hubungan antara profil lipid dengan kejadian stroke …repository.unjaya.ac.id/2032/2/novy...

44
i HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE TAHUN 2016 DI RSUD WATES KULON PROGO SKRIPSI Diajukan Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh : NOVY PRATIWI 2213096 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2017

Upload: vonga

Post on 27-Jun-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

i

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE

TAHUN 2016 DI RSUD WATES KULON PROGO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan

Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh :

NOVY PRATIWI

2213096

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI

YOGYAKARTA

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Hubungan antara Profil Lipid dengan Kejadian Stroke Tahun 2016 di Rumah Sakit

Umum Daerah Wates Kulon Progo”.

Skripsi ini dapat diselesaikan atas bimbingan, arahan, dan bantuan berbagai

pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimakasih dengan setulus-tulusnya kepada:

1. Kuswanto Harjo, dr.,M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

2. Tetra Saktika Adinugraha, M.Kep,.Sp.,Kep.M.B selaku Ketua Prodi

Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan.

3. Dwi Kartika Rukmi,M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku dosen penguji yang

telah memberikan masukan serta pengarahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

4. Ns.Miftafu Darussalam,M.Kep.,Sp.Kep.M.B selaku pembimbing yang

telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis dalam

penyusunan skripsi.

5. Direktur RSUD Wates Kulon Progo yang telah memberikan kesempatan

untuk melakukan penelitian ini.

6. Kepala Instalasi Rekam Medik RSUD Wates Kulon Progo, yang telah

mengijinkan untuk pengambilan data sekunder melalui data rekam

medis.

7. Orangtua dan keluarga yang selalu memberikan doa serta dukungannya

dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Seluruh sahabat dan keluarga di Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta yang telah memberikan dukungan serta do’a untuk

menyelesaikan skripsi ini.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

v

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan kebaikan kepada semuanya,

atas segala amal kebaikan dan bantuanya. Akhirnya besar harapan penulis semoga

dapat bermanfaat bagi semua.

Yogyakarta, 2017

Penulis

Novy Pratiwi

Page 6: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

vi

DAFTAR ISI

DAFTAR COVER i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

HALAMAN PERNYATAAN iii

KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR ix

DAFTAR LAMPIRAN x

INTISARI xi

ABSTRAK xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Keaslian Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 9

1. Stroke 9

a. Definisi Stroke 9

b. Klasifikasi Stroke 9

c. Etiologi Stroke 12

d. Tanda dan Gejala Stroke 12

e. Faktor Risiko Stroke 13

f. Pemeriksaan Penunjang 17

g. Patofisiologi Stroke 19

2. Profil Lipid 20

a. Definisi Profil Lipid 20

b. Jenis Kolesterol 21

c. Kadar Normal Jenis Kolesterol 22

d. Dislipidemia 23

e. Faktor Risiko Dislipidemia 23

f. Komplikasi Dislipidemia 24

B. Kerangka Teori 26

C. Kerangka Konsep 27

D. Hipotesis 27

BAB III METODE PENELITIAN

A. Rencana Penelitian 28

B. Tempat dan Waktu Penelitian 28

C. Populasi dan Sampel 28

Page 7: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

vii

D. Variabel penelitian 30

E. Definisi Operasional 30

F. Alat dan Metode Pengumpulan Data 32

G. Metode Pengolahan dan Analisa Data 32

H. Etika Penelitian 36

I. Pelaksanaan Penelitian 37

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil 40

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 40

2. Analisa Hasil Penelitian 41

a. Analisa Deskriptif (Univariat) 41

b. Analisa Inferensial (Bivariat) 43

B. Pembahasan 46

1. Karakteristik Responden 46

2. Hubungan Profil Lipid dengan Kejadian Stroke 48

3. Jenis Stroke Di RSUD Wates 53

C. Keterbatasan Penelitian 54

1. Kesulitan Penelitian 54

2. Kelemahan Penelitian 54

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 55

B. Saran 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kadar Normal Jenis Kolesterol 22

Tabel 3.1 Definisi Operasional 30

Tabel 4.1 Karakteristik Responden 41

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Profil Lipid 42

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Jenis Stroke 43

Tabel 4.4 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi kontigensi Hubungan

Kolesterol dengan Kejadian Stroke 43

Tabel 4.5 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi kontigensi Hubungan

antara Low Density Lipoprotein (LDL) dengan Kejadian Stroke 44

Tabel 4.6 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi kontigensi Hubungan

antara High Density Lipoprotein (HDL) dengan Kejadian Stroke 45

Tabel 4.7 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi kontigensi Hubungan

antara Trigliserida dengan Kejadian Stroke 46

Page 9: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori 26

Gambar 2.2 Kerangka Konsep 27

Page 10: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Izin Menggunakan Rekam Medik

Lampiran 2 Surat Persetujuan Pengambilan Data Sekunder Melalui Data Rekam

Medis

Lampiran 3 Hasil Uji Statistik Menggunakan SPSS 17

Lampiran 4 Lembar Observasi

Lampiran 5 Lembar Jadwal Pembuatan Skripsi

Lampiran 5 Lembar Bimbingan Skipsil

Page 11: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

xi

HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE

TAHUN 2016 DI RSUD WATES KULON PROGO

Novy Pratiwi¹, Miftafu Darussalam²

INTISARI

Latar Belakang : Stroke adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

terhentinya suplai darah ke bagian otak, yang mengakibatkan gangguan aliran darah

ke otak dan dapat menyebabkan penyumbatan (ischemic stroke) atau pendarahan

(hemorrhagic stroke). Dislipidemia dan hiperlipidemia adalah suatu faktor risiko

stroke yang merupakan suatu kelainan profil lipid yang ditandai dengan adanya

penurunan atau peningkatan. Profil lipid yang utama adalah kadar kolesterol total,

kadar trigliserida, kadar HDL (high denstity lipoprotein) dan kadar LDL (low

denstity lipoprotein).

Tujuan Penelitian : Mengetahui hubungan antara profil lipid dengan kejadian

stroke.

Metode Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah mengunakan studi

korelasional case control, dengan pendekatan retrospektif, teknik pengambilan

sampel yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan jenis purposive

sampling. Jumlah sampel yang digunakan adalah 98 rekam medis pasien di RSUD

Wates. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariabel dan analisa

bivariabel menggunakan koefisiensi kontigensi dengan tingkat kemaknaan p<0,05.

Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki

kadar kolesterol optimal sebanyak 70 reponden (71,4%), kadar (LDL) low density

lipoprotein optimal sebanyak 66 responden (66,3%), kadar high denstity lipoprotein

(HDL) rendah sebanyak 60 responden (61,2%), kadar trigliserida borderline

sebanyak 78 responden (79,6%). Perhitungan uji statistik di peroleh hasil kadar

kolesterol p=0,009 (p<0,05), kadar LDL p=0,021 (0,05), kadar HDL p=0,047

(p<0,05), kadar trigliserida p=0,000 (<0,05).

Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara profil lipid dengan

kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

Kata Kunci : Profil lipid, stroke

¹Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta

²Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 12: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

xii

THE CORRELATION BETWEEN LIPID PROFILE AND THE

OCCURRENCE OF STROKE IN 2016 IN WATES REGIONAL PUBLIC

HOSPITAS KULON PROGO

Novy Pratiwi¹, Miftafu Darussalam²

ABSTRAK

Background : Stroke is the shortfall of brain function caused by the obstruction

of blood supply to the brain which result in the disruption of blood supply to the

brain and may lead to a blocked (ischemic stroke) or bleeding (hemorahagic

stroke). Dyslipidemia and hyperlipidemia is risk factors of stroke which ia a lipid

prolife disorder signed with the increased or decreased of it. The main lipid

profile are total cholesterol, triglyceride level, high denticity lipoprotein level

(HDL) and Low denticity level (LDL).

Research Pupose : To discover the correlation between lipid profile and the

occurrence of stroke.

Research Method : This research design used correlation case control study,

with retrospective approach. The sampling gathering technique used was

nonprobability sampling with the kind of sampling was purposive sampling. The

number of samples used was 98 medical records of the patients in RSUD Wates.

The analysis used was univariable analysis and bivariable analysis using

coefficient contingency with the level of significant is p<0,05.

Result : The result of this research shows that most of the respondents have

optimal cholesterol level for 70 respondents (71,4%), optimal low denticity

lipoprotein level (LDL) for 66 respondents (66,3%), low high dencity lipoprotein

level (HDL) for 60 respondents (61,2%), lever of triglyceride borderline for 78

respondents (79,6%). The result of statistical test measurement shows that

cholesterol level p=0,009 (p<0,05), LDL level p=0,021 (p<0,05), HDL level

p=0,47 (p<0,05), triglyceride p=0,000 (p<0,05).

Conclusion : There is a significant correlation between lipid profile and stroke

occurrence in RSUD Wates Kulon Progo.

Keywords : Lipid Profile, Stroke

¹Student of Nursing Study Program Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

²Lecturer of Nursing Study Program Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Page 13: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyakit tidak menular yang sampai saat ini menjadi

masalah gobal. Menurut Brunner & Suddarth (2013), stroke atau cedera

serebralvaskuler adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh

terhentinya suplai darah ke bagian otak, yang mengakibatkan gangguan aliran

darah ke otak dan dapat menyebabkan penyumbatan (ischemic stroke) atau

pendarahan (hemorrhagic stroke). Berdasarkan American Heart Association

(2013), pada tahun 2010 stroke menyebabkan kurang lebih 1 dari 19 kematian

di Amerika Serikat. Rata-rata setiap 40 detik seseorang di Amerika Serikat

terdiagnosa stroke dan kira-kira 1 orang meninggal dunia karena stroke setiap

4 menit.

Sedangkan di Indonesia berdasarkan Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia (2013), jumlah penderita penyakit stroke di Indonesia pada tahun

2013 sebanyak 1.236.825 orang terdiagnosa oleh dokter dan mendapatkan

perawatan di rumah sakit, sedangkan berdasarkan penderita stroke yang tidak

terdiagnosa oleh dokter dan hanya di rawat di rumah sebanyak 2.137.941 orang.

Di Indonesia jumlah penderita stroke terbanyak ada pada provinsi Jawa Barat

yaitu mencapai 238.001 orang. Sedangkan untuk angka kejadian stroke di

Daerah Istimewa Yogyakarta menurut Riset Kesehatan Dasar (2013),

prevalensi kejadian stroke tertinggi berdasarkan diagnosa dokter salah satunya

ada di Kulon Progo dengan presentase 34,0%. Berdasarkan data Riset

Kesehatan Dasar (2013), prevalensi penyakit stroke meningkat seiring dengan

adanya pertambahan usia, usia tertinggi terjadi pada usia ≥75 tahun.

Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke hemoragik

yaitu pecahnya pembuluh darah, sehingga aliran darah ke otak jadi tidak

normal. Darah yang masuk akan merembes keluar daerah otak dan merembes

ke dalam daerah di otak dan dapat merusak otak. Sebagian besar kasus stroke

jenis ini terjadi secara mendadak, sangat cepat dan menyebabkan kerusakan

otak dalam beberapa menit (complete stroke), sedangkan jenis stroke lainnya

Page 14: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

2

yaitu stroke non hemoragik adalah tersumbatnya atau terhentinya aliran darah

ke otak akibat penumpukan kadar kolesterol pada dinding pembuluh darah

(aterosklerosis) atau pembekuan darah yang menyumbat suatu pembuluh darah

ke otak (Fauziah dkk, 2016).

Menurut Manurung (2014), faktor-faktor pencetus yang menyebabkan

stroke antara lain ada faktor usia, semakin tua usia seseorang akan

meningkatkan risiko terkena stroke, dikarenakan semakin tua umur seseorang

sistem persyarafan semakin mengalami penurunan fungsi. Faktor jenis kelamin,

laki-laki lebih berisiko dibandingkan wanita karena pada laki-laki memiliki

kebiasaan merokok dan minum alkohol yang menjadi faktor risiko stroke

sedangkan pada wanita risiko terkena stroke akan meningkat setelah mengalami

menopause. Faktor riwayat keluarga, orang yang memiliki keturunan dengan

riwayat stroke maka akan meningkatkan risiko terkena stroke. Faktor obesitas,

obesitas sangat berhubungan erat dengan kadar kolesterol dalam darah, yang

menyebabkan adanya peningkatan kolesterol LDL (low-density lipoprotein)

yang tinggi dan HDL (high-density lipoprotein) yang rendah, hal ini yang dapat

meningkatkan risiko terjadi stroke dan apabila ditambah dengan faktor pencetus

seperti merokok, minum alkohol, dan penyakit hipertensi.

Kolesterol adalah komponen esensial membran struktural semua sel otak

dan saraf, jika terlalu banyak mengkonsumsi lemak akan mengakibatkan

penumpukan lemak yang dapat menyebabkan penyumbatan pada pembuluh

darah atau mengakibatkan pengapuran dan pengerasan pada pembuluh darah

atau yang sering disebut dengan aterosklerosis (Almatsier, 2009). Kolesterol,

lemak jenuh, dan lemak tak jenuh merupakan bagian lemak yang sering di

konsumsi sehari-hari. Profil lipid (kadar lemak darah) terdiri dari kolesterol

total, LDL (low-density lipoprotein), HDL (high-density lipoprotein) dan TG

(trigliserida). Menurut Manurung (2014) kolesterol merupakan faktor pencetus

stroke, yaitu kolesterol LDL (low-density lipoprotein) yang tinggi, kadar HDL

(high-density lipoprotein) yang rendah, dan rasio kolesterol LDL (low-density

lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein) yang tinggi dihubungkan

dengan peningkatan risiko terkena stroke. Aterosklerosis dan pembentukan

Page 15: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

3

embolus di sebabkan oleh adanya peningkatan kolesterol LDL (low-density

lipoprotein) dan HDL (high-density lipoprotein) yang rendah yang dapat

menjadi faktor risiko terjadinya stroke.

Salah satu faktor risiko aterosklerosis yang utama adalah dislipidemia.

Menurut Soeroto (2010), dislipidemia adalah salah satu faktor risiko stroke

hemoragik yang merupakan suatu kelainan lipid yang di tandai dengan adanya

kelainan (peningkatan maupun penurunan) profil lipid dalam plasma darah.

Kelainan profil lipid yang utama adalah kadar kolesterol yang tinggi, kadar

trigliserida yang tinggi dan kadar HDL (high-density lipoprotein) kolesterol

yang rendah.

Menurut penelitian Hasibuan, dkk (2015) mengenai hubungan kadar low-

density lipoprotein cholesterol dengan kejadian dan keparahan stroke akut

menyatakan bahwa ada hubungan antara kadar LDL (low-density lipoprotein)

yang tinggi dengan kejadian stroke akut. Hasil penelitian ini menemukan

peningkatan risiko kematian pada pasien yang mengalami pendarahan

intraparenkim dengan kadar LDL (low-density lipoprotein) yang rendah.

Peningkatan kadar kolesterol berbanding lurus dengan bertambahnya

risiko penyakit jantung koroner (PJK), namun sebaliknya hubungan antara

tingkat kolesterol dan risiko stroke masih belum jelas hal ini di sebabkan karena

beberapa alasan. Pertama, stroke adalah suatu sindrom heterogen dengan

etiologi yang berbeda pula seperti abnormalitas lipid penting untuk beberapa

orang dengan jenis stroke tertentu namun berbeda untuk orang lain.

Berdasarkan penelitian Soeroto (2010) di temukan hubungan positif antara

jumlah kolesterol dan stroke iskemik. Kedua, subfraksi lipoprotein di anggap

sebagai salah satu faktor risiko yang dapat di perhitungkan. Oleh karena itu,

perlu di bahas mengenai subtipe stroke dan subfraksi lipoprotein.

Belum adanya data yang pasti mengenai hubungan profil lipid (kolesterol

total, kolesterol LDL (low-density lipoprotein), kadar HDL (high-density

lipoprotein), dan trigliserida pada penderita stroke non hemoragik maupun

stroke hemoragik, menjadi dasar bagi peneliti untuk mengevaluasi hubungan

Page 16: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

4

antara profil lipid pada penderita stroke non hemoragik maupun stroke

hemoragik.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan pada tanggal 9 Desember 2016 dan

tanggal 26 Januari 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo

jumlah kunjungan rawat inap pasien stroke pada tahun 2016 berjumlah 402

orang, yang terdiri dari 211 laki-laki dan 191 perempuan. Dari hasil observasi

dan wawancara, hasil wawancara peneliti dengan kepala ruang bangsal wijaya

kusuma RSUD Wates Kulon Progo, dimana Bangsal Wijaya Kusuma

merupakan bangsal khusus pasien rawat inap dengan gangguan neurologi

(saraf).

Menurut Kepala Ruangan Bangsal Wijaya Kusuma setiap pasien yang di

curigai mengalami stroke baik itu hemoragik maupun stroke non hemorragik

dilakukan pemeriksaan CT-scan kepala dan juga pemeriksaan laboratorium

pada 48 jam setelah pasien di curigai mengalami stroke, pemeriksaan

laboratorium berupa pemeriksaan kadar kolesterol total, kadar low density

lipoprotein (LDL), kadar high density lipoprotein (HDL), dan kadar trigliserida

(TG).

Berdasarkan observasi dari 10 data rekam medis pasien stroke yang

diambil secara acak ke 10 pasien tersebut telah dilakukan pemeriksaan

laboratorium seperti pemeriksaan kadar kolesterol total, kadar low density

lipoprotein (LDL), kadar high density lipoprotein (HDL), dan kadar trigliserida

(TG). Dari 10 data rekam medis pasien tersebut 10 pasien tersebut mengalami

stroke non hemoragik, tetapi 1 dari 10 data rekam medis tersebut terdapat satu

pasien meninggal dunia.

Dari 10 data rekam medis tersebut rata-rata pasien mengalami penurunan

kadar low density lipoprotein (LDL), dan peningkatan kadar high density

lipoprotein (HDL). Oleh Karena itu peneliti tertarik ingin mengetahui hubungan

profil lipid dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian adalah : “Adakah hubungan antara profil lipid dengan kejadian

stroke di Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum.

Diketahui hubungan antara profil lipid dengan kejadian stroke.

2. Tujuan Khusus.

a. Diketahui karakteristik responden pasien di RSUD Wates Kulon Progo.

b. Diketahui kadar kolesterol total, kadar low density lipoprotein (LDL),

high density lipoprotein (HDL), dan trigliserida (TG) pasien di RSUD

Wates Kulon Progo.

c. Diketahui jenis stroke pasien di RSUD Wates Kulon Progo.

d. Diketahui angka kejadian stroke berdasarkan profil lipid di RSUD

Wates Kulon Progo.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo.

Mengetahui angka kejadian stroke berdasarkan profil lipid di Rumah

Sakit Umum Daerah Wates Kulon Progo.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Hasil penelitian ini dapat menambah informasi dan data tambahan

untuk peneliti lain tentang hubungan antara profil lipid dengan kejadian

stroke, sehingga hasil penelitian ini nantinya bisa menjadi dasar dan

pembelajaran untuk melakukan penelitian selanjutnya.

3. Bagi Pasien Stroke.

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi

kesehatan yang terkait kadar kolesterol total, kadar low density lipoprotein

(LDL), high density lipoprotein (HDL), trigliserida (TG) sebagai bentuk

Page 18: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

6

untuk menurunkan tingkat keparahan stroke serta dapat menerapkan pola

hidup sehat.

E. Keaslian Penelitian

1. Fitri, dkk (2015). “Hubungan Kadar Low-Density Lipoprotein Cholesterol

Dengan Kejadian Dan Keparahan Stroke Akut”. Penelitian ini merupakan

penelitian potong lintang terhadap pasien stroke yang dirawat di RSUP H.

Adam Malik, periode Agustus hingga November 2014. Semua pasien

dilakukan penilaian skor National Institutes of Health Stroke Scale

(NIHSS), Skala Koma Glasgow (SKG), volume lesi pada CT scan, dan

kadar lipid darah saat masuk. Keluaran nilai pada 30 hari onset stroke

menggunakan Modified Ranking Scale (mRS). Didapatkan 51 subjek

dengan rerata umur 59,4±10,3 tahun. Hasil penelitian tidak terdapat

hubungan antara kadar LDL dengan kejadian stroke iskemik dan hemoragik

akut (p=0,761). Dijumpai korelasi negatif antara kadar LDL dengan skor

NIHSS (r=-0,279, p=0,048), juga dengan skor mRS dalam 30 hari (r=-

0,343, p=0,014). Subjek dengan kadar LDL ≤130mg/dL memiliki

peningkatan rasio odds (RO) 6 kali lipat untuk kematian dalam 30 hari

dibandingkan dengan subjek dengan kadar LDL>130mg/dL secara

bermakna (p=0,037). Data dianalisa dengan uji chi square, fisher, kolerasi

pearson, dan t independen. Persamaan pada penelitian yang akan dilakukan

yaitu pada variabel terikat yaitu kejadian stroke, sedangkan perbedaan

penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan, menggunakan desain

penelitian korelasional case control dengan pendekatan retrosfektif , pada

penelitian yang akan dilakukan mengunakan data primer yang didapatkan

dari pasien langsung dengan mengunakan koesioner sedangkan pada

penelitian yang akan dilakukan menggunakan data sekunder dari catatan

rekam medis.

2. Fauziah, Yarlitasari, Muhsinin. (2016). “Analisis Faktor-Faktor Yang

Berhubungan Dengan Kejadian Stroke Non Hemoragik di RSUD dr. H.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

7

Sosroatmodjo Kuala Kapuas”. Hasil ada hubungan antara riwayat hipertensi

(p=0,006), obesitas (0,009), riwayat merokok (0,008), riwayat minum

alkohol (0,009), jenis makanan (0,003) dan riwayat DM (0,003), tidak ada

hubungan jenis kelamin (0,379) dengan kejadian stroke nonhemorhagik.

Faktor yang paling dominan adalah faktor jenis makanan dan riwayat DM.

Jenis penelitian ini, penelitian analitik dengan desain penelitian cross

sectional. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang

terdiagnosa stroke yang masuk ke ruang IGD, ruang ICU dan poli syaraf

RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kabupaten Kapuas. Teknik

pengambilan sampel dengan purposive sampling. Instrument yang

digunakan adalah kuesioner dengan uji analisis dengan Chi-square dan uji

regresi ganda. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan pada

variabel bebas yaitu analisis faktor-faktor yang berhubungan sedang

persamaannya pada variabel terikat yaitu kejadian stroke. Lokasi penelitiaan

pada penelitian ini dilakukan di RSUD dr. H. soemarno Sosroatmodjo

kabupaten Kapuas, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan,

penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wates, populasi pada

penelitian yang akan dilakukan ini adalah pasien yang di rawat inap di

Rumah Sakit Umum Daerah Wates pada tahun 2016. Pada penelitian ini

menggunakan desain penelitian korelasional case control dengan

pendekatan retrospektif.

3. Manurung. (2014). “Hubungan Faktor Predisposisi Dan Faktor Pencetus

Terhadap Kejadian Stroke Dipoli Neurologi Di RSUD dr. Pringadi Medan

tahun 2014. Teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental

sampling. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara faktor predisposisi dan faktor pencetus, yaitu usia (p=0,017), jenis

kelamin (p=0,027), riwayat keluarga (p=0,000), riwayat hipertensi (p

=0,000), merokok (p=0,001), minum alkohol (p=0,001), dan obesitas

(p=0,010) terhadap kejadian stroke. Penelitian ini merupakan jenis

penelitian analitik dengan desain cross sectional. Hasil penelitian ini

didapatkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara faktor predisposisi

Page 20: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

8

dan faktor pencetus, yaitu usia, jenis kelamin, riwayat keluarga, riwayat

hipertensi dan obesitas. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan

pada variabel bebas, pada penelitian ini variabel bebasnya faktor

predisposisi dan faktor pencetus sedangkan pada penelitian yang akan

dilakukan variabel bebasnya profil lipid. Teknik pengambilan data yang

akan dilakukan pada penelitian ini dengan teknik pengambilan sampling

dengan purposive sampling sesuai dengan ketersediaan rekam medis yang

ada di rumah sakit. Lokasi penelitiaan pada penelitian ini dilakukan di

RSUD dr. Pringadi Medan, sedangkan pada penelitian yang akan dilakukan,

penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Wates.

Page 21: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

40

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di ruang Instalasi Rekam Medik RSUD

Wates Kulon Progo, yang berlokasi di Dusun Beji Kecamatan Wates,

tepatnya di Jalan Tentara Pelajar Km 1 No.5 Wates Kulon Progo. RSUD

Wates Kulon Progo merupakan rumah sakit tipe B yang berstatus Negeri

dengan jumlah perawat 283, bidan 47, penunjang 104, dokter gigi 1, dokter

umum 14, dokter spesialis 18, administrasi 201, pejabat struktural 20 (Data

Sekunder dari Bagian Kepegawean, 2016).

Di RSUD Wates Kulon Progo, Pasien yang mengalami stroke

menjalani rawat inap di Unit Stroke Ruang Bangsal Wijaya Kususma.

Ruang Wijaya Kusuma merupakan bangsal saraf di RSUD Wates Kulon

Progo. Ruang Wijaya Kusuma terdiri dari 3 kelas yaitu kelas 1 sebanyak 2

bed, kelas 2 sebanyak 4 bed, kelas 3 sebanyak 4 bed, dan ruang mini unit

stroke sebanyak 3 bed. Jadi, keseluruhan total bed di ruang wijaya kusuma

sebanyak 13 bed. Ruang mini unit stroke merupakan ruangan khusus untuk

pasien stroke berat yang mendapatkan perawatan khusus, jika keadaana

pasien stroke sudah membaik maka akan dipindahkan ke ruangan lain

tetapi masih di ruang wijaya kusuma. Terdapat 15 perawat, yang terdiri

dari 1 orang perawat berpendidikan S1, 2 orang perawat berpendidikan D4,

12 orang perawat berpendidikan D3.

Di bangsal Wijaya Kusuma pasien yang dicurigai mengalami stroke

akan menjalani pemeriksaan CT-Scan dan pemeriksaan laboratorium pada

48 jam setelah pasien di rawat, pemeriksaan laboratorium yang dilakukan

yaitu pemeriksaan profil lipid yang terdiri dari pemeriksaan kolesterol

total, kadar LDL (low density lipoprotein), kadar HDL (high density

lipoprotein), dan kadar trigliserida.

Page 22: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

41

2. Analisa Hasil Penelitian

a. Analisa Univariabel (Deskriptif)

Analisa deskriptif bertujuan untuk menggambarkan suatu data

atau mendeskripsikan berdasarkan karakteristik dari subyek penelitian.

1) Karakteristik Responden.

Karakteristik responden dalam penelitian ini disajikan dalam

tabel berikut :

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin,

Pendidikan, dan Pekerjaan Di Rsud Wates Kulon

Karakteristik Frekuensi Presentase (%)

Jenis Kelamin

Laki-laki

Perempuan

60

38

61,2

38,8

Usia

40-59 tahun

60-74 tahun

75-90 tahun

32

40

26

32,7

40,8

26,5

Pendidikan

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

24

44

7

23

24,5

44,9

7,1

23,5

Pekerjaan

Tidak bekerja

Tani

Buruh

Swasta

Pensiunan

IRT

9

35

8

21

8

17

9,2

35,7

8,2

21,4

8,2

17,3

Total Responden 98 100

Sumber : Data Sekunder tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa sebagian besar

responden adalah laki-laki dengan jumlah 60 responden (61,2%),

dan sebagian besar responden berusia 60-74 tahun yaitu sebesar 40

responden (40,8%). Karakteristik pendidikan responden paling

banyak adalah dengan pendidikan terakhir SD yang berjumlah 44

Page 23: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

42

responden (44,9%), dan sebagian besar memiliki pekerjaan sebagai

tani sebanyak 35 responden (35,7%).

2) Profil Lipid Responden.

Hasil penelitian terhadap profil lipid meliputi kolesterol

total, kadar LDL (low density lipoprotein), kadar HDL (high

density lipoprotein), dan kadar trigliserida di sajikan dalam tabel

berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Profil Lipid Pasien Stroke di

RSUD Wates Kulon Progo (2016)

Jenis Stroke Frekuensi Presentase (%)

Hemorragik

Non hemorragik

9

89

9,2

90,8

Total 98 100

Sumber : Data Sekunder 2017

Berdasarkan tabel 4.3 distribusi frekuensi jenis stroke yang di

alami pasien sebagian besar yaitu stroke non hemorragik yaitu

sebanyak 89 responden (90,8%), sedangkan pasien yang mengalami

stroke hemorragik sebanyak 9 responden (9,2%).

b. Analisa Inferensial (Bivariat)

Analisa ini bertujuan untuk mengetahui hubungan atau korelasi

antara variabel bebas dan variabel terikat.

1) Hubungan antara kadar kolesterol total dengan kejadian stroke di

RSUD Wates Kulon Progo.

Hasil analisa data terhadap hubungan antara kadar

kolesterol total dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon

Progo di sajikan dalam tabel sebagai berikut :

Page 24: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

43

Tabel 4.4 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi Kontigensi

Antara Kadar Kolesterol Total Dengan Kejadian Stroke

Tahun 2016 Di RSUD Wates Kulon Progo (2017)

Kadar

Kolesterol

Total

Jenis Stroke Total P

Hemorragik Non

Hemorragik

N % N %

0,009 Optimal 4 4,1 66 67,3 70

Borderline 0 0 10 10,2 10

Tinggi 5 5,1 13 13,3 18

Total 9 89 98

Sumber : Data Sekunder 2017

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak

66 responden (67,3%) yang memiliki kadar kolesterol total optimal

mengalami stroke non hemorragik dan sebanyak 4 responden

(4,1%) yang stroke hemorragik. Dari hasil perhitungan statistik,

dengan mengunakan uji statistik koefisiensi kontigensi seperti yang

terlihat pada tabel 4.4 diperoleh p-value sebesar 0,009 (p<0,05).

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kolesterol

total dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

2) Hubungan antara kadar LDL (low density lipoprotein) dengan

stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

Hasil analisa data terhadap hubungan antara kadar LDL (low

density lipoprotein) dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon

Progo di sajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.5 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi Kontigensi

Antara Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) Dengan

Kejadian Stroke Tahun 2016 Di RSUD

Wates Kulon Progo (2017)

Kadar LDL Jenis Stroke Total P

Hemorragik Non

Hemorragik

N % N %

0,021 Optimal 4 4,1 61 62,2 65

Borderline 0 0 12 12,2 12

Tinggi 5 5,1 13 13,3 18

Sangat Tinggi 0 0 3 3,1 3

Total 9 89 98

Page 25: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

44

Sumber : Data Sekunder tahun 2017

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak

61 responden (62,2%) memiliki kadar LDL (low density

lipoprotein) optimal mengalami stroke non hemorragik dan

sebanyak 4 responden (4,1%) yang mengalami stroke hemorragik.

Dari hasil perhitungan statistik, dengan mengunakan uji statistik

koefisiensi kontigensi seperti yang terlihat pada tabel 4.5 diperoleh

p-value sebesar 0,021 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara kadar LDL (low density lipoprotein)

dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

3) Hubungan antara kadar HDL (high density lipoprotein) dengan

stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

Hasil analisa data terhadap hubungan antara kadar HDL

(high density lipoprotein) dengan kejadian stroke di RSUD Wates

Kulon Progo di sajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.6 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi Kontigensi

Antara Kadar HDL (High Density Lipoprotein) Total

Dengan Kejadian Stroke Tahun 2016 Di RSUD

Wates Kulon Progo (2017)

Kadar

HDL

Jenis Stroke Total P

Hemorragik Non

Hemorragik

N % N %

0,047 Tinggi 1 1,0 37 37,8 38

Rendah 8 8,2 52 53,1 60

Total 9 89 98

Sumber : Data Sekunder 2017

Berdasarkan tabel 4.6 diatas, dapat dilihat bahwa sebanyak

52 responden (53,1%) yang memiliki kadar HDL (high density

lipoprotein) rendah mengalami stroke non hemorragik, dan

sebanyak 8 responden (8,2%) yang mengalami stroke hemorragik.

Dari hasil perhitungan statistik, dengan mengunakan uji statistik

koefisiensi kontigensi seperti yang terlihat pada tabel 4.6 diperoleh

p-value sebesar 0,047 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa

Page 26: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

45

terdapat hubungan antara kadar HDL (high density lipoprotein)

dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

4) Hubungan antara kadar trigliserida dengan stroke di RSUD Wates

Kulon Progo.

Hasil analisa data terhadap hubungan antara kadar

trigliserida dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo di

sajikan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 4.7 Tabulasi Hasil Uji Statistik Koefisiensi Kontigensi

Antara Kadar Trigliserida Dengan Kejadian Stroke Tahun

2016 Di RSUD Wates Kulon Progo (2017)

Kadar

Trigliserida

Jenis Stroke Total P

Hemorragik Non

Hemorragik

N % N %

0,000 Optimal 5 5,1 76 77,6 81

Borderline 0 0 11 11,2 11

Tinggi 4 4,1 2 2,0 6

Total 9 89 98

Sumber : Data Sekunder 2017

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, dapat dilihat bahwa 76

responden (77,6%) yang memiliki kadar trigliserida optimal

mengalami stroke non hemorragik, dan sebanyak 5 responden

(5,1%) yang mengalami stroke hemorragik.

Dari hasil perhitungan statistik, dengan mengunakan uji

statistik koefisiensi kontigensi seperti yang terlihat pada tabel 4.7

diperoleh p-value sebesar 0,000 (p<0,05). Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan antara kadar HDL (high density

lipoprotein) dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo.

B. Pembahasan

1. Karakteristik Responden

a. Jenis Kelamin

Berdasarkan data responden yang diperoleh saat penelitian, ada

beberapa karakteristik responden pasien stroke di RSUD Wates Kulon

Page 27: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

46

Progo. Karakteristik yang pertama yaitu jenis kelamin, responden pada

penelitian ini sebagian besar laki-laki yaitu sebanyak 60 responden

(61,2%), dan perempuan sebanyak 38 responden (38,8%).

Diungkapkan oleh American Heart Assocition (2012), bahwa serangan

stroke lebih banyak terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan

perempuan. Menurut Mahmood (2010), bahwa penderita stroke, baik

stroke iskemik (stroke non hemorragik) maupun stroke hemorragik

lebih banyak terjadi pada laki-laki dari pada perempuan.Penelitian

yang dilakukan oleh Aini, Nirlawati, dan Pujarini (2016) menyebutkan

bahwa kejadian stroke hemorragik maupun stroke non hemorragik

lebih sering menyerang laki-laki dari pada perempuan. Sedangkan

menurut penelitian Chistina dan Martini (2016), menyatakan bahwa

sebagian besar responden yang mengalami stroke adalah perempuan

dan sebagian besar responden perempuan tersebut berusia diatas 45

tahun dan tidak menutup kemungkinan sudah mengalami menopause.

Pada perempuan yang sudah menopause terjadi penurunan hormon

ekstrogen. Hormon ekstrogen pada perempuan berperan dalam

mempertahankan daya tahan tubuh dan proteksi pada proses

aterosklerosis.

b. Usia

Karakteristik berikutnya adalah usia, dari seluruh responden

yang memiliki rata-rata usia terbanyak adalah responden yang berusia

antara 60-74 tahun yaitu sebanyak 40 responden (40,8%). Stroke paling

sering dijumpai diantara orang-orang dalam usia tua, meskipun ada

juga yang terkena serangan stroke dalam usia menengah. Usia yang

bertambah tua akan meningkatkan resiko terkena stroke, bukan hanya

dikarenakan sistem fisiologis tubuh khususnya sistem persyarafan yang

semakin tua sehingga tidak bisa diberikan kerja yang berat, tetapi juga

biasanya, semakin bertambahnya umur, akan menjadikan banyak hal

yang harus dipikirkan sehingga memperberat kerja syaraf. Banyak

penderita stroke di atas usia 45 tahun yang menjadi cacat invalid, tidak

Page 28: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

47

mampu lagi mencari nafkah seperti sediakala, menjadi tergantung pada

orang lain (Tobing, 2007).

c. Pendidikan

Data lain yang ada dalam penelitian ini adalah karakteristik

pendidikan. Sebagian besar tingkat pendidikan responden yang ada di

RSUD Wates Kulon Progo adalah SD dengan jumlah 44 responden

(44,9%). Menurut Notoadmojo (2007), menyatakan semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang, maka semakin banyak pengetahuan dan

pengalaman yang dimiliki, dibandingkan seseorang yang

berpendidikan rendah. Menurut penelitian Mahdani, Mutiawati, dan

Putri (2017), menyatakan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi

kejadian stroke, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka

memiliki gaya hidup yang tidak sehat dari segi aktivitas fisik maupun

tingkat stress yang dialami sehingga angka kejadian stroke iskemik

meningkat pada tingkat pendidikan.

d. Pekerjaan

Karakteristik responden selanjutnya adalah pekerjaan, ada tabel

4.1 menyebutkan bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai

petani sebanyak 35 responden (35,7%). Pekerjaan merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Riyadina (2011),

menyatakan bahwa penyakit stroke lebih dominan dialami oleh

responden yang memiliki riwayat pekerjaan yang menggunakan pola

pikir sebanyak 2,5%, sedangkan yang bekerja dengan memanfaatkan

fisik sebesar 2,6%. selain itu riwayat responden yang tidak bekerja

berpengaruh terhadap penghasilan yang dimiliki, dimana penghasilan

yang rendah akan berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan

kesehatan maupun pencegahan.

2. Hubungan Profil Lipid Dengan Kejadian Stroke

Salah satu profil lipid darah yang abnormal akan menyebabkan

dyslipidemia. Profil lipid darah tersebut terdiri dari kadar kolesterol total,

kadar LDL (low density lipoprotein), kadar HDL (high density

Page 29: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

48

lipoprotein), dan kadar trigliserida. komponen tersebut saling

mempengaruhi satu sama lain. Dalam penelitian retrospectif ini bertujuan

untuk menghubungkan profil lipid dengan kejadian stroke.

a. Hubungan Kadar Kolesterol Total Dengan Kejadian Stroke

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol total

pasien di RSUD Wates Kulon Progo dari 70 responden yang kolesterol

total optimal sebanyak 66 responden (67,3%) yang mengalami stroke

non hemorragik, dan sebanyak 4 responden (4,1%) yang mengalami

stroke hemorragik, hal ini sesuai dengan penelitian Mahama, Laulo,

dan Tumboimbela (2016), menyatakan bahwa 83 responden (38,15%)

memiliki kadar kolesterol total optimal yang mengalami stroke iskemik

atau stroke non hemorragik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara kolesterol total dengan stroke dengan nilai p value 0,009

(p<0,005) sejalan dengan penelitian Hakim, (2013) menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara kolesterol total dengan kejadian stroke

dengan nilai p value 0,031 (p<0,05).

Kadar kolesterol total yang tinggi merupakan salah satu faktor

risiko yang dapat dimodifikasi, yang dapat menyebabkan terjadinya

stroke iskemik (Wang dkk, 2013). Kadar kolesterol total yang tinggi

dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis, yang merupakan

patologi dasar dalam terjadinya stroke iskemik atau stroke non

hemorragik (Mahmood dkk, 2010). Kadar kolesterol total yang tinggi

dapat ditemukan pada 19% total penderita stroke iskemik, dan telah

terbukti sebagai prediktor independen untuk penderita stroke iskemik

atau stroke non hemorragik.

Kadar kolesterol total yang rendah dikaitkan dengan kejadian

mikroaneurisma yang dapat menyebabkan terjadinya perdarahan

intraserebral (ICH). Menurut Masterjohn (2009), terdapat hubungan

terbalik antara kadar kolesterol total dengan kejadian stroke hemoragik.

Hal ini dikaitkan dengan fungsi kolesterol dalam memperkuat dan

Page 30: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

49

menstabilkan dinding pembuluh darah, terutama ketika dinding

pembuluh darah membutuhkan kekuatan lebih besar untuk menahan

tekanan darah yang tinggi.

b. Hubungan Kadar LDL (Low Density Lipoprotein) Dengan

Kejadian Stroke

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar LDL (low

density lipoprotein) pasien di RSUD Wates Kulon Progo dari 65

respoden yang memiliki kadar LDL (low density lipoprotein) optimal

sebanyak 61 responden (62,2%) yang mengalami stroke non

hemorragik, dan sebanyak 4 responden (4,1%) mengalami stroke

hemorragik, sejalan dengan penelitian Mahama, Laulo, dan

Tumboimbelo (2016), yang menyatakan bahwa 42 reponden (19,8%)

responden yang memiliki kadar LDL (low density lipoprotein) optimal

mengalami stroke iskemik atau stroke non hemorragik.

Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara kadar LDL (low

density lipoprotein) dengan kejadian stroke, dengan nilai p value 0,021

dengan nilai signifikan p<0,05. Sejalan dengan menurut penelitian

Hamzah, Nurhikmah, Solehin (2016), yang menyatakan bahwa

terdapat hubungan antara kolesterol LDL (low density lipoprotein) nilai

p value 0,002 dengan nilai signifikan p<0,05.

LDL (low density lipoprotein) memiliki kecenderungan

melekat pada dinding pembuluh darah sehingga dapat menyebabkan

penyempitan pada dinding pembuluh darah, terutama pembuluh darah

kecil yang menyuplai makanan ke jantung dan otak, kadar LDL (low

density lipoprotein) berlebih akan mengendap pada dinding pembuluh

darah arteri dan membentuk plak serta menimbulkan dan menyebabkan

penumpukan lemak yang akan memicu terjadinya aterosklerosis

(Soeroto, 2010)

Serum kolesterol yang salah satunya adalah LDL (low density

lipoprotein) dapat mengakibatkan aterosklerosis dengan cara di

oksidasi LDL (low density lipoprotein) pada lapisan subendotel arteri,

Page 31: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

50

kemudian menyebabkan terjadinya reaksi inflamasi yang pada

akhirnya akan mempersempit pembuluh darah yang disebut dengan

atherosclerosis. dari aterosklerosis tersebut terjadi jika menyumbat di

arteri carotis atau arteri yang menuju ke otak akan menyebabkan

terjadinya stroke non hemorragik (Corwin, 2009).

c. Hubungan Kadar HDL (High Density Lipoprotein) Dengan

Kejadian Stroke

Hasil penelitian ini juga menunjukkan kadar HDL (high density

lipoprotein) pasien di RSUD Wates Kulon Progo dari 60 responden

yang memiliki kadar HDL (high density lipoprotein) rendah sebanyak

52 responden (53,1%) mengalami stroke non hemorragik, dan

sebanyak 8 responden (8,2%) mengalami stroke hemorragik, hal ini

sesuai dengan penelitian Mahama, Laulo, dan Tumboimbela (2016),

yang menyatakan bahwa 69 responden (32,5%) responden yang kadar

HDL (high density lipoprotein) rendah mengalami stroke iskemik atau

stroke non hemorragik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara HDL (high density lipoprotein) dengan stroke dengan nilai p

value 0,047 (p<0,005) sejalan dengan penelitian Basuki, Hakim, dan

Jenie, (2012) menyatakan bahwa terdapat hubungan antara HDL (high

density lipoprotein) dengan kejadian stroke dengan nilai p value 0,038

(p<0,05).

Kadar HDL (high density lipoprotein) yang rendah dapat

meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah dalam arteri karotis

yang dapat menyebabkan risiko terjadinya stroke. Sedangkan kadar

HDL (high density lipoprotein) yang terlalu rendah sama kadar LDL

(low density lipoprotein) yang diiringi dengan adanya peningkatan

kadar LDL (low density lipoprotein) terlalu tinggi dapat memicu

pembentukan plak dalam areteri dan berpotensi menghambat aliran

darah keseluruh organ dan otak (Pujrini, 2009).

Page 32: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

51

HDL (high density lipoprotein) merupakan lipoprotein yang

berfungsi untuk mengangkut kolesterol yang berlebih yang terdeposit

di dalam pembuluh darah maupun jaringan tubuh lainnya menuju ke

hepar untuk di eliminasi melalui traktus gastrointestinal. Semakin

tinggi kadar HDL (high density lipoprotein), maka akan semakin besar

pula kapasitas untuk memindahkan kolesterol dan mencegah sumbatan

berbahaya (arterosklerosis) yang berkembang di pembuluh darah. HDL

(high density lipoprotein) juga membantu pembuluh darah agar tetap

berdilatasi, sehingga menimbulkan aliran darah yang lebih lancar.

Selain itu, HDL (high density lipoprotein) juga dapat mengurangi

cedera pada pembuluh darah melalui efek antioksidan dan anti

inflamasi. Risiko kelainan vaskuler dapat terjadi apabila ada kelainan

profil lipid yang utama, yaitu kenaikan kolesterol, kenaikan trigliserida,

kenaikan LDL (low density lipoprotein), serta penurunan HDL (high

density lipoprotein) (Purnomo, Widjajanto, dan Sulistyarini, 2017).

d. Hubungan Kadar Trigliserida Dengan Kejadian Stroke

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kadar trigliserida

pasien di RSUD Wates Kulon Progo dapat dilihat bahwa dari 81

responden yang memiliki kadar trigliserida optimal sebanyak 76

(77,6%) mengalami stroke non hemorragik, dan sebanyak 5 responden

(5,1%) mengalami stroke hemorragik, hal ini sesuai dengan penelitian

Mahama, Laulo, dan Tumboimbela (2016), yang menyatakan bahwa

107 responden (50,4%) yang memiliki kadar trigliserida optimal

mengalami stroke iskemik atau stroke non hemorragik.

Dalam penelitian ini terdapat hubungan antara kadar trigliserida

dengan kejadian stroke, dengan nilai p value 0,000. Menurut Hakim,

(2013), tidak terdapat hubungan yang signifikan antara trigliserida

dengan kejadian stroke dengan nilai p value 0,0801, tetapi menurut

menurut Sudoyo (2013) menyebutkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara kadar trigliserida dengan kejadian stroke dengan nilai

p value 0,001.

Page 33: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

52

Dalam tubuh kadar trigliserida di simpan dalam sel lemak

dalam tubuh. Lipoprotein merupakan sutu senyawa pembawa

trigliserida dan lemak-lemak yang lain untuk diedarkan ke seluruh

tubuh. Trigliserida tersusun dari 90% lemak dalam makanan. Tubuh

membutuhkan trigliserida untuk energi, tetapi bila jumlah trigliserida

terlalu banyak akan buruk bagi arteri, tetapi kadar trigliserida yang

tinggi tidak selalu meningkatkan risiko terjadinya aterosklerosis

maupun penyakit ateri koroner (Pujarini, 2009). Hubungan untuk

kejadiannya suatu penyakit stroke, trigliserida tidak dapat berdiri

sendiri sebagai mana faktor penyebab karena masih ada faktor

penyebab yang mendukung terjadinya stroke seperti usia, obesitas, dan

penyakit diabetes (Wardaini, 2012).

3. Jenis Stroke pasien di RSUD Wates Kulon Progo.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien

stroke yang ada di RSUD Wates Kulon Progo yaitu stroke non hemorragik

yaitu sebesar 89 responden (90,8%) sejalan dengan menurut hasil

penelitian Laulo, Mahama, dan Tumbaimbela (2016) didapatkan bahwa

profil lipid lebih berpengaruh terhadap kejadian stroke iskemik (stroke non

hemorragik) dari pada stroke hemorragik. Kadar kolesterol total, kolesterol

HDL (high density lipoprotein), kolesterol LDL (low density lipoprotein)

dan trigliserida pada penelitian ini masih lebih banyak dalam batas normal

atau yang diinginkan.

Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaudry

dkk (2014), bahwa kadar profil lipid pada pasien stroke iskemik (stroke

non hemorragik) dan stroke hemorragik dalam batas normal atau yang

diinginkan lebih banyak didapatkan dan mereka juga menjelaskan bahwa

terdapat hubungan yang positif antara kadar kolestrol dengan stroke

iskemik (stroke non hemorragik) tapi tidak dengan stroke hemorragik.

Stroke iskemik (stroke non hemorragik) merupakan suatu kondisi

yang terjadi karena pembuluh darah yang memasok darah ke otak

Page 34: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

53

tersumbat. Kondisi seperti ini terjadi karena adanya penumpukan lemak

yang melapisi pembuluh darah atau terjadi atersklerosis (Wang dkk, 2013).

C. Keterbatasan Penelitian

1. Kesulitan Penelitian

Penelitian ini mengalami keterbatasan serta kendala seperti ada

beberapa nomer rekam medis yang berkasnya tidak ada.

2. Kelemahan

Kelemahan yang dimiliki oleh penelitian ini adalah penelitian ini

hanya menggunakan lembar observasi yang hanya melihat sesuai data yang

ada di rekam medis, yang tidak melihat faktor-faktor penyebab stroke yang

lainnya sperti kebiasaan merokok, aktivitas, dan riwayat keluarga.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

54

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian serta pembahasan tentang hubungan profil

lipid dengan kejadian stroke di RSUD Wates Kulon Progo dapat disimpulka

bahwa :

1. Terdapat hubungan antara profil lipid dengan kejadian stroke di RSUD

Wates Kulon Progo dengan rincian hubungan kadar kolesterol total

dengan p value sebesar 0,009 (p<0,05), kadar LDL (low density

lipoprotein) dengan p value 0,021 (p<0,05), kadar HDL (high density

lipoprotein) p value sebesar 0,047 (p<0,05), kadar trigliserida p value

sebesar 0,000 (p<0,05).

2. Karakteristik responden di RSUD Wates Kulon Progo sebagian besar

berjenis kelamin laki-laki sebanyak 60 responden (61,2%), dengan rata-

rata pada usia 60-74 tahun sebanyak 40 responden (40,8%), dengan

tingkat pendidikan SD sebanyak 44 responden (44,9%), dan sebagian

besar bekerja sebagai tani sebanyak 35 responden (35,7%).

3. Tingkat profil lipid yang meliputi kadar kolesterol total pada responden di

RSUD Wates Kulon Progo sebagian besar adalah optimal sebanyak 70

responden (71,4%). Kadar LDL (low density lipoprotein) pada responden

di RSUD Wates Kulon progo sebagian besar adalah dalam rentang

optimal sebanyak 65 responden (66,3%). Kadar HDL (high density

lipoprotein) pada responden di RSUD Wates Kulon Progo sebagian besar

adalah dalam rentang rendah 60 responden (61,2%). Dan kadar trigliserida

pada responden di RSUD Wates Kulon progo sebagian besar adalah dalam

rentang optimal yaitu sebanyak 81 responden (82,7%).

4. Jenis stroke pasien di RSUD Wates Kulon Progo sebagian besar adalah

jenis stroke non hemmoragik yaitu sebanyak 89 responden (90,8%).

5. Angka kejadian stroke berdasarkan profil lipid yang meliputi kadar

kolesterol total, kadar LDL (low density lipoprotein), kadar HDL (high

density lipoprotein), kadar trigliserida sebagian besar responden

Page 36: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

55

mengalami stroke non hemorragik yaitu sebesar 89 responden (90,8%),

dan stroke hemorragik sebanyak 9 responden (9,2%).

B. Saran

1. Bagi RSUD Wates Kulon Progo.

Sebagai informasi bagi Rumah Sakit, agar lebih memberi pendidikan

kesehatan tentang pentingnya mempertahankan profil lipid dalam kadar

normal.

2. Bagi Pasien Stroke.

Sebagai gambaran untuk menerapkan pola hidup sehat khususnya dalam

mempertahankan kadar profil lipid dalam kadar normal, dengan cara :

a. Banyak Berolahraga

Banyak melakukan olahraga minimal 30-60 menit perhari,

dapat meningkatkan kadar HDL (kadar kolesterol yang baik bagi

tubuh), dan mengurangi kadar LDL (kadar kolesterol yang tidak baik

bagi tubuh).

b. Menurunkan Asupan Nutrisi Lemak Jenuh

Kandungan lemak jenuh dalam tubuh dapat meningkatkan

kadar LDL (Low density lipoprotein) yang tidak baik bagi kesehatan,

yang akan menyebabkan penyumbatan pembuluh darah. Contoh lemak

jenuh antara lain seperti daging, minyak kelapa, yang di panaskan pada

tingkat yang tinggi ataupun yang di pakai secara berulang-ulang secara

berlebihan.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya.

Sebagai gambaran serta informasi bagi peneliti selanjutnya agar dapat

meneliti faktor-faktor lain yang berhubungan dengan profil lipid seperti

pola makan, faktor sosiodemografi, dan faktor genetik.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

56

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier Sunita. (2009), Prinsip Dasar Ilmu Gizi, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta.

American Heart Association. (2013), Kejadian Stroke, Diunduh pada tanggal 10

November 2016 dari http://www.AHA.int/topics/stroke/en.htm.

American Heart Assocition. (2012), Stroke Risk Factor,

http://stroke.ahajournals.org, Diakses tanggal 1 Juni 2017.

Aini, A.Q., Nirlawati D.D., & Pujarini, L.A. (2016), Perbedaan Kadar Kolesterol

Total Antara Penderita Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik,

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, Biomedika, volume 2

tahun 2016.

Ariani,T. A. (2012), Sistem Neurobehaviour, Salemba Medika, Jakarta.

Arikunto, S. (2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta,

Jakarta.

Basuki.R, Hakim R.A.S, dan Jenie. M. N. (2013), Hubungan Antara High Desity

Lipoprotein –Cholesterol (HDL-C) Dengan Kejadian Stroke, UMS.

Botham. (2008), Biokimia Herper, Edisi 27, Penerbit : Buku Kedokteran EGC,

Jakarta.

Brunner & Suddarth. (2013), Keperawatan Medikal-Bedah, EGC, Jakarta.

Bustam, M.N. (2015), Manajemen Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Rineka

Cipta : Jakarta.

Chaudhury SR, Ghosh S, Kar D. Comparative Lipid Profile Study Between

Ischemic and Hemorrhagic Stroke. J Chem Pharm Res. 2014;6(11):20-27

Chistina, F.F. dan Martini Santi. (2016), Hubungan Antara Sindrom Metabolik

dengan Kejadian Stroke, Jurnal Berkala Epidemiologi, Vol, 4. No 1

Januari 2016, 25-36, Universitas Airlangga, Surabaya.

Fauziah, E., Yarlitasari, D., & Muhsinin, M. (2016), Analisis Faktor-Faktor yang

berhubungan dengan Kejadian Stroke Non Hemoragik di RSUD dr. H.

Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, Universitas Muhammadiyah

Banjarmasin, Caring, 2(2), 54-72.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

57

Go, et al,. (2014), Heart Disease and Stroke Statistics-2014 Update: A Report From

the American Heart Association, Circulation, 128:00-00.

Goetz, C.G. (2007), Text Book Of Clinical Neurology, 2nd, Elsevier, Chicago.

Hakim, R, A, S . (2013), Hubungan Antara Dyslipidemia Dengan Kejadian Stroke

Di Bangsal Rawat Inap Irna B1 Bagian Neurologi Rumah Sakit Umum

Pusat Dr Kariadi, Semarang, UMS.

Hamzah, Nurhikmah, dan Solehin, M. M , (2016), Analisis Faktor Risiko Kejadian

Stroke Di Rsud Balangan Dan Puskesmas Kabupaten Balangan Tahun 2016,

Caring, Vol.2, No.2, Maret 2016.

Hidayat A. (2007), Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan, Pustaka, Jakarta.

Hidayat, A. (2011), Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa Data,

Salemba Medika, Jakarta.

Kee JL. (2008). Pedoman Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik, Penerbit Buku

Kedokteran EGC, Cetakan I Edisi 6, Jakarta.

Kemenkes RI. (2013), Situasi Kesehatan Jantung Pusat Data dan Informasi :

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta Selatan.

Mahama Corry N., Laulo Astrid., Tumboimbela Melke J. (2016), Gambaran Profil

Lipid Pada Pasien Stroke Iskemik Dan Stroke Hemoragik Yang Di Rawat

Inap Di Irina F RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Juli 2015-

Juni 2016,Universitas Sam Ratulangi Manado, Jurnal e-Clinic (eCl), Vol

4 Nomor 2 Juli-Desember 2016.

Mahdani W., Mutiawati E., Putri N.M. (2017), Hubungan Derajat Stroke Terhadap

Status Kognitif Pada Stroke Iskemik Di Poliklinik Saraf Rumah Sakit

Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh, Jurnal Ilmiah Mahasiswa

Medisia, Vol 2 Nomor 1:61-67.

Mahmood A., Sharif M.A., Khan M.N., Ali U.Z. (2010), Comparison of Serum

Lipid Profile in Ischaemic and Haemorrhagic Stroke, JCPSP, 20(5):317-

20.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

58

Manurung, R. D. (2015), Hubungan Faktor Predisposisi Dan Faktor Pencetus

Terhadap Kejadian Stroke Dipoli Neurologi Rsud Dr. Pirngadi Medan

Tahun 2014, Poltekes Kemenkes Medan, Jurnal Pannmed.

Mardjono M., Sidharta P. (2010), Neurologi Klinis Dasar, Dian Rakyat, Jakarta.

Masterjohn. C. (2009), Cholesterol and Stroke,

http://www.westonaprice.org/health-topics/cholesterol-and-stroke/,

Diakses pada tanggal 1 Juni 2017.

Morton, P.G., Dorrie K.F. (2012), Keperawatan kritis, Vol 1, EGC, Jakarta.

_____________________(2012). Keperawatan kritis, Vol 2, EGC, Jakarta.

National Cholesterol Education Program. (2001)

Notoadmojo, S. (2007), Metode Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.

Notoatmodjo, S. (2012), Metodelogi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta

Nursalam. (2011), Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu

Keperawatan, Rineka Cipta.1, Jakarta.

Nursalam. (2013), Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional, Salemba Medika, Jakarta.

Price, A. S., Wilson M. L. (2006), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Alih Bahasa : dr. Brahm U, Penerbit, ECG, Jakarta.

Pujiarini. (2009), Dislipidemia Pada Penderita Stroke Dengan Demensia Di RS Dr.

Sardjito Jogjakarta, Biomedika. Volum 1 Nomer 2 Tahun 2009,

Jogyakarta.

Purnomo, R.T., Widjajanto, E., dan Sulistyarini., I. (2017), Analisis Faktor-Faktor

Yang Mempengaruhi Kejadian Stroke Akut Pada Pasien Stroke Yang

Dibawa Ke Instalasi Gawat Darurat Rsi Klaten, Motorik, Vol .12 Nomor

24, Februari 2017

Riset Kesehatan Dasar. (2013), Prevalensi Penderita Stroke Di Daerah Istimewa

Yogyakarta, Diunduh pada tanggal 3 November 2016 dari

http://www.riskesdes.go.id.

Riyadina. (2011), Determinan Penyakit Stroke. Badan Penelitian Dan

Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republic Indonesia,

Page 40: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

59

Direktorat Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan Menteri

Kesehatan Republik Indonesia.

Robbins & Cotran. (2009), Dasar Patologis Penyakit, EGC, Jakarta

Smeltzer Suzanne C. (2005), Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bruenner &

suddarth, Alih bahasa Agung Waluyo, dkk. Editor Monica Ester, dkk, Ed,

8, EGC, Jakarta.

Soebroto, L. (2010), Hubungan antara kadar LDL Kolesterol Pada Penderita Stroke

Di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta, Doctoral dissertation, UNS.

Soeharto. (2008), Serangan Jantung dan Stroke Hubungannya dengan Lemak dan

Kolesterol, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Stroke Foundation. (2014), All About Stroke, Tersedia dalam

http://strokefoundation.com.au/~/media/strokewebsite/resources/factshee

ts/nsf_factsheet_english20141.ashx?la=en diakses pada tanggal 12

Desember 2016.

Stroke Statistics. (2013), The Stroke Association.

Sudoyo. (2013), The Influence Risk Factors Of Stroke On Diabetes Mellitus In Dr H.

Moh Anwar Sumenep Hospital, Jurnal Kesehatan Wiraraja Medika, UNIJA

Sumenep

Sugiyono. (2014), Metode Penelitian Kuantitatif, Alfabeta, Bandung.

Surbakti, K. P., & Rambe, A. S. (2015), Hubungan Kadar Low-Density Lipoprotein

Cholesterol dengan Kejadian Stroke dan Keparahan Stroke Akut,

Universitas Sumatera Utara, Neurona vol. 32.

Suryono, & Setiawan, A. (2010), Metodelogi Penelitian kebidanan, Nuha Medika,

Jakarta.

Tobing, Lumban. (2007), Hubungan Sistem Tubuh Terhadap Kejadian Stroke Di

Desa Banyuwangi, skripsi, UGM, Yogyakarta.

Wang Dkk (2013) Wang X., Dong Y., Qi X., Huang C., Hou L.,2013. Cholesterol

Levels and Risk of Hemorrhagic Stroke. Stroke. 10:1833-9

Wardini, L. (2012), Hubungan Kadar Trigliserida Puasa Dengan Kejadian Stroke

Iskemik, Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara, Medan.

Page 41: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

60

Wijaya Andra S. & Putri Yessie M. (2013), Keperawatan Medikal Bedah

(Keperawatan Dewasa), Nuha Medika, Yogyakarta.

Williams., Lippincot & Wilkins. (2012), Kapita Selekta Penyakit, EGC, Jakarta.

Page 42: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

80

Page 43: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

81

Page 44: HUBUNGAN ANTARA PROFIL LIPID DENGAN KEJADIAN STROKE …repository.unjaya.ac.id/2032/2/NOVY PRATIWI_2213096_pisah.pdf · Berdasarkan prosesnya stroke dibagi menjadi 2 yaitu stroke

82