hotel puncak dan kawasannya sebagai tempat favorit wisata alam orang jakarta
DESCRIPTION
menginap di hotel puncak merupakan kegiatan yang disukai oleh orang jakarta di akhir pekan. Apalagi ketika liburan panjang seperti liburan sekolah, akhir tahun, atau lebaran. Temukan daya tarik dan rahasia kenapa puncak begitu memiliki daya tarikTRANSCRIPT
2013
GoIndonesia.com Rakai
[JALAN – JALAN KE PUNCAK] Banyak tempat yang bisa kita Eksplor di kawasan puncak. Karena beragam tempat wisata yang terus berkembang di wilayah puncak, sehingga membuat tempat wisata ini selalu ramai dikunjungi setiap akhir pekan.
GoIndonesia.com
1. Liburan Seru Bersama Keluarga di Melrimba Garden
Menginap di hotel Puncak pasti sangat
menyenangkan. Apalagi hotel Puncak
dekat dengan tempat wisata. Udaranya
yang dingin dan segar cocok untuk
menenangkan pikiran dari berbagai
rutinitas selama ini.
Akhir pekan kerap menjadi ajang bermain
dan berkumpul bersama keluarga,
khususnya bagi keluarga yang tinggal di
Jakarta dengan segala aktivitas dan
kepadatan ibukota. Salah satu tempat asik
untuk liburan keluarga yakni Melrimba Garden. Letaknya di Jalan Raya Puncak KM 87, Tugu Utara,
Cisarua, Kabupaten Bogor. Tetapi, sayang jika Anda tidak mencari hotel Puncak untuk beristirahat.
Konsep natural garden yang diusung Melrimba Garden, tentunya menghadirkan beragam keelokan
dan keindahan alam. Di area seluas kurang lebih 5 hektar dan 1.400 meter di bawah permukaan laut
ini dikelilingi dengan hamparan perbukitan kebun teh Ciliwung dan berbatasan langsung dengan
hutan pinus yang asri.
Lokasinya strategis di jalan utama Puncak, sehingga lebih mudah dicari dan menempuh perjalanan
sekitar 65 menit dari Jakarta. Memasuki area Melrimba Garden, pengunjung langsung disambut
dengan pohon pinus yang menjulang tinggi, hamparan bunga berwarna warni, kicauan burung, suara
kera yang terdengar dari kejauhan, serta gerombolan burung elang jawa yang berputar-putar
menuju sarangnya di tengah hutan. Udaranya masih sejuk dan terlihat kabut tipis memperindah
pemandangan. Berbagai fasilitas pun disediakan untuk keluarga yang ingin berlibur dan menginap
hotel di Puncak.
Wisata Taman
Area taman di Melrimba Garden cukup luas, nyaman, dan aman untuk seluruh anggota keluarga.
Pengunjung dapat menikmati aktivitas outbound, fun fishing, strawberry pick and eat, tea walk dan
kids playground. Tak hanya itu, aktivitas bersepeda dan trekking juga dapat dilakukan di taman ini.
Selain itu, pengunjung juga dapat bermain beragam permainan, diantaranya hogh rope, ATV and
buggy kart, mini soccer, giant chest, basket ball, fun boat, bungee fly, dan mountain bike. Yang
membuat taman ini berbeda dengan tempat wisata lainnya, tersedia green house atau rumah kaca
yang digunakan untuk produksi dan penyemaian tanaman.
GoIndonesia.com
Sentra Anggrek Bulan
Pengunjung juga dapat melihat beragam jenis bunga, salah satunya anggrek bulan. Tempat ini
menawarkan showcase aneka anggrek phalaenopsis yang premium. Ada pula ragam tanaman bunga,
buah dan herbal yang pastinya akan memuaskan pecinta flora.
Melrimba Kitchen
Lelah bermain dan bertualang di taman dan wahana flora, ada Melrimba Kitchen yang siap melayani
pengunjung dengan suasana yang hangat, nyaman, rileks, dan menyenangkap saat bersantap
bersama keluarga dan sahabat. Bangunan yang berkonsep terbuka ini menyediakan menu
tradisional Indonesia, Asia dan internasional dari tangan chef berpengalaman.
Mottonya ingin memberikan kualitas
makanan yang sehat mulai dari bahan-
bahan pilihan, pengolahan yang benar,
serta pelayanan yang ramah dan penuh
keakraban. Hal inilah yang ditampilkan
pada menu makanan yang disediakan
lengkap dengan cita rasa dan penampilan
yang menggoda selera.
Bahkan, Melrimba Garden menyuguhkan
acara-acara yang unik, berbeda dan
menarik dengan tema “kampoeng
nusantara”. Salah satu tempat yang cukup favorit dan menjual makanan tradisional Puncak , seperti
jagung bakar, aneka pisangm, ketan bakar, ubi cilembu kukus, gemblong, aneka sayur mayur dan
buah segar musiman khas Puncak.
GoIndonesia.com
2. Eksotis Telaga Warna Puncak Pass
Berakhir pekan ke hotel Puncak tentu
punya mengasikkan. Selain bisa
beristirahat dari rutinitas, Anda juga
dapat menikamati udara yang segar
dan panorama alam yang indah.
Apalagi hotel Puncak mudah
ditemukan, sehingga Anda tidak perlu
repot mencarinya.
Jika Anda telah menginap di hotel
Puncak dan dekat dengan Restoran
Rindu Alam di Puncak Pass, tidak ada
salahnya sekalian berwisata ke Telaga Warna. Tempat wisata yang telah ada sejak zaman penjajahan
Belanda ini merupakan sebuah danau kecil yang terdapat di pedalaman bukit dengan pemandangan
yang mempesona. Uniknya, warna air di telaga ini dapat berubah-ubah mengikuti keadaan alam
sekitarnya, sehingga dinamakan Telaga Warna.
Akses jalan setapak ke tempat ini sudah terawat dengan jalan blok. Di sepanjang jalan menuju
lokasinya, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan yang indahdari hamparan kebun teh
dan bukit-bukit di sekelilingnya. Ketika pengunjung memasuki gerbang tiket Telaga Warna, terdapat
beberapa pohon bonsai yang cukup indah sebagai cenderamata wisatawan.
Memasuki kawasan ini akan terlihat jajaran gazebo yang berdiri di tepi telaga, yang membuat
pemandangan semakin eksotis layaknya pemandian peri kayangan. Gazebo tersebut bisa
dipergunakan wisatawan secara cuma-cuma untuk para pengunjung. Jika Anda menyukai fotografi,
inilah saatnya Anda mengasah kemampuan mengambil momen-momen indah alam ini, apalagi pihak
pengelola menyediakan dua buah rakit yang siap menampung wisatawan untuk mengelilingi telaga
ini dengan biaya sebesar Rp10.000 per orang.
Selain menikmati suasana alamnya, pengunjung juga bermain dengan wahana outbound, belajar
mengenal alam karena termasuk dalam kawasan Hutan Cagar Alam 2 Hutan Gunung yang dijadikan
pusat konservasi. Lalu, akan ada pemandangan satw-satwa liar yang masih dibiarkan dalam kondisi
alam, seperti kera, aneka burung, serangga, hingga babi liar. Pengunjung pun dapat melakukan
petualangan melalui jungle track yang disediakan.
Mitos Air Awet Muda Dari cerita yang berkembang di masyarakat, ada mitos tentang telaga ini. Siapapun yang membasuh
muka dengan air telaga tersebut, akan selalu terlihat awet muda. Konon, ada legenda mengenai
Telaga Warna di Puncak Pass. Air telaga ini merupakan air mata rakyat yang menangis karena sang
puteri memutuskan kalung berisi perhiasan yang dikumpulkan oleh semua rakyatnya. Selian itu, ada
pula yang menyebutkan terdapat dua ikan purba yang menjaga telaga tersebut. Mitosnya, siapapun
yang melihat dua ikan tersebut di Telaga Warna, maka segala cita-citanya akan terkabul.
GoIndonesia.com
3. Warso Farm, Tempatnya Pecinta Durian
Menemukan hotel Puncak mungkin tidaklah sulit. Di sepanjang Jalan Raya Puncak pasti ditemukan
hotel Puncak dengan variasi harga dan fasilitas. Namun, saat liburan panjang tiba, Anda butuh
mencari alternatif hotel Puncak agar dekat dengan akses ke tempat-tempat wisata, sehingga mudah
untuk berjalan-jalan ketika kemacetan melanda wilayah ini.
Selain daerah Cisarua dan Puncak Pass, ada objek wisata menarik yang patut dikunjungi, khususnya
bagi pecinta buah durian. Buah yang kulitnya memiliki duri-duri yang tidak jarang juga tajam ini,
tentu memiliki rasa tersendiri dan diminati oleh banyak orang. Ada yang suka durian lokal atau
monthong dengan rasa manis atau manis pahit. Semua yang berhubungan dengan durian ini bisa
ditemukan di Warso Farm.
Sekitar 14 kilometer dari Stasiun Bogor, Anda akan menemukan agrowisata yang bernama Warso
Farm atau lebih terkenal dengan sebutan Kebun Durian Warso. Kebun seluas 8,5 hektar ini dibangun
kira-kira tujuh tahun yang lalu oleh pensiunan TNI AD, yaitu Soewarso Pawakan. Beliau punya
keinginan menghabiskan masa pensiun dengan menikmati, membagikan kepada orang lain dan
untuk pendidikan yang tak harus didapat secara formal.
Meski letaknya sedikit jauh, tetapi pengunjung akan menikmati suasana agrowisata dengan udara
yang sejuk, nyaman dan asri. Pemandangannya yang hijau dengan beberapa pohon durian dan buah
naga yang siap dipetik, rasa lelah selama perjalanan akan terbayarkan. Tak tanggung-tanggung,
memasuki objek wisata ini terdapat replika buah durian dan naga yang besar sebagai maskot utama
buah yang menjadi unggulan di Warso Farm.
Tidak ada biaya masuk ke tempat ini. Pengunjung akan diajak berkeliling kebun sambil menikmati
barisan pohon durian yang ditanam rapi dengan jarak yang tidak jauh, sehingga enak dipandang.
Ditambah lagi rerumputan hijau yang terawat begitu rapi seperti permadani yang menutupi tanah.
Pengunjung tidak perlu khawatir tertimpa durian karena semua durian telah diikat. Namun, wisata
keliling kebun ini hanya dapat dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu, sebab hari lainnya pekerja
sibuk merawat kebun. Datanglah pada musim panen durian, yakni bulan Desember sampai Mei, dan
puncaknya pada Januari hingga Maret.
Sebanyak 900 pohon durian dengan tujuh varietas unggulan ada di kebun ini, diantaranya jenis sunan, petruk, lay, tembaga, simas dan monthong, yang berasalah dari lokal dan luar negeri. Durian simas asli dari Bogor dengan ciri-ciri daging yang kuning dan kenyal. Bentuk durian monthong ini sangat menarik karena tinggi pohon hanya dua meter sudah dapat berbuah dan bergelantungan hampir menyentuh tanah, sehingga menjadi daya tarik dan disukai orang. Harga durian ditentukan dengan dua cara, dihitung per kilo untuk durian monthong dan per buah untuk lokal unggul. Sebenarnya terdapat berbagai macam tumbuhan yang dibudidayakan di tempat ini, seperti jambu, buah naga, dan manggis. Tidak hanya itu, objek wisata ini dekat dengan hamparan sawah, di mana pengunjung dapat melihat aktivitas petani menanam padi, membajak sawah, ataupun memandikan kerbaunya. Saat masa panen tiba, pengunjung diperbolehkan untuk ikut memanen singkong, cabai dan tanaman lainnya. Lokasi Objek wisata ini berlokasi di Desa Cihideung, Kelurahan Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Bogor.
GoIndonesia.com
4. Puncak Pass Tawarkan Wisata Menakjubkan Hotel Puncak banyak ditemukan di sepanjang Jalan Raya Puncak. Fasilitas yang ditawarkan juga
berbeda dan ini mempengaruhi harga yang ditawarkan hotel Puncak. Tetapi, jika Anda melakukan
perjalanan ke Puncak, jangan lupa singgah di kawasan Puncak Pass, sebab banyak aktivitas yang bisa
dilakukan di tempat ini.
Puncak Pass, inilah titik tertinggi sepanjang
jalur Ciawi, Cibogo, Cipayung, Cisarua, Puncak
Pass hingga Cipanas. Dari ketinggian 1.900
meter di atas permukaan laut ini terhampar
pemandangan pegunungan dan perkebunan
teh yang hijau mengelilingi tempat ini. Udara
yang dihirup begitu segar dan masih sejuk.
Terkadang saat suhu udara di wilayah ini
menurun, terlihat kabut menyelimuti langit.
Dataran tinggi di Jawa Barat dengan pemandangan yang bagus dan menyejukkan ini cocok
menjadi tempat rekreasi. Masyarakat sekitar Jakarta dan Jawa Barat biasanya menghabiskan
akhir pekan atau hari libur mereka di tempat tersebut. Meski perjalanan ke Puncak Pass
membutuhkan waktu sekitar tiga jam perjalanan, sepertinya tidak menjadi halangan bagi
mereka untuk segera sampai di tempat ini.
Sebagai tempat favorit dengan segala keindahan yang ditampilkan, posisi Puncak Pass ini sangat
strategis. Dengan jarak yang tidak terlalu jauh dari Jakarta dan mudah dicapai menggunakan
kendaraan pribadi atau umum. Tempat ini sangat cocok untuk melepaskan kepenatan dari rutinitas
dan kepadatan ibukota. Anda dapat berhenti di tempat ini untuk sekedar beristirahat dari
perjalanan, menghirup udara segar, menikmati pemandangan atau juga mengabadikannya melalui
jepretan foto-foto.
Ketika malam datang dan suhu udara di tempat ini semakin dingin, berdua bersama pasangan atau
bercanda bersama keluarga menjadi hal yang menyenangkan. Suara jangkrik, gemerlap lampu-lampu
kendaraan yang terlihat jauh di bawah dan aneka minuman hangat akan menemani malam Anda di
Puncak Pass. Tak hanya itu, pedagang jagung rebus atau ubi cilembu tentunya seakan-akan
memanggil Anda untuk segera menyantap makanan tersebut.
Biasanya kawasan Puncak Pass akan dipenuhi oleh orang-orang yang melintasi jalan dan ingin
bersantai sejenak. Mereka duduk di pinggir jalan sambil menikamati malam atau sekedar
memainkan gitar untuk menghibur orang-orang di sekitarnya. Jika Anda ingin menyantap makanan
lainnya, ada restoran Rindu Alam yang sudah terkenal berada di Puncak Pass. Jangan khawatir, Anda
tetap dapat menikmati suasana malam dan melihat Bogor dari Puncak dengan kilauannya lampunya.
Tetapi, sebaiknya Anda menggunakan baju hangat atau tebal, sebab semakin malam angin yang
bertiup semakin menusuk ke tulang Anda. Jika Anda ingin tinggal lebih lama bisa menginap di hotel
puncak dan tempat penginapan lainnya.
GoIndonesia.com
5. Bagai Burung di Puncak Gantole (hotel puncak)
Sudahkah Anda mendapatkan hotel Puncak untuk liburan? Jika belum, hotel Puncak bisa Anda
temukan di sepanjang jalan yang Anda lalui ke Puncak. Tipe hotel Puncak juga bermacam-macam,
mulai dari tipe Melati hingga berbintang sekali pun tersedia di kawasan ini.
Tetapi, tidak ada salahnya Anda mencoba salah
satu olahraga ekstrem yang ada di daerah
Puncak sambil menemukan hotel murah di
Puncak. Bagi yang sering berwisata ke dataran
tinggi ini, pasti sering mendengar Bukit
Gantole, yaitu tempatnya olahraga paralayang
atau dalam Bahasa Inggris disebut paragliding.
Ratusan orang berbondong-bondong datang ke
tempat ini, terutama saat akhir pekan.
Sehingga, kegiatan ini menjadi wisata olahraga
yang digemari.
Olahraga paralayang merupakan salah satu cabang olahraga terbang bebas. Paralayang diartikan
sebagai sebuah parasut yang dapat diterbangkan dan dapat mengangkat badan penerbang. Parasut
atau pesawat selebar sepuluh meter ini lepas landas dan mendarat menggunakan kaki penerbang.
Waktu yang tepat untuk terbang biasanya pukul 11.00 sampai 13.00 WIB, karena saat itu permukaan
bumi sudah panas. Panas bumi (geo thermal) ini nantinya dipakai untuk mengangkat parasut,
sehingga kita bisa terbang melayang.
Lepas landas dilakukan dari sebuah lereng bukit atau gunung dengan memanfaatkan angin sebagai sumber daya angkat yang menyebabkan parasut ini melayang tinggi di angkasa. Ada dua macam angin yang dipergunakan, yaitu angin naik yang menabrak lereng (dynamic lift) dan angin naik yang disebabkan karena thermal (thermal lift). Kedua sumber tersebut akan menerbangkan penerbang sangat tinggi dan mencapai jarak yang jauh. Menariknya adalah semua dilakukan tanpa menggunakan mesin, hanya memanfaatkan angin. Paralayang yang berada di Puncak sekitarnya ini untuk pertama kali diumumkan pada 1990-an oleh Aero Federasi Olahraga Indonesia (Fasi). Lokasinya tidak jauh dari Masjid At-ta’awun, kira-kira berjarak 700 meter. Siapa saja terbang dengan parasut ini, baik muda maupun tua asalkan tidak punya penyakit jantung atau epilepsi. Jika Anda baru pertama kali mencoba olahraga ini, tidak perlu khawatir karena Anda akan ditemani oleh para pilot paralayang yang berlisensi, dengan peralatan yang sangat aman.
Bukit Gantole atau paralayang adalah salah satu spot yang tidak boleh dilewatkan untuk mencoba
olahraga ekstrem ini. Alasannya, para pelopor dan atlet paralayang Indonesia biasanya berkumpul di
sini, membuat persiapan teknis untuk penerbanganmu dijamin dengan standar kelayakan nomor
satu. Kebanyakan orang setelah terbang akan kecanduan olahraga ini.
Lokasi
Untuk mencapai lokasi ini, dari Bogor atau Jakarta bisa menuju Puncak. Setelah melewati Masjid At-
ta’awun, ada jalan setapak kecil di sebelah kanan setelah tikungan. Ikuti jalan tersebut dan Anda
akan menenukan area masuk ke Bukit Paralayang.
GoIndonesia.com
6. Sejarah Wisata di Kawasan Puncak
Sejarah kawasan Puncak berawal saat Gubernur Jenderal
Belanda keturunan Jerman yaitu Gustaaf Willem Baron van
Imhoff berkuasa (1743-1750). Pada tahun 1745, Gustaaf
membangun sebuah bangunan mewah nan indah di wilayah
Bogor, yang pada akhirnya setelah jaman kemerdekaan
menjadi Istana Kepresidenan Republik Indonesia.
Pada saat itulah, Gustaf mulai tertarik dengan kawasan puncak
yang masih berupa hutan belantara. Awalnya, Gustaf hanya
menebang sejumlah pohon-pohon besar, kemudian
menggunakan lahannya untuk bertani dan membangun tempat
untuk beristirahat. Namun dalam perkembangannya,
pembabatan hutan terus berlangsung hingga mencapai
puncaknya pada abad 19, ketika pemerintah Belanda mulai membangun perkebunan teh yang
sangat luas di wilayah tersebut.
Untuk memudahkan pengelolaan, Gustaf menggabungkan sembilan distrik yang berada di kawasan
ini yaitu Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga dan
Kampung Baru, ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg.
Namun dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak,
Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak
Gunung Gede.
Ketika masa kolonial berakhir, kawasan puncak menjadi milik pemerintah Indonesia. Perkebunan teh
yang berada di wilayah ini dialihkan ke pemerintah Indonesia di bawah PT. Perkebunan Nusantara
VIII. Pesona kawasan ini memang luar biasa, sehingga Presiden pertama Republik Indonesia
Soekarno, memutuskan untuk membangun sebuah restoran untuk menikmati keindahan alam
Puncak, yang kemudian diberi nama Restoran Riung Gunung. Setelah itu munculah berbagai obyek
dan tujuan wisata lainnya yang semakin hari semakin bervariasi hingga kini. Dan dibangun pula hotel
puncak.
Salah satu tempat tempat wisata yang berlokasi di kawasan ini adalah Taman Safari Indonesia.
Dibangun tahun 1980 di sebuah perkebunan teh yang sudah tidak produktif seluas 50 hektar, Taman
Safari Indonesia merupakan salah satu destinasi wisata kawasan Puncak yang ramai setiap akhir
pekan dan saat memasuki musim liburan, lengkap dengan piliha hotel puncak. Kini Puncak
merupakan kawasan wisata sekalian penginapan favorit warga Jakarta dan Sekitarnya. Dengan
semakin banyaknya dibangun hotel puncak untuk penginapan bersama keluarga.