hipospadia

7
HIPOSPADIA Definisi Hipospadia adalah suatu kelainan kongenital dimana meatus eksternus terletak pada posterior penis. Merupakan salah satu dari kelainan kongenital paling sering pada genitalia laki-laki, terjadi pada salah satu dalam 350 kelahiran laki-laki. Hal ini dapat dikaitkan dengan kelainan kongenital lain seperti anomali ginjal, undesensus testikulorum dan penyakit genetik seperti sindroma klinefelter. Terdapat berbagai derajat kelainan, tergantung pada posisi meatus uretra. Hal ini mungkin pada glans (hipospadia glanduler), pada korona (hipospadia koronal), pada batang (hipospadia penis), pada sambungan batang dan skrotum (hipospadia penoskrotal) dan pada perineum (hipospadia perineal). Penis biasanya bengkok kebawah yang lebih nyata pada keadaan ereksi. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra externa terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari tempatnya yang normal (ujung glans penis). (Arif Mansjoer, 2000 : 374). 2. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan uretra penis pada kehamilan miggu ke 10 sampai ke 14 yang mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian ventral penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum, 1991 : 257).

Upload: agus-jaipur

Post on 28-Nov-2015

60 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

LP hipospadia

TRANSCRIPT

Page 1: HIPOSPADIA

HIPOSPADIA

Definisi

Hipospadia adalah suatu kelainan kongenital dimana meatus eksternus

terletak pada posterior penis. Merupakan salah satu dari kelainan

kongenital paling sering pada genitalia laki-laki, terjadi pada salah satu

dalam 350 kelahiran laki-laki. Hal ini dapat dikaitkan dengan kelainan

kongenital lain seperti anomali ginjal, undesensus testikulorum dan

penyakit genetik seperti sindroma klinefelter.

            Terdapat berbagai derajat kelainan, tergantung pada posisi meatus

uretra. Hal ini mungkin pada glans (hipospadia glanduler), pada korona

(hipospadia koronal), pada batang (hipospadia penis), pada sambungan

batang dan skrotum (hipospadia penoskrotal) dan pada perineum

(hipospadia perineal). Penis biasanya bengkok kebawah yang lebih nyata

pada keadaan ereksi.

Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan congenital dimana meatus uretra

externa terletak di permukaan ventral penis dan lebih ke proksimal dari

tempatnya yang normal (ujung glans penis). (Arif Mansjoer, 2000 : 374).

2. Hipospadia adalah suatu keadaan dimana terjadi hambatan penutupan

uretra penis pada kehamilan miggu ke 10 sampai ke 14 yang

mengakibatkan orifisium uretra tertinggal disuatu tempat dibagian ventral

penis antara skrotum dan glans penis. (A.H Markum, 1991 : 257).

3. Hipospadia adalah suatu kelainan bawaan berupa lubang uretra yang

terletak di bagian bawah dekat pangkal penis. (Ngastiyah, 2005 : 288).

4. Hipospadia adalah keadaan dimana uretra bermuara pada suatu tempat

lain pada bagian belakang batang penis atau bahkan pada perineum

( daerah antara kemaluan dan anus ). (Davis Hull, 1994 ).

5. Hipospadia adalah salah satu kelainan bawaan pada anak-anak yang

sering ditemukan dan mudah untuk mendiagnosanya, hanya pengelolaannya

harus dilakukan oleh mereka yang betul-betul ahli supaya mendapatkan

hasil yang memuaskan.

Page 2: HIPOSPADIA

Etiologi

Penyebab secara jelas dari hipospadia belum diketahui, namun diduga

terjadi kesalahan pada trimester 1 yaitu pembentukan embrionik sekitar

minggu ke 6-8. Para ahli menyetakan penyebab hipospadia dari berbagai

faktor yaitu genetik dan non genetik.

§  Genetik

§  Nongenetik

Faktor lingkungan tidak dianggap sebagai faktor yang menentukan

atau yang paling mempengaruhi. Hal tersebut antara lain karena usia

marital atau keadaan pada saat konsepsi. Di luar banyak pakar kesehatan

menganggap bahwa insidensi tertinggi hipospadia terjadi pada konsepsi

pada musim gugur. Analisis lain menyatakan bahwa insidensi hipospadia

meningkat pada tingkat sosial ekonomi yang rendah serta usia orang tua

yang masih muda saat melakukan konsepsi.

Progestin serta substansi androgen lain juga diduga berkaitan dengan

insidensi hipospadia. Ada juga hubungan antara hipospadia dengan

penggunaan antikonvulsan pada ibu hamil (termasuk

thalidomide). Ada hubungan yang kuat juga dengan rubella pada ibu hamil

serta diabetes.

Gambaran klinik

Kondisi ini mudah dikenal saat lahir. Aliran urin dapat membengkok

kearah bawah atau menyebar dan mengalir kembali sepanjang batang

penis. Anak dengan hipospadia penoskrotal atau perineal akan berkemih

dengan posisi duduk. Sedangkan pada hipospadia glanduler atau koronal

anak akan mampu berkemih berdiri dengan sedikit mengangkat penis

keatas.

Prinsip terapi dan managemen perawatan

Page 3: HIPOSPADIA

Pada hampir semua perbaikan preputium diperlukan sumber kulit ekstra,

karena itu tidak dilakukan sirkumsisi pada neonatus:

1.      koreksi bedah

ini harus dilakukan sebelum anak mulai sekolah untuk menghindarkan

masalah sosial dan emosional. Tujuan terapi adalah  membentuk

penyesuaian dan panjang uretra adekuat, membuka pada ujung dari glans;

untuk memberikan orifisium yang tidak tersumbat yang diarahakan

kedepan untuk mencegah penyebaran dan memberikan penis yang cukup

lurus untuk memungkinkan hubungan seksual. Koreksi dari deformitas

biasanya dilakukan dalam 2 stadium. Pembedahan pertama dilakukan jika

anak berumur tiga tahun untuk mengkoreksi korde (kordektomi). Dengan

tujuan meluruskan penis dan menyiapkan jalan untuk uretroplasti. Operasi

kedua dilakukan beberapa bulan kemudian untuk membawa orifisium

sedekat mungkin pada ujung glans (uretroplasti). Ini memerlukan diversi

dari aliran urin, biasanya melalui uretrostomi yang dibuat sementara pada

perimeun, melalui uretrostomi yang dibuat sementara pada perineum,

melalui uretrostomi foley keteter diinsersikan kedalam kandung kemih. Hal

ini memungkinkan penyembuhan luka. Kulit penis dibalik kedalam untuk

membentuk tuba urinarius yang baru.

2.      Persiapan pra bedah

3.      Penatalaksanaan pasca bedah

§  Anak harus dalam tirah baring hingga kateter diangkat. Harus berhati-hati

agar anak tidak menarik kateter. Kemungkinan diperlukan penahan tetapi

sedapat mungkin hal ini dihindarkan.

§  Baik luka penis dan tempat luka donor dijaga tetap bersih dan kering. Swab

harus diambil bila dicurigai adanya infeksi

§  Perawatan kateter

§  Pemeriksaan urin untuk memeriksa kandungan bakteri

§  Masukan cairan yang adekuat untuk mempertahankan aliran ginjal dan

mengencerkan toksin

§  Pengangkatan jahitan kulit setelah 5-7 hari

Page 4: HIPOSPADIA

§  Anak dipulangkan segera setelah kateter diangkat dan dapat berkemih

dengan baik.

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul

PRE-OP:

1.      cemas b/d krisis situasional

INTERVENSI RASIONAL

Membangun hubungan saling

percaya

Memudahkan perawat menggali

perasaan dan kecemasan klien

Memberikan ketenangan:

Tinggal bersama klien

Berbicara dengan suara lembut

dan tenang

Bersikap empati

Ketenangan dan suasana nyaman

akan menurunkan kecemasan

Menyakinkan bahwa setiap orang

berhak untuk merasa takut atau

ragu-ragu

Agar klien tidak merasa tertekan

Mengkaji hal-hal yang dapat

menurunkan kecemasan

Membantu perawat menentukan

intervensi yang tepat

Melakukan teknik distraksi Untuk membantu mengalihkan

perhatian

2.      Kurang pengetahuan akan prosedur operasi b/d kurangnya

informasi

INTERVENSI RASIONAL

Mengkaji tingkat pengetahuan

klien dan keluarga

Menentukan intervensi yang akan

diberikan

Menjelaskan dengan bahasa

sederhana

Meningkatkan pemahaman

Page 5: HIPOSPADIA

Mengkaji ulang hal-hal yang

masih belum jelas

Menilai kembali tingkat

pengetahuan klien dan keluarga

Mengklarifikasi anggapan yang

kurang tepat

Meluruskan informasi

Memberikan tambahan

pengetahuan dengan poster,

gambar atau leaflet

Untuk memperjelas informasi

POST-OP:

1.      nyeri b/d luka pembedahan

INTERVENSI RASIONAL

Mengkaji tingkat nyeri Menentukan teknik intervensi

Mengajarkan teknik nafas dalam Menurunkan nyeri

Mengkaji hal yang biasa

dilakukan untuk mengatasi nyeri

Membantu intervensi

Melakukan teknik distraksi Untuk pengalih perhatian

Memberikan kesempatan pada

klien untuk mengungkapkan

perasaannya

Membagi perasaan dapat

menurunkan stres

Kolaborasi pemberian analgesik Penurun nyeri

Mengobservasi keefektifan

analgesik thd klien

Menilai seberapa jauh penurunan

nyeri

2.      resiko infeksi b/d luka pembedahan

INTERVENSI RASIONAL

Mengkaji TTV Indikasi adanya gangguan

Mengamati manfestasi klinis

infeksi

Deteksi dini dan melakukan

penanganan awal secepatnya

Page 6: HIPOSPADIA

Kolaborasi pemberian antibiotika Mencegah terjadinya infeksi

Mengajarkan pada klien dan klg

untuk menjaga kebersihan

Meminimalkan mikroorganisme

yang masuk ke tubuh klien

Melakukan perawatan luka

dengan prinsip steril

Mencuci tangan sebelum dan

sesudah kontak dengan klien

Read

more: http://perawatmasadepanku.blogspot.com/2012/10/hipospadia.html#i

xzz2defLzY30