hibah kpu-materi-sultra

32
PEDOMAN PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG DI KPU Disampaikan di Sulawesi Tenggara BIRO KEUANGAN BAGIAN PENGELOLAAN KEUANGAN KPU

Upload: zainal-abidin

Post on 09-Aug-2015

144 views

Category:

Leadership & Management


3 download

TRANSCRIPT

PEDOMAN

PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG

DI KPUDisampaikan di Sulawesi

Tenggara

BIRO KEUANGAN BAGIAN PENGELOLAAN KEUANGAN KPU

KPU/KIP/Prov/Kab Kota Menerima Hibah

KPU/KIP/Prov/Kab Kota Menerima Hibah

LATAR BELAKANG

- Belum di Administrasi secara tertib sesuai Peraturan

- Menjadi objek Pemeriksaan BPK- Sudah tersedianya peraturan yang mengatur tentang Hibah

Maksud dan Tujuan Penyusunan Hibah Langsung

SEBAGAI ACUAN PENGELOLAAN HIBAH LANGSUNG

Maksud

TujuanMEMBERI PANDUAN DAN PEMAHAMAN DALAM MENERIMA, MENGELOLA DAN

MENGADMINISTRAIAN HIBAH LANGSUNG

TRANPRANSI DAN AKUNTABILTAS

Pengertian Hibah dan Hibah Langsung

4

Pendapatan Hibah adalah setiap penerimaan KPU, KPU/KIP Provinsi/Kabupaten/Kota dalam bentuk uang, barang yang diperoleh dari Pemberi Hibah yang tidak perlu dibayar kembali, yang berasal dari Pemerintah Daerah. Atas pendapatan hibah tersebut, KPU, KPU/KIP Provinsi, Kabupaten/Kota mendapat manfaat secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi KPU

Pendapatan Hibah Langsung adalah penerimaan hibah yang diterima langsung oleh KPU, KPU/KIP Provinsi/Kabupaten/Kota dan/atau pencairan dananya dilaksanakan tidak melalui KPPN yang pengesahannya dilakukan oleh Bendahara Umum Negara (BUN)/Kuasa BUN. Atas pendapatan hibah tersebut, KPU, KPU/KIP Provinsi, Kabupaten/Kota mendapat manfaat secara langsung yang digunakan untuk mendukung tugas dan fungsi KPU. Pendapatan Hibah Langsung ini bisa berbentuk uang, barang, jasa dan surat berharga;

Klasifikasi Hibah

5

Berdasarkan Bentuknya:

o Hibah Uang adalah Hibah yang berasal dari Pemberi Hibah yang diterima secara langsung oleh penerima hibah yang dalam hal ini yaitu Satuan Kerja di Lingkungan KPU dalam bentuk uang dan dibelanjakan secara langsung tanpa melalui pencairan dana dari KPPN

o Hibah Barang adalah Hibah yang berasal dari Pemberi Hibah yang diterima secara langsung oleh penerima hibah yang dalam hal ini yaitu Satuan Kerja di Lingkungan KPU dalam bentuk Barang secara Langsung tanpa melalui pencairan dana dari KPPN.

6

TATA CARA PENGESAHAN HIBAH LANGSUNG DALAM BENTUK UANG

Tahapan Pengesahan Hibah Langsung Bentuk Uang

7

Pengajuan permohonan

nomor register

Pengajuan persetujuan pembukaan

Rekening Hibah

Penyesuaian pagu hibah dalam DIPA

Pengajuan Pengesahan

ke KPPN

Pengajuan Nomor Register• Satker KPU Propinsi dan KPU Kabupaten/Kota mengajukan

permohonan nomor register atas hibah langsung bentuk uang kepada DJPU c.q. Direktur EAS. Melalui KPU (Biro Keuangan)

• Permohonan nomor register dilampiri:– Perjanjian Hibah (Grant Agreement) atau dokumen lain yang

dipersamakan; dan– Ringkasan Hibah (Grant Summary).

• Jumlah yang diregister: Sejumlah Perjanjian Hibah

• Output:

8

NOMOR REGISTER

Pengelolaan Rekening Hibah

• KPU mengajukan permohonan persetujuan pembukaan Rekening Hibah kepada BUN/Kuasa BUN

• Lampiran:– surat pernyataan penggunaan rekening sesuai dengan PMK

No.57/PMK.05/2007– Register Hibah

• Pengelolaan Rekening Hibah dilaksanakan oleh Bendahara Pengeluaran.

9

Pengelolaan Rekening Hibah

• Penerima dapat langsung menggunakan Uang yang berasal dari hibah langsung tanpa menunggu terbitnya persetujuan pembukaan rekening hibah.

• Rekening Hibah yang sudah tidak digunakan harus ditutup dan saldonya disetor ke Rekening KUN kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.

• Jasa giro/bunga yang diperoleh dari Rekening Hibah disetor ke Kas Negara sebagai PNBP kecuali ditentukan lain dalam Perjanjian Hibah atau dokumen yang dipersamakan.

10

REVISI DIPA DI K/LYang di Revisi adalah Pagu Belanja di Satker KPURevisi tersebut bersifat on-topRevisi DIPA:1. Satker KPU ke Dit. PA, DJPB,

2. Satker KPU Provinsi/Kabupaten/Kota ke Kanwil

DJPB setempat.3. Jumlah yang direvisi adalah Jumlah yang

direncanakan akan dilaksanakan dalam 1 tahun, setinggi-tingginya sebesar Perjanjian Hibah.

11

PERSYARATAN REVISI DIPA K/L

Ringkasan Naskah Perjanjian

Nomor Register Surat Pernyataan KPA bahwa perhitungan dan penggunaan dana hibah sesuai standar biaya dan peruntukan

Persetujuan Pembukaan Rekening Penampung

12

PENGESAHANPengesahan atas Pendapatan Hibah dan

Belanja yang bersumber dari Hibah.Dokumen Pengesahan:

◦ SP2HL (Surat Perintah Pengesahan Hibah Langsung)◦ SPHL (Surat Pengesahan Hibah Langsung)

• Lampiran:– copy Rekening atas Rekening Hibah;– SPTMHL;– SPTJM; dan– copy surat persetujuan pembukaan rekening untuk

pengajuan SP2HL pertama kali.13

PENGESAHAN

• Dalam hal penyampaian SP2HL tersebut tidak dapat melampirkan dokumen Persetujuan Pembukaan Rekening maka dapat menggunakan Surat Pernyataan Penggunaan Rekening Bendaharan untuk Hibah sebagai dokumen yang dipersamakan.

14

Perlakuan Sisa Hibah

• Dikembalikan kepada Pemberi Hibah;• Disetor ke Kas Negara;• Dipergunakan/dibelanjakan di tahun

berikutnya;

15

Pengembalian Hibah ke Pemberi Hibah

Sisa Uang yang bersumber dari hibah langsung dapat dikembalikan kepada Pemberi Hibah sesuai PH/dokumen yang dipersamakan.

Dokumen yang digunakan: Surat Perintah Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP4HL) dan Surat Pengesahan Pengembalian Pendapatan Hibah Langsung (SP3HL)

Lampiran SP4HL: – Copy Rekening atas Rekening Hibah;– Copy bukti pengiriman/transfer kepada Pemberi Hibah; dan– SPTJM.

Saldo Kas di KPU dari Hibah tidak boleh bernilai negatif.

16

Tahapan Hibah Langsung - Uang

DJPU-DEAS

DJPBN- Dit. PKN

DJPBN-Dit. PA

KPPN

KPU/KIP PROV/KAB/K

OTA

Pengajuan SP2HL/SP4HL

Pengesahan SPHL/SP3HLUsulan pengesahan revisi DIPA

Pengesahan Revisi DIPA

Permintaan ijin pembukaan rekening

Persetujuan

Pemberian no register

Permintaan no register via KPU

12

34

Melampirkan : Perjanjian Hibah + Ringkasan Hibah +

Permohonan No Register

Melampirkan :Surat Pernyataan

Penggunaan Rek + Permohonan

Persetujuan buka Rekening

Syarat :Ringkasan Hibah + Nomor Register + Persetujuan buka

Rekening

Melampirkan : SPTMHL + SPTJM +

SP2HL

Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Langsung Bentuk Barang

18

Mekanisme Pertanggungjawaban Hibah Langsung Bentuk Barang

Penandatanganan BAST dan penatausahaan dokumen pendukung lainnya

No. Register dan Pengesahan Pendapatan Hibah ke DJPU

Tidak Perlu Ijin Rekening

Tidak Perlu Revisi DIPA

Memo Pencatatan ke KPPN

BAST• Penerima Hibah (KPU sebagai Satker) yang

menerima hibah dalam bentuk Barang membuat dan menandatangani BAST bersama dengan Pemberi Hibah.

• BAST sekurang-kurangnya memuat:– Tanggal serah terima;– Pihak Pemberi dan Penerima;– Nilai nominal;– Bentuk hibah; – Tujuan BAST; dan– Rincian harga per barang.

20

Pengajuan Permohonan Nomor Register

• Penerima Hibah Kuasa PA mengajukan surat permohonan nomor register kepada DJPU c.q. Direktur EAS, dilampiri:– Perjanjian Hibah atau dokumen lain yang dipersamakan; dan– Ringkasan hibah (Grant Summary).

• Dalam hal tidak terdapat dokumen diatas, dilampiri dengan:– Berita Acara Penyerahan Hibah (BAPH)– SPTMHL.

21

Pengesahan ke DJPU• Penerima Hibah/Kuasa PA mengajukan Surat Perintah

Pengesahan Pendapatan Hibah Langsung Bentuk Barang (SP3HL-BJS) dalam rangkap 3 kepada DJPU c.q. Direktur EAS dengan dilampiri:– BAST; dan– SPTMHL (yang telah mencantumkan nilai B/J/S dalam Rupiah).

22

Pencatatan Hibah Bentuk Barang/Jasa/Surat Berharga ke KPPN

• Penerima Hibah/Kuasa PA mengajukan Memo Pencatatan Hibah Langsung Bentuk Barang (MPHL-BJS)

• Untuk keperluan pencatatan: – Belanja Barang untuk Pencatatan Persediaan dari Hibah– Belanja Modal untuk Pencatatan Aset Tetap atau Aset Lainnya dari

Hibah– Pendapatan Hibah Langsung bentuk Barang

23

• Penerima hibah/Kuasa PA membuat dan menyampaikan MPHL-BJS ke KPPN dengan dilampiri:– SPTMHL;– SP3HL-BJS lembar kedua; dan– SPTJM.

• Atas dasar MPHL-BJS, KPPN menerbitkan Persetujuan MPHL-BJS

24

Pencatatan Hibah Bentuk Barang ke KPPN

DJPU Pemberi Hibah

DJPUKPPN

KPU/KIP Prov/Kab/

Kota

Permohonan Registrasi

Permohonan Pengesahan Pendapatan

persetujuan MPHL-BJS

· Melaporkan ke Biro Keuangan -Melaporkan dalam SIMAK BMN, LRA dan Neraca

· Menjelaskan Hibah dalam CaLK· Menatausahakan dok. Terkait penerimaan hibah

Pemberian No. Register

Penyusunan BAST

Pengesahan

2 1

3

4Pengajuan MPHL-BJS

Tahapan Hibah Langsung Barang

Mengajukan : Surat Permohonan

Register + Perjanjian Hibah +

dok lain yang dipersamakan

Mengajukan : SPTMHL + LSP3HL

–BJS + BAST

Mengajukan : MPHL-BJS +

SPTMHL + SP3HL-BJS + SPTJM

• LHP Atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang- undangan KPU

• LHP atas Sistem Pengendalian Intern KPU• LHP atas Laporan Keuangan KPU

Hasil Pemeriksaan BPK

BPK Memberikan Opini Wajar Dengan Pengecualian atas LK KPU Tahun 2013 karena :a. Kas di Bendahara Pengeluaran yang tidak dipertanggungjawabkan pada

KPU Jambi sebesar Rp.500.000.000,- dan hilang karena dicuri pada KPU kabupaten Seram Bagian Timur sebesar Rp.1.273.000.000,-

b. Nilai pengadaan kotak suara, balik suara dan sampul pada KPU tingkat Provinsi dan Pengadaan kelengkapan TPS/KPPS pada KPU tingkat Kabupaten/Kota sebesar Rp.162.320.981.591,- belum dicatat dalam neraca dan Laporan Persediaan, namun tidak dapat dilakukan koreksi karena data pendukung yang ada tidak dapat diyakini keandalannya;

c. Penyelesaian pekerjaan pembangunan gedung belum seluruhnya dapat diketahui, sehingga nilai Gedung dan Bangunan senilai Rp.67.478.906.000,- dan KDP senilai Rp.9.263.264.100,- yang merupakan penambahan tahun 2013 tidak dapat diyakini kewajarannya. Catatan dan data yang ada pada KPU, tidak memungkinkan BPK untuk melaksanakan prosedur pemeriksaan yang memadai untuk memperoleh keyakinan atas nilai Gedung dan Bangunan serta KDP tersebut:

Opini atas Laporan Keuangan KPU Tahun 2013

• Belanja antara lain :a) adanya Kelebihan Pembayaran Tunjangan, b) keterlambatan penyetoran sisa Tup, pajak, honor,c) bukti pertanggungjawaban sppd dan perhitungan

rampung tidak sesuai dengan ketentuan, d) Pembayaran honorarium pokja melebihi ketentuan,e) hasil pelaksanaan Pokja tidak sesuai dengan ketentuan, f) pelaksanaan Kontrak Pengadaan Jasa tidak sesuai dengan

ketentuang) (Paket IP Transit/Sewa Secondary Link Internet/Pengadaan

Penyebaran Informasi Pemilu 2014 paket 1 dan 2)

LHP Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan (1)

• Kas Di Bendahara Pengeluaran antara lain :a) Penatausahaan kas dan Dokumen Pertanggungjawaban

Belanja pada KPU Provinsi Jatim belum memadai,b) Kas di Bendahara Pengeluaran pada KPU Kota Jambi tidak

dipertanggungjawabkan dan KPU Kabupaten Seram Bagian Timur hilang di curi

Aset Tetap antara lain :a) Pelaksanaan Pembangunan Gedung Kantor KPU Kab.

Ngajuk dan KPU Kab Keerom tidak sesuai dengan ketentuan dan mengalami keterlambatan.

b) BMN yang hilang belum ditindaklanjuti proses penyelesaiannya

c) BMN yang masih dikuasai oleh Mantan Pejabat dan Mantan Pegawai KPU

LHP Atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan (2)

• Belanja antara lain :a) Pengendalian Pengadaan Barang dan Jasa yang diselenggarakan oleh KPU belum

efektif dalam Mendeteksi terjadinya ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan,

b) Pembayaran Honorarium Pokja kepada Ketua, Anggota dan Sekjen KPU tidak sesuai dengan asas kepatuhan

Pencatatan Persediaan dan Pelaporan belum memadai Aset Tetap antara lain : a) Pencatatan dan pelaporan Gedung dan Bangunan serta kontruksi dalam

Pengerjaan belum memadai;b) Pencatatan dan pelaporan Saldo Akumulasi Penyusutan pada neraca belum

memadai Pencatatan dan Pelaporan hibah dana untuk kegiatan pemilukada dan operasional

serta hibah tanah dari pemerintah daerah kepada KPU belum memadai Reviu atas Laporan Keuangan belum memadai Pengungkapan informasi dalam catatan atas laporan keuangan KPU belum

memadai

LHP Atas Sistem Pengendalian Intern

REKOMENDASI BPK• BPK merekomendasikan kepada ketua KPU agar

Sekretaris Jenderal KPU:1. Meninjau kembali peraturan internal terkait pencatatan persediaan

dengan mengacu pada Standar Akuntansi Pemerintahan;2. Menetapkan aturan mengenai mekanisme penggunaan anggaran

honorarium Pokja yang memperhatikan asas kepatutan;3. Menginstruksikan Inspektur KPU agar melakukan pemantauan

penyelesaian pembangunan gedung kantor tahun 2013 pada satker KPU provinsi/Kabupaten/Kota dan mengenakan denda kepada penyedia gedung pada satker yang terlambat menyelesaikan pekerjaan pembangunan gedung kantor KPU sesuai kontrak;

4. Berkoordinasi dengan kementerian keuangan terkait dengan hibah pemilukada, hibah operasional dan hibah tanah yang diperoleh KPU serta melakukan register atas penerimaan hibahnya; dan

5. Menyusun SOP yang mengatur tentang mekanisme pencatatan dan pelaporan hibah.

Terima Kasih

Biro Keuangan

Bagian Pengelolaan Keuangan KPU