hubungan antara interaksi edukatif guru...
TRANSCRIPT
1
HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI EDUKATIF GURU DAN
SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH
MENENGAH KEJURUAN TERPADU (SMKT) AL-HUDA PETAK
DESA SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN
2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga
Oleh:
Arif Syaiful Aziz
NIM: 11109082
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA
2016
2
3
4
5
6
MOTTO
kîîî~1=eã oM=eã ufeã kîîBîæ
QS. Al-‘Asr (103)
7
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
1. Kedua orang tuaku Bapak Muhaimin dan Ibu Muntiati yang selalu mendukung dan
mendidik dengan tulus ikhlas sampai saat ini dan selamanya. Atas jasa-jasa beliau
semoga Allah SWT memberikan kesehatan, umur yang panjang dan barokah serta
memberikan rahman dan rahim-Nya, seperti halnya beliau berdua memberikan kasih
sayang kepadaku.
2. Kedua mertuaku Bapak Safrodin dan Ibu Siti Wahyuni yang selalu memberikan
arahan dan motivasi dalam kami berkeluarga. Semoga Allah SWT memberikan
kesehatan, umur yang panjang dan barokah.
3. Istriku Marfuatul Fithriyah dan anakku tercinta Muhammad Zidan Bahrul Ilmi yang
selalu menjadi penyemangat dalam setiap pekerjaanku serta penyemangat dalam
penyelesain penelitian ini. Semoga Allah memberikan kesehatan, umur yang pajang
dan barokah, rizki yang halal dan barokah serta menjadikan istri yang sholihah dan
anak yang sholeh.
4. Seluruh keluarga besarku dan temen-temen di rumah yang secara tidak langsung
selalu mendukung dan memberi semangat. Semoga amal kebaikannya dibalas yang
lebih baik lagi oleh Allah SWT.
8
ABSTRAK
Syaiful Aziz, Arif. 2016. Hubungan Antara Interaksi Guru dan Siswa dengan Motivasi
Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu (SMKT) Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan
Agama Islam. Institut Agama Islam Negeri. Salatiga. Pembimbing : Maslikhah,
M.Si.
Guru merupakan komponen pengajaran yang berperan penting dan utama,
keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan oleh faktor guru. Di SMKT Al-
Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang, peneliti
menemukan sekolah ini memiliki variasi intensitas interaksi edukatif antara guru dan
siswa. Guru yang melakukan interaksi edukatif dengan siswa secara intensif, ditemukan
siswa yang memiliki motivasi yang tinggi dan rendah. Oleh karena itu, peneliti
mengadakan penelitian tentang hubungan antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan
motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak ini. Rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah: 1. Bagaimana variasi interaksi edukatif guru dan siswa di SMKT Al-Huda
Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017?, 2. Bagaimana variasi motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? 3.
Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dan siswa
dengan motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui: 1. Variasi interaksi edukatif guru dan siswa di SMKT Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
2. Variasi motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017. 3. Hubungan positif dan signifikan
antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda
Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017.
Penulis menggunakan penelitian populasi, dimana subjek penelitiannya adalah
semua siswa kelas X-XII SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Data diambil dengan mengunakan
metode dokumentasi dan angket. Teknik analisis data yang dilakukan adalah teknik
analisis kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa data tentang interaksi edukatif guru dan
siswa SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017 dalam kategori sedang, motivasi
belajar siswa SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017 juga dalam kategori
sedang. Hasil analisis yang diperoleh adalah (0,526) lebih besar dari r tabel yaitu (0,207)
pada taraf 5% maupun (0,270) pada taraf 1%. Dengan demikian ada hubungan secara
positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan motivasi belajar
siswa SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017.
Kata Kunci : interaksi edukatif, guru dan siswa, motivasi belajar.
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke
hadirat Allah SWT, yang telah memberikan hidayah, rahmat, nikmat dan taufiq-Nya
sehingga penelitian berjudul “Antara Interaksi Edukatif Guru dan Siswa dengan Motivasi
Belajar Siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu (SMKT) Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017” ini
bisa terselesaikan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan
melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammad SAW, kepada keluarga, sahabat-sahabatnya, serta para pengikutnya.
Beliaulah sebagai Rasul utusan Allah untuk membimbing umat manusia dari zaman
jahiliyah sampai zaman yang modern ini.
Dalam penelitian ini, tentunya tidak akan terselesaikan tanpa ada dukungan,
bimbingan, dan motivasi dari berbagai pihak yang terkait. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati penulis menghaturkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK
IAIN Salatiga.
4. Ibu Maslikhah, M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan
bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
5. Bapak Achmad Maimun, M.Ag selaku pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.
6. Seluruh dosen dan petugas admin Jurusan Pendidikan Agama Islam FTIK IAIN
Salatiga yang telah banyak membantu selama kuliah dan penelitian berlangsung.
7. Seluruh guru SMKT Al-Huda Petak yang telah banyak membantu selama penelitian
berlangsung.
10
8. Segenap siswa kelas X-XII SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017.
9. Segenap sahabat tercinta, senasib, seperjuangan, para mahasiswa angkatan 2009.
10. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini, sehingga dapat terselesaikan
dengan baik, semoga amal kebaikannya diterima disisi Allah SWT.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan keterbatasan ilmu,
kemampuan dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kririk dan saran
sangat penulis harapkan demi sempurnanya tulisan yang sederhana ini. Jika sekiranya
terdapat kebenaran dan kebaikan dalam skipsi ini, semua semata-mata datang dari Allah
SWT, dan jika ada kakurangan dan kesalahan semua karena kekurangan dan kebodohan
penulis. Akhirnya, penulis berharap tulisan yang sangat sederhana ini bermanfaat bagi
penulis dan masyarakat pada umumnya. Amin.
Susukan, Agustus 2016
Penulis
Arif Syaiful Aziz
NIM 11109082
11
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
LEMBAR BERLOGO ........................................................................................ ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................................................... iii
PENGESAHAN KELULUSAN ......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... v
MOTTO .............................................................................................................. vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii
ABSTRAK .......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................6
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................6
D. Hipotesis Penelitian .................................................................................7
E. Kegunaan Penelitian................................................................................7
F. Definisi Operasional................................................................................8
G. Metode Penelitian....................................................................................9
H. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................15
BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................17
A. Interaksi Edukatif antara Guru dan Siswa ...............................................17
B. Motivasi Belajar ......................................................................................24
C. Hubungan Antara Interaksi Edukatif Guru dan Siswa dengan Motivasi Belajar
Siswa .......................................................................................................37
BAB III HASIL PENELITIAN ..........................................................................39
A. Sejarah Berdiri SMKT Al-Huda Petak ...................................................39
B. Letak Geografis .......................................................................................40
C. Visi dan Misi SMKT Al-Huda Petak ......................................................41
D. Struktur Organisasi .................................................................................41
12
E. Keadaan Guru dan Siswa ........................................................................45
F. Sarana dan Prasarana...............................................................................52
G. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar SMKT Al-Huda Petak ................54
BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................58
A. Analisis Pertama......................................................................................58
B. Analisis Kedua ........................................................................................66
C. Analisi Ketiga..........................................................................................75
BAB V PENUTUP ..............................................................................................79
A. Kesimpulan .............................................................................................79
B. Saran ........................................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................81
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..................................................................................83
13
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKT Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 44
Tabel 3.2 Keadaan siswa SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ...................................................................... 45
Tabel 3.3 Keadaan siswa kelas X – XII SMKT Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 46
Tabel 3.4 Daftar gedung SMK Terpadu Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 50
Tabel 3.5 Daftar perabot kantor SMK Terpadu Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 51
Tabel 3.6 Daftar perabot kelas SMK Terpadu Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 51
Tabel 3.7 Daftar alat-alat olah raga SMK Terpadu Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 52
Tabel 4.1 Frekuensi Alternatif Jawaban dan Persentase Interaksi
Edukatif Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Petak
Tahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................... 55
Tabel 4.2 Nilai dan Nominasi Interaksi Edukatif
Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran
2016/2017 ...................................................................................... 59
Tabel 4.3 Frekuensi dan Persentase Interaksi Edukatif Guru dan
Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran
2016/2017 ...................................................................................... 63
Tabel 4.4 Frekuensi Alternatif Jawaban dan Presentase Motivasi
Belajar Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun
Pelajaran 2016/2017 ...................................................................... 64
Tabel 4.5 Nilai dan Nominasi Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-Huda
Petak Tahun Pelajaran 2016/2017 ................................................. 68
Tabel 4.6 Frekuensi dan Presentase Motivasi Belajar Siswa SMKT
Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................. 71
Tabel 4.7 Tabel Kerja Product Moment Interaksi Edukatif Guru
Dengan Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa SMKT
Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017 .................................. 72
Tabel 4.8 Tebel Product Moment................................................................... 75
14
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Bagan Struktur Organisasi Yayasan Al-Huda Dusun Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Periode 2014-2019.................................................................... 41
Gambar 3.2 Struktur organisasi Komite SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 42
Gambar 3.3 Struktur organisasi SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamtantahun Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017 ................................................................. 43
15
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Biodata Peneliti......................................................................... 80
Lampiran 2 Surat Tugas Pembimbing.......................................................... 81
Lampiran 3 Jurnal Konsultasi ...................................................................... 82
Lampiran 4 Surat Izin Penelitian.................................................................. 85
Lampiran 5 Kisi-kisi Intrumen ..................................................................... 86
Lampiran 6 Angket ...................................................................................... 88
Lampiran 7 Tabel Hasil Angket ................................................................... 91
Lampiran 8 Tabel Nilai dan Nominasi ......................................................... 97
Lampiran 9 Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ............................. 103
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks,
banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut di antaranya
adalah guru. Guru merupakan komponen pengajaran yang memegang peranan
penting dan utama, karena keberhasilan proses belajar mengajar sangat ditentukan
oleh faktor guru. Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang dilakukannya.
Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat tergantung pada
kelancaran interaksi antara guru dengan siswanya. Ketidaklancaran komunikasi
membawa akibat terhadap pesan yang disampaikan guru (Asnawir dan Usman,
2002: 1).
Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk individu dan sosial, yang
hidupnya ditandai dengan saling berinteraksi. Dari berbagai bentuk interaksi itu
ada interaksi yang disengaja, yakni interaksi edukatif sebagai interaksi belajar
mengajar yang berintikan pada kegiatan memotivasi. Melalui pendidikan,
manusia pada dasarnya harus mampu menghayati dan melaksnakan nilai-nilai
secara kreatif dan dapat meningkatkan kemampuan untuk memperoleh dan
menciptakan pekerjaan melalui bermacam-macam kemungkinan.
Interaksi antara manusia terjadi saling pengaruh mempengaruhi, sehingga
dengan demikian terbentuklah pengetahuan tentang pengalaman masing-masing
orang. Komunikasi merupakan dasar eksistensi suatu masyarakat dan menentukan
17
pola struktur masyarakat. Hubungan antar manusia dibangun atas dasar interaksi.
Serta dapat membentuk manusia saling pengertian, menimbulkan persahabatan,
memelihara kasih sayang, mempengaruhi sikap yang akhirnya dapat
menimbulkan tindakan nyata.
Interaksi belajar mengajar mengandung suatu arti adanya kegiatan
interaksi dari tenaga pengajar (guru) dengan warga belajar (siswa). Interaksi itu
diharapkan merupakan proses motivasi. Dalam interaksi itu pihak pengajar
mampu memberikan dan mengembangkan motivasi kepada siswa, agar dapat
melakukan kegiatan belajar secara optimal.
Interaksi yang bernilai edukatif, yakni interaksi yang dengan sadar
meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang.
Interaksi yang bernilai pendidikan ini dalam dunia pendidikan disebut sebagai
interaksi edukatif (Djamarah, 2005: 11). Interaksi belajar mengajar yang baik
perlu adanya interaksi yang jelas antara guru (komunikator) dengan siswa
(komunikan), sehingga terpadu dua kegiatan yang berdaya guna dalam mencapai
tujuan pengajaran dan pendidikan. Siswa dapat sukses dalam tugas belajarnya,
begitu pula guru dapat berhasil mengajar dan mendidik sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai.
Motivasi belajar siswa sangat dipengaruhi oleh interaksi edukatif yang
baik dari guru. Motivasi merupakan salah satu komponen yang paling penting
dalam belajar, namun seringkali sulit untuk diukur. Kemauan siswa untuk
berusaha dalam belajar merupakan sebuah produk dari berbagai macam faktor,
karakteristik kepribadian dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan tugas
18
tertentu, situasi dan kondisi, serta performansi guru (Wahyuni, 2009: 11). Seorang
guru yang memiliki motivasi dapat membantu siswa-siswanya belajar,
meluangkan waktu untuk membuat perencanaan mengajar, dan bekerja sama
dengan siswanya untuk mencapai tujuan belajar dan penguasaan materi. Akan
tetapi, ketika motivasi menurun, kualitas belajar mengajar akan berkurang.
Seorang guru yang jarang melakukan interaksi edukatif dengan siswa dapat
berpengaruh pada proses belajar mengajar. Seorang guru yang sering kali
berkomunikasi dengan siswanya dalam proses belajar mengajar dapat
menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Keberadaan siswa di lingkungan sekolah tidak pernah lepas dari interaksi
dengan guru, baik itu guru mata pelajaran maupun guru budi pekerti (BP). Siswa
dapat membaca, mana guru yang bisa dijadikan figur dalam berinteraksi dan mana
yang tidak, sehingga mampu mempengaruhi kemauan dan kemampuannya dalam
belajar dan berperilaku. Faktor yang mempengaruhi antara lain imitasi, sugesti,
identifikasi, dan simpati.
Lingkungan sekolah sangat menentukan keberhasilan siswa dalam
melaksanakan dan menyelesaikan proses pembelajaran. Hasil yang kurang
memuaskan dari setiap evaluasi belajar memungkinkan adanya penurunan
motivasi belajar siswa yang ditandai dengan siswa lebih suka mencatat dari pada
memperhatikan, malas, sehingga kalu ditanya kesulitan menjawab dan kalu
disuruh bertanya jarang sekali ada yang bertanya, belajar tidak pernah optimal dan
sebagainya. Hal ini bisa saja terpengaruh oleh interaksi guru dan siswa yang
kurang baik, di samping itu karena faktor-faktor lain, dimana kedekatan guru
19
dengan siswa dalam arti guru mampu memahami dan menguasai kondisi siswa
sangat berpengaruh terhadap siswa dalam memotivasi diri untuk belajar. oleh
karena siswa berada pada masa transisi antara masa pubertas dengan remaja, maka
sangat membutuhkan perhatian dan bimbingan yang komprehensif, baik dalam
bimbingan maupun dalam belajar. Dengan demikian, interaksi guru dan siswa
yang baik akan membantu siswa dalam memecahkan permasalahan. Siswa
menjadi lebih terbuka dan tidak canggung dalam mengungkapkan
permasalahannya baik masalah belajar maupun masalah sosial.
Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu (SMKT) Al-Huda Petak merupakan
lembaga pendidikan formal yang berada dalam naungan Yayasan Al-Huda.
SMKT Al-Huda merupakan lembaga yang setara dengan tingkat SLTA. SMKT
Al-Huda Petak mempunyai satu jurusan yaitu, jurusan Tehnik Komputer dan
Jaringan (TKJ) SMKT Al-Huda berada pada lingkup Pondok Pesantren Al-Huda.
Siswa-siswi SMKT Al-Huda tidak lain adalah seorang santriwan santriwati
Pondok Pesantren Al-Huda. SMKT Al-Huda tidak lepas dari tugas yang
seharusnya dilakukan oleh setiap sekolah-sekolah lainnya, yaitu mewujudkan dan
menumbuhkan sikap dan perilaku peserta didik, serta menjadikan insan yang
berpengetahuan luas dalam menghadapi zaman modern yang seperti saat ini.
Observasi awal pada tanggal 18 April dengan kepala sekolah (Zakki
Mas’udi, S.HI) dan waka kurikulum (M.Marfud) dapat peneliti temukan bahwa
SMKT Al-Huda memiliki variasi intensitas interaksi edukatif antara guru dan
siswa. Guru yang melakukan komunikasi intensif dengan siswa, ditemukan
memiliki variasi motivasi dalam belajarnya. Guru yang melakukan komunikasi
20
edukatif dengan siswa secara intensif, ditemukan siswa yang memiliki motivasi
yang tinggi dan rendah. Demikian juga guru yang melakukan komunikasi yang
tidak intensif dengan siswa, ditemukan memilki motivasi yang tinggi dan rendah.
Berdasarkan fenomena tersebut, mendorong peneliti untuk mengadakan
penelitian dengan mengambil judul: “HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI
EDUKATIF GURU DAN SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TERPADU (SMKT) AL-HUDA
PETAK DESA SIDOHARJO KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN
SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017”
21
B. Rumusan Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang memerlukan
pembahasan pemecahan, informan, atau keputusan (Hadjar, 1996: 133). Bertolak
pada latar belakang memunculkan permasalahan-permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimana variasi interaksi edukatif guru dan siswa di SMKT Al-Huda Petak
Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017?
2. Bagaimana variasi motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017?
3. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru
dan siswa dengan motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Variasi interaksi edukatif guru dan siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017.
2. Variasi motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun 2016/2017.
22
3. Hubungan positif dan signifikan antara interaksi edukatif guru dan siswa
dengan motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban yang sifatnya sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui jawaban yang terkumpul (Arikunto, 1998: 67).
Hipotesis yang peneliti ajukan sebagai dugaan awal adalah “Ada hubungan positif
dan signifikan antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan motivasi belajar
siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten
Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.”
E. Kegunaan Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Untuk menambahkan pengetahuan dan wawasan mengenai hubungan
interaksi edukatif antara Guru dan Siswa terhadap motivasi belajar siswa.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, bagi SMKT AL-HUDA untuk mengetahui hubungan
antara interaksi edukatif Guru dan Siswa dengan motivasi belajar siswa.
23
F. Definisi Operasional
1. Interaksi Edukatif
Interaksi yang bernilai pendidikan adalah interaksi yang dengan sadar
meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan seseorang
(Djamarah, 2005: 11). Edukatif mempunyai arti pendidikan (Moeliono, 2007:
284). Kartono (1992: 25), berpendapat perbuatan mendidik merupakan
kegiatan yang sarat dipenuhi unsur keindahan dan seni mengajar, menuntun,
membimbing, dan membangun kepribadian anak manusia.
Interaksi edukatif dalam penelitian ini adalah interaksi yang dengan
sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan perbuatan
seseorang yang bersifat mendidik, yang di dalamnya terdapat unsur keindahan
dan seni mengajar, menuntun, membimbing, dan membangun kepribadian
anak.
2. Motivasi Belajar
Pasaribu dan Simandjuntak (1983: 50), mengatakan bahwa motivasi
adalah “suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari dalam yang
menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan
tujuan tertentu. Winkel (1987: 36), berpendapat bahwa belajar pada manusia
adalah aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam
pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif
konstan dan berbekas.
24
Motivasi belajar dalam penelitian ini merupakan suatu dorongan dan
kemauan yang ada dalam diri siswa yang menimbulkan perubahan dalam
bentuk pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap.
G. Metode Penelitian
Penggunaan metode yang tepat akan mempermudah dan memperlancar
dalam mengadakan suatu penelitian. Metode penelitian adalah metode atau cara
yang digunakan seorang peneliti untuk melakukan penelitian.
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang bersifat objektif, data
yang diperoleh berupa angka-angka atau berupa pernyataan-pernyataan yang
dinilai dan dianalisis dengan analisis statistik.
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan
selama 3 bulan terhitung mulai tanggal 18 April sampai dengan 31 Juli 2016.
25
3. Populasi dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173-
174). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMKT Al-Huda Petak
yang jumlahnya 89 siswa.
b. Sampel
Sukardi (2012: 54), berpendapat bahwa sampel adalah sebagian dari
jumlah populasi yang dipilih untuk sumber data. Teknik pengambilan sempel
menurut Arikunto, (1998: 120) “apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih
baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
tetapi jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau
lebih”. Setelah dilihat banyaknya populasi kurang dari 100, maka peneliti
mengambil semua dari jumlah populasi.
4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket dan
dokumentasi.
a. Metode Angket
Metode angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi
(Sukandarrumudi, 2004: 78). Metode Angket digunakan untuk
memperoleh data tentang komunikasi edukatif dan motivasi belajar yang
dilakukan secara langsung oleh peneli t i kepada responden.
26
Angket yang digunakan adalah angket tertutup, artinya responden
tinggal memilih jawaban yang telah disediakan dan dianggap paling sesuai
dengan pribadinya serta tidak diberi kesempatan untuk menyusun kalimat
jawaban sendiri. Angket yang digunakan adalah angket menurut Likert
(summated-rating scale) yaitu skala Likert (summated-rating scale)
terutama untuk mengukur sikap” (Hadjar, 1999: 186). Tersedia empat
alternatif jawaban yaitu: sangat setuju, setuju, tidak setuju, atau sangat
tidak setuju (SS, S, TS, dan STS). Skor untuk masing-masing jawaban
yaitu, skor jawaban positif adalah: jawaban SS= skor 4, jawaban S= skor
3, jawaban TS = skor 2, dan jawaban STS = skor 1. Sedangkan skor untuk
masing-masing jawaban negatif adalah: jawaban STS = skor 4, jawaban
TS = skor 3, jawaban S = 2, dan jawaban SS = 1.
Instrument (angket) yang peneliti disusun mengacu pada variabel-
variabel di bawah ini:
a. Variabel (x) “interaksi edukatif guru dan siswa”.
b. Variabel (y) “motivasi belajar”
b. Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau
variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2010:
193). Metode ini digunakan untuk mengetahui keadaan guru dan siswa,
serta gambaran umum lokasi penelitian di SMKT Al-Huda Petak.
27
5. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa angket yang
terdapat dalam lampiran. Instrumen penilitan adalah alat atau fasilitas yang
digunakan oeleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan
sistematis sehingga lebih mudah diolah. Variasi jenis instrumen penelitian
adalah angket, ceklis check-list atau daftar centang, pedoman wawancara,
pedoman pengamatan. (Arikunto, 2010: 203). Dalam hal ini peneliti
menggunakan instrumen yang berjenis angket. Dan angket yang peneliti
gunakan yaitu angket yang berbentuk rating-scale (skala bertingkat).
Arikunto (2010: 195) berpendapat bahwa dipandang dari bentuknya maka
angket ada yang berbentuk rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah
pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,
misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
28
Dalam menyusun angket peneliti perlu juga menyusun sebuah
rancangan penyusunan instrumen yang dikenal dengan istilah “kisi-kisi”.
Menurut pengertiannya kisi-kisi adalah sebuah tabel yang menunjukkan
hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dengan hal-hal yang
disebutkan dalam kolom. Kisi-kisi penyusunan instrumen menunjukkan
kaitan antara variabel yang diteliti dengan sumber data dari mana data akan
diambil, metode yang digunakan dan instrumen yang disusun (Arikunto,
2010: 206). Dalam penelitian ini terdiri dari dua angket yaitu angket tentang
interaksi edukatif antara guru dan siswa dan angket tentang motivasi belajar
siswa.
6. Analisis Data
a. Analisis Awal
Peneliti menulis maksud analisis di sini adalah cara untuk
mengelola data yang terkumpul sehingga data dapat dengan mudah dibaca
dan ditafsirkan. Untuk menganalisa “interaksi edukatif guru dan siswa
dengan motivasi belajar siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”,
maka peneliti menganalisis persentase dengan mengunakan rumus
sebagai berikut:
𝑃 =F
N x100%
29
Keterangan :
P = Presentase angka yang dicari
F = Frekuensi jawaban yang dipilih
N = Jumlah individu yang menjadi sampel 100% bilangaan konstan
(Sudijono, 1997: 39).
b. Analisis Lanjut
Mengetahui ada atau tidaknaya Hubungan Antara Interaksi
Edukatif Antara Guru dan Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa di SMKT
Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017, maka peneliti mengunakan rumus product
moment sebagai berikut:
])(][)([
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan :
rXY : Koefisien antara variable X dan Y
XY : Perkalian antara X dan Y
X² : Variabel X
Y² : Variabel Y
N : Jumlah sampel yang dimiliki
∑ : Sigma atau jumlah
30
H. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar urut-urutan sistematika penulisan skripsi ini adalah
sebagai berikut:
Bagian muka skripsi terdiri atas, halaman judul, halaman nota
pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan,
halaman kata pengantar, halaman daftar isi dan halaman daftar tabel.
Bagian isi terdiri atas:
BAB I : PENDAHULUAN
Pendahuluan ini memuat beberapa masalah meliputi latar
belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, hipotesis, definisi operasional, metodologi penelitian,
metode pengumpulan data, analisis awal dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas secara tuntas judul yang ada sesuai
dengan teori yang mendukungnya, yaitu Interaksi Edukatif Guru dan
Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa di SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun
Pelajaran 2016/2017.
31
BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN
Memuat profil SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
BAB IV : ANALISIS DATA
Memuat analisis data yang berasal dari lapangan untuk diteliti
lebih lanjut baik dari variabel X maupun variabel Y sehingga dapat
diketahui hasil dari perhitungan kedua data tersebut.
BAB V : PENUTUP
Penutup memuat kesimpulan dan saran.
32
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Interaksi Edukatif Antara Guru dengan Siswa
1. Pengertian Interaksi Edukatif
Interaksi adalah hal saling melakukan aksi, berhubungan, mempengaruhi, antar
hubungan kebersamaan hidup manusia berlangsung dalam berbagai bentuk
perhubungan dan dalam berbagai jenis situasi, (Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. Departemen P & K, Jakarta, 1997). Tanpa adanya proses
interaksi dalam kehidupan tidak mungkin manusia mampu hidup bersama.
Kebersamaan timbul karena adanya interaksi, manusia saling berhubungan,
mempengaruhi dengan yang lainnya. Interaksi yang bernilai pendidikan adalah
interaksi yang dengan sadar meletakkan tujuan untuk mengubah tingkah laku dan
perbuatan seseorang (Djamarah, 2005: 11). Edukatif mempunyai arti pendidikan
(Moeliono, 2007: 284). Kartono (1992: 25), berpendapat perbuatan mendidik
merupakan kegiatan yang sarat dipenuhi unsur keindahan dan seni mengajar,
menuntun, membimbing, dan membangun kepribadian anak manusia.
Sardiman ( 2009: 144-145), berpendapat bahwa peranan guru dalam kegiatan
belajar mengajar, secara singkat dapat disebutkan sebagai berikut:
33
a. Pengarah/Direktor
Jiwa kepemimpinan bagi guru dalam penelitian ini lebih menonjol. Guru
dalam hal ini harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa
sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan.
b. Inisiator
Guru dalam hal ini sebagai pencetus ide-ide dalam proses belajar. Sudah
barang tentu ide-ide itu merupakan ide-ide kreatif yang dapat dicontoh oleh
anak didiknya.
c. Motivator
Peranan guru sebagai motivator ini penting artinya dalam rangka
meningkatkan kegairahan dan pengembangan kegiatan belajr siswa. Guru harus
dapat merangsang dan memberikan dorongan untuk mendinamisasikan potensi
siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga
akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar.
d. Fasilitator
Berperan sebagai fasilitator, guru dalam hal ini akan memberikan fasilitas
atau kemudahan dalam proses belajar mengajar, misalnya saja dengan
menciptakan suasana kegiatan belajar yang sedemikian rupa, serasi dengan
perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar mengajar akan berlangsung
secara efektif.
34
e. Mediator
Guru sebagai mediator dapat diartikan sebagai penengah dalam kegiatan
balajar siswa. Misalnya menengahi atau memberikan jalan keluar kemacetan
dalam kegiatan diskusi siswa. Mediator juga diartikan penyedia media.
Bagaimana cara memakai dan mengorganisasikan pengguna media.
f. Organisator
Guru sebagai organisator, pengelola kegiatan akademik, silabus, tata
tertib, absensi, jadwal pelajaran dan lain-lain. Komponen-komponen yang
berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar, semua diorganisasikan sedemikian
rupa, sehingga dapat mencapai efektivitas dan efesiensi dalam belajar pada diri
siswa.
g. Evaluator
Ada kecenderungan bahwa peran sebagai evaluator, guru mempunyai
otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun
tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya
berhasil atau tidak.
Interaksi edukatif berdasarkan konsep di atas dapat dirumuskan bahwa
terdapat hubungan saling mempengaruhi. Guru meletakkan tujuan untuk mengubah
tingkah laku dan perbuatan peserta didik yang bersifat mendidik, yang di dalamnya
terdapat unsur keindahan dan seni mengajar, menuntun, membimbing, dan
membangun kepribadian anak. Sesuai dengan tugas-tugasnya, yaitu: sebagai
pengarah/direktor, inisiator, motivator, fasilitator, mediator, organisator dan
evaluator.
35
2. Faktor-faktor yang mendasari interaksi edukatif
a. Faktor imitasi
Walgito (1990: 66), berpendapat bahwa masyarakat itu tiada lain dari
pengelompokan manusia, individu-individu yang satu mengimitasi dari yang lain
dan sebaliknya, bahkan masyarakat itu baru menjadi masyarakat sebenarnya
apabila manusia mulai mengimitasi kegiatan manusia lain.
Siswa ketika dalam berinteraksi melihat apa yang dilakukan gurunya dan
kemudian meniru. Maka bisa dikatakan bahwa guru adalah sosok figur bagi
siswa.
b. Faktor sugesti
Sugesti adalah pengaruh psikis, baik yang datang dari diri sendiri,
maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya
kritik dari individu yang bersangkutan (Walgito, 1990: 67).
c. Faktor identifikasi
Identifikasi merupakan dorongan untuk menjadi identik (sama) dengan
orang lain. Menurut Freud, anak mempelajari norma-norma sosial dari orang
tuanya, menurut garis besarnya bisa ditempuh melalui dua cara, yaitu : pertama,
anak mempelajari dan menerima norma-norma sosial itu karena orang tua
sengaja mendidiknya. Kedua, kesadaran akan norma-norma sosial juga dapat
diperoleh anak dengan mengidentifikasikan dirinya pada orang tua (Walgito,
1990: 66).
d. Simpati
Simpati adalah perasaan ‘tertarik’ yang timbul dalam diri seseorang dan
kemampuan untuk merasakan diri kita seolaholah berada dalam keadaan orang
36
lain. Simpati bisa disampaikan kepada seseorang, kelompok, atau institusi. Dalam
simpati seseorang ikut larut merasakan apa yang dialami, dilakukan, dan diderita
oleh orang lain. Misalnya kita merasa sedih melihat penderitaan saudara-saudara
kita yang tertimpa musibah gempa dan tsunami di daerah Pangandaran,
Tasikmalaya, Jawa Barat (www.ssbelajar.net, 5 Mei 2013).
e. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, rangsangan, pengaruh yang diberikan
oleh individu kepada individu lain, sehingga individu yang diberi motivasi
menuruti atau melaksanakan apa yang diberikan itu secara kritis, rasional, dan
penuh rasa tanggung jawab. Motivasi juga dapat diberikan oleh individu kepada
kelompok, kelompok kepada kelompok, atau bahkan kelompok kepada individu.
Contohnya untuk memotivasi semangat belajar siswanya, seorang guru
memberikan tugas-tugas yang berhubungan dengan materi yang telah
disampaikan (www.ssbelajar.net, 5 Mei 2013).
f. Empati
Empati adalah proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan
orang lain, baik suka maupun duka. Contohnya apabila kamu melihat orang tua
temanmu meninggal dunia. Kamu tentu ikut merasakan penderitaan dan
kesedihan temanmu. Kamu seolah-olah juga ikut merasakan kehilangan seperti
yang dirasakan oleh temanmu (www.ssbelajar.net, 5 Mei 2013).
3. Macam-macam interaksi edukatif
37
Djamarah (2005: 12), berpendapat bahwa ada tiga pola komunikasi antara guru
dan anak didik dalam proses interaksi edukatif, yakni komunikasi sebagai aksi,
komunikasi sebagai interaksi, dan komunikasi sebagai transaksi.
Komunikasi sebagai aksi atau komunikasi satu arah menempatkan guru sebagai
pemberi aksi dan anak didik sebagai penerima aksi. Guru aktif, dan anak didik pasif.
Mengajar dipandang sebagai kegiatan menyampaikan bahan pelajaran.
Dalam komunikasi sebagai interaksi atau komunikasi dua arah, guru berperan
sebagai pemberi aksi atau penerima aksi. Demikian pula halnya anak didik, bisa sebagai
penerima aksi, bisa pula sebagai pemberi aksi. Antara guru dan anak didik akan terjadi
dialog.
Dalam komunikasi sebagai transaksi atau komunikasi banyak arah, komunikasi
tidak hanya terjadi antara guru dan anak didik. Anak didik dituntut lebih aktif dari pada
guru, seperti halnya guru, dapat berfungsi sebagai sumber belajar bagi anak didik
(Djamarah, 2005: 13).
4. Interaksi Edukatif Antara Guru dengan Siswa
Interaksi edukatif guru dengan siswa mengandung arti bahwa di dalamnya ada
suatu kegiatan interaksi dari seorang guru yang melaksanakan tugas mengajar, dengan
seorang siswa sebagai subyek belajar yang sedang melaksanakan kegiatan belajar.
Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi
belajar mengajar. Dengan kata lain, apa yang dinamakan interaksi edukatif, secara
khusus adalah interaksi belajar mengajar (Sardiman, 2009: 1).
Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak bisa dipisahkan dalam
kegiatan pengajaran. Belajar mengacu kepada apa yang dilakukan oleh sebagai
pemimpin belajar. Kedua kegiatan tersebut menjadi terpadu dalam satu kegiatan mana
38
kala terjadi hubungan timbal balik (interaksi) antara guru dengan siswa pada saat
pengajaran berlangsung.
39
B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Secara Bahasa kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai
daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif
menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk mencapai
tujuan sangat dirasakan/mendesak (Sardiman, 2009: 73).
Secara istilah Pasaribu dan Simanjutak (1983: 50), berpendapat bahwa
motivasi adalah “suatu tenaga (dorongan, alasan, kemauan) dari dalam yang
menyebabkan kita berbuat atau bertindak yang mana tindakan itu diarahkan tujuan
tertentu. MC. Donald mengatakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi
untuk mencapai tujuan (Sardiman, 1994: 73). Printich dan Schunk menyatakan bahwa
motivasi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang mengarahkan
aktivitas individu mencapai tujuan yang perlu didorong dan dijaga (Wahyuni, 2007: 13).
Nasution (1982: 76), berpendapat motivasi adalah usaha untuk menyediakan kondisi-
kondisi sehingga anak itu mau, ingin melakukannya.
Secara harfiah motivasi berarti dorongan, alasan, kehendak atau kemauan.
Sedangkan secara istilah motivasi berarti suatu daya penggerak kekuatan dalam diri
seseorang yang mendorongnya untuk melakukan suatu aktifitas/kegiatan tertentu dan
40
memberikan arah dalam pencapaian tujuan, baik yang didorong atau dirangsang dari
luar maupun dari dalam dirinya.
a. Sifat Motivasi
Sifat motivasi ada dua yaitu, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik
(Sardiman, 2009: 89-90).
1) Motivasi Intrinsik
Motivasi adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada
dorongan untuk melakukan sesuatu.
Wahyuni (2009: 25), berpendapat bahwa motivasi intrinsik
merupakan motivasi yang tumbuh dalam diri individu dan telah menjadi
fenomena yang penting dalam pendidikan, bukan hanya bagi siswa, tetapi
juga bagi guru, dosen, dan semua personil yang terlibat dalam pendidikan.
Karena motivasi menghasilkan belajar dan kreativitas yang berkualitas serta
menghasilkan kekuatan dan faktor-faktor penting lain yang dibutuhkan.
Intrinsik adalah motivasi yang dikarenakan orang tersebut senang
melakukannya, tanpa ada pengaruh dari orang lain. Contohnya seseorang
yang senang membaca, tidak perlu ada yang menyuruh, ia sudah rajin
mencari buku-buku yang ingin dia baca. Siswa yang memiliki motivsi intrinsik
akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik dan tujuan itu akan tercapai
dengan belajar, karena tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar,
41
karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan mendapat nilai baik,
sehingga akan dipuji oleh pacarnya, atau temannya.
Wahyuni, 2009: 30), berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik
merupakan sebuah konstruk yang berkaitan dengan sebuah aktivitas yang
dilakukan untuk mendapatkan beberapa hasil karena faktor di luar individu.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti tidak baik dan tidak penting dalam
kegiatan belajar mengajar, meskipun motivasi tersebut ada karena adanya
hadiah dan menghindari hukuman. Karena mungkin dalam proses belajar
mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa dan keadaan siswa berubah-
ubah sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
Uraian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa motivasi intrinsik dan
ekstrinsik dapat mendorong siswa dalam proses belajar mengajar dan itu
akan terjadi komunikasi atau interaksi antara guru dan siswa. Karena dengan
adanya dorongan dari guru akan dapat memberikan motivasi bagi siswa.
2. Pengertian Belajar
a. Definisi Belajar
Winkel (1987: 36), berpendapat bahwa belajar pada manusia adalah
aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungannya yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan,
keterampilan dan nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konstan dan berbekas.
Firdaus (2013: 1), berpendapat bahwa dalam teori taksonomi Bloom, tujuan
pendidikan dibagi ke dalam tiga ranah, yaitu:
1) Ranah Kognitif
42
Kognitif adalah kemampuan intelektual siswa dalam berpikir,
menegtahui dan memecahkan masalah. Menurut Bloom, segala upaya yang
menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah
kognitif berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya
kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis dan
kemampuan mengevaluasi Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek
atau jenjang proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang yang paling tinggi. Berikut adalah kenam jenjang ranah kognitif :
a) Pengetahuan (knouledge) adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama,
istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa mengharapkan
kemampuan untuk menggunkannya. Pengetahuan atau ingatan di sebut
sebagai proses berfikir yang paling rendah.
b) Pemahaman (comprehension) adalah kemampuan untuk mengerti atau
memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Dengan
kata lain, memahami adalah mengetahui tentang sesuatu dan dapat
melihatnya dari berbagai segi. Seseorang peserta didik dikatakan
memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau
memberi uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan
kata-katanya sendiri.
c) Aplikasi (application) adalah kemampuan menggunakan atau
menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan
menyangkut penggunaan aturan dan prinsip. Penerapan merupakan
tingkat kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.
43
d) Analisis (Analysis) adalah kemampuan untuk merinci atau menguraikan
suatu bahan atau keadaan menurut bagian-bagian yang lebih kecil dan
mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor
yang satu dengan faktor-faktor lainnya.
e) Sintesis (synthesis) adalah kemampuan berfikir yang merupakan
kebalikan dari proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses
yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga
menjelma menjadi suatu pola yang yang berstruktur atau berbentuk pola
baru.
f) Evaluasi (evaluation) adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi
dalam ranah kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini
merupakan kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu
kondisi, misalnya jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan maka
ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik sesuai dengan patokan-
patokan atau kriteria yang ada.
2) Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berkaitan dengan sikap dan nilai.
Ranah afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap, emosi,
dan nilai. Beberapa pakar mengatakan bahwa sikap seseorang dapat
diramalkan perubahannya bila seseorang telah memiliki kekuasaan kognitif
tingkat tinggi. Ciri-ciri hasil belajar afektif akan tampak pada peserta didik
dalam berbagai tingkah laku. Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam
lima jenjang, yaitu:
44
a) Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan atau Receiving adalah
kepekaan seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar
yang datang kepada dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan
lain-lain. Termasuk dalam jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan
keinginan untuk menerima stimulus, mengontrol dan menyeleksi gejala-
gejala atau rangsangan yang datang dari luar. Receiving atau attenting
juga sering di beri pengertian sebagai kemauan untuk memperhatikan
suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didik dibina
agar mereka bersedia menerima nilai atau nilai-nilai yang di ajarkan
kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu
atau meng-identifikasikan diri dengan nilai itu.
b) Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti
“adanya partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mengikut sertakan
dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi
terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih tinggi daripada jenjang
receiving.
c) Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan
nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau
obyek. Dalam kaitan dalam proses belajar mengajar, peserta didik disini
tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan tetapi mereka telah
berkemampuan untuk menilai konsep atau fenomena, yaitu baik atau
buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka nilai dan mampu
45
untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini berarti bahwa peserta
didik telah menjalani proses penilaian.
d) Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan
artinya mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru
yang universal, yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau
mengorganisasikan merupakan pengembangan dari nilai kedalam satu
sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai denagan
nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang telah dimilikinya.
e) Karakterisasi Berdasarkan Nilai-nilai (Characterization by a Value or
Value Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan daya hidup
sesorang. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan
keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. Yaitu keterpaduan semua
sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola
kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah tertanam secara
konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Pada
jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol
tingkah lakunya untuk waktu yang lama, sehingga membentu
karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menjadi lebih konsisten,
menetap dan lebih mudah diperkirakan.
3) Ranah Psikomotor
Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh fungsi
motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu.
Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik,
keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial.
46
Nasution (1982: 39), berpendapat bahwa belajar membawa sesuatu
perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah
pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap
pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian diri, pendeknya mengenai segala
aspek organisme atau pribadi seseorang.
Parasibu dan Simandjuntak (1983: 59), berpendapat balajar adalah proses
perubahan kegiatan, reaksi terhadap lingkungan, perubahan tersebut tidak dapat
disebut belajar apabila disebabkan oleh pertumbuhan atau keadaan sementara
seseorang seperti kelelahan atau disebabkan seperti kelelahan atau disebabkan
obat-obatan. Rusyan dkk (1989: 8), berpendapat belajar dalam arti luas ialah proses
perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan,
dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan
kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau, lebih luas lagi,
dalam berbagai dalam berbagai aspesk kehidupan atau pengalaman yang
terorganisasi.
Sardiman (1986: 20) berpendapat belajar itu senantiasa merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya
dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.
Nasution (1982: 38), berpendapat belajar adalah penambahan pengetahuan.
Definisi ini dalam prektek sangat banyak dianut di sekolah, di mana guru-guru
berusaha memberikan ilmu sebanyak mungkin dan murid bergiat untuk
mengumpulkannya. Sering belajar itu disamakan dengan menghafal.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut diambil kesimpulan bahwa belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri seseorang sebagai akibat
47
latihan dan pengalaman yang dilaksanakan secara sadar dan sengaja sehingga
menimbulkan pengetahuan, kecakapan dan ketrampilan serta tingkah laku yang
lebih baik.
Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu yaitu
mengalami. Dan belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, akan tetapi tikah
laku dan kelakuan yang terjadi pada diri individu melalui interaksi dengan
lingkungan, sehingga dengan adanya interaksi ini maka terjadilah serangkaian
pengalaman belajar.
Dari beberapa pengertian motivasi belajar di atas dapat peneliti simpulkan
bahwa motivasi belajar merupakan suatu dorongan dan kemauan yang ada dalam
diri siswa yang menimbulkan perubahan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan
dan nilai sikap.
b. Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi mempunyai fungsi atau peranan yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Sebab segala aktivitas akan selalu dilatarbelakangi oleh adanya
motivasi. Agar siswa dapat mencapai hasil belajar yang optimal, maka diperlukan
adanya motivasi, fungsi motivasi dalam belajar. Sardiman (2009: 85), berpendapat
ada tiga fungsi, yaitu:
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
kegiatan yang akan dikerjakan.
2) Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuan.
48
3) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seorang
siswa yang akan mengahadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan
melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk
bermain kartu atau membaca komik, sebab serasi dengan tujuan.
Motivasi belajar dianggap sangat penting dalam proses belajar dan
pembelajaran dilihat dari fungsi, nilai dan manfaatnya. Hal tersebut menjadi acuan
bahwa motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku dan juga
mempengaruhi serta dapat mengubah tingkah laku siswa. Dalam hal ini ada tiga
fungsi motivasi yaitu:
1. Motivasi belajar mendorong timbulnya tingkah laku atau perbuatan dalam
belajar. Suatu perbuatan akan timbul karena adanya motivasi, Motivasi dalam
hal ini sebagai motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
2. Motivasi belajar berfungsi sebagai pengarah dalam belajar. Artinya motivasi
mengarahkan pada perubahan untuk mencapai yang diinginkan. Motivasi
dapat memberikan arah dan kegiatan apa yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
3. Motivasi belajar berfungsi sebagai penggerak. Artinya motivasi mengerakkan
tingkah laku seseorang dalam belajar. Motivasi belajar juga berfungsi sebagai
pendorong usaha dan pencapaian prestasi (www.pengertianpakar.com, 12
Februari 2015).
49
c. Macam-Macam Motivasi
Motivasi belajar merupakan kondisi psikologis yang mendorong seseorang
untuk melakukan aktivitas belajar, dilihat dari dasar pembentukannya motivasi
belajar dibagi menjadi dua macam:
1) Motif-motif bawaan
Yang dimaksud adalah motif yang dibawa sejak lahir jadi motivasi ada
tanpa dipelajari (Sardiman, 1994: 86). Ia adalah motif alami dan motif fitrah
yang dibawa sejak lahir, termasuk motif ini misalnya dorongan untuk minum,
makan, seksual dan sebagainya.
2) Motif-motif yang dipelajari
Maksudnya adalah motif-motif yang timbul karena dipelajari.
Misalnya: dorongan untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan
yang mengajar sesuatu dalam masyarakat (Sardiman, 1994: 86).
50
C. Hubungan antara Interaksi Edukatif Guru dan Siswa dengan Motivasi Belajar
Siswa
Proses belajar mengajar merupakan satu kesatuan antara kegiatn belajar
siswa dengan kegiatan mengajar guru; keduanya terjalin hubungan saling pengaruh
mempengaruhi. Proses belajar mengajar guru tidak akan berarti tanpa diikuti dengan
motivasi belajar siswa yang tinggi. Motivasi belajar siswa yang tinggi jika tidak
diarahkan dengan baik oleh guru melalui interaksi edukatif diprediksikan kurang
memberikan hasil belajar siswa yang optimal.
Aktifitas belajar yang disertai motivasi, akan menghasilkan prestasi yang
baik, karena semakin kuat motivasi yang diberikan, semakin berhasil pengajaran itu.
Motivasi menentukan intensitas usaha anak belajar. Demikian sebaliknya. Bila
motivasi belajar rendah, dengan sendirinya hasil belajar kurang memuaskan.
Dengan demikian semakin kuat motivasi belajar, maka semakin baik pula
prestasi belajar yang akan dicapai siswa. Hal ini sebagaimana dikatakan Sardiman
(2009: 85-86) bahwa: Motivasi dapat dikatakan berfungsi sebagaima pendorong
usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan sesuatu karena motivasi.
Adanya motivai yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan
kata lain adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka
seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik, intensitas
motivasi seseorang sisw akan menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya.
Interaksi sangat berperan karena dalam proses belajar terdapat unsur yang
saling mempengaruhi interaksi yang dilangsungkan dengan sadar dengan keinginan
untuk mengetahui dan mempengaruhi, yang mempengaruhi disini mengandung
51
makna edukatif. Dengan interaksi, proses perubahan tingkah laku akan terjadi dan
dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak paham menjadi paham. Dengan demikian
interaksi dapat menimbulkan efek sesuai dengan tujuan yang diharapkan, yaitu
menumbuhkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi siswa akan menjadi baik.
Untuk mengembangkan kemandirian siswa, diperlukan suatu kondisi yang
memungkinkan siswa belajar secara efektif semakin banyak siswa melakukan
interaksi maka semakin dalam pengetahuannya semakin banyak siswa melakukan
interaksi, maka kecakapan dan pengetahuan yang dimilikinya dapat semakin dikuasai
dan semakin mendalam, karena interaksi yang telah dilakukan akan membawa
ketingkat yang lebih baik.
Berdasarkan pemikiran di atas jelaslah bahwa motivasi belajar mempunyai
hubungan yang erat dengan interaksi edukatif yang dilakukan guru dengan siswa.
Dengan demikian secara kronologi dapat dikatakan bahwa kreativitas interaksi yang
diberikan guru terhadap siswa, semangat siswa dalam belajar juga tinggi sehingga
akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar yang baik pula.
52
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Sejarah Berdiri SMKT Al Huda Petak
Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu Petak adalah salah satu
lembaga pendidikan formal tingkat menengah kejuruan yang berada di bawah
naungan Yayasan Pondok Pesantren Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang. SMKT Al-Huda Petak berdiri
pada tahun 2011. Sekolah ini berdiri dilatarbelakangi aspirasi sekaligus
amanat dari para wali santri, jama’ah Thoriqoh, jama’ah pengajian
K.H.Maghfur di beberapa daerah serta dukungan masyarakat sekitar, maka
Pondok Pesantren Al-Huda Petak bermaksud untuk menyelenggarakan
pendidikan formal, yakni Sekolah Menengah Kejuruan Terpadu (SMKT).
SMKT AL-HUDA PETAK sebagai salah satu lembaga penyelenggara
pendidikan merasa berkewajiban untuk berperan serta membekali tamatannya
dengan kecakapan hidup life skill secara integratif, yang memadukan potensi
generik dan spesifik, guna memecahkan dan mengatasi problema hidup.
Kecakapan hidup yang mestinya dimiliki oleh setiap tamatan yang akan terjun
ke masyarakat tersebut antara lain, kecakapan mengenali diri personal skill,
kecakapan berpikir rasional thinking skill, kecakapan sosial social skill,
kecakapan akademik academic skill dan kecakapan kejuruan vocational skill.
Alasan peniliti memilih SMKT Al-Huda Petak ini sebagai tempat
penelitian adalah karena mudah dijangkau, serta sekolah yang menarik, yaitu
dimana sekolah tersebut berada di dalam lingkungan Pondok Pesantren Al-
53
Huda Petak, sehingga menarik peneliti untuk mengadakan penelitian di
sekolah tersebut.
B. Letak Geografis
Letak geografis disini yang dimaksud adalah letak atau tempat SMKT
Al-Huda Petak dan aktivitas kegiatannya sebagai lembaga pendidikan formal.
Berdasarkan observasi yang dilakukan pada tanggal 18 April 2016, diperoleh
data mengenai letak geografis sekolah yang digunakan sebagai data untuk
peneliti.
SMKT Al-Huda Petak menepati tanah dan gedung milik Yayasan
Pondok Pesantren Al-Huda Petak. Batas sebelah barat SMKT Al-Huda Petak
berupa tanah milik Bu Masruroh, sebelah timur berupa kebun milik Bu Warsi,
sebelah utara berupa saluran irigasi dan sebelah selatan berupa tanah milik Bu
Wasiah. SMKT Al-Huda bertempatan di Dusun Petak, Desa Sidoharjo,
Kecamatan Susukan, Kabupeten Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Kode Pos
50777.
Sekolah ini berada pada lintasan pedesaan dengan jarak ke pusat
kecamatan sepanjang 1 kilometer dan jarak ke pusat kabupaten sepanjang 40
kilometer. Luas tanah dan bangunan yang ditempati adalah 3.500 m2.
54
C. Visi dan Misi SMKT Al-Huda Petak
1. Visi SMKT Al-Huda Petak
Mengantarkan santriwan-santriwati untuk berprestasi dan
berakhlakul karimah serta memiliki bekal pengembangan diri guna
menghadapi era globalisasi.
2. Misi SMKT Al-Huda Petak
a. Membimbing siswa dengan ajaran Islam ahlussunah wal jama’ah.
b. Pelayanan yang prima, bimbingan yang santun, komitmen agama yang
kuat dengan indikator memberdayakan santri agar mampu menyiapkan
diri untuk berinteraksi dalam bermasyarakat.
c. Meningkatkan pengetahuan santri untuk mengembangkan diri sejalan
ilmu pengetahuan, teknologi dan ketrampilan yang dijiwai ajaran
agama Islam.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi di sebuah intitusi pendidikan mempunyai peran
penting. Melalui struktur organisasi, orang-orang akan memahami peran guru
dalam membantu kepala sekolah untuk melaksanakan dan menyelesaikan
tugas yang telah direncanakan.
55
1. Struktur Organisasi Yayasan Al-Huda Petak
Struktur Organisasi Yayasan Al-Huda Dusun Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Periode 2014-2019 dapat
ditampilkan bagan 3.1
(Sumber : Dokumen Yayasan)
PELINDUNG
KH. M. Maghfur
KETUA
H. Ahmad Najiyurrohman
SEKRETARIS
Latiful Muhsin
BENDAHARA
Naelatinnaja
SEKSI PENDIDIKAN
Zakki Mas’udi, SH
SEKSI HUMAS
Hanif Fuadi
SEKSI THORIQOH
M. Marfut
56
2. Struktur Organisasi Komite SMKT Al-Huda Petak
Struktur organisasi Komite SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 dapat ditampilkan bagan 3.2
(Sumber : Dokumen Sekolah)
ANGGOTA
Dr. Sidqon Maesur
Ketua Komite
KH. M. Maghfur
ANGGOTA
K. Husnu Syiar
ANGGOTA
Drs. K. Adib Maesur
ANGGOTA
K. Anhar Maesur
57
3. Struktur Organisasi SMKT Al-Huda Petak
Struktur organisasi SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamtantahun Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 dapat ditampilkan pada bagan 3.3
(Sumber : Dokumen Sekolah)
Kepala Sekolah
Zakki Mas’udi, S. HI.
Waka
Kurikulum
M. Marfut
Waka
Kepegawaian
M. Musoffa
Wildan, S. Psi.
Waka
Kesiswaan
Abdul Mu'til
Hakim, S. Ag.
Bendahara
Ahmad Najiyurrohman
Fitria Nur ‘Aini, S. Pd
Komite
KH. M. Maghfur
Sekretaris
Titi Dwi Arini H, S.
Pd
Waka Sarpras
Ahmad Najiyurrohman
Humas
Latiful Muhsin
Wali Kelas
X
M Musoffa
Wildan,
S.Psi
Wali Kelas
XI A
Fitria Nur
‘Aini, S.Pd
Wali Kelas
X B
M. Marfut
Wali Kelas
XII
Titi Dwi
Arini H,
S.Pd
58
E. Keadaan Guru dan Siswa
1. Keadaan Guru
Guru SMKT Al Huda Petak berjumlah 19 orang. Setiap guru
melakukan tugasnya sesuai bidang yang diampu. Guru-guru tersebut
sebagian besar merupakan lulusan dari beberapa perguruan tinggi yang
berbeda. Berikut nama-nama guru di SMKT Al Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017:
Tabel 3.1
Tabel Pendidik dan Tenaga Kependidikan SMKT Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
No Nama Jabatan
1 Zakki Mas’udi ,S.HI. Kepala Sekolah dan Guru Bathsul
Masail
2 Abdul Mu’til Hakim, S.Ag. Guru ASWAJA
3 Ahmad Najiyurrakhman Guru Kewirausahaan
4 M. Mushoffa Wildan, S.Psi. Guru PKN
5 Latiful Muhsin Guru Nahwu/Shorof
6 Muhammad Marfut Guru Fiqih
7 Badi’atud Durroh, AH. Guru Al Qur’an
8 Atina Husniyati, S.Pd.I. Guru Bahasa Inggris
9 Titi Dwi Arini Handayani, S.Pd. Guru Bahasa Indonesia
10 Khafid Abidin, Amd. Guru TKJ
11 Cetot Mardiono, S.Si. Guru Olahraga
12 Marfuatul Fithriyah Guru Bahasa Inggris, IPS
13 Siti Fatnawati, S.Pd. Guru Bahasa Jawa
14 Nafis Afiyanto, S.HI. Guru TKJ
15 Sulastri B, S.Si. Guru Matematika
59
16 Fitria Nur ’Aini, S.Pd. Guru Bahasa Inggris, KKPI
17 M. Fajar Afiatno, S. Sn Guru Seni Musik
18 Hanif Fuadi, S.P. Guru Keorganisasian
19 Lenny Ermita Dina N. I. S. Kom Guru TIK
(Sumber : Dokumen Sekolah)
2. Keadaan Siswa
Di antara unsur-unsur yang penting di dalam proses belajar
mengajar, salah satunya adalah siswa. Siswa merupakan subyek dalam
dunia pendidikan yang kelak akan diarahkan oleh para pendidik menuju
terbentuknya kepribadian dan kedewasaan yang diharapkan. Adapun
jumlah siswa SMKT Al-Huda Petak untuk tahun pelajaran 2016/2017
berjumlah 89 siswa.
Tabel 3.2
Keadaan siswa SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Jenis Kelamin
Jumlah L P
1 X 11 20 31
2 XI A 6 14 20
3 XI B 5 16 21
4 XII 8 9 17
Jumlah 30 59 89
(Sumber : Dokumen Sekolah)
60
Untuk responden dalam penelitian, terdiri siswa-siswi kelas X –
XII SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017 sebagaimana
terlihat pada tabel berikut :
Tabel 3.3
Keadaan siswa kelas X – XII SMKT Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
No Nama Siswa Kelas L/P Tempat/tgl lahir Alamat
1 Aliya Sabira X P Kab. Semarang, 5
Mei 2002
Bakalan, bakal rejo Rt
01/01, Susukan
Semarang
2 Anindita Khoirunnisa X P Kab. Semarang,
29 Oktober 2001
Bakalan, Rt 03/01,
Bakal Rejo Susukan,
Semarang
3 Dian Novicasari X P
Kab. Semarang,
31 Desember
2001
Dsn Koripan, Rt 03/02,
Koripan, Susukan,
Semarang
4 Een Marantika Irawati X P Kab. Semarang, 9
September 2001
Dsn Krajan, Rt 05/01
Kandangan, Bawen,
Semarang
5 Eko Sapto Budiyanto X L Boyolali, 28 Juni
2001
Kaliwungu RT
03/RW04, Manyaran
Karanggede
6 Hanif Iqbal Alaudin A.M. X L Boyolali, 2 April
2001
Dk Sambi, RT
03/RW03 Klari,
Karanggede
7 Isnaini Mukarromah X P Kab. Semarang,
16 April 2001
Truko RT 01/RW 01
Truko Bringin
Semarang
8 Kurrotul 'Aini X P Kab. Semarang, 8
September 2001 Semarang
9 Liza Umaroh X P Kab. Semarang,
22 Juli 2001
Gunung Jayan RT
01/RW 011, Bancak
Semarang
10 Mila Khukama X P Kab. Semarang,
31 Juli 2001
Dsn Bakalan RT
05/RW02, Bakal Rejo
Susukan
11 Muhammad Ahsin Firdaus X L Kudus, 27
Agustus 2001
Kudus, Honggosoco RT
06/RW 03
12 Muhammad Fajar Bahru Rozi X L
Kab. Semarang,
23 Desember
2001
Krapoh RT 09/ RW 04,
Gunung Tumpeng
Suruh
61
13 Muhammad Imam Afifudin X L Kab. Semarang, 8
Mei 2001
Bawang RT 02/ RW 04
Truko Bringin
Semarang
14 Muhammad Ulin Nuha X P Kab. Semarang, 4
Mei 2000
Dsn Sukorejo RT
08/RW 02, Kenteng
Susukan
15 Putri Indah Sri Lestari X P Boyolali, 5
November 2001
Polam rejo RT 03/RW
04, Pojok Nogosari
Boyolali
16 Rosadul Maqfiroh X P Kab. Semarang,
29 April 2001
Krajan RT 01/RW 01,
Pasekan Semarang
17 Siti Hariyati X P Kab. Semarang, 1
Desember 2001
Dsn Bakalan RT
03/RW01 Bakal Rejo
Susukan
18 Siti Lilis Setyowati X P Boyolali, 25
Oktober 2001
Sempulur RT 02 / RW
01, Sempulur
Karanggede
19 Siti Waladatun Nasitoh X P Boyolali, 11
Januari 2001
Dk Wonosegoro RT
01/RW 04 Wonosegoro
20 Titik Andayani X P Meaou Merah, 6
Mei 2003 Meaou Merah
21 Tutik Rahayu X P Siak, 22
Desember 2001 Siak
22 Umaroh X P Magelang, 12
November 2000 Magelang
23 Umi Masyrifah X P Kab. Semarang,
17 Mei 2001 Semarang
24 Yunita Nurul Qowim X L Kab. Semarang, 8
Oktober 2001 Semarang
25 Ahmad Irsyadul'Ibad Al M X L Kab. Semarang, 6
Mei 2001 Semarang
26 Muhammad Hasyim B X L
Kab. Semarang,
20 Desember
2000
Semarang
27 Zulman Manaf X L Kab. Semarang,
11 Juni 2000 Jambu-Semarang
28 Acmad Agus Imam Khoirus
S X L
Jepara, 24 Mei
2001 Jepara
29 Bahri Nailulmuna X L Kab. Semarang,
15 April 2002 Semarang
30 Bagas Widiyanto X L
Kab. Semarang, 5
Mei 2002 Semarang
31 Rismawati X P
Kab. Semarang,
29 Oktober 2001 Semarang
62
32 A'yunina Fatah XI A P Kab. Boyolali,
18/02/2000
Karang Nongko-
Tanjung-Klego-
Boyolali
33 Bagus Bahri Ahmad Sakti XI A L
Kab. Semarang,
21/05/1999
Wonokasihan Bedono
Jambu Semarang
34 Choirunnisa Nur Afiyah XI A P Kab. Semarang,
28/08/2000
Gondoriyo-Krajan
Bawah Rt 2/1-Jambu-
Semarang
35 Fitri Nurhasanah XI A P 08 Januari 2000 Ngrancah-Grabag-
Magelang
36 Laila Sagita XI A P Kab. Boyolali,
16/12/2000
Talok-Tanjung-Klego-
Boyolali
37 Lu'luil Khumairotun XI A P
Kab. Semarang,
03/03/2001
Wonokasihan Bedono
Jambu Semarang
38 Malikatus Sa'adah XI A P Salatiga, 25
November 1999 Salatiga
39 Muhammad Masturudin XI A
L
Kab. Semarang,
02/02/2001
Kalitangi 03/09
Genting Jambu
Semarang
40 Maulida Putri Aliyanti XI A P
Boyolali,
08/06/2001
Pancuran 04/02
Sempulur Karanggede
41 Muhammad Nasrudin XI A L
Kab. Semarang,
08/01/2001 Sruwen-Tengaran
42 M. Sibly Ali Mujahid XI A L
Kab. Semarang,
20/11/1999
Bedono-Jambu-
Semarang
43 Ngainul Yakin XI A L
Kab. Semarang,
13/06/1999
BoroMiri-Kedung
ringin-suruh
44 Nur Nafisah XI A P Kab. Semarang,
31/03/2000
Medelan-Badran-
Susukan
45 Rafika Sabilatul Maulidyah XI A P Kab. Semarang,
23/02/2000
Siroto, Nyatnyono
Ungaran, Semarang
46 Rahma Lutfia XI A P Kab. Semarang,
08/12/2000
Gunung Tumpeng-
Suruh-Semarang
47 Siti Maidatul Ulfa XI A P Kab. Semarang,
08/05/1999
kaliduren-Bandongan-
Magelang
48 Siti Ruba'i XI A P Kab. Semarang,
02/02/2001 Bakalan-Susukan
49 Siti Tri Jamilatun XI A P Kab. Semarang,
15/11/2000 Bakalan-Susukan
50 Yunita Putri XI A P Kab. Semarang,
24/03/2000
Taruman Truko Bringin
Semarang
51 Miftahul Hasanah XI A P Kab. Boyolali,
18/02/2000
Karang Nongko-
Tanjung-Klego-
Boyolali
63
52 Alfadila Giani Putri XI B P Kab. Boyolali,
23/04/2000
Talok Tanjung Klego
Boyolali
53 Ana Wahabiyati XI B P Kab. Semarang,
20/11/1998
Wonokasihan Bedono
Jambu Semarang
54 Arifah XI B P Kab. Semarang,
03/08/2000 Batur Kidul
55 Arina Manasikana XI B P Kab. Magelang,
09/08/1999
Kalitangi-Genting-
Jambu-Semarang
56 Arman Wahyu Ilahi XI B L
Tangerang,
21/05/2000
Ledok sari-Klumpit-
Karanggede
57 Fikram Yulizar XI B L Oki, 01/07/1999 Oki Palembang
58 Ida Fitriyani XI B P Kab. Boyolali,
29/12/2000
Beran-Karangjati-
Wonosegoro-Boyolali
59 Julian Dwi Putra XI B L Jakarta,
15/07/2000 Rsb Blok K Lt.4 No 17
60 Khusnul Hanifah XI B P Bekasi,
27/01/2001
Jl. Antolip II cikurang
pusat-Bekasi
61 Lita Ainurrohmah XI B P Kab. Semarang,
30/09/2000
Krajan-Banyukuning-
Bandungan-Semarang
62 Luthfiyatul Khoiriyah XI B P Kab. Semarang,
14/11/2015
Berokan-Banyukuning-
Bandungan-Semarang
63 Maftukhatul Asna XI B P
Kab. Semarang,
02/04/2000 Semarang
64 Muh Riqi Saifurrohman XI B L
Kab. Boyolali,
02/03/2001
Gulon-Tanjung-Klego-
Boyolali
65 Novitasari XI B P Kab. Boyolali,
05/12/2000
gulon-Tanjung-Klego-
Boyolali
66 Nur Malikatul Qistiyah XI B P Kab. Semarang,
15/06/2000
Link Manggis-Bawen-
Semarang
67 Pujiati XI B P Kab. Semarang,
28/11/2000 Batur Kidul
68 Ratna Sari XI B P Kab. Semarang,
29/10/2000
Susukan-Lanjan-
Sumowono-Semarang
69 Sayyidatul Hanifah XI B P Kab. Semarang,
26/03/2000
Karanggondang-
Gunung tumpeng-
Suruh-Semarang
70 Sinta Maulinda XI B P Kab. Boyolali,
22/08/2000
Talok Tanjung Klego
Boyolali
71 Syaiful Mujib XI B L
Kab. Semarang,
29/01/1999
wonokasihan-bedono-
jambu
72 Yufita Diyan Sawitri XI B P Kab. Semarang,
23/07/2000
Dukuh-Duren-
Tengaran-Semarang
73 Aida XII P Bandar Sungai,
30/08/1999
Bandar Sungai Sabak
Auh Siak Riau
64
74 Apriliasari Kurnia Rahma XII P Kab. Semarang,
10/04/2000
Bakalan, Bakalrejo
Susukan Semarang
75 Fajar Kurniawan XII L Salatiga,
18/09/1999
Salam-Randuacir-
Argomulyo-Salatiga
76 Fatihatul Ulumiyah XII P Grobogan,
14/08/2000
Brakas Terkesi
Grobogan
77 Muhammad Hasbulloh
Ashidiqi XII L
Kab. Semarang,
03/10/1999
Cingklok-Bendungan-
Pabelan-Semarang
78 Indrawan Krismanto XII L Bogor,
23/11/1998
Sempulur-Karanggede-
Boyolali
79 Joko Priyanto XII L Kab. Semarang,
26/02/1998
Tengaran Kulon
Tengaran Semarang
80 Kelvin Sandika XII L Pancawarna,
27/04/1999
Pancawarna Pedamaran
Timur OKI Sumsel
81 M. Maftuh Maula XII L Magelang,
21/08/1998
Dompelan Rt 03/06
Dawung Tegalrejo
Magelang
82 M. Misbahun XII L Kab. Semarang,
22/02/1999
Gumul-Ngasinan-
Susukan-Semarang
83 Nur Fitriani XII P Kab. Semarang,
05/01/1999
Ngaduman-Regunung-
Tengaran-Semarang
84 Samtiah Hawadah XII P Kab. Porworejo,
08/01/2000
Duren-Tengaran-
Semarang
85 Siti Khotijah XII P Way Kanan,
05/04/1998
Kp. Karangan,
Karangan, Bumi
Agung, Lampung
86 Siti Rosidah XII P Boyolali,
24/02/1999
Tempel-Klumpit-
Karanggede-Boyolali
87 Siwiningtias XII P Boyolali,
05/06/1999
Talok Tanjung Klego
Boyolali
88 Umi Kusmiyatun XII P Boyolali,
20/12/1999
Jambeyan-Karangjati-
Wonosegoro-Boyolali
89 Zainunnasi XII L Kab. Semarang,
23/03/1998
Kalitangi-Jambu-
Semarang
(Sumber : Dokumen Sekolah)
65
F. Sarana dan Prasarana
Kegiatan belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan tentunya tidak
akan berhasil tanpa dukungan dengan adanya sarana dan prasarana yang
memadai. Adapun sarana dan prasarana yang telah dimiliki SMKT Al-Huda
Petak adalah sebagai berikut :
1. Gedung Sekolah
Daftar gedung SMK Terpadu Al-Huda Petak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017
dapat dilihat pada tabel 3.4
No Nama Ruang Jumlah Keadaan
1 Ruang Kelas 3 Baik
2 Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
3 Ruang Guru 1 Baik
4 Ruang Perpustakaan 1 Baik
5 Ruang TU 1 Baik
6 Ruang Kesiswaan dan
Pramuka 1
Baik
7 Ruang Lab TKJ 1 Baik
8 Ruang Lab Dasar 1 Baik
9 Ruang Aula 1 Baik
10 WC/Kamar Kecil 20 Baik
(Sumber : Dokumen Sekolah)
66
2. Perlengkapan gedung
a. Perabot kantor
Daftar perabot kantor SMK Terpadu Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 dapat dilihat pada tabel 3.5
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Meja Guru 15 Baik
2 Kursi Guru 7 Baik
3 Almari 1 Baik
4 Meja Kursi Tamu 2 Set Baik
5 Komputer 3 Baik
6 Printer 3 Kurang baik
7 Sound Aktif 2 Baik
8 Jam Dinding 1 Baik
9 Kipas Angin 1 Baik
(Sumber : Dokumen Sekolah)
b. Perabot kelas
Daftar perabot kelas SMK Terpadu Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 dapat dilihat pada tabel 3.6
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Meja guru 92 Baik
2 Kursi guru 4 Baik
3 Kursi meja siswa 4 Baik
4 Jam dinding 4 Baik
5 Papan tulis 4 Baik
(Sumber : Dokumen Sekolah)
67
c. Alat-alat olah raga
Daftar alat-alat olah raga SMK Terpadu Al-Huda Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran
2016/2017 dapat dilihat pada tabel 3.7
No Nama Barang Jumlah Kondisi
1 Raket Badminton 3 Baik
2 Bola Voli 2 Baik
3 Bola Sepak 2 Baik
4 Net 1 baik
(Sumber : Dokumen Sekolah)
G. Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar SMKT Al-Huda Petak
1. Proses belajar mengajar di SMKT Al-Huda Petak terdiri dari :
a. Kegiatan Intrakurikuler
Pelaksanaan proses belajar mengajar di SMKT Al-Huda Petak
menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
materinya disesuaikan dengan pedoman KTSP tahun 2006. Hal ini
dilakukan karena dalam pelaksanaan Ujian Nasiional (UN) materinya
mengacu pada pedoman KTSP.
b. Kegiatan Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler merupakan suatu kegiatan belajar yang
memiliki jadwal di luar jam pelajaran. Kegiatan ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih mendalami dan memahami materi yang telah
dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler, seperti les untuk siswa kelas
XII dalam rangka pendalaman materi agar siswa siap menghadapi UN.
c. Kegiatan Ekstrakurikuler
68
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan suatu kegiatan belajar
mengajar yang dilaksanakan di luar jam pelajaran terjadwal, bertujuan
mendorong pembinaan sikap diri peserta didik. Adapun kegiatan yang
dilaksanakan adalah Pramuka dan Drumblek.
2. Metode Mengajar
Metode mengajar merupakan salah satu faktor yang dapat
mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Dengan metode mengajar yang
bervariasi, siswa diharapkan akan dapat menerima materi pelajaran
dengan baik. Demikian pula SMKT Al-Huda Petak berusaha untuk dapat
menerapkan metode-metode yang dapat diterima oleh peserta didik sesuai
dengan materi pelajaran yang diberikan.
Adapun metode-metode yang digunakan oleh para guru di SMKT
Al-Huda Petak adalah sebagai berikut :
a. Metode ceramah
b. Metode penugasan
c. Metode tanya jawab
d. Metode demonstrasi
e. Metode eksperimen
f. Metode drill
g. Metode diskusi
69
3. Sistem Evaluasi
Evaluasi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar untuk
mengetahui pencapaian hasil belajar mengajar. Dengan evaluasi,
kelemahan dan kekurangan yang menurunkan prestasi belajar dapat diatasi
dan ditindak lanjuti.
Adapun sistem evaluasi atau penilaian yang dilaksanakan SMKT
Al-Huda Petak adalah sebagai berikut :
a. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif merupakan suatu evaluasi yang diberikan
kepada siswa dengan maksud untuk mengetahui pemahaman siswa
terhadap materi pelajaran yang diberikan, serta sebagai umpan balik
untuk perbaikan proses belajar mengajar. Evaluasi ini dilaksanakan
setelah pencapaian satu kompetensi dasar dalam pembelajaran.
b. Evaluasi Sumatif Semester
Evaluasi sumatif semester adalah evaluasi yang dilaksanakan
pada akhir semester, baik semester gasal maupun genap. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk menentukan hasil belajar peserta didik. Hasil
semester gasal dan genap atau akhir pelajaran sebagai laporan kepada
orang tua dan penentuan kelulusan bagi peserta didik.
70
c. Ujian Nasional ( UN ) dan Ujian Sekolah ( US )
Evaluasi atau penilaian ini diberikan pada akhir jenjang
pendidikan, khusu bagi kelas XII ( dua belas ). Evaluasi ini
dimaksudkan untuk penentuan kelulusan bagi peserta didik.
71
BAB IV
ANALISIS DATA
Pada bab ini, penulis akan menganalisis data yang telah terkumpul. Sehingga
diketahui ada tidaknya hubungan antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan
motivasi belajar siswa SMK Terpadu Al-Huda Dusun Petak Desa Sidoharjo Kecamatan
Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Analisis ini diperlukan untuk
mengetahui tujuan penelitian dengan menggunakan rumus prodact moment. Adapun
tahapan-tahapan analisis diuraikan sebagai berikut :
A. Analisis Pertama
Analisis awal peneliti menyajikan analisis data untuk mengetahui interaksi
edukatif guru dan siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017.
Variasi jawaban dari 10 pernyataan tentang interaksi edukatif guru dan siswa
SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat diketahui persentase
jawaban 89 responden dapat ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Frekuensi Alternatif Jawaban dan Persentase Interaksi Edukatif Guru dan Siswa
SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017.
No Item Pernyataan Frekuensi Presentase
SS S TS STS a b c d
1 Guru memberikan bimbingan
pada siswa yang kurang
semangat dalam mengikuti
kegiatan belajar.
39 39 10 1 43,8% 43,8% 11,2% 1,1%
72
2 Guru menggunakan metode-
metode pembelajaran yang
bervariasi ketika mengajar di
kelas.
48 39 1 1 53,9% 43,8% 1,1% 1,1%
3 Guru memberikan motivasi agar
siswa lebih semangat dalam
mengikuti kegiatan belajar.
61 28 0 0 68,5% 31,5% 0,0% 0,0%
4 Guru memberikan jalan keluar
kemacetan dalam diskusi siswa. 28 55 4 2 31,5% 61,8% 4,5% 2,2%
5 Guru menerapkan tata tertib
sekolah. 37 45 7 0 41,6% 50,6% 7,9% 0,0%
6 Guru tidak memberikan arahan
ketika siswa kesulitan dalam
memahami pelajaran.
0 2 36 51 0,0% 2,2% 40,4% 57,3%
7 Guru menilai pemberian
penghargaan kepada siswa
berprestasi tidak mendukung
peningkatan prestasi yang lebih
tinggi.
1 11 62 15 1,1% 12,4% 69,7% 16,8%
8 Guru mengajar di kelas
menggunakan metode ceramah
saja.
0 0 70 19 0,0% 0,0% 78,6% 21,3%
9 Guru memberikan pembiaran
kepada siswa yang pasif dalam
mengikuti pembelajaran di
kelas.
0 6 55 28 0,0% 6,7% 61,8% 31,5%
10 Guru memberikan nilai hanya
pada pengetahuan yang dimiliki
siswa.
0 1 70 18 0,0% 1,1% 78,6% 20,2%
73
Keterangan :
1. Guru memberikan bimbingan pada siswa yang kurang semangat dalam mengikuti
kegiatan belajar. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 43,8%, yang menjawab
setuju (S) ada 43,8%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 11,2% dan yang
menjawab sangat tidak setuju ada 1,1%.
2. Guru menggunakan metode-metode pembelajaran yang bervariasi ketika
mengajar di kelas. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 53,9%, yang menjawab
setuju (S) ada 43,8%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 1,1% dan yang
menjawab sangat tidak setuju ada 1,1%.
3. Guru memberikan motivasi agar siswa lebih semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 68,5%, yang menjawab setuju (S)
ada 31,5%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 0% dan yang menjawab sangat
tidak setuju ada 0%.
4. Guru memberikan jalan keluar kemacetan dalam diskusi siswa. Yang menjawab
sangat setuju (SS) ada 31,5%, yang menjawab setuju (S) ada 61,8%, yang
menjawab tidak setuju (TS) ada 4,5% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada
2,2 %.
5. Guru menerapkan tata tertib sekolah. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada
41,6%, yang menjawab setuju (S) ada 50,6%, yang menjawab tidak setuju (TS)
ada 7,9% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 0%.
6. Guru tidak memberikan arahan ketika siswa kesulitan dalam memahami
pelajaran. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 0%, yang menjawab setuju (S)
74
ada 2,2%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 40,4% dan yang menjawab
sangat tidak setuju ada 57,3%.
7. Guru menilai pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi tidak mendukung
peningkatan prestasi yang lebih tinggi. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada
1,1%, yang menjawab setuju (S) ada 12,4%, yang menjawab tidak setuju (TS)
ada 69,7% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 16,8%.
8. Guru mengajar di kelas menggunakan metode ceramah saja. Yang menjawab
sangat setuju (SS) ada 0%, yang menjawab setuju (S) ada 0%, yang menjawab
tidak setuju (TS) ada 61,8% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 21,3%.
9. Guru memberikan pembiaran kepada siswa yang pasif dalam mengikuti
pembelajaran di kelas. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 0%, yang
menjawab setuju (S) ada 6,7%%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 11,2%
dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 31,5%.
10. Guru memberikan nilai hanya pada pengetahuan yang dimiliki siswa. Yang
menjawab sangat setuju (SS) ada 0%, yang menjawab setuju (S) ada 1,1%, yang
menjawab tidak setuju (TS) ada 78,6% dan yang menjawab sangat tidak setuju
ada 20,2%.
75
Langkah yang ditempuh untuk mengetahui tinggi rendahnya interaksi
edukatif guru dan siswa menggunakan rumus :
i = ( nilai tertinggi−nilai terendah) + 1
4
= ( 40−21) + 1
4
= 5
Merujuk rumus di atas, diketahui kelas intervalnya :
1. 36 – 40 kategori tinggi dengan nominasi A
2. 31 – 35 kategori sedang dengan nominasi B
3. 26 – 30 kategori cukup dengan nominasi C
4. 21 – 25 kategori rendah dengan nominasi D
Nilai dan nominasi interaksi edukatif Guru dan siswa SMKT Al-Huda Petak
Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat ditampilkan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2
Nilai dan Nominasi Interaksi Edukatif Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Petak
Tahun Pelajaran 2016/2017.
No No. Responden Jumlah Skor Nominasi
1 1 36 A
2 2 30 C
3 3 40 A
4 4 34 B
5 5 40 A
6 6 34 B
7 7 31 B
8 8 33 B
9 9 36 A
10 10 39 A
11 11 30 C
76
12 12 36 A
13 13 36 A
14 14 33 B
15 15 36 A
16 16 33 B
17 17 33 B
18 18 35 B
19 19 35 B
20 20 35 B
21 21 30 C
22 22 33 B
23 23 31 B
24 24 32 B
25 25 34 B
26 26 27 C
27 27 31 B
28 28 36 A
29 29 28 C
30 30 32 B
31 31 21 D
32 32 37 A
33 33 30 C
34 34 32 B
35 35 35 B
36 36 32 B
37 37 30 C
38 38 39 A
39 39 34 B
40 40 36 A
41 41 33 B
42 42 30 C
43 43 32 B
44 44 32 B
45 45 34 B
46 46 30 C
47 47 37 A
48 48 34 B
49 49 40 A
50 50 34 B
51 51 35 B
52 52 36 A
53 53 33 B
54 54 36 A
55 55 38 A
56 56 33 B
57 57 28 C
58 58 33 B
59 59 34 B
77
60 60 33 B
61 61 33 B
62 62 35 B
63 63 28 C
64 64 31 B
65 65 35 B
66 66 33 B
67 67 36 A
68 68 32 B
69 69 37 A
70 70 32 B
71 71 35 B
72 72 38 A
73 73 33 B
74 74 31 B
75 75 29 C
76 76 34 B
77 77 28 C
78 78 32 B
79 79 33 B
80 80 31 B
81 81 30 C
82 82 28 C
83 83 32 B
84 84 36 A
85 85 35 B
86 86 35 B
87 87 36 A
88 88 31 B
89 89 32 B
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui variabel interaksi edukatif guru dan
siswa SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017, kategori tinggi ( A ) ada 22
orang, kategori sedang ( B ) ada 51 orang, kategori cukup ( C ) ada 15 orang dan
kategori rendah ( D ) ada 1 orang.
78
Perhitungan presentase dengan menggunakan rumus:
P = 𝐹
𝑁 x 100%
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi jawaban responden
N : Jumlah responden
1. Untuk kategori tinggi tentang interaksi edukafit guru dan siswa antara skor 36 – 40
adalah 22 orang.
P = 22
89 x 100% = 24, 7%
2. Untuk kategori sedang tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 31 –
35 adalah 51 orang.
P = 51
89 x 100% = 57, 3%
3. Untuk kategori cukup tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 26 –
30 adalah 15 orang.
P = 15
89 x 100% = 16,8%
4. Untuk kategori rendah tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 21 –
25 adalah 1 orang.
P = 1
89 x 100% = 1, 1%
79
Keempat kategori tersebut dapat ditampilkan pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Frekuensi dan Persentase Interaksi Edukatif Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Petak
Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kategori Kelas Interval Nominasi Jumlah %
1 Tinggi 36 – 40 A 22 24,7%
2 Sedang 31 – 35 B 51 57,3%
3 Cukup 26 – 30 C 15 16,8%
4 Rendah 21 – 25 D 1 1,1%
89 100%
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa interaksi edukatif guru
dan siswa SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017 berada pada taraf tinggi
24,7%, taraf sedang 57,3%, taraf cukup 16, 8% dan taraf rendah 1,1%.
B. Analisis Kedua
Analisis kedua ini untuk mengetahui motivasi belajar siswa SMKT Al-Huda Petak
tahun pelajaran 2016/2017 dengan volume tinggi, sedang, cukup dan rendah.
Variasi jawaban dari 10 pernyataan tentang motivasi belajar siswa SMKT
Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017, sehingga dapat diketahui presentase
jawaban dari 89 responden dapat ditampilkan pada tabel 4.4.
80
Tabel 4.4
Frekuensi Alternatif Jawaban dan Presentase Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-
Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017.
No Item Pernyataan Frekuensi Presentase
SS S TS STS a b c d
1 Guru memberikan motivasi pada
siswa untuk melakukan hafalan
materi pelajaran.
19 65 5 0 21,3% 73,0% 5,6% 0,0%
2 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
mengaplikasikan pengetahuan
yang dimiliki sesuai kemampuan
masing-masing siswa.
28 60 1 0 31,5% 67,4% 1,1% 0,0%
3 Guru memberikan kesempatan
untuk mengevaluasi diri
terhadap perilaku siswa di
sekolah sesuai dengan
pengetahuan yang sudah
diberikan.
18 67 4 0 20,2% 75,3% 4,5% 0,0%
4 Guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis materi yang
diberikan dengan fenomena
yang terjadi pada siswa di
sekolah.
14 70 5 0 15,7% 78,7% 5,6% 0,0%
5 Guru memberikan motivasi pada
siswa untuk mengevaluasi
proses belajar terhadap
pengetahuan yang diberikan.
27 61 1 0 30,3% 68,5% 1,1% 0,0%
6 Guru tidak memberikan
kesempatan kepada siswa untuk 0 0 36 53 0,0% 0,0% 40,4% 59,6%
81
mengembangkan potensi
keterampilan yang dimiliki
siswa.
7 Guru tidak merespon nilai-nilai
positif yang dimiliki oleh siswa. 0 3 34 52 0,0% 3,4% 38,2% 58,4%
8 Guru tidak memberikan
dukungan terhadap siswa yang
memiliki sikap positif di dalam
kelas.
0 3 36 50 0,0% 3,4% 40,4% 56,2%
9 Guru tidak memberikan
peraturan secara khusus untuk
menunjukkan sikap yang baik di
sekolah.
0 9 49 31 0,0% 10,1% 55,1% 34,8%
10 Guru tidak menilai secara rinci
terhadap aktivitas siswa dalam
kegiatan belajar di sekolah.
1 7 54 27 1,1% 7,9% 60,7% 30,3%
Keterangan :
1. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk melakukan hafalan materi pelajaran.
Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 21,3%, yang menjawab setuju (S) ada
73,0%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 5,6% dan yang menjawab sangat
tidak setuju ada 0%.
2. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan
yang dimiliki sesuai kemampuan masing-masing siswa. Yang menjawab sangat
setuju (SS) ada 31,5%, yang menjawab setuju (S) ada 67,4%, yang menjawab
tidak setuju (TS) ada 1,1% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 0%.
3. Guru memberikan kesempatan untuk mengevaluasi diri terhadap perilaku siswa
di sekolah sesuai dengan pengetahuan yang sudah diberikan. Yang menjawab
82
sangat setuju (SS) ada 20,2%, yang menjawab setuju (S) ada 75,3%, yang
menjawab tidak setuju (TS) ada 4,5% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada
0%.
4. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menganalisis materi yang
diberikan dengan fenomena yang terjadi pada siswa di sekolah. Yang menjawab
sangat setuju (SS) ada 15,7%, yang menjawab setuju (S) ada 78,7%, yang
menjawab tidak setuju (TS) ada 5,6% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada
0%.
5. Guru memberikan motivasi pada siswa untuk mengevaluasi proses belajar
terhadap pengetahuan yang diberikan. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada
30,3%, yang menjawab setuju (S) ada 68,5%, yang menjawab tidak setuju (TS)
ada 1,1% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 0%.
6. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan potensi
keterampilan yang dimiliki siswa. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 0%,
yang menjawab setuju (S) ada 0%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 40,4%
dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 59,6%.
7. Guru tidak merespon nilai-nilai positif yang dimiliki oleh siswa. Yang menjawab
sangat setuju (SS) ada 0%, yang menjawab setuju (S) ada 3,4%, yang menjawab
tidak setuju (TS) ada 38,2% dan yang menjawab sangat tidak setuju ada 58,4%.
8. Guru tidak memberikan dukungan terhadap siswa yang memiliki sikap positif di
dalam kelas. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 0%, yang menjawab setuju
(S) ada 10,1%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 55,1% dan yang menjawab
sangat tidak setuju ada 34,8%.
83
9. Guru tidak memberikan peraturan secara khusus untuk menunjukkan sikap yang
baik di sekolah. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 1,1%, yang menjawab
setuju (S) ada 7,9%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 60,7% dan yang
menjawab sangat tidak setuju ada 30,3%.
10. Guru tidak menilai secara rinci terhadap aktivitas siswa dalam kegiatan belajar di
sekolah. Yang menjawab sangat setuju (SS) ada 21,3%, yang menjawab setuju (S)
ada 73,0%, yang menjawab tidak setuju (TS) ada 5,6% dan yang menjawab sangat
tidak setuju ada 0%.
Langkah yang ditempuh penulis untuk mengetahui tinggi rendahnya motivasi
belajar siswa menggunakan rumus :
i = ( nilai tertinggi−nilai terendah) + 1
4
= ( 40−26) + 1
4
= 3,75 dibulatkan 4
Merujuk rumus di atas, diketahui kelas intervalnya :
1. 37 – 40 kategori tinggi dengan nominasi A
2. 33 – 36 kategori sedang dengan nominasi B
3. 29 – 32 kategori cukup dengan nominasi C
4. 25 – 28 kategori rendah dengan nominasi D
Nilai dan nominasi motivasi belajar siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun
Pelajaran 2016/2017 dapat ditampilkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Nilai dan Nominasi Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran
2016/2017.
84
No No.Responden Jumlah Skor Nominasi
1 1 30 C
2 2 29 C
3 3 38 A
4 4 38 A
5 5 34 B
6 6 35 B
7 7 30 C
8 8 33 B
9 9 36 B
10 10 36 B
11 11 31 C
12 12 31 C
13 13 36 B
14 14 36 B
15 15 34 B
16 16 35 B
17 17 30 C
18 18 35 B
19 19 35 B
20 20 30 C
21 21 32 C
22 22 31 C
23 23 31 C
24 24 30 C
25 25 35 B
26 26 35 B
27 27 36 B
28 28 30 C
29 29 26 D
30 30 28 D
31 31 31 C
32 32 37 A
33 33 30 C
34 34 37 A
35 35 35 B
36 36 35 B
37 37 32 C
38 38 35 B
39 39 34 B
40 40 38 A
41 41 33 B
42 42 31 C
43 43 32 C
44 44 30 C
85
45 45 37 A
46 46 30 C
47 47 38 A
48 48 34 B
49 49 40 A
50 50 35 B
51 51 33 B
52 52 34 B
53 53 32 C
54 54 35 B
55 55 34 B
56 56 34 B
57 57 36 B
58 58 33 B
59 59 31 C
60 60 35 B
61 61 31 C
62 62 36 B
63 63 29 C
64 64 34 B
65 65 36 B
66 66 32 C
67 67 34 B
68 68 33 B
69 69 33 B
70 70 33 B
71 71 38 A
72 72 37 A
73 73 34 B
74 74 30 C
75 75 30 C
76 76 34 B
77 77 28 D
78 78 36 B
79 79 30 C
80 80 32 C
81 81 33 B
82 82 34 B
83 83 30 C
84 84 35 B
85 85 34 B
86 86 33 B
87 87 34 B
88 88 30 C
89 89 32 C
86
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui variabel motivasi belajar siswa
SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017, kategori tinggi ( A ) ada 10 orang,
kategori sedang ( B ) ada 45 orang, kategori cukup ( C ) ada 31 orang dan kategori
rendah ( D ) ada 3 orang.
Perhitungan presentase dengan menggunakan rumus :
P = 𝐹
𝑁 x 100%
Keterangan :
P : Presentase
F : Frekuensi jawaban responden
N : Jumlah responden
1. Untuk kategori tinggi tentang interaksi edukafit guru dan siswa antara skor 37 – 40
adalah 10 orang.
P = 10
89 x 100% = 11,2%
2. Untuk kategori sedang tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 33 –
36 adalah 45 orang.
P = 45
89 x 100% = 50,6%
87
3. Untuk kategori cukup tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 29 –
32 adalah 31 orang.
P = 31
89 x 100% = 34,8%
4. Untuk kategori rendah tentang interaksi edukatif guru dan siswa antara skor 25 –
28 adalah 3 orang.
P = 3
89 x 100% = 3,4%
Keempat kategori tersebut dapat ditampilkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Frekuensi dan Presentase Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun
Pelajaran 2016/2017
No Kategori Kelas Interval Nominasi Jumlah %
1 Tinggi 37 – 40 A 10 11,2%
2 Sedang 33 – 36 B 45 50,6%
3 Cukup 29 – 32 C 31 34,8%
4 Rendah 25 – 28 D 3 3,4%
89 100%
Berdasaarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajarsiswa
SMKT Al-Huda Petak tahun pelajaran 2016/2017 berada pada taraf tinggi 11,2%,
taraf sedang 50,6%, taraf cukup 34,8% dan taraf rendah 3,4%.
88
C. Analisis Ketiga
Analisis ketiga ini untuk mengetahui hubungan antara interaksi edukatif guru
dan siswa dengan motivasi belajar siswa SMKT Al-Huda Dusun Petak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
Tabel kerja product moment interaksi edukatif guru dengan siswa dengan
motivasi belajar siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017 dapat
ditampilkan pada tabel 4.7
Tabel 4.7
Tabel Kerja Product Moment
Interaksi Edukatif Guru Dengan Siswa dengan Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-
Huda Petak Tahun Pelajaran 2016/2017.
No X Y X2 Y2 XY
1 36 30 1296 900 1080
2 30 29 900 841 870
3 40 38 1600 1444 1520
4 34 38 1156 1444 1292
5 40 34 1600 1156 1360
6 34 35 1156 1225 1190
7 31 30 961 900 930
8 33 33 1089 1089 1089
9 36 36 1296 1296 1296
10 39 36 1521 1296 1404
11 30 31 900 961 930
12 36 31 1296 961 1116
13 36 36 1296 1296 1296
14 33 36 1089 1296 1188
15 36 34 1296 1156 1224
16 33 35 1089 1225 1155
17 33 30 1089 900 990
18 35 35 1225 1225 1225
19 35 35 1225 1225 1225
20 35 30 1225 900 1050
21 30 32 900 1024 960
22 33 31 1089 961 1023
23 31 31 961 961 961
24 32 30 1024 900 960
25 34 35 1156 1225 1190
89
26 27 35 729 1225 945
27 31 36 961 1296 1116
28 36 30 1296 900 1080
29 28 26 784 676 728
30 32 28 1024 784 896
31 21 31 441 961 651
32 37 37 1369 1369 1369
33 30 30 900 900 900
34 32 37 1024 1369 1184
35 35 35 1225 1225 1225
36 32 35 1024 1225 1120
37 30 32 900 1024 960
38 39 35 1521 1225 1365
39 34 34 1156 1156 1156
40 36 38 1296 1444 1368
41 33 33 1089 1089 1089
42 30 31 900 961 930
43 32 32 1024 1024 1024
44 32 30 1024 900 960
45 34 37 1156 1369 1258
46 30 30 900 900 900
47 37 38 1369 1444 1406
48 34 34 1156 1156 1156
49 40 40 1600 1600 1600
50 34 35 1156 1225 1190
51 35 33 1225 1089 1155
52 36 34 1296 1156 1224
53 33 32 1089 1024 1056
54 36 35 1296 1225 1260
55 38 34 1444 1156 1292
56 33 34 1089 1156 1122
57 28 36 784 1296 1008
58 33 33 1089 1089 1089
59 34 31 1156 961 1054
60 33 35 1089 1225 1155
61 33 31 1089 961 1023
62 35 36 1225 1296 1260
63 28 29 784 841 812
64 31 34 961 1156 1054
65 35 36 1225 1296 1260
66 33 32 1089 1024 1056
67 36 34 1296 1156 1224
68 32 33 1024 1089 1056
69 37 33 1369 1089 1221
90
70 32 33 1024 1089 1056
71 35 38 1225 1444 1330
72 38 37 1444 1369 1406
73 33 34 1089 1156 1122
74 31 30 961 900 930
75 29 30 841 900 870
76 34 34 1156 1156 1156
77 28 28 784 784 784
78 32 36 1024 1296 1152
79 33 30 1089 900 990
80 31 32 961 1024 992
81 30 33 900 1089 990
82 28 34 784 1156 952
83 32 30 1024 900 960
84 36 35 1296 1225 1260
85 35 34 1225 1156 1190
86 35 33 1225 1089 1155
87 36 34 1296 1156 1224
88 31 30 961 900 930
89 32 32 1024 1024 1024
2961 2962 99411 99252 98954
Kemudian langkah selajutnya adalah memasukkan nilai-nilai tersebut
kedalam korelasi product moment, yaitu :
])(][)([
))((
2222 YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan :
rXY : Koefisien antara variable X dan Y
XY : Perkalian antara X dan Y
X² : Variabel X
Y² : Variabel Y
N : Jumlah sampel yang dimiliki
∑ : Sigma atau jumlah
91
r XY= 89(98954)−(2961)(2962)
√[89(99411)−(2961)2][89(99252)−(2962)2
= 36424
√[80058][59984] =
36424
√4802199072
= 36424
69297,9
= 0,526
Langkah selanjutnya adalah mengkonsultasikan nilai rXY hasil perhitungan
dengan rXY tabel, baik pada taraf signifikansi 1% maupun 5%.
Tabel 4.8
Tebel Product Moment
N Taraf Signifikansi
5% 1%
89 0,207 0,270
Hasil konsultasi di atas menunjukkan bahwa nilai koefesien korelasi antara
variabel X dan Y hasil observasi (0,526) adalah lebih besar dari pada yang ada pada
tabel, baik pada taraf 5% (0,207) maupun 1% (0,270). Dengan demikian diperoleh
hasil signifikan, berarti hipotesis yang penulis ajukan dapat diterima, bahwa interaksi
edukatif guru dan siswa memiliki hubungan positif dan signifikan dengan motivasi
belajar siswa SMKT Al-Huda Dusun Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan
Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017. Hal ini berarti semakin tinggi
interaksi edukatif guru dan siswa semakin tinggi motivasi belajar siswa SMKT Al-
Huda Dusun Petak Desa Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang.
92
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Variasi interaksi edukatif guru dan siswa SMKT Al-Huda Petak desa sidoharjo
kecamatan susukan kabupaten semarang tahun pelajaran 2016/2017, terdapat 4
kategori yaitu tinggi, sedang, cukup dan rendah. Kategori tinggi berjumlah
24,7%, kategori sedang berjumlah 57,3%, kategori cukup berjumlah 16,8% dan
kategori rendah berjumlah 1,1%.
2. Variasi motivasi belajar siswa SMKT Al-Huda Petak desa sidoharjo kecamatan
susukan kabupaten semarang tahun pelajaran 2016/2017 terdapat 4 kategori,
yaitu tinggi, sedang, cukup dan rendah. Kategori tinggi berjumlah 11,2%,
kategori sedang berjumlah 50,6%, kategori cukup berjumlah 34,8% dan kategori
rendah berjumlah 3,4%.
3. Ada hubungan antara interaksi edukatif guru dan siswa dengan motivasi belajar
siswa SMKT Al-Huda Petak desa sidoharjo kecamatan susukan kabupaten
semarang tahun pelajaran 2016/2017 secara positif dan signifikan. Berdasarkan
perhitungan product moment, yaitu hasil r observasi adalah 0,526 berada diatas
r tabel product moment pada taraf signifikan 1% - 0,270 dan taraf signifikan 5%
- 0,207 dengan N = 89.
B. Saran-saran
Guru hendaknya mampu menjadi director/pengarah yaitu mengarahkan
dan membimbing siswa dalam kegiatan belajar, menjadi inisiator yaitu
93
mencetuskan ide-ide gagasan dalam proses belajar mengajar, menjadi motivator
yaitu dapat memberikan dorongan pada siswa dalam kegiatan belajar, menjadi
fasilitator yaitu memberikan fasilitas atau kemudahan siswa dalam proses belajar
mengajar, menjadi mediator yaitu sebagai media atau penengah demi lancarnya
kegiatan belajar, menjadi organisator yaitu mengelola kelembagan sekolah demi
terwujudnya tujuan belajar, menjadi evaluator yaitu memberikan nilai ataupun
prestasi anak didik dalam bidang akademis maupun tingkah laku sosial. Sehingga
tercapailah interaksi edukatif guru dan siswa yang baik.
94
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Ahmadi dan Nur Uhbiyati. 1991. Ilmu Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1989. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
________________. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
________________. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta,.
Departemen P & K. 1997. Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Jakarta: Departemen P & K.
Djamarah, Syaiful Bahri, 2005, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, Jakarta:
PT.Renika Cipta.
Firdausa, Anisah. 2013. Taksonomi Bloom Ranah Afektif Kognitif dan Psikomotorik.
Firdausanisaa.blogspot.com, Diakses tanggal 9 Desember 2013 pada jam 17.14
WIB.
Hadi, Sutrisno. 2010. Metodologi Research. Jogjakarta: UGM.
Hadjar, Ibnu. 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pasaribu, I.L. dan B.Simandjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Kartono, Kartini. 1992. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Mandar Maju.
Moeliono Anton, M. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Nasution. 1982. Didaktik Asas-asas Mengajar. Bandung: Jemmars.
Nur Wahyuni, Esa. 2009. Motivasi dalam Pembelajaran. Malang: UIN – Malang PRESS.
Rusyan, A. Tabrani, Atang Kusdinar dan Zainal Arifin. 1989. Pendekatan dalam Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen P dan
K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1997.
95
Sardiman. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Slameto. 1991. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
Cipta.
Sudijono, Anas. 1997. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Grafindo Persada.
Sukandarrumudi. 2004. Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Walgito, Bimo. 1990. Psikologi Sosial. Jogjakarta: Andi Offset.
Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Ali, Ustman. 2015. Pengertian dan Fungsi Motivasi Belajar. www.pengertianpakar.com.
Diakses tanggal 12 Februari 2015 pada jam 15.19 WIB.
Saya, Sosiologi. 2013. Faktor Dasar Interaksi Sosial. www.ssbelajar.net. Diakses tanggal
5 Mei 2013 pada jam 4.30 WIB.
96
BIODATA PENELITI
Nama : Arif Syaiful Aziz
NIM : 11109082
Tempat/Tanggal Lahir : Kab.Semarang, 1 Desember 1989
Istri : Marfuatul Fithriyah
Anak : Muhammad Zidan Bahrul Ilmi
Alamat : Dusun Deresan Rt 07/Rw 05, Desa Susukan,
Kec.Susukan, Kab.Semarang
Pendidikan:
MI Miftahul Huda Truko tahun 2002
MTs Sudirman Truko tahun 2004
MAK Al-Manar Bener tahun 2008
IAIN Salatiga
97
98
99
100
101
102
Lampiran 5
KISI-KISI INSTRUMEN TENTANG
INTERAKSI EDUKATIF
KONSEP
DASAR ASPEK INDIKATOR
NOMOR
INSTRU
MEN
Interaksi
Edukatif
merupakan
sebuah aksi yang
saling
berhubungan
untuk pengaruh
mempengaruhi
dalam berbagai
situasi untuk
mencapai tujuan
berupa
perubahan
perilaku dalam
proses
pendidikan yang
dilakukan oleh
guru, berupa
tugas sebagai
direktor,
inisiator,
motivator,
fasilitator,
mediator,
organisator.
1. Pengarah/Direktor
2. Inisiator
3. Motivator
4. Fasilitator
5. Mediator
6. Organisator
1.1 Guru membimbing dan
mengarahkan siswa
dalam kegiatan belajar
2.1 Guru sebagai pencetus
ide-ide dalam proses
belajar.
3.1 Guru harus dapat
memberikan dorongan
pada siswa dalam
kegiatan belajar
4.1 Guru memberikan
fasilitas atau
kemudahan dalam
proses belajar
mengajar.
5.1 Guru sebagai penengah
dalam kegiatan belajar
siswa
6.1 Guru sebagai pengelola
kegiatan akademik, tata
tertib, absensi, jadwal
pelajaran dan lai-lain.
6.1 Menilai prestasi anak
didik dalam bidang
akademis maupun
tingkah laku sosialnya.
1 dan 6
2 dan 8
3 dan 7
9
4
5
103
KISI-KISI INSTRUMEN TENTANG
MOTIVASI BELAJAR
KONSEP
DASAR ASPEK INDIKATOR
NOMOR
INSTRUMEN
Motivasi belajar
merupakan suatu
dorongan dan
kemauan yang ada
dalam diri siswa
yang
menimbulkan
perubahan dalam
bentuk
pengetahuan,
keterampilan dan
nilai sikap.
1. Pengetahuan
2. Nilai sikap
3. Keterampilan
1.1 Siswa mampu
menghafal, memahami,
mengaplikasi,
menganalisis, dan
mampu mengevaluasi.
2.1 Siswa dapat menerima,
menanggapi, menilai
dan mengatur dalam
kegiatan belajar.
3.1 Siswa dapat
menunjukkan
keterampilan motorik
1, 2, 3,4 dan 5
7, 8, 9 dan 10
6
104
ANGKET
Identitas Responden
Nama :
Kelas :
Petunjuk pengisian
1. Mulailah mengerjakan dengan basmalah dan akhiri dengan hamdalah.
2. Isilah identitas nama dan kelas Anda.
3. Angket ini terdiri dari angket Interaksi Edukatif dan angket Motivasi Belajar.
4. Jawablah setiap pernyataan di bawah ini dengan memberikan tanda centang ( v )
pada alternatif jawaban yang ada, keterangan pilihan alternatif jawaban:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
5. Kami akan menjamin kerahasiaan atas jawaban Anda dan ini tidak mempengaruhi
terhadap studi yang sedang Anda tempuh.
6. Harapan kami dalam mengerjakan adalah kejujuran, kesungguhan Anda, dan
kami mengucapakan banyak terima kasih atas partisipasi Anda.
7. Terima kasih atas kesediaan berpartisipasi dalam survei ini.
A. Daftar pernyataan : Interaksi Edukatif
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
1 Guru memberikan bimbingan pada siswa
yang kurang semangat dalam mengikuti
kegiatan belajar.
105
2 Guru menggunakan metode-metode
pembelajaran yang bervariasi ketika
mengajar di kelas.
3 Guru memberikan motivasi agar siswa
lebih semangat dalam mengikuti kegiatan
belajar.
4 Guru memberikan jalan keluar kemacetan
dalam diskusi siswa.
5 Guru menerapkan tata tertib sekolah.
6 Guru tidak memberikan arahan ketika
siswa kesulitan dalam memahami
pelajaran.
7 Guru menilai pemberian penghargaan
kepada siswa berprestasi tidak
mendukung peningkatan prestasi yang
lebih tinggi.
8 Guru mengajar di kelas menggunakan
metode ceramah saja.
9 Guru memberikan pembiaran kepada
siswa yang pasif dalam mengikuti
pembelajaran di kelas.
10 Guru memberikan nilai hanya pada
pengetahuan yang dimiliki siswa.
B. Daftar Pernyataan : Motivasi Belajar
No Pernyataan Alternatif Jawaban
SS S TS STS
1 Guru memberikan motivasi pada siswa
untuk melakukan hafalan materi
pelajaran.
106
2 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan yang dimiliki sesuai
kemampuan masing-masing siswa.
3 Guru memberikan kesempatan untuk
mengevaluasi diri terhadap perilaku siswa
di sekolah sesuai dengan pengetahuan
yang sudah diberikan.
4 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menganalisis materi yang
diberikan dengan fenomena yang terjadi
pada siswa di sekolah.
5 Guru memberikan motivasi pada siswa
untuk mengevaluasi proses belajar
terhadap pengetahuan yang diberikan.
6 Guru tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan
potensi keterampilan yang dimiliki siswa.
7 Guru tidak merespon nilai-nilai positif
yang dimiliki oleh siswa.
8 Guru tidak memberikan dukungan
terhadap siswa yang memiliki sikap
positif di dalam kelas.
9 Guru tidak memberikan peraturan secara
khusus untuk menunjukkan sikap yang
baik di sekolah.
10 Guru tidak menilai secara rinci terhadap
aktivitas siswa dalam kegiatan belajar di
sekolah.
Lampiran 7
107
Tabel
Hasil Angket Interaksi Edukatif Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Dusun Patak Desa
Sidoharjo Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017
No.
Responden
Jawaban Pernyataan Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 SS SS SS SS SS STS TS TS TS TS
2 S S S S S TS TS TS TS TS
3 SS SS SS SS SS STS STS TS TS TS
4 SS SS SS SS SS TS S TS TS TS
5 SS SS SS SS SS TS TS TS TS TS
6 SS S SS SS S TS STS TS TS TS
7 S S S SS S TS S TS STS TS
8 SS S SS S S STS TS TS TS TS
9 S S SS S SS STS STS TS STS STS
10 SS S SS SS SS TS TS TS TS TS
11 S S S S TS TS TS STS S STS
12 S SS SS S SS STS TS STS STS TS
13 SS SS SS S S STS TS TS STS STS
14 S SS S SS SS TS TS TS TS TS
15 SS SS SS S S STS TS TS STS STS
16 S S S S SS STS TS STS TS TS
17 S S S S SS TS TS TS STS STS
18 SS S S SS SS STS TS STS TS TS
19 SS S SS SS SS STS TS TS TS TS
20 SS SS SS SS SS TS TS TS TS TS
21 S S S S S TS TS TS TS TS
22 SS SS S SS S TST S STS S TS
23 TS S SS S S STS TS TS TS TS
24 SS SS SS S S TS S TS TS TS
25 TS SS SS S TS STS TS TS TS STS
26 SS SS SS STS S STS TS TS S TS
27 S SS S SS TS STS S TS S STS
108
28 S SS SS S SS TS STS STS TS STS
29 S S S SS TS S TS TS S TS
30 SS SS SS S TS TS TS TS TS TS
31 S STS S SS S S SS TS STS TS
32 SS S SS SS SS STS TS STS STS TS
33 S S S S S TS TS TS TS TS
34 S S SS S S TS TS TS STS TS
35 SS SS SS S S STS STS TS TS TS
36 TS S SS S SS STS TS TS TS TS
37 TS S SS S S TS TS TS TS TS
38 SS SS SS SS S STS STS STS STS STS
39 SS S SS SS S STS TS TS TS TS
40 S SS SS SS SS STS TS TS STS TS
41 S SS S S S STS TS TS TS STS
42 SS S S TS S STS S TS TS TS
43 S S SS S S STS TS TS TS TS
44 S S SS SS S TS TS TS TS TS
45 TS S S SS SS STS TS TS STS STS
46 S S SS S S TS TS TS S TS
47 SS SS SS SS S STS S STS STS STS
48 SS SS SS S S STS TS STS TS STS
49 SS SS SS SS SS STS STS STS STS STS
50 TS SS SS S SS STS STS TS TS TS
51 SS SS SS S S STS TS STS TS TS
52 SS SS SS S SS STS STS STS S TS
53 S S SS S SS TS STS TS TS TS
54 SS S SS S SS STS TS STS TS STS
55 SS SS SS SS SS STS STS TS TS TS
56 SS SS S S S STS TS TS TS TS
57 TS TS S TS S TS S TS STS STS
58 SS SS SS S S TS S TS STS TS
59 S SS SS SS S STS TS TS TS TS
60 S SS SS S S STS TS TS TS TS
109
61 S SS SS S S STS TS TS TS TS
62 S SS SS SS SS STS S TS STS TS
63 TS S S S TS TS TS TS TS TS
64 S SS SS TS S STS TS TS TS S
65 SS SS SS S S STS TS TS STS TS
66 S S SS S SS STS TS TS TS TS
67 SS SS SS S SS STS TS TS STS TS
68 S S S S SS TS TS STS TS TS
69 SS SS SS S SS TS STS STS STS TS
70 S S SS S S STS TS TS TS TS
71 S SS SS S S STS STS TS STS TS
72 SS SS SS SS S STS STS STS STS TS
73 S SS SS S SS TS TS TS TS TS
74 S S S SS S TS TS TS TS TS
75 STS SS S S S TS TS TS TS TS
76 S S SS S SS STS TS TS STS TS
77 TS S S S TS TS TS TS TS TS
78 S SS SS S S TS TS TS TS TS
79 S SS SS S SS TS TS TS TS TS
80 TS SS S S S STS TS TS TS TS
81 SS SS S S S TS TS TS STS TS
82 S SS S STS S STS S STS SS ST
83 S S SS TS S TS TS TS STS STS
84 SS SS SS S SS STS TS TS STS TS
85 SS SS S S SS STS TS TS STS TS
86 SS S SS S SS STS STS TS TS TS
87 SS S SS SS SS TS TS TS STS STS
88 S S S S SS TS TS TS TS TS
89 S S SS S S TS TS STS TS TS
Tabel
110
Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-Huda Dusun Patak Desa Sidoharjo
Kecamatan Susukan Kabupaten Semarang
Tahun Pelajaran 2016/2017
No.
Responden
Jawaban Pernyataan Nomor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 TS S S S S TS STS STS S TS
2 TS S S S S TS TS TS TS TS
3 S S SS SS SS STS STS STS STS STS
4 S S SS SS SS STS STS STS STS STS
5 S SS SS S S TS STS STS TS TS
6 S S S S S STS STS STS STS STS
7 S S S S S TS TS TS TS TS
8 S S S S S TS STS STS STS TS
9 SS SS TS S S STS STS STS STS STS
10 S SS S SS SS TS TS STS STS STS
11 S S S S S STS STS STS S S
12 S S SS S S TS TS TS TS TS
13 S S S SS SS STS STS STS TS STS
14 SS S SS S SS STS STS STS TS TS
15 S SS S S S STS STS TS TS STS
16 S S S S S STS STS STS STS STS
17 S S S S S TS TS TS TS TS
18 S SS S S SS STS TS STS STS TS
19 SS S S S S STS STS STS STS TS
20 S S S S S TS TS TS TS TS
21 SS SS S S S TS TS TS TS TS
22 S S S S S TS TS TS STS TS
23 S S S TS S STS STS STS S TS
24 S S S S S TS TS TS TS TS
25 S S SS SS S STS STS STS TS TS
26 SS S S TS S STS STS STS STS STS
27 S SS SS SS S STS STS STS TS TS
28 S S S S S TS TS TS TS TS
111
29 S S S S S TS TS TS S S
30 S S TS TS S TS TS TS TS TS
31 SS TS S S SS TS STS STS STS SS
32 SS S SS S S STS STS STS STS STS
33 S S S S S TS TS TS TS TS
34 SS S S S SS STS STS STS STS STS
35 S SS S S S STS STS STS STS TS
36 S SS S S SS TS STS STS STS TS
37 TS S S S S TS STS TS TS TS
38 S S S SS S STS STS STS STS TS
39 S SS SS S S TS STS STS TS TS
40 SS SS S S SS STS STS STS STS STS
41 SS S SS S S TS TS TS STS TS
42 S S TS TS S TS S TS TS S
43 S S S S S STS STS TS TS TS
44 S S S S S TS TS TS TS TS
45 SS SS S S S STS STS STS STS STS
46 SS S S S S TS TS TS TS S
47 SS SS SS S SS STS TS STS STS STS
48 S SS S S S STS TS STS STS TS
49 SS SS SS SS SS STS STS STS STS STS
50 S S S S SS STS STS STS TS STS
51 S SS S SS SS STS TS STS S S
52 S S S S SS STS STS TS TS STS
53 S S S S SS STS TS TS TS TS
54 TS S S S SS STS STS STS STS STS
55 SS SS S S S STS STS TS TS TS
56 SS S S S SS STS TS STS TS TS
57 S S S S TS TS STS TS TS STS
58 S S S TS S STS TS S S TS
59 S S S S S TS TS TS TS STS
60 S SS SS SS SS STS S S STS STS
61 S S S S S STS TS TS TS TS
112
62 S SS S S SS STS STS STS STS TS
63 TS SS S S S STS S TS S TS
64 S S S S S STS STS STS TS STS
65 SS SS S S S STS STS STS STS TS
66 S S S S S TS STS STS TS TS
67 S S S SS SS STS STS TS TS TS
68 S S S S S STS STS STS TS TS
69 S SS S S S TS STS STS TS TS
70 S S S S SS STS STS TS TS TS
71 S SS SS SS S STS STS STS STS STS
72 S S SS S SS STS STS STS STS STS
73 S S SS S S TS STS STS TS STS
74 S S S S S TS TS TS TS TS
75 S S S S S TS TS TS TS TS
76 S S S S SS STS STS STS TS TS
77 S S TS S S TS TS TS TS S
78 SS SS SS SS S STS TS STS TS TS
79 S S S S S TS TS TS TS TS
80 S S S S SS S STS STS TS TS
81 S S S S S STS STS STS TS TS
82 S SS S S S STS STS S STS STS
83 S S S S S TS TS TS TS TS
84 S SS SS S S STS TS STS TS STS
85 S SS S SS S STS TS TS STS TS
86 S S S S SS STS STS STS TS S
87 SS SS S S S STS STS STS S TS
88 S S S S S TS TS TS TS TS
89 S S S S SS STS STS TS S TS
113
Lampiran 8
Tabel
Nilai dan Nominasi Interaksi Edukatif Guru dan Siswa SMKT Al-Huda Petak
Tahun Pelajaran 2016/2017.
No
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Jumlah
Skor Nominasi Pilihan Skor Pilihan Skor
S
S S
T
S STS 4 3 2 1 SS S TS STS 1 2 3 4
1 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 36 A
2 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
3 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 40 A
4 5 0 0 0 20 0 0 0 0 1 4 0 0 2 12 0 34 B
5 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 40 A
6 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 34 B
7 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 3 1 0 2 9 4 31 B
8 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
9 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 36 A
10 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 39 A
11 0 4 1 0 0 12 2 0 0 1 2 2 0 2 6 8 30 C
12 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 A
13 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 A
14 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 33 B
15 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 A
16 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 33 B
17 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 33 B
18 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
19 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 35 B
20 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 35 B
21 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
22 3 2 0 0 12 6 0 0 0 2 1 2 0 4 3 8 33 B
23 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 4 1 0 0 12 4 31 B
24 3 2 0 0 12 6 0 0 0 1 4 0 0 2 12 0 32 B
25 2 1 2 0 8 3 6 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
26 3 1 0 1 12 2 0 1 0 1 3 1 0 2 6 4 27 C
27 2 2 1 0 8 6 2 0 0 2 1 2 0 4 3 8 31 B
28 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 A
29 1 3 1 0 4 9 2 0 0 2 3 0 0 4 9 0 28 C
30 3 1 1 0 12 3 2 0 0 0 5 0 0 0 15 0 32 B
31 1 3 0 0 4 6 0 0 0 1 2 1 0 1 6 4 21 D
32 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 37 A
33 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
34 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
35 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
36 2 2 1 0 8 6 2 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
37 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
38 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 39 A
39 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 34 B
40 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 A
41 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 33 B
42 1 3 1 0 4 9 2 0 0 1 3 1 0 2 9 4 30 C
114
43 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
44 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 32 B
45 2 2 1 0 8 6 2 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
46 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 4 0 0 2 12 0 30 C
47 4 1 0 0 16 3 0 0 0 1 0 4 0 2 0 16 37 A
48 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 34 B
49 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 40 A
50 3 1 1 0 12 3 2 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
51 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
52 4 1 0 0 16 3 0 0 0 1 1 3 0 2 3 12 36 A
53 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
54 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 A
55 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 38 A
56 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
57 0 2 3 0 0 6 6 0 0 1 2 2 0 2 6 8 28 C
58 3 2 0 0 12 6 0 0 0 1 3 1 0 2 9 4 33 B
59 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 34 B
60 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
61 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
62 4 1 0 0 16 3 0 0 0 1 2 2 0 2 6 8 35 B
63 0 3 2 0 0 9 4 0 0 0 5 0 0 0 15 0 28 C
64 2 2 1 0 8 6 2 0 0 1 3 1 0 2 9 4 31 B
65 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
66 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
67 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 A
68 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
69 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 37 A
70 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
71 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 35 B
72 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 38 A
73 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 33 B
74 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 31 B
75 1 3 0 1 4 9 0 1 0 0 5 0 0 0 15 0 29 C
76 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
77 0 3 2 0 0 9 4 0 0 0 5 0 0 0 15 0 28 C
78 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 32 B
79 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 33 B
80 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 4 1 0 0 12 4 31 B
81 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 1 30 C
82 1 3 0 1 4 9 0 1 1 1 1 2 1 2 3 8 28 C
83 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 3 2 0 0 9 8 32 B
84 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 A
85 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
86 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 35 B
87 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 A
88 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 31 B
89 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 B
115
Tabel 4.5
Nilai dan Nominasi Motivasi Belajar Siswa SMKT Al-Huda Petak Tahun Pelajaran
2016/2017.
No
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif Jumlah
Skor Nominasi
Pilihan Skor Pilihan Skor
SS S TS STS 4 3 2 1 SS S TS STS 1 2 3 4
1 0 4 1 0 0 12 2 0 0 1 2 2 0 2 6 8 30 C
2 0 4 1 0 0 12 2 0 0 0 5 0 0 0 15 0 29 C
3 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 38 A
4 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 38 A
5 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
6 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 35 B
7 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
8 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 33 B
9 2 2 1 0 8 6 2 0 0 0 0 5 0 0 0 20 36 B
10 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 B
11 0 5 0 0 0 15 0 0 0 2 0 3 0 4 0 12 31 C
12 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 31 C
13 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 36 B
14 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 B
15 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
16 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 35 B
17 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
18 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 35 B
19 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 35 B
20 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
21 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 32 C
22 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 31 C
23 0 4 1 0 0 12 2 0 0 1 1 3 0 2 3 12 31 C
24 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
25 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 35 B
26 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 0 5 0 0 0 20 35 B
27 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 36 B
28 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
29 0 5 0 0 0 15 0 0 1 2 2 0 1 4 6 0 26 D
30 0 3 2 0 0 9 4 0 0 0 5 0 0 0 15 0 28 D
31 2 2 1 0 8 6 2 0 1 1 0 3 1 2 0 12 31 C
32 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 37 A
33 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
34 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 37 A
35 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 35 B
36 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 35 B
37 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 C
38 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 35 B
39 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
40 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 38 A
41 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 33 B
42 3 2 0 0 12 6 0 0 0 2 3 0 0 4 9 0 31 C
43 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 32 C
116
44 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
45 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 37 A
46 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 4 0 0 2 12 0 30 C
47 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 38 A
48 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
49 5 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 40 A
50 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 35 B
51 3 2 0 0 12 6 0 0 0 2 1 2 0 4 3 8 33 B
52 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
53 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 32 C
54 1 3 1 0 4 9 2 0 0 0 0 5 0 0 0 20 35 B
55 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
56 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
57 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 B
58 4 1 0 0 16 3 0 0 0 2 2 1 0 4 6 4 33 B
59 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 31 C
60 4 1 0 0 16 3 0 0 0 2 0 3 0 4 0 12 35 B
61 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 4 1 0 0 12 4 31 C
62 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 36 B
63 1 3 1 0 4 9 2 0 0 2 2 1 0 4 6 4 29 C
64 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 34 B
65 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 1 4 0 0 3 16 36 B
66 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 32 C
67 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
68 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 33 B
69 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 33 B
70 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 33 B
71 3 2 0 0 12 6 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 38 A
72 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 0 5 0 0 0 20 37 A
73 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
74 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
75 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
76 1 4 0 0 4 12 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 34 B
77 0 4 1 0 0 12 2 0 0 1 4 0 0 2 12 0 28 D
78 4 1 0 0 16 3 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 36 B
79 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
80 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 2 2 0 2 6 8 32 C
81 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 33 B
82 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 0 4 0 2 0 16 34 B
83 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
84 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 2 3 0 0 6 12 35 B
85 2 3 0 0 8 9 0 0 0 0 3 2 0 0 9 8 34 B
86 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 1 3 0 2 3 12 33 B
87 2 3 0 0 8 9 0 0 0 1 1 3 0 2 3 12 34 B
88 0 5 0 0 0 15 0 0 0 0 5 0 0 0 15 0 30 C
89 1 4 0 0 4 12 0 0 0 1 2 2 0 2 6 8 32 C
117