hersy ayu qadrya program studi sistem informasi...

188
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PENERAPAN SISTEM SINGLE SIGN-ON DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Disusun oleh: HERSY AYU QADRYA 1113093000004 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017/1439 H

Upload: dinhkhue

Post on 23-Aug-2019

278 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PENERAPAN SISTEM

SINGLE SIGN-ON DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun oleh:

HERSY AYU QADRYA

1113093000004

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017/1439 H

Page 2: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PENERAPAN SISTEM

SINGLE SIGN-ON DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Disusun oleh:

HERSY AYU QADRYA

1113093000004

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017/1439 H

Page 3: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 4: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

HERSY AYU QADRYA

1113093000004

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017 M / 1439 H

Page 5: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 6: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN PENERAPAN

SISTEM SINGLE SIGN-ON (SSO) DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Oleh:

HERSY AYU QADRYA 1113093000004

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis A’ang Subiyakto, M.Kom NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19760219 200710 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Nia Kumaladewi, MMSI NIP. 19750412 200710 2 002

Page 7: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

iii

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan

Sistem Single Sign-On (SSO) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang ditulis oleh

Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji dan dinyatakan lulus dalam siding

Munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta pada hari Senin, 27 November 2017. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Satu (S1) Program Studi Sistem

Informasi

Menyetujui,

Penguji I Penguji II

M. Qomarul Huda, Ph.D Aries Susanto, MMSI., Ph.D Nip. 19670412 200312 1 001 Nip. 19740322 200710 1 002

Pembimbing I Pembimbing I

Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis A’ang Subiyakto, M.Kom

NIP. 19680117 200112 1 001 NIP. 19760219 200710 1 002

Mengetahui,

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Ketua Prodi Sistem Informasi

Dr. Agus Salim, S.Ag, M.Si Nia Kumaladewi, MMSI

Nip. 19720816 199903 1 003 NIP. 19750412 200710 2 002

Page 8: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

iii

Page 9: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

iv

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-BENAR

HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI

SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN TINGGI ATAU

LEMBAGA MANAPUN

Jakarta, 2 November 2017

HERSY AYU QADRYA

1113093000004

Page 10: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

iv

Page 11: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

v

ABSTRAK

Hersy Ayu Qadrya - 1113093000004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan

Penerapan Sistem Single Sign-On di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dibawah

bimbingan Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis., A’ang Subiyakto, M.Kom

Kesiapan pengguna merupakan faktor penting yang mempengaruhi kesuksesan

terhadap penerapan sistem baru pada sebuah institusi yang melibatkan TIK. Pada

institusi pendidikan seperti UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedang dilakukannya

proses pengembangan dan persiapan penerapan sistem Single Sign-On (SSO). Sistem

ini nantinya dapat digunakan dilingkup kampus seperti bidang akademik dimana para

pengguna sistem yaitu mahasiswa, dosen, dan pegawai dapat mengaksesnya dengan

membutuhkan satu identitas dan satu kata kunci saja. Hal ini dapat menghindari adanya

penumpukan identitas dengan orang yang sama dan celah keamanan pada jaringan dari

sisi pengguna. Karena penerapan sistem baru membutuhkan usaha dan persiapan yang

lebih besar terutama sumber daya materil dan manusianya, untuk itu perlu diketahuinya

kesiapan para calon pengguna agar nantinya resiko yang muncul dapat diminimalisir.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan serta faktor yang mempengaruhi

kesiapan calon pengguna. Model yang digunakan merupakan hasil dari proses adopsi,

kombinasi, dan adaptasi dari model TRI 2.0 dan faktor organisasi yang ada didalam

model keberhasilan Proyek Sistem Informasi dengan metode kuantitatif penyebaran

survei dan analisis data menggunakan PLS-SEM. Hasilnya, tingkat kesiapan penerapan

SSO berdasarkan persepsi calon pengguna berada pada tingkat cukup siap. Secara

inferensial, 6 dari 19 hipotesis yang diuji diantaranya ditolak. Sehingga faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkat kesiapan adalah aksi dan karakteristik individu, konten

sistem, dan konteks organisasi secara menyeluruh. Hasil dari penelitian ini diharapkan

dapat membantu pengambilan keputusan bagi tingkat manajerial tertinggi dalam

penerapan SSO di lingkup UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar mempersiapkan segala

keperluannya lebih matang dengan dapat melihat hubungan antar kesiapan individu

yang ada didalam suatu institusi atau organisasi beserta faktor yang mempengaruhinya.

Serta pengembangan penelitian sejenis terhadap pengukuran kesiapan individu yang

ada disuatu organisasi.

Kata kunci : Tingkat Kesiapan, Single Sign On, TRI 2.0, Model Keberhasilan

Proyek Sistem Informasi

Page 12: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

v

Page 13: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas seluruh rahmat yang melimpah, hidayah,

dan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Penerapan Sistem Single Sign-On

(SSO) di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” dengan baik. Shalawat serta salam

senantiasa dicurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

serta seluru pengikutnya hingga akhir zaman.

Penulis menyadari bahwa dapat diselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankanlah penulis untuk dapat

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI selaku Ketua Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Sains dan Teknologi dan Ibu Meinarini Catur Utami, MT selaku

Sekretaris Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi.

3. Bapak Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan arahan, bimbingan, dan dukungan baik secara moral maupun

teknis selama melakukan penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih atas waktu yang diberikan selama masa bimbingan pengerjaan

skripsi ini.

4. Bapak A’ang Subiyakto, M.Kom Ph.D sebagai Dosen Pembimbing II yang

selalu dan tidak lelah untuk membimbing, memotivasi, dan mengingatkan

Page 14: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

vii

penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan banyak

terima kasih kembali untuk waktu, tenaga, dukungan, arahan, saran, dan kritikan

yang membangun agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

5. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah memberikan ilmu

kepada penulis selama perkuliahan.

6. Seluruh karyawan Fakultas Sains dan Teknologi yang telah banyak membantu

penulis dalam perkuliahan, terutama dalam menyelesaikan administrasi yang

berkaitan dengan skripsi.

7. Staff karyawan bagian Akademik Pusat, Kepegawaian Pusat, dan

PUSTIPANDA yang telah membantu penulis dalam memperoleh data-data

terkait dala penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tuaku tercinta, mama dan papa yang selalu berjuang sekuat tenaga

memberikan contoh dan hal terbaik bagi penulis serta menjadi motivasi terkuat

penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi. Terima kasih banyak penulis

ucapkan atas segala doa, semangat, nasihat, motivasi, dan waktu yang sangat

berarti yang telah diberikan dan dipanjatkan, berharap agar penulis dapat

menjadi pribadi yang terus memperbaiki diri sesuai dengan ajaran dan tuntunan

agama. Terima kasih telah menyayangiku dalam berbagai tahap kehidupan.

Kalian tiada duanya untukku.

9. Adikku tercinta yang selalu menjadi motivasiku untuk dapat terus lebih baik

lagi agar dapat menjadi contoh nyatanya dalam kehidupan. Terima kasih telah

mendukung, membantu dan menyayangiku dengan versinya sendiri,

Page 15: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

viii

10. Teman-teman seperjuanganku sejak awal perkuliahan, Prima dan Bella yang

selalu ada mendukung seluruh langkah yang penulis ambil. Terima kasih telah

selalu ada di segala waktu, tempat, dan kondisi selama ini. Terima kasih juga

untuk Ridwan, Kamal, alm Aditya, Putra, dan Fauzan yang selalu memiliki

waktu dan bersedia menjadi teman diskusi yang menyenangkan bagi penulis.

Semangat selalu untuk kita menggapai segala mimpi yang telah kita buat. Aku

menyayangi kalian!

11. Seluruh teman-teman seperjuangan bimbingan skripsi dalam ISDM Research

group dibawah naungan bapak A’ang Subiyakto M.Kom, Ph.D. Kak Nana,

Luqman, Faizal, Ryo, Tris, dan lainnya. Yang selama ini membantu dan

memotivasi penulis selama proses skripsi berlangsung.

12. Seluruh teman-teman seperjuangan Sistem Informasi 2013, terima kasih untuk

segala bentuk kebersamannya selama ini. Terima kasih sudah mendukung,

membantu, dan memotivasi penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

13. Seluruh teman-teman, adik, dan kakak satu jurusan maupun lintas jurusan yang

telah membantu menyebar, mengisi kuesioner penelitian, dan memberikan

saran. Terima kasih penulis ucapkan.

Penulis memohon kepada Allah SWT agar seluruh dukungan, bantuan, dan

bimbingan dari seluruh pihak dapat dibalas pahala yang berlipat-lipat. Selain itu,

penulis menyadari bahwa penyusunan dan penulisan skripsi ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kata sempurna sehingga saran dan kritik dapat disampaikan

melalui [email protected] . Akhir kata, semoga penelitian ini dapat

Page 16: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

ix

memberikan manfaat dan sekaligus menambah ilmu bagi kita semua. Aamiin yaa

Rabbal Alamin.

Jakarta, 2 November 2017

HERSY AYU QADRYA

1113093000004

Page 17: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

ix

Page 18: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN .......................................................................... iv

ABSTRAK ..................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

BAB I: PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2. Perumusan Masalah....................................................................... 6

1.3. Tujuan dan Sasaran Penelitian ...................................................... 7

1.3.1 Tujuan Penelitian.................................................................. 7

1.3.2 Sasaran Penelitian ................................................................ 7

1.4. Manfaat Penelitian......................................................................... 8

1.5. Ruang Lingkup dan Sasaraan ........................................................ 8

1.6. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 10

1.7. Model Penelitian ........................................................................... 11

1.8. Sistematika Penulisan.................................................................... 12

Page 19: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xi

1.9. Ringkasan ...................................................................................... 14

BAB II: LANDASAN DAN KERANGKA TEORI

2.1. Konsep Dasar Pengukuran ............................................................ 15

2.2. Konsep Dasar Kesiapan ................................................................ 16

2.3.1 Faktor-faktor Kesiapan......................................................... 16

2.3.2 Macam-Macam Bentuk Kesiapan ........................................ 17

2.3. Konsep Dasar Kesiapan Teknologi ............................................... 18

2.4. Pengertian Kesiapan Pengguna Teknnologi.................................. 21

2.5. Konsep Dasar Sistem Informasi .................................................... 22

2.6. Sistem Single Sign-On (SSO)........................................................ 23

2.6.1 Persyaratan Sistem SSO ....................................................... 30

2.6.2 Turunan Produk SSO ........................................................... 32

2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan SSO .......................................... 33

2.7. Model Technology Readiness Index (TRI).................................... 34

2.8. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 37

2.8.1 Pengelompokkan Data ......................................................... 38

2.9. Skala Likert ................................................................................... 39

2.10. Populasi dan Teknik Sampling ...................................................... 40

2.11. Partial Least Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM) 43

2.12. Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian ........................... 47

2.13. Model yang diadopsi ..... .............................................................. 52

2.13.1 Model IPO Logic................................................................ 52

2.13.2 Technology Readiness Index .............................................. 53

Page 20: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xii

2.13.3 Model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi................... 55

2.13.4 Teori Lingkungan Proyek Sistem....................................... 58

2.13.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian .................................. 60

2.14. Penelitian Sejenis........................................................................... 71

2.15 Ringkasan ....................................................................................... 73

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Strategi Penelitian ............................................... 74

3.2. Prosedur Penelitian........................................................................ 75

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 77

3.4. Instrumen Penelitian...................................................................... 79

3.5. Pemrosesan dan Pengumpulan Data ............................................. 83

3.6. Analisa dan Interpretasi Hasil ....................................................... 84

3.7. Ringkasan ...................................................................................... 85

BAB IV: HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1. Hasil Analisis ................................................................................ 86

4.2.1 Hasil Analisis Demografi ..................................................... 86

4.2.2 Hasil Analisis Pengukuran Model (Measurement Model) ... 92

4.2.3 Hasil Analisis Struktur Model (Struktural Model)............... 100

4.2. Interpretasi dan Diskusi Hasil ....................................................... 107

4.3.1 Interpretasi dan Disuksi Hasil Analisis Data Demografis.... 107

4.3.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran 111

4.3.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktural Model.... 112

4.3. Ringkasan ...................................................................................... 125

Page 21: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xiii

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................... 127

5.2. Saran.............................................................................................. 130

5.3. Ringkasan ...................................................................................... 132

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 133

Page 22: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ..................................................................................................... 24

Gambar 2.2 ..................................................................................................... 25

Gambar 2.3 ..................................................................................................... 26

Gambar 2.4 ..................................................................................................... 27

Gambar 2.5 ..................................................................................................... 34

Gambar 2.6 ..................................................................................................... 51

Gambar 2.7 ..................................................................................................... 53

Gambar 2.8 ..................................................................................................... 54

Gambar 2.9 ..................................................................................................... 56

Gambar 2.10 ................................................................................................... 57

Gambar 2.11 ................................................................................................... 66

Gambar 2.12 ................................................................................................... 70

Gambar 3.1 ..................................................................................................... 77

Gambar 4.1 .................................................................................................... 87

Gambar 4.2 ..................................................................................................... 88

Gambar 4.3 ..................................................................................................... 89

Gambar 4.4 ..................................................................................................... 90

Gambar 4.5 ..................................................................................................... 91

Gambar 4.6 ..................................................................................................... 92

Gambar 4.7 ..................................................................................................... 98

Gambar 4.8 ..................................................................................................... 104

Gambar 4.9 ..................................................................................................... 108

Page 23: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 .......................................................................................................... 27

Tabel 2.2 .......................................................................................................... 61

Tabel 2.3 .......................................................................................................... 62

Tabel 2.4 .......................................................................................................... 64

Tabel 2.5 .......................................................................................................... 65

Tabel 2.6 .......................................................................................................... 66

Tabel 2.7 .......................................................................................................... 67

Tabel 2.8 ......................................................................................................... 71

Tabel 3.1 .......................................................................................................... 76

Tabel 3.2 .......................................................................................................... 81

Tabel 3.3 .......................................................................................................... 83

Tabel 4.1 .......................................................................................................... 96

Tabel 4.2 .......................................................................................................... 99

Tabel 4.3 .......................................................................................................... 103

Tabel 4.4 .......................................................................................................... 106

Tabel 4.5 .......................................................................................................... 110

Page 24: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Kuesioner....................................................................... xv

Lampiran 2 Surat SK Dosen Pembimbing .................................................. xx

Lampiran 3 Surat-Surat Pendukung Penelitian ......................................... xxi

Lampiran 4 Data Hasil Pengujian Statistik ................................................ xxi

Page 25: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

xvi

Page 26: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Saat ini dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat

kita rasakan manfaatnya yang dapat membantu dalam penanganan pekerjaan sehari-

hari. Berbagai sektor yang saat ini menggunakan TIK seperti sektor bisnis, pendidikan,

kesehatan dan pemerintahan. Penggunaan teknologi dirasa dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam bekerja sehingga membuat manusia saat ini sangat

bergantung kepada penggunaanya. Perkembangan dari fungsi TIK yang selalu

berkembang untuk dapat menyelesaikan berbagai masalah yang ada dikehidupan

sehari-hari mendorong dilakukannya inovasi secara berkelanjutan (Yunita, 2017).

Peranan TIK dapat berkontribusi pada perubahan cara manusia dalam bekerja dan

berinteraksi di bidangnya [Patel, Gali, Patel & Parmar (2011) dalam Putra et al.

(2015)].

TIK dirasa sudah menjadi kebutuhan bagi berbagai institusi untuk mewujudkan tujuan

dan harapan yang mereka buat. Hal ini yang menyebabkan berbagai institusi dari

berbagai bidang memanfaatkan keberadaan teknologi untuk dapat dimanfaatkan

kedalam proses bisnis yang mereka terapkan dengan mengharapkan hasil yang lebih

efektif dan lebih efisien. Termasuk pemanfaatannya pada institusi pendidikan.

Berbagai tingkatan organisasi pendidikan mulai dari taman kanak-kanak, sekolah

dasar hingga jenjang lebih tinggi, baik institusi pendidikan yang dimiliki negeri atau

Page 27: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

2

pihak swasta, seluruhnya telah melibatkan peran TIK kedalam berbagai siklus agar

terintegrasinya berbagai sub bidang di dalam institusi tersebut. Peran TIK pada institusi

pendidikan tinggi berupa tersedianya afordibilitas, aksesibilitas, serta kualitas dari

pendidikan itu sendiri, terutama peran TIK dapat menjamin kinerja manajemen dan

fungsi akademik [Hong & Songan (2011) dalam Subiyakto et al. (2015)].

Dengan diterapkannya TIK di suatu institusi tidak menutup kemungkinan bahwa

munculnya resiko yang mengancam. Berbagai perubahan yang ada pada suatu institusi

seperti, bertambahnya biaya yang dibutuhkan untuk operasional teknologi, contohnya

kebutuhan saat proses pembangunan dan persediaan TIK diawal. Terlebih bila institusi

telah mentransformasikan seluruh prosesnya dari hulu ke hilir menggunakaan

pemanfaatan TIK. Resiko lainnya yang muncul dapat berupa tidak diterimanya sistem

oleh seluruh pengguna, faktor dari resiko ini dapat berupa ketidaksiapan dari pengguna

teknologi (Walchzuch et al., 2007).

Resiko penyalahgunaan TIK yang paling sering muncul berada pada masalah

keamanannya. Pengguna sistem nyatanya memiliki lebih dari satu identitas dan kata

kunci untuk dapat mengakses sistem yang ada bahkan di satu institusi sekalipun.

Kemungkinan banyaknya identitas dan kata kunci yang dimiliki akan membuat

pengguna lupa sehingga nantinya akun identitas dan kata kunci yang tidak terpakai

dapat dimanfaatkan sebagai celah bagi orang yang tidak bertanggung jawab untuk bisa

masuk kedalam sistem menggunakan identitas dan kata kunci yang terlupakan tersebut.

[Flavia´n & Guinalı´u (2006) dalam Casalo et al. (2007)] menyebutkan bahwa

keamanan dan privasi adalah hal yang berhubungan erat. Oleh karena itu, setiap

individu harus memiliki etika dalam menjaga keamanan informasi baik itu informasi

Page 28: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

3

pribadi, informasi institusi atau perusahaan dengan berbagai fasilitas yang telah

tersedia seperi penyaringan konten, firewall, enkripsi, dan lainnya (Karsen, 2016).

Pihak institusi juga harus memikirkan celah keamanan ini untuk dapat

meminimalisir resiko celah akan jaringan dari segi para pengguna sistemnya. Untuk itu

harus adanya pemberesan identitas-identitas dan kata kunci yang sama menjadi satu

kesatuan untuk satu pengguna. Bila pengguna sistem hanya menggunakan satu identitas

dan kata kunci maka secara langsung pengguna akan menjaga identitas dan kata kunci

tersebut. Salah satu solusi adalah penggunaan sistem Single Sign-On (SSO) yang dapat

diterapkan karena menjadi salah satu cara dalam pengontrolan akses dan identity

management pada jaringan (Fauziah, 2014). Sistem ini dapat didefinisikan sebagai

pengalaman pengguna dalam melakukan login hanya sekali dan mampu menavigasi ke

banyak aplikasi tanpa perlu memasukkan identitas dan kata kunci untuk masuk kesetiap

aplikasi (Ponnapalli, 2004). Dengan di integrasikan seluruh sistem diatas dengan

menggunakan identity management yang lebih baik lagi dapat lebih memudahkan

dalam perekaman jejak, pemusatan keamanan serta proses bisnis yang ada di

lingkungan organisasi karena tidak perlu memiliki hak akses yang berbeda. Sistem SSO

memberikan efisiensi dan keamanan bagi pengguna dalam mengelola serta mengakses

berbagai layanan aplikasi (Ramadhan, 2012).

Pada nyatanya saat ini institusi pendidikan seperti UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta masih memiliki sistem yang belum terintegrasi padahal tujuan dibangunnya

sistem-sistem tersebut tidak dapat terlepas satu dengan lainnya. Contoh sistem-sistem

tersebut adalah academic information system (AIS), sistem perpustakaan, sistem

repositori, sistem laporan kinerja pegawai (LKP), sistem service desk, sistem absensi,

Page 29: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

4

sistem parkir, dan lain sebagainya. Belum lagi bila mahasiswa dan dosen melakukan

kelas online dengan bantuan googleclassroom didalam kegiatan perkuliahan. Hal ini

mengakibatkan para pengguna sistem harus memiliki lebih dari satu akun identitas.

Resiko yang sering muncul dari hal ini berupa password yang dimiliki seringkali dapat

dicuri, tidak sengaja diungkapkan dan dilupakan (Arfan, 2014)

Untuk itu tepat rasanya bila penerapan sistem SSO menjadi salah satu solusi

untuk dapat meminimalisir resiko keamanan dari segi para penggunanya. Pada

kenyataannya saat ini pusat teknologi informasi dan pangkalan data (PUSTIPANDA)

sebagai pihak yang bertanggung jawab pada seluruh sistem yang ada di UIN Syarif

Hidyatullah Jakarta sedang menyiapkan dan mengembangkan penerapan sistem SSO

tersebut dimasa mendatang. Karena salah satu kunci kesuksesan suaru organisasi adalah

adanya inovasi implementasi (Huda & Hussin, 2013). Namun untuk dapat menerapkan

teknologi informasi baru dalam suatu organisasi, diperlukan persiapan yang sangat

matang, agar penerapan sistem baru tersebut dapat berjalan sesuai dengan harapan

sesuai berjalan dengan efektif dan efisien. Untuk itu didalam dunia teknologi terdapat

pengukuran dalam kesiapan terhadap suatu penerapan teknologi. Pengukuran kesiapan

di nilai penting karena kesuksesan pengimplementasian teknologi baru di dalam sebuah

organisasi sangat ditentukan oleh faktor kesiapan brainware atau penggunanya (Sheu

& Kim, 2008) Ketidaksiapan dapat menimbulkan dampak kegagalan dalam penerapan

teknologi informasi itu sendiri (Florestiyanto, 2012; Subiyakto, 2017).

Dengan adanya suatu pengukuran dan penilaian dalam tingkat kesiapan dan

kemampuan pengguna suatu teknologi maka akan meminimalisir tingkat kesalahan,

Page 30: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

5

kesulitan dan resiko yang ada [Jogiyanto (2007) dalam Pambudi (2015)]. Kesiapan

dalam aspek teknologi atau Technology Readiness adalah bagaimana seorang individu

atau organisasi dapat dengan siap beradaptasi, menggunakan dan memanfaatkan

teknologi dalam kegiatan mereka sehari-hari (Lazuardi, 2013). Adanya

pengidentifikasian akan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan pengguna dalam

pengadopsian teknologi penting agar tujuan dari adopsi teknologi dapat tercapai dan

lebih bermanfaat (Noprianto et al. 2017). Melihat alasan lainnya bahwa kegagalan

penerapan sistem yang dapat dilihat menjadi suatu proyek, dapat menimbulkan efek

kerugian finansial di masa depan bahkan dapat mempengaruhi keberlanjutan

operasional bisnis pengembangnya dimasa depan [Xu, Zhang, & Barkhi (2010) dalam

Subiyakto et al. 2015].

Namun, kebanyakan penelitian akan pengukuran tingkat kesiapan hanya dilihat

dari aspek individunya atau dari aspek organisasinya saja (Lazuardi, 2013). Suatu

model yang baik adalah model yang lengkap tetapi sederhana [Jogiyanto (2007) dalam

Yuliana (2016)]. Sejauh ini masih jarang penelitian dimana aspek individu dan institusi

atau organisasi dilihat menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan satu dengan

lainnya. Terlebih apabila satu individu tersebut berada dilingkungan suatu institusi. Hal

ini tentu akan berbeda pada hasil pengukurannya karena adanya pengaruh dari

lingkungan makro dari sistem bisnis disekitarnya termasuk lingkup organisasi (Lim &

Mohamed, 1999; Howsawi et al., 2011; Subiyakto et al., 2015), lalu individu yang ada

didalam institusi akan berpengaruh terhadap lingkungan budaya, kebiasaan serta

peraturan yang ada (Napitupulu, 2016). Ptak dan Schragenheim (2004) mengatakan

bahwa salah satu dari alasan kegagalan implementasi suatu sistem adalah kurangnya

Page 31: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

6

kesiapan organisasi dalam hal kedewasaan proses bisnis, aspek budaya, teknologi dan

organisasi.

Celah ini dapat dimanfaatkan untuk dilakukan penelitian dengan mengukur

tingkat kesiapan penerapan individu yang dipengaruhi oleh lingkungannya.

Oleh sebab adanya rencana serta pengembangan saat ini oleh institusi pendidikan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk dapat menerapkan SSO dikemudian hari. Serta

menariknya untuk dilakukan pengembangan penelitian akan tingkat kesiapan yang

melibatkan individu dan organisasi tempatnya berada. Maka untuk itu peneliti dalam

penelitian ini mengusung judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan

Penerapan Sistem Single Sign-On di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”

1.2. Perumusan Masalah

PUSTIPANDA sebagai pihak yang bertanggung jawab pada seluruh sistem yang ada

di UIN Syarif Hidyatullah Jakarta sedang menyiapkan dan mengembangkan penerapan

SSO. Namun sebelum diterapkannya, pengukuran kesiapan penting dilakukan karena

salah satu tantangan terberat dalam penerapan sistem maupun teknologi informasi baru

adalah kesiapan dari penggunanya (Jogiyanto, 2007; Pambudi, 2015). Ketidaksiapan

dapat menimbulkan dampak kegagalan dalam penerapan teknologi informasi itu sendiri

(Florestiyanto, 2012; Subiyakto, 2017). Sheu dan Kim (2008) mengatakan bahwa faktor

kesiapan pengguna lebih kuat pengaruhnya terhadap keberhasilan proyek SI

dibandingkan dengan keterlibatan pengguna dalam proyek SI, hal ini dapat menjadi

aspek dominan terhadap keberhasilan implementasi SI. Terlebih belum banyaknya

penelitian yang mengukur tingkat kesiapan penerapan teknologi dengan melihat sudut

Page 32: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

7

pandang individu dengan mempertimbangkan faktor organisasi tempatnya berada. Hal

ini menarik untuk dapat dilakukan penelitian. Harapan dari penelitian ini adalah dapat

menjadi bahan pertimbangan bagi manajemen strategis untuk mempertimbangkan

penerapan SSO dengan melihat faktor apa saja yang mempengaruhi kesiapannya. Serta

dapat menjadi kelanjutan dari penelitian mengenai pengukuran kesiapan individu yang

berada disuatu institusi.

1.3. Tujuan dan Sasaran penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan dalam sub bab latar belakang dan perumusan

masalah sebelumnya, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk:

a. Mengetahui tingkat kesiapan pengguna terhadap penerapan sistem SSO di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesiapan pengguna

terhadap sistem SSO di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.3.2 Sasaran Penelitian

Mengacu pada tujuan penelitian diatas, sasaran dalam penelitian ini adalah:

a. Mengetahui tingkat kesiapan penerapan sistem SSO di lingkungan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan pada persepsi mahasiswa, dosen,

dan pegawai.

b. Mengetahui faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan sistem SSO berdasarkan model penelitian yang digunakan.

Page 33: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

8

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk dapat memberikan manfaat yang signifikan sebagai

berikut.

a. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan untuk tingkat manajerial tertinggi atau pemangku kebijakan

akan penerapan sistem SSO di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

b. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan model

alternatif dalam melihat kesiapan dengan melakukan pengadopsian,

pengkombinasian dan pengadaptasian aspek individu dan aspek eksternal

dilingkungan individu seperti budaya organisasi, isi konten suatu sistem

serta perilaku dan aksi organisasi tempat individu itu berada.

c. Secara metodologi, penelitian ini dapat diharapkan menjadi pendorong

pemanfaatan metode kuantitatif dalam hal pembuatan skripsi khususnya di

Program Studi Sistem Informasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.5. Ruang Lingkup dan Batasan

Adapun ruang lingkup dan batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapan terhadap

penerapan sistem SSO di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada

tahun 2017 khususnya pada bagian PUSTIPANDA.

b. Secara teori, penelitian ini mengadopsi, mengkombinasi dan mengadaptasi

faktor kesiapan dengan aspek individu dan aspek eksternal lingkungan

Page 34: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

9

individu seperti budaya organisasi, isi konten suatu sistem serta perilaku

dan aksi organisasi tempat individu itu berada. Model yang digunakan

adalah TRI 2.0 (Parasuraman & Colby, 2015) mengenai readiness dan

faktor organisasi yang berada pada teori keberhasilan proyek milik McLeod

dan MacDonell (2011) yang dikembangkan oleh (Subiyakto & Ahlan,

2014; Subiyakto et al., 2015) berupa model Keberhasilan Proyek Sistem

Informasi. Teori pendukung yaitu, input-proses-output (Davis,

1998; Kellog, 2004), A Tripod Readiness Model (Yang et al., 2014), model

hubungan antara technology readiness dengan continuance intention (Chen

et al., 2014).

c. Secara metodologi, penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

(Creswell, 2013) dengan teknik pengumpulan data survei yang disebarkan

kepada mahasiswa/i aktif, dosen, dan pegawai UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dengan populasi sejumlah 25.776 orang, peneliti mengambil sampel

sejumlah 250 responden. Teknik yang digunakan untuk pengambilan

sampel adalah teknik purposive sampling (Guritno et al.

2011) untuk tahap pertama, dan accidental sampling untuk tahap kedua

(Sugiyono, 2001; Hadi, 2016; Rosalina, 2017). Selanjutnya peneliti

melakukan teknik analisis data menggunakan PLS-SEM dan tools

SmartPLS 3.0 (Yamin & Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan,

2013; Wong, 2013; Ringle, 2015)

Page 35: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

10

1.6. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan tujuan dan sasaran pada penelitian ini, maka pertanyaan penelitian dalam

hal ini:

1. Apa status kesiapan pengguna sistem akan penerapan sistem SSO di

lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kesiapan pengguna sistem akan

penerapan sistem SSO di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta?

Melihat dari berbagai faktor yang dapat mempengaruhi, maka dalam

penelti membuat 19 faktor yang diasumsikan dapat saling mempengaruhi,

diantaranya:

Q2.1. Apakah konteks PA berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Q2.2. Apakah konteks PA berpengaruh secara signifikan terhadap IV?

Q2.3. Apakah konteks PA berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Q2.4. Apakah konteks PA berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Q2.5. Apakah konteks CS berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Q2.6. Apakah konteks CSberpengaruh secara signifikan terhadap IV?

Q2.7. Apakah konteks CS berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Q2.8. Apakah konteks CS berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Q2.9. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Q2.10. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap IV?

Q2.11. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Q2.12. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Q2.13. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap CS?

Page 36: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

11

Q2.14. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap PA?

Q2.15. Apakah konteks CO berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Q2.16. Apakah konteks OP berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Q2.17. Apakah konteks IV berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Q2.18. Apakah konteks DS berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Q2.19. Apakah konteks IS berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

1.7. Model Penelitian

Model yang digunakan untuk mengetahui kesiapan dalam penelitian ini berupa model

TRI 2.0 (Parasuraman & Colby, 2015) yang fokus kepada pengukuran individu.

Sedangkan, suatu keberhasilan dari penerapan suatu sistem bergantung pada perubahan

lingkungan disekitarnya (McLeod & MacDonell, 2011; Nasir & Sahibuddin, 2011;

Amiri Sarfi, Kahreh & Maleki, 2011; Sudhakar, 2012; Subiyakto et al., 2015).oleh

sebab itu, penelit imengadopsi, mengkombinasi dan mengadaptasi aspek individu dan

aspek eksternal dilingkungan individu seperti budaya organisasi, isi konten suatu sistem

serta perilaku dan aksi organisasi tempat individu yang berada dalam teori keberhasilan

proyek milik McLeod dan MacDonell (2011) yang dikembangkan oleh (Subiyakto &

Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) berupa model Keberhasilan Proyek Sistem

Informasi. Kuesioner dibuat dengan memadukan variabel dan indikator dari kedua

model tersebut.

Model penelitian ini terdiri dari 7 variabel yaitu Person and Actions (PO), Content

System (CS), Context Organization (CO), Discomfort (DS), Insecurity (IS),

Innovativeness (IV), Optimism (OP). Sedangkan variabel yang akan diadopsi dari teori

Page 37: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

12

keberhasilan proyek milik McLeod dan MacDonell (2011) yang dikembangkan oleh

(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) berupa model Keberhasilan Proyek

Sistem Informasi adalah variabel People & Actions, Project Content, dan Institutional

Context.Untuk responden penelitian adalah para calon pengguna sistem SSO yaitu

mahasiswa/i, dosen, dan pegawai di lingkungan perguruan tinggi negeri UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. Sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling

(Guritno et al. 2011) dan accidental sampling (Sugiyono, 2001; Hadi, 2016; Rosalina,

2017). Selanjutnya kuesioner disebarkan secara langsung dan tidak langsung.

Penyebaran secara langsung dilakukan oleh penelitian bertujuan agar mendapatkan

responden yang tepat melalui interaksi secara langsung. Sedangkan penyebaran

kuesioner tidak langsung dilakukan peneliti menggunakan media social yang

berkembang di masyarakat (email, whatsapp, dan line) dengan menggunakan bantuan

fitur google forms untuk pengisiannya.

1.8. Sistematika Penulisan

Penulisan laporan penelitian ini terbagi menjadi kedalam 5 bab, terdiri dari

pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil analisis dan interpretasi, dan

penutup. Berikut adalah penjelasan singkat 5 bab tersebut.

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, identifikasi masalah, perumusan masalah,

tujuan dan sasaran, pertanyaan penelitian, model penelitian, ruang lingkup dan batasan,

metologi, manfaat penelitian, dan sistematika penelitian.

Page 38: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

13

Bab 2 Kajian Pustaka

Bab ini menjelaskan teori-teori terkait landasan pelaksanaan penelitian, meliputi teori

pengukuran kesiapan, Sistem SSO, Sistem Akademik, SEM-PLS, metode

pengumpulan data, populasi dan teknik sampling, Model TRI 2.0, Model Keberhasilan

Proyek Sistem Informasi yang akan diadopsi, pengembangan model penelitian dan

hipotesisnya.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab ini memaparkan secara metode proses pelaksanaan penelitian, mencakup

penjelasan-penjelasan tentang pendekatan, prosedur, populasi dan sampel, instrumen,

pengumpulan dan pemrosesan data, serta analisis data.

Bab 4 Hasil Analisis dan Interpretasi

Bab ini memaparkan analisis data dan hasilnya, interpretasi, dan diskusi hasil

penelitian. Analisis data utamanya dilakukan menggunakan pendekatan metode PLS-

SEM dengan perangkar lunak SmartPLS 3.0.

Bab 5 Penutup

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran atas hasil pelaksanaan penelitian

terutama terkait dengan aspek penggunaan dan kelanjutaan bagi kajian-kajian

selanjutnya.

Page 39: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

14

1.10 Ringkasan

Penerapan sistem SSO di UIN Syarif Hidayatullah telah menjadi pertimbangan terlebih

dari sudut pandang PUSTIPANDA yang saat ini dalam tahap pengembangan

sistemnya. Agar penerapan sistem SSO itu sendiri berjalan secara maksimal sesuai

dengan tujuan dan harapan akan penerapannya, sehingga dapat meminimalisir resiko

yang nantinya akan muncul, butuh adanya suatu pengukuran akan tingkat kesiapan para

pengguna yang nantinya akan sangat membantu untuk dapat melihat nantinya akan

menjadi kategori pengguna terhadap penerapan sistem baru tersebut serta akan

diketahuinya faktor apa saja yang dapat mempengaruhi tingkat kesiapannya. Penelitian

ini menggunakan model yaitu model TRI 2.0 (Parasuraman & Colby, 2015) dan faktor

organisasi yang ada dalam model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi (Subiyakto &

Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang nantinya akan diadopsi, dikombinasi,dan

diadaptasi menjadi model alternatif baru dengan teori dan model pendukung seperti

input-proses-output (Davis, 1998; Kellogg, 2004), dengan menggunakan metode

kuantitatif terhadap kesiapan para calon pengguna sistem SSO (mahasiswa, dosen, dan

pegawai) di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 40: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

15

Page 41: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

15

BAB II

LANDASAN DAN KERANGKA TEORI

2.1. Konsep Dasar Pengukuran

Pengukuran atau measurement merupakan proses dari pengumpulan data melalui

pengamatan empiris untuk mengumpulkan informasi yang relevan dengan tujuan yang

telah ditentukan (Cangelosi, 1995). Pengukuran memiliki dua karakteristik utama

yaitu; penggunaan angka atau skala tertentu (1), menurut suatu aturan atau formula

tertentu (2). Pengukuran merupakan cara untuk dapat memantau dan menelusuri

kemajuan dari tujuan strategis. Selain itu suatu pengukuran harus mempertimbangkan

beberapa aspek seperti sasaran dari suatu penelitian, konteks organisasi yang

menggunakan, aspek dari sistem informasinya, dan variabel-variabel independen yang

digunakan untuk dapat melihat nilai kesuksesannya, metode risetnya, dan tingkat

analisisnya apakah pada tingkat individual, organisasi, atau masyarakat (Jogiyanto,

2007). Menurut Sridadi (2007), pengukuran sendiri merupakan suatu proses dimana

dilakukan secara sistematis untuk dapat memperoleh besaran kuantitatif dari suatu

objek tertentu dengan menggunakan alat ukur yang baku. Para peneliti berasumsi

dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suatu pengukuran dapat

menjadikannya awalan untuk dapat memahami gap yang ada (Subiyakto et al., 2016).

Dapat disimpulkan bahwa pengukuran sendiri adalah suatu kegiatan secara

Page 42: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

16

sistematis untuk memperoleh data dengan menggunakan skala tertentu dan

mempertimbangkan beberapa aspek untuk dapat menelusuri suatu tujuan strategis

tertentu.

2.2. Konsep Dasar kesiapan

Kesiapan adalah kondisi seseorang secara keseluruhan yang dapat membuatnya siap

untuk dapat memberikan respon atau jawaban dalam suatu cara tertentu terhadap suatu

situasi yang dihadapinya. Maka seseorang akan menyesuaikan kondisi tersebut dan

akan berpengaruh atau memiliki kecenderungan untuk memberi respon (Slameto,

2010). Kesiapan adalah sikap yang menunjukkan kesediaan untuk memberi respon atau

bereaksi (Slameto, 2010).

Kesiapan merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang baik fisik, mental dan

perlengkapan belajar. Kesiapan fisik yang meliputi tenaga yang cukup dan kesehatan

yang baik serta kesiapan mental yang meliputi minat dan motivasi yang cukup untuk

melakukan suatu kegiatan (Dalyono, 2005).

Ketidaksiapan dapat menimbulkan dampak kegagalan dalam penerapan

teknologi informasi itu sendiri (Florestiyanto, 2012).

2.2.1 Faktor- Faktor Kesiapan

Menurut Slameto (2010) kondisi kesiapan mencakup 3 aspek, yaitu:

a. Kondisi fisik, mental dan emosional.

b. Kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan.

c. Keterampilan, pengetahuan, dan pengertian yang lain yang telah dipelajari.

Page 43: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

17

Menurut Dalyono (2009) faktor kesiapan terbagi menjadi dua bagian yaitu:

a. Faktor internal yang meliputi kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan

motivasi.

b. Faktor eksterrnal yang meliputi keluarga, sekolah, masyarakat, dan

lingkungan sekitar.

2.2.2 Macam-Macam Bentuk Kesiapan

Menurut Kuswahyuni (2009) macam-macam bentuk kesiapan terbagi menjadi:

a. Kesiapan Mental

Kesiapan mental adalah kondisi kepribadian seseorang secara menyeluruh

tidak hanya kondisi kejiwaannya saja. Kondisi mental hasil dari tumbuh

kembang seseorang semasa hidupnya dan diperkuat dari pengalaman-

pengalaman yang dimilikinya dalam kehidupan sehari-hari.

b. Kesiapan Diri

Kesiapan diri adalah terbangunnya kekuatan yang dipadu dengan keberanian

fisik dari seseorang yang berakal sehat sehingga dapat menghadapi segala

sesuatu dengan gagah berani.

c. Kesiapan Kecerdasan

Kesiapan kecerdasan merupakan kesigapan bertindak dan kecakapan

seseorang dalam memahami. Ketajaman intelegensi, otak, dan pikiran dapat

membuat seseorang lebih aktif sehingga dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan sekitarnya.

Page 44: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

18

2.3. Konsep Dasar Kesiapan Teknologi

Terdapat berbagai macam pengertian dan sudut pandang dari kesiapan atau readiness

yang melibatkan peran teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Menurut

Parasuraman (2000) technology Readiness di definisikan sebagai kecenderungan untuk

merangkul dan menggunakan teknologi baru untuk menyelesaikan tujuan dari berbagai

pekerjaan baik di rumah maupun di tempat pekerjaan. Konsep technology readiness

dibangun untuk dapat menangkap keterbukaan pengguna kepada informasi teknologi

baru dan aspek kegunaan teknologi.

Setiap individu percaya bahwa kegiatan sehari-hari mereka akan lebih efisien,

dapat diatur pengaturan serta fleksibel dengan mengadopsi teknologi (Chen et al.

2014). Adanya pengidentifikasian akan faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan

pengguna dalam pengadopsian teknologi penting agar tujuan dari adopsi teknologi

dapat tercapai dan lebih bermanfaat (Noprianto et al. 2017).

Penelitian mengenai kesiapan teknologi dari produk TIK yang ada saat ini

diantaranya pengukuran knowledge management system readiness (KMS readiness).

Afifah, et al. (2011) dalam penelitianya menggunakan 3 variabel utama yaitu people,

process, dan technology untuk dapat mengukur kesiapan KMS sesuai dengan

keterkaitan ketiga variabel tersebut terhadap implementasi knowledge management

(Wickramasinghe (2001), Jerrel dan Landay (2000, dalam Erikson, 2006) faktor

people, process, dan technology diturunkan menjadi beberapa indikator seperti

organizational performance and change (Burke dan Litwin, 1992), yaitu budaya

organisasi, leadership, work unit climate, motivation dan task requirements individual

skill & ability yang masuk ke dalam faktor people. Faktor process terdiri dari visi, misi,

Page 45: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

19

dan strategi, management practices, sistem (policies dan procedure) dan struktur.

Sedangkan variabel membagi indikatornya menjadi dari faktor technology diambil dari

perspektif sosio-teknikal menurut Pan dan Scarborough 1998, dalam Hayati, 2010)

yaitu infrastructure online.

Sejalan dengan penelitian diatas mengenai KM readiness widiastuti dan budi

(2016) yang mengacu kepada pengukuran kesiapan implementasi KM readiness

dengan berfokus kepada isu manusia, proses dan teknologi. Pengembangan variabel

dalam penelitian ini menjadi empat yaitu, budaya organisasi, struktur organisasi,

penerimaan individu dan teknologi informasi. Chapnick (2000) mengusulkan model e-

learning kedalam delapan ketegori kesiapan diantaranya (1) psychological readiness,

(2) sociological readiness, (3) environmental readines, (4) human resource readiness,

(5) financial readiness, (6) technological skill (aptitude) readiness, (7) equipment

readiness, dan (8) content readiness.

Berbeda dengan penelitian mengenai pengukuran kesiapan yang melibatkan e-

learning readiness oleh Fariani (2013) yang mengatakan bahwa kesiapan e-learning

membutuhkan kesiapan infrastruktur dan kultur organisasi. Variabel yang ada dalam

penelitian ini adalah sumber daya manusia (SDM), organisasi, teknologi, materi e-

learning, keuangan, dan infrastruktur.

Setyawan (2016) dalam penelitiannya dalam kesiapan implementasi green ICT

yang dalam penggunaan TIK yang selalu mempertimbangkan dampaknya terhadap

lingkungan menggunakan lima variabel yaitu, attitude, policy, practice, technology,

dan governance. Penelitian lainnya terkait kesiapan menurut yang et al. (2015) dengan

menjadikan software-as-a-service (Saas) pada teknologi cloud computing,

Page 46: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

20

mengembangkan kesiapan atau readiness berdasarkan kepada pengaruh technology,

organization dan environtmental (TOE framework) yang dapat mempengaruhi manusia

dalam mempersiapkan pengadopsian suatu inovasi TIK.

Penelitian lainnya terkait readiness perusahaan yang akan menerapkan enterprise

resource planning (ERP) dilakukan oleh Shafeai & Dabiri (2003). Pengembangan

readiness dilakukan melalui hubungan antara ERP CSFs dengan kriteria yang dimiliki

European Foundation for Quality Management EFQM, sehingga pengembangan

penelitian ini memiliki enam vaariabel diantaranya (1) Leadership, (2) People, (3)

Policy and Strategy, (4) Partnerships and resources, (5) process dan (6) IT. Model

EFQM yang digunakan untuk fokus pada ERP CSFs yang dibangun bertujuan untuk

dapat menilai tingkat kesiapan perusahaan untuk mencapai keberhasilan implementasi

ERP sistem.

National aeronautics and space administration (NASA) pada tahun 2003

mengembangkan tingkat kesiapan teknologi (TKT) untuk pertama kalinya dengan

tujuan sebagai alat untuk dapat menyeleksi vendor teknoloogi untuk dapat memenuhi

kebutudandan dapat mengurangi adanya resiko yang ada. Metode ini digunakan juga

untuk melakukan pengukuran evaluasi tingkat kesiapan teknologi baru dan panduan

pengembangannya dimasa mendatang hingga siap secara operasional. TKT sendiri

dibagi kedalam Sembilan skala dimana satu dengan lainnya saling terkait, yaitu (1)

prinsip dasar dari teknologi telah diteliti dan tercatra, (2) formulasi konsep teknologi

dan aplikasinya, (3) pembuktian konsep fungsi atau karakteristik penting secara analitis

dan eksperimental, (4) validasi kode, komponen dan kumpulan komponen dalam

lingkungan laboratorium, (5) validasi kode, komponen dan kumpulan kompnen dalam

Page 47: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

21

lingkungan yang relevan, (6) demonstrasi model atau prototype sistem/subsistem

dalam lingkungan yang relevan. (7) demonstrasi prototype sistem dalam

lingkungan/apllikasi sebenarnya, (8) sistem telah lengkap dan memenuhi syarat

melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan/aplikasi sebenarnya, (9) sistem

benar benra teruji melalui keberhasilan pengoperasian.

2.4. Pengertian Kesiapan Pengguna Teknologi

Kesuksesan pengimplementasian teknologi baru di dalam sebuah organisasi sangat

ditentukan oleh faktor kesiapan brainware atau penggunanya (Sheu dan Kim, 2008

dalam Florestiyanto, 2012) baik secara lingkup internal maupun eksternal. Faktor

kesiapan dari pengguna dapat menjadi masalah yang sangat kompleks karena

pemikiran masing-masing orang berbeda dan bahkan dapat bertentangan.

Kompleksitas brainware sering kali menjadi salah satu penyebab gagalnya proyek

pengimplementasian TIK (Ethie dan Madsen dalam Amaranti, 2006). Suatu organisasi

yang enggan, menolak dan tidak mampu melakukan perubahan pada desain dan

struktur organisasi yang dimilikinya sesuai dengan tujuan penerapan teknologi yang

diadopsi maka tidak akan mendapatkan keuntungan dan manfaat dari teknologi

tersebut sehingga dapat dikatakan bahwa penerapannya menjadi sia-sia bahkan gagal.

Dari berbagai penelitian yang dilakukan brainware merupakan salah satu kunci sukses

dalam pengimplementasian TIK (Amaranti, 2006; Bhatti, 2005; Rotchanakitumnuai

dan Siriluck, 2010; Wijayanti, 2008 dalam Florestiyanto, 2012).

Kompetensi pengguna teknologi informasi menjadi faktor utama penentu

kesuksesan adopsi teknologi informasi. Kesuksesan implementasi maupun adopsi

Page 48: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

22

teknologi baru terutama (TIK) pada sebuah institusi sangat ditentukan oleh faktor

kesiapan dan kemampuan pengguna (Jogiyanto, 2007). Salah satu kegagalan dalam

suatu organisasi terhadap pengimplementasian SI adalah kurangnya kesiapan

organisasi tersebut dalam hal kedewasaan proses bisnis, aspek budaya, teknologi dan

organisasi sehingga menyebabkan proses implementasi SI membutuhkan waktu yang

lebih banyak dari apa yang direncanakannya dan dapat menyebabkan tim implementasi

SI kehilangan semangat (Ptak dan Schragenheim, 2004). Penelitian yang dilakukan

oleh Sheu dan Kim (2008) terhadap 50 organisasi sebagai objek penelitian yang

menyatakan bahwa tingkat kesiapan yang rendah menjadi penyebab kegagalan proyek

SI, khususnya kesiapan pengguna yang paling dominan berpengaruh terhadap

keberhasilan implementasi SI.

Dengan adanya suatu pengukuran dan penilaian dalam tingkat kesiapan dan

kemampuan pengguna suatu teknologi maka akan meminimalisir tingkat kesalahan,

kesulitan dan resiko yang ada (Jogiyanto, 2007; Pambudi, 2015).

2.5. Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi merupakan sebuah rangkaian prosedural yang berisi data yang

dikelompokkan lalu diproses hingga menjadi informasi dan didistribusikan kepada

pengguna informasi (Kadir, 2014). Pengertian lain dari sistem informasi merupakan

suatu sistem yang dibuat manusia secara umum terdiri atas sekumpulan komponen

berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk dapat menghimpun, menyimpan dan

mengelola seluruh data dan menyediakan output atau informasi keluaran kepada para

pengguna sistem (Mulyanto, 2009).

Page 49: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

23

Definisi lain menyebutkan bahwa suatu sistem yang ada pada suatu organisasi yang

dapat mempertemukan seluruh kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung

kegiatan operasional, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

tersebut. Hasilnya berupa laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak tertentu

(Hutahean, 2015).

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem informasi sendiri merupakan suatu sistem

yang dapat mengolah data menjadi suatu informasi dengan memanfaatkan berbagai

sumber daya yang ada yang dapat bermanfaat bagi para penggunanya.

2.6. Sistem Single Sign On (SSO)

Penggunaan sistem SSO di suatu organisasi merupakan salah satu solusi untuk identity

management dan access control yang ada di dalamnya. Sistem SSO sendiri merupakan

salah satu teknologi yang dapat mengizinkan para penggunanya untuk dapat

mengakses sumber daya dalam suatu jaringan hanya dengan menggunakan satu akun

pengguna saja (Ponnapalli, 2004). Penerapan sistem SSO memberikan kemudahan

kepada pengguna dengan cukup melakukan proses autentikasi sekali saja untuk

mendapatkan izin akses terhadap semua layanan yang terdapat di dalam suatu jaringan

(Fauziah, 2014). Penerapan sistem SSO dapat memberikan efisiensi dan keamanan

bagi pengguna dalam mengelola serta mengakses berbagai layanan aplikasi (Ramadhan

et al., 2013). Sistem SSO diminati karena dapat digunakan dalam jaringan yang sangat

besar dan bersifat heterogen (Musliyana et al., 2016). Berikut gambar 2.1 yang menjadi

gambaran proses berjalannya sistem SSO, dari pengguna yang melakukan 1 kali login

lalu dapat masuk dan diotentikasi oleh server pusat atau tunggal.

Page 50: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

24

Gambar 2.1 Sistem SSO (Fauziah, 2014).

Solusi sistem SSO didasarkan pada salah satu dari dua tingkat pendekatan, yaitu

pendekatan script dan pendekatan agent (Nurdeni, 2010 dalam Fauziyah, 2014).

Berikut gambar 2.2 sebagai ilustrasi penjelasan di atas.

Gambar 2.2 Pendekatan Sistem SSO (Fauziah, 2014)

Page 51: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

25

Arsitektur sistem SSO di atas memiliki dua bagian utama:

1. Agent, yang bertugas untuk dapat menerjemahkan setiap permintaan HTTP yang

masuk ke web server. Dalam setiap web server hanya ada satu agent yang dapat

berinteraksi dengan browser klien pada sisi pengguna, dan dengan server SSO

pada sisi SP.

2. SSO Server, penggunaan cookies temporer berfungsi untuk dapat menyediakan

manajemen sesi. Sebuah cookies terdiri dari informasi seperti user-id, session-id,

session creation time, session expiration time dll

Gambar 2.3 Arsitektur Sistem SSO (Fauziah, 2014).

Page 52: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

26

Gambar 2.3 diatas mengilustrasikan arsitektur sistem SSO. Contoh penerapan

sistem SSO yang ada di kehidupan sehari-hari adalah akun google yang dimiliki

banyak orang. Akun ini dapat dimiliki oleh satu orang saja dengan berbagai keuntungan

untuk dapat mengakses ke berbagai sistem yang ada lainnya seperti google+, blogger,

google drive, google mail dan google playstore. Server yang biasa digunakan dalam

penerapan sistem SSO ini adalah Lightweight Directory Access Protocol (LDAP).

LDAP didesain untuk dapat melakukan update dan mencari direktori yang berjalan

yang melewati jaringan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP).

Pada penggunaan metode LDAP ini pengguna dapat memiliki hanya satu user serta

satu password untuk dapat masuk ke berbagai aplikasi serta website yang tersedia

dalam suatu organisasi (Ramadhan et al., 2013). mampu menjadi server pusat.

Gambar 2.4 Integrasi LDAP dengan CAS (Rudy et al., 2007)

Terdapat beberapa protokol dalam penerapan Single Sign on (SSO), dalam

penelitian ini akan membahas perbedaan antara dua protocol yaitu Central

Page 53: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

27

Authentication Service (CAS) dan Open Authorization (OAuth). Berdasarkan peneltian

yang dilakukan oleh Anshorudin (2016), berikut perbedaan kedua protokol tersebut.

Tabel 2.1 Perbedaan Protokol Dalam SSO

Central Authentication Service

(CAS)

Open Authorization (OAuth)

Pengertian Dapat menyediakan credential

pengguna (username dan

password) digunakan untuk

dapat mengotentikasi pengguna

tanpa mendapatkan akses ke

security crential pengguna, ini

dapat memberikan kemudahan

dalam pengaturan data

pengguna dan keamanan data

lebih terjamin. [Ramadhan,

2014 (Anshorudin, 2016)].

Digunakan untuk otorisasi dengan

memberikan token tanpa

mengajukan credential pengguna,

pengguna dapat memberikan batas

hak akses pada situs pihak ketiga

(Greg, 2012; Aminudin, 2014),

otentikasi menggunakan kode

tanda. Biasa digunakan pada

aplikasi e-commerce [Aminudin,

2014 (Anshorudin, 2016)].

Hasil Uji

Performa

Test Performa menggunakan

Apache Bench tools, untuk

menguji Response Time CAS

Mampu menangani request jauh

lebih banyak.

OAuth hanya mampu menangani

request dalam jumlah sedikit.

Dalam waktu 1 detik CAS dapat

menerima request sebanyak 471

sedangkan OAuth hanya 15.

Page 54: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

28

Perbedaan

Login

Saat user login, file identifikasi

dibatasi oleh periode yang valid.

Authentication file tersebut

berguna untuk memproteksi

jalur data.

Proses login menggunakan partisi

pihak ketiga yaitu Google.

Sehingga proses login ke web

hanya menggunakan akun Google

yang telah terintegrasi

Keuntungan CAS lebih rumit diterapkan

sebagai SSO dalam web login.

OAuth lebih mudah diterapkan

dalam SSO karena mudahnya

konfigurasi dan pengembangan

OAuth oleh para developer.

Hursti (1997) menyatakan bahwa penggunaan sistem SSO di suatu lingkup

organisasi dapat menjadi salah satu solusi dari masalah yang ada di lingkup organisasi

tersebut, pengimplementasian sistem SSO dapat menjadi jalan keluar pada masalah-

masalah seperti:

a. Masalah terkait dengan lingkungan komputasi

Sistem SSO sendiri adanya tahapan autentikasi dimana tahapan ini sangat

dibutuhkan dalam akses kontrol. Hal ini terkait dengan adanya masalah

keamanan yang ada pada suatu jaringan. Masalah utama pada lingkungan

komputasi adalah tidak peruntukan pada masalah keamanan. Oleh sebab itu

penerapan sistem SSO dapat menjadi salah satu solusi keamanan pada suatu

jaringan.

Page 55: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

29

b. Masalah terkait Struktur Organisasi

Akses kontrol pada sumber daya sistem dibuat dengan mengikuti aturan dimana

dapat ditentukannya individu mana saja yang dapat mengakses sistem sesuai

dengan jabatan yang dimilikinya pada suatu organisasi. Untuk dapat

memudahkannya maka biasanya hak akses dibagi sesuai dengan kebutuhan

pengguna yang akan mengakses sistem tersebut. Namun bila suatu struktur

organisasi terlalu rumit maka salah satu penyelesaiannya adalah dengan

menggunakan sistem SSO, karena penggunannya dapat membantu untuk dapat

mengolah admin (system administrators).

c. Masalah terkait Identitas Elektronik

Identitas elektronik dapat diterapkan melalui smartcard, kartu ini berisikan data

rahasia dan dilindungi oleh kunci kriptografi. Dengan diterapkannya sistem SSO

data pribadi dapat disimpan didalam kartu dan digunakan juga sebagai media lain

pengguna untuk dapat teridentifikasi yang nantinya server pembaca smart card

dapat mengautentikasinya.

2.6.1 Persyaratan Sistem SSO

Persyaratan dalam mengimplementasikan sebuah sistem SSO diantaranya (Ardagna et

al., 2009):

a. Authentication

Ini merupakan fitur terpenting dalam sistem SSO yang dapat memberukan suatu

mekanisme otentikasi dengan username dan password.

Page 56: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

30

b. Strong Authentication

Untuk tingkat keamanan yang lebih tinggi dapat ditambahkan dengan mekanisme

otentikasi berdasarkan biometric seperti scan untuk sidik jari dan retina.

c. Authorization

Setelah melewati sistem otentikasi maka selanjutnya user yang masuk diberikan

otorisasi untuk masuk ke dalam suatu jaringan.

d. Provisioning

Suatu ketentuan yang diambil menjadi kebutuhan dalam pengambilan keputusan.

Oleh sebab itu maka menjadi tanggung jawab user untuk memastikan bahwa

permintaan dikirim dengan memuaskan.

e. Federation

Hal ini berkaitan erat dengan tingkat kepercayaan untuk dapat mengakses ke

dalam suatu jaringan.

f. CIM (Centralized Identity Management)

Seluruh akses id pengguna dapat diatur menjadi terpusat, dimaksudkan agar satu

pengguna dapat masuk hanya dan dengan menggunakan satu id akses saja.

g. Client Status Info

Arsitektur sistem SSO berarti pertukaran informasi pengguna antara server SSO

dan layanan untuk memenuhi otentikasi serta otorisasi.

h. Single Point of Control

Tujuan dari penerapan sistem SSO yaitu untuk dapat menyediakan pengontrolan

jalur akses yang unik bagi para pengguna.

Page 57: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

31

i. Standard Compliance

Protokol yang digunakan dalam sistem SSO misalnya X.509 (public-key

infrastructure) untuk security menggunakan Secuirty Assertion Markup

Language (SAML) serta protokol untuk bertukar informasi pada lingkungan

yang berbeda seperti Simple Object Acces Protocol (SOAP).

j. Cross-Language Availability

Teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sebuah aplikasi, misalnya

penerapan protokol berbasis Extensible Markup Language (XML).

k. Password Proliferation Prevention

Tingkat keamanan password.

2.6.2 Turunan Produk Sistem SSO

Terdapat beberapa produk dari penerapan sistem SSO, diantaranya;

1. Central Authentication Service (CAS)

CAS merupakan produk dari sistem SSO dimana penerapannya digunakan untuk

dapat menangani masalah komunikasi yang ada di antara aplikasi yang berbeda.

Dengan adanya CAS maka seluruh aplikasi yang ada dapat dimasukkan ke dalam

sebuat site sehingga terbentuk sebuah integrasi aplikasi dalam bentuk web portal

dan pengguna hanya perlu melakukan satu kali login saja untuk dapat mengakses

berbagai aplikasi yang ada di dalam web portal tersebut (Ramadhan et al., 2013).

2. Open Access Manager (OpenAM)

Page 58: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

32

Produk ini berbasis open source yang dikembangkan oleh Sun Microsystems, Inc.

dengan tujuan untuk dapat memberikan landasan yang luas sebagai infrastruktur

dalam pelayanan identitas di ranah publik dan memfasilitasi sistem SSO untuk

layanan aplikasi web dan server. Keunggulan OpenAM yaitu produk ini ada pada

agent yang dapat ditempatkan ke berbagai aplikasi server seperti Apache, Sun

Java System Web Server, Microsoft IIS dan Domino.

3. Java Open Single sign-on

JOSSO merupakan sebuah infrastruktur SSO berbasis J2EE dan open source

yang bertujuan untuk menyediakan solusi bagi sentralisasi, netral platform,

otorisasi dan otentikasi pengguna (Guntoro, 2011).

2.6.3 Kelebihan dan Kekurangan Sistem SSO

Sistem SSO memiliki kelebihan dalam penerapannya diantara lain.

1. Pengguna sistem SSO hanya perlu melakukan satu kali proses login/logout saja

pada salah satu, beberapa atau semua aplikasi web yang tersedia. Dengan begitu

pengguna tidak perlu mengingat username dan password lain untuk dapat masuk

ke dalam aplikasi (Saputro et al., 2012).

2. Sistem SSO memberikan efisiensi dan keamanan bagi para pengguna dalam

mengelola serta mengakses berbagai layanan aplikasi yang ada disuatu jaringan

(Ramadhan, 2013).

Sistem SSO memiliki kelemahan dalam penerapannya diantara lain.

Page 59: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

33

1. Proses otentikasi bersifat terpusat dan tunggal maka yang hanya melakukannya

hanyalah server tunggal. Bila kerusakan terjadi pada server tunggal tersebut

maka berdampak kepada seluruh proses otentikasi pada aplikasi sehinnga

pengguna tidak dapat melakukan proses login (Saputro et al., 2012).

2. Password pengguna harus benar-benar dijaga kerahasiannya, karena bila orang

lain tau maka dapat dimanfaatkan untuk hal yang merugikan (Saputro et al.,

2012).

2.7. Model Technology Readiness Index (TRI)

TRI digunakan dalam melihat faktor yang dapat mempengaruhi penerimaan seseorang

terhadap sistem informasi baru, karena TRI dapat mengukur tingkat kesiapan seseorang

berdasarkan karateristik dari individu (Aisyah et al., 2014). TRI biasanya digunakan

karena mampu membedakan dengan baik antara pengguna dan bukan pengguna sebuah

teknologi(1); TRI dapat mengelompokkan pengguna teknologi ke dalam golongan

yang memiliki keyakinan positif dan negatif terhadap teknologi yang lebih kompleks

dan lebih futuristik(2); TRI mampu mengidentifikasi kelompok-kelompok pengguna

yang memiliki rasa ketidaknyamanan dan ketidakamanan secara signifikan(3)

(Florestiyanto, 2012).

TRI sendiri memiliki empat dimensi diantaranya; optimisme (optimism), inovasi

(innovativeness) sebagai motivator (motivators) dan ketidaknyamanan (discomfort),

ketidakamanan (insecurity) sebagai penghambat (inhibitors) (Parasuraman & Colby,

2015).

Page 60: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

34

Gambar 2.5 Model Technology Readiness Index (Sumber Rockresearch.com)

Dimensi optimism sebagai dimensi contributors memiliki nilai positif akan

penggunaaan dan manfaat yang dihadirkan dalam penerapan teknologi karena dapat

meningkatkan efisiensi pekerjaan dan meningkatkan kinerja seseorang di lingkungan

kerja dan di rumah. Orang yang memiliki pandangan optimis dapat menghasilkan suatu

yang positif dan terhindar dari kekhawatiran atas hasil negatif yang akan mungkin

timbul dari penggunaan teknologi baru (Walczuch et al., 2007).

Dimensi innovativeness sebagai dimensi contributors memiliki nilai positif juga

dalam penerapan teknologi baru. Dalam dimensi ini dapat dilihat tingkat dimana

individu atau pengguna menggunakan ide-ide baru relatif lebih awal dibandingkan

dengan anggota lain dari sistem tersebut (Rogers, 1995). Pengguna awal yang memiliki

tingkat inovasi yang tinggi dapat memahami manfaat dari adanya teknologi baru

sehingga pengguna percaya diri akan hasil yang dikeluarkan dari penggunaan teknologi

Page 61: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

35

tersebut dan dapat mengkomunikasikannya dengan orang lain yang belum

menggunakan teknologi baru (Yi et al., 2006 dalam Aisyah et al., 2014).

Dimensi discomfort sebagai dimensi inhibitors memiliki nilai negatif terhadap

penerapan teknologi baru. Dimensi ini menunjukkan pengguna yang memiliki rasa

yang kurang percaya kepada penguasaan teknologi dan tidak percaya dirinya pengguna

dalam menggunakan teknologi baru. Pengguna kurang dapat menguasai hal teknis

sehingga membutuhkan orang lain dalam pengoperasian teknologi baru yang ada.

Dimensi ini membuat pengguna menjadi pesimis dan pesimis. Pengguna merasa

teknologi baru merupakan hal yang kompleks untuk digunakan (Walczuch et al.,

2007).

Dimensi insecurity sebagai dimensi inhibitors memiliki nilai negatif terhadap

penerapan teknologi baru karena mengacu kepada rasa yang tidak percaya pengguna

kepada kegiatan yang dilakukan menggunakan teknologi dan keraguan terhadap

kemampuan kerja teknologi. Pengguna yang merasakan hal ini cenderung akan

menghindari dan tidak akan berusaha mencoba teknologi kecuali mereka mendapat

jaminan rasa aman serta privasi sebelum menggunakan teknologi baru. Pengguna

dalam dimensi ini cenderung skeptis dan merasa teknologi baru tidak akan bermanfaat

(Aisyah et al., 2014).

Dalam penelitian untuk dapat mengukur tingkat indeks kesiapan dalam

penerapan teknologi baru para pengguna juga dapat dikategorikan ke beberapa jenis

segmen individu yang siap dalam menggunakan teknologi baru. Rockbridge

Associates, USA yang selama ini mengembangkan model TRI membagi segmen

individu tersebut menjadi ke dalam lima bagian. Pengguna teknologi yang masuk

Page 62: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

36

kedalam tingkat optimism dan inovasi yang tinggi masuk dalam kategori explorer,

individu ini memiliki motivasi dan rasa percaya tinggi dalam menggunakan teknologi

dan kerap belajar akan adanya teknologi baru. Segmen individu ini masih berusia

muda, umumnya laki-laki dan memiliki penghasilan dan pendidikan yang lebih tinggi.

Kategori kedua adalah pioneer, pengguna ini memiliki tingkat optimisme dan inovasi

di atas rata-rata, namun memiliki sedikit resistensi terhadap teknologi, biasanya

individu ini adalah perempuan yang memiliki penghasilan dan pendidikan rata-rata dan

berusia muda. Pengguna yang memiliki dimensi discomfort dan insecurity yang tinggi

masuk kedalam segmen paranoid atau laggard (lamban/gagap teknologi). Segmen

individu yang masuk kedalam ketegori paranoid percaya pada teknologi dan optimis

tetapi tidak mau berinovasi, berusia di atas rata-rata yang berpenghasilan dan

berpendidikan lebih rendah dan umumnya merupakan perempuan. Sedangkan segmen

individu laggard (lamban/gagap teknologi) merupakan individu yang sudah berusia

lanjut dan biasanya adalah perempuan yang berpenghasilan dan berpendidikan yang

rendah. Segmen terakhir dari individu pengguna teknologi yaitu skeptis. Segmen

individu ini berada di tengah antara empat segmen individu lainnya. Individu dalam

ketegori ini tidak menolak adanya teknologi baru, mereka hanya kurang antusias dan

cenderung tidak percaya bahwa teknologi menawarkan lebih banyak kontrol atas hidup

mereka [Rose dan Fogarty (2010) dalam Pambudi (2015)].

Page 63: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

37

2.8. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan tata cara yang berurut dan standar memperoleh data

yang diperlukan (Nazir, 2009) dalam melakukan pengumpulan data, dapat dilakukan

dengan beberapa cara, antara lain:

a. Angket/Kuesioner

Angket atau kuesioner adalah salah satu intrumen data sebagai alat bantu yang

digunakan peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data secara tidak langsung

(peneliti tidak langsung bertanya-jawab dengan responden). Angket atau

kuesioner berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh

resonden (Guritno et al, 2011).

b. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab dan bertatap muka antara pewawancara dengan

responden dengan menggunakan alat yang dinamakan panduan wawancara

(Nazir, 2009).

c. Observasi

Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data

dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk

keperluan tersebut (Nazir, 2009).

d. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan teknik survei terhadap data yang telah ada dengan

menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang

berkepentingan mencari metode-metode serta teknik penelitian baik dalam

Page 64: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

38

mengumpulkan data atau dalam menganalisis data yang telah pernah digunakan

oleh peneliti terdahulu (Nazir, 2009).

2.8.1 Pengelompokkan Data

Pengelompokkan data dibagi ke dalam beberapa kelompok (Siregar, 2013), yaitu

sebagai berikut:

1. Kelompok data menurut memperolehnya

a. Data Primer, data ini dikumpulkan sendiri oleh peneliti dari sumber

pertama atau dimana tempat objek penelitian dilakukan.

b. Data Sekunder, data ini dikeluarkan atau digunakan oleh organisasi yang

bukan pengolahnya.

2. Kelompok data menurut waktu pengumpulannya

a. Data Time Series, merupakan data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu

pada satu objek untuk dapat menggambarkan perkembangan dari objek

tersebut.

b. Data Cross Section, merupakan data yang dikumpulkan pada suatu waktu

tertentu dibeberapa objek untuk dapat menggambarkan suatu keadaan.

3. Kelompok data menurut sifatnya.

a. Data Kualitatif, merupakan data yang berupa pernyataan maupun pendapat

dari sumber yang terkait. Data ini tidak berupa angka tetapi berwujud kata-

kata dan kalimat.

Page 65: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

39

b. Data Kuanitatif, merupakan data yang berupa angka, kita dapat melihatnya

secara statistik. Data ini dapat diolah dan dianalisis dengan menggunakan

teknik perhitungan statisik.

2.9. Skala Likert

Skala likert merupakan skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat,

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono

dalam Gitayani et al., 2015). Skala likert merupakan skala psikometrik yang umum

digunakan dalam berbagai bentuk kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak

digunakan dalam riset. Skala ini mempunya empat atau lebih butir pertanyaan yang

dikombinasikan sehingga membentuk suatu nilai yang menggambarkan sifat dari

individu, seperti pengetahuan, sikap, dan perilaku (Syofian et al., 2015).

Dalam menjawab suatu pertanyaan maupun pernyataan dalam penggunaan skala

likert, responden menentukan tingkat persetujuan dengan memilih salah satu dari

pilihan yang tersedia. Biasanya tersedia 5 pilihan skala dengan format sepert: [1] sangat

setuju, [2] setuju, [3] netral, [4] tidak setuju, [5] sangat tidak setuju (Syofian et al.,

2015).

2.10. Populasi dan Teknik Sampling

Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang

menjadi pusat perhatian penelitian. Populasi dalam statistika tidak terbatas hanya pada

sekelompok orang, tetapi juga dapat dikategorikan menjadi hewan, lingkungan hidup

dan berbagai hal lainnya yang menjadi pusat perhatian kita.

Page 66: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

40

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek maupun subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannnya (Guritno et al. 2011).

Populasi bagi suatu penelitian harus dapat dibedakan ke dalam 2 sifat (Margono,

2010)

a. Populasi yang bersifat homogen

Populasi ini memiliki sifat yang sama, Misalnya, seorang dokter yang akan

melihat darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu

tidak perlu mengambil darah dalam jumlah satu botol. Sebab volume darah satu

tetes dengan satu botol akan menghasilkan informasi yang sama.

b. Populasi yang bersifat heterogen

Populasi ini memiliki unsur-unsur yang sifat maupun keadannya bervariasi,

sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.

Sampel merupakan bagian dari populasi. Dalam penelitian, pengambilan sampel

ditarik untuk dapat mengambil kesimpulan yang nantinya akan digeneralisasi terhadap

populasi. Penarikan sampel merupakan proses pemilihan sejumlah elemen dari

populasi. Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Terdapat dua metode

dasar penarikan sampel yaitu (Guritno et al. 2011):

a. Probability Sampling

Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan

peluang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi

Page 67: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

41

sampel. Beberapa metode penarikan sampel probabilitas adalah sebagai berikut

(Guritno et al. 2011).

1. Simple Random Sampling

Simple random sampling dikatakan sederhana karena pengambilan sampel

dari populasinya dilakukan secara acak tanpa memperhatikan status atau

tingkat pendidikan yang ada dalam suatu populasi.

2. Stratified Random Sampling

Stratified Random Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel

berstrata, yaitu suatu subsampel acak sederhana yang ditarik dari setiap

strata atau tingkatan yang kurang lebih sama dalam beberapa karakteristik

(Siregar, 2013).

3 Cluster Sampling

Cluster Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel probabilitas

yang memilih subpopulasi yang disebut cluster. Kemudian, setiap elemen

di dalam kelompok cluster tersebut dipilih sebagai anggota sampel.

b. Nonprobability Sampling

Nonprobability Sampling merupakan suatu prosedur penarikan sampel yang

bersifat subjektif. Dalam hal ini, probabilitas pemilihan elemen-elemen populasi

tidak dapat ditentukan. Hal ini disebabkan setiap elemen populasi tidak memiliki

peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Beberapa teknik pengambilan

sampel nonprobabilitas sebagai berikut (Guritno et al. 2011).

1. Convience Sampling

Page 68: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

42

Convience Sampling adalah teknik penarikan sampel berdasarkan

kemudahan. Prosedurnya adalah semata-mata langsung menghubungi unit-

unit penarikan sampel yang mudah dijumpai seperti mahasiswa dalam satu

kelas, jama’ah tempat ibadah, pengunjung toko dan lainnya. Seringkali

pengambilan sampel ini dilakukan untuk menguji kuesioner atau penelitian

ekspolorasi.

2. Quota Sampling

Quota Sampling adalah penarikan sampel berdasarkan kuota. Prinsipnya

adalah karakteristik tertentu yang relevan menjelaskan dimensi populasi.

Peneliti harus mengetahui distribusi populasi.

3. Purposive Sampling

Purposive Sampling adalah penarikan sampel berdasarkan pertimbangan

atau kriteria tertentu.

4. Snowball Sampling

Snowball Sampling adalah metode penarikan sampel dengan responden

yang berhasil diperoleh diminta untuk menunjukkan responden lainnya

secara berantai.

5. Accidental Sampling

Accidental Sampling adalah metode penarikan sampel dimana pemilihan

anggota sampelnya dilakukan terhadap orang/benda yang kebetulan ada

atau dijumpai (Sugiyono, 2001; Hadi, 2016)

Page 69: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

43

2.11. Partial Square Structural Equation Modeling (PLS-SEM)

PLS-SEM merupakan salah satu metode yang digunakan dalam menganalisis dan

dinilai kuat karena digunakan pada setiap jenis skala data seperti, data interval, data

nominal, dan rasio serta syarat asumsi yang lebih fleksibel (Yamin dan Kurniawan,

2011). Partial Least Square (PLS) dikembangkan pertama kalinya oleh Herman Wold

pada tahun 1975. Software yang digunakan untuk analisis menggunakan PLS-SEM

antara lain SmartPLS, XLSTAT, PLS-PM, Visual PLS, dan lainnya.

SEM terdiri dari dua jenis pendekatan, yaitu SEM dengan dasar covariance

(CBSEM) dan SEM dengan pendekatan varians (PLS-SEM). Kedua model tersebut

memiliki tujuan untuk dapat menguji teori atau pengembangan teori untuk tujuan

prediksi. Bila landasan teori kuat, pengujian teori atau pengembangan teori terhadap

model tersebut, maka pemilihan SEM berbasis covariance lebih tepat. Sedangkan

penggunaan SEM berbasis varians digunakan sebagai alternative, bila asumsi peneliti

ketika akan mengguunakan model adalah untuk tujuan prediksi (Yamin dan

Kurniawan, 2011). PLS juga dapat menduga apakah terdapat atau tidak hubungan antar

variabel dan kemudian proposisi untuk pengujian. Tujuan utamanya adalah

menjelaskan hubungan antar konstruk dan menekankan pengertian tentang nilai

hubungan tersebut Penggunaan PLS untuk prediksi dan membangun teori serta sampel

yang dibutuhkan relatif kecil, dengan minimum sepuluh kali item konstruk yang paling

kompleks (Ghozali, 2011; Yamin & Kurniawan, 2011; Ghozali & Latan, 2015).

PLS-SEM memiliki 4 alasan umum bagi para peneliti untuk dapat

menggunakannya. Alasan pertama yaitu algoritma PLS tidak terbatas hanya untuk

hubungan indikator dengan konstrak latennya yang bersifat reflektif saja tetapi

Page 70: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

44

algoritma PLS dipakai juga untuk hubungan yang bersifat formatif. Alasan kedua, PLS

dapat digunakan untuk untuk model path dengan sample size yang kecil. Alasan ketiga,

PLS-SEM dapat digunakan untuk model yang sangat kompleks dimana terdapat

variabel laten yang banyak, tanpa mengalami masalah dalam estimasi data. Alasan

keempat yaitu PLS dapat digunakan ketika distribusi data sangat miring (skew) (Yamin

dan Kurniawan, 2011).

Didalam PLS terdapat dua model evaluasi yaitu outer model atau pengukuran

model dan evaluasi terhadap inner model atau structural model (Yamin dan

Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015;

Sarstedt et al., 2017):

1. Evaluasi Pengukuran Model (Outer Model)

Model ini meliputi pemeriksaan individual item reliability, internal consistency

atau construct reliability, average variance extracted dan discriminant validity.

Ketiga pengukuran tersebut dikelompokkan dalam convergent validity, yaitu

mengukur besarnya korelasi antara konstrak dengan variabel laten. Measurement

model dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara konstrak (variabel)

dengan indikator-indikatornya (Yamin & Kurniawan, 2011).

Pemeriksaaan individual item reliability dapat melihat nilai standardized

loading faktor. Nilai ini menggambarkan besarnya korelasi antara setiap item

pengukuran (indikator) dengan konstraknya. Untuk nilai ideal loading faktor

berupa diatas 0,7 ini berarti bahwa indikator tersebut sudah valid sebagai

indikator yang dapat mengukur konstrak.

Page 71: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

45

Pengukuran lainnya dari convergent validity adalah melihat nilai Average

Variance Extracted (AVE). Nilai ini menggambarkan besaran varian atau

keragaman variabel manifes yang dapat dikandung oleh konstrak laten. Untuk

nilai AVE ideal yaitu 0,5 hal ini berarti convergent validity baik. Artinya,

variabel laten dapat menjelaskan rata-rata lebih dari setengah varian dari

indikator-indikatornya.

Discriminant validity dievaluasi melalui cross loading, kemudian

membandingkan nilai AVE dengan kuadrat nilai korelasi antar konstrak. Ukuran

cross loading adalah membandingkan korelasi dengan konstraknya dan konstrak

blok lainnya, hal ini menunjukkan konstrak tersebut memprediksi ukuran pada

blok mereka dengan lebih baik dari blok lainnya. Ukuran discriminant validity

lainnya adalah bahwa nilai akar AVE harus lebih tinggi daripada korelasi antara

konstrak dengan konstrak lainnya atau nilai AVE lebih tinggi dari kuadrat

korelasi antara konstrak.

2. Evaluasi Struktural Model (Inner Model)

Pengukuran struktural model dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara

konstrak yang dihipotesiskan oleh peneliti (Yamin & Kurniawan, 2011). Dalam

model ini terdapat beberapa tahap dalam melakukan evaluasinya. Tahap pertama

adalah dengan melihat signifikansi hubungan antara konstrak. Hal ini dapat

dilihat dari koefisien jalur (path coefficient) yang menggambarkan kekuatan

hubungan antara konstrak. Pengukuran path coefficient (β) memiliki nilai

ambang batas diatas 0.1 hal ini untuk menyatakan bahwa jalur (path) yang

dimaksud mempunyai pengaruh di dalam model.

Page 72: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

46

Tahap kedua adalah dengan mengevaluasi nilai R2 (coefficient of

determination). Nilai ini menjelaskan varian dari tiap target endogenous variabel

dengan standar pengukuran sekitar 0,67 sebagai kuat, sekitar 0,33 moderat dan

dibawah 0,19 menunjukan tingkat varian yang lemah.

Tahap ketiga adalah dengan melihati nilai t-test dengan metode

boostrapping menggunakan uji two-tailed dengan tingkat signifikansi 5% untuk

menguji hipotesis-hipotesis penelitian. Bila nilai t-test lebih besar dari 1,96 maka

hipotesis penelitian yang dibuat dapat diterima.

Tahap keempat yaitu pengujian f2 (effect size). Pengujian ini dilakukan

untuk dapat memprediksi pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainnya

dalam struktur model dengan nilai ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh

kecil, 0,15 untuk pengaruh menegah dan 0,35 untuk pengaruh yang besar. f2

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

f2 = 𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1− 𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Tahap kelima yaitu pengujian 𝑄2 (predictive relevance) dengan

menggunakan metode blindfolding untuk dapat memberikan bukti bahwa

variabel tertentu yang digunakan dalam suatu model yang dibuat mempunyai

keterkaitan prediktif (predictive relevance) dengan variabel lainnya dalam model

tersebut dengan nilai ambang batas pengukuran di atas nol.

Tahap keenam yaitu melakukan pengujian 𝑞2 (Relative Impact) dengan

menggunakan metode blindfolding juga untuk dapat mengukur relatif pengaruh

sebuah keterkaitan antara prediktif sebuah variabel tertentu dengan variabel

Page 73: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

47

lainnya yang memiliki nilai ambang batas sebesar 0,02 untuk pengaruh kecil,

0,15 untuk pengaruh sedang, dan 0,35 untuk pengaruh besar. Rumus yang

digunakan dalam perhitungan 𝑞2 adalah sebagai berikut:

q2 = 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1− 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

2.12. Pengembangan Model dan Hipotesis Penelitian

Sebagian besar model penelitian yang dikembangkan sampai saat ini menggunakan

model dan teori yang sudah ada sebelumnya (Belout dan Gauvreau, 2004). Dengan

menggunakan pernyataan tersebut peneliti menggunakan asumsi mengenai model

logika pemrograman komputer menrut Davis (1998) dan Kellogg (2004), kerangka

kerja pengklasifikasian proyek menurut McLeod dan MacDonell (2011) seperti yang

dilakukan oleh peneliti sebelumnya (Subiyakto & Ahlan., 2014; Subiyakto et al., 2015)

dalam pengembangan model keberhasilan SI dan peneliti juga menggunakan teori

model pengukuran TRI 2.0 oleh Parasuraman dan Colby (2015)

Dalam model penelitian ini, peneliti menggunakan 8 variabel yang terdiri dari 5

variabel yang diadopsi dari model TRI 2.0 yang telah dikembangkan kembali oleh

Parasuraman & Colby (2015) dan 3 variabel yang diadopsi dari model keberhasilan

proyek SI, delapan variabel tersebut terdiri dari Persons and actions (PA), Content

system (CS), Context Organization (CO), Optimism (OP), Innovativeness (IV),

Discomfort (DS), Insecurity (IS), dan Technology readiness index (TRI). Variabel PA,

CS dan CO berperan sebagai variabel pada dimensi input menurut logika Davis (1998)

dan Kellogg (2004), kerangka kerja McLeod dan MacDonell (2011). Variabel OP, IV,

Page 74: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

48

DS, dan IS berperan sebagai variabel pada dimensi proses dan variabel TRI berperan

sebagai dimensi output menurut model logika Davis (1998) dan Kellogg (2004).

Berikut adalah definisi dari setiap variabel dalam penelitian ini:

a) Persons and actions (PA)

Variabel Persons and actions pada penelitian ini digunakan untuk dapat

mengukur tingkat kesiapan pengguna dalam penerapan sistem ditinjau dari sisi

karakteristik yang dimiliki manusia, bagaimana tindakan, interaksi dan bentuk

hubungan dalam membangun dan hasilnya dari segi berbagai kemungkinan yang

ada. (McLeod & MacDonell 2011; Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al.,

2015). Menurut Azhar (2007) dalam Nasution et al. (2016) bahwa sumber daya

manusia merupakan salah satu pilar utama dan penggerak roda organisasi dalam

usaha untuk dapat mewujudkan visi dan misi serta tujuan dari organisasi tersebut.

Sumber daya manusia juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan

penerapan sistem (Nasution et al., 2016).

b) Content system (CS)

Variabel Content system pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur

tingkat kesiapan pengguna ditinjau dari konten suatu sistem yang dapat

mempengaruhi secara khas, teknis, strategis atau proses sebenarnya dari suatu

sistem (McLeod dan MacDonell 2011; Subiyakto dan Ahlan, 2014; Subiyakto et

al., 2015).

c) Context Organization (CO)

Variabel Context Organization pada penelitian ini digunakan untuk dapat

mengukur tingkat kesiapan pengguna ditinjau dari wilayah internal organisasi

Page 75: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

49

dan kondisi lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi suatu sistem yang

dapat muncul dari hal yang tak dapat diduga seperti budaya organisasi,

kepemimpinan, kebijakan strategis dan pengalaman organisasi (McLeod &

MacDonell 2011; Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015). Tingkat

kesiapan dari suatu organisasi juga dapat menjadi pengukuran yang dapat dilihat

dari segi psikologis, struktural, sumber materil dan manusia, serta informasi dari

organisasi tersebut (Weiner, 2009). Atrinawati & Surendro (2009) serta

Widiastuti dan Budi (2016) juga berpendapat bahwa faktor organisasi seperti

budaya dan strukturnya mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem.

d) Optimism (OP)

Variabel Optimism pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur tingkat

kesiapan pengguna dalam penerapan sistem ditinjau dari pandangan positifnya

akan teknologi dan kepercayaan yang menawarkan manusia akan peningkatan

dalam bidang pengontrolan, fleksibilitas, dan efisiensi dalam kehidupannya

(Parasuraman, 2000; Lin et al., 2005; Walczuch et al., 2007; Parasuraman &

Colby, 2015).

e) Innovativeness (IV)

Variabel Innovativeness pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur

tingkat kesiapan pengguna dalam penerapan sistem ditinjau dari kecenderungan

untuk dapat menjadi pencetus munculnya teknologi baru dan pemikiran untuk

mempelajari teknologi baru dengan sendirinya (Parasuraman, 2000; Lin et al.,

2005; Walczuch et al., 2007; Parasuraman & Colby, 2015).

f) Discomfort (DS)

Page 76: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

50

Variabel Innovativeness pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur

tingkat kesiapan pengguna dalam penerapan sistem ditinjau dari perasaan akan

berlebihnya pengontrolan akan teknologi dan perasaan akan tidak nyaman

terhadap penggunaannya (Parasuraman, 2000; Lin et al., 2005; Walczuch et al.,

2007; Parasuraman & Colby, 2015).

g) Insecurity(IS)

Variabel Innovativeness pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur

tingkat kesiapan pengguna dalam penerapan sistem ditinjau dari rasa tidak

percaya pada teknologi dan ragu akan kemampuan untuk dapat bekerja dengan

sewajarnya menggunakan teknologi (Parasuraman, 2000; Lin et al., 2005;

Walczuch et al., 2007; Parasuraman & Colby, 2015).

h) Single Sign On Readiness (SSO.R)

Variabel SSO.R pada penelitian ini digunakan untuk dapat mengukur tingkat

kesiapan penerapan pengguna ditinjau dari segi kesesuaian penerapan sistem

berdasarkan kebutuhan suatu organisasi (Yang et al., 2015).

Page 77: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

51

Gambar 2.6 Model Pengembangan TRI Penelitian.

Gambar 2.4 diatas mengilustrasikan model penelitian yang diadopsi,

dikombinasi serta diadaptasi dari kedua model yang akan dijelaskan pada sub-sub bab

selanjutnya.

Page 78: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

52

2.13. Model yang Diadopsi

2.13.1. Model IPO Logic

Beberapa penelitian menggunakan Input-process-output Logic pada model

penelitiannya. Logika IPO di adopsi untuk tujuan yang sama dalam pengukuran

kualitas dari suatu sistem. Teori dasar sistem ini digunakan untuk dapat memberi

gambaran akan konsep sistematis dari suatu sistem (Subiyakto et al. 2014). Model

logika komputer IPO logic yang digunakan milik Davis (1998) dan Kellogg (2004)

sampai saat ini masih banyak digunakan dalam penelitian di bidang teknologi dan

informasi. Logika IPO ini digunakan pada penelitian yang bertujuan dalam hal

pengukuran kualitas suatu sistem. Teori dasar IPO digunakan juga untuk

menggambarkan konsep sistematis dari suatu sistem dan mudah dimengerti oleh para

pengguna, para desainer pun juga dapat mengevaluasi dan memperbaiki desain (Davis,

1998; Kellogg, 2004). Model logic bila digambarkan secara langsung belum tentu

dapat dilihat hubungan sebab-akibat atau hubungan tujuan dan dampak dari program

ataupun proyek secara langsung. Namun ini bukan berarti bahwa program tersebut

dikatakan tidak berhasil, tetapi kemungkinan adanya bahwa program sebagai salah satu

dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi suatu dampak yang dapat

ditimbulkannya (Solihin, Dadang. 2012). Berikut adalah gambar 2.5 merupakan alur

dari IPO logic.

Page 79: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

53

Gambar 2.7 IPO Model (Davis, 1998).

2.13.2 Technology Readiness Index

Model TRI ditemukan oleh Parasuraman pada tahun 2000 dan Rockbridge Associates.

Model ini memiliki 4 dimensi utama diantaranya, Optimism (OP), Innovativeness (IV),

Discomfort (DS), Insecurity (IS). Pada model TRI 1.0 instrumen terdiri dari 36 butir

(Parasuraman & Colby, 2015). Kesiapan teknologi didefinisikan sebagai

kecenderungan manusia untuk dapat memahami dan mengggunakan teknologi baru

agar tujuan pada pekerjaan di rumah maupun dikantor dapat tercapai (Parasuraman,

2000). Seiring berjalannya waktu dan perkembangan IT yang meningkat dengan pesat

maka pemilik model melakukan pembaharuan di tahun 2014 bersama Charles L. Colby

sehingga menghasilkan model TRI 2.0 tetap dengan mempertahankan 4 dimensi

sebelumnya namun perubahan serta pembaharuan instrumen menjadi 16 butir. Berikut

gambar 2.6 merupakan gambaran terbaru dari model TRI 2.0.

Page 80: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

54

Gambar 2.8 Model TRI 2.0 oleh Parasuraman & Colby, 2015 (Sumber

Rockresearch.com)

Technology readiness merupakan pengukuran karakteristik individu yang tidak

berubah dalam waktu jangka pendek, tidak juga berubah secara tiba-tiba dalam

dorongan tertentu (Parasuraman & Colby, 2015). Metode ini dipilih karena, (1) TRI

mampu membedakan dengan baik antara pengguna dan bukan pengguna sebuah

teknologi; (2) TRI mampu mengelompokkan pengguna berdasarkan keyakinan positif

dan negatif terhadap teknologi yang lebih kompleks dan lebih futuristik, dan; (3) TRI

mampu mengidentifikasi kelompok-kelompok pengguna yang memiliki rasa

ketidaknyamanan dan ketidakamanan secara signifikan karena TRI dibentuk oleh

empat variabel kepribadian: optimism, innovativeness, discomfort, dan insecurity .

Sementara, metode lain cenderung mengevaluasi organisasi mencakup semua aspek

aktivitas dan hasil organisasi sehingga tidak bisa digunakan untuk mengukur kesiapan

individu secara personal dan mengelompokkan pengguna (Florestiyanto, 2012).

Page 81: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

55

Parasuraman (2000) mengatakan bahwa responden dalam pengukuran TRI

memberikan jawaban berdasarkan pengalaman mereka akan persepsi mengenai produk

dan layanan dari teknologi dan mengkategorikan beberapa kondisi pertanyaan seperti,

pertanyaan mengenai kepemilikan atau akses produk maupun layanan teknologi saat

berada dirumah (seperti tv kabel dan layanan internet), pertanyaan mengenai layanan

spesifik pada penggunaan teknologi (seperti penggunaan layanan ATM untuk

pembayaran), dan pertanyaan mengenai rasa keinginan untuk melibatkan layanan

teknologi di masa depan (seperti penggunaan robot di supermarket). Dan kondisi ini

memberikan pilihan jawaban untuk waktu saat itu, rencana 12 bulan kedepan, dan tidak

dapat merencanakan penggunaannya.

2.13.3 Model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi

Model keberhasilan proyek SI milik McLeod dan McDonell (2012) yang

dikembangkan oleh Subiyakto dan Ahlan (2014); Subiyakto, et al. (2015). Walaupun

secara bersamaan para peneliti telah mengembangkan model kesuksesan proyek sistem

informasi secara kuantitatif dan kualitatif (Putra et al., 2016). Namun model

keberhasilan ini memberikan alternatif konsep jelas akan pengukuran terhadap

keberhasilan proyek yang sebelumnya dirasa ambigu. Pengadopsian IPO logic sebagai

desain modelnya agar dapat mudah dimengerti oleh para stakeholder yang kurang

memahami pekerjaan yang bersifat teknis. Model Keberhasilan Proyek Sistem

Informasi ini merupakan model pengadopsian antara lain dari model keberhasilan

sistem milik DeLone dan McLean (2003), teori keberhasilan proyek McLeod dan

Page 82: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

56

McDonell (2012), IPO model dan kerangka klasifikasi proyek. Berikut dapat dilihat

pada gambar 2.7 akan model keberhasilan proyek sistem informasi.

Gambar 2.9 Model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi (Subiyakto&

Ahlan, 2014)

Perkembangan TIK saat ini masih membutuhkan framework atau panduan yang

dapat dipercaya dan mencakup berbagai sudut pandang yang mudah dipahami serta

sederhana untuk dapat mengukur kinerja yang dicapai oleh suatu proyek dan satu dari

tantangannya adalah bagaimana TIK membangun proyek yang dapat mengatur lebih

baik untuk dapat meningkatkan kesempatan dari kesuksesan proyek tersebut

(Subiyakto dan Ahlan, 2013). Pada tahun 2015 Subiyakto et al. (2015) memvalidasi

model tersebut sehingga model tersebut dapat digunakan dalam penggambaran dan

pengukuran akan model keberhasilan proyek sistem informasi di suatu organisasi.

Model tersebut disederhanakan dan dapat dilihat pada gambar 2.8 dibawah ini.

Page 83: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

57

Gambar 2.10 Model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi (Subiyakto et

al.2015)

Dalam model ini variabel project content, people and action, dan institutional

context masuk sebagai dimensi input, sedangkan dimensi proses berisikan subdimensi

dari project management success dan product utilization success dan dimensi output

berisi variabel project success. Adapun didalam model diatas terdapat beberapa

variabel yang dapat didefinisikan sebagai berikut.

a. Project Content, variabel ini menggambarkan bahwa terdapat faktor dari proyek

itu sendiri yang dapat mempengaruhi, strategis, teknis, atau material proses

project.

Page 84: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

58

b. People and Actions, variabel ini menjelaskan bahwa karekterisitik seseorang

seperti tindakan, interaksi, dan hubungan dapat mempengaruhi hasil dari project

tersebut.

c. Institutional Context, variabel ini menggambarkan bahwa sifat yang dimiliki oleh

suatu organisasi baik secara internal maupun eksternal mempengaruhi cara kerja

bahkan hasil dari suatu proyek.

d. Information Quality, variabel ini mengukur sejauh mana informasi secara

konsisten dapat memenuhi segala persyaratan dan harapan pengguna dalam

melakukan pekerjaan mereka.

e. System Quality, variabel ini terkait dengan pandangan kemudahan dari

penggunaan yang berkaitan dengan penerimaan teknologi.

f. Service Quality, variabel ini mengukur keunggulan layanan sistem ke pengguna.

g. System Use, variabel ini mengukur penggunaan TI oleh penggunanya.

h. User Satisfication, variabel ini mengukur tingkat kepuasan pengguna ketika

memanfaatkan TI sebagai hasil proyek.

i. Net Benefit, variabel ini mengukur sejauh mana SI dapat memberikan kontrinusi

bagi keberhasilan individu, kelompok, organisasi, industri dan negara.

2.13.4 Teori Lingkungan Proyek Sistem

Penelitian mengenai kinerja proyek dalam lingkungan sistem informasi dirasa sangat

menarik bagi para peneliti dan praktisi selama bertahun-tahun [Mishra et al. (2011)

dalam Subiyakto et al. (2014)]. Sistem menurut McLeod (2004) adalah sekelompok

Page 85: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

59

elemen-elemen yang terintegrasi dengan memiliki tujuan yang sama untuk mencapai

suatu tujuan. Sedangkan dalam buku Sutabri (2012) menyebutkan sistem menurut

Prajudi Atmosudirdjo adalah sekumpulan objek atau unsur atau komponen yang

berkaitan dalam proses input-proses-output dan berhubungan satu sama lain

sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan pemrosesan

atau pengolahan data yang tertentu. Dalam konsep lingkungan proyek mengatakan

bahwa faktor eksternal maupun internal sistem atau subsistem menjadi faktor penting

dalam penentuan keberhasilan suatu proyek (Howsawi, Eager, & Bagia, 2011; Lim &

Mohamed, 1999; McLeod & MacDonell, 2011; Subiyakto et al., 2015) Sehingga

analogi diatas dapat dijadikan asumsi peneliti bahwa suatu subistem seperti individu

memiliki keterkaitan dengan faktor lingkungannya seperti faktor eksternal dan internal.

Faktor individu juga dapat dikaitkan dengan faktor eksternal dan internal seperti

organisasi tempatnya berada seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Subiyakto et

al. (2015) dalam model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi (2017). Terdapat 5 gaps

dalam lingkungan proyek TIK yaitu, kontradiksi dalam implementasi proyek, definisi

sukses yang masih ambigu, peraturan disekitar stakeholder, pengukuran kebutuhan

secara multidimensi, dan kontradiksi dalam menerjemahkan Critical Succes Factor

(CSF) (Subiyakto et al., 2016)

Page 86: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

60

2.13.4 Pengembangan Hipotesis Penelitian

Model logika pemrograman komputer input-proses-output (Davis, 1998 dan Kellogg,

2004) dan penelitan yang dilakukan oleh Subiyakto dan Ahlan (2014) menjelaskan

bahwa variabel content system, persons and actions serta context institutional masuk

kedalam dimensi input dan tiga variabel ini memungkinkan untuk dapat saling

mempengaruhi variabel lainnya dalam dimensi proses dan output. Merujuk pada

penjelasan di atas, peneliti mengadopsi beberapa variabel dan indikator dalam model

Keberhasilan Proyek Sistem Informasi olehSubiyakto et al. (2015) yaitu Persons and

actions (PA), Content system (CS), dan Context Organization (CO) dan peneliti

berhipotesis bahwa tiga variabel tersebut dapat mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan suatu sistem dimana peneliti menggunakan model technology readiness

index pada penelitian ini dalam konteks kesiapan penerapan Sistem disuatu organisasi.

Model TRI yang terdiri atas variabel Optimism (OP), Innovativeness (IV), Discomfort

(DS), dan Insecurity (IS).

Faktor persons and actions secara tidak langsung Optimism (OP),

Innovativeness (IV), Discomfort (DS), dan Insecurity (IS) mempengaruhi keberhasilan

proyek sistem informasi (McLeod dan MacDonell, 2011; Randeree dan Faramawy,

2011; Liu et al., 2011). Faktor sumber daya manusia juga berpengaruh akan kesiapan

penerapan sistem (Putra &Ariyanto, 2015; Nasution et al., 2016; Napitupulu, 2016)

dalam hal penelitian ini proyek yang berkaitan kepada penerapan sistem baru dan

tingkat kesiapannya. Sehingga peneliti mengadopsi indikator dalam model Subiyakto

dan Ahlan (2014) berupa Professionalism (PA1), integrity (PA2), norms (PA3),

Page 87: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

61

stakeholder’s support (PA4), clarity of the project structure (PA5), dan conflict

management (PA6). Peneliti berhipotesis bahwa:

H1: Persons and actions (PA) berpengaruh secara signifikan terhadap

Optimism (OA)

H2: Persons and actions (PA) berpengaruh secara signifikan terhadap

Innovativeness (IV)

H3: Persons and actions (PA) berpengaruh secara signifikan terhadap

Discomfort (DS)

H4: Persons and actions (PA) berpengaruh secara signifikan terhadap

Insecurity (IS)

Tabel 2.2 Indikator Variabel Persons & Actions

Nama Variabel Indikator

Persons & Actions Professionalism

Integrity

Norms

Stakeholder’s Support

Clarity of The Project Structure

Conflict Management

Faktor Content system memiliki keterkaitan akan karakteristik dari sistem,

hubungan, proses, dan struktur yang digunakan dalam suatu sistem yang akan

diterapkan yang secara material dapat mempengaruhi kesuksesannya (Jugdev &

MÜller, 2005; McLeod dan MacDonell, 2011; Subiyakto et al., 2015). Napitupulu

(2016) mengatakan bahwa konten dari sistem yang akan diterapkan dapat mepengaruhi

tingkat kesiapan. Sehingga, peneliti mengadopsi indikator dalam model Subiyakto dan

Page 88: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

62

Ahlan (2014) berupa project complexity (CS1), appropriateness of the strategis

management (CS2), resources availability (CS3), data quality (CS4), dan technology

development (CS5). Peneliti berhipotesis bahwa:

H5: Content system (CS) berpengaruh secara signifikan terhadap Optimism

(OP)

H6: Content system (CS) berpengaruh secara signifikan terhadap

Innovativeness (IV)

H7: Content system (CS) berpengaruh secara signifikan terhadap

Discomfort (DS)

H8: Content system (CS) berpengaruh secara signifikan terhadap Insecurity

(IS)

Tabel 2.3 Indikator Variabel Content System

Nama Variabel Indikator

Content System Project complexity

Appropriateness of The Strategic Management

Resources Availibility

Data Quality

Technology Development

Faktor di dalam Context organizational seperti budaya di dalam suatu organisasi

yang merupakan salah satu dari konteks organisasi mempengaruhi efektivitas

implementasi sistem informasi dan keberhasilan penerapannya (Muhartawaty, 2013).

Konteks organisasi juga menjadi pengertian yang mendasar yang dapat memberikan

arahan, mengkoordinasikan, dan mengkomunikasikan sejumlah tindakan orang-orang

di dalamnya sehingga memiliki nilai yang tinggi dan bermakna dapat dipahami sebagai

Page 89: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

63

landasan penggerak suatu organisasi (Trisnaningsih, 2007; Anshari et al., 2014;

Yunita, 2017). Selain itu menurut Widiastuti & Budi (2016) organisasi termasuk

budaya dan strukturnya dapat mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem.

Sehingga, peneliti mengadopsi indikator dalam model Subiyakto dan Ahlan (2014)

berupa organizational cultures (CO1), organizational policies (CO2), organizational

experience (CO3), legacies system and infrastructure (CO4), business environment

(CO5), dan external context (CO6). Peneliti berhipotesis bahwa:

H9: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Optimism (OP)

H10: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Innovativeness (IV)

H11: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Discomfort (DS)

H12: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Insecurity (IS)

H13: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Content system (CS)

H14: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Persons and actions (PA)

H15: Context organizational (CO) berpengaruh secara signifikan terhadap

Single Sign On Readiness (SSO.R).

Page 90: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

64

Tabel 2.4 Indikator Variabel Context Organizational

Nama Variabel Indikator

Context Organizational Organizational Cultures

Organizational Policies

Organizational Experience

Legacies System and Infrastructure

Business Environment

External Context

Variabel yang ada di dimensi proses dalam penelitian ini merupakan variabel

yang diadopsi dari model pengukuran kesiapan yaitu TRI 2.0 milik Parasuraman dan

Colby (2015). Peneliti mengambil indikator Contribute of Live (OP1), Freedom of

Mobility (OP2), Control Daily Lives (OP3), Productive on Personal Life (OP4), Advice

for Technology (IV1), Acquire New Technology (IV2), First to Find Product and

Service of Technology (IV3) , Follow the Technological Development (IV4), Feels

being Taken Advantage by Somebody (DS1), Not Understanding the Technical Support

Lines (DS2) , Think Technology System not Designed for Ordinary People (DS3), Not

Understanding a manual language of High-Tech product or Service (DS4), Depend of

Technology (IS1), Technology Distract people (IS2), Technology Reducing Personal

Interaction (IS3), Not Confident Doing Business by Reached online (IS4). Peneliti

berhipotesis bahwa:

H16: Optimism (OP) berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On

Readiness (SSO.R)

H17: Innovativeness (IS) berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign

On Readiness (SSO.R)

H18: Discomfort (DS) berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On

Page 91: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

65

Readiness (SSO.R)

H19: Insecurity (IS) berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On

Readiness (SSO.R)

Tabel 2.5 Indikator Variabel Model TRI Nama Variabel Indikator

Optimism Contribute of Live

Freedom of Mobility

Control Daily Lives

Productive on Personal Life

Innovativeness Advice for Technology

Acquire New Technology

First to Find Product and Service of Technology

Follow the Technological Development

Discomfort Feels being Taken Advantage by Somebody

Not Understanding the Technical Support Lines

Think Technology System not Designed for Ordinary

People

Not Understanding a manual language of High-Tech

product or Service

Insecurity Depend of Technology

Technology Distract people

Technology Reducing Personal Interaction

Not Confident Doing Business by Reached online

Single Sign On

Readiness

Relative Advantage

Simplicity

Compatibility

Experiencebility

Dalam penelitian ini peneliti membuat hipotesa yang diasumsikan dari

pengadopsian, pengkombinasian, dan pengadaptasian dari dua model yaitu model

Keberhasilan Proyek Sistem Informasi (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al.,

2015) dan model TRI 2.0 (Parasuraman & Colby, 2015) yang dapat dilihat pada tabel

2.1, model penelitian beserta hipotesa antar variabel dapat dilihat pada gambar 2.8

berikut.

Page 92: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

66

Gambar 2.11 Model dan Hipotesa Penelitian

Tabel 2.6 Daftar Hipotesis Penelitian

NO Hipotesis

H1 Persons & Actions berpengaruh secara signifikan terhadap Optimism

H2 Persons & Actions berpengaruh secara signifikan terhadap Innovativeness

H3 Persons & Actions berpengaruh secara signifikan terhadap Discomfort

H4 Persons & Actions berpengaruh secara signifikan terhadap Insecurity

H5 Content System berpengaruh secara signifikan terhadap Optimism

H6 Content System berpengaruh secara signifikan terhadap Innovativeness

H7 Content System berpengaruh secara signifikan terhadap Discomfort

H8 Content System berpengaruh secara signifikan terhadap Insecurity

H9 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Optimism

H10 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Innovativeness

H11 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Discomfort

H12 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Insecurity

H13 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Content System

H14 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Persons & Actions

H15 Context Organizational berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On

Readiness

H16 Optimism berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On Readiness

H17 Innovativeness berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On Readiness

H18 Discomfort berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On Readiness

H19 Insecurity berpengaruh secara signifikan terhadap Single Sign On Readiness

Page 93: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

67

Kedua model yang diadopsi dalam penelitian kali ini memiliki referensi asal

dan berikut penjelasan singkatnya dapat dilihat pada tabel 2.7 beikut.

Tabel 2.7 Referensi Indikator

Kode

Variabel

Indikator

Definisi

Referensi Kode Nama Indikator PA Persons and

actions

PA1 Proffesionalism Kompetensi yang

dimiliki oleh

pengguna

McLeod dan

MacDonell (2011);

Chen, et al. (2014);

Subiyakto dan

Ahlan (2014);

Subiyakto, et al.

2015

PA2 Integrity Kemampuan yang

dimilki

PA3 Norms Adanya keterkaitan

norma dengan

penerapan sistem

PA4 Stakeholder’s

Support

Adanya hubungan

yang mendukung

antar stakeholder

PA5 Clarity of The

project Structure

Kejelasan kegunaan

dari struktur projek

PA6 Conflict

Management

Adanya keterkaitan

konflik

mempengaruhi

penerapan sistem

CS Content

system

CS1 Project

Complexity

Kompleksitas suatu

projek

CS2 Appropriateness

of The Strategic

Management

Adanya kebijakan

dari manajemen

tertinggi

CS3 Resources

Availability

Pengaruh Sumber

Daya yang (biaya

dan sdm) dalam

penerepan sistem

CS4 Data Quality Tingkat kebutuhan

data yang sesuai

dalam penerapan

sistem

CS5 Technology

Development

Perkembangan

teknologi

CO Context

Organization

CO1 Organizational

Cultures

Adanya keterkaitan

budaya dalam

organisasi pada

penerapan sistem

CO2 Organizational

Policies

Adanya keterkaitan

peraturan dalam

organisasi pada

penerapan sistem

CO3 Organizational

Experiences

Adanya keterkaitan

pengalaman dalam

organisasi pada

penerapan sistem

Page 94: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

68

Tabel 2.7 Referensi Indikator (lanjutan)

Kode Variabel Indikator Definisi Referensi

Kode Nama Indikator

CO4 Legacies System

dan Infrastructure

Ketersediaan sistem dan

infrastruktur yang ada

McLeod dan

MacDonell

(2011); Chen et

al. (2014);

Subiyakto dan

Ahlan (2014);

Subiyakto et al.

2015

CO5 Business

Environment

Adanya keterkaitan dari

lingkungan luar bisnis

pada penerapan sistem

CO6 External Context Adanya keterkaitan dari

kondisi luar pada

penerapan sistem

OP Optimism OP1 Contribute of Live Tingkat kontribusi sistem

di kehidupan

Chen et al.

(2014);

Parasuraman dan

Colby (2015) OP2 Freedom of

Mobility

Tingkat kebebasan

mobilitas

OP3 Control Daily

Lives

Tingkat control pada

kehidupan sehari-hari

OP4 Productive on

Personal Life

Tingkat produktifitas

dalam kehidupan pribadi

IV Innovative

ness

IV1 Advice for

Technology

Kemampuan

memberikan saran

mengenai teknologi

IV2 Acquire New

Technology

Kemampuan

memperoleh teknologi

baru

IV3 First to Find

Product and

Service of

Technology

Kemampuan untuk

mengetahui produk dan

service teknologi

IV4 Follow the

Technological

Development

Mengikuti

perkembangan teknologi

DS Discomfort DS1 Feels being Taken

Advantage by

Somebody

Merasa dimanfaatkan

dalam ketidaktahuan

teknologi

DS2 Not

Understanding

the Technical

Support Lines

Tidak mengerti

dukungan secara teknis

D3 Think Technology

System not

Designed for

Ordinary People

Merasa sistem teknologi

bukan untuk orang awam

Page 95: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

69

Tabel 2.7 Referensi Indikator (lanjutan)

Kode Variabel Indikator Definisi Referensi

Kode Nama Indikator

DS4 Not

Understanding a

manual language

of High-Tech

product or

Service

Kemampuan untuk

mengerti panduan

manual dari produk dan

layanan teknologi

Chen et al.

(2014);

Parasuraman

dan Colby

(2014)

IS Insecurity IS1 Depend of

Technology

Tingkat ketergantungan

pada teknologi

IS2 Technology

Distract people

Tingkat pengalihan dari

penggunaan teknologi

IS3 Technology

Reducing

Personal

Interaction

Berkurangnya interaksi

social dengan

pengguanan teknologi

IS4 Not Confident

Doing Business

by Reached

online

Adanya

ketidakpercayaan

melakukan suatu urusan

secara online

SSO.R Single Sign

On

Readiness

SSO.R 1 Relative

Advantage

Adannya keuntungan

yang relatif

Chen et al.

(2014); Yang

et al. (2014) SSO.R 2 Simplicity Tingkat kesederhanaan

dalam penerapan sistem

SSO.R 3 Compatibility Tingkat bersaing sistem

SSO.R 4 Experiencebility Kemampuan penerapan

sistem berdasarkan

pengalaman yang

dimiliki

Page 96: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

70

Gambar 2.12 Hubungan Variabel dan Instrumen Penelitian

Pada gambar 2.9 diatas menggambarkan hubungan atau path jalur dari 8 variabel dengan 37 indikatornya yang diajukan pada

penelitian ini.

Page 97: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

71

2.14. 2.14 Penelitian Sejenis

Tabel 2.8 Penelitian Sejenis

Peneliti Sri Widiastuti,

Indra budi

(2016)

Suluh Argo

Pambudi (2015)

Shih-Chih Chen,

Din Jung, Min-

Tsai Lai (2014)

Mangaras Yanu

Florestiyanto

(2012)

Zhaojun Yang,

Jun Sun, Yali

Xhang, Ying

Wang (2014)

Darmawan

Napitupulu

A’ang

Subiyakto,

&Ahmad Ahlan

(2014)

A.

Parasuraman,

Charles L.

Colby (2015)

Judul Analisis

Pengukuran

Tingkat

Kesiapan

Knowledge

Management:

Studi Kasus

PUSDATIN

Badan

Koordinasi

Penanaman

Modal

Analisis

Kesiapan

Pengguna

Sistem

Informasi

Akademik

Assessing the

Relationship

between TRI and

Continuance

Intention in an E-

Appoinment

System:

Relationship

Quality as a

Mediator

Evaluasi Kesiapan

Pengguna dalam

Adopsi SI

Terintegrasi di

bidang Keuangan

Menggunakan

Metode TRI

Understanding

Saa Adoption

from The

Perspective of

Organizationa

users: A tripod

Readiness Model

Kesiapan

Implementasi

Sistem E-

Learning di

Lingkungan

Universitas

XYZ

Implementation

in of Input-

process-output

Model for

Measuring

Information

System Project

Success

An Updated

and

Streamline

Technology

Readiness

Index: TRI 2.0

Model KM Readiness Technology

Readiness Index

Relationship

among TRI and

Continuance

Intention

Technology

Readiness Index

A tripod

Readiness Model

e-learning

readiness

IPO Model

Measuring IS

Project Success

TRI 2.0

Tujuan

Penelitian

Mengukur

Tingkat

Kesiapan

Organisasi

dalam

Penerapan KM

Melakukan

analisis kesiapan

kompetensi

teknologi

pengguna pada

proses

implementasi

SIA di PNM

dengan

menggunakan

Tujuan penelitian

ini adalah

mengeksplorasi

hubungan antara

kesiapan

penerapan,

kualitas hubungan

dan tujuan yang

berkelanjutan

Melakukan

evaluasi kesiapan

pengguna dalam

adopsi TIK diukur

dari keyakinan

positif dan

keyakinan negatif

pengguna

terhadap teknologi

dengan

Penelitian ini

mengajukan A

tripod Readiness

Model yang dapat

memberikan saran

kepada organisasi

untuk dapat

mempersiapkan

dari aspek

teknologi,

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengukur

tingkat kesiapan

implementasi

sistem e-

learning di

lingkungan

universitas XYZ

menggunakan

Memberikan

alternatif model

keberhasilan

proyek SI

menggunakan

IPO model

Pada papper

ini adanya

penyederhana

an indikator

dari 36 pada

TRI versi 1.0

kini menjadi

16 variabel

pada TRI 2.0

Page 98: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

72

SEM-PLS dan

metode TRI

mengadopsi TRI

1.0

organisasi dan

lingkungan untuk

pengadopsian

SaaS

pendekatan ELR

Chapnick

Variabel Budaya

Oranisasi,

Struktur

Organisasi,

Penerimaan

Individu,

Teknologi

Informasi

Optimisme,

Innovativeness,

Discomfort,

Insecurity

Optimism,

Innovativeness,

Discomfort,

Insecurity,

Satisfication,

Trust,

Continuance

Intention

Optimisme,

Innovativeness,

Discomfort,

Insecurity

Organizational

Readiness,

Technological

Readiness,

Environmental

Readiness, SaaS

Readiness

psychological

readiness,

sociological

readiness,

environmental

readiness,

technological

skill readiness

dan content

readiness,

human resource

readiness,

financial

readiness,

equipment

readiness

Project

Contents,

People &

Actions,

Institutinal

Context, System

Use,

Information

Quality, System

Quality, Service

Quality, User

Satisfication,

Net Benefits

Optimism,

Innovativenes

s, Discomfort,

Insecurity

Hasil

Penelitian

Seluruh variabel

yang digunakan

dapat mengukur

tingkat kesiapan

penerapan KM.

dan PUSDATIN

memilliki nilai

yang tinggi

dalam

pengimplementa

sian KM

Seluruh variabel

Tri berpengaruh

secara signifikan

terhadap

Technology

Readiness,

faktor

ketidaknyamana

n menempati

urutan teratas

dan inovasi

urutan terbawah

Optimism dan

innovativeness

berpengaruh

secara signifikan

terhadap

continuance

intention melewati

relationship

quality,

discomfort dan

insecurity tidak

berpengaruh

Seluruh variabel

penelitian

berpengaruh

terhadap

technology

readiness

Hasil penelitian

ini adalah model

usulan berupa a

tripod model of

SaaS readiness

ada 5 faktor

yang masuk

dalam kategori

siap adalah

psychological

readiness,

sociological

readiness,

environmental

readiness,

technological

skill readiness

dan content

readiness

Permodelan

usulan yang

dibuat

berdasarkan

empat teori

dasar yaitu IPO

Logic Model,

The Project

Success

Theories, The

D&M Success

Model dan The

Project

Classifictory

Framework

Adanya

perbaharuan

16 indikator

pada model

TRI 2.0

Page 99: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

73

2.15 Ringkasan

Pengukuran tingkat kesiapan menggunakan adopsi, kombinasi, dan adaptasi antara

model TRI dengan model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi terhadap penerapan

sistem baru berdasarkan pengalamannya menggunakan sistem sejenis di kehidupan

sehari-hari. Dalam hal ini sistem yang dibahas adalah sistem Single Sign On (SSO)

yang berencana akan diterapkan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner dengan

gabungan dua teknik yaitu, purposive sampling dan accidental sampling. Teknik

analisis menggunakan PLS-SEM yang bertujuan untuk dapat menjelaskan prediksi

pemodelan yang dibuat serta memberi penjelasna bagaimana hubungan antar konstruk

dan menekankan pengertian tentang nilai hubungan tersebut. Penelitian ini dilakukan

untuk dapat memberikan solusi dalam pengambilan keputusan dalam penerapan sistem

SSO di UIN bagi pemegang kebijakan strategis serta faktor apa yang dapat

mempengaruhi tingkat kesiapannya. Hal ini dapat dilihat dari model penelitian yang

diajukan bahwa terdapat 8 variabel yang akan mempengaruhi tingkat kesiapan serta

adanya 19 hipotesa yang diajukan berdasarkan jalur hubungan antar variabel yang ada

di dalam model

Page 100: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

15

Page 101: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

74

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan dan Strategi Penelitian

Secara umum, penelitian ini dilakukan dengan menerapkan metode kuantitatif

(Creswell, 2013) dan struktur penelitian yang berurutan sesuai dengan tujuannya yaitu

untuk dapat mengetahui status dari tingkat kesiapan para calon pengguna sistem Single

Sign On (SSO), dan menguji hipotesis terkait dengan hubungan antara tingkat kesiapan

penerapan SSO dengan faktor-faktor yang dapat mempengaruhinya.

Sesuai dengan pendekatan yang telah ditentukan, secara khusus tahapan-tahapan

penelitian akan menerapkan metode teknik dan alat secara kuantitatif (Creswell, 2013),

seperti ditunjukkan oleh prosedur penelitian. Contoh dengan teknik pengumpulan data

yang dilakukan melalui pengadaan survei yang akan disebarkan kepada responden di

lingkup institusi pendidikan yaitu UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan

berinstrumenkan pertanyaan kuesioner (Sugiyono dalam Setiawan, 2016), analisis data

dilaksanakan secara statistik dengan menggunakan perangkat lunak komputer sesuai

kebutuhan. Dalam penelitian ini perangkat lunak yang digunakan untuk membantu

selama proses berjalan yaitu MS. Word 2013 untuk penulisan laporan, MS. Excell 2013

untuk membantu pengolahan data demografis, serta SmartPLS versi 3.0 (Yamin &

Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2013; Ringle, 2015;

Page 102: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

75

Sarstedt et al., 2017). Untuk pengolahan data hasil penyebaran survei dan kuesioner

dari para responden yang terkumpul. Serta Edraw 7.8 untuk pembuatan gambar yang

mendukung penulisan laporan penelitian.

3.2. Prosedur Penelitian

Merujuk pada pendekatan dan strategi penelitian yang sudah dijelaskan sebelumnya,

penelitian ini dilakukan menggunakan delapan tahap yang secara prosedural dan

berurutan seperti diperlihatkan pada gambar 3.1 yang terdiri dari tahap: kajian pustaka,

pengembangan model, perancangan penelitian, pembuatan instrumen penelitian atau

indikator, pengumpulan data, analisis data, interpretasi, dan pembuatan laporan

(diadopsi dari penelitian yang dilakukan oleh Subiyakto et al., 2015). Penelitian ini

berjalan dan dilakukan dalam kurun waktu sepuluh bulan mulai bulan Februari 2017

sampai dengan bulan Oktober 2017, urutan waktu pelaksanaanya dapaat dilihat pada

tabel 3.1

Page 103: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

76

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

No Tahapan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt

1 Kajian Pustaka

2 Pengembangan

Model

3 Perancangan

Penelitian

4 Pembuatan

Instrumen

5 Pengumpulan

Data

6 Analisis Data

7 Interpretasi

8 Pembuatan

Laporan

Selanjutanya akan digambarkan proses alur dari kedelapan tahapan dalam

penelitian ini beserta kegiatan strukturalnya pada gambar 3.1 yang diadopsi dari

penelitian Subiyakto et al. (2015).

Page 104: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

77

Gambar 3.1 Prosedur Penelitian (Diadopsi dari Subiyakto et al., 2015)

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua mahasiswa aktif, dosen dan pegawai UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta yang tersebar dari sebelas fakultas yang ada seperti

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas

Ushuludiin, Fakultas Syariah dan Hukum, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komuniaksi, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Psikologi, Fakultas Ekonomi dan

Page 105: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

78

Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keseharan, dan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Berdasarkan laporan jumlah mahasiswa aktif

yang diperoleh dari Kepala Akademik, Kemahasiswaan dan Kerjasama, jumlah

mahasiswa aktif UIN Syarif Hidayatullah Jakarta per September 2017 adalah sebesar

24.246 orang. Penggunaan data mahasiswa menjadi salah satu alasan karena lebih

memiliki sikap mau menerima gagasan baru (Lacobucci, 2001). Selanjutnya,

berdasarkan laporan jumlah tenaga pengajar dan pegawai aktif yang diperoleh dari

Kepala Administrasi Umum dan Kepegawaian Pusat pada September 2017 sebanyak

1530 orang, termasuk pegawai Akademik Pusat, Kemahasiswaan dan Rektorat. Teori

yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam perhitungan menggunakan PLS-

SEM adalah jumlah minimum sepuluh kali jumlah path pada model penelitian

(Ghozali, 2011; Yamin dan Kurniawan, 2011). Total populasi dalam penelitian ini

adalah 25.776 Orang. Tahap pertama peneliti mengambil teknik sampling melalui

purposive sampling yang dilakukan untuk memilih bagain dari populasi, dimana

kriteria yang dipilih adalah yang memiliki pengalaman dalam menggunakan sistem

serupa sebelumnya. Selanjutnya ditahap kedua, pengambilan sampel dilakukan secara

accidental sampling artinya pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap

responden yang kebetulan ada atau tanpa perencanaan saat dijumpai (Hadi, 2016).

Dengan mempertimbangkan jumlah populasi, keterbatasan waktu dan biaya

maka peneliti mengambil 256 responden yang akan menjadi calon pengguna untuk

menjadi sampel dalam penelitian ini. Responden terdiri dari mahasiswa, dosen, dan

pegawai yang tersebar pada sebelas fakultas yang ada dilingkup UIN Syarif

Page 106: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

79

Hidayatullah Jakarta, ditambah dengan pegawai dari rektorat dan PUSTIPANDA.

Berdasarkan panduan ukuran sampel minimum dalam analisis PLS-SEM adalah 10 kali

jumlah path atau anak panah yang mengenai variabel laten pada model yang digunakan

dalam PLS-SEM (Heir et al, 2013). Menurut studi yang dilakukan oleh Guritno et al.

(2011) dalam Yunita (2016); Wong (2013), Ghozali & Latan (2015) sampel yang

diperlukan dalam menggunakan SEM berkisar antara 100 sampai dengan 200 sampel.

Dengan begitu jumlah 256 orang calon pengguna sistem ini sudah memenuhi kriteria

pada penelitian kali ini.

3.4. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini berupa sebuah kuesioner yang berisi lembaran surat pengantar

dari peneliti sebagai permohonan untuk pengisiannya dan lembar kedua yang berisikan

pertanyaaan-pertanyaan penelitian. Lembar pertanyaan penelitian ini terdiri dari lima

pertanyaan mengenai profil responden, status responden di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, skala intensitas akses sistem yang ada di UIN, tingkat kesiapan penerapan SSO

di UIN dan tiga puluh tujuh pertanyaan pengujian. Daftar pertanyaan lengkap

penelitian dapat dilihat pada bagian lampiran.

Secara khusus, peneliti menggunakan 5 poin skala likert (Guritno et al., 2011;

Croasmun & Ostrom, 2011) dari tingkatan “Sangat Tidak Setuju” (1) sampai “Sangat

Setuju” (5) untuk pengukuran dalam kuesioner tersebut. Skala likert merupakan skala

yang digunakan untuk dapat mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang mengenai fenomena sosial (Sugiyono dalam Gitayani et al., 2015).

Page 107: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

80

Sementara untuk menjamin validitas dan reliabilitas alat ini, peneliti mengadopsi

sejumlah item indikator dari sejumlah penelitian terkait sebelumnya, antara lain

McLeod dan MacDonell (2011), Parasuraman dan Colby (2014), Subiyakto & Ahlan

(2014), Subiyakto et al. (2015), Yang et al. (2015), dan Napitupulu (2016).

Tabel 3.2 menunjukkan indikator dan butir pertanyaan pengujian. Untuk

kuesioner lengkap dapat dilihat di bagian lampiran. Selanjutnya peneliti juga

melakukan pengujian pendahuluan terhadap desain awal kuesioner kepada 2 dosen dan

30 mahasiswa yang memiliki pengalaman dalam menggunakan sistem sejenis.

Tujuannya untuk dapat memperoleh masukan perbaikan sebelum kusioner disebarkan

ke lingkup lebih luas dan menjalankan prosedur unidimensonality (Afthanorhan, 2013).

Untuk hasil pengujian (pre-test) lengkap dapat dilihat di bagian lampiran. Pengukuran

pre-test juga dilakukan mengikuti proses perhitungan awal yaitu pengujian indikator

reflektif atau pengujian pengukuran model (outer model) dan biasa dikatakan sebagai

uji validitas dan realibilitas. Hal ini dilakukan untuk dapat mengetahui seberapa paham

responden terhadap butir instrumen kuesioner yang peneliti ajukan dan seberapa besar

intrumen penelitian telah memenuhi tujuan dan memiliki keandalan yang tinggi

(Yamin & Kurniawan, 2011). Pada hasil pre-test ini terdapat 16 indikator yang tidak

memenuhi kriteria dari 36 butir pertanyaan. Ketidaksesuaian ini dilihat dari tidak

terpenuhinya nilai cross loading dibawah 0,5. Peneliti menggunakan teori penggunaan

nilai minimal cross loading dengan pertimbangan batas ambang terendah 0,5 dapat

diterima karena penelitian ini merupakan penelitian pengembangan teori (Chin, 1998

dalam Yamin & Kurniawan, 2011). Namun setelah peneliti melakukan interpretasi

Page 108: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

81

seperti yang dikatakan oleh Subiyakto et al. (2017) mengenai analisis interpretasi,

maka peneliti memutuskan untuk, 3 butir instrumen akan dihapuskan, 13 diantaranya

adanya perubahan tata bahasa agar dapat dipahami, dan penambahan 4 butir instrumen.

Sehingga total instrumen yang akan disebar sebanyak 37 butir instrumen kuesioner.

Berikut tabel 3.2 berisi rincian dari pengujian kuesioner terhadap responden selama

penelitian berlangsung.

Tabel 3.2 Indikator dan Butir Pertanyaan Pengujian

Variabel Indikator Pertanyaan

Persons and Actions Tingkat Profesionalisme Kompetensi pengguna mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Integritas Kemampuan yang dimiliki

mempengaruhi kesiapan penerapan SSO

Norma-norma yang berlaku Aturan norma mempengaruhi kesiapan

penerapan SSO

Dukungan sesama

Stakeholder

Dukungan dari pengguna lain

mempengaruhi kesiapan penerapan SSO

Kejelasan Struktur Project Kejelasan struktur SSO mempengaruhi

kesiapan penerapan

Konflik dalam Manajemen Konflik yang ada mempengaruhi

kesiapan penerapan

Context

Organizational

Budaya Organisasi Budaya UIN mempengaruhi kesiapan

penerapan SSO

Peraturan Organisasi Peraturan di UIN mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Pengalaman Organisasi Pengalaman UIN mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Infrastruktur Organisasi Infratruktur SI mempengaruhi kesiapan

penerapan SSO

Lingkungan Bisnis Penerapan SSO di kampus lain

mempengaruhi kesiapan penerapan SSO

Faktor Eksternal Faktor eksternal mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Content System Kompleksitas Project Banyaknya manfaat SSO mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Kebijakan Manajemen

Tertinggi

Peraturan dan kebijakan mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Page 109: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

82

Ketersediaan Sumber Daya Adanya SDM dan Biaya mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Kualitas Data Kualitas data mempengaruhi kesiapan

penerapan SSO

Perkembangan Teknologi Perkembangan SSO mempengaruhi

kesiapan penerapan SSO

Tabel 3.2 Indikator dan Butir Pertanyaan Pengujian (lanjutan) Variabel Indikator Pertanyaan

Optimism Kontribusi teknologi baru SSO berkontribusi pada kualitas SI

Teknologi memberi

kebebasan mobilitas

Dengan SSO bebas akses sistem

Teknologi membantu

pengontrolan kegiatan

Dengan SSO kontrol lebih pada sistem

Teknologi membantu

produktivitas

Dengan SSO lebih produktif

Innovativeness Memberi saran akan

teknologi baru

Dapat memberi saran pada orang lain

tentang SSO

Mengetahui teknologi baru Saya orang pertama tau teknologi di

lingkungan saya

Memahami produk baru

teknologi

Saya menemukan SSO tanpa bantuan

orang

Mengikuti perkembangan

teknologi sesuai bidangnya

Saya mengikuti perkembangan SSO

sesuai bidang saya

Discomfort Merasa dimanfaatkan Merasa dimanfaatkan oleh penyedia

layanan SSO

Tidak mengerti dukungan

teknis yang ada

Tidak mendapatkan penjelasan secara

teknis tentang SSO

Merasa teknologi bukan

dirancang untuk saya

Saya berpikir SSO bukan untuk saya

Tidak ada panduan dalam

bahasa yang saya mengerti

Saya tidak mendapat panduan

penggunaan SSO

Insecurity Bergantung pada teknologi

untuk melakukan suatu hal

Saya tergantung pada SSO dalam

kegiatan sehari-hari

Perhatian teralihkan karena

terlalu banyak teknologi

Perhatian saya teralihkan karna fokus

pada SSO

Teknologi menurunkan

kualitas interaksi personal

Interaksi personal saya menurun karena

SSO

Tidak yakin melakukan

kegiatan secara online

Saya tidak melakukan urusan pribadi

secara online

Technology Readiness

Index

Keuntungan yang relatif SSO berdampak munculnya teknologi

lain

Page 110: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

83

Tingkat kemudahan

digunakan

SSO mudah di implementasikan

Kesesuaian kebutuhan SSO sesuai dengan kebutuhan SI di UIN

Kemampuan untuk

berpengalaman

Pengalaman saya mempengaruhi

kemampuan penggunaan SSO

3.5. Pemrosesan dan Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner

secara langsung dan tidak langsung kepada responden. Penyebaran langsung dilakukan

oleh peneliti untuk mencari responden yang tepat melalui tatap muka secara langusng.

Penyebaran tidak langsung dilakukan peneliti melalui media social seperti email,

whatsapp, line dll. Peneliti menggunakan bantuan fitur google forms sebagai media

pengisiannya. Penyebaran kuesioner ini dilakukan dalam kurun waktu satu bulan satu

minggu terhitung dimulai pada tanggal 11 Agustus sampai 18 September 2017 guna

mencapai target sejumlah sampel yang diinginkan.

Seluruh kuesioner yang telah terkumpul selama proses penelitian berlangsung

akan diproses dan diklasifikasikan menggunakan perangkat lunak pengolah angka Ms.

Excell 2013. Berdasarkan hasil pengumpulan data, peneliti berhasil memperoleh 137

kuesioner yang disebarkan secara langsung dan 119 secara tidak langsung. Dari total

256 kuesioner yang telah terisi oleh responden, 6 diantaranya tidak valid karena data

yang tidak lengkap dan double input pada google forms. Sehingga jumlah data yang

valid pada penelitian ini sejumlah 250 kuesioner (dijelaskan rinci pada tabel 3.3).

Page 111: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

84

Tabel 3.3 Jumlah Data Kuesioner

Metode Penyebaran Σ Valid Σ Tidak Valid Keterangan

Langsung 135 2 Data tidak lengkap

Tidak Langsung 115 4 Data double satu

responden

Total 250 6

3.6. Analisa dan Interpretasi Hasil

Analisis data terbagi dua yaitu analisis demografis dan analisis statistik. Pertama,

peneliti melakukan analisis data demografis dengan menggunakan perangkat lunak Ms.

Excell 2013. Data responden dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, usia, status di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, skala intensitas penggunaan sistem di UIN dan

tingkat kesiapan penerapan.

Kedua, peneliti melakukan analisis statistis menggunakan SmartPLS versi 3.0.

terdapat dua analisis yang dilakukan oleh penelti dalam tahap ini, yaitu analisis

measurement model (outer model) dan structural model (inner model). Measurement

model (outer model) dilakukan melalui proses pengujian validitas dan reliabilitas outer

model melalui indikator reliability, internal consistency reliability, convergent validity,

dan discriminant validity. Sedangkan pengujian structural model (inner model) melalui

path ceofficient (β), coefficient of determination (𝑅2), t-test melalui metode

bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (𝑄2), dan relative impact (𝑞2)

Page 112: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

85

menggunakan metode pengujian blindfolding (Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013;

Wong, 2013; Ringle, 2015; Sarstedt et al., 2017).

Setelah itu, untuk interpretasi hasil penelitian, peneliti melakukan diskusi

terhadap hasil analisis demografi para responden dengan kondisi lapangan yang

berjalan dan menterjemahkan hasil analisis model secara statistika kuantitatif dengan

cara membandingkan dan mempertimbangkan sejumlah literatur terkait sebelumnya.

Selanjutnya, hasil analisis dan interpretasi tersebut secara lengkap akan dijelaskan pada

Bab IV.

3.7 Ringkasan

Pada bab ini menjelaskan mengenai pelaksanaan penelitian ini dilakukan secara

kuantitatif dengan menggunakan teknik survei. Penjelasan-penjelasan dalam bab ini

memaparkan mengenai prosedur penelitian, populasi, sampel, alat teknik pengumpulan

data dan analisisinya, dan interpretasi dari hasil penelitian. Prosedur penelitian ini

terdiri dari delapan tahap utama yaitu, kajian pustaka, pengembangan model,

perancangan penelitian, pembuatan instrumen penelitian atau indikator, pengumpulan

data, analisis data, interpretasi, dan pembuatan laporan. Jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah 25.776 orang, peneliti berhasil mengumpulkan data sebanyak 250

responden, enam data diantaranya tidak valid dengan menggunakan teknik purposive

sampling untuk tahap pertama, dan accidental sampling untuk tahap kedua. Analisis

dan interpretasi data akan dilakukan dan dijelaskan pada bab selanjutn

Page 113: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

74

Page 114: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

BAB IV

HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI

4.1. Hasil Analisis

4.1.1 Hasil Analisis Demografi

Pada tahap ini penelitian dilakukan dengan menganalisis jawaban responden terhadap

pertanyaan yang ada dalam kuesioner, khususnya beberapa pertanyaan yang ada pada

bagian profil responden dan pertanyaan tentang skala intensitas akses sistem informasi

yang ada di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan tingkat kesiapan para

calon pengguna sistem SSO. Seluruh data responden yang berhasil diperoleh dalam

penelitian ini dalam kurung waktu kurang lebih satu bulan terhitung mulai 11 Agustus

2017 sampai dengan 18 September 2017 adalah sebanyak 256 data, dengan data valid

sebanyak 250. Informasi demografis tersebut meliputi jenis kelamin, usia, status

pekerjaan, unit kerja, skala intensitas sistem dan tingkat kesiapan penerapan sistem.

Berikut adalah hasil analisis data yang berhasil diperoleh:

1. Jenis Kelamin

Data 250 responden valid yang digunakan dalam penelitian ini, sebagian besar di

dominasi oleh responden dengan jenis kelamin perempuan, yaitu sebanyak 135

orang (54%) dan sisanya berasal dari responden berjenis kelamin laki-laki yaitu

115 orang (46%) yang dapat dilihat pada gambar 4.1 berikut.

Page 115: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.1 Diagram Jenis Kelamin Responden

2. Usia

Pada gambar 4.2 diketahui bahwa mayoritas responden berasal dari kalangan usia

rentang 21 sampai 30 tahun yaitu sebanyak 150 responden (60%), diikuti rentang

usia dibawah sampai dengan usia 20 tahun sebanyak 66 responden (26%).

Selanjutanya rentang usia lebih dari 41 tahun sebanyak 21 responden (9%) dan

13 responden untuk rentang usia 30 sampai 40 tahun (5%).

Perempuan54%

Laki-Laki46%

Jenis Kelamin

Perempuan Laki-Laki

Page 116: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.2 Diagram Usia Responden

3. Status Pekerjaan

Pada gambar 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian

ini adalah mahasiswa, yaitu sebanyak 209 responden (84%). Dikuti dengan

jumlah pegawai sebanyak 28 responden (11%) dan dosen sebanyak 13 responden

(5%).

≤ 2026%

21-3060%

31-405%

≥ 419%

Usia

≤ 20 21-30 31-40 ≥ 41

Page 117: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.3 Diagaram Status Pekerjaan

4. Unit Kerja

Gambar 4.4 memperlihatkan bahwa responden terbanyak dari penelitian ini

berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi dengan jumlah 90 responden (36%).

Sedangkan responden lain tersebar pada 11 fakultas dan unit kerja lain yang ada

di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan responden paling

sedikit berasal dari pegawai Rektorat dengan total 6 responden (2%).

Dosen5% Pegawai

11%

Mahasiswa84%

Status Pekerjaan

Dosen Pegawai Mahasiswa

Page 118: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.4 Diagram Unit Kerja

5. Skala Intensitas Sistem

Dari jumlah 250 responden yang ada gambar 4.5 dapat memperlihatkan bahwa

sebanyak 113 responden (45%) jarang mengakses sistem yang ada di lingkup

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan 85 responden (34%) merasa cukup

sering mengakses sistem, diikuti dengan 37 responden (15%) yang merasa sering

mengakses sistem yang ada di UIN dan 15 responden (6%) lainnya merasa sangat

sering mengakses sistem di lingkup UIN.

FITK8% FAH

6% FUS5%

FSH8%

FDK7%

FDI4%Fpsi

3%FEB6%

FST36%

FKIK5%

FISIP6%

Rektorat2%

Pustipanda4%

Unit Kerja

FITK FAH FUS FSH FDK

FDI Fpsi FEB FST FKIK

FISIP Rektorat Pustipanda

Page 119: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.5 Diagram Skala Akses Sistem

6. Tingkat Kesiapan Penerapan Sistem

Seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.6 bahwa dari 250 jumlah responden

yang merasa tidak siap akan penerapan sistem baru berjumlah 8 responden (3%).

Lalu sebanyak 84 responden merasa kurang siap (33%), 119 responden (48%)

merasa cukup siap akan penerapan sistem baru, 37 responden (15%) merasa siap

dan 2 responden (1%) merasa sangat siap.

Jarang45%

Cukup Sering34%

Sering15%

Sangat Sering6%

Skala Akses Sistem

Jarang Cukup Sering Sering Sangat Sering

Page 120: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.6 Tingkat Kesiapan Penerapan Sistem

4.1.2. Hasil Analisis Pengukuran Model (Measurement Model)

Analisis model pengukuran yang biasa disebut dengan measurement model (outer

model) dilakukan melalui empat tahap pengujian, yaitu individual item reliability,

internal consistency reliability, average variance extracted, dan discriminant validity

(Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2012; Wong, 2013; Ringle, 2015; Subiyakto

et al., 2015; Nugroho et al., 2016; Sarstedt et al., 2017). Measurement model dilakukan

untuk dapat mengetahui hubungan antara konstrak (variabel) dengan indikator-

indikatornya (Yamin & Kurniawan, 2011). Secara grafis, hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.1, tabel 4.2 dan gambar 4.7 berikut penjelasan mengenai pelaksanaan dan hasil

penelitian dari empat pengujian tahapan tersebut.

Tidak Siap3%

Kurang siap33%

Cukup Siap48%

Siap15%

Sangat Siap1%

Tingkat Kesiapan Penerapan Sistem

Tidak Siap Kurang siap Cukup Siap Siap Sangat Siap

Page 121: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

a. Individual Item Reliabilty

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai standardized loading faktor. Nilai

tersebut menggambarkan besarnya korelasi antar item pengukuran (indikator)

dengan konstraknya. Nilai loading faktor di atas 0,7 dikatakan ideal yang artinya

indikator tersebut dapat dikatakan valid sebagai indikator yang dapat mengukur

konstrak atau variabelnya (Hensler et al., 2009; Hair et al., 2012; Irawati & Putra,

2015; Sarstedt et al., 2017). Setelah melakukan tiga kali pengujian terdapat enam

indikator yaitu, PA6, PA3, CO5, CO6, IV3, dan IV2 yang memiliki nilai dibawah

0,6 sehingga harus dihapus. Menurut Yamin dan Kurniawan (2011) nilai

standardized loading faktor di atas 0.5 masih dapat diterima untuk penelitian

tahap pengujian teori sehingga indikator yang memiliki nilai sekitar 0.6 akan

tetap dipertahankan.

b. Internal Consistency Reliabilty

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai Composite Reliability (CR) yang

memiliki nilai ambang batas sebesar 0.7 (Hair et al., 2012; Wong, 2013;

Subiyakto et al., 2015; Nugroho et al., 2016; Sarstedt et al., 2017). Nilai dari CR

dinilai lebih baik dalam pengukuran internal consistency dibandingkan dengan

nilai cronbach’s alpha dalam model SEM, ini beralasan karena CR tidak

mengasumsikan semua indikator sama dalam sebuah variabel (Yamin &

Kurniawan, 2011). Hasil dari nilai CR yang telah memenuhi syarat dengan

memiliki variabel di atas 0,7 dapat dilihat pada tabel 4.1.

Page 122: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

c. Average Variance Extracted

Pengujian convergent validity selanjutnya dilakukan dengan melihat nilai

Avarage Variance Extracted (AVE). Nilai ini dapat menggambarkan besaran

varian atau keberagaman variabel manifest (indikator) yang dapat dikandung

oleh konstrak laten (variabel). Nilai AVE memiliki syarat minimal 0,5 untuk

dapat menggambarkan bahwa convergent validity bernilai baik (Yamin &

Kurniawan, 2011; Hair et al., 2012; Wong, 2013; Subiyakto et al., 2015; Sarstedt

et al., 2017). Ini memiliki arti bahwa variabel laten dapat menjelaskan rata-rata

lebih dari setengah varian dari indikator-indikatornya. Hasil penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.1 yang menunjukkan bahwa nilai AVE dari semua variabel

sudah memiliki nilai diatas 0.5 sehingga memenuhi syarat untuk dapat

digunakan.

d. Discrimant Validity

Pengujian ini dilakukan melalui pemeriksaan cross loading, kemudian

membandingkannya dengan nilai akar AVE. Nilai cross loading adalah dengan

membandingkan nilai korelasi indikator dengan konstraknya dan konstrak blok

lainnya. Bila nilai korelasi antar indikator dengan konstraknya lebih tinggi dari

nilai korelasi dengan konstrak blok lainnya, hal ini menunjukkan bahwa konstrak

tersebut memprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik dari blok lainnya (Hair

et al., 2012; Wong, 2013; Irawan & putra, 2015; Subiyakto et al., 2015; Sarstedt

et al., 2017). Nilai discriminant validity lainnya dapat dilihat dengan nilai akar

AVE yang harus lebih tinggi daripada korelasi antara konstrak dengan konstrak

Page 123: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

lainnya (Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2012; Wong, 2013; Nugroho et

al., 2016). Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.1 yang telah menunjukkan bahwa

nilai cross loading indikator dengan konstrak dari semua variabel lainnya

memiliki nilai lebih tinggi dari korelasi dengan konstrak blok lainnya dan nilai

AVE lebih tinggi daripada korelasi antara konstrak dengan konstrak lainnya.

Secara ringkas, analisa pengukuran model (outer model) di atas

menunjukkan bahwa model penelitian yang diajukan peneliti sudah memiliki

karakteristik yang baik secara pengujian statistik meskipun dengan adanya

penghapusan 6 indikator (CO5, CO6, PA6, PA3, IV3, dan IV2). Tabel 4.1

memaparkan hasil dari pengujian pengukuran model (outer model). Sehingga

dapat dikatakan bahwa model penelitian ini telah memenuhi syarat untuk dapat

dilanjutkan ke tahap pengujian struktur model (inner model) (Hair et al., 2012;

Wong, 2013).

Page 124: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel 4.1 Hasil Analisis Model Pengukuran

VAR IND OL CL AVE CR AVE2

PA CO CS OP IV DS IS SSO.R

PA PA1 0,790 0,790 0,376 0,395 0,367 0,304 -0,116 0,058 0,344 0.576 0.828 0.759

PA2 0.813 0,813 0,412 0,463 0,366 0,275 -0,112 0,071 0,348

PA3*

PA4 0.728 0,728 0,325 0,366 0,472 0,369 0,0032 0,088 0,369

PA5 0.700 0,700 0,476 0,506 0,391 0,250 0,0032 -0,030 0,329

PA6*

CO CO1 0.703 0,306 0,703 0.330 0,298 0,339 -0,057 -0,020 0,307 0.566 0.839 0.752

CO2 0.718 0,313 0.718 0.385 0,385 0,277 -0,123 -0,121 0,327

CO3 0.781 0,462 0.782 0.492 0,411 0,182 0,011 -0,105 0,377

CO4 0.802 0,470 0.802 0.476 0,469 0,274 -0,012 -0,008 0,397

CO5*

CO6*

CS CS1 0.657 0,390 0,295 0,657 0,378 0.169 -0,149 -0,054 0,361 0.556 0.862 0.746

CS2 0.744 0,351 0,496 0,744 0,454 0.256 -0,236 -0,168 0,383

CS3 0.765 0,462 0,441 0,765 0,326 0.241 -0,124 -0,094 0,337

CS4 0.768 0,400 0,374 0,768 0,437 0.173 -0,104 -0,141 0,314

CS5 0.786 0,531 0,468 0,786 0,474 0.282 -0,058 -0,083 0,421

OP OP1 0.732 0,427 0,399 0,481 0,732 0,279 -0,116 -0,061 0,426 0.602 0.858 0.776

OP2 0.773 0,370 0,389 0,374 0,773 0,332 -0,152 0,025 0,448

OP3 0.809 0,447 0,492 0,458 0,809 0,461 -0,116 0,010 0,501

Page 125: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel 4.1 Hasil Analisis Model Pengukuran (lanjutan)

Keterangan:

* : Dihapus OL : Outer Loadings CR : Composite Reliability

VAR : Variabel CL : Cross Loading IND : Indikator

AVE : Average Variance Extracted

VAR IND OL CL AVE CR AVE2

PA CO CS OP IV DS IS SSO.R

OP4 0.788 0,397 0,348 0,419 0,788 0,425 -0,112 0,095 0,548

IV IV1 0.836 0,355 0,267 0,255 0,398 0,836 0,031 0,235 0,334 0.675 0.806 0.821

IV2*

IV3*

IV4 0.807 0,296 0,307 0,248 0,402 0,807 -0,045 0,050 0,307

DS DS1 0.697 0,141 0,119 -0,038 0,028 0,074 0,697 0,372 0,056 0.526 0.814 0.725

DS2 0.634 0,086 0,075 0,006 -0,041 -0,018 0,634 0,186 -0,033

DS3 0.853 -0,083 -0,183 -0,229 -0,218 0,022 0,853 0,475 -0,122

DS4 0.698 -0,023 -0,001 -0,140 -0,126 -0,119 0,698 0,312 -0,032

IS IS1 0.710 0,146 0,044 0,012 0,155 0,211 0,211 0,710 0,174 0.592 0.851 0.770

IS2 0.873 0,088 -0,003 -0,102 0,024 0184 0,466 0,873 0,116

IS3 0.824 -0,026 -0,166 -0,165 -0,033 0,168 0,438 0,824 0,097

IS4 0.650 -0,012 -0,126 -0,195 -0,109 -0,022 0,407 0,650 -0,004

SSO.R SSO.R 1 0.715 0,339 0,329 0,349 0,459 0,252 0,004 0,090 0,715 0.548 0.828 0.741

SSO.R 2 0.655 0,240 0,251 0,237 0,372 0,263 -0,061 0,169 0,655

SSO.R 3 0.861 0,367 0,423 0,485 0,563 0,319 -0,083 0,083 0,861

SSO.R 4 0.715 0,411 0,375 0,344 0,427 0,323 -0,051 0,038 0,715

Page 126: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.7 Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS

Page 127: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel 4.2 Discriminat Validity

Context

Organizational

Content

System

Discomort Insecurity Innovativeness Optimism Persons &

Actions

SSO.R

Context

Organizational

0,752

Content System 0,567 0,746

Discomfort -0,054 -0,182 0,725

Insecurity -0,084 -0,149 0,503 0,770

Innovativeness 0,349 0,306 -0,007 0,177 0,821

Optimism 0,526 0,559 -0,159 0,009 0,487 0,776

Persons & Actions 0,525 0,572 0,027 0,062 0,397 0,530 0,759

SSO.R 0,471 0,489 -0,066 0,124 0,391 0,622 0,460 0,741

Page 128: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

4.1.3 Hasil Analisis Struktur Model (Struktural Model)

Analisis struktur model dalam penelitian ini dilakukan melalui enam tahapan

pengujian, diantaranya yaitu pengujian path coefficient (β), coefficient of determination

(R2), t-test menggunakan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance

(𝑄2), dan relative impact (𝑞2) (Urbach & Ahlemann, 2010; Hair et al., 2012; Yuliasari

et al., 2014; Subiyakto et al., 2015; Sarstedt et al., 2017). Pengukuran struktural model

dilakukan untuk dapat mengetahui hubungan antara konstrak yang dihipotesiskan oleh

peneliti (Yamin & Kurniawan, 2011). Secara grafis, hasil penelitian ini dapat dilihat

pada tabel 4.3, 4.4 dan gambar 4.8. Berikut penjabaran dari enam tahap pengujian dari

struktur model (inner model)

1) Path Coefficient (β)

Pengujian ini dilakukan dengan melihat nilai ambang batas di atas 0,1. Jalur

(path) yang memiliki nilai di atas 0,1 berarti mempunyai pengaruh dalam model

(Hair et al., 2012; Wong, 2013; Ringle, 2015). Hasilnya dari 19 jalur yang ada di

dalam model penelitian 7 jalur diantaranya CO→DS, CO→IS, CS→DS,

CS→IS, CS→IV, DS→ SSO.R, dan IV→ SSO.R menunjukkan pengaruh yang

tidak signifikan seperti yang dapat dilihat pada tabel 4.4 dan gambar 4.8.

2) Coefficient of Determination (R2)

Pengujian ini dilakukan untuk menjelaskan varian dari tiap target variabel

endogeneous (variabel yang dianggap dipengaruhi oleh variabel lain dalam

model) dengan standar pengukuran sekitar 0,670 dinilai kuat, kisaran 0,333

Page 129: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

dinilai moderat, dan 0,190 dinilai lemah (Hair et al., 2013; Ringle, 2015; Wong,

2016) tabel 4.3 dan gambar 4.8 menunjukkan bahwa R2 dari variabel IS dengan

nilai 0,046 adalah yang terlemah. Ini mengartikan bahwa IS paling lemah yang

memilliki varian terhadap variabel CO sebesar 0,46%.

3) t-test

Pada pengujian tahap ini dilakukan dengan metode bootstrapping yang ada di

dalam SmartPLS 3.0 dengan menggunakan uji two-tailed dengan tingkat

signifikasi 5% untuk dapat menguji hipotesis yang ada di dalam penelitian.

Hipotesis tersebut akan diterima apabila memiliki nilai t-test lebih besar dari 1,96

(Hair et al., 2012; Afthanorhan, 2013; Wong, 2016; Hair et al., 2017). Pada tabel

4.4 dan gambar 4.8 akan menunjukkan bahwa terdapat 6 hipotesis dari jumlah

keseluruhan 19 hipotesis yang tidak diterima dan 13 hipotesis lainnya dapat

diterima.

4) Effect Size (f2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan untuk dapat memprediksi pengaruh variabel

tertentu terhadap variabel lainnya dalam struktur model dengan memiliki kriteria

nilai ambang batas sekitar 0,02 untuk pengaruh kecil, 0,15 untuk pengaruh

menengah, dan 0,35 untuk pengaruh besar (Subiyakto et al., 2015; Wong, 2016;

Hair et al., 2017). f2 dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut.

f2 = 𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑅2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1− 𝑅2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Page 130: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.4, menunjukkan pengujian

terhadap f2 terhadap 19 jalur. Terdapat 3 jalur yang memiliki pengaruh besar, 1

jalur bernilai menengah dan 15 jalur lainnya bernilai kurang.

5) Predictive Relevance (𝑄2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan dengan metode blindfolding untuk dapat

memberikan bukti bahwa variabel tertentu yang digunakan dalam model

mempunyai keterkaitan secara prediktif (predictive relevance) dengan variabel

lainnya yang ada di dalam model penelitian dan memiliki nilai ambang batas

pengukuran di atas nol (Hair et al., 2012; Wong, 2016; Hair et al., 2017) tabel

4.3 menunjukkan bahwa 𝑄2 dari seluruh variabel yang ada di dalam model

memiliki keterkaitan yang prediktif.

6) Relative Impact (𝑞2)

Pada tahap pengujian ini dilakukan dengan metode blindfolding untuk dapat

mengukur relatif pengaruh dari sebuah keterkaitan prediktif suatu variabel

tertentu dengan variabel lainnya dengan menunjukkan nilai ambang batas sekitar

0,02 untuk skala pengaruh kecil, 0,15 untuk sekala pengaruh menengah, dan 0,35

untuk sekala pengaruh besar (Subiyakto et al., 2015; Hair et al., 2017). Dalam

tahap pengujian 𝑞2 rumus yang diguankan untuk perhitungannya adalah.

q2 = 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒 − 𝑄2 𝑒𝑥𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

1− 𝑄2 𝑖𝑛𝑐𝑙𝑢𝑑𝑒

Page 131: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Pada tabel 4.4 menunjukkan hasil bahwa terdapat 2 jalur antar variabel

yang memiliki nilai menengah yaitu variabel CO→PA (0,172) dan jalur CO→CS

(0,190) dan 17 jalur antar variabel lainnya bernilai kecil. Berikut tabel 4.3 berisi

nilai dari R2 dan 𝑄2 seluruh variabel dalam penelitian ini.

Tabel 4.3 Hasil Analisa Struktur Model

VAR R2 𝑄2

PA 0,276 0,147

CO 0,000 0,000

CS 0,321 0,160

OP 0,413 0,230

IV 0,186 0,113

DS 0,059 0,012

IS 0,057 0,025

SSO.R 0,439 0,218

Page 132: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.8 Hasil Analisis Path Coefficient (β)

Gambar 4.8 menggambarkan jalur atau path antar delapan variabel yang ada

pada penelitan ini, dengan hasil perhitungan bahwa 7 diantaranya tidak memiliki

hubungan yang signifikan antar variabel. 12 diantaranya memiliki hubungan yang

signifikan.

Page 133: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Gambar 4.9 Hasil Analis t-test

Gambar 4.9 ini menggambarkan jalur hipotesis antar delapan variabel yang ada

pada penelitian ini, dengan hasil perhitungan bahwa 6 diantaranya tidak memenuhi

nilai syarat statistika akan penerimaan hipotesa sedangkan 13 hipotesa lainnya telah

memenuhi syarat untuk dapat diterima keberadanny

Page 134: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel 4.4 Hasil Analisa Struktur Model

Keterangan:

Sign : Signifikan K : Kecil L : Lemah

Insign : Insignifikan M : Moderat B : Besar

Hipotesis β t-test R2

f2 q2 Analyses

No Jalur R2-in R2-ex ∑ f2 Q2-in Q2-ex ∑ q2 β t-test R2 f2 q2

H1 PA→OP 0.242 3.626 0.413 0.413 0.377 0.06133 0.230 0.211 0.025 Sign Diterima M K K

H2 PA→IV 0.278 3.261 0.186 0.186 0.141 0.05528 0.113 0.085 0.032 Sign Diterima L K K

H3 PA→DS 0.189 1.837 0.059 0.059 0.054 0.00531 0.012 -0.002 0.014 Sign Ditolak L K K

H4 PA→IS 0.239 3.011 0.057 0.057 0.030 0.02863 0.025 0.009 0.016 Sign Diterima L K K

H5 CS→OP 0.288 4.162 0.413 0.413 0.364 0.08348 0.230 0.203 0.035 Sign Diterima M K K

H6 CS→IV 0.048 0.552 0.186 0.186 0.186 - 0.113 0.116 - 0.003 Insign Ditolak L K K

H7 CS→DS -0.299 2.510 0.059 0.059 0.084 - 0.02657 0.012 -0.006 0.018 Insign Diterima L K K

H8 CS→IS -0.247 2.215 0.057 0.057 0.021 0.03818 0.025 0.006 0.019 Insign Diterima L K K

H9 CO→OP 0.236 3.658 0.413 0.413 0.385 0.04770 0.230 0.215 0.019 Sign Diterima M K K

H10 CO→IV 0.176 2.186 0.186 0.186 0.171 0.01843 0.113 0.104 0.010 Sign Diterima L K K

H11 CO→DS 0.016 0.092 0.059 0.059 0.059 - 0.012 0.018 - 0.006 Insign Ditolak L K K

H12 CO→IS -0.070 0.768 0.057 0.057 0.055 0.00212 0.025 0.026 - 0.001 Insign Ditolak L K K

H13 CO→PA 0.525 9.039 0.276 0.276 0.000 0.38122 0.147 0 0.172 Sign Diterima L B M

H14 CO→CS 0.567 10.856 0.321 0.321 0.000 0.47275 0.160 0 0.190 Sign Diterima L B M

H15 CO→ SSO.R 0.213 3.235 0.439 0.439 0.000 0.78253 0.218 0.205 0.017 Sign Diterima M B K

H16 OP→ SSO.R 0.471 7.830 0.439 0.439 0.308 0.23351 0.218 0.150 0.087 Sign Diterima M M K

H17 IV→ SSO.R 0.059 0.869 0.439 0.439 0.437 0.00357 0.218 0.217 0.001 Insign Ditolak M K K

H18 DS→ SSO.R -0.058 0.801 0.439 0.439 0.437 0.00357 0.218 0.218 - Insign Ditolak M K K

H19 IS→ SSO.R 0.156 2.200 0.439 0.439 0.593 - 0.27451 0.218 0.210 0.010 Sign Diterima M K K

Page 135: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

4.2. Interpretasi Hasil dan Diskusi Hasil

4.2.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Data Demografis

Berdasarkan hasil analisis informasi demografis profil responden, peneliti melakukan

interpretasi dan mendiskusikan hasil analisisnya sebagai berikut.

a) Jenis Kelamin

Dapat kita lihat pada gambar 4.1 yang sudah dijabarkan diatas, mengenai jenis

kelamin responden dalam penelitian ini. Dapat diketahui bahwa responden

didominasi oleh perempuan yaitu sebanyak 135 orang (54%) dan sisanya berasal

dari responden berjenis kelamin laki-laki yaitu 114 orang (46%). Hal ini sesuai

dengan data jumlah mahasiswa aktif dan pegawai UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta per September 2017 (www.uinjkt.ac.id, data kepegawain pusat 2017)

yang menyebutkan bahwa jumlah populasi dari responden perempuan lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah populasi laki-lakinya, yaitu sebesar 13.603

orang sedangkan populasi responden lakinya berjumlah 10.763 orang.

b) Usia

Dapat dilihat pada gambar 4.2 yang sudah dijabarkan diatas, mengenai usia dari

responden yang tersebar dari penelitian ini. Jumlah usia yang paling

mendominasi yaitu usia rentang 21 sampai 30 tahun, yaitu sebanyak 150

responden, diikuti rentang usia dibawah sampai dengan usia 20 tahun sebanyak

66 responden. Selanjutanya rentang usia lebih dari 41 tahun sebanyak 21

responden dan 13 responden untuk rentang usia 30 sampai 40 tahun. Hal ini

sejalan dengan fakta dari asal usia responden yang paling banyak di isi oleh

Page 136: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

mahasiswa dengan total jumlah populasi sebesar 24.246 orang sedangkan

pegawai dan karyawan yang berjumlah 1530 orang (www.uinjkt.ac.id, data

kepegawain pusat 2017).

c) Status Pekerjaan

Seperti yang dapat ditunjukkan pada gambar 4.3 yang sudah dijabarkan diatas,

mengenai status pekerjaan para responden yang ada di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Diketahui bahwa status pekerjaan didominasi oleh adalah mahasiswa,

yaitu sebanyak 209 responden (84%). Lalu diikuti dengan jumlah pegawai

sebanyak 28 responden (11%) dan dosen sebanyak 13 responden (5%). Dengan

data bahwa jumlah mahasiswa dengan total jumlah populasi sebesar 24.246

orang sedangkan pegawai dan karyawan yang berjumlah 1530 orang

(www.uinjkt.ac.id, data kepegawaian pusat 2017).

d) Unit Kerja

Dapat diketahui dari gambar 4.4 mengenai asal unit kerja 250 responden dalam

penelitian ini, bahwa berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi dengan jumlah

90 responden (36%) disusul dengan jumlah mahasiswa yang berasal dari Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dengan total 21 responden (8%). Sedangkan jumlah

responden yang paling sedikit berasal dari unit kerja pada Rektorat dengan

jumlah responden hannya 6 orang (2%). Hal ini merupakan data yang sesuai

apabila dilihat dari jumlah total unit kerja yang ada di lingkungan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta. FST dan FITK adalah 2 diantara 11 fakultas yang ada

dengan jumlah mahasiswa paling banyak. Berdasarkan data yang diperoleh untuk

jumlah mahaiswa aktif 2017, FST memiliki total 2886 orang mahasiswa

Page 137: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

sedangkan FITK sebanyak 4843 orang. Untuk jumlah responden mahasiswa

paling sedikit berasal dari Fakultas Psikologi dengan total 7 orang responden.

e) Skala Intensitas Sistem

Dapat diketahui dari gambar 4.5 yang sudah dijabarkan diatas, bahwa dari total

250 responden yang ada. Sebanyak 113 responden (45%) jarang mengakses

sistem yang ada di lingkup UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sedangkan 85

responden (34%) merasa cukup sering mengakses sistem, diikuti dengan 37

responden (15%) yang merasa sering mengakses sistem yang ada di UIN, dan 15

responden (6%) lainnya merasa sangat sering mengakses sistem di lingkup UIN.

Dalam pengukuran ini sistem informasi yang dapat diakses di UIN Syarif

Hidayatullah dapat berupa sistem akademik AIS, sistem repositori

perpusatakaan, sistem LKP untuk dosen dan pegawai, sistem pendaftaran

penelitian dan lain sebagainya.

f) Tingkat Kesiapan Penerapan

Dapat diketahui pada gambar 4.6 yang sudah dijabarkan diatas, bahwa responden

yang merasa tidak siap akan penerapan sistem baru berjumlah 8 responden (3%).

Lalu sebanyak 84 responden merasa kurang siap (33%), 119 responden (48%)

merasa cukup siap akan penerapan sistem baru, 37 responden (15%) merasa siap

dan 2 responden (1%) merasa sangat siap. Peneliti beranggapan bahwa sebanyak

48% responden yang mewakili merasa cukup siap akan penerapan sistem baru

dikarenakan sistem baru ini sebenarnya bukan hal yang asing lagi yang

digunakan oleh masyarakat luas dengan mengasumsikan bahwa kebanyakan dari

mereka menggunakan sistem aplikasi android di handphone, sehingga mereka

Page 138: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

sudah terbiasa dengan pemakaian sistem sejenis berupa kepemilikan akun

google. Namun bila kita melihat sebanyak 33% responden yang mewakili jumlah

keseluruhan responden yang merasa kurang siap akan penerapan sistem baru di

UIN, penulis mengasumsikan bahwa mereka memperhatikan faktor lain yang ada

disekitar lingkungan UIN seperti, budaya, kesiapan penyedia sistem maupun

sumber daya yang ada akan adanya penerapan sistem baru tersebut. Secara

keseluruhan data demografis pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5 Hasil Analisa Demografis Secara Garis Besar

Kategori Item %

Jenis Kelamin Perempuan 54

Laki-laki 46

Usia

≤ 20 th 4

21-30 78

31-40 7

≥ 40 th 11

Status Pekerjaan

Mahasiswa 84

Karyawan 11

Dosen 5

Unit Kerja

FDI 4

FITK 8

FSH 8

FAH 6

FISIP 6

FKIK 5

FU 5

FDIKOM 4

FEB 6

FST 36

F. Psi 3

Rektorat 2

Pustipanda 4

Jarang 45

Skala Intensitas

Sistem

Cukup Sering 34

Sering 15

Sangat Sering 6

Tingkat Kesiapan

Tidak Siap 3

Kurang Siap 33

Cukup Siap 45

Siap 15

Sangat Siap 1

Page 139: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

4.2.2 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Model Pengukuran

Berdasarkan hasil analisis model pengukuran, ada dua poin penting yang harus

diperhatikan yaitu sebagai berikut:

1) Hasil akhir dari analisis telah menunjukkan bahwa model pengukuran dari model

penelitian ini telah memenuhi syarat dan memiliki karakteristik yang baik

sehingga layak untuk dilanjutkan ketahap selanjutanya yaitu analisis struktur

model untuk menguji model struktural dari model penelitian ini.

2) Dihapuskannya enam indikator yaitu PA3, PA6, CO5, CO6, IV2, dan IV dalam

model penelitian ini.

Peneliti beranggapan kemungkinan besar penghapusan ini terjadi adalah sebagai

berikut

a. Penggunaan item pertanyaan atau indikator yang kurang tepat dalam kuesioner

penelitian.

b. Sebagian besar kuesioner (46,8%) diperoleh secara online, dan sisanya (53,2%)

secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan penafsiran yang bias dan berbeda

antar responden yang berpartisipasi dan tidak adanya pendampingan secara

langsung saat pengisian kuesioner.

Oleh sebab itu, perlu adanya peninjauan kembali dan pengambangan instrumen

dari penelitian tersebut, baik melalui saran dan masukan yang membangun dari para

ahli seperti dosen-dosen, peneliti sebelumnya, atau yang lainnya agar dapat diperoleh

model penelitian yang lebih tepat (khususnya terkait mengenai penggunaan enam

Page 140: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

indiaktor yang dihapus tersebut) dipenelitian selanjutnya dan agar nantinya dapat

meminimalisir penghapusan indikator. Walaupun cara peneliti dalam membuat dan

memilih responden telah dilakukan dengan sebaik-baiknya, namun terdapat faktor

diluar rencana dan kendali dalam penelitian di lapangan yang dapat muncul.

4.3.3 Interpretasi dan Diskusi Hasil Analisis Struktur Model

Bagian ini memaparkan interpretasi dan diskusi berdasarkan enam hasil dalam analisis

struktur model yaitu path coefficient (β), coefficient of determination (R2), t-test

menggunakan metode bootstrapping, effect size (f2), predictive relevance (𝑄2), dan

relative impact (𝑞2). Berikut adalah pemaparan yang dilakukan dengan mengikuti

pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hipotesis-hipotesis yang telah dirumuskan

sebelumnya:

Q1. Apakah PA berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H1) diterima. Ini berarti PA memiliki pengaruh terhadap OP. Selain

itu, jalur PA→OP memiliki pengaruh yang signifikan dalam model dilihat dari

nilai β, sedangkan bila melihat dari perhitungan f2 dan q2 pengaruh yang ada

pada jalur ini bernilai kecil.

Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model

logika pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004)

dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015)

Page 141: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

yang menyatakan bahwa variabel PA yang berada pada dimensi input dalam

model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang

berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel OP

yang berada dalam dimensi proses. Hasil ini juga sesuai dengan asumsi awal

bahwa faktor sumber daya manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan penerapan sistem (Putra & Ariyanto, 2015; Nasution et al., 2016;

Napitupulu, 2016)

Q2. Apakah PA berpangaruh secara signifikan terhadap IV?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H2) diterima. Artinya PA memiliki pengaruh terhadap IV. Selain itu

jalur PA →IV memiliki pengaruh yang signifikan (β) namun pengaruhnya kecil

berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2.

Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model

logika pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004)

dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015)

yang menyatakan bahwa variabel PA yang berada pada dimensi input dalam

model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang

berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel IV

yang berada dalam dimensi proses. Hasil ini juga sesuai dengan asumsi awal

bahwa faktor sumber daya manusia memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

kesiapan penerapan sistem (Putra & Ariyanto, 2015; Nasution et al., 2016;

Napitupulu, 2016).

Page 142: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q3. Apakah PA berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H3) tidak diterima. Artinya PA tidak memiliki pengaruh terhadap DS,

walaupun jalur PA→DS memiliki pengaruh (β) yang signifikan namun pengaruh

yang kecil berdasarkan pada perhitungan f2 dan 𝑞2. Tidak diterimanya t-test

namun adanya nilai yang signifikan (β) menandai bahwa secara statistika t-test

belum memenuhi syarat nilai ketentuan.

Hal ini tidak sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan

model logika pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998;

Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto

et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel PA yang berada pada dimensi

input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel

lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini

adalah variabel IV yang berada dalam dimensi proses. Hasil ini tidak sesuai

dengan asumsi awal bahwa faktor sumber daya manusia memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kesiapan penerapan sistem (Putra & Ariyanto, 2015;

Nasution et al., 2016; Napitupulu, 2016)

Q4. Apakah PA berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H4) diterima. Artinya PA memiliki pengaruh yang signifikan (β)

terhadap IS dan jalur PA→IS memiliki pengaruh dan bernilai kecil berdasarkan

Page 143: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

pada perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang peneliti

ajukan berdasarkan model logika pemrograman komputer input-process-output

(Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan,

2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel PA yang berada

pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk

mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),

yang dalam hal ini adalah variabel IS yang berada dalam dimensi proses. Hasil

ini juga sesuai dengan asumsi awal bahwa faktor sumber daya manusia memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kesiapan penerapan sistem (Putra & Ariyanto,

2015; Nasution et al., 2016; Napitupulu, 2016)

Q5. Apakah CS berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H5) diterima. Artinya CS memiliki pengaruh terhadap variabel OP

dan jalur CS→OP memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai pengaruh

yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini tidak sesuai dengan asumsi

awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman komputer

input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya

(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa

variabel CS yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel OP yang berada

Page 144: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

dalam dimensi proses. Sejalan dengan Napitupulu (2016) yang mengatakan

bahwa konten pada sistem mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem.

Q6. Apakah CS berpengaruh secara signifikan terhadap IV?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H6) tidak diterima. Artinya CS tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel IV dan jalur CS→IV tidak memiliki pengaruh yang signifikan (β)

sehingga nilai pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini

sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika

pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan

penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang

menyatakan bahwa variabel CS yang berada pada dimensi input dalam model

penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada

dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel IV yang

berada dalam dimensi proses. Tidak sejalan dengan Napitupulu (2016)

mengatakan bahwa konten pada sistem mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan sistem.

Q7. Apakah CS berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H7) diterima. Artinya CS memiliki pengaruh terhadap variabel DS

dan jalur CS→DS memiliki pengaruh yang tidak signifikan (β) serta nilai

Page 145: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman

komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian

sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan

bahwa variabel CS yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel DS yang berada

dalam dimensi proses. Sejalan dengan Napitupulu (2016) mengatakan bahwa

konten pada sistem mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem.

Q8. Apakah CS berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H8) diterima. Artinya CS memiliki pengaruh terhadap variabel IS dan

jalur CS→IS memiliki pengaruh yang tidak signifikan (β) serta nilai pengaruh

yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan asumsi awal

yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman komputer input-

process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya

(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa

variabel CS yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel IS yang berada

Page 146: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

dalam dimensi proses. Sejalan dengan Napitupulu (2016) mengatakan bahwa

konten pada sistem mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem.

Q9. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap OP?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H9) diterima. Artinya CO memiliki pengaruh terhadap variabel OP

dan jalur CO→OP memiliki pengaruh yang signifikan (β) dan bernilai kecil

berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan asumsi awal yang

peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman komputer input-process-

output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya (Subiyakto &

Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa variabel CO yang

berada pada dimensi input dalam model penelitian ini dimungkinkan untuk

mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam dimensi proses dan output),

yang dalam hal ini adalah variabel OP yang berada dalam dimensi proses. Hal ini

juga sejalan dengan asumsi awal bahwa faktor organisasi seperti budaya dan

strukturnya mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan sistem (Atrinawati &

Surendro, 2009; Widiastuti dan Budi, 2016). Serta konteks organisasi

mempengaruhi efektivitas implementasi sistem informasi dan keberhasilan

penerapannya (Muhartawaty, 2013). Konteks organisasi dapat memberikan

arahan, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan tindakan orang-orang di

dalamnya sehingga memiliki nilai yang tinggi dan bermakna dapat dipahami

sebagai landasan penggerak suatu organisasi (Trisnaningsih, 2007; Anshari et al.,

2014; Yunita, 2017).

Page 147: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q10. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap IV?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H10) diterima. Artinya CO memiliki pengaruh terhadap variabel IV

dan jalur CO→IV memiliki pengaruh yang signifikan (β) dan nilai pengaruh

yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini tidak sesuai dengan asumsi

awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman komputer

input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian sebelumnya

(Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan bahwa

variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel OP yang berada

dalam dimensi proses. Hal ini tidak sejalan dengan asumsi awal bahwa faktor

organisasi seperti budaya dan strukturnya mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan sistem (Atrinawati & Surendro, 2009; Widiastuti & Budi, 2016). Serta

konteks organisasi tidak mempengaruhi efektivitas implementasi sistem

informasi dan keberhasilan penerapannya (Muhartawaty, 2013). Konteks

organisasi dapat memberikan arahan, mengkoordinasikan dan

mengkomunikasikan tindakan orang-orang di dalamnya sehingga memiliki nilai

yang tinggi dan bermakna dapat dipahami sebagai landasan penggerak suatu

organisasi (Trisnaningsih, 2007; Anshari et al., 2014; Yunita, 2017).

Page 148: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q11. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap IS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H11) tidak diterima. Artinya CO tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel IS dan jalur CO→IS tidak memiliki pengaruh yang signifikan (β) dan

nilai pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai

dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika

pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan

penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang

menyatakan bahwa variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model

penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada

dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel OP yang

berada dalam dimensi proses. Hal ini juga sejalan dengan asumsi awal bahwa

faktor organisasi seperti budaya dan strukturnya mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan sistem (Atrinawati & Surendro, 2009; Widiastuti & Budi, 2016). Serta

konteks organisasi mempengaruhi efektivitas implementasi sistem informasi dan

keberhasilan penerapannya (Muhartawaty, 2013). Konteks organisasi dapat

memberikan arahan, mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan tindakan

orang-orang di dalamnya sehingga memiliki nilai yang tinggi dan bermakna

dapat dipahami sebagai landasan penggerak suatu organisasi (Trisnaningsih,

2007; Anshari et al., 2014; Yunita, 2017).

Page 149: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q12. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap DS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H12) tidak diterima. Artinya CO tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel DS, jalur CO→DS tidak memiliki pengaruh yang signifikan dan nilai

pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman

komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian

sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan

bahwa variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel OP yang berada

dalam dimensi proses. Hal ini juga sejalan dengan asumsi awal bahwa faktor

organisasi seperti budaya dan strukturnya mempengaruhi tingkat kesiapan

penerapan sistem (Atrinawati & Surendro, 2009; Widiastuti & Budi, 2016). Serta

konteks organisasi mempengaruhi efektivitas implementasi sistem informasi dan

keberhasilan penerapannya (Muhartawaty, 2013). Konteks organisasi dapat

memberikan arahan, mengkoordinasikan, dan mengkomunikasikan tindakan

orang-orang di dalamnya sehingga memiliki nilai yang tinggi dan bermakna

dapat dipahami sebagai landasan penggerak suatu organisasi (Trisnaningsih,

2007; Anshari et al., 2014; Yunita, 2017).

Page 150: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q13. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap PA?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H13) diterima. Artinya CO memiliki pengaruh terhadap variabel DS

dan jalur CO→DS memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai pengaruh

yang besar dan moderat berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman

komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian

sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan

bahwa variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi input, proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel PA yang

berada dalam dimensi proses. Konteks organisasi dapat memberikan arahan,

mengkoordinasikan, dan mengkomunikasikan tindakan orang-orang di dalamnya

sehingga memiliki nilai yang tinggi dan bermakna dapat dipahami sebagai

landasan penggerak suatu organisasi (Trisnaningsih, 2007; Anshari et al., 2014;

Yunita, 2017).

Q14. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap CS?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H10) diterima. Artinya CO memiliki pengaruh terhadap variabel CS

dan jalur CO→CS memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai pengaruh

yang besar dan moderat berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan

Page 151: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika pemrograman

komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan penelitian

sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang menyatakan

bahwa variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model penelitian ini

dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada dalam

dimensi input, proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel CS yang

berada dalam dimensi proses.

Q15. Apakah CO berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H11) diterima. Artinya CO memiliki pengaruh terhadap variabel

SSO.R dan jalur CO→ SSO.R memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai

pengaruh yang besar dan kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini tidak

sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model logika

pemrograman komputer input-process-output (Davis, 1998; Kellog, 2004) dan

penelitian sebelumnya (Subiyakto & Ahlan, 2014; Subiyakto et al., 2015) yang

menyatakan bahwa variabel CO yang berada pada dimensi input dalam model

penelitian ini dimungkinkan untuk mempengaruhi variabel lainnya (yang berada

dalam dimensi proses dan output), yang dalam hal ini adalah variabel TRI yang

berada dalam dimensi proses. Selain itu menurut Widiastuti & Budi (2016)

organisasi termasuk budaya dan strukturnya dapat mempengaruhi tingkat

kesiapan penerapan sistem.

Page 152: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q16. Apakah OP berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H16) diterima. Artinya OP memiliki pengaruh terhadap variabel

SSO.R dan jalur OP→ SSO.R memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai

pengaruh yang moderat dan kurang berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini

sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model pengukuran

tingkat kesiapan penerapan index (TRI) 2.0 (Parasuraman, 2000; Lin et al., 2005;

Walczuch et al., 2007; Parasuraman & Colby, 2015) yang menyatakan bahwa

variabel OP yang ada mempengaruhi variabel (SSO.R).

Q17. Apakah IV berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H17) tidak diterima. Artinya IV tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel SSO.R dan jalur IV→ SSO.R tidak memiliki pengaruh yang signifikan

(β) serta nilai pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini

tidak sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model

pengukuran tingkat kesiapan penerapan index (TRI) 2.0 (Parasuraman, 2000; Lin

et al., 2005; Walczuch et al., 2007; Parasuraman & Colby, 2015) yang

menyatakan bahwa variabel IV yang ada mempengaruhi variabel (SSO.R).

Page 153: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Q18. Apakah DS berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H18) tidak diterima. Artinya DS tidak memiliki pengaruh terhadap

variabel SSO.R dan jalur DS→ SSO.R tidak memiliki pengaruh yang signifikan

(β) serta nilai pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini

tidak sesuai dengan asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model

pengukuran tingkat kesiapan penerapan index (TRI) 2.0 (Parasuraman, 2000; Lin

et al., 2005; Walczuch et al., 2007; Parasuraman & Colby, 2015) yang

menyatakan bahwa variabel DS yang ada mempengaruhi variabel (SSO.R).

Q19 Apakah IS berpengaruh secara signifikan terhadap SSO.R?

Hasil pengujian t-test pada analisis model struktural menunjukkan bahwa

hipotesis (H19) diterima. Artinya IS memiliki pengaruh terhadap variabel

SSO.R dan jalur IS→ SSO.R memiliki pengaruh yang signifikan (β) serta nilai

pengaruh yang kecil berdasarkan perhitungan f2 dan 𝑞2. Hal ini sesuai dengan

asumsi awal yang peneliti ajukan berdasarkan model pengukuran tingkat

kesiapan penerapan index (TRI) 2.0 x yang menyatakan bahwa variabel OP yang

ada mempengaruhi variabel (SSO.R).

2.15. 4.3 Ringkasan

Setelah dilakukannya analisis data penelitian, berikut hasil, interpretasi, dan diskusi

hasil penelitian terkait mengenai tingkat kesiapan penerapan berdasarkan kepada

Page 154: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

persepsi mahasiswa, dosen, dan pegawai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Analisis

struktur model telah dilakukan berdasarkan hasil pengukuran model yang meliputi

enam jenis analisis, berawal dari analisis pengujian β, 𝑅2, t-test melalui metode

bootstrapping, f2, 𝑄2, dan 𝑞2. Terdapat 6 indikator dari total 37 indikator yang

dihapuskan karna tidak memenuhi nilai kriteria indikator tersebut diantaranya adalah

CO5, CO6, PA6, PA3, IV3, dan IV2. Serta tidak diterimanya 6 dari 19 total hipotesis

penelitian yaitu hipotesa hubungan antara PA→DS, CS→IV, CO→DS, CO→IS, IV→

SSO.R, DS→ SSO.R. Interpretasi hasil dilakukan dengan pertimbangan batasan aspek

pengujian statistik, aspek teoritis berdasarkan dukungan dari sejumlah teori

sebelumnya, serta aspek praktis terkait dengan kondisi dilapangan saat proses

pelaksanaan penelitian. Sehingga berdasarkan batasan-batasan pelaksanaan penelitian

yang telah dijelaskan, sejumlah saran dapat digaris bawahi bagi pelaksanan penelitian

sejenis selanjutnya.

Page 155: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 156: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan penelitian berkaitan dengan tingkat kesiapan penerapan SSO

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, berikut

adalah kesimpulan penting dari penelitian ini.

1. Hasil pengolahan data seluruh responden yang berpartisipasi dapat diketahui

bahwa 250 responden yang terdiri dari dosen, pegawai, dan mahasiswa di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta bahwa dengan data dominan para calon pengguna

sistem yang ada di UIN, 45% diantaranya jarang mengakses sistem informasi

yang ada. Sementara 48% diantaranya merasa cukup siap untuk dapat

menggunakan SSO di lingkup bidang akademik. 33% merasa kurang siap, 15%

merasa siap, 3% merasa tidak siap dan 1% lainnya merasa sangat siap untuk

dapat menggunakan SSO.

2. Adanya penghapusan 6 dari 37 indikator dalam penelitian ini diantaranya, PA3,

PA6 CO5, CO6, IV2, dan IV3. Peneliti beranggapan hal ini terjadi karena item

instrumen kurang tepat dan 46,8% penyebaran kuesioner dilakukan secara tidak

Page 157: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

langsung (online). Hal ini dapat saja menjadi faktor bahwa penafsiran yang bias

bagi responden sebab tidak adanya pendampingan secara langsung.

3. Selanjutnya 6 dari 19 hipotesis yaitu PA→DS, CS→IV, CO→DS, CO→IS,

IV→ SSO.R DS→SSO.R dinyatakan ditolak karena antar variabel tidak

memiliki pengaruh yang signifikan atau belum terpenuhinya nilai statistika (t-

test) pada pengujian struktural dalam model penilitian ini. Tidak diterimanya

hipotesis ini menunjukkan perbedaan pada hasil penelitian sejenis yang ada

sebelumnya. Peneliti berpendapat bahwa adanya perbedaan pada hasil

penelitian dalam model ini dapat diwajarkan karena adanya perbedaan variabel

dan instrumen penelitian, objek, sampel serta adanya keterbatasan saat

pelaksanaan penelitian di lapangan dan kondisi lingkungan yang ada dapat

menjadi faktor yang mempengaruhi hasil dari penelitian.

4. Mayoritas hipotesis dalam penelitian ini diterima, dengan 3 hipotesis paling

mempengaruhi tingkat kesiapan penerapan dilihat dari path coefficient (β) dan

T-Statistics (t-test), sehingga faktor-faktor yang paling mempengaruhi adalah:

a. Hubungan antara Context Organizational dengan Content System

(CO→ CS).

b. Hubungan antara Context Organizational dengan Persons & Actions

(CO→PA).

c. Hubungan antara Optimism dengan Single Sign On Readiness (OP→

SSO.R).

Page 158: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Sedangkan, faktor yang tidak memiliki pengaruh adalah

a. Hubungan Context Organizational dengan Insecurity (CO→IS), dan

b. Hubungan Discomfort dengan Single Sign On Readiness (DS→

SSO.R)

Ini dapat disebabkan adanya hubungan dengan variabel Insecurity dan

Discomfort yang merupakan variabel penghambat atau inhibitors

(Parasuraman, 2000; Parasuraman & Colby, 2015), selain itu mayoritas dari

sampel penelitian merupakan mahasiswa yang memiliki sikap mudah menerima

ide dan gagasan baru, lebih familiar dengan sistem sejenis (Lacobucci, 2001)

sehingga variabel penghambat dapat dikatakan tidak menjadi masalah.

Berdasarkan hasil temuan itu juga dapat disimpulkan bahwa penelitian ini telah

memberikan kontribusi dan manfaat yamg signifikan, berupa:

1. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi para

pengambil keputusan atau tingkat manajerial tertinggi di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta khususnya pihak PUSTIPANDA dalam rencana

penerapan sistem Single Sign-On (SSO) dengan memperhatikan hasil

demografis dan faktor yang mempengaruhi kesiapan penerapan teknologi yang

sudah diteliti.

2. Secara teoritis, penelitian ini mengadopsi, mengkombinasi, dan mengadaptasi

seperti penelitian Subiyakto & Ahlan (2014); Subiyakto et al. (2015) dari 2

model yaitu Technology Readiness Index 2.0 milik Parasuraman & Colby

Page 159: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

(2015) dan model Keberhasilan Proyek Sistem Informasi milik Subiyakto &

Ahlan (2014); Subiyakto, et al. (2015) dengan menggunakan teori dasar IPO

Logic model milik Davis (1998) dan Kellogg (2004), teori keberhasilan proyek

milik McLeod dan MacDonell (2011), A Tripod Readiness Model (Yang et al.,

2014), model hubungan antara technology readiness dengan continuance

intention (Chen et al., 2014). Sehingga hasil dari model penelitian ini dapat

menjadi alternatif yang dapat dipertimbangkan untuk dapat mengukur tingkat

kesiapan pengguna dalam penerapan sistem baru dengan melihat kepada aspek

yang erat kaitannya dan tidak dapat dipisahkan yaitu kesiapan individu dan

lingkungan sekitarnya yaitu organisasi tempatnya berada.

3. Secara metodologi, penelitian ini juga berperan dalam mendorong variasi

penelitian yang menggunakan metode kuantitatif dalam penyusunan skripsi

pada Program Studi Sistem Informasi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

selama ini pada nyatanya masih banyak di dominasi oleh penelitian bermetode

kualitatif dibidangnya.

5.2. Saran

Pada bagian ini peneliti akan menjelaskan saran untuk penelitian selanjutnya

berdasarkan batasan-batasan dalam pelaksanaan penelitian, sebagai berikut.

1. Berdasarkan hasil penelitian khususnya pada tahap penghapusan indikator,

peneliti memberikan saran untuk peneliti selanjutnya (khususnya yang tertarik

Page 160: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

pada topik peneltiain sejenis) agar dapat meninjau kembali dan dapat

memperbaiki hal-hal berikut.

a. Dalam pembentukan instrumen yang akan digunakan sebaiknya

memperhatikan indikator yang digunakan seperti tata bahasa yang akan

ditulis ini mempengaruhi terhadap pengertian para responden agar tidak

terjadi pemahaman yang bias.

b. Pada proses pengumpulan data responden, sebaiknya dapat

memperhatikan perbandingan penyebaran data dengan data sampel baik

untuk jenis kelamin, unit kerja maupun fakultas serta kategori lainnya.

Agar hasil dapat digeneralisasi dengan baik.

c. Adannya masukan atau saran dari para ahli dilakukan agar dapat

menguatkan indikator pada variabel sehingga dapat mengurangi resiko

penghapusan inikator pada tahap perhitungan dan analisis data.

d. Peninjauan kembali kepada insturumen yang ada pada variabel PA, CS,

IV, DS dan SSO.R karena hasil dari penelitian ini menyebutkan

beberapa instrumen diantaranya mengalami penghapusan pada proses

perhitungan dan analisis data.

e. Adanya keterbatasan dalam penelitian ini dengan menggunakan metode

purposive sampling maka hasil dari penelitian ini tidak dapat

digeneralisasi, karena adanya keterbatasan cross sectional atau

pengambilan data secara sesaat sehingga hasil keseluruhan bukan

merupakan hasil sebab-akibat. Melainkan hanya hasil yang saling

mempengaruhi saja. Selain itu mayoritas sampel adalah mahasiswa

Page 161: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

sehinga hasil dari penelitian tidak dapat digeneralisasi (Lacobucci,

2001)

2. Untuk pihak PUSTIPANDA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, agar dapat terus

mengembangkan dan menyiapkan SSO yang nantinya berencana di terapkan,

karena mayoritas stakeholder (48%) cukup siap untuk penerapannya. Pengguna

sistem akan lebih siap lagi bila nantinya ada pelatihan terkait manfaat

penggunaan SSO sesuai dengan bidang para stakeholder. Variabel context

organizational nyatanya berpengaruh terhadap kesiapan penerapan teknologi

secara langsung, hal ini berupa budaya organisasi, peraturan didalamnya,

pengalaman yang dimilikinya, adanya kelengkapan infrastruktur, serta faktor

eksternal (seperti penerapan SSO diuniversitas lain). Variabel CO sendiri juga

mempengaruhi karakteristik individu, konten sistem serta beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi kesiapan teknologi seperti rasa optimis dan inovasi.

5.3. Ringkasan

Bab ini memaparkan masing-masing berupa kesimpulan dan saran dari penelitian yang

terkait satu dengan lainnya. Harapannya para pelajar dan peneliti dapat menjadikan

bahan masukan bahkan pertimbangan secara praktis dan teoritis terkait akan

pengukuran tingkat kesiapan suatu sistem baru di masa depan.

Page 162: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 163: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

DAFTAR PUSTAKA

Acharya, A. S., Prakash, A., dkk. (2013). Sampling: Why and how of it. Indian Journal

of Medical Specialties, 4(2), 330-333.

Afthanorhan, W. M. A. B. W. (2013). A Comparison of Partial Least Square Structural

Equation Modeling (PLS-SEM) and Covariance Based Structural Equation

Modeling (CB-SEM) for Confirmatory Factor Analysis. International Journal of

Engineering Science and Innovative Technology, 2(5), 198-205.

Aisyah, M. N., Nugroho, M. A., Sagoro, E. M. (2014). Pengaruh Technology

Readiness Terhadap Penerimaan Teknologi Komputer pada UMKM di

Yogyakarta. Jurnal Economia, Vol 10, No.2

Amaranti, R. (2006). Faktor Kritis Dalam Proyek Implementasi ERP Dan Pengaruhnya

Terhadap Perubahan Dalam Organisasi (Studi Kasus: PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk). Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Anshorudin, I. (2016). Perbandingan CAS dan OAuth dalam Single Sign On (SSO).

Surakarta: Universitas Muhammadiyah.

Ardagna C. A., Frati F., Gianini G. (2009). “Open Source in Web-Based Applications:

A Case Study on Single Sign-On”. Chapter VI, IGI Global.

Atrinawati, L.H., & Surendro, K. (2009). Assesment for Knowledge Management

Readiness. International Confrence on Electrical Engineering and Informatics.

2, pp. 399-404. IEEE.

Belout, A. & Gauvreau, C. (2004). Factors Influencing Project Success: The Impact of

Human Resource Management. International Journal of Project Manaagement,

22(1): 1-11. Doi: 10.1016/S0263-7863(95)00064-X.

Bhatti, T.R. (2005). Critical Success Factors for the Implementation of Enterprise

Resource Planning (ERP): Empirical Validation. Paper yang dipresentasikan

pada The Second International Conference on Innovation in Information

Technology.

Casaló, L. V., Flavián, C., & Guinalíu, M. (2007). The role of security, privacy,

usability and reputation in the development of online banking. Online

Information Review, 31(5), 583-603.

Chen, S. C., Jong, D., & Lai, M. T. (2014). Assessing the relationship between

technology readiness and continuance intention in an E-appointment system:

relationship quality as a mediator. Journal of medical systems, 38(9), 76.

Creswell, J. W. (2013). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed

Methods Approaches. Sage Publications.

Dalyono, M. (2009). Psikolosi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Delone, W.H, McLean, E.R. (2003). The Delone and McLean Model of Information

Systems Success: A ten-Year Update. Journal of Management Information

Systems, 19(4), 9-30.

Page 164: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Fauziah, Y. (2014). Tinjauan Keamanan Sistem Pada Teknologi Cloud

Computing.Jurnal Informatika Vol. 8, No. 1, Januari 2014.

Florestiyanto, M. Y. (2012). Evaluasi Kesiapan Pengguna Dalam Adopsi Sistem

Informasi Terintegrasi di Bidang Keuangan Menggunankan metode Technology

Readiness Index. Semnas IS 2012 UPN “Veteran” Yogyakarta ISSN: 1979-2328.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Degnan Program IBM SPSS 19(edisi

kelima) Semarang: Universitas Diponegoro.

Ghozali, I., Hengky L. (2015). Partial Least Squares Konsep, Teknik dan Aplikasi

Menggunakan Program SmartPLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Edisi 2.

Semarang: Universitas Diponegoro. ISBN: 979.704.300.2

Gitayani, W. T., Darmawan, N. A. S., & Purnamawati, I. G. A. (2015). Pengaruh Gaya

Kepemimpinan Sistem Pengendalian Internal (SPI) dan Partisipasi Penyusunan

Anggaran Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Akuntansi . JIMAT (Jurnal

Ilmiah Mahasiswa Akuntansi S1), 3(1).

Guritno, S., & Sudaryono, R. (2011). Theory and Application of IT Research:

Metodologi Penelitian Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi.

Hadi, S. (2016). Statistik. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Hair, J. F., Ringle, C. M., & Sarstedt, M. (2011). PLS-SEM: Indeed a silver

bullet. Journal of Marketing theory and Practice, 19(2), 139-152.

Hair, J. F., Sarstedt, M., Ringle, C. M., & Mena, J. A. (2012). An assessment of the use

of partial least squares structural equation modeling in marketing

research. Journal of the academy of marketing science, Vol. 40 No. 3, 414-433.

Hair, J. F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., and Sarstedt, M. (2017). A Primer on Partial

Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM), 2nd Ed., SAGE:

Thousand Oaks.

Hong, K. S., & Songan, P. (2011). ICT in the changing landscape of higher education

in Southeast Asia. Australasian Journal of Educational Technology, 27(8).

Howsawi, E. M., Eager, D., & Bagia, R. (2011, December). Understanding project

success: The four-level project success framework. In Industrial Engineering

and Engineering Management (IEEM), 2011 IEEE International Conference

on(pp. 620-624). IEEE.

Huda, M. Q., Husnayati H. (2013). A Conceptual Model of Information Technology

Innovation Implementation Effectiveness in Higher Education. 5th International

Confrence on Information and Communication Technology for the Muslim

World. IEEE.

Huggins, R. D. (2009). “Web Access Management and Single Sign On”. Paper, IJCSI

International Journal of Computer Science Issues, Vol. 2.

Hursti, J. (1997). “Single Sign-On.”, Department of Computer Science Helsinki

University of Technology.

Page 165: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Hutahean, J. (2015). Konsep Dasar Sistem Informasi. Yogyakarta: Deepublish.

Inmon W.H. (2005). Buliding the Data Warehouse, edisi ke-3 John Wiley & Soms,

INC, USA.

Jogiyanto, H. M. (2007). Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta:

Andi.

Jogiyanto, H. M. (2008). Metodologi Penelitian Sistem Informasi. Edisi 1. Andi.

Yogyakarta.

Jugdev, K., & Müller, R. (2005). A retrospective look at our evolving understanding

of project success. Project Management Institute.

Kadir, A. (2014). Pengenalan Sistem Informasi Edisi Revisi. Andi.Yogyakarta

Kuswahyuni, S. (2009). Pengaruh Bimbingan Kelompok Tehadap Kesiapan

Menghadapi Ujian Akhir pada Siswa Kelas VI A3 SDN Sendang Mulyo 03

Semarang Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi. Semarang: IKIP PGRI Semarang.

Lazuardi, A. (2013). Tingkat Kesiapan (Readiness) Pengadopsian Teknologi

Informasi: Studi Kasus Panin Bank. Depok: Universitas Indonesia.

Lim, C. S., & Mohamed, M. Z. (1999). Criteria of project success: an exploratory re-

examination. International journal of project management, 17(4), 243-248.

Liu, J. Y. C., Chen, H. G., Chen, C. C., & Sheu, T. S. (2011). Relationships among

interpersonal conflict, requirements uncertainty, and software project

performance. International Journal of Project Management, 29(5), 547-556.

Margono. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

McLeod L, MacDonell SG. (2011) Factors that affect software systems development

project outcomes: a survey of research. ACM Computing Surveys CSUR. 2011;

43(4): 24.

McLeod, L., Doolin, B., & MacDonell, S. G. (2012). A perspective‐based

understanding of project success. Project Management Journal, 43(5), 68-86.

Muhartawaty. (2013). Analisas Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas

Implementasi Sistem Informasi. Seminar Nasional Aplikasi Tek nologi Informasi

(SNATI). Yogyakarta.

Mulyanto, A. (2009). Sistem Informasi: Konsep & Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Musliyana, Z., Arif, T. Y., Munadi, R., & Sarjana, P. (2016). Peningkatan Sistem

Keamanan Otentikasi Single Sign On (SSO) Menggunakan Algoritma AES dan

One-Time Password Studi Kasus: SSO Universitas Ubudiyah Indonesia. Jurnal

Rekayasa Elektrika Vol, 12(1).

Napitupulu, D. (2016). Kesiapan Implementasi Sistem E-Learning di Lingkungan

Universitas XYZ. Seminar Nasional Technopreneurship dan Alih Teknologi

2016. Pusat Inovasi- LIPI.

Nazir, M. (2009). Metode Penelitian. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Page 166: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

O’Brien, J. A. & Marakas, G. M. (2010). Management Information Systems:

ManagingInformation Technology In The Bussiness Enterprise15th Edition. NY:

McGraw-Hill.

Pambudi, S. A. (2015). Analisis Kesiapan Pengguna Sistem Informasi Akademik.

Seminar Nasional TI dan Multimedia 2015. STMIK AMIKOM Yogyakarta.

ISSN: 2302-3805

Parasuraman, A. (2000). Technology Readiness Index (TRI) A Multiple-item Scale to

Measure Readiness Embrace New Technologies. Journal of Service Reasearch

Vol 2, No.4

Parasuraman, A., & Grewal, D. (2000). The impact of technology on the quality-value-

loyalty chain: a research agenda. Journal of the academy of marketing

science, 28(1), 168-174.

Parasuraman, A., Charles L. C. (2014). an Updated and Streamlined Technology

Readiness Index: TRI 2.0. SAGE OPEN.

Ptak, Carol A., Schragenheim E. (2004). ERP: tools, techniques, and applications for

integrating the supply chain. New York: St. Lucie Press.

Putra, I. G.Y. D., Dodik A. (2015). “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan

Standar Akuntansi Berbasis Akrual”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana

13.1 (2015):12-32.

Putra, S. J., Subiyakto, A., dkk (2015). Pengukuran Keberhasilan Proyek Sistem

Informasi di antara Institusi Pendidikan Tinggi di Indonesia

Putra, S. J., Ahlan, A. R., & Kartiwi, M. (2016). A Coherent Framework for

Understanding the Success of an Information System Project. TELKOMNIKA

(Telecommunication Computing Electronics and Control), 14(1), 302-308.

Rahayudi B., Sukoharsono EG. (2008), Pengaruh Kompetensi Teknologi Informasi

Terhadap Keberhasilan Penerapan Sistem Informasi, KURSOR

Ramadhan, G., Yesi N. K., Suryayusra. (2012). Analisis Teknologi Single Sign On

(SSO) Dengan Penerapan Central Authentication Service (CAS) Pada

Universitas Bina Darma. Universitas Bina Darma.

Randeree, K., & El Faramawy, A. T. (2011). Islamic perspectives on conflict

management within project managed environments. International Journal of

Project Management, 29(1), 26-32.

Ritchie, J., Lewis, J., Nicholls, C. M., & Ormston, R. (Eds.). (2013). Qualitative

research practice: A guide for social science students and researchers. Sage.

Ringle, C. M., Da Silva, D., & Bido, D. D. S. (2015). Structural equation modeling

with the Smartpls

Rotchanakitumnuai, S. (2010). Success factors of large scale ERP implementation in

Thailand. World Academy of Science, Engineering and Technology,

Thailand, 40, 605-608.

Page 167: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Sarstedt, M., Christian M. R., Joseph F.H. (2017). Partial Least Squares Structural

Equation Modeling. Springer International Publishing AG 2017. C. Homburg et

al. (eds), Handbook of Market Research, https://doi.org/10.1007/978-3-319-

05542-8_15-1

Saputro, M. Y. A., Kodrat I. S. & Adian F. R. (2012). Implementasi Sistem Single

Sign-On/ Single Sign Out Berbasis CAS Protocol Pada Jaringan LDA Protocol

Universitas Diponegoro. Transient, Vol. 1, No. 3, ISSN: 2302-99927, 36

Scheaffer, R. L., Mendenhall III, W., Ott, R. L., & Gerow, K. G. (2011). Elementary

survey sampling. Cengage Learning.

Sheu, M., & Kim H. (2008). User Readiness for IS Development: An Examination of

50 Cases. Wiley InterScience.

Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan

Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS versi 17. Jakarta: Bumi Aksara.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka

Cipta

Sridadi. (2007). Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran Penjas. Yogyakarta: FIK

UNY

Subiyakto, A. (2017). Development of the Readiness and Success Model for Assessing

the Information System Integration. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Subiyakto, A. & Ahlan, A. R. (2013). A Coherent Framework for Understanding

Critical Success Factors of ICT Project Environment. International Conference

on Research and Innovation in Information Systems (ICRIIS).

Subiyakto, A. & Ahlan, A. R. (2014). Implementation of Input-Process-Output Model

for Measuring Information System Project Success. Telkomnika Indonesian

Journal of Electrical Engineering, Vol. 12 No. 7, pp. 5603-5612.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Sukmana, H. T. (2014). An Alternative Method for

Determining Critical Success Factor Information System Project.

TELKOMNIKA. Vol. 12, No. 2. ISSN: 1693-6930. DOI:

10.12928/TELKOMNIKA.v12i3.105

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., Kartiwi, M. (2015). Measurement of

Information System Project Success Based on Perceptions of the Internal

Stakeholders. International Journal of Electrical and Computer Engineering

(IJECE). Vol. 5, No. 2. ISSN: 2088-8708

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Putra, S. J., Kartiwi, M. (2015). Validation of Information

System Project Success Model: A Focus Group Study. SAGE Open.

doi:10.1177/2158244015581650.

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., Putra, S. J. & Durachman, Y. (2016). The

User Satisfication Perspective of the Information System Projects. Indonesian

Page 168: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Journal if Electrical Engineeting and Computer Science. Vol. 4, No. 1 Vol. 4,

No. 1, October 2016, pp. 215 ~ 223

Subiyakto, A., Ahlan, A. R., Kartiwi, M., Putra, S. J. (2016). Measurement of the

Information System Project Success of the Higher Education Institutions in

Indonesia: a Pilot Study. Int. J. Business Information Systems, Vol. 23, No.2.

Inderscience Enterprises Ltd.

Subiyakto, A., Rosalina, Putra, S. J., Utami, M. D., Kumaladewi, N. (2017). The

Psychometric and Interpretative Analyses for Assessing the End-User

Computing Satisfaction Questionnaire. CITSM (Accepted, in publishing

process).

Subiyakto, A., Septiandani, D., Nurmiati, E., Durachman,Y., Kartiwi, M., & Ahlan, A.

R.(2017). Managers Perceptions toward the Success of E-Performance

Reportung System. TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronis

and Control), 15(3), 1389-1396: doi:12928/TELKOMNIKA.vl5i3.5133

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R7D. Bandung:

Penerbit Alfabeta

Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem Informasi. Jakarta: CV. Andi Offset.

Syofian, S., Setiyaningsih, T., & Syamsiah, N. (2015). Otomatisasi Metode Penelitian

Skala Likert Berbasis Web. Prosiding Semnastek.

www.uinjkt.ac.id

www.oauth.net

Trisnaningsih, S. (2007). Independensi auditor dan komitmen organisasi sebagai

mediasi pengaruh pemahaman good governance, gaya kepemimpinan dan

budaya organisasi terhadap kinerja auditor. Simposium Nasional Akuntansi X, 1-

56.

Turban, E., Volonino, L. (2010). Information Technology for Management, 7th Edition

John Wiley & Sons, Asia.

Walczuch, R.., Jos L., Sanda S. (2007). the Effect of Service Employees’ Technology

Readiness on Technology Acceptance. Information & Management 44 (2007)

206-215.

Weiner, B. J. (2009). A Theory of Organizational Readiness for Change.

Implementation Science, 4:67. BioMed Central.

Widiastuti, S. Indra B. (2016). Analisis Pengukuran Tingkat Kesiapan Knowlede

Management: Studi Kasus Pusat Pengolahan Data dan Informasi Badan

Koordinasi Penanaman Modal. Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi

(SNATi). Yogyakarta.

Wijayanti, E. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan

Enterprise Resource Planning (ERP) pada Perusahaan. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Page 169: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Wong, K. K. K. (2013). Partial least squares structural equation modeling (PLS-SEM)

techniques using SmartPLS. Marketing Bulletin, Vol. 24 No. 1, 1-32.

Xu, X., Zhang, W., & Barkhi, R. (2010). IT infrastructure capabilities and IT project

success: a development team perspective. Information Technology and

Management, Vol. 11, No. 3, pp. 123-142. doi: 10.1007/s10799-010-0072-3.

Yang, Z., Sun, J., Zhang, Y., Wang, Y. (2015). Understanding SaaS Adoption From

the Perspective of Organizational Users: A Tripod Readiness Model. Computers

in Human Behavior. ELSEVIER. 254-264.

Yamin, S., Kurniawan, H. (2009). Structural Equation Modeling Belajar Lebih Mudah

Teknik Analisis.

Yamin, S., & Kurniawan, H. (2011). Generasi Baru Mengolah Data dengan Partial

Least Square Path Modeling. Jakarta: Salemba Infotek.

Yuliana, K. (2016). Model Kesuksesan Sistem Informasi Delone dan McLean Untuk

Evaluasi Sistem Informasi Pos Pada PT. POS INDONESIA (Persero) Divisi

Regional VI Semarang. INFOKAM No. II Th. XII/SEPTEMBER/2016

Yunita, I. (2017). Pengukuran Kepuasan Pengguna terhadap Tulis (Technology Uin

Library Information System) pada Pusat Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta.

Page 170: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 171: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

LAMPIRAN

Page 172: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 173: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 174: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 175: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 176: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 177: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 178: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 179: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 180: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji
Page 181: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Data Penelitian Hasil Analisis Outer Model Pada SmartPLS 3.0

Page 182: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Data Penelitian Hasil Analisis Outer Model dengan SmartPLS

Page 183: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel Hasil Analisis Model Pengukuran

VAR IND OL CL AVE CR AVE2

PA CO CS OP IV DS IS TRI

PA PA1 0,790 0,790 0,376 0,395 0,367 0,304 -0,116 0,058 0,344 0.576 0.828 0.759

PA2 0.813 0,813 0,412 0,463 0,366 0,275 -0,112 0,071 0,348

PA3*

PA4 0.728 0,728 0,325 0,366 0,472 0,369 0,0032 0,088 0,369

PA5 0.700 0,700 0,476 0,506 0,391 0,250 0,0032 -0,030 0,329

PA6*

CO CO1 0.703 0,306 0,703 0.330 0,298 0,339 -0,057 -0,020 0,307 0.566 0.839 0.752

CO2 0.718 0,313 0.718 0.385 0,385 0,277 -0,123 -0,121 0,327

CO3 0.781 0,462 0.782 0.492 0,411 0,182 0,011 -0,105 0,377

CO4 0.802 0,470 0.802 0.476 0,469 0,274 -0,012 -0,008 0,397

CO5*

CO6*

CS CS1 0.657 0,390 0,295 0,657 0,378 0.169 -0,149 -0,054 0,361 0.556 0.862 0.746

CS2 0.744 0,351 0,496 0,744 0,454 0.256 -0,236 -0,168 0,383

CS3 0.765 0,462 0,441 0,765 0,326 0.241 -0,124 -0,094 0,337

CS4 0.768 0,400 0,374 0,768 0,437 0.173 -0,104 -0,141 0,314

CS5 0.786 0,531 0,468 0,786 0,474 0.282 -0,058 -0,083 0,421

OP OP1 0.732 0,427 0,399 0,481 0,732 0,279 -0,116 -0,061 0,426 0.602 0.858 0.776

OP2 0.773 0,370 0,389 0,374 0,773 0,332 -0,152 0,025 0,448

OP3 0.809 0,447 0,492 0,458 0,809 0,461 -0,116 0,010 0,501

Page 184: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel Hasil Analisis Model Pengukuran (lanjutan)

Keterangan:

* : Dihapus OL : Outer Loadings CR : Composite Reliability

VAR : Variabel CL : Cross Loading IND : Indikator

AVE : Average Variance Extracted

VAR IND OL CL AVE CR AVE2

PA CO CS OP IV DS IS TRI

OP4 0.788 0,397 0,348 0,419 0,788 0,425 -0,112 0,095 0,548

IV IV1 0.836 0,355 0,267 0,255 0,398 0,836 0,031 0,235 0,334 0.675 0.806 0.821

IV2*

IV3*

IV4 0.807 0,296 0,307 0,248 0,402 0,807 -0,045 0,050 0,307

DS DS1 0.697 0,141 0,119 -0,038 0,028 0,074 0,697 0,372 0,056 0.526 0.814 0.725

DS2 0.634 0,086 0,075 0,006 -0,041 -0,018 0,634 0,186 -0,033

DS3 0.853 -0,083 -0,183 -0,229 -0,218 0,022 0,853 0,475 -0,122

DS4 0.698 -0,023 -0,001 -0,140 -0,126 -0,119 0,698 0,312 -0,032

IS IS1 0.710 0,146 0,044 0,012 0,155 0,211 0,211 0,710 0,174 0.592 0.851 0.770

IS2 0.873 0,088 -0,003 -0,102 0,024 0184 0,466 0,873 0,116

IS3 0.824 -0,026 -0,166 -0,165 -0,033 0,168 0,438 0,824 0,097

IS4 0.650 -0,012 -0,126 -0,195 -0,109 -0,022 0,407 0,650 -0,004

TRI TRI1 0.715 0,339 0,329 0,349 0,459 0,252 0,004 0,090 0,715 0.548 0.828 0.741

TRI2 0.655 0,240 0,251 0,237 0,372 0,263 -0,061 0,169 0,655

TRI3 0.861 0,367 0,423 0,485 0,563 0,319 -0,083 0,083 0,861

TRI4 0.715 0,411 0,375 0,344 0,427 0,323 -0,051 0,038 0,715

Page 185: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel Discriminat Validity Context

Organizational

Content

System

Discomort Insecurity Innovativeness Optimism Persons &

Actions

TRI

Context

Organizational

0,752

Content System 0,567 0,746

Discomfort -0,054 -0,182 0,725

Insecurity -0,084 -0,149 0,503 0,770

Innovativeness 0,349 0,306 -0,007 0,177 0,821

Optimism 0,526 0,559 -0,159 0,009 0,487 0,776

Persons & Actions 0,525 0,572 0,027 0,062 0,397 0,530 0,759

TRI 0,471 0,489 -0,066 0,124 0,391 0,622 0,460 0,741

Tabel Hasil Analisa Struktur Model

VAR R2 𝑄2

PA 0,276 0,147

CO 0,000 0,000

CS 0,321 0,160

OP 0,413 0,230

IV 0,186 0,113

DS 0,059 0,012

Page 186: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

IS 0,057 0,025

TRI 0,439 0,218

Page 187: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji

Tabel Hasil Analisa Struktur Model

Keterangan:

Sign : Signifikan K : Kecil L : Lemah

Insign : Insignifikan M : Moderat B : Besar

Hipotesis β t-test R2

f2 q2 Analyses

No Jalur R2-in R2-ex ∑ f2 Q2-in Q2-ex ∑ q2 β t-test R2 f2 q2

H1 PA→OP 0.242 3.626 0.413 0.413 0.377 0.06133 0.230 0.211 0.025 Sign Diterima M K K

H2 PA→IV 0.278 3.261 0.186 0.186 0.141 0.05528 0.113 0.085 0.032 Sign Diterima L K K

H3 PA→DS 0.189 1.837 0.059 0.059 0.054 0.00531 0.012 -0.002 0.014 Sign Ditolak L K K

H4 PA→IS 0.239 3.011 0.057 0.057 0.030 0.02863 0.025 0.009 0.016 Sign Diterima L K K

H5 CS→OP 0.288 4.162 0.413 0.413 0.364 0.08348 0.230 0.203 0.035 Sign Diterima M K K

H6 CS→IV 0.048 0.552 0.186 0.186 0.186 - 0.113 0.116 - 0.003 Insign Ditolak L K K

H7 CS→DS -0.299 2.510 0.059 0.059 0.084 - 0.02657 0.012 -0.006 0.018 Insign Diterima L K K

H8 CS→IS -0.247 2.215 0.057 0.057 0.021 0.03818 0.025 0.006 0.019 Insign Diterima L K K

H9 CO→OP 0.236 3.658 0.413 0.413 0.385 0.04770 0.230 0.215 0.019 Sign Diterima M K K

H10 CO→IV 0.176 2.186 0.186 0.186 0.171 0.01843 0.113 0.104 0.010 Sign Diterima L K K

H11 CO→DS 0.016 0.092 0.059 0.059 0.059 - 0.012 0.018 - 0.006 Insign Ditolak L K K

H12 CO→IS -0.070 0.768 0.057 0.057 0.055 0.00212 0.025 0.026 - 0.001 Insign Ditolak L K K

H13 CO→PA 0.525 9.039 0.276 0.276 0.000 0.38122 0.147 0 0.172 Sign Diterima L B M

H14 CO→CS 0.567 10.856 0.321 0.321 0.000 0.47275 0.160 0 0.190 Sign Diterima L B M

H15 CO→ SSO.R 0.213 3.235 0.439 0.439 0.000 0.78253 0.218 0.205 0.017 Sign Diterima M B K

H16 OP→ SSO.R 0.471 7.830 0.439 0.439 0.308 0.23351 0.218 0.150 0.087 Sign Diterima M M K

H17 IV→ SSO.R 0.059 0.869 0.439 0.439 0.437 0.00357 0.218 0.217 0.001 Insign Ditolak M K K

H18 DS→ SSO.R -0.058 0.801 0.439 0.439 0.437 0.00357 0.218 0.218 - Insign Ditolak M K K

H19 IS→ SSO.R 0.156 2.200 0.439 0.439 0.593 - 0.27451 0.218 0.210 0.010 Sign Diterima M K K

Page 188: HERSY AYU QADRYA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38347/1/Hersy Ayu Qadrya... · Hersy Ayu Qadrya, NIM 1113093000004 telah diuji