hpk spo aborsi korban perkosaan

2
PASIEN KORBAN PERKOSAAN YANG MENGINGINKAN ABORSI No. Dokumen 03/HPK/SPO/RSQA/VI/ 2015 No.Revisi 0 Halaman 1/1 SPO Tanggal Terbit: Juni 2015 Ditetapkan dr H. Amin irsyad M.Kes. PENGERTIAN : Tata cara dalam memberikan pelayanan tindakan aborsi kepada pasien korban perkosaan TUJUAN : Sebagai acuan pelayanan tindakan aborsi pada pasien korban perkosaan KEBIJAKAN/ REFERENSI : Aborsi berdasarkan indikasi kedaruratan medis dan kehamilan akibat perkosaan harus dilakukan dengan aman, bermutu, dan bertanggung jawab (PERATURAN DIREKTUR NOMOR 01/RSQA/PDQA/VI/2015) PROSEDUR : 1. Pasien meminta aborsi 2. Dokter yang berkompeten dan berwenang mengeluarkan surat keterangan dokter yang menyatakan usia kehamilan yang sesuai dengan kejadian perkosaan 3. Pasien meminta surat keterangan penyidik tentang adanya dugaan perkosaan 4. Konselor melakukan konseling kepada pasien sebelum tindakan aborsi 5. Dokter yang bertugas melakukan tindakan aborsi melakukan informed concent kepada pasien 6. Dokter yang berkompeten dan berwenang melakukan tindakan aborsi 7. Konselor melakukan konseling kepada pasien setelah tindakan aborsi 8. Direktur RSQA melaporkan tindakan aborsi secara tertulis kepada kepala dinas kota selambat-lambatnya 1 minggu setelah

Upload: asa

Post on 16-Dec-2015

15 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Dokumen Akreditasi Rumah Sakit KARS 2012

TRANSCRIPT

PASIEN KORBAN PERKOSAAN YANG MENGINGINKAN ABORSI

No. Dokumen03/HPK/SPO/RSQA/VI/2015No.Revisi0Halaman1/1

SPOTanggal Terbit:Juni 2015Ditetapkan

dr H. Amin irsyad M.Kes.

PENGERTIAN:Tata cara dalam memberikan pelayanan tindakan aborsi kepada pasien korban perkosaan

TUJUAN:Sebagai acuan pelayanan tindakan aborsi pada pasien korban perkosaan

KEBIJAKAN/ REFERENSI:Aborsi berdasarkan indikasi kedaruratan medis dan kehamilan akibat perkosaan harus dilakukan dengan aman, bermutu, dan bertanggung jawab (PERATURAN DIREKTUR NOMOR 01/RSQA/PDQA/VI/2015)

PROSEDUR:1. Pasien meminta aborsi2. Dokter yang berkompeten dan berwenang mengeluarkan surat keterangan dokter yang menyatakan usia kehamilan yang sesuai dengan kejadian perkosaan3. Pasien meminta surat keterangan penyidik tentang adanya dugaan perkosaan4. Konselor melakukan konseling kepada pasien sebelum tindakan aborsi5. Dokter yang bertugas melakukan tindakan aborsi melakukan informed concent kepada pasien6. Dokter yang berkompeten dan berwenang melakukan tindakan aborsi7. Konselor melakukan konseling kepada pasien setelah tindakan aborsi8. Direktur RSQA melaporkan tindakan aborsi secara tertulis kepada kepala dinas kota selambat-lambatnya 1 minggu setelah tindakan

DIAGRAM ALIR:

UNIT TERKAIT:1. Dokter2. Perawat

DOKUMEN TERKAIT:1. Rekam medis2. Surat keterangan dokter3. Surat keterangan penyidik4. Surat persetujuan tindakan