hipertensi dalam kehamilan
TRANSCRIPT
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Dr SETYO S RAHARDJO M KesFak. Kedokteran UNS
2009
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN
Hipertensi dalam kehamilan yg disertai : proteinuri, edema dan kadang kejang dan koma
TOXEMIA GRAVIDARIUM
KLASIFIKASI1. PREEKLAMSI dan EKLAMSI2. HIPERTENSI KRONIK3. HIPERTENSI KRONIK ditambah PREEKLAMSI atau
EKLAMSI4. HIPERTENSI TIDAK TETAP
PREEKLAMSIAGejalanya :1. OEDEM : karena retensi cairan, penambahan BB
normal ½ Kg/ minggu2. ALBUMINURIA : karena dinding kapiler lebih
mudah dilalui protein, melebihi 5 gram/ 24 jam, 3+ atau 4+
3. HIPERTENSI :• Kenaikan tensi sistolik > 30mmHg• Kenaikan tensi diastolik > 15mmHg• Tensi > 140/ 90 patologik
OLIGURI : urine < 400 ml/ 24 jamGANGGUAN PENGLIHATAN, enek, muntahEDEMA PARU dan cyanosisNYERI EPIGASTRIUMHEMOLISIS, TEST FUNGSI HATI : MENINGKAT,
TROMBOSIT
FAKTOR PREDISPOSISI1. Nulipara umur belasan tahun2. Pemeriksaan antenatal kurang, nutrisi buruk,
kurang protein3. Riwayat preeklamsi atau eklamsi dalam keluarga4. Penyakit vaskuler hipertensi sebelumnya5. Kehamilan ganda, Mola hidatidosa, DM, Hidrops
fetalis
PENATALAKSANAANTujuan :• Mencegah kejang dan komplikasi lainnya• Melahirkan bayi hidup• Melahirkan dengan trauma minimal terhadap ibu
dan bayi• Mencegah keadaan patologik yang tersisa
Preeklamsi ringan :o Bila aterm, kelahiran dianjurkano Sebelum aterm, mondok RS
Preeklamsia berat :
Rawat inap posisi tidur miring
Monitor : TD, BB, protein urin, cairan
Anti kejang : magnesium sulfat 4 gr dalam 100 ml dektrosa 5 % IV yg diencerkan. Reflek patella, aliran urin dan pernafasan dipantau !!!! Kadar magnesium plasma : batas terapi 4-6 mEq/ liter, 7-10 mEq/liter; reflek patella tertekan, >10mEq/ liter; depresi pernafasan dan henti jantung + antidotum ( 10 ml larutan kalsium glukonas IV dalam 3 mnt )
Anti hipertensi : Hidralazin 5mg IV, jika TD diastolik tak turun <100 mmHg dlm 20 mnt + dosis ulangan 5-10 mg ( tiap 20 mnt )
Kelahiran : bila tak ada perbaikan terapi- cervix matang : PECAH KETUBAN- cervix belum matang : SECTIO CAESARIA
EKLAMSIAPenyakit yang hanya terdapat pada wanita hamil dalam triwulan terakhir atau pada permulaan masa nifas, disertai gejala albuminuria, oedem, hipertensi, kejang dan koma.
Menurut waktu timbulnya kejang :1. EKLAMSIA ANTEPARTUM (EKLAMSIA INCURRENT)2. EKLAMSIA INTRAPARTUM3. EKLAMSIA POSTPARTUM ( 24 jam pertama anak
lahir )
Fase kejang :• Fase infasi• Fase kontraksi• Fasa konvulsi ( diikuti koma )
Etiologi :• The disease of theories• Teori iskhemi dari uterus (uterus kekurangan darah
menimbulkan hipertensi) :Plasenta kurang darah tromboplastin
Vasospasme dan hipertensi
Diagnosis :Tidak sulit, bedakan dengan : epilepsy, encephalitis, meningitis, tumor otak.
Penatalaksanaan :1. Membersihkan jalan nafas dan pemberian cairan
intravena- ventilasi adekuat- jalan nafas bersih- O2 lewat masker atau kateter hidung- Infus D 5% atau Ringer Laktat
2. Mengontrol kejang- Magnesium sulfat : bolus 4 gr (20 ml lar
20%) IV dlm > 3 mnt disusul IM atau infus kontinyu 1-2 gr/ jam (R patella, aliran urin dan pernafasan dipantau!!)
- Amobarbital atau fenobarbital : jika kejang menetap
- Diazepam : 5-10 mg perlahan IV (baik untuk pencegahan/ pengobatan kejang post partum)
3. Terapi antihipertensi : Hidralazin4. Diuretik : lasix 20 mg IV dilanjutkan lasix 10 mg
IM /hari selama 3 hari.
SC dianjurkan bila :a. Induksi oksitosin gagalb. Ada tanda disproporsi fetopelvicc. Janin presbo atau posisi abnormal lain
d. Ada tanda gawat janin (fetal distress)e. Riwayat SC
Prognosis :• Kurang baik (kematian ibu ±15%, anak ± 45%)• Perhatikan jumlah diuresis (> 800ml/ 24 jam : baik)• Gx prognosis buruk :
1. Kejang >10 kali2. Koma lama3. TD > 200mmHg4. Albuminuria > 10 gr/ 24 jam5. Nadi > 120/ menit6. Suhu tinggi
HIPERTENSI KRONIK Bisa terdapat pada : laki-laki, wanita tak hamil,
wanita hamil
Diagnosis : Sudah terdapat hipertensi sebelum hamil atau
sebelum kehamilan minggu ke-24.
Dapat disertai preeklamsia dengan syarat diagnosis :1. Jika wanita hamil menderita hipertensi kronik2. Pada triwulan ketiga kehamilan, sistolik naik > 30
mmHg atau diastolik naik > 15 mmHg
Terapi : • Banyak istirahat• Sedikit garam • Sedativa• Hypotensive drugs
Bila hipertensi kronik disertai : Kelainan jantung Gangguan funsi ginjal Tensi > 200 / 120 mmHg
Eksudat dan perdarahan dalam retina
Berbahaya bagi ibu dan janin
ABORTUS TERAPEUTIK
STERILISASIHIPERTENSI TIDAK TETAPDiagnosis : * terjadi waktu kehamilan atau
* 24 jam pertama stlh persalinan dan hilang dalam 10 hari
* oedema dan proteinuri tak adaPenatalaksanaan : sama