hubungan antara citra merek dan loyalitas merek s k...

101
i HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK PRODUK MINUMAN ENERGI EXTRA JOSS PADA KONSUMEN S k r i p s i Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh: Laksmi Ardhya Sari NIM: 039114105 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 13-Jul-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

i

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK

PRODUK MINUMAN ENERGI EXTRA JOSS PADA KONSUMEN

S k r i p s i

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh:

Laksmi Ardhya Sari

NIM: 039114105

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

ii

Page 3: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

iii

Page 4: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

iv

HALAMAN MOTTO 

 

Janganlah  hendaknya  kamu  kuatir  tentang  apapun  juga,  tetapi  nyatakanlah  

dalam segala hal keinginanmu  kepada Allah  dalam doa permohonan  dalam 

ucapan  syukur.  Damai  sejahtera  Allah,  yang  akan  melampaui    segala  akal, 

akan memelihara  hati dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6‐7). 

Page 5: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

v

Kupersembahkan karya ini teruntuk :

Tuhan Jesus dan Bapa disurga

Bapak dan Ibuku tercinta,

Tanda bakti dan cintaku

Kakak -kakakku tersayang,

Jalinan kasih yang tak kan pernah putus

Teman- teman Psi USD & Fa UGM

Yang mewarnai kehidupanku selama menempuh studi baik suka & duka

Teman-teman yang telah membantu dan memberiku semangat,

Terimakasih atas bantuan dan dukungan kalian

Almamaterku

Page 6: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

vi

Page 7: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

vii

HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK PRODUK MINUMAN ENERGI EXTRA JOSS

PADA KONSUMEN

Studi pada konsumen Extra Joss

Sanata Dharma University Yogyakarta Laksmi Ardhya Sari

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra merek dan loyalitas merek produk minuman energi Extra joss pada konsumen. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa ada hubungan yang positif antara citra merek dan loyalitas merek produk minuman energi Extra joss pada konsumen. Loyalitas merek berfungsi sebagai variabel tergantung dan citra merek sebagai variabel bebas. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 58 orang terdiri dari pria, pernah mengkonsumsi Extra Joss, dan sudah bekerja. Subjek diperoleh dengan menggunakan teknik purposive random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek dan skala citra merek. Jumlah aitem untuk skala loyalitas merek berjumlah 34 sedangkan untuk skala citra merek berjumlah 32. Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi sebagai pengukur validitas skala. Koefisien reliabilitas dari skala loyalitas merek 0.935, untuk skala citra merek 0.905. Hal ini menunjukkan bahwa reliabilitas kedua alat ukur ini tinggi karena angka koefisien reliabilitasnya mendekati 1. Hasil uji asumsi menyatakan bahwa sebaran data yang ada normal dan mempunyai korelasi linear. Teknik analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada hubungan positif signifikan antara citra merek dengan loyalitas merek produk minuman . Hal itu ditunjukkan dari nilai korelasi sebesar 0.313 dan probabilitas sebesar 0.008 (p < 0,01).

Kata kunci: Citra Merek, Loyalitas Merek, Purposive Random Sampling, Korelasi

Page 8: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

viii

CORRELATION BETWEEN BRAND IMAGE WITH BRAND LOYALITY

OF EXTRA JOSS PRODUCT AT CONSUMER

Study in Consumer Extra Joss Sanata Dharma University Yogyakarta

Laksmi Ardhya Sari

ABSTRACT

This research aims to know the about the correlation between brand image and brand

loyality of extra joss product at consumer. Research hypothesis was that there is a positif corellation between brand image and brand loyality of extra joss product at consumer. Brand loyality as dependent variable and brand image as independent variable. The whole research subject were 58 male, ever consumtion Extra Joss, and as a worker The subjects were determined by using purposive random sampling technique. Data gained in this research applies between brand image scale and brand loyality scale. Aitem for brand loyality scale were 34 mean while brand image scale for were 32.The value of reliability coefficient (α) for brand loyality scale was 0.935 and for brand image scale was 0.905. This value indicate that both measuring instrument has a high reliability because of the value of reliability coefficient (α) almost 1. The result of assumption test was a normal curve with linear corelation. Data analysis technique used to assess hypothesis in this research that processed by is the correlation technique Product Moment from Pearson. The result of data analysis showed that there is a significant positive correlation toward between brand image and brand loyality of extra joss product at consumer. It is indicated by the value of correlation which is 0,313 with probability which is 0,008 (p < 0,01).

Key word : Brand Image, Brand Loyality, Purposive Random Sampling,

Page 9: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

ix

Page 10: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus, Bapa dan Teman yang

terbaik yang selalu memberikan rahmat, berkat, kekuatan, perlindungan,

pembelajaran, pembentukan karakter dan membuka-bukakan jalan sehingga

skripsi ini dapat selesai dengan baik pada waktu yang terindah yang penulis alami.

Pada kesempatan yang teristimewa ini, penulis dengan kerendahan hati

hendak mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dr. Christina Siwi Handayani, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Ibu Sylvia Carolina MYM, S.Psi., M.Si., selaku Kaprodi Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Terimakasih Bu Silvi semua bantuan

yang telah Ibu berikan pada saya.

3. Bapak Minta Istono, S.Psi., M.Si., selaku dosen pembimbing skripsi. Terima

kasih banyak atas kesabaran bapak dan semua kebaikan Bapak yang sangat

luar biasa serta saran kepada saya sehingga skripsi ini dapat selesai dengan

baik.

4. P.Henrietta PDADS SPsi, MA, selaku dosen penguji. Terima kasih untuk

saran dan masukan serta waktu yang membuat kelulusan ini lebih bermakna.

5. P.Eddy Suhartanto, SPsi, M.Si, selaku dosen penguji. Terima kasih untuk

saran dan masukannya serta waktu yang membuat kelulusan ini lebih

bermakna.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xi

6. Ibu Agnes selaku pembimbing akademik yang membantu saya menjalani

masa-masa studi di Psikologi.

7. Seluruh Dosen dan karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma. Terima kasih Pak, Bu buat semangat yang luar biasa membagikan

ilmu dalam berbagai kesempatan.

Penulis

Laksmi Ardhya Sari

Page 12: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………..... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING .................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI…………………………… iii

HALAMAN MOTTO................ …………………………………..... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................ v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………….... vi

ABSTRAK INDONESIA…..………………………………………. vii

ABSTRACK INGGRIS...…………………………………………... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................... ix

KATA PENGANTAR ……………………………………………… x

DAFTAR ISI ……………………………………………………….. xii

DAFTAR TABEL ………………………………………………….. xv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….. xvi

BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………..…... 1

B. Rumusan Masalah ……………………………………….. 7

C. Tujuan Penelitian ………………………………….……... 7

D. Manfaat Penelitian …………………..…………….……... 7

BAB II. DASAR TEORI ………………………………………......... 8

A. Loyalitas Merek ……………………………..…………… 8

1. Pengertian Merek ..............………………………… 8

Page 13: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xiii

2. Pengertian loyalitas Merek.... .....……….….............. 11

3. Pembentukan Loyalitas Merek.................................. 13

4. Pengukuran Loyalitas Merek..................................... 15

5. Faktor –Faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Merek 20

B. Citra Merek……………................................................... 24

1. Pengertian Citra.......…….………………………... 24

2. Pengertian Citra Merek…………………………… 24

3. Fungsi Citra Merek.............……………................... 29

4. Aspek –aspek Citra Merek........................................ 30

C. Dinamika Hubungan Citra Merek dengan Loyalitas merek. 33

D. Hipotesis………………………………………………….. 35

BAB III. METODE PENELITIAN ………………………………..... 36

A. Jenis Penelitian …………………………………………... 36

B. Identifikasi Variabel Penelitian ………………………...... 36

C. Definisi Operasional.................................. ………………. 36

D. Subjek Penelitian …………………………..……………. 38

E. Alat Pengambilan Data …………………....................... . 39

F. Pertanggung-jawaban Mutu Alat Ukur ………... .............. 43

1. Validitas Alat Ukur ……………………………… . 43

2. Seleksi Aitem …………………………………...... 44

3. Uji Reliabilitas Alat Ukur……………………….... 49

G. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data................ 50

H. Analisis Data ………………………….......................... . 50

Page 14: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xiv

BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN ……….... 51

A. Pelaksanaan Penelitian …………………………………. 51

B. Deskripsi Subjek ………………..…............................... 50

C. Hasil penelitian………………………………................ 52

1. Deskripsi Data penelitian……………………….... 52

2. Uji Asumsi……………………………………...... 54

a.Uji Normalitas..................................................... 54

b. Uji Liniearitas....................................................... 55

D. Uji Hipotesis ………………………………………….... 55

E. Pembahasan...................................................................... 57

BAB V. PENUTUP ………………………………………………... 60

A. Kesimpulan …………………………………………….. 60

B. Saran ………………………………………………….... 60

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………... 61

LAMPIRAN ………………………………………………………. 65

.

Page 15: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala citra merek

Sebelum Uji Coba………………………………………… 40

Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas

Merek Sebelum Uji Coba…................................................... 41

Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Citra Merek........ 46

Tabel 4. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Citra

Merek………........................................................................ 47

Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas

Merek.................................................................................... 48

Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala

Loyalitas Merek Setelah Uji Coba …................................. 48

Tabel 7. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik.................. 52

Tabel. 8. Formula norma kategorisasi ………………….……...... 53

Tabel 9. Kategorisasi Citra Merek ………………………………. 54

Tabel 10. Kategorisasi Loyalitas Merek…………………….......... 54

Tabel 11. Hasil Uji Normalitas……………………........................ 55

Page 16: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Skala Citra Merek Sebelum Uji Coba............................ 65

Lampiran 2. Skala Citra Merek Sesudah Uji Coba……................... 69

.Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Sebelum Uji Coba……........... 71

Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek.………………………............... 74

Lampiran 5. Analisis Butir Skala Citra Merek …..……….............. 76

Lampiran 6. Realibilitas Skala Citra Merek Setelah Seleksi Aitem... 78

Lampiran 7. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek …………….... 79

Lampiran 8. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek Seleksi Aitem....... 81

Lampiran 9 .Uji Normalitas. …………………………………....... 82

Lampiran 10. Uji Linearitas. …………………………………….... 83

Lampiran 11. Deskripsi statistik ………………………………….. 84

Lampiran 12. Uji Hipotesis.............................................................. 85

Page 17: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Loyalitas konsumen secara umum dapat diartikan kesetiaan seseorang

atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen

terhadap merek sering diistilahkan sebagai loyalitas merek karena konsumen

akan selalu mengaitkan dirinya pada merek tertentu supaya mempermudah

mencari produk yang pernah dibelinya. Loyalitas merek dapat diartikan

sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada sebuah merek. Ukuran ini

mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seseorang

pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama jika pada merek

tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga ataupun atribut

lainnya (Durianto dkk, 2001).

Kesetiaan konsumen atau pelanggan terhadap merek suatu produk sangat

menentukan kelangsungan hidup perusahaan atau produsen. Adanya loyalitas

merek menunjukkan bahwa konsumen selalu menjadi pelanggan, yang

memiliki kekuatan dan sikap positif atas merek produk tersebut. Seorang

konsumen bersikap loyal, yaitu ketika mereka mengadakan pembelian ulang

terhadap suatu produk dari merek yang sama dan merasa yakin dengan apa

yang mereka beli. Dengan melakukan hal tersebut, konsumen mengurangi

kemungkinan untuk mencari produk lain (Usunier, 2000).

1

Page 18: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

2

Setiap perusahaan mendambakan loyalitas konsumen yang tinggi dan

dengan sekuat tenaga berusaha untuk mempertahankannya (Peter dan Olson,

1996). Engel dkk. (1994) mengatakan bahwa upaya mempertahankan

konsumen harus mendapat prioritas yang lebih besar dibandingkan upaya

mendapatkan konsumen baru. Diduga bahwa biaya rata-rata perusahaan dalam

menarik konsumen baru, enam kali lebih tinggi daripada mempertahankan

konsumen yang loyal (Peter dan Olson, 1996). Menjaga loyalitas menjadi

tantangan berat dari perusahaan pada saat sekarang ini. Tidak mudah memang

membangun dan mempertahankan loyalitas konsumen terhadap sebuah

produk (www. Bisnis Indonesia.co.id). Philip Kotler, tokoh pemasaran

modern, mengatakan, rata-rata perusahaan akan kehilangan setengah

pelanggannya dalam waktu kurang dari 5 tahun. Di lain pihak, perusahaan-

perusahaan dengan tingkat kesetiaan terhadap merek yang tinggi akan

kehilangan kurang dari 20% pelanggannya dalam 5 tahun. Hal ini menjadi

faktor penting untuk diteliti karena berhubungan dengan survivalitas

perusahaan (www.swa.co.id).

Loyalitas dapat dipengaruhi beberapa faktor, baik faktor dari dalam

maupun dari luar konsumen. Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999)

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi loyalitas antara lain adalah kepuasan

terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan membeli konsumen, identifikasi

sosial dan emosional, promosi, keterlibatan konsumen pada produk, keinginan

mencari keragaman dan sensitivitas harga. Selain itu, menurut Kotler dan

Keller (2006) citra atau image merek dipercaya menjadi faktor penting yang

Page 19: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

3

mempengaruhi kualitas yang dipersepsikan terhadap loyalitas konsumen.

Indrasmiyati (2006) menyatakan bahwa ada hubungan positif antara citra

merek dan loyalitas merek.

Citra atau image merek suatu produk yang ditawarkan merupakan salah

satu faktor yang mempengaruhi loyalitas konsumen terhadap suatu merek.

Citra sangat penting dalam kaitannya dengan loyalitas karena citra dapat

mempengaruhi persepsi konsumen tentang barang yang ditawarkan (Zethalm

dan Bitner, 1996). Loudon dan Bitta (1993) mengatakan seringkali konsumen

membeli suatu produk atau jasa bukan dari fasilitas yang diberikan, tetapi

lebih kepada citra merek itu sendiri. Citra merek mewakili persepsi

keseluruhan dari suatu merek dan terbentuk dari informasi mengenai merek

tersebut dan dari pengalaman sebelumnya. Citra sebuah merek menjadi

penting karena memiliki kaitan yang erat dengan sikap konsumennya.

Citra merek yang tepat akan menolong membangkitkan kesetiaan

konsumen terhadap merek tersebut dan kesediaan untuk membeli produk

tersebut dibandingkan dengan pilihan merek dari produk lain (Inderawati

dalam Indrasmiyati, 2006). Jadi perilaku konsumen untuk menggunakan

produk dari suatu merek ditentukan juga oleh citra dari merek itu sendiri.

Penilaian konsumen terhadap citra dari suatu merek produk atau jasa baik

(positif), akan disertai pula keinginan untuk melakukan pembelian atau

penggunaaan ulang dari produk atau jasa tersebut. Pada akhirnya akan

menimbulkan suatu sikap loyal dari konsumennya (Assael,1992).

Page 20: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

4

Penilaian positif konsumen terhadap citra suatu merek seharusnya akan

menimbulkan suatu sikap loyal dari konsumennya. Karena merek inilah yang

bisa dibilang menciptakan pasar. Extra Joss hadir ketika belum ada produk

minuman energi berbentuk sachet. Extra Joss memiliki citra merek yang

bagus, hal ini terbukti dari berbagai penghargaan yang diterima oleh Extra

Joss. Extra Joss mendapat perhargaan lewat Indonesia Best Brand Award

(IBBA), suatu organisasi penilaian merek di Indonesia sebagai Brand paling

popular untuk kategori minuman energi. Extra Joss lima kali berturut-turut

menduduki peringkat tertinggi sehingga berhak mendapatkan Golden Best

Brand Award. Selain itu, kuatnya citra merek Extra Joss juga bisa dilihat dari

ketertarikan Coca-Cola untuk melakukan co-branding dengan Extra Joss.

Loyalitas merek terhadap suatu produk sangat menentukan kelangsungan

hidup perusahaan atau produsen. Perilaku konsumen dalam melakukan

pembelian akan dipengaruhi oleh citra merek. Keseluruhan citra yang melekat

pada suatu merek akan dipertimbangkan oleh konsumen dalam menentukan

merek produk yang akan mereka beli. Penilaian positif konsumen terhadap

citra dari suatu merek produk, seharusnya akan disertai pula keinginan untuk

melakukan pembelian atau penggunaaan ulang dari produk atau jasa tersebut

yang pada akhirnya menimbulkan suatu sikap loyal dari konsumennya

(assael,1992).

Dari teori Kotler dan Keller (2006) dan Indrasmiyati (2006) menyatakan

bahwa citra merek sangat penting dalam kaitannya dengan loyalitas karena

citra dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang barang yang

Page 21: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

5

ditawarkan. Penilaian konsumen terhadap citra dari suatu merek produk atau

jasa baik (positif), akan disertai pula keinginan untuk melakukan pembelian

atau penggunaaan ulang dari produk. Namun, hal ini terkadang berbeda

dengan kenyataan atau fakta yang ada dilapangan. Citra merek yang bagus

belum tentu diimbangi dengan tingkat loyalitas konsumen yang tinggi.

Saat ini telah banyak penelitian-penelitian dan pendapat para ahli yang

mengkaji mengenai loyalitas konsumen. Sebagian besar penelitian dan

pendapat ahli berdasarkan pada pendekatan perilaku yaitu perilaku pembelian

ulang dan pola-pola pembelian. Dharmamesta dkk (1999) menyatakan bahwa

definisi dan pengukuran loyalitas yang sangat memuaskan adalah yang

dikemukakan oleh Dick dan Basu (1994) yang menciptakan model terintegrasi

dengan menggabungkan pendekatan kesikapan dan keprilakuan. Hal yang

sama juga dikemukakan oleh Julendar et al (1997) (dan Jacoby (dalam Engel

dan Blackwell, 1990) mengatakan bahwa loyalitas merek pada dasarnya terdiri

dari dua hal yaitu perilaku loyal dan sikap loyal. Penggabungan dua

pendekatan tersebut juga memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasikan

antesenden-antesenden loyalitas yang dapat dikelompokkan menjadi tiga,

yaitu kognitif, afektif, dan konatif. Kontribusi utama Dick dan Basu, jika

dibandingkan dengan konseptualisasi Mowen dan Minor, Oliver, terletak pada

penggunaan terminologi sikap (Dharmmesta, 1999). Sikap adalah merupakan

tingkat evaluasi konsumen terhadap suatu merek yang mendominasi merek

lainnya. Ukuran sikap menjadi prediktor patronase pengulangan yang lebih

kuat (Dick dan Basu, 1994 dalam Dharmamesta 1999). Hal ini juga didukung

Page 22: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

6

oleh Laroche, Hui dan Zhou (Dharmamesta 1999) yang mengemukakan

bahwa seseorang selalu melakukan perbandingan antara merek yang satu

dengan merek yang lain pada saat ia mengevaluasi merek tertentu atau pada

saat ia membentuk sikapnya terhadap merek.

Benar bahwa penelitian tentang loyalitas sudah sangat banyak, sebagian

besar yang ada menggunakan pendekatan perilaku. Dalam penelitian ini

peneliti tertarik untuk mengukur dengan pendekatan sikap dan perilaku.

Pemahaman loyalitas dalam penelitian ini dengan pendekatan kesikapan

menekankan pada komitmen psikologis terhadap merek dan pendekatan

perilaku menekankan pada perilaku pembelian ulang. Riset loyalitas

menekankan pada sikap dipandang penting dan bermanfaat karena sikaplah

yang akan mendorong perilaku tertentu (Lau dan lee dalam Dharmmesta,

1999), akan tetapi menurut (O Malley dalam Dharmmesta, 1999) menyatakan

bahwa ukuran kesikapan adalah prediktor yang lemah atas perilaku. Jadi

penggunaan satu pendekatan saja dalam memahami loyalitas mengandung

kelemahan-kelemahan. Sehingga perlu dua pendekatan untuk memahami

loyalitas merek, yaitu pendekatan sikap dan perilaku.

Berdasarkan uraian tersebut peneliti merasa tertarik untuk melihat hubungan

citra positif konsumen terhadap suatu merek akan berhubungan dengan

loyalitas merek pada konsumen.

Page 23: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

7

B. Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang permasalahan tersebut tersebut, penelitian

ini dimaksudkan untuk menguji : “ Apakah ada hubungan antara citra merek

dan loyalitas merek produk minuman energi Extra joss pada konsumen?”

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara citra

merek dan loyalitas merek produk minuman energi Extra joss pada konsumen

D. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini

diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pemahaman dan

sumbangan bagi ilmu psikologi industri, utamanya yang berkaitan tentang

citra merek dengan loyalitas konsumen.

2. Manfaat Praktis

Dalam penanaman loyalitas merek, perusahaan perlu

memperhatikan pembangunan citra merek.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Loyalitas Merek

1. Pengertian Merek

Merek menurut American Marketing Association didefinisikan

sebagai nama, istilah, simbol, desain, atau kombinasi hal-hal tersebut yang

ditujukan untuk mengidentifikasi barang dan jasa milik satu produsen dan

untuk membedakan dengan barang dan jasa milik satu produsen dan

pesaingnya. Dalam kamus bahasa Indonesia merek diartikan berupa nama,

istilah, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-

atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan

diferensiasi terhadap produk pesaing (Tjiptono, 1997). Merek adalah

segala sesuatu yang terlintas dalam benak konsumen ketika dia mendengar

nama perusahaan. Selain itu merek juga merupakan sesuatu yang berkaitan

dengan promise, acceptance, trust, dan hope (Soehadi, 2005).

Merek merupakan suatu nilai yang melekat dibenak konsumen

yang merupakan hasil usaha komunikasi pemasaran. Merek merupakan

gambaran mental konsumen yang terutama sekali untuk mempertahankan

produk (Hanna & Wozniak, 1999). Aaker (dalam Soehadi, 2005)

menyatakan bahwa merek adalah asset yang sangat berharga bagi

perusahaan. Merek yang kuat dapat meningkatkan produktivitas

pemasaran dan kemampuan perusahaan untuk meraih kesempatan tumbuh.

8

Page 25: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

9

Sebuah merek merupakan pemberian tanda yang unik oleh perusahaan.

Pearson (1996) menyatakan bahwa merek adalah kombinasi dari beberapa

features (apakah produk ini), keuntungan konsumen (apa keuntungan dan

keinginan yang ingin dipenuhi oleh produk tersebut), dan nilai (seperti apa

asosiasi konsumen dengan produk tersebut). Menurut Temporal dan Lee

(2001), merek memberikan suatu pilihan yang pasti kepada konsumen,

yakni suatu pengalaman terhadap merek akan menimbulkan pilihan pada

merek yang sama. Merek juga mampu mengurangi kebingungan pada

konsumen, karena pada saat merek dimunculkan, maka konsumen akan

cenderung memilih merek yang telah dikenal karena sudah mengetahui

kualitas dan layanan yang akan didapatkan dari merek tersebut. Merek

yang kuat adalah merek yang memiliki kualitas yang baik. Ketika

konsumen memilih suatu merek tertentu, maka konsumen akan

menyimpan di dalam ingatan bahwa merek tersebut mampu memberikan

apa yang konsumen harapkan dari merek tersebut. Mereka juga mampu

memberikan komponen emosional kepada konsumen. Hal ini

menyebabkan mengapa beberapa merek lebih dikenal dan disukai dari

merek yang lain. Merek yang kuat dibentuk dari kepercayaan. Artinya

bahwa konsumen tahu bahwa apa yang mereka beli akan sesuai dengan

harapan mereka.

Ada lima tingkatan pengertian merek menurut Kotler (2003),

yaitu:

a. Atribut, merek mengingatkan pada atribu-atribut tertentu

Page 26: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

10

b. Manfaat, konsumen tidak hanya membeli atribut yang terkandung

dalam merek, tetapi juga membeli manfaat. Atribut dikembangkan

menjadi manfaat fungsional atau emosional

c. Nilai, merek juga menyatakan nilai produsen

d. Budaya, merek juga mewakili tertentu

e. Pemakai, merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau

menggunakan produk tersebut

Merek digunakan untuk beberapa tujuan, yaitu :

a. Sebagai identitas, yang bermanfaat dalam diferensiasi atau membedakan

produk suatu perusahaan dengan produk pesaingnya. Ini akan

memudahkan konsumen untuk mengenalinya saat berbelanja maupun

saat melakukan pembelian ulang.

b. Alat promosi, yaitu sebagai daya tarik produk

c. Untuk membina citra, yaitu dengan memberikan keyakinan, jaminan

kualitas, serta prestise tertentu kepada konsumen

d. Untuk mengendalikan pasar

(Tjiptono, 1997)

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa merek

merupakan nama, istilah, simbol, desain, atribut, manfaat dan nilai yang

melekat dibenak konsumen atau tanda tertentu yang memberikan identitas

dan diferensiasi suatu produk dengan produk lain yang sejenis. Merek

sering digunakan oleh produsen sebagai identitas, alat promosi, untuk

membina citra dan mengendalikan pasar, sedangkan oleh konsumen merek

Page 27: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

11

digunakan sebagai bahan pertimbangan ketika akan membeli suatu

produk. Dengan adanya pengalaman terhadap merek maka akan

memudahkan konsumen untuk mencari dan menentukan pilihannya ketika

akan membeli suatu produk. Konsumen akan memilih produk dengan

merek yang telah dikenalnya karena biasanya dapat menjamin produknya

dan memberikan kualitas yang baik serta sesuai dengan harapan

konsumen.

2. Pengertian loyalitas merek

Dalam dunia pemasaran istilah loyalitas sering dibicarakan, akan

tetapi untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidaklah mudah. Pemasar

seringkali tertipu oleh perilaku konsumen yang kelihatannya loyal, tetapi

sebenarnya tidak loyal. Loyalitas konsumen terhadap merek sering

diistilahkan sebagai loyalitas merek karena konsumen akan selalu

mengaitkan dirinya pada merek tertentu supaya mempermudah mencari

produk yang pernah dibelinya. Merek dianggap menjadi obyek loyal

karena dianggap sebagai identitas produk yang mudah dikenali. Loyalitas

merek dapat diartikan sebagai ukuran keterkaitan pelanggan kepada

sebuah merek. Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin

tidaknya seseorang pelanggan beralih ke merek produk yang lain, terutama

jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut

harga ataupun atribut lainnya (Durianto dkk, 2001). Keberadaan loyalitas

ditunjukkkan ketika konsumen menolak pengaruh untuk berpindah

ketempat lain (Laaksonen, 1993).

Page 28: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

12

Loyalitas adalah suatu komitmen yang terbentuk secara mendalam

untuk melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang disukai

secara konsisten dimasa yang akan datang. Sehingga menyebabkan

pembelian yang berulang terhadap merek yang sama, meskipun pengaruh

situasional dan upaya marketing dapat saja merubah perilaku tersebut

(Oliver, 1999). Hal yang sama juga dinyatakan oleh Kotler dan Keller

(2006) loyalitas merupakan kedalaman komitmen untuk melakukan

pembelian kembali atau berlangganan terhadap produk atau jasa dimasa

mendatang meskipun terdapat pengaruh situasional dan usaha pemasaran

yang kuat yang menyebabkan perilaku berpindah merek. Engel dkk (1990)

menambahkan bahwa kebiasaan yang dipertahankan tanpa komitmen yang

kuat akan rentan terhadap perubahan. (Pritchard et al dalam

Dharmamesta, 1999) menyatakan bahwa komitmen merupakan penghantar

terjadinya loyalitas.

Loyalitas pada umumnya menunjuk pada pola-pola pembelian

berulang dengan suatu komitmen pada merek, dan komitmen ini akan

bertahan lama (Holloway dan Hancock, dalam Dharmamesta, 1999 ).

Loyalitas adalah suatu pembelian berulang berdasarkan keputusan yang

benar-benar disadari. Konsep ini menunjukkan pada pola-pola pembelian

selama periode waktu tertentu. Pola-pola pembelian berulang dalam

loyalitas tersebut dapat dicapai berdasarkan sikap yang positif terhadap

sesuatu (Solomon, 1992). Loyalitas konsumen merupakan kebiasaan

berulang secara konsisten yang muncul sebagai suatu kebiasaan yang

Page 29: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

13

disadari dengan pertimbangan-pertimbangan, baik secara emosional

mapun rasional sehingga sulit untuk berubah (Hadipranata, 1997).

Dari berbagai definisi oleh berbagai ahli di atas, dapat disimpulkan

bahwa loyalitas merek adalah sebagai suatu komitmen yang terbentuk

secara mendalam untuk melakukan pembelian ulang terhadap merek yang

sama secara konsisten. Pembelian ulang dapat dicapai berdasarkan sikap

yang positif terhadap sesuatu. Pembelian ulang secara konsisten muncul

sebagai suatu kebiasaan yang disadari dengan pertimbangan-

pertimbangan, baik secara emosional maupun rasional sehingga pelanggan

sulit beralih ke merek produk lain.

3. Pembentukan loyalitas Merek

Menurut Dick dan Basu (dalam Dharmmesta, 1999) loyalitas

meliputi tiga tahap, yaitu kognitif, afeksi, konatif. Tinjauan ini

memperkirakan bahwa konsumen menjadi loyal lebih dahulu pada aspek

kognitifnya, aspek afeksi, aspek konatif dan pada akhirnya pada tindakan.

Loyalitas pada tahap pertama adalah loyalitas kognitif menggunakan basis

informasi yang secara memaksa menunjuk pada suatu merek dibanding

dengan merek lainnya. Loyalitas pada tahap kedua adalah loyalitas afeksi

ini jauh lebih sulit dirubah, karena loyalitasnya sudah masuk ke dalam

benak konsumen sebagai afeknya. Afek memiliki sifat yang tidak mudah

berubah karena sudah terpadu dengan kognisi dan evaluasi konsumen

secara keseluruhan tentang suatu merek (Oskamp, 1991). Munculnya

loyalitas afeksi ini didorong oleh faktor kepuasan. Namun demikian

Page 30: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

14

kepuasaan masih tetap belum menjamin adanya loyalitas. Menurut

penelitian, kepuasaan konsumen berkorelasi tinggi dengan niat membeli

ulang diwaktu mendatang. Niat yang diutarakan atau pembelian ulang

belum dapat menunjukkan loyalitas, meskipun dapat dianggap sebagai

tanda awal munculnya loyalitas. Loyalitas pada tahap ketiga adalah

loyalitas konatif, loyalitas konatif merupakan suatu kondisi loyal yang

mencakup komitmen mendalam untuk melakukan pembelian

(Dharmamesta, 1999).

Loyalitas diawali dengan proses pemilihan yang didasarkan pada

alasan objektif kemudian menimbulkan ikatan emosional dengan

konsumennya. Konsumen yang loyal secara aktif akan mempunyai

keterlibatan yang tinggi dengan pilihannya tersebut (Solomon, 1992).

Loyalitas konsumen banyak dipengaruhi oleh pembelajaran yang

dilakukan oleh konsumen. Karena konsumen menggunakan pengetahuan

yang telah mereka pelajari, baik dengan cara mengalami langsung ataupun

tidak langsung, di dalam seluruh proses dalam kegiatan pembelian.

Melalui pembelajaran ini, konsumen menyimpan informasi dalam jumlah

yang besar untuk jangka waktu yang cukup lama, yang mana akan

konsumen gunakan ketika mengambil keputusan mengenai barang atau

jasa atau merek yang akan dibeli (Well &Prensky, 1996). Loyalitas

identik dengan perilaku membeli berulang meski pun tidak semua perilaku

membeli berulang adalah loyalitas (Peter dan Olson, 1996). Misal

konsumen jika mengulangi pembelian tersebut dengan alasan karena

Page 31: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

15

harganya murah dan konsumen mungkin pada akhirnya tidak mengulangi

pembelian ketika harga naik. Hal ini membuktikan bahwa pembelian

berulang tidak dapat menunjukkan suatu loyalitas, ini diistilahkan dengan

loyalitas palsu karena tidak menunjukkan komitmen. Day (dalam assael

,1992) mengemukakan bahwa disamping adanya pembelian secara

berulang-ulang, konsumen dikatakan benar-benar loyal jika konsumen

tersebut mempunyai sikap yang baik dalam hal ini pada produk tersebut.

Jadi pembentukan loyalitas merek meliputi beberapa tahap yaitu aspek

kognitif, aspek afeksi, aspek konatif dan pada akhirnya pada tindakan

4. Pengukuran Loyalitas

Seorang konsumen dapat bersikap loyal, yaitu ketika mereka

mengadakan pembelian ulang terhadap suatu produk dari merek yang

sama. Konsumen yang loyal merasa yakin dengan apa yang dibeli. Dengan

melakukan hal tersebut, konsumen mengurangi kemungkinan untuk

mencari produk lain (Usunier, 2000). Menurut Schifman dan Kanuk

(dalam Handoyo, 2004) konsumen dianggap loyal jika konsumen tersebut

melakukan tiga kali pembelian secara berturut-turut pada merek yang

sama. Pelanggan setia adalah mereka yang sangat puas sehingga

mempunyai antusiasme untuk memperkenalkannya kepada siapapun yang

mereka kenal (Siat, 1997).

Para ilmuwan behavioral meyakini bahwa loyalitas merek timbul

karena percobaan mula-mula yang diperkuat oleh rasa puas dan kemudian

menimbulkan pembelian yang berulang. Penggunaan pendekatan

Page 32: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

16

behavioral dalam mendefinisikan loyalitas merek berarti menggunakan

berbagai ukuran perilaku (Lau dan Lee, 1999; dalam Dharmmesta, 1999).

Ukuran-ukuran ini meliputi runtutan pembelian, proporsi pembelian, dan

probabilitas pembelian. Pengertian loyalitas yang didasarkan pada

pendekatan behavioural ini masih belum memadai untuk menjelaskan

bagaimana dan mengapa loyalitas merek dikembangkan dan atau

dimodifikasi, karena pendekatan ini hanya dapat mendeteksi loyalitas

perilaku. Pemahaman loyalitas dengan pendekatan kesikapan menekankan

pada komitmen psikologis terhadap merek. Dalam pendekatan kesikapan,

ukuran yang dipakai meliputi komitmen dan niat (Dharmmesta, 1999).

Riset loyalitas menekankan pada sikap pandang lebih penting dan

bermanfaat karena sikaplah yang akan mendorong perilaku tertentu (Lau

dan lee dalam Dharmmesta, 1999), akan tetapi menurut (O Malley dalam

Dharmmesta, 1999) menyatakan bahwa ukuran kesikapan adalah prediktor

yang lemah atas perilaku. Jadi penggunaan satu pendekatan saja dalam

memahami loyalitas mengandung kelemahan-kelemahan. Sehingga perlu

dua pendekatan untuk memahami loyalitas merek.

Menurut Griffin (2003), loyalitas dapat didefinisikan berdasarkan

perilaku membeli secara nonrandom atau bukan acak (produknya selalu

sama), dan pelanggan yang loyal memiliki ciri-ciri :

a. Melakukan pembelian berulang secara teratur

Page 33: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

17

Menunjukkan kondisi dari durasi waktu tertentu atau frekuensi

tertentu dan mensyaratkan bahwa tindakan pembeli terjadi tidak

kurang dari dua kali

b. Membeli antar lini produk dan jasa

Pelanggan tidak hanya membeli satu produk saja, tetapi juga

produk lainnya dari merek yang sama

c. Mereferensikan kepada orang lain

Pelanggan yang loyal tidak akan segan segan mereferensikan

produk yang ia gunakan kepada orang lain

d. Menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing

Jones dan Sasser (dalam indrasmiyati, 2006) menguraikan

beberapa hal yang dapat dijadikan aspek loyalitas, yaitu:

a. Intensi atau niat membeli kembali

b. Perilaku membeli ulang (Perilaku-perilaku primer atau primary

behavior)

c. Menyebarkan informasi positif (Perilaku-perilaku sekunder atau

secondary behavior)

Aspek –aspek loyalitas merek menurut Timm (2001), yaitu:

a. Komitmen

b. Intensi

c. Keinginan konsumen untuk merekomendasikan

d. Resistensi

Page 34: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

18

Jadi untuk memahami pengukuran loyalitas merek perlu dua pendekatan

yaitu pendekatan perilaku dan sikap. Berdasarkan teori-teori yang ada

dalam membuat alat ukur, peneliti menggunakan gabungan aspek –aspek

loyalitas merek menurut Timm (2001) dan Jones dan Sasser (dalam

indrasmiyati, 2006), yaitu:

a. Komitmen

Komitmen adalah faktor yang sangat penting dalam pembentukan

loyalitas merek. Konsumen selalu melakukan pembelian ulang

secara konsisten terhadap merek yang sama.

b. Intensi

Aspek ini mencakup perhatian akan perkembangan merek tertentu

dipasaran. Oleh sebab itu, konsumen akan cenderung membeli

merek yang sama pada pembelian berikutnya jika kebutuhan akan

produk yang serupa muncul. Konsumen mempunyai keinginan

untuk melakukan pembelian ulangan meskipun belum diwujudkan

dalam perilaku yang nyata. Dengan menanyakan apakah konsumen

berniat membeli kembali suatu produk, akan didapat data yang

cukup konsisten dan akurat.

c. Menyebarkan informasi positif

Aktivitas-aktivitas seperti menyebarkan informasi positif terhadap

produk atau perusahaan, memberikan pujian, mau

merekomendasikan pada pihak ketiga dan membawa konsumen

baru. Konsumen akan memberitahukan pengalaman dalam

Page 35: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

19

menggunakan merek tertentu, baik atau buruk sebuah merek akan

dikomunikasikan dengan kelompoknya. Konsumen yang loyal

pada merek tertentu akan cenderung untuk mempengaruhi orang

lain untuk memilih merek yang sama.

d. Resistensi

Konsumen yang loyal akan cenderung mengabaikan informasi dan

kurang memberikan perhatian tentang merek lain. Mereka tetap

mempunyai minat untuk membeli merek yang disukainya

meskipun banyak merek lain yang ditawarkan dipasaran. Mereka

cenderung tidak sensitive terhadap perubahan harga merek yang

disukainya.

e. Perilaku membeli ulang

Termasuk dalam kategori ini adalah perilaku membeli ulang yang

benar-benar telah dilakukan konsumen. Meliputi perilaku

pembelian ulang terhadap merek yang sama secara konsisten

meliputi frekuensi, jumlah transaksi, lama atau durasi perilaku

membeli ulang telah terjadi dan kelanggengan hubungan.

Walaupun aspek ini cukup penting, namun sebenarnya hanya dapat

memberi gambaran sekilas saja dan kadang-kadang dapat

menyesatkan.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

20

5. Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas

Jacoby dalam Engel dkk (1990) menyatakan bahwa konsumen yang

loyal ditunjukkan dengan pembelian berulang yang didasari oleh faktor-

faktor sebagai berikut:

a. Faktor kognitif

Konsumen melibatkan kognisi dalam pembelian. Proses

pengambilan keputusan tertentu. Dilakukan dengan

mempertimbangkan harga, tempat, waktu dan sebagainya.

Konsumen dalam hal ini memerlukan pengetahuan sebagai bahan

pertimbangan, sehingga konsumen perlu pula mengaktifkan

ingatannya.

b. Faktor afeksi

Konsumen dalam memilih produk tertentu dan di mana akan

membeli produk tersebut berdasarkan perasaan suka atau tidak

suka terhadap produk dan tempat pembelian produk tersebut.

c. Faktor evaluative

Konsumen melakukan terhadap pilihannya yaitu berupa penilaian

baik atau buruk, sesuai dengan keinginan atau tidak.

d. Faktor kecenderungan

Konsumen dalam hal ini telah mempunyai kebiasaan untuk

memilih dan membeli suatu merek dan tempat pembelian tertentu.

Page 37: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

21

Menurut Sheet, Mital dan Newman (1999) Loyalitas merek dapat di

pengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu meliputi:

a. Kinerja merek yang sesuai dan hasil yang dirasakan konsumen

Konsumen yang memiliki pengalaman yang positif terhadap

kinerja suatu produk, cenderung akan melakukan pembelian ulang

pada produk yang sama. Faktor penting yang menentukan kinerja

merek tersebut adalah kualitas produknya.

b. Identifikasi sosial dan emosional pada merek tersebut

Merek-merek akan merefleksikan konsep diri seseorang secara

sosial sehingga dapat memperoleh gambaran sosial tertentu. Selain

itu, ada hubungan antara emosi dengan merek. Konsumen yang

terus menerus menikmati produk secara psikologis akan

mengidentifikasi merek sebagai bagian dari diri mereka. Hal ini

cenderung membuat konsumen tidak mau berpindah kemerek lain

jika merek tersebut tidak ada.

c. Sejarah dan kebiasaan

Loyalitas dapat terbangun dari kebiasaan dan sejarah yang panjang

terhadap penggunaan suatu produk. Konsumen belajar beberapa

preferensi sederhana dari penggunan yang berulang.

Page 38: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

22

Selain ketiga faktor tersebut, Sheet, Mital dan Newman (1999) juga

menyatakan bahwa Loyalitas merek dapat di pengaruhi oleh dua faktor

penting, meliputi:

a. Faktor dari pasar

1) Kesamaan/keseimbangan Merek

Menunjukan apakah semakin sama kategori produknya dengan

fakta-fakta tentang merek ketika dicocokan oleh konsumen.

Apabila persepsi konsumen kurang baik tentang kesamaan merek

tersebut, konsumen mungkin akan mengevaluasi dalam lingkup

kinerja atau kegunaan produk tersebut atau mengaitkannya dengan

identitas sosial dan emosional.

a. Aktivitas Promosi yang Kompetitif.

Aktivitas promosi yang kompetitif di pasar dapat mempengaruhi

perilaku loyal seseorang. Misalnya dengan adanya informasi-

informasi mengenai merek yang dipromosikan secara berkualitas

maupun strategi pemberian harga khusus merek-merek pesaing

bisa saja memotivasi konsumen untuk beralih merek.

b. Faktor dari konsumen

1) Mencari keragaman

Beberapa konsumen mungkin suka mencari variasi dalam

pengalaman mereka. Semakin sering konsumen mencari variasi,

maka semakin kurang kesetiaan konsumen terhadap merek.

Page 39: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

23

2) Persepsi atau Keterlibatan

Keterlibatan didefinisikan sebagai persepsi seseorang yang

berhubungan dengan objek, didasarkan pada sesuatu yang

melekat pada diri seseorang seperti kebutuhan, nilai dan

ketertarikan. Konsumen yang melihat bahwa produk memiliki

konsekuensi relevan secara pribadi dikatakan terlibat dengan

produk dan memiliki hubungan dengan produk tersebut.

3) Sensitivitas Harga

Para konsumen memiliki perbedaan sensitivitas harga dalam diri

mereka. Tentu saja, tidak semua konsumen sensitif terhadap

harga. Dengan demikian, konsumen akan berbeda-beda dalam

perilaku loyalitas merek dan respon mereka terhadap aktivitas-

aktivitas promosi pesaing.

Menurut Kotler dan Keller (2006) citra atau image merek dipercaya

menjadi faktor penting yang mempengaruhi kualitas yang dipersepsikan

terhadap loyalitas konsumen. Hal ini didukung oleh peryataan yang

dikemukakan Heung dkk yang menemukan bahwa citra merupakan faktor

penting dan menempati rating skor tinggi diantara faktor penyebab

loyalitas pelanggan (Heung dalam Kandampully, 1998).

Page 40: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

24

B. Citra Merek

1. Pengertian citra

Secara umum citra adalah terjemahan dari kata inggris image yang

dapat diartikan sebagai suatu gambaran atau angan-angan. Citra di sini

adalah persepsi lengkap dari objek yang dibentuk dengan pemrosesan

informasi dari aneka sumber sepanjang waktu. Seringkali suatu unggulan

pembeda diperoleh begitu saja dari citra suatu organisasi, produk, atau

jasa. Citra dapat terbentuk dari pengalaman para pelanggan dan pengakuan

mereka atas status organisasi tersebut atau dari keandalan dan mutu

konsisten yang diberikan oleh organisasi tersebut. Konsumen membentuk

citra melalui sintesis dari semua sinyal atau asosiasi yang dihasilkan merek

(Morse, 1998). Temporal (2002) menyatakan bahwa citra dapat didasarkan

kepada kenyataan atau fiksi tergantung bagaimana konsumen

mempersepsi. Citra yang positif dari suatu produk akan menimbulkan

sikap yang positif pula dari konsumen yaitu konsumen akan tertarik untuk

memilih produk tersebut (Wells &Prensky, 1996).

Menurut Baker (1991) citra adalah kesan yang melekat di benak

individu dalam hubungan dengan suatu obyek. Psikologi Gestalt

mengarahkan bahwa pembentukan citra merupakan proses alami

pembentukan presepsi lengkap dari suatu objek. Myers dkk (dalam

Indrasmiyati, 2006) menyamakan konsep citra ini dengan konsep dari

Gestalt tentang figure dan ground. Jika citra suatu produk atau perusahaan

itu netral hal ini tidak akan mempengaruhi citra merek atau perusahaan

Page 41: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

25

itu. Namun jika citranya positif atau negatif akan menjadi figure yang

menentukan citra merek dari produk atau perusahaan tersebut.

Jadi citra adalah berisi persepsi, gambaran, maupun kesan-kesan

dari objek yang terbentuk hasil sintesis dari semua sinyal atau asosiasi,

pemprosesan informasi dan pengalaman terhadap merek suatu produk dari

aneka sumber sepanjang waktu.

2. Pengertian Citra merek

Citra merek merupakan kesan yang diterima konsumen dari

berbagai sumber pengalaman pribadi dan dari orang lain tentang merek,

dari kemasannya, namanya, jenis toko yang menjualnya, tipe orang yang

memakainya, apa yang dikatakan dalam iklan, sifat dan format iklannya,

dan tipe media iklan yang digunakan (Burskirk dan Buskirk, 1979). Citra

ini akan positif jika konsumen akan memberikan kesan yang

menyenangkan ketika nama merek itu disebut. Citra ini sangat

berhubungan dengan sikap yaitu kepercayaan akan pemilihan terhadap

merek (Lancaster dkk, dalam Kotler 1994). Citra merek merupakan

keseluruhan kesan, presepsi, perasaan, pikiran dan harapan konsumen

dalam membantu informasi untuk membedakan merek yang satu dengan

yang lain. Citra merek yang bersifat baik atau bersifat buruk yang

mencakup beberapa aspek yang akan berpengaruh pada pengambilan

keputusan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen (Indrasmiyati,

2006). Hal yang sama juga dikemukakan oleh Astuti (2003) yang

Page 42: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

26

menyatakan bahwa citra merek adalah kumpulan persepsi lengkap dari

suatu individu terhadap suatu produk secara khusus yang mana akan

mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan.

Citra merek didefinisikan oleh Keller (2006), sebagai presepsi atau

kesan tentang suatu merek yang direfleksikan oleh sekumpulan asosiasi

yang menghubungkan pelanggan dengan merek dalam ingatannya. Aaker

(1991) menyatakan bahwa citra merek adalah sekumpulan asosiasi yang

memiliki arti bagi konsumen. Davies (1999) mengutarakan bahwa citra

merek memiliki dua komponen yaitu asosiasi merek dan persona merek.

Asosiasi merek membantu memahami manfaat merek yang diterima

konsumen dan persona merek adalah diskripsi dari merek dalam konteks

karakteristik manusia. Hal ini membantu dan memahami kekuatan dan

kelemahan merek. Hawkins et. Al (2001) menyatakan bahwa citra merek

cenderung kepada skematik memori tentang merek yang berisi interpretasi

pasar target terhadap atribut produk, manfaat, situasi penggunaan,

pengguna dan karakteristik perusahaan. Pendapat ini senada dengan yang

dikemukakan Peter dan Olson (1996), citra merek terdiri dari pengetahuan

dan kepercayaan (kognitif) terhadap atribut merek, kosekuensi

penggunaan merek, dan situasi mengkonsumsi, seperti evaluasi dari

perasaan dan emosi (respon afeksi) yang berasosiasi dengan merek.

Temporal dan Lee (2001) mendefinisikan citra merek sebagai

totalitas persepsi konsumen tentang sebuah merek, atau bagaimana

konsumen melihat sebuah merek, yang mungkin tidak serupa dengan

Page 43: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

27

identitas merek. Identitas merek disini merupakan total proporsi yang

dibuat oleh perusahaan, yaitu janji yang dibuat oleh perusahaan terkait

dengan merek. Mowen (1987) mengatakan bahwa konsumen akan

melakukan evaluasi tentang informasi apa yang telah diberikan perusahaan

dan yang konsumen peroleh. Green (2000) mengatakan bahwa citra merek

adalah penjumlahan dari seluruh sifat baik yang tampak (tangible) ataupun

yang tidak tampak (intangible) seperti ide, kepercayaan, nilai, minat, dan

fitur yang membuatnya unik. Citra yang melekat pada produk dapat

mempengaruhi keyakinan konsumen terhadap merek. Zethaml dkk (1998)

konsumen yang memiliki citra positif terhadap merek akan cenderung

untuk menggunakan atau mengulang pembelian lagi dikemudian hari.

Citra merek akan menciptakan perasaan yang dekat atas produk tertentu.

Selain itu pemberian merek akan menciptkan keterikatan, mengukuhkan

preferensi habitat dan loyalitas (Engel dkk, 1990). Davies (1999)

mengatakan bahwa citra merek dapat diperkuat melalui

mengkomunikasikan merek tersebut, seperti packaging atau kemasan,

iklan, promosi, pelayanan terhadap konsumen, pemberitahuan dari mulut

kemulut, dan aspek-aspek lainnya.

Pada pembentukan citra merek maka akan berkaitan dengan

presepsi. Schiffman dan Kanuf (1997) menyebutkan studi tentang presepsi

secara umum berhubungan dengan proses kognitif yang melibatkan

pemahaman, pengalaman masa lampau dan penilaian. Penilaian

merupakan proses integrasi yang merupakan interpretasi dari stimulus

Page 44: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

28

yang diterima oleh indra. Stimulus dalam presepsi adalah informasi seperti

kepuasaan yang dirasakan konsumen. Informasi tersebut dalam jangka

panjang akan disimpan dalam bentuk citra yang akan mengarahkan fakta

dan konsep yang diingat oleh konsumen (semantic memori) (Assael,

1992). Dimensi citra merek antara lain produk itu sendiri (logo dan

fasilitas), kemasan dari merek tersebut (Inderawati dalam Indrasmiyati

2006). Menurut Indrasmiyati (2006) Citra merek adalah sekelompok kesan

terhadap sifat-sifat atau atribut yang terdapat pada sebuah merek, dalam

hal ini meliputi dimensi lain produk itu sendiri (logo, fasilitas, kemasan

dan nama merek tersebut.

Jadi pengertian dari citra merek suatu produk adalah berisi

persepsi, pandangan, maupun kesan-kesan yang didapat konsumen

tentang produk tersebut. Suatu merek yang memiliki citra yang baik di

mata konsumen maka akan menciptakan keterikatan, mengukuhkan

preferensi habitat dan loyalitas dari konsumen untuk melakukan pembelian

terhadap produk. Pembelian tersebut dibandingkan dengan pilihan merek

dari produk lain. Sebaliknya jika suatu poduk mempunyai citra yang buruk

di mata konsumen, maka konsumen tidak akan membeli atau

menggunakan produk tersebut atau beralih ke merek lain.

Page 45: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

29

3. Fungsi citra merek

Fungsi citra merek menurut Philip Kotler (2003), yaitu:

a. Memantapkan karakter produk dan usulan nilai.

b. Menyampaikan karakter itu dengan cara yang berbeda sehingga tidak

dikacaukan dengan karakter pesaing.

c. Memberikan kekuatan emosional.

Keuntungan citra merek menurut Aaker (1996) yaitu:

a. Kesan yang terdapat pada suatu merek dapat membantu

mengikhitisarkan sekumpulan fakta dan spesifikasi yang dapat dengan

mudah dikenal oleh konsumen.

b. Suatu citra merek dapat memberikan landasan yang sangat penting

bagi usaha pembedaan. Citra merek dapat memainkan peran yang

sangat penting dalam membedakan satu merek dari merek yang lain.

c. Pada umumnya citra merek sangat membantu para konsumen untuk

mengambil keputusan dalam membeli produk tersebut atau tidak.

d. Citra merek dapat merangsang perasaaan positif yang pada gilirannya

akan berdampak positif terhadap produk yang bersangkutan.

e. Citra merek dapat menghasilkan landasan bagi suatu perluasaan

merek, yaitu dengan menciptakan rasa kesesuaian antara suatu merek

dan sebuah produk.

Menurut Kotler dan Keller (2006) citra atau image merek dipercaya

dapat mempengaruhi kualitas yang dipersepsikan terhadap loyalitas

Page 46: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

30

konsumen. Citra merek yang tepat akan menolong membangkitkan

kesetiaan konsumen terhadap merek tersebut dan kesediaan untuk

membeli produk tersebut dibandingkan dengan pilihan merek dari produk

lain (Inderawati, 2002).

4. Aspek-aspek citra merek

Menurut Indrasmiyati (2006) aspek-aspek citra merek meliputi :

a. Citra terhadap produk itu sendiri meliputi logo dan fasilitas.

b. Citra terhadap kemasan.

c. Citra terhadap nama dari merek itu sendiri.

Menurut Kertajaya (2003) aspek-aspek citra merek meliputi :

a. Citra terhadap produk itu sendiri.

b. Citra terhadap kemasan.

c. Citra terhadap nama dari merek itu sendiri.

Menurut Astuti (2003) aspek-aspek citra merek meliputi :

a. Citra terhadap terhadap produk.

b. Citra terhadap manfaat.

c. Citra terhadap fasilitas.

d. Citra profil orang yang menggunakannya.

Aspek-aspek citra merek menurut Kertajaya ( 2003), hal ini sama dengan

aspek citra merek menurut Indrasmiyati (2006). Aspek-aspek citra merek

dalam penelitian ini berdasarkan aspek-aspek citra merek menurut Kertajaya

Page 47: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

31

(2003) dan Indramiyati (2006) serta aspek citra merek menurut astuti (2003),

yaitu:

a. Citra terhadap Produk itu sendiri.

Citra terhadap produk meliputi logo dan fasilitas. Suatu produk memiliki

suatu citra dalam pikiran calon pembeli sebagai hasil dari disain logo

atau kualitas dari fitur. Logo merupakan hal kecil yang dapat

menimbulkan efek yang besar bagi perkembangan citra merek yang baik

di masa depan dari produk itu (Anderson, 2007). Citra dari fasilitas-

fasilitas yang mendukungnya, yaitu citra semua fasilitas fisik yang ada

dan mendukung eksistensi produk, misal kemudahan dalam

mendapatkan produk tersebut. Menurut Green (2000) citra merek adalah

penjumlahan dari seluruh sifat baik yang tampak (tangible) ataupun yang

tidak tampak (intangible). Logo atau fitur merupakan salah satu atribut

yang terdapat dalam sifat intangible, sedangkan fasilitas merupakan

salah satu atribut yang terdapat dalam tangible.

b. Citra kemasan dari produk itu sendiri

Definisi pengemasan menurut Kotler (2003) adalah semua kegiatan

merancang dan memproduksi wadah atau pembungkus suatu produk.

Kemasan merupkan salah satu syarat dalam memperjelas citra merek di

mata konsumen, karena dapat mempertahankan ingatan konsumen akan

produk. Kemasan dapat mengekspresikan kualitas dan citra merek yang

ingin ditampilkan oleh perusahaan. Desain produk atau kemasan

memiliki andil penting dalam strategi komunikasi pasar .

Page 48: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

32

c. Citra nama dari merek itu sendiri

Nama memiliki arti yang penting dalam mengasosiasikan produk. Nama

dari merek adalah bagian dari sebuah merek yang dapat diucapkan,

termasuk huruf-huruf dan bilangan-bilangan. Nama merek yang

memiliki arti akan lebih mudah diingat. Kanunga (Anastasi, 1993)

menemukan bahwa ketepatan nama pabrik sangat mempengaruhi ingatan

terhadap produk. Nama merek yang memiliki arti akan lebih mudah

diingat, dari banyaknya nama merek, orang mungkin akan cenderung

membeli produk sesuai nama merek yang diingatnya.

d. Citra terhadap manfaat

Berkaitan dengan manfaat yang diperoleh individu dalam penggunaan

produk dari suatu merek. Suatu merek lebih dari sekadar atribut.

Pelanggan tidak membeli atribut, mereka membeli manfaat. Atribut

diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional dan atau

emosional (Kotler, 2003).

e. Citra profil orang yang menggunakannya

Citra dari konsumen yang membeli atau mengkonsumsi produk.

Menurut Wells dan Prensky (1996) sebagian konsumen memandang

bahwa suatu merek produk dipilih karena memiliki kepribadian yang

sesuai dengan mereka.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

33

C. Dinamika hubungan antara citra merek dan loyalitas merek

Salah satu faktor yang sangat penting dalam membangun loyalitas

konsumen adalah faktor citra merek. Heung dkk menemukan bahwa citra

merupakan faktor penting dan menempati rating skor tinggi diantara faktor

penyebab loyalitas pelanggan (Heung dalam Kandampully, 1998). Citra

sangat penting dalam kaitannya dengan loyalitas konsumen. Citra dapat

mempengaruhi persepsi konsumen tentang barang yang ditawarkan

(Zethalm dan Bitner, 1996). Sebagai akibatnya, citra mempengaruhi

perilaku beli konsumen terhadap suatu produk. Loudon dan Bitta (1993)

mengatakan seringkali konsumen membeli suatu produk atau jasa bukan

dari fasilitas yang diberikan, tetapi lebih kepada citra merek itu sendiri.

(Assael, 1992) mengemukakan konsumen cenderung membentuk

suatu citra terhadap suatu merek, produk ataupun perusahaan. Adapun

citra merek merupakan presepsi pelanggan terhadap sebuah merek yang

dicerminkan pada serangkaian asosiasi yang dikaitkan oleh pelanggan

yang bersangkutan dengan nama merek tertentu dalam memorinya. Citra

merek mewakili persepsi keseluruhan dari suatu merek dan terbentuk dari

informasi mengenai merek tersebut dan dari pengalaman sebelumnya.

Citra merek dapat mempengaruhi keyakinaan dan preferensi konsumen

terhadap suatu produk jika pengalaman terdahulu dari diri konsumen itu

scndiri maupun orang lain dalam mengkonsumsi produk tersebut cukup

memuaskan. Para pakar pemasaran banyak yang menyakini bahwa citra

merek yang kuat dapat mengikat loyalitas konsumen karena merek dari

Page 50: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

34

suatu produk yang mempunyai citra yang kuat umumnya dianggap

menyiratkan kualitas. Citra sebuah merek menjadi penting karena

memiliki kaitan yang erat dengan sikap konsumennya. Citra merek yang

tepat akan menolong membangkitkan kesetiaan konsumen terhadap merek

tersebut dan kesediaan untuk membeli produk tersebut dibandingkan

dengan pilihan merek dari produk lain.

Konsumen akan membandingkan antara citra yang diinformasikan

oleh perusahaan dengan citra merek yang dimiliki oleh konsumen.

Selanjutnya konsumen akan melakukan penilaian terhadap citra merek

awal dengan pengalaman selama menggunakan produk. Adanya citra

merek yang positif akan menciptakan perasaan yang dekat dengan atas

produk. Selain itu pemberian merek akan menciptakan keteringatan,

mengukuhkan akan loyalitas terhadap merek yang telah dipilih konsumen.

Citra positif yang menempel erat pada suatu merek produk akan

menumbuhkan rasa kepercayaan dan rasa puas pada diri konsumen.

Sehingga akan membuat konsumen tidak ragu untuk menggunakannya

kembali dan akan membawa konsumen pada tingkat loyalitas merek

begitu juga sebaliknya, jika citra dipandang negatif oleh konsumen maka

konsumen akan cenderung tidak puas akibatnya kemungkinannya kecil

konsumen untuk menggunakan lagi produk yang pernah dipakainya

sehingga loyalitas terhadap merek sulit dicapai. Jadi perilaku konsumen

untuk menggunakan produk dari suatu merek ditentukan juga oleh citra

dari merek itu sendiri yang pada akhirnya menimbulkan suatu sikap loyal

Page 51: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

35

dari konsumennya (assael,1992). Citra merek yang diterima konsumen

satu dengan yang lain akan disesuaikan dengan pengalaman yang mereka

terima, sehingga satu orang dengan orang lainnya akan memiliki penilaian

tentang citra merek yang berbeda-beda.

Skema hubungan citra merek dengan loyalitas merek

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas maka diasumsikan ada hubungan yang

positif antara citra merek dan loyalitas merek minuman energi Extra joss

pada konsumen. Semakin tinggi skor citra merek maka loyalitas konsumen

akan semakin tinggi.

Konsumen

Produk minuman energi Extra Joss

1. Citra terhadap produk 2. Citra terhadap kemasan 3. Citra terhadap nama

produk 4. Citra terhadap manfaat

produk 5. Citra terhadap profil

konsumen

Citra merek

negatif

Citra merek positif

Loyalitas rendah Loyalitas tinggi

Page 52: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitan kuantitatif dengan

menggunakan teknik kolerasional (correlational resarch) yaitu tipe

penelitian dengan karakteristik berupa hubungan korelasional antara dua

variabel atau lebih. Tujuan penelitian ini adalah menyelidiki ada tidaknya

hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Pada penelitian

ini akan dicari apakah ada hubungan positif antara citra merek dengan

loyalitas merek produk minuman energy Extra joss pada konsumen

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Terdapat 2 variabel dalam penelitian ini yaitu meliputi

1. Variabel bebas : Citra merek

2. Variabel tergantung : Loyalitas merek

C. Definisi Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Citra Merek

Citra merek adalah persepsi, gambaran, maupun kesan-kesan yang

didapat konsumen tentang sifat-sifat atau atribut yang terdapat pada

sebuah merek. Adapun aspek-aspek citra merek yang dipakai dalam

penelitian ini yaitu citra merek ini terhadap suatu produk memiliki empat

aspek antara lain citra terhadap produk itu sendiri, citra terhadap

36

Page 53: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

37

kemasan, citra terhadap nama merek, citra terhadap manfaat, citra

terhadap profil orang yang menggunakannya.

Dalam penelitian ini, penentuan tinggi rendahnya citra merek

dapat dilihat dari tinggi dan rendahnya skor total yang diperoleh subjek

berdasarkan skor skala citra merek dengan metode summated rating atau

teknik skala Likert. Semakin tinggi skor total yang diperoleh dalam skala

citra merek pada konsumen, maka semakin tinggi pula citra merek pada

konsumen tersebut. Demikian juga sebaliknya, semakin rendah skor total

dalam skala citra merek pada konsumen, maka semakin rendah pula citra

merek pada konsumen tersebut.

2. Loyalitas Merek

Loyalitas merek adalah sikap positif konsumen terhadap sebuah

merek yang diwujudkan dengan suatu komitmen yang terbentuk secara

mendalam untuk melakukan pembelian ulang terhadap merek yang

sama secara konsisten. Adapun aspek-aspek loyalitas merek yang

dipakai dalam penelitian ini yaitu aspek komitmen, aspek niat, aspek

menyebarkan informasi positif, aspek resistensi, aspek perilaku

membeli ulang.

Dalam penelitian ini, penentuan tinggi rendahnya loyalitas merek

terhadap suatu produk dapat dilihat dari tinggi dan rendahnya skor total

yang diperoleh subjek berdasarkan skor skala loyalitas merek dengan

metode summated rating atau teknik skala Likert. Semakin tinggi skor

total yang diperoleh dalam skala loyalitas merek pada konsumen, maka

Page 54: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

38

semakin tinggi pula loyalitas merek pada konsumen tersebut. Demikian

juga sebaliknya, semakin rendah skor total dalam skala loyalitas merek

pada konsumen, maka semakin rendah pula loyalitas merek pada

konsumen tersebut.

D. Subjek Penelitian

Teknik pengambilan sampel yang dipakai adalah purposive

random sampling. Dalam teknik pengambilan sampel ini yang dijadikan

anggota sampel adalah orang-orang yang kebetulan dijumpai di tempat

tersebut yang mempunyai ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang

berhubungan dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui

sebelumnya (Hadi, 2000).

Jumlah subjek untuk uji coba aitem adalah 52 orang.

Kharakteristik subjek yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Subjek berjenis kelamin laki-laki

Konsumen yang banyak mengkonsumsi minuman energi adalah

konsumen yang berjenis kelamin laki-laki

2. Sudah bekerja

Konsumen yang banyak mengkonsumsi minuman energi adalah

konsumen yang sudah bekerja. Hal ini karena pekerja lebih

membutuhkan banyak energi untuk aktivitasnya

3. Pernah mengkonsumsi atau mencoba minuman energi Extra Joss

Page 55: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

39

E. Alat Pengambilan Data

1. Instrumen Penelitian dalam penelitian ini, yaitu

a. Skala citra merek

Aspek-aspek citra merek berdasarkan gabungan teori citra merek

menurut Kertajaya (2003) dan Indrasmiyati (2006) serta aspek citra

merek menurut astuti (2003). Citra terhadap produk meliputi logo dan

fasilitas. Logo dapat menimbulkan efek yang besar bagi

perkembangan citra merek. Fasilitas meliputi fasilitas fisik yang ada

dan mendukung eksistensi produk, misal kemudahan dalam

mendapatkan produk. Citra terhadap kemasan merupakan salah satu

syarat dalam memperjelas citra merek dan dapat mengekspresikan

kualitas dan citra merek yang ingin ditampilkan oleh perusahaan.

Citra terhadap nama merek memiliki arti yang penting dalam

mengasosiasikan produk. Nama merek yang memiliki arti akan lebih

mudah diingat. Citra terhadap manfaat berkaitan dengan manfaat yang

diperoleh individu dalam penggunaan produk dari suatu merek. Citra

terhadap profil orang yang menggunakannya, hal ini berkaitan dengan

citra dari konsumen yang membeli atau mengkonsumsi produk.

Skala citra merek dengan metode metode skala Likert.

Page 56: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

40

Blueprint Skala Citra Merek adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala citra merek Sebelum Uji Coba

Aspek yang hendak diukur

Pernyataan % Favorable Unfavorable Jumlah 1 Citra terhadap produk itu

sendiri 1,6,11,16 5, 9, 36, 21 8 20

2 Citra kemasan dari produk itu sendiri

2,7,12,19 4, 8, 15, 17 8 20

3 Citra nama dari merek itu sendiri

3,10,13,18 14, 20, 37, 40

8 20

4 Citra terhadap manfaat 22, 25, 27, 30

24,29,34,39 8 20

5 Citra terhadap profil orang yang menggunakannya

23, 26, 28, 31

32,33, 35, 38 8 20

JUMLAH KESELURUHAN 40 100

b. Skala loyalitas merek

aspek-aspek loyalitas berdasarkan gabungan teori aspek –aspek

loyalitas merek menurut Timm (2001) dan (Jones dan Sasser dalam

indrasmiyati, 2006), yaitu aspek komitmen, aspek niat, aspek

menyebarkan informasi positif, aspek resistensi, aspek perilaku

membeli ulang. Skala loyalitas merek dengan metode skala Likert.

Bueprint Skala Loyalitas Merek adalah sebagai berikut:

Page 57: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

41

Tabel 2. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala loyalitas merek Sebelum Uji Coba NO Aspek yang hendak

diukur Pernyataan % Favorable Unfavorable Jumlah

1 Komitmen 1,6,11,16 5, 9, 36, 21 8 20

2 Intensi 2,7,12,19 4, 8, 15, 17 8 20

3 Menyebarkan informasi positif

3,10,13,18 14, 20, 37, 40 8 20

4 Resistensi 22, 25, 27, 30

24,29,34,39 8 20

5 Perilaku membeli ulang 23, 26, 28, 31

32,33, 35, 38 8 20

JUMLAH KESELURUHAN 40

2. Cara Merespon

a. Skala Citra Merek dan Skala Loyalitas Merek

Responden merespon instrumen yang dibuat peneliti dengan

cara memilih salah satu dari jawaban, yaitu SS untuk Sangat Setuju, S

untuk Setuju, TS untuk Tidak Setuju dan STS untuk Sangat Tidak

Setuju. Pada skala aslinya menggunakan 5 butir jawaban skala Likert.

Penulis memodifikasi dengan menghilangkan jawaban di tengah

(jawaban ragu-ragu). Peneliti menghilangkan kategori jawaban ragu-

ragu yang memiliki nilai skala di tengah berdasarkan pendapat Hadi

(1991) sebagai berikut :

1) Kategori jawaban ragu-ragu (undecided) mempunyai arti

ganda, dapat diartikan belum dapat memutuskan atau memberi

jawaban, bisa juga diartikan netral, setuju tidak, tidak setuju

pun tidak, atau bahkan ragu-ragu. Kategori jawaban yang

Page 58: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

42

memiliki arti ganda (multi-intepretable) ini tentu saja tidak

diharapkan dalam suatu instrumen.

2) Tersedianya jawaban di tengah menimbulkan kecenderungan

menjawab ke tengah (central tendency effect), terutama bagi

mereka yang ragu-ragu atas arah kecenderungan jawaban, ke

arah setuju atau ke arah tidak setuju.

3) Maksud kategorisasi Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS) terutama untuk

melihat kecenderungan pendapat responden, apakah ke arah

setuju atau ke arah tidak setuju. Jika tersedia kategori jawaban

di tengah, hal itu akan menghilangkan banyak data penelitian

sehingga mengurangi banyak informasi menghilangkan

banyak data penelitian sehingga mengurangi banyaknya

informasi yang dapat diperoleh dari subjek (Hadi, 1991).

3. Cara Penskoran

Cara Penskoran Skala Citra merek dan Loyalitas Merek

1) Item-item favorable, dengan pilihan jawaban dan skor yaitu:

a). Sangat setuju (SS) : skor 4

b) Setuju (S) : skor 3

c) Tidak Setuju (TS) : skor 2

d) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1

2) Item-item unfavorable, terdiri dari pilihan jawaban dan skor

yaitu

Page 59: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

43

a) Sangat setuju (SS) : skor 1

b) Setuju (S) : skor 2

c) Tidak setuju (ST) : skor 3

d) Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 4

F. Pertanggung-jawaban Mutu Alat Ukur

Setiap usaha pengukuran senantiasa diarahkan untuk mencapai

tingkat obyektifitas hasil yang tinggi. Salah satu upaya penting untuk

menempuh hal itu adalah melalui pemilihan atau penyusunan alat ukur

yang memiliki daya diskriminasi item, derajat validitas dan reliabilitas

yang adekuat. Problem daya diskriminasi item, validitas dan reliabilitas

alat ukur ini semakin serius bilamana pengukuran tersebut dikenakan

kepada gejala-gejala atau perilaku manusia yang sedemikian kompleks

(Hadi, 2002). Perincian metode pengujian daya diskriminasi item, validitas

dan reliabilitas alat ukur tersebut akan dipaparkan di bawah ini :

1. Validitas Alat Ukur

Validitas berasal dari kata validity yang artinya sejauhmana

ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang

tinggi apabila alat tersebut memberikan hasil ukur yang sesuai dengan

maksud dilakukannya pengukuran tersebut (Azwar, 2004). Skala citra

merek dapat dikatakan valid apabila dapat mengukur citra merek dari

suatu produk. Demikian pula pada skala loyalitas merek dapat

Page 60: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

44

dikatakan valid apabila dapat mengukur loyalitas merek seseorang

terhadap produk minuman energi Extra Joss

Dalam penelitian ini akan dipakai validitas isi sebagai pengukur

validitas skala. Validitas ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana

aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang

hendak diukur atau sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang

hendak diukur, sehingga tidak saja menunjukkan bahwa tes tersebut

harus komprehensif isinya akan tetapi harus pula memuat hanya isi

yang relevan dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur (Azwar, 2004).

Validitas isi pada penelitian ini dilakukan dengan jalan

mengkonsultasikan item-item skala dengan orang dianggap ahli yaitu

dosen pembimbing sebagai profesional judgement. Hal ini untuk

memastikan bahwa bahwa item tersebut sudah mencakup keseluruhan

kawasan isi dan obyek yang hendak diukur sehingga tidak keluar dari

indikator-indikator yang telah ditentukan

2. Seleksi Aitem

Seleksi item dilakukan untuk menemukan sejumlah item yang

berkualitas dan patut digunakan. Parameter yang akan digunakan

dalam seleksi item adalah daya diskriminasi item, yang menunjukkan

sejauh mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok

individu yang memiliki atribut yang diukur (Azwar, 2003).

Indeks daya diskriminasi item merupakan indikator keselarasan

atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara

Page 61: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

45

keseluruhan yang dikenal dengan istilah konsistensi item total.

Komputasi dalam pengujian daya diskriminasi item akan

menghasilkan koefisien korelai item total (rix). Kriteria pemilihan item

berdasarkan korelasi item total akan menggunakan batasan rix ≥ 0,30

Apabila telah mencapai koefisien korelasi item minimal 0,30 maka

daya pembedanya dianggap memuaskan dan item dapat digunakan.

a. Seleksi aitem skala citra merek

Pada penelitian ini korelasi item total akan menggunakan batasan rix ≥

0,25. Hasil analisis skala loyalitas merek berkisar antara 0,08 sampai

5,97. Butir item diseleksi dengan cara menggugurkan butir-butir yang

memiliki koefisien korelasi antar item yang rendah dengan

memperhatikan penyebaran butir pada tiap aspek. Hasil seleksi item

yaitu dari 40 buah item terdapat 8 buah item yang tidak layak

digunakan sebagai pertanyaan penelitian, serta terdapat 32 item yang

dianggap layak untuk digunakan dalam pertanyaan penelitian Tabel

dibawah ini menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba :

Page 62: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

46

Tabel 3. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala citra merek

Aspek

No Butir Pernyataan

Total Sebelum Uji Coba Gugur Setelah Uji Coba

Favorable Non Favorable Favorable Non

Favorable Favorabe Non Favorable

Citra terhadap produk itu sendiri

1,6,11,16

5, 9, 36, 21

5, 36, 21 1,6,11,16

9 5

Citra kemasan dari produk itu sendiri

2,7,12,19

4, 8, 15, 17

17 2,7,12,19

4,8,15 7

Citra nama dari merek itu sendiri

3,10,13,18

14, 20, 37, 40

10, 18 37 3, 13 20, 14, 40 5

Citra terhadap manfaat

22, 25, 27, 30

24,29,34,39

24 22, 25, 27, 30

29,34,39 7

Citra terhadap profil orang yang menggunakan

23, 26, 28, 31

32,33, 35, 38

23, 26, 28, 31

23, 26, 28, 31

8

Total 20 20 2 6 18 14 32

Page 63: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

47

Tabel 4. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Citra Merek Setelah Uji Coba

Aspek No Item Total % Favorable Non Favorable Citra terhadap produk itu sendiri

1,5,9,14 8, 5 15,6

Citra kemasan dari produk itu sendiri

2,6,10,15 4,7,13 7 21,88

Citra nama dari merek itu sendiri

3,11 12,16,32 5 15,6

Citra terhadap manfaat

17,19,21,24 23,28,31 7 21,88

Citra terhadap profil orang yang menggunakan

18,20,22,25 26,27,29,30 8 25

Total 18 14 32 100

Maka, dari hasil tersebut diketahui bahwa skala citra merek cukup

valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya

mengenai analisis butir skala uji coba loyalitas merek dapat dilihat

pada lampiran.

b. Seleksi aitem skala loyalitas merek

Pada penelitian ini korelasi item total akan menggunakan batasan rix ≥

0,25. Hasil analisis butir pada skala loyalitas merek menunjukan

korelasi koofisien item total berkisar antara 0.053 sampai 7,43. Dari

hasil pengujian tersebut diperoleh 6 item yang dinyatakan gugur dari

40 item yang telah diuji coba karena memiliki korelasi yang rendah

terhadap skor total. Terdapat 34 item yang dianggap layak untuk

digunakan dalam pertanyaan penelitian. Tabel dibawah ini

menunjukkan penyebaran item pada saat uji coba:

Page 64: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

48

Tabel 5. Butir yang Sahih dan Gugur pada Skala Loyalitas Merek

Aspek

No Butir Pernyataan

Total Sebelum Uji Coba Gugur Setelah Uji Coba Favora

ble Non

Favorable Favorabl

e Non

Favorable Favorabe Non Favorable

Komitmen 1,6,11,16

5, 9, 36, 21 5, 21 1,6,11,16

9,36 6

Intensi 2,7,12,19

4, 8, 15, 17 4 2,7,12,1

9 8,15, 17

7

Menyebarkan informasi positif

3,10,13,18

14, 20, 37, 40

37 10,18, 3, 13

20, 14, 40

7

Resistensi 22, 25, 27, 30

24,29,34,39 34,39 22, 25,

27, 30 24, 29 6

Perilaku membeli ulang

23, 26, 28, 31

32,33, 35, 38

23, 26, 28, 31

23, 26, 28, 31 8

Total 20 20 6 20 14 34

Tabel 6. Prosentase Distribusi butir-butir pernyataan Skala Loyalitas Merek Setelah Uji Coba

Aspek No Item Total % Favorable Non Favorable Komitmen 1,4, 9, 14 7, 32 6 17,64 Intensi 2, 5, 10, 17 6, 13, 15 7 20,59 Menyebarkan informasi positif

8, 3,11, 16 12, 18, 34 7 20,59

Resistensi 19, 22, 24, 27, 21, 26 6 17,64 Perilaku membeli ulang

20,23,25,28, 30, 33,29,31 8 23,52

Total 20 14 34 100 Maka, dari hasil tersebut diketahui bahwa skala loyalitas merek cukup

valid digunakan sebagai alat ukur penelitian ini. Hasil selengkapnya

mengenai analisis butir skala uji coba loyalitas merek dapat dilihat

pada lampiran.

Page 65: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

49

3. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas pada prinsipnya menunjukkan sejauh mana derajat

keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bilamana

diterapkan beberapa kali terhadap subyek yang sama pada kesempatan

yang berlainan (Hadi, 1991). Reliabilitas mengacu pada konsistensi

atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan

pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi disebut

sebagai pengukuran yang reliabel (Azwar, 2004).

Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

konsistensi internal. Pada pendekatan ini prosedurnya hanya

memerlukan satu kali pengenaan sebuah tes pada sekelompok individu

sebagai subjek (single trial administration). Prosedur analisis

reliabilitasnya diarahkan pada analisis terhadap aitem-aitem atau

terhadap kelompok-kelompok aitem dalam tes tersebut sehingga

diperlukan pembelahan tes menjadi beberapa kelompok aitem yang

disebut sebagai bagian atau belahan tes (Azwar, 2004).

Reliabilitas dinyatakan dalam koefisien reliablitas (rxx,) yang

angkanya berada pada rentang 0 sampai dengan 1.00. Koefisien

reliabilitas yang mendekati 1.00 akan menghasilkan reliabilitas yang

tinggi. Semakin tinggi koefisien reliabilitas yang diperoleh, semakin

tinggi tingkat hasil pengukuran alat tersebut bagi kelompok subyek

yang diteliti (Azwar, 2003).

Page 66: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

50

G. Pelaksanaan Uji Coba Alat Pengumpulan Data

Uji coba alat ukur dilaksanakan tanggal 20-24 Januari 2009.

Pengambilan sampel tersebut dipilih berdasarkan ciri-ciri yang sudah

ditetapkan yaitu subjek adalah pria, sudah bekerja dan pernah

mengkonsumsi Extra joss. Pada masing-masing subjek tersebut diberikan 2

jenis skala yaitu skala citra merek dan skala loyalitas merek. Dari 60 skala

yang disebar, 8 skala lainnya tidak diisi dengan lengkap oleh subjek

sehingga yang bisa dianalisis hanya sebanyak 52. Setelah data diperoleh,

peneliti melakukan seleksi item yang bertujuan untuk menggugurkan item-

item yang memiliki daya beda yang kurang baik.

H. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi dan uji

hipotesa secara kuantitatif dengan menggunakan aplikasi program

Statistical Program for Social Science (SPSS) 17.0 for Windows, dengan

menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson karena pada

penelitian ini menggunakan satu variabel bebas dan satu variabel tergantung.

Page 67: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

51

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan membagikan dua buah

skala penelitian yaitu skala loyalitas merek dan skala citra merek kepada

responden penelitian, sesuai dengan ciri-ciri yang telah ditetapkan

sebelumnya. Skala loyalitas merek dan skala citra merek tersebut dibagikan

secara bersamaan pada tanggal 27-30 Januari 2009, dengan jumlah masing-

masing skala sebanyak 65 eksemplar. Namun dari skala yang terkumpul yang

bisa dianalisis berjumlah 58 eksemplar. Hal ini dikarenakan ada beberapa

subjek yang mengisi satu aitem dengan dua jawaban, dan ada yang aitem yang

terlewatkan tidak diisi. Pengambilan data dilakukan dengan peneliti

mendatangi subjek satu persatu, menanyakan apakah mereka pernah mencoba

atau mengkonsumsi dan menunggu subjek mengisikan skala instrumen

penelitian. Hal ini dilakukan agar memudahkan proses pengambilan data dan

mengurangi terjadinya kesalahan dalam pengisian skala.

B. Deskripsi Subjek

Pengambilan subjek dalam penelitian ini dilakukan dengan cara pemilihan

sekelompok subjek yang didasarkan atas sifat-sifat atau ciri-ciri tertentu yang

telah ditetapkan sebelumnya. Kriteria subjek dalam penelitian ini adalah pria,

pernah mengkonsumsi atau mencoba Extra Joss dan sudah memiliki

pekerjaan.

51

Page 68: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

52

C. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Data Penelitian

Tabel 7. Perbandingan Data Teoritik dan Data Empirik

Variabel Data Teoritik Data EmpirikMin Max Mean SD Min Max Mean SD

Citra merek

32 128 80 16 71 112 93.47 10.462

Loyalitas merek 34 136 85 17 81 125 98.45 8.988

Tabel di atas menunjukkan jumlah mean dari skala citra merek

adalah sebesar 93.47. Nilai tertinggi yang diperoleh pada citra merek 112,

sedangkan untuk nilai terendah didapat sebesar 71. Selanjutnya untuk

skala loyalitas merek diperoleh mean keseluruhan sebesar 98.45. Nilai

tertinggi sebesar 125 sedangkan nilai terendah sebesar 81

Untuk mengetahui kecenderungan variabel bebas (citra merek)

dan variabel tergantung (loyalitas merek), dilakukan perbandingan

sampel antara mean empirik dan mean teoritik. Mean teoritik adalah rata-

rata skor alat penelitian dan diperoleh dari angka yang menjadi titik

tengah alat ukur. Sedangkan mean empirik adalah rata-rata skor data

penelitian yang hasilnya diperoleh dari angka yang merupakan rata-rata

hasil penelitian. Skala citra merek mean teoritiknya 80 sedangkan mean

empiriknya sebesar 93.47 (mean empirik>mean teoritik), maka dari data

di atas disimpulkan bahwa citra merek pada subjek penelitian cenderung

tinggi. Mean teoritik pada loyalitas merek diperoleh sebesar 85

sedangkan untuk mean empirik sebesar 98.45 (mean empirik > mean

Page 69: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

53

teoritik). Berdasarkan data di atas maka dapat dilihat bahwa loyalitas

merek pada subjek penelitian cenderung tinggi.

Pengkategorian tinggi rendahnya derajat atau skor variabel

didasarkan atas asumsi jangkauan skor hipotetik sebagai rentang derajat

dan pengelompokan derajat atas dasar M Hipotetik dan SD Hipotetik.

Kategori ini sekaligus juga didasarkan pada asumsi bahwa skor yang

diperoleh dari subjek penelitian mengikuti distribusi normal. Rentang skor

diperoleh dengan melakukan pengurangan antara skor tertinggi (X max)

dan skor terendah (X min), kemudian dibagi berdasarkan enam satuan

simpangan baku (Azwar, 2003). Jika subjek dikelompokkan berdasarkan

lima kategori, maka keenam satuan deviasi dapat dibagi menjadi lima

bagian dengan formula sebagai berikut :

Tabel 8. Formula norma kategorisasi No Kategori Norma Kategorisasi 1 Sangat

Rendah X ≤ ( M – 1,5 SD )

2 Rendah ( M – 1,5 SD ) < X ≤ ( M – 0,5 SD ) 3 Sedang ( M – 0,5 SD ) < X ≤ ( M + 0,5 SD ) 4 Tinggi ( M + 0,5 SD ) < X ≤ ( M + 1,5 SD ) 5 Sangat

Tinggi X > ( M + 1,5 SD )

Untuk kategorisasi skor dari variabel citra merek diketahui Mean

teoritik = 80, X max teoritik = 128 dan X min teoritik = 32 sehingga R =

128– 32 = 96. Dengan demikian, setiap satuan SD bernilai 96 : 6 = 16.

Berdasarkan norma kategorisasi dalam tabel, maka kategori subjek pada

variabel citra merek adalah sebagai berikut :

Page 70: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

54

Tabel 9. Kategorisasi Citra Merek No Kategori Norma Jumlah Persentase 1 Sangat Rendah X ≤ 56 0 0 % 2 Rendah 56< X ≤ 72 1 1,72 % 3 Sedang 72< X ≤ 88 15 25,86% 4 Tinggi 88< X ≤ 104 33 56,90 % 5 Sangat Tinggi X > 104 9 15,52 %

Sedangkan untuk kategorisasi skor kategorisasi skor dari variabel

loyalitas merek diketahui Mean teoritik = 85, X max teoritik = 136 dan X

min teoritik = 34 sehingga R = 136-34 = 102. Dengan demikian, setiap

satuan SD bernilai 102 : 6 = 17. Berdasarkan norma kategorisasi dalam

tabel, maka kategori subjek pada variabel loyalitas merek adalah sebagai

berikut :

Tabel 10. Kategorisasi Loyalitas Merek No Kategori Norma Jumlah Persentase1 Sangat Rendah X ≤ 59.5 0 0 % 2 Rendah 59.5 < X ≤ 76.5 0 0% 3 Sedang 76.5< X ≤ 93.5 26 44.83% 4 Tinggi 93.5 < X ≤ 110.5 25 43.10% 5 Sangat Tinggi X > 110.5 7 12.07%

2. Uji Asumsi

Sebelum melangkah kepada tahap analisis data, maka peneliti terlebih

dahulu melakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji

linearitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas sebaran yang dilakukan menunjukkan bahwa

penyebaran skor dari dua skala, yaitu skala citra merek dan skala loyalitas

mengikuti distribusi normal, dengan hasil K-S-Z sebesar 0,824 (p > 0,05)

Page 71: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

55

untuk citra merek dan hasil K-S-Z sebesar 1.341 (p>0,05) untuk loyalitas

merek. Melihat hasil uji normalitas pada kedua variabel tersebut maka

dapat dikatakan bahwa sebaran suatu sample pada kedua variabel di atas

adalah normal.

Tabel 12. Hasil Uji Normalitas Citra Merek Loyalitas Merek

Kolmogorov-Smirnov Z 0, 824 1,341

Asymp. Sig. (2-tailed) 0,505 0,055

b. Uji Linearitas

Dari hasil uji linearitas hubungan antara citra merek dengan loyalitas

diperoleh bahwa nilai F sebesar 5,949 dengan probabilitas nilai signifikansi

linearitas sebesar 0,021 (p < 0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa hubungan antar kedua variabel bersifat linier sehingga rumus

korelasi Product Moment dari Pearson dapat digunakan.

3. Uji Hipotesis

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis dengan

menggunakan korelasi product moment dari Pearson pada program aplikasi

SPSS 17.0 for Windows. Hasil uji asumsi yang dilakukan sebelumnya

menunjukkan bahwa sebaran data penelitian kedua variabel mengikuti

distribusi normal dan berkorelasi linier, sehingga kemudian rumus korelasi

product moment dapat digunakan.

Dari analisis korelasi yang dilakukan, diperoleh hasil korelasi

antara citra merek dengan rxx= 0,313 dengan p = 0,008 (p < 0,01). Hasil

Page 72: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

56

analisis ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang sangat

signifikan di antara kedua variabel. Melihat hasil uji hipotesis tersebut maka

dapat dikatakan bahwa H0 ditolak jadi hipotesis nihilnya ditolak dan

hipotesis alternatifnya diterima. Dengan demikian, maka hipotesis dalam

penelitian yang menyebutkan bahwa ada hubungan positif antara citra

merek dapat diterima atau terbukti. Sehingga semakin tinggi citra merek

maka loyalitas merek semaikin tinggi, sebaliknya semakin rendah citra

merek maka loyalitas merek juga semakin rendah.

Pengkuadratan koefisien korelasi diperoleh koefisien determinan,

yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan efektif suatu

variabel pada variabel yang lain. Korelasi determinan yang didapat adalah

sebesar r2 yaitu sebesar 0,098. Angka ini menunjukkan bahwa sumbangan

efektif citra merek terhadap loyalitas merek adalah sebesar 9,8%, sedangkan

90,2 % sisanya merupakan peranan dari variabel lain(faktor-faktor lain yang

tidak terungkap)

Hasil uji hipotesis juga didukung oleh perbandingan antara mean

teoritis dan mean empirik. Mean teoritis Citra Merek adalah 80, sedangkan

mean empirik adalah 93,47, serta selisih antara mean teoritis dan mean

empirik yaitu sebesar 13,47 lebih besar daripada SD = 10.4621. Berdasarkan

hasil tersebut dapat dikatakan bahwa citra merek tinggi. Demikian pula

dengan Loyalitas merek mean teoritis 85, sedangkan mean empirik adalah

99,38, serta selisih antara mean teoritis dengan mean empirik yaitu 14,38

Page 73: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

57

lebih besar daripada SD = 8,326. Berdasarkan hasil tersebut dapat dikatakan

bahwa loyalitas merek dinyatakan tinggi

D. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara citra merek

dengan loyalitas merek. Subjek yang dipilih adalah konsumen yang

mengkonsumsi atau pernah mencoba produk Extra Joss. Berdasarkan uji

korelasi antara citra merek dengan loyalitas merek memiliki korelasi yang

positif (rxx= 0,313 ) antara kedua variabel tersebut.

Diterimanya hipotesis menunjukkan bahwa citra merek yang dimiliki oleh

suatu merek produk memiliki andil dalam sikap loyal konsumen. Hal ini

menujukkan bahwa semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi loyalitas

merek, demikian juga sebaliknya, semakin rendah citra merek maka semakin

rendah loyalitas merek. Hal ini sesuai dengan pernyataan Assael (1992)

perilaku konsumen untuk menggunakan produk dari suatu merek ditentukan

juga oleh citra dari merek itu sendiri yang pada akhirnya menimbulkan suatu

sikap loyal dari konsumennya. Hal ini juga didukung Zethalm dan Bitner

(1996) Citra sangat penting dalam kaitannya dengan loyalitas konsumen karena

citra dapat mempengaruhi persepsi konsumen tentang barang yang ditawarkan.

Citra merek yang positif ini akan mempengaruhi pemilihan kembali

terhadap suatu produk. Citra merek yang positif akan berasosiasi dengan

loyalitas merek. Citra merek akan menciptakan perasaaan dekat atas produk

tertentu, dan dari kedekatan inilah maka preferensi loyalitas akan tumbuh

Page 74: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

58

(Zeithmal dkk, 1998). Menciptakan suatu citra merek yang positif memang

tidaklah mudah dan merupakan proses yang panjang serta membutuhkan waktu

yang lama. Citra merek yang telah terbentuk, akan sulit diubah dan cenderung

akan bertahan dalam pikiran konsumen. Oleh sebab itu mempertahankan atau

menjaga agar citra merek selalu konsisten dan positif juga merupakan hal yang

penting.

Hasil analisis data deskriptif menunjukkan bahwa mean empirik loyalitas

merek subjek penelitian 98,45 lebih tinggi dibanding mean teoritik sebesar 85.

Berdasarkan analisis kategorisasi didapat bahwa subjek penelitian memiliki

tingkat loyalitas merek yang tergolong sedang, yakni 44,83% atau sebanyak 26

orang subjek, 25 orang subjek atau 43,1% termasuk kategori tinggi dan 7

orang subjek atau sebesar 12,07% termasuk kategori sangat tinggi. Dari data

yang ada tidak ada subjek yang memiliki tingkat loyalitas merek kategori

rendah dan sangat rendah.

Selanjutnya untuk citra merek hasil analisis data deskriptif menunjukkan

bahwa mean empirik citra merek subjek penelitian 93,47 lebih tinggi dibanding

mean teoritik sebesar 80. Berdasarkan analisis kategorisasi didapat bahwa

subjek penelitian memiliki tingkat loyalitas merek yang tergolong rendah yakni

1,72 % atau sebanyak 1 orang subjek, 15 orang subjek atau 25,86 % termasuk

kategori sedang dan 33 orang subjek atau sebesar 56,90 % termasuk kategori

tinggi serta 9 orang subjek atau sebesar 15,52% termasuk kategori sangat

tinggi. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan individu dalam kelompok-

Page 75: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

59

kelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan

atribut yang diukur.

Dapat dijelaskan pula dalam penelitian ini diketahui bahwa kemampuan

variabel citra merek dalam memprediksi loyalitas merek sebesar 9,8%

sedangkan sisanya sebesar 90,2% dipengaruhi oleh varibel lain. Melihat angka

sumbangan efektif citra merek yang sebesar 9,8% dapat menjelaskan citra

merek yang bagus belum tentu selalu bisa menjamin dalam mempertahankan

loyalitas konsumennya. Hal ini karena masih banyak faktor faktor lain selain

citra merek yang memberikan sumbangan efektif sangat besar yakni sebesar

90,2 % terhadap loyalitas merek. Faktor-faktor itu antara lain menurut Sheet,

Mital dan Newman (1999), kepuasan terhadap kinerja merek, sejarah kebiasaan

membeli konsumen, identifikasi sosial dan emosional, promosi, keterlibatan

konsumen pada produk, keinginan mencari keragaman dan sensitivitas harga.

Meski perannya terhadap tinggi rendahnya loyalitas merek relatif kecil

namun citra merek tetap dianggap sebagai salah satu faktor yang turut

mempengaruhi terbentuknya loyalitas merek. Citra merek yang kuat mampu

membuat suatu produk memenangkan persaingan dan mampu mengikat

loyalitas konsumen terhadap merek suatu produk.

Page 76: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap konsumen dapat

disimpulkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara Citra Merek

dengan Loyalitas merek, dengan koefisien korelasi sebesar 0,313 dan

probabilitas sebesar 0,008 (p < 0,01). Diterimanya hipotesis menunjukkan

bahwa citra merek yang dimiliki oleh suatu merek produk memiliki andil

dalam sikap dan perilaku loyal konsumen. Hal ini menujukkan bahwa

semakin tinggi citra merek maka semakin tinggi loyalitas merek, demikian

juga sebaliknya, semakin rendah citra merek maka semakin rendah loyalitas

merek.

B. Saran

Bagi peneliti selanjutnya distribusi aitem penelitian sebaiknya dibuat

sama proposionalnya antar aspek-aspek dalam penelitian. Mengurangi

pembuatan aitem unfavorable yang punya arti antonim dengan aitem

favorabel. Jumlah subjek penelitian diperbanyak sehingga data yang

diperoleh bisa lebih mewakili populasi dalam penelitian ini. Memperhatikan

variabel-vaiabel yang lain seperti kepuasan, keterlibatan konsumen dengan

produk dan faktor-faktor lain yang kemungkinan dapat berpengaruh besar

terhadap loyalitas merek pada konsumen.

60

Page 77: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

61

DAFTAR PUSTAKA

Aaker, P.A.1991. Managing Brand Equity: Capitalizing on The Value of a Brand Name. New York : Maxwell Macmillan Inc

Aaker, 1996. Building Strong Brands. New York : The Free Press Anastasi, A. 1993. Bidang-Bidang Psikologi Terapan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Assael, H. 1992. Consumer Behavior & Marketing Action (4th Edition). New

Western: Southwestern College Publishing. Astuti, I. 2003. Hubungan Antara Citra Merek Dengan Minat Membeli Ulang

Pada Produk Motor “Honda”. Skripsi: Fakultas Psikologi UGM Jogjakarta

Azwar, S. 2003. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset ______ . 2004. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baker, M.J. 1991. Research for Marketing. Macmilan education Ltd Burskirk, Richard H & Bruce D. Buskirk. 1979. Retailing. New York : Mc Graw Hill Book Company Dharmamesta, Basu, Swastha. 1999. Loyalitas Pelanggan: Sebuah Kajian

Konseptual Sebagai Panduan Bagi Peneliti. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, vol 14, no. 3.

Durianto, D. Sugiarto., dan Sitinjak, Toni. 2001. Strategi Menaklukan Pasar

melalui Riset Ekuitas dan Perilaku Merek. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Engel, J.F.Blackwell, R.D. and Miniard, P.W. 1990. Customer Behavior (6th). United States of America : Holt, Rinehart and Winston, Inc Grifin, J.2003. Customer Loyality: How to Earn it, How to keep it. San Fransisco :

Jessey-Bass, Inc Hadi, S. 1991. Metodology Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada Hadi, S. 2000. Metodologi Research, Jilid 3. Yogyakarta: Penerbit Andi.

61

Page 78: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

62

______. 2000. Statistik, Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi. ______. 2002. Metodologi Research, Jilid 2. Yogyakarta : Penerbit Andi Hadipranata, A.F. 1997. Psikologi Penjualan. Modul Kuliah Program Pendidikan

Penjualan dan Pelayanan Pelanggan. PT Telkom-PPM FE UGM. Handoyo, Sapto. 2004. Pengaruh Kreativitas Iklan terhadap Loyalitas Konsumen

Sabun Lux . Telaah Bisnis volume 6 nomor 2, Desember. Hanna, N & Wozniak, R. 1999. Consumer Behavior–An Applied Approach. New Jersey: Prentice Hall Hawkins, I.Del: Best J, Roger: Coney A. Kenneth. 2001. Customer Behavior, Building Marketing Strategy, New York: Mc Graw Hill International Edition Indrasmiyati, N. 2006. Hubungan Citra Merek dengan Loyalitas Merek Kartu Prabayar Simpati Skripsi: Fakultas Psikologi UGM Jogjakarta Kandampully, Jay. (1998). Service Quality to Service Loyality: A Relationship

Which Goes Beyond Customers Services. Total Quality Management. Kanuk, L. L. and Schiffman, L. G. 1997. Consumer Behavior (6th Edition). New York: Prentice Hall. Kapferer J, Noel. 1992. Strategic Brand Management. New York : The free Press Kertajaya. H, Yuswohadi, Mussry. J. &Taufik. 2003. Memenangkan persaingan

dengan Segitiga Positioning differentiation & Brand image Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama Kotler, P. 1994. Marketing Management : Analysis, Planing, Implementation and

Controlling. Eighth Edition. New Jersey : Prentice -Hall International Kotler. 2003. Marketing (11th Edition). New Jersey : Prentise hall Inc Kotler, P., Armstrong, E. 2006. Principles of Marketing ( 11th Edition). New Jersey : Pearson Education, Inc Kotler dan Keller.2006.Marketing management (12th Edition). New Jersey:

Pearson International Edition, Prentice Hal Laaksonen, M. 1993. Retail Patronase Dynamics, Learning About Daily Shoping

Behavior in Context of changing Retail Structures, Journal of Business Research Vol 28

Page 79: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

63

Loudon, D.L and Bitta, A.J. 1993. Consumer Behavior : Concept and Application

(4 th Edition). New York: Mc Graw Hill, International Book Company Morse, S. 1998. Successful Product Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama. . Mowen.J.C. 1987. Consumer Behavior-New York. Macmilan Publishing Company Pearson, S. 1996. Building Brands Directly: Creating Bussiness Value From

Customers Relationship. London: MacMillan Press LTD. Peter, J. P. and Olson, J. C. 1996. Consumer Behavior and Marketing Strategy.

New York: Irwin McGraw-Hill. Oliver, R.L.1999. Whence Consumer Loyality?. Journal of Marketing Oskamp, S. (1991). Attitudes and Opinion (2nd Edition). New Jersey: Prentice- Hall, Inc Siat, J. 1997. Mars Marketing and Consumer Centered : Sebuah Diktomi untuk mencapai Customer Loyality?Usahawan no 63 tahun XXVI.Maret

Soehadi, A. W. 2005. Effective Branding. Bandung: PT Mizan Pustaka. Sheet., Mital., dan Newman. 1999.Custumer Behavior Forth Worth : The Dryden

Press. Solomon, M.R. 1992. Consumer Behavior (3 th Edition). New Jersey: Prentice

Hall International Temporal, P and Lee, K.C. 2001. Hi-Tech Hi Touch Branding. Queensland New

York: John Wiley & Sons, Inc. Temporal, P.2002.Advanced Brand Management: Form Division to Valution.

Chichester. New York: John Wiley & Sons, Inc. Timm, P.R.2001. Seven Power Strategies for Building Customer Loyality. New

York: Amacom, American Management Association Tjiptono, F. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi

Usunier, J.C.2000. Marketing Across Culture. Rochester. New Jersey: Prentice Hall International

Page 80: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

64

Wells, W.D & Prensky, D. 1996. Cosumer Behavior. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Zeithmal, V,A dan Bitner. 1996. Service Marketing. Hill International

Zeithmal, U.A and Benny, L.L.1998. Consumer Perception of Price, Quality and Value: A mears Erd model and Synthesis of Evidence. Journal of Marketing

Anderson. E., 2006 dalam http:/ www.dealemews.com. Diakses tanggal 23 September 2009

Davies, R.1999.http:/www. Asia market research.com/glossary/brand-image.htm.17 Agustus 2009

Green, J.B.2000 dalam http:/ www.faculty.catawba.edu/jibgreen/Drgeen/glossary.htm 11 Oktober 2009 (www. Bisnis Indonesia.co.id).Diakses tanggal 17 Mei 2009 (www.swa.co.id). Diakses tanggal 20 Mei 2009

Page 81: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

65

Lampiran 1. Skala Citra Merek Sebelum Uji Coba

Petunjuk Pengisian

1. Angket terdiri dari dua bagian yaitu skala 1 dan skala 2, yang masing-masing bagian memiliki sejumlah pernyataan.

2. Bacalah dengan sungguh-sungguh pernyataan di bawah ini 3. Setiap pilihan jawaban yang anda berikan TIDAK ADA YANG

SALAH. Semua jawaban benar adanya apabila sesuai dengan keadaan anda yang sebenarnya.

4. Pilihlah salah satu jawaban yang anda inginkan dengan memberi tanda silang (X) pada :

SS : Jika anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut S : Jika anda setuju dengan pernyataan tersebut TS : Jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut STS : Jika anda sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut

Contoh:

No Pernyataan Skala SS S TS STS

1 Menurut saya kemasan Extra Joss tahan lama

X

Terima kasih untuk waktu dan kesediaan anda, selamat mengerjakan

Nama (inisial) : Usia : Jenis Kelamin: Pekerjaan : Pernah mengkonsumsi Extra joss :

Page 82: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

66

No Pernyataan Skala SS S TS STS

1 Logo Extra Joss mudah saya ingat

2 Menurut saya kemasan Extra Joss menarik

3 Menurut saya nama Extra Joss mudah melekat dibenak saya

4 Menurut saya kemasan Extra Joss tidak menarik

5 Menurut saya logo merek Extra Joss tidak berkesan

6 Menurut saya logo Extra Joss sesuai untuk menggambarkan produk minuman energy

7 Saya senang dengan kemasan Extra Joss karena praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana

8 Saya tidak senang kemasan Extra Joss karena tidak praktis dalam penggunaannya

9 Menurut saya logo Extra Joss sulit diingat

10 Menurut saya nama Extra Joss selalu mengingatkan saya akan ciri produknya

11 Menurut saya Extra Joss sangat mudah didapatkan diwarung-warung terdekat

12 Kemasan Extra Joss memberikan informasi kepada konsumen mengenai spesifikasi produk sehingga mencerminkan kualitasnya

13 Menurut saya nama Extra Joss sangat terkenal

14 Saya seringkali sulit mengingat nama minuman energy extra joss

15 Kemasan Extra Joss tidak memberikan informasi mengenai spesifikasi produk sehingga kurang mencerminkan kualitasnya

16 Beragam variasi rasa dari produk Extra Joss sangat mudah saya dapatkan diwarung-warung terdekat

Page 83: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

67

17 Kemasan Extra Joss mudah rusak sehingga saya tidak menyukainya

18 Setiap kali mendengar Extra Joss saya selalu ingat produknya

19 Kemasan Extra Joss tidak mudah rusak

20 Menurut saya pemilihan nama Extra Joss tidak tepat untuk produk minuman energy

21 Beragam variasi rasa dari produk Extra Joss tidak mudah saya dapatkan diwarung-warung terdekat

22 Banyak manfaat yang saya peroleh dari mengkonsumsi Extra Joss

23 Menurut saya Extra Joss bisa mencerminkan jiwa muda saya

24 Menurut saya tidak ada perbedaan sebelum dan sesudah mengkonsumsi Extra joss

25 Menggunakan Extra Joss memungkinkan saya melakukan lebih banyak aktivitas

26 Bagi saya Extra Joss tidak hanya sekedar minuman energy tapi juga kebanggaan tersendiri dalam mengkonsumsinya

27 Extra Joss dapat menambah stamina sehingga saya senang mengkonsumsinya

28 Extra Joss merupakan merek yang selaras dengan gaya hidup saya

29 Menurut saya tidak ada manfaat minum Extra Joss 30 Extra Joss memberikan manfaat sesuai dengan

harapan saya

31 Extra Joss membuat saya merasa menjadi pribadi yang lebih energik

32 Bagi saya Extra Joss kurang berkelas 33 Saya merasa tidak percaya diri saat megkonsumsi

Extra Joss

34 Setelah mengkonsumsi Extra Joss, saya tidak merasakan stamina saya bertambah

35 Menurut saya Extra Joss tidak mencerminkan jiwa muda saya

36 Extra Joss susah didapatkan diwarung-warung

Page 84: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

68

terdekat

37 Menurut saya nama minuman energy Extra Joss tidak terkenal

38 Saya tidak merasa menjadi pribadi yang energik setelah mengkonsumsi Extra Joss

39 Manfaat Extra Joss tidak sesuai dengan harapan saya

40 Menurut saya nama Extra Joss tidak berkesan sehingga seringkali saya mengabaikannya

Page 85: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

69

Lampiran 2. Skala Citra Merek Sesudah Uji Coba

No Pernyataan Skala SS S TS STS

1 Logo Extra Joss mudah saya ingat

2 Menurut saya kemasan Extra Joss menarik

3 Menurut saya nama Extra Joss mudah melekat dibenak saya

4 Menurut saya kemasan Extra Joss tidak menarik

5 Menurut saya logo Extra Joss sesuai untuk menggambarkan produk minuman energy

6 Saya senang dengan kemasan Extra Joss karena praktis sehingga mudah dibawa kemana-mana

7 Saya tidak senang kemasan Extra Joss karena tidak praktis dalam penggunaannya

8 Menurut saya logo Extra Joss sulit diingat

9 Menurut saya Extra Joss sangat mudah didapatkan diwarung-warung terdekat

10 Kemasan Extra Joss memberikan informasi kepada konsumen mengenai spesifikasi produk sehingga mencerminkan kualitasnya

11 Menurut saya nama Extra Joss sangat terkenal

12 Saya seringkali sulit mengingat nama minuman energy extra joss

13 Kemasan Extra Joss tidak memberikan informasi mengenai spesifikasi produk sehingga kurang mencerminkan kualitasnya

14 Beragam variasi rasa dari produk Extra Joss sangat mudah saya dapatkan diwarung-warung terdekat

15 Kemasan Extra Joss tidak mudah rusak

16 Menurut saya pemilihan nama Extra Joss tidak

Page 86: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

70

tepat untuk produk minuman energy 17 Banyak manfaat yang saya peroleh dari

mengkonsumsi Extra Joss

18 Menurut saya Extra Joss bisa mencerminkan jiwa muda saya

19 Menggunakan Extra Joss memungkinkan saya melakukan lebih banyak aktivitas

20 Bagi saya Extra Joss tidak hanya sekedar minuman energy tapi juga kebanggaan tersendiri dalam mengkonsumsinya

21 Extra Joss dapat menambah stamina sehingga saya senang mengkonsumsinya

22 Extra Joss merupakan merek yang selaras dengan gaya hidup saya

23 Menurut saya tidak ada manfaat minum Extra Joss 24 Extra Joss memberikan manfaat sesuai dengan

harapan saya

25 Extra Joss membuat saya merasa menjadi pribadi yang lebih energik

26 Bagi saya Extra Joss kurang berkelas 27 Saya merasa tidak percaya diri saat megkonsumsi

Extra Joss

28 Setelah mengkonsumsi Extra Joss, saya tidak merasakan stamina saya bertambah

29 Menurut saya Extra Joss tidak mencerminkan jiwa muda saya

30 Saya tidak merasa menjadi pribadi yang energik setelah mengkonsumsi Extra Joss

31 Manfaat Extra Joss tidak sesuai dengan harapan saya

32 Menurut saya nama Extra Joss tidak berkesan sehingga seringkali saya mengabaikannya

Page 87: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

71

Lampiran 3. Skala Loyalitas Merek Sebelum Uji Coba

No

Pernyataan Skala SS S TS STS

1 Saya merasa yakin dengan memilih minuman energi Extra Joss

2 Saya akan mengikuti perkembangan variasi rasa terbaru dari merek Extra Joss

3 Saya senang jika berhasil membuat teman saya membeli minuman energy Extra Joss juga

4 Saya lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan variasi rasa terbaru merek lain dari pada Extra Joss

5 Jika Extra Joss tidak ada ditoko yang biasa saya beli, saya akan membeli minuman energy yang tersedia ditoko tersebut meskipun dengan merek yang berbeda

6 Jika tidak ada ditoko yang biasa saya beli saya akan tetap mencari Extra Joss ketoko lain

7 Jika saya butuh minuman energy, saya akan mengkonsumsi lagi Extra Joss

8 Jika saya membutuhkan minuman energy saya tidak akan lagi mengkonsumsi Extra Joss

9 Saya memiliki keraguan dengan produk minuman energy Extra Joss

10 Saya akan memberi tahu kelebihan Extra Joss yang saya konsumsi kepada orang lain

11 Saya merasa mantap mengkonsumsi Extra Joss 12 Saya tidak ingin mengganti Extra Joss dengan

merek minuman energi yang lain

13 Saya akan menyarankan teman saya untuk membeli Extra Joss jika dia akan membeli minuman energi

14 Meski saya tahu Extra Joss produk yang bagus saya tidak akan menyarankan keorang lain

15 Saya tidak ingin mengkonsumsi Extra Joss lagi meskipun muncul variasi rasa baru

16 Saya merasa berat hati jika tidak mengkonsumsi Extra Joss

Page 88: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

72

17 Saya berniat untuk mengganti Extra Joss dengan merek minuman energy yang lain

18 Jika teman saya bertannya tentang merek minuman energi yang bagus, saya akan mengatakan bahwa Extra Joss adalah yang paling bagus

19 Pada pembelian minuman energy berikutnya saya ingin membeli sama seperti yang saya konsumsi sekarang yaitu Extra Joss

20 Saya akan membiarkan teman saya memilih merek minuman energi yang akan dibelinya

21 Saya tidak peduli dengan merek minuman energy Extra Joss yang saya gunakan sekarang

22 Saya tetap menyukai Extra Joss, meskipun ada produk minuman energy lain yang memberikan penawaran harga lebih murah

23 Saya telah terbiasa secara rutin mengkonsumsi Extra joss sejak dulu

24 Jika ada merek minuman energy lain yang menawarkan lebih banyak variasi rasa, saya akan memilihnya dibanding dengan Extra Joss

25 Saya tetap suka dengan Extra Joss meskipun banyak merek lain yang menawarkan variasi rasa

26 Dalam 3 kali pembelian terakhir minuman energy, saya selalu membeli Extra Joss

27 Saya sudah terlanjur menyukai Extra Joss, sehingga tidak peduli dengan merek lainnya

28 Ketika membutuhkan minuman energi, saya selalu mengkonsumsi Extra Joss

29 Saya akan mempertimbangkan informasi baru tentang produk minuman energy lain

30 Saya tidak akan terpengaruh oleh iklan produk minuman energy lain

31 Saya berulang kali mengkonsumsi Extra Joss karena variasi rasanya beragam

32 Selama 3 kali pembelian terakhir minuman energi, saya tidak hanya membeli Extra Joss saja

33 Minuman Energi terakhir yang saya minum bukan

Page 89: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

73

Extra Joss

34 Banyaknya iklan minuman energi membuat saya berganti-ganti produk minuman energi

35 Saya tidak membeli lagi extra Joss karena saya telah beralih ke merek lain

36 Saya merasa tidak yakin memilih merek minuman energi Extra Joss

37 Saya akan memberitahukan pada teman-teman hal-hal negative tentang Extra Joss

38 Saya tidak rutin mengkonsumsi Extra Joss

39 Jika Extra Joss mengalami kenaikan harga, saya tidak akan mengkonsumsinya lagi

40 Saya merasa tidak berkepentingan untuk mempengaruhi teman saya agar membeli produk Extra joss

Page 90: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

74

Lampiran 4. Skala Loyalitas Merek Sesudah Uji Coba

No

Pernyataan Skala SS S TS STS

1 Saya merasa yakin dengan memilih minuman energi Extra Joss

2 Saya akan mengikuti perkembangan variasi rasa terbaru dari merek Extra Joss

3 Saya senang jika berhasil membuat teman saya membeli minuman energy Extra Joss juga

4 Jika tidak ada ditoko yang biasa saya beli saya akan tetap mencari Extra Joss ketoko lain

5 Jika saya butuh minuman energy, saya akan mengkonsumsi lagi Extra Joss

6 Jika saya membutuhkan minuman energy saya tidak akan lagi mengkonsumsi Extra Joss

7 Saya memiliki keraguan dengan produk minuman energy Extra Joss

8 Saya akan memberi tahu kelebihan Extra Joss yang saya konsumsi kepada orang lain

9 Saya merasa mantap mengkonsumsi Extra Joss 10 Saya tidak ingin mengganti Extra Joss dengan

merek minuman energi yang lain

11 Saya akan menyarankan teman saya untuk membeli Extra Joss jika dia akan membeli minuman energi

12 Meski saya tahu Extra Joss produk yang bagus saya tidak akan menyarankan keorang lain

13 Saya tidak ingin mengkonsumsi Extra Joss lagi meskipun muncul variasi rasa baru

14 Saya merasa berat hati jika tidak mengkonsumsi Extra Joss

15 Saya berniat untuk mengganti Extra Joss dengan merek minuman energy yang lain

16 Jika teman saya bertannya tentang merek minuman energi yang bagus, saya akan mengatakan bahwa Extra Joss adalah yang paling bagus

17 Pada pembelian minuman energy berikutnya saya ingin membeli sama seperti yang saya konsumsi sekarang yaitu Extra Joss

Page 91: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

75

18 Saya akan membiarkan teman saya memilih merek minuman energi yang akan dibelinya

19 Saya tetap menyukai Extra Joss, meskipun ada produk minuman energy lain yang memberikan penawaran harga lebih murah

20 Saya telah terbiasa secara rutin mengkonsumsi Extra joss sejak dulu

21 Jika ada merek minuman energy lain yang menawarkan lebih banyak variasi rasa, saya akan memilihnya dibanding dengan Extra Joss

22 Saya tetap suka dengan Extra Joss meskipun banyak merek lain yang menawarkan variasi rasa

23 Dalam 3 kali pembelian terakhir minuman energy, saya selalu membeli Extra Joss

24 Saya sudah terlanjur menyukai Extra Joss, sehingga tidak peduli dengan merek lainnya

25 Ketika membutuhkan minuman energi, saya selalu mengkonsumsi Extra Joss

26 Saya akan mempertimbangkan informasi baru tentang produk minuman energy lain

27 Saya tidak akan terpengaruh oleh iklan produk minuman energy lain

28 Saya berulang kali mengkonsumsi Extra Joss karena variasi rasanya beragam

29 Selama 3 kali pembelian terakhir minuman energi, saya tidak hanya membeli Extra Joss saja

30 Minuman Energi terakhir yang saya minum bukan Extra Joss

31 Saya tidak membeli lagi extra Joss karena saya telah beralih ke merek lain

32 Saya merasa tidak yakin memilih merek minuman energi Extra Joss

33 Saya tidak rutin mengkonsumsi Extra Joss

Page 92: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

76

34 Saya merasa tidak berkepentingan untuk

mempengaruhi teman saya agar membeli produk Extra joss

Page 93: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

77

Lampiran 5. Analisis Butir Skala Citra Merek

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

aitem1 85.38 128.437 .456 . .902

aitem2 85.46 127.822 .433 . .902

aitem3 85.23 129.867 .318 . .904

aitem4 85.58 126.798 .370 . .903

aitem6 85.69 127.276 .402 . .903

aitem7 85.29 125.307 .580 . .900

aitem8 85.63 126.511 .370 . .903

aitem9 85.54 126.567 .412 . .903

aitem11 85.40 128.755 .443 . .902

aitem12 85.73 127.063 .447 . .902

aitem13 85.35 128.348 .361 . .903

aitem14 85.54 126.018 .429 . .902

aitem15 85.73 127.534 .330 . .904

aitem16 85.29 129.386 .383 . .903

aitem19 85.52 127.156 .499 . .901

aitem20 85.65 128.623 .259 . .905

aitem22 85.88 122.928 .612 . .899

aitem23 86.08 124.896 .489 . .901

aitem25 86.06 123.624 .526 . .901

aitem26 86.19 126.198 .425 . .902

aitem27 86.08 121.602 .665 . .898

aitem28 86.08 127.210 .339 . .904

aitem29 85.81 126.433 .428 . .902

aitem30 86.02 124.686 .437 . .902

aitem31 86.00 123.098 .537 . .900

aitem32 85.69 127.943 .377 . .903

aitem33 85.81 125.570 .430 . .902

aitem34 86.04 123.253 .608 . .899

aitem35 86.23 124.887 .514 . .901

aitem38 85.87 125.687 .508 . .901

aitem39 85.94 122.134 .737 . .897

aitem40 85.71 124.366 .541 . .900

Page 94: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

78

Lampiran 6. Reliabilitas Citra Merek Uji Coba setelah seleksi aitem

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.905 .906 32

Page 95: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

79

Lampiran 7. Analisis Butir Skala Loyalitas Merek

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Squared Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

aitem1 82.10 208.206 .713 . .931

aitem2 82.17 211.087 .640 . .932

aitem3 82.33 211.950 .558 . .932

aitem6 82.38 213.888 .607 . .932

aitem7 82.12 213.986 .581 . .932

aitem8 81.96 217.175 .416 . .934

aitem9 82.15 213.897 .513 . .933

aitem10 82.31 214.100 .498 . .933

aitem11 82.21 207.739 .719 . .931

aitem12 82.23 209.436 .687 . .931

aitem13 82.40 209.853 .636 . .932

aitem14 82.37 216.197 .380 . .934

aitem15 82.04 216.861 .366 . .934

aitem16 82.42 217.621 .303 . .935

aitem17 82.06 215.820 .478 . .933

aitem18 82.10 205.422 .730 . .930

aitem19 82.29 209.543 .705 . .931

aitem20 82.67 219.871 .292 . .935

aitem22 82.17 214.773 .490 . .933

aitem23 82.44 209.742 .551 . .933

Page 96: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

80

aitem24 82.10 219.030 .345 . .934

aitem25 82.21 210.013 .770 . .931

aitem26 82.35 211.054 .598 . .932

aitem27 82.46 210.724 .674 . .931

aitem28 82.38 212.359 .606 . .932

aitem29 82.56 215.977 .416 . .934

aitem30 82.29 213.386 .572 . .932

aitem31 82.23 213.318 .499 . .933

aitem32 82.17 212.185 .504 . .933

aitem33 82.25 217.760 .335 . .935

aitem35 81.85 216.564 .346 . .935

aitem36 82.08 216.661 .452 . .934

aitem38 82.67 216.734 .346 . .935

aitem40 82.87 212.080 .616 . .932

Page 97: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

81

Lampiran 8. Reliabilitas Skala Loyalitas Merek

Uji Coba setelah seleksi aitem

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based on

Standardized Items N of Items

.935 .935 34

Page 98: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

82

Lampiran 9. Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

citramerek loyalitasmerek

N 58 58

Normal Parametersa,,b Mean 93.47 98.45

Std. Deviation 10.462 8.988

Most Extreme Differences Absolute .108 .176

Positive .108 .176

Negative -.079 -.070

Kolmogorov-Smirnov Z .824 1.341

Asymp. Sig. (2-tailed) .505 .055

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 99: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

83

Lampiran 10. Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

loyalitasmerek *

citramerek

Between

Groups

(Combined) 2333.881 27 86.440 1.142 .360

Linearity 450.214 1 450.214 5.949 .021

Deviation from

Linearity

1883.666 26 72.449 .957 .542

Within Groups 2270.464 30 75.682

Total 4604.345 57

Page 100: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

84

Lampiran 11. Deskripsi statistik

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

citramerek 58 93.47 10.462 71 112

loyalitasmerek 58 98.45 8.988 81 125

Page 101: HUBUNGAN ANTARA CITRA MEREK DAN LOYALITAS MEREK S k …repository.usd.ac.id/28475/2/039114105_Full[1].pdf · Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala loyalitas merek

85

Lampiran 12. Uji Hipotesis

Correlations

citramerek loyalitasmerek

citramerek Pearson Correlation 1 .313**

Sig. (1-tailed) .008

N 58 58

loyalitasmerek Pearson Correlation .313** 1

Sig. (1-tailed) .008

N 58 58

**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).