hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap …eprints.ums.ac.id/81342/16/naskah publikasi...

17
HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HEMODIALISA DI RSUD Ir. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: ADAM ZEGY HERLAMBANG PUTRA J 210 160 025 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 07-Nov-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN

TERHADAP TEKANAN DARAH PASIEN HEMODIALISA

DI RSUD Ir. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1

pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Oleh:

ADAM ZEGY HERLAMBANG PUTRA

J 210 160 025

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2020

Page 2: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

i

Page 3: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

ii

Page 4: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

iii

Page 5: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

1

HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP

TEKANAN DARAH PASIEN HEMODIALISA

DI RSUD Ir. SOEKARNO KABUPATEN SUKOHARJO

ABSTRAK

Hemodialisa merupakan pengobatan pada penderita gagal ginjal kronik stadium

terminal, jadi fungsi ginjal digantikan oleh alat yang disebut dialyzer, disini terjadi

proses pemindahan zat terlarut dalam darah kedalam cairan dialisa atau

sebaliknya. Penatalaksanaan gagal ginjal kronik tahap akhir yaitu memberikan

terapi yang dapat menggantikan fungsi ginjalnya. Selain itu, kepatuhan dalam

pembatasan cairan pada penderita gagal ginjal kronik juga sangat diperlukan

untuk menjaga kelangsungan hidup pasien sebagai bagian dari preskripsi

pengobatannya. Tanpa adanya pembatasan asupan cairan, mengakibatkan cairan

menumpuk dan akan menimbulkan edema di sekitar tubuh. Kondisi ini membuat

tekanan darah meningkat dan memperberat kerja jantung. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap tekanan darah

pasien hemodialisa di RSUD Ir.Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif korelatif. Populasi pada penelitian ini adalah 176

pasien yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ir.Soekarno Kabupaten

Sukoharjo. Sampel yang digunakan adalah 64 pasien dengan teknik purposive

sampling. Analisa data menggunakan rumus Chi- Square. Hasil penelitian ini

menunjukkan mayoritas pasien dengan kepatuhan pembatasan cairan yang patuh

sebanyak 33 responden dan mayoritas 31 responden dalam kategori hipertensi II

pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

tingkat kepatuhan pembatasan cairan yang patuh sebanyak 36 responden dengan

mayoritas 24 responden dalam kategori hipertensi II. Hasil uji statistik Chi-Square

didapatkan nilai p=0,029 dan p=0,041 dengan nilai signifikan p<0,05. Terdapat

hubungan antara kepatuhan pembatasan cairan terhadap terkanan darah pasien

hemodialisa di RSUD Ir.Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Saran untuk peneliti

selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi penelitian tidak hanya di satu

rumah sakit, tetapi bisa meneliti di seluruh rumah sakit wilayah Sukoharjo.

Kata Kunci : Hemodialisa, Kepatuhan Pembatasan Cairan, Tekanan Darah

ABSTRACT

Hemodialysis is a treatment in patients with terminal stage chronic kidney failure,

so kidney function is replaced by a device called a dialyzer. Here the process of

transferring dissolved substances in the blood into dialysis fluid or vice versa.

Management of chronic stage renal failure is to provide therapy that can replace

kidney function. In addition, adherence to fluid restriction in patients with chronic

kidney failure is also very necessary to maintain patient survival as part of the

prescription of treatment. Without a restriction of fluid intake, resulting in fluid

accumulation and will cause edema around the body. This condition makes blood

pressure increase and worsen heart work. This study aims to determine the

Page 6: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

2

relationship of fluid restriction compliance with blood pressure in hemodialysis

patients at RSUD Ir. Soekarno, Sukoharjo Regency. This research is a correlative

descriptive study. The population in this study was 176 patients who underwent

hemodialysis therapy at Ir.Soekarno Regional Hospital, Sukoharjo Regency. The

sample used was 64 patients with purposive sampling technique. Data analysis

uses the Chi-Square formula. The results of this study showed the majority of

patients with adherence to obedient fluid restriction were 33 respondents and the

majority of 31 respondents in the category of hypertension II in systolic blood

pressure. Patients with diastolic blood pressure had obedient levels of obedient

fluid restriction of 36 respondents with a majority of 24 respondents in the

category of hypertension II. Chi-Square statistical test results obtained the value

of p = 0.029 and p = 0.041 with a significant value of p <0.05. There is a

relationship between adherence to fluid restrictions on blood vessels of

hemodialysis patients in Ir. Soekarno Regional Hospital, Sukoharjo Regency.

Suggestions for further researchers are expected to expand the study population

not only in one hospital, but can research in all hospitals in the Sukoharjo region.

Keywords: Hemodialysis, Fluid Limiting Compliance, Blood Pressure

1. PENDAHULUAN

Pasien yang menjalani hemodialisis terus meningkat seiring dengan peningkatan

penderita gagal ginjal kronik. Hemodialisis merupakan salah satu terapi pengganti

ginjal untuk memperpanjang harapan hidup. Cairan yang diminum penderita gagal

ginjal harus diawasi dengan seksama karena rasa haus bukan lagi petunjuk yang

dapat dipakai untuk mengetahui hidrasi tubuh. (Isroin, 2016)

Global epidemik dari gagal ginjal telah diakui sebagai masalah besar pada

kesehatan, tidak hanya pada negara maju, tetapi juga terjadi di Asia. Data dari

Western Australia menunjukkan bahwa glomerulonephritis, nefropati diabetikum

dan hipertensi terhitung sebanyak 80% menyebabkan Chronic Kidney Disease

(CKD). Hal ini menunjukkan bahwa masalah gagal ginjal ini terbentuk dari

campuran masalah diabetes dan hipertensi, dimana angka kejadian diabetes dan

hipertensi sangat besar di Asia. Angka pertumbuhan populasi dan tingkat

urbanisasi mendukung Indonesia sebagai negara tertinggi ketiga di Asia dengan

angka CKD tertinggi setelah India dan China (Philip et al, 2018).

Dampak yang terjadi akibat penyakit gagal ginjal kronis penderitanya akan

mengalami kerusakan ginjal dengan LFG normal > 90 ml/mnt, kerusakan ginjal

dengan LFG 60-89 ml/mnt (disertai peningkatan tekanan darah), penurunan LFG

Page 7: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

3

sedang 30-59 ml/mnt (disertai hiperfosfatemia, hipokalcemia, anemia,

hiperparatiroid, hipertensi), penurunan LFG berat 15-29 ml/mnt (disertai

malnutrisi, asidosis metabolic, cendrung hiperkalemia dan dislipidemia) dan gagal

ginjal (WHO, 2010).

Pada pasien gagal ginjal kronik ini akan mengalami Penurunan Glomerular

Filtration Rate (GFR) yang dapat menimbulkan gangguan faal ginjal dan

endokrin. Hal ini akan menimbulkan penyakit penyerta sehingga dapat

mengancam kehidupan. Hasil penelitian Sutarka, Suwitra, Loekman, et al. (2010)

menunjukkan bahwa 40% penderita GGK dengan rata-rata LFG 33 ml/ menit/

1,73 m² menunjukkan adanya kalsifikasi arteri koroner dibandingkan 13 % pada

penderita tanpa kelainan ginjal. Meninjau dari dampak yang dapat ditimbulkan

dari GGK, maka diperlukan penatalaksanaan komprehensif bagi kelangsungan

hidup penderita. Penatalaksanaan GGK tahap akhir yaitu memberikan terapi yang

dapat menggantikan fungsi ginjalnya (Wulan & Emaliyawati, 2018). Selain itu,

kepatuhan dalam pembatasan cairan pada penderita GGK juga sangat diperlukan

untuk menjaga kelangsungan hidup pasien sebagai bagian dari preskripsi

pengobatannya. Salah satu cara untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam

pembatasan asupan cairan adalah dengan meningkatkan pemahaman pasien

mengenai pentingnya pembatasan asupan cairan pada pasien yang menjalani

hemodialisa. Pemahaman materi konseling yang baik dapat mempengaruhi sikap

pasien sehingga pasien lebih patuh dalam pembatasan asupan cairan (Goyena,

2019). Tanpa adanya pembatasan asupan cairan, akan mengakibatkan cairan

menumpuk dan akan menimbulkan edema di sekitar tubuh. Kondisi ini akan

membuat tekanan darah meningkat dan memperberat kerja jantung (Ratnawati,

2014).

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik

lebih atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih atau sama

dengan 90 mmHg atau mengkonsumsi obat anti hipertensi. Hipertensi tidak

hanya berisiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit

lain seperti penyakit saraf, ginjal, pembuluh darah dan makin tinggi tekanan darah

makin besar resikonya (Giena, 2018).

Page 8: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

4

Penumpukan cairan juga akan masuk ke paru-paru sehingga membuat pasien

mengalami sesak nafas. Oleh karena itu, pasien GGK perlu mengontrol dan

membatasi jumlah asupan cairan yang masuk dalam tubuhnya. Pembatasan

asupan cairan ini penting agar pasien yang menderita GGK tetap merasa

nyaman pada saat sebelum dan sesudah terapi hemodialisa. Kepatuhan terhadap

pengontrolan diet dan pembatasan asupan cairan merupakan faktor yang sangat

penting dalam menentukan tingkat kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan

hemodialisis kronis (Kaswari 2015).

Pasien yang menjalani terapi hemodialisa jangka panjang sering merasa khawatir

akan kondisi sakitnya yang tidak dapat diramalkan. Perubahan gaya hidup dan

pembatasan asupan makanan dan cairan pada pasien GGK, sering menghilangkan

semangat hidup pasien sehingga dapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam

pembatasan asupan cairannya, seperti yang didukung oleh penelitian Karundeng

(2015), adanya hubungan yang sangat bermakna antara kepatuhan pasien

dengan keteraturan tindakan haemodialisa. Hal ini menunjukkan, pasien yang

patuh dalam melakukan tindakan pengobatan sebagai perilaku seseorang untuk

menjaga dan memelihara kesehatan agar tidak sakit dan usaha penyembuhan

bilamana sakit.

Berdasarkan study pendahuluan yang telah dilakukan oleh peneliti, data yang

diperoleh dari rekam medis di ruang hemodialisa di RSUD Ir.Soekarno Sukoharjo

sebanyak 140 orang melakukan terapi hemodialisa selama 2x dalam seminggu,

berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti terdapat 6 dari 10 pasien

(60%) yang tidak patuh terhadap pembatasan cairan. Sedangkan 4 dari 10 pasien

(40%) mereka patuh terhadap pembatasan cairannya. Berdasarkan data dan uraian

diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui

hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap tekanan darah pasien

hemodialisa. Penulis tertarik melakukan penelitian dan menyusun skripsi dengan

judul “Hubungan Kepatuhan Pembatasan Cairan Terhadap Tekanan Darah Pasien

Hemodialisa Di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo

2. METODE

Page 9: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

5

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif korelatif. Penelitian ini

dilaksanakan pada tanggal 23 – 27 Desember 2019 di ruang hemodialisa di

RSUD Ir.Soekarno Kabupaten Sukoharjo. Populasi pada penelitian ini adalah 176

pasien yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Ir.Soekarno Kabupaten

Sukoharjo. Sampel yang digunakan adalah 64 pasien dengan teknik purposive

sampling . Penelitian ini menggunakan instrumen kuisioner kepatuhan

pembatasan cairan dan lembar observasi .

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Tabel 1 Distribusi Karakteristik Frekuensi

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase (%)

1. Usia

< 25 tahun 4 6,3

26 – 35 tahun 3 4,7

36 – 45 tahun 20 31,3

46 – 55 tahun 18 28,1

56 – 65 tahun 14 21,9

2.

> 66 tahun

Jenis Kelamin

5 7,8

Laki – laki 32 50,0

Perempuan 32 50,0

3. Status Perkawinan

Belum menikah 6 9,4

Menikah 57 89,1

Janda 1 1,6

4. Pendidikan

Tidak sekolah 3 4,7

SD 30 46,9

SMP 19 29,7

SMA 8 12,5

Perguruan Tinggi 4 6,3

5. Lama Hemodialisa

< 1 tahun 33 51,6

2 – 5 tahun 21 32,8

6 – 10 tahun 8 12,5

> 11 tahun 2 3,1

6. Pekerjaan

Tidak Bekerja 42 65,6

Ibu Rumah Tangga 13 20,3

Swasta 8 12,5

Page 10: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

6

Perangkat Desa 1 1,6

Total 64 100,0

Berdasarkan tabel 1. Tentang distribusi frekuensi karakteristik

responden di RSUD Ir.Soekarno Kabupaten Sukoharjo menunjukkan bahwa

karakteristik responden berdasarkan usia terbanyak yaitu 36 – 45 tahun

sebanyak 20 (31,3%) responden. Karakteristik berdasarkan jenis kelamin

yaitu laki- laki 32 (50,0%) responden dan perempuan 32 (50,0%)..

Karakteriktik berdasarkan tingkat pendidikan terbanyak adalah SD sebanyak

30 (46,9%) responden. Karakteristik berdasarkan status pernikahan terbanyak

adalah menikah yaitu sebanyak 57 (89,1%) responden. Karakteristik

berdasarkan pekerjaan terbanyak adalah tidak bekerja yaitu sebanyak 42

(65,6%) responden. Karakteristik berdasarkan lama hemodialisa terbanyak ≤ 1

tahun sebanyak 31 (51,6%).

3.2 Analisa Bivariat

Tabel 2. Tabulasi Silang Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan Terhadap

Tekanan Darah Sistolik

Variabel

Sistolik

Jml χ2

P

value

Contingency

Coefficient Pre

hipertensi

Hipertensi

I

Hipertensi

II

Patuh 5 0 31 33 4,181 0.041 0,248

Tidak

Patuh

10 0 18 28

Jumlah 15 0 49 64

Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa presentase tertinggi adalah

pasien dengan kepatuhan pembatasan cairan yang patuh dengan tekanan

darah sistolik pada hipertensi II yaitu sebanyak 31 responden. Hasil uji Chi-

Square diperoleh angka signifikan nilai probabilitas (p-value) 0,041 > 0,05.

Berdasarkan kriteria tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak dan

secara statistik ada hubungan antara tingkat kepatuhan pembatasan cairan

dengan tekanan dareah sistolik pasien hemodialisa RSUD Ir. Soekarno

Sukoharjo secara signifikan .

Tabel 3. Distribusi Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan Terhadap

Tekanan Daerah Diastolik

Variabel

Diastolik

Jml χ2

P

value

Contingency

Coefficient Pre

Hipertensi

Hipertensi

I

Hipertensi

II

Page 11: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

7

Patuh 12 0 24 36 4,765 0.029 0,263

Tidak

Patuh

17 0 11 28

Jumlah 29 0 35 64

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa presentase tertinggi adalah

pasien dengan kepatuhan pembatasan cairan yang patuh dengan tekanan

darah diastolik pada hipertensi II yaitu sebanyak 24 responden. Hasil

perhitungan uji Chi Square menggunakan program SPSS 18.00 for

windows diperoleh nilai χ2

hitung sebesar 4,765 > χ2

tabel (3,84) dan nilai

probabilitas (p-value) 0,029 > 0,05. Berdasarkan kriteria tersebut

menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak dan secara statistik ada

hubungan antara tingkat kepatuhan pembatasan cairan dengan tekanan

dareah diastolik pasien hemodialisa RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo secara

signifikan.

3.3. Pembahasan

3.3.1. Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan

Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien hemodialisa

RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo sebagian besar tidak patuh 33

responden (51,6%). Hasil penelitian ini sebanyak 31 responden

(48,4%) patuh. Kepatuhan dimaknai sebagai perilaku seseorang

dalam meminum obat, mengikuti anjuran diet dan atau melakukan

perubahan gaya hidup yang sesuai dengan rekomendasi dari tenaga

kesehatan profesional (Hartati, 2016).

Kepatuhan diet gagal ginjal pada umumnya dipengaruhi faktor

pasien gagal ginjal kronik dalam menjalankan diet selain usia,

pendidikan dan pekerjaan ada faktor lain diantaranya ekonomi,

pengalaman, psikologis, keluarga (Sumilati dan Soleha, 2015).

Perilaku kontrol yang baik terhadap pembatasan asupan cairan

dapat dipengaruhi oleh pemberian konseling diet dan cairan. Maka

dari itu, pemberian konseling diet dan cairan setiap kali pasien

menjalani HD perlu dilakukan. Hal ini sesuai dengan penelitian

Page 12: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

8

Tanujiarso, Ismonah dan Supriyadi (2014) yang menunjukkan

bahwa pemberian konseling diet cairan terbukti efektif terhadap

pengontrolan IDWG pada pasien GGK yang menjalani HD.

Peneliti menilai kepatuhan pasien dalam mengontrol intake

(asupan) cairan yang ada di ruang hemodialisa RSUD Ir. Soekarno

Sukoharjo berdasarkan kuisioner dengan cheklist yang berisi 16

pertanyaan mengenai kepatuhan pasien dalam mengontrol asupan

cairan dengan menggunakan pengukuran Skala Guttman yang

dimana hasilnya berada pada kategori tidak patuh hampir separuh

dari jumlah pasien yaitu 51,6%, hal ini dikarenakan sebagian

responden kurang termotivasi dalam mengontrol asupan cairan dan

pasien memiliki pemikiran sendiri bahwa terapi yang dijalani tidak

akan meningkatkan derajat kesehatannya atau mengembalikan

kesehatan pasien seperti semula.

3.3.2. Tekanan darah Pasien Hemodialisa

Terdapat dua aspek dari tekanan darah yang dinilai secara

terpisah yaitu sistolik dan diastolik. Hasil penelitian yang

dilakukan pada pasien hemodialisa RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo

menunjukan mean sistol 153,59 mmHg dan diastol 86,09.

3.3.3. Berat Badan Post Hemodialisa Sebelumnya dan Pre Hemodialisa

Sekarang

Hasil penelitian yang dilakukan pada pasien hemodialisa RSUD Ir.

Soekarno Sukoharjo menunjukan mean berat badan post HD

sebelumnya pada pasien hemodialisa adalah 53.56 sedangkan berat

badan pre HD sekarang adalah 55,57.

3.3.4. Hubungan Tingkat Kepatuhan Pembatasan Cairan terhadap

Tekanan Darah

Hasil analisis chi square menunjukkan adanya hubungan

antara tingkat kepatuhan pembatasan cairan terhadap tekanan

darah sistolik dan diastolik pasien hemodialisa RSUD Ir.

Soekarno Sukoharjo diperoleh nilai p value 0,041 dan 0,029 lebih

Page 13: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

9

kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya

kepatuhan pembatasan cairan mempengaruhi tingkanan darah

pasien hemodialisa. Sehingga hal ini dapat disimpulkan bahwa

semakin responden patuh maka tekanan darah akan normal,

sebaliknya jika responden tidak patuh maka akan meningkatkan

tekanan darah. Hal ini sesuai dengan teori Tamas (2011)

ketidakpatuhan tejadi dikarenakan, lupa, kecerobohan,

Menghentikan obat ketika merasa lebih baik dan merasa lebih

buruk. Lupa dan bosan merupakan hal yang biasa dalam

kehidupan manusia, sehingga untuk mencapai suatu tujuan

tertentu seperti pengobatan sangat dibutuhkan pengetahuan dan

motivasi. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian

Fazriansyah (2018) terdapat ketidakpatuhan dalam menjalani

hemodialisis mengakibatkan peningkatan IDWG yang kemudian

berakibat pada peningkatan hospitalisasi dan mortalitas.

Menurut (Hakiki, 2015) faktor-faktor yang memengaruhi

kepatuhan pasien dalam mengontrol intake (asupan) cairan pada

pasien yang menjalani terapi hemodialisis yaitu pendidikan, jenis

kelamin, keterlibatan tenaga kesehatan, keterlibatan keluarga

pasien, konsep diri pasien, pengetahuan pasien, manajemen diri

pasien itu sendiri. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 30

responden (46,9%) berpendidikan Sekolah Dasar. Responden

dalam penelitian ini 33 responden tidak patuh dalam pembatasan

cairan dan sebanyak 24 responden mempunyai tekanan darah

hipertensi II. Menurut Nursalam (2001) tidak dapat dipungkiri

bahwa jika seseorang tingkat pendidikannya tinggi maka semakin

mudah pula pengetahuan yang di miliki. Semakin rendah

pendidikan maka akan semakin sulit menerima informasi

khususnya kesehatan, sebaliknya semakin tinggi pendidikan maka

akan semakin mudah menerima informasi kesehatan

Page 14: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

10

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya tentang hubungan pola asuh dengan

kecerdasan emosi anak dapat hasil disimpulkan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden pasien hemodialisa RSUD Ir. Soekarno

Sukoharjo sebagian besar berusia antara 36 tahun sampai 46 tahun

sebanyak 20 responden, pasien laki-laki dan perempuan seimbang

yaitu masing-masing 32 responden, latar belakang pendidikan

sebagian besar adalah SD 30 responden, dengan di dominasi lama

hemodialisa kurang dari satu tahun yaitu sebanyak 33 responden.

2. Tingkat kepatuhan pembatasan cairan pasien hemodialisa RSUD Ir.

Soekarno Kabupaten Sukoharjo sebagian besar tidak patuh 33

responden dan yang patuh 31 responden.

3. Tekanan darah pasien hemodialisa di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten

Sukoharjo menunjukan mean sistol 153,59 mmHg dan diastol 86,09 .

4. Ada hubungan kepatuhan pembatasan cairan terhadap tekanan darah

pasien hemodialisa di RSUD Ir. Soekarno Kabupaten Sukoharjo.

4.2. Saran

1. Bagi Rumah Sakit

Dapat dijadikan bahan pertimbangan dari pihak rumah sakit dalam

memberikan informasi gizi mengenai tingkat kepatuhan pembatasan

cairan.

2. Bagi institusi pendidikan, dapat mengembangkan ilmu pengetahuan

khususnya bidang keperawatan pemantauan tingkat kepatuhan

pembatasan cairan.

3. Bagi Perawat

Semoga hasil penelitian ini dapat memberi masukan dan informasi

tentang pentingnya menjaga tingkat kepatuhan pembataan cairan

terhadap tekanan darah sehingga dapat dijadikan acuan dalam

pengontrolan dan pemeriksaan kesehatan pasien hemodialisa.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Page 15: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

11

Peneliti selanjutnya diharapkan dapat memperluas populasi penelitian

tidak hanya di satu rumah sakit saja, tetapi bisa meneliti di seluruh

rumah sakit wilayah Sukoharjo.

DAFTAR PUSTAKA

Aisara, S, Azmi S dan Yanni M. 2018. Gambaran Klinis Penderita Penyakit

Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil

Padang..Jurnal.Kesehatan.Andalas.(7)1.

DOI: https://doi.org/10.25077/jka.v7.i1.p42-50.2018

Giena V.P, Wulandari D, Keraman B., 2018. Hubungan Hipertensi Dengan

Stadium Gagal Ginjalkronik Pada Pasien Dewasa Yang Berobat Di

Unithemodialisa RSUD DR. M. Yunus Bengkulu Tahun 2017. CHMK

Nursing Scientific Journal Volume 2 Nomor 1, April http://cyber-

chmk.net/ojs/index.php/ners/article/view/352

Herwati dan Sartika,2014. Terkontrolnya Tekanan Darah Penderita Hipertensi

berdasarkan pola Diet dan Kebiasaan Olahraga Di Padang Tahun 2011.

Jurnal KesehatanMasyarakat, September 2013 - Maret 2014, Vol. 8, No. 1

https://doi.org/10.24893/jkma.v8i1.118

Holley, J.F. Berns, J.S. dan Post, T.W. 2007. Acute Complications during

Hemodialysis. Hemodialysis. https://www.uptodate.com/contents/acute-

complications-during-hemodialysis

Karundeng, Y. 2015. Hubungan Kepatuhan Pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan

Keteraturan Tindakan Haemodialisa di BLU RSUP PROF Dr. R.D Kandou

Manado. JUIPERDO, VOL 4, N0. 1 Maret 2015. https://ejurnal.poltekkes-

manado.ac.id/index.php/juiperdo/article/view/170

Kurniawati, A dan Asikin, A, 2018 Gambaran Tingkat Pengetahuan Penyakit

Ginjal Dan Terapi Diet Ginjal Dan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Di

Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Amerta Nutr (2018) 125-135. DOI :

10.2473/amnt.v2i2.2018.125-

135 http://dx.doi.org/10.20473/amnt.v2i2.2018.125-135

Page 16: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

12

Philip et. al, 2018. Chronic Kidney Disease in Diabetes. Canadian Journal of

Diabetes 42 (2018) S201–S209. journal homepage:

https://doi.org/10.1016/j.jcjd.2017.11.004

Sumigar G, Rompas S, Pondaag L. 2016. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan

Kepatuhan Diet Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik di Irina C2 dan C4

RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kep)

[series online] 2015 [cited 19 Desember 2016];3(1). Available from: URL:

http:// ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/view/6686

Supadmi, W. 2011. Evaluasi Penggunaan Obat Anti Hipertensi Pada Pasien

Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis. Pharmaciana, Vol. 1.,

No.1.: Yogyakarta. DOI: http://dx.doi.org/10.12928/pharmaciana.v1i1.517

Suwitra, K. 2006. Penyakit Ginjal Kronik. Dalam: Sudoyo, A.W., Setiyohadi, B.,

Alwi, I., Marcellus, S.K., Setiati, S., Edisi keempat. Buku Ajar Ilmu

Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit

Dalam FKUI, 570-573.

Syamsiah, N. 2011. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kepatuhan

pasien CKD menjalani Haemodialisa. Tesis tidak dipublikasikan. Jakarta:

Program Pascasarjana Universitas Indonesia,

Jakarta.http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20281994-

T%20Nita%20Syamsiah.pdf

Tjekyan, R.M Suryadi. 2014. Prevalensi dan Faktor Risiko Penyakit Ginjal

Kronik di RSUP Dr.Muhammad Hoesin Palembang 2012.Bagian Ilmu

Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Sriwijaya, pp. 277

https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/mks/article/view/2719

Tuloli T.S., madania, Mustapa M.A, Tuli E.P. 2019. Evaluasi Penggunaan Obat

Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di RSUD

Toto Kabila Periode 2017-2018. Vol 8 (2) 2019 pp 25-32. p-ISSN: 2089-

5313.e-ISSN:2549-5062.

http://ejournal.poltektegal.ac.id/index.php/parapemikir

Wiliyanarti P.F, Muhith A, 2019. Life Experience Of Chronic Kidney Diseases

Undergoing Hemodialysis Therapy. NurseLine Journal. Vol. 4 No. 1 Mei

Page 17: HUBUNGAN KEPATUHAN PEMBATASAN CAIRAN TERHADAP …eprints.ums.ac.id/81342/16/NASKAH PUBLIKASI ADAM.pdf · pada tekanan darah sistolik. Pasien dengan tekanan darah diastolik memiliki

13

2019.p-ISSN.2540-7937.e-ISSN.2541-464X

https://doi.org/10.19184/nlj.v4i1.9701

World Health Organization (WHO). 2010. Global Status Report on

Noncommunicable.Diseases.2010.

https://www.who.int/nmh/publications/ncd_report2010/en/

Wulan S.N, Emaliyawati E., 2018. Kepatuhan Pembatasan Cairan dan Diet

Rendah Garam (Natrium) pada Pasien GGK yang Menjalani Hemodialisa;

Perspektif Health Belief Model. Faletehan Health Journal, 5 (3) (2018) 99-

106.ISSN 2088-673X | e-ISSN 2597-8667.https://doi.org/10.33746/fhj.v5i3.15

.