hiasan dinding teknik sekrol

27
1 TUGAS I HIASAN DINDING TEKNIK SEKROL Tugas pertama mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat hiasan dinding teknik sekrol dengan ukuran minimal atau kurang lebih seukuran kertas kuarto. Tapi saya membuatnya dengan ukuran 19cm x 30cm dengan tebal 1cm. Sebelum melangkah lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui apa itu teknik sekrol beserta seperangkatnya. A. Pengantar Teknik sekrol adalah proses pembuatan suatu karya menggunakan alat sekrol, dengan prosedur pengoperasian yang benar sesuai dengan fungsinya (Enget, 2008: 345). Pada umumnya mesin sekrol digunakan lebih pada pekerjaan potong memotong bentuk baik lurus, lengkung, bulat, sudut dan sebagainya, dengan potongan yang tepat pada garis atau gambar yang telah dibuat. Alat yang digunakan ada dua jenis yaitu mesin dan manual. Alat yang mesin adalah gergaji kecil yang dilengkapi dengan mesin sebagai penggerak dan komponen-komponen lain yang diperlukan yang dirakit sehingga dapat bergerak secara stabil. Sedangkan sekrol yang manual hanya berupa gergaji kecil yang dijepit/kencangkan pada ujung besi yang berbentuk huruf U dan diberi tangkai, biasanya alat ini

Upload: siskanovita

Post on 29-Sep-2015

272 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Kerajinan Kayu II

TRANSCRIPT

TUGAS IHIASAN DINDING TEKNIK SEKROL

Tugas pertama mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat hiasan dinding teknik sekrol dengan ukuran minimal atau kurang lebih seukuran kertas kuarto. Tapi saya membuatnya dengan ukuran 19cm x 30cm dengan tebal 1cm. Sebelum melangkah lebih jauh alangkah baiknya kita mengetahui apa itu teknik sekrol beserta seperangkatnya.A. PengantarTeknik sekrol adalah proses pembuatan suatu karya menggunakan alat sekrol, dengan prosedur pengoperasian yang benar sesuai dengan fungsinya (Enget, 2008: 345). Pada umumnya mesin sekrol digunakan lebih pada pekerjaan potong memotong bentuk baik lurus, lengkung, bulat, sudut dan sebagainya, dengan potongan yang tepat pada garis atau gambar yang telah dibuat. Alat yang digunakan ada dua jenis yaitu mesin dan manual. Alat yang mesin adalah gergaji kecil yang dilengkapi dengan mesin sebagai penggerak dan komponen-komponen lain yang diperlukan yang dirakit sehingga dapat bergerak secara stabil.Sedangkan sekrol yang manual hanya berupa gergaji kecil yang dijepit/kencangkan pada ujung besi yang berbentuk huruf U dan diberi tangkai, biasanya alat ini sering kita sebut dengan istilah Coping Saw. Penggunaanya dilakukan secara manual (digerakkan dengan tangan).

B. Alat1. Alat pokokAlat pokok yang digunakan untuk teknik sekrol adalah seperangkat yang dibuat oleh pabrik maupun dirakit sendiri. Alat ini dibedakan menjadi 2 jenis yaitu dengan menggunakan gergaji manual dan gergaji mesin. Alat dengan gergaji manual sering disebut dengan istilah gergaji tripek. Sedangkan alat dengan gergaji mesin sering disebut dengan istilah mesin sekrol. Gb. Alat sekrol manualFoto: Dok. pribadi, 2014Mesin sekrol memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, tetapi fungsinya sama. Hanya dibedakan dalam kekuatan mesin, besar kecilnya rangka mesin dan kemampuan memotong bentuk panjang/lebar/tebal benda kerja. Yang ada di kampus kami yaitu mesin sekrol besar.Mesin sekrol dibedakan menjadi 3 kelompok jenis ukuran yaitu mesin sekrol kecil, sedang dan besar.1) Mesin Sekrol KecilMesin sekrol yang berdiameter kecil biasa digunakan bagi penggergajian kecil. Untuk membuat/memotong bentuk-bentuk ukuran panjang maksimal 25cm dan tebal maksimal 2cm, dengan jenis produk seperti letering, passel dan gantungan kunci. Mesin ini biasanya dibuat pabrik.

Gb. Mesin sekrol kecilFoto: http://www.perkakasku.com/detailprod.php?prodid=PR677

2) Mesin Sekrol SedangMesin sekrol sedang ini mempunyai kemampuan lebih besar dibandingkan mesin sekrol kecil. Kelebihannya mengenai tenaga motor yang besar, daya jangkau/ukuran yang mencapai panjang/lebar 60 cm, dan kekuatan memotong ketebalan 5 cm.

Gb. Mesin sekrol sedangFoto: BSE kriya kayu jilid 2

3) Mesin Sekrol BesarMesin sekrol besar ini mempunyai tangan penggerak cukup panjang 100 cm dan dapat memotong ketebalan kayu 5 cm ke atas yang biasa dikerjakan oleh perajin untuk memotong benda-benda tebal, lebar dan panjang, seperti pemotongan bentuk kaki kursi, pemotongan bentuk sandaran kursi, ornamen lisplang, dll.

Gb. Mesin sekrol besarFoto: BSE kriya kayu jilid 2

2. Alat pendukungAlat pendukung merupakan bagian dari alat pokok untuk melengkapi kelancaran dalam praktik membuat produk. Adapun peralatan pendukung yang digunakan untuk kerja sekrol adalah:

Gb. GuntingFoto: Dok. pribadi, 2014

GuntingGunting adalah alat untuk memotong kertas, selain itu bisa juga untuk memotong pola gambar kerja agar lebih mudah dalam penempatan desain pada benda kerja.

Pensil

Gb. PensilFoto: Dok. pribadi, 2014

Pensil digunakan untuk membuat gambar kerja (mendesain) selain itu juga digunakan untuk menandai ukuran dan memindahkan gambar pola pada benda kerja Pensil ada beberapa jenis, ukuran dari keras dan lunaknya.

KetamKetam ini digunakan untuk menghaluskan bahan yang belum halus dan mengurangi ketebalan bahan yang belum sesuai kebutuhan. Ketam ada 2 macam, yaitu ketam manual dan ketam listrik, akan tetapi yang saya gunakan adalah ketam listrik.

Gb. Ketam listrikFoto: http://dwimakmurteknik.com/product/21/115/MESIN-SERUT-PLANER-MERK-BOSCH-TYPE-GHO-10-82

MistarDigunakan untuk mengukur panjang dan lebar.Gb. GuntingFoto: Dok. pribadi, 2014

BorBor adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang yang akan di Sekrol.Gb. BorFoto: Dok. pribadi, 2014

Kuas dan paletAlat-alat ini digunakan dalam proses finishing, yaitu ketika mengecat.Gb. Kuas dan PaletFoto: Dok. pribadi, 2015

GergajiGergaji ini digunakan untuk memotong bahan yang akan digunakan.

TangAlat ini digunakan untuk mengencangkan sekrup dan juga untuk memotong mata gergaji yang terlalu panjang, atau memotong kawat dll.

C. BahanBahan yang saya digunakan untuk membuat hiasan dinding teknik sekrol ini adalah kayu mahoni, karena menurut saya kayu mahoni mempunyai serat yang padat, terjangkau dan ekonomis. Dengan serat yang padat akan mendapatkan hasil sekrolan yang lebih halus.Selain kayu sebagai bahan utama, bahan yang saya gunakan untuk finishing yaitu wood filler, cat mowilex, cat sandy, melamine lack, hardener, thinner, lem, dan air.

D. Proses Kerja1. PersiapanSiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.

Gb. MendesainFoto: Dok. pribadi, 2014

2. Pembuatan DesainDalam pembuatan desain ini ada dua cara yang dapat dilakukan yaitu membuat gambar/desain pada kertas dan mendesain langsung pada kayu yang akan disekrol, tetapi saya memilih membuat desain pada kertas karena menurut saya itu lebih mudah dan saya memilih motif flora sebagai desainnya.

3. Memindah polaLangkah-langkah dalam memindah pola adalah sebagai berikut:a) Basahi dengan air permukaan kayu yang akan ditempeli pola. Kegiatan ini dimaksudkan agar proses pengeleman mudah merata.b) Olesi kayu yang akan digunakan dengan lem.c) Tempelkan gambar kerja yang telah dibuat.d) Rekatkan bagian dari tengah ke tepi, sambil menekan kertas secara perlahan, agar gambar kerja tidak terlipat.4. PengeboranPengeboran ini dimaksudkan untuk melubangi bagian-bagian yang akan disekrol. Agar mudah dan cepat dalam penyekrolan usahakan lubang bekas bor mendekati motif yang akan disekrol.

Gb. MengeborFoto: Dok. pribadi, 2014

5. PenyekrolanLangkah yang pertama dalam tahap penyekrolan ini adalah pemasangan mata gergaji sekrol. Mata gergaji harus condong/menghadap ke bawah agar penyekrolannya mudah. Sebelum memulai penyekrolan sebaiknya mengecek kekencangan mata gergaji dahulu. Dalam proses penyekrolan ini saya menggunakan sekrol manual, sekrol mesin kecil, dan sekrol mesin besar. Dalam menyekrol bagian-bagian yang kecil saya menggunakan sekrol manual, karena jika menggunakan sekrol mesin mata gergajinya tidak muat dan tidak bisa masuk. Selain bagian-bagian yang kecil tersebut saya menggunakan sekrol mesin yang ada di Kampus, yaitu sekrol mesin besar. Meskipun tidak sewajarnya kayu dengan ketebalan 2 cm disekrol dengan alat tersebut, tapi saya tetap memakai mesin sekrol besar tersebut. Untuk menambah pengalaman, saya memakai mesin sekrol kecil juga dalam mengerjakan tugas ini.

Gb. Menyekrol dengan sekrol mesinFoto: Dok. pribadi, 2014Gb. Menyekrol dengan sekrol manualFoto: Dok. pribadi, 2014

6. NggetakiMembuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.7. FinishingLangkah-langkahnya sebagai berikut:1) Kegiatan ini diawali dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas yang kasar ke halus.2) Menutup pori-pori dengan wood filler yang dicampur dengan air. Setelah itu ditunggu hingga kering baru diamplas lagi sampai halus.

Gb. Wood FillerFoto: Dok. pribadi, 2014Gb. MemfilerFoto: Dok. pribadi, 2014

3) Mendasari dengan menggunakan mowilex putih, kegiatan ini saya lakukan agar warna yang saya gunakan nantinya tidak boros karena meresap ke dalam kayu. Lalu dilanjutkan mengamplas.

Gb. Mendasari warna putihFoto: dok. Pribadi, 2014

4) Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap pewarnaan. Dalam pewarnaan ini saya menggunakan warna cat sandy agar warna-warni dan terlihat lebih menarik.

Gb. MewarnaFoto: dok. Pribadi, 2014

5) Setelah pewarnaan selesai, saya olesi Melamine agar karya mengkilap. Adonannya yaitu Melamine Lack + Melamine Hardener + Thinner lalu diaduk hingga merata. Perbandingannya yaitu 10:1 tutup botol:20.

Gb. Bahan pembuatan melamin pengkilapFoto: dok. pribadi,2014

8. Penyajian KaryaKarya sekrolan ini saya memilih menampilkannya menggantung, sesuai dengan namanya yaitu hiasan dinding. Agar mudah dalam penggantungan, saya memberi bingkai tersendiri dalam karya ini.

E. Hasil AkhirGb. Hasil karya sebelum dibingkaiFoto: Dok. Pribadi, 2015

Gb. Hasil karya sebelum dibingkaiFoto: Dok. Pribadi, 2015

TUGAS IITEMPAT SURAT TEKNIK UKIR

Tugas kedua mata kuliah Kerajinan Kayu II ini adalah membuat tempat surat teknik ukir, akan tetapi saya membuatnya tidak dengan teknik ukir semua melainkan ada kombinasi teknik sekrol. Saya membuat karya ini dengan ukuran 18cm x 12cm, dengan alas 18cm x 7cm . Bahan utama yang saya gunakan adalah kayu, yaitu kayu jati yang tebalnya 1cm. Saya memilih jati karena seratnya yang padat agar memudahkan dalam proses pengukiran. Selain itu bahan dalam pewarnaan ada Melamine Hardener, Thinner, Melamine Sanding Sealer, dan Wood Filler, Woodstain Clear.Alat yang saya gunakan hampir sama dengan proses teknik ukir, hanya saja ada tambahan alat pokok yaitu satu set pahat/tatah beserta pemukulnya. Alat pendukung seperti gunting, penggaris, bor, dll masih tetap saya pakai.

Gb. Satu set pahatFoto: dok. pribadi, 2014

A. Proses KerjaLangsung saja menuju proses pembuatan karya ini, langkahnya adalah sebagai berikut.1. PersiapanSiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.2. Pembuatan DesainMembuat desain pada kertas, dan desain motif flora adalah pilihan saya.3. Memindah polaLangkah-langkah dalam memindah pola adalah sebagai berikut:a) Basahi dengan air permukaan kayu yang akan ditempeli pola. Kegiatan ini dimaksudkan agar proses pengeleman mudah merata.b) Olesi kayu yang akan digunakan dengan lem.c) Tempelkan gambar kerja yang telah dibuat.d) Rekatkan bagian dari tengah ke tepi, sambil menekan kertas secara perlahan, agar gambar kerja tidak terlipat.4. PengeboranPengeboran ini dimaksudkan untuk melubangi bagian-bagian yang akan disekrol.5. PenyekrolanSaya menggunakan mesin yang besar untuk semua penyekrolan kali ini. Kesulitannya yaitu dikarenakan ketidaksesuaian alat dengan bahan, yaitu tebal kayu saya yang hanya 1cm. Jadi harus hati-hati dan dipegangi kuat-kuat.6. NggetakiMembuat pahatan pada permukaan kayu sehingga gambar atau pola dalam kertas berpindah menjadi goresan garis pada kayu.7. MemahatDalam memahat ini yang saya lakukan pertama kali adalah membentuk secara kasar dari masing-masing bagian motif, sekaligus membuang bidang bidang yang nantinya menjadi dasaran ukiran. Setelah itu membuat bentuk ukiran yang telah terbentuk secara kasar tadi menjadi lebih halus dan sempurna sehingga bentuk lebih tajam dan permukaan bentuk ukiran menjadi halus.8. MenyoretMembuat garis hiasan pada bagian motif sesuai desain. Sehingga bentuk ukiran/motif akan tampak lebih dinamis.

Gb. CoretFoto: dok. pribadi, 2014

9. FinishingLangkah-langkahnya adalah sebagai berikut:1) Kegiatan ini diawali dengan mengamplas hasil sekrolan dengan amplas yang kasar ke halus.2) Menutup pori-pori dengan filler yang dicampur dengan Thinner. Setelah itu ditunggu hingga kering baru diamplas lagi sampai halus.

Gb. MemfillerFoto: Dok. pribadi, 2014

3) Setelah kayu dirasa halus barulah masuk tahap penyambungan kayu. Saya menggunakan bubuk kayu dan lem untuk merekatkan dibagian-bagian yang terlihat berongga. Setelah itu saya menutup sambungan-sambungannya dengan dempulan filler yang tidak diencerkan menggunakan air ataupun thinner. Lalu diamplas halus.Gb. Wood FillerFoto: Dok. pribadi, 2014

4) Selanjutnya yaitu tahap pewarnaan. Dalam pewarnaan ini saya menggunakan melamine agar warnanya terlihat klasik dan pahatan-pahatannya terlihat jelas. Adonannya yaitu Melamine Sanding Sealer + Melamine Hardener + Thinner + pewarna, dicampur lalu diaduk hingga rata. Bahan warna coklat

Gb. Bahan pembuatan warnaFoto: dok. pribadi,2014

5) Ditunggu hingga kering lalu diamplas dengan amplas halus nomor 400.

6) Setelah pewarnaan selesai, saya olesi bahan pengkilap. Seharusnya bahan yang saya gunakan adalah yang mengandung thinner karena proses pewarnaannya mengandung thinner dan jika pengkilap menggunakan thinner hasilnya akan lebih bagus. Tetapi saya menggunakan pengkilap yang mengandung air Woodstain Clear, karena keterbatasan. Adonannya yaitu Woodstain + air, lalu diaduk hingga merata. Perbandingannya yaitu 1:2.

AIR

Gb. Pembuatan bahan pengkilapFoto: dok. pribadi, 2015

Gb. Adonan pengkilapFoto: dok. Pribadi, 2015

B. Hasil Akhir

Gb. Tampak depanFoto: dok. Pribadi, 2015

Gb. Tampak samping 1Foto: dok. Pribadi, 2015

Gb. Tampak samping 2Foto: dok. Pribadi, 2015

DAFTAR PUSTAKA

Enget, dkk. 2008. Kriya Kayu untuk SMK Jilid 2. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.Parta, I Wayan Seriyoga dan I Wayan Sudana. 2009. Proses Kerja Kriya Kayu. Artikel. Diakses dari http://yogaparta.wordpress.com/2009/06/14/proses-kerja-kriya-kayu/ pada 3 Desember 2014.18