hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · pdf filekelainan neuropsikologi...

10
80 Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi berusia 15-17 tahun Basuki Budiman* a dan Iman Sumarno* *Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Departemen Kesehatan, Bogor Korespondensi a Ir. Basuki Budiman, MSa(PH) Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi dan Makanan, Departemen Kesehatan R.I. Jl. Dr. Semeru 63 Bogor 16112 Telp. 0251-321763 Email: [email protected] Universa Medicina 2007; 26: 80-9. UNIVERSA MEDICINA April-Juni 2007 April-Juni 2007 April-Juni 2007 April-Juni 2007 April-Juni 2007 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 LATAR BELAKANG Konsekuensi gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) yang paling utama adalah kelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. Remaja merupakan kelompok usia yang segera akan menghasilkan keturunan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai adanya hubungan antara konsumsi iodium dan prevalensi gondok pada remaja. METODE Penelitian ini dirancang menggunakan desain potong-lintang. Sebanyak 300 siswa putri SMU usia 15-18 tahun di Kabupaten Minahasa (Mn, Sulawesi), Bukittinggi (Bt, Sumatera) dan Gunungkidul (Gk, Jawa), berpartisipasi dalam penelitian ini. Pembesaran tiroid (gondok) dipalpasi dengan mengikuti kriteria WHO/ICCIDD. Data yang dikumpulkan termasuk sampel urin sesaat (casual urine), perihal kesukaan remaja mengudap, contoh garam dapur rumahtangga, dan penggunaan garam beriodium. HASIL Prevalensi gondok pada siswi sangat tinggi di tiga kabupaten, sebesar 51,0% (Mn), 41,6% (Bt) dan 31,1% (Gk) searah dengan gradasi proporsi defisit iodium menurut konsentrasi iodium dalam urin (KIU) (<100 µg/L bertutur-turut: 38,1%; 24,3% dan 11,6%) yang berada dalam kisaran normal. Kualitas garam beriodium di Mn paling bagus (>20 ppm iodium = 56%) begitu pula jenis garam yang dikonsumsi (92,0% garam halus) dibandingkan dengan dua kabupaten lainnya (Gk 90% garam bata; Bt 61,5 % garam curai/krosok). KESIMPULAN Konsumsi iodium berhubungan dengan prevalensi gondok pada siswi berusia 15- 17 tahun. Kata kunci : Goiter, siswi, konsumsi iodium ABSTRAK

Upload: vubao

Post on 06-Feb-2018

214 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

80

Hubungan antara konsumsi iodium dan gondokpada siswi berusia 15-17 tahun

Basuki Budiman*a dan Iman Sumarno*

*Pusat Penelitian danPengembangan Gizi danMakanan, DepartemenKesehatan, Bogor

Korespondensia Ir. Basuki Budiman, MSa(PH)Pusat Penelitian danPengembangan Gizi danMakanan, DepartemenKesehatan R.I.Jl. Dr. Semeru 63Bogor 16112Telp. 0251-321763Email:[email protected]

Universa Medicina 2007; 26: 80-9.

UNIVERSA MEDICINAApril-Juni 2007April-Juni 2007April-Juni 2007April-Juni 2007April-Juni 2007 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2 Vol.26 - No.2

LATAR BELAKANGKonsekuensi gangguan akibat kekurangan iodium (GAKI) yang paling utama adalahkelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. Remaja merupakankelompok usia yang segera akan menghasilkan keturunan. Penelitian ini bertujuanuntuk menilai adanya hubungan antara konsumsi iodium dan prevalensi gondokpada remaja.

METODEPenelitian ini dirancang menggunakan desain potong-lintang. Sebanyak 300 siswaputri SMU usia 15-18 tahun di Kabupaten Minahasa (Mn, Sulawesi), Bukittinggi(Bt, Sumatera) dan Gunungkidul (Gk, Jawa), berpartisipasi dalam penelitian ini.Pembesaran tiroid (gondok) dipalpasi dengan mengikuti kriteria WHO/ICCIDD.Data yang dikumpulkan termasuk sampel urin sesaat (casual urine), perihalkesukaan remaja mengudap, contoh garam dapur rumahtangga, dan penggunaangaram beriodium.

HASILPrevalensi gondok pada siswi sangat tinggi di tiga kabupaten, sebesar 51,0% (Mn),41,6% (Bt) dan 31,1% (Gk) searah dengan gradasi proporsi defisit iodium menurutkonsentrasi iodium dalam urin (KIU) (<100 µg/L bertutur-turut: 38,1%; 24,3%dan 11,6%) yang berada dalam kisaran normal. Kualitas garam beriodium di Mnpaling bagus (>20 ppm iodium = 56%) begitu pula jenis garam yang dikonsumsi(92,0% garam halus) dibandingkan dengan dua kabupaten lainnya (Gk 90% garambata; Bt 61,5 % garam curai/krosok).

KESIMPULANKonsumsi iodium berhubungan dengan prevalensi gondok pada siswi berusia 15-17 tahun.

Kata kunci : Goiter, siswi, konsumsi iodium

ABSTRAK

Page 2: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

81

The relationship between iodine consumption andgoiter in schoolgirls aged 15 to 17 years

Basuki Budiman*a and Iman Sumarno*

BACKGROUNDIodine status of women in child bearing age before, during and after pregnancy isimportant due to the consequences of iodine deficiency on brain development. Moreattention should be given to group of girls 15 to 17 years of age because of theirreproductive period. The objective of this study was to evaluate the relationship betweeniodine consumption and prevalence of goiter in schoolgirls aged 15 to 17 years.

METHODA cross sectional design was conducted and a total of 300 high school students in 15to 18 years old from three district Minahasa (Mn), Bukittinggi (Bt) and Gunungkidul(Gk)of different islands were participated in this study. Thyroid volume was assessedby palpation according to WHO criteria. Sub sample from those students were examinedtheir urine iodine concentration (UIC) and interviewed their food preferences. Saltused in the home of corresponding students was also examined using wet digestionmethod.

RESULTSThe prevalence of goiter was similar with the gradation of iodine concentration inurine (UIC) in these 3 districts (38.1µ.g/L; 24.3 µ.g/L and 11.6 µ.g/L). The quality ofiodine salt comsumption in Mn (>20 ppm iodium = 56%) was highest compared toGk and Bt districts.

CONCLUSIONIodine consumption was related with goiter prevalence in schoolgirls 15 to 17 yearsof age.

Keywords: Goiter, iodine consumptions, school girl

* The Center for Research andDevelopment in Nutrition andFood, The National Institute ofHealth Research andDevelopment

CorrespondenceaBasuki Budiman, Ir. MSc(PH)The Center for Research andDevelopment in Nutrition andFood, The National Instituteof Health Research andDevelopmentJl. Dr. Semeru 63Bogor 16112Phone. 0251-321763Email:[email protected]

Universa Medicina 2007; 26: 80-9.

ABSTRACT

LATAR BELAKANG

Penanggulangan masalah gangguan akibatkurang iodium (GAKI) secara nasional sudahdilakukan sejak tahun 1975, melalui fortifikasiiodium dalam garam dan iodiol yang disuntikkansecara intramuskuler (iodiol IM). Pada awaltahun 1990-an diluncurkan kapsul minyakberiodium dosis t inggi (200 mg) danmeninggalkan iodiol-intra-muskuler.(1) Pemetaanmasalah GAKI tahun 1996-1998 oleh

Departemen Kesehatan(2,3) menguak faktapenurunan endemisitas GAKI secara drastis.Pada pemetaan ini diketahui penggunaan garamKIO

3 di atas 30 ppm mencapai sekitar 77,2%(4)

dan total goiter prevalence (TGR) turun dari27 menjadi 9,8%. Pada survei evaluasi GAKIoleh Intensified Project-Iodine DeficiencyDisorder Control (IP-IDDC), DepartemenKesehatan (1) secara nasional tahun 2003menunjukkan TGR 11,1% dan median iodiumdalam urin dan proporsi ekskresi iodium dalam

Universa Medicina Vol. 26 No.2

Page 3: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

82

urin di atas 300 µg/L sangat tinggi (35,4%).(5)

Bukti ini menunjukkan bahwa konsumsi iodiumpada masyarakat sangat tinggi dan berkembangancaman hipert iroidi ( induced iodinehyperthyroidi, IIH), yang dapat bermanifestasipembesaran kelenjar t i roid. (5-8) terutamakelompok rentan, yaitu ibu usia reproduksi.

Beberapa penelitian terakhir di daerahendemis mengungkapkan kejadian hipertiroidipada wanita usia subur. Budiman, melaporkankejadian hipertiroidi di Kabupaten Bekasisebesar 10,0% pada wanita usia subur. Daerahtersebut diidentifikasi sebagai daerah endemisdefisiensi iodium (DEDI) berat tahun 1996, dansejak itu setiap tahun dilakukan profilaksiiodium dengan dosis masif (200 mg iodium) dangaram yang difortifikasi lebih dari 60 ppm.Bahkan untuk wanita usia subur/produktifd iber ikan iodium 2 X 200 mg iodium.Pemberian garam iodium setara 50 ppm KIO

3

selama tiga bulan ternyata dengan ’marker’tiroksin serum ibu usia 17-35 tahun, telahmenyebabkan kenaikan jumlah iodium lima kalilipat dengan kenaikan median tiroksin sebesar36,5% dari 6,98 menjadi 9,30 µg/L. Denganmarker ekskresi iodium dalam urin anak usiasekolah, intervensi iodium menaikkan proporsiber is iko h iper t i ro id i sebesar 8 ,1% danmenaikkan median konsentrasi iodium dalamurin (KIU) dari 207 menjadi 245 µg/L(9)

Konsumsi iodium ber lebih menurunkanpelepasan hormon tiroid (T4 dan T3) sehinggakonsentrasi hormon tirod dalam serum menurundan menstimulasi tirotropin (TSH).(10) Di Zaire,penggunaan minyak beriodium sebanyak 480mg/mL t idak menimbulkan I IH, te tapipenggunaan garam beriodium (25% sampelmenggunakan garam beriodium >50 ppm),mengakibatkan tirotoksikosis dan konsentrasiTSH ter tekan (suppressed) sementarakonsentrasi T4 dan T3 dalam serum mengalamipenurunan atau tetap normal.(11) Konsentrasiiodium dalam urin ditemukan antara 200

sampai dengan 500 µg/L per hari. Penderitatersebut menunjukkan simptom tirotoksikosisdan memerlukan pengobatan antitiroid. IIHpaling sering terjadi pada penduduk di DEDIyang mengkonsumsi iodium secara berlebih.(12)

Remaja dalam keadaan tumbuh yang cepatdan membutuhkan energi dan zat gizi lebihbanyak dari kelompok umur lain kecuali bayi.Di Indonesia, remaja mempunyai risiko tinggiterhadap defisiensi energi-protein, zat gizi besi,vi tamin A dan zat gizi mikro lainnya.Metabolisme iodium ternyata diperngaruhi olehstatus zat-zat gizi ini. Defisiensi energi-proteinmenghambat metabolisme iodium melaluipengaruh defisiensi energi-protein pada sistemendokrin yaitu terhadap berat kelenjar, strukturhistologi, dan fungsi kelenjar tiroid walaupundalam jangka waktu yang cukup lama.Mikronutrien lain seperti vitamin A, selenium(Se) dan zinc (Zn) berpengaruh terhadap sintesahormon tiroid. Di Sudan, GAKI dilaporkanberkaitan dengan defisiensi protein-energi,defis iensi Vitamin A dan anemia. (13)

Suplementasi vi tamin A dilaporkanmeningkatkan efikasi iodium.(14-16) Zat gizi besi(Fe) berkaitan dengan iodium. Walaupunmekanisme molekuler peran Fe dengan iodiumbelum begitu jelas, namun beberapa penelitianmenunjukkan korelasi antara kedua mineraltersebut.(17) Defisiensi Fe diduga berperan dalammetabolisme iodium dalam sel tiroid dandefisiensi Fe juga menurunkan efikasi profilaksisiodium. Sintesa hormon tiroid membutuhkankehadiran Fe dan katalisa enzim tiroperoksiadse(TPO). Anemia zat gizi besi (AGB) menurunkankonsentrasi tiroksin dalam plasma. Di sampingitu, penanggulangan defisiensi gizi besidilaporkan meningkatkan efikasi iodium di Coted’lvoire.(18,19) Defisiensi selenium merupakanbagian tak terpisahkan pada enzim glutationperoksidase (GSH-Px) yang berpengaruh padadeiodinasi T4 menjadi T3.(20,21) Konsentrasi Zn,copper (Cu), mangan (Mn), dan Se dalam

Budiman, Sumarno Konsumsi iodium dan gondok

Page 4: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

83

plasma, eritrosit dan urin berubah-ubah sesuaidengan status tiroid.

Remaja terutama putri, rentan terhadapdefisiensi gizi karena kebutuhan yang meningkatdan pandangan salah tentang postur tubuhmenjadi pemicu kurang gizi pada remaja. ICC-IDD(22) menyatakan bahwa kadar iodium dapatberkurang akibat proses pemasakan. Olehkarena itu, masalah status iodium pada remajaputri menjadi penting untuk diketahui dan diIndonesia masalah ini belum banyak diungkap.Peneli t ian ini bertujuan untukmengidentifikasikan adanya hubungan antarakonsumsi iodium dan goiter pada remaja putriberusia 15-17 tahun.

METODE

Rancangan penelitianPenelitian ini dirancang secara kroseksional

dan dilaksanakan di Kabupaten Bukittinggi (Bt),Sumatera Barat; Gunung Kidul (Gk), DIYogyakarta dan Minahasa (Mn), SulawesiUtara. Ketiga kabupaten ini dipilih karenadiketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yangberbeda. Masyarakat Bt, Sumatera Barat padaumumnya dikenal sebagai pengonsumsi cabemerah (Capsicum annuum); Masyarakat Mn,pengonsumsi cabe rawit (Capsicum frutescens)dalam jumlah banyak; sedangkan masyarakat Gkdiketahui sedikit mengonsumsi cabe dan rasamanis. Konsumsi garam KIO3 dengankonsentrasi 30 ppm atau lebih di ketigakabupaten ini berturut-turut 100%; 83,8% dan100%.

Subjek penelitianRemaja secara fisiologis berada dalam

masa pertumbuhan cepat. Untuk kemudahanoperasional siswi SMU kelas 1 dan 2 (usiaantara 15-17 tahun) dipilih sebagai sampel. Disetiap kabupaten dipilih satu SMU yang jumlahsiswinya terbanyak. Sebanyak 100 siswi disetiap

sekolah yang bersedia ikut serta dalam penelitianini dipilih sebagai sampel.

Pemeriksaan kelenjar tiroidStatus tiroid siswi diperiksa pembesarannya

secara perabaan (palpasi) dan palpasi dilakukanoleh pelatih palpasi nasional. Pembesarankelenjar tiroid ditentukan berdasarkan kriteriaWHO/UNICEF/ICCIDD.(22) Kelenjar tiroiddikatakan membesar jika pada waktu diraba(palpasi) terasa membesar dan pembesaranmelebihi ujung ibu jari (terminal falang) subyek.Pembesaran dikelompokkan sebagai berikut:sangat besar (grade III) jika pembesaran kelenjartiroid tampak menonjol pada leher bagian depandan dapat dilihat pada jarak lebih dari limameter. Namun jika pembesaran tersebut tampakdalam jarak kurang dari 2 meter, posisi kepaladalam keadaan normal (tidak tengadah dan tidaktunduk) dan teraba maka masuk dalam grade II.Jika pembesaran tampak hanya pada posisikepala tengadah dan teraba, maka masuk dalamgrade I . Pada posisi kepala tengadah,pembesaran tidak tampak tetapi terasa kelenjartiroid membesar melebihi ujung jari subyekmaka masuk dalam grade IA. Grade 0 untukpembesaran tiroid yang tidak teraba atau jikateraba tidak lebih besar dari ujung ibu jarisubyek.

Pemeriksaan iodium dalam urinKonsumsi iodium konsentrasi iodium dalam

urin (KIU) yang diambil secara sesaat, KIUtidak dapat menggambarkan status iodiumsecara individu karena keragaman antar waktu(day to day variat ion dan within dayvariation).(22) Urin diperiksa dari ekskresi urinsesaat (casual) yang dimintakan dari siswisebanyak kurang lebih 10 mL. Urin ditampungdalam botol kecil dengan tutup ganda dan diberitimol. Menurut WHO/UNICEF/ICCIDD,(22)

suatu wilayah dikatakan defisit iodium jikamedian KIU kurang dari 100 mg/L. Dalam

Universa Medicina Vol. 26 No.2

Page 5: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

84

sebaran KIU tersebut proporsi KIU <100 µg/Ltidak lebih dari 50% atau proporsi KIU <50 µg/L kurang dari 20%. Di samping itu, endemisitasdefisienssi iodium dapat pula ditentukan denganproporsi goiter (total goiter rate, TGR) yaitulebih dari 5%. Daerah dengan TGR 5 - 19,9%termasuk daerah endemis defisiensi iodiumringan; 20,0 - 29,9% daerah endemis sedang;dan 30,0% ke atas daerah endemis berat

Pengukuran konsumsi iodium aktual secarakasar

Penggunaan garam di tingkat rumahtanggadikumpulkan melalui wawancara dengankuesioner yang terstruktur dan observasi.Rumahtangga yang diwawancara dipilih secaraacak dari remaja puteri yang telah diwawancaradan dipalpasi. Data yang dikumpulkan meliputijenis garam yang biasa dipakai , tempatpenyimpanan garam, cara pemakaian dan jumlahgaram yang dibel i . Contoh garam yangdikonsumsi rumahtangga dianalisis kandunganiodiumnya. Analisis kandungan iodium dalamurin digunakan metode standar acid digestionmetod. Urin yang dibutuhkan sebanyak 250 µLdan dalam satu kali pemeriksaan dapat dilakukan120 sampel sekaligus. Jumlah garam yangdikonsumsi diperkirakan dari pertanyaan (i)kapan terakhir rumahtangga membeli garam(minggu), (ii) kapan garam tersebut diperkirakanhabis dikonsumsi oleh rumahtangga (minggu)dan (iii) berapa banyak garam dibeli (gram).Perkiraan konsumsi iodium (per orang per hari)dilakukan atas dasar kombinasi konsumsi garamrumahtangga dan kandungan iodium yaitu rata-rata konsumsi garam dikalikan dengan rata-ratakandungan iodium, kemudian dibagi dengantujuh.

Analisis statistikPerbedaan rata-rata konsumsi cabe, garam

dan iodium ( tercermin dar i KIU) antarkabupaten menggunakan Analysis of Variance

(ANOVA) satu arah dan perbedaan antarwilayah diuji dengan multiple comparison.Analisis statistik dilakukan secara elektronikdengan menggunakan perangkat SPSS versi6,0.

HASIL

Jumlah siswi yang bersedia menyerahkancontoh urin sebanyak 296 orang dari 306 siswiyang dipalpasi. Siswi yang tidak menyerahkanurin karena sedang menstruasi. Sebanyak 81dari 306 siswi, secara random dikunjungirumahnya untuk mewawancara i iburumahtangga a tau orang yang biasamenyiapkan makanan untuk keluarga perihalkonsumsi garam, cabe dan masakan yang palingsering dimasak. Pada Tabel 1 disajikan statusiodium siswi dan penggunaan garam beriodiumdan Tabel 2 menunjukkan hasil uji Anovasearah tentang konsentrasi iodium dalam urin,ra ta- ra ta konsumsi garam dan ra ta- ra takonsumsi cabe.

Tampak terdapat konsistensi antara totalkonsumsi iodium yang digambarkan melaluiKIU, proporsi defisit konsumsi iodium (<100µg/L) dan prevalensi goiter pada remaja.Proporsi defisit konsumsi iodium rendah(11,6%), prevalensi goiter pada remaja jugarendah (31,1%). Prevalensi defisit tinggi(38,1%) proporsi remaja yang mengalamipembesaran kelenjar tiroid juga tinggi (51,0%)(Tabel 1). Perkiraan konsumsi iodium (perorang per hari) dilakukan atas dasar kombinasikonsumsi garam rumahtangga dan kandunganiodium (rata-rata konsumsi garam x rata-ratakandungan iodium 7). Dengan cara ini remajaMn mengkonsumsi iodium (per orang per hari)paling tinggi (155,5 µg/L iodium), disusulremaja di Gk (134,2 µg/L iodium) dan terendahBt (99,6 µg/L iodium). Konsumsi iodium totalkelompok remaja Mn berbeda secara nyatadengan Bt dan dengan Gk (p=0,00) (Tabel 2).

Budiman, Sumarno Konsumsi iodium dan gondok

Page 6: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

85

Namun keadaan ini tidak sesuai denganasupan iodium hanya dari garam rumahtangga.Jumlah garam rumahtangga yang dikonsumsiremaja di ketiga daerah secara statistik tidakberbeda bermakna (p=0,466).

Pada Tabel 3 disajikan konsumsi caberemaja di ketiga daerah penelitian. Konsumsicabe tertinggi di Mn 178 gram per kapita per

hari, menyusul remaja Bk 101 gram per hari danterendah di Gk 92 gram per hari. Urutan inisesuai dengan prevalensi gondok di ketigadaerah. Daerah dengan konsumsi cabe tertinggi(178 gram) mempunyai prevalensi gondoktertinggi (51,0%), dan daerah dengan konsumsicabe terendah (92 gram) mempunyai prevalensigondok terendah (31,1%).

Tabel 2. Perbandingan KIU, konsumsi garam dan konsumsi cabe antara ketiga lokasi penelitian

Tabel 1. Status iodium, penggunaan dan konsumsi garam berdasarkan lokasi penelitian

Universa Medicina Vol. 26 No.2

Page 7: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

86

PEMBAHASAN

GAKI dikatakan menjadi masalahkesehatan masyarakat jika didapati pembesarankelenjar tiroid (total goiter rate, TGR) lebih dari5% dan dikatakan endemis berat jika TGR>30%. Goiter remaja di tiga daerah >30%. Halini menunjukkan bahwa defis iensi telahberlangsung lama dan remaja adalah kelompoklapis kedua terpenting setelah wanita usia subur(WUS) dalam siklus reproduksi. Jika dalambeberapa tahun mendatang tidak dikoreksi,kemudian menikah, maka ia akan melahirkanbayi-bayi yang menderita gangguan akibatkekurangan iodium. Konsekuensi terberat dariadalah keterbelakangan perkembanganneuropsikointelektual termasuk keterbelakanganmental dengan manifestasi yang berat adalahkretinism.

TGR kurang menggambarkan status iodiummasa kini , WHO/UNICEF/ICCIDD(22)

menganjurkan mengunakan marker biokimiaKIU. Masalah defisiensi iodium didefinisikanjika proporsi KIU <100 µg/L <50% dengan KIU< 50 µg/L <20%. Median KIU antara 200-299µg/L penduduk berisiko hiperttiroidi (IIH) dalamkurun waktu 5-10 tahun kemudian dan medianKIU>300 µg/L dinyatakan kelebihan konsumsi(ekses) dan penduduk berisiko menderita IIHatau penyakit tiroid autoimun. Status iodium

dikatakan normal jika median KIU kurang dari300 µg/L. Konsumsi iodium yang diekspresikandari kandungan iodium dalam urin (KIU) remajadi ketiga daerah penelitian termasuk padakisaran normal. Hal ini mengindikasikan bahwapada saat peneli t ian di lakukan, secarabiokimiawi konsumsi iodium remaja telahmencukupi walau ada sebagian remaja yangmengalami kekurangan. Perlu diingat bahwaKIU sesaat adalah cerminan konsumsi wilayah,sedangkan cerminan konsumsi iodium individuperlu pengumpulan urin minimal 2 X 24 jam.(23)

Perkiraan asupan iodium yang dihitung darirata-rata konsumsi garam dari rumahtangga dankandungan iodium dalam garam (Tabel 1).Konsumsi garam per orang per hari di tigakabupaten diperkirakan antara 5-8 g. Jumlah inimendekati hasil penelitian Mustafa(24) denganteknik marker-lithium di Jawa Timur (5,8 g/orang/hari) , dan lebih rendah dari hasi lpenelitian Abunain(25) yang hingga kini masihdijadikan acuan Dep.Kes (10 g). Jumlah garamyang dikonsumsi di ketiga daerah secara statistiktidak berbeda, namun kualitas garam (jenis dankandungan iodium >20 ppm) yang dikonsumsidi ketiga daerah berbeda.

Asupan iodium remaja Mn paling banyak(155,5 µg/L), disusul remaja Gk (134,2) dan Bt(99,6). Namun perkiraan asupan iodium ini tidakseiring dengan median KIU, yaitu yang paling

Tabel 3. Distribusi makanan yang disukai remaja di daerah penelitian

Budiman, Sumarno Konsumsi iodium dan gondok

Page 8: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

87

tinggi pada remaja Gk (212) dan yang palingrendah Mn (129). Walaupun jumlah garam yangdikonsumsi secara statistik tidak berbeda di tigadaerah, namun dibandingkan dengan keduadaerah lainnya, kualitas garam di Mn palingbagus dengan kandungan iodium >20 ppmpal ing t inggi (WHO/ICCIDDmerekomendasikan paling sedikit 15 ppmiodium; Dep.Kes menetapkan paling sedikit 30ppm) dan jenis garam yang dikonsumsi punpal ing baik (garam halus) sehinggapencampuran iodiumnya lebih meratadibandingkan dengan iodium dalam garam bataatau garam curai/krosok. Jika kebiasaanmenambah garam pada saat mengudap (Tabel1) dipertimbangkan dalam memperkirakanasupan iodium, maka asupan remaja Mn palingtinggi.

Gradasi proporsi defisit iodium (<100 mg/L) dan gradasi median KIU di tiga daerahsesuai dengan gradasi proporsi pembesarankelenjar tiroidnya, semakin tinggi konsumsiiodium dari garam semakin rendah proporsipembesaran kelenjar tiroidnya.Tampaknya adahal yang menyebabkan gangguan metabolismeiodium sehingga remaja Mn yang paling tinggimenderita gondok paling banyak dan walaupunperbedaan konsumsi iodium tidak ditemukanantara rata-rata konsumsi di Bt dan Gk, namunbesar proporsi tampak berbeda.

Beberapa hal yang dapat menjelaskanfenomena ini. Pertama, remaja Mn biasamengonsumsi garam, cuka dan cabe (rawitterutama) dalam jumlah banyak (konsumsi caberemaja Mn lebih banyak secara signifikan),bahkan makan pisang gorengpun dengan cabedan garam. Hal ini tidak dilakukan oleh remajadi Bt dan Gk. Konsumsi iodium yang berlebih(ekses) pada remaja di Mn karena kebiasaanmenambah garam meja pada waktu mengudap,sehingga tiroid menghambat terjadi organifikasiiodium yang disebut efek Wolff-Chaikoff danmempertahankan produksi hormon tiroid tetap

normal. Efek ini sebenarnya berlangsungsekitar 48-50 jam, namun jika konsumsi iodiumyang berlebih berlangsung terus, efek tersebutrusak dan terjadi hipotiroidi (iodine-inducedhypothyrpoid) dan dapat menjadi permanenhipotiroidi . (8) Konsumsi iodium berlebihmenurunkan pelepasan T3 dan T3 dari kelenjartiroid sehingga menurunkan konsentrasi T4 danT3 dalam serum dan merangsang peningkatanhormon t i rotropin (TSH). (11) Pembesarankelenjar tiroid dapat merupakan cerminankelebihan konsumsi iodium (ekses) yang kronis.Hasil penelitian di Mn ini tampaknya miripseper t i yang ter jadi d i India dan Cina .Penel i t ian d i India d i daerah del tamengindikasikan konsumsi berlebih (med KIU225;115-525 µg/L) juga ditemukan goiter 38,2(25-61) persen pada anak usia 6-12 tahun.(7)

Di Cina di daerah del ta juga yang 85%penduduknya mengonsumsi iodium di atas 500µg/L, goiter pada anak 6-15 tahun ditemukansebesar 12-38%.(6) Hal ini sesuai dengan hasilpenelitian Zimmermann.(26)

KESIMPULAN DAN SARAN

KesimpulanPrevalensi goiter pada remaja putri usia

15-17 tahun besarnya berkisar antara 31,1 % -51 % dan median konsentrasi iodium dalam urinantara 129,0 µg/l - 212,5 µg/l . Konsumsi cabetertinggi di Mn 177,9 gram/hari menyusul Bt102 gram/hari dan terendah di Gk 92 gram/hari.Terdapat konsistensi urutan prevalensi gondokdengan urutan konsentrasi iodium dalam urindan dengan konsumsi cabe, te tapi t idakkonsisten dengan estimasi konsumsi iodium

SaranPerlu dipelajari lebih dalam hubungan

antara konsumsi cabe, konsumsi iodium danprevalensi gondok baik hipotiroidi maupunhipertiroidi

Universa Medicina Vol. 26 No.2

Page 9: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

88

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepadasiswi dan guru sekolah daerah penelitian ataskerjasamanya dalam penelitian ini. Terimakasih penulis sampaikan kepada tim pengumpuldata dan tim peneliti atas kerja keras dandedikasinya dalam penelitian ini. Penulis tidaklupa menyampaikan terima kasih atas saran danmasukan Prof. Dr. Adi Hidayat, dr, MS untukperbaikan artikel ini.

Daftar Pustaka

1. Djokomoelyanto R, Setyawan H, Dramaix M,Hadisaputro S, Soehartono T, Delange F. TheThyromobil model for standardized evaluation ofiodine deficiency disorder control in Indonesia.Thyroid 2001; 11: 365-72.

2. Muhilal, Kartono D, Permaesih D, Latief D,Tilden RL. National survey on Iodine deficiencydisorder (IDD) 1996-1998. Gizi Indon 2000; 14:1-8.

3. WHO, World Bank, Ministry of Health-Indonesia.Iodine deficiency in Indonesia-A detailednationwide map of goiter prevalence. WHO 2001.Malta. WHO/NHD/01.4.

4. Permaesih D, Latinulu S, Kartono D, Susanto D,The profile of iodized‘salt use in the district levelin Indonesia. Gizi Indon 2000; 14: 25-31.

5. Departemen Kesehatan. Survai NasionalPemetaan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium(GAKY). Proyek Intensifikasi PenanggulanganGAKY. Evaluasi program GAKI; 2003.

6. Zhao J, Wang P, Shang L, Sullivan KM, van derHaar F, Maberly G. Endemic goiter associatedwith high intake iodine. Am J Public Health 2000;90: 1633-5.

7. Chandra AK, Tripathy S, Ghosh D, Debnath A,Mukhopadhyay S. Iodine nutritional status &prevalence of goiter in Sudarban delta of south24-Parganas, West Bengal. Indian J Med Res 2005;122: 419-24.

8. Markou K, Geogorpoulos N, Kyriazopoulou V,Vagenakis AG. Iodine-induced hypothyroidism.Thyroid 2001; 11: 501-10.

9. Budiman B, Komari, Saidin M. Pengaruhpemberian garam beriodium terhadap kadar

tiroksin pada ibu usia subur di daerah endemikdefisiensi iodium. Gizi Indon 2005; 28: 32-9.

10. Roti E and Braverman LE. Iodine excess andthyroid function in Nauman J, Glinoer D,Braverman LE, Hostalek U (Eds). The thyroid andIodine. Merck Thyroid Symposium, Warsaw 1996.May 16-18; 7-17.

11. Stanbury JB, Ermans AE, Bourdoux P, Todd C,Oken E, Tonglet R el al. Iodine-InducedHyperthyroidism: Occurence and Epidemiology inIodine-Induced Hyperthyroidism-report of aworkshop March 1996. Thyroid 1998; 8: 83-100.

12. Roti E, Uberti E. Iodine excess andhyperthyroidism. Thyroid 2001; 11: 493-500.

13. Elnour A, Hambraeus L, Eltom, M, Dramaix M,Bourdoux P. Endemic goiter with iodinesufficiency: a possible role for the consumption ofpearl millet in the etiology of endemic goiter. AmJ Clin Nutr 2000; 71: 59-66.

14. Zimmermann MB, Adou P, Zeder C, Torresani T,Hurrel RF. Persistence of goitre despite oral iodinesupplementation in goitrous children with irondeficiency anemia in the Cote d’Ivoire. Am J ClinNutr 2000; 71: 88-93.

15. Zimmermann MB, Wegmuller R, Zeder C,Chaouki N, Torresani T. The Effect of vitamin Adeficiency and vitamin A supplementation onthyroid function in goitrous children. J ClinEndocrinol Metab 2004; 89: 5441-7.

16. Zimmermann MB, Wegmuller R, Zeder C,Chaouki N, Beibinger R, Hurrel RF et al Triplefortification of salt with microcapsules of iodine,iron and vitamin A. Am J Clin Nutr 2004; 80:1283-90.

17. Zimmermann MB, Zeder C, Chaouki N , TorresaniT, Hurrel RF. Dual fortification of salt with iodineand microcapsulated iron: a randomized, double-blind, control trial in Moroccan schoolchildren.Am J Clin Nutr 2003; 77: 425-3212.

18. Hess SJ, Zimmermann MB, Adou P, Torresani T,Hurrel RF. Treatment of iron deficiency in goitrouschildren improves the efficacy of iodized salt inCote d’lvoire. Am J Clin Nutr 2002; 75: 743-8.

19. Rajagopalan S, Vinokumar M. Effect of saltfortified with iron and iodine on the haemoglobinlevels and productivity of tea pickers. FNB 2000;323-9.

20. Hawkes WC, Keim NL. Dietary Selenium intakesmodulates thyroid hormone and energy metabolismin men. J Nutr 2003; 133: 3443-8.

Budiman, Sumarno Konsumsi iodium dan gondok

Page 10: Hubungan antara konsumsi iodium dan gondok pada siswi ... · PDF filekelainan neuropsikologi dalam masa pertumbuhan janin. ... diketahui perbedaan jumlah konsumsi cabe yang berbeda

89

21. Hotz CS,Fitzpatrick DW, Trick KD, L’Abbe MR.Dietary Iodine and Selenium Interact to effectthyroid hormone metabolism of rats. J Nutr 1997;127: 1214-8.

22. ICCIDD/UNICEF/WHO.Assessment of iodinedeficiency disorders and monitoring theirelimination. A guide for programme managers 2nd

Ed. WHO/NHD/01.1. 2001.23. Rasmussen LB, Ovesen L, Christiansen E. Day-

to-day and within day variation in urinary iodineexcretion. Euro J Clin Nutr 1999; 54: 401-7.

24. Mustafa A, Muslimatun S, Untoro J, Lan MCPJ,Kristianto Y. Determination of discretionary salt

intake in an iodine deficient area of East Java-Indonesia using three different method. APJCN2006; 15: 36-40.

25. Abunain D. A study on profile iodized salt industry.An assessment of salt iodination activities inIndonesia. Ministry of Industry-Directorate of in-organic chemical industry in cooperation withUNICEF, Jakarta. 1991.

26. Zimmermann MB, Ito Y, Hess SY, Fujieda K,Mulinari L. High thyroid volume in children withexcess dietary iodine intakes. Am J Clin Nutr 2005;81: 840-4.

Universa Medicina Vol. 26 No.2