herpes zoster

17
STATUS PASIEN I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. H Umur : 43 tahun Jenis kelamin : laki-laki Alamat : Barokah Pekerjaan : Peagawai swasta Agama : Islam Status : Menikah II. AUTOANAMNESIS Keluhan utama : Rasa gatal dan nyeri pada tangan kiri, punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri Keluhan tambahan : - Riwayat penyakit sekarang : Pasien laki-laki berusia 43 tahun pada tanggal 8 November 2011 datang ke Poli Kulit dan Kelamin RSUD Cilegon dengan keluhan rasa gatal dan nyeri seperti terbakar pada daerah tangan kiri, punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri sejak 5 hari yang lalu. Keluhan disertai dengan timbulnya kelainan kulit berupa kulit kemerahan disertai gelembung-gelembung yang berisi cairan. Keluhan tersebut menyebabkan pasien lebih nyaman

Upload: badruddin-yusuf

Post on 28-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

herpeus

TRANSCRIPT

Page 1: Herpes Zoster

STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn. H

Umur : 43 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Alamat : Barokah

Pekerjaan : Peagawai swasta

Agama : Islam

Status : Menikah

II. AUTOANAMNESIS

Keluhan utama : Rasa gatal dan nyeri pada tangan kiri, punggung sebelah kiri,

dan dada sebelah kiri

Keluhan tambahan : -

Riwayat penyakit sekarang :

Pasien laki-laki berusia 43 tahun pada tanggal 8 November 2011 datang ke

Poli Kulit dan Kelamin RSUD Cilegon dengan keluhan rasa gatal dan nyeri seperti

terbakar pada daerah tangan kiri, punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri sejak 5

hari yang lalu. Keluhan disertai dengan timbulnya kelainan kulit berupa kulit

kemerahan disertai gelembung-gelembung yang berisi cairan. Keluhan tersebut

menyebabkan pasien lebih nyaman tidak memakai pakaian dikarenakan bila terkena

kain terasa nyeri. Pasien mengatakan tidak disertai demam.

Pasien mengaku sebelumnya sudah berobat ke dokter dan diberi terapi berupa

obat luar (salep) dan obat minum 5 kali dalam sehari, tetapi tidak ada perubahan.

Page 2: Herpes Zoster

III. STATUS GENERALIS

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Compos mentis

Vital sign

TD : Tidak dilakukan

Nadi : 80 x/menit

Respirasi : 16 x/menit

Suhu : afebris

Thoraks : dalam batas normal

Abdomen : dalam batas normal

KGB : dalam batas normal

IV. STATUS DERMATOLOGIS

Lokasi : Tangan kiri, punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri

Dermatom regio T1-T4

Efloresensi :

- Pada tangan kiri tampak vesikel bula bergerombol pada dasar eritem tersusun

zosteriformis

- Pada punggung kiri tampak vesikel bula bergerombol pada dasar eritem

tersusun zosteriformis dengan krusta diatasnya

V. LABORATORIUM

Tidak dilakukan

VI. RESUME

Pasien laki-laki,Tn. H, 43 tahun, menikah, seorang pegawai swasta datang ke

Poli Kulit Kelamin dengan keluhan rasa gatal dan nyeri seperti terbakar pada daerah

tangan kiri, punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri sejak 5 hari yang lalu.

Keluhan disertai dengan timbulnya kelainan kulit berupa kulit kemerahan disertai

gelembung-gelembung yang berisi cairan. Pasien belum pernah menderita penyakit

seperti ini sebelumnya; pasien pernah terkena sakit cacar air 20 tahun yang lalu; status

generalis dalam batas normal; status dermatologis pada tangan kiri, punggung kiri,

1

Page 3: Herpes Zoster

dan dada kiri ditemukan vesikel bula bergerombol pada dasar eritem tersusun

zosteriformis dengan krusta diatasnya .

VII. DIAGNOSIS BANDING

Herpes simpleks

Varisela

Pemfigoid bulosa

VIII. DIAGNOSIS KERJA

Herpes zoster

IX. PENATALAKSANAAN

Umum

Istirahat yang cukup

Daerah yang gatal tidak boleh digaruk

Menjaga kebersihan kulit dengan tetap mandi 2 x sehari

Khusus

Sistemik

Antiviral : Asiklovir 5 x 800 mg

Antidepresan trisiklik : Amitriptilin 1 x 25 mg :

Analgesik : Asam mefenamat 3 x 500 mg

Topical

Kompres terbuka dengan NaCl 0,9%

Salep Gentamycin 3 x 1

X. PEMERIKSAAN ANJURAN

Tzanck test

2

Page 4: Herpes Zoster

XI. PROGNOSIS

- Quo ad vitam : ad bonam

- Quo ad funcionam : ad bonam

- Quo ad sanationam : ad bonam

- Quo ad kosmetikam : ad bonam

3

Page 5: Herpes Zoster

DISKUSI

Pada kasus ini di diagnosis Herpes zoster berdasarkan anamnesis dan gambaran klinis.

Riwayat dan gejala klinis herpes zoster ditemukan pada kasus ini. Dari anamnesis

didapatkan keluhan rasa gatal dan nyeri seperti terbakar pada daerah tangan kiri,

punggung sebelah kiri, dan dada sebelah kiri sejak 5 hari yang lalu dengan timbulnya

kelainan kulit berupa kulit kemerahan disertai gelembung-gelembung yang berisi

cairan. Dengan riwayat menderita cacar air 20 tahun yang lalu.

Pada gambaran klinis ditemukan pada tangan kiri, punggung kiri, dan dada kiri

ditemukan vesikel bula bergerombol pada dasar eritem tersusun zosteriformis dengan

krusta diatasnya .

Gambaran ini sesuai dengan gambaran klinis herpes zoster dimana ditemukan bentuk

yang bermacam-macam (polimorfik) dan bergerombol seperti cambuk.

Pada pasien ini diagnosis bandingnya adalah :

1. Herpes Simpleks

Gejala prodromal dan kelainan klinis sama-sama dijumpai berupa vesikel yang

berkelompok berisi cairan jernih yang kemudian menjadi seropurulen dapat pecah

dan menjadi krusta.Predileksi VHS tipe II didaerah pinggang kebawah.

2. Varisela

Merupakan penyakit dengan etiologi sama dengan Herpes zoster yaitu virus

varisela zoster. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi primer varisela zoster.

Apabila terjadi reaktivasi virus tersebut baru timbul penyakit herpes zoster. Gejala

prodromal dan gambaran klinis mirip namun penyebaran sentrifugal dari badan ke

ekstremitas dan muka. Dapat menyerang orang dewasa namun lebih sering pada

anak.

4

Page 6: Herpes Zoster

Pengobatan yang diberikan pada kasus ini untuk sistemik dan topical antara lain :

Analgesik diberikan sebagai terapi simptomatik untuk mengurangi rasa nyeri yaitu

asam mefenamat.

Antiviral yaitu asiklovir

Antidepresan trisiklik sebagai pencegahan terjadinya neuralgia pasca herpetika

yaitu amitriptilin

Kompres terbuka dengan menggunakan Permanganat kalikus 1:10.000 diberikan

sebagai antiseptic dikarenakan telah terjadi lesi yang eksudatif.

Salep Gentamycin juga diberikan dengan tujuan mencegah infeksi sekunder

secara topical.

Pasien dianjurkan untuk control kembali ke poli kulit kelamin 1 minggu kemudian

untuk evaluasi hasil pengobatan dan mengamati apakah ada komplikasi yang terjadi

baik dari penyakitnya maupun pengobatan.

5

Page 7: Herpes Zoster

HERPES ZOSTER

Definisi

Herpes zoster adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh virus varisela-zoster

yang menyerang kulit dan mukosa, yang merupakan reaktivasi virus yang terjadi

setelah infeksi primer.

Sinonim

Dampa, cacar ular

Epidemiologi

Penyebarannya sama seperti varisela. Penyakit ini merupakan reaktivasi virus

yang terjadi setelah infeksi primer. Kadang varisela ini berbentuk subklinis. Ada

pendapat yang menyatakan kemungkinan transmisi virus secara aerogen dari

pasien yang sedang menderita varisela atau herpes zoster.

Insidens

Frekuensi penyakit pada pria dan wanita sama. Insiden lebih sering pada orang

dewasa.

Patogenesis

Virus berdiam diganglion posterior susunan saraf tepi dan saraf kranialis.

Kelainan kulit yang ditimbulkan memberikan lokasi setingkat dengan daerah yang

dipersarafi. Kadang menyerang ganglion anterior, bagian motorik kranialis

sehingga memberikan gejala-gejala gangguan motorik.

Gejala klinis

Masa tunas penyakit 7-12 hari, masa aktif kira-kira 1 minggu ditandai dengan lesi

baru yang tetap timbul sedang masa resolusi berlangsung kira-kira 1-2 minggu.

Disamping gejala kulit dapat dijumpai pembesaran kelenjar getah bening regional.

Lokalisasi unilateral dan bersifat dermatomal sesuai dengan tempat persarafan.

Pada susunan saraf tepi jarang menimbulkan kelainan motorik tetapi pada susunan

saraf pusat lebih sering dikarenakan struktur ganglion kranialis yang

6

Page 8: Herpes Zoster

memungkinkan hal tersebut. Hiperestesi pada daerah yang terkena merupakan

gejala khas.

Daerah yang paling sering terkena adalah daerah torakal. Diawali dengan gejala

prodromal baik sistemik (demam, pusing, malaise) maupun local (nyeri otot,

tulang, gatal, pegal dan sebagainya). Kemudian timbul eritem yang dalam waktu

singkat menjadi vesikel yang berkelompok dengan dasar kulit yang eritematosa

dan edema. Vesikel berisi cairan jernih, kemudian berubah menjadi keruh

(berwarna abu-abu) serta dapat menjadi pustule dan krusta. Kadang vesikel berisi

darah yang disebut sebagai herpes zoster hemoragik. Dapat terjadi infeksi

sekunder yang menyebabkan terbentuknya ulkus dengan penyembuhan berupa

sikatriks.

Gangguan pada nervus trigeminus (ganglion Gasseri) atau nervus fasialis dan

otikus (ganglion genikulatum) menimbulkan kelainan pada muka. Herpes zoster

oftalmikus terjadi akibat infeksi pada cabang pertama nervus trigeminus yang

menimbulkan kelainan pada mata sedangkan infeksi pada cabang kedua dan

ketiga menimbulkan kelainan kulit sesuai dengan daerah yang dipersarafi.

Gangguan pada nervus fasialis dan otikus menimbulkan sindrom Ramsay Hunt.

Ditandai dengan paralysis otot muka (paralysis Bell), kelainan kulit yang sesuai

dengan daerah yang dipersarafi, tinnitus, vertigo, gangguan pendengaran,

nistagmus, nausea, serta gangguan pengecapan.

Herpes zoster abortif ditandai dengan penyakit yang berlangsung dalam waktu

singkat dan kelainan kulit hanya berupa vesikel dan eritem. Pada herpes zoster

generalisata kelainan kulitnya unilateral dan segmental ditambah kelainan kulit

yang menyebar secara generalisata berupa vesikel yang soliter dan ada umbilikasi.

Kasus ini terjadi pada orangtua atau orang yang kondisi fisiknya sangat lemah

misalnya penderita Limfoma malignum.

Neuralgia pasca herpetic adalah rasa nyeri yang timbul didaerah bekas

penyembuhan yang timbul lebih dari 1 bulan setelah penyakitnya sembuh dan

dapat berlangsung beberapa bulan sampai tahun dengan gradasi nyeri yang

7

Page 9: Herpes Zoster

bervariasi dalam kehidupan sehari-hari. Kecenderungan terjadi pada penderita

yang berusia diatas 40 tahun.

Komplikasi

Neuralgia pascaherpetik, 10-15% terjadi pada pasien berumur diatas 40 tahun,

makin tua penderita makin tinggi persentasinya.

Penderita dengan defisiensi imunitas, infeksi HIV, keganasan atau usia lanjut

dapat disertai komplikasi. Vesikel sering menjadi ulkus dengan jaringan nekrotik.

Komplikasi herpes zoster oftalmikus dapat berupa ptosis paralitik, keratitis,

uveitis, korioretinitis, dan neuritis optic.

Paralisis motorik terjadi pada 1-5% kasus yang terjadi akibat penjalaran virus

secara perkontinuitatum dari ganglion sensorik kesistem saraf yang berdekatan.

Paralisis biasanya timbul dalam 2 minggu sejak awitan munculnya lesi. Berbagai

paralysis dapat terjadi misalnya diafragma, batang tubuh, ekstremitas, vesika

urinaria dan anus. Umumnya akan sembuh spontan.

Infeksi dapat menjalar ke alat dalam misalnya paru, hepar, dan otak.

Pemeriksaan Penunjang

Pada pemeriksaan Tzanck dapat ditemukan sel datia berinti banyak.

Diagnosis Banding

1. Varisela

Terutama menyerang anak-anak tetapi dapat juga menyerang orang dewasa.

Penyebaran terutama didaerah badan yang kemudian menyebar secara sentrifugal

kemuka dan ekstremitas serta dapat menyerang selaput lendir, mata, saluran nafas

bagian atas dan selalu disertai demam.

2. Herpes simpleks tipe II

Terutama menyerang dewasa muda dengan aktivitas seksual tinggi. Berdasarkan

tempat predileksinya yaitu daerah pinggang kebawah. Lesinya berupa vesikel-

vessikel yang berkelompok diatas dasar macula eritematosa berisi cairan jernih

dan kemudian menjadi seropurulen, dapat menjadi krusta dan kadang-kadang

mengalami ulserasi.

8

Page 10: Herpes Zoster

3. Angina pectoris atau penyakit reumatik

Bila keluhan utama nyeri dimana merupakan gejala prodromal local jika terdapat

didaerah setinggi jantung.

Pengobatan

Terapi sistemik umumnya bersifat simptomatik, untuk nyerinya diberikan

analgetik. Jika disertai infeksi sekunder diberikan antibiotic. Indikasi antiviral

ialah herpes zoster oftalmikus, pasien dengan defisiensi imunitas atau pasien

dengan terapi kortikosteroid. Obat yang biasa digunakan adalah Asiklovir dan

derivatnya seperti valasiklovir dan Famsiklovir. Sebaiknya diberikan dalam 3 hari

pertama sejak lesi muncul.

Dosis asiklovir 5 x 800 mg sehari selama 7 hari

Valasiklovir 3 x 1000 mg sehari selama 7 hari

Famsiklovir 3 x 500 mg sehari selama 7 hari.

Jika lesi baru masih tetap timbul, obat tersebut masih dapat diberikan dan

dihentikan 2 hari setelah lesi tidak timbul lagi.

Isoprenosin sebagai imunostimulator tidak berguna karena awitan / mula kerja

setelah 2-8 minggu sedangkan masa aktif penyakit ini kira-kira hanya seminggu.

Unutk neuralgia pascaherpetik tidak ada obat pilihan, dapat dicoba dengan

akupunktur. Nyeri tersebut lambat laun akan menghilang.

Pemberian kortikosteroid harus sedini mungkin untuk mencegah terjadinya

paralysis. Prednison dengan dosis oral 3 x 20 mg, setelah seminggu dosis

diturunkan secara bertahap. Dengan dosis prednisone setinggi itu, imunitas akan

tertekan sehingga lebih baik digabung dengan obat antiviral.

Pengobatan topical bergantung pada stadiumnya. Jika masih stadium vesikel

diberikan bedak dengan tujuan protektif untuk mencegah pecahnya vesikel

sehingga tidak terjadi infeksi sekunder. Bila erosive diberikan kompres terbuka.

Asam salisil dalam konsentrasi 1 % dipakai sebagai kompres bersifat antiseptic.

Jika terjadi ulserasi dapat diberikan salep antibiotic.

9

Page 11: Herpes Zoster

Prognosis

Umumnya baik, pada herpes zoster oftalmikus bergantung pada tindakan

perawatan secara dini.

10

Page 12: Herpes Zoster

DAFTAR PUSTAKA

Djuanda, Adhi, Prof.dr; Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin edisi ketiga; Balai

Penerbit FKUI; Jakarta 2009

Suherman, Suharti K; Farmakologi dan Terapi edisi ke empat; Gaya Baru;

Jakarta 1997

R.S. Siregar, Prof dr Sp.KK; Atlas Berwarna Saripati Penyakit Kulit edisi

kedua; Penerbit Buku kedokteran EGC 2005, hal 80-89

www.emedicine.com

11