hubungan antara motivasi orang tua dan ...digilib.unila.ac.id/29548/2/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITASBELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 GOTONG ROYONGBANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
WIKE DAMAYANTI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG2017
ii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 GOTONG ROYONG
TAHUN AJARAN 2017/2018
Oleh
Wike Damayanti
Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas belajar dan hasil belajar
siswa serta motivasi orang tua yang diketahui dari hasil observasi. tujuan
penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara motivasi orang tua dan aktivitas
belajar dengan hasil belajar siswa kels IV SD Negeri 1 gotong royong tahun
ajaran 2017/2018. metode penelitian ini adalah penelitian populasi, pengumpulan
data dengan menggunakan angket untuk motivasi orang tua dan aktivitas belajar,
dan nilai hasil UAS untuk data hasil belajar. data dianalisis menggunkan rumus
korelasi product moment, Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan
yang positif anatara motivasi orang tua dan aktivitas belajar dengan hasil belajar
IPS. Siswa dengan koefisien korelasi sebesar 0,432 dengan Fhitung sebesar
15,554
Kata Kunci: Motivasi Orang Tua, Aktivitas Belajar, Hasil Belajar.
ii
ABSTRAK
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 GOTONG ROYONG
TAHUN AJARAN 2017/2018
Oleh
Wike Damayanti
Problems in this study is the low learning activities and student learning outcomes
and motivation parents are known from the observation. the purpose of this study
to determine the relationship between parents motivation and learning activities
with student learning outcomes kels IV SD Negeri 1 gotong royong academic year
2017/2018. this research method is population research, data collection by using
questionnaire for parents motivation and learning activity, and value of UAS
result for learning result data. data analyzed using product moment correlation
formula, The result of research indicate that there is positive relation between
parents motivation and learning activity with IPS learning result. Students with
correlation coefficient of 0.432 with Fcount of 15,554
Keywords: Parents Motivation, Learning Activity, Learning Outcomes.
HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI ORANG TUA DAN AKTIVITAS
BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA
KELAS IV SD NEGERI 1 GOTONG ROYONG
BANDAR LAMPUNG
OLEH
WIKE DAMAYANTI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan
Pada
Program Studi S1 PGSD
Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2017
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Wike Damayanti lahir di Bandar
Lampung Kecamatan Gotong Royong Kota Bandar
Lampung, pada tanggal 29 Juli 1995, sebagai anak ketiga
dari enam bersaudara. Putri pasangan Bapak Supaiman
dan Ibu Marhayah.
Pendidikan penulis dimulai dari taman kanak-kanak bhyangkari tahun 2001 dan
lanjut di SD Negeru 1 Gotong Royong kecamatan Gotong Royong Kota Bandar
Lampung Selesai Tahun 2007. kemudian penulis melanjutkan di SMP Negeri 25
Bandar Lampung selesai Tahun 2010. Tahun 2013 Penulis menyelesaikan
Pendidikan di SMA Negeri 1 Bandar Lampung, serata tahun 2013 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Tahun 2016 pada semester Tujuh, penulis melaksaakan Kegiatan Kuliah Kerja
Nyata (KKN) di Desa Nambah Rejo Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung
Tengah dan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SD Negeri 1 Nambah Rejo
Kecamatan Kota Gajah Kabupaten Lampung Tngah selama 40 hari.
viii
PERSEMBAHAN
Dengan Mengucapkan alhamdulillah
Ku persembahkan karya ini Kepada :
Kepala Sekolah dan seluruh guru SD Negeri 1 Gotong Royong
yang telah mengizinkan untuk melakukan penelitian
Almamater Tercinta, tempat dimana aku banyak mendapatkan
pengalaman dan pengetahuan baru, serta tempat dimana aku
berjuang
ix
MOTTO
“Tugas dan pendidikan ialah mengusahakan agar anak tidak mempunyai
anggapan keliru bahwa kebaikan sama dengan bersikap loyo dan
kejahatan sama dengan bersikap giat”
(Maria Montessori)
“Jangan terlalu sibuk mencari yang sempurna, jika yang sederhana saja
mampu membuatmu bahagia”
(Penulis)
SANWACANA
Puji dan syukur Penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, hanya atas
rahmat dan karunia-Nyalah skripsi ini dapat diselesaikan skripsi dengan judul
”Hubungan Motivasi Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada
Siswa Kelas V SD Global Surya Bandar Lampung Tahun Ajaran 2016/2017”
adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.
Kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.
Nazaruddin Wahab, M.Pd., selaku Pembimbing I, Bapak Drs. Maman Surahman,
M.Pd., selaku Pembimbing Akademik sekaligus Pembimbing II, dan Ibu Dra. Rini
Asnawati, M.Pd., selaku Pembahas yang dengan sabar telah memberikan
bimbingan, nasihat dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik, tak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau selain doa agar selalu
diberikan kesehatan oleh Allah SWT.
Penulis menyadari terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P. selaku Rektor Universitas
Lampung;
2. Bapak Dr. Muhammad Fuad, M.Hum. selaku dekan FKIP Universitas
Lampung;
3. Ibu Dr. Riswanti Rini, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan;
4. Bapak Drs. Maman Surahman, M.Pd., selaku Ketua Program Studi PGSD;
5. Para dosen PGSD Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya,
pengalaman yang sangat berharga dan tak ternilai bagi penulis;
6. Teristimewa keluarga bahagiaku, Papaku Irwin Perwiranegara, A.Md.,
Mamaku Nurhamidah (Almarhumah), kakakku Nadila Dewi Siti Nanda,
S.E. terimakasih atas pengorbanan, doa yang tulus, yang selalu
menyayangi, mendo’akan, dan selalu memberikan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini;
7. Ibu Dr. Hj. Armalia Reny Madrie AS., MM. selaku koordinator sekolah
Global Surya yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian;
8. Bapak Mukhamad Habibi, S.Pd.I., selaku kepala SD Global Surya yang
telah bekerjasama dengan penulis demi terlaksananya penelitian ini;
9. Seluruh guru, siswa, dan staf SD Global Surya yang telah bekerjasama
demi terlaksananya penelitian ini;
10. Teman-teman PGSD 2013 yang lain, yaitu Aziz, Acep, Ajeng, Anas, Ana,
Anggi Dwi, Anggi R, Cika, Dayang, Citra, Diah, Didit, Dita, Ena, Fifi,
Fedrik, Garnis, Hilda, Made, Ica, Ida, Indri, Intan, Juju, Laila, Mela,
Meriya, Miftahul, Tara, Mya, Nasta, Nila, Novita, Rahayu, Rani, Ratna,
Reisyha, Rini A, Rio, Riska, Ristia, Rizki Pau, Rizki Sep, Tirta, Vegita,
Dila, Eri dan Mia D;
11. Teman-teman KKN/PPL desa Gunung Batin Ilir Kabupaten Lampung
Tengah;
12. Dan bagi pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut
mendukung penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini;
Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan
tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita
semua. Aamiin.
Bandar Lampung,
Penulis
WIKE DAMAYANTI
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... vi
I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 4
C. Batasan Masalah................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
F. Manfaat Penelitian ............................................................................... 6
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 8
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 8
1. Motivasi Orang Tua ...................................................................... 8
2. Aktivitas Belajar............................................................................. 13
3. Hasil Belajar ................................................................................... 15
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)....................................................... 16
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 19
C. Kerangka Pikir ..................................................................................... 19
D. Hipotesis ............................................................................................... 21
III. METODE PENELITIAN ................................................................... 22
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 22
B. Populasi Penelitian .............................................................................. 22
C. Variabel Penelitian .............................................................................. 23
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ................................... 24
1. Definisi konseptual variabel .......................................................... 24
2. Definisi Operasional ...................................................................... 25
E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 27
1. Dokumentsi .................................................................................... 27
Halaman
2. Observasi ....................................................................................... 27
3. Kuesioner (Angket) ....................................................................... 28
F. Uji Persyaratan Instrumen .................................................................... 28
1. Uji Validitas .................................................................................. 28
2. Uji Reliabilitas .............................................................................. 29
G. Penguji Hipotesis ................................................................................ 31
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................... 33
A. Deskripsi Data Variabel Penelitian .................................................... 33
B. Hasil Analisis Data ............................................................................ 36
C. Pembahasan ........................................................................................ 40
V. KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 45
A. Kesimpulan ........................................................................................ 45
B. Saran .................................................................................................. 45
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 47
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil ketuntasan nilai ujian akhir semester ganjil IPS kelasIV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran 2016/2017 ................. 2
2. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong semestergenap tahun pelajaran 2016/2017............................................................. 22
3. Definisi operasional variabel .................................................................. 24
4. Data variabel X dan Y............................................................................. 33
5. Deskripsi frekuensi data variabel X1 ...................................................... 34
6. Deskripsi frekuensi data variabel X2 ...................................................... 35
7. Deskripsi frekuensi data variabel Y ....................................................... 36
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Hubungan motivasi orang tua (X1) dan aktivitas belajar (X2)dengan hasil belajar IPS (Y) ........................................................................ 20
2. Diagram distribusi frekuensi variabel X1..................................................... 34
3. Diagram distribusi frekuensi variabel X2 .................................................... 35
4. Diagram distribusi frekuensi variabel Y ..................................................... 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Dokumen surat-surat ................................................................................... 49
2. Kisi-kisi dan instrumen pengumpul data (angket) ...................................... 52
3. Perhitungan uji validitas dan realibilitas ..................................................... 63
4. Data variabel X dan variabel Y ................................................................... 72
5. Perhitungan korelasi .................................................................................... 78
6. Tabel statistik .............................................................................................. 83
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan pada hakikatnya merupakan hal yang sangat penting dalam
kehidupan karena pendidikan merupakan faktor penentu, sekaligus untuk
memperbaiki kualitas hidup untuk masa mendatang. Pendidikan adalah salah
satu kebutuhan manusia yang terpenting karena berhubungan dengan
kesejahteraan kehidupan manusia yang pada dasarnya ditentukan oleh tingkat
pendidikan seseorang, oleh karena itu pendidikan perlu dikembangkan untuk
memajukan bangsa dan negara.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan pendidikan adalahusaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar danproses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkanpotensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, sertaketerampilan yang dibutuhkan bagi dirinya, masyarakat dan bangsa.
Selanjutnya menuru Raka Joni (dalam Rohman, 2013: 8) menuturkan bahwa
pendidikan adalah upaya sadar yang diarahkan untuk mencapai perbaikan
disegala aspek kehidupan manusia. Lingkungan keluarga terutama orang tua,
memegang peranan penting serta menjadi guru bagi anak dalam mengenal
dunianya. Orang tua adalah pengasuh, pendidik, pemotivasi dan membantu
2
mendidik kedisiplinan anak dalam belajar karena dalam pendidikan anak,
lingkungan keluarga dapat mempengaruhi perilaku masing-masing individual
Situasi keluarga di rumah pun sangat mempengaruhi keberhasilan anak dalam
belajar disekolah seperti pola pikir orang tua, pendidikan orang tua, status
ekonomi, hubungan dengan orang tua dan saudara, bimbingan orang tua, serta
dukungan orang tua sangat mempengaruhi hasil belajar anak di sekolah.
Berdasarkan observasi yang telah dilaksanakan tanggal 14 Februari 2017 pada
siswa kelas V SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran 2016/2017
menunjukkan hasil belajar yang dicapai oleh siswa masih tergolong rendah,
dapat terlihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Hasil ketuntasan nilai ujian akhir semester ganjil IPS kelas IVtahun pelajaran 2016/2017
No. KelasNilai
Jumlah Siswa< 65 ≥ 65
1 IV A 18 7 252 IV B 14 11 25
Siswa 32 18 50Persentase 74,5% 25,5%
Sumber: Daftar nilai wali kelas I SD Negeri 1 Gotong Royong
Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa hasil belajar yang diraih siswa belum
optimal, ini terlihat dari persentase siswa yang mencapai nilai 65 pada
ulangan akhir semester ganjil pada mata pelajaran IPS hanya 25,5% dan
sisanya 74,5% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
65. Berdasarkan informasi persentase nilai yang didapat ditemukan
beberapa masalah sebagai penyebab hasil belajar IPS kelas SD Negeri 1
Gotong Royong rendah yaitu, (1) kurangnya perhatian dan dukungan
orang tua terhadap kelancaran belajar anaknya di sekolah, sehingga siswa
3
melakukan hal-hal yang mengganggu kelancaran belajar mereka. Seperti
telat datang ke sekolah, berkelahi, dan bolos; (2) dalam kegiatan
pembelajaran siswa kurang aktif dimana terlihat suasana pembelajaran yang
pasif, siswa kurang berinteraksi dengan guru (bertanya jawab); (3) dalam
kegiatan belajar masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru; (4) jika diberi tugas/PR masih terdapat siswa yang
cenderung malas mengerjakannya.
Hasil belajar yang relatif rendah disebabkan kurangnya motivasi orang tua
dan aktivitas siswa dalam belajar. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan,
selama proses pembelajaran berlangsung khususnya pada mata pelajaran IPS
kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong menunjukkan bahwa motivasi orang
tua dan aktivitas belajar siswa rendah. Rendahnya motivasi dari orang tua
terlihat dan kurangnya perhatian serta dukungan orang tua terhadap
kelancaran belajar anaknya di sekolah ketika siswa sering telat datang ke
sekolah, berkelahi dan bolos basanya guna melakukan tindakan dengan
memanggil orang tua murid, namun orang tua murid tidak memperdulikan
panggilan dari wali kelas.
Hal ini menunjukkan kurangnya motivasi dari orang tua dan kurangnya
kerjasama antara orang tua murid dengan pihak sekolah. Jika dilihat dari
aktivitas belajar, aktivitas belajar siswa yang rendah ditunjukkan oleh siswa
yang enggan bertanya saat pembelajaran beriangsung, dalam kegiatan belajar
masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan jika
diberi tugas PR masih terdapat siswa yang cenderung malas mengerjakannya.
4
Dalam hal ini, peran orang tua di rumah mempunyai pengaruh besar terhadap
hasil belajar anak di sekolah. Pertama-tama anak mendapatkan didikan dan
bimbingan dari orang tua yang merupakan lingkungan yang utama karena
sebagian besar dan kehidupan anak adalah keluarga, di lingkungan keluarga
pula seorang anak pertama kalinya mengenal berbagai hal.
Sejalan dengan hal tersebut Majid (dalam Ningsih 2010: 5)mengemukakan faktor-faktor yang bersumber dari lingkungan keluargayang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah: (1) kemampuanekonomi orang tua kurang memadai, (2) anak kurang mendapatperhatian dan orang tua, (3) harapan orang tua yang terlalu tinggipengawasan terhadap anak, dan (4) orang tua pilih kasih terbadap anak.
Faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah motivasi dari orang
tua. Motivasi dalam hal ini sangat penting bagi keberhasilan dan kelancaran
belajar seorang siswa dengan adanya dorongan atau motivasi dari lingkungan
anak khususnya orang tua maka kegiatan pembelajaran pun akan berjalan
dengan aktif dan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan latar belakang
tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“Hubungan antara Motivasi Orang Tua dan Aktivitas Belajar dengan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun
pelajaran 2016/2017”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan terdapat beberapa
masalah yang telah terindentifikasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa belum optimal, dengan presentase siswa yang
mendapat nilai IPS belum mencapai KKM (65) sebanyak 74,5%.
5
2. Kurangnya perhatian dan dukungan orang tua terhadap kelancaran
belajar anaknya di sekolah. Sehingga siswa melakukan hal-hal yang
mengganggu kelancaran belajar mereka, seperti telat datang ke sekolah,
berkelahi, dan bolos.
3. Dalam kegiatan belajar siswa kurang aktif dimana terlihat suasana
pembelajaran yang pasif yatu siswa kurang berinteraksi (bertanya jawab)
dengan guru.
4. Dalam kegitan belajar masih terdapat siswa yang tidak memperhatikan
penjelasan guru.
5. Jika diberi tugas/PR masih terdapat siswa yang cenderung malas
mengejakannya.
C. Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada:
1. Motivasi orang tua dalam kegitan belajar masih terdapat siswa yang tidak
memperhatikan penjelasan guru. meningkatkan aktivitas belajar siswa
kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran 2016/2017.
2. Aktivitas belajar dalam kegiatan belajar siswa masih kurang aktif dimana
terlihat suasana pembelajaran yang pasif meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran 2016/2017.
3. Motivasi orang tua dan aktiviras belajar dalam meningkatkan hasil belajar
IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran
2016/2017.
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah dan pembatasan maslah, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah sebgai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara motivasi orang tua dan aktivitas belajar IPS
siswa?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi orang tua dengan hasil belajar IPS
siswa?
3. Apakah ada hubungan antara motivasi orang tua dan aktivitas belajar
dengan hasil belajar IPS siswa?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Hubungan antara motivasi orang tua dengan hasil belajar IPS siswa.
2. Hubungan antara aktivias belajar dengan hasil belajar IPS siswa.
3. Hubungan antara motivasi orang tua dan aktivitas belajar dengan hasil
belajar IPS siswa.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan beberapa manfaat, yaitu:
1. Bagi siswa
a. Lebih berusaha dalam meningkatkan hasil belajar khususnya pada
mata pelajaran IPS.
b. Membiasakan percaya diri dalam mengemukakan pendapat.
7
2. Bagi guru
Dapat menjadi alternatif dalam mengatasi masalah aktivitas belajar siswa
yang rendah di sekolah.
3. Bagi sekolah
Sebagai salah satu acuan untuk melakukan kebijakan dalam rangka
peningkatan kualitas sekolah.
4. Bagi Peneliti
dapat memahami dalam suatu proses belajar dimana anak sekarang
kurangnya bermotivasi untuk meningkatkan ke aktivitasn aka dengan
hasilnya belajar anak.
5. bagi orang tua
sebagaimana sebagai orang tua lebih memperhatikan dan memantau
keaaadan anak dirumah supaya lebih giat lagi belajar
8
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
1. Motivasi Orang Tua
Pengertian orang tua menurut Syaroh (dalam http//munasyaroh.
blogspot.com/pengertian-orang-tua.html diakses 04/06/2016) adalah
komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu, dan merupakan
hasil dari sebuah ikatan perkawinan yang sah yang dapat membentuk
sebuah keluarga. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
mengasuh dan membimbing anak-anaknya untuk mencapai tahapan
tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan
bermasyarakat.
dalam keluarga, anak mendapat didikan pertama dari orang tuanya karena
sejak seorang anak lahir, seorang anak sudah mengenal dan membutuhkan
pendidikan. sejalan dengan hal tersebut, Djamrah (2004: 29) menyatakan
konteksnya dengan tanggung jawab orang tua dalam pendidikan, maka
orang tua adalah pendidik pertama dan utama dalam keluarga. bagi anak,
orang tua adalah model yang harus ditiru dan diteladani. sebagai model,
orang tua seharusnya memberikan contoh yang terbaik bagi anak dalam
keluarga.
9
Selanjutnya, Purwanto (2007: 80) menyatakan orang tua adalah pendidik sejati,
pendidik karena kodratnya. Oleh karena itu kasih sayang orang tua terhadap
anak-anak hendaknya kasih sayang yang sejati pula, yang berarti pendidik atau
orang tua mengutamakan kepentingan dan kebutuhan anak-anak, dengan
mengesampingkan keinginan dan kesenangan sendiri.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa orang tua
adalah komponen keluarga yang terdiri dari ayah dan ibu dan merupakan
pendidik utama dan pertama bagi seorang anak. Djamarah (2004: 86)
menyatakan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab terhadap anak adalah
sebagai berikut:
1) Memelihara dan membesarkan anak. Ini adalah bentuk yang palingsederhana dan tanggung jawab setiap orang tua dan merupakandorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup manusia
2) Melindungi dan menjamin kesamaan, baik jasmani maupun rohaniah,dari berbagai gangguan penyakit dan dari penyelewengan kehidupandari tujuan hidup yang sesuai dengan falsafat hidup dan agama yangdianutnya.
3) Memberi pengajaran dalam arti yang luas sehingga anak memperolehpeluang untuk memiliki pengetahuan dan kecakapan seluas dansetinggi mungkin yang dapat dicapainya.
4) Membahagiakan anak, baik dunia maupun akhirat, sesuai denganpandangan dan tujuan hidup.
Orang tua dalam keluarga memiliki peran dalam memberikan motivasi bagi anak-
anaknya. Sardiman (2012: 73) menyatakan motivasi berpangkal dari kata “motif”
yang dapat diartikan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi dapat dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi tertentu, sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu, dan bila ia
10
tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan dan mengelakkan perasaan
tidak suka itu.
Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sbortell dan Kaluzny (dalam Yamin, 2013:
220) mengemukakan motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong
seseorang melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan terutama
berperilaku. Sedangkan McDonald (dalam Soemanto, 2006: 203) memberikan
sebuah definisi tentang motivasi sebagai suatu perubahan tenaga di dalam diri/
pribadi seseorang yang ditandai oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam
usaha mencapai tujuan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan
bahwa motivasi merupakan segala sesuatu yang dapat mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu.
Motivasi terdiri dari 2 jenis yakni motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Menurut
Sardiman (2012: 89-90) yang menyatakan bahwa:
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atauberfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiapindividu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sedangkanmotivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinyakarena adanya perangsang dari luar.
Sejalan dengan hal tersebut, Yamin (2013: 211-212) menyatakan:
Motivasi ekstrinsik merupakan kegiatan belajar yang tumbuh daridorongan dan kebutuhan seseorang tidak secara mutlak berhubungandengan kegiatan belajamya sendiri. Sedangkan motivasi intrinsikmerupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkanpenghayatan sesuatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlakberkaitan dengan aktivitas belajar.
11
Jadi dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik merupakan dorongan dari dalam
diri seseorang. Sedangkan motivasi ekstrinsik merupakan dorongan yang berasal
dari luar diri seseorang, yaitu dari orang lain atau lingkungan sekitarnya.
Menurut Slameto (dalam Ningsih, 2010: 17) dimana keluarga memberikan
pengaruh terhadap belajar siswa berupa:
1. Cara orang tua mendidik2. Relasi antara anggota keluarga3. Keadaan ekonomi keluarga4. Suasana rumah5. Perhatian orang tua6. Latar belakang kebudayaan
Menurut Dougherty dan Dougherty (dalam Deaz pada http://dheeazz.
Blogspot.com/peran-orang-tua-dan-motivasi-belajar.html diakses pada
05/04/2017 ) menjelaskan bahwa:
Orang tua dapat menggunakan penghargaan untuk memotivasi siswadalam mengerjakan pekerjaan rumah, mengerjakan pekerjaan sekolah,dan bertingkah laku sesuai dengan aturan- aturan yang ditentukan olehsekolah dan orang tua. Selanjutnyadengan dari keluarga mempunyaikeuntungan dibandingkan penguatan yang dilakukan oleh pihak lain(misalnya guru).
Sejalan dengan hal tersebut, menurut Deaz ((dalam http://
dheeazz.Blogspot.com/peran-orang-tua-dan-motivasi-belajar.html., diakses
05/04/2017)) ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk
merangsang minat atau memberi motivasi anak dalam belajar, rangsangan tersebut
berupa dorongan ekstrinsik (dorongan yang datang dari luar). Motivasi yang
diberikan dapat berupa:
12
a. Pemberian perhatian
Perhatian yang diberikan orang tua terhadap anak dapat berpengaruh terhadap
motivasi belajarnya. Misalnya pada saat anak pulang sekolah hendaknya
orang tua menanyakan apa saja yang dilakukan di sekolah. Dengan seringnya
orang tua menanyakan kepada anak tentang kegiatannya di sekolah dapat
membangkitkan motivasi belajar karena dia merasa mendapat perhatian yang
lebih dari orang tuanya.
b. Pemberian hadiah
Pemberian hadiah sering digunakan oleh orang tua kepada anak jika anak
berhasil melakukan suatu kegiatan. Hadiah tersebut pada umumnya bcrbentuk
benda. Hadiah tersebut dapat memotivasi anak agar mereka giat belajar.
c. Pemberian penghargaan
Pemberian penghargaan diberikan oleh orang tua dalam rangka memberikan
penguatan dari dalam diri anak. Misal jika nilai ulangan anak baik, orang tua
memberikan pujian dan senyuman yang dapat membuat anak senang. Jika
nilai ulangan anak jelek, orang tua tidak boleh memarahinya, tetapi
ditanyakan mengapa nilai ulangannya jelek.
d. Pemberian hukuman
Pemberian hukuman juga merupakan salah satu bentuk motivasi. Sebagai
contoh orang tua melarang anak untuk menonton televisi sebelum mereka
selesai belajar atau selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya.
Dari beberapa pendapat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi orang
tua merupakan dorongan dan dukungan dari orang tua kepada anak dalam
mencapai sesuatu yang diharapkan.
13
2. Aktivitas Belajar
a. Pengertian Belajar
Seseorang dapat dikatakan belajar jika memperoleh perubahan tingkah laku.
Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan tentang belajar. Slameto
(dalam Yamin, 2013: 219) menjelaskan bahwa belajar adalah proses usaha
yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Sedangkan Gajue (dalam Yamin, 2013: 219) mendefinisikan belajar sebagai
suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman. James O. Wittaker (dalam Soemanto, 2006: 104) menyatakan
belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan
atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Berdasarkan beberapa pendapat
tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar adalah proses usaha seseorang
dalam memperoleh perubahan tingkah laku secara sadar.
b. Aktivitas Belajar
Dalam proses belajar, aktivitas belajar siswa sangat menunjang keberhasilan
dalam meraih hasil belajar yang diharapkan, bahkan sebagai hal utama dalam
proses belajar. Hal ini sependapat dengan Sardiman (2012: 95-96), yaitu:
Pada prinsipnya belajar adalah berbuat. Berbuat untuk mengubahtingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar kalau tidakada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas menapakan prinsip atau asasyang paling penting di dalam interaksi belajar mengajar.
14
Hamalik (dalam Nurwawawi pada http://ekokhoeruln.blogspot.
com/2013/02/aktivitas-belajar-siswa.html diakses 03/04/2017), yang
mengatakan bahwa:
Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakankesempatan kepada siswa untuk dapat belajar sendiri atau melakukanaktivitas sendiri. Dalam aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalampembelajaran, mereka belajar sambil bekerja. Dengan bekerja tersebut,siswa mendapatkan pengetahuan, pemahaman, dan aspek-aspektingkah laku lainnya.
Sedangkan menurut Gie (dalam Nurwawawi, 2013) menyatakan aktivitas
belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas secara sadar yang
dilakukan oleh seseorang yang mengakibatkan perubahan dalam dirinya,
berupa perubahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya tergantung pada
sedikit banyaknya perubahan. Dari pendapat tersebut dapat diambil sebuah
kesimpulan bahwa aktivitas belajar merupakan rangkaian kegiatan dalam
proses belajar.
Menurut Soemanto (2006: 107) membagi beberapa contoh aktivitas belajar
dalam beberapa situasi, antara lain:
1. Mendengarkan, 2. Memandang, 3. Meraba, mencium, dan mencicipimencecap, 4. Menulis atau mencatat, 5. Membaca, 6. Membuat ikhtisaratau ringkasan, dan menggaris bawahi, 7. Mengamati table-tabel,diagram-diagram, dan bagan-bagan, 8. Menyusun paper atau kertaskerja, 9. Mengingat, 10. Berpikir, 11. Latihan atau praktek
Adapun jenis jenis aktivitas dalam belajar yang digolongkan oleh Paul B.
Diedrich (dalam Sardiman, 2012: 101) adalah sebagai berikut:
1. Visual Activities, yang termasuk di dalamnya misalnya membaca,memperhatikan gambar demonstrasi, peroobaan perkerjaan oranglain.
15
2. Oral Activities, seperti menyatakan menumuskan, bertanya, membersaran, mengeluarkan pendapat, mengadakan wawancara, diskusi,interupsi.
3. Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,percakapan, diskusi. musik, pidato,
4. writing Activities seperti misalnya menulis cerita, karangan, laporan,menyalin.
5. Drawing Actnilies, misalnya: menggambar, membuat grafik, peta,diagram.
6. Malor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain: melakukan,percobaan, membuat konstniksi, model, mereparasi, berkebun,beternak.
7. Mental Activities, sebagai contoh misalnya: menanggapi. mengingat.memecahkan soal, menganalisis, melibat hubungan. mengambilkeputusan
8. Emotional Activities, seperti misalnya, menaruh minat. merasabosan, gembira, bersemangat, berani, tenang, gugup,
Berdasarkan jenis-jenis aktivitas belajar di atas, pada pembelajaran IPS,
aktivitas siswa sangat penting karena siswa dituntut untuk mengaplikasikan
kemampuan yang dimilikinya dalam materi pelajaran yang didapat dengan
merujuk pada ke delapan jenis aktivitas yang dikemukakan Paul B. Diedrich.
Dalam penelitian ini peneliti cenderung melihat keberhasilan belajar melalui
aktivitas belajar siswa antara lain aktivitas melihat, berbicara, mendengar,
menulis, mental, dan emosional.
3. Hasil Belajar
Pengertian hasil berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (dalam
Maharani, 2011: 11) adalah sesuatu yang diperoleh; akibat; sesuatu yang
dibuat oleh usaha. Winatapura (dalam Maharani, 2011: 11) menyatakan
bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang didapat dari yang telah dilakukan
diperbuat yaitu belajar. Hasil belajar berupa perubahan tingkah laku atau
perilaku. Seseorang yang belajar akan bertambah perilakunya, baik yang
16
berupa pengetahuan, keterampilannya atau penguasaannya (sikap) yang
berarti bahwa bertambah pula pengalamannya.
Sejalan dengan pengertian tersebut, Sudjana (dalam Chandera pada beberapa
pengertian hasil belajar.html diakses 16/03/2016) menyatakan bahwa hasil
belajar adalah perubahan tingkah laku yang mencakup bidang kognitif.
afektif, dan psikomotorik yang dimiliki oleh siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat diambil
kesimpulan bahwa hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku pada diri
seseorang, baik berupa aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik setelah
mengikuti proses belajar.
4. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
IPS merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan lingkungan sosial
siswa bidang kajian ilmu yang dipelajari dalam IPS pada jenjang Sekolah
Dasar (SD) meliputi materi geografi, sejarah, sosiologi dan ekonomi.
Menurut Muliammad Nu'inan Somantri (dalam Sapriya, 2006: 7) pendidikan
IPS adalah penyederhanaan disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi negara dan
disiplin ilmu lainnya serta masalah-masalah sosial terkait yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan
pendidikan pada tingkat dasar dan menengah.
Sedangkan Menurut A. Kosasih Djahri (dalam Sapriya, 2006: 7) IPS
merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan sejumlah konsep pilihan dari
cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya kemudian diolah berdasarkan
prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan progam pengajaran pada
17
tingkat persekolahan. Lebih lanjut menurut Nasution (2002: 123) IPS adalah
suatu program pendidikan yang merupakan suatu keselumahan yang pada
pokoknya mempersoalkan manusia dan lingkungan alam fisik maupun
lingkungan sosialnya yang bahannya di ambil dari berbagai ilmu sosial
seperti geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik dan
psikologi.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa IPS
adalah suatu program pendidikan ilmu pengetahuan yang memadukan
sejumlah konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan penyederhanaan
disiplin ilmu ilmu sosial, ideologi negara dan disiplin ilmu lainnya serta
masalah-masalah manusia dan lingkungan alam fisik maupun lingkungan
sosialnya terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk dijadikan progam pengajaran pada tingkat persekolahan baik
pada tingkat dasar dan menengah yang bahannya di ambil dari berbagai ilmu
sosial seperti: geografi, sejarah, ekonomi, antropologi, sosiologi, ilmu politik,
dan psikologi.
Pelajaran llmu Pengetahuan Sosial terdapat beberapa tujuan-tujuan yang
hendak dicapai. Adapun tujuan mata pelajaran IPS menurut lsjoni (2007: 50-
51) dapat dikelompokkan menjadi empat kategori sebagai berikut:
1. Knowledge yang merupakan tujuan utama pendidikan IPS, yaitu
membantu para siswa belajar tentang diri mereka sendiri dan
lingkungannya.
18
2. Skitas yang berbubungan denga tujuan IPS dalam hal ini mencakup
keterampilan berpikir (thinking skill).
3. Attitudes dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok sikap yang
diperlukan untuk tingkah laku berpikir (intelektual behavior) dan tingkah
laku sosial (social behavior).
4. Value, dalam hubungan ini adalah nilai yang terkandung dalam masyarakat
sekitar didapatkan dari lingkungan masyarakat sekitar maupun lembaga
pemerintah (falsafah bangsa).
Menurut Hasan (dalam Sapriya, dkk, 2006: 7) tujuan pendidikan IPS dapat
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan intelektual
siswa, pengembangan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat
dan bangsa, serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Lebih lanjut
pembelajaran IPS menunut Manorella (dalam Sapriya, dkk, 2006: 8)
mengemukakan tujuan utama dari pembelajaran IPS di SD adalah untuk
mengembangkan pribadi wara negara yang baik.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas penulis menyimpulkan bahwa tujuan
pembelajaran IPS adalah untuk mendidik para siswa agar presasi belajar
siswa meningkat dan bertujuan untuk mengembangkan pribadi warga negara
yang baik dengan mengembangkan keterampilan keterampilan sebagai bekal
untuk memecahkan segala persoalan dalam kehidupan bermasyarakat,
keterampilan tersebut meliputi keterampilan berpikir kritis, meningkatkan
keterampilan bekerjasama dengan teman, dan meningkatkan berpikir kreatif
19
B. Penelitian yang Relevan
1. Peneltian Dwi Indah Maharani
Menurut Maharani (2014: 59) terdapat hubungan yang positif antara
motivasi orang tua dan aktivitas belajar dengan hasil belajar PKn
siswa kelas V SD Negeri 4 Natar tahun pelajaran 2013/2014 yang
ditunjukkan dengan koefisien korelasi r sebesar 0,432 dan Fhitung
sebesar 15,554.
2. Penelitian Iip Nur’aflanti
Menurut Nur’aflanti (2008: 56) terdapat hubungan yang positif
antara motivasi orang tua terhadap prestasi belajar anak pada siswa
kelas V di SD Negeri Curg 2 Cimanggis Depok tahun pelajaran
2007/2008 yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi r sebesar
0,976.
C. Kerangka Pikir
keluarga adalah pusat pendidikan utama yang dialami oleh anak, sebab
dimana ada keluarga di situ ada pendidikan Pendidikan yang
berlangsung dalam keluarga dilaksanakan oleh orang tua sebagai tugas
dan tanggung jawabnya dalam mendidik anak dalam keluarga orang tua
memiliki kewajiban dalam membentuk motivasi belajar anaknya.
Karena motivasi selain didapat dari diri sendiri juga dapat melalui luar
dirinya seperti dorongan dari orang terdekat khususnya orangtua.
20
Motivasi orang tua bagi siswa merupakan dorongan dukungan dari
orang tua kepada anak dalam melakukan atau mencapai sesuatu yang
diharapkan karena orang tua merupakan orang yang paling
mempengaruhi pola pikir dan tingkah laku anak. Termasuk juga dalam
hal belajar bagi anak seorang siswa, karena belajar merupakan suatu
yang berat dan sukar untuk dilaksanakan bagi anak yang memiliki
motivasi rendah, anak yang memiliki motivasi rendah harus mendapat
dorongan kuat dari orang tua.
Sejalan dengan hal tersebut, Yamin (2013: 123) menyatakan bahwa
motivasi rendah pada diri anak secara psikologis diakibatkan oleh
beberapa kemungkinan, diantaranya rendah kemampuan intelegemsi
anak, kurang penghargaan terhadap sesuatu, kurang mendapat perhatian
dari lingkungan, lingkungan tidak mendukung, kesehatan menurun, dan
banyak bermain, sibuk dan lelah.
Aktivitas belajar siswa akan terlihat ketika proses belajar berlangsung
seiring dengan pola pikir dan penerimaan belajar siswa, karena tidak
ada kegiatan belajar yang tanpa aktivitas. Motivasi yang diberikan
kepada siswa akan menciptakan aktivitas belajar yang baik sekaligus
akan menciptakan hasil belajar yang memuaskan. Hal ini sependapat
dengan Sardiman (2012 95-96), yaitu: pada prinsipnya belajar adalah
berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak
ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas
21
merupakan prinsip atau asas yang paling penting di dalam interaksi
belajar mengajar.
Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pikir dalam penelitian ini
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Hubungan motivasi orang tua (X1) dan aktivitasbelajar (X2) dengan hasil belajar IPS (Y)
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka pikir tersebut maka hipotesis yang dirumuskan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Ada hubungan yang positif antara motivasi orang tua dengan hasil
belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun
pelajaran 2016/2017.
2. Ada hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan hasil
belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun
pelajaran 2016/2017.
3. Ada hubungan yang positif antara motivasi orang tua dan aktivitas
belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong
Royong tahun pelajaran 2016/2017.
Motivasi orang tua(X1)
Aktivitas belajar(X2)
Hasil belajar IPS(Y)
22
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional adalah penelitian yang
dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau
manipulasi terhadap data yang sudah ada. Menurut Sukardi (2007: 166)
penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan
pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variabel atau lebih.
B. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2010: 173) populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV
SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah
98 orang siswa. Menurut Musfiqon (2012: 91) jika jumlah populasi
kurang dari 100 orang sebaiknya diteliti semuanya. Populasi dalam
penelitian ini kurang dari 100 orang, maka seluruh siswa yang ada
dijadikan subjek penelitian, sehingga penelitian ini merupakan penelitian
populasi.
23
Sejalan dengan hal tersebut, Arikunto (2010: 174) menyatakan bahwa
penelitian populasi dilakukan apabila peneliti ingin melihat semua liku-
liku yang ada di dalam populasi, oleh karena subjeknya meliputi semua
yang terdapat di dalam populasi, maka juga disebut sensus. Namun,
penelitian ini tidak menggunakan sampel dikarenakan jumlah sampel
yang terbatas. Sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi.
Tabel 2. Jumlah siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong semestergenap tahun pelajaran 2016/2017
No. Kelas Jumlah siswa1 IV A 252 IV B 25
Jumlah 50Sumber: Wali Kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong
C. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri atas dua macam variabel, yaitu variabel
independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat)
sebab timbulnya atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat).
Jadi, variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi.
Sedangkan variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel
yang terdapat dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:
1. Variabel Bebas (X1) yakni: Motivasi orang Tua
2. Variabel Bebas (X2) yakni: aktivitas belajar
3. Variabel Terikat (Y) yakni: hasil belajar IPS
24
D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel
1. Definisi Konseptual Variabel
a. Motivasi orang tua adalah dukungan atau dorongan dari orang tua
kepada anaknya untuk meningkatkan kemampuan agar tercapai suatu
tujuan yang diharapkan.
b. Aktivitas belajar adalah aktivitas belajar siswa yang sangat menunjang
keberhasialn dalam meraih hasil belajar yang diharapkan, bahkan
sebagai hal utama dalam proses belajar
c. Hasil belajar adalah sesuatu yang didapat dari yang telah dilakukan
diperbuat yaiu belajar.seseorang yang belajar akan bertambah
prilakunya, baik yang berupa pengetahuan, keterampilan atau
penguasaannya (sikap) yang berarti bahwa bertambah pula
pengalamannya.
2. Definisi Operasional Variabel
a. Motivasi orang tua merupakan hal penting dalam meningkatkan hasil
belajar IPS siswa. Motivasi orang tua terdiri dari tiga indikator, yaitu:
1. Keaktifan orang tua dalam memperhatikan dan memberikan
dorongan kepada siswa disaat belajar.
2. Pemberian fasilitas belajar siswa.
3. Keaktifan orang tua memperhatikan prestasi belajar siswa di
sekolah.
Ketiga indikator di atas dapat mengukur seberapa besar motivasi orang
tua kepada anaknya untuk mencapai suatu tujuan. Dalam hal ini tujuan
25
yang dimaksud adalah hasil belajar IPS yang baik di sekolah.Untuk
mengetahui seberapa besar motivasi yang diberikan orang tua kepada
anaknya agar mendapatkan hasil belajar IPS yang baik di sekolah.
Tabel 3. Definisi operasional variabel
No. VaribelPenelitian
DefinisiVariabel
Indikator Sub Indikator
1 MotivasiOrang Tua(X1)
Motivasiorang tuabagi siswamerupakandorongan/dukungan dariorang tuakepada anakdalammelakukanatau mencapaisesuatu yangdiharapkankarena orangtua merupakanorang yangpalingmempengaruhipola pikir dantingkah lakuanak.
1. cara orangtua mendidik
2. relasi antaraanggotakeluarga
3. keadaanekonomi
4. suasanarumah
5. perhatianorang tua
1. cara orang tuadalam mendidikanaknya untukdisiplin danmembantumenyelesaikankesulitan belajaranak.
2. pemberianperhatian orangtua kepadanknya.
3. peran orang tuadalam memenuhikebutuhan didalam prosespendidikan anak.
4. Keadaan rumahdalammendukungkegiatan belajaranak di rumah.
5. perhatian,pujian/hadiahyang diberikanorang tua kepadaanaknya di dalamprosespendidikananaknya.
26
No. VaribelPenelitian
DefinisiVariabel
Indikator Sub Indikator
2 Aktivitasbelajar (X2)
Aktivitas belajarmerupakanrangkaiankegiatan dalamproses belajaryang dapatmengakibatkanperubahanpengetahuan,pemahaman,dan aspek-aspektingkah lakulainnya.
1. Aktivitasmelihat
2. Aktivitasberbicara
3. Aktivitasmendengar
4. Aktivitasmenulis
5. Aktivitasmental,sepertimenanggapi,mengingat,memecahkan soal/masalah
1. Aktivitas siswadalam membacakembali materiyang telahdiberikan danmemperhatikanmateri yangdiberikan gurudi dalam prosesbelajar
2. Aktivitas siswadalam bertanyadanmengeluarkanpendapat dalamproses belajar dikelas
3. Aktivitas siswadalammendengarkanpenjelasan gurudalam prosesbelajar di kelas
4. Aktivitas siswadalammerangkummateri yangdiberikan guru
5. Aktivitas siswadalammenyelesaikansoal sendiri, giatbelajar untukmeningkatkannilai, dan tingkatkeberhasilansiswa dalambelajar.
27
No. VaribelPenelitian
DefinisiVariabel
Indikator Sub Indikator
6. Aktivitasemosional
6. Tingkatperasaansenang siswadalammenghadapipelajaran PKn.
3 Hasil belajar(Y)
Hasil belajarmerupakanperubahantingkah lakupada diriseseorang yangdapat di amatidan diukurmelalui aspekkognitif,aefektif, danpsikomotoriksetelahmengikutiproses belajar
Nilai hasil UTSIPS semestergenap siswakelas IV SDNegeri 1 GotongRoyong tahunpelajaran2016/2017
Besarnya nilai hasilUTS IPS semestergenap siswa kelasIV SD Negeri 1Gotomg Royongtahun pelajaran2016/2017
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data untuk penelitian ini, peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data sebagai berikut:
1. Dokumentasi
Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data tentang daftar nilai siswa,
nama-nama siswa, nama-nama guru, sarana dan prasarana sekolah, visi
dan misi sekolah, jumlah siswa dan guru, sejarah berdirinya sekolah dan
sebagainya.
2. Observasi
Musfiqon (2012: 120) menyatakan bahwa observasi adalah kegiatan
pengumpulan data melalui pengamatan atas gejala, fenomena dan fakta
28
empiris yant terkait dengan masalah penelitian. Teknik ini digunakan pada
saat penelitian pendahuluan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa
dalam proses belajar di kelas.
3. Kuesioner (Angket)
Menurut Iskandar (dalam Musfiqon, 2012: 127) kuesioner adalah
seperangkat pertanyaan yang disusun secara logis, sistematis, dan objektif
untuk menerangkan variabel yang diteliti. Teknik ini digunakan untuk
memperolah data tentang motivasi orang tua dan aktivitas belajar siswa di
sekolah. Angket motivasi orang tua diisi oleh orang tua murid dan angket
aktivitas belajar diisi oleh seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong
Royong tahun pelajaran 2016/2017.
F. Uji Persyaratan Instrumen
1. Uji Validitas
Kasmadi dan Nia (2013: 77) menyatakan validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sedangkah
Arikunto (2010: 211) menyatakan validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrument.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang di
inginkan. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap
data dari variable yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
29
Rumus yang digunakan adalah Korelasi Product Moment sebagai berikut :
=
Keterangan :
= Koefesien korelasi antara variable x dan y
N = Jumlah sampel yang diteliti
X = Skor total X
Y = Skor total Y
(Arikunto, 2010: 213)
Purwanto (2011: 191) menyatakan bila r hitung lebih besar dari r tabel maka
dapat disimpulkan bahwa antara variabel bebas dan variabel terikat
mempunyai hubungan yang sangat signifikan. Sebaliknya, bila r hitung lebih
kecil dari pada r tabel maka hubungan variabel bebas dengan variabel terikat
tidak signifikan dan terjadi secara kebetulan.
2. Uji Reliabilitas
Suharsimi Arikunto (2010: 221) menyatakan reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah
baik. Instrument yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan
responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah
dapat dipercaya juga yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat
dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama. reliabilitas
30
menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya, dapat
dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Dalam penelitian ini untuk menguji tingkat reliabilitas digunakan rumus
alpha, yaitu:
=( ) (1- )
Keterangan:
= Reliabilitas Instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
= jumlah Varians butir
= varians total
(Arikunto, 2010: 239)
Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya r11 dengan indeks
korelasi dapat dilihat sebagai berikut:
0,000 – 0,199 = Sangat Rendah
0,200 – 0,399 = Rendah
0,400 – 0,599 = Sedang
0,600 – 0,799 = Tinggi/ Kuat
0,800 – 1,000 = Sangat Tinggi/ Sangat Kuat
(Sugiyono, 2005: 216)
31
G. Penguji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis hubungan antara motivasi orangua (X1) dengan hasil
belajar IPS (Y) dan menguji hipotesis hubungan antara aktivitas belajar (X2)
dengan hasil belajar IPS (Y) digunakan statistik melalui korelasi product
moment dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan:
= Koefisien korelasi antara variable x dan y
N = Jumlah sampel yant diteliti
X = Skor Total X
Y = Skor Total Y
(Arikunto, 2010: 213)
Sedangkan untuk menguji hipotesis hubungan antara motivasi orang tua (X1)
dan aktivitas belajar (X2) dengan hasil belajar IPS (Y) digunakan korelasi
ganda sebagai berikut (Sugiyono, 2005: 218).
Ry.x1x2 =
Keterangan:
Ry.x1x2 = Korelasi antara variable X1 dengan X2 secara bersama-sama
dengan Y
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan Y
= Korelasi Product Moment antara X2 dengan Y
= Korelasi Product Moment antara X1 dengan X2
32
Dilanjutkan dengan uji F untuk mencari taraf signifikan antara variabel X1, X2
dan Y dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan :
R = Koefisien Korelasi Ganda
K = Jumlah Variabel Independen
N = Jumlah Anggota Sampel
(Sugiyono, 2005: 219-220)
Selanjutnya untuk menginterprestasikan besarnya r dengan indeks korelasi
dapat dilihat sebagai berikut:
0,000 – 0,199 = Sangat Rendah
0,200 – 0,399 = Rendah
0,400 – 0,599 = Sedang
0,600 – 0,799 = Tinggi/ Kuat
0,800 – 1,000 = Sangat Tinggi/ Sangat Kuat
(Sugiyono, 2005: 216)
Rumusan hipotesis yaitu:
1. Ha : Tidak terdapat hubungan yang positif antara motivasi orang tua
dengan hasil belajar IPS.
Ho : Terdapat hubungan yang positif antara motivasi orang tua dengan
hasil belajar IPS.
33
2. Ha : Tidak terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan
hasil belajar IPS.
Ho : Terdapat hubungan yang positif antara aktivitas belajar dengan hasil
belajar IPS.
3. Ha : Tidak terdapat hubungan yang positif antara motivasi orang tua dan
aktivitas belajar dengan hasil belajar IPS.
Ho : Terdapat hubungan yang positif antara motivasi orang tua dan
aktivitas belajar dengan hasil belajar IPS.
Kriteria Hipotesis Product Moment yaitu:
Apabila rhitung < rtabel df = n-2 dan alpa = 0,05 maka Ha diterima sebaliknya
jika rhitung > rtabel H0 ditolak.
45
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis tentang hubungan antara motivasi orang tua dan
aktivitas belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong
Royong tahun pelajaran 2016/2017 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi orang tua dengan hasil
belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran
2016/2017.
2. Ada hubungan yang signifikan antara aktivitas belajar dengan hasil
belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong Royong tahun pelajaran
2016/2017.
3. Ada hubungan yang signifikan antara motivasi orang tua dan aktivitas
belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong
Royong tahun pelajaran 2016/2017.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tentang hubungan antara motivasi orang tua dan
aktivitas belajar dengan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 1 Gotong
Royong tahun pelajaran 2016/2017, maka sebagai saran sebagai berikut:
46
1. Orang tua seharusnya dapat memberikan motivasi kepada anaknya di
rumah agar hasil belajar siswa di sekolah dapat maksimal. Orang tua
harus dapat lebih membimbing dan mengawasi anaknya demi
kelancaran belajar anaknya dan terus meningkatkan motivasi terhadap
anaknya.
2. Guru sebagai pengajar dan pendidik siswanya di kelas hendaknya dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan memberikan tugas,
pertanyaan dan sebagainya.
3. Siswa hendaknya dapat aktif dalam proses pembelajaran dan memiliki
motivasi dalam belajar sehingga hasil belajarnya dapat meningkat.
47
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Lampung.Bandar Lampung.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta. Jakarta.
Chandera. 2013. Beberapa Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli.http://misterchan89.blogspot.com/2013/03/beberapa-pengertian-hasil-belajar.html. Diakses pada tanggal 16 Maret 2014.
Deaz. 2009. Peran Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak.http://dheeazz.Blogspot.com/2009/12/peran-orang-tua-dan-motivasi- belajar.html. Diakses pada tanggal 5 April 2014.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua & Anak dalamKeluarga. Rineka Cipta. Jakarta.
Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta.Pekanbaru.
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.Alfabeta. Bandung.
Maharani, Dwi Indah. 2014. Hubungan antara Motivasi Orang Tua danAktivitas Belajar dengan Hasil Belajar PKn Siswa Kelas V SDNegeri 4 Natar tahun pelajaran 2013/2014. Skripsi. UniversitasLampung.
Maharani, Winda. 2011. Penerapan Pembelajaran Terpadu Tipe IntegratedUntuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada MataPelajaran PKn Kelas V A SD Negeri 1 Metro Timur Tahun Pelajaran2010/2011. Skripsi. Universitas Lampung.
Musfiqon. 2012. Metodologi Penelitian Pendidikan. PT. Prestasi Pustakaraya.Jakarta.
48
Nasution, Sumaatmaja. 2002. Berbagai Pendekatan dalam Proses BelajarMengajar. Bumi Aksara. Bandung.
Ningsih, Surya. 2010. Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Disiplin Belajar diSekolah Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X Semester GanjilSMA Utama 2 Bandar Lampung Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi.Universitas Lampung.
Nur’afianti, Iip. 2008. Hubungan Motivasi Orang Tua terhadap Prestasi BelajarAnak pada Siswa Kelas V SDN curug 2 Cimanggis Depok. Skripsi. UINSyarif Hidayatullah.
Nurmawawi, Eko Khoerul. 2013. Aktivitas BelajarSiswa. http://ekokhoeruln.blogspot.com/2013/02/aktivitas-belajar-siswa.html. Diakses pada tanggal 3 April 2014.
Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.Purwanto, Ngalim. 2007. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis. PTRemaja Rosdakarya. Bandung.
Rohman, Arif. 2013. Memahami Ilmu Pendidikan. CV.Aswaja Pressindo.Yogyakarta.
Sapriya, dkk. 2006. Pembelajaran dan Evaluasi Hasil Belajar IPS. UPI PRESS.Bandung.
Sardiman, A.M. 2012. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Pers.Jakarta.
Soemanto, Wasty. 2006. Psikologi Pendidikan. PT Rineka Cipta.Jakarta.
Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.
Sukardi. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
Syaroh. 2011. Pengertian Orang Tua.http//munasyaroh.blogspot.com/pengertian-orang-tua.html.Diakses pada 04 Juni 2014.
Tim Penyusun. 2003. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SistemPendidikan Nasional. Depdiknas RI. Jakarta.
Yamin, Martinis. 2013. Paradigma Baru Pembelajaran. Referensi. Jakarta.