hub. pola makan dgn dm tipe 2

Upload: agoes-amin-sukresno

Post on 16-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jk

TRANSCRIPT

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian dan Rancangan Penelitian

    Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dan analitik dengan menggunakan

    pendekatan design penelitian case control. Rancangan ini mempelajari hubungan

    antara paparan (faktor penelitian) dan penyakit dengan cara membandingkan

    kelompok kasus dan kelompok kontrol berdasarkan status paparannya. Penelitian-

    penelitian yang menggunakan studi case control bersifat retrospektif, arah pengusutan

    (Direction of inquiry) rancangan tersebut bergerak dari akibat (penyakit) ke sebab

    (paparan).

    Tujuan dari design penelitian case control sendiri adalah untuk mencari

    hubungan seberapa jauh faktor resiko mempengaruhi terjadinya penyakit (cause-

    effect relationship). Untuk menghindari terjadinya bias dalam penelitian ini dibentuk

    kelompok kontrol dimana pasien non Diabetes Mellitus diikutsertakan guna

    membandingkan status keterpaparan dengan kelompok kasus.

    B. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi merupakan seluruh objek dengan karakteristik tertentu yang

    akan diteliti (Notoadmodjo, 2005). Dalam penelitian ini peneliti membedakan

    populasi menjadi 2 yaitu populasi kasus dan populasi kontrol / pembanding

    (bukan kasus).

    24

  • a. Populasi Kasus

    Populasi kasus adalah semua kasus Diabetes Mellitus Type II yang ada di

    poliklinik penyakit dalam RSUD Tugurejo Semarang.

    b. Populasi Pembanding

    Populasi pembanding disebut juga populasi bukan kasus atau kontrol adalah

    semua pasien yang tidak di diagnosa sebagai penderita Diabetes Mellitus dan

    mempunyai karakteristik (obesitas, banyak makan makanan tinggi kalori)

    yang sama dengan penderita Diabetes Mellitus Type II di Poliklinik penyakit

    dalam RSUD Tugurejo Semarang. Untuk menentukan kontrol, peneliti akan

    melakukan cek gula darah sewaktu terhadap populasi pembanding yang

    terpilih.

    2. Sampel

    Sampel adalah bagian populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga

    dianggap mewakili populasinya. (Sastroasmoro, 1993). Teknik pengambilan

    sampel pada penelitian ini dengan teknik quota sampling.

    Dalam penelitian ini sampel yang digunakan adalah pasien baik Diabetes

    Mellitus maupun tidak dengan Diabetes Mellitus yang rawat jalan di poli

    penyakit dalam yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

    a. Kriteria Inklusi

    Kriteria inklusi adalah kriteria dimana subjek penelitian dapat mewakili

    dalam sample penelitian, memenuhi syarat sebagai sampel.(Notoatmodjo,

    2005). Kriteria inklusi untuk sampel kasus dalam penelitian ini adalah :

  • 1. Pasien Diabetes Mellitus Tipe II yang periksa di poli penyakit dalam

    RSUD Tugurejo Semarang, minimal 3 bulan yang lalu.

    2. Umur 25-75 tahun

    3. Dapat membaca dan menulis

    4. Bersedia menjadi responden secara tertulis.

    Dan kriteria inklusi untuk sampel kontrol dalam penelitian ini adalah:

    1. Bukan pasien Diabetes Melitus dan tidak menderita komplikasi dari

    penyakit Diabetes Mellitus.

    2. Umur 25-75

    3. Dapat membaca dan menulis

    4. Bersedia menjadi responden secara tertulis.

    b. Kriteria Ekslusi

    Kriteria ekslusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang

    tidak memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab.

    Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah :

    1. Pasien yang menderita penyakit pencernaan.

    2. Umur kurang dari 31 tahun atau lebih dari 75 tahun

    3. Penderita Diabetes Mellitus Type I

    4. Tidak bisa membaca atau menulis

    5. Pasien yang menderita penyakit komplikasi dari Diabetes Mellitus

    6. Pindah alamat.

  • Untuk menentukan jumlah sample pada penelitian jenis case control

    dipergunakan rumus tersendiri, yaitu dengan memasukkan unsur odd Ratio untuk

    menentukan kekuatan hubungan antara pemapar dengan kasus. (Sandjaja, 2006).

    Rumus yang dipakai : 22211

    2

    e)]-In(1[)]}P/Q/1P/Q/[1{ += n

    Dimana n : Perkiraan besar sample

    P1 : Proporsi sebelum pemaparan

    P2 : Proporsi sesudah pemaparan

    P : Proporsi hal yang diteliti

    Z : Nilai Z pada derajat kepercayaan tertentu

    Z : Nilai Z pada kekuatan uji tertentu

    Pada penelitian ini diperkirakan odd ratio-nya 2, sedang derajat () kemaknaannya = 0,05 dan uji kesalahan tipe II () = 0,20. Z pada = 0,05 adalah 1,64 dan P1 = 0,257. Untuk P2 = 0,147,Q1=0,743 dan Q2=0,853 e=0,15 dengan

    demikian estimasi besarnya ukuran sample yang diperlukan sebagai sumber data

    pada taraf kepercayaan 90% adalah:

    22211

    2

    e)]-n(1[)]}P/Q/1P/Q/[1{

    ln +=

    ( ) ( ) ( )( )( )[ ]2

    2

    21 15,01ln147,0/853,0/1257,0/743,0/164,1

    +== nn = 53,6=54

    Jadi estimasi besar sampel kasus= 54,dan kontrol= 54

    3. Tempat penelitian. Penelitian dilaksanakan di poliklinik penyakit dalam RSUD

    Tugurejo Semarang mulai tanggal 13 Februari-30 Maret 2007.

  • C. Variabel dan Definisi Operasional

    1. Variabel Penelitian

    a. Variabel bebas:

    Variabel bebas (X) dari penelitian ini yaitu pola makan.

    b. Variabel terikat:

    Variable terikat (Y) yaitu kejadian Diabetes Mellitus.

    2. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional dan

    berdasarkan karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

    observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena,

    pada definisi operasional dapat ditentukan parameter yang dijadikan ukuran

    dalam penelitian (Pratiknya, 2003).

    a. Kejadian Diabetes Mellitus

    Kejadian Diabetes Mellitus adalah jika keadaan gula darah seseorang pada

    saat pemeriksaan laboratorium memiliki hasil pemeriksaan kadar gula darah

    sewaktu > 200 mg/dl, kadar gula darah puasa > 126 mg/dl dan kadar gula

    darah 2 jam setelah makan > 200 mg/dl dan didiagnosa oleh dokter.

    Skala : Nominal

    b. Pola Makan

    Pola makan adalah suatu bentuk kebiasaan konsumsi makanan yang

    dilakukan oleh seseorang dalam kegiatan makannya sehari- hari.

  • Kebiasaan makan makanan tinggi kalori, tanpa disertai dengan aktivitas yaitu

    olah raga merupakan salah satu penyebab timbulnya Diabetes Mellitus type 2.

    Kategori pola makan; pola makan benar 23-39; pola makan salah 0-22.

    Skala : Nominal

    D. Metode Pengumpulan Data

    Pengumpulan data merupakan langkah awal dalam mendapatkan data

    penelitian. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara :

    1. Data Primer

    a. Setelah mendapat izin dari RSUD Tugurejo, maka peneliti mengadakan

    pendekatan kepada calon responden. Peneliti menjelaskan tujuan, manfaat,

    peran serta responden dalam penelitian. Peneliti menjamin kerahasiaan

    responden dan hak responden untuk menolak menjadi responden. Bila

    responden menyetujui maka peneliti meminta responden menandatangani

    lembar persetujuan menjadi responden.

    b. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, dilanjutkan

    wawancara peneliti ke responden menggunakan kuesioner yang sudah

    disiapkan sebelumnya, dimana pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti

    dan pengambilan responden secara selang- seling.

    2. Data Sekunder

  • Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari bagian rekam medis RSUD

    Tugurejo dan catatan medis pasien yang menjadi responden.

    E. Metode Pengolahan dan Analisa Data

    1. Instrumen penelitian

    Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    kuesioner. Dengan bentuk pertanyaan semi terbuka yang dibuat sendiri oleh

    peneliti untuk mempenroleh data tentang pola makan pada pasien Diabetes

    Mellitus dan pasien bukan Diabetes Mellitus. Setelah kuesioner disusun, belum

    berarti kuesioner tersebut dapat langsung digunakan untuk pengumpul data.

    Sehingga perlu dilakukan uji coba untuk mengetahui sejauh mana kuesioner yang

    telah disusun memiliki validitas dan reliabilitas.

    a. Uji Validitas

    Pengujian Validitas pada kuesioner penelitin ini menggunakan

    pengolahan komputerisasi dengan program SPSS for windows release 10.0.

    Dalam pengujian butir tersebut, bila ada butir yang ternyata tidak valid dan

    tidak reliable harus dibuang atau diganti. Untuk menguji validitas maka

    dilaksanakan dengan menghitung korelasi antara masing-masing item

    pertanyaan dengan skor total kuesioner tersebut menggunakan uji korelasi

    product moment dengan rumus :

    ( ) ( )( )[ ] ( )[ ]2222

    =YYNXXN

    YXXYNrxy

    rxy : Koefisiensi korelasi tiap item pertanyaan.

  • N : Jumlah sampel.

    X : Skor butir kuesioner (item) yang dicari validitasnya.

    Y : Skor total

    Untuk perhitungan tiap-tiap item pertanyaan akan dibandingkan dengan

    tabel nilai product moment, jika r hitung lebih besar daripada koefisiensi nilai

    tabel kritis r yaitu pada taraf signifikan 5%, maka instrumen yang diuji

    dinyatakan valid (Sugiyono, 1999).

    Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut didapat r tabel

    (0,2880) dan ada salah satu item pertanyaan yang r hitungnya kurang dari

    0,2880 sehingga item pertanyaan tersebut dihilangkan. Setelah dilakukan

    kembali uji korelasi product moment didapat r hitung lebih dari 0,2935.

    Dengan demikian seluruh pertanyaan dinyatakan valid, hasil uji validitas ini

    sebagaimana terlampir.

    b. Uji Reliabitas

    Untuk mengetahui reliabilitas yaitu dengan membandingkan nilai r tabel

    dengan r hasil dan pada penelitian ini diperoleh hasil Alpha 0,7732.

    Berdasarkan hubungan ini dinyatakan reliable.

    2. Pengolahan Data

    a. Editing

  • Pada tahap editing peneliti melakukan pengecekan data yang telah diperoleh

    dari hasil wawancara dengan 108 responden dengan 54 responden sebagai

    kasus dan 54 responden sebagai kontrol.

    b. Coding

    Peneliti mengklasifikasikan jawaban-jawaban atau hasil-hasil yang ada

    menurut macamnya. Klasifikasi dilakukan dengan jalan menandai masing-

    masing jawaban dengan kode berupa angka, kemudian dimasukkan dalam

    lembaran tabel biaya kerja guna mempermudah membaca. Pengkodingan

    pada penelitian ini untuk pasien diabetes Mellitus kodenya 0, dan pasien tidak

    dengan Diabetes mellitus kodenya 1. Pada pola makan salah kodenya 0,

    dan pola makan benar kodenya 1.

    c. Proccesing

    Setelah kuesioner terisi penuh dan juga sudah melewati pengkodingan, maka

    langkah selanjutnya memproses data dengan cara meng- Entry data dalam

    kuesioner ke paket program komputer dengan menggunakan metode SPSS.

    d. Cleaning

    Pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah

    dientry apakah ada kesalahan atau tidak saat memasukkan data di komputer.

    3. Analisa Data

    Untuk memperoleh hasil penelitian, peneliti melakukan analisis dengan

    uji statistik non parametrik dengan Chi-Square, yang digunakan untuk

    mengetahui hubungan seberapa jauh pola makan mempengaruhi terjadinya

    Diabetes Mellitus. (Notoadmodjo, 2005).

  • Menggunakan rumus sebagai berikut :

    = fhfhfoX )(2

    2

    Keterangan:

    X uadrat

    f

    f

    n

    m

    k

    P

    R

    P

    y2 : chi ko : frekuensi yang diperoleh berdasarkan data

    h : frekuensi yang diharapkan

    Dasar pengambilan keputusan pada 0,005 dan df 1 pada tabel 2x2 maka ilai X2 tabel 3,840. Bila nilai X2 hitung lebih besar atau sama dengan dari tabel

    aka Ho diolak dan Ha diterima atau ada hubungan antara pola makan dengan

    ejadian Diabetes Mellitus.

    Setelah dilakukan Uji Chi Square maka analisa data dilanjutkan dengan

    enghitungan odd Ratio.

    Tabel 2. Tabel 2 x 2 perhitungan odd Ratio

    DM Tidak DM

    Pola makan salah 41 10

    Pola makan benar 13 44

    umus odd Ratio :

    OR = BCAD

    ada Penghitungan Odds Ratio diperoleh hasil 13,877 berarti asosiasi positif

    aitu pola makan salah sebagai salah satu penyebab terjadinya Diabetes Mellitus

  • Untuk penyajian dan peringkasan data kategorik dilakukan dengan

    distribusi frekuensi. Pada tabulasi bisa digunakan frekuensinya saja atau dengan

    persentase.(Hastono,2001).

    F. Etika Penelitian

    Dalam penelitian ini peneliti menekankan pada masalah etika yang meliputi:

    1. Lembar persetujuan menjadi responden (Informed Concent)

    Sebelum lembar persetujuan diberikan kepada responden, terlebih dahulu peneliti

    memberikan penjelasan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta

    dampak yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, jika

    responden bersedia diteliti maka diberi lembar persetujuan menjadi responden

    (lampiran kedua) yang harus ditanda tangani, tetapi jika pasien menolak untuk

    diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

    2. Tanpa nama (Anonimity)

    Untuk menjaga kerahasiaan informasi dari responden peneliti tidak akan

    mencantumkan nama responden pada lembar pengumpul data, tetapi dengan

    memberikan kode pada masing- masing lembar yang dilakukan oleh peneliti.

    3. Kerahasiaan (Confidentiality)

    Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti

    dengan cara bahwa informasi tersebut hanya diketahui oleh peneliti dan

    pembimbing atas persetujuan responden.

  • G. Jadwal Penelitian

    Terlampir.

    METODE PENELITIANJenis Penelitian dan Rancangan PenelitianPopulasi dan SampelVariabel dan Definisi OperasionalMetode Pengumpulan DataMetode Pengolahan dan Analisa DataEtika PenelitianJadwal Penelitian