hotel bintang empat di kabupaten kuningan, jawa …

10
50 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang... HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT 1 Topaz Warim Putra 2 X. Furuhitho 1 Universitas Gunadarma, [email protected] 2 Universitas Gunadarma, [email protected] Abstrak Wilayah Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata yang beragam dan menarik terdiri atas potensi alam, budaya, dan kreasi manusia lainnya. Pada kota ini terdapat tujuan wisata berupa gunung tertinggi di Jawa Barat yakni gunung Ciremai. Perkembangan dunia perhotelan sebagai akomodasi utama ODTW masih dinilai kurang di kota Kuningan, tercatat hanya terdapat dua hotel bintang 3 dari total 40 hotel yang ada, dan dinilai dari pertumbuhan jumlah hotel tercatat terdapat 37 hotel pada tahun 2014 dan 40 hotel pada tahun 2015 namun pertambahan pengunjung hotel meningkat 45%. Oleh karena itu, diperlukan hotel berbintang untuk mengakomodasi ODTW dan memenuhi kebutuhan pilihan pasar (hotel berbintang) yang juga akan menambah pemasukan daerah dan menambah jumlah lapangan pekerjaan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfatkan seluruh sumber daya pariwisata. Hotel bintang empat pertama didesain untuk memenuhi kebutuhan akomodasi pariwisata khususnya di kota Kuningan. Konsep ekologis yang ramah lingkungan dengan sentuhan detail etnis (seni lokal) akan menjadi salah satu ikon bangunan penunjang pariwisata yang mengundang investor dan wisatawan domestik dan mancanegara. Kata kunci : Hotel bintang empat, konsep ekologis FOUR STAR HOTEL IN KUNINGAN REGENCY, WEST JAVA Abstract Kuningan regency is one tourist destination areas (DTW) in West Java that has the potential draw a diverse and consists of potential natural, cultural, and other human creations. In this city there is a tourist destination in the form of the highest mountain in West Java Ciremai the mountain. The development of the world of hospitality as the main accommodation ODTW still considered lacking in Kuningan. Therefore, it is necessary to accommodate ODTW star hotels and meet the needs of market selection (star hotels), which will also increase local income and increase the number of jobs in order to improve the welfare of society to take advantage of all the resources of tourism. The first four-star hotel designed to meet the accommodation needs of tourism especially in the town of Kuningan. The concept of ecological friendly environment with a touch of detail ethnic (local art)

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

50 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang...

HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA BARAT

1Topaz Warim Putra

2 X. Furuhitho

1Universitas Gunadarma, [email protected] 2 Universitas Gunadarma, [email protected]

Abstrak

Wilayah Kabupaten Kuningan merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata yang beragam dan menarik terdiri atas potensi alam, budaya, dan kreasi manusia lainnya. Pada kota ini terdapat tujuan wisata berupa gunung tertinggi di Jawa Barat yakni gunung Ciremai. Perkembangan dunia perhotelan sebagai akomodasi utama ODTW masih dinilai kurang di kota Kuningan, tercatat hanya terdapat dua hotel bintang 3 dari total 40 hotel yang ada, dan dinilai dari pertumbuhan jumlah hotel tercatat terdapat 37 hotel pada tahun 2014 dan 40 hotel pada tahun 2015 namun pertambahan pengunjung hotel meningkat 45%. Oleh karena itu, diperlukan hotel berbintang untuk mengakomodasi ODTW dan memenuhi kebutuhan pilihan pasar (hotel berbintang) yang juga akan menambah pemasukan daerah dan menambah jumlah lapangan pekerjaan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfatkan seluruh sumber daya pariwisata. Hotel bintang empat pertama didesain untuk memenuhi kebutuhan akomodasi pariwisata khususnya di kota Kuningan. Konsep ekologis yang ramah lingkungan dengan sentuhan detail etnis (seni lokal) akan menjadi salah satu ikon bangunan penunjang pariwisata yang mengundang investor dan wisatawan domestik dan mancanegara. Kata kunci : Hotel bintang empat, konsep ekologis

FOUR STAR HOTEL IN KUNINGAN REGENCY, WEST JAVA

Abstract

Kuningan regency is one tourist destination areas (DTW) in West Java that has the potential draw a diverse and consists of potential natural, cultural, and other human creations. In this city there is a tourist destination in the form of the highest mountain in West Java Ciremai the mountain. The development of the world of hospitality as the main accommodation ODTW still considered lacking in Kuningan. Therefore, it is necessary to accommodate ODTW star hotels and meet the needs of market selection (star hotels), which will also increase local income and increase the number of jobs in order to improve the welfare of society to take advantage of all the resources of tourism. The first four-star hotel designed to meet the accommodation needs of tourism especially in the town of Kuningan. The concept of ecological friendly environment with a touch of detail ethnic (local art)

Page 2: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

Jurnal Ilmiah Desain Konstruksi Volume 15 No. 1, Juni 2016 51

will be one of the iconic buildings that invite investors supporting tourism and domestic and foreign tourists. Keywords: Ecological concepts, Four star hotel

PENDAHULUAN Indonesia adalah negara berkem-

bang dengan keragaman hayati yang tinggi tersebar di kepulauannya dengan lebih dari 17.400 pulau. Sektor pariwi-sata merupakan potensi terbesar untuk dikembangkan untuk meningkatkan de-visa khususnya untuk pembangunan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari jum-lah wisatawan asing maupun domestic yang jumlahnya meningkat dengan ber-tambahnya tahun.

Wilayah kabupaten Kuningan merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata (DTW) di Jawa Barat yang memiliki potensi wisata beragam dan menarik, yang terdiri atas potensi alam, budaya, dan kreasi manusia lainnya. Pada kota ini terdapat gunung tertinggi di Jawa Barat yakni gunung Ciremai dan tercatat pada tahun 2015 memiliki 40 hotel, 34 Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) dan 38 restoran dan rumah makan dengan pengunjung do-mestik dan mancanegara. Dalam lapo-ran dinas pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Kuningan mengenai data kunjungan wisata hotel, Obyek Daerah Tujuan Wisata (ODTW) dan rumah makan, jumlah total pengunjung pada tahun 2014 adalah 1.836.407 orang dan pada tahun 2015 jumlah total peng-unjung meningkat lebih dari 50% yakni 2.752.852 orang. Dalam hal ini jumlah pengunjung hotel pada tahun 2014 ter-catat 181.110 orang dan meningkat le-bih dari 45% pada tahun 2015 yakni 261.644 orang.

Perkembangan dunia perhotelan sebagai akomodasi utama ODTW ma-sih dinilai kurang di kota Kuning-

an.Tercatat hanya terdapat dua hotel bintang 3 dari total 40 hotel pada tahun 2015. Pada tahun 2014 terdapat 37 hotel dan hanya bertambah menjadi 40 hotel pada tahun 2015. Hal ini tidak seimbang dengan pertambahan pengun-jung hotel yang meningkat 45%. Atas dasar ini, diperlukan hotel berbintang untuk mengakomodasi ODTW dan me-menuhi kebutuhan pilihan pasar (hotel berbintang). Hal ini juga akan menam-bah pemasukan daerah dan menambah jumlah lapangan pekerjaan untuk me-ningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfatkan seluruh sumber daya pariwisata.

Pengembangan dan pengelolaan sumber daya kepariwisataan perlu du-kungan berbagai pihak dan pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pe-nyelenggaraannya. Untuk itu dibutuh-kan sebuah hotel baru dengan konsep desain yang inovatif yang akan menjadi salah satu ikon bangunan penunjang pariwisata yang mengundang investor dan wisatawan domestik dan manca-negara.

METODE PENELITIAN

DESKRIPSI PROYEK Jenis proyek ini adalah akomo-

dasi yang menyediakan jasa pengina-pan yang berlokasi di daerah pegu-nungan atau pesisir pantai yang menya-jikan berbagai sarana/prasarana rekrea-si bagi pengguna penginapan. Lokasi berada di kecamatan Cigugur, kabupa-ten Kuningan, Jawa Barat, fungsi ba-ngunan komersial, akomodasi pariwi-sata luas lahan 2,25 Ha. Peraturan Per-

Page 3: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

52 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang...

da RTRW Kab. Kuningan Tahun 2011-2031, KDB maksimal 70% KLB ke-tinggian bangunan maksimal 3 lantai, GSB bagian depan bangunan 7-12 me-ter, bagian sisi dan belakang 4-8 meter KDH minimal 30%, peruntukan kawas-an akomodasi pariwisata, kawasan per-mukiman. Sejarah

Tapak terpilih berada di lahan se-kitar jalan cigugur-kuningan. Terdapat hotel melati 1 bernama hotel Purnama di sepanjang jalan ini. Kawasan ini merupakan kawasan sekunder akomo-dasi DTW karena terdapat daerah obyek wisata pemandian cibulan, arsi-tektur tradisional paseban, hutan kota Bungkirit dan pusat kota kuningan da-lam radius 2 km. Studi Banding

Berdasarkan studi banding pro-yek sejenis, dapat di kelompokkan peri-hal zona pada Hotel Resort ini menjadi beberapa zoning, yaitu: a. Zona publik b. Zona non pubik c. Zona servis

ELABORASI TEMA Tema yang dipilih adalah eko-

logi, “Eco” dan etnik “Ethnic” atau bi-sa disebut istilah baru yakni “Econic” yang bermakna konsep bangunan ra-mah lingkungan dengan desain dan filosofi karakter local (khas daerah).

Bangunan dirancang mengguna-kan teknologi modern (terbaru) se-

hingga ramah lingkungan mulai dari ta-hap pembangunan hingga masa pe-nggunaan, bentuk lengkung khas alam nan dinamis juga diterapkan dalam bentuknya. Hal ini merupakan jawaban sustainable desain yang bersinergi dengan alam sekitar. Desain bentukan berbagai detail bangunan (pola/ ritme), konsep vegetasi hingga interior terins-pirasi dari budaya dan hasil seni kriya local sehingga citra keseluruhan bangu-nan terasa budaya daerah setempat.

Penerapan tema dalam peran-cangan akan terlihat pada penataan bentuk massa bangunan di dalam site, bentuk detail bangunan seperti fasad dan interior hingga pola ritme vegetasi yang merupakan suatu respon dari potensi site sekitar. Penerapan tema ini juga akan terlihat dalam zonasi massa yang menentukan sirkulasi bangunan berdasarkan hubungan antar kegiatan manusia yang ada di dalamnya, yang mengatur sirkulasi secara sederhana se-hingga kualitas bangunan tercapai dengan maksimal.

ANALISIS Proyek perancangan Hotel Bin-

tang empat meliputi 4 aspek utama. Berdasarkan hal tersebut, maka penge-lompokkan kegiatan terbagi menjadi 4 kelompok kegiatan. a. Kelompok Kegiatan Utama b. Kegiatan Administrasi &

Pengelola c. Kegiatan Penunjang d. Kegiatan Servis

Gambar 1. Sirkulasi Alur Kegiatan

Page 4: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

Jurnal Ilmiah Desain Konstruksi Volume 15 No. 1, Juni 2016 53

Gambar 2. Buble Diagram Makro

Gambar 3. Buble Diagram Mikro

Gambar 4. Analisa Lokasi site dalam peta secara mikro radius 1 km

Gambar 5. Analisa Site Eksisting

Page 5: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

54 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang...

Gambar 6. Analisa kondisi eksisting

KONSEP PERANCANGAN

Tema ekologi “Eco” dan etnik

“Ethnic” atau bisa disebut istilah baru yakni “Econic” bermakna konsep ba-

ngunan ramah lingkungan dengan desain dan filosofi karakter local (khas daerah).

Gambar 7. Konsep Tapak

Gambar 8. Konsep Massa

Page 6: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

Jurnal Ilmiah Desain Konstruksi Volume 15 No. 1, Juni 2016 55

Gambar 9. Konsep Akses Sirkulasi

Gambar 10. Konsep Struktur

HASIL RANCANGAN Grid utama berukuran 8x8 meter,

ditentukan berdasarkan ukuran ruang rata-rata 4x8 meter standar hotel bintang empat, khusus ruang Ballroom terdapat grid 8x16 meter, sesuai fungsi ruang yang lebih besar.

Penempatan kamar berdasarkan zonasinya yang dibagi berdasarkan orientasi pemandangan per kamarnya,

berikut ini perhitungan perletakan ka-mar perzona. Ukuran kamar deluxe dan standar terdapat beberapa yang sama, sehinggasuatu saat bisa diupgrade kelas kamarnya mengikuti perkembangan ke-butuhan pariwisata, namun penempatan pemandangan yang berbeda dan fasi-litas yang berbeda, dari segi kontruksi hal ini juga akan memudahkan gridnya.

Gambar 11. Zoning Ruang kamar

Page 7: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

56 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang...

Gambar 12. Denah Hasil Rancangan

Page 8: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

Jurnal Ilmiah Desain Konstruksi Volume 15 No. 1, Juni 2016 57

Gambar 13. Tampak Bangunan

Gambar 14. Perspektif bangunan

Page 9: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

58 Putra, Furuhitho, Hotel Bintang...

Gambar 15. Perspektif bangunan

KESIMPULAN

Dari perancangan hotel ini diha-

silkan hotel yang terinspirasi dari bu-daya dan hasil seni kriya local sehingga citra keseluruhan bangunan terasa bu-daya daerah setempat.Dari Siteplan da-pat dilihat bahwa zonasi ruang-ruang yang terpisah antara dinding yang menyiratkan garis-garis kaku pertanda formal dan lengkung nan dinamis yang sesuai dengan konsep ekologis. Elemen penghijauan dan elemen air padu padan pada siteplan yang menciptakan eko-sistem dan suasana yang nyaman pada bangunan rancangan.

Rangkaian elemen fasad diran-cang dengan material ramah lingkung-an yang bisa didaur ulang seperti kaca, baja dan alumunium, beberpa dinding beton precast yang mengurangi sampah kontruksi, batuan andesit hijau dari

tambang lokal, dirancang untuk efisien, sesuai dengan konsep ekologi.

Pola / ritme terinspirasi dari hasil seni kriya local yang memberikan nu-ansa etnis menjadikan citra bangunan khas daerah. Taman terinspirasi dari taman pasundan khas jawabarat yang khas dengan keindahan alam sungai, bebatuan,tanaman herbal dan tanaman teduh lainnya khas pegunungan. Terlihat kolam air memanjang pada de-pan kamar-kamar di lantai dasar yang memberikan suasana alami dan juga privasi keruang public ditengahnya yakni area kolam. Pada taman belakang yang terdapat pemandangan ke area gunung Ciremai, Gazebo dan kolam ikan berbentuk lingkar menjadi zona bersantai yang sangat nyaman untuk semua pengunjung hotel.

Page 10: HOTEL BINTANG EMPAT DI KABUPATEN KUNINGAN, JAWA …

Jurnal Ilmiah Desain Konstruksi Volume 15 No. 1, Juni 2016 59

DAFTAR PUSTAKA

[1] Ching, F.D.K. dan Adams, C. 2008. Ilustrasi Kontruksi Bangu-nan /Edisi 3. Penerbit Erlangga: Jakarta

[2] Direktorat Jenderal Pariwisata. 1990. Undang-undang Kepariwi-sataan. Direktorat Jenderal Pari-wisata: Jakarta.

[3] Endy, M. 2008. Panduan Peran-cangan Bangunan Komersial. Penerbit Andi: Yogyakarta:

[4] Frick, H. dan Muliani, T.H. 2006. Arsitektur Ekologis. Penerbit Ka-nisius: Yogyakarta

[5] Frick,H., Ardianto, A. dan Dar-mawan, A.M.S. 2008. Ilmu Fi-sika Bangunan.. Penerbit Kani-sius: Yogyakarta

[6] http://www .e-journal.uajy.ac.id/713/3/2TA12980.pdf (8 Januari 2016 ).

[7] http://www.archdaily.com/37656/akmani-botique-hotel-tws-partners (desember 2015)

[8] http://www.archdaily.com/635609/hotel-bellevue-rusan-arhitektura (8 Januari 2016 ).

[9] http://www.archdaily.com/645488/botanica-khao-yai-vin-varavarn-architects (8 Januari 2016 ).

[10] Jimmy, S.J. 2005. Panduan Sis-tem Bangunan Tinggi. Penerbit Erlangga: Jakarta.

[11] Neufert, E. 2002. Data Arsitek Jilid 2, Edisi33. Penerbit Er-langga: Jakarta

[12] Quentin, P. 2002. The Architect's Handbook. UK: Blackwell