hubungan faktor risiko dengan kejadian pre

3
Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Pre-Eklampsia Berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang Abstrak Jurnal ini sudah memenuhi kriteria yang seharusnya ada didalam abstrak sebuah jurnal : 1. Latar Belakang : Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan pre-eklampsia berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang 2. Metode : Penelitian ini menggunakan case-control study dengan metode analitik observasional. 3. Hasil : Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh hasil tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor risiko (usia ibu, paritas, usia kehamilan, jumlah janin, jumlah kunjungan ANC) dengan masing-masing nilai p>0,05. Analisis Multivarat berdasarkan uji regresi logistic didapatkan bahwa usia ibu> 35 tahun merupakan faktor risiko terhadap kejadoan PEB dengan nila p=0,034 4. Kesimpulan : Usia ibu > 35 tahun dan riwayat hipertensi memiliki hubungan terhadapkejadian pre-eklampsia berat Pendahuluan Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu masalah kesehatan yang masih perlu dibenahi di Indonesia, tetapi telah terjadi penurunan yang signifikan dari AKI sejak tahun 1994-2007. Salah satu penyebab AKI adalah Pre-eklampsia berat(PEB) yang berlanjut menjadi eklampsia bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat. Pre-eklampsia merupakan suatu sindrom spesifik dalam kehamilan,

Upload: alfino-oktoriawan

Post on 07-Dec-2015

12 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Pre

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Pre

Hubungan Faktor Risiko dengan Kejadian Pre-Eklampsia Berat di RSUP Dr. M.

Djamil Padang

Abstrak

Jurnal ini sudah memenuhi kriteria yang seharusnya ada didalam abstrak sebuah jurnal :

1. Latar Belakang : Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan pre-eklampsia

berat di RSUP Dr. M. Djamil Padang

2. Metode : Penelitian ini menggunakan case-control study dengan metode analitik

observasional.

3. Hasil : Hasil analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square diperoleh

hasil tidak terdapat hubungan signifikan antara faktor risiko (usia ibu, paritas, usia kehamilan,

jumlah janin, jumlah kunjungan ANC) dengan masing-masing nilai p>0,05. Analisis Multivarat

berdasarkan uji regresi logistic didapatkan bahwa usia ibu> 35 tahun merupakan faktor risiko

terhadap kejadoan PEB dengan nila p=0,034

4. Kesimpulan : Usia ibu > 35 tahun dan riwayat hipertensi memiliki hubungan

terhadapkejadian pre-eklampsia berat

Pendahuluan

Angka kematian ibu (AKI) adalah salah satu masalah kesehatan yang masih perlu

dibenahi di Indonesia, tetapi telah terjadi penurunan yang signifikan dari AKI sejak tahun 1994-

2007. Salah satu penyebab AKI adalah Pre-eklampsia berat(PEB) yang berlanjut menjadi

eklampsia bila tidak mendapatkan penanganan yang adekuat. Pre-eklampsia merupakan suatu

sindrom spesifik dalam kehamilan, dimana terjadi hipofusi ke organ akibat vasopasme dan

aktivitas endotel yang ditandai dengan hipertensi, proteinuria, dan edema. Penyebabnya belum

diketahui, tapi ada beberapa faktor risiko yaitu : usia ibu, paritas, usia kehamilan, jumlah janin,

jumlah kunjungan ANC, dan riwayat hipertensi. Diagnosis pre-eklampsia berat ditegakkan

dengan criteria minimum : tekanan darah besar sama 140/90 mmHg setelah gestasi lebih dari 20

minggu dan proteinuria lebih sama 300 mg/24 jam atau besar sama +1 pada dipstick. Penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko dengan pre-eklampsia berat di

RSUP Dr. M. Djamil Padang.

Page 2: Hubungan Faktor Risiko Dengan Kejadian Pre

Metode

Metode Penelitian ini adalah metode case-control,sampel dalam penelitian ini adalah,

sebanyk 74 kasus dan 74 kontrol. Subjek adalah ibu yang melahirkan dengan pre-eklampsia berat

atau pernah dirawat dan tanpa pre-eklampsia di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Teknik

pengambilan sampel adalah dengan cara simple random sampling.

Hasil

Jurnal ini sudah menjawab tujuan dari penelitian,didapatkan hasil:

a. Karakteristik subjek penelitian

Berdasarkan usia ibu, paritas, usia kehamilan, jumlah janin, jumlah kunjungan ANC

antara ibu dengan PEB dan ibu tanpa PEB didapatkan angka distribusi yang hampir sama,

kecuali pada variable riwayat hipertensi yang hanya didapatkan pada ibu PEB.

b. Analisis multivarat

Didapatkan variable dengan nilai p>0,05 adalah variabel usia ibu<20 tahun, variabel

paritas, variable jumlah janin, dan variable jumlah kunjungan ANC

Diskusi

Pada jurnal ini ternyata didapatkan hasil di RSUP Dr. M. Djamil Padang selama

September 2012-Januari 2013,usia ibu>35 tahun dan riwayat hipertensi memiliki hubungan

terhadap kejadian pre-eklampsia berat. Hasil ini didapatkan dari rekam medik ibu yang

melahirkan dengan pre-eklampsia berat atau pernah dirawat dan tanpa pre-eklampsia di RSUP

Dr. M. Djamil Padang dengan sampel 74 kasus dan 74 kontrol.

Kesimpulan

Jadi, pada jurnal ini dapat diambil kesimpulan bahwa variable usia ibu > 35 tahun dan

riwayat hipertensi merupakan faktor risiko terhadap kejadian PEB