hubungan antara motivasi belajar siswa dengan...

20
1 HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga Oleh Valentino 292014702 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

Upload: phungnhu

Post on 02-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

1

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2015/2016

SKRIPSI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan

pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

Oleh

Valentino

292014702

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Page 3: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Page 4: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Page 5: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN
Page 6: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN

HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM

KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02

SALATIGA TAHUN PELAJARAN

2015/2016

Valentino

Romirio Torang Purba

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

ABSTRAK

Taraf hidup orang tua siswa SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga tergolong

rendah sehingga motivasi belajar dan hasil belajar siswa juga rendah. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara motivasi dengan hasil

belajar siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan sampel seluruh

siswa kelas V yang berjumlah 40 siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA kelas

V SD Negeri Tegalrejo 02 Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara

motivasi belajar dengan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02

Salatiga. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan nilai rxy sebesar 0,127 yang berada

pada 0,00-0,199 dan pada taraf signifikan 5% sebesar 0,312. Selain itu pula

diketahui kontribusi motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa kelas V di SD

Negeri Tegalrejo 02 hanya 1,6129% sedangkan 98,3871% ditentukan oleh faktor

lain.

Kata Kunci : motivasi belajar, hasil belajar, ilmu pengetahuan alam

Page 7: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

3

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kurang berperan aktif dalam pembelajaran membuat peserta didik malas,

bosan, dan cepat mengantuk dalam proses pembelajaran. seperti yang diungkapkan

Prof. Suyanto, Ph.D. Dirjen Mendidasmen(Ahmad Rizali dkk,2009): “Guru harus

diajak berubah dengan dilatih terus menerus dalam pembuatan satuan pelajaran,

metode pembelajaran yang berbasis, inquiry, discovery, make a match, menggunakan

alat bantunya, menyusun, evaluasinya, perubahan filosofinya, dan lain-lain”.

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

di semua jenjang pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam

di Sekolah Dasar (SD) perlu mendapat perhatian yang serius dari berbagai pihak yaitu

pendidik, pemerintah, orang tua, maupun masyarakat, karena pembelajaran IPA di

sekolah dasar merupakan peletak konsep dasar yang dijadikan landasan untuk belajar

pada jenjang berikutnya.

Oleh sebab itulah, motivasi belajar hendaknya ditanamkan pada diri siswa agar

dengan senang hati akan mengikuti materi pelajaran yang diajarkan oleh guru di

sekolah. Perlu ditanamkan pada diri siswa bahwa dengan belajarlah akan

mendapatkan pengetahuan yang baik,siswa akan mempunyai bekal menjalani

kehidupannya di kemudian hari.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di kelas V SD Negeri Tegalrejo

02 Kota Salatiga, motivasi belajar dan hasil pembelajaran bidang studi IPA terbukti

kurang memuaskan. Karena rata-rata tingkat perekonomian siswa di sekitar SD

Negeri Tegalrejo 02 taraf hidupnya rendah. Sehingga kurang mendukung siswa

dalam proses pembelajaran dan membuat motivasi belajar siswa menjadi berkurang

karena tuntutan ekonomi.

Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

maka dilakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Antara Motivasi Belajar Siswa

Page 8: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

4

Dengan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas V SD Negeri Tegalrejo 02

Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016”.

Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar IPA kelas V SD Negeri

Tegalrejo 02 Kota Salatiga semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

Manfaat Hasil Penelitian

1. Dapat menambah pengetahuan bagi dunia pendidikan dalam

kaitannya tentang hubungan antara motivasi belajar dan hasil belajar

2. Bagi guru, dapat berguna sebagai masukan bagi guru SD Negeri

Tegalrejo 02 untuk memberikan bantuan motivasi belajar dan

perbaikan dalam pembelajaran

3. Bagi sekolah, dapat meningkatkan hasil belajar sehingga sekolah

mampu bersaing dengan sekolah lain.

KAJIAN PUSTAKA

Motivasi Belajar

Motivasi adalah “pendorongan“ suatu usaha yang disadari untuk

mempengaruhi tingkah laku seseorang agar tergerak hatinya untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu, (Ngalim

Purwanto,1998: 71). Pengertian motivasi, yaitu suatu tenaga atau faktor yang terdapat

di dalam diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan

tingkah lakunya, (Martin Handoko,1992: 9). Dengan demikian motivasi merupakan

dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan

tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhanya (Hamzah B.Uno, 2008:

3).

Menurut Mc.Donald, Sardiman A.M (2009: 73) mengatakan motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

Page 9: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

5

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Duncan seorang ahli

administrasi, dalam bukunya, ”Organization Behavior”, mengemukakan bahwa

didalam konsep manajemen, motivasi berarti setiap usaha yang disadari untuk

mempengaruhi perilaku seseorang agar meningkatkan kemampuannya secara

maksimal untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Vroom, motivasi mengacu

kepada suatu proses mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-

macam bentuk kegiatan yang dikehendaki (Ngalim Purwanto,1998:72 ).

Berdasarkan beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar

adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar diri siswa

(dengan menciptakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu)

yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga

tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Aspek-aspek yang mempengaruhi motivasi atau menentukan intensitas dari

motivasi dikenal sebagai dimensi motivasi (Singgih D. Gunarsa, 2008:52).

Sedangkan menurut Hamzah B. Uno,( 2008 : 22 ) mengatakan bahwa motivasi adalah

dorongan internal dan eksternal dalam diri seseorang untuk mengadakan perubahan

tingkah laku yang mempuyai indikator sebagai berikut, yaitu: (1) adanya hasrat dan

keinginan berhasil, (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya

harapan dan cita-cita masa depan, (4) adanya penghargaan dalam belajar, (5) adanya

kegiatan yang menarik dalam belajar, (6) adanya lingkungan belajar yang kondusif.

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi

dibagi menjadi dua yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi intrinsik dan

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik. Faktor-faktor yang

mempengaruhi motivasi intrinsik ( Hamzah, 2008 & Elida 1989) yaitu :

(1) Perasaan senang dalam belajar : kesenangan siswa saat mengikuti pelajaran yang

disukainya akan membuat siswa terpacu untuk mendapatkan hasil belajar yang

baik.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

6

(2) Ketertarikan : Tanggapan yang diberikan siswa menunjukkan apa yang

disampaikan guru tersebut menarik perhatiannya, sehingga timbul rasa ingin tahu

yang besar.

(3) Kemauan : kondisi dimana seorang siswa cenderung untuk melakukan suatu

aktifitas tanpa adanya paksaan. Siswa yang memiliki keinginan yang kuat untuk

mempelajari suatu hal, maka dia akan berusaha untuk mencari pengetahuan yang

lebih terhadap sesuatu itu..

(4) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar : siswa dimotivasi oleh kebutuhan

untuk menjadikan dirinya sendiri belajar secara penuh, sehingga mampu meraih

hasil belajar secara maksimal..

(5) Adanya hasrat dan keinginan berhasil : Hasrat untuk belajar berarti ada unsur

kesengajaan, ada maksud untuk belajar. Hasrat untuk belajar pada diri anak berarti

mereka mempunyai motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya

akan lebih baik..

(6) Adanya harapan dan cita-cita masa depan : Cita-cita merupakan satu kata tertanam

dalam jiwa seorang individu. Cita-cita merupakan angan-angan yang ada di

imajinasi seorang individu, dimana cita-cita tersebut dapat dicapai akan

memberikan suatu kemungkinan tersendiri pada individu tersebut.

(7) Lingkungan belajar yang kondusif : lingkungan kelas yang tenang dan nyaman

sangat merangsang siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat

menunjang proses belajar mengajar. Karena itu guru harus mengelola kelas dengan

baik.

(8) Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar : siswa akan merasakan cepat bosan

apabila kegiatan belajar yang diikutinya tidak menarik. Maka dari itu penggunaan

metode dan model belajar sangat penting untuk guru dalam meningkatkan

motivasi belajar siswa.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsiknya yaitu:

Page 11: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

7

(1) tingkah laku : perbuatan yang serasi (sesuai dengan keinginan) perlu dilakukan

penguatan (reinforcement). Penguatan perlu dilakukan pada setiap tingkat

pengalaman belajar.

(2) dorongan dari orang tua siswa : dengan cara memberikan perhatian kepada siswa

mengenai kegiatan belajarnya.

(3) dorongan umtuk berprestasi : adanya pemberian semangat untuk berprestasi

dalam pembelajaran dari orang tua membuat siswa terpacu untuk mendapatkan hasil

belajar yang memuaskan.

(4) mendapatkan pujian : memberikan pujian terhadap hasil belajar siswa adalah

sesuatu yang diharapkan oleh setiap individu.

(5) hadiah : suatu pemberian berupa kenang-kenangan kepada siswa yang berprestasi.

Hadiah ini akan dapat menambah atau meningkatkan semangat (motivasi) belajar

siswa karena akan diangap sebagai suatu penghargaan yang sangat berharga bagi

siswa.

(6) metode guru saat mengajar : bagaimana guru mempersiapkan diri dalam

membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi,cara menyampaikannya, menarik

perhatian siswa, mengevaluasi hasil belajar siswa, dan lain-lain.

Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Nana

Sudjana (2009: 3) mendefinisikan hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah

perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas

mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dimyati dan Mudjiono

(2006: 3-4) juga menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi

tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan

proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan

berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar.

Berdasarkan pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima

pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek

Page 12: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

8

kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan

evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan

menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Kerangka Pikir

Dalam proses belajar mengajar siswa tentunya harus memiliki motivasi

yang kuat baik motivasi yang berasal dari dalam diri siswa maupun yang berasal dari

luar diri siswa. Sebab tanpa adanya motivasi maka seseorang tidak akan terdorong

atau memiliki keinginan untuk melakukan sesuatu.

Jika dalam diri siswa belum memiliki dorongan belajar maka pihak sekolah

perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut sehingga sekolah semangat

dalam belajar. Misalnya guru dapat melakukan pendekatan kepada siswa untuk

mengetahui alasan seseorang tidak semanagat dalam belajar dan menanyakan tujuan

siswa belajar di sekolah. Dari pendekatan tersebut maka guru akan memperoleh

informasi terkait dengan motivasi belajar siswa dan mencari permasalahan masalah

siswa tersebut. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa

seperti pengaruh lingkungan baik itu lingkungan di rumah maupun lingkungan

bermainnya, pengaruh guru dalam proses pembelajaran di kelas dan sebagainya.

Maka dari itu, diperlukan kerjasama yang baik dari semua pihak seperti kepala

sekolah, guru bidang studi, wali kelas, maupun orang tua siswa. Dengan begitu siswa

akan semakin giat belajar karena siswa merasa diperhatikan dan diberi dukungan oleh

semua pihak.

Jika siswa telah memiliki motivasi belajar yang tinggi maka siswa akan

merasa percaya diri dalam mengembangkan kemampuannya dan siswa pun akan

semangat dan giat dalam belajar. Dengan adanya dorongan belajar yang kuat tersebut

siswa akan mudah dalam memahami suatu pembelajaran dan akan mudah pula siswa

dalam memperoleh hasil belajar yang baik.

Hipotesis Penelitian

Page 13: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

9

Berdasarkan kajian teori dan kerangka pikir maka dapat dirumuskan

hipotesis penelitian yaitu :

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil

belajar Ilmu Pengetahuan Alam

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar siswa dengan hasil belajar

Ilmu Pengetahuan Alam.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian korelasional, karena memakai 1

kelompok dan 2 variabel. Dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan/manipulasi

terhadap variabel- variabelnya namun bertujuan untuk menyelidiki hubungan antar

variabel. Analisis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis korelasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mencari ada tidaknya hubungan antara motivasi belajar

siswa dengan hasil belajar pada IPA di kelas V SD Negeri Tegalrejo 02 Salatiga

semester 2 tahun pelajaran 2015/2016.

Sampel Penelitian

Menurut Arikunto (206: 131) sampel adalah sebagian atau wakil dari jumlah

populasi yang diteliti. Sampel penelitian yang digunakan adalah sampel bertujuan

atau purposive sample. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subjek

bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah tetapi didasarkan atas adanya

tujuan tertentu. Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel di kelas V karena

hasil belajar IPA di kelas V kurang baik.

Variabel Penelitian

a. Variabel bebas (variabel X) yaitu motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri

Tegalrejo 2

b. Variabel terikat (variabel Y) yaitu hasil belajar.

Instrumen Penelitian

a. Angket

Page 14: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

10

Penyusunan angket dalam penelitian ini menggunkan skala Likert yang telah

dimodifikasi dengan empat alternatif pilihan yaitu sangat setuju (SS), setuju (S),

kurang setuju (KS),dan tidak setuju (TS). Skor untuk setiap pertanyan positif adalah

4-1, sedangkan skor untuk pertanyaan negatif adalah 1-4.

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Motivasi Belajar

Dimensi Indikator No Item

Positif Negatif

1. Intrinsik

Perasaan senang dalam belajar 1, 7 3

Ketertarikan 2, 33 10

Kemauan 6, 8 16

Kebutuhan belajar 9, 25, 14

Hasrat dan keinginan berhasil 15, 22 17

Harapan dan cita-cita masa depan 12 19

Lingkungan belajar yang kondusif 32 20

Ada kegiatan yang menarik dalam

belajar

18 30 , 36

2. Ekstrinsik Tingkah laku 4, 38 11, 39

Dorongan dari orang tua siswa 24, 35 26

Dorongan untuk berprestasi 21 23, 37

Mendapatkan pujian 28, 40 13

Hadiah 31 27

Metode guru saat mengajar 5, 34 29

b. Nilai ulangan harian Ilmu Pengetahuan Alam

Nilai ulangan harian digunakan sebagai instrumen pada penelitian ini adalah

nilai ulangan Ilmu Pengetahuan Alam di bulan April. Metode dokumentasi dilakukan

untuk memperkuat data yang diperoleh dalam observasi. Dokumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Tegalrejo 2.

Uji Validitas Instrumen

Menurut Priyatno (2010) Uji validitas adalah pengujian yang dilakukan guna

untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin

diukur. Metode pengambilan keputusan pada uji validitas biasanya ada dua model

Page 15: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

11

yaitu menggunakan batasan r tabel dengan signifikan 0,005 dan uji 2 sisi atau

menggunakan batasan 0,3 (Azwar, dalam Priyatno, 2010:21).

Menurut Azwar, semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30

daya pembedanya dianggap memuaskan. Untuk batasan r tabel maka dengan n = 30

maka di dapat r tabel sebesar 0,361, artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang

ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang

ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Uji validitas ini peneliti menggunakan dua uji validitas yaitu

a. Metode pearson correlation (Product Moment Pearson) yaitu dengan

mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total.( Lampiran ).

b. Metode corrected item total correlation yaitu dengan mengkorelasikan antara

skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai

koefisien korelasi yang overestimasi.(Lampiran).

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Angket Motivasi Belajar

Analisis Data No Item Soal Evaluasi

InstrumenValid InstrumenTidak Valid

Analisis 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9, 10 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17 18, 19, 20, 21, 22, 23,

26, 27, 29, 30, 31, 32, 34, 35,

37,38,39 , 40.

24, 25, 28, 33, 36.

Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS versi 16 for

windows dengan uji teknik Alpha Cronbach’s. Adapun ringkasan hasil uji reliabilitas

dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.5

Reliabilitas Angket Motivasi Belajar

Cronbach's

Alpha N of Items

.949 34

Page 16: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

12

Berdasarkan data tabel 3.5 hasil uji reliabilitas instrumen angket motivasi

belajar, dapat diuraikan bahawa hasil uji reliabilitas soal pilihan ganda sebanyak 35

soal memiliki nilai Cronbach's Alpha sebesar 0.949. Hal ini menunjukkan bahwa

reliabilitas instrumen diinterpretasikan sangat tinggi, sehingga 35 soal yang valid dan

reliabel dapat digunakandalam penelitian

Analisis Data dan Interpretasi Data

Teknik analisa data merupakan suatu cara yang digunakan untuk

menyederhanakan keterangan-keterangan atau data yang diperoleh agar data tersebut

dapat dipahami. Untuk menganalisis hubungan kedua variabel tersebut, digunakan

teknik analisa korelasional dengan menggunakan software SPSS versi 16 for windows

rumus Product Moment Pearson. Tabel 3.6

Interpretasi Data

Besarnya r

Product

Moment

Tingkat Hubungan

0,90 – 1,00 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang sangat baik atau sangat kuat

0,70 – 0,899 Antara variabel x dan y terdapat korelasi yang kuat

0,40 – 0,699 Antara variabel x dan y terdapat korelasi hubungan yang sedang

0,20 – 0,399 Antara korelasi x dan y terdapat hubungan yang lemah atau rendah

0,00 – 0,199 Antara variabel x dan y terdapat korelasi, akan tetapi korelasi tersebut sangat

lemah atau sangat rendah sehingga dianggap tidak ada korelasi antara x dan y

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Data Penelitian

Dari angket yang telah dikembangkan oleh peneliti terdapat 14 indikator. 8

indikator dilihat dari dimensi intrinsik dan 6 indikator dilihat dari faktor ekstrinsik.

Dari perhitungan angket yang telah diolah peneliti 70% motivasi belajar siswa berasal

dari dimensi intrinsik siswa. Diantaranya aspek yang tinggi dalam hal kemauan siswa

untuk belajar, hasrat dan keinginan siswa untuk berhasil, harapan dan cita-cita dimasa

depan, terciptanya lingkungan belajar yang kondusif.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

13

Tetapi hasil tersebut tidak sama saat pembelajaran berlangsung, karena saat

pembelajaran berlangsung masih banyak siswa yang tidak memperhatikan guru saat

menjelaskan materi. Masih banyak siswa yang mengobrol dengan teman, dan

sebagainya.

Jika dilihat dari dimensi ekstrinsik 30% motivasi belajar siswa tinggi dalam

hal metode guru yang digunakan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung.

Dorongan dari orang tua siswa dan juga pemberian hadiah.

Berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment antara motivasi

belajar dengan hasil belajar siswa di SD Negeri Tegalrejo 2 didapat besarnya rxy

yang diperoleh yaitu 0,127 ternyata terletak pada 0,00 – 0,0199 maka korelasi antara

kedua variabel tersebut dinyatakan sangat rendah. Adapun dari besar kontribusi yang

diperoleh yaitu sebesar 1,6129% dapat menunjukkan bahwa motivasi belajar tidak

memberikan kontribusi yang cukup besar untuk hasil belajar siswa sehingga yang

memberikan kontribusi yang sangat besar pada tingginya hasil belajar siswa kelas V

di SD Negeri Tegalrejo 2 berasal dari faktor lain disamping motivasi belajar. Jadi

dalam penelitian ini korelasi tersebut dianggap tidak terdapat hubungan antara

motivasi dengan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 2 Salatiga.

Dalam proses belajar mengajar, motivasi merupakan salah satu faktor yang

diduga besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang motivasinya tinggi

diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik (Prayitno, 1989: 3).

Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Iqbal Yulianto pada September

2012 hubungan motivasi dengan hasil belajar menunjukkan adanya hubungan yang

positif dan signifikan nilai rxy lebih besar dari pada r tabel yaitu 0,342>0,207. Juga

penelitian yang dilakukan oleh Ulya Uly pada tahun 2012 hubungan antara motivasi

dengan hasil belajar menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikansi yaitu

didapat rxy sebesar 0,717. Hal tersebut ternyata tidak sesuai dengan yang peneliti

lakukan di SD Negeri Tegalrejo 2, dalam penelitian ini ternyata motivasi tidak

memberikan sumbangan kontribusi yang besar terhadap hasil belajar siswa. Namun

ada faktor lain yang berpengaruh, yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor

Page 18: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

14

internal meliputi : kecerdasan/intelegensi, bakat, dan minat. Sedangkan faktor

eksternal meliputi : keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan

keadaan lingkungan masyarakat menurut Sunarto (2009) dalam Rusman (2012).

Kecerdasan/intelegensi berhubungan dengan hasil belajar karena semakin

tinggi tingkat kecerdasan siswa daya serap terhadap materi yang diterima semakin

tinggi, sehingga hasil belajar juga akan tinggi. Bakat berhubungan dengan hasil

belajar karena jika seseorang memiliki bakat dalam bidang akademik akan

memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang tidak

memiliki bakat dibidang akademik. Minat berhubungan dengan hasil belajar siswa

karena semakin tinggi minat belajar siswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya.

Keadaan lingkungan keluarga berhubungan dengan hasil belajar karena jika

siswa tinggal dalam lingkungan keluarga yang peduli dengan pendidikan maka hasil

belajar siswa akan cenderung tinggi. Keadaan lingkungan sekolah meliputi : fasilitas

dan infrastruktur sekolah, guru, lokasi sekolah, dan kondisi kelas. Jika keadaan

lingkungan sekolah baik, maka hasil belajar siswa akan baik, dan sebaliknya.

Keadaan lingkungan masyarakat juga dapat mempengaruhi hasil belajar karena

lingkungan masyarakat yang baik akan membuat hasil belajar menjadi tinggi.

PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan motivasi dengan hasil

belajar siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02 dapat disimpulkan adalah :

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi dengan hasil belajar

siswa kelas V di SD Negeri Tegalrejo 02. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan teknik analisa korelasional yaitu nilai rxy sebesar 0,127 yang

berada pada 0,00 – 0,199 dan pada taraf signifikan 5% sebesar 0,312. Selain itu pula

diketahui kontribusi motivasi belajar terhadap prestasi siswa kelas V di SD Negeri

Tegalrejo 02 hanya 1,612% sedangkan 98,3871% ditentukan oleh faktor yang lain,

yaitu faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi :

Page 19: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

15

kecerdasan/intelegensi, bakat, dan minat. Sedangkan factor eksternal meliputi :

keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, dan keadaan lingkungan

masyarakat menurut Sunarto (2009) dalam Rusman (2012).

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian diatas,maka peneliti dapat

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa maka hendaknya guru lebih peka

dalam mendekatkan diri ke siswa untuk memotivasi siswa sehingga siswa

berkeinginan mengulang pelajarannya di rumah. Guru dan wali kelas pun

hendaknya memberitahukan kepada orang tua siswa untuk selalu membantu dan

memberikan perhatian kepada anaknya untuk belajar di rumah.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa maka hendaknya para guru melakukan

penambahan waktu belajar, mengadakan bimbingan belajar dengan

DAFTAR PUSTAKA

Ary, Doland, et.al. 2010. Introduction to Research in Education. Canada.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka

Cipta

Arikutoro, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian.Jakarta: Rineka Cipta.

Dimyati, Mudjono.2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

E. Mulyasa, (2010). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Bandung : PT.

REMAJA ROSDAKARYA.

Hamalik, Oemar.2004. Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT.Bumi Aksara

Himitshuqalbu. 2014 . Definisi Hasil Belajar Menurut Para Ahli.

https://himitsuqalbu.wordpress.com/2014/03/21/definisi-hasil-belajar-

menurut-para- ahli/. Diakses pada tanggal 11 Desember 2014.

Handoko, Martin. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Jakarta: Rineka

Page 20: HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/13030/2/T1_292014702_Full... · KELAS V SD NEGERI TEGALREJO 02 . SALATIGA TAHUN PELAJARAN

16

Cipta.

Iskandar, Srini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Depdikbud. Jakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Jakarta: Balai Pustaka

Purwanto, Ngalim. 1998. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Prayitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: Depdikbud

Rusman. (2012). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Mengembangkan

Profesionalisme Guru Abad 21. Bandung: ALFABETA

Sardiman.2009. Interaksi&Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta: Rajawali Pers

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D cetakan IV.

Bandung. Alfabeta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional. 2010. Jakarta: Diperbanyak oleh Fokus Media

Uno, Hamzah.B. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurnya. Jakarta: Bumi Aksara

Winkel.1984. Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah. Jakarta: Gramedia.