hibah bersaing 2015 - unud

32
251 / Kedokteran Hewan USULAN PENELITIAN HIBAH BERSAING IMUNOTERAPI IgY ASAL KUNING TELUR UNTUK MENINGKATKAN PROFIL LEUKOSIT ANJING YANG TERINFEKSI CANINE PARVOVIRUS Dr. drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, M.Si NIDN : 0017126904 Dr.drh.Ni Nyoman Werdi Susari, M.Si. NIDN : 0012117308 UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR - BALI APRIL 2015

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: hibah bersaing 2015 - UNUD

251 / Kedokteran Hewan

USULAN PENELITIAN

HIBAH BERSAING

IMUNOTERAPI IgY ASAL KUNING TELUR UNTUK

MENINGKATKAN PROFIL LEUKOSIT ANJING YANG

TERINFEKSI CANINE PARVOVIRUS

Dr. drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, M.Si

NIDN : 0017126904

Dr.drh.Ni Nyoman Werdi Susari, M.Si.

NIDN : 0012117308

UNIVERSITAS UDAYANA

DENPASAR - BALI

APRIL 2015

Page 2: hibah bersaing 2015 - UNUD

i

Page 3: hibah bersaing 2015 - UNUD

DAFTAR ISI

Halaman pengesahan ………………………………………………….. i

Daftar isi ……………………………………………………………….. ii

Ringkasan …………………………………………………………… iii

Bab I. Pendahuluan …………………………………………………. 1

Bab II. Tinjauan Pustaka ……………………………………………….. 3

Bab III. Metode Penelitian ……………………………………………… 6

Rencana Penelitian Tahun I ……………………………………………. 8

Rencana Penelitian Tahun II …………………………………………… 10

Bab 4. Biaya dan Jadwal Penelitian …………………………………... 13

4.1. Anggaran Penelitian ………………………………………………. 13

4.2. Jadwal Penelitian ………………………………………………….. 14

Daftar Pustaka …………………………………………………………. 14

Lampiran 1 Rincian Anggaran ………………………………………… 16

Lampiran 2 Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian ……………... 14

Lampiran 3 Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas ……. 14

Lampiran 4 Format Biodata Ketua dan Anggota peneliti …………….. 15

Lampiran 5 Surat Pernyataan ……………………………………… 29

Page 4: hibah bersaing 2015 - UNUD

RINGKASAN

Canine parvovirus (CPV) adalah penyakit virus yang sangat infeksius dan

fatal pada anjing. Infeksi CPV ditandai dengan demam, muntah, diare berdarah,

leukopenia dan limfopenia. Morbiditas dapat mencapai 100% dan kematian

mencapai 90% pada anak anjing yang tidak divaksinasi. Vaksinasi terbukti efektif

dan metode paling ideal untuk mengendalikan infeksi CPV. Namun adanya

maternal antibodi dan perbedaan strain virus dalam vaksin dengan virus yang

menginfeksi anjing di lapangan menyebabkan kegagalan vaksinasi. Hingga saat

ini belum ada terapi yang efektif untuk mengobati infeksi CPV pada anjing.

Beberapa penelitian membuktikan antibodi yang diisolasi dari kuning telur

ayam (IgY) efektif untuk pencegahan dan pengobatan penyakit infeksius pada

manusia dan hewan. IgY memiliki keunggulan tidak mengaktivasi sistem

komplemen pada mamalia, sehingga aman diaplikasikan secara intravena.

Pengobatan IgY secara intravena diduga dapat memutus rantai infeksi CPV di

darah. Netralisasi IgY mencegah virus merusak organ limfoid dan saluran

pencernaan sehingga kematian anjing dapat dicegah. Adanya berbagai keunggulan

dan kemudahan produksi IgY dari kuning telur ayam dapat menjadi modalitas

baru untuk terapi infeksi CPV pada anjing.

Pada anjing sehat jumlah dan morfologi leukosit relatif stabil. Perubahan

jumlah dan morfologi leukosit memberikan informasi klinis tentang adanya suatu

penyakit. Perubahan nilai leukosit berguna untuk menentukan respon dan

keberhasilan suatu pengobatan dan menduga kesembuhan hewan. Penelitian ini

bertujuan untuk isolasi, pemurnian dan karakterisasi IgY anti CPV,

membuktikan efektivitas terapi IgY mencegah kematian anjing berdasarkan

indikator perbaikan profil leukosit anjing dan isolasi virus parvo lokal Bali untuk

uji tantang sehingga didapatkan isolat baru yang patogen. Isolat ini nantinya

dapat digunakan sebagai bibit vaksin yang homolog dengan virus yang

menginfeksi anjing di lapangan. Imunoterapi IgY secara intravena dilakukan pada

kelompok anjing setelah ditantang dengan CPV patogenik secara oral. Penelitian

Tahun I: produksi IgY di ayam dengan cara imunisasi ayam menggunakan CPV

referent, pemurnian IgY dengan eggs stract purification kit, karakterisasi IgY

dengan SDS-PAGE dan spesifisitas IgY diuji dengan HI dan serum netralisasi

(SN). Penentuan protective dose 50 (PD50) IgY di tissue culture. Penelitian

Tahun II: isolasi, propagasi virus parvo lokal Bali di tissue culture, karakterisasi

virus dengan uji HI dan serum netralisasi. Penentuan dosis virus untuk uji tantang

dengan uji HA dan tissue culture dan uji tantang virus secara invivo di anjing.

Parameter yang diamati : differensial leukosit dihitung dengan pewarnaan

Giemsa, titer antibodi IgY dalam serum dengan uji HI dan Elisa dan titer virus

dalam feses anjing dengan uji HA. Hasil penelitian diharapkan dapat

membuktikan perbaikan profil leukosit dapat dijadikan indikator efektivitas terapi

IgY sehingga dokter hewan dapat menduga kesembuhan anjing, diperoleh virus

parvo isolat lokal sebagai kandidat vaksin. Hasil penelitian ini sangat bermakna

di dunia kedokteran hewan karena akan mengurangi biaya dan waktu perawatan

anjing yang sangat mahal. Isolat lokal yang dihasilkan sangat tepat digunakan

sebagai bibit vaksin yang sesuai dengan virus yang menginfeksi anjing di

lapangan. Target hasil penelitian yaitu: Data efektivitas terapi IgY dan isolate

lokal Bali dapat dipublikasi di jurnal nasional dan internasional dan dihasilkan

satu buku ajar yang dapat digunakan oleh mahasiswa dan dokter hewan.

iii

Page 5: hibah bersaing 2015 - UNUD

BAB I. PENDAHULUAN

Infeksi Canine parvovirus (CPV) adalah penyakit infeksius yang sangat

fatal pada anjing. Penyakit ini ditemukan di seluruh dunia karena virus parvo

dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang ekstrem dan resisten terhadap

berbagai desinfektan (Goddard dan Leisewitz 2010). Secara alami CPV dapat

menginfeksi anjing domestik, anjing hutan, kucing, beruang dan serigala (Nandi et

al. 2010). Gejala klinis infeksi CPV pada anjing adalah demam, muntah, diare

berdarah, dehidrasi, leukopenia dan limfopenia (Decaro et al. 2006). Penyakit

CPV sangat merugikan pemilik dan breeder anjing. Mortalitas pada anak anjing

umur 6 minggu sampai 6 bulan mencapai 100% (Godsall et al. 2010). Vaksinasi

pada anak anjing telah dilakukan untuk mencegah infeksi CPV. Namun adanya

maternal antibodi di dalam tubuh anjing mengganggu respon pembentukan

antibodi sehingga terjadi kegagalan vaksinasi (Prittie 2004). Ketika titer antibodi

maternal turun, anak anjing sangat peka terhadap infeksi CPV. Kegagalan

vaksinasi menyebabkan anjing mengalami infeksi subklinis. Anjing yang

terinfeksi CPV secara subklinis mengekskresikan virus infektif melalui fesesnya,

sedangkan anjing tersebut tidak menunjukkan gejala klinis sakit. Hal inilah yang

menyebabkan penyakit parvovirus pada anjing bersifat endemis di Indonesia

(Sendow & Syafriati 2004).

Penularan CPV pada anjing terjadi melalui mulut dan hidung (Prittie

.2004). Lingkungan yang terkontaminasi dapat menularkan virus parvo pada

anjing baik secara langsung dan tidak langsung. Virus parvo yang tertelan mula-

mula terkonsentrasi di jaringan limfoid orofaring, limfonodus mesenterika dan

timus. Virus melakukan replikasi, selanjutnya dikeluarkan ke pembuluh darah

sehingga terjadi viremia. Virus disebarkan ke jaringan limfoid, timus dan

limfonodus di seluruh tubuh. Infeksi CPV pada anjing bersifat sistemik karena

distribusi virus melalui viremia dan virus dapat diisolasi hampir di semua organ

tubuh seperti paru-paru, limpa, hati, ginjal dan jantung (Duffy et al. 2010).

Anjing yang terinfeksi CPV mengalami neutropenia dan limfopenia akibat

kerusakan pada sel-sel kripte epitel usus halus, sel punca di sumsum tulang dan

timus (Ling et al. 2012). Sel-sel kripte epitel mengalami pematangan di daerah

Page 6: hibah bersaing 2015 - UNUD

basal epitel usus halus. Selanjutnya sel kripte yang matang menuju ujung-ujung

vili usus dan melakukan fungsinya untuk absorbsi nutrisi. Infeksi CPV akan

merusak sel-sel kripte usus di bagian basal sehingga tidak berfungsi dan anjing

mengalami diare. Kerusakan epitel usus menjadi penyebab ditariknya netrofil

yang ada di peredaran darah menuju jaringan yang mengalami peradangan.

Infeksi CPV pada organ timus terjadi meluas di daerah germinal dan kortek. Pada

daerah kortek timus akan terjadi limfositolisis yang cepat. Ketidakseimbangan

antara produksi netrofil dan limfosit dengan kebutuhan tubuh untuk melawan

infeksi virus menyebabkan anjing mengalami neutropenia dan limfopenia.

Tingginya laju mitosis sel-sel limfoid dan epitel saluran pencernaan

berperan memperparah gejala klinis akibat infeksi CPV. Laju mitosis sel limfoid

yang tinggi berhubungan langsung dengan kecepatan replikasi virus dan

keparahan kerusakan organ (Ling et al. 2012). Durasi neutropenia dan limfopenia

yang lama akan meningkatkan resiko kematian anjing akibat sepsis (Duffy et al.

2010). Pengobatan yang cepat dan tepat untuk memperpendek waktu neutropenia

sangat dibutuhkan untuk mencegah kematian anjing. Pada anjing sehat jumlah

dan morfologi leukosit relatif stabil. Perubahan respon leukosit memberikan

informasi klinis adanya suatu penyakit. Perubahan nilai leukosit tidak menjadi ciri

khas suatu penyakit, tetapi dapat digunakan untuk diagnosa pembanding berbagai

penyakit, menentukan respon dan keberhasilan suatu pengobatan dan menduga

prognosis suatu penyakit (Goddard dan Leisewitz 2010).

Beberapa penelitian membuktikan bahwa IgY efektif untuk pencegahan

dan pengobatan penyakit infeksius pada manusia dan hewan. IgY memiliki

keunggulan tidak mengaktivasi sistem komplemen pada mamalia, sehingga aman

jika diaplikasikan secara intravena. Biaya produksi IgY dari kuning telur murah

dan mudah (Dubie et al. 2014). Imunoglobulin Y memiliki spesifisitas yang

tinggi terhadap antigen dan terbukti efektif digunakan secara intravena

(Meenatchisundaram dan Michael 2010). Pengobatan IgY secara intravena

diduga dapat memutus rantai infeksi CPV di darah. Netralisasi IgY akan menekan

kesempatan virus merusak organ limfoid dan saluran pencernaan sehingga

kematian anjing dapat dicegah.

Page 7: hibah bersaing 2015 - UNUD

TUJUAN KHUSUS

Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa perbaikan

profil leukosit, titer antibodi dalam serum dan titer antigen di feses dapat

digunakan sebagai indikator efektivitas terapi IgY dalam mencegah kematian

anjing akibat infeksi CPV. Dapat diisolasi virus parvo isolate local yang nantinya

dapat digunakan sebagai kandidat vaksin yang homolog dengan isolate lapang.

PENTINGNYA/KEUTAMAAN RENCANA PENELITIAN INI

Hingga saat ini belum ada terapi yang efektif dapat menyembuhkan anjing

dari infeksi canine parvovirus. Terapi yang biasa dilakukan hanya untuk

menekan gejala klinis tetapi tidak dapat mencegah kematian anjing. Biaya terapi

yang dikeluarkan pemilik anjing sangat mahal sehingga pemilik hewan cenderung

membiarkan anjingnya mati daripada mengobati. Hal ini dirasa sangat merugikan

ketika harga anjing yang dimiliki mencapai jutaan rupiah.

Provinsi Bali memiliki plasma nutfah yang sangat berharga yaitu anjing

kintamani. Dari informasi dokter hewan di daerah Sukawana, populasi anjing

kintamani menurun drastis akibat penyakit rabies dan pemusnahan massal.

Dinformasikan pula bahwa anjing kintamani banyak yang terinfeksi canine

parvovirus sehingga sangat perlu dilakukan pencegahan dan terapi anjing ,baik

melaui vaksinasi dan terapi. Anjing kintamani sebagai plasma nutfah Bali yang

sudah diakui sebagai anjing trah asli Asia dan hanya ada di Bali sangat perlu

dijaga kesehatan dan kelestariannya.

Keutamaan penelitian ini adalah terapi infeksi CPV dengan IgY secara

intravena memberi peluang sembuh pada anjing. Efektivitas terapi dapat

diketahui melalui indikator perbaikan profil leukosit darah anjing, titer antibodi

dan titer virus di feses. Isolat virus lokal yang berhasil diisolasi dapat digunakan

sebagai bibit virus dalam vaksin sehingga homolog dengan virus parvo yang

menginfeksi anjing di lapangan.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit menular yang mematikan merupakan masalah serius dalam

pengembangan ilmu kedokteran manusia dan hewan. Terapi sering tidak

Page 8: hibah bersaing 2015 - UNUD

berkhasiat akibat kuman yang resisten, ketiadaan obat yang efektif untuk sebagian

besar penyakit virus, atau akibat patogenesis agen yang berkembang dengan

sangat cepat dan menginfeksi organ vital (Dubie et al. 2014).

Imunisasi pasif buatan dengan pemberian antibodi untuk pencegahan dan

pengobatan penyakit infeksius telah dilakukan sejak jaman dahulu (Carlander et

al. 2000). Pengobatan dengan antibodi pasif disebut juga serum terapi karena

antibodi yang digunakan berasal dari serum manusia atau hewan yang sudah

dikebalkan (Baxter 2007). Produksi antibodi pasif memerlukan biaya yang sangat

mahal karena memerlukan donor yang banyak dan proses isolasi yang sulit

(Goddard et al. 2006). Kendala produksi dan biaya menyebabkan pemanfaatan

antibodi sangat terbatas. Pengobatan dengan antibodi pasif mulai ditinggalkan

sejak ditemukannya antibiotik. Namun penggunaan antibiotik yang tidak

terkendali menyebabkan sebagian besar kuman menjadi resisten, sehingga

pengobatan menjadi tidak efektif (Carlander et al. 2000).

Antibodi pasif kembali menjadi pilihan untuk pengobatan infeksi virus,

gangguan inflamasi dan tumor (Michael et al. 2010). Pengobatan dengan antibodi

menjadi pilihan karena memiliki spesifisitas yang tinggi pada agen target, dapat

digunakan dalam dosis tinggi dan tidak bersifat toksik (Casadevall 1999).

Masalah utama dalam imunoterapi adalah serum sickness dan hilangnya daya-

guna pada pemberian berulang dalam waktu yang lama. Walau demikian, potensi

antibodi sebagai bahan biologik yang efektifitasnya tidak tergantikan oleh bahan

kimia apapun, perlu dimanfaatkan dengan menemukan bahan atau cara yang dapat

menekan dampak jangka panjang. Ketersediaan antibodi pasif sangat dibutuhkan

untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit.

Imunoglobulin yang berasal dari bangsa burung, yang dikenal sebagai IgY

(Grindstaff et al. 2003) tampaknya berpotensi untuk menekan biaya produksi dan

dampak samping sebagai agen imunoterapi yang berkhasiat dan aman. Secara

alami, immunoglobulin dari serum induk ayam ditransfer pada kuning telur

sebagai bentuk kekebalan pasif alami untuk anak ayam setelah menetas (Kovac et

al. 2005). Karenanya, IgY khas terhadap agen yang diinginkan dan mudah

diperoleh dengan imunisasi induk ayam (Carlander et al. 2002).

Page 9: hibah bersaing 2015 - UNUD

Penggunaan IgY untuk imunoterapi juga bukan hal baru. IgY ayam

terbukti efektif untuk pencegahan dan pengobatan berbagai penyakit (Kovacs et

al. 2005). Antibodi ini efektif mencegah infeksi saluran pencernaan yang

disebabkan oleh E. coli, caries gigi yang disebabkan oleh Streptococcus mutans

,inaktivasi urease dari Helicobacter pylori (Al-Adwani et al. 2013) dan infeksi

canine parvovirus pada anjing. (Nguyen et al. 2006). Secara in vitro, IgY anti

canine parvovirus terbukti efektif mencegah terjadinya cythopathic effect pada

sel lestari feline kidney (Suartini et al.2015).

IgY memiliki keunggulan dibandingkan IgG yaitu tidak mengaktivasi

sistem komplemen pada mamalia (Carlander 2002) sehingga memungkinkan

aplikasinya secara intravena. Pada mencit IgY terbukti tidak menimbulkan reaksi

anafilaktik dan serum sikness ketika diaplikasikan secara intravena mencegah

terjadinya (Menaatchisundaram 2010).

Tropisme CPV adalah pada jaringan yang sel-selnya sedang aktif

membelah seperti epitel kripta usus halus, limfoid orofaring, limfoglandula

mesenterika dan sumsum tulang belakang (Meunier et al. 1985). Replikasi virus

yang terjadi di seluruh jaringan limfoid dan saluran pencernaan menyebabkan

lonjakan jumlah virus yang diekskresikan melalui feses. Anjing akan mengalami

imunosupresif dan diare berdarah akibat kerusakan se-sel limfoid dan epithel

saluran pencernaan.

Secara klinis infeksi CPV ditandai dengan leukopenia dan limfopenia

(Prittie et al. 2004). Infeksi CPV pada jaringan limfoid dan sumsum tulang

menyebabkan cadangan leukosit dan limfosit berkurang. Kerusakan epitel usus

halus menyebabkan migrasi netrofil di sumsum tulang dan darah menuju tempat

terjadinya infeksi. Ketidakseimbangan jumlah netrofil yang dihasilkan di sumsum

tulang dan migrasi netrofil menuju jaringan yang terinfeksi menyebabkan

neutropenia.

Infeksi CPV menyebabkan kerusakan sel-sel limfoblas di jaringan limfatik

dan sel-sel myeloblas sumsum tulang. Kerusakan tersebut menyebabkan anjing

mengalami limfopenia dan netropenia pada 1-4 hari setelah infeksi. Panlekopenia

dapat terjadi akibat invasi virus pada jaringan limfoid dan hematopoietik. Derajat

panlekopaenia terjadi bertingkat dan mencapai puncaknya ketika gejala klinis

Page 10: hibah bersaing 2015 - UNUD

paling parah. Netropenia terjadi akibat ditariknya netrofil menuju daerah infeksi

di saluran pencernaan. Pada infeksi parvovirus lekopenia terjadi pada hari 5-8

pasca infeksi.

Anjing yang terinfeksi CPV memiliki total sel darah putih di bawah 2.0 x

109/l (normalnya: 6.0-15.0 x 10

9/l). Total sel darah putih antara 0.5-0.2 x 10

9/l

terutama terjadi pada puncak infeksi. Leukopenia yang terjadi pada infeksi CPV

sebanding dengan keparahan gejala klinis yang ditimbulkannya. Mekanisme

terjadinya neutropenia pada infeksi CPV sebagai berikut: (1) invasi virus pada sel-

sel hematopoietik dan pusat proliferasi netrofil di sumsum tulang memicu

terjadinya neutropenia 5-8 hari pasca infeksi. (2) turunnya jumlah cadangan

netrofil di sumsum tulang akibat jaringan yang mengalami radang membutuhkan

banyak netrofil. Hal ini sering dijumpai pada kasus septikemia dan infeksi bakteri

saluran pencernaan. (3) perpindahan netrofil dari sirkulasi menuju ujung-ujung

pembuluh darah sebagai respon adanya endotoksemia dan migrasi netrofil ke

jaringan. (4) granulopoiesis yang tidak efektif akibat meningkatnya fagositosis

netrofil oleh makrofag di sumsum tulang. Pengobatan pendukung pada infeksi

CPV akan meningkatkan jumlah leukosit pada hari 1-6 pasca infeksi ditandai

peningkatan jumlah leukosit yang drastis (Goddard dan Leisewitz 2006).

Jumlah dan morfologi leukosit pada individu sehat relatif stabil.

Perubahannya yang drastis pada individu sakit dapat digunakan untuk diagnosa

secara klinis. Walaupun respon leukosit pada individu sakit bukan penciri utama

suatu penyakit namun perubahan keseimbangannya dapat memberikan informasi

klinis, sebagai diagnosa banding dan untuk mengetahui respon indivudu terhadap

suatu pengobatan (Goddard dan Leisewitz 2006).

BAB III. METODE PENELITIAN

Untuk mencapai hasil yang diharapkan maka perlu dilakukan tahapan-

tahapan penelitian yang runut dengan memberikan penekanan-penekanan khusus

pada setiap tahapan penelitian (Tabel 1).

Page 11: hibah bersaing 2015 - UNUD

Tabel 1. Tahapan penelitian pada Tahun I

No Tahapan

Penelitian Penjelasan Indikator capaian

1 Preparasi

antigen

Preparasi antigen canine parvovirus

pada biakan lestari feline kidney

Mendapatkan antigen yang

imunogenik dan antigenic

dengan titer tinggi

2 Produksi IgY

spesifik anti

parvovirus

pada telur

ayam.

Produksi IgY spesifik dilakukan dengan

cara imunisasi ayam dengan canine

parvovirus dosis 213

HA secara

intramuskuler dan koleksi IgY dari

serum dan telur yang dihasilkan

Mendapatkan IgY dalam

jumlah besar dan titer

tinggi.

3 Isolasi dan

pemurnian IgY

dari kuning

telur

Dilakukan menggunakan teknik

presipitasi dengan ammonium sulfat,

dialisis, kromatografi filtrasi gel. Tujuan

untuk memastikan bahwa IgY yang

terbentuk spesifik terhadan canine

parvovirus

Diperoleh IgY murni

spesifik canine parvovirus

4 Identifikasi

kemurnian dan

Uji spesifisitas IgY

Identifikasi kemurnian dengan SDS-

PAGE, penentuan kandungan protein

dengan metode Nano Drop, Uji spesifisitas menggunakan Teknik HI

dan AGPT

Diperoleh IgY murni

dengan spesifisitas tinggi

6 Uji

kemampuan

netralisasi IgY

anti parvovirus

secara in vivo

Uji kemampuan netralisasi IgY secara in

vivo pada anak anjing dengan uji

haemaglutinasi inhibisi dan uji ELISA

Diketahui kemampuan

netralisasi IgY secara in

vitro ,juga diketahui titer

optimal IgY untuk aplikasi

pencegahan dan

imunoterapi intravena

7 Produksi

massal IgY

pada telur

Dilakukan dengan cara imunisasi ayam

dengan parvovirus intramuskuler dan

koleksi IgY dari telur yang dihasilkan

Produksi IgY secara massal

sehingga diperoleh

konsentrasi yang tinggi

untuk tujuan aplikasi

pencegahan dan imunoterapi

Tahapan Penelitian tahun II

No Tahapan Penelitian Penjelasan Indikator capaian

1 Isolasi virus parvo isolat lokal, propagasi

dan identifikasi virus

Dilakukan dengan menanam virus pada biakan lestari FK,

identifikasi dengan uji HA/HI

dan serum netralisasi

Diperoleh virus parvo dengan patogenitas dan titer yang

tinggi untuk uji tantang.

2 Uji tantang pada 16

ekor anjing

Dilakukan dengan cekok

virus dan terapi dengan IgY

anti CPV

Diketahui efektivitas terapi

IgY

3 Deteksi titer IgY di

serum dan titer CPV di

feses

Dilakukan dengan uji HA/HI

dan ELISA

Diketahui efektivitas terapi

IgY dari indiator antibodi dan

antigen

4 Penghitungan/penentuan profil leukosit

darah anjing

Pewarnaan Giemsa dan penghitungan diferensial

leukosit

Diketahui efektivitas terapi IgY dari indikator perbaikan

profil leukosit setelah terapi

IgY

Page 12: hibah bersaing 2015 - UNUD

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Balai Besar

Veteriner Denpasar, Bali. Hewan dipelihara di kandang hewan coba Balai Besar

Veteriner Denpasar, Bali. Uji Serum Netralisasi, HA/HI dan isolasi virus di

laboratorium Virologi Balai Besar Penelitian Veteriner, Bogor. Pembuatan

preparat ulas darah dilakukan di Balai Besar Veteriner Denpasar, Bali dan

penghitungan profil leukosit dan limfosit dilakukan di Laboratorium Fisiologi

FKH-IPB Bogor.

Bahan dan Alat penelitian

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: sepuluh ekor ayam

petelur galur Isabrown umur 20 minggu, antigen parvovirus diperoleh dari

Bbalitvet-Bogor, complete dan incomplete Freund’s adjuvant. Virus berasal dari

isolat lapang yang diinaktivasi dengan formaldehid. Isolat parvovirus

diperbanyak dalam kultur sel FK, diberi medium Dulbecco’s

Modified Eagle

Medium (DMEM) yang mengandung 2% Foetal Bovine Serum (FBS). Bahan

kimia untuk isolasi, karakterisasi kuning telur, Kit Egg Stract (Promega) untuk

pemurnian antibodi. Bahan untuk elektroforesis SDS-PAGE. Bahan kimia untuk

AGPT. Bahan untuk uji HA/HI dan bahan untuk uji serum netralisasi.

Peralatan

Kandang, perlengkapan kandang ayam, Sentrifus dingin, mikrotiter, spuite

disposable needle, eppendorf, fintip, Elisa reader, plate Elisa, spectrophotometer.

Tissue culture flask,incubator CO2, alat elektroforesis SDS-PAGE, tabung

dialysis, kertas saring, seperangkat glasswares, tabung reaksi serta raknya, tabung

erlemeyer dan corong gelas.

Rencana penelitian tahun I (2016)

Penelitian tahun pertama diutamakan untuk produksi, isolasi dan karakterisasi

IgY spesifik terhadap canine parvovirus. Uji spesifisitas IgY dilakukan untuk

memastikan bahwa antibodi yang berhasil diisolasi adalah benar spesifik terhadap

canine parvovirus.

Page 13: hibah bersaing 2015 - UNUD

Metode Penelitian

Produksi serum hiperimun dilakukan pada ayam. Ayam diimunisasi

dengan virus parvo dosis 213

HA unit/ml serta adjuvant complete secara intra

muskular pada otot pektoral. Pada minggu ke-2 dan ke-4 dilakukan imunisasi

ulang menggunakan virus dan dosis yang sama dan adjuvant incomplete. Serum

diambil setiap minggu kemudian digabung. Penentuan titer IgY dalam serum dan

aktivitas hambatan hemaglutinasi diukur dengan metode HI standar. Jika titer

antibodi dalam serum sudah cukup tinggi, selanjutnya dilakukan koleksi telur.

Panen telur dimulai 4 minggu setelah vaksinasi dan dikoleksi selama 6 bulan.

Deteksi titer IgY murni dalam kuning telur dilakukan dengan metode Agarose Gel

Precipitation Test (AGPT). Pemurnian IgY kuning telur ayam dilakukan

menggunakan kit EGG Stract Purification System (Promega). Pola pita protein

IgY diidentifikasi dengan elektroforesis SDS-PAGE. Konsentrasi IgY ditentukan

dengan spektrofotometer Nanodrop ND-1000 dengan absorbansi panjang

gelombang 280 nm. Penentuan titer virus parvo (TCID50) dilakukan dengan

membiakkan virus parvo pengenceran 10-1

sampai 10-8

HA unit di dalam biakan

sel FK yang memiliki konsentrasi 2 x 105/ml. Biakan tersebut diinkubasi pada

suhu 37ºC dengan tekanan CO2 5% selanjutnya diamati 5-7 hari. Hasil tersebut

digunakan sebagai dasar penentuan dosis uji tantang. Kemampuan IgY anti CPV

dalam menetralisasi virus parvo (PD50) diuji menggunakan teknik Serum

Netralisasi prosedur beta (Swayne dan Suarez 1998).

Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati adalah konsentrasi IgY anti CPV dalam serum dan

kuning telur ayam, titer virus parvo yang dapat menginfeksi sel feline kidney

sebanyak 50% (TCID50) dan pengenceran tertinggi IgY anti CPV yang mampu

menetralisasi virus sebanyak 50% (PD50).

Rancangan Percobaan dan Analisa Data

Analisa data penelitian ini dilakukan secara deskriptif dan disajikan dalam

bentuk grafik, tabel dan gambar.

Page 14: hibah bersaing 2015 - UNUD

Rencana penelitian tahun II (2017)

Penelitian tahun kedua diutamakan untuk isolasi virus parvo isolat lokal

(Bali) agar diperoleh virus yang sangat pathogen sehingga memudahkan dalam

membedakan gejala klinis antara anjing sakit dan yang sembuh, mengetahui

efektivitas terapi IgY berdasarkan perbaikan profil leukosit dan titer antibodi di

serum dan titer virus di feses

Metode penelitian

Hewan Percobaan

Hewan yang digunakan adalah 16 ekor anak anjing umur antara 3-5 bulan

Anjing dipisahkan menjadi empat kelompok, masing-masing terdiri dari empat

ekor anjing. Anjing ditempatkan pada kandang terpisah, di ruangan yang

terisolasi. Kelompok 1 (kelompok sehat) adalah kontrol negatif yaitu anjing yang

tidak diberi perlakuan, kelompok 2 (kelompok sakit) adalah kontrol positif yaitu

anjing yang dicekok virus parvo dosis 100 TCID50 sebanyak 1ml, kelompok 3

(kelompok sembuh) adalah anjing yang dicekok virus parvo 100 TCID50 dan di

terapi IgY anti-CPV dosis 10000 PD50 dan kelompok 4 (kelompok plasebo)

adalah anjing yang disuntik IgY anti CPV dosis 10.000 PD50.

Bahan dan Alat

Pada penelitian ini digunakan bahan dan alat untuk pembuatan preparat

ulas darah yaitu sampel darah yang akan diperiksa, alkohol 70%, objek glass,

metil alkohol absolut, pewarna Giemsa 10%, aquades dan timer.

Virus untuk Uji Tantang

Isolasi Canine parvovirus isolat lokal Bali

Sampel

Sampel feses diambil dari anjing yang sakit dengan gejala klinis diare

berdarah digunakan dalam penelitian ini. Sampel juga diambil dari kerokan

mukosa usus anjing yang mati akibat infeksi CPV. Sampel diperoleh dari

Rumah sakit hewan FKH UNUD. Sampel tersebut disimpan dalam media

pemelihara yang mengandung Dulbecco Minimum Earle’sMedia (DMEM).

Page 15: hibah bersaing 2015 - UNUD

Uji Serologi

Sampel serum dari anjing yang diambil fesesnya diuji menggunakan uji

Hemaglutinasi Inhibisi (HI) terhadap virus parvo, untuk mengetahui ada atau

tidaknya antibodi pada serum yang diperoleh. Referens virus dan antibodi

diperoleh dari Balitvet-Bogor. Uji serologi yang digunakan dalam penelitian ini

berdasarkan metode Sendow dan Syafriati (2004).

Isolasi Virus

Feses, kerokan usus digunakan untuk keperluan isolasi virus. Isolasi

dilakukan dengan membuat 20% suspense organ dalam PBS steril, selanjutnya

dicair-bekukan sebanyak tiga kali, lalu disentrifus dengan kecepatan 1000 x g

selama 10 menit. Supernatan difilter menggunakan milipore filter ukuran 450 nm,

sebelum diinokulasikan pada biakan jaringan Feline kidney (FK) yang telah

membentuk 50% jaringan selapis, dalam media pemelihara yang terdiri dari

DMEM berantibiotik dan 1% Foetal Bovine Serum. Biakan jaringan tersebut

diinkubasikan pada suhu 37°C selama enam hari dan diamati setiap hari ada

tidaknya Cythopathic effect (CPE). Apabila CPE tampak maka suspense tersebut

mengandung isolate virus. Apabila CPE tidak tampak, pasase buta dilakukan

sebanyak tiga kali sebelum inoculum tersebut dinyatakan negative mengandung

isolate virus. Inokulum yang akan dipasase lebih lanjut, dibeku-cairkan sebanyak

tiga kali, kemudian disentrifus dengan kecepatan 1000 x g. Supernatan yang

diperoleh digunakan sebagai inoculum untuk pasase selanjutnya.

Propagasi isolate virus pada biakan jaringan Feline kidney (FK)

Isolat yang diperoleh diperbanyak dalam biakan jaringan FK yang

ditumbuhkan pada Tissue culture flask. Apabila biakan jaringan FK telah

membentuk 50% jaringan selapis, media dibuang secara aseptis dan ditambah 300

µl isolate yang telah mengalami beku-cair sebanyak tiga kali dan dibiarkan dalam

incubator selama satu jam sebelum ditambahkan media DMEM berantibiotik dan

1 % Foetal bovine serum (FBS). Sel tersebut diamati selama lima hari. Apabila

terlihat CPE, maka sel dan cairan dipanen untuk diidentifikasi lebih lanjut.

Page 16: hibah bersaing 2015 - UNUD

Identifikasi isolate virus

Isolat yang telah diperbanyak dalam biakan jaringan FK dicair-bekukan

sebanyak tiga kali, lalu disentrifus dengan kecepatan 1000 x g selama 15 menit.

Supernatan digunakan dalam uji HA untuk mengetahui ada tidaknya daya

aglutinasi virus terhadap sel darah merah babi. Aglutinasi menunjukkan bahwa

isolate virus tersebut mempunyai daya aglutinasi dan dilanjutkan dengan

identifikasi isolate dengan menggunakan uji HI terhadap referens antisera CPV.

Metode dan Rancangan Penelitian

Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok.

Enambelas ekor anjing dibagi menjadi empat kelompok percobaan. Masing-

masing kelompok terdiri dari empat ekor anjing (Gambar 1). Pengobatan

dilakukan saat anjing sudah menunjukkan gejala klinis infeksi CPV. Feses

dikoleksi menggunakan cotton swabs steril, dilakukan setiap hari sampai akhir

observasi. Sebelum dan selama perlakuan dilakukan pengambilan sampel darah

dan feses untuk deteksi titer antibodi dan antigen di feses anjing. Gejala klinis

tidak mau makan, demam, muntah, diare dan diare berdarah diamati mulai hari

pertama perlakuan. Temperatur tubuh anjing diukur melalui suhu rektal. Masing-

masing kelompok anjing diambil darahnya untuk dibuat preparat ulas darah.

Darah diambil mulai hari pertama sampai hari ketujuh penelitian. Darah

digunakan untuk preparat ulas darah, dengan tujuan untuk mengetahui persentase

leukosit. Pewarnaan preparat ulas darah dilakukan dengan larutan pewarna

Giemsa 10% dan nilai differensial leukosit dinyatakan dalam persen (Sodikoff CH

1995).

Analisis Data

Efek pengobatan terhadap titer IgY anti-CPV dalam serum dan ekskresi

virus di feses dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA). Jika ada

pengaruh perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncan dengan selang kepercayaan

95% (α=0.05). Analisa profil leukosit digunakan rancangan acak lengkap (RAL)

dengan empat perlakuan yaitu grup anjing sehat, sakit, sembuh dan plasebo.

Masing-masing perlakuan terdiri dari enam ulangan. Data dianalisis dengan

Page 17: hibah bersaing 2015 - UNUD

Analysis of Variance (ANOVA), dilanjutkan dengan Uji Duncan dengan selang

kepercayaan 95% (α=0.05). Analisis keseluruhan menggunakan perangkat lunak

SAS 9.1 for Microsoft Windows (Mattjik dan Sumertajaya 2006).

Parameter yang Diamati

Parameter yang diamati adalah gejala klinis, titer antibodi (IgY) di serum,

dan titer ekskresi virus di feses anjing. Prosentase monosit, limfosit, neutrofil

segmen, neutrofil batang, neutrofil total dan eosinofil dari masing-masing

kelompok perlakuan yang menunjukkan klinis sehat, sakit, sembuh dan plasebo.

Bagan alur penelitian tahun II

BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

ANGGARAN PENELITIAN

Jenis Pengeluaran Tahun ke

Jumlah (Rp) Tahun I Tahun II

Pelaksana (Honor dan Upah) 15.200.000,- 15.200.000,- 30.400.000,-

Peralatan dan Bahan Habis Pakai

29.100.000,- 20.630.000,- 49.730.000,-

Analisa Laboratorium - 1.440.000,- 1.440.000,-

Perjalanan (Transport,

pemantauan seminar) 10.000.000,- 6.000.000,- 16.000.000,-

Pengeluaran lain-lain

(pembuatan laporan dan

publikasi)

7.500.000,- 7.000.000,- 14.500.000,-

Total Anggaran 61.800.000,- 50.270.000,- 112.070.000,-

16 ekor anjing dibagi menjadi 4 group masing 4 ekor anjing

Group 1 Kontrol

Negatif

Group 3 Pengobatan (cekok

CPV 100 TCID50 + Terapi

IgY 10000 PD50

Group 4 Plasebo

Injeksi IgY 10000 PD50

-Gejala Klinis

- Serum

- feses

- ulas darah

Luaran :

1. Protektivitas IgY ditentukan berdasarkan kesembuhan anjing dan titer antibody di serum

2. Efektivitas IgY dalam menekan ekskresi virus di feses (titer virus di feses)

3. Profil leukosit dan limfosit anjing sembuh setelah diterapi IgY

Group 2 Kontrol

Positif (cekok CPV

100 TCID50)

Uji HI

Uji HA,

Elisa

Deteksi

Antibodi

Page 18: hibah bersaing 2015 - UNUD

Jadwal Penelitian

Tabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitian

Penelitian Tahun I

No Uraian Kegiatan Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Persiapan di laboratorium

2. Persiapan pengadaan antigen

(canine parvovirus)

3. Produksi IgY dari kuning telur ayam

4. Isolasi, Pemurnian IgY,

karakterisasi dan penentuan dosis

terapi IgY

5. Persiapan dosis terapi IgY murni

yang steril

6. Laporan penelitian tahun I

Penelitian Tahun II

No Uraian Kegiatan bulan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1 Persiapan kandang ,pakan

dan hewan coba (anjing)

2 Uji tantang pada anjing

3 Koleksi serum dan feses

4 Analisis Laboratorium

5 Entry Data

6 Analisis Data dan Pelaporan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Adwani SR, Crespo R, Shah DH (2013). Production and evaluation of chicken

egg-yolk-derived antibodies against Campylobacter jejuni colonization-

ssociatedproteins. Foodborne Pathogens Dis., 10: 624-631

Baxter, D. (2007).Active and passive immunity, vaccine types, excipents and

licensing. Occup. Med. (Lond). 57:552-556.

Carlander V. 2002. Avian IgY Antibodi: in vitro and in vivo. Fakulty of Medicine

ACTA Universitatis Upsaliensis, UPPSALA. Swedia. Pp. 53.

Decaro N, Martella V, Desario C, Bellaciccio AL, Camero M, Manna L, d’Alojo

D, Buonavaglia C. 2006. First detection of canine parvovirus type 2c in

pups with haemorrhagic enteritis in Spain. J. Vet. Med 53:468-472.

Dubie Teshager, Seid Yimer, Mulie Adugna ,Tesfaye Sisa. (2014). Advanced

Research Journal of Biochemistry and Biotechnology: Vol. 1(3): pp 018-

030

Page 19: hibah bersaing 2015 - UNUD

Duffy A, Dow S, Ogilvie G, Rao S, Hackett T . 2010. Hematologic improvement

in dogs with parvovirus infection treated with recombinant canine

granulocyte-colony stimulating factor. J. vet. Pharmacol. Therap. 33: 352–

356

Goddard A, Leisewitz AL, Christopher MM, Duncan NM, Becker PL. 2006.

Prognostic usefulness of blood leukocyte changes in canine parvoviral

enteritis . J. Vet. Intern. Med. 22:309-316.

Goddard A, Leisewitz AL. 2010. Canine parvovirus. Vet. Clin. North Am. Small

Anim. Pract. 40: 1041-1053.

Godsall SA, Cleqq SR, Stavisky JH, Radford AD, Pinchbeck G. 2010.

Epidemiology of canine parvovirus and coronavirus in dogs presented

with severe diarrhoea to PDSA Pet Aid hospital. Vet. Rec. 7: (6) 196-201.

Grindstaff JL, Brodie III, ED, Ellen DK (2003). Immune function across

generations: Integrating mechanism and evolutionary process in maternal

antibody transmission. Proc. Biol. Sci.,270:2309–2319.

Ling, M. Jacqueline M. Norris, Mark Kelman, Michael P. Ward. (2012). Risk

factor for death from canine parvoviral- related disease in Australia.

Veterinary Microbiology. 158: 280-290.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2006. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS

dan MINITAB. Ed ke-3. Bogor. IPB Press.

Meenatchisundaram S, Michael A. 2010. Comparison of four different

purification methods for isolation of anti Echis carinatis antivenom

antibodies from immunized chicken egg yolk. Iranian J. Biotechnol. 8(1):

50-55.

Michael A, Meenatchisudaram S, Parameswari G, Subbraj T, Selvaku R,

amalingam S (2010). Chicken egg yolk antibodies (IgY) as an alternative

to mammalian antibodies. Indian J. Sci. Technol., 3: 468-474.

Nguyen VS, Umeda K, Yokoyama H, Tohya Y, Kodama Y. 2006. Passive

protection of dogs against clinical disease due to canine parvovirus-2 by

specific antibody from chicken egg yolk. Canadian journal of veterinary

research 70: 62.

Prittie J. 2004. Canine parvoviral enteritis: A review of diagnosis. Management,

and prevention. Journal of Veterinary Emergency and Critical Care

14(3):167-176.

Sendow I, Syafriati T. 2004. Seroepidemiologi infeksi canine parvovirus pada

anjing. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner.

Sodikoff CH. 1995. Laboratory Profiles of Small Animal Disease. A Guide to

Laboratory to Laboratory Diagnosis. Ed 2. USA: Mosby.

Page 20: hibah bersaing 2015 - UNUD

Lampiran 1

RINCIAN ANGGARAN

1. JUSTIFIKASI ANGGARANA TAHUN I

1.1 Gaji Peneliti

Pelaksana

Kegiatan

Jumlah

Personi

l

Jumlah

minggu/Bl

n

Bulan

kerja

Jam/mingg

u

Upah

Jam/mingg

u (Rp)

Total Biaya

(Rp.)

Ketua 1 4 8 10 20.000- 6.400.000.-

Anggota 1 4 8 10 15.000.- 4.800.000.-

Teknisi 2 4 4 10 12.500,- 4.000.000,-

Sub total 15.200.000,

-

1.2 Anggaran untuk Bahan Habis Pakai

No. Uraian Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp.)

1. Ayam Isa Brown 10 ekor 100.000,- 1.000.000,-

2. pakan ayam 5 zak 250.000,- 1.250.000,-

3. Kandang ayam dan

perlengkapannya 1 set 1.000.000,- 1.000.000,-

4. Adjuvant complete dan

incomplete 4 vial 200.000,- 800.000,-

5. Spuite disposible syring 3 box 150.000,- 450.000,-

6. Kapas, alcohol, cotton bud 1 set 300.000,- 300.000,-

7. Kertas saring 100 lembar 3000,- 300.000,-

8. Botol sampel 150 buah 3000,- 450.000,-

9. Tabung ependorf 4 box 300.000,- 1.200.000,-

10 Kit EGGstract Purification 1 paket 8.000.000,- 8.000.000,-

11 ELISA Kit 1 Paket 3.000.000,- 3.000.000,-

12. Tissue culture flask 1 Box 1.500.000,- 1.500.000,-

13. Plate HA/HI 1 Box 750.000,- 750.000,-

14. Media DMEM 2 box 1.000.000,- 2.000.000,-

15. Foetal Calf Serum 0,5 botol 5.000.000 2.500.000.-

16. Agarosa serva 1 Botol 2.000.000,- 2.000.000,-

17. Millipore Sartorius 1 Box 1000.000,- 1.000.000,-

18. Fintips 200 ul 2 Box 350.000,- 700.000,-

19. Fintips 1000 ul 2 Box 450.000,- 900.000,-

Sub total 29.100.000,-

Page 21: hibah bersaing 2015 - UNUD

1.3 Anggaran untuk Perjalanan

No. Lokasi/

Jenis

Jenis

Angkutan

Tujuan Jumlah

Peserta

Frekuensi

Perjalanan

Biaya

Satuan (Rp)

Total Biaya

(Rp)

Perjalanan

1. Denpasar-

Jakarta pp

Pesawat

Terbang

Ke lokasi

penelitian

1 orang

peneliti

1 kali 3.000.000,- 3.000.000,-

2. Denpasar-

Jakarta pp

Pesawat

Terbang

Seminar

hasil

1 orang

peneliti

1 kali 3.000.000,- 3.000.000,-

3 Denpasar-

Jakarta pp

Pesawat

Terbang

Seminar

Nasional

1 orang

peneliti

1 kali 4.000.000,- 4.000.000,-

Sub total 10.000,000.-

1.4. Anggaran Untuk Pengeluaran lain-lain

No. Uraian Keperluan Biaya (Rp.)

1. Dokumentasi hasil Dokumentasi 1.500.000,-

2. Pengolahan data dan

penulisan laporan Pembuatan laporan 1.000.000,-

3. Penggandaan laporan Penggandaan laporan 500.000,-

4. Publikasi ilmiah Publikasi ilmiah 1.000.000,-

5 Seminar Nasional Biaya Seminar 3.000.000,-

Sub total 7.500.000,-

Total Anggaran Tahun I (1.1+1.2+1.3+1.4) 61.800.000,-

2. JUSTIFIKASI ANGGARANA TAHUN II

2.1 Gaji Peneliti

Pelaksana

Kegiatan

Jumlah

Personi

l

Jumlah

minggu/Bl

n

Bulan

kerja

Jam/mingg

u

Upah

Jam/mingg

u (Rp)

Total Biaya

(Rp.)

Ketua 1 4 8 10 20.000,- 6.400.000.-

Anggota 1 4 8 10 15.000.- 4.800.000.-

Teknisi 2 4 4 10 12.500,- 4.000.000,-

Sub total 15.200.000,-

Page 22: hibah bersaing 2015 - UNUD

2.2 Anggaran untuk Bahan Habis Pakai

No. Uraian Volume Biaya Satuan (Rp) Biaya (Rp.)

1. Hewan coba anjing 16 ekor 200.000,- 3.200.000,-

2. Pakan anjing 5 zak 350.000,- 1.750.000,-

3. Kandang anjing dan

perlengkapannya 4 set 1.500.000,- 6.000.000,-

4. Spuite disposable syring 2 box 150.000,- 300.000,-

5. Kapas, alcohol, cotton bud 1 set 380.000,- 380.000,-

6. NaCl fisiologis(infus) 2 dus 200.000,- 400.000,-

7. Botol sampel 150 buah 3000,- 450.000,-

8. Tabung ependorf 3 box 300,000,- 900,000,-

9 Methanol absolut 1 Botol 500.000,- 500.000,-

10. Biakan sel lestari feline

kidney 2 flask 500.000,- 1.000.000,-

11. Serum referent positif

(BBalitvet) 1 Vial 1000.000,- 1.000.000,-

12. Viral adjusting diluent 2 Botol 750.000,- 1.500.000,-

13. Sarung tangan 4 Boks 50.000,- 200.000,-

14. Kaolin 25% 1 botol 600.000,- 600.000,-

15. Giemsa 4 Botol 150.000,- 600.000,-

16. Objek glass 5 Boks 50.000,- 250.000,-

17. Fintips 200 ul 2 Boks 350.000,- 700.000,-

18. Fintips 1000 ul 2 Boks 450.000,- 900.000,-

Sub total 20.630.000,-

2.3 Biaya Analisis Laboratorium

No Jenis Pembelian/Sampel Jumlah Biaya Satuan (Rp) Harga (Rp)

1. Total Protein Serum 32 sampel 35.000,- 1.120.000.-

2. Differensial leukosit 32 sampel 10.000.- 320.000,-

Sub total 1.440.000,-

2.4 Anggaran untuk Perjalanan

No. Lokasi/

Jenis

Jenis

Angkutan

Tujuan Jumlah

Peserta

Frekuensi

Perjalanan

Biaya Satuan

(Rp)

Total Biaya

(Rp)

Perjalanan

1. Denpasar-

Jakarta PP

Pesawat

Terbang

Ke lokasi

penelitian

1 orang

peneliti

1 kali 3.000.000,- 3.000.000.-

2. Denpasar-

Jakarta PP

Pesawat

Terbang

Seminar

hasil

1 orang

peneliti

1 kali 3.000.000,- 3.000.000.-

Sub total 6.000,000.-

Page 23: hibah bersaing 2015 - UNUD

2.5 Anggaran Untuk Pengeluaran lain-lain

No. Uraian Keperluan Biaya (Rp.)

1. Dokumentasi hasil Dokumentasi 1.500.000,-

2. Pengolahan data dan

penulisan laporan Pembuatan laporan 1.000.000,-

3. Penggandaan laporan Penggandaan laporan 500.000,-

4. Publikasi ilmiah

internasional Publikasi ilmiah 4.000.000,-

Sub total 7000.000,-

Total anggaran (2.1 +2.2+2.3+2.4+2.5) 50.270.000,-

Jumlah seluruh anggaran penelitian untuk tahun I +II :

(61.800.000 + 50.270.000) = Rp 112.070.000,-

Page 24: hibah bersaing 2015 - UNUD

Lampiran 2

Ketersediaan sarana dan prasarana penelitian

Peralatan utama :

Nama peralatan Lokasi Kegunaan Kemampuannya

Refrigerator -200C Lab. Biomedik

FKH-Unud

Menyimpan darah

dan serum

Bagus

Sentrifus Lab. Biomedik

FKH-Unud

Memisahkan serum Bagus

Sentrifus -4°C Lab. Bioteknologi

BBvet-Bali

Pemurnian IgY dari

kuning telur

bagus

Inkubator Lab. Virologi

FKH-Unud

Memanaskan serum Bagus

Cermin reflektor Lab. Bioteknologi

BBvet-Bali

Membaca hasil uji

HA/HI

Bagus

Elisa reader Lab. Bioteknologi

BBvet-Bali

Membaca hasil uji

Elisa

Bagus

Spektrofotometer Lab. Bioteknologi

BBvet-Bali

Menghitung

konsentrasi protein

Bagus

Mikropipet

eppendorf 1000,

200, 100 dan 50 ml

Lab. Biomedik

FKH-Unud

Mengambil serum

dan media uji

HA/HI

Bagus

Laminar flow

tissue culture

Lab. Virologi

Balitvet-Bogor

Isolasi dan

propagasi virus

parvo, uji serum

netralisasi

Bagus

Incubator CO2 Lab. Virologi

Balitvet-Bogor

Inkubasi propagasi

isolate virus parvo

Bagus

Kandang hewan

coba (anjing)

Kandang hewan

coba, BBvet-Bali

Uji tantang anjing bagus

Page 25: hibah bersaing 2015 - UNUD

Lampiran 3

Susunan organisasi tim peneliti dan pembagian tugas

No Nama / NIDN Instansi asal Bidang

Ilmu

Alokasi

waktu

(jam/ming

gu)

Uraian tugas

1 Dr.drh.I Gst Ayu

Agung Suartini,

M.Si

NIDN.

0017126904

Lab.

Biokimia

FKH-Unud

Biokimia 25 -Optimasi semua

komponen

Uji HA/HI/

-optimasi komponen

Serum Netralisasi

-optimasi komponen

Elisa

-uji tantang virus di

anjing

-analisa data sampel

Penyusunan laporan

2 Dr.drh.Ni

Nyoman Werdi

Susari, M.Si.

NIDN.

0012117308

Lab. Anatomi

dan

Reproduksi

FKH-Unud

Anatomi

dan

reproduksi

25 -Sampling darah anjing

-pemisahan serum

Analisa data

-penyiapan media

penelitian

Penyusunan laporan

3. Ekaana Teknisi

BBvet- Bali

Bioteknolo

gi

25 -sentrifugasi serum,

kuning telur

-pemisahan kuning

telur

-sterilisasi alat

-pemeliharaan hewan

coba

4. I Nyoman Mundra Teknisi

BBvet-Bali

Bioteknolo

gi

25 -penyiapan reagen

Elisa dan tissue culture

- pemisahan serum

-optimasi komponen

uji HA/HI dan SN

-preparasi sampel

serum, ulas darah dan

plasma darah.

Page 26: hibah bersaing 2015 - UNUD

Lampiran 4 Format Biodata ketua dan anggota tim peneliti

BIODATA KETUA PENELITI

A IDENTITAS DIRI

1.1 Nama Lengkap (dengan

gelar)

: Dr.drh. I Gusti Ayu Agung Suartini,

MSi. (P)

1.2 Jabatan fungsional : Lektor

1.3 NIP/NIDN : 196912171999032001/0017126904

1.4 Tempat dan tanggal lahir : Denpasar, 17 Desember 1969

1.5 Alamat Rumah : Cemara Giri Graha Blok VIII/53,

Dalung, Kuta Utara, Badung

1.6 Nomor Telp/Fax : -

1.7 Nomor HP : 081 282 797 188

1.8 Alamat Kantor : Laboratorium Biokimia, FKH

Universitas Udayana, Kampus Unud

Denpasar, Bali

1.9 Alamat e-mail : [email protected]

1.10 Lulusan yang telah

dihasilkan

: S-1 = 15 orang ; S-2 = - orang ;

S-3 = - orang

1.11 Mata Kuliah yang diampu : Biokimia Veteriner 1 (S1)

Biokimia Veteriner 2 (S1)

Kimia Biofisika (S1)

Teknik Laboratorium (S2)

B. Riwayat Pendidikan

2.1 Program S-1 S-2 S-3

2.2 Nama PT Unud IPB IPB

2.3 Bidang Ilmu Kedokteran

Hewan

Sains Veteriner Ilmu Faal dan

Khasiat obat

2.4 Tahun Masuk 1989 2003 2009

2.5 Tahun lulus 1996 2005 2014

2.6 Judul Skripsi /

Tesis /

Disertasi

Struktur Populasi

dan Perbedaan

Total Parasit

Trematoda

(Digenea) pada

Pseudosekum dan

Usus Besar Penyu

Hijau (Chelonia

mydas)

Perbedaan

Aktivitas

Biologik IgY dan

IgG antitetanus

ditinjau dari pH,

suhu dan Enzym

Pemanfaatan

antibodi Kuning

Telur Ayam

untuk

Meningkatkan

Sintasan Hidup

Anak Anjing

yang Diinfeksi

Canine

parvovirus

2.7 Nama

Pembimbing /

Promotor

Prof.Dr.drh. IG.P.

Sueta,MSi.

Drh.D.M.N

Dharma, PhD

Dr.drh IWT

Wibawan, MS. ,

Prof.Dr.Ir.Maggy

T.Suhartono ,

Dr.drs.Supar,MS

,APU

Prof.Dr.drh Agik

Suprayogi, MSc,

Prof.Dr.drh. IWT

Wibawan,MS,

Prof. Dr. drh

IGNK Mahardika

Page 27: hibah bersaing 2015 - UNUD

C. PENGALAMAN PENELITIAN (bukan skripsi, tesis, maupun disertasi)

Urutkan judul penelitian yang pernah dilakukan(sebagai ketua) selama 5

tahun terakhir dimulai dari penelitian yang paling diunggulkan menurut

Saudara sampai penelitian yang tidak diunggulkan.

No

.

Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Rp)

2013-

2014

Farmakokinetik dan efektivitas

penggunaan antibody spesifik dari

kuning telur ayam (igy) untuk terapi

infeksi canine parvovirus pada anjing

Ketua/ hibah

Disertasi

44.500.000,

-

2012-

2013

Produksi, Isolasi dan Karakterisasi IgY

anti CPV dan Uji Aktivitas Netralisasi

secara Invitro

Ketua/Mandiri 5.000.000,-

2013-

2014

Protektivitas Imunoglobulin Y anti

Canine parvovirus untuk Pengobatan

Infeksi Virus Parvo pada Anjing

Ketua/mandiri 5.000.000,-

Tuliskan sumber pendanaan: PDM, SKW, Fundamental Riset, Hibah Bersaing,

Hibah Pekerti, Hibah Pascasarjana, RAPID, atau sumber lainnya.

D. PENGALAMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Urutkan judul pengabdian kepada masyarakat yang pernah

dilakukan(sebagai ketua) selama 5 tahun terakhir dimulai dari yang paling

diunggulkan menurut Saudara sampai pengabdian kepada masyarakat yang

tidak diunggulkan.

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

- - - - -

Tuliskan sumber pendanaan: Penerapan Ipteks, Vucer, Vucer Multitahun, UJI,

Sibermas, atau sumber lainnya.

E. PENGALAMAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH DALAM JURNAL

(tidak termasuk makalah seminar/proceedings, artikel di surat kabar)

Urutkan judul artikel ilmiah yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir

dimulai dari artikel yang paling diunggulkan menurut Saudara sampai

penelitian yang tidak diunggulkan.

No Tahun Judul Artikel Ilmiah Volume/

Nomor Nama Jurnal

1 2014 Intravenous Administration of

Chicken Immunoglobulin Has a

Curative Effect in Experimental

Infection of Canine Parvovirus

Vol.13 (5):

801-808,

2014

ISSN 1992-

6197

Global

Veterinaria

2 2015 The prospect of IgY utilization for

therapy Canine parvovirus infection

in dogs (Review artikel)

- Wartazoa

(in Press)

3 2015 Farmakokinetik Imunoflobulin Y

anti Canine parvovirus di dalam

tubuh anjing

Vol. 16 No.

1, 1015

Jurnal Veteriner

Page 28: hibah bersaing 2015 - UNUD

F. PENGALAMAN SEBAGAI PEMAKALAH DALAM SEMINAR

ILMIAH INTERNASIONAL DAN ATAU SEMINAR ILMIAH

NASIONAL.

No. Tahun Judul Artikel Ilmiah Tema Seminar Penyeleng gara Tempat

- - - - - -

G. PENGALAMAN PENULISAN BUKU

Urutkan judul buku yang pernah diterbitkan selama 5 tahun terakhir dimulai

dari buku yang paling diunggulkan menurut Saudara sampai buku yang

tidak diunggulkan.

No. Tahun Judul Buku Jumlah Halaman Penerbit

- - - - -

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan

dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata

dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah

satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Skim: Hibah Unggulan

Program Studi

Denpasar, 20 April 2015

(Dr. drh. I Gusti Ayu Agung Suartini, M.Si)

NIP. 196912171999032001

Page 29: hibah bersaing 2015 - UNUD

BIODATA ANGGOTA PENELITI

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr.drh. Ni Nym. Werdi Susari, M.Si P

2. Pangkat/Golongan Penata/IIIc

3. Jabatan Lektor

4. NIP/NIK/No.Identitas lainnya 19731112 200112 2 001

5. NIDN 0012117308

6. Tempat dan Tanggal Lahir Mataram, 12 Nopember 1973

7. Alamat Rumah Jl. Ir.Ida Bagus Oka No 15, Dps

8. Nomor Telepon/Faks /HP 0361-226345/081337505673

9. Alamat Kantor Jl. PB Sudirman Denpasar

10. Nomor Telepon/Faks 0361-223791

11. Alamat e-mail [email protected]

12. Lulusan yang telah dihasilkan

13. Mata Kuliah yg diampu Anatomi Veteriner I

Anatomi Veteriner II

Anatomi Topografi

Embriologi Veteriner, Genetika Veteriner

B. Riwayat Pendidikan

Program S-1 S-2 S-3

Nama

Perguruan

Tinggi

Universitas Udayana Universitas Udayana Universitas Udayana

Bidang Ilmu Kedokteran Hewan Bioteknologi pertanian Ilmu Kedokteran

Tahun Masuk 1992 1999 2009

Tahun Lulus 1998 2001 2013

Judul

Skripsi/Thesis

/Disertasi

Penampungan Embryo

dengan cara flushing

pada tuba fallopii

dengan arah yang

berbeda dan korelasi

antara jumlah korpus

luteum dengan jumlah

embrio pada kelinci

lokal

Isolasi mikroba

antagonis dari

beberapa media

tumbuh dan

pengaruhnya terhadap

pertumbuhan dan

produksi aflatoksin

oleh Aspergillus flavus

dan Aspergillus

parasiticus

Keragaman Genetik

sapi putih taro

Berdasarkan marka

D-Loop DNA

mitokondria dan

kekerabatannya

dengan sapi bali

Nama

Pembimbing/

Promotor

Dr. drh. TGO

Pemayun, MS

Dr. drh. IGNB.

Trilaksana, M.Kes

Prof. Dr. Dewa

Ngurah Suprapta,

M.Sc

Prof. Dr. Nyoman

Arya, M.App.Sc

Prof. Dr. drh. I Ketut

Puja, M,Kes

Prof. Dr. Drs. I Ketut

Junitha, MS

Prof. Dr. drh.I Made

Damriyasa, MS

Page 30: hibah bersaing 2015 - UNUD

C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)

No Tahu

n Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber *) Jml (Juta

Rp.)

1 2009 Genetic diversity of gembrong goat

based on DNA Microsatellite markers

(Global Veterinaria 9 (1): 113-116,

2012).

D. Pengalaman Pengabdian kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber *) Jml (Rp.)

1. 2014 Pelayanan Kesehatan dan vasektomi pada

Monyet Ekor panjang di Uluwatu, Desa

Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan,

Kabupaten Badung

2. 2014 Pemeriksaan Kesehatan Hewan dan daging

Qurban dalam rangka Hari Idul Adha 1435

H di Kota Denpasar

3.

Dst.

E. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun

Terakhir

No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor Nama

Jurnal

1. Genetic diversity of gembrong goat

based on DNA Microsatellite markers.

Vol. 9 (1) : 113-

116, 2012

Global

Veterinaria

2.

F. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral pada Pertemuan/

Seminar Ilmiah dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Pertemuan ilmiah/

Seminar Judul Artikel Ilmiah

Waktu dan

Tempat

1. Seminar nasional aplikasi

teknologi Molekuler dalam

peningkatan produktivitas dan

kesehatan hewan

Keragaman Genetik sapi putih

taro Berdasarkan marka D-Loop

DNA mitokondria Genetik

Denpasar,

19

september

2014

2.

3

Page 31: hibah bersaing 2015 - UNUD

G. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun Terakhir

No. Judul Buku Tahun Jumlah halaman Penerbit

1.

2.

3

H. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari

pemerintah, asosiasi atau institusi lainnya)

No. Jenis penghargaan Institusi pemberi penghargaan Tahun

1.

2.

3

Denpasar, 20 April 2015

Dr.drh. Ni Nym. Werdi Susari, M.Si

NIP 19731112 200112 2 001

Page 32: hibah bersaing 2015 - UNUD

SURAT PERNYAATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini kami :

1. Nama Lengkap : Dr.drh.I Gst Ayu Agung Suartini, M.Si

NIP/NIDN : 1969121719990320010 / 0017126904

Fakultas/P.S. : Kedokteran Hewan

Status dalam Penelitian : Ketua

Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul :

Imunoterapi IgY asal Kuning Telur untuk Meningkatkan Profil Leukosit

Anjing yang Terinfeksi Canine parvovirus , yang diusulkan dalam skim

Penelitian Hibah Bersaing tahun anggaran 2016 bersifat original dan belum

pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana dikemudian hari

ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia dituntut

dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan

seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan

sebenar-benarnya.

Denpasar, 28 April 2015

Mengetahui Yang menyatakan

Kepala lembaga Penelitian

Prof.Dr.Ir. I Nyoman Gde Antara,M.Eng. Dr.drh.I Gst Ayu Agung Suartini, M.Si

NIP. 196408071992031002 NIP. 1969121719990320010