hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi terhadap prestasi akademik
DESCRIPTION
hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi terhadap prestasi akademikTRANSCRIPT
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 1/27
1
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN
SEKOLAH TINGGI ILMU PELAYARAN
J A K A R T A
PENELITIAN
TENTANG
HUBUNGAN ANTARA INTELEGENSI DAN MOTIVASI
BERPRESTASI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK
(SURVEI : PADA TARUNA JURUSAN NAUTIKA STIP)
Oleh :
LUKMAN GUNADI,SSiT, MMTr
SEREATI HASUGIAN, SSiT, MT
SUHARTINI, SsiT, MMTr
MU’MAN YITNO SUTRISNA, SSiT, MM
Capt. SAJIM BUDI SETIAWAN, MM
Capt. ERWIN F. MANURUNG, MMTr
JAKARTA
2012
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 2/27
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
STIP mempunyai tugas menyelenggarakan program pendidikan akademik dan /vokasi di bidang ilmu pelayaran. Jenis kegiatan pendidikan yang dilaksanakan oleh STIP
terdiri dari diklat pembentukan, diklat keahlian dan diklat keterampilan pelaut. Diklat
pembentukan merupakan diklat yang secara sistematis melaksanakan program pembelajaran,
bimbingan dan latihan untuk membantu mengembangkan potensi peserta didik menyangkut
aspek moral, intelektual, emosional dan sosial, sehingga memiliki kompetensi yang
dipersyaratkan untuk jabatan dan atau bidang pekerjaan tertentu di sektor transportasi. Diklat
pembentukan terdiri dari program studi Nautika, Teknika dan Ketatalaksanaan Angkutan
Laut dan Kepelabuhanan (KALK).
Prestasi akademik mengungkapkan keberhasilan seseorang dalam belajar. Secaraumum, ada dua faktor yang mempengaruhi prestasi akademik seseorang, yaitu faktor internal
dan faktor eksternal . Faktor internal meliputi antara lain faktor fisik dan faktor psikologis.
Faktor fisik berhubungan dengan kondisi fisik umum seperti penglihatan dan pendengaran.
Faktor psikologis menyangkut faktor-faktor non fisik, seperti minat, motivasi, bakat,
intelegensi, sikap dan kesehatan mental. Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan faktor
sosial. Faktor fisik menyangkut kondisi tempat belajar, sarana dan perlengkapan belajar,
materi pelajaran dan kondisi lingkungan belajar. Faktor sosial menyangkut dukungan sosial
dan pengaruh budaya.
Intelegensi merupakan salah satu faktor internal yang mempengaruhi prestasi
akademik seseorang. Intelegensi sendiri dalam perspektif psikologi memiliki arti yang
beraneka ragam. Salah satu yang paling pokok yaitu adalah kemampuan menyesuaikan diri
dengan situasi baru secara cepat dan efektif atau kemampuan menggunakan konsep-konsep
abstrak secara efektif. Begitu banyak definisi tentang intelegensi yang dikemukakan oleh
para ahli. Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan. Salah satu teori
motivasi yang paling penting dalam psikologi adalah motivasi berprestasi, yakni
kecenderungan untuk mencapai keberhasilan atau tujuan, dan melakukan kegiatan yang
mengarah pada kesuksesan atau kegagalan, maka akan diikuti peningkatan terhadap prestasi
belajar seseorang.Dalam penelitian ini peneliti menentukan lokus pada taruna Jurusan Nautika
Semester VII Tahun ajar 2011/2012 di STIP. Berdasarkan pengamatan secara langsung dan
informasi dari dosen pada saat pelaksanaan yudisium dalam proses belajar mengajar di kelas
ditemukan tingkat motivasi berprestasi taruna masih rendah. Ini terbukti dengan masih
banyak taruna yang tidur dikelas pada saat proses belajar mengajar maupun ketika pergantian
mata kuliah oleh dosen yang berbeda. Taruna taruni kurang memiliki inisiatif untuk belajar
mandiri atau diskusi bersama rekan – rekannya. Tingkat intelegensi taruna yang bervariatif
diketahui oleh peneliti melalui wawancara dengan unit psikologi STIP dan melihat hasil test
intelegensi pada saat test sipencatar secara random sebagai dasar hypotesa peneliti. Data
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 3/27
3
tingkat prestasi akademik yang jauh berbeda antara masing-masing taruna didapatkan dari
hasil yudisium taruna jurusan Nautika. Dari hasil yudisium taruna taruni Nautika Semester
VII Tahun ajar 2011/2012 Indeks Prestasi banyak yang dibawah 2,7. Sedangkan target dalam
sasaran mutu STIP Indeks Prestasi taruna taruni minimal 2,7. Ini menunjukkan prestasi
akademik taruna taruni masih bervariatif dan mayoritas dibawah standard.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka diidentifikasikan masalah sebagai
berikut :
1. Rendahnya motivasi berprestasi Taruna.
2. Tingkat intelegensi taruna yang sangat bervariatif.
3. Tingkat prestasi akademik yang jauh perbedaannya masing-masing taruna.
4. Banyak taruna bekerja masih terfokus pada kepentingan individu.
C. Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini disadari bahwa cukup banyak faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta,
namun dalam keterbatasan penelitian ini tentu tidak mungkin seluruh faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi akademik, dalam penelitian ini dibatasi pada hubungan antara
intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika
di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
D. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan dari masalah diatas adalah :1. Apakah terdapat hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna pada
Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta ?
2. Apakah terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna
pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta ?
3. Apakah terdapat hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-
sama dengan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini :
1. Untuk mengetahui hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
2. Untuk mengetahui hubungan antara Motivasi berprestasi dengan prestasi akademik
taruna taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
3. Untuk mengetahui hubungan antara secara bersama-sama intelegensi dan motivasi
berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 4/27
4
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Untuk menemukan penyebab rendahnya motivasi belajar taruna didalam proses belajar
mengajar dalam mencapai prestasi akademik yang baik.
b. Untuk memberikan masukan kepada taruna tentang pentingnya inteligensi dan
motivasi belajar dalam mencapai prestasi akademik yang baik.
2. Manfaat Praktis
a. Memberikan sumbangan pemikiran akademis untuk kepentingan Jurusan Nautika di
STIP Jakarta. Jika ternyata dari hasil penelitian ini diketahui secara empirik bahwa
adanya peningkatan prestasi akademik taruna pada Jurusan Nautika di STIP Jakarta
dengan adanya intelegensia dan motivasi berprestasi.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi para taruna Jurusan
Nautika di STIP Jakarta sebagai bahan acuan dan evaluasi dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sehingga akan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.
G. Urgensi Penelitian
Peneliti menganggap penting mengangkat judul ini, melihat faktor prestasi taruna yang
dipengaruhi oleh beberapa unsur diantaranya motivasi berprestasi dan intelegensi untuk
meningkatkan mutu pendidikan sesuai visi misi STIP.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 5/27
5
BAB II
LANDASAN TEORETIK
A. Tinjauan Pustaka1. Intelegensi (Variabel X1)
Definisi intelegensi menurut Reber (2005:5) adalah kemampuan psikofisik untuk
mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat.
Sedangkan intelegensi menurut Wechsler (dalam Azwar, 2004:14) adalah kumpulan
kemampuan seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu, berfikir secara rasional
serta menghadapi lingkungannya dengan efektif. Menurut Purwanto (2000:25),
intelegensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir, yang memungkinkan seseorang
berbuat sesuatu dengan cara yang tertentu.
Menurut Bayley (dalam Slameto, 2005:72) ada beberapa faktor yang
mempengaruhi kemampuan intelektual individu, yaitu:
a. Keturunan
Studi korelasi nilai-nilai tes intelegensi diantara anak dan orang tua, atau dengan
kakek-neneknya, menunjukkan adanya pengaruh faktor keturunan terhadap tingkat
kemampuan mental seseorang sampai pada tingkat tertentu.
b. Latar belakang sosial ekonomi
Pendapatan keluarga, pekerjaan orang tua dan faktor-faktor sosial ekonomi lainnya,
berkorelasi positif dan cukup tinggi dengan taraf kecerdasan individu mulai usia 3
tahun sampai dengan remaja.
c. Lingkungan hidupLingkungan yang kurang baik akan menghasilkan kemampuan intelektual yang
kurang baik pula. Lingkungan yang di nilai paling buruk bagi perkembangan
intelegensi adalah panti-panti asuhan serta institusi lainnya, terutama bila anak
ditempatkan disana sejak awal kehidupannya.
d. Kondisi fisik
Keadaan gizi yang kurang baik, kesehatan yang buruk, perkembangan fisik yang
lambat, menyebabkan tingkat kemampuan mental yang rendah.
e. Iklim emosi
Iklim emosi dimana individu dibesarkan mempengaruhi perkembangan mental
individu yang bersangkutan.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas maka dapat disintesiskan bahwa
intelegensi adalah kemampuan umum seseorang untuk bertindak dengan tujuan tertentu,
berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara yang tepat.
2. Motivasi Berprestasi (Variabel X2)
a. Pengertian Motivasi Berprestasi
Motivasi berprestasi adalah daya dorong yang terdapat dalam diri seseorang
sehingga orang tersebut berusaha untuk melakukan sesuatu tindakan / kegiatan
dengan baik dan berhasil dengan predikat unggul (excellent); dorongan tersebut dapat
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 6/27
6
berasal dari dalam dirinya atau berasal dari luar dirinya. Mc.Cleland dalam Hasibuan
(2007:116) berpendapat bahwa pada intinya setiap manusia mempunyai 3 jenis
motivasi sosial, yaitu : (1) motivasi berprestasi; (2) motivasi untuk berkuasa; dan (3)
motivasi untuk berafiliasi. Dua dari ke-tiga motivasi tersebut obyeknya adalah
berkaitan dengan manusia lain yang ada di lingkungannya, kecuali motivasi
berprestasi yang berpijak pada dirinya sendiri. Untuk dapat membangun motivasi berprestasi, maka perlu mengetahui siapa dirinya dalam hubungannya dengan orang
lain dimana mereka terlibat.
b. Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Berprestasi
Pada kenyataannya, ada siswa yang motif berprestasinya lebih bersifat
intrinsik sedangkan pada orang lain bersifat ekstrinsik hal ini karena adanya :
1) Faktor Keluarga dan Kebudayaan
2) Faktor Individual
3) Faktor Situasional
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh
pendidik agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa.
Motivasi dirumuskan sebagai dorongan, baik diakibatkan faktor dari dalam maupun
luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna memenuhi atau memuaskan suatu
kebutuhan. Dalam konteks pembelajaran maka kebutuhan tersebut berhubungan
dengan kebutuhan untuk belajar (Pakdesota, 2008:19, Jurnal “Motivasi dalamPembelajaran”). Motivasi berprestasi seseorang akan tercermin pada perilaku. Ada beberapa ciri yang
menjadi indikator orang yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi. Individuyang motif berprestasi tinggi akan menampakkan tingkah laku dengan ciri-ciri
menyenangkan pekerjaan-pekerjaan yang menuntut tangung jawab pribadi, memilih
pekerjaan yang resikonya sedang (moderat), mempunyai dorongan sebagai umpan
balik ( feed back ) tentang perebutannya dan berusaha melakukan sesuatu dengan
cara-cara kreatif.
3. Prestasi Akademik (Variabel Y)
a. Pengertian Prestasi Akademik
Prestasi akademik adalah istilah untuk menunjukkan suatu pencapaian tingkat
keberhasilan tentang suatu tujuan, karena suatu usaha belajar telah dilakukan oleh
seseorang secara optimal (Setiawan, 2006:71).
b. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi akademik individu.
Menurut Rola (2006:33) terdapat empat faktor yang mempengaruhi terhadap prestasi
akademik yaitu :
1) Pengaruh Keluarga dan Kebudayaan
2) Peranan Konsep Diri
3) Pengaruh dari Peran Jenis Kelamin
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 7/27
7
4) Pengakuan dan Prestasi
B. Kerangka Berpikir
1. Hubungan Intelegensi (Variabel X1) Dengan Prestasi Akademik (Variabel Y)
2. Hubungan Antara Motivasi Berprestasi (Variabel X2) Dengan Prestasi Akademik
(Variabel Y)Berdasarkan uraian di atas, dapat digambarkan skema kerangka pemikiran sebagai
berikut :
Gambar II.3.
Konstelasi Variabel Penelitian
Keterangan :X1 = Intelegensi
X2 = Motivasi berprestasi
Y = Prestasi Akademik
C. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan teori dan kerangka berpikir sebagaimana dikemukakan di atas, maka
hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
H1 Diduga terdapat hubungan antara intelegensi dengan prestasi akademik taruna
H2 Diduga terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi akademik
tarunaH3 Diduga terdapat hubungan antara intelegensi dan motivasi berprestasi secara
bersama-sama dengan prestasi akademik taruna
Intelegensi (X1)
Motivasi
Berprestasi (X2)
Prestasi Akademik
(Y)
r yx1
r yx2
Ryx1x2
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 8/27
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Desember
2011.
B. Populasi dan Sampling
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta sebanyak 150 orang.
2. Sampling
Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan pendapat Arikunto (2000: 120)yang menyatakan bahwa apabila populasi dalam sebuah penelitian lebih dari 150, maka
sampel dapat diambil diantara 20 persen sampai 25 persen. Maka peneliti menetapkan
jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 30 orang dengan
mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas penelitian dimana 150 x 20% = 30
responden.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah gabungan metode survei
dangan cara mengumpulkan data melalui instrumen penelitian dengan menyebarkan
kuesioner kepada Taruna yang hasilnya kemudian diolah melalui program SPSS untuk
mengetahui hubungan variabel yang ada
a) Deskripsi variabel
1) Variabel Intelegensi
Definisi Konseptual Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan umum seseorang untuk bertindak dengan
tujuan tertentu, berfikir secara rasional, dan menyesuaikan diri dengan cara
yang tepat. Adapun indikator yang digunakan adalah : 1) pemahaman, 2)
kemampuan verbal, 3) daya ingat, dan 4) penalaran.
Kisi-kisi Instrumen Intelegensi
Intelegensi diukur dengan menggunakan butir-butir pernyataan yang mengacu
pada kisi-kisi yang dibangun dari sejumlah teori sebulumnya. Rentang skor
tiap butir yang dikembangkan yaitu skor satu merupakan skor terendah dan
skor lima untuk skor tertinggi.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 9/27
9
Tabel III.1
Kisi Kisi Instrumen
Variabel Intelegensi
Variabel Indikator Nomor Item JumlahIntelegensi Pemahaman 1,2,3,7,8 4
Kemampuan verbal 12,18,19 4
Daya ingat 4,5,6,9,11,13,14,20 8
Penalaran 3,10,16,17 4
Jumlah 20
2) Variabel Motivasi berprestasi
Definisi Konseptual Motivasi berprestasi
Motivasi berprestasi adalah merupakan dorongan seseorang di dalam proses
belajar mengajar dalam mencapai sukses yang dipengaruhi oleh indikator : 1)
Motivasi dari dalam (Intrinsik), 2) Motivasi dari luar (Ekstrinsik) dan
Harapan
Kisi-kisi Instrumen Motivasi berprestasi
Kisi-kisi untuk mengukur variabel motivasi berprestasi menggambarkan
secara menyeluruh butir-butir instrumen setelah diadakan uji coba untuk
mengetahui validitas dan realibilitas instrumen.
Tabel III.2
Kisi Kisi InstrumenVariabel Motivasi Berprestasi
3) Variabel Prestasi akademik taruna
Definisi Konseptual Prestasi akademik taruna
Prestasi akademik merupakan hasil yang dicapai mahasiswa dalam belajar
yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh mahasiswa selama menjalani
masa studi, dengan indikator :1) Kemampuan, 2) Sikap dan 3) Hasil Belajar
Kisi-kisi Instrumen Prestasi Akademik
Prestasi akademik diukur dengan menggunakan butir-butir pernyataan yang
mengacu pada kisi-kisi yang dibangun dari sejumlah teori sebelumnya.
Variabel Indikator Nomor Item Jumlah
Motivasi
berprestasi
Motivasi dari dalam
(Intrinsik)
1,2,3,7,8,12,18,19 8
Motivasi dari luar
(Ekstrinsik)
4,5,6,9,11,13,14,20 8
Harapan 3,10,16,17 4
Jumlah 20
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 10/27
10
Tabel III.3
Kisi Kisi Instrumen
Variabel Prestasi Akademik Taruna
Variabel Indikator Nomor Item JumlahPrestasi
Akademik
Kemampuan 1,2,3,7,8,12,18,19 8
Sikap 4,5,6,9,11,13,14,20 8
Hasil Belajar 3,10,16,17 4
Jumlah 20
b) Kalibrasi Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen di lakukan penelitian dilakukan :
Uji validitas
Uji Reliabilitas
D. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui arah hubungan antara variabel apakah positif atau negatif dan
untuk memprediksi nilai naik atau turun variabel dependen (X1 dan X2) terhadap variabel
independen (Y), dilakukan analisis regresi linear sederhana dan berganda
1. Analisis Inferensial
Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data dengan menggunakan komputer Program
SPSS Ver. 17.00, yaitu program komputer untuk menghitung nilai statistik yang terdiri
dari:
a. Uji Korelasi1) Analisis Korelasi
Digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
Secara umum nilai koefisien korelasi terletak antara -1 dan 1 atau -1 < r < 1.
Koefisien korelasi mempunyai nilai paling kecil -1 dan paling besar 1, dengan
kriteria sebagai berikut :
a) Jika r = 1, korelasi antara X dan Y adalah sempurna positif yang berarti
kenaikan atau penurunan X sangat mempengaruhi kenaikan atau penurunan
Y. b) Jika r = -1, korelasi antara X dan Y sempurna negative yang berarti kenaikan
atau penurunan X tidak mempengaruhi kenaikan atau penurunan Y.
c) Jika r = 0, korelasi antara X dan Y lemah sekali (tidak ada hubungan).
Tabel III.4
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi
Koefisien Korelasi
Interval koefisien Tingkat hubungan
0,00-0,19 Sangat lemah
0,20-0,39 Lemah
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 11/27
11
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat kuat
Sumber : Riduwan (2005:136)
2) Analisis Korelasi Ganda
Korelasi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara
keseluruhan variabel bebas X1 dan X2 dengan variabel terikat Y.
Koefisien korelasi tersebut mempunyai nilai antara – 1, 0, dan 1.
R Y X1 X2 = 1 atau mendekati x1,x2 dan Y adalah sangat kuat.
R Y X1 X2 = 0 atau mendekati x1,x2 dan Y adalah lemah.
Tingkat hubungan yang terjadi pada suatu koefisien korelasi dapat dicari dengan
menggunakan tabel di atas.
3) Uji signifikansi korelasi
Bertujuan untuk mengetahui ada hubungan antara variable independen dengan
variabel dependen.
4) Uji signifikansi korelasi ganda
b. Uji Regresi
1) Analisis Regresi
Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui ada tidaknya kelinieran
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Regresi Ganda
Analisis regresi digunakan untuk menaksir nilai variabel Y berdasarkan nilai
variabel X serta taksiran perubahan variabel Y untuk setiap satuan perubahan
variabel X.3) Uji signifikansi regresi
Pengujian hipotesis pada penelitian ini diadakan dengan melakukan uji t hitung
dengan mencari besarnya thitung yang akan dibandingkan dengan ttabel
4) Uji signifikansi regresi ganda
c. Koefisien Determinasi
Untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel independen terhadap variabel
dependen.
I. Hipotesis Statistik
Hipotesis merupakan jawaban sementara dengan rancangan penelitian atau
rumusan masalah penelitian. Pada penelitian berdasarkan landasan teori yang dikemukakan
maka variabel-variabel yang diuji adalah :
1. Variabel Intelegensi (X1) yang merupakan veriabel bebas
2. Variabel Motivasi berprestasi (X2) yang merupakan variabel bebas
3. Variabel Prestasi akademik taruna (Y) merupakan variabel terikat.
Pola hubungan antara yang tercermin dalam rancangan penelitian ini menyatakan :
Prestasi akademik taruna dihubungan antara oleh dua variabel, yaitu Intelegensi dan
Motivasi berprestasi, sehingga hipotesis statistik yang diajukan sebagai berikut :
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 12/27
12
Hipotesis pertama
Ho : y1 = 0 berarti tidak terdapat hubungan antara Intelegensi dengan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta.
Ho : y1 > 0 berarti terdapat hubungan antara Intelegensi dengan prestasi akademik
taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Hipotesis kedua
Ho : y2 = 0 berarti tidak terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta.
Ho : y2 > 0 berarti terdapat hubungan antara Motivasi berprestasi dan Prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta.
Hipotesis ketiga
Ho : y1,2 = 0 berarti secara bersama-sama tidak terdapat hubungan antara Intelegensi
dan Motivasi berprestasi dengan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika
di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
Ho : y1,2 > 0 berarti secara bersama-sama terdapat hubungan antara Intelegensi dan
Motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 13/27
13
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
1. Deskripsi Data Kuesioner
Setiap responden diberikan daftar pernyataan (kuesioner) dengan menggunakanskala likert yang terdiri dari Sangat Setuju, Setuju, Ragu-ragu, Tidak Setuju dan Sangat
Tidak Setuju untuk variabel X1, X2 dan variabel Y. Kelima kriteria tersebut diberi bobot
sebagai berikut:
a. Jawaban Sangat Setujua diberi skor 5
b. Jawaban Setuju diberi skor 4
c. Jawaban Ragu-ragu diberi skor 3
d. Jawaban Tidak Setuju diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju diberi skor 1
Daftar pernyataan (kuesioner) untuk responden dapat dilihat pada lampiran.2. Deskripsi Data
Setelah data variabel bebas dan variabel terikat diperoleh, kemudian diolah dengan menggunakan
perhitungan perangkat lunak komputer SPSS Ver. 17.00, maka diperoleh hasil uji statistik
deskriptif yang terdiri dari mean, median dan modus adapun hasilnya adalah sebagai berikut:
Statistics
30 30 30
0 0 0
65,0667 69,2667 69,8333
65,5000 71,0000 70,0000
55,00 72,00a 66,00a
8,83150 7,54268 7,48370
77,995 56,892 56,006
29,00 29,00 23,00
50,00 54,00 57,00
79,00 83,00 80,00
1952,00 2078,00 2095,00
Valid
Missing
N
Mean
Median
ModeStd. Dev iation
Variance
Range
Minimum
Maximum
Sum
Intelegensi-X1
Motivasi
Berprestasi-
X2
Prest asi
Akademik-Y
Multiple modes exist. The smallest v alue is showna.
a. Intelegensi
Perhitungan melalui program SPSS variabel intelegensi didapat skor empiris skor
minimal 50 dan skor tertinggi 79 sehingga diperoleh range 79-50 = 29. Selanjutnya
hasil distribusi frekuensi skor intelegensi adalah sebagai berikut :
DISTRIBUSI FREKUENSI INTELEGENSI (X1)
NO Kelas Interval Batas Bawah Batas AtasFrekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Frekuensi
Kumulatif
1 50 - 54 49,5 54,5 4 13 13
2 55 - 59 54,5 59,5 4 13 27
3 60 - 64 59,5 64,5 5 17 43
4 65 - 69 64,5 69,5 7 23 67
5 70 - 74 69,5 74,5 5 17 83
6 75 - 79 74,5 79,5 5 17 100
Jumlah 30 100
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 14/27
14
Pembulatan
R= Nilai terbesar-nilai terkecil
79-50 29
K 1+3,3 Log30
1+3,3x1,47712 5,874496 6
P R/K 4,936593709 5
29/6
b. Motivasi berprestasi
Perhitungan melalui program SPSS variabel motivasi berprestasi didapat skor empiris
skor minimal 54 dan skor tertinggi 83 sehingga diperoleh range 83-54 = 29.
Selanjutnya hasil distribusi frekuensi skor motivasi berprestasi adalah sebagai berikut
:
DISTRIBUSI FREKUENSI MOTIVASI BERPRESTASI (X2)
NO Kelas Interval Batas Bawah Batas AtasFrekuensi
Absolut
Frekuensi
Relatif
Frekuensi
Kumulatif
1 54 - 58 53,5 58,5 3 10 10
2 59 - 63 58,5 63,5 4 13 23
3 64 - 68 63,5 68,5 5 17 40
4 69 - 73 68,5 73,5 10 33 73
5 74 - 78 73,5 78,5 5 17 90
6 79 - 83 78,5 83,5 3 10 100
Jumlah 30 100
Pembulatan
R= Nilai terbesar-nilai terkecil
83-54 29
K 1+3,3 Log30
1+3,3x1,47712 5,874496 6
P R/K 4,936593709 5
29/6
Penyajian deskripsi skor motivasi berprestasi secara visual diperlihatkan dalam
bentuk histogram sebagai berikut :
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 15/27
15
0
2
4
6
8
10
12
Batas Nyata
F r e k u e n s i
Variabel motivasi berprestasi mempunyai mean atau rata-rata hitung sebesar 69,2667
terletak disekitar mediannya sebesar 71,0000 dan modus 72,00. Sedangkan standard
deviasi sebesar 7,54268 menunjukkan penyimpangan disekitar rata-ratanya dengan
nilai terbesar 83,00 nilai terkecil 54,00 skor variabel motivasi berprestasi mempunyai
rentang nilai sebesar 29,00 dan jumlah total sebesar 2078,00.
c.
Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
Perhitungan melalui program SPSS variabel prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika didapat skor empiris skor minimal 57 dan skor tertinggi 80 sehingga
diperoleh range 80-57 = 23. Selanjutnya hasil distribusi frekuensi skor prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika adalah sebagai berikut :
DISTRIBUSI FREKUENSI PRESTASI AKADEMIK (Y)
NO Kelas Interval Batas Bawah Batas Atas FrekuensiAbsolut
FrekuensiRelatif
FrekuensiKumulatif
1 57 - 60 56,5 60,5 4 13 13
2 61 - 64 60,5 64,5 4 13 27
3 65 - 68 64,5 68,5 4 13 40
4 69 - 72 68,5 72,5 7 23 63
5 73 - 76 72,5 76,5 5 17 80
6 77 - 80 76,5 80,5 6 20 100
Jumlah 30 100
PembulatanR= Nilai terbesar-nilai terkecil
80-57 23
K 1+3,3 Log30
1+3,3x1,47712 5,874496 6
P R/K 3,915229494 4
23/6
B. Analisa Data
1. Uji Validitas dan Realibilitas
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 16/27
16
Reliability Statistics
.964 20
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
.950 20
Cronbach's
Alpha N of Items
Reliability Statistics
.935 20
Cronbach's
Alpha N of Items
Sebelum membahas hasil penelitian terlebih dahulu dilakukan pre-test (ujicoba)
kuesioner terhadap 30 responden diluar sampel pada masing-masing variabel.
Pada tahap ini dilakukan pengujian kuesioner dengan menggunakan uji kesahihan
butir, dengan uji one shot method (sekali pengukuran). Dimana r tabel didapat dari Df =
N – 2. N = 30 berarti r tabel nya = 0,361.
Dari nilai koefisien korelasi butir yang tertera dalam tabel-tabel di lampiran, dapat
terlihat masing-masing variabel mempunyai nilai koefisien korelasi butir yang lebih besar
dan koefisien korelasi nilai tabel. Hal ini menunjukkan bahwa masing-masing variabel di
lampiran adalah valid.
Selanjutnya setelah butir dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah uji reliabilitas
dengan alpha cronbach.
Reliabilitas masing-masing variabel adalah X1 sebesar 0,964. X2 sebesar 0,950 dan Y
sebesar 0,935. Dengan demikian r Alpha masing-masing variabel > 0,60, maka dapat disimpulkan
semua variabel datanya valid dan reliabel, sehingga layak disebar ke sampel untuk mengadakan
penelitian.
2. Uji Regresi
Bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelinieran antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
a.
Regresi X 1 dan Y (sederhana)Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai
berikut :
Coefficientsa
29,147 7,095 4,108 ,000
,625 ,108 ,738 5,786 ,000 1,000 1,000
(Constant)
Intelegensi-X1
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Ya.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 17/27
17
X Variable 1 Line Fit Plot
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
X Variable 1
YY
Predicted Y
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 29,147 dan b
sebesar 0,625 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Ŷ = 29,147 + 0,625X 1 Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh intelegensi dengan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah
searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b dalam
persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,625 yang
mengandung arti bahwa setiap kenaikan intelegensi 1 satuan akan diikuti dengan
kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta sebesar 0,625 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika intelegensi mengalami
penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah TinggiIlmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,625 satuan.
Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar 29,147 yang mempunyai arti apabila
tidak terdapat intelegensi (X=0), diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 29,147 satuan
b. Regresi X2 dan Y (sederhana)
Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai
berikut :
Coefficientsa
22,168 9,410 2,356 ,026
,688 ,135 ,694 5,094 ,000 1,000 1,000
(Constant)
Motivasi Berprestasi-X2
Model
1
B Std. Error
UnstandardizedCoeff icients
Beta
StandardizedCoeff icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Ya.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 18/27
18
X Variable 1 Line Fit Plot
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90
X Variable 1
YY
Predicted Y
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 22,168 dan b
sebesar 0,688 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut:
Ŷ = 22,168 + 0,688X 2 Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh motivasi berprestasi dengan
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi atau nilai b
dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka positif sebesar 0,688
yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan motivasi berprestasi 1 satuan akan
diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi
Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,688 satuan. Demikian pula sebaliknya, jika motivasi
berprestasi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami
penurunan sebesar 0,688 satuan. Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar
22,168 yang mempunyai arti apabila tidak terdapat motivasi berprestasi (X=0),
diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta sebesar 22,168 satuan.
c. Regresi X1 X2 dan Y (ganda)
Hasil dari penghitungan yang dilakukan dengan SPSS Ver. 17.00 adalah sebagai berikut :
Coefficientsa
10,539 7,834 1,345 ,190
,446 ,103 ,526 4,333 ,000 ,769 1,300
,437 ,120 ,441 3,629 ,001 ,769 1,300
(Constant)
Intelegensi-X1
Motivasi Berprestasi-X2
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig. Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Ya.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 19/27
19
Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh a sebesar 10,539; b 1 sebesar
0,446 dan b2 sebesar 0,437 bentuk persamaan regresi linear sederhana sebagai
berikut:
Ŷ = 10,539 + 0,446X 1 + 0,437X 2 1) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh intelegensi dengan
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu PelayaranJakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien regresi
atau nilai b1 dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka
positifsebesar 0,446 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan intelegensi 1
satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,446 satuan. Demikian pula
sebaliknya, jika intelegensi mengalami penurunan 1 satuan maka prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta akan
cenderung mengalami penurunan sebesar 0,446 satuan.
2) Dari persamaan regresi tersebut terlihat bahwa pengaruh motivasi berprestasi
dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta adalah searah (positif), hal tersebut ditunjukkan pada koefisien
regresi atau nilai b2 dalam persamaan regresi tersebut yang menunjukkan angka
positif sebesar 0,437 yang mengandung arti bahwa setiap kenaikan motivasi
berprestasi 1 satuan akan diikuti dengan kenaikan prestasi akademik taruna
Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 0,437 satuan.
Demikian pula sebaliknya, jika motivasi berprestasi mengalami penurunan 1
satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta akan cenderung mengalami penurunan sebesar 0,437 satuan.
3) Dan nilai koefisien a (intercept) adalah sebesar 10,539 yang mempunyai artiapabila tidak terdapat intelegensi dan motivasi berprestasi (X1 dan X2 = 0),
diperkirakan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta sebesar 10,539 satuan.
3. Uji Korelasi
Uji korelasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat (derajat) keeratan hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat, semakin besar korelasi maka semakin kuat
hubungannya.
a. Korelasi X 1 dengan Y (sederhana)
Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut :
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 20/27
20
Correlations
1 ,738**
,000
30 30
,738** 1
,000
30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Intelegensi-X1
Prestasi Akademik-Y
Intelegensi-X1
Prestasi
Akademik-Y
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh r sebesar 0,738. Dari hasil tersebut,
tampak bahwa hubungan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif).
b.
Korelasi X 2 dengan Y (sederhana)
Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut :
Correlations
1 ,694**
,000
30 30
,694** 1
,000
30 30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Motivasi Berprestasi-X2
Prestasi Akademik-Y
Motivasi
Berprestasi-
X2
Prestasi
Akademik-Y
Correlation is signif icant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Dari perhitungan korelasi sederhana diperoleh r sebesar 0,694. Dari hasil tersebut,
tampak bahwa hubungan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna
Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah kuat dan searah
(positif).
c. Korelasi X 1 dan X 2 dengan Y (ganda)
Hasil perhitungan SPSS adalah sebagai berikut :
Model Summaryb
,833a ,694 ,671 4,29131 2,580
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi-X2, Intelegensi-X1a.
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Yb.
Dari perhitungan korelasi berganda diperoleh r sebesar 0,833. Dari hasil tersebut,
tampak bahwa hubungan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah
kuat dan searah (positif)
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 21/27
21
4. Uji Koefisien Determinasi
a. Koefisien Determinasi X 1 dan Y
Berikut hasil koefisien determinasi dari R square :
Model Summaryb
,738a ,545 ,528 5,14015 2,365
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), I ntelegensi-X1a.
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Yb.
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,545 atau 54,5%.
Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari intelegensi dengan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar
54,5% sedangkan sisanya 45,5% merupakan pengaruh faktor lain
b.
Koefisien Determinasi X 2 dan YBerikut hasil koefisien determinasi dari R square :
Model Summaryb
,694a ,481 ,462 5,48668 2,563
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi-X2a.
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Yb.
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,481 atau 48,1%.
Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari motivasi berprestasi dengan
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
sebesar 48,1% sedangkan sisanya 51,9% merupakan pengaruh faktor lain
c. Koefisien Determinasi X 1 X 2 dan Y (ganda)
Berikut hasil koefisien determinasi dari R square :
Model Summaryb
,833a ,694 ,671 4,29131 2,580
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-
Watson
Predictors: (Constant), Motivasi Berprestasi-X2, Intelegensi-X1a.
Dependent Variable: Prestasi Akademik-Yb.
Dengan melihat hasil perhitungan di atas dimana R square sebesar 0,694 atau 69,4%.
Hal ini menunjukkan besarnya pengaruh positif dari intelegensi dan motivasi
berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta sebesar 69,4% sedangkan sisanya 30,6% merupakan pengaruh
faktor lain
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan data dan analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa :
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 22/27
22
1. Analisis Korelasi
a. Korelasi Y dan X1 (sederhana) diperoleh r sebesar 0,738 berarti hubungan intelegensi
dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta adalah kuat dan searah (positif).
b. Korelasi Y dan X2 (sederhana) diperoleh r sebesar 0,694 berarti hubungan motivasi
berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi IlmuPelayaran Jakarta adalah kuat dan searah (positif).
d. Korelasi Y, X1 dan X2 (ganda) diperoleh r sebesar 0,833 berarti hubungan intelegensi
dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah
Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta adalah sangat kuat dan searah (positif)
2. Analisis Regresi
a. Regresi Y dan X1 (sederhana) diperoleh nilai Ŷ = 29,147 + 0,625X1. Dari persamaan
regresi linier sederhana tersebut terlihat bahwa jika intelegensi meningkat satu satuan
maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran
Jakarta akan meningkat 0,625 satuan
b. Regresi Y dan X2 (sederhana) diperoleh nilai Ŷ = 22,168 + 0,688X2. Dari persamaan
regresi regresi linier sederhana tersebut terlihat jika motivasi berprestasi meningkat
satu satuan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta akan meningkat 0,688 satuan
c. Regresi Y, X1 dan X2 (ganda) diperoleh nilai Ŷ = 10,539 + 0,446X1 + 0,437X2. Dari
persamaan regresi tersebut terlihat bahwa jika intelegensi meningkat satu satuan maka
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta
akan meningkat sebesar 0,446 satuan atau motivasi berprestasi meningkat satu satuan
maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika akan meningkat sebesar 0,437
satuan.3. Uji Hipotesis Korelasi (Uji Signifikansi Korelasi-Hubungan)
a. Uji Hipotesis Korelasi Y dan X1.
Karena t hitung > t tabel atau 5,786 > 1,701 dan menunjukkan probabilitas signifikansi
0,000 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan positi f yang
signifikan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika
penguji an uji di Sekolah Tinggi I lmu Pelayaran Jakarta.
b. Uji Hipotesis Korelasi Y dan X2.
Berdasarkan hal tersebut bahwa t hitung > t tabel atau 5,094 > 1,701 dan menunjukkan
probabilitas signifikansi 0,011 < 0,05 maka Ho ditolak dan H2 diterima artinya ada
hubungan positi f yang signi f ikan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik
taruna Jurusan Nautika di Sekolah Ti nggi I lmu Pelayaran Jakarta.
c. Uji Hipotesis Korelasi Y, X1 dan X2 (ganda).
Berdasarkan hal tersebut bahwa F hitung > F tabel atau 30,598 > 3,354 maka Ho ditolak
dan H3 diter ima arti nya secara berganda ada hubungan positif yang signif ikan
intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi I lmu Pelayaran Jakarta.
4. Uji Hipotesis Regresi (Uji Signifikasi Regresi – Pengaruh)
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 23/27
23
a. Uji Hipotesis Regresi X1 terhadap Y. Menunjukkan ada pengaruh positif dan
signifikan intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah
Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian diterima.
b. Uji Hipotesis Regresi X2 terhadap Y. Menunjukkan ada pengaruh positif dan
signifikan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian diterimac. Uji Hipotesis Regresi X1 dan X2 terhadap Y (ganda). Menunjukkan ada pengaruh
positif dan signifikan intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik
taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian
hipotesis penelitian diterima.
5. Koefisien Determinasi
a. Koefisien Determinasi Y dan X1. Besarnya konstribusi (sumbangan) dari variabel
intelegensi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta sebesar 54,5% sedangkan sisanya 45,5% merupakan pengaruh
faktor lain.
b. Koefisien Determinasi Y dan X2. Besarnya konstribusi (sumbangan) dari variabel
motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah
Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 48,1% sedangkan sisanya 51,9% merupakan
pengaruh faktor lain
c. Koefisien Determinasi Y, X1 dan X2 (ganda). Besarnya konstribusi (sumbangan) dari
variabel intelegensi dan motivasi berprestasi dengan prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta sebesar 69,4% sedangkan sisanya
30,6% disebabkan oleh faktor-faktor lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Dari keterangan di atas dapat diinterpretasikan kondisi dalam periode yang diteliti
bahwa intelegensi dan motivasi berprestasi mempunyai hubungan positif yang signifikansecara sederhana maupun bersama-sama dengan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di
Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 24/27
24
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pengujian atas tiga hipotesis penelitian yang diajukan terbukti bahwa
variabel intelegensi (X1) dan variabel motivasi berprestasi (X2) baik secara sederhanamaupun bersama-sama mempunyai hubungan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta. Secara lengkapnya kesimpulan ini dapat
dijabarkan sebagai berikut :
1. Variabel intelegensi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, semakin
tinggi intelegensi yang diberikan maka akan semakin tinggi prestasi akademik taruna
Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis
penelitian H1 diterima.
2. Variabel Motivasi berprestasi mempunyai hubungan positif dan signifikan terhadap
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta.
Bahwa semakin berjenjang dan efektif motivasi berprestasi yang diberikan maka akan
semakin tinggi prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta, dengan demikian hipotesis penelitian H2 diterima.
3. Variabel intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama hubungan positif dan
signifikan terhadap prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi Ilmu
Pelayaran Jakarta. Bahwa apabila intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-
sama ditingkatkan maka prestasi akademik taruna Jurusan Nautika di Sekolah Tinggi
Ilmu Pelayaran Jakarta akan meningkat, dengan demikian hipotesis penelitian H3
diterima.
B. Implikasi.
Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika adalah merupakan salah satu factor
dominan untuk keberhasilan suatu unit organisasi pelayanan. Dimana tinggi rendahnya suatu
tingkat prestasi akademik taruna Jurusan Nautika sangat dipengaruhi oleh imbalan ataupun
intelegensi yang diterima dan juga motivasi berprestasi yang diberikan. Hal ini terbukti dari
kesimpulan hasil penelitian seperti yang diuraikan di atas, menunjukkan bahwa intelegensi
dan motivasi berprestasi mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika. Oleh karena itu implikasi terhadap Sekolah Tinggi IlmuPelayaran Jakarta harus senantiasa memperhatikan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan
kemampuan baik yang berupa kemampuan secara langsung maupun tidak langsung serta
program-program pelayanan yang berorientasi kepada konsumen harus ditanamkan.
Beberapa upaya yang perlu dilakukan antara lain adalah sebagai berikut :
1. Upaya Meningkatkan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika Melalui Intelegensi
Unsur kebijakan intelegensi mempunyai korelasi positif terhadap peningkatan prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika, karena dengan Kemampuan diharapkan dapat
mengembangkan prestasi akademik taruna Jurusan Nautika secara professional,
meningkatkan keterampilan, menambah kepercayaan diri, menambah rasa tanggung
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 25/27
25
jawab, menambah perasaan kepemilikan, serta menambah sikap mental yang handal dan
mandiri yang dapat diaplikasikan dalam setiap pekerjaan. Untuk itu pendekatan
pembelajaran harus lebih menitik beratkan pada praktik, studi kasus, simulasi serta
banyak difokuskan pada latihan-latihan studi kasus dan teknologi, serta melakukan
pendekatan secara human relation. Dengan bantuan metode tersebut peserta dipaksa
belajar berbicara, bertukar pikiran dan ikut merasakan dan memecahkan masalah yangada pabila ada prestasi dimungkinkan untuk diberikan promosi.
2. Upaya Meningkatkan Prestasi akademik taruna Jurusan Nautika Melalui Motivasi
berprestasi
Kebijakan motivasi berprestasi secara langsung mempunyai potensi untuk dikembangkan
menjadi salah satu faktor dominan dalam rangka menggerakan prestasi akademik taruna
Jurusan Nautika. Bertitik tolak kepada teori kebutuhan menurut Maslow yaitu kebijakan
motivasi berprestasi yang memenuhi kriteria persyaratan standar merupakan kebutuhan
pegawai mendapatkan kepuasan tersendiri faktor ini merupakan faktor yang perlu
dipertimbangkan oleh setiap organisasi pelayanan pengujian dalam rangka peningkatan
prestasi akademik taruna Jurusan Nautika. Karena prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika sangat ditentukan oleh output yaitu intelegensi dan motivasi berprestasi
memenuhi persyaratan merupakan kebutuhan dasar (basic needs), karena motivasi
berprestasi merupakan menjadi sebab timbulnya prestasi akademik taruna Jurusan
Nautika.
C. Saran
Dari hasil pembahasan penelitian, kesimpulan dan implikasi penelitian seperti yang
telah diuraikan di atas, maka disarankan sebagai berikut :
1. Intelegensi merupakan salah satu kebutuhan dasar organisasi dalam hal prestasiakademik taruna Jurusan Nautika yang perlu di tingkatkan kualitasnya agar prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika, maka disarankan agar pimpinan yang berwenang
dalam masalah pengembangan karier senantiasa mengembangkan metode mengajar.
Meningkatkan passing grade kelulusan potensi akademik pada proses penerimaan calon
taruna.
2. Motivasi berprestasi taruna untuk mencapai prestasi akademik yang baik melalui
dukungan dosen pada saat proses belajar mengajar dan senantiasa menambah kegiatan
softskill taruna seperti yang telah dilaksanakan oleh unit psikologi saat ini.
3. Intelegensi dan motivasi berprestasi secara bersama-sama dengan prestasi akademik
taruna Jurusan Nautika harus diperhatikan oleh tingkat manajemen agar prestasi
akademik taruna Jurusan Nautika dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, 2004, Psikologi Sosial . Rineka Cipta Jakarta
Algifari, 2007, Analisis Regresi, Teori, Kasus & Solusi. BPFE UGM, Yogyakarta
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 26/27
26
Alhadza, 2003, engaruh Motivasi berprestasi dan Perilaku Komunikasi Antarpribadi terhadap
Efektivitas Kepemimpinan Kepala Sekolah (Survei Terhadap Kepala SLTP di Provinsi
Sulawesi Tenggara).http://www.depdiknas.go.id/jurnal/40/Pengaruh%20Motivasi
berprestasi%20Berprestasi%20dan%20Perilaku.htm. Diakses tanggal 28 Juni 2007
Arief Prastito, 2005, Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistika dan Rancangan Percobaan
dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Arikunto, 2000, Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta
Atkinson, 2006, Pengantar Psikologi (11th ed ). Jakarta: Interaksara
Azwar, 2002, Penyusunan Skala Psikologi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Azwar, 2004, Penyusunan Skala Psikologi, Edisi Revisi, Yogyakarta, Pustaka Pelajar
Basuki, 2005, Metode Numerik dan Algoritma Komputasi. Yogyakarta: ANDI.
Beck, 2000, Motivation Theories and Principles. New Jersey: Prentice-Hall Inc
Campbel dan Dickinson dalam Anonim myschoolnet, 2006 :4
Djamarah, 2002, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif , Jakarta : Rineka Cipta
Djiwandono, 2002, Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Gramedia
Dwi Priyatno, 2008, Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution), Jakarta:
MediaKom
Eastwood, 2003, Psychology of Adjustment: 2nd edt Engelwood Cliff: Prentice-Hall Inc
Gagne, 2005, principles ot instructional design . second model pembelajaran dalam
pembelajaran
Greenberg, 2000, Beliavior in Organization. New Jersey 1 Prentice Hall Internationaline
Harjo & Badjuri, 2002, Pengaruh Motivasi berprestasi Berprestasi dan cara Belajar terhadap
Prestasi belajar siswa Sekolah Dasar di Semarang . UPBJJ UT Semarang
Hasibuan, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Penerbit PT. Bumi Aksara
Hawadi, 2003, Perspektif psikologis program ... Columbus: Merril Publishing Company
Hernowo, 2006, Menjadi Guru yang Mau dan Mampu Mengajar secara Menyenangkan.
Bandung: Mizan Learning Center (MLC
Hesse, 2005, Siddharta. Jakarta: Penerbit Jejak, 2007
Lasse, 2006, Keselamatan Pelayaran di Lingkungan Teritorial Pelabuhan, Penerbit Nika,
Jakarta
Luthans, 2008, Perilaku Organisasi Edisi 10, Penerbit Andi, Yogyakarta
Moekijat, 2007, Pembangunan Organisasi. Bandung:CV. Remaja Karya
Morgan, 2006, Clinical Anesthesiology, Edisi 4, McGraw-Hill: New York 2
Nafisah, 2001, Implementasi Creative Learning Pada Pembelajaran PAI Di Sekolah Kreatif SD
Muhammadiyah 20 Surabaya, Skripsi (Surabaya: Perpustakaan IAIN Sunan Ampel)
7/18/2019 Hubungan Antara Intelegensi Dan Motivasi Berprestasi Terhadap Prestasi Akademik
http://slidepdf.com/reader/full/hubungan-antara-intelegensi-dan-motivasi-berprestasi-terhadap-prestasi-akademik 27/27
Nasrun, 2000, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama
Nurgiyantoro, Gunawan dan Marzuki, 2002, Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial,
Gajah Mada University Press, Yokyakart
Pakdesota, 2008:19, Jurnal “Motivasi berprestasi dalam Pembelajaran”.
Purwanto, 2000, Kualitas Total dalam Pendidikan, Makalah yang diajukan di STAIN SurakartaQohar, 2000, Prestasi Belajar Akademik . Dapat dibuka Pada Situs
http://www.prestasi+akademik_/belajarnews/235/saq8/html
Reber, 2005, The penguin dictionary of psychology. USA. Penguin books Ltd
Reksohadiprojo dan Handoko, 2005, Organisasi Perusahaan BPFE-. Yoyakarta, Yogyakarta
Riduwan, 2005, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bandung : CV Alfabeta
Robbins dan Coulter, 2009, Manajemen, Edisi Kedelapan, Penerbit PT Gramedia
Robbins, 2008, Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Jakarta: PT Indeks Kelompok GramediRola, 2006, Hubungan Konsep Diri dengan Motivasi berprestasi Berprestasi pada Remaja
(Makalah Ilmiah). Sumatera Utara: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
Segal, 2007, Management, Jakarta
Semiawan, 2004, Belajar dan Pembelajaran Prasekolah dan Sekolah Dasar . Jakarta: PT
Macanan Jaya Cemerlang
Setiawan, 2006, Meningkatkan Kualitas. Jakarta: AgroMedia Pustaka
Siagian, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
Sianturi, 2005, Analsisis Penerapan Economic Value Added (EVA) Jakarta
Singarimbun, 2005, Metode Penelitian Survai, PL3ES, Jakarta
Slameto, 2005, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Bandung: Rinaksara
Sobur, 2006, Psikologi Umum, Bandung: Pustaka Setia
Soemanto, 2006, Psikologi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Soeprapto
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.
Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung
Suhalis, 2005, Metode Penelitian Sosial. Mawar Gempita. Jakarta
Supranto, 2001, Statistik Teori dan Aplikasi. Edisi ke – 6, Jakarta
Suryabrata, 2006, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawai Press
Thoha, 2007, Perilaku Organisasi : Konsep Dasar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Fisipol UGM
Triluqman BS, 2007, Metode Penelitian, Jakarta
Tulus Tu’u, 2004, Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan,Malang: UMM Press
Winkel, 2004, Psikologi Pengajaran, Jakarta: PT Grasindo