hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada …eprints.ums.ac.id/87363/13/naskah publikasi...

12
HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA : CRITICAL REVIEW Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Oleh: RISMA PRISTISA J310181200 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2020

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA :

    CRITICAL REVIEW

    Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

    pada Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan

    Oleh:

    RISMA PRISTISA

    J310181200

    PROGRAM STUDI ILMU GIZI

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

    2020

  • i

    HALAMAN PERSETUJUAN

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA :

    CRITICAL REVIEW

    PUBLIKASI ILMIAH

    Oleh :

    RISMA PRISTISA

    J 310 181 200

    Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

    Dosen Pembimbing,

    Farida Nur Isnaeni, S.Gz., M.Sc,. Dietisien.

    NIK : 1466

  • ii

    HALAMAN PENGESAHAN

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA :

    CRITICAL REVIEW

    OLEH :

    RISMA PRISTISA

    J310181200

    Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

    Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Pada hari …, ….

    Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

    Dewan Penguji :

    1. Farida Nur Isnaeni, S.Gz. M.Sc,.Dietisien (…………………………)

    (Ketua Dewan Penguji)

    2. Siti Zulaekah A, M.Si (…………………………)

    (Anggota I Dewan Penguji)

    3. Nur Lathifah Mardiyati, S.Gz., MS (…………………………)

    (Anggota II Dewan Penguji)

    Mengetahui,

    Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

    Universitas Muhammadiyah Surakarta

    Dr. Mutalazimah,SKM.,M.Kes

    NIK/NIDN.786/06-1711-7301

  • iii

    PERNYATAAN KEASLIAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya

    sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh

    gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.

    Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak

    diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka.

    Surakarta, 19 September 2020

    Penulis

    RISMA PRISTISA

    J310181200

  • 1

    HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN STATUS GIZI PADA REMAJA :

    CRITICAL REVIEW

    Abstrak

    Pendahuluan : Masalah gizi lebih yang terjadi pada anak usia sekolah merupakan masalah

    yang serius yang dapat mempengaruhi peningkatan resiko beberapa penyakit kronik.

    Prevalensi nasional berdasarkan data Riskesdas 2013 dapat dilihat bahwa prevalensi gizi

    lebih pada remaja 16-18 tahun yaitu 7,3% yang terdiri dari 5,7% gizi lebih dan 1,6% obesitas,

    hasil ini jauh lebih meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya sebesar 1,4%

    remaja mengalami kelebihan berat badan. Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah

    satunya aktivitas fisik. Aktivitas fisik berperan penting dalam pengeluaran energi sehingga

    dapat mencegah munculnya gizi lebih yaitu dengan penggunaan energi untuk aktivitas fisik

    itu sendiri. Asupan gizi yang berlebih dan tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang

    seimbang atau kurang melakukan aktivitas fisik akan menyebabkan terjadinya penambahan

    berat badan, kelebihan energi dan dapat meningkatkan risiko kegemukan dan

    obesitas.Tujuan Penelitian : Literatur Review ini bertujuan untuk mengkaji tentang

    hubungan aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja. Metode Penelitian : Studi literatur

    dengan metode mengumpulkan data berbentuk jurnal penelitian dalam sepupuh tahun

    terakhir, penerbit jurnal dengan ketentuan Nilai Akreditasi Sinta 1 sampai 4 dengan pencarian

    database dilakukan di sinta.ristekbrin.go.id, menggunakan kata kunci aktivitas fisik, status

    gizi, dan remaja. Hasil : Hasil dari penelitian terhadap 5 jurnal didapat tingkat aktivitas fisik

    pada remaja banyak yang tergolong rendah karena perilaku sedentary lifestyle. Status gizi

    lebih atau obesitas lebih cenderung mempunyai tingkat aktivitas fisik yang rendah

    dibandingkan tingkat aktivitas fisik yang sedang atau normal. Kesimpulan : Dapat

    disimpulkan aktivitas fisik yang rendah memiliki resiko lebih terhadap obesitas. Sehingga

    diharapkan remaja meningkatkan aktivitas fisiknya dari ringan menjadi sedang untuk dapat

    membakar energi dan mengurangi resiko obesitas

    Kata Kunci : Aktvitas Fisik,Status Gizi,Remaja

    Abstract

    Introduction: Over nutrition problems that occur in school age children are serious problems

    that can increase the risk of several chronic diseases. The national prevalence based on 2013

    Riskesdas data can be seen that the prevalence of overnutrition in adolescents 16-18 years is

    7.3% consisting of 5.7% over nutrition and 1.6% obesity, this result is much higher than in

    2010 which was only 1.4% of adolescents are overweight. Nutritional status by several

    factors, one of which is physical activity. Physical activity is important in expending energy

    so that it can prevent the prevention of over nutrition, namely by using energy for the

    physical activity itself. Excess nutritional intake and not balanced with balanced energy

    expenditure or lack of physical activity will lead to weight gain, excess energy and can

    increase the risk of obesity and obesity. Research Objectives: This literature review aims to

    examine the relationship between physical activity and nutritional status in teenager.

    Research Methods: A literature study using the method of collecting data in the form of

    research journals in the last years, journal publishers with the provisions of Sinta

    Accreditation 1 to 4 with database searches conducted at sinta.ristekbrin.go.id, using the

    keywords physical activity, nutritional status, and adolescence. Results: The results of the

    study in 5 journals were obtained from the low level of physical activity among adolescents

    due to their sedentary lifestyle. Over nutritional status or obesity is more likely to have a low

  • 2

    level of physical activity than a moderate or normal level of physical activity. Conclusion:

    Physical activity can be put aside, which has a higher risk of obesity. So it is expected that

    adolescents will increase their physical activity from mild to moderate to get energy and

    reduce the risk of obesity

    Keywords: Physical Activity, Nutritional Status, Adolescents

    1. PENDAHULUAN

    Indonesia masih menghadapi permasalahan gizi ganda yang berdampak serius terhadap

    kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu gizi kurang dan gizi lebih. Berat badan lebih

    (overweight) dan obesitas merupakan kondisi sesorang dimana ketidakseimbangan antara

    jumlah energi yang dikonsumsi dengan yang dibutuhkan oleh tubuh. Kegemukan dan

    obesitas adalah masalah yang banyak terjadi pada usia dewasa, namun tidak menutup

    kemungkinan masalah tersebut juga terjadi pada remaja dan anak-anak usia sekolah.

    Prevalensi nasional berdasarkan data hasil analisis data Riskesdas 2013 dapat dilihat

    bahwa prevalensi gizi lebih pada remaja berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) umur 16-18

    tahun yang mengalami kelebihan berat badan yaitu 7,3% yang terdiri dari 5,7% gizi lebih dan

    1,6% obesitas, hasil ini jauh lebih meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang hanya

    sebesar 1,4% remaja mengalami kelebihan berat badan. Berdasarkan data Riskesdas(2013)

    didapatkan prevalensi gizi lebih untuk tingkat Propinsi Jawa Tengah yaitu 7,1 %

    menunjukkan peningkatan sebesar 6,4% dibanding tahun 2010 yang hanya 0,7% (Riskesdas,

    2013)

    Status gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor langsung yang

    mempengaruhi status gizi yaitu asupan gizi dan penyakit infeksi. Sedangkan faktor tidak

    langsung yaitu jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan konsumsi serat (buah dan sayur),

    aktifitas fisik, perilaku merokok dan faktor genetik (Brown, 2005). Asupan zat gizi yang

    seimbang dan sesuai dengan kebutuhan akan membantu mencapai pertumbuhan dan

    perkembangan yang optimal. Ketidakseimbangan antara kebutuhan dan kecukupan akan

    menimbulkan masalah gizi yaitu masalah gizi lebih dimana kecukupan gizi lebih besar di

    bandingkan dengan kebutuhan gizi (Soetjiningsih, 2007).

    Asupan gizi yang berlebih dan tidak diimbangi dengan pengeluaran energi yang

    seimbang atau dengan kata lain kurang melakukan aktivitas fisik akan menyebabkan

    terjadinya penambahan berat badan, kelebihan energi dan dapat meningkatkan risiko

    kegemukan dan obesitas (Mahardik adan Rosita,2008). Konsumsi makanan yang berlebih

    ditambah dengan kurangnya aktivitas fisik menjadi salah satu penyebab terjadinya

  • 3

    kegemukan (Wijayanti, 2013). Aktivitas fisik yang rendah memiliki peluang 3 kali lebih

    besar menyebabkan kelebihan berat badan dibandingkan aktivitas yang berat (Vertikal,

    2012).

    Salah satu kebijakan nasional dalam upaya perbaikan gizi masyarakat tertuang dalam

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 bahwa upaya perbaikan gizi ditujukan untuk

    peningkatan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Sasaran global tahun 2025 yang

    disepakati salah satunya adalah tidak ada kenaikan proporsi anak yang mengalami gizi lebih.

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti mengangkat sebuah critical review

    research yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja”.

    2. METODE

    Study Design yang digunakan pada penelitian ini yaitu Critical Review, dengan aktivitas

    fisik sebagai variable bebas dan status gizi remaja sebagai variable terikat. Search Engine

    yang di gunakan untuk mencari artikel atau jurnal yang relevan yaitu

    http://sinta.ristekbrin.go.id/. Kata kunci yang di gunakan dalam pencarian jurnal yaitu

    “aktivitas fisik”, “status gizi”, “remaja”. Penerbit jurnal dengan ketentuan Nilai Akreditasi

    Sinta 1 sampai 4 dan tahun terbit minimal 10 tahun terakhir.

    Dari hasil pencarian menggunakan kata kunci aktivitas fisik di dapat 368 jurnal, lalu

    menggunakan tambahan kata kunci status gizi di dapat 62 jurnal, kemudian ditambahkan lagi

    kata kunci remaja dan di dapatkan 25 jurnal. Dari temuan tersebut kemudian penulis

    melakukan pengkajian dengan mengecualikan jurnal yang bukan full text, menyertakan hasil

    uji statistik, dan keseuaian dengan faktor yang ingin diteliti oleh penulis yaitu aktivitas fisik,

    selanjutnya dilakukan filter dengan mengakses dan membaca abstrak dari tiap jurnal tersebut

    yang relevan untuk menjawab pertanyaan penelitian sehingga terpilih 5 jurnal yang akan di

    ekstraksi.

    Kriteria inklusi jurnal/ artikel yang dianggap tepat untuk melakukan Critical Review

    adalah sebagai berikut: jurnal/ artikel yang digunakan adalah full text dan dilaporkan dalam

    bahasa Indonesia, pengambilan data menggunakan metode observasional dan relevan untuk

    menjawab pertanyaan penelitian, kelompok umur responden yaitu remaja usia sekolah

    menengah pertama dan sekolah menengah atas (12-18 tahun). Pada penelitian ini kriteria

    eksklusi yang digunakan yaitu penelitian yang termasuk case control, tidak memenuhi kriteria

    jurnal reputasi nasional (skor SINTA S1-S4), studi yang teksnya tidak lengkap atau tidak

    dapat diakses untuk menghindari salah tafsir dan kesalahpamahan, serta subjek pada jurnal

    http://sinta.ristekbrin.go.id/

  • 4

    dengan sekolah termasuk sekolah dengan jam belajar Fullday dan sekolah pada pondok atau

    asrama.

    3. HASIL DAN PEMBAHASAN

    3.1 Karateristik Jurnal

    Penulis memilih lima studi yang merupakan studi observasional dan

    dipublikasikan antara tahun 2011 dan 2020. Pada lima studi melibatkan banyak subjek

    dan beberapa variabel yang berhubungan dengan status gizi remaja. Beberapa

    penelitian juga menyesuaikan beberapa faktor yang mungkin mengacaukan temuan.

    Gambaran aktivitas fisik dan status gizi pada remaja, serta bagimana hubungan antara

    keduanya akan di uraikan lebih lanjut pada pembahasan.

    Table 1. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Remaja

    HASIL KESIMPULAN

    JURNAL

    1

    Hasil penelitian menunjukkan 14,8% responden dengan

    aktivitas fisik rendah, Status gizi pada responden

    ditemukan sebanyak 6,6% responden dengan kategori

    kurus dan 14,8% gemuk. Hasil analisis menunjukkan

    terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi

    (p

  • 5

    JURNAL

    5

    Hasil penelitian menunjukkan terdapat 31 siswa (41,3%)

    aktivitas fisik sedang dan 11 siswa (14,7%) aktivitas fisik

    ringan. Status gizi pada responden ditemukan terdapat 6

    siswa (8%) dengan status gizi lebih dari 75 siswa. Hasil

    analisis menunjukkan tidak terdapat hubungan yang

    signifikan antara aktivitas fisik dengan status gizi pada

    remaja (p-value 0,336)

    Tidak terdapat hubungan yang

    signifikan antara aktivitas fisik

    dengan status gizi pelajar putri

    SMA.

    3.2 Pembahasan

    1) Aktivitas Fisik

    Pada kelima jurnal di atas, rata-rata aktivitas fisik pada remaja banyak tergolong

    aktivitas ringan dan aktivitas sedang. Jurnal 1 terdapat 26 siswa (42,6%)

    mempunyai aktivitas fisik sedang (600-2999 MET-menit/minggu) dan terdapat

    26 siswa (42,6%) mempunyai aktivitas fisik ringan (

  • 6

    3) Hubungan antara aktivitas fisik dengan status gizi remaja

    Pada jurnal 1-4 hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan

    antara aktivitas fisik dengan status gizi pada remaja. Pada jurnal 1 terdapat

    hubungan yang signifikan (p

  • 7

    Anggraeny, O., dkk. 2018. Tidak Ada Korelasi Antara Asupan Karbohidrat Sederhana,

    Lemak Jenuh, Dan Tingkat Aktivitas Fisik Dengan Status Gizi Pada Remaja Dengan

    Kegemukan Dan Obesitas. Jurnal AcTion, Volume 3, Nomor 1.

    Anhhitasari, D.R., Hunandar, C., 2015. Hubungan Antara Aktivitas Fisik Dan Durasi Tidur

    Dengan Obesitas Pada Siswa Sma N 3 Semarang. Jurnal Riset Gizi. Vol 3, No 1

    Arisman, MB.(2004), Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi Dalam Daur Kehidupan Edisi 2, EGC,

    Jakarta,

    Azhari, dkk. Hubungan Aktivitas Fisik, Kebugaran Fisik Dan Image Tubuh Dengan Kejadian

    Obesitas Pada Siswa SMA Di Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

    Buletin Penelitian Sistem Kesehatan Vol 12, No 3

    Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013.

    Lap. Nas. 2013 1–384 (2013).

    Beck, M. 2011. Ilmu Gizi Dan Diet Hubungannya Dengan Penyakit-Penyakit Untuk Perawat

    Dan Dokter. Yayasan Essentia Medica : Yogyakarta.

    Brown, E. 2005. Nutrition. Through the Life Cycle. Second Edition.: Thomson Wadsworth.

    USA..

    Collins, C.E., J. Watson, dan T. Burrows. (2010). Measuring dietary asupan in children and

    adolescents in the context of overweight and obesity. International Journal of Obesity,

    34, 1103–1115.

    Departemen Kesehatan RI. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Jakarta: Depkes RI;

    2009

    Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control (CDC) and

    Prevention. 2009. Overweight and Obesity.

    Depkes. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas). 2010. Jakarta. Badan Penelitian dan

    Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.

    Gibson, R. S. 2005. Principles of Nutritional Assessment. Second Edition. Oxford University

    Press Inc, New York.

    Jaminah, M. 2018. Hubungan Pengetahuan, Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas Pada

    Karyawan Perempuan. Jurnal Berkala Epidemiologi. Volume 6 Nomor 1 : 9-17

    Kartasapoetra, G., dan H.Marsetyo, 2008. Ilmu Gizi, Korelasi Gizi, Kesehatan dan

    Produktivitas Kerja. Rineka Cipta, Jakarta.

    Kementerian Kesehatan RI. 2012. Menkes: Ada Tiga Kelompok Permasalahan Gizi Di

    Indonesia

    http://ejournal.poltekkes-smg.ac.id/ojs/index.php/jrg/issue/view/172http://ejournal.litbang.kemkes.go.id/index.php/hsr/issue/view/308

  • 8

    Kumala, dkk. 2019. Hubungan Antara Durasi Penggunaan Alat Elektronik (Gadget),

    Aktivitas Fisik Dan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Remaja Usia 13-15 Tahun.

    Journal Of Nutrition College. Volume 8, Nomor 2 : 73-80

    Kurdanti, W., dkk. 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja.

    Jurnal Gizi Klinik Indonesia. Vol. 11, No. 4 : 8-190

    Mahardik, Rosita. dkk. 2008. Aktivitas Fisik, Asupan Energi, dan Status Gizi Wanita Pemetik

    Teh di PTPN VIII Bandung, Jawa Barat.

    Miko, A., Pratiwi, M., Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Fisik Dengan Kejadian Obesitas

    Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh.Jurnal AcTion. Vol 2, No 1 (2017)

    Nurcahyo, F. 2011. Kaitan Antara Obesitas Dan Aktivitas Fisik. Jurnal Ilmiah Kesehatan

    Olahraga. Vol. VII, No. 1 : 87 – 96

    Nurmalina. 2011. Pencegahan & Manajemen Obesitas. Elex Media Komputindo. Bandung.

    Oktaviani, dkk. 2012. Hubungan Kebiasaan Konsumsi Fast Food, Aktivitas Fisik, Pola

    Konsumsi, Karakteristik Remaja Dan Orang Tua Dengan Indeks Massa Tubuh (IMT)

    (Studi Kasus Pada Siswa SMA Negeri 9 Semarang Tahun 2012). Jurnal Kesehatan

    Masyarakat, Volume 1, Nomor 2 : 542 – 553

    Praditasari, J. 2018. Asupan Lemak, Aktivitas Fisik Dan Kegemukan Pada Remaja Putri Di

    SMP Bina Insani Surabaya. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga,

    Surabaya.

    Pramono, A., 2014. Kontribusi Makanan Jajan Dan Aktivitas Fisik Terhadap Kejadian

    Obesitas Pada Remaja Di Kota Semarang. Gizi Indonesia. 37(2):129-136

    Roberts, Bennie Warthington dan Williams Sue R. (2000). Nutrition Troughuot The Life

    Cycle, Fourth Edition. The McGraw-Hill Book.

    Sahoo, K,. dkk. 2015. Childhood obesity: causes and consequences. Journal of Family

    Medicine and Primary Care. Volume 4 : Issue 2

    http://ejournal.poltekkesaceh.ac.id/index.php/an/issue/view/5