hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

112
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Ujian Sarjana Psikologi Oleh HOTPASCAMAN. S 041301092 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA GENAP, 2008/2009 Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Upload: hoangminh

Post on 25-Jan-2017

229 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF

DENGAN KONFORMITAS PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan

Ujian Sarjana Psikologi

Oleh

HOTPASCAMAN. S

041301092

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

GENAP, 2008/2009

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 2: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN

KONFORMITAS PADA REMAJA

Hotpascaman dan Irmawati

Abstrak

Kehadirann bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise), pusat

perbelanjaan (shopping center), supermarket, yang ada saat ini menjadi komoditas

masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono, 2002). Kondisi ini pada gilirannya

menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun lebih dikenal

sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Menurut Jatman (1987) pengaruh

konsumtivisme sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja menjadi

sasaran berbagai produk perusahaan.

Menurut Sumartono (2002), salah satu faktor munculnya perilaku

konsumtif adalah faktor eksternal yaitu kelompok referensi. Kelompok referensi

sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam hal ini yang termasuk ke

dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan sebaya oleh remaja atau

peergroup (Dacey & Kenny, 1997).

Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) membuktikan

adanya pengaruh peer group pada remaja itu sendiri yaitu berupa peer pressure

(tekanan kelompok sebaya). Remaja yang berada di bawah peer pressure

cenderung untuk conform (konform), untuk menilai, meyakini atau bertindak

sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya

(Santrock, 1998). Myers (2005) konformitas adalah perubahan perilaku ataupun

keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Dasar pembentuk konformitas

yaitu pengaruh normatif dan informasional (Meyers, 2005). Pada pengaruh

normatif seseorang mengalah pada tekanan kelompok karena seseorang ingin

sesuai dengan norma atau standard kelompok, sedangkan pengaruh informasional

terjadi ketika seseorang menyesuaikan diri karena perilaku orang lain memberikan

informasi yang berguna.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku konsumtif

dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan informasional

pada 73 orang remaja.

Metode analisa yang digunakan adalah korelasi pearson produk momen.

Hasil menunjukkan bahwa terdapat hubungan perilaku konsumtif dengan

pengaruh normatif sebesar (r = 0.367) dan hubungan perilaku konsumtif dengan

pengaruh informasional sebesar (r= 0.265).

Kata kunci: Perilaku konsumtif, Pengaruh normatif, Pengaruh informasional

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 3: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

KATA PENGANTAR

Ucapan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas kasih

karunia-Nya yang memberi jaminan keselamatan penyertaan sampai

selamalamanya. Ia mengizinkan suka dan duka terjadi untuk mendatangkan

kebaikan dalam mempersiapkan penulis menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dan

segala sesuatu diizinkan-Nya terjadi untuk menunjukkan bahwa Ia baik

senantiasa. Skripsi ini merupakan suatu karya ilmiah yang disusun sebagai salah

satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Studi Psikologi Fakultas

Psikologi Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini berjudul “Hubunngan antara

perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja”. Dalam menyelesaikan

skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, bimbingan dan dukungan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu penulismengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. dr. Chairul Yoel, Sp. A(K) selaku dekan Fakultas Psikoogi

Universitas sumatera utara.

2. Ibu Prof. Dr. Irmawati, psikolog, selaku dosen pembimbing selaku dosen

pembimbing skripsi. Terima kasih atas kesabaran, bimbingan serta waktu

yang ibu luangkan. sehingga penelitian ini dapat selesai tepat pada

waktunya.

3. Ibu Ika Sari Dewi, S.psi, psi selaku dosen pembimbing akademik. Terima

kasih buat nasehat dan tuntunan yang Ibu berikan. Nasehat-nasehat Ibu

akan penulis ingat, walaupun terkesan agak cerewet namun penulis

bersyukur atas ketulusan yang penulis rasakan dari Ibu.

4. Staff dan pegawai, Terimakasih atas pelayanan yang diberikan kepada

mahasiswa, sehingga birokrasi bias berjalan dengan semestinya.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 4: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

5. Seluruh Staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

Terutama buat ibu Etty Rahmawaty, Kak Ridhoi M.si, Pak Eda danta

M.si, Terimaskasih atas masukan-masukan dalam mempersiapkan skripsi

ini pada waktunya.

6. Secara keseluruhan angkatan 2004, 2005 dan 2006 yang telah memberi

semangat bagi penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan

saudara-saudara semua. Seluruh isi skripsi ini menjadi tanggung jawab penulis.

Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu

penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun agar skripsi ini

dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

penelitian selanjutnya yang sejenis.

Medan Juli 2009

Hotpascaman S

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 5: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………...........1

B. Perumusan Masalah……………………………...……...........9

C. Tujuan Penelitian……………………………………..............9

D. Manfaat Penelitian………………………………………........9

E. Sistematika penulisan………………………………………..10

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Perilaku konsumtif

1. Pengertian perlaku konsumtif...……….......……………....12

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif.......13

3. Indikator Perilaku Konsumtif.………..………...………...13

B. Konformitas

1. Pengertian Konformitas...........………...……………… .. 16

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Konformitas................17

3. Dasar pembentuk Konformitas …....................................18

C. Remaja....................................................................................19

D. Hubungan antara Perilaku Konformitas dengan Perilaku

konsumtif pada remaja……………………………………...22

E. Hipotesa……………………………………………………..24

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Identifikasi Variabel Penelitian………………………….....25

B. Definisi Operasional

1.Perilaku Konsumtif..……………………………...……....25

2. Konformitas...........…………………………......……......26

C. Populasi dan Metode Pengambilan sampel

1. Populasi dan Sampel……………………………..............28

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 6: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

2. Teknik Pengambilan Sampel.......………......………...........28

3. Jumlah Sampel Penelitian.....................................................28

D. Instrumen/ Alat ukur yang digunakan

1. Skala Perilaku Konsumtif..………………………...............30

2. Skala Konfotmitas…………………….................................33

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji Validitas..........................................................................34

2. Uji Daya beda item...............................................................35

2. Uji Reliabilitas......................................................................35

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian..............................................38

G. Metode Analisa data................................................................39

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Analisa Data

1. Gambaran subjek Penelitian

a. Gambaran subjek berdasarkan Usia...............................41

b. Gambaran subjek berdasarkan JenisKelamin................42

2. Hasil Uji Asumsi

a. Uji Normalitas................................................................42

b. Uji Linieritas................................................................. 45

3. Hasil Utama Penelitian ..........................................................46

4. Hasil Tambahan......................................................................48

B. Pembahasan..............................................................................53

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...............................................................................57

B. Saran.........................................................................................58

DAFTAR PUSTAKA………………….........…………………………….....59

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 7: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab

Skala Perilaku konsumtif 31

Tabel 2 Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba 32

Tabel 3 Cetak biru Skala konformitas sebelum uji coba 33

Tabel 4 Cetak Biru Skala Perilaku konsumtif setelah uji coba 36

Tabel 5 Cetak Biru Skala Konformitas setelah uji coba 37

Tabel 6 Gambaran Subjek berdasarkan Usia 41

Tabel 7 Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin 42

Tabel 8 Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 43

Tabel 9 Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif 45

Tabel 10 Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional 46

Tabel 11 Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang

didasarkan pada Pengaruh Normatif 47

Tabel 12 Hasil Model Summary pada analisa regresi 47

Tabel 13 Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang

didasarkan pada Pengaruh Informasional 48

Tabel 14 Hasil Model Summary pada analisa regresi 48

Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan

pengaruh informasional 49

Tabel 16 Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif 49

Tabel 17 Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik 50

Tabel 18 Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik 50

Tabel 19 Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif 51

Tabel 20 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik 51

Tabel 21 Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik 51

Tabel 22 Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional 52

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 8: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Tabel 23 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean

empirik 52

Tabel 24 Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean

hipotetik 53

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 9: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Gambaran Normalitas Skala Perilaku Konsumtif

Gambar 2. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh normatif)

Gambar 3. Gambaran Normalitas Skala Konformitas (Pengaruh informasional)

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 10: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A : Data Try Out dan Uji Daya Beda dan Reliabilitas Aitem

Lampiran B : Skala Kemandirian dan Skala Kecenderungan Berwirausaha

Lampiran C : Data Penelitian dan Hasil Penelitian

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 11: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap hari masyarakat diperhadapkan dengan begitu banyak iklan-iklan,

dan sugesti promo-promo produk. Semua hal diatas berujung pada satu hal yaitu

membujuk para konsumen untuk membeli suatu produk, dan inilah yang menjadi

tugas para pelaku pasar dalam mengambil langkah ataupun strategi dalam

menguasai pasar. Bahkan, para pelaku bisnis maupun pengusaha banyak

mengeluarkan biaya yang tidak sedikit dalam mensukseskan tujuan ini, disamping

persaingan antar mereka (Rusich, 2008).

Menjamurnya bisnis oleh para pengusaha seperti waralaba (franchise),

pusat perbelanjaan (shopping center), supermarket, toserba (toko serba ada) yang

ada saat ini menjadi komoditas masyarakat terutama bagi remaja (Sumartono,

2002). Kehadirannya, yang dianggap eksklusif seakan menjadi simbol peradaban

manusia dan mampu menyulap wajah dunia menuju suatu kondisi yang

konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend atau gaya hidup baru. Kondisi ini

pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya konsumer ataupun

lebih dikenal sebagi konsumtif (Sumartono, 2002). Budaya konsumtif tersebut

membentuk seseorang untuk melakukan perilaku konsumtif. Menurut Yasraf A.

Piliang (dalam Sumartono, 2002) budaya konsumtif ini tidak hanya memunculkan

sifat fungsional dalam pemenuhan kebutuhan manusia, namun juga bersifat

materi sekaligus simbolik seperti halnya mengkonsumsi produk-produk yang

lebih mengarah ke pembentukan identitas para pengguna ataupun pemakai produk

tersebut. Sejalan dengan itu, Sembiring (dalam Budaya Konsumerisme, 2008)

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 12: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

memperjelas bahwa orang yang konsumtif dapat dikatakan tidak lagi

mempertimbangkan fungsi atau kegunaan ketika membeli barang melainkan

mempertimbangkan prestise yang melekat pada barang tersebut. Hal ini sesuai

dengan yang dikemukakan Albarry (1994) bahwa arti kata konsumtif (consumtive)

adalah boros atau perilaku yang boros, yang mengonsumsi barang atau jasa secara

berlebihan. Dalam artian luas konsumtif adalah perilaku berkonsumsi yang boros

dan berlebihan, yang lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan, serta

tidak ada skala prioritas atau juga dapat diartikan sebagai gaya hidup yang

bermewah-mewah.

Perilaku konsumtif menurut Lubis (dalam Sumartono, 2002) merupakan

suatu perilaku yang tidak didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan

karena adanya keinginan yang mencapai taraf yang tidak rasional lagi. Sedangkan

menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) (dalam Lina & Rosyid ,

1997) memberikan batasan perilaku konsumtif sebagai kecenderungan manusia

untuk menggunakan konsumsi tanpa batas, dan lebih mementingkan faktor

keinginan daripada faktor kebutuhan.

Menurut Anggasari (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah

tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan sehingga

sifatnya menjadi berlebihan. Dalam (Konsumerisme, 2008) perilaku konsumtif

terjadi ketika seseorang tidak mendasari pembelian dengan kebutuhan namun juga

semata-mata demi kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros

Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh

faktor internal dan faktor eksternal. Adapun faktor internal yang berpengaruh pada

perilaku konsumtif individu adalah motivasi, harga diri, observasi, proses belajar,

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 13: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

kepribadian dan konsep diri sedangkan faktor eksternal yang berpengaruh pada

perilaku konsumtif individu adalah kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok

social dan referensi serta keluarga. Menurut Loc (dalam Sumartono, 2002), pada

faktor eksternal pembentuk perilaku konsumtif ini terkhususnya pada pengaruh

yang dihasilkan oleh kelompok referensi, seseorang akan melakukan perilaku

konsumtif dengan mengacu pada apa yang ditentukan oleh kelompok

referensinya. Kelompok referensi ini sangat kuat dalam mempengaruhi individu,

hal ini terkait dengan akan adanya pengakuan dari kelompok tersebut terhadap

individu yang ada di dalamnya.

Hal ini sesuai dengan Schiffmann dan Kanuk (2004), dalam buku consumer

behavior memperjelas bahwa kelompok referensi memiliki pengaruh kuat,

dikarenakan kelompok referensi ini merupakan tempat bagi individu untuk

melakukan perbandingan, memberikan nilai , informasi dan menyediakan suatu

bimbingan ataupun petunjuk untuk melakukan konsumsi.

Kelompok referensi sangat erat kaitannya dengan kelompok sosial, dalam

hal ini yang termasuk ke dalam kelompok referensi adalah kelompok pertemanan

sebaya oleh remaja atau peergroup (Dacey & Kenny, 1997). Sebagaimana yang

telah disebutkan sebelumnya bahwa remaja menjadi komoditas yang paling utama

dalam budaya konsumtif. Hal ini sejalan dengan Jatman (1987) pengaruh

konsumtivisme yang sangat dominan terjadi pada remaja, sehingga remaja

menjadi sasaran berbagai produk perusahaan. Hal yang sama diungkapkan oleh

Segut (2008) kelompok usia yang sangat konsumtif adalah kelompok remaja.

Dikarenakan pola konsumsi terbentuk pada masa ini. Segut (2008) juga

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 14: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

mengatakan bahwa perilaku konsumtif pada remaja, juga didorong adanya

perubahan trend ataupun mode yang secara cepat diikuti remaja.

Masa remaja merupakan masa yang penting dalam pencapaian identitas

diri dimana seorang remaja cenderung untuk terlibat dalam pertemanan sebaya

(peer group) sebagai kelompok sosial atau kelompok referen mereka. Pencapaian

identitas ini melibatkan kecenderungan berkurangnya pengaruh ataupun kontrol

dari orangtua dan komitmen untuk lebih mandiri (Dacey dan Kenny, 1997).

Menurut Craig (1996) kelompok sebaya sangat berperan penting pada

remaja, karena remaja mencari dukungan untuk menghadapi perubahan fisik dan

emosional yang mereka alami. Rubin (dalam Dacey dan Kenny, 1997)

menambahkan pertemanan ataupun persahabatan yang dilakukan seorang remaja

bersama dengan individu sebayanya membuat remaja memiliki perasan dihargai,

memiliki kemampuan sosial seperti empati dan memahami sudut pandang orang

lain.

Brown, Clasen dan Eicher (dalam Dacey dan Kenny, 1997) melakukan

sebuah studi dalam membuktikan adanya pengaruh peer group pada remaja itu

sendiri. Kepada 1000 orang remaja ditanyakan tentang bagaimana kemauan

mereka untuk melakukan sesuatu yang diminta oleh teman mereka serta seberapa

banyak mereka merasa tertekan dari kelompok sebaya mereka untuk berperilaku.

Secara umum para remaja tersebut dilaporkan merasa tertekan dan tekanan

tersebut berasal dari teman sebaya. Tekanan dari kelompok sebaya ini disebut

dengan peer pressure (Dacey dan Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah

peer pressure cenderung untuk conform, untuk menilai, meyakini atau bertindak

sesuai dengan penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 15: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

(Santrock, 1998). Menurut Shaw (dalam Ginna, 2006) untuk dapat diterima dan

bergabung menjadi anggota kelompok sebaya, seorang remaja harus bisa

menjalankan peran dan tingkah laku sesuai dengan harapan dan tuntutan

kelompok sebaya. Keinginan untuk diterima dan diakui oleh kelompok teman

sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak berdaya untuk menghadapi

tekanan yang datang dari teman-temannya, yang ternyata cukup kuat untuk

mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey & Kenny, 1997). Sebagai

contoh Suyanto (2001) menjelaskan bahwa perilaku-perilaku yang menjurus pada

perilaku sosial menyimpang dikalangan remaja seperti mengkonsumsi minuman

keras dan narkoba dapat diakibatkan adanya pengaruh dan hasil belajar remaja

dari pergaulan yang sangat akrab dengan kelompok yang menerimanya.

Adanya sikap patuh tetapi lebih kepada mengalah ini biasanya dikenal

dengan istilah konformitas, yaitu perubahan perilaku seseorang dengan mengikuti

tekanan-tekanan dari kelompok (Asch dalam Sarwono, 1993). Pengertian yang

mirip dijelaskan oleh Myers (2003):

Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai :

”A change in behavior or belief to accord with others”.

Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama

dengan dengan orang lain.

Myers (2005) menambahkan bahwa konformitas pada kelompok mampu

membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan membuat

individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu tersebut..

Hal senada diungkapkan oleh Santrock (1998) bahwa konformitas muncul

ketika remaja mengadopsi sikap atau perilaku remaja lain dikarenakan adanya

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 16: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

tekanan yang nyata ataupun yang dibayangkannya. Tekanan itu timbul karena

remaja merasakan perbedaan yang ada antara dirinya dengan teman-temannya

yang menyebabkan ketidaknyamanan dalam dirinya bahkan meskipun teman-

temannya tidak menunjukkan perilaku tertentu untuk menekannya.

Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas yaitu

pengaruh normatif dan pengaruh informasional. Menurut Myers (2005) bahwa

pengaruh normatif pada konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan

keinginan atau harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota

kelompoknya. Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa

pengaruh normatif mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan

pengharapan kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai

dan agar terhindar dari penolakan. Sedangkan pengaruh informasional menurut

Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya keinginan dari individu

untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan bahwa informasi dari

kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi, sehingga individu

cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Pernyataan

ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh

informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian sebagai akibat

dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam mendapatkan

pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian.

Menurut Carmen (2008), kedua pengaruh diatas memiliki peranan dalam

diri seseorang di saat melakukan proses konsumsi. Carmen(2008) melanjutkan

bahwa pengaruh normatif memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi disaat

individu mengikuti peraturan kelompok, sedangkan pengaruh informasional

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 17: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu mendengarkan

pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk, individu

menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk yang akan

dikonsumsi.

Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor

kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku

konsumsi. Pernyataan ini, diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987)

bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan

dalam melakukan perilaku konsumsen.

Sebagaimana yang telah disebutkan diatas bahwa salah satu faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal, yaitu kelompok-

kelompok referensi. Dalam hal ini, bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial

dengan peer group-nya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan

Kenny, 1997).

Hubungan konformitas dengan perilaku kosumtif juga terjadi pada remaja

dengan cara mengikuti penampilan kelompok ataupun karena ingin diterima oleh

kelompok, misalnya warna baju yang sama, ataupun perlengkapan sekolah yang

sama.

Seperti yang diakui oleh Mega (17):

“Aku sering bareng belanja ama teman aku. sering juga sih... beli-beli

gitu karena teman aku juga beli .....habis .. aku juga di paksain tuk beli, yah

mau ga mau beli juga, terkadang berpikir juga kenapa dibeli kalo emang ga

butuh, ngeborosin duit aja.... yah tapi itu kan demi menjaga hubungan aku

ama teman aku, aq juga pengen di terima sebagai teman baik donk ,bukannya

apa-apa sih aku juga pernah paksain teman aku tuk beli.” (Komunikasi

Personal, Mega 2008)

Hal yang sama ditemukan pada Angel, seorang pelajar SMA disebuah

perguruan swasta.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 18: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

“Aku biasanya beli barang sama teman-teman. Kayak tas ini Kak, kami beli

Billabong. Aku warna biru, Cindy pink, Tresia warna ungu.” (Komunikasi

Personal, Angel, 2008)

Dari wawancara tersebut dapat dilihat adanya unsur perilaku membeli

yang tidak sesuai kebutuhan dilakukan semata-mata demi hubungan konformitas

yang telah dibentuk oleh remaja dengan peer group-nya dan juga terdapat unsur

kesenangan, sehingga menyebabkan seseorang menjadi boros yang dikenal

dengan istilah perilaku konsumtif. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg,

Sprott, Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa

disaat seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk,

dikarenakan adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga

dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian

ataupun konsumsi produk. Berdasarkan uraian dan fenomena-fenomena yang

telah diatas , penelitian ini ingin membuktikan hubungan antara konformitas dan

perilaku konsumtif pada remaja.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: “apakah ada hubungan antara perilaku konsumtif dan konformitas

pada remaja?”

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian untuk mengetahui hubungan antara perilaku konsumtif

dengan konformitas pada remaja.

D. Manfaat Penelitian

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 19: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Penelitian ini diharapkan akan membawa 2 (dua) manfaat, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dalam

pengetahuan ilmu psikologi, khususnya dalam bidang Psikologi Industri

Organisasi.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan informasi pada remaja dalam memahami perilaku

konsumtif dalam hubungannya dengan konformitas yang dimiliki remaja

pada kelompok sebayanya.

b. Diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai informasi

tambahan bagi penelitian berikutnya yang berhubungan dengan perilaku

konsumtif pada remaja.

E. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah:

BAB I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah penelitian,

permasalahan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, serta

sistematika penulisan.

BAB II : Landasan Teori

Bab ini memuat tinjauan teoritis yang menjadi acuan dalam

pembahasan masalah. Teori-teori yang dimuat adalah teori mengenai

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 20: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

konformitas, perilaku konsumtif dan remaja. Bab ini akan diakhiri

dengan memaparkan hipotesa penelitian.

Bab III : Metodologi Penelitian

Pada bab ini dijelaskan mengenai identifikasi variabel penelitian,

definisi operasional dari variabel penelitian, populasi dan metode

pengambilan sampel, alat pengumpulan data, uji validitas, uji daya

beda item dan reliabilitas alat ukur serta metode analisis data, serta

hasil uji coba alat ukur.

Bab IV : Analisa Data dan Pembahasan

Pada bab ini akan diuraikan gambaran subjek maupun responden

penelitian dilihat dari usia, jenis eklamin dan sebagainya. Pada bab ini

juga akan diuraikan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis

terhadap data, dan juga berisi pembahasan mengenai mengapa hipotesa

penelitian diterima ataupun ditolak.

Bab V : Kesimpulan dan Saran

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil

penelitian, serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis

untuk penelitian berikutnya.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 21: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perilaku Konsumtif

1. Pengertian Perilaku Konsumtif

Kata ”konsumtif” sering diartikan sama dengan ”konsumerisme”. Padahal kata

konsumerisme ini menurut kamus modern bahasa indonesia, mengacu pada segala

sesuatu yang berhubungan dengan konsumen. Lina & Rosyid (1997),

mengungkapkan bahwa tinjauan perilaku konsumtif perlu dilihat dari pemahaman

perilaku konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan

untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara

berlebihan atau bukan menurut kebutuhan untuk mencapai kepuasan yang

maksimal (Albarry, 1994).

Sumartono (2002) mengatakan bahwa perilaku konsumtif dapat diartikan

sebagai suatu tindakan menggunakan suatu produk secara tidak tuntas. Artinya

belum habis suatu produk dipakai, seseorang telah menggunakan produk jenis

yang sama dari merek lain atau membeli barang karena adanya hadiah yang

ditawarkan atau membeli suatu produk karena banyak orang yang menggunakan

produk tersebut

Sedangkan Lubis (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif

adalah perilaku yang tidak lagi berdasarkan pada pertimbangan yang rasional,

melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak

rasional lagi.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 22: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Anggasari (dalam Sumartono, 2002) mengatakan perilaku konsumtif

adalah tindakan membeli barang-barang yang kurang atau tidak diperhitungkan

sehingga sifatnya menjadi berlebihan.

Berdasarkan pengertian tentang perilaku konsumtif diatas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa perilaku konsumtif adalah perilaku membeli barang atau jasa

yang berlebihan tanpa pertimbangan rasional demi mendapatkan kepuasan hasrat

dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya yang bersifat berlebihan.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif

Menurut Sumartono (2002), munculnya perilaku konsumtif disebabkan oleh:

a. Faktor Internal

Faktor internal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah

motivasi, harga diri, observasi, proses belajar, kepribadian dan konsep diri.

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yang berpengaruh pada perilaku konsumtif individu adalah

kebudayaan, kelas sosial, kelompok-kelompok sosial dan referensi serta

keluarga.

3. Indikator Perilaku Konsumtif

Menurut Sumartono (2002), indikator perilaku konsumtif adalah :

a. Membeli produk karena iming-iming hadiah.

Individu membeli suatu barang karena adanya hadiah yang ditawarkan jika

membeli barang tersebut.

b. Membeli produk karena kemasannya menarik.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 23: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Konsumen sangat mudah terbujuk untuk membeli produk yang dibungkus

dengan rapi dan dihias dengan warna-warna yang menarik. Artinya

motivasi untuk membeli produk tersebut hanya karena produk tersebut

dibungkus dengan rapi dan menarik.

c. Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.

Konsumen mempunyai keinginan membeli yang tinggi, karena pada

umumnya konsumen mempunyai ciri khas dalam berpakaian, berdandan,

gaya rambut, dan sebagainya dengan tujuan agar konsumen selalu

berpenampilan yang dapat menarik perhatian orang lain. Konsumen

membelanjakan uangnya lebih banyak untuk menunjang penampilan diri.

d. Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau

kegunaanya).

Konsumen cenderung berperilaku yang ditandakan oleh adanya kehidupan

mewah sehingga cenderung menggunakan segala hal yang dianggap paling

mewah.

e. Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.

Konsumen mempunyai kemampuan membeli yang tinggi baik dalam

berpakaian, berdandan, gaya rambut, dan sebagainya sehingga hal tersebut

dapat menunjang sifat eksklusif dengan barang yang mahal dan memberi

kesan berasal dari kelas sosial yang lebih tinggi. Dengan membeli suatu

produk dapat memberikan symbol status agar kelihatan lebih keren dimata

orang lain.

f. Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang

mengiklankan.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 24: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Konsumen cenderung meniru perilaku tokoh yang diidolakannnya dalam

bentuk menggunakan segala sesuatu yang dapat dipakai tokoh idolanya.

Konsumen juga cenderung memakai dan mencoba produk yang

ditawarkan bila ia mengidolakan publik figure produk tersebut.

g. Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan

menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.

Konsumen sangat terdorong untuk mencoba suatu produk karena mereka

percaya apa yang dikatakan oleh iklan yaitu dapat menumbuhkan rasa

percaya diri. Cross dan Cross (dalam Hurlock,1997) juga menambahkan

bahwa dengan membeli produk yang mereka anggap dapat mempercantik

penampilan fisik, mereka akan menjadi lebih percaya diri.

h. Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).

Konsumen akan cenderung menggunakan produk jenis sama dengan

merek yang lain dari produk sebelumnya ia gunakan, meskipun produk

tersebut belum habis dipakainya.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 25: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

B. Konformitas

1. Pengertian Konformitas

Myers (2005) mengartikan konformitas sebagai :

”A change in behavior or belief to accord with others”.

Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun keyakinan agar sama dengan

dengan orang lain.

Asch (dalam Feldman, 1995) mendefinisikan konformitas sebagai perubahan

dalam sikap dan perilaku yang dibawa seseorang sebagai hasrat untuk mengikuti

kepercayaan atau standar yang ditetapkan orang lain. Konformitas juga diartikan

sebagai bujukan untuk merasakan tekanan kelompok meskipun tidak ada

permintaan langsung untuk tunduk pada kelompok (Deux, Dane & Wrigthsman,

1993). Sedangkan Feldman (1995) mengatakan:

“a change in behavior or attitudes brought about by a desire to follow the

beliefs or standards of others.”

Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun sikap yang disesuaikan

untuk mengikuti keyakinan atau standar kelompok.

Franzoi (2003) mendefinisikan konformitas sebagai:

“ A yielding to perceived group pressure by copying their behavior and believe of

others”.

Konformitas adalah kemampuan mempersepsikan tekanan kelompon dengan

jalan meniru perilaku dan keyakinan orang lain yang ada di kelompok tersebut.

Berdasarkan pengertian yang dipaparkan sebelumnya, dapat diambil

kesimpulan bahwa konformitas adalah perubahan sikap dan perilaku individu

sesuai dengan standar ataupun harapan yang dibentuk kelompok agar individu

dapat diterima dan dipertahankan di dalam kelompok tersebut dan sebagai bentuk

interaksi yang terjadi di dalam kelompok .

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 26: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konformitas

Menurut Myers (2005) faktor-faktor yang mempengaruhi individu untuk

konform adalah:

a. Group size

Semakin besar jumlah anggota kelompok , semakin besar pula

pengaruhnya terhadap individu.

b. Cohession

Cohession merupakan perasaan yang dimiliki oleh anggota dari kelompok

dimana mereka merasa ada ketertarikan dengan kelompok. Myers (2005)

menambahkan semakin seseorang memiliki kohesif dengan kelompoknya

maka semakin besar pengaruh dari kelompok pada individu tersebut.

c. Status

Dalam sebuah kelompok bila seseorang memilki status yang tinggi

cenderung memiliki pengaruh yang lebih besar, sedangkan orang yang

memiliki status yang rendah cenderung untuk mengikuti pengaruh yang

ada.

d. Public Response

Ketika seseorang diminta untuk menjawab secara langsung pertanyaan di

hadapan publik, individu cenderung akan lebih konform , daripada

individu tersebut diminta untuk menjawab dalam bentuk tulisan.

e. No Prior Comitment

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 27: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Seseorang yang sudah memutuskan untuk memiliki pendiriannya sendiri,

akan cenderung mengubah pendiriannya di saat individu tersebut

dipertunjukkan pada adanya aspek tekanan sosial.

3. Dasar pembentuk Konformitas

Menurut Myers (2005) terdapat dua dasar pembentuk konformitas, yaitu:

a. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau

harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Myers (2005)

menambahkan bahwa dalam pengaruhi ini, individu berusaha untuk

mematuhi standar norma yang ada di dalam kelompok. Apabila norma

ini dilanggar, maka efeknya adalah penolakan ataupun pengasingan oleh

kelompok pada individu. Adapun Pengertian yang sama oleh Feldman

(1995) bahwa pengaruh ini tampak, dengan adanya keinginan Individu

untuk berperilaku sesuai dengan keinginan dari kelompok dan untuk

menghindari dari adanya pengalaman penolakan, maupun menghindari

sanksi yang akan diterima dari kelompok pada individu.

b. Pengaruh informasional, artinya adanya penyesuaian individu ataupun

keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat

dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran

kelompok, dan beranggapan bahwa informasi dari kelompok lebih kaya

daripada informasi milik pribadi, sehingga individu cenderung untuk

konform dalam menyamakan pendapat atau sugesti. Sesuai dengan

Feldman (1995) yang memperjelas bahwa disaat individu konform

terhadap kelompoknya, hal ini didasari karena bagi individu, kelompok

memiliki informasi yang lebih akurat, sehingga individu cenderung

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 28: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

untuk selalu memverifikasi informasi dan menyesuaikan diri dengan

pendapat ataupun informasi yang dimiliki kelompok selain itu juga agar

pendapat individu lebih objektif dan secara moral menghindari perilaku

yang tidak diinginkan.

Myers (2005) menambahkan bahwa kedua dasar pembentuk diatas dalam

realitas kehidupan sehari-hari sangat sering terjadi secara bersamaan.

C. Remaja

Masa remaja merupakan masa transisi yang kompleks pada saat individu

beranjak dari anak-anak menuju perkembangan ke arah dewasa. Masa ini

merupakan dimana individu memiliki persahabatan pada kelompok sebayanya.

Hal ini didukung dengan banyaknya waktu yang dihabiskan remaja lebih banyak

pada kelompok sebayanya atau yang disebut dengan peer group daripada orangtua

mereka. (Dacey & Kenny, 1997). Sedangkan Santrock (1998), remaja merupakan

masa peralihan perkembangan dari masa anak-anak menuju masa dewasa

WHO (dalam Sarwono, 2000) memberikan definisi tentang remaja yang lebih

bersifat konseptual. Dalam definisi tersebut dikemukakan 3 kriteria, yaitu

biologik, psikologik, dan sosial ekonomi, sehingga secara lengkap definisi

tersebut berbunyi sebagai berikut:

Remaja adalah suatu masa dimana:

1. Individu berkembang dan saat pertama kali menunjukkan tanda-tanda

seksual sekundernya sampai saat individu mencapai kematangan seksual.

2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari

kanak-kanak menjadi dewasa.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 29: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada

keadaan yang relatif lebih mandiri

Remaja berada diantara masa kanak-kanak dan orang dewasa dengan kondisi

yang masih belum mampu untuk menguasai fungsi-fungsi fisik dan psikisnya,

sehingga mereka masih terus berusaha menemukan posisi yang tepat di

masyarakat. Piaget (dalam Hurlock, 1999) menyatakan bahwa secara psikologis

masa remaja adalah usia dimana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa,

berada dalam yang tingkatan yang sama dengan orang dewasa, sekurang-

kurangnya dalam masalah hak.

Umumnya, masa remaja berlangsung sekitar umur 13 tahun sampai umur 18

tahun, yaitu masa anak duduk di bangku sekolah menengah. Masa ini biasanya

dirasakan sebagai masa sulit, baik bagi remaja itu sendiri maupun bagi keluarga,

atau lingkungannya (Ali, 2004).

Menurut Calon (dalam Monks, 2001), masa remaja menunjukkan dengan jelas

sifat-sifat masa transisi atau peralihan, karena remaja belum memperoleh status

orang dewasa, tetapi tidak lagi memiliki status anak-anak. Awal masa remaja

berlangsung kira-kira dari 13/14 tahun sampai 16/17 tahun, dan akhir masa remaja

bermula dari usia 16/17 tahun sampai 18, yaitu usia matang secara hukum

(Hurlock, 1999).

Berdasarkan pengertian diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa masa remaja

adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, dimana remaja

belum memperoleh status orang dewasa tetapi tidak lagi memiliki status anak-

anak. Masa remaja dimulai dari usia 13 tahun sampai dengan 18 tahun.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 30: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Havighurst (dalam Dacey & Kenny, 1997) mengemukakan 9 (sembilan) tugas

perkembangan pada tahapan remaja, yaitu:

1. Menerima perubahan fisik dan menerima peran secara maskulin dan

feminim

2. Membentuk hubungan sebaya dengan laki-laki ataupun perempuan.

3. Mencapai kebebasan secara emosional dari orangtua.

4. Mulai mempersiapkan diri untuk kebebasan secara ekonomi dari orangtua

5. Menyeleksi dan mempersiapkan diri dengan sebuah pekerjaan

6. Membangun kemampuan sosial dengan serta kompetensi.

7. Memiliki keinginan untuk bertanggungjawab secara sosial

8. Mempersiapkan diri akan pernikahan dan kehidupan keluarga

9. Membangun kesadaran yang harmonis dengan lingkungan.

Pencapaian tugas perkembangan tidak terlepas juga dari pencapain indentitas

diri secara psikososial . Menurut Erickson (dalam Dacey and Kenny, 1997) masa

remaja merupakan masa kritis dalam pencapaian identitas diri. Bila seorang

remaja mencapai identitas diri , seorang remaja akan memiliki gambaran-

gambaran diri yang dapat disesuaikan dengan orang lain. Erickson menambahkan

idealnya seorang remaja yang mencapai identitas diri pada usia 12 sampai 18

tahun merupakan sosok yang tidak memiliki internal konflik dalam diri mereka.

D. Hubungan antara Perilaku konsumtif dan Konformitas pada Remaja

Menurut Sumartono (2002), definisi konsep perilaku konsumtif amatlah

variatif, tetapi pada intinya muara dari pengertian perilaku konsumtif adalah

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 31: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

membeli barang tanpa pertimbangan rasional atau bukan atas dasar kebutuhan

pokok.

Sumartono (2002) menambahkan bahwa perilaku konsumtif begitu

dominan dikalangan remaja. Hal tersebut dikarenakan secara psikologis, remaja

masih berada dalam proses pembentukan jati diri dan sangat sensitif terhadap

pengaruh dari luar. Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu

membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya

menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli

produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya),

membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, memakai produk karena

unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan, munculnya penilaian

bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri

yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Salah satu

faktor yang mempengaruhi perilaku konsumtif adalah faktor eksternal. Faktor

eksternal meliputi kebudayaan, keluarga, dan kelompok referensi. Dalam hal ini,

bahwa remaja yang memiliki hubungan sosial dengan peergroup-nya atau

kelompok teman sebaya, merupakan bentuk kelompok referensi (Dacey dan

Kenny, 1997). Remaja yang berada di bawah tekanan sebaya cenderung untuk

konform (conform), untuk menilai, meyakini atau bertindak sesuai dengan

penilaian, keyakinan atau tindakan kelompok teman sebayanya (Santrock, 1998).

Menurut Asch (dalam Sarwono 1993) Perubahan perilaku seseorang dengan

mengikuti tekanan-tekanan dari kelompok ini dikenal dengan istilah konformitas.

Menurut Myers (2005) Konformitas adalah perubahan perilaku ataupun

keyakinan agar sama dengan dengan orang lain. Menurut Myers (2005) terdapat

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 32: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

dua dasar pembentuk konformitas yaitu pengaruh normatif dan pengaruh

informasional. Menurut Myers (2005) bahwa pengaruh normatif pada konformitas

memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang lain untuk

mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya. Sedangkan pengaruh

informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya

keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan

bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi,

sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau

sugesti. Myers (2005) juga menambahkan bahwa konformitas pada kelompok

mampu membuat individu berperilaku sesuai dengan keinginan kelompok dan

membuat individu melakukan sesuatu yang berada di luar keinginan individu

tersebut.

Menurut William (1985) konformitas merupakan salah satu faktor

kelompok sosial yang mempengaruhi seseorang dalam melakukan perilaku

konsumsi. Pernyataan ini diperkuat oleh Roberston, Zielinski dan Ward (1987)

bahwa konformitas dapat memberikan pengaruh pada pengambilan keputusan

dalam melakukan perilaku konsumen. Sejalan dengan itu Spangenberg, Sprott,

Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat

seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk,

mengkonsumsi atau memakai produk tersebut, dikarenakan adanya pengaruh dari

kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan bahwa konfotmitas memberikan

peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi produk.

Dari uraian yang dikemukakan sebelumnya dapat dilihat bila remaja semakin

konform pada kelompok sosialnya dalam hal ini kelompok teman sebayanya,

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 33: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

dapat mempengaruhi remaja juga untuk semakin konsumtif.

E. Hipotesa Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka hipotesa yang diajukan sebagai jawaban

sementara dalam penelitian ini adalah:

1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas

yang didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”.

2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas

yang didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 34: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode penelitian sangat menentukan karena menyangkut cara yang benar

dalam pengumpulan data, analisa data, dan pengambilan kesimpulan hasil

penelitian, defenisi operasional, subjek penelitian, prosedur penelitian, dan

metode penelitian (Hadi, 2000).

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif bersifat

korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konformitas

dengan perilaku konsumtif pada remaja.

A. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada 3 (tiga) yaitu adalah Perilaku konsumtif,

konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif dan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informatif.

B. Defenisi Operasional Vaiabel Penelitian

1. Perilaku Konsumtif

Perilaku konsumtif adalah suatu tindakan ataupun perilaku yang dilakukan

individu untuk membeli produk atas pertimbangan dasar manfaat atau

kegunaannya, mencoba lebih dari dua produk yang berbeda merek, membeli

produk menjaga penampilan diri dan gengsi ataupun membeli produk karena

kemasannya menarik dan membeli produk karena hadiah yang disertakan dalam

produk tersebut.

Perilaku konsumtif diukur berdasarkan indikator perilaku yang dikemukakkan

oleh Sumartono (2002). Adapun yang menjadi indikator perilaku konsumtif yaitu

memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 35: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

membeli produk karena iming-iming hadiah, membeli produk karena kemasannya

menarik, membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi, membeli

produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat atau kegunaanya),

membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status, , munculnya penilaian

bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri

yang tinggi, mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda). Perilaku

konsumtif dapat dilihat dari skor total yang diperoleh dari skala tersebut. Jika

semakin tinggi skor total yang diperoleh subjek dalam skala perilaku konsumtif,

menggambarkan individu yang berperilaku konsumtif dan sebaliknya semakin

rendah skor total subjek dalam skala, menggambarkan individu yang berperilaku

tidak konsumtif.

2. Konformitas

Konformitas merupakan perilaku individu dengan mengadaptasi, meniru atau

mengikuti perilaku kelompok, bertindak sesuai dengan standar ataupun harapan

yang dibentuk kelompok agar individu dapat diterima di dalam kelompok tersebut

yang dilakukan karena tekanan kelompok secara nyata ataupun hanya merupakan

persepsi individu akan keberadaan tekanan kelompok.

Konformitas diukur dengan menggunakan skala konformitas yang disusun

sesuai dengan dasar pembentuk konformitas yang dikemukakan oleh Myers

(2005) yaitu: pengaruh normatif dan pengaruh informasional.

1. Pengaruh normatif, artinya penyesuaian diri dengan keinginan atau

harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan. Pengaruh ini

dioperasionalisasi sebagai berikut:

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 36: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

a. Individu menyesuaikan diri, memilih untuk berperilaku,

ataupun mengikuti peran sesuai dengan keinginan kelompok

dengan tujuan menghindari penolakan dan mencapai

penerimaan.

b. Individu berusaha untuk memenuhi standar ataupun norma

yang berlaku dalam kelompok. Adapun standar ini ditetapkan

bersama oleh kelompok untuk dilakukan oleh seluruh

anggotanya. Pelanggaran pada standar ini, berakibat pada

pengasingan anggota kelompok.

2. Pengaruh informatif, artinya adanya penyesuaian individu ataupun

keiginan individu untuk memiliki pemikiran yang sama sebagai akibat

dari adanya pengaruh menerima pendapat maupun asumsi pemikiran

kelompok, untuk mendapat pandangan yang akurat sehingga

mengurangi ketidakpastian.

Pengaruh ini dioperasionalisasi sebagai berikut:

a. Individu cenderung untuk menerima pendapat, ide, sesuai

dengan keinginan dari kelompok. Individu mengikuti apa yang

menjadi pemikiran kelompok.

b. Individu dalam memberikan pendapat , pandangan ataupun

penilaian terhadap suatu objek, selalu meminta pendapat lain

dari kelompok. Individu cenderung memverifikasi pendapat

yang dimilikinya, dikarenakan keyakinan individu akan

informasi yang dimiliki oleh kelompok lebih banyak dan akurat

terhadap suatu objek.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 37: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Konformitas dapat dilihat dari skor nilai yang diperoleh dari skala tersebut.

Jika semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala konformitas maka

semakin tinggi konformitas individu dan sebaliknya semakin rendah skor yang

diperoleh individu maka akan semakin rendah pula konformitas individu tersebut.

Konformitas pada penelitian ini akan dinilai secara skor terpisah. Pertama

yaitu, Konformitas dengan dasar pengaruh normatif dan yang kedua yaitu,

konformitas dengan pengaruh informatif (informasional).

C. Populasi dan Metode Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan individu yang akan diselidiki dan mempunyai

minimal satu sifat yang sama atau ciri–ciri yang sama (Hadi, 2000).

Karakteristik populasi dari penelitian ini adalah:

1. Berusia 13-18 tahun

2. Bertempat tinggal di kota Medan

2. Metode Pengambilan Sampel

Metode maupun teknik pengambilan sampel adalah cara yang digunakan

untuk mengambil sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentu,

dalam jumlah yang sesuai, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran

populasi agar diperoleh sampel yang benar-benar dapat mewakili populasi (Hadi,

2000). Pemilihan subjek sebagai sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik

“Incidental sampling”, yaitu peneliti mengambil individu sebagai sampel atas

dasar ”kebetulan” yang disesuaikan dengan karakteristik populasi.

3. Jumlah Sampel Penelitian

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 38: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Peneliti merencanakan jumlah subjek berkisar 130 orang remaja. Jumlah ini

peneliti tentukan mengingat kekuatan tes statistik meningkat seiring dengan

meningkatnya jumlah sampel. Hadi (2000) menyatakan tidak ada angka ketetapan

yang mutlak berapa persen suatu sampel harus diambil dari populasi. Sehingga

jumlah total sampel yang direncanakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 120

orang.

D. Instrumen/ Alat Ukur yang digunakan

Metode penelitian hendaknya disesuaikan dengan tujuan penelitian dan bentuk

data yang akan diambil dan diukur (Hadi, 2000). Alat pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi.

Skala psikologi merupakan suatu alat yang digunakan dalam suatu penelitian

dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disiapkan dan disusun

sedemikian rupa sehingga calon responden hanya tinggal memilih salah satu dari

pilihan jawaban yang tersedia. Metode skala berdasarkan self report atau setidak-

tidaknya pada pengetahuan atau keyakinan pribadi tentang diri.

Metode skala digunakan karena data yang ingin diukur berupa konstruk atau

konsep psikologis yang dapat diungkap secara tidak langsung melalui indikator-

indikator perilaku yang diterjemahkan dalam bentuk aitem-aitem pernyataan

(Azwar, 2000). Azwar mengungkapkan skala sikap merupakan kumpulan

pernyataan-pernyataan mengenai suatu objek sikap. Dari respon subjek

diharapkan pada setiap pernyataan tersebut kemudian dapat disimpulkan

mengenai arah dan intensitas sikap seseorang.

Penelitian ini menggunakan 2 buah skala, yaitu skala konformitas dan skala

perilaku konsumtif.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 39: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

1. Skala Perilaku Konsumtif

Skala perilaku konsumtif dikembangkan oleh peneliti berdasarkan indikator

dari Sumartono (2002). Skala dalam penelitian ini menggunakan skala interval

dan disajikan dalam bentuk pernyataan-pernyataan. Skala pengukuran yang

digunakan adalah skala respon yang menyerupai model likert. Aitem-aitem dalam

skala ini menggunakan pilihan jawaban secara skala interval dan disajikan dalam

bentuk pernyataan-pernyataan Jumlah aitem total untuk skala ini adalah 43 item.

Item-item yang terdapat pada skala ini mengungkap 8 (delapan) indikator dari

perilaku konsumtif yang telah ditetapkan oleh Sumartono (2002). Skor yang

diberikan bergerak dari 1 sampai 4, yaitu: SL (Selalu) = 4, SR (Sering)= 3, KD

(Kadang-kadang) = 2, dan JR(Jarang) = 1.

Pada pelaksanaannya, sebelum subjek menerima atau bahkan merespon

skala perilaku konsumtif ini, subjek tersebut harus diberikan kuesioner berupa 8

(delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan) indikator perilaku konsumtif

oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon dengan pilihan jawaban ”Ya”

dan ”Tidak”.

Kemudian, bila didapati subjek menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih

pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek tersebut layak untuk melanjutkan

pengisian skala asli dari perilaku konsumtif . Diasumsikan bahwa bila subjek

menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih dengan respon ”Ya”, dari 8 (delapan)

pernyataan kuesioner tersebut, maka subjek tergolong orang yang konsumtif dan

layak untuk diberikan skala asli dar perilaku konsumtif tersebut.

Tabel 1. Bentuk kuesioner yang diberikan sebelum menjawab Skala

Perilaku konsumtif

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 40: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan

hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan

sesuatu yang saya inginkan

2. Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan,

saat saya ingin membeli produk tersebut

3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang

trend saat ini

4. Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.

5. Saya suka memakai produk buatan uar negri

6 Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh

artis favorit saya.

7. Menurut saya, produk mahal adalah produk yang

menjamin kepuasan bagi pemiliknya

8. Saya suka membandingkan kualitas produk

dengan jalan memakai dua merek yang berbeda.

Sedangkan untuk Skala Perilaku konsumtif, adapun yang menjadi Cetak

biru dari distribusi aitemnya yaitu:

Tabel 2. Cetak biru Skala Perilaku Konsumtif sebelum uji coba

NO Indikator Perilaku Konsumtif Distribusi aitem Jumlah item

1 Membeli produk karena

iming-iming hadiah

1, 15, 18, 10, 6 5

2 Membeli produk karena

kemasannya menarik

33, 5, 24, 9, 16, 13 6

3 Membeli produk demi 11, 34, 12, 25, 35,17 6

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 41: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

menjaga penampilan diri dan

gengsi

4 Membeli produk atas

pertimbangan harga

41, 14, 44, 36, 30, 2 6

5 Membeli produk hanya

sekedar menjaga simbol

status

29, 3, 37, 8, 19, 23 6

6 Memakai produk karena

unsur konformitas terhadap

model yang mengiklankan

43, 26, 38, 20, 4 5

7 Munculnya penilaian bahwa

membeli produk dengan

harga mahal akan

menimbulkan rasa percaya

diri yang tinggi

39, 27, 42, 21, 32 5

8 mencoba lebih dari dua

produk sejenis (merek

berbeda).

22, 28, 40, 7, 31 5

Jumlah 44

2. Skala Konformitas

Penyusunan skala konformitas ini didasarkan pada dua (2) dasar pembentuk

konformitas yang dikemukakan oleh Myers (2005) yakni pengaruh normatif dan

pengaruh informasional. Skala ini menggunakan skala model Likert. Skala dalam

penelitian ini menggunakan skala interval dan disajikan dalam bentuk pernyataan-

pernyataan favorable (F) dan unfavorable (UF). Aitem-aitem dalam skala

penelitian in menggunakan pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu: Sangat

Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Tidak Sesuai (STS). Skala

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 42: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

disajikan dalam bentuk pernyataan favorable (mendukung) dan unfavorable (tidak

mendukung). Skor yang diberikan bergerak dari 1 sampai 4. dimana bobot

penilaian untuk pernyataan favorable yaitu: SS = 4, S = 3, TS = 2, dan STS = 1,

begitu juga sebaliknya.

Tabel 3. Cetak biru Skala Konformitas sebelum uji coba

No Dasar Pembentuk Konformitas Favourable Unfavourable Jumlah

1 Pengaruh normative

a. Individu memilih untuk berperilaku,

ataupun mengikuti peran sesuai dengan

keinginan kelompok dengan tujuan

menghindari penolakan dan untuk

mencapai penerimaan.

1, 8, 6, 13,

18

17, 21, 26, 2,

22

10

b. Individu berusaha untuk memenuhi

standar ataupun norma yang berlaku

dalam kelompok

3, 33, 7, 34

25, 11, 23, 4

8

2 Pengaruh Informasional.

a. Individu cenderung untuk menerima ,

mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan

keinginan dari kelompok.

14, 27, 5,

29

24, 31, 10, 19

8

b. Individu dalam memberikan pendapat,

ide dengan jalan memverifikasi

pendapat yang dimilikinya dengan

kelompok.

20, 28, 15,

16

32, 9, 30, 12 8

17 17 34

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Uji Validitas

Validitas alat ukur adalah sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat

ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat tes atau instrumen pengukuran

dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut mampu menjalankan

fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 1999).

Azwar (2000) menyatakan bahwa suatu validitas menunjukkan kecermatan

pengukuran mengenai gambaran perbedaan-perbedaan di antara subjek yang satu

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 43: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

dengan yang lain. Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan adalah validitas

isi (content validity). Menurut Azwar (1999) validitas isi bertujuan untuk

mengungkap sejauh mana alat ukur layak digunakan untuk mengungkap atribut

yang dikehendaki oleh perancang skalanya. Pelaksanaan validitas isi dilakukan

dengan menggunakan pertimbangan professional judgment, yaitu dosen

pembimbing.

Pertama sekali aspek-aspek dan karakteristik yang akan diukur ditentukan

terlebih dahulu. Selanjutnya peneliti akan menyusun aitem-aitem yang mengacu

pada cetak biru yang telah dibuat sebelumnya. Setelah itu, peneliti meminta

pertimbangan professional judgment sebelum aitem-aitem dijadikan alat ukur.

Kemudian dilakukan seleksi aitem untuk memilih aitem-aitem yang mana yang

memenuhi kriteria aitem valid.

2. Uji daya beda aitem

Uji daya beda aitem bertujuan untuk melihat sejauh mana aitem mampu

membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki dan tidak

memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang digunakan dalam analisi aitem ini

adalah dengan memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya selaras atau sesuai

dengan fungsi tes. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi

koefisien korelasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan skor total aitem

itu sendiri, yaitu dengan menggunakan koefisien pearson product moment.

Prosedur pengujian ini akan menghasilkan koefisen-koefisien aitem total yang

dikenal dengan indeks daya beda aitem dan adapun kriteria pemilihan aitem

didasarkan dengan batasan yang digunakan yaitu rit ≥ 0.3 (Azwar, 2000).

3. Reliabilitas

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 44: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Reliabilitas alat ukur menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur

yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda

(Hadi, 2000). Reliabilitas alat ukur yang dapat dilihat dari koefisien reliabilitas

merupakan indikator konsistensi atau alat kepercayaan hasil ukur, yang

mengandung makna kecermatan pengukuran (Azwar, 2000).

Uji reliabilitas alat ukur ini menggunakan pendekatan konsistensi internal,

yaitu single trial administration yang mana prosedurnya hanya memerlukan satu

kali pengenaan tes kepada sekelompok individu sebagai subjek. Pendekatan ini

dipandang ekonomis, praktis dan berefisiensi tinggi (Azwar, 2000). Teknik

estimasi reliabilitas yang digunakan adalah teknik koefisien Alpha dari Cronbach

dengan bantuan SPSS versi 15.0 for Windows.

Uji reliabilitas terhadap skala yang dipergunakan dalam penelitian ini di uji

cobakan kepada 85 subjek. Adapun hasil uji coba skala tersebut adalah:

a. Hasil uji coba Skala Perilaku konsumtif

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap Skala perilaku Konsumtif sebanyak

dua kali, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.930 dengan 40 item yang

memiliki nilai rix ≥ 0.3. Berikut ini adalah distribusi item-item Skala perilaku

konsumtif setelah uji reliabilitas :

Tabel 4. Cetak biru Skala yang lulus setelah uji coba

NO Indikator Perilaku

Konsumtif

Distribusi aitem Jumlah item

1 Membeli produk karena

iming-iming hadiah

1, 15, 18, 6 4

2 Membeli produk karena

kemasannya menarik

33, 5, 24, 9, 16, 13 6

3 Membeli produk demi

menjaga penampilan diri

dan gengsi

11, 34, 12, 25, 35,17 6

4 Membeli produk atas 41, 44,30, 2 4

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 45: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

pertimbangan harga

5 Membeli produk hanya

sekedar menjaga simbol

status

29, 3, 37, 8, 19, 23 6

6 Memakai produk karena

unsur konformitas

terhadap model yang

mengiklankan

43, 26, 38, 20, 4 5

7 Munculnya penilaian

bahwa membeli produk

dengan harga mahal akan

menimbulkan rasa percaya

diri yang tinggi

39, 27, 42, 21, 32 5

8 mencoba lebih dari dua

produk sejenis (merek

berbeda).

22, 28, 40, 31 4

Jumlah 40

b. Hasil uji coba Skala Konformitas

1). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh normatif

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar

pembentuk pengaruh normatif, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar 0.719

dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah uji coba

dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.

2). Konformitas dengan dasar pembentuk pengaruh informasional

Setelah dilakukan uji reliabilitas terhadap skala konformitas dengan dasar

pembentuk pengaruh informasional, maka didapatkan nilai reliabilitas sebesar

0.711 dengan 10 item yang memiliki nilai rix ≥ 0.3. Tabel distribusi item setelah

uji coba dari skala tersebut dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Cetak biru aitem skala yang lulus setelah uji coba

No Dasar Pembentuk Konformitas Favourable Unfavourable Jumlah

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 46: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

1 Pengaruh normative

a. Individu memilih untuk berperilaku,

ataupun mengikuti peran sesuai dengan

keinginan kelompok dengan tujuan

menghindari penolakan dan untuk

mencapai penerimaan.

1, 13

21, 26, 2, 22

6

b. Individu berusaha untuk memenuhi

standar ataupun norma yang berlaku

dalam kelompok

33, 7

23, 4

4

2 Pengaruh Informasional.

a. Individu cenderung untuk menerima ,

mengikuti pendapat, ide, sesuai dengan

keinginan dari kelompok.

14, 29

24, 10, 19

5

b. Individu dalam memberikan pendapat,

ide dengan jalan memverifikasi

pendapat yang dimilikinya dengan

kelompok.

28, 15, 32, 30, 12 5

8 12 20

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

1. Tahap Persiapan Penelitian

a. Persiapan alat ukur

Peneliti membuat dua alat ukur dan mengujicobakan alat ukur tersebut pada

tahapan ini. Alat ukur tersebut berupa skala perilaku konsumtif dan skala

konformitas, yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala perilaku konsumtif disusun

berdasarkan indikator-indikator perilaku konsumtif dari Sumarono (2002). Skala

konformitas disusun berdasarkan dasar pembentuk dari Myers (2005).

Penyusunan skala ini didahului dengan pembuatan cetak biru yang kemudian

dilanjutkan dengan operasionalisasi dalam bentuk aitem-aitem yang berjumlah 44

aitem pada skala perilaku konsumtif dan 34 aitem pada skala konformitas.

b. Uji coba alat ukur

Skala perilaku perlilaku konsumtif dan skala konformitas terlebih dahulu

diujicoba dengan menyebarkan kepada 85 remaja sebelum dijadikan sebagai alat

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 47: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

ukur yang sebenarnya. Remaja yang diberikan skala uji coba adalah remaja yang

berdomisili di kota Medan. Data-data hasil uji coba tersebut kemudian diolah

untuk menentukan aitem-aitem mana yang dapat dijadikan sebagai aitem dalam

penelitian yang sebenarnya. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 26 Mei

sampai 4 Juni 2009.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian diadakan terlebih dahulu dengan mulai menyebarkan

sebuah kuesioner berupa 8 (delapan) pernyataan yang mewakili 8 (delapan)

indikator perilaku konsumtif oleh Sumartono (2002). Kuesioner tersebut direspon

dengan pilihan jawaban ”Ya” dan ”Tidak”. Kemudian, bila didapati subjek

menjawab 4 (empat) atau bahkan lebih pada pilihan jawaban ”Ya”, maka subjek

tersebut layak untuk dijadikan subjek penelitian dan melanjutkan pengisian skala

asli dari perilaku konsumtif dan konformitas. Penelitian dilakukan mulai dari

tanggal 13 sampai dengan 22 juni 2009.

3. Tahap Pengolahan Data

Pengolahan data pada penelitian ini seluruhnya menggunakan bantuan

komputerisasi program SPSS 15.0 for windows.

F. Metode Analisa Data

Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi

pearson produk momen dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS.

Sebelum data diolah dilakukan uji asumsi, yaitu:

1. Uji normalitas sebaran.

Uji normalitas sebaran dilakukan untuk digunakan untuk melihat apakah

distribusi data penelitian masing-masing variabel, yakni konformitas dan perilaku

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 48: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

konsumtif telah terdistribusi secara normal. Uji normalitas pada penelitian ini

menggunakan Kolmogorov-Smirnov. Kormogorov-Smirnov adalah suatu uji yang

memperhatikan tingkat kesesuaian antara distribusi serangkaian harga sampel

(skor yang diobservasi) dengan suatu distribusi teoritis tertentu. Data penelitian

dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika nilai p > 0.05.

2. Uji linearitas hubungan

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah data pada variabel

konformitas dan variabel perilaku konsumtif dari orang tua berkorelasi secara

linear . Uji linearitas hubungan pada penelitian ini dianalisis dengan menggunakan

uji F statistik. Kedua variabel dapat dikatakan berkorelasi secara linear jika nilai

p> 0.05 atau nilai F hitung lebih besar dibanding F tabel.

. Semua data pada penelitian, dianalisa dengan menggunakan SPSS

(statistical package for social science) versi 15.0.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 49: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan interpretasi data hasil sesuai dengan data

yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum

subyek penelitian, hasil penelitian dan interpretasi hasil penelitian.

A. Analisa Data

1. Gambaran Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, subyek penelitiannya adalah remaja. Dari 73 orang

remaja, diperoleh gambaran subyek penelitian berdasarkan usia, dan jenis

kelamin.

a. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Usia

Berdasarkan usia subjek penelitian diperoleh gambaran sebagai berikut :

Tabel 6. Gambaran Subjek berdasarkan Usia

Usia (Tahun) N Persentase (%)

13 8 10.96

14 4 5.48

15 5 6.85

16 24 32.88

17 25 34.25

18 7 9.58

Total 73 100

Berdasarkan tabel diatas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar subjek

penelitian berada pada usia 17 tahun, yaitu 25 orang (34.25%), kemudian diikuti

oleh subjek dengan usia 16 tahun, yaitu 24 orang (32.88%), usia 13 tahun yaitu 8

orang (10.96%), usia 18 tahun yaitu 7 orang (9.58%), usia 15 tahun yaitu 5 orang

(6.85%), serta usia 14 tahun sebanyak 4 orang (5.48%).

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 50: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

b. Gambaran Subyek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelaminsubjek penelitian diperoleh gambaran sebagai

berikut :

Tabel 7. Gambaran Subjek berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase(%)

Laki- Laki 28 38.36

Perempuan 45 61.64

Total 73 100

Berdasarkan Tabel diatas, diperoleh gambaran remaja yang menjadi subjek

penelitian adalah perempuan, yaitu sebanyak 45 orang (61.64%), sedangkan laki-

laki sebanyak 28 orang (38.36%).

2. Hasil Uji Asumsi

Berikut ini akan dipaparkan mengenai hasil penelitian yang meliputi hasil uji

asumsi dan hasil utama penelitian. Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji

linieritas. Uji asumsi berfungsi untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian

masing-masing variabel yakni perilaku konsumtif dan dasar pembentuk

konformitas telah terdistribusi secara normal dan uji linearitas untuk mengetahui

apakah data variabel perilaku konsumtif berkorelasi secara linear terhadap data

variabel dasar pembentuk konformitas.

a. Uji Normalitas

1). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala perilaku konsumtif

menggunakan metode statistik one sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data

dapat dikatakan terdistribusi secara normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil

uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z = 0,641 dan p = 0.958. Hal tersebut

menunjukkan bahwa penyebarannya adalah normal.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 51: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

2). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif, menggunakan metode statistik one sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara normal

jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu nilai z =

0,835 dan p = 0.806. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebarannya adalah

normal.

3). Uji normalitas sebaran yang dilakukan pada skala konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional, menggunakan metode statistik one

sample Kolmogorov-Smirnov Test. Data dapat dikatakan terdistribusi secara

normal jika memiliki nilai p > 0.05. Hasil uji normalitas yang diperoleh yaitu

nilai z = 1,088 dan p = 0.187. Hal tersebut menunjukkan bahwa

penyebarannya adalah normal.

Tabel 8. Hasil uji normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif

N 73 73 73

Mean 87.9315 23.2877 25.3014 Normal Parameters(a,b) Std.

Deviation 14.73123 3.11127 3.01240

Absolute .075 .098 .127

Positive .075 .098 .080

Most Extreme Differences

Negative -.044 -.079 -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .641 .835 1.088

Asymp. Sig. (2-tailed) .806 .489 .187

Gambar 1. Gambaran normalitas Perilaku konsumtif

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 52: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Perilaku.Konsumtif

140.00120.00100.0080.0060.0040.00

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Perilaku.Konsumtif

Mean =87.93�Std. Dev. =14.731�N =73

Gambar 2. Gambaran normalitas konformitas didasarkan pada pengaruh normatif

Pengaruh.Normatif

30.0025.0020.0015.00

Fre

qu

en

cy

12

10

8

6

4

2

0

Pengaruh.Normatif

Mean =23.29�Std. Dev. =3.

111�N =73

Gambar 3. Gambaran normalitas konformitas yang didasarkan pada pengaruh

informasional

Pengaruh.Informatif

35.0030.0025.0020.0015.00

Fre

qu

en

cy

12.5

10.0

7.5

5.0

2.5

0.0

Pengaruh.Informatif

Mean =25.30�Std. Dev. =3.

012�…

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 53: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan uji F dengan menggunakan spss

memakai compare means.

1) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif

Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan

konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif, ditemukan nilai linearity

berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,002. Sehingga dapat dilatakan

kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.

Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 9. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada

pengaruh normatif

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253

Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002

Between Groups

Deviation from Linearity

1567.742 13 120.596 .585 .856

Within Groups 11954.268 58 206.108

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif

Total 15624.658 72

2) Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional

Dengan menggunakan uji linearitas pada variable perilaku konsumtif dengan

konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, ditemukan nilai

linearity berada pada nilai lebih kecil daripada 0,05 yaitu 0,03. Sehingga dapat

dilatakan kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang linier.

Hasil uji tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 54: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Tabel 10. Hasil uji linearitas perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan

pada pengaruh informasional

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578

Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030

Between Groups

Deviation from Linearity

1657.094 13 127.469 .574 .864

Within Groups 12873.453 58 221.956

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif

Total 15624.658 72

3. Hasil Utama Penelitian

Tujuan utama dari penelelitian ini adalah melihat adanya hubungan antara

variabel perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh

normatif dan pengaruh informasional. Metode yang dipilih dalam menghitung

koefisien korelasi tersebut adalah korelasi pearson produk momen dengan

menggunakan SPSS For windows version 15. Adapun kriteria yang harus

dipenuhi yaitu apabila nilai p < 0,05 , maka kedua variabel yang diujikan

memiliki korelasi yang signifikan.

a. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang

didasarkan pada Pengaruh Normatif

Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas

yang didasarkan pada pengaruh normatif menyatakan bahwa nilai korelasi antar

kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,367 dan korelasi ini bergerak secara

signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0,01.

Berikut tabel hasil uji kedua variabel tersebut:

Tabel 11. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada

Pengaruh Normatif

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 55: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Nor

matif

Pearson Correlation 1 -.367(**)

Sig. (2-tailed) .001

Perilaku.Konsumtif

N 73 73

Pearson Correlation -.367(**) 1

Sig. (2-tailed) .001

Pengaruh.Normatif

N 73 73

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari hasil analisa regresi pada tabel 12 berikut didapat bahwa R square

yang diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.135 (R square = 0.135). Hal

ini menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh

normatif sebesar 13.5 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 86.5% lain

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Tabel 12. Hasil Model Summary pada analisa regresi

Model R R Square

R Square Change F Change

1 .367(a) .135

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif

b. Hasil uji korelasi Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang

didasarkan pada Pengaruh Informasional

Hasil penghitungan korelasi antara perilaku konsumtif dengan konformitas

yang didasarkan pada pengaruh informasional menyatakan bahwa nilai korelasi

antar kedua variabel tersebut yaitu sebesar 0,265 dan korelasi ini bergerak secara

signifikan dengan jalan melihat nilai p < 0,05 yaitu sebesar 0.024. Berikut tabel

hasil uji kedua variabel tersebut:

Tabel 13. Hasil uji Perilaku Konsumtif dengan Konformitas yang didasarkan pada

Pengaruh Informasional.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 56: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Infor

matif

Perilaku.Konsumtif Pearson Correlation 1 -.265(*)

Sig. (2-tailed) .024

N 73 73

Pengaruh.Informasional Pearson Correlation -.265(*) 1

Sig. (2-tailed) .024

N 73 73

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari hasil analisa regresi pada tabel 14 berikut didapat bahwa R square yang

diperolah dari huibungan perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan

pada pengaruh normatif adalah sebesar 0.07 (R square = 0.07). Hal ini

menunjukkan adanya peranan konformitas yang didasarkan pada pengaruh

normatif sebesar 7 % pada perilaku konsumtif, sedangkan 93% lain dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain.

Tabel 14. Hasil Model Summary pada analisa regresi

Model R R Square

R Square Change F Change

1 .265(a) .070

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif

4. Hasil Tambahan

Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang

mengacu pada kriteria kategorisasi. Azwar (2000) menyatakan bahwa kategorisasi

ini didasarkan pada asumsi bahwa skor subyek penelitian terdistribusi normal.

Kriterianya terbagi atas lima kategori yaitu: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah,

dan sangat rendah.

Tabel 15. Kriteria Kategorisasi Perilaku konsumtif, pengaruh normatif dan pengaruh

informasional

Variabel Kriteria Jenjang Kategori

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 57: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

(µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah

Perilaku Konsumtif

X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah (µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah

Pengaruh Normatif

X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah (µ + 1.5 SD) < X Sangat Tinggi (µ + 0.5 SD) < X ≤ (µ + 1.5 SD) Tinggi (µ – 0.5 SD) < X ≤ (µ + 0.5 SD) Sedang (µ – 1.5 SD) < X ≤ (µ – 0.5 SD) Rendah

Pengaruh Informasional

X < (µ – 1.5 SD) Sangat Rendah

Dalam penelitian ini peneliti mengkategorikan data penelitian berdasarkan

mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik untuk melihat posisi relatif

individu berdasarkan norma skor idealnya skala, sedangkan berdasarkan mean

empirik untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subyek

penelitian.

Tabel 16. Deskripsi data penelitian dari skala perilaku konsumtif dapat dilihat pada tabel

berikut.

Variabel Skor empirik Skor Hipotetik

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Perilaku

Konsumtif 52 124 87.93 14.73 40 160 100 20

Berdasarkan tabel 16 diatas, diperoleh mean empirik skala perilaku konsumtif

adalah sebesar 89.73 dengan standar deviasi sebesar 14.73, sedangkan mean

hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 100, dengan standar deviasi 20.

Pada tabel 17 berikut, akan disertakan kategorisasi yang didasarkan pada mean

empirik.

Tabel 17. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean Empirik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase

(%)

Perilaku 110.03 < X Sangat Tinggi 7 9.59

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 58: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

95.29 < X ≤ 110.03 Tinggi 13 17.81

80.56 < X ≤ 95.29 Sedang 29 39.73

65.83< X ≤ 80.56 Rendah 21 28.77

Konsumtif

X ≤ 65.83 Sangat Rendah 3 4.10

Berdasarkan tabel 17, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi

ada sebanyak 17.81%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 39.73%,

subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori

sangat rendah sebanyak 3%.

Tabel 18. Kategorisasi Perilaku Konsumtif Berdasarkan Mean hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)

130 < X Sangat Tinggi -

110 < X ≤ 130 Tinggi 7 9.59

90 < X ≤ 110 Sedang 20 27.40

70 < X ≤ 90 Rendah 38 52.05

Perilaku Konsumtif

X ≤ 70 Sangat Rendah 8 10.96

Berdasarkan tabel 18, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada

sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 27.40%, subjek

dalam kategori rendah ada sebanyak 52.05%, dan subjek dalam kategori sangat

rendah sebanyak 10.96%.

Tabel 19. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh normatif dapat dilihat

pada tabel berikut.

Variabel Skor empirik Skor Hipotetik

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Pengaruh

Normatif 15 30 23,29 3.11 10 40 25 5

Berdasarkan tabel 19 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif adalah sebesar 23.29 dengan standar deviasi

sebesar 3.11, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh sebesar 25,

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 59: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

dengan standar deviasi 5. Pada tabel 20 berikut, akan disertakan kategorisasi yang

didasarkan pada mean empirik.

Tabel 20. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean empirik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)

27.95 < X Sangat Tinggi 7 9.59

24.84< X ≤ 27.95 Tinggi 20 27.40

21.73 < X ≤ 24.84 Sedang 22 30.14

18.62 < X ≤ 21.73 Rendah 21 28.77

Pengaruh

Normatif

X≤ 18.62 Sangat Rendah 3 4.10

Berdasarkan tabel 20, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori tinggi

ada sebanyak 27.40%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 30.14%,

subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 28.77%, dan subjek dalam kategori

sangat rendah sebanyak 4.10%.

Tabel 21. Kategorisasi Pengaruh Normatif Berdasarkan Mean hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)

32.5 < X Sangat Tinggi - 0

27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi 7 9.59

22.5 < X ≤ 27.5 Sedang 36 49.31

17.5 < X ≤ 22.5 Rendah 28 38.36

Pengaruh

Normatif

X≤ 17.5 Sangat Rendah 2 2.74

Berdasarkan tabel 21, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada

sebanyak 9.59%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 49.31%, subjek

dalam kategori rendah ada sebanyak 38.36%, dan subjek dalam kategori sangat

rendah sebanyak 2.74%.

Tabel 22. Deskripsi data penelitian dari skala pengaruh informasional dapat dilihat pada

tabel berikut.

Variabel Skor empirik Skor Hipotetik

Min Maks Mean SD Min Maks Mean SD Pengaruh

Informatif 17 32 25.30 3.01 10 40 25 5

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 60: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Berdasarkan tabel 22 diatas, diperoleh mean empirik skala konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional adalah sebesar 25.30 dengan standar

deviasi sebesar 3.01, sedangkan mean hipotetik untuk skala tersebut diperoleh

sebesar 25, dengan standar deviasi 5. Pada tabel 23 berikut, akan disertakan

kategorisasi yang didasarkan pada mean empirik.

Tabel 23. Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean empirik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)

28.25 < X Sangat Tinggi 9 12.33

25.75 < X ≤ 28.25 Tinggi 26 35.62

23.25 < X ≤25.75 Sedang 24 32.87

20.75 < X ≤23.25 Rendah 9 12.33

Pengaruh

Informasional

X≤ 20.75 Sangat Rendah 5 6.85

Berdasarkan tabel 23, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 12.33%, subjek dalam kategori tinggi

ada sebanyak 35.62%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 32.87%,

subjek dalam kategori rendah ada sebanyak 12.33%, dan subjek dalam kategori

sangat rendah sebanyak 6.85%.

Tabel 24.Kategorisasi Pengaruh Informasional Berdasarkan Mean hipotetik

Variabel Rentang Nilai Kategori Frekuensi Persentase(%)

32.5 < X Sangat Tinggi - 0

27.5 < X ≤ 32.5 Tinggi 18 24.66

22.5 < X ≤ 27.5 Sedang 44 60.27

17.5 < X ≤ 22.5 Rendah 10 13.70

Pengaruh

Informasional

X ≤ 70 Sangat Rendah 1 1.37

Berdasarkan tabel 24, dapat dilihat bahwa subjek penelitian yang tergolong

dalam kategori sangat tinggi ada sebanyak 0%, subjek dalam kategori tinggi ada

sebanyak 24.66%, subjek dalam kategori sedang ada sebanyak 60.27%, subjek

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 61: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

dalam kategori rendah ada sebanyak 13.70%, dan subjek dalam kategori sangat

rendah sebanyak 1.37%.

B. Pembahasan

Penelitian ini memiliki 2 (dua) hipotesa yaitu:

1. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif, pada remaja”.

2. ”Terdapat hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional, pada remaja”.

Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa pertama,

menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan

konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif. Pengaruh normatif pada

konformitas memiliki arti penyesuaian diri dengan keinginan atau harapan orang

lain untuk mendapatkan penerimaan dari anggota kelompoknya (Myers, 2005).

Hal ini sejalan dengaan surya (1999) yang mengatakan bahwa pengaruh normatif

mendorong terjadinya penyesuaian sebagai akibat pemenuhan pengharapan

kelompok untuk mendapat persetujuan atau penerimaan, agar disukai dan agar

terhindar dari penolakan. Carmen (2008) juga mengatakan bahwa pengaruh

normatif memiliki peranan pada proses perilaku konsumsi, individu cenderung

untuk mematuhi norma-norma ataupun peraturan-peraturan yang telah dibentuk

dalam kelompok. Hal ini sejalan dengan pendapat Spangenberg, Sprott,

Grohmann, and Smith (dalam Rusich, 2008), yang mengatakan bahwa disaat

seseorang menyatakan ataupun telah melakukan pembelian produk, dikarenakan

adanya tekanan atau paksaan dari kelompok , maka disaat itu juga dapat dikatakan

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 62: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

bahwa konfotmitas memberikan peran penting pada pemakaian ataupun konsumsi

produk

Hasil analisa korelasi antara kedua variabel pada hipotesa kedua,

menghasilkan koefisien korelasi yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan

konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional. Pengaruh

informasional menurut Myers (2005) yaitu tekanan yang terbentuk oleh adanya

keinginan dari individu untuk memiliki pemikiran yang sama dan beranggapan

bahwa informasi dari kelompok lebih kaya daripada informasi milik pribadi,

sehingga individu cenderung untuk konform dalam menyamakan pendapat atau

sugesti. Pernyataan ini juga didukung oleh surya (1999) yang mengatakan bahwa

pengaruh informasional mendorong individu untuk melakukan penyesuaian

sebagai akibat dari penerimaan pendapat kelompok, yang menjadi bukti dalam

mendapatkan pandangan akurat sehingga mengurangi ketidakpastian. Hal ini juga

sesuai dengan pandangan Carmen (2008), yang mengatakan bahwa pengaruh

informasional memiliki peranan pada proses konsumsi terjadi, apabila individu

mendengarkan pendapat dari kelompok dalam hal mengkonsumsi suatu produk,

individu menjadikan kelompok sebagai acuan dalam merekomendasikan produk

yang akan dikonsumsi.

Pada penelitian ini, hasil korelasi dari kedua hipotesa yang telah disebutkan

sebelumnya memiliki nilai korelasi yang negatif, dimana korelasi ini memiliki

pengertian untuk hipotesa pertama yaitu bahwa semakin rendah tingkat

konformitas yang didasari oleh pengaruh normatif maka akan semakin tinggi

tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya, sedangkan untuk hipotesa

kedua korelasi negatif ini memiliki pengertian bahwa bahwa semakin rendah

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 63: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

tingkat konformitas yang didasari oleh pengaruh informasional maka akan

semakin tinggi tingkat perilaku konsumtif pada remaja dan sebaliknya.

Hasil tersebut diatas sangat berbeda dari pengharapan akan munculnya

korelasi positif pada kedua variabel dalam kedua hipotesa yang diajukan

seblumnya. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan secara teoritis dengan kondisi

realitas terutama kondisi remaja di medan, yang menjadi tempat dimana penelitian

dilakukan. Kondisi seperti ini menurut hasil studi rusich (2008), bisa terjadi

dikarenakan kondisi subjek yang berada pada usia akhir remaja, dimana terkadang

individu yang berada pada usia tersebut mulai untuk berpikir mandiri dan kurang

bergantung pada orang lain. Hasil penelitian Rusich (2008) tersebut juga

didukung oleh kondisi subjek penelitian yang lebih banyak pada rentang usia 16

dan 17 tahun, dimana rentang usia ini oleh Hurlock(1999) adalah rentang usia

yang memasuki remaja akhir.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (r2

= Rsquare), sumbangan

efektif variabel konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif terhadap

perilaku konsumtif pada remaja sebesar 13.5%, dan konformitas yang didasarkan

pada pengaruh informasional terhadap perilaku konsumtif pada remaja sebesar

7%. Hal ini menunjukkan bahwa baik konformitas yang didasarkan pada pengaruh

normatif maupun konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional tidak

mutlak sebagai sesuatu yang menyebabkan perilaku konsumtif. Faktor lain

tersebut menurut sumartono (2002) yang tidak diteliti namun mempengaruhi

perilaku konsumtif seperti : konsep diri, motivasi dan kepribadian.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 64: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan berupa rangkuman hasil penelitian,

serta saran yang berupa saran praktis dan metodologis untuk penelitian berikutnya

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang diperoleh dalam penelitian ini, maka dapat

disimpulkan beberapa hal, yaitu:

1. Hipotesa pertama dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku

konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh nomatif

pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada hubungan yang

signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan

pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Dapat disimpulkan hipotesa

pertama diterima.

2. Hipotesa kedua dalam penelitian ini yaitu ada hubungan antara perilaku

konsumtif dengan konformitas yang didasarkan pada pengaruh

informasional pada remaja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Ada

hubungan yang signifikan antara perilaku konsumtif dengan konformitas

yang didasarkan pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Dapat

disimpulkan hipotesa kedua diterima.

3. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa Ada

hubungan negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif pada subjek remaja. Artinya, semakin

rendah konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka

perilaku konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 65: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

4. Hasil penelitian pada hipotesa pertama menunjukkan bahwa ada hubungan

negatif antara perilaku konsumtif dengan konformitas yang didasarkan

pada pengaruh informasional pada subjek remaja. Artinya, semakin rendah

konformitas yang didasarkan pada pengaruh informasional, maka perilaku

konsumtif pada remaja akan semakin tinggi.

B. Saran

Peneliti telah melakukan beberapa cara agar hasil penelitian ini dapat

memberikan data yang tepat dan menyeluruh. Namun demikian masih terdapat

kekurangan-kekurangan yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut. Berikut akan

disajikan saran-saran yang diharapkan dapat membantu penelitian selanjutnya

yang berhubungan dengan konformitas dan perilaku konsumtif pada remaja.

1. Saran Penelitian

1. Mengacu pada sumbangan efektif dari hasil penelitian yakni konformitas yang

didasarkan pada pengaruh normatif sebesar 13,5 % dan konformitas yang

didasarkan pada pengaruh informasional sebesar 7%, maka bagi para peneliti

selanjutnya, disarankan untuk meneliti faktor lain yang dapat mempengaruhi

perilaku konsumtif sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Sumartono

(2002) yaitu: konsep diri, motivasi dan kepribadian.

2. Melihat lemahnya alat ukur penelitian (terutama untuk alat ukur konformitas)

yang terlihat dari sedikitnya jumlah aitem yang layak pakai, maka dianjurkan

untuk penelitian selanjutnya dapat memperbaiki alat ukur yang ada tersebut,

ataupun penggunaan kajian teori yang lebih terbaru selain yang diungkapkan

oleh Myers (2005), dalam membentuk alat ukur konformitas, sehingga hasil

yang diperoleh dapat lebih baik.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 66: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

3. Disarankan untuk lebih memilih metode pengambilan data yang bersifat

probabilitas ataupun yang biasa dikenal randomisasi, sehingga hasil yang

didapat mampu untuk digeneralisasikan ke populasi penelitian yang dituju.

4. . Pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperbanyak jumlah subyek

yang hendak diteliti, sehingga variasi jawaban subjek dapat mempertinggi

reliabilitas dari skala yang dipergunakan.

2. Saran Praktis

Mengingat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan konformitas baik

yang didasarkan pada pengaruh normatif maupun pengaruh informasional pada

perilaku konsumtif rendah, maka diharapkan para remaja yang merasa bahwa

konformitas mampu memberikan efek negatif (keinginan untuk diterima dan

diakui oleh kelompok teman sebaya membuat sebagian remaja merasa tidak

berdaya untuk menghadapi tekanan yang datang dari teman-temannya, yang

ternyata cukup kuat untuk mendorong remaja melakukan hal yang negatif (Dacey

& Kenny, 1997), agar dapat mengambil hal yang positif dari konformitas itu dan

memperkecil dampak negatifnya.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 67: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DAFTAR PUSTAKA

Albarry. (1994) Kamus Modern bahasa indonesia. Yogyakarta: Penerbit Arloka

Ali, M & Mohammad Asrori. (2004) Psikologi remaja perkembangan

peserta didik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Azwar, S (1999). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Azwar, S (2000). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka pelajar

Baron & Byrne. (1991). Social psychology- sixth edition : Understanding human

interaction. United States of America : Allyn and Bacon

Carmen (2008). Considerations About Group Influences On Consumer Behavior.

Craiova: Faculty of Economiy and Business Administration

Craig, G, J. (1996). Human Development. New Jersey: Prentice Hall

Dacey, J & Kenny M. (1997). Human development- second edition. United State

of America : Times Mirror Higher Education Group Inc.

Deaux, Dane & Wrigthsman, (1993). Social Psychology in the ‘90s . California

Publisher: Thomson Brooks/Cole

Feldman, Robert. (1995). Social Psychology. New Jersey: Prentice Hall.

Franzoi , L Stephen (2003). Social Psychology. United State of America:

McGrawhill

Ginna, M. (2006). Remaja merokok karena meniru. http://www.pikiran-

rakyat.com/cetak/2006/032006/05/hikmah/lain04.htm.

Hadi, S. (2000). Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Andi Pustaka Offset.

Hurlock, E.B. Alih Bahasa: Istiwidayanti dan Soedjarwo (1999). Psikologi

perkembangan: Suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Edisi

Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Jatman, D. (1987). Remaja incaran iklan. Kedaulatan Rakyat. 10 september.

Yogyakarta

Konsumerisme.(2008). http://www.freewebs.com/kolektifbunga/konsumerisme.htm

Moningka, C. (2006). Konsumtif: antara gengsi dan kebutuhan. http://

www.suarapembaruan.com/News/2006/12/13/urban/ur02.htm.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 68: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Myers, David G. 2005 . Social psychology: 8th edition. New york: McGrawHill

Rochadi. (2004). Disertasi: Hubungan konformitas dengan perilaku merokok

pada remaja sekolah smu negeri di 5 wilayah DKI Jakarta.

http://digilib.usu.ac.id/download/fkm/05000565.pdf. Tanggal akses 21

februari 2008 pada pukul 9.40 Wib.

Robertson, T, Zielinski, J, Ward, S. (1987). Consumer Behavior. USA: Robertson

& Robertson, Inc

Rusich, E, A. (2008). Department Of Psychology

Loyola University New Orlean: The Relationship Between Conformity And

Consumer Purchasing Decisions. Published by Missouri : Misssouri

Western state university.

Santrock. (1998). Life-Span Development Seventh Edition. New York: Mc Graw-

Hill Companies, Inc.

Santor, D A & Messervey, D & Kusumaker, V. (2000). Measuring peer pressure,

popularity, and conformity in adolescent boys and girl : Predicting School

Performance , sexual attitudes, and substance abuse. Journal of Youth and

Adolescence; Apr 2000; 29, 2; ABI/INFORM Global Pg 163

http://proquest.umi.com/pqdweb?did=53959633&sid=2&Fmt=6&clientId

=63928&RQT=309&VName=PQD. Tanggal akses 18 februari 2008 pada

pukul 12:59 WIB

Sarwono, Sarlito. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Sarwono, S. (1993). Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: CV. Rajawali

Schiffman & Kanuk. (2004). Consumer behavior: International Edition. New

Jersey: Prentice Hall

Sembiring, J, Amstrong. (2008). Budaya Konsumerisme.

http://indowarta.com/index.php?option=com_content&task=category&sect

ionid=6&id=26&Itemid=39. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul

9:16 WIB

Segut. (2008). Survei tren dan perilaku remaja: Tampil gaya dan gandrung musik

pop. Majalah Marketing. http://www.marketing.co.id/ Common/

File.ashx?Id=4790. Tanggal akses 19 februari 2008 pada pukul 10.00 Wib

Sumartono. (2002). Terperangkap dalam Iklan : Meneropong imbas pesan Iklan

Televisi. Bandung : Penerbit Alfabeta.

Surya. (1999). Perbedaan Tingkat Konformitas ditinjau dari Gaya Hidup pada

Remaja. Psikologika nomor 7. Universitas islam indonesia.

Tambunan, R. (2001). Remaja dan perilaku konsumtif. http://www.e-

psikologi.com/remaja/191101.htm. Tanggal akses 21 februari 2008 pada

pukul 14:20 WIB

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 69: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Taylor, Peplau dan Sears. (2000). Social Psychology 10th

Edition. New Jersey :

Prentice Hall, Inc

Urberg. (1992). Locus of Peer Influence: Social Crowd and Best Friend. Journal

of Youth and Adolescence; Aug 1992; 21, 4; ABI/INFORM Global. pg. 439.

Williams, Keith C. (1985). Behavioral aspect of marketing. London: Heineman

Komunikasi Personal (Mega, 17 tahun, 2008)

Komunikasi Personal (Angel, 2008)

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 70: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

LAMPIRAN

A

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 71: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DATA TRY OUT PERILAKU KONSUMTI

Aitem perlaku Konsumtif No. subjek 1 2 3 4 5 6 7 8 9

10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

41

42

43

44

1 4 4 4 3 2 1 4 3 3 3 2 1 3 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 2 2 4 1 2 4 2 4 2 4 2 4 1 3 3 3 3 3 2 2

2 2 2 2 1 4 3 1 1 4 4 1 1 1 4 3 4 1 2 2 1 1 1 1 4 2 1 1 2 1 1 4 4 4 4 2 4 1 1 1 1 2 4 1 2

3 4 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 1 3 4 2 3 2 2 3 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3 3 3 2 4 2 4 1 1 2 1 2 3 1 2

4 3 2 2 1 3 1 1 1 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 3 3 2 3 1 1 1 1 2 2 1 2

5 4 2 2 1 4 2 2 1 4 2 2 1 4 3 4 4 3 2 3 1 1 1 1 3 2 1 1 1 2 3 4 2 4 4 1 3 2 1 2 1 1 1 1 2

6 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 2 1 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 3 1 3 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 1

7 4 2 1 2 3 3 1 1 2 4 3 2 2 4 4 4 4 3 3 1 1 2 2 4 2 2 1 1 2 3 2 1 4 4 1 4 1 1 1 4 4 1 1 3

8 3 2 1 2 3 4 2 1 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 3 2 1 2 3 2 4 4 3 3 2 2 1 1 3 2 2 2

9 2 3 1 1 3 2 2 1 4 2 4 4 1 2 2 4 4 1 1 3 1 1 3 2 2 1 1 1 1 3 4 1 4 4 1 4 1 1 1 2 2 1 1 2

10 3 2 1 1 2 3 1 1 2 2 2 1 2 4 3 3 2 2 1 1 1 1 2 3 2 1 2 1 1 1 2 2 3 2 1 3 1 1 2 1 3 2 1 2

11 3 4 1 4 4 4 2 1 1 4 2 1 2 4 4 4 3 3 2 1 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 1 3 4 2 3 2 4 2 4 4 2 1

12 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 2 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 2 4

13 4 2 2 1 4 3 4 2 2 1 1 1 4 4 2 4 3 3 1 2 1 2 2 4 4 1 1 4 2 2 4 4 4 4 4 4 2 1 1 1 1 2 1 2

14 4 2 1 1 3 3 3 1 3 3 2 3 1 4 3 4 3 2 1 1 1 2 1 2 2 1 1 2 1 3 2 1 2 1 2 4 1 1 1 1 3 1 1 4

15 3 2 2 2 3 1 1 1 3 3 2 1 3 4 2 3 2 2 3 2 1 1 3 3 2 1 3 1 1 1 3 2 3 2 1 4 1 1 2 2 3 3 2 4

16 4 1 1 2 2 2 1 3 1 1 2 4 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 1

17 4 3 1 2 3 4 1 2 2 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 2 1 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 1 2 2 4 4 1 1 2 3 4 2 2 4

18 1 4 4 1 2 4 1 3 2 2 4 4 2 4 1 4 4 2 2 4 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 1 4 4 2 4 4 1 1 2 1 4 4 2 2

19 4 3 2 3 3 2 2 1 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 3 3 3 2 3 4 3 3 1 3 1 1 4 3 3 3

20 4 3 3 1 1 1 4 3 3 1 2 2 1 4 1 4 2 3 2 3 1 3 3 2 1 2 2 1 2 3 4 4 1 1 2 3 2 1 3 1 2 4 1 2

21 1 1 1 3 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 1 1 1 3 1 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2

22 2 3 2 1 3 2 2 1 2 3 1 1 2 4 1 3 2 2 2 1 1 2 1 2 2 1 3 1 2 3 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 2 3 1 2

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 72: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

23 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 1 2

24 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 3 2 1 1 1

25 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 4 1 2 1 3 4 1 1 1 1 1 2 1 3 1 1 2 2 4 1 1 1 4 1 1 2 2 3 3 1 2

26 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 4 2 2 1 2 2 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 1 1 2 4 1 2

27 3 3 2 1 2 1 1 1 3 3 2 1 1 4 1 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 3 1 1 1 1 2 1 1 2

28 4 4 4 4 3 4 1 2 3 2 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 2 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

29 3 1 2 2 3 1 1 1 4 2 3 1 3 4 2 4 3 2 1 3 2 1 2 1 3 3 1 1 1 2 3 2 3 3 2 4 3 1 2 1 1 2 2 2

30 2 3 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 2 2 2 3 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 2 3 2 1 2 3 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2

31 4 1 2 1 4 2 3 1 2 1 2 1 1 4 2 4 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1

32 2 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 2 3 1 3 1 1 2 1 1 2 1 4 1 1 1 1 1 1 2 1 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 2

33 4 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 2 4 2 4 2 4 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 4 1 1 4 1 1 1 1 2 2 1 2

34 4 1 3 2 3 3 3 1 1 3 2 1 2 4 4 3 2 3 3 2 1 2 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 1 4 3 4 1 1 1 3 3 1 1 4

35 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4

36 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 3 4 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 2 1 1 1 1 3 2 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 2

37 2 2 4 2 2 2 1 2 3 1 4 4 2 4 2 3 4 3 2 2 4 3 4 1 4 2 2 4 4 4 3 1 4 2 4 1 4 2 2 2 1 1 1 1

38 3 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 3 1 2 2 1 2 3 1 1 2 1 3 2 1 3

39 4 2 3 3 2 1 1 1 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 4 2 1 2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 2 2 4 3 2 2 2 2 1 1 3 1

40 2 2 1 1 3 3 3 1 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 2 3 4 2 1 2 2 3 3 2 3

41 4 2 1 2 4 4 2 1 2 4 2 1 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 1 1 4 4 1 3 2 1 4 1 3 1 2 3 1 2 3

42 4 4 2 1 4 4 1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 1 4 2 1 4 4 4 4 4 1 2 1 4 4 1 4

43 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3

44 4 2 1 1 4 1 2 1 2 4 4 1 1 2 2 3 4 2 4 4 2 2 2 2 4 1 2 2 1 2 4 2 4 4 4 4 2 1 2 1 1 4 2 1

45 4 3 3 1 3 4 4 1 3 3 1 1 1 4 4 4 1 3 2 1 2 3 3 4 1 1 1 1 1 4 2 4 3 1 1 4 1 1 1 1 4 1 1 4

46 3 3 2 1 2 3 3 1 2 2 2 1 3 4 4 3 3 3 1 2 1 3 3 4 2 1 1 1 1 3 1 1 2 4 1 4 1 1 1 2 3 1 1 2

47 4 3 4 3 2 4 1 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 1 4 3 4 3 4 3 4 3

48 3 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 1 3 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3

49 2 2 3 2 2 3 1 1 3 3 2 3 3 3 2 3 1 2 3 1 2 3 1 3 3 2 2 2 1 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 73: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

50 2 2 3 1 1 1 4 3 3 1 1 1 1 2 2 4 3 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 1 2 2 1 3 3 3 2 2 2 1 2 2 2 4 1 1

51 3 2 1 1 3 3 2 1 4 2 3 2 1 4 3 4 3 3 2 1 1 2 1 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2 2 1 3 2 1 1 1 1 1 1 2

52 1 2 1 1 2 2 3 1 4 2 2 3 2 4 2 4 2 1 4 2 2 3 2 3 2 1 3 2 2 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 3 2 3

53 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 2 3

54 1 2 1 3 3 1 1 1 3 2 1 2 3 4 1 4 3 2 4 4 1 1 2 3 2 3 3 2 1 1 4 4 1 4 2 4 4 1 1 1 1 4 4 4

55 4 3 2 1 3 2 2 3 2 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 1 2 1 3 3 2 1 4 3 1 1 2 1 3 2 2 3 2 1 2 2 3 2 2 3

56 1 3 1 1 2 1 2 1 3 1 3 1 1 4 1 3 4 1 2 3 1 3 1 1 2 2 3 1 1 1 2 3 3 2 3 4 1 1 1 1 1 3 1 2

57 4 2 1 1 3 2 1 1 3 2 4 2 2 4 2 3 3 1 4 3 1 1 2 3 1 1 1 1 2 1 2 1 2 2 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1

58 4 2 3 1 4 3 2 2 2 3 3 2 3 4 2 3 3 2 2 1 1 2 1 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 4 2 1 2 1 2 3 1 2

59 3 4 3 2 3 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3

60 4 2 4 2 3 2 1 2 4 3 3 1 2 4 3 3 4 2 2 1 1 1 4 2 3 4 4 2 4 4 3 1 4 2 3 4 2 3 4 2 4 4 2 2

61 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 3 1 3 3 4 4 3 1 1 2 1 3 1 3 3 2 2 3 2 3 2 1 3 1 2 1 2 2 1 3 2 1 3 2

62 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 4 3 4 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 1 2 1 2 4 1 1 2

63 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 1 3 2 4 4 2 1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 1 2 4 1 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2 1 2

64 4 2 4 1 3 1 4 2 4 2 2 3 2 4 1 4 4 2 3 2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 4 4 3 4 3 1 3 3 1 4 1 1

65 3 2 1 1 3 1 1 1 3 2 3 2 3 4 4 4 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 1 1 1 2 3 3 2 2 4 1 1 1 2 2 3 2 2

66 3 2 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 4 2 1 2 2 3 3 4 1 3 1 1 1 1 2 2 2 2

67 4 2 1 1 3 1 1 1 2 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 1 1 1 3 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 2 1 2 3 4 3 1 1

68 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 2 4 3 3 3 2 4 3 1 3 2 3 1 1 3 1 4 2 3 1 3 3 2 1 1 2

69 2 2 1 1 3 1 2 1 3 2 3 3 2 4 3 4 4 2 4 3 1 2 3 1 2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 2 2 3 2 1 3

70 4 4 4 3 2 1 3 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 4 2 4 4 1 1 4 2 4 2 4 3 1 4 3 4 4 1 4 2 4 4 4

71 1 1 3 1 1 1 1 1 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 1 4 1 1 4 1 1 4

72 3 2 1 2 4 4 1 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 2 4 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2

73 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2

74 4 3 1 1 2 2 2 1 1 2 3 4 1 1 2 2 4 4 2 1 1 2 1 2 3 2 3 1 1 4 2 1 3 4 4 4 3 1 1 1 4 2 1 3

75 1 2 3 2 1 2 3 2 3 22 3 2 2 4 2 4 2 1 2 1 2 2 3 3 2 1 2 1 2 1 4 2 3 1 2 4 2 1 2 3 1 1 1 1

76 1 2 2 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 4 4 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 74: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

77 2 2 1 1 2 1 1 1 2 1 2 3 2 4 1 4 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 4 1 1 1 1 1 1 1 1

78 2 3 2 1 1 1 3 1 1 1 3 1 1 4 1 4 3 1 3 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 3 1 1 3 3 3 1 1 2 1 1 3 1 3

79 3 2 2 2 4 1 1 1 2 2 2 2 1 4 1 4 2 1 3 1 1 1 4 1 4 1 2 2 1 2 1 1 2 4 3 4 1 4 2 1 3 2 2 2

80 2 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 1

81 4 2 2 2 3 3 3 1 1 2 3 1 1 4 4 4 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 4 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 2 1 2 4 4 1 3

82 3 4 2 1 2 2 2 1 1 3 3 2 1 4 2 3 2 3 2 2 1 2 1 3 2 2 3 1 1 1 3 2 2 2 2 4 2 1 2 1 4 3 2 2

83 2 1 2 1 4 2 1 2 3 2 4 3 1 4 2 4 2 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 4 2 3 3 2 1 2 1 2 3 1 1

84 1 3 1 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 3 2 2 1 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 1

85 2 3 2 1 2 2 3 2 1 3 3 1 1 4 3 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 2 2 1 3 4 2 2 1 2 4 2 1 2 1 2 3 1 3

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 75: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Reliability

Scale: PERILAKU KONSUMTIF

Case Processing Summary

85 100.0

0 .0

85 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 93.9412 411.389 .408 .916

VAR00002 94.4471 413.345 .464 .916

VAR00003 94.8706 409.019 .495 .915

VAR00004 95.2353 411.039 .581 .915

VAR00005 94.1765 415.480 .377 .916

VAR00006 94.6588 408.275 .496 .915

VAR00007 94.8941 420.691 .210 .918

VAR00008 95.3765 414.618 .508 .915

VAR00009 94.5412 412.727 .404 .916

VAR00010 94.3294 412.485 .133 .927

VAR00011 94.4235 412.199 .437 .916

VAR00012 94.9412 410.913 .439 .916

VAR00013 94.6353 408.925 .488 .915

VAR00014 93.3294 421.414 .252 .917

VAR00015 94.3529 409.207 .480 .915

VAR00016 93.5765 416.795 .364 .916

VAR00017 94.2000 407.376 .550 .915

VAR00018 94.6588 407.608 .594 .914

VAR00019 94.4706 413.062 .396 .916

VAR00020 94.8588 412.742 .428 .916

VAR00021 95.3412 410.489 .594 .915

VAR00022 94.9647 413.177 .468 .916

VAR00023 94.9176 407.457 .530 .915

VAR00024 94.4588 412.942 .433 .916

VAR00025 94.5176 406.491 .624 .914

VAR00026 95.1176 406.843 .657 .914

VAR00027 94.6706 411.628 .427 .916

VAR00028 95.1176 411.105 .522 .915

VAR00029 95.1412 407.670 .580 .914

VAR00030 94.4941 401.205 .657 .913

VAR00031 94.4118 416.150 .330 .917

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 76: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

VAR00032 94.6588 413.632 .341 .917

VAR00033 94.1529 413.131 .401 .916

VAR00034 94.3765 413.309 .339 .917

VAR00035 94.5176 407.205 .533 .915

VAR00036 93.5529 426.512 .083 .919

VAR00037 95.0471 406.188 .619 .914

VAR00038 95.2706 410.581 .522 .915

VAR00039 95.0118 409.178 .591 .914

VAR00040 95.0353 411.725 .510 .915

VAR00041 94.4235 412.795 .385 .916

VAR00042 94.5059 413.372 .362 .917

VAR00043 95.2235 409.747 .588 .915

VAR00044 94.5647 414.773 .382 .916

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.930 40

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 82.7529 374.331 .411 .929

VAR00002 83.2588 376.813 .450 .928

VAR00003 83.6824 372.886 .478 .928

VAR00004 84.0471 373.760 .594 .927

VAR00005 82.9882 378.083 .386 .929

VAR00006 83.4706 371.847 .487 .928

VAR00008 84.1882 377.512 .510 .928

VAR00009 83.3529 376.326 .390 .929

VAR00011 83.2353 375.111 .442 .928

VAR00012 83.7529 373.379 .456 .928

VAR00013 83.4471 371.607 .502 .928

VAR00015 83.1647 372.544 .477 .928

VAR00016 82.3882 380.883 .327 .929

VAR00017 83.0118 370.202 .563 .927

VAR00018 83.4706 370.776 .598 .927

VAR00019 83.2824 376.110 .395 .929

VAR00020 83.6706 374.914 .452 .928

VAR00021 84.1529 373.274 .607 .927

VAR00022 83.7765 376.604 .455 .928

VAR00023 83.7294 370.843 .527 .928

VAR00024 83.2706 376.914 .406 .929

VAR00025 83.3294 369.176 .643 .927

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 77: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

VAR00026 83.9294 369.281 .685 .926

VAR00027 83.4824 374.634 .429 .929

VAR00028 83.9294 373.233 .552 .927

VAR00029 83.9529 370.283 .599 .927

VAR00030 83.3059 364.286 .670 .926

VAR00031 83.2235 379.842 .308 .930

VAR00032 83.4706 377.133 .329 .930

VAR00033 82.9647 375.892 .408 .929

VAR00034 83.1882 375.512 .357 .930

VAR00035 83.3294 369.890 .549 .927

VAR00037 83.8588 368.527 .649 .926

VAR00038 84.0824 373.005 .544 .927

VAR00039 83.8235 371.909 .607 .927

VAR00040 83.8471 374.964 .506 .928

VAR00041 83.2353 375.634 .389 .929

VAR00042 83.3176 376.219 .366 .929

VAR00043 84.0353 371.915 .621 .927

VAR00044 83.3765 378.238 .368 .929

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 78: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DATA TRY OUT KONFORMITAS

No. subjek Aitem konformitas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34

1 4 3 1 3 2 1 3 4 2 3 1 2 2 2 2 3 1 1 2 3 3 3 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3

2 4 1 1 4 2 1 1 4 1 1 4 1 1 4 1 1 1 4 1 4 3 4 1 1 1 4 1 4 4 1 1 1 4 4

3 3 4 2 3 2 2 4 4 2 3 3 2 1 3 2 2 4 1 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 1 3 3 3

4 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4

5 4 2 2 4 2 2 2 4 2 4 4 2 2 3 1 1 2 1 1 4 3 4 3 3 3 4 3 2 3 2 2 2 3 2

6 3 3 3 3 1 1 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3

7 3 1 2 1 1 2 1 3 1 3 2 2 1 3 1 2 3 1 3 1 3 1 1 1 3 1 2 4 3 3 2 1 3 3

8 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3

9 3 3 2 2 3 2 2 4 2 3 4 2 2 2 1 2 3 1 3 2 3 2 3 4 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4

10 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 4

11 3 3 1 3 1 4 3 1 3 2 2 3 4 4 2 1 2 4 3 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 2 3 2 3 4

12 3 1 2 2 4 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3

13 3 2 2 2 2 2 3 1 1 2 3 1 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 3 2 2 1 1 2 3

14 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 4 2 3 2 2 2 2 1 4 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 2 3 3

15 2 2 3 3 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 3 3 2 2 2 3

16 1 1 3 2 2 2 3 3 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 1 3 1 3 2 1 1 3 3 2 2 2 2 3 3

17 1 1 4 3 3 2 3 1 1 3 4 2 2 2 2 4 3 1 2 1 1 1 2 3 1 1 3 3 2 3 2 1 2 3

18 2 2 3 3 4 2 2 2 1 3 3 1 1 4 2 3 2 1 1 2 2 2 1 1 1 3 3 3 4 2 4 2 1 2

19 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 1 4 3 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3

20 1 2 4 3 3 2 3 4 2 4 3 1 4 3 2 3 3 2 3 1 2 1 2 2 4 1 3 3 2 2 3 2 2 4

21 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 2

22 3 2 2 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3

23 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3

24 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3

25 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4

26 3 4 3 3 2 3 3 3 2 1 3 1 3 2 2 1 4 2 2 4 3 2 3 3 3 4 1 2 3 1 2 1 3 4

27 4 2 2 2 1 1 2 4 3 4 4 2 2 2 1 1 4 1 4 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 3 2 2 4 3

28 4 3 1 3 1 2 2 3 1 2 4 1 3 1 2 4 3 1 4 1 1 1 2 1 1 1 4 3 4 3 1 1 2 3

29 4 3 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 3 4 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 2 1 2 3

30 3 4 2 3 2 1 4 4 2 4 3 2 4 4 2 2 4 3 4 3 4 2 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 4 4

31 3 2 3 2 2 3 2 3 2 4 3 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 1 1 3 2 2 1 2 3 1 1 2 4

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 79: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

32 3 3 2 2 1 2 2 3 3 3 3 2 4 1 2 2 3 2 1 2 4 3 1 1 2 2 1 3 1 3 2 1 4 3

33 3 2 2 2 2 1 2 4 2 4 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 4 1

34 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 3

35 3 3 1 3 4 3 3 1 1 3 3 2 3 3 4 3 3 3 1 3 2 1 2 1 1 3 2 3 3 2 4 2 2 1

36 3 3 2 3 2 2 2 4 2 4 3 2 2 2 1 3 2 3 3 3 2 3 1 1 2 3 1 1 2 3 2 2 2 4

37 4 4 1 2 2 1 2 4 3 3 4 3 2 2 1 1 3 2 2 2 1 2 1 2 1 2 3 3 2 2 1 2 1 3

38 1 2 2 2 3 1 1 3 3 4 3 1 1 3 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 1 3

39 4 1 3 4 2 3 4 3 2 4 3 2 4 3 2 3 3 4 3 4 4 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4

40 3 3 1 3 3 2 3 3 1 3 4 2 3 3 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 1 3 3

41 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3

42 1 1 1 4 2 1 1 4 1 4 3 3 1 2 4 2 1 4 3 4 1 4 4 3 4 3 2 2 2 3 4 1 1 4

43 2 2 2 1 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 4 3 1 2 1 3 2 1 2 1 4 2 2 2 3 2 3 2 3

44 1 1 3 1 3 2 1 4 2 4 4 1 1 3 2 3 3 1 3 1 3 1 1 1 1 3 2 3 3 3 3 3 1 2

45 2 2 2 1 3 1 2 1 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 1 1 3 2 1 1 1 3 3 3 3 4 3 4 2 4

46 2 1 1 2 3 2 2 3 2 3 3 1 2 3 2 3 1 1 3 2 2 1 2 2 2 3 1 3 3 4 3 4 2 3

47 3 3 2 3 1 4 3 1 1 3 3 1 1 2 1 2 1 4 1 3 1 1 1 1 1 3 2 2 2 1 3 1 3 1

48 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3

49 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 2 3 3

50 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 2 2 2 3 3 4 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 4

51 3 3 3 3 2 1 3 4 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 1 4 2 2 3 2 3 3 3 1 3 4 3

52 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 1 4 4 1 3 4 3 3 2 4 4 3 3 3 4 4

53 2 1 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 3 2 2 4 2 1 3 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 3 2 2 1 4

54 3 3 4 3 2 3 4 3 1 3 4 1 4 3 2 2 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 3 4

55 3 4 2 2 2 3 4 4 2 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 2 4 3

56 2 2 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 1 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 4

57 3 3 1 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3

58 4 2 2 2 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 4 3 4 4 1 3 3 4 3 3 2 1 4 4

59 4 4 1 3 3 2 4 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 3 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 2 1 4

60 3 2 2 2 2 2 1 4 2 3 2 3 1 2 3 2 3 1 3 2 3 2 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3 2 3

61 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 3 4 4

62 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3

63 2 2 3 3 1 4 3 3 2 4 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 3 3 4 1 2 2 4 3 2 2 2 3 1

64 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 1 3 3 3 2 2 2 2 3 3

65 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 3

66 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 1 3 2 3 2 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 4

67 2 2 2 2 4 2 4 2 3 3 2 3 3 1 3 3 2 1 4 2 2 2 2 3 1 3 3 3 3 3 1 3 3 4

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 80: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

68 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 4

69 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 4 3 1 1 3 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 2 4

70 1 1 2 1 2 2 4 2 1 3 2 1 1 4 3 3 4 1 3 1 4 1 3 1 1 2 1 3 4 4 4 1 1 1

71 2 2 2 3 4 3 2 1 2 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 1 1 3 4 2 3 3 4 2 3 2 1

72 1 1 2 3 3 2 3 2 3 3 1 3 1 3 2 3 3 1 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3

73 1 1 4 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 2 1 3 4

74 4 4 1 4 1 1 3 4 4 4 1 3 4 3 4 4 3 1 1 4 1 4 3 4 4 3 2 4 3 4 2 3 1 4

75 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 2 4 1 2 1 2 1 3 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 2 1 3

76 3 3 1 3 2 2 4 3 3 3 4 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 3

77 3 3 2 2 2 2 1 3 4 2 2 3 1 2 2 2 3 1 3 2 1 2 3 2 1 1 3 2 2 2 2 3 3 4

78 3 3 2 3 2 2 2 4 2 3 4 1 2 3 2 2 3 1 3 3 1 3 2 2 1 2 2 2 2 3 2 3 2 3

79 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 4 1 2 2 1 3 3 2 3 3 2 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4 3 2 4

80 2 2 2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3

81 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 3 2 4 2 2 2 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3

82 2 2 2 2 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4

83 3 3 4 3 4 1 3 2 2 4 4 1 3 3 2 2 4 1 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 3

84 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 3

85 1 1 3 2 1 2 4 3 1 4 4 2 4 4 3 1 4 4 3 2 1 2 2 3 1 2 3 3 3 4 3 1 4 3

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 81: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Reliability

Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH NORMATIF

Case Processing Summary

85 100.0

0 .0

85 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.686 18

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 42.5412 32.775 .376 .661

VAR00002 42.7647 32.587 .382 .660

VAR00003 42.9647 36.392 .021 .699

VAR00004 42.6235 32.928 .454 .656

VAR00006 43.0941 35.277 .155 .685

VAR00007 42.5294 33.133 .340 .665

VAR00008 42.2353 35.111 .145 .687

VAR00011 42.2471 35.141 .150 .686

VAR00013 42.7176 32.729 .351 .664

VAR00017 42.4706 36.038 .063 .694

VAR00018 43.1176 33.438 .241 .678

VAR00021 42.6118 32.812 .359 .663

VAR00022 42.8235 33.695 .308 .669

VAR00023 42.9647 32.701 .341 .665

VAR00025 43.2588 34.218 .259 .675

VAR00026 42.5765 33.795 .312 .669

VAR00033 42.6471 31.826 .435 .653

VAR00034 42.0118 34.917 .174 .683

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 82: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Case Processing Summary

85 100.0

0 .0

85 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.719 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00001 22.4353 17.368 .441 .687

VAR00002 22.6588 17.537 .400 .693

VAR00004 22.5176 17.967 .454 .687

VAR00007 22.4235 17.676 .396 .694

VAR00013 22.6118 17.978 .319 .707

VAR00021 22.5059 17.872 .351 .702

VAR00022 22.7176 18.229 .348 .702

VAR00023 22.8588 17.861 .322 .707

VAR00026 22.4706 18.252 .362 .700

VAR00033 22.5412 17.299 .405 .692

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 83: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Reliability

Scale: KONFORMITAS DENGAN DASAR PEMBENTUK : PENGARUH INFORMASIONAL

Case Processing Summary

85 100.0

0 .0

85 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

a.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00005 37.6941 24.929 .197 .698

VAR00009 37.8824 25.081 .239 .691

VAR00010 36.9882 24.726 .369 .679

VAR00012 38.0000 23.905 .376 .675

VAR00014 37.4706 24.371 .349 .679

VAR00015 37.8353 23.901 .428 .671

VAR00016 37.6353 24.877 .255 .690

VAR00019 37.3882 26.478 .039 .715

VAR00020 37.5882 25.864 .115 .706

VAR00024 37.6941 23.286 .413 .670

VAR00027 37.7059 25.567 .187 .697

VAR00028 37.2941 24.520 .352 .679

VAR00029 37.4000 24.481 .355 .679

VAR00030 37.2941 24.686 .338 .681

VAR00031 37.6706 23.843 .367 .676

VAR00032 37.8706 23.495 .424 .669

Reliability Statistics

.711 10

Cronbach's

Alpha N of Items

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

VAR00010 22.3176 13.672 .345 .693

VAR00012 23.3294 13.224 .318 .698

VAR00014 22.8000 12.733 .458 .674

VAR00015 23.1647 13.068 .401 .684

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 84: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

VAR00024 23.0235 12.976 .319 .699

VAR00028 22.6235 13.023 .429 .680

VAR00029 22.7294 13.247 .379 .688

VAR00030 22.6235 13.499 .343 .693

VAR00031 23.0000 12.524 .430 .678

VAR00032 23.2000 13.281 .300 .702

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 85: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

UJI ASUMSI

A. HASIL UJI NORMALITAS

Descriptive Statistics

73 87.9315 14.73123 52.00 124.00

73 23.2877 3.11127 15.00 30.00

73 25.3014 3.01240 17.00 32.00

Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Normatif

Pengaruh.Informatif

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

73 73 73

87.9315 23.2877 25.3014

14.73123 3.11127 3.01240

.075 .098 .127

.075 .098 .080

-.044 -.079 -.127

.641 .835 1.088

.806 .489 .187

N

Mean

Std. Deviation

Normal Parameters a,b

Absolute

Positive

Negative

Most Extreme

Differences

Kolmogorov-Smirnov Z

Asymp. Sig. (2-tailed)

Perilaku.

Konsumtif

Pengaruh.

Normatif

Pengaruh.

Informatif

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

B. HASIL UJI LINEARITAS B. 1. Means Linearity : perilaku konsumtif dan pengaruh normatif Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Report Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Normatif Mean N Std. Deviation

15.00 111.0000 1 .

17.00 91.0000 1 .

18.00 101.0000 1 .

19.00 92.2500 4 19.70406

20.00 100.1667 6 11.03479

21.00 90.3636 11 22.35295

22.00 89.0000 7 10.14889

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 86: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

23.00 92.2222 9 14.44626

24.00 81.1667 6 9.90791

25.00 83.2500 8 7.66718

26.00 76.5000 6 12.27599

27.00 82.0000 6 12.66491

28.00 85.2500 4 11.05667

29.00 91.0000 2 8.48528

30.00 72.0000 1 .

Total 87.9315 73 14.73123

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253

Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002

Between Groups

Deviation from Linearity

1567.742 13 120.596 .585 .856

Within Groups 11954.268 58 206.108

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif

Total 15624.658 72

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif -.367 .135 .485 .235

B. 2. Means Linearity :perilaku konsumtif dan pengaruh informasional

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informasional 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Report Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Informasional Mean N Std. Deviation

17.00 97.0000 1 .

18.00 103.5000 2 20.50610

19.00 114.0000 1 .

20.00 88.0000 1 .

21.00 99.5000 2 6.36396

22.00 98.8000 5 21.89064

23.00 89.3333 3 5.68624

24.00 83.0000 10 15.18771

25.00 86.2308 13 18.26725

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 87: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

26.00 84.6364 11 14.73277

27.00 86.3333 6 9.41630

28.00 86.3333 9 9.27362

29.00 91.0000 3 14.73092

30.00 82.2000 5 12.39758

32.00 91.0000 1 .

Total 87.9315 73 14.73123

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578

Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030

Between Groups

Deviation from Linearity

1657.094 13 127.469 .574 .864

Within Groups 12873.453 58 221.956

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif

Total 15624.658 72

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif -.265 .070 .420 .176

C. UJI METODA ANALISA C. 1. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh normatif

Descriptive Statistics

87.9315 14.73123 73

23.2877 3.11127 73

Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Normatif

Mean Std. Deviation N

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 88: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Correlations

1 -.367**

.001

73 73

-.367** 1

.001

73 73

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Pearson Correlation

Sig. (2-tailed)

N

Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Normatif

Perilaku.

Konsumtif

Pengaruh.

Normatif

Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.

C. 2. Correlations :Perilaku konsumtif dan pengaruh informasional Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73

Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73

Correlations

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Infor

matif

Pearson Correlation 1 -.265(*)

Sig. (2-tailed) .024

Perilaku.Konsumtif

N 73 73

Pearson Correlation -.265(*) 1

Sig. (2-tailed) .024

Pengaruh.Informatif

N 73 73

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 89: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

LAMPIRAN

B

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 90: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

RAHASIA DATA DIRI

Nama :

Usia :

Jenis Kelamin : Laki-laki / Perempuan *

*= coret yang tidak perlu

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini terdapat 68 buah pernyataan.

Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan. Anda diminta untuk mengemukakan

apakah pernyataan-pernyataan tersebut sesuai dengan diri Anda, dengan cara memberi

tanda silang (x) dalam kotak di depan salah satu pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :

Untuk Skala I Untuk Skala II

SL : Selalu SS : Sangat Setuju

SR : Sering S : Setuju

KD : Kadang-kadang TS : Tdak Setuju

JR : Jarang STS : Sangat Tidak Setuju

Contoh :

No. Pernyataan SL SR KD JR

1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia

Jika Anda ingin mengubah jawaban Anda, berilah tanda garis sejajar horizontal pada

jawaban yang ingin Anda ubah, kemudian silanglah jawaban yang Anda anggap tepat.

Contoh :

No. Pernyataan SL SR KD JR

1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia

Menjadi :

No. Pernyataan SL SR KD JR

1. Saya hanya ingin orang disekitar saya bahagia

Setiap orang dapat mempunyai jawaban yang berbeda dan tidak ada jawaban yang

salah, karena itu pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan diri Anda.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 91: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

KUESIONER

Berilah tanda silang (X) pada kotak yang ada dibawah ini, yang menggambarkan kondisi

anda sebenarnya

No Pernyataan Ya Tidak

1 Saya akan membeli suatu produk bila disertai dengan

hadiah. Terutama apabila hadiah tersebut merupakan

sesuatu yang saya inginkan

2. Kemasan suatu produk yang rapi juga menentukan, saat

saya ingin membeli produk tersebut

3. Sedapat mungkin saya membeli produk yang sedang trend

saat ini

4. Saya senang belanja produk yang berlabel diskon.

5. Saya suka memakai produk buatan uar negri

6 Saya suka memakai produk yang diiklankan oleh artis

favorit saya.

7. Menurut saya, produk mahal adalah produk yang

menjamin kepuasan bagi pemiliknya

8. Saya suka membandingkan kualitas produk dengan jalan

memakai dua merek yang berbeda.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 92: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

SKALA I

No Pernyataan SL SR KD JR

1 Saya berharap bingkisan gratis yang

ditawarkan produk yang saya beli merupakan

sesuatu yang saya inginkan.

2 Bila diperhadapkan pada dua produk, saya

akan memilih produk yang termurah.

3 Saya hanya membeli produk dengan merek-

merek ternama dan yang menjadi idaman

banyak orang.

4 Sedapat mungkin saya akan mengikuti dan

meniru produk-produk yang dikenakan oleh

idola saya

5 Saya suka berbelanja produk dengan

bungkusan yang unik dan lucu

6 Saya senang menggunakan produk yang

memiliki promo undian

7 Saya gemar membeli produk-produk mewah,

karena mencerminkan kepribadian saya

8 Kemasan produk menentukan prioritas saya

dalam berbelanja.

9 Saya suka membeli produk yang membuat

saya tampil lebih gaul.

10 Uang saya banyak terpakai untuk membeli

produk-produk perawatan tubuh.

11 Saya lebih memilih produk , bila produk

tersebut dikemas sesuai warna favorit saya

12 Saya beharap bila membeli suatu produk

akan mendapatkan hadiah.

13 Saya senang membeli produk yang

dibungkus dengan rapi

14 Saya senang belanja produk yang mampu

mengubah penampilan saya terlihat agar

terlihat lebih keren di mata orang lain.

15 Bila suatu produk disertakan dengan “gift

voucher”, saya cenderung akan membeli

produk tersebut.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 93: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

16 Saya meyakini jenis produk yang dibeli

mencerminkan status pembelinya.

17 Saya meyakini, produk yang diiklankan figur

publik adalah produk andalan.

18 Saya rela mengeluarkan uang yang banyak

demi produk-produk mewah

19 Saya suka mencoba produk sejenis dari

merek-merek yang berbeda.

20 Saya suka memakai produk-produk buatan

luar negeri.

21 Saya suka membeli produk, dimana

kemasannya dapat dipergunakan kembali.

22 Saya sangat suka membeli produk yang

menjadi trend pada saat ini.

23 Figur publik sangat menentukan produk apa

yang akan saya gunakan.

24 Menurut saya, elegan tidaknya seseorang

mampu diwakili dari mahal tidaknya produk

yang dikenakannya.

25 Saya sering memakai produk-produk

keluaran terbaru, meskipun saya masih

memiliki produk sejenis.

26 Saya senang berbelanja produk yang hanya

ada di pusat distro tertentu saja.

27 Bila saya berada di pusat belanja, saya akan

lebih dahulu mendatangi toko ataupun distro

yang menjual produk “Sale” .

28 Saya cenderung memakai produk yang

berbeda sesuai mood saya.

29 Menurut saya, produk mahal adalah produk

yang menjamin kepuasan bagi pemiliknya

30 Saya tertarik membeli produk yang memiliki

kemasan yang menarik perhatian.

31 Saya lebih suka membeli produk yang tidak

diproduksi secara massal

32 Saya suka berbelanja produk demi menjaga

penampilan tubuh saya

33 Saya bersedia mengeluarkan duit

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 94: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

beberapapun untuk menjaga status yang

melekat pada saya.

34 Saya menyukai apapun yang menjadi

kesukaan arits favorit saya.

35 Saya lebih bangga bila membeli barang-

barang mahal.

36 Saya suka berganti produk sejenis dengan

merek-merek terbaru.

37 Saya senang dengan produk yang berlabel

diskon.

38 Saya meyakini bahwa semakin mahal produk

, akan meningkatkan rasa percaya diri

seeorang

39 Saya suka memakai produk yang diiklankan

oleh artis favorit saya.

40 Produk obral sering saya incar bila

berbelanja.

SKALA II

No Pernyataan SS S TS STS

1 Saya akan melakukan apapun supaya dapat diterima oleh teman-teman saya

2 Saya tidak tertekan bila saya melakukan diluar keinginan teman kelompok saya

3 Saya malu bila memiliki jenis, merk dan bahkan warna handphone yang sama dengan teman saya

4 Saya akan tetap memakai “tanda per sahabatan” berupa gelang atau cincin ataupun benda lainnya, di saat akan jalan-jalan bersama teman.

5 Saya sering menolak saran-saran dari teman saya.

6 Saya selalu berterus terang, bila saya dimintai pendapat oleh teman-teman saya.

7 Saya takut dibenci jika tidak melakukan apa yang diinginkan teman-teman saya.

8 Bila saya bingung dalam memilih pakaian yang akan dikenakan, saya cenderung bertanya pada teman-teman saya

9 Saat berbelanja, Saya tidak yakin dalam memberikan informasi promo produk yang saya ketahui, kepada teman-teman saya

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 95: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

10 Saya ingin tampil beda dari teman saya

11 Saya tidak ingin memiliki barang yang tidak sanggup saya miliki, meskipun diusulkan teman saya.

12 Saya tidak suka diatur oleh teman-teman saya.

13 Saya mengambil keputusan sendiri tanpa dipengaruhi teman

14 Saya merasa risih bila harus berpakaian yang sama setiap keluar bersama teman

15 Sebelum mengusulkan topik pembicaraan saat hangout, saya terbiasa untuk bertanya terlebih dahulu pada teman -teman saya.

16 Saya menyerahkan ide tempat jalan-jalan kepada teman saya.

17 Saya lebih mengetahui banyak info promo daripada teman-teman saya, saat berbelanja.

18 Walaupun berbeda pemikiran, saya tetap memberikan pendapat saya.

19 Daripada saya dicap “tidak setia kawan”, saya akan meninggalkan acara lain demi acara hangout bersama teman yang telah dijadwalkan sebelumnya.

20 Saya selalu memutuskan tempat yang akan dituju, bila ingin jalan-jalan bersama teman

Terimakasih

Mohon periksa kembali jawaban anda

Pastikan tidak ada yang kosong

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 96: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

LAMPIRAN

C

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 97: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

DATA PENELITIAN SKALA PERILAKU KONSUMTIF

PERILAKU KONSUMTIF No

subjek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

26

27

28

29

30

31

32

33

34

35

36

37

38

39

40

TOTAL

1 1 2 2 3 4 2 2 4 4 1 1 4 4 3 4 2 3 2 2 3 4 4 2 4 2 2 4 4 2 4 2 3 1 1 1 1 3 3 3 1 10

4

2 4 2 1 1 2 2 1 1 2 1 4 1 2 2 3 3 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 3 4 1 1 4 4 1 1 1 2 3 3 1 2 78

3 1 2 1 2 3 2 1 2 3 2 2 1 4 1 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 1 1 3 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 68

4 4 2 4 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 4 3 1 2 2 1 4 4 2 2 88

5 4 3 2 1 3 3 2 3 3 1 2 3 3 1 4 3 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 3 2 3 4 3 2 1 2 1 3 1 2 4 90

6 4 4 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 2 2 2 4 4 1 4 2 4 2 2 4 2 4 1 12

4

7 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1 4 4 2 3 1 1 1 2 3 3 2 1 1 1 1 3 3 4 4 1 1 3 1 1 1 1 3 1 82

8 3 2 2 2 4 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 2 3 1 3 2 4 2 2 2 3 1 1 1 4 4 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 93

9 4 3 2 4 4 2 1 4 4 4 2 4 4 3 2 4 3 2 2 2 4 3 3 4 4 2 3 4 2 4 3 3 2 2 1 2 3 2 2 1 11

4

10 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 3 1 1 2 1 1 2 2 3 2 1 4 62

11 2 3 1 1 4 1 1 1 2 4 1 1 4 2 1 1 2 1 4 1 1 3 1 1 1 2 2 2 3 3 2 3 4 1 1 2 4 1 1 3 79

12 2 1 2 1 3 2 1 2 1 1 2 2 4 2 1 3 3 2 2 1 2 3 1 2 2 2 3 2 2 3 3 2 1 1 2 2 2 2 1 1 77

13 4 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 4 2 3 4 1 2 1 3 1 1 2 2 1 2 1 1 4 3 2 3 3 1 1 1 2 3 2 1 3 79

14 4 2 2 2 1 1 2 2 4 2 1 1 4 4 1 3 3 2 3 3 2 4 3 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 1 2 2 1 3 1 1 93

15 1 1 2 1 4 2 2 4 3 1 2 3 4 4 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 3 4 4 2 4 3 4 2 2 4 4 4 3 2 1 95

16 3 2 3 3 1 2 1 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 3 2 3 4 2 1 2 1 3 98

17 3 2 2 2 3 2 1 1 3 1 3 2 4 3 2 1 1 1 2 1 3 3 2 1 3 2 2 2 1 3 3 2 1 1 2 1 2 1 2 2 79

18 2 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 4 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 3 2 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 3 58

19 2 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 4 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 97

20 4 3 3 2 1 1 1 1 3 2 1 4 4 4 4 3 2 1 2 1 4 2 1 2 1 1 1 4 3 4 4 4 1 1 2 2 3 1 1 2 91

21 2 3 3 1 2 1 3 4 2 1 2 2 4 2 2 3 2 1 2 3 4 3 2 4 1 2 2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 4 4 2 2 94

22 4 3 3 2 2 3 2 2 3 1 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 3 99

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 98: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

23 1 1 1 1 2 1 1 4 1 2 1 2 4 1 3 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 4 2 1 2 3 1 1 1 1 1 4 1 1 3 68

24 4 1 2 1 3 1 1 4 3 1 3 4 4 3 2 3 4 1 1 1 2 3 2 2 1 3 1 3 2 3 3 2 1 1 1 2 1 3 1 1 85

25 1 2 1 1 2 2 1 4 1 2 1 2 4 1 1 1 2 1 3 2 1 2 1 4 2 1 2 3 3 2 2 3 1 1 1 1 2 3 2 4 76

26 4 1 4 4 4 4 1 1 1 4 4 1 4 4 4 4 3 1 1 4 4 4 1 3 4 3 3 4 4 4 1 4 4 2 1 4 4 4 4 1 12

1

27 4 3 1 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 2 3 1 2 1 2 3 3 2 2 1 1 4 3 2 2 3 3 3 1 1 3 2 1 1 85

28 1 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 2 4 4 1 4 4 3 1 1 1 3 2 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 1 2 1 2 4 2 2 81

29 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 4 1 4 2 1 2 2 2 1 67

30 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 52

31 1 2 3 3 4 1 2 2 2 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2 3 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 71

32 3 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 83

33 4 1 3 1 4 4 1 4 4 4 2 3 4 3 2 1 1 1 2 1 3 4 2 4 2 3 3 2 1 3 2 3 2 1 1 2 4 1 1 3 97

34 3 2 1 3 4 2 3 2 1 1 4 2 3 2 1 1 4 1 1 4 1 3 2 3 2 1 3 2 2 3 4 2 3 1 1 2 2 2 3 2 89

35 2 2 3 3 3 2 1 2 3 2 2 2 3 3 2 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 1 2 3 2 3 2 3 1 2 1 3 2 1 2 2 86

36 4 2 4 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 4 4 2 2 4 2 1 2 2 1 4 4 2 2 87

37 3 2 1 1 2 2 1 2 2 3 1 3 2 4 3 3 1 1 2 2 3 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 3 1 1 1 1 1 1 2 70

38 3 2 1 1 3 1 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 1 1 3 1 2 2 1 1 3 3 1 1 1 2 3 1 3 4 4 4 4 4 4 2 82

39 1 2 2 1 3 2 1 2 2 1 1 1 4 2 2 2 2 1 3 2 2 1 2 2 1 1 3 4 3 2 1 3 1 1 1 2 3 1 1 2 74

40 4 2 1 1 4 2 2 1 2 4 3 2 3 4 2 1 4 1 3 1 1 3 1 4 2 1 1 1 4 4 3 3 2 1 2 2 1 2 2 1 88

41 4 2 1 1 3 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 2 2 1 3 2 1 3 1 3 2 2 2 3 3 2 4 4 1 1 2 2 2 1 2 3 88

42 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 3 3 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 70

43 4 2 1 1 2 2 1 3 4 2 1 1 4 4 2 2 2 1 2 1 1 2 4 3 1 1 4 1 4 2 1 4 1 1 2 1 4 4 1 4 88

44 3 4 1 2 4 1 1 3 4 2 4 1 4 3 2 1 2 1 3 2 4 2 4 3 2 1 2 4 4 3 2 1 1 2 1 2 4 4 4 2 10

0

45 2 3 1 1 4 3 1 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 1 2 1 3 2 1 2 2 2 3 3 2 4 3 2 1 1 2 1 3 2 1 4 88

46 3 2 3 2 4 1 3 3 4 3 2 2 3 4 1 2 2 3 2 3 2 3 1 3 3 3 2 4 4 2 4 3 3 1 3 2 2 4 1 2 10

4

47 2 1 2 1 1 2 2 2 3 4 1 2 4 3 2 2 2 1 1 1 1 3 2 4 2 2 3 1 4 2 1 4 2 1 1 1 1 2 2 2 80

48 4 2 3 1 2 1 2 4 4 1 2 1 4 4 2 2 1 2 1 1 1 4 2 1 2 2 2 1 4 1 1 1 2 1 2 1 1 4 2 1 80

49 4 1 2 1 3 4 1 2 3 1 2 3 3 3 3 1 1 1 2 1 3 2 1 4 2 2 4 2 1 3 4 4 1 1 1 1 4 1 1 3 87

50 2 2 3 1 4 1 2 2 3 3 2 2 4 2 1 4 2 2 2 3 4 3 1 2 2 1 3 4 3 4 2 3 2 3 2 2 2 2 3 1 96

51 4 4 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 4 1 4 2 1 2 2 3 2 1 2 1 1 3 1 1 2 2 3 1 1 2 2 2 3 2 4 80

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 99: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

52 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 1 1 1 2 1 3 3 1 2 1 1 4 2 4 3 2 3 1 1 3 1 4 3 2 1 91

53 2 1 1 2 3 2 2 3 3 1 4 1 4 1 4 4 2 3 1 2 3 3 2 1 1 1 1 3 3 4 4 1 1 2 1 1 1 1 3 2 85

54 2 1 1 2 2 1 1 4 2 2 1 4 4 3 2 1 2 1 3 1 2 1 1 3 2 1 4 1 1 3 4 2 1 2 1 1 4 1 2 2 79

55 2 2 3 2 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 91

56 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 3 2 4 2 2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 1 3 4 3 2 2 1 2 3 2 2 3 11

1

57 2 2 3 1 2 2 1 1 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 2 2 3 1 2 2 1 1 2 3 3 3 2 1 2 1 1 1 3 2 3 76

58 4 3 2 3 2 2 2 1 1 3 1 1 1 1 2 3 2 4 2 1 4 4 1 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 3 2 4 89

59 4 4 2 2 4 4 1 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 4 4 3 1 3 3 3 4 1 4 4 3 1 1 1 2 3 1 3 4 11

6

60 4 3 4 3 3 1 2 2 2 2 3 1 2 2 4 2 3 1 3 2 1 2 3 2 1 3 2 3 2 2 1 2 1 1 2 3 2 3 2 1 88

61 4 2 3 1 4 2 3 2 1 2 3 1 4 2 3 1 2 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 2 3 3 4 1 2 3 2 3 1 2 1 2 90

62 3 2 1 2 1 3 3 3 1 2 3 3 1 1 3 2 3 2 2 1 4 3 2 1 1 1 1 3 2 3 3 1 2 2 3 1 2 1 3 1 82

63 3 2 4 1 2 1 4 2 3 4 1 3 2 3 4 2 1 2 1 4 1 2 3 4 3 4 3 2 1 2 1 2 2 3 3 4 4 2 3 1 99

64 4 2 1 1 2 1 1 1 2 1 1 4 4 2 2 4 4 1 2 2 4 4 4 1 1 1 1 4 1 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 98

65 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 2 3 3 4 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 3 94

66 1 2 3 2 3 3 2 2 1 3 4 1 1 1 2 3 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 1 73

67 1 2 1 1 3 1 1 2 3 3 1 1 3 3 1 2 3 1 1 1 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 1 1 2 1 3 2 1 2 73

68 4 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 2 3 2 1 1 2 2 1 1 3 2 1 1 1 1 2 2 1 3 2 2 2 1 1 2 3 3 2 1 72

69 3 4 1 2 4 3 1 3 2 3 4 3 2 1 1 4 3 1 4 2 4 3 3 3 4 1 2 1 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 2 1 10

1

70 1 4 3 2 4 2 3 2 1 3 4 1 2 3 2 4 1 4 2 4 4 4 3 1 2 3 3 4 3 2 3 1 2 1 3 4 2 3 3 4 10

7

71 4 3 1 2 4 4 1 3 3 2 3 4 4 4 4 3 1 1 1 2 4 2 2 3 2 1 4 4 1 3 3 4 1 1 1 2 4 2 2 4 10

4

72 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 1 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 1 3 3 3 2 11

7

73 4 2 2 1 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 4 1 4 3 3 4 11

8

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 100: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

KONFORMITAS DENGAN DASAR PENGARUH NORMATIF No Subjek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL

1 3 2 1 3 2 2 1 2 1 3 20

2 2 2 3 3 2 3 1 1 3 3 23

3 3 2 3 4 4 1 2 2 3 3 27

4 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 24

5 1 2 3 3 1 1 1 1 2 4 19

6 3 1 3 4 1 1 1 3 3 3 23

7 1 2 4 4 1 2 1 2 2 3 22

8 3 3 1 2 3 3 2 1 3 2 23

9 2 3 3 4 1 2 3 1 1 1 21

10 3 2 4 3 1 2 2 3 2 2 24

11 2 4 3 3 2 2 1 2 2 2 23

12 2 2 4 3 2 2 2 1 1 3 22

13 2 2 3 4 2 2 1 3 2 1 22

14 4 4 4 3 2 1 1 1 3 3 26

15 3 1 4 2 1 1 2 1 1 3 19

16 3 3 2 3 3 3 2 4 3 2 28

17 2 4 3 4 1 2 1 4 2 1 24

18 4 3 4 2 1 2 1 1 4 4 26

19 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 29

20 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 17

21 2 4 3 3 2 2 2 2 2 3 25

22 3 2 3 3 3 2 1 1 2 2 22

23 2 2 1 2 2 2 2 1 2 3 19

24 3 2 3 4 2 2 2 4 2 2 26

25 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 28

26 4 4 1 1 1 3 1 1 3 2 21

27 3 4 3 3 2 1 1 2 2 3 24

28 1 3 3 3 3 2 4 2 3 3 27

29 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 21

30 2 2 3 3 2 1 1 1 2 4 21

31 2 1 2 4 1 1 4 2 3 1 21

32 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 25

33 2 3 2 1 3 1 2 3 2 1 20

34 2 1 4 3 3 1 1 1 4 1 21

35 2 3 3 3 2 2 2 2 3 2 24

36 2 2 4 3 1 2 2 2 3 3 24

37 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 26

38 3 3 3 4 4 1 2 2 2 1 25

39 2 2 4 4 2 3 2 2 3 1 25

40 3 2 2 2 2 1 1 2 2 4 21

41 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 23

42 3 4 2 3 3 4 1 2 3 2 27

43 2 3 4 4 2 1 1 1 2 1 21

44 1 3 1 4 2 2 1 3 3 2 22

45 1 3 3 3 3 2 1 2 3 2 23

46 3 3 1 4 4 1 1 2 3 1 23

47 2 3 3 4 2 3 2 2 2 2 25

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 101: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

48 3 3 3 4 4 1 2 2 2 2 26

49 1 3 3 3 2 2 1 2 2 3 22

50 3 4 3 3 3 2 2 1 3 3 27

51 2 2 3 4 2 1 1 1 3 2 21

52 2 3 4 4 2 2 1 3 3 1 25

53 1 2 4 4 1 4 3 3 3 4 29

54 4 4 3 4 2 2 1 1 3 3 27

55 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 28

56 3 2 1 2 2 1 1 1 1 1 15

57 3 3 4 4 3 2 2 2 3 2 28

58 3 1 2 3 2 3 1 3 4 3 25

59 2 2 4 2 1 3 1 2 1 1 19

60 3 1 1 4 1 1 3 2 3 1 20

61 3 1 2 2 2 2 1 2 1 4 20

62 2 2 4 2 2 2 3 1 2 3 23

63 2 1 3 3 1 2 4 1 2 3 22

64 4 1 2 4 3 3 2 3 2 3 27

65 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 23

66 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 25

67 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 26

68 4 3 3 4 4 3 1 3 3 2 30

69 1 2 1 2 1 2 3 1 3 2 18

70 3 3 1 2 1 2 3 1 1 4 21

71 1 1 3 3 1 1 4 1 2 3 20

72 3 2 2 3 3 1 1 1 2 3 21

73 3 2 2 2 2 1 2 1 3 2 20

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 102: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Konformitas dengan dasar pengaruh informasional No subjek

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL

1 3 2 3 3 2 1 1 3 2 1 21

2 3 4 3 4 2 3 3 4 1 3 30

3 4 1 3 2 3 3 3 3 1 2 25

4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 28

5 4 1 3 2 2 3 2 4 2 3 26

6 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 25

7 4 2 4 1 3 3 2 4 1 4 28

8 3 3 2 3 2 3 2 1 3 3 25

9 3 1 3 1 1 3 1 1 3 2 19

10 1 2 4 3 2 3 3 2 1 3 24

11 3 1 3 4 2 3 3 3 2 4 28

12 4 2 2 1 1 3 3 2 2 2 22

13 3 1 3 2 2 2 4 3 2 4 26

14 3 2 3 2 1 2 3 3 2 3 24

15 3 2 1 2 1 2 3 3 1 3 21

16 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 25

17 4 2 3 2 3 3 3 3 2 2 27

18 4 1 3 1 2 3 3 3 1 3 24

19 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 26

20 3 3 2 2 1 2 4 3 1 2 23

21 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 24

22 4 1 3 2 2 4 2 2 1 3 24

23 2 3 3 2 2 3 2 3 1 3 24

24 4 1 3 2 2 3 3 3 3 3 27

25 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 28

26 3 1 4 4 1 1 3 4 1 4 26

27 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 25

28 3 2 2 3 2 4 3 4 1 3 27

29 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 25

30 3 2 4 3 2 3 2 1 2 3 25

31 2 4 3 2 4 3 1 3 4 4 30

32 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 23

33 1 2 3 2 1 1 3 1 1 2 17

34 3 2 4 2 2 2 1 1 2 1 20

35 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 25

36 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 27

37 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 28

38 3 1 3 3 2 3 3 3 2 2 25

39 3 3 4 2 2 3 3 3 2 3 28

40 3 1 2 2 2 3 3 2 4 2 24

41 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 26

42 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 25

43 3 1 4 2 4 4 4 3 1 3 29

44 3 2 4 2 3 4 4 2 1 4 29

45 3 1 4 2 3 3 2 2 4 3 27

46 3 1 3 3 2 4 2 3 3 2 26

47 3 2 3 2 2 3 3 3 2 3 26

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 103: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

48 3 2 4 2 1 2 2 3 2 3 24

49 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 25

50 3 2 2 3 3 2 3 3 1 3 25

51 3 2 3 3 2 3 3 4 1 3 27

52 3 3 4 4 4 3 2 3 2 3 31

53 3 2 4 1 2 2 1 2 3 4 24

54 3 2 3 3 2 4 2 3 1 4 27

55 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 28

56 3 1 3 3 1 3 3 1 1 3 22

57 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 25

58 3 2 4 3 2 3 2 1 3 4 27

59 3 1 3 2 2 3 2 2 1 3 22

60 3 2 3 1 1 3 1 3 1 2 20

61 3 2 1 2 2 2 3 4 3 3 25

62 3 2 4 4 3 1 2 2 3 3 27

63 3 2 4 2 3 1 4 3 2 4 28

64 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 26

65 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23

66 3 1 2 2 3 3 3 3 1 2 23

67 3 2 4 2 3 4 2 3 3 3 29

68 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 26

69 3 2 3 4 4 3 4 4 1 4 32

70 3 2 2 4 2 4 2 4 3 4 30

71 3 2 3 2 1 3 3 3 2 3 25

72 3 1 3 3 1 4 4 1 2 1 23

73 3 1 1 3 1 3 2 2 2 1 19

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Perilaku.Konsumtif Pengaruh.Normatif Pengaruh.Informatif

N 73 73 73

Mean 87.9315 23.2877 25.3014 Normal Parameters(a,b) Std.

Deviation 14.73123 3.11127 3.01240

Absolute .075 .098 .127

Positive .075 .098 .080

Most Extreme Differences

Negative -.044 -.079 -.127

Kolmogorov-Smirnov Z .641 .835 1.088

Asymp. Sig. (2-tailed) .806 .489 .187

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 104: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Statistics

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Nor

matif Pengaruh.Infor

matif

Valid 73 73 73 N

Missing 0 0 0

Frequency Table Perilaku.Konsumtif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

52.00 1 1.4 1.4 1.4

58.00 1 1.4 1.4 2.7

62.00 1 1.4 1.4 4.1

67.00 1 1.4 1.4 5.5

68.00 2 2.7 2.7 8.2

70.00 2 2.7 2.7 11.0

71.00 1 1.4 1.4 12.3

72.00 1 1.4 1.4 13.7

73.00 2 2.7 2.7 16.4

74.00 1 1.4 1.4 17.8

76.00 2 2.7 2.7 20.5

77.00 1 1.4 1.4 21.9

78.00 1 1.4 1.4 23.3

79.00 4 5.5 5.5 28.8

80.00 3 4.1 4.1 32.9

81.00 1 1.4 1.4 34.2

82.00 3 4.1 4.1 38.4

83.00 1 1.4 1.4 39.7

85.00 3 4.1 4.1 43.8

86.00 1 1.4 1.4 45.2

87.00 2 2.7 2.7 47.9

88.00 6 8.2 8.2 56.2

89.00 2 2.7 2.7 58.9

90.00 2 2.7 2.7 61.6

91.00 3 4.1 4.1 65.8

93.00 2 2.7 2.7 68.5

94.00 2 2.7 2.7 71.2

95.00 1 1.4 1.4 72.6

96.00 1 1.4 1.4 74.0

97.00 2 2.7 2.7 76.7

98.00 2 2.7 2.7 79.5

99.00 2 2.7 2.7 82.2

100.00 1 1.4 1.4 83.6

101.00 1 1.4 1.4 84.9

104.00 3 4.1 4.1 89.0

Valid

107.00 1 1.4 1.4 90.4

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 105: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

111.00 1 1.4 1.4 91.8

114.00 1 1.4 1.4 93.2

116.00 1 1.4 1.4 94.5

117.00 1 1.4 1.4 95.9

118.00 1 1.4 1.4 97.3

121.00 1 1.4 1.4 98.6

124.00 1 1.4 1.4 100.0

Total 73 100.0 100.0

Pengaruh.Normatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

15.00 1 1.4 1.4 1.4

17.00 1 1.4 1.4 2.7

18.00 1 1.4 1.4 4.1

19.00 4 5.5 5.5 9.6

20.00 6 8.2 8.2 17.8

21.00 11 15.1 15.1 32.9

22.00 7 9.6 9.6 42.5

23.00 9 12.3 12.3 54.8

24.00 6 8.2 8.2 63.0

25.00 8 11.0 11.0 74.0

26.00 6 8.2 8.2 82.2

27.00 6 8.2 8.2 90.4

28.00 4 5.5 5.5 95.9

29.00 2 2.7 2.7 98.6

30.00 1 1.4 1.4 100.0

Valid

Total 73 100.0 100.0

Pengaruh.Informatif

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

17.00 1 1.4 1.4 1.4

18.00 2 2.7 2.7 4.1

19.00 1 1.4 1.4 5.5

20.00 1 1.4 1.4 6.8

21.00 2 2.7 2.7 9.6

22.00 5 6.8 6.8 16.4

23.00 3 4.1 4.1 20.5

24.00 10 13.7 13.7 34.2

25.00 13 17.8 17.8 52.1

26.00 11 15.1 15.1 67.1

27.00 6 8.2 8.2 75.3

28.00 9 12.3 12.3 87.7

29.00 3 4.1 4.1 91.8

Valid

30.00 5 6.8 6.8 98.6

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 106: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

32.00 1 1.4 1.4 100.0

Total 73 100.0 100.0

Histogram

Perilaku.Konsumtif

140.00120.00100.0080.0060.0040.00

Fre

qu

en

cy

20

15

10

5

0

Perilaku.Konsumtif

Mean =87.93�Std. Dev. =14.731�N =73

Pengaruh.Normatif

30.0025.0020.0015.00

Fre

qu

en

cy

12

10

8

6

4

2

0

Pengaruh.Normatif

Mean =23.29�Std. Dev. =3.

111�N =73

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 107: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Pengaruh.Informatif

35.0030.0025.0020.0015.00

Fre

qu

en

cy

12.5

10.0

7.5

5.0

2.5

0.0

Pengaruh.Informatif

Mean =25.30�Std. Dev. =3.

012�…

UJI LINIERITAS

A. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS

YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Report Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Normatif Mean N Std. Deviation

15.00 111.0000 1 .

17.00 91.0000 1 .

18.00 101.0000 1 .

19.00 92.2500 4 19.70406

20.00 100.1667 6 11.03479

21.00 90.3636 11 22.35295

22.00 89.0000 7 10.14889

23.00 92.2222 9 14.44626

24.00 81.1667 6 9.90791

25.00 83.2500 8 7.66718

26.00 76.5000 6 12.27599

27.00 82.0000 6 12.66491

28.00 85.2500 4 11.05667

29.00 91.0000 2 8.48528

30.00 72.0000 1 .

Total 87.9315 73 14.73123

ANOVA Table

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 108: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 3670.390 14 262.171 1.272 .253

Linearity 2102.648 1 2102.648 10.202 .002

Between Groups

Deviation from Linearity

1567.742 13 120.596 .585 .856

Within Groups 11954.268 58 206.108

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif

Total 15624.658 72

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Normatif -.367 .135 .485 .235

B. LINIERTIAS ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN

KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH

INFORMASIONAL

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif 73 100.0% 0 .0% 73 100.0%

Report Perilaku.Konsumtif

Pengaruh.Informatif Mean N Std. Deviation

17.00 97.0000 1 .

18.00 103.5000 2 20.50610

19.00 114.0000 1 .

20.00 88.0000 1 .

21.00 99.5000 2 6.36396

22.00 98.8000 5 21.89064

23.00 89.3333 3 5.68624

24.00 83.0000 10 15.18771

25.00 86.2308 13 18.26725

26.00 84.6364 11 14.73277

27.00 86.3333 6 9.41630

28.00 86.3333 9 9.27362

29.00 91.0000 3 14.73092

30.00 82.2000 5 12.39758

32.00 91.0000 1 .

Total 87.9315 73 14.73123

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 109: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean

Square F Sig.

(Combined) 2751.204 14 196.515 .885 .578

Linearity 1094.110 1 1094.110 4.929 .030

Between Groups

Deviation from Linearity

1657.094 13 127.469 .574 .864

Within Groups 12873.453 58 221.956

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif

Total 15624.658 72

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Perilaku.Konsumtif * Pengaruh.Informatif -.265 .070 .420 .176

UJI KORELASI HUBUNGAN 2 VARIABEL

A. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS

YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH NORMATIF

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73

Pengaruh.Normatif 23.2877 3.11127 73

Correlations

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Nor

matif

Pearson Correlation 1 -.367(**)

Sig. (2-tailed) .001

Perilaku.Konsumtif

N 73 73

Pearson Correlation -.367(**) 1

Sig. (2-tailed) .001

Pengaruh.Normatif

N 73 73

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 110: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

B. KORELASI ANTARA PERILAKU KONSUMTIF DENGAN

KONFORMITAS YANG DIDASARKAN PADA PENGARUH

INFORMASIONAL Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73

Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73

Correlations

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Infor

matif

Pearson Correlation 1 -.265(*)

Sig. (2-tailed) .024

Perilaku.Konsumtif

N 73 73

Pearson Correlation -.265(*) 1

Sig. (2-tailed) .024

Pengaruh.Informatif

N 73 73

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Regression A. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG

DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 Pengaruh.Normatif(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)

R R

Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Change Statistics

Model R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

R Square Change

F Change df1 df2

1 .367(a) .135 .122 13.80039 .135 11.040 1 71 .001

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2102.648 1 2102.648 11.040 .001(a)

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 111: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

Residual 13522.009 71 190.451

Total 15624.658 72

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Normatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error

(Constant) 128.380 12.280 10.454 .000 1

Pengaruh.Normatif -1.737 .523 -.367 -3.323 .001

a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 76.2727 102.3265 87.9315 5.40402 73

Residual -39.90501 35.56883 .00000 13.70422 73

Std. Predicted Value -2.157 2.664 .000 1.000 73

Std. Residual -2.892 2.577 .000 .993 73

a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif

B. PERILAKU KONSUMTIF DENGAN KONFORMITAS YANG

DIDASARKAN PADA PENGARUH INFORMASIONAL

Mean Std. Deviation N

Perilaku.Konsumtif 87.9315 14.73123 73

Pengaruh.Informatif 25.3014 3.01240 73

Correlations

Perilaku.Konsu

mtif Pengaruh.Infor

matif

Perilaku.Konsumtif 1.000 -.265 Pearson Correlation

Pengaruh.Informatif -.265 1.000

Perilaku.Konsumtif . .012 Sig. (1-tailed)

Pengaruh.Informatif .012 .

Perilaku.Konsumtif 73 73 N

Pengaruh.Informatif 73 73

Variables Entered/Removed(b)

Model Variables Entered

Variables Removed Method

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.

Page 112: hubungan antara perilaku konsumtif dengan konformitas pada remaja

1 Pengaruh.Informatif(a)

. Enter

a All requested variables entered. b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Model Summary(b)

Model R R

Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Change Statistics

Durbin-Watson

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

R Square Change

F Change df1 df2

Sig. F Change

1 .265(a) .070 .057 14.30579 .070 5.346 1 71 .024

1.333

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif ANOVA(b)

Model Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Regression 1094.110 1 1094.110 5.346 .024(a)

Residual 14530.547 71 204.656

1

Total 15624.658 72

a Predictors: (Constant), Pengaruh.Informatif b Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Coefficients(a)

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

Model B Std. Error Beta B Std. Error

(Constant) 120.673 14.259 8.463 .000 1

Pengaruh.Informatif -1.294 .560 -.265

-2.312

.024

a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif Residuals Statistics(a)

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 79.2631 98.6739 87.9315 3.89820 73

Residual -36.32150 35.67850 .00000 14.20610 73

Std. Predicted Value -2.224 2.756 .000 1.000 73

Std. Residual -2.539 2.494 .000 .993 73

a Dependent Variable: Perilaku.Konsumtif

Hotpascaman S. : Hubungan Antara Perilaku Konsumtif Dengan Konformitas Pada Remaja, 2010.