hoarseness edit
TRANSCRIPT
Hoarseness dr.Yuswandi Affandi SpTHT-KLdr. Tantri Kurniawati SpTHT-KL
Hoarseness:
◦ kelainan memproduksi suara ketika berbicara atau ada
perubahan nada atau kualitas suara
◦ Masalah pada bagian pita suara
Disfonia :
◦ Istilah umum untuk setiap gangguan suara yang
disebabkan oleh kelainan organ fonasi terutama laring
yang bersifat organik maupun fungsional
Definisi
Anatomi
Bagian terbawah dari
saluran napas atas
Bagian atas lebih besar
dari bagian bawah
Batas atas: aditus laring
Batas bawah: kaudal
kartilago krikoid
Otot-otot ekstrinsik
Otot-otot intrinsik
Rongga laring
Rongga laring
Persarafan
Perdarahan
Pembuluh limfe untuk laring banyak,kecuali daerah lipatan vokal.
Karena mukosanya tipis dan melekat erat dengna ligamentum vokale.
Pembuluh limfe
Fungsi :
◦ Proteksi: mencegah makanan dan benda asing masuk ke
dalam trakea
◦ Batuk: benda asing yang masuk ke trakea dan sekret
dapat keluar
◦ Respirasi: mengatur besar kecilnya rima glottis
◦ Sirkulasi: perubahan tekanan udara dalam traktus
trakebronkial akaan mempengaruhi sirkulasi darah dari
alveolus
Fisiologis
Emosi: berteriak, mengeluh, menangis dll
Fonasi: menentukan tinggi rendahnya nada tergantung
pada ketegangan plika vokalis
Proses menelan:
◦ Gerakan laring bagian bawah ke atas
◦ Menutup aditus laringis
◦ Mendorong makanan turun ke hipofaring dan tidak mungkin masuk ke
dalam laring
Fungsi(2)
Radang
Tumor(neoplasma)
Paralisis otot laring
Kelainan laring: cth sikatrik akibat operasi, fiksasi sendi
akibat krikaaritenoid
Etiologi
Bernafas pada lingkungan yang tidak bersih
Pubertas : pelebaran laring
Merokok
Menghisap ganja
GERD
Pekerjaan: guru, aktor, penyanyi
Penggunaan steroid jangka panjang
Faktor risiko
Minum alkohol dan kopi berlebihan
Berbicara saat makan
Kebiasaan batuk untuk membersihkan tenggorok
Kebiasaan berbisik
Stres, gelisah, depresi
Faktor risiko(2)
Perdangan laring
◦ Laringitis akut
◦ Laringitis kronik
Lesi jinak laring
◦ Nodul pita suara
◦ Polip pita suara
◦ Kista pita suara
Kelumpuhan pita suara
Etiologi hoarseness
Kelainan kongenital
◦ Laringomalasia
◦ Laringeal webs
◦ Cri du chat syndrome/ down syndrome
Trauma
◦ ETT
◦ Fraktur laring
◦ Benda asing
Etiologi hoarseness(2)
Kelanjutan dari rinofaringitis
Bisa menyebabkan sumbatan jalan nafas
Gejala:
◦ Demam, malaise
◦ Suara parau sampai tidak bersuara(afoni)
◦ Nyeri menelan atau berbicara
◦ Gejala sumbatan laring
Laringitis akut
Pemeriksaan fisik
◦ Mukosa laring hiperemis, membengkak terutama di atas
dan dibawah pita suara
Terapi
◦ Istirihat bicara selama 2-3 hari
◦ Antibiotik
Laringitis akut(2)
Disebabkan oleh sinusitis kronik, deviasi septum yg berat,
polip hidung, bronkitis kronik
Gejala:
◦ suara parau
◦ Rasa tersangkut di tenggorok
Pemeriksaan fisik: mukosa laring hiperemis adan menebal
dan bisa ada metaplasi skuamosa pada PA
Laringitis kronik
Pasien diminta untuk tidak banyak bicara Antibiotik
Laringitis kronik(2)
Penyalahgunaan suara
pada waktu yang lama
Suara parau disertai batuk
Bentuk nodul sebesar
kacang hijau atau lebih
kecil warna, keputihan
Terapi : istirihat bicara,
terapi suara
Nodul pita suara
Operasi: curiga keganasan atau fibrotik
Unilateral
Biasa di 1/3 anterior atau
tengah
Terapi: bedah mikro laring
Polip pita suara
Tersumbat kelenjar liur minor
laring
Faktor iritasi kronik
GERD
Infeksi
Terletak di lamina propria
superfisisalis, menempel
pada membran basal epitel
atau ligamentum vokalis
Kista pita suara
Terapi: bedah mikro laring
Disfungsi saraf otot-otot laring
Gejala:suara parau, stridor, kesulitan menelan
Laringoskopi: untuk menentukan pita suara sisi mana yang
lumpuh
Laryngeal electromyography: mengukur alur listrik pada
otot laring
Terapi: bedah pita suara
Kelumpuhan pita suara
laring neonatus yang
terlalu lunak dan kendur
dibanding normalnya
karena kurang
berkembangnya kartilago
yang menyokong struktur
supraglotis
Laringomalasia
Selaput jaringan yang
menutup sebagian jalan
udara
Terletak diantara pita
suara atau diatas atau
dibawah pita suara
Laringeal webs
Tangisan lemah dan
bernada tinggi spt kucing
Ukuran laring yang kecil
dan bentuk epiglotis tidak
normal
Hilang pada usia 2 tahun
Cri du chat
ETT
Fraktur laring
◦ Hematoma atau mengenai saraf
Benda asing
Trauma
Ada 2 macam laringoskopi
◦ Direk
◦ Indirek
Laringoskopi
Untuk melihat kelainan laring tanpa anestesi
Alat2: lampu kepala, kaca laring
Cara:
◦ Pasien duduk tegak, kepala dikedepankan sedikit dan disuruh melihat
membuka mulut
◦ Menentukan ukuran kaca
◦ Kaca dipanasi dan pasien diminta menjulurkan lidah
◦ Masukkan kaca hingga ke belakang orofaring tanpa menyentuk belang
lidah atau tosil atau dinding laring(refleks muntah)
Laringoskopi indirek
Laringoskopi direk