hubungan antara konformitas dengan...

12
HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU DELINKUEN PADA SUPORTER SEPAK BOLA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Oleh : DANNY NOVIANTO F. 100 080 005 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012

Upload: others

Post on 03-Dec-2020

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU

DELINKUEN PADA SUPORTER SEPAK BOLA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas PsikologiUniversitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh :

DANNY NOVIANTO

F. 100 080 005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU

DELINKUEN PADA SUPORTER SEPAK BOLA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai

Derajat Sarjana (S-1) Psikologi

Oleh :

DANNY NOVIANTO

F 100 080 005

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2012

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan
Page 4: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan
Page 5: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

1

HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN PERILAKU

DELINKUEN PADA SUPORTER SEPAK BOLA

Danny Novianto

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

ABSTRAK

Sepak bola merupakan salah satu olah raga yang banyak digemari oleh

masyarakat dari berbagai kalangan. Seiring dengan perkembangan sepak bola,

banyak para suporter yang memberikan dukungan langsung kepada tim

kesayangannya. Namun, dalam memberikan dukungan sering mengacu perusakan

dan tindak kriminal. Perilaku yang dilakukan oleh para suporter tersebut disebut

dengan perilaku delinkuen. Perilaku delinkuen tersebut dipengaruhi oleh beberapa

faktor, salah satunya adalah yaitu pengaruh dari kelompoknya. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konformitas dengan

perilaku delinkuen pada suporter sepak bola. Hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini adalah ada hubungan positif antara konformitas dengan perilaku

delinkuen pada suporter sepak bola.

Subyek penelitian ini adalah anggota suporter sepak bola PASBOY yang

berusia 13-21 tahun yang berjumlah 50 subyek. Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu skala konformitas dan skala perilaku delinkuen.

Berdasarkan hasil analisis data menggunakan analisis product moment,

diperoleh hasil rxy = 0,58; p=0,000 (p<0,01). Sehingga dapat disimpulkan bahwa

ada hubungan positif yang sangat signifikan antara konformitas dengan perilaku

delinkuen pada suporter sepak bola. Sumbangan efektif konformitas terhadap

perilaku delinkuen sebesar 58,1%. Dimana masih terdapat 41,9% yang

mempengaruhi perilaku delinkuen seperti identitas negatif, kontrol diri rendah,

usia, jenis kelamin, harapan dan nilai-nilai yang rendah terhadap pendidikan,

pengaruh orangtua dan keluarga, status sosial ekonomi serta lingkungan dimana

subyek tinggal. Hasil perhitungan kategorisasi yang digunakan diperoleh hasil

bahwa rerata hipotetik konformitas diperoleh hasil 125 dan rerata empirik sebesar

121,78, hal ini berarti bahwa konformitas yang dimiliki oleh subyek tergolong

sedang. Variabel perilaku delinkuen diperoleh hasil bahwa rerata hipotetik sebesar

125 dan nilai rerata empirik sebesar 121,58, hal ini berarti bahwa perilaku

delinkuen yang dimiliki oleh subyek tergolong sedang.

Kata kunci : Konformitas dan Perilaku Delinkuen.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

2

PENDAHULUAN

sepak bola merupakan salah

satu olah raga yang banyak digemari

oleh masyarakat dari berbagai

kalangan, baik anak-anak, remaja,

dewasa, sampai orangtua. Seiring

dengan perkembangan olah raga

sepak bola, banyak masyarakat yang

turut memberikan dukungan di

dalam stadion atau yang sering

disebut dengan suporter. Harapan

dari suporter kadang kala tidak

sesuai dengan hasil yang diperoleh

tim kesangannya, sehingga hal ini

kerap kali menimbulkan sikap-sikap

yang tidak logis dengan melakukan

berbagai cara agar melihat tim

kesayangannya menang. Oleh

karena itu, hal tersebut dapat

menimbulkan perselisihan antar

suporter yang dapat berujung pada

kekerasan.

Banyaknya pemberitaan yang

membahas tentang perkelahian antar

suporter dipicu oleh beberapa hal

yang kurang rasional yang dapat

mengganggu jalannya pertandingan

berlangsung. Selain itu tidak hanya

perkelahian antar suporter namun

sering kali melibatkan warga atau

masyarakat sekitar.

Perkelahian antar suporter

merupakan suatu hal yang

memperhatinkan dalam dunia sepak

bola. Dimana dalam olah raga sepak

bola yang seharusnya menjunjung

tinggi suportivitas dan fair play

harus ternoda dengan aksi para

suporter.

Perselisihan suporter juga

pernah terjadi pada Pasukan

Suporter Boyolali (PASBOY)

dimana dari hasil interview

diperoleh hasil bahwa anggota dari

PASBOY tidak pernah lepas dari

tawuran anatar suporter, meskipun

ketua atau pimpinana dari organisasi

tersebut telah berusaha untuk

menjaga kelancaran pertandingan

tim kesayangannya dengan

mengingat latar belakang, tingkat

pendidikan dan tingkat usia yang

berbeda-beda pula.

Pertandingan sepak bola

benar-benar melibatkan emosi para

penontonnya dan tidak jarang

melahirkan berbagai reaksi

perusakan dan tindak kriminalitas

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

3

yang banyak dilakukan oleh anak-

anak muda yang belum dewasa atau

sering disebut dengan perilaku

delinkuen.

Perilaku delinkuen yang

dilakukan oleh para anggota

suporter sepak bola dipengaruhi

oleh dua faktor, salah satunya yaitu

faktor eksternal yaitu adanya suatu

tuntutan kekompakan dari

kelompoknya. Rahayu (2008)

mengungkapkan bahwa suporter

yang melakukan suatu pelanggaran

dikarenakan ikut-ikutan teman

ketika peristiwa dipertandingan.

Seorang suporter yang mampu

membangun suasana yang baik saat

pertandingan berlangsung akan

mengurangi terjadinya tindak

terjadinya tindak negatif dari

suporter.

Berdasarkan uraian diatas,

dapat diketahui bahwa perilaku

suporter sepak bola mengarah pada

perilaku delinkuen. Dimana

perilakunya melanggar nilai-nilai

tatanan hukum yang berlaku,

misalnya kerusakan pada fasilitas

umum. Banyaknya perilaku tersebut

dikarenakan hanya ikut-ikutan

dengan kelompoknya saat peristiwa

tersebut. Oleh karena itu penulis

membuat pertanyaan penelitian :

“Apakah ada hubungan antara

konformitas dengan perilaku

delinkuen pada suporter sepak

boal?”. Berdasarkan rumusan

masalah tersebut maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Hubungan antara

Konformitas Dengan Perilaku

Delinkuen Pada Suporter Sepak

Bola.”

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui hubungan antara

konformitas dengan perilaku

delinkuen, untuk mengetahui peran

konformitas terhadap perilaku

delinkuen, untuk mengetahui tingkat

konformitas dan perilaku delinkuen

pada suporter sepak bola, untuk

mengetahui sumbangan efektif

antara konformitas dengan perilku

delinkuen pada suporter sepak bola.

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

4

Perilaku Delinkuen

Pengertian

Delinkuen menurut Kartono

(2009) berasal dari kata deliquere

yang berarti terabaikan,

mengabaikan, yang kemudian

diperluas artinya menjadi jahat, a-

susila, kriminal, pelanggaran aturan,

pembuat ribut, pengacau, peneror,

tidak dapat diperbaiki lagi, durjana,

dursila dan lain-lain.

Kemudian menurut Mulyono

(1992) perilaku delinkuen

mempunyai arti khusus dan terbatas

pada suatu masa tertentu, yaitu masa

remaja sekitar umur 13-15 tahun

sampai dengan sekitar umur 21

tahun. Arti kata perilaku delinkuen

juga tidak dapat disamakan oleh

orang dewasa, sebab harus

dibedakan sifat dan bentuk

perbuatan seorang anak (remaja)

dengan perbuatan orang dewasa.

Aspek-aspek Perilaku Delinkuen

Menurut Sudarsono (1990)

aspek-aspek perilaku delinkuen

adalah :

1. Hukum

perilaku yang menyimpang

terhadap hukum yang

ditentukan oleh pemerintah,

baik yang bersifat lokal, daerah

atau tingkat nasional.

2. Sosial

Perbuatan yang dianggap

tidak sesuai dengan kebiasaan-

kebiasaan tata aturan yang ada

dalam masyarakat, disebabkan

oleh pengaruh struktur sosial

defiatif, tekanan kelompok,

peranan sosial setiap individu di

tengah masyarakat dan status

ditengah kelompoknya.

3. Agama

Orangtua yang kurang peduli

dengan pentingnya pendidikan

agama bagi anak-anak, akan

melemahkan hati nuraninya

yang akan berakibat pada

kenakalan yang dilakukan oelh

remaja.

Faktor - Faktor Yang

Mempengaruhi Perilaku

Delinkuen

Menurut Santrock (2005)

faktor-faktor yang mempengaruhi

delinkuen, yaitu :

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

5

1. Faktor internal, meliputi :

Identitas Negatif, Kontrol diri

rendah, Usia, Jenis kelamin.

2. Faktor eksternal, meliputi :

Harapan dan nilai-nilai yang

rendah terhadap pendidikan,

Pengaruh orangtua dan

keluarga, status ekonomi sosial,

Kualitas lingkungan sekitar

tempat tinggal, Pengaruh dari

kelompoknya

Konformitas

Pengertian

Konformitas merupakan

suatu bentuk pengaruh sosial

dimana individu berusaha mengubah

sikap dan tingkah laku mereka agar

sesuai dengan norma sosial yang ada

(Baron & Byrne, 2005).

Aspek-aspek Konformitas

Menurut Baron & Byrne

(2005) konformitas memiliki dua

aspek yaitu :

1. Normatif

Dorongan bagi individu untuk

berpegang teguh pada norma

yang berlaku dalam kelompok

karena ingin memenuhi

harapan dan mendapatkan

penerimaan dari kelompok.

2. Informasional

Dorongan bagi individu untuk

menyesuaikan diri dengan

norma kelompok yang

didasarkan pada penerimaan

pribadi terhadap bukti nyata

yang ditunjukkan oleh

kelompok mengenai

kebenaran suatu norma.

Faktor-faktor yang

mempengaruhi konformitas

Menurut Rakhmat (2000)

faktor-faktor yang mempengaruhi

konformitas yaitu : faktor

situasional dan faktor personal.

Subyek Penelitian

subyek penelitian yang

digunakan yaitu anggota suporter

PASBOY yang berusia 13-21 tahun.

Dan teknik sampling yang

digunakan yaitu nin random dengan

teknik insidental. Dimana teknik

sampling insidental adalah teknik

penentuan sampel berdasarkan siapa

yang secara kebetulan atau

insidental bertemu

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

6

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data

yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu:

1. Skala Konformitas

Skala konformitas ini dibuat

berdasarkan aspek yang

dikemukakan oleh Baron &

Byrne (2005) yaitu Normatif

dan informasional.

2. Skala Perilaku Delinkuen

Skala delinkuen ini disusun

berdasarkan aspek yang

dikemukakan oleh Sudarsono

(1990) yaitu hukum, sosial, dan

agama.

Laporan Penelitian

Langkah pertama yang

dilakukan yaitu try out. Dari hasil

try out diperoleh hasil bahwa untuk

skala konformitas dari 60 aitem,

dinyatakan gugur ada 10 aitem

sehingga 50 aitem dinyatakan valid.

Kemudian untuk skala perilaku

delinkuen yang berjumlah 66 aitem,

yang dinyatakan gugur berjumlah 16

aitem dan yang dinyatakan valid

berjumlah 50 aitem.

Koefisien validitas aitem

skala konformitasberkisar antara

(rbt) 0,285 sampai 0,686 dengan

p<0,05, dengan koefisien reliabilitas

(rtt) 0,936. Kemudian koefisien

korelasi validitas aitem skala

perilaku delinkuen berkisar antara

rbt 0,298 sampai 0,705 dengan

p<0,05, dan koefisien reliabilitas

(rtt) 0,947.

Setelah diketahui aitem

gugur dan valid melalui perhitungan

validitas dan reliabilitas, selanjutnya

aitem valid dari masing-masing

skala dicari jumlah totalnya dan

kemudian dikorelasikan.

Analisis Data

Perhitungan dilakukan dengan

menggunakan bantuan komputer

SPSS (Statistical Package for Social

Science) for Windows 12.0

a. Normalitas

Dari hasil uji normalitas

diperoleh hasil bahwa sebaran

data skala konformitas

dinyatakan normal dengan hasil

0,789 dengan p>0,05.

Kemudian untuk hasil skala

perilaku delinkuen diperoleh

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

7

hasil 0,714 dengan p>0,05

sehingga sebaran datanya

dinyatakan normal.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk

mengetahui hubungan variabel

antara variabel konformitas

dengan variabel perilaku

delinkuen, diperoleh hasil

bahwa p<0,05, sehingga

sebaran datanya dinyatakan

linier.

c. Uji Hipotesis

Dari hasil analisis product

moment dengan bantuan

program SPSS (Statistic

Program for Social Science) for

windows 12.0 diperoleh hasil

rxy= 0,581; p=0,000 (p<0,01).

Sumbangan efektif antara

konformitas dengan perilaku

delinkuen diperoleh hasil

sebesar 58,1% dimana masih

terdapat 41,9% yang

mempengaruhi perilaku

delinkuen selain pengaruh

kelompoknya yang memebntuk

suatu konformitas, seperti

identitas negatif, kontrol diri

rendah, usia, jenis kelamin,

harapan dan nilai-nilai yang

rendah terhadap pendidikan,

pengaruh orangtua dan

keluarga, status sosial ekonomi

dan lingkungan.

Hasil yang diperoleh untuk

rerata hipotetik konformitas

yaitu 125 dan nilai rerata

empirik sebesar 121,78 hal ini

berarti bahwa konformitas yang

dimiliki oleh subyek tergolong

sedang. Kemudian nilai rerata

hipotetik variabel perilaku

delinkuen sebesar 125 dan nilai

rerata empirik sebesar 121,58

dimana hal ini berarti bahwa

perilaku delinkuen yang

dimiliki oleh subyek tergolong

sedang.

Kesimpulan

1. Ada hubungan yang sangat

signifikan antara konformitas

dengan perilaku delinkuen.

2. Tingkat konformitas yang

dimiliki oleh subyek tergolong

sedang.

3. Tingkat perilaku delinkuen

yang dimiliki oleh subyek

tergolong sedang.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KONFORMITAS DENGAN ...eprints.ums.ac.id/21431/13/02._NASKAH_PUBLIKASI.pdfPertandingan sepak bola benar-benar melibatkan emosi para penontonnya dan tidak jarang melahirkan

8

4. Sumbangan efektif antara

konformitas dengan perilaku

delinkuen sebesar 58,1%.

DAFTAR PUSTAKA

Baron, R. A., & Byrne, D. 2005.

Psikologi Sosial Jilid II.

(Alih Bahasa : Ratna

Djuwita, et, al.) Jakarta :

Erlangga.

Kartono. K. 2009. Psikologi

Abnormal dan Abnormalitas

Seksual. Banding : CV.

Mandar Maju.

Mulyono, B. 1992. Pendekatan

Analisis Kenakalan Remaja

Dan Penanggulangannya.

Yogyakarta : Penerbit

Kanisius.

Rahayu, C. D. 2008. Hubungan

Antara Kematangan Emosi

Dan Konformitas Dengan

Perilaku Agresi Pada

Suporter Sepak Bola. Thesis

(tidak diterbitkan). Surakarta

: Fakultas Psikologi UMS.

Rakhmat, J. 2000. Psikologi

Komunikasi.Bandung : CV.

Remaja Karya.

Santrock, J.W. 2005. Life Span

Development perkembangan

masa hidup. Jakarta :

Erlangga.

Sudarsono. 1990. Kenakalan

Remaja, Prevensi,

Rehabilitasi dan Sosialisasi.

Jakarta : Rineka Cipta.