hubungan etika dan uu farmasi tentang obat

Upload: rezky-ayu-andira

Post on 19-Jul-2015

245 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ETIKA SERTA UU KEFARMASIAN TENTANG OBATMUH. AULIA YAHYA, S.Si, Apt

TINJAUAN UMUM ETIKAPENGERTIAN ETIKA Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia * Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral. * Kumpulan asas/nilaiyang berkenaan dengan akhlak. * Nilai mengenai yang benar dan salah yang dianut masyarakat.

Dari asal usul kata : Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat istiadat / kebiasaan baik Perkembangan Etika Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

Pengertian Moral Sony Keraf (1991) : Moral adalah sistem tentang bagaimana kita harus hidup dengan baik sebagai manusia Moral lebih kepada rasa dan karsa manusia dalam melakukan segala hal dikehidupannya. Moral lebih kepada dorongan untuk mentaati Etika

Faktor yang mempengaruhi pelanggaran Etika Kebutuhan Individu korupsi Tidak memiliki pedoman Perilaku dan kebiasaan individu kebiasaan yang terakumulasi dan tak terkoreksi Pengaruh lingkungan dan komunitas Meniru perilaku orang lain

Sanksi pelanggaran Etika Sanksi Sosial skala relatif kecil, difahami sebagai kesalahan yang dapat dimaafkan, dengan catatan tidak akan di ulangi lagi Sanksi Hukum skala besar, merugikan hak orang lain. Hukum Pidana menempati prioritas utama, diikuti oleh hukum perdata.

TENAGA KESEHATAN Setiap yang mengabdikan diri dalam bidangkesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

KOMUNIKASIDokter

Pasien Tenaga Kesehatan lain Apoteker

Golongan Obat menurut Undang undang : Obat Narkotika (O) Obat Keras (G) Obat Bebas (W) Obat Bebas Terbatas (W) Obat Psikotropika

UNDANG-UNDANG RI NO. 5 TAHUN 1997 TENTANG PSIKOTROPIKAPenyaluran psikotropik hanya dapat dilakukan oleh : Pabrik obat kepada PBF, apotek, sarana penyimpanan pemerintah, RS, lembaga penelitian/pendidikan. PBF kepada PBF lainnya, apotek, sarana penyimpanan pemerintah, RS, lembaga penelitian/pendidikan. Sarana penyimpanan pemerintah kepada RS, puskesmas, balai pengobatan pemerintah.

Penyerahan psikotropika kepada pasien hanya dapat dilakukan oleh apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan dan dokter

Penyerahan psikotropika oleh dokter, dilaksanakan dalam hal: Menjalankan praktek terapi dan diberikan melalui suntikan. Menolong orang sakit dalam keadaan darurat. Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 1997 TENTANG NARKOTIKAPenyerahan narkotika hanya dapat dilakukan oleh Apotek, Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan dan DokterPenyerahan narkotika oleh dokter, dilaksanakan dalam hal: Menjalankan praktek terapi dan diberikan melalui suntikan. Menolong orang sakit dalam keadaan darurat. Menjalankan tugas di daerah terpencil yang tidak ada apotek.

Peyimpanan Narkotika: Dibuat dari bahan kayu atau bahan lain yang kuat. Mempunyai kunci yang kuat. Dibagi dua bagian dengan kunci yang berlainan (untuk petidin/morfin serta narkotika lain yang dipakai seharihari). Ukuran lemari minimal 40x80x100 cm, bila kurang harus dibuat. Lemari tidak boleh untuk penyimpanan barang lain. Anak kunci dipegang oleh penanggung jawab. Lemari diletakkan pada tempat yang tidak terlihat umum.

Obat KerasSK MENKES No. 3987/A/SK/73 : PBF dilarang menjual obat langsung kepada dokter, dokter gigi dan dokter hewan. Dokter yang mempunyai ijin simpan obat harus membeli di apotek. Yang berhak menyimpan obat keras adalah: PBF Apoteker Dokter dengan ijin menyimpan obat Dokter hewan (khusus untuk hewan)

SK MENKES RI NO:02396/A/SK/VII/86 Tanda khusus Tanda ksusus untuk obat keras adalah lingkaranbulatberwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dengan huruf K yang menyentuh garis tepi. Tanda khusus untuk obat keras yang dimaksud dalam ayat (1) harus diletakkan sedemikian rupa sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali. Ukuran lingkaran tanda khusus dimaksud dalam ayat (1) disesuaikan dengan ukuran dan desain etiket dan bungkus luar yang bersangkutan dengan ukuran diameter lingkaran terluar, tebal garis dan tebal huruf K yang proporsional, berturut-turut minimal satu cm, satu mm dan satu mm.

SK MENKES RI NOMOR: 2380/A/SK/VI/83 Obat bebas dan Obat bebas terbatas Tanda khsusus untuk obat bebas adalah lingkaran berwarnahijau dengan garis tepi berwarna hitam. Tanda khusus untuk obat bebas terbatas adalah lingkaran berwarna biru dengan garis tepi berwarna hitam Tanda khusus dimaksud dalam ayat (1) dan (2) harus diletakkan sedemikian sehingga jelas terlihat dan mudah dikenali Ukuran lingkaran tanda khusus dimaksud dalam ayat (1) dan (2) disesuaikan dengan ukuran dan desain etiket wadah dan bungkus luar yang bersangkutan dengan ukuran diameter lingkaran terluar dan tebal garis tepi yang proporsional, berturut-turut minimal satu cm dan satu mm.