horde olum

8
ASKEP HORDEOLUM ANATOMI PALPEBRA Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi. Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa (konjungtiva pelpebrae). 5 1. Kulit Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan. 2. Muskulus Orbikularis okuli Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal; bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis. 3. Jaringan Areolar Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari kujlit kepala. 4. Tarsus Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah). 5. Konjungtiva Palpebrae Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang melekat erat pada tarsus. Tepian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang

Upload: vilya-r-alita

Post on 08-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Horde Olum

ASKEP HORDEOLUM 

ANATOMI PALPEBRA

Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan kulit yang dapat menutup dan

melindungi bola mata bagian anterior. Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari

dehidrasi. Palpebra superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan pipi.

Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial ke dalam terdapat lapis

kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli), jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis

membran mukosa (konjungtiva pelpebrae).5

1. Kulit

Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh karena tipis, longgar, dan elastis,

dengan sedikit folikel rambut, tanpa lemak subkutan.

2. Muskulus Orbikularis okuli

Fungsi otot ini adalah untuk munutup palpebra. Serat ototnya mengelilingi fissura palpebra

secara konsentris dan meluas sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke pipi

dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra dikenal sebagai bagian pratarsal;

bagian diatas septum orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra disebut bagian

orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh nervus facialis.

3. Jaringan Areolar

Terdapat di bawah muskulus orbikularis okuli, berhubungan degan lapis subaponeurotik dari

kujlit kepala.

4. Tarsus

Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapis jaringan fibrosa padat yang disebut

tarsus superior dan inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak mata dengan

kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan 20 buah di kelopak bawah).

5. Konjungtiva Palpebrae

Bagian posterior palpebrae dilapisi selapis membran mukosa, konjungtiva palpebra, yang

melekat erat pada tarsus.

Tepian palpebra dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian anterior

dan posterior. Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll. Glandula Zeiss

adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang bermuara dalam folikel rambut pada dasar

bulu mata. Glandula Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu

baris dekat bulu mata. Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang tepian

Page 2: Horde Olum

ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasesa yang telah dimodifikasi (glandula

Meibom atau tarsal)

Punktum lakrimalis terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra. Punktum ini

berfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis.

Fisura palpebrae adalah ruang elips di antara kedua palpebra yang dibuka. Fisura ini

berakhir di kanthus medialis dan lateralis. Kanthus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian

lateral orbita dan membentuk sudut tajam.

Septum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis orbikularis yang terletak di

antara tepian orbita dan tarsus dan berfungsi sebagai sawar antara palpebra orbita. Septum

orbitale superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan tarsus superior;

septum orbitale inferius menyatu dengan tarsus inferior.5

Retraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra superior, bagian otot rangka

adalah levator palpebra superioris, yang berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan

dan bercabang menjadi sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang

mengandung serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di palpebra

inferior, retraktor utama adalah muskulus rektus inferior, yang menjulurkan jaringan fibrosa

untuk membungkus meuskulus obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus

inferior dan orbikularis okuli. Otot polos dari retraktor palpebrae disarafi oleh nervus

simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior dipasok oleh nervus okulomotoris.

Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a. Palpebra. Persarafan sensorik

kelopak mata atas didapatkan dari ramus frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh

cabang kedua nervus V.

 

 

 

 

Figure 2. Anatomy of upper and lower eyelids.

PENGERTIAN HORDEOLUM

Hordeolum adalah infeksi kelenjar pada palpebra. Bila kelenjar Meibom yang terkena, timbul

pembengkakan besar yang disebut hordeolum interna. Sedangkan hordeolum eksterna yang

lebih kecil dan lebih superfisial adalah infeksi kelenjar Zeiss atau Moll.

Hordeolum (Stye) adalah suatu infeksi pada satu atau beberapa kelenjar di tepi atau di

bawah kelopak mata.

Page 3: Horde Olum

Bisa terbentuk lebih dari 1 hordeolum pada saat yang bersamaan.

Hordeolum biasanya timbul dalam beberapa hari dan bisa sembuh secara spontan.

Hordeolum eksterna.

Hordeolum Interna.

ETIOLOGI

Infeksi akut pada kelenjar minyak di dalam kelopak mata yang disebabkan oleh bakteri dari

kulit (biasanya disebabkan oleh bakteri stafilokokkus ).

Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus hordeolum. Hordeolum

sama dengan jerawat pada kulit. Hordeolum kadang timbul besamaan dengan atau sesudah

blefaritis, hordeolum bisa timbul secara berulang.

FAKTOR RESIKO

1. Penyakit kronik.

2. Kesehatan atau daya tahan tubuh yang buruk.

3. Peradangan kelopak mata kronik, seperti Blefaritis.

4. Diabetes

5. Hiperlipidemia, termasuk hiperkolesterolemia.

6. Riwayat hordeolum sebelumnya

7. Higiene dan lingkungan yang tidak bersih

8. Kondisi kulit seperti dermatitis seboroik.

PATOFISIOLOGI

Pembentukan nanah terdapat dalam lumen kelenjar Bisa mengenai kelenjar Meibom, Zeis

dan Moll Apabila mengenai kelenjar Meibom, pembengkakan agak besar, disebut hordeolum

internum.

Penonjolan pada hordeolam ini mengarah kekulit kelopak mata atau kearah konjungtiva.

Kalau yang terkena kelenjar Zeis dan Moll; penonjolan kearah kulit palpebra, disebut

hordeolum ekstenum.

GEJALA KLINIS

Gejala subyektif dirasakan mengganjal pada kelopak mata rasa sakit yang bertambah kalau

menunduk, dan nyeri bila ditekan.

Gejala obyektif tampak suatu benjolan pada kelopak mata atas/bawah yang berwarna

merah dan sakit bila ditekan didekat pangkal bulu mata.

Secara umum gambaran ini sesuai dengan suatu abses kecil.

Page 4: Horde Olum

Hordeolum biasanya berawal sebagai kemerahan, nyeri bila ditekan dan nyeri pada tepi

kelopak mata. Mata mungkin berair, peka terhadap cahaya terang dan penderita merasa

ada sesuatu di matanya.

Biasanya hanya sebagian kecil daerah kelopak yang membengkak, meskipun kadang

seluruh kelopak membengkak. Di tengah daerah yang membengkak seringkali terlihat bintik

kecil yang berwarna kekuningan.

Bisa terbentuk abses (kantong nanah) yang cenderung pecah dan melepaskan sejumlah

nanah.

Hardeolum terbagi atas 2 jenis yaitu

1. Hordeolum eksternum

Adalah infeksi yang terjadi dekat kelenjar zeis dan Moll,tempat keluarnya bulu mata(pada

batas palpebra dan bulu mata).

1. Hordeolum internum

Adalah infeksi pada kelenjar meibom sebasea. hordeolum yang terbentuk pada kelenjar

yang lebih dalam. Gejalanya lebih berat dan jarang pecah sendiri, karena itu biasanya

dokter akan menyayatnya supaya nanah keluar.

KOMPLIKASI

Selulitis palpebra dan abses palpebra

PENATALAKSANAAN

Biasanya hordeolum dapat sembuh dengan sendiri dalam waktu 5-7 hari.

Umum

1. Kompres hangat 4-6 kali sehari selama 15 menit tiap kalinya untuk membantu

drainase. Lakukan dengan mata tertutup.

2. Bersihkan kelopak mata dengan air bersih atau pun dengan sabun atau sampo yang

tidak menimbulkan iritasi, seperti sabun bayi. Hal ini dapat mempercepat proses

penyembuhan. Lakukan dengan mata tertutup.

3. Jangan menekan atau menusuk hordeolum, hal ini dapat menimbulkan infeksi yang

lebih serius.

4. Hindari pemakaian makeup pada mata, karena kemungkinan hal itu menjadi penyebab

infeksi.

5. Jangan memakai lensa kontak karena dapat menyebarkan infeksi ke kornea.

Obat

Page 5: Horde Olum

Antibiotik diindikasikan bila dengan kompres hangat selama 24 jam tidak ada perbaikan,

dan bila proses peradangan menyebar ke sekitar daerah hordeolum.

1. Antibiotik topikal.

Bacitracin atau tobramicin salep mata diberikan setiap 4 jam selama 7-10 hari.

Dapat juga diberikan eritromicin salep mata untuk kasus hordeolum eksterna dan

hordeolum interna ringan.

1. Antibiotik sistemik

Diberikan bila terdapat tanda-tanda bakterimia atau terdapat tanda pembesaran kelenjar

limfe di preauricular.

Pada kasus hordeolum internum dengan kasus yang sedang sampai berat. Dapat diberikan

cephalexin atau dicloxacilin 500 mg per oral 4 kali sehari selama 7 hari. Bila alergi penisilin

atau cephalosporin dapat diberikan clindamycin 300 mg oral 4 kali sehari selama 7 hari atau

klaritromycin 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari.

Pembedahan

Bila dengan pengobatan tidak berespon dengan baik, maka prosedur pembedahan mungkin

diperlukan untuk membuat drainase pada hordeolum.

Pada insisi hordeolum terlebih dahulu diberikan anestesi topikal dengan pantokain tetes

mata. Dilakukan  anestesi filtrasi dengan prokain atau lidokain di daerah hordeolum dan

dilakukan insisi yang bila:

Hordeolum internum dibuat insisi pada daerah fluktuasi pus, tegak lurus pada margo

palpebra.

Hordeolum eksternum dibuat insisi sejajar dengan margo palpebra.

Setelah dilakukan insisi, dilakukan ekskohleasi atau kuretase seluruh isi jaringan meradang

di dalam kantongnya dan kemudian diberikan salep antibiotik.

Tindakan prainsisi:

Buat klien nyaman

Jika klien gelisah berikan penyuluhan kesehatan dan perawat tetap berada di samping

klien

Tindakan pascainsisi:

Tutup mata dengan bebat berat

Beritahu keluarga cara membuka bebat

Observasi kurang lebih1/2jam sebelum pulang

Page 6: Horde Olum

Tutup mata dan bebat dibiarkan di tempatnya kira-kira 4 jam,kemudian di buka secara

hati-hati dan mata di kompres dengan salin hangat secara hati-hati.

Mata mungkin tampak memar sehingga anjurkan klien untuk memakai kacamata

PENYULIT

Suatu hordeolum yang besar dapat menimbulkan abses palpebra dan selulitis palpebra.

ASUHAN KEPERAWATAN

1. Pengkajian

Umur

Keluhan nyeri

1. Pemeriksaan fisik

Inspeksi: adanya tanda tanda radang,adanya oedema atau tonjolan interna/exsterna dan

adanya purulen atau nanah

Palpasi : adanya nyeri tekan

1. Diagnosa Keperawatan

A. Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan pembengkakan

pelpepra akibat proses peradangan yang ditandai dengan klien mengeluh nyeri

pada tepi kelopak mata, tepi kelopak mata merah, bengkak dan terdapat tonjolan.

B. Gangguan konsep diri (citra tubuh) yang berhubungan dengan perubahan bentuk

kelopak mata yang memengaruhi penampilan klien.

C. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kontak sekret dengan mata

sehat atau mata orang lain

D.

E. Intervensi keperawatan

i. Gangguan rasa nyaman (nyeri) yang berhubungan dengan pembengkakan

pelpepra akibat proses peradangan yang ditandai dengan klien mengeluh

nyeri pada tepi kelopak mata, tepi kelopak mata merah, bengkak dan

terdapat tonjolan.

Kriteria hasil : Nyeri berkurang, pasien merasa nyaman

1. Ajarkan klien cara melakukan kompres air hangat pada tepi palpebra dan beritahu klien

agar mengkompres tepi palpebral selama 20 menit, 3-4 kali sehari.

Rasional : Mempercepat supurasi sehingga material purulen dapat keluar dan nyeri reda.

1. Pada klien wanita, beritahu agar tidak memakai tata rias (khususnya tata rias mata)

untuk sementara.

Rasional : Mengurangi Iritasi.

1. Kolaborasi :

Page 7: Horde Olum

Antibiotika salep setiap 3 jam setelah pemberian kompres hangat.

Antibiotika sistemik yang diindikasikan jika terjadi selulitis.

Insisi. Rasional : Mengeluarkan (drainase) material purulen.

1. Gangguan konsep diri (citra tubuh) yang berhubungan dengan perubahan bentuk

kelopak mata yang memengaruhi penampilan klien.

Intervensi keperawatan

1. Beritahu klien bahwa penyakitnya bisa disembuhkan.

2. Anjurkan klien untuk melaksanakan anjuran yang telah diberikan (kompres hangat dan

penggunaan antibiotika) secara tertur.

3. Beritahu klien bahwa salep mata dapat membuat pandangan kabur.

Rasional :Menguragi kecemasan klien.

1. Bertahu klien, jangan pernah menekan pembengkakan.

Rasional : dapat menyebarkan infeksi.

1. Beritahu klien untuk meningkatkan status kesehatan.

Rasional : Buruknya status kesehatan merupakan predisposisi berulang hordeolum.

1. Resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan dengan kontak sekret dengan mata

sehat atau mata orang lain

Hasil Yang Diharapkan/ Kriteria Evaluasi

Pasien Akan :

Meningkatkan penyembuhan luka tepat waktu, bebas drainase purulen, eritema, dan

demam.

Tujuan: Mengidentifikasi intervensi untuk mencegah/menurunkan resiko infeksi

Tindakan/intervensi:

1. Kaji tanda-tanda infeksi

2. Berikan therapi sesuai program dokter

3. Anjurkan penderita istirahat untuk mengurangi gerakan mata

4. Berikan makanan yang seimbang untuk mempercepat penyembuhan

Mandiri

5. Diskusikan pentingnya mencuci tangan sebelum menyentuh/mengobati mata.

6. Gunakan/tunjukkan teknik yang tepat untuk membersihkan mata dari dalam keluar

dengan bola kapas untuk tiap usapan, ganti balutan.

7. Tekankan pentingnya tidak menyentuh/menggaruk mata yang sakit kemudian yang

sehat

8. Anjurkan untuk memisahkan handuk, lap atau sapu tangan.

Page 8: Horde Olum

DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah.  Jakarta : EGC

Doenges, Marilyyn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan.  Jakarta : EGC