hipertensi urgensi

Upload: mdindraprasetya

Post on 08-Oct-2015

187 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Presentasi tentang hipertensi dan penanganannyaserta kegawat daruratan yang dapat ditimbulkan oleh hipertensi tersebut

TRANSCRIPT

HIPERTENSI URGENSI

HIPERTENSI URGENSIOleh : dr. Ida Ayu Wayan Mahayani,S.Ked

Pembimbing :dr. Luh Putu Sudiatidr. Ketut Sukadani

Identitas Pasien

Nama: MSWJenis kelamin: PerempuanUmur: 43 TahunAlamat: Penatih, DenpasarPekerjaan: Ibu Rumah TanggaAgama: HinduSuku: BaliTanggal Pemeriksaan : 4 Desember 2013

Keluhan Utama : Nyeri kepala

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang diantar oleh suaminya dengan keluhan sakit kepala sejak pagi hari sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala dikatakan timbul saat bangun tidur, kemudian dikatakan bahwa pasien sudah sempat mengoleskan minyak kayu putih sebagai perelaksasi. Sudah sempat minum obat, namun hanya membaik sedikit namun sakit kepala muncul kembali.Tidak ada riwayat jatuh atau trauma sebelumnya. Keluhan lemas, mual, muntah, demam disangkal oleh pasien.Tidak ada keluhan berdebar, sesak nafas, kelemahan anggotan gerak, keluhan dalam berkemih serta mata kabur dikatakan tidak ada.

Riwayat PengobatanPasien sudah mendapat obat dari dokter untuk keluhan sakit kepalanya yaitu Parasetamol tablet 3x500 mg. Pasien juga mendapat obat Captopril 2x12,5 mg, karena pasien memiliki hipertensi yang diketahui sejak 4 bulan yang lalu, namun tidak minum obat teratur.

Riwayat Penyakit SebelumnyaPasien mengaku memang sering mengalami pusing-pusing, namun dikatakan biasanya sembuh atau mereda setelah minum obat sakit kepala. Pasien pertama kali mengetahui mengalami hipertensi 4 bulan yang lalu, namun tidak mengkonsumsi obat secara teratur. Riwayat penyakit sistemik lainnya disangkal.Riwayat KeluargaTidak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan serupa. Riwayat hipertensi ada dari ibu pasien.Riwayat SosialPasien merupakan istri dari anggota kepolisian. Pasien sehari-hari sebagai ibu rumah tangga. Riwayat merokok atau minum minuman beralkohol disangkal.Pemeriksaan Fisik

Status presentKeadaan Umum: BaikKesadaran: Compos mentis (GCS E4V5M6)Tensi: 210/120 mmHgNadi: 90x/menit, reguler, isi cukupRR: 20x/menitTax: 36,0 CStatus generalKepala : Normocephali, cephal hematom (-)Mata : Konjungtiva pucat -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor, cowong-/-THT: Telinga: kesan tenang Hidung: kesan tenang Tenggorok : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)Thoraks: Simetris (+), retraksi (-) Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)Paru : suara napas Vesikuler +/+ , Rh -/- , Wh -/-Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), turgor normal Hepar dan lien tidak terabaExtremitas : Akral hangat (+), Edema (-)Pemeriksaan PenunjangHasil sadapan EKG :Irama : SinusRate : 90 bpmAxis : NormalGelombang P : NormalGelombang QRS : NormalKesimpulan : Normal Sinus RhythmDiagnosis KerjaHipertensi Urgensi PenatalaksanaanTirah baringCaptopril 25 mg sublingualAnalsik 1 tablet per oralObservasi 30 menit pertama:S : Nyeri kepala (+) berkurang, rabun (-), Kelemahan anggota gerak (-), mual (-), muntah (-)O : TD : 190/100 Nadi : 86 x/menit RR : 20 x/menit Tax : 360CA : Hipertensi UrgensiP : Observasi kembali selama 30 menit.Mx : vital sign, keluhan, KIE keluarga dan pasienObservasi 30 menit kedua :S : Nyeri kepala (+) sedikit, rabun (-), Kelemahan anggota gerak (-), mual (-), muntah (-)O : TD : 170/100 mmHg Nadi : 84 x/menit RR : 22 x/menit Tax : 36,20CA : Hipertensi UrgensiP : Pasien boleh pulang Kontrol kembali keesokan hari Captopril 2x25 mg Analsik 3x1 tablet kalau perlu.KIE keluarga dan pasienFollow up 5 Desember 2013

S : Nyeri kepala (-), rabun (-), kelemahan anggota gerak (-), mual (-), muntah (-) Mkan/minum (+) baik, BAB/BAK (+) baikO : TD : 150/90 mmHgNadi : 80 x/menitRespirasi : 22 xper menitTax : 36,50CA : Hipertensi stage IIP : Captopril 2x25 mg Multivitamin 1x1KIE : Minum obat teratur, kontrol obat habis, diet rendah garam.NOTeoriPasien1.Anamnesis :Pasien dengan riwayat hipertensi yang datang biasanya dengan keluhan yang tidak spesifik seperti nyeri kepala, mual, atau lemas, tanpa disertai tanda target organ damage.Anamnesis :Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala dan riwayat hipertensi. Keluhan lemas, mual, muntah, demam disangkal oleh pasien. Tidak ada keluhan berdebar, sesak nafas, kelemahan anggotan gerak, keluhan dalam berkemih serta mata kabur dikatakan tidak ada.PEMBAHASAN

DiagnosisPasien, inisial MWS, perempuan, umur 43 tahun, didiagnosis mengalami Hipertensi Urgensi. Diagnosis ini ditegakkan dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Berikut adalah perbandingan antara teori dan temuan-temuan klinis yang dijumpai pada pasien yang mendukung diagnosis pada pasien ini.

2.Pemeriksaan FisikKeadaan Umum :BaikTD >180/120Status General :Dalam Batas Normal, tanpa tanda target organ damage.Pemeriksaan FisikStatus presentKeadaan Umum : BaikKesadaran : Compos mentis (GCS E4V5M6)Tensi : 210/120 mmHgNadi : 90x/menit, reguler, isi cukupRR :20x/menitTax : 36,0 CStatus generalKepala : Normocephali, cephal hematom (-) Mata : Konjungtiva pucat -/-, ikterus -/-, refleks pupil +/+ isokor, cowong-/-THT : Telinga : kesan tenang Hidung : kesan tenang Tenggorok : Tonsil T1/T1, faring hiperemis (-)Thoraks : Simetris (+), retraksi (-) Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)Paru : suara napas Vesikuler +/+ , Rh -/- , Wh -/-Abdomen : Distensi (-), bising usus (+) normal, nyeri tekan (-), turgor normalHepar dan lien tidak terabaExtremitas : Akral hangat (+), Edema (-)3.Pemeriksaan PenunjangHasil sadapan EKG biasanya normal atau ada tanda pembesaran ventrikel kiri.Pemeriksaan penunjangHasil sadapan EKG :Irama : SinusRate : 90bpmAxis : NormalGelombang P : NormalGelombang QRS : NormalKesimpulan : Normal Sinus RhytmDiagnosis Banding

Pasien dengan riwayat hipertensi yang datang dengan keluhan nyeri kepala ini, mengalami suatu kegawatdaruratan kardiovaskular yaitu krisis hipertensi. Diagnosis banding pasien ini adalah hipertensi emergensi, namun karena tidaj ada target organ damage maka hipertensi urgensi adalah pilihan sebagai diagnosis utama.Penatalaksanaan

Pada pasien ini diberikan captopril 25 mg sublingual, dan analsik sebagai terapi gejala nyeri kepalanya. Captopril adalah golongan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitor dengan onset mulai 15 30 menit. Setelah 30 menit pertama pemberian captopril, tensi pasien menjadi 190/100. Prinsip penatalaksanaan hipertensi adalah dengan menurunkan MAP 20-25% dalam 24 jam. Setelah 1 jam observasi tekanan darah pasien menjadi 170/100 mmHg. Pasien kemudian diperbolehkan pulang, dan diberikan Captopril 2x25 mg. KomplikasiPada pasien ini tidak ditemukan adanya komplikasi neurologis, jantung & paru, ginjal, dan mata.

PrognosisPrognosis pasien ini baik, karena pasien merespon baik terapi yang diberikan. Namun tekanan darah pasien harus tetap dikontrol agar tidak jatuh kembali ke keadaan krisis hipertensi. KESIMPULAN

Pasien, perempuan, 43 tahun, didiagnosis dengan salah satu keadaan krisis hipertensi, yaitu hipertensi urgensi.Hipertensi krisis merupakan salah satu kegawatan dibidang kardiovaskular yang dibagi menjadi hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi yang sering dijumpai di instalasi gawat darurat. Hipertensi urgensi yaitu peningkatan tekanan darah sistolik > 180 mmHg atau diastoik > 120 mmHg secara mendadak tanpa disertai kerusakan organ target.Manajemen penurunan tekanan darah pada pasien dengan hipertensi urgensi tidak membutukan obat-obatan parenteral. Pemberian obat-obatan oral aksi cepat akan memberi manfaat untuk menurunkan tekanan darah dalam 24 jam awal (Mean Arterial Pressure (MAP) dapat diturunkan tidak lebih dari 25%.

Komplikasi yang dapat timbul lebih jauh bias berupa gangguan pada sistem neurologi, jantung dan paru, ginjal, dan mata. Prognosis pada pasien ini baik, karena pasien merespon dengan baik terapi yang diberikan. Meski demikian, tekanan darah pasien harus tetap dikontrol agar tidak jatuh kembali ke keadaan krisis hipertensi. TERIMA KASIH