hiatal hernia gusti putu

19
Hiatal Hernia Disusun oleh Gusti Putu AB (406148017) PEMBIMBING : dr. H.R. Krisnabudhi, Sp.THT-KL Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT-KL RSUD Cibinong Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Periode 13 April – 16 Mei 2015

Upload: dimas-wicaksono

Post on 08-Dec-2015

64 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

hernia

TRANSCRIPT

Hiatal HerniaDisusun oleh

Gusti Putu AB

(406148017)

PEMBIMBING :dr. H.R. Krisnabudhi, Sp.THT-KL

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit THT-KL RSUD CibinongFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 13 April – 16 Mei 2015

Anatomi Esofagus

Esofagus dipersarafi oleh persarafan simpatis dan parasimpatis (nervus vagus) dari pleksus esofagus atau yang biasa disebut pleksus mienterik

Fisiologi Esofagus

• Esofagus dijaga di kedua ujungnya oleh sfingter. Sfingter adalah struktur berotot berbentuk seperti cincin yang jika tertutup, mencegah lewatnya benda melalui saluran yang dijaganya• Sfingter esofagus adalah sfingter faringoesofagus dan sfingter bawah

adalah sfingter gastroesofagus • Selama menelan, sfingter tersebut berkontraksi, sehingga sfingter

terbuka dan bolus dapat lewat kedalam esofagus. Setelah bolus berada dalam esofagus, sfingter faringoesofags menutup, saluran pernapasan terbuka dan bernapas dapat kembali dilakukan. Tahap orofaring selesai dan tahap ini memakan waktu kira-kira satu detik setelah proses menelan

ESOPHAGOGASTRIC HIATAL HERNIA

• Esophagogastric Hiatal Hernia merupakan keadaan dimana sebagian dinding anterior abdomen masuk ke bagian diafragma (dada).

• Hiatal hernia sering terjadi pada orang tua umur 50 tahun keatas,obesitas,dan penurunan kerja organ.

Etiologi Hiatal Hernia

• Jarang pada usia < 40 tahun dan penyebab utama tidak di ketahui secara pasti• Beberapa faktor risiko yaitu ; • 1) kelemahan otot sfingter atas lambung sehingga bagian atas

lambung dapat masuk ke esofagus ; • 2) Trauma pada sfingter akibat sering batuk dan muntah ; • 3) Meningkatnya tekanan intra abdominal yang mendorong lambung

masuk ke esofagus ; • 4) Obesitas yang menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdominal

Patogenesis Hiatal Hernia

kelemahan otot sfingter atas lambung

Trauma pada sfingter Meningkatnya tekanan intra abdominal Obesitas

Memungkinkan bagian atas lambung menembus diafragma

Jika menembus Hiatal Hernia

Gejala Hiatal Hernia

• Keluhan yang ditimbulkan biasanya tidak tampak tanda dan gejala (hernia paraesofagus ) kecuali jika sudah bermanifestasi berupa rasa tidak nyaman pada tenggorakan dan regurgitasi ( hernia sliding ).

Hiatal Hernia tipe I

• Tipe I hernia adalah “sliding hiatal hernia”, dimana gastroesophageal junction bermigrasi ke atas diaphragma. Perut tetap di pada tempatnya dan fundus tetap di bawah persimpangan gastroesophageal.

Hiatal Hernia tipe II

• Tipe II hernia adalah hernia paraesophageal murni (PEH); persimpangan gastroesophageal tetap dalam posisi anatomi normal tetapi sebagian dari fundus masuk ke hiatus diafragma mengembang ke kerongkongan.

. Hiatal Hernia tipe III

• Jenis hernia III adalah kombinasi dari Tipe I dan II, dengan kedua gastroesophageal junction dan fundus masuk melalui hiatus. Fundus terletak di atas persimpangan gastroesophageal

Hiatal Hernia tipe IV

• Jenis IV hernia hiatus dicirikan oleh adanya struktur selain perut, seperti omentum, usus besar atau usus kecil dalam kantung hernia.

Pemeriksaan Radiologi Hiatal Hernia

• 1) Foto polos dada. Untuk menilai adanya masa jaringan lunak pada retrokardia atau untuk menilai adanya pola gas lambung pada area retrokardia.• 2) Radiografi dengan barium. Pemeriksaan dengan barium akan

meningkatkan keakuratan pemeriksaan, khususnya untuk membedakan sliding hiatal hernia dengan rolling hiatal hernia. • 3) Pemeriksaan endoskopik. Untuk menilai adanya retrograde

lambung dan untuk menilai kerusakan mukosa esofagus akibat dari kontak asam lambung yang lama

Tatalaksana Hiatal Hernia

• Farmakologi• Terapi farmakologis, bertujuan untuk menurunkan keluhan refluks dengan

memberikan penetral asam atau penghambat produksi asam.• Tidak mengobati hiatal hernia hanya menurunkan keluhan tambahan

• Non Farmakologi

Terapi bedah dilakukan apabila keluhan nyeri memberatkan

A. Nissen Fundoplication B. Belsey Fundoplication

Nissen fundoplication.

• Fundoplikasi yang dapat dilakukan secara trans abdominal maupun trans torakal dimana tindakannya adalah melakukan fundoplikasi secara keliling 360 derajat antara distal esofagus dan fundus gaster. • Prognosis keberhasilannya 96%

Belsey Fundoplication

• Secara trans torakal sampai terlihat esofagus intraabdominal, kemudian diperkuat dengan cara melakukan aplikasi gaster secara keliling sebanyak 270 derajat sampai distal esofagus8

Edukasi

• Perubahan gaya hidup baik dari pola makan dan olahraga untuk menurunkan berat badan sangat membantu meringankan gejala penyerta dan menghindari terjadi nya hiatal hernia

Prognosis

• Tindakan bedah untuk hiatal hernia memberikan manfaat yang sangat baik bagi pasien, selain memperbaiki hiatal hernia juga mengurangi terjadinya rasa terbakar di dada dan rasa tidak nyaman di dada. • Pemberian obat-obatan untuk asam lambung dinilai hanya

menurunkan keluhan dan kurang bermanfaat untuk hiatal hernia.