpulkan oleh peneliti yang meliputi pendidikan, pekerjaan,

dan jumlah anak.

Tabel 4.1 Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan, pekerjaan, dan jumlah anak di KBIT Ukhuwah Islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBIT Fatimah Az-zahrah pada bulan Juni 2011 (N = 43).

Karakteristik responden N % Pendidikan SMA Perguruan Tinggi

8 35

18,6 81,4

Pekerjaan Bekerja Tidak bekerja

36 7

83,7 16,3

Jumlah anak 1-2 >2

28 15

65,1 34,9

Sumber : data primer Tabel diatas menjelaskan bahwa responden yang memiliki latar

belakang pendidikan perguruan tinggi lebih banyak daripada SMA

yaitu sebanyak 81,4%, jumlah responden yang bekerja yaitu

sebanyak 83,7 dan 65,1 % memiliki jumlah anak antara 1-2 orang.

b. Karakteristik anak

Tabel 4.2 Karakteristik anak berdasarkan usia dan jenis kelamin anak di KBIT Ukhuwah Islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBIT Fatimah Az-zahrah pada bulan Juni 2011(N = 43).

Karakteristik responden N % Usia 3 tahun 4 tahun

20 23

46,5 53,5

Page 24: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

48

Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

29 14

67,4 32,6

Sumber : data primer

Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang berusia 4 tahun

ada 53,5%. Dan 67,4% anak jenis kelamin laki-laki.

3. Analisa Univariat

a. Distribusi kesiapan toilet training anak

Tabel 4.3 Distribusi kesiapan toilet training anak di KBIT Ukhuwah islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan

KBITFatimah az-zahrah pada bulan Juni 2011 (N = 43)

Kesiapan anak N % Baik 6 14 Cukup 29 67,4 Kurang 8 18,6

Sesuai hasil penelitian pada tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa

tingkat kesiapan toilet training terbesar adalah pada tingkat cukup

yaitu sebesar 67,4 %.

Tabel 4.4 Kesiapan toilet training anak berdasarkan jenis kelamin dan usia anak, pendidikan dan pekerjaan orang tua di KBIT Ukhuwah islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBITFatimah az-zahrah pada bulan Juni 2011 (N = 43)

Kesiapan

Baik Cukup Kurang Total

N % N % N % N %

Jenis Kelamin Laki-laki

5

11,6

17

39,5

7

16,3

29

67,4 Perempuan 1 2,3 12 27,9 1 2,3 14 32,6 Usia 3 tahun

1

2,3

14

32,6

5

11,6

20

46,5

4 tahun 5 11,6 15 34,9 3 7,0 23 53,5 Pendidikan SMA

3

7,0

4

9,3

1

2,3

8

18,6

Perguruan tinggi

3 7,0 25 58,1 7 16,3 35 81,4

Page 25: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

49

Pekerjaan Bekerja

4

9,3

26

60,5

6

14,0

36

83,7

Tidak bekerja 2 4,7 3 7,0 2 4,7 7 16,3 Jumlah anak 1-2

4

9,3

19

44,2

5

11,6

28

63,1

>2 2 4,7 10 23,3 3 7,0 15 34,9 Sumber : data primer Tabel 4.4 menjelaskan bahwa kesiapan pada tingkat cukup lebih

didominasi oleh anak laki-laki daripada anak perempuan yaitu

sebanyak 39,5%, dan anak usia 4 tahun memiliki kesiapan pada

tingkat cukup (34,9%) lebih besar daripada anak usia 3 tahun. Ibu

dengan latar belakang pendidikan terakhir perguruan tinggi memiliki

anak dengan kesiapan cukup lebih banyak daripada ibu dengan latar

belakang pendidikan SMA yaitu sebesar 58,1 %, dan ibu yang bekerja

memiliki anak dengan kesiapan yang cukup lebih banyak daripada ibu

yang tidak bekerja yaitu sebanyak 60,5%. Ibu dengan jumlah anak 1-2

memiliki anak dengan tingkat kesiapan toilet training cukup terbesar

yaitu 44,2%.

b. Distribusi keberhasilan toilet training anak

Tabel 4.5 Distribusi keberhasilan toilet training anak di KBIT Ukhuwah Islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBITFatimah Az-zahrah pada bulan Juni 2011 (N=43).

Keberhasilan toilet training anak N % Baik 7 16,3 Cukup 29 67,4 Kurang 7 16,3

Sumber : data primer

Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 diatas memperlihatkan

bahwa keberhasilan toilet training terbesar yaitu pada tingkat

cukup dengan nilai sebesar 67,4%.

Page 26: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

50

Tabel 4.6 Distribusi keberhasilan toilet training anak di KBIT Ukhuwah Islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, dan KBIT Fatimah Az-zahrah) berdasarkan jenis kelamin dan usia anak, pendidikan dan pekerjaan orang tua pada bulan Juni 2011 (N=43)

Keberhasilan

Baik Cukup kurang Total N % N % N % N % Jenis Kelamin Laki-laki

6

14,0

19

44,2

4

9,3

29

67,4 Perempuan 1 2,3 10 23,3 3 7,0 14 32,6 Usia 3 tahun

2

4,7

12

27,9

6

14,0

20

46,5

4 tahun 5 11,6 17 39,5 1 2,3 23 53,5 Pendidikan SMA

0

0

6

14,0

2

4,7

8

18,6

Perguruan Tinggi

7 16,3 23 53,5 5 11,6 35 81,4

Pekerjaan Bekerja

6

14,0

23

53,5

7

16,3

36

83,7

Tidak bekerja 1 2,3 6 14,0 0 0 7 16,3 Jumlah anak 1-2

4

9,3

20

46,5

4

9,3

28

65,1

>2 3 7,0 9 20,9 3 7,0 15 34,9

Berdasarkan tabel 4.6, keberhasilan lebih banyak dicapai oleh anak

laki-laki daripada anak perempuan yaitu sebesar 44,2%. Menurut usia,

anak usia 4 tahun memperlihatkan keberhasilan pada tingkat cukup

(39,5%) yang lebih besar daripada anak perempuan. Angka

keberhasilan pada tingkat cukup lebih besar pada ibu yang

bekerja(53,5%) dan berpendidikan perguruan tinggi (53,5%) daripada

ibu yang tidak bekerja dan berpendidikan SMA. Ibu dengan jumlah

anak 1-2 memiliki anak dengan tingkat keberhasilan toilet training

cukup terbesar yaitu 46,5%.

4. Analisa Bivariat

Page 27: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

51

Berdasarkan hasil uji korelasi dengan Kendal tau didapatkan hasil

nilai p= 0,874 dan r = 0,018, Oleh karena nilai p>0,05 dan nilai

rhitung < rtabel (1,96) maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak ada

hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training

anak.

B. Pembahasan

1. Kesiapan toilet training anak

Teori Brazelton cit Whaley & Wong (1994) menjelaskan bahwa

jenis kelamin mempengaruhi kesiapan toilet training, yaitu anak

perempuan dapat mencapai kesiapan sebesar 2,5 bulan lebih awal

daripada anak laki-laki, namun hasil penelitian pada tabel 4.4

menunjukkan bahwa kesiapan pada tingkat cukup lebih didominasi

oleh anak laki-laki daripada anak perempuan yaitu 39,5% , hal ini

mungkin berkaitan dengan jumlah responden anak laki-laki (29

orang) lebih besar daripada responden anak perempuan (14 orang)

yang ditunjukkan pada tabel 4.2.

Anak usia 4 tahun terbukti memiliki riwayat kesiapan toilet

training dengan tingkat cukup lebih besar daripada anak usia 3

tahun, hal ini mungkin berkaitan dengan usia anak tersebut mulai

diajarkan toilet training, anak usia 4 tahun memiliki riwayat

diajarkan toilet training pada usia > 18 lebih banyak daripada anak

usia 3 tahun, hal ini berhubungan dengan penelitian Mota, 2008

yang menyatakan bahwa berdasarkan observasi ada 41% orang tua

memiliki anak gagal toilet training dan mempunyai riwayat

Page 28: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

52

berusaha mengajarkan toilet training saat anak mereka belum

mencapai usia 18 bulan. Selain itu sesuai teori tumbuh kembang

anak bahwa anak usia 4 tahun memiliki kemampuan motorik kasar

dan halus yang lebih seperti melompat dengan satu kaki, melompat

dan berlari lebih lancar, menuruni dan menaiki tangga

menggunakan kaki secara bergantian, berdiri satu kaki selama

beberapa menit ( Muscari, 2005).

Orang tua dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi

mempunyai anak dengan kesiapan toilet training pada tingkat cukup

lebih besar daripada orang tua dengan latar belakang pendidikan

SMA yaitu sebanyak 58,1%, data ini sesuai dengan teori dari

Notoadmojo (2003) yang mengungkapkan bahwa pengetahuan

diperoleh dari proses belajar sehingga makin tinggi pendidikan akan

membuat pengetahuan tentang objek akan lebih baik sehingga akan

membentuk sikap yang baik pula. Selain itu, (Mota 2008)

menyebutkan bahwa orang tua dengan pendidikan lebih tinggi

mengajarkan toilet training lebih lambat atau setelah usia anak

mereka >18 bulan.

Orang tua yang bekerja memiliki anak dengan kesiapan toilet

training pada tingkat cukup yang lebih besar daripada ibu yang

tidak bekerja yaitu sebesar 60,5%. Hal ini sesuai dengan penelitian

azizah (2007) yaitu pada ibu bekerja memiliki anak dengan

kesiapan toilet training yang lebih baik daripada ibu yang tidak

bekerja yaitu sebanyak 15 responden, dan menurut Soetjiningsih

Page 29: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

53

(1995) menyatakan bahwa interaksi ibu anak tidak ditentukan oleh

seberapa lama ibu bersama anak, akan tetapi lebih ditentukan oleh

kualitas dari interaksi tersebut.

Selama penelitian, pengasuh dimasing-masing KBIT

mengatakan bahwa mereka memulai toilet training pada anak didik

mereka sebelum anak tersebut menunjukkan kesiapan fisik dan

kesiapan psikologis untuk memulai toilet training seperti belum

berusia 18 bulan, belum bisa berjalan, belum bisa jongkok, dan

belum bisa mengerti bahasa perintah. Namun selama proses toilet

training disekolah, para pengasuh selalu mengingatkan anak

didiknya untuk kekamar mandi setiap 3-5 jam sekali. Menurut

Hurlock (1997) cit Damayanti (2009) peranan pengasuh serta

interaksi antara pengasuh dan anak menjadi sangat penting karena

perkembangan anak secara umum termasuk dominasi

perkembangan kognitif banyak ditentukan oleh pola pengasuhan

dan peran pengasuh.

Hasil penelitian Mota, 2008 mengatakan bahwa ibu dengan

jumlah anak yang lebih banyak biasanya melepas atau membiarkan

anaknya tidak menggunakan diaper ketika anak tersebut berusia 2

tahun, dan sesuai hasil penelitian azizah (2007) bahwa ada

perbedaan kesiapan toilet training pada toddler yang menggunkan

popok sekali pakai dan tidak menggunakan popok sekali pakai.

Page 30: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

54

2. Keberhasilan toilet training anak

Anak laki-laki memperlihatkan keberhasilan pada tingkat cukup

lebih besar daripada anak perempuan yaitu sebesar (44,2%), data

berbanding terbalik dengan hasil penelitian Schum, 2002 yang

menyebutkan bahwa anak perempuan lebih cepat mencapai

keberhasilan toilet training daripada anak laki-laki. Dalam

penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa anak perempuan dapat

tetap kering sepanjang hari pada usia 32,5 bulan sedangkan anak

laki-laki pada usia 35 bulan, anak perempuan mampu ke kamar

mandi dan buang air kecil secara mandiri pada usia 33 bulan,

sedangkan anak laki-laki pada usia 37,1 bulan. Adanya perbedaan

hasil penelitian ini dengan penelitian sebelumnya mungkin karena

besarnya jumlah sampel pada jenis kelamin laki-laki daripada

perempuan (tabel 4.2).

Keberhasilan toilet training pada tingkat cukup lebih besar pada

anak usia 4 tahun daripada anak usia 3 tahun yaitu sebesar

(39,5%),hal ini mungkin berhubungan dengan tahap tumbuh

kembang anak tersebut, seperti disebutkan oleh Muscari, 2005

bahwa sebagian besar anak mampu melakukan toilet training

dengan mandiri pada akhir periode prasekolah.

Penelitian Damayanti (2009) menyatakan bahwa ada hubungan

antara tingkat pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku ibu dalam

melatih toileting anak usia toddler, sesuai pada tabel 4.6 yaitu Ibu

dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi terbukti

Page 31: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

55

memiliki anak dengan tingkat keberhasilan toilet training pada

tingkat cukup yang lebih besar daripada ibu dengan latar belakang

pendidikan SMA yaitu 53,5% anak dengan keberhasilan pada

tingkat cukup, sesuai dengan teori dari Notoadmojo (2003) yang

mengungkapkan bahwa pengetahuan diperoleh dari proses belajar

sehingga makin tinggi pendidikan akan membuat pengetahuan

tentang objek akan lebih baik sehingga akan membentuk sikap yang

baik pula.

James (2007) menyatakan bahwa orang tua harus mau

menghabiskan/ menyediakan waktu dan kesabaran untuk

memotivasi anak mereka dalam mencapai keberhasilan toilet

training, dari hasil penelitian pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa

ibu yang bekerja memiliki anak dengan keberhasilan toilet training

pada tingkat cukup lebih besar daripada responden yang tidak

bekerja yaitu sebesar (53,5%). Hal ini mungkin berkaitan dengan

teori dari Soetjiningsih (1995) yang menyatakan bahwa interaksi

ibu anak tidak ditentukan oleh seberapa lama ibu bersama anak,

akan tetapi lebih ditentukan oleh kualitas dari interaksi tersebut.

3. Hubungan kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training anak

Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara

kesiapan anak dengan keberhasilan toilet training. Hal ini mungkin

dipengaruhi oleh adanya anak yang diajarkan toilet training

sebelum anak tersebut belum menunjukkan kesiapan fisik dan

psikologi yang baik seperti belum bisa berjalan, belum berusia 18

Page 32: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

56

bulan dan belum bisa jongkok sendiri, belum mengerti bahasa

perintah dan tanda-tanda lainya yang dibuktikan dengan besarnya

angka kesiapan pada tingkat cukup daripada tingkat baik yang

ditunjukkan pada tabel 4.3.

Selama melakukan penelitian, peneliti melakukan wawancara

tentang pola asuh terhadap kurang lebih 25 orang tua, dan kurang

lebih 20 orang menyatakan mengasuh anak mereka dengan cara

otoriter. Berdasarkan hasil penelitian Dhofar (2005) menyatakan

bahwa ada hubungan antara pola asuh ibu dengan kesiapan toilet

training anak usia toddler. Haditono (1993) cit Dhofar menyatakan

bahwa sikap dan pola asuh orang tua yang terlalu menekan,

misalnya orang tua yang terlalu menuntut anak untuk toilet training

sebelum anak mampu melakukannya, akan dapat menimbulkan

tekanan batin pada anak apalagi bila disertai ancaman atau

hukuman yang dapat menimbulkan ketakutan yang mendalam

sehingga sangat merugikan perkembangan psikis. Hal ini

merupakan salah satu penyebab anak masih suka ngompol

(bedwetting) dan mengalami konstipasi pada usia yang seharusnya

anak sudah mampu mengontrol buang air.

Menurut AAP (2004) sikap atau pola asuh ibu yang

memberikan hukuman atau memarahi anak, akan sering

menimbulkan perasaan yang tidak nyaman pada anak dan bisa

membuat toilet training lebih lama. Selain itu, pada penelitian yang

dilakukan oleh Taubman cit Blum et al. (2003) mengenai usia

Page 33: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

57

dimulainya toilet training dihubungkan dengan usia yang lebih dini

saat penyelesaian toilet training ditemukan bahwa toilet training

yang diperkenalkan sebelum usia anak mencapai 24 bulan, 68%

anak mampu menyelesaikan proses toilet training sebelum usia 3

tahun, sedangkan pada anak yang diperkenalkan toilet training

setelah usia 24 bulan, hanya 54% yang mampu menyelesaikan

proses toilet training sebelum usia 3 tahun.

C. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan kegiatan persiapan dan pelaksanaan penelitian ini,

peneliti mempunyai keterbatasan sebagai berikut:

1. Jumlah populasi dan sampel penelitian yang sedikit, sehingga

mempengaruhi hasil penghitungan statistik.

2. Subjek penelitian yaitu karakteristik responden tidak umum sehingga

kurang proporsional untuk divariasikan

3. Terbatasnya waktu yang dimiliki para responden, memaksa peneliti

untuk mengambil data dengan cara membagikan kuesioner dan diisi

sendiri oleh responden dalam waktu hampir bersamaan dan tidak

dengan metode wawancara.

4. Kurangnya observasi terhadapa kesiapan anak dan keberhasilan anak,

sehingga dapat menghasilkan data yang bias.

5. Keterbatasan literatur tentang keberhasilan toilet training sebagai

acuan.

Page 34: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Full Day Playgroup di

Kecamatan Kalasan, yaitu KBIT Ukhuwah Islamiyah, KBIT Fairuz

Aqila dan KBIT Fatimah Az-zahrah dengan 43 responden serta uraian

pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai

berikut:

1. Tidak ada hubungan antara kesiapan anak dengan keberhasilan

toilet training.

2. Anak laki-laki menunjukkan kesiapan dan keberhasilan pada

tingkat baik dan cukup yang lebih besar dibandingkan anak

perempuan.

3. Anak usia 4 tahun memperlihatkan kesiapan dan keberhasilan pada

tingkat baik dan cukup lebih besar daripada anak usia 3 tahun.

B. Saran

Sesuai hasil penelitian ini, dengan kerendahan hati peneliti ingin

memberikan saran kepada:

1. Orang tua / responden

Orang tua dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang

tugas tumbuh kembang anak dengan bertanya kepada petugas

kesehatan atau membaca dari literatur yang dapat dipertanggung

jawabkan, sehingga tidak memaksakan tugas tumbuh kembang

pada usia yang lebih dini.

Page 35: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

59

2. KBIT Ukhuwah islamiyah, KBIT Fairuz Aqila, KBIT Az-zahrah.

Program toilet training di masing-masing KBIT sudah mendukung,

dan sebaiknya selalu beri motivasi untuk anak yang mengalami

keterlambatan dalam pencapaian tugas tumbuh khususnya toilet

training, dan selalu memberikan pujian kepada anak yang dapat

melakukan tugas tumbuh kembangnya dengan baik.

3. Program Studi ilmu Keperawatan STIKES A.Yani Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber kepustakaan

untuk materi toilet training dan materi tumbuh kembang anak.

4. Peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan

pembelajaran untuk penelitian selanjutnya. Peneliti mengharapkan

agar penelitian selanjutnya dapat mengungkapkan dan

menyempurnakan keterbatasan penelitian ini yaitu kesamaan

jumlah responden antara jenis kelamin perempuan dan jenis

kelamin laki-laki, dan pengambilan data dengan metode

wawancara.

Page 36: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

57

DAFTAR PUSTAKA

Azizah, ulfa. (2007). Perbedaan Kesiapan Toilet Training pada Toddler yang Menggunakan Popok Sekali Pakai dan Tidak Menggunakan Popok Sekali Pakai di Kelurahan Pakuncen Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

American academy of pediatrics., 2004, Toilet Training Readiness.

www.medem.com/Med Blum, Nathan, Taubman, Bruce, dan Nemeth, Nicole., 2003. Relationship

Between Age At Initiation Of Toilet Training And Duration Of Training: A Prospective Studi. Official Journal Of The American Academy Of Pediatrics vol 111 No. 4 April 2003, pp. 810-814. Available on www.aap.org.

Brazelton, T. B. et al (1999). Instruction , Timeliness, and Medical Influences

Affecting ToiletTtraining. Official journal of the American academy of pediatrics vol. 103 no. 6 supplement juni 1999, pp. 1353-1358. Available on: www.pediatrics.appublication.org. Hari Senin,29 November 2010.

Damayanti, Emelia A.F. (2009). Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan

Sikap Ibu dengan Perilaku Ibu dalam Melatih Toileting Anak Usia Toddler di Wilayah Puskesmas Banyudono 1 Boyolali. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Dhofar, M. (2005). Hubungan Pola Asuh Ibu dengan Kesiapan Toilet Training

Anak Usia Toddler di Desa Tirtoadi Mlati Sleman Yogyakarta. Yogyakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Hidayat, AAA.(2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data.

Jakarta: Salemba Medika. Hidayat, AAA. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba

Medika. Hurlock., 1997. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. James, Susan Rowen et al. (2007). Nursing Care of Children: Principle and

Practice. Canada: Saunders Elsevier. Kozier et al. (2004). Fundamentals of Nursing 7th edition. United State of

America: Pearson Education.

Page 37: HUBUNGAN KESIAPAN ANAK DENGAN KEBERHASILAN TOILET …repository.unjaya.ac.id/2738/1/Prihatin Handayani_3207049_nonfull.pdf · Keberhasilan toilet training pada usia toddler akhir

58

Mota, D.M. Barros, A.J.D. (2008). Toilet training situation at 2 years of age in a

birth cohort. Journal Of Pediatria (Serial Online) ( Cited 2009 June 8 J; 84 (S): 455-462. Available from :URL: http: //www.jped.com.br/ conteudo/ 08-84-05-455/ing.pdf.

Muscari, Mary E. (2005). Panduan belajar keprawatan pediatrik edisi 3. Jakarta: EGC.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika. Potts, N.L. et al. (2007). Pediatric Nursing: Caring for Children and Their

Families 2nd Eedition. Canada: Thompson Delmar Learning. Riwidikdo, Handoko. (2010). Statistik kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Press Riwidikdo, Handoko. (2009). Statistik untuk penelitian kesehatan dengan aplikasi

program R dan SPSS. Yogyakarta: Pustaka Rihama Schulte, Elizabeth B. et al. (1997). Thompson’s Pediatric Nursing: An

Introductory Text 7th Edition. Philadelphia: WB. Saunders Company. Schum, Timothy R., MD. Et al (2002). Sequential Acquisition of Toilet-Training

Skills: A Descriptive Study of Gender and Age Differences in Normal Children. Available from : URL http://www.pediatrics.org/cgi/content/full/109/3/e48.

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC Supartini, Yupi. (2002). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta:

EGC. Zaviera, Ferdinand. (2008). Mengenali dan Memahami Tumbuh Kembang Anak.

Jogjakarta: Katahati. .