hubungan antara dukungan sosial rekan kerja …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. naskah...

14
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA SURAKARTA Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh: INTAN OKTAVIA F.100100191 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: hoangtuyen

Post on 09-Mar-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA

DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA

SURAKARTA

Naskah Publikasi

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan oleh:

INTAN OKTAVIA

F.100100191

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

ii

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA DENGAN

STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Diajukan Oleh:

INTAN OKTAVIA

F 100 100 191

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres
Page 4: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres
Page 5: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA

DENGAN STRES KERJA PADA ANGGOTA POLISI DI POLRESTA

SURAKARTA

Intan Oktavia

Partini

[email protected]

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta

Aparat kepolisian sebagai abdi negara harus menjunjung tinggi, nilai-nilai

kemanusiaan dan menjadi contoh masyarakat. Tidak demikian dengan kenyataan

yang terjadi di lapangan. Beberapa kasus kriminal yang pernah dilakukan oleh

oknum polisi seperti kasus pelecehan seksual dan bunuh diri, oknum anggota

polisi bunuh diri menggunakan senjata yang dimilikinya. Fenomena tersebut

merupakan lembaran hitam kepolisian yang bertolak belakang dengan tugas yang

dipikul. Tantangan dan tekanan yang dihadapi seorang polisi dalam melaksanakan

tugas pekerjaannya dapat memicu timbulnya stres. Dukungan rekan kerja sangat

efektif dalam menangani berbagai macam masalah stres yang dialami polisi dalam

pekerjaannya seperti kelekatan antar kelompok, kepercayaan antar pribadi dan

rasa senang dengan atasan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan sosial

rekan kerja dengan stres kerja pada anggota polisi di Polresta Surakarta. Hipotesis

yang diajukan yaitu ada hubungan negatif antara dukungan sosial rekan kerja

dengan stres kerja pada anggota polisi.

Sampel dalam penelitian ini adalah anggota polisi di Polresta Surakarta

sebanyak 120 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah quota sampling. Metode pengumpulan data menggunakan

angket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala

stres kerja. Metode analisis data menggunakan teknik analisis product moment.

Tingkat dukungan sosial rekan kerja pada subjek tergolong sedang, dan

tingkat stres kerja polisi di Polresta Surakarta tergolong sedang. Peranan atau

sumbangan efektif (SE) variabel dukungan sosial rekan kerja dengan stres kerja

pada anggota polisi sebesar 10,3%.

Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang sangat

signifikan antara dukungan sosial rekan kerja dengan stres kerja pada anggota

polisi dipolresta surakarta. Semakin tinggi dukungan sosial rekan kerja maka

semakin rendah stres kerja dan sebaliknya semakin rendah dukungan sosial rekan

kerja maka semakin tinggi stres kerja anggota polisi. Dengan adanya dukungan

sosial dapat membantu individu dalam menghadapi dan menanggulangi suatu

penyebab terjadinya stres kerja

Kata Kunci: Dukungan Sosial, Stres Kerja

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

1

PENGANTAR

Polisi adalah suatu perantara

umum sipil yang mengatur tata tertib

dan hukum. Aparat kepolisian se-

bagai abdi negara harus menjunjung

tinggi, nilai-nilai kemanusiaan dan

menjadi contoh masyarakat. Seperti

yang tercantum dalam sumpah dan

janji anggota Polri. Hal tersebut

tertuang dalam pembukaan kode etik

profesi anggota Polri.

Menurut undang-undang

kepolisian No. 2 Th.2002 pasal 2.

Fungsi kepolisian adalah salah satu

fungsi pemerintahan negara di

bidang pemeliharaan keamanan dan

ketertiban masyarakat, penegakan

hukum, perlindungan, pengayoman,

dan pelayanan kepada masyarakat.

Kepolisian Republik Indonesia juga

mempunyai fungsi kamtibnas yaitu

menjaga keamanan dan ketertiban

masyarakat. Dalam pasal 1 ayat 5

undang-undang kepolisian No.2

Th.2002, Keamanan dan ketertiban

masyarakat adalah suatu kondisi

dinamis masyarakat sebagai salah

satu prasyarat terselenggaranya

proses pembangunan nasional dalam

rangka tercapainya tujuan nasional

yang ditandai oleh terjaminnya

keamanan, ketertiban, dan tegaknya

hukum, serta terbinanya ke-

tenteraman, yang mengandung ke-

mampuan membina serta mengem-

bangkan potensi dan kekuatan

masyarakat dalam menangkal,

mencegah, dan menanggulangi

segala bentuk pelanggaran hukum

dan bentuk-bentuk gangguan lainnya

yang dapat meresahkan masyarakat

(http://m.hukumonline.com/).

Tidak demikian dengan kenyataan

yang terjadi di lapangan. Selama

tahun 2013 terdapat beberapa kasus

kriminal yang dilakukan oleh oknum

polisi di antaranya adalah beberapa

kasus pelecehan seksualdan bunuh

diri, tercatat beberapa oknum

anggota polisi bunuh diri meng-

gunakan senjata yang dimilikinya.

Kasus lain, yang menyita perhatian

masyarakat adalah keterlibatan

anggota polisi dalam peredaran

perdagangan narkotika dan kejadian

polisi menembak anggota polisi

lainnya belakangan ini marak terjadi.

Hal tersebut di karenakan bawahan

yang tersinggung dengan teguran

dari atasan saat bertugas. Disamping

itu terdapat pula sesama angota polisi

yang terlibat baku tembak karena

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

2

salah paham. Kebanyakan

oknum anggota polri yang

melakukan tindakan ini adalah

mereka yang rata-rata berpangkat

dan bergaji rendah. Tekanan kerja

yang tinggi mempengaruhi aparat

kepolisian di level bawah dan

menengah rentan mengalami stres

(http://daerah.sindonews .com).

Fenomena tersebut meru-

pakan lembaran hitam kepolisian

yang bertolak belakang dengan tugas

yang dipikul. Kondisi stres yang

berlarut-larut pada polisi kerap

menimbulkan dua hal. Pertama,

pengambilan keputusan buruk pada

individu, dibuktikan dengan adanya

fenomena bunuh diripada anggota

polisi meningkat. Kedua, individu

menjadi mudah marah dan ter-

singgung sehingga tidak mampu

untuk berpikir jernih, termasuk

kepada rekannya atau atasannya.

Hasil survei mengungkap

informasi mengenai faktor stresor

yang dialami oleh polisi. Beban kerja

merupakan penyebab stres terbesar

pada anggota polisi dengan

prosentase 26,08%, kedua adalah

konflik dengan rekan kerja dan

atasan dengan prosentase 20,65%,

penyebab stres kerja yang ketiga

yaitu shift kerja dengan prosentase

18,47%, kemudian gaya kepe-

mimpinan dengan prosentase

16,30%.

Hubungan sosial seperti

kelekatan antar kelompok, keper-

cayaan antar pribadi dan rasa senang

dengan atasan, berhubungan dengan

penurunan dari stres pekerjaan dan

kesehatan yang lebih baik. Hubungan

yang baik antar anggota dari satu

kelompok kerja dianggap sebagai

faktor utama dalam kesehatan

individu dan organisasi (Argyris,

Cooper, dalam Ashar, 2001)

Dukungan sosial bisa datang dari

dalam organisasi polisi atau dari

sumber eksternal seperti teman dan

keluarga. Bagaimanapun juga ada

bermacam-macam pandangan ten-

tang pentingnya peran dukungan

sosial bagi stres polisi. Sebagai

contoh, Kirkcaldy dkk (dalam

Anderson, 2002) menemukan bahwa

petugas polisi terbukti cenderung

lebih mengandalkan dukungan sosial

dalam pemecahan masalah mereka.

Sementara secara intuitif orang

berfikir bahwa meningkatkan

dukungan sosial sangat penting

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

3

dalam menurunkan stres.

Coyne dan Downey (dalam

Anderson, 2002) mengatakan bahwa

hal itu bukan permasalahannya,

peran dukungan sosial dalam

mengurangi hal-hal penyebab stres

ditentukan oleh kondisi stres dimana

seseorang bekerja. Brown dan

Grover (dalam Anderson, 2002)

mengatakan bahwa peran dukungan

sosial berbeda-beda, tergantung

tinggi atau rendahnya tingkat stres

yang dialami dan jenis kelamin.

Bagi petugas polisi tidak ada

orang lain, selain rekan kerja yang

siap membantu dalam memahami

tekanan yang dialami dari pekerjaan.

Dukungan rekan kerja sangat efektif

dalam menangani berbagai macam

masalah stres yang dialami polisi

dalam pekerjaannya. Faktor utama

yang penting bagi petugas kepolisian

untuk mengurangi stres kerja adalah

ketergantungan kepada kelompok

pendukung atau rekan kerja yang

dapat diandalkan. Dengan harapan

rekan kerja mampu memberikan

nasihat dan jalan keluar. Seorang

polisi juga harus tetap berhati–hati

akan kemungkinan yang mengancam

kesalamatan diri mereka sendiri

sehingga mereka juga harus tetap

mengontrol emosi mereka sekalipun

pada kondisi di bawah tekanan

(Waters, 2007).

Menurut Winuubst, dkk (dalam

Darmasaputra, 2013) dukungan

sosial lebih cenderung dianggap

sebagai kognisi individual yang

berawal dari segi gejala lingkungan

yang obyektif dan dukungan sosial

merupakan persepsi perseorangan

terhadap dukungan potensial atau

sebagai perceived helpfulness and

supportivenes. Dukungan sosial me-

nurut Corsini (dalam Darmasaputra,

2013) adalah keuntungan yang

didapat individu melalui hubungan

dengan orang lain. Individu yang

mempunyai hubungan dekat dengan

orang lain seperti keluarga atau

teman akan meningkatkan kemam-

puannya dalam dalam mengelola

masalah-masalah yang dihadapi

setiap hari. Lingkungan kerja

merupakan salah satu penyebab dari

keberhasilan dalam me-laksanakan

suatu pekerjaan tetapi juga dapat

menyebabkan suatu kegagalan dalam

pelaksanaan suatu pekerjaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka

muncul permasalahan yaitu

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

4

“Apakah ada hubungan

antara dukungan sosial rekan kerja

dengan stres kerja pada anggota

polisi?”. Sehingga dari permasalahan

tersebut penulis ingin memahami

lebih lanjut melalui penelitian

mengenai “Hubungan antara

dukungan sosial rekan kerja dengan

stres kerja pada anggota polisi”.

METODE

Sampel dalam penelitian ini

adalah anggota polisi di Polresta

Surakarta sebanyak 120 responden.

Metode pengumpulan data meng-

gunakan angket dengan alat ukur

skala yaitu skala dukungan sosial

rekan kerja dan skala stres kerja.

Teknik pengambilan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini

adalah quota sampling. Metode

analisis data menggunakan teknik

analisis product moment.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari hasil analisis data dapat

diketahui bahwa ada hubungan

negatif yang signifikan antara

dukungan sosial rekan kerja denfan

stres kerja pada anggota polisi di

Polresta Surakarta, dengan nilai

korelasi (r) sebesar -0,322; p = 0,000

(p <0,01). Artinya bahwa semakin

tinggi dukungan sosial rekan kerja

maka semakin rendah stres kerja dan

sebaliknya semakin rendah dukungan

sosial rekan kerja maka semakin

tinggi stres kerja anggota polisi.

Terbuktinya hipotesis yang diajukan

sejalan dengan teori yang

dikemukakan oleh Cohen dan Wills

(Wibowo, 2004), bahwa fungsi dari

dukungan sosial yaitu untuk mem-

bantu individu dalam menghadapi

dan menanggulangi suatu penyebab

terjadinya stres kerja. Selainitu

Collins (2007) jugamenjelaskan

bahwa dukungan sosial merupakan

salah satu strategi penting dalam

menghadapi tuntutan stres. Salah

satunya yaitu mencari dukungan

untuk alasan instrumental, yaitu

berupa mencari saran praktis,

bantuan atau informasi yang

merupakan bagian dari masalah dan

mencari dukungan untuk alasan

emosional, seperti mendapatkan

dukungan moral, simpati atau

pemahaman yang merupakan bagian

dari emosi yang fokus dalam

mengatasi stres. Oleh karena itu, hal

seperti ini menunjukkan bahwa

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

5

dukungan sosial rekan kerja

memang sangat penting untuk

diperhatikan oleh pihak instansi yang

bersangkutan karena dengan adanya

dukungan sosial rekan kerja tersebut

dapat membuat anggota polisi

merasakan dorongan dan perhatian

yang diberikan oleh lingkungan

tempat mereka bekerja, sehingga

dapat menekan timbulnya stres kerja.

Bila dukungan sosial dari rekan kerja

yang diterima anggota polisi tinggi

maka stres kerja yang terjadi akan

rendah, begitu juga sebaliknya jika

dukungan sosial dari rekan kerja

rendah maka stres kerjanya akan

tinggi.

Hal ini sejalan dengan teori

yang dikemukakan oleh Manuba

(2005), yang menyatakankan bahwa

stres yang berkaitan dengan

pekerjaan, salah satunya disebabkan

oleh kurangnya dukungan sosial dari

menajemen dan rekan kerja,

sehingga dalam hal ini dukungan

sosial dalam kenyataannya meme-

gang peran penting dalam interkasi

seseorang dengan orang lain untuk

mengurangi terjadinya stres kerja

dilingkungan pekerjaan. Ganster,

Fusilier, dan Mayes (1986)

menjelaskan bahwa dukungan sosial

rekan kerja berhubungan secara

langsung dengan integrasi seseorang

pada lingkungan sosial di tempat

kerjanya. Rekan kerja yang

mendukung akan menciptakan situasi

tolong menolong, bersahabat dan

bekerja sama untuk menciptakan

lingkungan kerja yang menye-

nangkan serta menimbulkan kepu-

asan dalam bekerja. Sehingga dengan

adanya dukungan sosial rekan kerja

akan meminimalisir atau mengurangi

terjadinya stres kerja (Hadipranata,

1999).

Berdasarkan uraian diatas maka

hasilnya dapat dicocokan dengan

hasil penelitian yang dilakukan di

Polresta Surakarta. Yakni diketahui

variabel dukungan sosial rekan kerja

mempunyai rerata empirik (RE)

sebesar 45,266 dan rerata hipotetik

(RH) sebesar 47,5 yang berarti

dukungan sosial rekan kerja pada

subjek tergolong sedang. Kondisi ini

dapat diinterpretasikan bahwa subjek

penelitian pada dasarnya memilki

sikap yang terbentuk dari aspek

dukungan sosial seperti yang

dikemukakan oleh Hause (Smet,

1994) yaitu aspek

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

6

emosional yang melibatkan

kekuatan jasmani dan keinginan

untuk percaya pada orang lain

sehingga individu yang bersangkutan

menjadi yakin bahwa orang lain

tersebut mampu memberikan cinta

dan kasih sayang kepadanya,

selanjutnya aspek Instrumental yang

meliputi penye-diaan sarana untuk

mempermudah atau menolong orang

lain, aspek informatif yang berupa

pemberian informasi untuk

mengatasi masalah pribadi seperti

pemberian nasihat, dan pengarahan

yang dibutuhkan oleh individu yang

bersangkutan, dan aspek penilaian

yang terdiri dari dukungan peran

sosial yang meliputi umpan balik,

perbandingan sosial dan afirmasi

atau persetujuan.

Variabel stres kerja diketahui

memiliki rerata empirik (RE) sebesar

68,225 dan rerata hipotetik (RH)

sebesar 70 yang berarti stres kerja

subjek tergolong sedang. Kondisi ini

dapat diinterpretasikan bahwa stres

kerja yang sedang dikrenakan subjek

mengalami suatu keadaan atau

kondisi ketegangan baik fisik

maupun psikologis, yang mempe-

ngaruhi emosi, intelektual, dan

interpersonal individu dalam

pekerjaannya (Lenny dkk, 2006).

Berdasarkan kategorisasi skala

dukungan sosial rekan kerja

diketahui bahwa terdapat 0,83% (1

orang) tergolong sangat tinggi,

3,33% (4 orang) tergolong tinggi,

40,83% (49 orang) tergolong sedang,

33,33% (40 orang) tergolong rendah

dan 21,67% (26 orang) tergolong

sangat rendah. Jumlah dan prosen-

tase terbanyak menempati kategori

sedang dukungan sosilal rekan

kerjanya.

Hal ini dapat diartikan rekan

kerja yang mendukung menciptakan

situasi tolong menolong, bersahabat

dan bekerja sama yang akan mencip-

takan lingkungan kerja yang menye-

nangkan serta menimbulkan kepu-

asan dalam bekerja (Hadipranata,

1999).

Dapat Dilihat Pada Grafik

Dibawah ini

0,0

10,0

20,0

30,0

40,0

50,0

Sangat

Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi

21,67

33.3

40,83

3,33 0,83

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

7

Berdasarkan kategorisasi skala

stres kerja diketahui bahwa terdapat

0,83% (1 orang) tergolong sangat

tinggi, 15% (18 orang) tergolong

tinggi, 63,33%(76 orang) tergolong

sedang, 18,33% (22 orang) tergolong

rendah dan 2,5% (3 orang) tergolong

sangat rendah. Jumlah prosentase

terbanyak menempati kategori

sedang setres kerjanya. Subjek dalam

kategori ini dapat di artikan bahwa

stres kerja tentunya merupakan

perilaku negatif, namun sebagian

subjek ternyata mampu mengalola

atau mengatasi stres kerja tersebut

sehingga setres kerja yang dialami

berada pada kategorisasi sedang.

Dapat Dilihat Pada Grafik

Dibawah Ini

Sumbangan efektif (SE)

variabel dukungan sosial rekan kerja

terhadap stres kerja sebesar 10,3 %

ditunjukkan oleh koefisien deter-

minan (r²) sebesar 0,103. Berarti

masih terdapat 89,7 % faktor-faktor

lain yang mempengaruhi stres kerja

diluar variabel dukungan sosial rekan

kerja tersebut misalnya, gaya

kepemimpinan transformasional dan

beban kerja.

Hasil penelitian ini menun-

jukkan bahwa dukungan sosial rekan

kerja dengan segala aspek yang

terkandung didalamnya memang

memberikan kontribusi terhadap

stres kerja meskipun stres kerja tidak

hanya dipengaruhi oleh variabel

tersebut. Dalam hal ini, dukungan

sosial rekan kerja memilki kontribusi

yang positif terhadap stres kerja pada

anggota polisi di Polresta Surakarta,

sehingga semakin tinggi dukungan

sosial rekan kerja maka semakin

rendah stres kerjanya, sebaliknya

semakin rendah dukungan sosial

rekan kerja maka semakin tinggi

stres kerjanya. Sehingga hal ini

mencerminkan bahwa memilki

dukungan sosial rekan kerja menjadi

salah satu cara untuk dapat

mengatasi atau meminimalisir

terjadinya stres kerja.

Berdasarkan uraian diatas dapat

diambil kesimpulan bahwa dukungan

sosial rekan kerja dapat digunakan

sebagai prediktor stres

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

Sangat

Rendah

Rendah Sedang Tinggi Sangat

Tinggi

2,50

18,33

63,33

15,00

0,83

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

8

kerja pada anggota polisi di

Polresta Surakarta.

Dalam sebuah penelitian ten-

tunya terdapat kelemahan, adapun

kelemahan dalam penelitian ini

instrumen untuk mengumpulkan data

yaitu skala, dimana keterbatasan dari

peneliti menjadi kurang mendalam

mengungkap variabel–variabel yang

diukur. Penelitian hanya melihat dari

1 varibel sehingga kurang kompre-

hensif. Bagi peneliti lain yang akan

melakukan penelitian dengan tema

yang berkaitan dengan stres kerja,

dalam pengambilan data sebaiknya

menggunakan teknik yang lebih tepat

mengingat subjek penelitian sering

berbenturan dengan fungsi dan

tugasnya. Selain itu diharapkan

memperhatikan dan menambahkan

variabel lebih banyak dengan model-

model yang lebih memperlihatkan

realita sesungguhanya agar mampu

memperkirakan atau mendekati

kebenaran variabel apa yang

menyebankan stes keraja di Polresta

Surakarta.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Ada hubungan negatif yang

sangat signifikan antara du-

kungan sosial rekan kerja dengan

stres kerja pada anggota polisi si

Polresta Surakarta.

2. Tingkat dukungan sosial rekan

kerja pada subjek tergolong

sedang. Hal ini ditunjukkan oleh

rerata empirik sebesar 45,266

sedangkan rerata hipotetik

sebesar 47,5.

3. Tingkat stres kerja polisi di

Polresta Surakartater golong

sedang.

4. Peranan atau sumbangan efektif

(SE) variabel dukungan sosial

rekan kerja dengan stres kerja

pada anggota polisi sebesar

10,3%. Hal ini berarti masih

terdapat 89,7% variabel lain yang

dapat mempengaruhi stres kerja

diluar variabel dukungan sosial

rekan kerja.

Saran

Bagi Peneliti selanjutnya semoga

dari penelitian ini dapat bermanfaat,

masukan dan sebagai pengayaan atau

sumbangan teori bagi peneliti

selanjutnya, serta kekurangan yang

terdapat pada

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL REKAN KERJA …eprints.ums.ac.id/37892/21/02. Naskah Publikasi.pdfangket dengan alat ukur skala yaitu skala dukungan sosial rekan kerja dan skala stres

9

penelitian ini dapat dijadikan

pelajaran sehingga dapat diopti-

malkan pada penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Gregory S;Litzenberger,

Robin;Plecas, Darryl.

2002. Psychal Evidence

Of Police Officer Stress.

Vol 25. No. 2. Hal 406-

407.

Collins, Stewart. 2007. Statutory

Social Workers: Stres,

Job Satisfaction, Coping,

Sosial Support and

Individual Differencees.

British Journal of Social

Work. 38. Pg 1173-1193.

Darmasaputra Alan, Satiningsih.

2013. Hubungan Antara

Dukungan Sosial Teman

Kerja Dengan Kinerja

Pegawai Di Kantor

Kecamatan Jombang.

Vol. 01. No. 02. Hal 1-2.

Ganster, D. R., Fusilier, M. R., &

Mayes, B. T. 1986. Role

of social support in the

experient of stress at

work. Journal of Applied

Psychology, 69 (2), 102-

110.

Hadipranata, F. A. 1999. Mikeo

bukan MBO. Buletin

Psikologi, Tahun IV, No.

1, Agustus 1996, 1-5.

Lenny, Irma dan Bahar, Abu dan

Elfida, Diana. 2006.

Hubungan antara Beban

Kerja dengan Stres Kerja

pada Perawat di Rumah

Sakit Umum Daerah

Pekanbaru. Jurnal Psikologi. Vol. 2

No. 1 . Hal 11-18.

Manuaba, A. 2005. Ergonomi Dalam

Industri. Denpasar :

Universitas Udayana.

Mundar Sunyoto Ashar. 2001.

Psikologi Industri Dan

Organisasi. Jakarta:

Universitas indonesia.

Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan.

Jakarta: Grasindo

Gramedia.

Waters A.Judith, William Ussery.

2007. Police Stress:

History, Contributing

Factors, Symtoms, And

Interventions. An

international journal of

police strategies and

management.Vol. 30.

No. 2. Hal 176-180.