highlight kopapdi xv medan -...

12
Highlight KOPAPDI XV Medan Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: DR. Dr. Aru. W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. lndra Marki, SpPD, FINASIM; Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM; Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, Cabang Semarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, Cabang Palu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang Maluku Utara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, Gedung ICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org 12 Desember 2012

Upload: lynhi

Post on 05-Mar-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Highlight KOPAPDI XV Medan

Susunan Redaksi: Penanggung Jawab: DR. Dr. Aru. W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP *Pemimpin Redaksi: Dr. Ika Prasetya Wijaya, SpPD, K-KV, FINASIM *Bidang Materi dan Editing: Dr. lndra Marki, SpPD, FINASIM;Dr. Agasjtya Wisjnu Wardhana, SpPD, FINASIM; Dr. Alvin Tagor Harahap, SpPD; Dr. Nadia A. Mulansari, SpPD *Koresponden: Cabang Jakarta, Cabang Jawa Barat, Cabang Surabaya, Cabang Yogyakarta, Cabang Sumut, CabangSemarang, Cabang Padang, Cabang Manado, Cabang Sumbagsel, Cabang Makassar, Cabang Bali, Cabang Malang, Cabang Surakarta, Cabang Riau, Cabang Kaltim, Cabang Kalbar, Cabang Dista Aceh, Cabang Kalselteng, CabangPalu, Cabang Banten, Cabang Bogor, Cabang Purwokerto, Cabang Lampung, Cabang Kupang, Cabang Jambi, Cabang Kepulauan Riau, Cabang Gorontalo, Cabang Cirebon, Cabang Maluku, Cabang Tanah Papua, Cabang MalukuUtara, Cabang Bekasi, Cabang Nusa Tenggara Barat, Cabang Depok, Cabang Bengkulu, Cabang Sulteng *Sekretariat: sdr. M. Muchtar, sdr. Husni, sdr. M. Yunus, sdri. Oke Fitia, sdri. Anindya Yustikasari *Alamat: PB PAPDI, GedungICB Bumiputera, Ground Floor 2B, Jl. Probolinggo No. 18, Gondangdia, Menteng, Jakarta 10350. Telp. (021) 2300818, Fax. (021) 2300588, 2300755; SMS 085695785909; Email: [email protected]; Website: www.pbpapdi.org

12 Desember 2012

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

2 12 Desember 2012

HORAS!

Jumpa lagi dan salam sejahtera para Teman Sejawat yang budi-man. Kami dari tim redaksi Halo Internis menyapa kembalipara pembicara melalui Halo Internis Edisi Khusus Highlight

KOPAPDI XV Medan. Selama perhelatan akbar dokter spesialispenyakit dalam di Kota Medan, Halo Internis terbit setiap hari dalamdalam bentuk yang lebih ringan. Berbagai berita KOPAPDI kamihimpun, olah dan dihadirkan untuk rekan Sejawat semua.

Kegiatan utama KOPAPDI ini adalah sidang organisasi yangmembahas berbagai persoalan kedokteran baik internal organisasi,nasional dan internasional. Selain itu disertai kegiatan ilmiah berupasimposium dan workshop bagi peserta yang tidak mengikuti sidang.

KOPAPDI kali ini terasa istimewa dengan hadirnya wakil-wakildari dokter penyakit dalam negara ASEAN serta Secretary Generalof ISIM Hans Peter Kohler yang berkesempatan memberi plenarylecture pada KOPAPDI ini.

Melalui KOPAPDI XV Medan PAPDI merumuskan langkah danstrategi kedepan menyongsong era globalisasi, modernisasi sertatuntutan kebutuhan layanan Kedokteran Universal dengan salingmeningkatkan dan menguatkan peran di segala lini layanan denganmelibatkan institusi pemerintah serta masyarakat dalam mengem-ban tugas mulia ini kedepan, Amiin.

BIDANGHUMASPUBLIKASIDANMEDIA

Selamat datang kepada para Peserta KOPAPDI XV, Medan

Redaksi Menerima Masukan, SaranHubungi Amril 08158358554, 081287068835

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

312 Desember 2012

Indonesia dan Kedokteran Universal”. Me-nurut Prof. Harun, tema ini mengingatkaninternis untuk selalu meningkatkan ke-mampuan dan pengetahuan supaya dapatmemberikan pelayanan kesehatan lebihbaik lagi di tengah masyarakat global. BagiKota Medan, tambah Prof. Harun, acara iniakan membuktikan kepada masyarakatSumatera Utara bahwa internis di Indo-nesia tak kalah dibanding negeri tetangga.“Ada sebagian masyarakat di sini yangmempercayai soal kesehatannya untukberobat ke Malaysia, padahal kita jugamemiliki skill yang cukup,” kata Prof. Ha-run, menyayangkan.

Seperti diketahui, KOPAPDI selalu ra-mai dihadiri oleh internis. Begitu pula padaKOPAPDI XV di Medan ini. Para sejawat

tumpah ruah di tempat tiga hotel bintanglima yaitu Hotel JW Marriot International,Hotel Grand Aston, dan Hotel Aryaduta In-ternational. Berbagai acara telah dikemaspanitia dengan apik, seperti sidang organi-sasi yang menjadi agenda utama kongres,simposium ilmiah, workshop, konvokasi,gala dinner, bakti sosial dan olah raga.

Pada sidang organisasi, akan memba-has pelbagai masalah baik skala internalorganisasi maupun nasional. Saat ini, me-nurut Ketua Umum PB PAPDI DR.Dr. AruW. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM,FACP pada saat ini ada beberapa persoal-an penting di kedokteran yang akan men-jadi topik hangat dalam rapat-rapat organi-sasi. Diantaranya, mulai diberlakukannyauniversal coverage, munculnya tendensike arah fragmentasi —godaan untuk men-dalami kompetensi satu organ saja—, per-lunya pemahaman kompetensi holistik darihulu ke hilir akan fisiologi tubuh, dan Un-dang-Undang Pendidikan Kedokteranyang belum disahkan namun mengandungaroma penghapusan jenjang pendidikansubspesialis. Selain itu, internis akan men-dapat beban dari pertambahan jumlah lan-sia yang disertai gangguan kesehatannon-communicable disease. “Persoalan iniakan menjadi perhatian serius dalamsidang organisasi. Out put dari kongresakan kita berikan ke pemerintah,” ujar Dr.Aru pada acara konferensi pers KOPAPDI

Kota Medan menjadi tuan rumahKongres Nasional PerhimpunanDokter Spesialis Penyakit DalamIndonesia (KOPAPDI) XV. Perhe-

latan akbar para internis ini akan digelarpada 12-15 Desember di Medan, Suma-tera Utara. PAPDI cabang Sumatera Utaraterpilih menjadi tuan rumah tiga tahun lalupada KOPAPDI XIV di Jakarta. Hal inimerupakan kali kedua PAPDI Cabang Su-matera Utara menjadi tuan rumah KOPAP-DI, sebelumnya KOPAPDI IV pada 27-30Juni 1978. Pada saat itu, PAPDI cabangSumatera Utara merupakan kandidat yangdinilai paling siap menjadi penyelenggarakongres. “Sebelum berangkat ke kongresdi Jakarta, kami telah mempersiapkan dirimenjadi tuan rumah. Kami telah membawasurat dukungan dari Gubernur SumateraUtara,” kata Ketua PAPDI cabang Sumate-ra Utara Prof. DR. Dr. Harun Alrasyid,SpPD, SpGK, FINASIM.

KOPAPDI kali ini mengusung tema “55Tahun Peran Professional PAPDI Mena-pak Era Globalisasi di Tengah Masyarakat

Horas! Gara-gara suratgubernur, Medan jadituan rumah KOPAPDIuntuk kedua kalinya

KOPAPDI XV MEDAN :

Perhelatan Akbar di Moment Unik

DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP dan Prof. DR. Dr. Harun Alrasyid, SpPD, SpGK,FINASIM ketika KOPAPDI XIV di Jakarta.

Suasana rapat panitia KOPAPDI.

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

4 12 Desember 2012

Prof. Dr. Utojo Sukaton, SpPD,K-EMD

Dr. H. Achmad Dachlan,SpPD

Prof. Dr. Samsuridjal Djauzi,SpPD, K-AI, FINASIM

Prof. DR. Dr. A. Aziz Rani,SpPD, K-GEH, FINASIM

Prof. Dr. Sjaifoellah Noer,MD, SpPD, K-GEH

Prof. Dr. Slamet Suyono,SpPD,K-EMD FINASIM

KOPAPDI I, di Jakarta 22-26 September 1971

Prof. Dr. Utojo Sukaton, SpPD, K-EMD terpilih sebagai Ketua Umum PBPAPDI periode 1971-1973KOPAPDI II,di Surabaya 27-30 september 1973

Prof. Dr. Utojo Sukaton, SpPD, K-EMD kembali terpilih sebagai KetuaUmum PB PAPDI periode 1973-1975KOPAPDI II,di Bandung, 27 — 30 Agustus 1975

Dr. H. Achmad Dachlan, SpPD,terpilih sebagai Ketua Umum PB PAPDIperiode 1975-1978KOPAPDI IV, di Medan 27-30 Juni1978

Dr. H. Achmad Dachlan, SpPD, ter-pilih kembali sebagai Ketua Umum PBPAPDI periode 1978-1981KOPAPDI V,di Semarang 16-20 Juni 1971

Prof. Dr. Utojo Sukaton, SpPD, K-EMD terpilih kembali sebagai Ketua

16 November 1957 merupakan titikawal Perhimpunan Dokter Spesialispenyakit Dalam Indonesia(PAPDI). Sebuah organisasi yang

didedikasikan bagi dokter ahli penyakitdalam. Pada saat itu, terbentuk susunanpengurus, Prof. D. Biran sebagai ketua, Dr.Gan Tjong Bing sebagai panitera, dan Dr.Que Giok Sien sebagai bendahara.Program pertama, setiap bulan pada hariRabu minggu ke-4 diselenggarakan malamklinik untuk seluruh anggota. Dan, disebuah ruang kuliah Bagian Ilmu PenyakitDalam RSUP Jakarta, Dr. Djoa Liang Hamberbicara tentang “Lupus Erythematosus”di malam klinik pertama, Rabu, 29 Januari1958 pukul 20.00 WIB.

XV , di Jakarta.Rencananya, kongres akan dibuka

oleh Kementerian Kesehatan Dr. NafsiahMboi, spA, MPH sekaligus memberi orasipada plenary lecture. Sementara, Guber-nur Sumatera Utara akan bersama peser-ta kongres pada malam keakraban. Danyang memberi orasi memorial lecture padakonvokasi adalah Ketua PMI Yusuf Kallayang juga mantan wakil Presiden RI. Disamping undangan dari institusi pemerin-tah dan tokoh nasional, nuasa kongreslebih terasa mendunia dengan diundang-nya Presiden International Society ofInternal Medicine (ISIM), dan Asean Fe-deration of Internal Medicine (AFIM).

Di tengah padatnya acara, pesertaakan dimanjakan dengan berbagai wisatadi Kota Medan. Ibukota dari provinsi Su-matera Utara ini memang merupakan satudari sekian kota kuno di Indonesia. Takheran, jika banyak peninggalan sejarahmasa lalu yang masih terlihat dan menarikuntuk dinikmati. Di sisi lain, Medan meru-pakan kota terbesar di Pulau Sumatra. Ibukota Sumatra Utara ini bahkan sudahmenjadi kota ketiga di Indonesia yangmenjadi pusat bisnis. Perputaran danayang lumayan tinggi menjadikan Medantak pernah sepi pengunjung denganberbagai tujuan, seperti untuk berbisnis,menikmati keindahan alam, wisata seja-rah, hingga hunting kuliner dan belanja.

Tentunya, Danau Toba menjadi tujuanwisata yang tak boleh dilewatkan. Panora-ma alam Danau Toba nan indah akanmenjadi kenangan yang tak terlupakan.Begitu pula dengan wisata budaya IstanaMaimun yang membuat decak kagum pe-ngunjung. Istana Sultan Deli yang diba-ngun 1888 ini bukan saja usianya yangtua, tapi juga memiliki desain interior yangindah dengan memadukan budaya MelayuIslam, Spanyol, India, dan Arab.

Panitia berharap KOPAPDI kali ini akanselalu diingat karena waktu pelaksa-naannya yang unik, serba dua belas. Pani-tia berencana akan membuka kongres inipada tanggal 12 di bulan 12 tahun 2012dan tepat pada pukul 12 waktu setempat.“Tanggal ini karena kebetulan saja, tidakada arti yang aneh-aneh. Moment ini unik,jadi kita manfaatkan agar mudah dike-nang,” ujar Prof. Harun Alrasyid, berharap.

Selamat Datang di Kota Medan, Sela-mat Berkongres! (HI)

55 tahun PAPDI Untuk Bangsa

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

PAPDI itu besar dantersebar di seluruhIndonesia. Jadi sudahselayaknya PAPDI dilihatdan didengar

Konsolidasi. Begitu yang terpikirpertama DR.Dr. Aru W. Sudoyo,SpPD, K-HOM, FINASIM, FACPketika terpilih menjadi Ketua

Umum PB PAPDI pada KOPAPDI XIII diPalembang 2006 silam. Dr. Aru, begitu

biasa disapa, menyadari, organisasi yangdipimpinnya cukup besar, sehingga halpertama yang dilakukannya saat ituadalah konsolidasi anggota. Ia sangatingin menjadikan PAPDI sebagai suatuorganisasi yang kuat. Penataan organi-sasi adalah hal pertama yang mampir di-pikirannya. “Pendataan anggota ini sa-ngat penting. Tanpa data yang lengkap,bagaimana bisa menggalang kekuatan,”ujar ahli hematologi-onkologi medik ini.

Rencananya berjalan mulus. Tiga ta-hun duduk sebagai ketua umum mem-bawa banyak perubahan ke arah lebihbaik. Kepemimpinannya tak diragukan.Dr. Aru terpilih kembali menjadi KetuaUmum PB PAPDI periode 2009-2012secara aklamasi pada Kongres Nasional

512 Desember 2012

Umum PB PAPDI periode 1981- 1984KOPAPDI VI, di Jakarta 24-26 Juli1984

Prof. Dr. Utojo Sukaton, SpPD, K-EMD terpilih kembali sebagai KetuaUmum PB PAPDI periode 1984- 1987KOPAPDI VII,di Ujung Pandang 22-27 Agustus1987

Prof. Dr. Sjaifoellah Noer, MD, SpPD,K-GEH terpilih sebagai Ketua Umum PBPAPDI periode 1987- 1990KOPAPDI VIII,di Yogyakarta 24-30 Juni 1990

Prof. Dr. Sjaifoellah Noer, MD, SpPD,K-GEH, FINASIM terpilih kembalisebagai Ketua Umum PB PAPDI periode1990-1993KOPAPDI IX,

di Denpasar 27 Juni- 1 Juli 1993Prof. Dr. Slamet Suyono, SpPD,K-

EMD , FINASIM terpilih sebagai KetuaUmum PB PAPDI periode 1993- 1996KOPAPDI X di Padang 23-27 Juni1996

Prof. Dr. Slamet Suyono, SpPD,K-EMDFINASIM terpilih kembali sebagai KetuaUmum PB PAPDI periode 1996- 1999KOPAPDI XI di Surabaya 7-11 Juli2000

Prof. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD,K-AI, FINASIM terpilih menjadi KetuaUmum PB PAPDI periode 2000-2003KOPAPDI XII di Manado 6-9 Agustus 2003

Prof. DR. Dr. A. Aziz Rani, SpPD, K-GEH, FINASIM terpilih sebagai KetuaUmum PB PAPDI periode 2003-2006KOPAPDI XIII di Palembang 5-6 Juli2006

DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACP terpilih sebagaiKetua Umum PB PAPDI 2006-2009

Perhimpunan Dokter Spesialis PenyakitDalam (KOPAPDI) XIV, di Jakarta, No-pember 2009 lalu

Dimasa kepengurusan PB PAPDI JilidII Dr. Aru menata organisasi PAPDI lebihprofessional dan lebih berperan aktif baikdi tingkat nasional maupun international.Berikut tonggak-tonggak penting dua pe-riode kepengurusan Dr. Aru1. Penataan organisasi: membuat tertib

admnistrasi, standar prosedur kerja(SOP), tertib keuangan, mengurus ak-te notaris, pertanggungjawaban kepa-da anggota, transparansi, pajak, dan

pembentukan divisi advokasi2. Tahun 2009: Roadshow tentang anti-

biotik, nutrisi klinik, onkologi, lipid danhipertensi, UMED dan lain-lain. Disamping pertemuan ilmiah, roadshowjuga dimanfaatkan konsolidasi anggo-ta PAPDI di cabang-cabang.

3. Pembukaan PAPDI cabang di daerah-daerah

4. PAPDI Store menyediakan merchan-dise PAPDI

5. Go international - Tahun 2007: Aktif mengikuti Ameri-can College of Physicians (ACP )2007- Tahun 2007 : Mengundang PresidenISIM pada Pertemuan Ilmiah Nasional(PIN) V 2007 di Solo, Jawa Tengah.

PB PAPDI: Dua Periode Dr. Aru

DR.Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM,FINASIM, FACP

Pelantikan Pengurus Besar PAPDI periode 2009 - 2012.

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

6 12 Desember 2012

- Tahun 2008 : Dr. Aru mengikuti Kon-vokasi pada ACP, Internal Medicine2008 di Washington, Amerika Serikat.- Tahun 2008 : Mengikuti World Cong-ress of Internal Medicine 2008 di Bue-noes Aires, Argentina. Bidding perta-ma menjadi tuan rumah WCIM 2014tidak diterima dengan alasan keaman-an negara dan fasilitas yang kurang.- Tahun 2010 : Mengikuti WCIM 2010di Melbourne, Australia. Dan biddingkedua untuk menjadi tuan rumahWCIM. Berhasil diterima menjadi tuanrumah WCIM 2016, di Bali, Indonesia.

6. Tahun 2009: Islah PAPDI-PERKI, me-nandatangani kesepakatan untuk sa-ling menghargai.

7. Tahun 2009 : Dr. Aru terpilih kembalisecara aklamasi pada KOPAPDI XIV,Jakarta.

8. Tahun 2011 : Menempati kantor barudiGedung ICB Bumiputera, Cikini

9. Tahun 2011: Mengikuti PhiliphineCollege of Physicians (PCP), Maniladan mengaktifkan kembali Asean Fe-deration of Internal Medicine (AFIM)dalam rangka harmonisasi Asean.

10.Tahun 2011 : Konferensi Kerja PAPDIXII di Batam

11.Tahun 2011: Peluncuran buku pan-duan Emergency in Internal Medicine(EIMED) PAPDI

Prof. Dr. Sjaifoellah Noer, SpPD, K-GEH, FINASIMApa yang saya pikirkan selama 30 tahun aktif di PAPDI, semuanya sudah te-

realisasi lima tahun terakhir. Lima tahun ini begitu besar loncatannya.

Prof. Dr. Slamet Suyono, SpPD, K-EMD, FINASIM Saya appreciate, begitu luas dan banyak yang telah dicapai. Pengurus ini

yang kerjanya paling berat hingga dapat gedung baru. Saya jadi maklum, kenapaia (Dr. Aru-red) belum menjadi professor.

Prof. DR. Dr. Samsuridjal Djauzi, SpPD, K-AI,FINASIM, FACP.

Periode Dr. Aru merupakan kepengurusan “pengobanan”. Bukan hanyawaktu yang diberikan, kepengurusan saat ini menguras tenaga, pikiran danmenurunnya pendapatan lantaran harus sering meninggalkan praktik. Apa yangtelah dicapai kepengurusan PAPDI sekarang beyond expectations. Bukansekadar baik, tapi diluar dugaan. Maka hal – hal ini mesti dilanjutkan dan dikem-bangkan oleh kepengurusan yang akan datang. Tapi tantangan PAPDI juga takkalah besarnya. Yaitu ancaman fragmentasi di tubuh penyakit dalam. Ada keku-atan dari luar, di tambah keinginan beberapa internis, yang ingin mengotak-kotakan pelayanan kesehatan di tubuh penyakit dalam.

Prof. Dr. A. Aziz Rani, SpPD, K-GEH, FINASIM Kepengurusan saat ini sudah menjalankan PAPDI sangat luar biasa. Periode

ini, telah meletakkan model organisasi yang professional untuk periode berikut-nya. Pengurusan saat ini sudah menjawab tantangan yang ada pada masanya.Selamat kepada kepengurusan saat ini.

Apa Kata Mantan Ketua dua Periode Dr. Aru?

Ketua Umum PB PAPDI Dr. Aru (tengah) bersama mantan ketua PB PAPDI (kiri-kanan)Prof. Samsuridjal, Prof. Slamet Suyono, Prof. Sjaifoellah Noer dan Prof. Aziz Rani.

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

maju, menjadi konsultan di Indonesia le-bih dikarenakan kewajiban akademik dipusat pendidikan kedokteran. Para kon-sultan sebagai pengajar untuk melahirkaninternis. Tapi belakangan, mulai adakebutuhan konsultan dalam pelayanankesehatan tertentu di rumah sakit.

Kondisi seperti ini, lanjut Dr. Aru,PAPDI mendorong anggotanya tetap ber-praktek internis umum. Pasalnya, Indo-nesia dengan jumlah penduduk terbesarkeempat di dunia, 237,5 juta jiwa, danangka perkapita yang rendah, dan belummemiliki pembiayaan kesehatan berbasis

asuransi nasional. Masyarakatmesti merogoh koceknyasendiri untuk membiayaipelayanan kesehatannya. Se-mentara, menurut data BadanPusat Statistik, jumlah masya-rakat miskin yang tercatathingga Maret 2010 mencapai31,02 juta jiwa. Dan masya-rakat dengan pendapatan $ 2per hari jumlahnya sekitar 50persen dari jumlah penduduknegeri ini. Populasi pas-pas inisangat rentan, dan apabilamengalami sakit sedikit sajamaka mereka akan jatuhmiskin. “Rakyat Indonesiabelum mampu membeli jasasubspesialis. Yang dibutuhkanadalah internis umum,” tegasKetua Umum PB PAPDI ini.

Dalam hal ini, tambah Dr Aru, bukanberarti konsultan tidak diperlukan. Negeriini masih memerlukan subspesialis seba-gai staf pengajar karena jumlah internismasih belum mencukupi untuk kebutuhanpendudukan Indonesia. Ratio internisumum terhadap jumlah penduduk belumberimbang. Apalagi dengan distribusiinternis yang lebih terkonsentrasi di kotabesar. “Subspesialis dibutuhkan, tapipertambahannya mesti diatur, supayanantinya tidak merepotkan masyarakat.”Tegasnya. (HI)

712 Desember 2012

Apabila seorang internis umum di-tanya apakah berminta menjadikonsultan? Sebagian besar akanmenjawab: Ya. Tentu, jawaban ini

sudah bisa ditebak karena manusia lebihcenderung kepada sesuatu yang lebihringkas dan mudah. Di negara-negaramaju, praktik subspesialis lebih diminatidokter dibanding internis umum. Bahkandi Inggris sudah tidak mengenal praktikinternis umum. Sistem pendidikan kedok-teran di sana sudah mengkotak-kotakandisiplin ilmu kedokteran berdasarkanorgan tertentu. Kondisi di negara tetang-

ga seperti Filipina dari 7000 internisumum, separuhnya sudah konsultan.“Hampir di semua negara maju dan be-berapa negara berkembang pertambah-an internis umum lebih rendah dibandingkonsultan,” ujar ketua Umum PB PAPDIDR. Dr. Aru W. Sudoyo, SpPD, K-HOM,FINASIM, FACP

Lalu bagaimana di Indonesia? Menu-rut Dr. Aru perbandingan jumlah dokterinternis umum dengan konsultan masihsignifikan, 70 persen internis umum dan30 persen konsultan. Berbeda di negara

Indonesia Membutuhkan BanyakInternis Umum

“PAPDI menganggappenting konsep pelayanan

internis umum. Belumwaktunya rakyat kita

dibebani pelayanan yangterfragmentasi.

Subspesialis dibutuhkan,tapi pertambahannya

mesti diatur.”

Ketua Umum PB PAPDI Dr. Aru saatkonferensi pers KOPAPDI XV Medan.

World Congress of InternalMedicine usai diadakan diSantiago, Chile pada 11-15November 2012 lalu. Bagi

Indonesia, khususnya PAPDI, terdapatbeberapa agenda penting dalam perte-muan internist sedunia tersebut, salahsatunya adalah laporan kemajuan kesia-

pan Indonesia untuk menjadi tuan rumahpada WCIM XXXIII tahun 2016 men-datang.

Dr. Sally Aman Nasution, SpPD, K-KV,FINASIM, Sekretaris Panitia PelaksanaWCIM Bali mengungkapkan, ExecutiveCommitee International Society ofInternal Medicine (ISIM) sangat ketatdalam menilai persiapan yang dilakukanoleh calon tuan rumah. Berbekal segepoklaporan, Dr. Sally mempresentasikanberbagai persiapan yang telah dilakukanoleh PAPDI di hadapan sidang ExecutiveCommittee ISIM. Laporan yang dipa-parkan Indonesia, berisi hal-hal detailmulai dari tempat penyelenggaraan ter-masuk ruangan, akomodasi, akses dariberbagai negara, transportasi, topik sci-entific, pembicara, dan seluruh kegiatanyang akan diselenggarakan nanti. ”Kamimemberikan laporan sampai ke hal-hal

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

8 12 Desember 2012

Laporan World Congress of International Medicine (WCIM) XXXI, Santiago Chile 11-15 November 2012

Menuju Kesuksesan WCIM 2016, Bali-Indonesia

Dr. Sally saat presentasi di WCIM Santiago Chili.

Delegasi PAPDI di Machuphicchu Chili.

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

kecil,” ujar Dr. Sally. Dr. BambangSetyohadi, SpPD, K-R, dan DR. Dr.Czeresna Heriawan Soejono, SpPD, K-Ger, M.Epid ditunjuk sebagai KetuaPelaksana WCIM Bali. Sayang, Dr.Czeresna tidak dapat hadir di Chile kare-na kesibukan akreditasi rumah sakit tem-patnya bertugas.

”Meski agak ‘deg-degan’, tapi sayamerasa rileks karena sudah mengenalpara anggota executive committe,” ujarDr. Sally. Ternyata, laporan Dr Sally san-gat berkesan di mata para juri. Hanya adasatu pertanyaan dari R. Bado, salah satuanggota Executive Committee. Dan inilahyang dikatakan : ”Jika Indonesia sebegitumenarik, kenapa mesti menunggu hinggaempat tahun lagi untuk diadakan kongrespenyakit dalam dunia di Indonesia?”

Perjalanan Indonesia untuk menjadituan rumah WCIM bukan hal mudah.Tahun 2008, saat diadakan WCIM diBuenos Aires, Argentina, Indonesia dan 2negara lain yaitu Filipina dan KoreaSelatan mengajukan diri untuk menjadituan rumah WCIM 2014. Setiap negarayang ingin menjadi tuan rumah harusmenjalani proses ”bidding”, yaitu presen-tasi mengenai apakah tempat yang dia-jukan layak untuk menjadi tempat hajatankongres internis dunia. Tahun 2008 itu,PAPDI mengajukan Jakarta, namunsidang menetapkan Seoul, Korea Selatanuntuk menjadi tuan rumah.

Dua tahun kemudian, 2010, saatdiadakan WCIM selanjutnya, diMelbourne, Australia, Indonesia kembalimengajukan diri menjadi tuan rumah,dengan menawarkan Bali sebagai lokasikongres. Tim penilai menyatakanIndonesia layak untuk menjadi tuanrumah untuk WCIM 2016. Setiap duatahun sekali, Indonesia harus menga-jukan laporan kemajuan mengenai persi-apan yang telah dilakukan.

Kegiatan penting lain di Santiagoadalah membuka stand PAPDI padaacara WCIM sebagai salah satu bentuksosialisasi WCIM di Bali. Untuk membu-at stand PAPDI menarik, cukup banyakyang harus dipersiapkan seperti banner,poster, dan tidak ketinggalan souvenir.Nah, souvenir Indonesia yang berbentukwayang, sangat menarik perhatian parapeserta WCIM. Para internist dunia antu-sias bertanya berbagai hal tentangwayang. Dan PAPDI telah mempersiap-kan berbagai hal termasuk penerjemahbahasa Spanyol. Sebagai informasi,cukup banyak peserta WCIM di Chileyang berbahasa Spanyol. ”Peserta WCIMkurang lebih sebanyak 3.000 orang yangkebanyakan berbahasa Spanyol. Makakami harus mempersiapkan penerjemahdi Chile untuk mengkomunikasikan ten-tang WCIM Bali,” ujar Dr. Sally.

Penerjemah PAPDI, Maximiliano danGerardo yang berwajah latin, banyak

menghadapi pertanyaan tentangIndonesia dan juga menanyakan apakahpada WCIM Bali nanti ada penerjemahbahasa Spanyol.

Peserta WCIM yang mengunjungistand Indonesia juga antusiasmenanyakan kebudayaan Indonesia,seperti wayang yang dijadikan souvenir.Semua pertanyaan dijawab dengan gam-blang oleh Maximiliano dan Gerardo.Usut punya usut, dua anak muda initernyata memiliki kedekatan denganPAPDI. Mereka adalah keponakan DR.Dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, yang ten-gah bersekolah dan bekerja di sana.Darah blasteran mereka memungkinkanmereka mengenal dua kebudayaan,Indonesia dan Spanyol. Mereka fasihberbahasa Inggris, Indonesia, danSpanyol.

Dokter Sally mengatakan pihakKedutaan Indonesia di Chile, juga sangatmembantu tim PAPDI terutama saat men-geluarkan barang dari pabean. TimPAPDI yang digawangi DR. Dr. Aru. W.Sudoyo, SpPD, K-HOM, FINASIM, FACPdijamu dengan ramah oleh pihak kedu-taan.

Oleh-oleh lain yang dibawa tim PAPDIadalah catatan perjalanan ke MachuPicchu yang terletak di atas lembahUrubamba, Peru dengan ketinggian seki-tar 2.350 mdpl. Untuk menuju MachuPicchu, harus melewati kota Cusco yangmemiliki ketinggian sekitar 3.400 mdpl.”Dengan ketinggian seperti itu kami bisamengalami gejala hipoksia. Dan ternyatabeberapa dari kami merasakan pusing,sakit kepala,” ujar Dr. Sally menceritakanbetapa seru perjuangan naik ke atasreruntuhan Inca.

WCIM di Chile cukup menambah opti-misme PAPDI untuk menggelar acarabesar internist dunia di Bali, 22-25Agustus 2016 mendatang. ”Bukan mem-bandingkan, tapi nampaknya WCIM diSantiago lebih menambah percaya dirikami, bahwa acara di Bali akan terseleng-gara dengan baik,” ujar Dr. Sally. Meskidemikian, tim PAPDI tidak boleh lengahuntuk bekerja keras penuh semangat,dengan kerjasama yang baik untuk mem-bawa nama Indonesia sebagai tuanrumah di mata internist dunia, ujar Dr.Sally mengakhiri pembicaraan. (HI)

912 Desember 2012

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

10 12 Desember 2012

Dokter internis harusmengkomunikasikan

kepada masyarakat ten-tang kemampuan sum-

berdaya yang dimiliki.

Prof. DR. Dr. Harun Alrasyid Dama-nik, SpPD, SpGK, menjadi internisSumatera Utara yang paling sibukdengan diadakannya Kongres

Perhimpunan Dokter Spesialis PenyakitDalam Indonesia (KOPAPDI) XV yang di-gelar di Kota Medan, Sumetera Utarapada 12-15 Desember. Sejak tahun 2009lalu, ketika KOPAPDI Jakarta menetap-

kan Medan sebagai tuan rumah KOPAP-DI XV, Prof. Harun memulai berbagai per-siapan, untuk suksesnya hajatan besarPAPDI ini. Saat hari-H, ia bungah me-nyambut sejawat-sejawatnya dari seluruhIndonesia: “Selamat datang di kota Me-dan,” ujarnya ramah.

Prof. Harun mengatakan diselengga-rakannya event besar seperti KOPAPDIdi Medan memiliki arti strategis bagi du-nia kedokteran di Indonesia. “Gaungacara-acara besar seperti ini akan sam-pai ke masyarakat,” katanya. Masyarakat,ujar Prof. Harun, akan mengetahui bahwadokter Indonesia tidak ketinggalan dalamsisi ilmu pengetahuan dan keterampilandengan negara tetangga. Dokter Indone-sia juga up-date mengikuti perkemban-gan ilmu dan teknologi medis.

Ia menggarisbawahi hal ini, karenafaktanya, cukup banyak pasien Indonesiamemilih berobat di luar negeri. Apalagi,secara geografis Medan relatif dekat de-ngan beberapa negara tetangga sepertiMalaysia. Menurut Prof Harun, gencarnyapromosi yang menggabungkan paket ber-obat dengan paket wisata yang dilakukannegara tetangga cukup menarik perhatianpasien-pasien Indonesia. “Berobatnya ituwisata berobat, padahal pasien hanyamelakukan check up. Mereka menjaringpasien-pasien kita di sini dengan sistemyang di-backing oleh pemerintahnya,”kata Prof. Harun.

Sebagai contoh, tambahnya, Malaysiamemiliki konsul jendral yang khusus me-ngurusi bagian pariwisata. Padahal, ba-nyak pasien yang berusaha mengobatipenyakitnya ke luar negeri justru tidakmendapatkan kesembuhan. “Mereka (pa-sien) akan kembali kepada kami, dokterdi dalam negeri,” ujar Ketua PAPDI ca-bang Sumatera Utara ini.

Kendati demikian, pria kelahiran Pe-matang Siantar 5 November 1950 ini jugamengakui ada kelemahan pada sistempelayanan kesehatan di Indonesia. Dian-taranya, tingginya pajak alat kesehatandan harga obat mengakibatkan biaya pen-gobatan dirasakan mahal. Pelayanan pen-

Prof. DR. Dr. Harun Alrasyid Damanik, SpPD, SpGK, FINASIM

Internis bukan Dokter Umum Plus

Highlight KOPAPDI XV Medan Halo INTERNIS

1112 Desember 2012

gobatan di luar negeri memang lebih ung-gul dibanding di Indonesia. Pasien ditan-gani oleh tim dokter dengan membangunkepercayaan pasien. “Mereka menangdari sisi kredibilitas, fasilitas, dan sistem,”ujar internist yang juga ahli gizi ini.

Padahal, lanjutnya, banyak dokterMalaysia, justru mendapatkan pendidikankedokteran di Indonesia. Program inter-nasional di beberapa fakultas kedokteranmembuka kesempatan bagi para maha-siswa asing untuk belajar di Indonesia.“Kalau dulu sempat ada pemahaman kitayang belajar ke luar negeri, tapi sekarangsebaliknya, mereka yang belajar ke sini.Ini perlu diketahui oleh masyarakat, agarmata mereka terbuka tentang kemam-puan dokter Indonesia,” ujarnya.

Prof. Harun sangat concern terhadapberbagai persoalan yang menyangkut

para dokter, terutama internis di Medan.Ada banyak hal yang menjadi perhatian-nya, mulai dari meningkatkan keahliandan kemampuan para ahli penyakit da-lam hingga soal perlindungan hukum.“Mereka (internis) garda terdepan dimasyarakat bagi organisasi,” katanya.

Prof. Harun menunjukkan totalitas didunia penyakit dalam meski ia mulaimempelajari bidang ini di umur yang tidaklagi muda. Karir medisnya dimulai dariDepartemen Gizi Fakultas KedokteranUniversitas Sumatera Utara (FK USU).Lulus dri FK USU Medan tahun 1977, ialangsung menjadi staf pengajar Departe-men Ilmu Gizi FK-USU, kemudian menja-di sekretaris bagian ilmu gizi FK-USUtahun 1984, dan berlanjut sebagai Pelak-sana Kepala Bagian Ilmu Gizi FK-USUtahun 1987 hingga akhirnya diangkat se-

bagai Kepala Departemen Ilmu Gizi FK-USU di tahun yang sama.

Kepincut Ilmu Penyakit Dalam (IPD)lantaran orang tuanya menderita diabetesdan hepatitis, ia pun mengurus izinmelanjutkan studi di IPD di tengah sudahmapan berkarir di departemen gizi. “Usiasaya 43 tahun ketika mulai menjalaniPPDS penyakt dalam,” ujarnya membukalembaran masa lalunya. Padahal, saat ituia sudah menjabat sebagai KepalaDepartemen Ilmu Gizi FK-USU.

Diakuinya, menggeluti IPD di saat su-dah tidak muda lagi, merupakan perjuan-gan tersendiri. Tapi, untunglah, istri dananak-anaknya sangat mendukung apa-pun yang menjadi keinginan dan cita-cita.“Umur tidak jadi halangan asal ada ke-mauan dan mau berkorban. Hal itu jugadapat dijadikan motivasi bukan hanya ke-pada anak-anak saya tetapi juga rekandan anak didik kita.” Setelah selesai men-jalani spesialis penyakit dalam, Prof.Harun tetap kembali ke departemen gizimenjadi staf pengajar luar biasa BagianGizi FK-USU dan Kordinator KKS GiziKlinik FK-USU.

Waktunya kini, banyak diisi oleh ke-giatan-kegiatan seputar medisnya Se-bagai ahli medis, menurutnya, ada seba-gian waktunya yang dimiliki masyarakat.“Pasien-pasien memiliki (waktu) kita,” ujarPengurus Perhimpunan OsteoporosisIndonesia (Perosi) cabang SumateraUtara ini.

Di bidang penyakit dalam, bidangyang menjadi curahan pikirannya saat ini,ia memiliki obsesi, bahwa dapat dilaku-kan audit terhadap bidang penyakit da-lam terutama yang menyangkut sistempengobatan. Internis juga harus terusmengembangkan diri dengan ilmu yangsemakin berkembang. Pendidikan sub-spesialis, ia sadari masih ada kendalabagi internis-internis di daerah-daerahtertentu, terutama terkait waktu danbiaya.

Tak hanya meningkatkan kemampu-an, menurut Prof. Harun dokter internistharus mampu mengkomunikasikan kepa-da masyarakat tentang kemampuan sum-berdaya yang dimiliki. “Kita besar baikdari segi kuantitatif maupun kualitatif,”katanya. Satu hal lagi ia katakan, “Jangansampai masyarakat menganggap inter-nist itu adalah dokter umum plus.” (HI)

Halo INTERNIS Highlight KOPAPDI XV Medan

12 12 Desember 2012

Dr. Zulkhairi merupakan koordina-tor keamanan Kongres Perhim-punan Dokter Spesialis PenyakitDalam Indonesia (PAPDI) XV

yang digelar di Medan. Ia juga dipercayamenjadi penanggung jawab pertandingansepak bola antar cabang PAPDI se-Indonesia. ”Soal keamanan sudah oke.Untuk sepak bola yang masih menjadi pi-kiran kita. Soalnya, meski hanya pertan-dingan persahabatan, tapi rentan dengangesekan,” tutur pria kelahiran 1967 ini.

Ada 11 tim yang sudah mendaftar kemeja panitia, yakni Sumatera Utara, Su-rakarta, Makassar, Sumatera Selatan,Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat,Aceh, Manado, Jakarta dan Surabaya.”Mereka dibagi dalam 4 pool,” ujar dokterPolri yang bertugas di RS BhayangkaraMedan tersebut.

Pertandingan sepak bola antar ca-bang PAPDI, sebut Dr. Zulkhairi, hanya-lah cara untuk menambah keakraban dankebersamaan di kalangan dokter penyakitdalam. ”Lewat bola, kita berharap sila-turrahmi semakin erat, rasa kekeluargaansemakin kuat,” katanya.

Alumnus SEPA ABRI 1994 ini menam-bahkan, meski sifat pertandingan untukmempererat kekeluargaan, peraturanyang digunakan tetap standard nasional.Wasit pertandingan rencananya juga ber-asal dari Komda PSSI. Sedangkan per-tandingan menggunakan sistem semi se-tengah kompetisi. ”Juara pool masuk se-mi final dan yang menang berlaga difinal,” papar pria yang sedang mengikutipendidikan Bidang Konsultasi Gastroen-terologi Hepatologi itu.

Jumlah pemain dalam satu tim yangdidaftarkan 18 orang, dengan ketentuan7 cadangan. Sebelum bertanding, semuatim diharapkan dapat mengikuti technicalmeeting di Hotel JW Marriott, Selasa 11Desember 2012 pukul 16.00 WIB. Se-dangkan pertandingan digelar mulai Ra-bu sampai Jumat, atau 12-14 Desember2012. ”Pemain mesti anggota PAPDI,baik dari PPDS maupun yang sudahinternis,” jelas Zulkhairi yang juga alum-nus internis FK USU 2005.

Silaturrahmi lewat bola juga menjaditanggung jawab Dr. Ivan Ramayana.Hanya saja, Ivan membidangi pertanding-an tenis lapangan. ”Tenis tidak serentansepak bola. Meski begitu, kita tetap mem-inta peserta mengedepankan sportifitasdi lapangan,” kata pria kelahiran 1981 itu.

Untuk tenis, peserta yang mendaftarada 26 pasangan, ganda putra. Sedang-kan ganda putri dan ganda campurantidak dipertandingkan. ”Untuk menghe-mat waktu, pertandingan ini mengguna-kan sistem gugur,” tutur Dr. Ivan yang ju-

ga alumni FK UKI Jakarta 2007.Meski sifatnya silaturrahmi, pertan-

dingan tenis tetap memakai peraturanstandar nasional. ”Wasitnya berlisensiPelti, hanya saja setiap pertandingantanpa ada hakim garis,” tukas Dr. Ivan.

Sejauh ini persiapan mengenai la-pangan sudah cukup matang. Panitia me-makai lapangan indoor milik Poldasu danKebun Bunga Medan. Hanya saja, trans-fortasi peserta ke tempat kegiatan tidakdisediakan oleh panitia. ”Jadwal per-tandingan masih fleksibel, karena akandisesuaikan dengan jadwal kegiatanPAPDI. Semua akan kita jelaskan saat

tehnikal meeting pada Selasa tanggal 11nanti,” tegasnya.

Ia berharap jalinan silaturahmi lewatolahraga ini tidak hanya sebatas momenKOPAPDI semata, melainkan juga bisadilakukan di setiap cabang se-Indonesia.”Tujuan pertandingan ini bukan untukmencari siapa pemenangnya, tetapi un-tuk mempererat tali silaturahmi sesamaanggota PAPDI,” tandas Dr Ivan Rama-yana diamini AKBP Dr Zulkhairi Sp.PD,FINASIM, M.Kes.

Selamat bertanding dok, jaga spor-tifitas !!! (HI)

AKBP Dr. ZulkhairiSp.PD, FINASIM, M.Kes

berjalan perlahan.Matanya sigap menyapupandang ke seluruh dok-

ter yang duduk lesehan disekretariat PAPDI Sumut

Jalan Sei BatangSerangan Medan. ‘’InsyaAllah semuanya lancar,’’

ucapnya.

Galang Kebersamaan Lewat Bola

Dr. Ivan penanggung jawab turnamen tenis.

Dr. Zulkhairi penanggung jawab kompetisisepak bola