hubungan antara sikap dan kecerdasan dengan …digilib.unila.ac.id/27754/18/skripsi tanpa bab...

45
HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT (Skripsi) Oleh Like Novra Yudha FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: hoanghuong

Post on 11-Apr-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASI

BELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA

NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT

(Skripsi)

Oleh

Like Novra Yudha

FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA

NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT

Oleh

Like Novra Yudha

Masalah hasil rendahnya prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa kelas XSMA Negeri Batu Brak Lampung Barat. dalam penelitian ini tujuan untukmengetahui adakah hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan denganprestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak LampungBarat. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri Batu BrakLampung barat, sampel di ambil secara Cluster Random Sampling yaitupengambilan sampel secara acak dalam kelompok dengan jumlah 30 siswa.Pengumpulan data sikap siswa dilakukan dengan cara penyebaran angket yangterdiri dari 45 pertanyaan. Skor yang di berikan untuk masing-masing jawabansetiap butir pertanyaan 1 dan 0. Selanjutnya dianalisis dengan rumus korelasiproduct moment. Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapatdisimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkatkecerdasan dengan prestasi belajar pendididkan jasmani pada siswa SMA NegeriBatu Brak Lampung Barat.

Kata Kunci : kecerdasan, pendididkan jasmani, prestasi belajar, sikap

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA

NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT

OlehLike Novra Yudha

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mendapatkan GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Fakultas Keguruan Dan Ilmu PendidikanProgram Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan

Jurusan Ilmu Pendidikan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kembahang Liwa Lampung Barat, pada

tanggal 5 November1992, merupakan putra Pertama dari Tiga

bersaudara pasangan Ayahanda Permadi dan Ibunda Dewi

Heryati.

Jenjang pendidikan penulis dimulai pada Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi

Lampung Barat selesai tahun 1998, Sekolah Dasar Negeri 2 Kembahang Lampung

Barat selesai pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Liwa

Lampung Barat selesai pada tahun 2007,Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Liwa

Lampung Barat diselesaikan pada tahun 2010.

Tahun 2010, penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung pada Program Studi Pendidikan Jasmani

Kesehatan dan Rekreasi Sampai Dengan Sekarang.

MOTTO

“Sukses bukan sebuah kecelakaan atau takdir, itu adalah kerja keras,

ketekunan, pembelajaraan, danpengorbanan. Dan yang terpenting

adalah mencintai apa yang kamu kerjakan.”

(Penulis)

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”

(QS. AnNasyr: 5)

“Allah mencintai orang yang cermat dalam meneliti soal-soal yang meragukan dan yang tidak

membiarkan akalnya dikuasai oleh nafsunya.”

(Nabi Muhammad SAW)

PERSEMBAHAN

Puji syukur penulis ucapakan ke pada Allah SWT atas semua anugerah yang telah diberikan

kepadaku, karya tulis sederhana ini kupersembahkan kepada:

Ayahhanda Permadi dan Ibunda Dewi Heryati yang telah memberikan cinta dan kasihnya

dan berjuang memberikan semua apa yang mereka miliki,

Adikku Zico Rahmadi dan Asyiva Octaria

Serta Meyditay ang telah selalu mendampingiku dan

mendukungku sampai saat ini,

mengharapkan selalu dalam naungan ALLAH dalam mencapai kebaikan.

Terima kasih kepada seluruh pihak yang memberikan dukunga dan doanya yang memberikan

harapan serta menginginkan hal yang terbaik

untukku”.

AlmamaterTercinta

SANWACANA

Puji syukur penulis haturkan ke pada ALLAH SWT yang telah melimpahkanrahmat dan karunia-Nya sehingga penulisan skripsi yang berjudul “HUBUNGAN ANTARA SIKAP DAN KECERDASAN DENGAN PRESTASIBELAJAR PENDIDIKAN JASMANI PADA SISWA KELAS X SMA

NEGERI BATU BRAK LAMPUNG BARAT ”Dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaPendidikan di Unuversitas Lampung. Dalam proses penulisan skripsi ini penulisbanyak menuai hambatan baik yang dating dari luar dan dari dalam diri penulis.Penulisan skripsi ini pun tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan bantuan sertapetunjuk dari berbagai pihak yang telah memberikan kontribusi, oleh karenaitupenulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Dr. RiswatiRini, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP

Universitas Lampung.

3. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, selakuKetua Program Studi dan pembimbing I

dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan pengarahan, saran

dan keritik kepada penulis.

4. Dr. Marta Dinata, M.Pd,selaku pembimbing II dalam penulisan skripsi

ini yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan kepada penulis

5. Drs. SurantoM.Kes, selaku pembahasdalam penulisan skripsi ini yang

telah memberikan pengarahan danbimbingan kepada penulis

6. Bapak dosen Penjaskes yang telah membantu dalam proses perkuliahan,

pembimbingan, pembinaandanatassegalailmu yang telah diberikan,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Bapak kutersayang Permadi dan Ibuku terkasih Dewi Heryati

yang setiap waktu selalu mendukung dan mendoakanku dalam keadaan

apapun.

8. Adikku Zico Rahmadi dan Asyiva Octaria yang selalu mendukung dan

mendoakan di setiap langkahku.

9. Kepada Meydita yang selalu membantu dan setia menyemangatiku

dalam keadaan apapun.

10. Kepala sekolah SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat,beserta dewan

guru yang telah membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.

11. Sahabat sahabatku Hendra Fahlevi Eric Oktora Roby Melandi Rengki

Hariska Ardy Julian Nurwahid Leo setiawan dan lain lain (grup liwa

snooker) (semining face) yang selalu member dukungan atas proses

terlaksananya skripsi ini.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

akan tetapi penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan

bermanfaat bagi kita semua

Bandar Lampung, 15 Mei 2017

Penulis

Like Novra Yudha

DAFTAR ISI

Halaman

I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakan Masalah............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ................................................................... 3

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 3D. Tujuan Penelitian........................................................................ 4E. Manfaat Penelitian ..................................................................... 5F. Ruang Lingkup Peneliti ............................................................. 5

II. TINJAUAN PUSTAKA................................................................... 6

A. DeskripsiTeoritis ....................................................................... 6

1. Sikap..................................................................................... 6a. Sikap Terhadap pendidikan Jasmani .............................. 07

2. Tingkat Kecerdasan ............................................................ 103. Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani................................... 13

B. Kerangka Pemikiran ................................................................. 16

C. Hipotesis ................................................................................... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 19

A. Metodologi Penelitian .............................................................. 19

B. Populasi dan Sampel ................................................................ 19

1. Populasi ................................................................................ 29

2. Sampel.................................................................................. 20

C. Teknikdan Instrumen Pengumpulan Data ............................... 20

1. Pengumpulan Data Sikap..................................................... 20

2. Responden Alternatif ........................................................... 21

3. Perhitungan Realibilitas ....................................................... 22

D. Teknik Dokumentasi ................................................................ 23

1. Pengujian Hipotesis ........................................................ 24

1. Deskripsi Data ................................................................... 27

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................. 27

A. Hasil penelitian......................................................................... 27

3. Hubungan Antara Sikap Dan Kemampuan Kecerdasan

Dengan Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani .................... 37

V. SIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 39

A. Simpulan .................................................................................. 39

B. Saran ........................................................................................ 40

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................41

LAMPIRAN.......................................................................................... !

2. Uji Prasyarat Analisis......................................................... 29

a. Uji Normalitas........................................................ 29

b. Uji Linieritas .......................................................... 30

c. Analisis Data ......................................................... 30

3. Hubungan Sikap (XI) Dengan Prestasi Belajar

Pendidikan Jasmani............................................................ 30

4. Hubungan Kecerdasan (X2) Dengan Prestasi Belajar

Pendidikan Jasmani........................................................... 31

5. Hubungan Sikap (X1) Kecerdasan(X2) Dengan

Prestasi Belajar Pendidikan Jasmani (Y) ........................... 35

B. Pembahasan .............................................................................. 36

1. Hubungan Antara Sikap dengan Prestasi Belajar Pendidikan

Jasmani............................................................................... 33

2. Hubungan Antara Kemampuan Berpikir Kecerdasan Prestasi

Belajar Pendidikan Jasmani ............................................... 36

DAFTAR TABEL

Tabel halaman

1. Deskripsi Data Hasil .................................................................27

2. Tekik Analisis Varians..............................................................30

3. Hubungan Sikap Dengan Prestasi Belajar.................................30

4. Hubungan Kecerdasan Dengan Prestasi Belajar .......................31

5. Hubungan Sikap kecerdasan Denga Prestasi belajar ................33

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Model Teoretis............................................................17

2. Diagram Batang Hasil.................................................28

3. Pengisian Angket Kecerdasan 1 .................................69

4. Pengisian Angket Kecerdasan ....................................69

5. Pengisian Angket sikap...............................................70

6. Pengisian Angket ........................................................70

7. Pengisian Angket ........................................................71

8. Mengawasi Pengisian Angket.....................................71

9. Mengumpulkan Hasil Pengisian Angket ....................72

10.Memberi Pengarahan Dan Tata Cara..........................72

11. SMA N Batu Brak......................................................73

I . PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pembelajara pendidikan

secara langsung dengan guru sebagai faktor pendukung dalam

mencerdaskan anak bangsa. Hal ini bertujuan agar penulis berhasil

optimal.Dalam dunia pendidikan sikap seseorang memegang peranan yang

amat penting, dengan sikap seseorang dapat menerima atau menolak suatu

pelajaran. Sikap merupakan produk dari proses interaksi dimana seseorang

bereaksi dengan stimulus yang diterimanya. Jadi sikap itu mengarah pada

obyek tertentu dan untuk menyesuaikan diri terhadap obyek tersebut

dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi dari

orang tersebut terhadap obyek.

Pendidikan jasmani merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani adalah

suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk

meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik,

pengetahuan dan perilaku hidup sehat, sikap sportif, dan kecerdasan emosi.

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses yang berkelanjutan dan tidak

hanya diberikan untuk sekedar memutuskan proses belajar saja, akan tetapi

nilai ensesial yang lebih penting adalah membentuk manusia Indonesia

yang sehat jasmani dan rohaninya. Pendidikan jasmani pada dasarnya

bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan, yang bertujuan

untuk mengembangkan aspek keterampilan berfikir, kritis, keterampilan

2

sosial, penalaran, spiritual, dan tindakan moral melalui aktivitas jasmani

dan olahraga.

Sikap dan tingkat kecerdasan merupakan salah satu landasan penting yang

akan dicapai dalam proses pendidikan. Masing-masing tersebut mempunyai

fungsi dan peranan untuk saling mengisi dan bantu membantu dalam

membimbing, mengarahkan dalam menggunakan potensi-potensi tersebut

yang ada pada anak didik untuk mencapai perkembangan prestasi belajar

yang optimal Suryabrata Sumadi (2007).

Keberhasilan belajar siswa sebagaimana diketahui dipengaruhi banyak

faktor, baik yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari

luar diri siswa.Faktor yang berasal dari dalam diri siswa antara lain berupa

sikap, minat, bakat dan tingkat kecerdasan, sedangkan faktor yang berasal

dari luar diri siswa antara lain faktor sosial, budaya dan lingkungan. Di

dalam proses belajar mengajar prestasi siswa dapat tercapai secara optimal

jika dalam proses belajar mengajar dilakukan secara optimal, terarah dan

berkesinambungan. Hal ini diharapkan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai secara maksimal.

Mendapatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran pendidikan

jasmani masih menghadapi suatu permasalahan. Berdasarkan observasi di

SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat ditemukan masih banyak siswa-

siswi kurang menyukai pelajaran pendidikan jasmani, selain itu

berdasarkan nilai mata pelajaran pendidikan jasmani semester satu sangat

bervariasi, hal ini kemungkinan juga disebabkan oleh tingkat kecerdasan

3

siswa yang berbeda-beda.Kondisi ini yang menarik untuk diamati lebih

jauh tentang hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi

belajar pendidikan jasmani. Maka dalam hal ini lebih khusus akan meneliti

mengenai.

”Hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar

pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah penulis kemukakan, maka

permasalahan yang timbul dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Masih kurang baiknya sikap siswa dalam proses pembelajaran

pendidikan jasmani.

2. Kurang tertarik siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani.

3. Kurangnya tingkat kecerdasansiswa.

4. Kurangnya rangsangan untuk meningkatkan kecerdasan siswa.

5.Prestasi siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani masih kurang.

6.Kurangnya motivasi siswa dalam mata pelajaran pendidikan jasmani.

C. Rumusan Masalah

1. Apakah ada hubungan antara sikap dengan prestasi belajar pendidikan

jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat?

2. Apakah ada hubungan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar

pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat?

4

3. Apakah adahubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan

prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswaSMA Negeri Batu Brak

Lampung Barat?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dalam penelitian ini

Bertujuan untuk :

1. Mengetahui hubungan antara sikap dengan prestasi belajar pendidikan

jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.

2. Mengetahui hubungan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi

belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu Brak

Lampung Barat.

3. Mengetahui hubungan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan

prestasi belajar pendidikan jasmani pada siswa SMA Negeri Batu

Brak Lampung Barat.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa pendidikan jasmani menyadari pentingnya memiliki

sikap yang baik dalam proses pembelajaran.

2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan

penelitian yang serupa.

3. Berguna bagi guru pendidikan jasmani sebagai model untuk

meningkatkan prestasi belajar pendidikan jasmani.

5

F. Ruang Lingkup Penelitian

1) Sikap siswa yang dimaksud adalah sikap terhadap pelajaran pendidikan

Jasmani.

2) Tingkat kecerdasan merupakan hasil dari tes kecerdasan yang

dilakukan terhadap siswa.

3) Prestasi belajar pendidikan jasmani dimaksudkan sebagai hasil belajar

siswa setelah menguasai konsep pendidikan jasmani kelas X yang

diperoleh dari siswa berupa hasil tes sumatif.

4) Batasan pembahasan hanya pada adakah hubungan sikap dan tingkat

kecerdasan dengan prestasi belajar pendidikan jasmani.

5) Tempat penelitian di SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.

II . TINJAUAN PUSTAKA

A. Dekripsi Teoritis

1. Sikap

Dalam dunia pendidikan, sikap seseorang memegang peranan yang amat

penting. Dengan sikap seseorang dapat menerima atau menolak suatu

pelajaran. Sikap merupakan produk dari proses interaksi dimana seseorang

bereaksi dengan stimulus yang diterimanya. Jadi sikap itu mengarah

kepada objek tertentu, dan untuk menyesuaikan diri terhadap objek

tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sosial serta kesediaan untuk bereaksi

dari orang tersebut terhadap objek.

Djaali (2008) menyatakan bahwa :

Sikap sebagai suatu kesiapan mental atau emosional dalam beberapa jenis

tindakan pada situasi yang tepat. Disini Trow lebih menekankan pada

kesiapan mental atau emosional seseorang terhadap suatu objek. Penelitian

individu tentang objek berdasarkan interaksi penelitian/penilaian ini

menghasilkan reaksi efektif yang berupa dimensi positif atau negatif

terhadap objek.

Berdasarkan teori di atas sikap merupakan kecenderungan yang berasal

dari dalam diri individu untuk berkelakuan sehubungan dengan objek yang

dihadapinya. Jadi sikap mempunyai peranan yang besar dalam kehidupan

7

manusia, karena sikap yang melekat pada diri seseorang akan turut

menetukan cara tingkah laku terhadap objek.

Mar’at (1984) menyatakan bahwa komponen-komponen sikap, yaitu:

1. Komponen kognitif yang berhubungan dengan believe, ide dan

konsep.

2. Komponen afektif yang menyangkut kehidupan emosional

seseorang.

3. Komponen psikomotor yang merupakan kecenderungan bergerak,

kemampuan fisik yang baik serta memiliki fungsi tubuh yang baik.

Dari pernyataan tersebut, sikap siswa dapat dipengaruhi oleh tiga

komponen yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor yang ketiganya saling

berhubungan satu dengan lainnya. Berdasarkan beberapa pendapat di atas

dapat disimpulkan bahwa sikap merupakan kesiapan individu untuk

bertindak menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian

terhadap objek yang menjadi penilaiannya.Sikap dapat berupa sikap

positif, seperti kecenderungan membenci, menghindari, dan tidak

menyukai objek tertentu.

a. Sikap Siswa Terhadap Pelajaran Pendidikan Jasmani

Sikap merupakan kesiapan individu untuk bertindak, menerima atau

menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek yang menjadi

8

perhatiannya. Sikap siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani

akantimbul disebabkan oleh perasaan senang atau tidak senang terhadap

pelajaran pendidikan jasmani. Seperti yang dikemukakan Winkel (1997)

bahwa perasaan tidak senang akan menghambat dalam menerima pelajaran

karena tidak melahirkan sikap positif. Dengan demikian perasaan tidak

senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani akan menimbulkan sikap

negatif terhadap prestasi belajar pendidikan jasmani, ditandai dengan tidak

menyukai terhadap pelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa

cenderung untuk menghindari pelajaran pendidikan jasmani, sebaliknya

sikap positif siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani merupakan titik

awal munculnya tindakan positif ditandai dengan timbulnya rasa senang

terhadap pelajaran pendidikan jasmani sehingga siswa cenderung mencari

informasi tentang pendidikan jasmani baik melalui membaca, buku-buku

pelajaran, bertanya kepada guru maupun mengulang-ngulang pelajaran

pendidikan jasmani. Tindakan-tindakan positif dalam mengajar dapat

mempercepat pemahaman siswa terhadap suatu pelajaran sehingga akan

turut berhubungan terhadap prestasi belajar siswa. Sikap yang dimiliki

oleh seorang siswa dalam pendidikan jasmani itu ada 3 yaitu :

Kognitif, konsep motoriknya baik, memiliki badan yang sehat, dapat

memecahkan suatu masalah serta kritis dan cerdas dalam bertingkah

laku.

Afektif, artinya menyukai kegiatan fisik, merasa nyaman dengan diri

sendiri serta ingin terlihat dalam pergaulan sosial.

9

Psikomotor, artinya gerak dan keterampilanya baik, kemampuan fisik

dan motorik yang baik serta memiliki perbaikan fungsi tubuh yang baik

pula.

Sikap positif terhadap pelajaran pendidikan jasmani yang dimiliki siswa

akan menimbulkan rasa senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani,

sehingga siswa akan selalu meningkatkan prestasi dan mengembangkan

pengetahuannya tentang pendidikan jasmani melalui kegiatan belajar

secara berkesinambungan.

Wahyudi, Bambang (2002) ditinjau dari proses belajar, siswa gemar

belajar memiliki ciri-ciri, yaitu :

1. Gemar mencari informasi yang berhubungan dengan kebutuhan

kepentingannya.

2. Gemar menemukan informasi yang baru melalui kegiatan membaca

baik media cetak maupun elektronik.

3. Gemar menulis dan menyampaikan informasi /berperilaku

menghasilkan sesuatu yang baru yang mereka temukan melalui

pengalaman dan pekerjaan.

Demikian siswa yang senang terhadap pelajaran pendidikan jasmani

memiliki rasa ingin tahu terhadap pelajaran pendidikan jasmani ditandai

dengan membaca buku, kemudian praktek olahraga, mengulang-ngulang

dan bertanya kepada guru sehingga sikap positif yang tumbuh pada diri

siswa mendorong siswa untuk lebih tahu terhadap pelajaran pendidikan

jasmani.

10

2. Tingkat Kecerdasan

Dari kehidupan sehari-hari kita sering mendapatkan ada orang yang dengan

cepat, cekatan dan terampil dapat menyelesaikan tugas atau masalah yang

dihadapinya.Begitu pula sebaliknya banyak orang yang menyelesaikan

tugas atau masalah yang dihadapinya dalam waktu yang relatif lama,

bahkan tidak dapat menyelesaikannya.Selain itu juga faktor yang dapat

mendorong siswa agar gemar belajar pendidikan jasmani adalah dengan

rajin berolahraga serta membaca buku pengetahuan tentang belajar

pendidikan jasmani.Menurut para ahli, faktor yang berhubungan dengan hal

tersebut adalah tingkat kecerdasan.

Djaali (2008) menyatakan bahwa :

Kecerdasan adalah daya menyesuaikan diri dengan keadaan baru dengan

mempergunakan alat-alat berfikir menurut tujuannya. Dengan demikian,

orang yang kecerdasannya tinggi akan lebih cepat menyesuaikan diri

dengan masalah baru yang dihadapi, bila dibandingkan dengan orang yang

tidak cerdas. Bahwa orang dianggap cerdas bila responnya merupakan

respons yang baik terhadap stimulus yang diterimanya. Sedangkan

memberikan pengertian kecerdasan sebagai seseorang dapat dikatakan

cerdas, bila mempunyai kemampuan berfikir abstrak secara benar atau

tepat.

a. Untuk mengukur tingkat kecerdasan, dapat digunakan tes IQ (Intelegence

Quotient) dari hasil tes, dibuatlah penggolongan kecerdasan sebagai berikut:

1. Genius mempunyai IQ lebih dari 140

11

2. Gifted mempunyai IQ lebih dari 130

3. Superior mempunyai IQ lebih dari 120

4. Normal mempunyai IQ antara 90 sampai 110

5. Debil mempunyai IQ antara 60 sampai 79

6. Imbesil mempunyai IQ antara 40 sampai 55

7. Idiot mempunyai IQ lebih dari 30

Tes Binet Simon memperhitungkan dua hal, yaitu:

1. Umur kronologis (chronological age disingkat CA) : yaitu umur

seseorang sebagaimana yang ditunjukan dengan hari kelahirannya atau

lamanya ia hidup sejak tanggal lahirnya.

2. Umur mental (mental age disingkat MA) : yaitu umur kecerdasan

sebagaimana yang ditunjukkan oleh hasil tes prestasi akademik.

b. Kecerdasan orang satu dengan yang lain cenderung berbeda-beda. Hal ini

karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Adapun faktor yang

mempengaruhi kecerdasan antara lain sebagai berikut :

1. Faktor pembawaan, dimana faktor ini ditentukan oleh sifat yang dibawa

sejak lahir. Batas kesanggupan seseorang dalam menyelesaikan

masalah, antara lain ditentukan oleh faktor bawaan. Oleh karena itu, di

dalam satu kelas dapat dijumpai anak yang bodoh, agak pintar, dan

pintar sekali, meskipun mereka menerima pelajaran yang sama.

2. Faktor minat dan pembawaan yang khas, dimana minat mengarahkan

perbuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dorongan bagi perbuatan

itu.

12

3. Faktor pembentukan, dimana pembentukan adalah segala keadaan di

luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan.

4. Faktor kematangan, dimana tiap organ dalam tubuh manusia mengalami

pertumbuhan dan perkembangan. Organ tubuhnya dan fungsi jiwanya

masih belum matang untuk menyelesaikan soal tersebut dan

kematangan berhubungan erat dengan umur.

5. Faktor kebebasan, yang berarti manusia dapat memilih metode tertentu

dalam memecahkan masalah yang dihadapi. Disamping kebebasan

memilih metode, juga bebas dalam memilih yang sesuai dengan

kebutuhannya.

Syarifuddin, Azwar (2004) menjelaskan bahwa :

Tes hasil belajar bertujuan untuk mengukur kecakapan aktual seseorang

setelah memperoleh kesempatan untuk mempelajari suatu bahan pelajaran.

Sedangkan kecerdasan bertujuan untuk mengukur kecakapan potensial

atau kemampuan yang ada pada seseorang dalam mengikuti pendidikan di

sekolah.

Hasil pernyataan di atas jelaslah bahwa tingkat kecerdasan yang dimiliki

siswa akan turut berhubungan terhadap hasil berpikirnya dan juga

berhubungan terhadap prestasi belajarnya. Dengan demikian tingkat

kecerdasan memang mempunyai peran yang penting terhadap keberhasilan

siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik.

13

3. Prestasi Belajar pendidikan jasmani

Motivasi berprestasi merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan

dalam keberhasilan dalam Prestasi belajar adalah sesuatu yang ditunjukkan

agar mendapatkan hasil yang baik yang dicapai oleh setiap individu.

a. Cara Belajar Siswa

Sikap yang dimiliki siswa baik sikap positif maupun sikap negatif

berhubungan terhadap cara belajar siswa baik di sekolah ataupun di luar

sekolah. Sikap positif yang dimiliki siswa akan berperan dalam

pembentukan kebiasaan siswa. Siswa yang senang terhadap pelajaran

pendidikan jasmani tentunya memiliki kebiasan belajar suatu perbuatan

belajar yang dilakukan secara teratur, disiplin, dan terarah terhadap

pelajaran pendidikan jasmani. Cara belajar siswa mempunyai peranan

yang penting dalam proses belajar mengajar. Cara belajar siswa akan

menggunakan waktu tenaga dan pikirannya untuk belajar sehingga

mendapat hasil yang optimal.

b. Persaingan Dalam Belajar

Dalam proses belajar mengajar terdapat evaluasi hasil belajar. Evaluasi

hasil belajar bertujuan untuk megukur kemampuan siswa dalam menerima

pelajaran.Hasil evaluasi belajar siswa pada umumnya diwujudkan dalam

bentuk nilai dan hasil belajar.Hasil belajar yang diperoleh siswa umumnya

dijadikan untuk standar penentuan peringkat kelas.Adanya penentuan

peringkat kelas menimbulkan persaingan antar siswa sehingga pada

14

masing-masing siswa timbul sikap positif yang mengarah pada pencapaian

prestasi belajar yang maksimal.

Hamalik (2001:8) menyatakan bahwa: Persaingan yang terjadi secara

individu maupun kelompok dapat memberikan hubungan yang positif dan

dapat juga memberikan hubungan yang negatif terhadap siswa, hubungan

persaingan yang positif mendorong siswa untuk meningkatkan motivasi

belajar guna mendapatkan hasil belajar yang baik.

Hasil yang dicapai pada suatu saat disebut prestasi belajar.Prestasi belajar

adalah hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran yang diukur

berdasarkan hasil nilai siswa pada ujian tengah semester atau semester.

Prestasi belajar dapat dilihat keberhasiilannya dengan cara penilaian

Surachman Winarno (1982) membedakan penilaian sebagai berikut:

a) Penilaian Formal yang berfungsi memperbaiki proses belajar

b) Penilaian Sumatif untuk menentukan angka kemajuan atau hasil belajar

siswa.

c) Penilaian Diagnostik berfungsi untuk membantu memecahkan

kesulitan-kesulitan belajar yang dialami pada siswa tertentu. Sedangkan

penilaian penempatan berfungsi untuk menempatkan yang sesuai

Mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Djaali

(2008) mengemukakan sebagai berikut.

Faktor Intern, yang terdiri dari :.

a. Minat dan Motivasi

Minat yang besar (keiginan yang kuat) terhadap sesuatu merupakan

15

modal besar untuk mencapai tujuan. Motivasi merupakan dorongan diri

sendiri, umumnya karena kesadaran akan pentingnya sesuatu. Motivasi

juga dapat berasal dari luar dirinya yaitu dorongan dari lingungan,

misalnya guru dan orang tua.

b. Kesehatan

Apabila orang selalu sakit (sakit kepala, pilek, demam) mengakibatkan

Tidak bergairah belajar dan secara psilokogi sering mengalami

gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik.

c. Cara Belajar

Perlu diperhatikan teknik belajar, bagaimana bentuk catatan yang

dipelajari dan pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar

lainnya.

Faktor ekstern, yang terdiri dari :

a. Faktor keluarga

Situasi keluarga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan anak dalam

keluarga.

b. Faktor sekolah

Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat instrument

pendidikan, dan lingkungan sekolah mempengaruhi kegiatan belajar

siswa.

c. Faktor masyarakat

Apabila di sekitar tempat tinggal keadaan masyarakat terdiri atas orang-

orang berpendidikan, moral yang baik, hal ini akan mendorong anak

lebih giat belajar.

16

d. Lingkungan sekitar

Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, dan iklim dapat

mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

Jadi prestasi belajar siswa merupakan hasil belajar siswa setelah

mengikuti proses belajar mengajar yang berupa nilai hasil dari tes sumatif.

B. Kerangka Pemikiran

Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah sikap dan tingkat

kecerdasan dan variabel terikat adalah prestasi belajar pendidikan jasmani.

Dalam proses belajar mengajar guru akan melihat adanya perbedaan hasil

belajar yang dicapai siswa, yaitu ada yang prestasi belajarnya tinggi, ada

pula yang prestasi belajarnya rendah. Prestasi belajar siswa dipengaruhi

oleh banyak faktor tertentu diantaranya sikap siswa dan tingkat

kecerdasan.Sikap siswa terhadap pelajaran pendidikan jasmani merupakan

salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Siswa yang mempunyai sikap positif akan menunjukkan tindakan-tindakan

yang positif. Tindakan-tindakan yang positif dalam belajar pendidikan

jasmani dapat mempercepat proses pemahaman terhadap materi pelajaran

yang berhubungan dengan prestasi belajar pendidikan jasmani. Seorang

siswa jika memiliki kemampuan berfikir (tingkat kecerdasan) yang tinggi

maka siswa tersebut akan dapat mencapai prestasi belajar yang tinggi. Hal

ini menyebabkan adanya hubungan antara kecerdasan dengan prestasi

belajar siswa.

17

Memperjelas hubungan teoritis antara variabel ini dapat digambarkan

dalam diagram berikut :

Gambar 1.

Model teoretis hubungan sikap (X1) dan tingkat kecerdasan (X2) dengan

prestasi belajar pendidikan jasmani siswa (Y).

C. Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan sementara atau jawaban sementara yang harus di

uji lagi kebenarannya melalui penelitian ilmiah. Suatu hipotesis adalah

perkiraan jawaban sementara terhadap problem penelitian Surahmad

Winarno (1985) Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang diajukan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan prestasi belajar

pendidikan jasmani pada Siswa SMA NegeriBatu Brak Lampung Barat.

2. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan dengan

prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa SMA NegeriBatu Brak

Lampung Barat.

X1

Y

X2

18

3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkat kecerdasan

dengan prestasi belajar pendidikan jasmani pada SiswaBatu Brak

Lampung Barat.

III .METODOLOGI PENELITIAN

A. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian adalah strategi umum yang dianut dalam

pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan

yang dihadapi.Menurut Margono (2009:9) metodologi korelasional adalah

melihat hubungan antara dua jenis atau lebih.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional

yaitu untuk mengetahui hubungan setiap variabel bebas terhadap variabel

terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah sikap dan

tingkat kecerdasan, sikap sebagai XI dan tingkat kecerdasan sebagai X2,

sedangkan variabel terikatnya (Y) adalah prestasi belajar pendidikan

jasmani.

B. Populasi dan Sampel

Populasi

Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan.Jadi, populasi berhubungan

dengan data, bukan manusianya. Margono (2009:118). Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas X SMA NEGERI BATU BRAK

Lampung Barat.

20

Sampel

Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang

diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu. Margono (2009).

Penelitian dimaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil

kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan kepada

objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas Sutrisno Hadi (1980) Adapun

sampel diambil secara Cluster Random Sampling yaitu pengambilan sampel

secara acak dalam kelompok, dengan mengambil satu kelas dari 3 kelas

yang ada dan diperoleh kelas X 2 yang berjumlah 30 siswa.

C. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data sikap siswa dilakukan dengan cara penyebaran

angket. Adapun langkah-langkah yang akan dilakukan sebagai berikut :

a. Membuat kisi-kisi angket sesuai indikator yang telah ditentukan

b. Membuat angket berdasarkan kisi-kisi.

c. Meminta pertimbangan kepada guru mitra yang dipandang sebagai ahli

untuk mendapatkan kesesuaian angketdengan kisi-kisi

d. Memperbaiki angket berdasarkan saran dari ahli.

Angket terdiri dari 45 pertanyaan, masing-masing pertanyaan terdiri dari 2

alternatif jawaban dengan skor yang berbeda .Skor yang diberikan untuk

masing-masing jawaban setiap butir pertanyaan yaitu 1 dan 0.

Skor yang diberikan untuk pernyataan positif adalah :

1) Jika responden memilih alternatif jawaban “Ya” (setuju) diberi

skor 1

21

2) Jika responden memilih alternatif jawaban “Tidak” (tidak setuju) diberi

skor 0.

Sedangkan untuk pernyataan negatif skor yang diberikan adalah :

1) Jika responden memilih alternatif jawaban “Ya” (setuju) diberi skor 0.

2) Jika responden memilih alternatif jawaban “Tidak” (tidak setuju) diberi

skor 1.

Setelah mendapat persetujuan dari guru bidang studi, selanjutnya angket di-

ujicobakan terlebih dahulu. Uji coba angket dilakukan untuk menghitung

reliabilitas dan validitas angket. Selanjutnya validitas angket dicari dengan

rumus korelasi product moment, yaitu:

Keterangan :

Rxy = Koefisien korelasi yang menyatakan tingkat kesulitan

X = Skor butir soal

Y = Skor total

N = Banyak objek

(Arikunto,1995)

Cara mendapatkan interpretasi mengenai tingkat kesahihan, digunakan

acuan sebagai berikut.

Antara 0,81 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

Antara 0,61 sampai dengan 0,80 : tinggi

Antara 0,41 sampai dengan 0,60 : cukup

Antara 0,21 sampai dengan 0,40 : rendah

22

22 . YYNXXN

YXXYNrxy

22

Antara 0,01 sampai dengan 0,20 : sangat rendah

2. Perhitungan reliabilitas hanya menggunakan tingkat reliabilitas total dari

semua butir pertanyaan angket. Perhitungan reliabilitas angket ini

didasarkan pada pendapat Arikunto (2001:104) yang menyatakan bahwa

untuk menghitung reliabilitas angket dapat digunakan rumus alpha, yaitu:

2

2

11 11 t

i

n

nr

keterangan:

11r : tingkat reliabilitas

n : banyaknya item

2

i : jumlah varians tiap-tiap item

2t : varians total

dimana,

222

N

X

N

X iit

keterangan :

2t : varians total

N : banyaknya data

Xi : jumlah semua data

Xi2: jumlah kuadrat semua data

Harga11r yang diperoleh diimplementasikan dengan indeks reliabilitas

dengan kriteria sebagai berikut.

” a. Antara 0.800 sampai dengan 1.000: sangat tinggi

23

b. Antara 0.600 sampai dengan 0.800: tinggi

c. Antara 0.400 sampai dengan 0.600: cukup

d. Antara 0.200 sampai dengan 0.400: rendah

e. Antara 0.000 sampai dengan 0.200: sangat rendah.”

Hasil uji coba angket dan dilakukan perhitungan diperoleh harga 11r sebesar

0.87. Angket digolongkan pada reliabilitas sangat tinggi karena terletak pada

interval 0.800 – 1.000. Oleh karena itu, angket tersebut dapat digunakan

untuk mengumpulkan data.

D. Teknik Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data kecerdasan dan data prestasi

belajar pendidikan jasmani siswa yang diambil dari dokumentasi guru

bidang studi mata pelajaran pendidikan jasmani setelah mengikuti tes.

a) Untuk menguji apakah regresi linier ganda yang diperoleh dalam penelitian

ini ada artinya bila dipakai untuk membuat kesimpulan mengenai

hubungansikap (X1) dan tingkat kecerdasan (X2) terhadap prestasi belajar

pendidikanjasmani (Y). Maka dilakukan uji keberartian regresi linier ganda

dengan hipotesis sebagai berikut.

)2,1(0:0 iH i

2,1,0:1 iisemuatidakH

Untuk menguji hipotesis digunakan persamaan linier ganda berikut :

2

^

21

^

1

^

0

^

XXY .

Keterangan:

2

^

21

^

10

^

XXY

24

2

212

22

1

22112

2^

1

xxxx

xxxxyxx

2

212

22

1

12122

1^

2

xxxx

yxxxyxx

Pengujian dilakukan dengan uji-F menggunakan nilai derajat kebebasan

(dk) = (k; n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.

Kriteria uji : tabhit FFjikaHtolak 0 , dan selainnya diterima.

Persamaan Ujinya :

1/

/

knJK

kJKF

res

reghit ,

yxyxJK reg 2

^

211

^

)(2

regres JKyJK

( Sudjana, 2005:339-340)

Jika tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 6 dan 7.

b) Untuk menguji apakah terdapat hubungan sikap (X1) dengan prestasi belajar

pendidikan jasmani (Y ) dibuatlah hipotesis berikut. 0: 10 H

(tidak ada hubungan X1 terhadap Y)

0: 10 H (ada hubungan X1 terhadap Y)

Pengujian dilakukan dengan uji-T menggunakan nilai derajat kebebasan

(dk) = (n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.

Kriteria uji : tolak tabhito ttjikaH dan selainnya diterima,

Persamaan Ujinya :

2

1

2.12

2

1

2.1

1

3

y

yhit

r

nrt

25

Dimana,

2

1

2.12

22

2.1212.1

11 rr

rrrr

y

yyy

( Sudjana, 2005:365 )

c) Untuk menguji apakah terdapat hubungan sikap (X2) dengan hasil belajar

pendidikan jasmani (Y) dibuatlah hipotesis berikut 0: 20 H ( tidak

ada hubungan X2 terhadap Y)

0: 20 H (ada hubungan X2 terhadap Y)

Pengujian dilakukan dengan uji-T menggunakan nilai derajat kebebasan

(dk) = (n-k-1) dan taraf nyata ( ) = 0,05.

Kriteria uji : tolak tabhito ttjikaH dan selainnya diterima.

Persamaan Ujinya :

2

1

1.22

2

1

1.2

1

3

y

yhit

r

nrt

2

1

2.12

12

2.1121.2

11 rr

rrrr

y

yyy

( Sudjana, 2005:365)

Jika pada langkah 6 dan 7 tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 8.

d) Untuk menguji keberartian hubungan antara sikap (X1) dan kreativitas

berfikir (X2) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y), digunakan

rumus derajat determinasi ganda dengan hipotesis sebagai berikut.

0:

0:2

1

20

RH

RH

26

Pengujian dilakukan dengan uji-F menggunakan nilai dk = (k; n-k-1) dan

taraf nyata = 0,05.

Kriteria uji : tolak tabhito FFjikaH dan selainnya diterima.

Persamaan Ujinya :

1/1

/2

2

knR

kRFhit

2

2

y

JKR reg

( Sudjana, 2005:368)

Jika tolak Ho, maka dilanjutkan ke langkah 9.

e) Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan masing-masing sikap (X1) dan

kreativitas berfikir (X2) dengan prestasi belajar pendidikan jasmani (Y),

digunakan rumus derajat determinasi parsial yaitu:

2

2

1

,22

,,

2

11

nmyn

nmynymnym

rr

rrrr (Sudjana, 2005:386)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, mengenai Hubungan

antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan prestasi belajar pendidikan

jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Baratyang telah

dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan prestasi belajar

pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung Barat.

2. Ada hubungan yang signifikan antara tingkat kecerdasan dengan prestasi

belajar pendidikan jasmani pada Siswa SMA Negeri Batu Brak Lampung

Barat.

3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan tingkat kecerdasan dengan

prestasi belajar pendidikan jasmani pada Siswa Batu Brak Lampung Barat.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, terdapat beberapa saran

yang ingin peneliti sampaikan, adapun saran yang diberikan peneliti adalah

sebagai berikut:

1. Kepada guru : ketika pembelajaran sedang berlangsung peran guru

sangat dominan dalam usaha mewujudkan pembelajaran yang

menyenangkan, agar sikap siswa dalam mengikuti pelajaran Pendidikan

Jasmani menjadi baik, selanjutnya agar siswa lebih meningkatkan

40

kreatifitasnya dalam berfikir, melakukan sesuatu, khususnya dalam

pelajaran Pendidikan Jasmani.

2. Kepada kepala sekolah : agar prestasi siswa meningkat, maka saran dari

saya ialah perlu dilengkapi sarana dan prasarana olahraga. Sarana dan

prasaraa yang diperlukan antara lain lapangan dengan ukuran standar,

alat-alat olahraga, serta buku-buku referensi di perpustakaan.

3. Kepada peneliti : agar penelitian ini lebih baik, hendaknya penelitian

dilakukan lebih spesifik dan detail terhadap keterkaitan antara indikator

dalam penelitian ini, selain itu perlu mengkaji lebih lanjut faktor-faktor

yang lain yang tidak termasuk dalam penelitian.

41

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bina Aksara

Jakarta.

Djaali. 2008. Konsep Dasar dan Pokok-Pokok Desain Eksperimen. Jakarta:

Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta.

Hamalik, Oemar.1995. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar.

Tarsito. Bandung

Hadi, Sutrisno 2004. Metodelogi Research. Penerbit Fakultas Psikologi.

Universitas Gajah Mada

Margono. 2009. Metodologi Penelitian. Rineka Cipta.

Jakarta

Mar’at (1984). Sikap Manusia Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta

Ghalia Indonesia

Saifuddin, Azwar. 2004. Metode Penelitian. Pustaka Belajar Yogyakarta

Sudjana.2005. Metode Statistika. Tarsito. Bandung.

Suryabrata, Sumadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta:

CV Rajawali.

42

Surachmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah.

Tarsito Bandung

Wahyudi, Bambang. 2002. Manejemen Sumber Daya Manusia.

Bandung

Winkel, WS. 1997. Psikologi Pendidikan Dan Evaluasi Belajar.

Jakarta. Gramedia